ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA,...

126
ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode 2011 2015) SKRIPSI Oleh: Eva Ahsanti NIM: 1112081000071 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016

Transcript of ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA,...

Page 1: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA,

LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS DAN UKURAN

PERUSAHAAN TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS

PERUSAHAAN

(Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index

Periode 2011 – 2015)

SKRIPSI

Oleh:

Eva Ahsanti

NIM: 1112081000071

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

Page 2: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

ii

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA,

LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN

TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS PERUSAHAAN

(Studi Kasus pada Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index

Periode 2011 – 2015)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Eva Ahsanti

NIM: 1112081000071

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

Page 3: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Kamis Tanggal 14 Bulan April Tahun Dua Ribu Enam Belas telah

dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:

1. Nama :Eva Ahsanti

2. NIM : 1112081000071

3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja, Likuiditas,

Leverage, Aktivitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap

Tingkat Profitabilitas Perusahaan.

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif , maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 4: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

iv

Page 5: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

v

LEMBAR PERNYATAAN

KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Eva Ahsanti

NIM : 1112081000071

Jurusan` : Manajemen

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa ijin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas

karya ini.

Jika dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap

untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Page 6: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Eva Ahsanti

2. Tempat, Tanggal Lahir : Pemalang, 20 Februari 1994

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Alamat : Jl. H Muhi VI No.23

Pondok Pinang, Kebayoran

Lama, Jakarta Selatan.

5. Telepon : 087733368894

6. E-mail : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. TK Muslimat NU Petarukan Tahun 1998 – 2000

2. MI Islamiyah Petarukan Tahun 2000 - 2006

3. MTs N Model Babakan Tahun 2006 - 2009

4. SMA N 2 Pemalang Tahun 2009 - 2012

5. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012 – 2016

III. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : H. Aminto

2. Ibu : Hj. Muslihah

3. Alamat : Jl. Raden Saleh, RT 01/10

Petarukan, Pemalang

IV. SEMINAR DAN WORKSHOP

1. 2012 : Seminar Motivasi dan Kewirausahaan “Burn Your Spirit! Be a

Super Student”, Komus dan LDK Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. 2013 : Seminar Berani Mulai Usaha, Ikatan Alumni UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 7: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

vii

3. 2013 : Seminar Internasional “Flexibility of Hadith in Answering

Contemporary Issues (Education, Economic, and Muamalah)”,

Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. 2014 : Seminar Internasional “Toward ASEAN Economic Community

2015: Fair Governments Policies in Islamic Finance Sectors

Among ASEAN Countries”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN

Syarif Hidayatullah Jakarat.

V. PENGALAMAN ORGANISASI

1. 2013 – 2014 : Divisi Penelitian dan Pengembangan HMJ

Manajemen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. 2012 – 2014 : Ikatan Mahasiswa Pelajar Pemalang (IMPP)

VI. PENGALAMAN KERJA

1. 2012 – 2016 : Mentor di bimbel Nur Insan Villa Pamulang II

2. 2015 : Tutor di Rumah Belajar (RB)

3. 2015 : Surveyor di PT. Tabar Pratama Consultant

Page 8: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

viii

ANALYSIS THE EFFECT OFWORKING CAPITALMANAGEMENT,

LIQUIDITY, LEVERAGE, ACTIVITIY AND FIRM SIZEON

PROFITABILITY

Eva Ahsanti

Abstract

This study aimed to analyze the effect of working capital management,

liquidity, leverage, activity and firm size on profitability, either partially or

simultaneously and analyze how much influence the companies listed in Jakarta

Islamic Index (JII). The data used is secondary data obtained from published

financial reports for five years, in the period 2011 to 2015. The results of this

study using panel data regression analysis with Random Effect Model, which

shows that in partial variable of Cash Turnover and Debt to Asset Ratio

significant influence negative on Return on Assets. While Working Capital

Turnover, Current Ratio and Total Assets Turnover positive significant effect. But

Firm Size variable has no significant effect. There are significant independen

variables simultaneously on dependen variable. The coefficient of determination

obtained is 0.6002 which means the ability of independent variables in explaining

the dependent variable of 60.02%, while the remaining 39.98% is explained by

other variables not included in the model equations of this study.

Keywords: working capital management, liquidity, leverage, activity, firm size

and profitability.

Page 9: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

ix

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS,

LEVERAGE, AKTIVITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP

TINGKAT PROFITABILITAS PERUSAHAAN

Eva Ahsanti

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh manajemen modal

kerja, likuiditas, leverage, aktivitas dan ukuran perusahaan terhadap tingkat

profitabilitas perusahaan, baik secara parsial maupun secara simultan serta

menganalisis seberapa besar pengaruhnya pada perusahaan yang terdaftar di

Jakarta Islamic Index (JII). Data yang digunakan adalah data sekunder yang

diperoleh dari publikasi laporan keuangan selama lima tahun, periode tahun 2011

sampai 2015. Hasil penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel dengan

Model Random Effect, yang menunjukkan bahwa secara parsial variabel Cash

Turnover dan Debt to Asset Ratio berpengaruh signifikan negatif terhadap Return

On Asset. Sedangkan Working Capital Turnover, Current Ratio dan Total Assets

Turnover berpengaruh signifikan positif. Namun variabel ukuran perusahaan tidak

memiliki pengaruh yang signifikan. Secara simultan seluruh variabel independen

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Hasil koefisien determinasi

diperoleh sebesar 0.6002, artinya kemampuan variabel independen dalam

menjelaskan variabel dependen sebesar 60.02%, sedangkan sisanya 39.98%

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model persamaan

penelitian.

Kata kunci: manajemen modal kerja, likuiditas, leverage, aktivitas, ukuran

perusahaan dan profitabilitas.

Page 10: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

x

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik. Shalawat serta salam tercurah kepada Nabi kita Muhammad SAW yang

telah membawa umatnya dari zaman kegelapan hingga zaman yang penuh

kemajuan pada berbagai aspek yang dapat kita rasakan saat ini.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya.Terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Kedua orang tua, Ayahanda tecinta H. Aminto dan Ibunda tersayang Hj.

Muslihah yang telah memberikan curahan kasih sayang yang tiada hentinya

serta selalu memotivasi untuk terus semangat dan maju sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan dengan baik.

2. Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta seluruh jajarannya.

3. Titi Dewi Warninda, SE., M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta seluruh

jajarannya.

4. Dr. Hj. Pudji Astuti, SE., MM., selaku Dosen Pembimbing I, yang

senantiasa memberikan motivasi dan bimbingan dalam penyusunan skripsi

ini hingga selesai.

5. Taridi Kasbi Ridho MBA., selaku Dosen Pembimbing II, yang telah

memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, khususnya Dosen-dosen manajemen, terima kasih atas ilmu dan

bimbingannya.

7. Kakak-kakakku yang terkeren Jamal Hidayat dan Manarul Hidayat yang

selalu bersedia mendengarkan keluh kesah serta memotivasi penulis untuk

tetap maju.

Page 11: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

xi

8. Fathu Rezky Gustisyaf yang selalu meluangkan waktu untuk menemani dan

berjuang, selalu memberikan pelajaran dan pengalaman yang sangat berarti

serta membuat penulis semakin termotivasi hingga skripsi ini terselesaikan

dengan baik.

9. Dan kepada semua teman-teman dan pihak-pihak lain yang telah membantu,

mendukung, dan mendo’akan dalam penyusunan ini yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu.

Semoga dengan segala kebaikan dan bantuan dari semua pihak yang telah

diberikan kepada penulis akan mendapat balasan pahala yang berlipat ganda dari

Allah SWT. Amin

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih

terdapat kekurangan, hal ini dikarenakan adanya keterbatas dari penulis. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun

demi perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya, dan pembaca serta penliti selanjutnya.

Jakarta, Maret 2016

Eva Ahsanti

Page 12: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ........................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............. iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .............................. iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ...... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ....................................................... vi

ABSTRACT ...................................................................................... viii

ABSTRAK ....................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ..................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ........................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................... 9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................... 12

A. Landasan Teori ................................................................ 12

1. Modal Kerja .............................................................. 12

a. Definisi Modal Kerja........................................... 12

b. Manajemen Modal Kerja..................................... 14

c. Kebijakan Modal Kerja ....................................... 17

2. Likuiditas .................................................................. 19

a. Current Ratio ....................................................... 19

b. Cash Ratio ........................................................... 20

c. Quick Ratio.......................................................... 20

3. Leverage .................................................................... 21

a. Debt to Asset Ratio .............................................. 22

b. Debt to Equity Ratio ............................................ 23

4. Aktivitas .................................................................... 23

Page 13: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

xiii

a. Inventory Turnover Ratio .................................... 23

b. Account Receivable Turnover ............................. 24

c. Total Asset Turnover ........................................... 25

5. Profitabilitas .............................................................. 25

a. Profit Margin On Sales ....................................... 26

b. Return On total Asset .......................................... 27

c. Return On Equity................................................. 28

6. Ukuran Perusahaan (Firm Size) ................................ 28

7. Implikasi antara Variabel Independen dengan Variabel Dependen

................................................................................... 29

B. Penelitian Terdahulu ....................................................... 33

C. Kerangka Berpikir ........................................................... 41

D. Hipotesis .......................................................................... 43

1. Hipotesis untuk Uji Signifikansi Parsial (t) .............. 43

2. Hipotesis untuk Uji Signifikansi Simultan (F) .......... 44

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................... 46

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................ 46

B. Metode Penentuan Sampel ........................................... 47

1. Populasi .................................................................. 47

2. Sampel .................................................................... 47

C. Metode Pengumpulan Data .......................................... 49

D. Metode Analisis Data ................................................... 50

1. Analisis Statistik Deskriptif ................................... 50

2. Penaksiran Model Data Panel ................................ 50

a. Uji Chow .......................................................... 51

b. Uji Hausman .................................................... 53

3. Uji Asumsi Klasik ................................................... 53

a. Uji Normalitas .................................................. 54

b. Uji Multikolinearitas ........................................ 55

c. Uji Heteroskedastisitas ..................................... 56

d. Uji Autokorelasi ............................................... 57

4. Uji Signifikansi ...................................................... 58

a. Uji Parsial (t) .................................................... 58

b. Uji Simultan (F) ............................................... 60

c. Uji R2 ................................................................ 61

E. Definsi Operasional Variabel ....................................... 62

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................. 64

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................. 64

1. Sejarah dan Perkembangan JII ............................... 64

2. Sejarah Perusahaan Manufaktur ............................. 65

3. Sejarah Perusahaan Jasa ......................................... 65

4. Sejarah Perusahaan Pengolah SDA ........................ 66

B. Pengujian dan Pembahasan .......................................... 67

1. Deskriptif Sampel................................................... 67

Page 14: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

xiv

a. Perkembangan Cash Turnover ......................... 67

b.Perkembangan Working Capital Turnover ...... 68

c. Perkembangan Current Ratio ........................... 68

d.Perkembangan Debt to Asset Ratio .................. 69

e. Perkembangan Total Asset Turnover ............... 70

f. Perkembangan Firm Size.................................. 70

g.Perkembangan Return On Asset ....................... 71

2. Uji Penaksiran Regresi Data Panel ........................ 72

a. Uji Chow .......................................................... 72

b. Uji Hausman .................................................... 74

3. Pengujian Asumsi Klasik ....................................... 76

a. Uji Normalitas .................................................. 77

b. Uji Multikolinearitas ........................................ 78

c. Uji Heteroskedastisitas ..................................... 79

d. Uji Autokorelasi ............................................... 81

4. Uji Signifikansi ...................................................... 82

a. Uji Parsial (t) .................................................... 82

b. Uji Simultan (F) ............................................... 86

c. Uji R2 ................................................................ 88

5. Hasil dan Interpretasi ............................................. 89

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................... 93

A. Kesimpulan ........................................................................... 93

B. Impilkasi dan Saran ............................................................... 95

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 97

LAMPIRAN ..................................................................................... 100

Page 15: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

xv

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

1.1 Rata-rata Variabel Penelitian ............................................. 7

2.1 Rangkuman Penelitian Terdahulu ...................................... 39

3.1 Tahapan Seleksi Sampel Penelitian ................................... 48

3.2 Daftar Perusahaan yang menjadi Sampel ........................... 49

3.3 Kriteria Pengujian Autokorelasi Uji DW ........................... 58

3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian ........................... 63

4.1 Daftar Perusahaan Manufaktur .......................................... 65

4.2 Daftar Perusahaan Jasa ....................................................... 66

4.3 Daftar Perusahaan Pengolah SDA ..................................... 66

4.4 Hasil Common Effect Model ............................................. 72

4.5 Hasil Fixed Effect Model ................................................... 73

4.6 Hasil Uji Chow ................................................................... 74

4.7 Hasil Random Effect Model............................................... 75

4.8 Hasil Uji Hausman ............................................................. 76

4.9 Uji Multikolinearitas .......................................................... 79

4.10 Uji Heteroskedastisitas ....................................................... 80

4.11 Rangkuman Pengaruh Variabel Independen ...................... 86

Page 16: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

xvi

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran ........................................................... 54

3.1 Bentuk Histogram Normalitas............................................ 69

4.1 Grafik Perkembangan Cash Turnover ............................... 85

4.2 Grafik Perkembangan Working Capital Turnover ............. 87

4.3 Grafik Perkembangan Current Ratio ................................. 88

4.4 Grafik Perkembangan Debt to Asset Ratio......................... 89

4.5 Grafik Perkembangan Total Asset Turnover ...................... 90

4.6 Grafik Perkembangan Firm Size ........................................ 91

4.7 Grafik Perkembangan Return On Assets ............................ 92

4.8 Histogram Residual ............................................................ 109

4.9 Statistik Durbin-Watson d .................................................. 113

Page 17: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Daftar Perusahaan

Lampiran 2: Data Penelitian (Data Mentah)

Lampiran 3: Output Eviews Common Effect Model

Lampiran 4: Output Eviews Fixed Effect Model

Lampiran 5: Output Eviews Random Effect Model

Lampiran 6: Output Eviews Uji Chow

Lampiran 7: Output Eviews Uji Hausman

Lampiran 8: Tabel dL-dU

Lampiran 9: Tabel Chi Square (χ²)

Lampiran 10: Tabel F

Lampiran 11: Tabel t

Page 18: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Era globalisasi dan perdagangan bebas di kawasan ASEAN sudah berlaku

dari tahun 2003. Globalisasi ekonomi adalah suatu proses semakin

terintregasinya perekonomian suatu negara dengan perekonomian dunia.

Dalam era globalisasi negara-negara maju ingin tetap mempertahankan

keunggulan kompetitifnya terhadap negara berkembang yang menjadi pasar

mereka.Indonesia dihadapkan pada persaingan perdagangan regional yang

semakin ketat. Dengan demikian globalisasi perekonomian dan liberalisasi

perdagangan merupakan suatu tantangan yang dampaknya akan terasa di

seluruh kehidupan manusia dalam cara bekerja, cara berbisnis, pola pikir dan

gaya hidup serta lahirnya era countries without borders (Sumarsono, 2007: 7).

Perusahaan dituntut untuk lebih maju dari para pesaingnya agar dapat

mencapai tujuan perusahaan dalam menghasilkan laba untuk mempertahankan

kelangsungan hidupnya serta memperbesar skala usahanya.Agar perusahaan

bertambah besar, maka perusahaan harus berkembang untuk dapat mengikuti

dan memenuhi kebutuhan pasar yang berubah-ubah. Dengan demikian,

perusahaan harus lebih memperhatikan dalam pengelolaan dana yang tersedia

untuk menjalankan akitivitas operasional perusahaan. Dana yang

diinvestasikan untuk menjalankan aktivitas operasional sehari-hari inilah yang

dinamakan modal kerja, dimana dana yang telah dikeluarkan diharapkan dapat

Page 19: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

2

kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam jangka waktu yang pendek

melalui hasil penjualannya (Sawir, 2008).

Menurut Raheman, et al. (2010: 414), modal kerja merupakan salah satu

aspek dalam manajemen keuangan yang paling mempengaruhi

keberlangsungan operasi perusahaan. Manajemen modal kerja yang tepat

dapat menghindarkan perusahaan dari kebangkrutan dan menentukan baik

buruknya kinerja perusahaan.

Keberhasilan dalam pengelolaan modal kerja mencerminkan pengawasan

maksimal terhadap aktiva lancar dan kewajiban lancar yang dapat

meningkatkan profitabilitas.Investasi pada modal kerja bermanfaat maksimal

apabila jumlah kas, piutang, dan persediaan optimal. Optimalisasi kas, piutang

dan persediaan berpengaruh pada kebutuhan dana untuk pembiayaan modal

kerja dan berhubungan langsung dengan pertumbuhan penjualan (Sawir,

2008).

Perusahaan yang tidak dapat memperhitungkan tingkat modal kerja yang

memuaskan maka kemungkinan perusahaan mengalami ketidakmampuan

dalam mampu memenuhi kewajiban jatuh tempo (in-solvency) dan bahkan

mungkin terpaksa harus dilikuidasi. Aktiva lancar harus cukup besar untuk

dapat menutup hutang lancar, sehingga menggambarkan adanya tingkat

keamanan (margin safety) yang memuaskan. Eljelly (2004:48) menyatakan

bahwa jika perusahaan menetapkan modal kerja yang berlebih akan

menyebabkan perusahaan over-likuid sehingga menimbulkan dana

Page 20: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

3

menganggur yang akan mengakibatkan in-efisiensi perusahaan dan membuang

kesempatan memperoleh keuntungan.

Investor juga akan tertarik dengan kondisi keuangan perusahaan yang

mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan atau

profitabilitas. Salah satu kebijakan keuangan yang mempengaruhi kemampuan

perusahaan mendapatkan keuntungan adalah masalah pengelolaan modal

kerja. Manajemen modal kerja yang baik sangat penting dalam bidang

keuangan karena kesalahan dan kekeliruan dalam mengelola modal kerja

dapat mengakibatkan kegiatan usaha menjadi terhambat bahkan terhenti sama

sekali. Selain itu, para investor biasanya memfokuskan pada analisis

profitabilitas sebelum melakukan investasi pada suatu perusahaan. Oleh

karena itu, perusahaan dituntut harus selalu menjaga kondisi profitabilitasnya

agar dapat stabil sehingga investor akan tertarik untuk berinvestasi pada

perusahaan tersebut (Wibowo dan Wartini, 2012:50).

Menurut Brigham dan Houston (2009:107), profitabilitas adalah hasil

akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan.

Rasio ini akan menunjukkan kombinasi efek dari likuiditas, aktivitas, dan

hutang pada hasil operasi. Profitabilitas akan menunjukkan perimbangan

pendapatan dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada

berbagai tingkat operasi, sehingga rasio ini akan mencerminkan efektifitas dan

keberhasilan manajemen secara keseluruhan.

Alasan utama mengapa modal kerja penting dibahas dalam usaha

meningkatkan profitabilitas yaitu modal kerja merupakan bagian dari

Page 21: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

4

pembelanjaan jangka pendek perusahaan, yang sejalan dengan tujuan jangka

pendek perusahaan. Modal kerja merupakan bidang aktivitas yang

berkesinambungan sekaligus menjadi pendukung utama operasional

perusahaan. Kemudian berdasarkan fungsi kerja, modal kerja bersifat

fleksibel, relatif bervariasi, dan berputar cepat. Fleksibel artinya modal kerja

mudah untuk ditambahkan atau dikurangkan jumlahnya. Bersifat variatif

dikarenakan modal kerja berasal dari sumber yang beragam, sedangkan modal

kerja dapat berputar cepat karena dalam perputaran modal kerja umumnya

kurang dari satu tahun atau dalam jangka waktu pendek (Syamsuddin, 2007).

Wiagustini (2010: 148) menyatakan kas merupakan bentuk aktivayang paling

cair (likuid) yang bisa dipergunakan segera untuk memenuhi kewajiban financial

perusahaan. Selain kas, komponen lainnya adalah piutang, yang timbulkarena

adanya penjualan kredit, semakin besar penjulan kredit maka semakinbesar pula

investasi dalam piutang dan akibatnya risiko atau biaya yang akandikeluarkan

akan semakin besar pula. Komponen modalkerja yang lain dalam penelitian ini

adalah persediaan, juga merupakan elemenutama dari modal kerja, karena

jumlahnya cukup besar dalam suatu perusahaan, jenis persediaan yang ada dalam

perusahaan akan tergantung dari jenis perusahaan.

Dalam pengelolaan modal kerja suatu perusahaan dapat diukur dengan

perputaran kas (cash turnover) dan perputaran modal kerja (working capital

turnover). Perputaran kas adalah perbandingan antara penjualan dengan

jumlah kas rata-rata. Tingkat perputaran kas merupakan ukuran efisiensi

penggunaan kas yang dilakukan oleh perusahaan.Karena tingkat perputaran

kas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan penjualan.

Page 22: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

5

Sedangkan menurut Sugiyono (2009:73) perputaran modal kerja mengukur

efektivitas penggunaan aktiva lancar untuk menghasilkan penjualan.

Likuiditas merupakan rasio yang menunjukkan hubungan antara kas dan

aktiva lancar lainnya dari sebuah perusahaan dengan kewajiban lancarnya.

(Brigham dan Houston, 2009:95). Perusahaan yang mampu memenuhi

kewajiban keuangannya pada saat jatuh tempo berarti perusahaan tersebut

dalam keadaan likuid. Bagi perusahaan, tingkat likuiditas merupakan masalah

penting karena mewakili kepentingan perusahaan dalam berhubungan dengan

pihak internal maupun pihak external perusahaan. Semakin tinggi tingkat

likuiditas, maka kemampuan perusahaan dalam memenuhi hutang jangka

pendeknya akan semakin baik, sehingga mampu meningkatkan kredibilitas

perusahaan baik di mata kreditur maupun investor.

Hutang atau leverage juga termasuk faktor yang dapat mempengaruhi naik

turunnya tingkat profitabilitas perusahaan dalam setiap periode. Sartono

(2010:257) mengemukakan bahwa suatu perusahaan menggunakan hutang

dengan tujuan agar keuntungan yang diperoleh perusahaan tersebut lebih besar

dari pada biaya aset dan sumber dananya karena dapat menurunkan pajak

perusahaan. Namun, dalam teori Pecking Order menjelaskan bahwa

perusahaan yang mempunyai tingkat keuntungan yang lebih tinggi justru

mempunyai tingkat utang yang lebih kecil.

Rasio aktivitas digunakan oleh manajer untuk mengetahui sejauh mana

efisiensi perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimiliki untuk

menghasilkan penjualan (Sartono, 2010:114). Jika sebuah perusahaan

Page 23: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

6

memiliki terlalu banyak aktiva, maka biaya modalnya akan menjadi terlalu

tinggi, sehingga akan berdampak pada keutungan perusahaan. Sebaliknya, jika

aktiva terlalu rendah, penjualan yang menguntungkan juga akan hilang

(Brigham dan Houston, 2009:97).

Munawir (2007:19) mengemukakan bahwa perusahaan-perusahaan yang

memilikiukuran lebih besar memiliki dorongan yang kuat untuk menyajikan

tingkat profitabilitas yang tinggi dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan

yang lebih kecil, karena perusahaan yang lebih besar diteliti dan dipandang

dengan lebih kritis oleh para investor. Sedangkan menurut Farooq, Siham dan

Samir (2012) mengatakan bahwa investor yang akan menginvestasikan

dananya pada perusahaan besar belum tentu akan menghasilkan keuntungan

yang tinggi dan perusahaan yang kecil belum tentu akan menghasilkan

keuntungan yang kecil, sehingga tingkat risiko yang diterima investor tidak

ditentukan dengan menilai besar kecilnya suatu perusahaan.

Dalam penelitian ini tidak akan dibahas semua faktor yang mempengaruhi

manajemen modal kerja terhadap tingkat profitabilitas perusahaan, hanya

beberapa faktor yang akan dibahas pada penelitian ini, antara lain: perputaran

kas (cash turnover), perputaran modal kerja (working capital turnover),

likuiditas yang diukur dengan rasio lancar (current ratio), leverage diukur

dengan rasio hutang terhadap total aset (debt to total aset), aktivitas diukur

dengan perputaran total aset (Total Asset Turnover) dan ukuran perusahaan

(Firm Size). Perkembangan data penelitian tersebut dapat dilihat sebagai

berikut:

Page 24: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

7

Tabel 1.1

Rata-rata Variabel Penelitian

pada Perusahaan yang Terdaftar di JII

Variabel Rata-rata

2011 2012 2013 2014 2015

Cash Turnover(x) 5.90 6.73 7.48 8.03 7.37

Working Capital Turnover(x) 8.23 10.57 13.07 13.43 5.14

Current Ratio(x) 2.92 2.66 2.23 2.06 2.14

Debt to Asset Ratio(%) 36.36 36.66 38.02 38.53 40.00

Total Asset Turnover(x) 1.06 1.00 0.94 0.89 0.81

Firm Size(ln) 9.89 10.04 10.15 10.22 10.81

Return On Assets(%) 19.91 16.26 12.41 11.18 8.80

(Sumber: data diolah)

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa rata-rata manajemen modal kerja

yang diukur dengan Cash Turnover (CT) dan Working Capital Turnover (WCT)

mengalami kenaikan tiap tahunnya, namun pada tahun 2015 mengalami

penurunan. Selain itu, Debt to Asset Ratio (DAR) dan Firm Size juga mengalami

kenaikan tiap tahun yang menunjukkan fenomena yang berbanding terbalik

dengan Return On Assets (ROA) dan membentuk hubungan yang negatif, dimana

pada saat rata-rata manajemen modal kerja, leverage dan ukuran perusahaan

meningkat, tingkat rata-rata ROA perusahaan menurun. Sedangkan Current Ratio

(CR) dan Total Asset Turnover (TAT) mengalami penurunan tiap tahunnya yang

menunjukkan fenomena yang searah dan membentuk hubungan positif dengan ROA,

dimana pada saat rata-rata rasio likuiditas dan aktivitas menurun, rata-rata ROA

menurun juga.Sehingga perlu diuji pengaruh dari keenam variabel independen

tersebut yaitu CT, WCT. CR, DAR, TAT dan Firm Size dalam mempengaruhi tingkat

profitabilitas (ROA) pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII)

periode 2011-2015.

Manajemen modal kerja merupakan salah satu faktor fundamental yang

mempengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan.Agus Wibowo dan Wartini (2012)

Page 25: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

8

menganalisis efisiensi modal kerja yang diukur dengan WCT. Studinya menemukan

bahwa manajemen modal kerja berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas.

Sedangkan Julkarnain (2013) dalam penelitiannya tentang manajamen modal kerja

yang diukur dengan WCT, CT dan Account Receivable Turnover (A/RT) menemukan

bahwa CT berpengaruh signifikan negatif terhadap tingkat profitabilitas perusahaan,

namun WCT dan A/RT tidak memiliki pengaruh.

Richard et al. (2013) menganalisis terkait manajemen modal kerja pada

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Ghana. Dalam penelitiannya, variabel

independen menggunakan Account Receivable Days (ARD), Cash Conversion

Cycle (CCC), Current Ratio (CR), size (Ln Sales), Current Asset Turnover

(CAT)., sedangkan profitabilitas (ROE) sebagai variabel dependen. Penelitian

tersebut mengemukakan bahwa ARD berpengaruh negatif, sedangkan CCC,

CR, Size, CAT tidak berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas perusahaan.

Penelitian mengenai hubungan antara manajemen modal kerja terhadap

profitabilitas juga dilakukan oleh Ikpefan dan Owalabi (2014) yang menggunakan

variabel independen diukur dengan Quick Ratio (QR), Current Ratio (CR),

Receivable Collection (TRC) dan Trade Payables Payment Period (TPP),

sedangkan variabel dependen diukur dengan ROE. Penelitian tersebut

menghasilkan bahwa hanya TPP yang berpengarug signifikan negatif terhadap

ROE.

Hubungan manajemen modal kerja dengan profitabilitas juga diteliti oleh

Sujeewa (2015) pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Colombo.

Variabel independen yang digunakan adalah Debtors Conversion Period

(DCP), Inventory Conversion Period (ICP), Cash Conversion Cycle (CCC),

Page 26: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

9

Creditor Conversion Period (CCP), Size, Sales Growth, dan Debt to Equity

Ratio (DER). Variabel dependen yang digunakan yaitu ROA.Dari studi

tersebut mengemukakan bahwa DCP, ICP, dan CCC berpengaruh signifikan

negatif dan CCP berpengaruh signifikan positif terhadap ROA.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat

diketahui bahwa perusahaan harus berhati-hati dalam menangani masalah

pengelolaan penggunaan modal kerja. Penelitian-penelitian sebelumnya lebih

banyak dilakukan hanya terhadap kelompok perusahaan manufaktur,

sementara penelitian yang menganalisis modal kerja pada perusahaan yang

terdaftar di Indeks Syariah masih relatif sedikityang terdiri dari beberapa

sektor dan jenis perusahaan, tidak hanya perusahaan manufaktur, namun

perusahaan jasa dan perusahaan pengolah sumber daya alam.Maka penulis

tertarik untuk memilih objek penelitian pada perusahaan yang terdaftar di

Jakarta Islamic Index (JII). Adapun penulis tertarik melakukan penelitian

yang berjudul: “Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja, Likuiditas,

Leverage, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Tingkat

Profitabilitas Perusahaan. (Studi Kasus pada Perusahaan yang terdaftar di

JII Periode 2011-2015)”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka dalam

penelitian ini masalah yang ada dapat dirumuskan sebagai berikut:

Page 27: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

10

1. Bagaimana pengaruh secara parsial antara manajemen modal kerja,

likuiditas, leverage, aktivitas dan ukuran perusahaan terhadap tingkat

profitabilitas perusahaan?

2. Bagaimana pengaruh secara simultan antara manajemen modal kerja,

likuiditas, leverage, aktivitas dan ukuran perusahaan terhadap tingkat

profitabilitas perusahaan?

3. Berapa besar pengaruh manajemen modal kerja, likuiditas, leverage,

aktivitas dan ukuran perusahaan terhadap tingkat profitabilitas

perusahaan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis pengaruh secara parsial antara manajemen modal kerja,

likuiditas, leverage, aktivitas dan ukuran perusahaan terhadap tingkat

profitabilitas perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta

Islamic Index (JII).

2. Menganalisis pengaruh secara simultanl antara manajemen modal kerja,

likuiditas, leverage, aktivitas dan ukuran perusahaan terhadap tingkat

profitabilitas perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di JII.

3. Menganalisis berapa besarnya pengaruh manajemen modal kerja,

likuiditas, leverage, aktivitas dan ukuran perusahaan terhadap tingkat

profitabilitas perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di JII.

Page 28: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

11

Sedangkan manfaat yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam

informasi maupun bentuk bukti empiris khususnya kepada pihak

manajemen perusahaan terkait pengaruh manajemen modal kerja terhadap

tingkat profitabilitas sehingga perusahaan diharapkan mampu mengelola

modal kerja dengan lebih efektif dan efisien.

2. Bagi Investor

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi untuk

mengetahui kinerja keuangan perusahaan sehingga dapat memberikan

manfaat kepada investor dalam pengambilan keputusan investasi.

3. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman secara

akademis dan juga sebagai referensi untuk melakukan penelitian

selanjutnya baik menggunakan metode penelitian yang sama ataupun

menggunakan metode penelitian yang berbeda.

Page 29: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Modal Kerja

a. Definisi Modal Kerja

Setiap perusahaan membutuhkan modal kerja untuk membiayai

kegiatan operasional perushaan.Perusahaan harus mengelola modal kerja

dengan baik agar seluruh kegiatan operasinya berjalan dengan lancar.

Gitman mengungkapkan dalam bukunya Principles of Managerial

Finance (2006) menyebutkan bahwa “Working Capital is a current assets,

which represent the portion of investment that circulates from one form to

another in the ordinary conduct of business” yang dapat diartikan bahwa

modal kerja adalah harta lancar, yang mewakili bagian dari investasi yang

terus berputar dari satu bentuk ke dalam bentuk lainnya dalam konteks

bisnis.

Menurut Brigham dan Houston, (2009: 489), modal kerja merupakan

investasi perusahaan pada aktiva jangka pendek, seperti kas, sekuritas

yang mudah dipasarkan, piutang usaha dan persediaan. Keown, et al.

(2010) mengemukakan bahwa modal kerja adalah invesatasi total

perusahaan pada aset lancar atau aktiva yang diharapkan dapat dikonversi

menjadi kas dalam jangaka waktu pendek. Sedangkan Subramanyam dan

Wild (2010) mendefinisikan modal kerja adalah aset lancar setelah

dikurangi kewajiban lancar.

Page 30: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

13

Menurut Ambarwati (2010:114-115), pengertian modal kerja dapat

dikemukakan adanya beberapa konsep yaitu konsep kuantitaif (gross

working capital), konsep kualitatif (net working capital) dan konsep

fungsional. Konsep kuantitatif berdasasrkan pada kuantitas dana yang

tertanam pada unsur-unsur aset lancar yang dapat berputar kembali dalam

bentuk semula. Konsep kualitatif dikaitkan dengan besarnya jumlah

kewajiban lancar yang harus segera dibayar. Konsep ini merupakan

sebagian aset lancar dapat diigunakan untuk membiayai operasi

perusahaan tanpa mengganggu likuiditasnya, yang berarti kelebihan aset

lancar diatas kewajiban lancarnya. Sedangkan konsep fungsional

mendasarkan pada fungsi dari dana dalam menghasilkan pendapatan.

Modal kerja dalam konsep ini adalah keseluruhan aset lancar ditambah

penyusutan dari aset tetap pada periode tertentu.

Modal kerja juga dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu modal kerja

permanen dan modal kerja variabel. Modal kerja permanen adalah modal

kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk menjalankan operasinya,

Sedangkan modal kerja variabel merupakan modal kerja yang jumlahnya

berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan.

Dari berbagai pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

modal kerja merupakan investasi perusahaan pada aktiva jangka pendek,

seperti kas, sekuritas, piutang usaha dan persediaan yang digunakan untuk

memenuhi kegiatan operasi perusahaan. Apabila perusahaan kekurangan

modal kerja untuk meningkatkan penjualan dan produksinya, maka besar

Page 31: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

14

kemungkinan akan menurunkan pendapatan dan keuntungannya.

Perusahaan yang tidak memiliki modal kerja yang cukup, tidak dapat

membayar kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya dan akan

menghadapi masalah likuiditas.

b. Manajemen Modal Kerja

Menurut Horne dan Wachowicz (2008:115), manajemen modal kerja

adalah administrasi aset lancar perusahaan dan pendanaan yang

dibutuhkan untuk mendukung aset lancar. Manajemen modal kerja adalah

pengaturan total dan jumlah masing-masing komponen modal kerja dan

pembelanjaan yang dibutuhkan untuk mendukung aktiva lancar. Seorang

manajer diharapkan mampu mengelola modal kerja dengan baik agar dapat

mendukung kegiatan operasinya dan dapat meningkatkan penjualan

perusahaan.

Manajemen modal kerja merupakan manajemen aktiva lancar dan

pasiva lancar.Manajemen modal kerja mempunyai beberapa pengertian

penting bagi perusahaan. Pertama, modal kerja menunjukkan ukuran

besarnya investasi yang dilakukan perusahaan dalam aktiva lancar dan

klaim atas perusahaan yang diwakili oleh hutang lancar. Kedua, investasi

dalam aktiva lancar, piutang dan persediaan barang adalah sensitif

terhadap tingkat produksi dan penjualan. Tingkatan (level) investasi dalam

aktiva lancar ditentukan oleh “trade-off” antara manfaat dan biayanya.

Semakin besar posisi aktiva lancar, semakin besar biaya pengadaannya

disertai opportunity cost dari investasi. Manfaat tambahan akan semakin

Page 32: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

15

berkurang dengan bertambahnya jumlah modal kerja (Tampubolon,

2013:62).

Tujuan manajemen modal kerja bagi perusahaan adalah sebagai

berikut:

1) Modal kerja digunakan untuk memnuhi kebutuhan likuiditas

perusahaan, artinya likuiditas perusahaan sangat tergantung kepada

manajemen modal kerja.

2) Memungkinkan perusahaan untuk memiliki persediaan yang cukup

dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.

3) Memungkinkan perusahaan untuk memperoleh tambahan dana dari

para kreditur apabila rasio keuangannya memenuhi syarat seperti

likuiditas yang terjamin.

4) Digunakan untuk memaksimalkan penggunaan aktiva lancar untuk

meningkatkan penjualan dan laba.

5) Perusahaan mempu melindungi diri apabila terjadi krisis modal

kerja akibat penurunan dari nilai aktiva lancar.

Manajemen modal kerja dapat diukur dengan melihat aktiva lancar

seperti perputaran kas dan perputaran modal kerja:

a) Perputaran Kas (Cash Turnover- CT)

Kas adalah aktiva yang paling cair (likuid). Hal ini berarti semakin

besar kas yang dimiliki oleh perusahaan, maka perusahaan akan

semakin likuid. Perputaran kas merupakan kemampuan uang kas

Page 33: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

16

berputar selama periode tertentu untuk menghasilkan penjualan

(Riyanto, 2011).

Perputaran kas adalah perbandingan antara penjualan dengan

jumlah kas rata-rata. Tingkat perputaran kas merupakan ukuran

efisiensi penggunaan kas yang dilakukan oleh perusahaan.Karena

tingkat perputaran kas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan penjualan dan laba.

Rasio perputaran kas (Cash Turnover) berfungsi untuk mengukur

tingkat kecukupan modal kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk

membayar tagihan-tagihan dan membiayai penjualan. Artinya rasio ini

digunakan untuk mengukur tingkat ketersediaan kas untuk membayar

hutang dan biaya-biaya yang berkaitan dengan penjualan (Julkarnain,

2013). Rumus yang digunakan untuk mengukur rasio perputaran kas

adalah sebagai berikut:

Apabila jumlah kas relatif tinggi maka perusahaan memiliki

perputaran kas yang rendah. Sebaliknya, apabila jumlah kas relatif

kecil maka perusahaan memiliki nilai perputaran kas yang tinggi.

b) Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turnover-WCT)

Menurut Riyanto (2011), perputaran modal kerja merupakan

kemampuan modal kerja berputar dalam suatu periode siklus kas dari

Page 34: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

17

perusahaan. Perputaran modal kerja mengukur efektivitas penggunaan

aktiva lancar untuk menghasilkan penjualan.

Sugiyono (2009: 73), rasio ini menunjukkan banyaknya penjualan

(dalam rupiah) yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap modal

kerja. Rumus yang digunakan adalah:

Semakin tinggi rasio perputaran modal kerja maka semakin baik

kinerja suatu perusahaan di mana persentase modal kerja yang ada

mampu menghasilkan penjualan dengan jumlah tertentu.Semakin besar

rasio ini menunjukkan efektifnya pemanfaatan modal kerja yang

tersedia dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan.

c. Kebijakan Modal Kerja

Brigham dan Daves (2010) mengemukakan bahwa kebijakan modal

kerja menyangkut keputusan yang berkaitan dengan aktiva lancar dan

pembiayaannya. Besar kecilnya modal kerja yang disediakan oleh

perusahaan terutama tergantung terhadap sikap manajemen terhadap laba

dan risiko yang akan diperoleh. Kebijakan modal kerja adalah bagian dari

manajemen modal kerja yang merupakan salah satu aspek penting dari

keseluruhan manajemen pembelanjaan perusahaan. Aktiva lancar harus

cukup untuk dapat mentupi hutang lancar sehingga dapat menggambarkan

tingkat keamanan perusahaan yang tinggi (margin of safety).

Page 35: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

18

Menurut Tampubolon (2013:65), dalam memilih tingkatan aktiva

lancar dan hutang yang dapat memaksimalkan kekayaan bagi pemegang

saham maka diperlukan suatu kerangka konseptual. Kerangka konseptual

ini harus dapat digunakan untuk menghubungkan kebijakan modal kerja

dengan kekayaan pemegang saham. Suatu kerangka konseptual yang dapat

digunakan antara lain:

1) Mempergunakan kebijakan modal kerja dengan tingkat likuiditas

rendah, yaitu dengan suatu kebijakan yang menentukan tingkat

aktiva lancar terhadap penjualan yang rendah pula, dan posisi

hutang lancar lebih tinggi dari aktiva lancar.

2) Menggunakan kebijakan modal kerja dengan tingkat likuiditas

yang tinggi, yaitu dengan suatu kebijakan yang menentukan tingkat

aktiva lancar terhadap penjualan adalah tinggi, serta posisi hutang

lancar lebih rendah dari aktiva lancar.

Perubahan kebijakan tingkat likuiditas dalam konsep ini akan

mempengaruhi pengaruh terhadap:

1) Pengaruh investasi, yaitu adanya tingkatan dari total aktiva.

2) Pengaruh tingkat diskonto, yaitu risiko yang berubah disertai

pengaruhnya terhadap tingkat pengembalian yang diinginkan oleh

pemegang saham.

3) Pengaruh Cash flow, yaitu biaya operasional dan pendapatan.

Page 36: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

19

2. Likuiditas

Menurut Brigham dan Houston (2009:95), rasio likuiditas merupakan

rasio yang menunjukkan hubungan antara kas dan aktiva lancar lainnya dari

sebuah perusahaan dengan kewajiban lancarnya. Moeljadi (2006:48)

mengemukakan bahwa istilah likuiditas menunjukkan kemampuan suatu

perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban keuangannya dalam

jangka waktu pendek atau yang segera harus dibayar. Alat pemenuhan

kewajiban keuangan jangka pendek ini berasal dari unsur-unsur aktiva yang

bersifat likuid, yaitu aktiva lancar dengan perputaran kurang dari satu tahun,

karena lebih mudah dicairkan dari pada aktiva tetap yang perputarannya

lebih dari satu tahun. Menentukan tingkat likuiditas perusahaan digunakan

rasio likuiditas antara lain:

a. Rasio Lancar (Current Ratio)

Current ratio menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk

memenuhi kewajiban-kewajiban keuangannya yang harus segera dibayar

dengan menggunakan hutang lancar. Current ratio dihitung dengan

membagi aktiva lancar (current activa) dengan kewajiban lancar

(current liabilities). Rasio ini merupakan rasio yang paling umum

digunakan dengan rumus sebagai berikut:

Pada umumnya, aktiva lancar terdiri atas kas, surat berharga, piutang

usaha, piutang wesel, dan persediaan. Sedangkan kewajiban lancar

Page 37: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

20

terdiri atas hutang usaha, wesel bayar, kewajiban jangka panjang yang

akan jatuh tempo, pajak akrual dan beban akrual lainnya. Untuk menjaga

current ratio yang tepat, manajemen harus memerhatikan beberapa

faktor, antara lain jenis usaha, cash flow, maupun tingkat kredibilitas

perusahaan tersebut dalam hubungannya dengan kreditor. (Moeljadi,

2006:68)

b. Rasio Kas (Cash Ratio)

Cash ratio menggambarkan kemampuan kas yang dimiliki

perusahaan di dalam menjamin hutang lancarnya. Rasio tersebut lebih

menggambarkan tingkat kemampuan yang sebenarnya dibandingkan

dengan rasio-rasio likuiditas lainnya. Hal ini disebabkan kas merupakan

komponen alat likuid yang paling likuid dan fleksibel sehingga setiap

saat dapat digunakan (Moeljadi,2006:68). Rumus dari rasio kas adalah

sebagai berikut:

c. Rasio Cepat (Quick Ratio)

Quick ratio berarti likuiditas perushaan diukur dengan menggunakan

unsur-unsur aktiva lancar, dengan cara tidak mempertimbangkan yang

kurang likuid. Aktiva likuid (liquid asset) adalah aktiva yang

diperdagangkan dalam suatu pasar yang aktif sehingga akibatnya dapat

dengan cepat diubah menjadi kas dengan menggunakan harga pasar yang

berlaku. Rasio ini dihitung dengan mengurangkan persediaan dari aktiva

Page 38: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

21

lancar kemudian hasilnya dibagi dengan hutang lancar. Rumusnya

adalah sebagai berikut:

Persediaan adalah aktiva lancar yang paling tidak likuid dan bila

terjadi likuidasi, maka persediaan merupakan aktiva yang paling sering

menderita kerugian. Oleh karena itu, pengukuran kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajban jangka pendek tanpa

mengandalkan persediaan merupakan hal yang penting.

3. Leverage

Rasio leverage adalah rasio yang digunakan untuk menjelaskan

penggunaan pendanaan melalui hutang untuk membiayai sebagian dari pada

aktiva perusahaan (Brigham dan Houston,2009:101). Pengertian leverage

dimaksudkan sebagai kemampuan perusahaan untuk membayar semua

hutangnya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Menurut Munawir

(2007) leverage adalah kemampuan perusahaan untuk memnuhi kewajiban

keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan.

Menurut Tampubolon (2013:410), pembiayaan dengan hutang

mempunyai pengaruh bagi perusahaan karena hutang mempunyai beban

yang bersifat tetap. Kegagalan perusahaan dalam membayar bunga atas

hutang dapat menyebabkan kesulitan keuangan yang dapat berakhir dengan

kebangkrutan perusahaan. Tetapi penggunaan hutang juga memberikan

subsidi pajak atas bunga yang dapat menguntungkan pemegang saham.

Page 39: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

22

Dengan demikian, semakin tinggi rasio leverage maka semakin tinggi pula

risiko kerugian yang dihadapi, tetapi juga ada kesempatan mendapatkan laba

yang besar. Sebaliknya semakin rendah rasio ini tentu mempunyai risiko

yang lebih kecil. Oleh karena itu, penggunaan hutang harus

menyeimbangkan antara keuntungan dan kerugiannya. Rasio leverage

(solvabilitas) ini berusaha mengukur penjaminan hutang, baik dengan

menggunakan total aktiva maupun modal sendiri.

Rasio leverage ini akan diukur melalui (a) rasio antara hutang dan aktiva,

(b) rasio antara hutang dan modal sendiri (Moeljadi, 2006:51)

a. Rasio Hutang terhadap Total Aset (Debt to Asset Ratio)

Rasio total hutang terhadap total aktiva yangumumnya disebut

sebagai rasio hutang (debt ratio), akan mengukur persentase dari dana

yang diberikan oleh para kreditor. Rumusnya adalah sebagai berikut:

Total hutang meliputi kewajiban lancar dan hutang jangka panjang.

Kreditor lebih menyukai rasio hutang yang lebih rendah karena semakin

rendah angka rasionya, maka semakin besar peredaman dari kerugian

yang dialami kreditor jika terjadi likuidasi. Di lain pihak, pemegang

saham mungkin menginginkan lebih banyak leverage karena ia akan

memperbesar ekspektasi keuntungan (Brigham dan Houston, 2009:103-

104).

Page 40: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

23

b. Rasio Hutang terhadap Total Ekuitas (Debt to Equity Ratio)

Debt to Equity Ratio menggambarkan kemampuan modal sendiri

menjamin hutang. Dengan kata lain, bagian dari hutang yang dapat

dijamin dengan menggunakan modal sendiri. Rasio ini berguna untuk

mengetahui jumlah dana yang disediakan kreditor dengan pemilik

perusahaan dan berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri

yang dijadikan untuk jaminan hutang. Rasio ini diukur dengan

membandingkan antara seluruh hutang dengan modal sendiri (Moeljadi,

2006: 51).Rumusnya adalah sebagai berikut:

4. Aktivitas

Rasio aktivitas digunakan untuk mengukur seberapa efektif perusahaan

mengelola aktiva-aktivanya. Jika sebuah perusahaan memiliki terlalu banyak

aktiva, maka biaya modalnya akan menjadi terlalu tinggi, sehingga

keuntungannya akan tertekan. Sebaliknya, jika aktiva terlalu rendah,

penjualan yang menguntungkan juga akan hilang. (Brigham dan

Houston,2009:97). Berikut beberpa rasio yang menganalisis jenis-jenis

aktiva antara lain:

a. Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover Ratio)

Dengan Inventory ratioakan dihitung meliputi (1) Kemampuan

persediaan perusahan berputar selama satu tahun yang diukur dengan

menggunakan perputaran persediaan (2) Waktu rata-rata dari persediaan

Page 41: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

24

tertahan di gudang. Rasio ini dihitung dengan cara membagi penjualan

dengan persediaan. Jika nilai perputaran persediaan suatu perusahaan

jauh lebih rendah dari rata–rata industri, hal itu menunjukkan bahwa

perusahaan tersebut terlalu banyak menyimpan persediaan.Kelebihan

persediaan adalah sesuatu yang tidak produktif, dan mencerminkan suatu

investasi dengan tingkat pengembalian yang rendah. (Brigham dan

Houston, 2009:97). Rumusnya adalah sebagai berikut:

Perlu diperhatikan, bahwa penjualan terjadi sepanjang tahun,

sedangkan angka persediaan adalah angka pada suatu titik waktu

tertentu. Kemudian jika bisnis perusahaan tersebut sangat bersifat

musiman, atau jika terjadi kenaikan ataupun penurunan tren penjualan

yang kuat selama tahun berjalan. Karena alasan ini, akan lebih baik jika

menggunakan pembaginya adalah ukuran rata-rata persediaan (Brigham

dan Houston,2009:98).

b. Perputaran Piutang ( Account Receivable Turnover)

Account Receivable Turnover digunakan untuk mengetahui jumlah

waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang selama satu tahun

yang dapat dihitung dengan cara membagi penjualan kredit dengan rata-

rata piutang. Dengan menganggap seluruh penjualan kredit, Account

Receivable Turnover menurut Moeljadi (2006:49) dapat dirumuskan

sebagai berikut:

Page 42: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

25

Menurut Riyanto (2011) banyaknya dana perusahaan yang terikat

dalam piutang sangat ditentukan oleh volume penjualan kredit, syarat

pembayaran kredit, ketentuan pembatasan kredit, kebijaksanaan

pengumpulan piutang, dan kebiasaan membayar dari para langganan.

Semakin longgar persyaratan pembayaran yang diberikan maka jumlah

piutang yang tertanam dalam operasionalnya akan semakin besar.

c. Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turnover)

Total Asset Turnover ini menunjukkan kemampuan total aktiva

untuk berputar selama satu tahun untuk menghasilkan penjualan yang

dapat dihitung dengan cara membagi penjualan dengan total aktiva

(Brigham dan Houston, 2009: 100). Rumus yang digunakan adalah:

Jika suatu perusahaan memiliki nilai perputaran total aktiva berada di

bawah rata-rata industri, menandakan bahwa perusahaan tersebut tidak

menghasikan cukup banyak volume bisnis jika dilihat dari total

investasinya untuk aktiva. Perusahaan sebaiknya melakukan langkah -

langkah untuk meningkatkan penjualan, menjual beberapa aset, atau

kombinasi dari keduanya.

5. Profitabilitas

Menurut Brigham dan Houston (2009:107), profitabilitas adalah hasil

akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh

Page 43: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

26

perusahaan. Rasio ini akan menunjukkan kombinasi efek dari likuiditas,

aktivitas (manajemen aktiva), dan hutang pada hasil-hasil operasi. Moeljadi

(2006:52) mengemukakan bahwa rasio-rasio profitabilitas berusaha

mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba, baik dengan

menggunakan seluruh aktiva yang ada maupun dengan menggunakan modal

sendiri.

Tampubolon (2013:43) mengatakan bahwa rasio ini tergantung dari

informasi akuntansi yang diambil dari laporan keuangan. Oleh karena itu,

profitabilitas dalam konteks analisis rasio digunakan untuk mengukur

pendapatan menurut laporan Rugi Laba dengan nilai buku investasi. Rasio

profitabilitas yang digunakan pada umumnya adalah:

a. Margin Laba atas Penjualan (Profit Margin On Sales)

Rasio ini mengukur jumlah laba bersih per nilai dolar penjualan,

yang dihitung dengan membagi laba bersih dengan penjualan. Rumusnya

adalah:

Jika suatu perusahaan memiliki margin laba yang rendah atau masih

berada di bawah angka rata-rata industri, hal ini menunjukkan karena

tingginya biaya-biaya yang biasanya terjadi karena operasi perusahaan

yang tidak efisien. Margin laba yang rendah juga merupakan akibat dari

penggunaan hutangnya yang terlalu berlebihan. Jika perusahaan

menggunakan lebih banyak hutang daripada yang lain, maka perusahaan

tersebut akan memiliki beban bunga yang lebih tinggi. Beban bunga

Page 44: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

27

tersebut akan menurunkan laba bersih, dan karena penjualan tetap maka

akibatnya margin laba akan menjadi relatif rendah. Dalam kasus seperti

ini, perusahaan dengan margin laba yang rendah mungkin akan

mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi atas investasi

pemegang sahamnya karena penggunaan leverage keuangan. (Brigham

dan Houston, 2009:107)

b. Tingkat Pengembalian Total Aktiva (Rate of return on total asset –

ROA)

Tingkat pengembalian total aktiva merupakan rasio yang mengukur

antara laba bersih terhadap total aktiva. Rasio ini sering disebut sebagai

earning power of total investment yang menunjukkan kemampuan total

aktiva menghasilkan laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham

biasa setelah dikurangi beban bunga dan pajak (Brigham dan Houston,

2009:109). Rumusnya adalah:

Apabila perusahaan memiliki tingkat pengembalian yang rendah

merupakan akibat dari (1) kemampuan untuk menghasilkan laba

perusahaan yang rendah, (2) biaya bunga yang tinggi yang dikarenakan

oleh penggunan hutangnya yang di atas rata-rata, dimana keduanya telah

menyebabkan laba bersihnya menjadi relatif rendah.

Page 45: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

28

c. Tingkat Pengembalian Ekuitas Saham Biasa (Return On Equity – ROE)

Return On Equitymenunjukkan kemampuan modal sendiri dalam

menghasilkan keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham biasa

(earnings available for common stockholder’s). Rasio ini mengukur

tingkat pengembalian atas investasi dari pemegang saham biasa dan

merupakan rasio akuntansi yang paling penting, atau “jumlah akhir”

(bottom line). Para pemegang saham melakukan investasi untuk

mendapatkan pengembalian atas uang mereka. Rumusnya adalah:

Dari penjelasan mengenai rasio profitabilitas, jelas bahwa margin

laba atas penjualan, tingkat pengembalian total aktiva dan tingkat

pengembalian ekuitas saham biasa, ketiganya menghitung kemampuan

aktiva untuk menghasilkan laba (Moeljadi, 2006:53).

6. Ukuran Perusahaan (Firm Size)

Ukuran perusahaan menunjukkan besar kecilnya perusahaan yang dapat

dilihat dari tingkat penjualan, jumlah tenaga kerja atau jumlah aset yang

dimiliki oleh perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang memiliki ukuran

lebih besar memiliki dorongan yang kuat untuk menyajikan tingkat

keuntungan yang tinggi dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang

lebih kecil, karena perusahaan yang lebih besar diteliti dan dipandang

dengan lebih kritis oleh para investor. Selain itu ukuran perusahaan yang

besar akan memberikan indikasi perkembangan perusahaan yang pesat.

Page 46: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

29

Adapun alat ukur indicator ukuran perusahaan yang digunakan yaitu tingkat

penjualan perusahaan (Munawir, 2007: 19).

Menurut Raheman dan Nasr (2007), salah satu kemudahan perusahaan

besar adalah dapat mengakses pasar modal. Perusahaan tersebut memiliki

fleksibilitas dan kemampuan untuk mendapatkandana. Dalam hal ini, ukuran

perusahaan berhubungan dengan fleksibilitas, kemampuan untuk

mendapatkan dana dan memperoleh laba di antaranya dapat dilihat dengan

tingkat penjualan. Tingkat penjualan dapat dihitung dengan menggunakan

logarithm natural of sales (Ln Sales).

7. Implikasi antara Variabel Independen dengan Variabel Dependen

a. Keterkaitan Variabel Cash Turnover (CT) dengan Return On Asset

(ROA)

Menurut Riyanto (2011), Cash Turnover merupakan kemampuan

uang kas berputar untuk menghasilkan penjualan selama periode

tertentu. Rasio ini dihitung berdasarkan perbandingan antara penjualan

dengan jumlah kas rata-rata. Apabila jumlah kas relatif tinggi maka

perusahaan memiliki perputaran kas yang rendah. Sebaliknya, apabila

jumlah kas relatif kecil maka perusahaan memiliki nilai perputaran kas

yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa jika perputaran kas tinggi

mengidentifikasikan bahwa jumlah kas yang dimiliki perusahaan relatif

rendah untuk menghasilkan penjualan sehingga mempengaruhi

penurunan terhadap profitabilitas perusahaan.

Page 47: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

30

Penelitian yang dilakukan oleh Julkarnain (2013) mengemukakan

bahwa terdapat pengaruh negatif antara Cash Turnover (CT) dengan

Return On Asset (ROA). Penelitian tersebut menunjukkan bahwa adanya

hubungan negatif antara CT dengan ROA.Artinya, apabila CT

meningkat maka akanterjadi penurunan terhadap ROA. Hal tersebut

dikarenakan perusahaan mempunyai kas yang relatif rendah untuk

menghasilkan penjualan sehingga dapat menurunkan profitabilitas

perusahaan.

b. Keterkaitan Variabel Working Capital Turnover (WCT) dengan Return

On Asset (ROA)

Perputaran modal kerja mengukur efektivitas penggunaan aktiva

lancar untuk menghasilkan penjualan. Semakin besar rasio ini

menunjukkan efektifnya pemanfaatan modal kerja yang tersedia dalam

meningkatkan profitabilitas perusahaan. Artinya jika rasio perputaran

modal kerja tinggi maka semakin baik kinerja suatu perusahaan dalam

menghasilkan penjualan yang tinggi pula sehingga perusahaan dapat

meningkatkan profitabilitasnya (Sugiyono, 2009: 73).

Penelitian yang dilakukan oleh Wibowo dan Wartini (2012)

mengemukakan bahwa terdapat pengaruh positif antara perputaran

modal kerja terhadap tingkat profitabilitas.

c. Keterkaitan Variabel Current Ratio (CR) dengan Return On Asset

(ROA)

Page 48: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

31

Menurut Moeljadi (2006:68) Current Ratio (CR) menunjukkan

kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban

keuangannya yang harus segera dibayar dengan menggunakan hutang

lancar. Semakin tinggi rasio ini maka semakin tinggi pula kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban lancarnya dengan aktiva lancar.

Artinya, perusahaan memiliki aktiva lancar yang lebih tinggi dari

kewajiban lancarnya sehingga mampu menghasilkan penjualan yang

tinggi pula. Richard, et al. (2013) dalam penelitiannya menyebutkan

bahwa adanya pengaruh positif antara CR dengan ROA. Hal tersebut

menunjukkan bahwa semakin tinggi CR maka dapat meningkatkan

profitabilitas perusahaan.

d. Keterkaitan Variabel Debt to Asset Ratio (DAR) dengan Return On

Asset (ROA)

Brigham dan Houston (2009:104) menyatakan bahwa rasio hutang

yang lebih rendah dapat mengurangi resiko jika terjadi likuidasi. Hal

tersebut menunjukkan bahwa perusahaan memiliki aktiva yang lebih

besar dari pada hutangnya sehingga perusahaan dapat mengelola

aktivanya yang dapat memberikan pengaruh positif dan berdampak pada

kenaikan profitabilitas perusahaan.Penelitian yang dilakukan oleh

Sujeewa (2015) menyebutkan bahwa adanya pengaruh negatif antara

rasio hutang terhadap profitabilitas. Artinya apabila rasio hutang

mengalami kenaikan maka profitabilitas perusahaan akan menurun. Hal

tersebut dapat mengakibatkan kegagalan perusahaan dalam membayar

Page 49: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

32

bunga atas hutang sehingga menyebabkan kesulitan keuangan yang

dapat berakhir dengan kebangkrutan.

e. Pengaruh Variabel Total Asset Turnover (TAT) dengan Return On Asset

(ROA)

Rasio ini menunjukkan kemampuan total aktiva untuk berputar

selama satu tahun untuk menghasilkan penjualan. Rasio ini mengukur

kinerja manajemen dalam menjalankan perusahaan untuk menghasilkan

pendapatan dan meningkatkan profitabilitas. Semakin tinggi perputaran

total aset suatu perusahaan maka akan menghasilkan tingkat

profitabilitas yang tinggi pula. Hal ini dikarenakan suatu perusahaan

mampu menghasilkan penjualan yang lebih besar dari total aset yang

dimiliki perusahaan (Brigham dan Houston, 2009:100).

Dalam penelitian Ambarwati, et al. (2015) menyebutkan bahwa

terdapat hubungan positif antara rasio aktivitas dengan tingkat

profitabilitas. Artinya, apabila rasio aktivitas perusahaan tinggi maka

akan meningkatkan profitabilitas.

f. Pengaruh Variabel Ukuran Perusahaan (Firm Size) dengan Return On

Asset (ROA)

Raheman dan Nasr (2007) menyatakan bahwa perbedaan ukuran

perusahaan menimbulkan risiko usaha yang berbeda secara signifikan

antara perusahaan besar dan perusahaan kecil, karena perusahaan yang

besar dianggap lebih mempunyai akses ke pasar modal sehingga lebih

Page 50: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

33

mudah untuk mendapatkan tambahan dana yang kemudian dapat

meningkatkan profitabilitas.

Namun, dalam penelitian yang dilakukan oleh J. Niresh dan

Velnampy (2014) mengemukakan bahwa ukuran perusahaan tidak

berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Colombo. Studi tersebut menjelaskan adanya

separation of ownership pada perusahaan yang melakukan perubahan

pada tujuan seorang manajer dari profit maximization terhadap

maximization of managerial utility. Selain itu, struktur organisasi yang

tetap tidak membawa pengaruh terhadap kemajuan perusahaan,

penggunaan teknologi yang tidak efektif dan efisien sehingga

menimbulkan biaya-biaya (costs) yang tinggi.

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai manajemen modal kerja terhadap profitabilitas telah

banyak diteliti sebelumnya dari berbagai pandangan dan di berbagai sektor.

Diantaranya terdapat beberapa yang sangat menarik dan berguna untuk

memperkuat hasil penelitian yang dilakukan saat ini.

Wibowo danWartini (2012) meneliti tentang efisiensi modal kerja,

likuiditas dan leverage terhadap profitabilitas pada 149 perusahaan

manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2009. Variabel

independen yang digunakan adalah Working Capital Turnover (WCT),

Current Ratio (CR) dan Debt To Asset Rasio (DTA) dan variabel

Page 51: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

34

dependennya yaitu Return On Investment (ROI). Penelitian tersebut

menemukan bahwa secara simultan variabel WCT, CR dan DTA berpengaruh

signifikan terhadap variabel ROI sebesar 21.9%. Secara parsial hanya WCT

yang berpengaruh signifikan positif terhadap ROI. Sedangkan CR dan DT

tidak berpengaruh. Perbedaan dari penelitian Agus dan Sri dengan penelitian

ini adalah variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini lebih

melengkapi diantaranya CT, TAT dan Firm Size sedangkan variabel dependen

menggunakan ROA. Persamaannya adalah dalam metode analisis yang

digunakan metode Regresi Linier Berganda.

Julkarnain (2013) melakukan penelitian terkait pengaruh modal kerja (aset

lancar-kewajiban lancar), perputaran modal kerja, perputaran kas, dan

perputaran piutang terhadap profitabilitas pada 24 perusahaan idustri barang

konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2008-2011. Variabel independen yang

digunakan adalah Modal Kerja, WCT, Perputaran Kas, dan Perputaran

Piutang. Variabel dependennya adalah ROI. Studi tersebut menghasilkan

bahwa secara simultan variabel independen berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependennya sebesar 21.6%. Secara Parsial Modal Kerja dan

Perputaran Kas berpengaruh signifikan negatif terhadap ROI, sedangkan WCT

dan Perputaran Piutang tidak berpengaruh.Persamaan penelitian Julkarnain

dengan penelitian ini adalah dalam metode alat analisis yang digunakan

metode Regresi Linier Berganda. Perbedaannya adalah dari variabel yang

digunakan baik dependen maupun independen. Dalam penelitian ini selain

Page 52: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

35

menggunakan variabel independen terkait modal kerja juga menggunakan

rasio keungan seperti likuiditas, leverage, aktivitas dan Firm Size.

Penelitian terdahulu yang membahas tentang modal kerja juga dilakukan

oleh Richard, et al. (2013) menganalisis tentang hubungan antara manajemen

modal kerja terhdap profitabilitas pada 13 perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Ghana Stock Exchange tahun 2005-2009. Variabel independen

yang digunakan adalah Accounts Receivable Days (ARD), Cash Conversion

Cycle (CCC), Current Ratio (CR), size (Ln Sales), Current Asset Turnover

(CAT). Variabel dependennya yaitu Return On Equity (ROE). Studi tersebut

mengemukakan bahwa secara parsial ARD berpengaruh signifikan negatif

terhadap ROE. Variabel CCC, CR, Size, dan CAT berpengaruh signifikan

positif terhadap ROE. Secara simultan variabel independen berpengaruh

terhadap variabel dependen sebesar 38.4%. Persamaan dalam penelitian

Richard dengan penelitian ini adalah dalam metodologi menggunakan data

panel. Sedangkan perbedaannya yaitu dalam penelitian ini variabel

manajemen modal kerja menggunakan Cash Turnover (CT) dan Working

Capital Turnover (WCT) dan variabel dependen menggunakan ROA.

Ikpefan dan Owolabi (2014) menganalisis tentang manajemen modal kerja

terhadap profitabilitas pada sektor manufaktur dengan meneliti secara empiris

pada Nestle Nigeria PLC dan Cadbury Nigeria PLC periode 2008-2012.

Variabel independen yang digunakan adalah Quick Ratio (QR) sebagai rasio

likuiditas, Current Ratio (CR), Trade Receivable Collection (TRC) dan Trade

Payables Payment Period (TPP) sebagai alat ukur kebijakan manajemen

Page 53: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

36

modal kerja. Variabel dependen menggunakan ROE. Studi tersebut

mengemukakan bahwa pada Nestle Nigeria Plc secara parsial hanya TPP yang

berpengaruh signifikan negatif terhadap ROE. Namun QR,CR dan TRC tidak

berpengaruh. Pada Cadbury Nigeria Plc secara parsial CR dan QR

berpengaruh signifikan positif terhadap ROE. Sedangkan TRC dan TPP

tidakberpengaruh. Perbedaan penelitian yang dilakukan Ikpefan dan penelitian

ini adalah variabel independen yaitu dalam penelitian ini menggunakan

variabel WCT, DAR, TAT dan ukuran perusahaan dan variabel dependen

menggunakan ROA. Persamaannya adalah dalam metode analisis data.

J. Niresh dan T. Velnampy (2014) melakukan penelitian mengenai

Ukuran Perusahaan (Firm Size) terhadap Profitabilitas pada 15 perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Colombo Stock Exchange (CSE) tahun 2008-

2012. Variabel independen yang digunakan yaitu Asset Turnover, Log of Total

Asset dan Log of Total Sales. Variabel dependennya yaitu Net Profit Margin

(NPM) dan Return On Assets (ROA). Hasil dari studi tersebut mengemukakan

bahwa seluruh variabel independen yang digunakan tidak mempunyai

pengaruh terhadap variabel dependennya. Studi tersebut mengemukakan

adanya separation of ownership pada perusahaan modern yang melakukan

perubahan pada tujuan seorang manajer dari profit maximization terhadap

maximization of managerial utility. Selain itu, struktur organisasi yang tetap

tidak membawa pengaruh terhadap kemajuan perusahaan serta penggunaan

teknologi yang tidak efektif dan efisien. Persamaan penelitian Niresh dan

penelitian ini yaitu dalam metode yang digunakan adalah metode analisis

Page 54: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

37

regresi linear berganda dan variabel dependen yang digunakan yaitu

ROA.Sedangkan perbedaannya adalah dalam variabel independen penelitian

ini menggunakan CT, WCT, CR, dan DAR.

Sujeewa (2015), menganalisis terkait pengaruh manajemen modal kerja

terhadap profitabilitas pada 20 perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Colombo Stock Exchange (CSE) tahun 2008-2012. Variabel independen yang

digunakan adalah Debtors Conversion Period (DCP), Inventory Conversion

Period (ICP), Cash Conversion Cycle (CCC), Creditor Conversion Period

(CCP), Size, Sales Growth, dan Debt to Equity Ratio (DER). Variabel

dependen yang digunakan yaitu ROA.Dari studi tersebut mengemukakan

bahwa secara parsial DCP, ICP, dan CCC berpengaruh signifikan negatif

terhadap ROA dan CCP berpengaruh signifikan positif terhadap ROA.

Sedangkan Size, Sales Growth dan DER tidak berpengaruh. Secara simultan

variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen sebesar 54%.

Persamaan dalam penelitian Sujeewa dengan penelitian ini adalah dalam

metodologi menggunakan data panel yaitu Pooled Ordinary Least Square

(OLS) dan variabel dependen menggunakan ROA. Sedangkan perbedaannya

yaitu dalam penelitian ini variabel manajemen modal kerja menggunakan

Cash Turnover (CT) dan Working Capital Turnover (WCT).

Ambarwati, et al. (2015) meneliti terkait pengaruh modal kerja, likuiditas,

aktivitas dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas pada 10 perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2013. Variabel independen yang

digunakan adalah WCT, CR, TAT dan Firm Size. Variabel dependen

Page 55: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

38

menggunakan ROI. Persamaan penelitian Novi dengan penelitian ini adalah

pada variabel independen dan metode analisis yang digunakan yaitu metode

regresi linear berganda.Sedangkan perbedaannya dalam penelitian ini

menggunakan tambahan variabel independen yaitu CT, DAR dan variabel

dependennya yaitu ROA.

Hasil dari penjelasan penelitian terdahulu di atas, dapat dilihat secara

ringkas pada table 2.1 sebagai berikut:

Page 56: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

39

Table 2.1

Rangkuman Penelitian Terdahulu

No Peneliti,

Tahun

Variabel

Penelitian

Metode

Analisis Perbedaan Hasil Penelitian

1.

Wibowo

dan

Wartini,

2012

Independen:

WCT, CR,

dan DTA

Dependen:

ROI

Metode

Regresi

Linear

Berganda.

Variabel

independen

penelitian ini lebih

melengkapi yaitu

dengan adanya CT,

TAT, Firm Size.

Dan variabel

independen diukur

dengan ROA.

Secara parsial WCT

berpengaruh signifikan

positif, sedangkan CR dan

DTA tidak berpengaruh

terhadap ROA.

Secara simultan WCT, CR

DTA berpengaruh terhadap

ROA sebesar 21.9%

2. Julkarnain,

2013

Independen:

Modal

Kerja (CA-

CL), WCT,

CT, A/R T

Dependen:

ROI

Regresi

Linear

Berganda,

Pengujian

Asumsi

Klasik dan

Pengujian

Hipotesis.

Variabel

independen

penelitian ini yaitu

CR, DAR, TAT,

Firm Size.

Dan variabel

dependen yaitu

ROA.

Secara parsial Modal Kerja

dan CT berpengaruh

signifikan negatif, sedangkan

WCT dan A/R T tidak

berpengaruh terhadap ROI.

Secara simultan variabel

independen berpengaruh

terhadap ROI sebesar 21.6%

3. Richard, et

al., 2013

Independen:

ARD, CCC,

CR,Size,

CAT

Dependen:

ROA

Ordinary

Least

Square

(OLS)

Regression,

Descriptive

Statistics

Variabel

independen modal

kerja penelitian ini

menggunakan

WCT dan CT.

Secara parsial ARD

berpengaruh signifikan

negatif, sedangkan CCC, CR,

Size, CAT tidak berpengaruh

terhadap ROA.

Secara simultan ARD, CCC,

CR, Size, CAT berpengaruh

terhadap ROA sebesar 38.4%

4.

Ikpefan

dan

Owolabi,

2014

Independen:

QR, CR,

TRC, TPP

Dependen:

ROI

Correlation

dan

Regression

Analysis.

Variabel

independen modal

kerja penelitian ini

menggunakan

WCT dan CT.

Variabel dependen

Pada Nestle hanya TPP yang

berpengaruh signifikan

negatif, sedangkan QR, CR,

TRC tidak berpengaruh

terhadap ROE.

Pada Cadbury, CR dan QR

Page 57: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

40

diukur dengan

ROA.

berpengaruh positif,

sedangkan TRC dan TPP

tidak berpengaruh.

5.

Niresh dan

Velnampy,

2014

Independen:

Asset

Turnover,

Log of Total

Asset, Log

of Total

Sales

Dependen:

NPM, ROA

Correlation

dan

Regression

Analysis.

Variabel

independen

penelitian ini yaitu

WCT, CT, CR, dan

DAR.

Seluruh variabel independen

yang digunakan tidak

berpengaruh terhadapNPM

dan ROA.

Hal tersebut dikarenakan

adanya separation of

ownership pada perusahaan

yang melakukan perubahan

pada tujuan seorang manajer

dari profit maximization

terhadap maximization of

managerial utility.

6.

Ambarwat

i,et al.,

2015

Independen:

WCT, CR,

TAT, Firm

Size

Dependen:

ROI

Regresi

Linear

Berganda,

dan Uji

Asumsi

Klasik

Variabel

independen dalam

penelitian ini lebih

melengkapi yaitu

CT dab DAR.

Variabel dependen

diukur dengan

ROA

Secara parsial modal kerja,

aktivitas, dan size

berpengaruh signifikan positif

dan likuiditas tidak

berpengaruh terhadap

profitabilitas.

Secara simultan variabel

independen berpengaruh

terhadap ROA sebesar

52.8%.

7. Sujeewa,

2015

Independen:

DCP, ICP,

CCC, CCP,

Sales

Growth,

DER

Dependen:

ROA

Descriptive

Statistics,

Pearson

Correlation

Analysis,

dan Pooled

Ordinary

Least

Square

(OLS)

Variabel

independen modal

kerja penelitian ini

menggunakan

WCT dan CT.

Secara parsial DCP, ICP,

CCC berpengaruh signifikan

negatif, CCP berpengaruh

signifikan positif dan Size,

Sales growth, DER tidak

berpengaruh terhadap ROA.

Secara simultan variabel

independen berpengaruh

terhadap ROA sebesar 54%

Page 58: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

41

C. Kerangka Berpikir

Tujuan utama perusahaan adalah untuk meningkatkan profitabilitas.

Profitabilitas yang tinggi dapat meningkatkan kemakmuran bagi para

pemegang saham, sehingga para pemegang saham akan menginvestasikan

modalnya kepada perusahaan tersebut. Sebelum melakukan investasi para

pemodal harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas

perusahaan. Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat profitabilitas adalah

modal kerja. Seorang manajer diharapkan mampu mengelola modal kerja

dengan baik agar dapat mendukung kegiatan operasinya dan dapat

meningkatkan penjualan perusahaan sehingga mampu meningkatkan tingkat

profitabilitas perusahaan.

Berdasarkan konsep-konsep dasar, hasil penelitian terdahulu dan masalah

yang ada yang telah dijelaskan sebelumnya maka dapat dibuat kerangka

pemikiran dari pengaruh manajemen modal kerja, likuiditas, leverage,

aktivitas dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas secara sistematis dapat

disusun pada gambar berikut:

Page 59: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

42

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Latar Belakang

Masalah

Penelitian

Terdahulu

Landasan

Teori

Rumusan

Masalah

Variabel

Dependen

Variabel

Independen

Analisis

Deskriptf

Penaksiran Model

Data Panel

Uji Chow Uji Hausman

Model

Terpilih

Uji Asumsi

Klasik

Uji

Signifikansi

Hasil dan

Interpretasi

Kesimpulan, Implikasi dan

Saran

Page 60: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

43

D. Hipotesis

Menurut Iqbal (2010:140), Hipotesis Statistik adalah pernyataan atau

dugaan mengenai keadaan populasi yang sifatnya masih sementara atau lemah

kebenarannya. Hipotesis statistik dapat berbentuk suatu variabel atau nilai dari

suatuparameter. Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan

menghasilkan suatu keputusan, yaitu keputusan menerima atau menolak

hipotesis itu. Dalam pengujian hipotesis, keputusan yang dibuat mengandung

ketidakpastian, artinya keputusan bisa benar atau salah sehingga menimbulkan

risiko. Besar kecilnya risiko dinyatakan dalam bentuk probabilitas.

Berdasarkan konsep-konsep dasar dan kerangka pemikiran di atas yang

berkaitan dengan adanya pengaruh atau tidak adanya pengaruh yang signifikan

dari variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun hipotesis yang

dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hipotesis untuk Uji Signifikansi Parsial (t)

Menurut Ghozali (2011), Uji statistic t dilakukan untuk menguji

seberapa jauh signifikansi pengaruh variabel independen secara individual

dalam menerangkan variasi variabel dependen. Tahap dalam pengujiannya

adalah:

a. H0: b1≥ 0, Variabel Cash Turnover (CT) tidak berpengaruh

negatif terhadap Return On Asset (ROA)

Ha: b1 <0, Variabel Cash Turnover (CT) berpengaruh negative

terhadap Return On Asset (ROA)

Page 61: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

44

b. H0: b2≥ 0, Variabel Working Capital Turnover (WCT) tidak

berpengaruh positif terhadap Return On Asset.

Ha: b2<0, Variabel Working Capital Turnover (WCT)

berpengaruh positif terhadap Return On Asset.

c. H0: b3 ≥0, Variabel Current Ratio (CR) tidak berpengaruh

positif terhadapReturn On Asset (ROA)

Ha: b3<0, VariabelCurrent Ratio (CR) berpengaruh positif

terhadap Return On Asset (ROA)

d. H0: b4 ≥ 0, Variabel Debt Asset Ratio (DAR) tidak

berpengaruh negatif terhadap Return On Asset.

Ha: b4<0, Variabel Debt AssetRatio (DAR) berpengaruh

negatif terhadap Return On Asset (ROA)

e. H0: b5 ≥0 , Variabel Total Asset Turnover (TAT)

tidak berpengaruh positif terhadapReturn On Asset

Ha: b5<0, Variabel Total Asset Turnover (TAT) berpengaruh

positif terhadap Return OnAsset (ROA)

f. H0: b6 ≥ 0, Variabel Ukuran Perusahaan(Size) tidak

berpengaruh positif terhadap Return On Asset

Ha: b6<0, Variabel Ukuran Perusahaan (Size) berpengaruh

positif terhadap Return On Asset (ROA).

2. Hipotesis untuk Uji Signifikansi Simultan (F)

Uji Stignifikansi F menunjukan apakah semua variabel independen

berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau untuk

Page 62: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

45

menguji apakah model dapat digunakan atau tidak (Ghozali, 2011). Dalam

penelitian ini pengujian hipotesis untuk uji signifikansi F yaitu:

H0 : b1, b2, b3, b4, b5,b6 = 0, Variabel independen yang terdiri dari Cash

Turnover (CT), Working Capital Turnover

(WCT), Current Ratio (CR), Debt Ratio (DR),

Total Asset Turnover (TAT) dan Ukuran

Perusahaan (SIZE), tidak berpengaruh terhadap

Return On Asset (ROA).

Ha : b1, b2, b3, b4, b5 ≠ 0, Variabel independen yang terdiri dari Cash

Turnover (CT), Working Capital Turnover

(WCT), Current Ratio (CR), Debt Ratio (DR),

Total Asset Turnover (TAT) dan Ukuran

Perusahaan (SIZE), berpengaruh terhadap Return

On Asset (ROA).

Page 63: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

46

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Manajemen modal kerja merupakan salah satu fungsi manajemen

perusahaan yang terpenting baik bagi perusahaan konvensional maupun

syariah, karena modal kerja adalah sumber kehidupan ekonomi dan dana yang

terus menerus berputar setiap periodenya selama perusahaan tersebut masih

beroperasi (Riyanto, 2011). Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah

data perusahaan public yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) sebagai

objek penelitiannya. JII merupakan indeks syariah yang terdiri dari 30

perusahaan (emiten) yang kegiatan usahanya sesuai dengan syariah.

Ditetapkan pada perusahaan yang terdaftar di JII karena jenis usaha dari

emiten yang sesuai dengan syariah yang terdiri dari berbagai sektor yang dapat

melengkapi penelitian-penelitian terdahulu dan data yang diperoleh lebih

lengkap dibandingkan dengan hanya memilih satu sektor tertentu. Penelitian

ini menggunakan analisis regresi data panel dengan Random Effect Model dan

menggunakan laporan keuangan yang tersedia di Bursa Efek Indonesia

maupun dalam website www.idx.co.id periode 2011 – 2015.

Analisis masalah pada penelitian ini dengan menggunakan variabel

dependen yaitu Return On Asset (ROA) sebagai ukuran dari rasio

profitabilitas. Sedangkan variabel independen yang digunakan yaitu Cash

Turnover (CT) dan Working Capital Turnover (WCT) sebagai ukuran dari

manajemen modal kerja, Current Ratio (CR) sebagai ukuran dari rasio

Page 64: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

47

likuiditas, Debt to Asset Ratio (DAR) ukuran dari rasio leverage, Total Assets

Turnover (TAT) ukuran dari rasio aktivitas dan Logarithm Natural of Sales

sebagai ukuran perusahaan (Firm size).

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah semua nilai baik hasil perhitungan maupun

pengukuran, baik kualitatif maupun kuantitatif mengenai keseluruhan

objek penelitian (Husaini dan Setiady, 2006:181). Populasi pada penelitian

ini adalah perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) periode

pengamatan tahun 2011 – 2015.

2. Sampel

Sampel adalah bagian yang diambil dari anggota populasi dan

membatasi berlakunya daerah generalisasi (Husaini dan Setiady,

2006:181). Sampel penelitian yang diambil adalah 16 perusahaan yang

terdaftar pada JII tahun 2011 – 2015. Dalam penelitian ini metode atau

teknik yang digunakan adalah Teknik Sampling Bertujuan (Purposive

Sampling) yang merupakan teknik penentuan sampel yang dipilih secara

khusus berdasarkan tujuan penelitian dan pertimbangan atau kriteria

tertentu (Sugiyono, 2009:89)

Adapun kriteria dalam penelitian ini adalah:

1) Perusahaan yang secara konsisten terdaftar dalam JII periode 2011

– 2015

Page 65: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

48

2) Perusahaan yang memiliki data laporan keuangan dan

dipubikasikan secara lengkap pada periode 2011 – 2015

3) Perusahaan yang mengeluarkan laporan keuangan secara berkala

setiap tahun dalam jangka waktu penelitian 2011 – 2015

4) Perusahaan yang mempunyai nilai Cash Turnover (CT), Working

Capital Turnover (WCT), Current Ratio (CR), Debt To Asset Ratio

(DAR), Total Asset Turnover (TAT) dan Ukuran Perusahaan (Firm

Size), dan Return On Asset (ROA) positif selama periode 2011 –

2015.

Hasil dari pertimbangan atau kriteria sampel yang ditentukan di atas,

didapatkan sejumlah sampel perusahaan sebagai berikut:

Tabel 3.1

Tahapan Seleksi Sampel Penelitian

Sumber: Data diolah

No Keterangan Jumlah

1. Jumlah Perusahaan yang terdaftar di JII 30

2. Perusahaan yang tidak memenuhi kriteria

penelitian (14)

3. Sampel terpilih 16

4. Tahun pengamatan 5

5. Sample total selama periode pengamatan 80

Page 66: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

49

Table 3.2

Daftar Perusahaan yang menjadi Sampel

No Kode Nama Perusahaan

1. ADRO Adaro Energy Tbk.

2. AKRA AKR Corporindo Tbk.

3. ASII Astra International Tbk.

4. ASRI Alam Sutera Realty Tbk.

5. CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk.

6. ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

7. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.

8. INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

9. ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk.

10. KLBF Kalbe Farma Tbk.

11. LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk.

12. PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.

13. PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk.

14. SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk.

15. TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

16. UNTR United Tractors Tbk.

(Sumber: www.idx.co.id)

Data perusahaan tersebut diambil dari Bursa Efek Indonesia

berdasarkan kriteria yang menggunakan purposive sampling diperoleh data

sebanyak 16 perusahaan.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode studi pustaka yang berarti data tersebut bersifat sekunder. Data

sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber yang ada dan tidak perlu

dikumpulkan sendiri oleh peneliti. Data sekunder yaitu berupa laporan

keuangan tahun 2011 – 2015 yang dapat diperoleh dari website resmi Bursa

Efek Indonesia melalui www.idx.co.id.

Page 67: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

50

Selain itu, dalam penelitian ini metode pengumpulan data menggunakan

studi kepustakaan yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti maupun

bahan yang bersifat teoritis dan relevan untuk dijadikan referensi melalui buku

literatur, jurnal, artikel, internet, website (SSRN.com, pdfsearchengine.org,

etc.) dan lainnya yang dapat membantu dalam pemecahan masalah yang

berkaitan dengan judul penelitian terkait dengan manajemen modal kerja,

likuiditas, leverage, aktivitas, profitabilitas dan ukuran perusahaan.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistic deskriptif,

penaksiran model data panel, uji asumsi klasik dan uji signifikansi.

1. Analisis Deskriptif

Menurut Ghozali (2011), analisis ini memberikan gambaran berkaitan

dengan variabel penelitian secara umum baik variabel independen yaitu

CT, WCT, CR DAR,TAT dan ukuran perusahaan maupun variabel

dependen menggunakan ROA yang dikomparasikan dengan melibatkan

suatu perusahaan yang membandingkan kondisi rata-rata objek penelitian

setiap tahunnya.

2. Penaksiran Model Data Panel

Data yang digunakan dalam penelitian menggunakan data panel. Data

panel adalah jenis data yang merupakan gabungan antara data runtut waktu

(time series) dengan data seksi silang (cross section). Data silang terdiri

atas beberapa atau banyak objek (misalnya perusahaan) dan data runtut

Page 68: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

51

waktu misalnya tingkat inflasi, dan kurs mata uang (Winarno, 2011:9.1).

Oleh karena itu, data panel memiliki gabungan karakteristik kedua jenis

data yang meliputi beberapa objek dan beberapa periode waktu.

Dalam penelitian ini uji regresi panel dilakukan dengan menggunakan

aplikasi komputer yaitu Eviews 8. Model regresi panel dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

Keterangan:

Y: Return On Asset (ROA) X4: Debt to Asset Ratio(DAR)

α: Konstatnta X5: Total Asset Turnover (TAT)

X1: Cash Turnover (CT) X6: Ukuran Perusahaan (Size)

X2: Working Capital Turnover (WCT) ε: Error term

X3: Current Ratio (CR)

Dalam penaksiran modal data panel, penelitian ini menggunakan uji

signifikansi Fixed Effect (uji Chow) dan uji signifikansi Fixed Effect atau

Random Effect (uji Hausman). Kedua pengujian statistic tersebut adalah

sebagai berikut:

a. Uji Chow

Uji Chow adalah uji statistic untuk memilih suatu model yang tepat

apakah menggunakan Common Effect Model atau Fixed Effect Model.

(Widarjono, 2009:238). Hipotesis yang digunakan dalam uji Chow

adalah sebagai berikut:

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + ε

Page 69: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

52

H0: Common Effect Model

H1: Fixed Effect Model

Untuk mengetahui apakah teknik regresi data panel dengan Fixed

Effect Model lebih baik dari Common Effect Model dengan

menggunakan uji F dan melihat Residual Sum of Squares (RSS).

Adapun uji F statistiknya adalah sebagai berikut:

Dimana RSS1 adalah Residual Sum of Squares dari Common Effect

Model RSS2 adalah Residual Sum of Squares dari Fixed Effect

Model.Sedangkan m merupakan jumlah restriksi atau pembatasan di

dalam model tanpa variabel dummy (Common Effect Model). Dalam

penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 16 perusahaan maka

restriksinya sebanyak 15. n merupakan jumlah observasi dan k adalah

jumlah parameter dalam model.

Nilai statistic F hitung akan mengikuti distribusi statistic F dengan

derajat kebebasan (df) sebanyak m untuk numerator dan sebanyak n –

k untuk denominator. (Widarjono, 2009:238)

Dasar penolakan terhadap hioptesis uji Chow yaitu dengan

membandingkan nilai F-statistik dan F-tabel. Keputusan yang diambil

adalah apabila nilai F-statistik lebih besar dari F-tabel, maka H0

ditolak, artinya model yang lebih tepat digunakan dalam penelitian

adalah Fixed Effect Model. Sebaliknya, apabila F-statistik lebih kecil

Page 70: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

53

dari F-tabel, maka H0 diterimadan model yang lebih tepat digunakan

adalah Common Effect Model (Gujarati & Porter, 2009).

b. Uji Hausman

Uji hausman merupakan uji statistic untuk memilih apakah

menggunakan model Fixed Effect atau Random Effect. Statistic uji

Hausman ini mengikuti distribusi statistic chi-square dengan degree of

freedom (df) sebanyak k dimana k adalah jumlah variabel independen.

(Widarjono, 2009:240-241).

Menurut Gujarati dan Porter (2009), hipotesis uji Hausman adalah

sebagai berikut:

H0: Fixed Effect Model

H1: Random Effect Model

Jika nilai statistic Hausman lebih besar dari nilai kritisnya (chi-

square) maka model yang tepat adalah Fixed Effect Model. Sedangkan

sebaliknya, apabila nilai statistic Hausman lebih kecil dari nilai

kritisnya maka model yang tepat adalah model Random Effect.

3. Uji Asumsi Klasik

Menurut Widarjono (2009:101), dalam melakukan analisis regresi

berganda harus memenuhi beberapa persyaratan dan berhasil melewati

serangkaian asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas,

multikolinearitas, heteroskedastisitan dan uji autokorelasi.

Page 71: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

54

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai residual

yang telah distandarisasi pada model regresi berdistribusi normal atau

tidak. Nilai residual terstandarisasi yang berdistribusi normal jika

digambarkan dengan bentuk kurva akan membentuk gambar lonceng

(bell-shaped curve). Untuk mendeteksi apakah nilai residual

terstandarisasi berdistribusi normal atau tidak, maka dalam penelitian

ini menggunakan metode analisis grafik dan metode statistic.

(Suliyanto, 2011:69).

1) Uji Normalitas dengan Analisis Grafik

Pengujian normalitas dengan menggunakan analisis grafik

merupakan metode yang termudah. Analisis grafik dilakukan dengan

menggunakan histogram dengan menggambarkan variabel dependen

sebagai sumbu vertical sedangkan nilai residual terstandarisasi

digambarkan sebagai sumbu horizontal. Jika Histogram Standardized

Regression Residual membentuk kurva seperti lonceng maka nilai

residual tersebut dinyatakan normal.

Gambar 3.1

Bentuk Histogram Normalitas

(Sumber: Ghozali,2009:34)

Page 72: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

55

2) Uji Normalitas dengan Jarque -Bera (JB Test)

Uji ini dilakukan dengan membandingkan nilai statistic Jarque-

Bera (JB) dengan nilai Chi-Square (χ2) table dengan tingkat

signifikansi 5% dan df (2).

Pengambilan keputusan dalam uji JB adalah jika nilai Jarque-

Bera (JB) ≤ χ2 tabel maka nilai residual terstandarisasi

berdistribusi normal.Sedangkan jika nilai Jarque-Bera (JB) > χ2

tabel maka nilai residual terstandarisasi berdistribusi tidak normal

(Widarjono, 2009:49).

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi yang terbentuk ada atau tidaknya korelasi yang tinggi atau

sempurna di antara variabel bebas. Jika dalam model regresi yang

terbentuk terdapat korelasi yang tinggi atau sempurna di antara

variabel bebas maka model regresi tersebut dinyatakan mengandung

gejala multikolinier. (Suliyanto, 2011:61)

Dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada tidaknya

multikoliearitas yaitu dengan menganalisis korelasi berpasangan yang

tinggi di antara variabel-variabel independen. Jika antar variabel

independen terdapat koefisien korelasi yang tinggi (di atas 0.85) maka

dapat disimpulkan bahwa dalam model terdapat multikolinearitas. Jika

koefisien korelasi lebih rendah dari 0.85 maka model tidak

mengandung multikolinearitas (Widarjono, 2009:103)

Page 73: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

56

c. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas merupakan adanya varian variabel pada model

regresi yang tidak sama (konstan). Jika varian variabel pada model

regresi memiliki nilai yang sama maka disebut dengan

homoskedastisitas. Untuk mendeteksi adanya masalah

heteroskedastisitas dapat digunakan metode analisis grafik dan metode

statistik. Metode analisis grafik dilakukan dengan mengamati

scatterplot di sumbu horizontal menggambarkan nilai Predicted

Standardized sedangkan sumbu vertical menggambarkan nilai

Residual Studentized. Jika scatterplot membentuk pola tertentu, hal itu

menunjukkan adanya masalah heteroskedastisitas pada model regresi

yang dibentuk. Sedangkan jika scatterplot menyebar secara acak maka

hal itu menunjukkan tidak terjadinya masalah heteroskedastisitas pada

model regresi yang dibentuk. (Suliyanto, 2011:97)

Dalam penelitian ini pengujian heteroskedastisitas dilakukan

dengan metode Park (Uji Park). Uji Park dilakukan untuk

meregresikan semua variabel bebas terhadap nilai Ln residual kuadrat

(Ln e2). Jika terdapat pengaruh variabel bebas yang signifikan terhadap

nilai Ln residual kuadrat (Ln e2) maka dalam model terdapat masalah

heteroskedastisitas. Persamaan yang digunakan untuk uji Park ini

adalah sebagai berikut:

Keterangan:

ln μ²i = α + β ln Xi + vi

Page 74: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

57

μ²i : Nilai residual Kuadrat

Xi : Variabel bebas

Pengambilan keputusan dalam uji Park ini adalah jika β signifikan

maka terdapat pengaruh variabel bebas terhadap nilai ln residual

kuadrat sehingga dapat dinyatakan terdapat gejala heteroskedastisitas.

Demikian pula sebaliknya (Suliyanto, 2011: 102). Dalam penelitian ini

tingkat signifikansi yang digunakan adalah α = 5%.

d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah hubungan antara residual satu observasi

dengan residual observasi lainnya. Autokorelasi dapat berbentuk

autokorelasi positif dan autokorelasi negatif (Winarno, 2009:5.26). Uji

autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara

anggota serangkaian data observasi yang diuraikan menurut waktu

(time-series) atau ruang (cross-section). (Suliyanto,2011:125).

Dalam penelitian ini menggunakan Uji Durbin-Watson (Uji D-W)

merupakan uji yang sangat popular yang dikenal sebagai statistic d

Durbin-Watson dan merupakan salah satu uji yang banyak dipakai

untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi

Metode ini membandingkan nilai d statistic dengan nilai table dL–

dU. Hipotesis yang digunakan dalam model ini adalah:

H0: Tidak ada autokorelasi ( r = 0)

H1:Ada autokorelasi ( r ≠ 0)

Page 75: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

58

Pengambilan keputusan uji autokorelasi dengan criteria sebagai

berikut:

Tabel 3.3

Kriteria Pengujian Autokorelasi dengan Uji DW

Hipotesis Nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi

positif Tolak

0 < d < dL

Tidak ada autokorelasi

positif No decision

dL ≤ d ≤ dU

Tidak ada autokorelasi

negative Tolak

4 – dL < d < 4

Tidak ada autokorelasi

negative No decision

4 – dU ≤ d ≤ 4–dL

Tidak ada autokorelasi

positif atau negative Tidak ditolak

dU < d < 4 – dU

(Sumber: Gujarati dan Porter, 2007:122)

4. Uji Signifikansi

Dalam penelitian ini dilakukan tiga jenis uji signifikansi yaitu Uji

Signifikansi Parameter Individual atau Uji Parsial (t), Uji Signifikansi

Simultan (F) dan Uji Koefisien Determinasi (R2). Menurut Ghozali

(2011:87) uji signifikansi secara statistic apabila nilai dari uji statistic

berada dalam daerah kritis (daerah H0 ditolak). Sedangkan apabila nilai uji

statistic berada dalam daerah H0 diterima maka dapat dinyatakan tidak

signifikan.

a. Uji Parsial (t)

Uji statistic t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh

masing-masing variabel independen secara parsial dalam menerangkan

variasi dari variabel dependen. Untuk mengetahui apakah suatu

variabel secara parsial berpengaruh secara signifikan atau tidak

Page 76: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

59

digunakan uji t. Untuk melakukan uji t menurut Purwanto dan

Suharyadi (2013:228) hipotesis yang digunakan adalah sebagai

berikut:

H0 : b1 = 0

Ha : b1 ≠ 0

Variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen apabila nilai koefisiennya tidak sama dengan nol.

Sebaliknya, apabila nilai koefisiennya sama dengan nol maka variabel

independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Melakukan uji t dengan menentukan daerah kritis. Daerah kritis

ditentukan oleh nilai t-tabel dengan derajat bebas (degree of freedom -

df) yaitu n – k dengan tingkat signifikansi (α). Dimana n adalah jumlah

observasi dan k adalah jumlah variabel dependen dan variabel

independen. Kemudian membandingkan nilai t-statistik dengan t-tabel.

Jika nilai t-statistik lebih besar dari t-tabel artinya t-statistik berada di

daerah H0 ditolak maka hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dengan

demikian hipotesis alternatifnya adalah bahwa variabel independen

berpengruh signifikan terhadap variabel dependen.

Dalam penelitian ini, uji yang dilakukan adalah uji satu arah (one

tail) sedangkan nilai probabilitas pada output regresi merupakan uji

dua arah (twotail). Apabila akan menggunakan uji satu arah maka nilai

probabilitas harus dibagi dua. Namun apabila mengunakan uji dua arah

Page 77: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

60

maka yang harus dibagi dua adalah tingkat signifikansi (Widarjono,

2009:67).

b. Uji Simultan (F)

Uji F dimaksudkan untuk melihat apakah semua variabel

independen berpengaruh terhadap variabel dependen secara bersama-

sama. Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel

independen memiliki koefisien regresi sama dengan nol. (Purwanto

dan Suharyadi,2013:225). Hipotesis yang digunakan adalah sebagai

berikut:

H0 : b1; b2; b3; b4; b5; b6 = 0

Ha : b1; b2; b3; b4; b5; b6 ≠ 0

Variabel independen tidak berpengaruh signifikan secara simultan

terhadap variabel dependen apabila nilai koefisien regresi sama dengan

nol, sehingga berapapun nilai variabel independen, tidak akan

berpengaruh terhadap variabel dependen. Sebaliknya, untuk hipotesis

alternatifnya adalah koefisien regresi tidak sama dengan nol yang

artinya variabel indpenden mempunyai pengaruh signifikan secara

simultan terhadap variabel dependen (Purwanto dan Suharyadi,

2013:226).

Dalam uji F untuk menentukan daerah keputusan dilakukan dengan

mencari nilai F-tabel. Nilai F kritis dari table distribusi F dengan

tingkat signifikansi (α) dan df dimana df ditentukan oleh pembilang

(numerator) yaitu k - 1 dan df penyebut (denominator) yaitu n – k. k

Page 78: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

61

adalah jumlah variabel independen dan variabel dependen dan n adalah

ukuran sampel penelitian. Kemudian membandingkan nilai F-statistik

dengan F-tabel. Jika F-statistik lebih kecil dari F-tabel, maka H0

diterima yang artinya nilai koefisien regresi sama dengan nol maka

variabel independen tidak dapat menerangkan variabel dependen.

Sebaliknya, jika F-statistik lebih kecil dari F-tabel maka H0 ditolak,

artinya nilai koefisien regresi tidak sama dengan nol, dengan demikian

variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen. (Purwanto dan Suharyadi, 2013:227).

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Purwanto dan Suharyadi (2013:126), koefisien

determinasi adalah bagian dari variasi total variabel dependen yang

dapat diterangkan oleh variasi variabel independen. Jadi koefisien

determinasi adalah kemampuan variabel independen mempengaruhi

variabel dependen. Semakin besar koefisien determinasi menunjukkan

semakin baik kemampuan variabel independen dalam menerangkan

variabel dependen.

Nilai R2akan berkisar 0 sampai 1. Nilai R

2 = 1 menunjukkan bahwa

100% total variasi diterangkan oleh varians variabel independen

menerangkan variabel dependen sebesar 100%. Sebaliknya, jika nilai

R2

= 0 menunjukkan bahwa tidak ada total varians yang diterangkan

oleh variabel independen. Nilai koefisien determinasi>0.5

menunjukkan variabel independen dapat menjelaskan variabel

Page 79: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

62

dependen dengan baik atau kuat, sama dengan 0.5 dikatakan sedang

atau kurang dari 0.5 relatif kurang baik. Apabila koefisien determinasi

kurang dari 0.5 ada beberapa penyebab salah satu diantaranya adalah

spesifikasi model yang salah yaitu pemilihan variabel yang kurang

tepat atau pengukuran yang tidak akurat (Purwanto dan Suharyadi,

2013:217).

Koefisien determinasi mempunyai kelemahan, yaitu bias terhadap

jumlah variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi di

mana setiap penambahan satu variabel independen dan jumlah

pengamatan akan meningktakan nilai R2 meskipun variabel

independen yang dimasukkan tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel dependennya. Untuk mengatasi kelemahan

tersebut maka digunakan koefisien determinasi yang telah disesuaikan

(Adjusted R square – R2

adj). Adjusted R square menjelaskan bahwa

koefisien tersebut telh dikoreksi dengan memasukkan jumlah variabel

dan ukuran sampel yang digunakan. (Suliyanto, 2011:59)

E. Definisi Operasional Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen

yang dinyatakan dengan simbol X yaitu terdiri dari Cash Turnover (CT),

Working Capital Turnover (WCT), Current Ratio (CR), Debt To Asset Ratio

(DAR), Total Asset Turnover(TAT) dan Ukuran Perusahaan (Firm Size), dan

Page 80: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

63

variabel dependen yang dinyatakan dengan simbol Y yaitu Return On Asset

(ROA).

Dalam penelitian ini definisi operasional dari kedua jenis variabel yang

digunakan adalah sebagai berikut:

Table 3.4

Definisi Operasional Variabel Penelitian

No Variabel Definisi Rumus Skala

1

Cash

Turnover

(CT)

Menunjukkan kemampuan

uang kas berputar untuk

menghasilkan penjualan

selama periode tertentu

Rasio

2

Working

Capital

Turnover

(WCT)

Menunjukkan banyaknya

penjualan yang dapat

diperoleh perusahaan

untuk setiap modal kerja.

Rasio

3

Current

Ratio

(CR)

Rasio yang menunjukkan

likuiditas perusahaan yaitu

kemampuan perusahaan

menggunakan aset lancar

untuk melunasi utang

lancar yang akan jatuh

tempo.

Rasio

4

Debt to

Asset

Ratio

(DAR)

Rasio yang mengukur

bagian aset yang didanai

dengan menggunakan

utang.

Rasio

5

Total

Assets

Turnover

(TAT)

Menunjukkan kemampuan

total aset untuk berputar

selama satu tahun untuk

menghasilkan penjualan.

Rasio

6

Ukuran

Perusaha

an

(FirmSiz

e)

Besar kecilnya ukuran

perusahaan diukur

berdasarkan tingkat

penjualan perusahaan.

Logarithm Natural of

Sales Rasio

7

Return

On

Assets

(ROA)

Rasio yang menunjukkan

kemampuan total aset

menghasilkan laba

perusahaan.

Rasio

(Sumber: Penelitian Terdahulu)

Page 81: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

64

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah dan Perkembangan Jakarta Islamic Index(JII)

Jakarta Islamic Index atau yang biasa disebut JII merupakan salah satu

indeks saham yang ada di Indonesia yang dibuat berdasarkan saham

syariah dan didirikan pada tanggal 3 Juli 2000 oleh PT Bursa Efek

Indonesia bekerja sama dengan PT Danareksa Investment Management

(DIM).

JII terdiri dari 30 emiten (perusahaan) berdasarkan saham yang dipilih

yang sesuai dengan syariah Islam dan terdiri dari 3 jenis perusahaan yaitu

perusahaan manufaktur, perusahaan jasa dan perusahaan pengolahsumber

daya alam.Pada awalnya peluncurannya, pemilihan saham yang masuk

dalam kriteria syariah melibatkan pihak Dewan Pengawas Syariah.

Dari sekian banyak emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia,

terdapat beberapa emiten yang kegiatan usahanya belum sesuai dengan

syariah, sehingga saham-saham tersebut secara otomatis belum dapat

dimasukkan dalam perhitungan JII.

Evaluasi indeks dan penggantian saham pada JII akan direview setiap

6 bulan, yaitu setiap bulan Januari dan Juli atau berdasarkan periode yang

ditetapkan oleh Bapepam-LK yaitu pada saat diterbitkannya Daftar Efek

Syariah. Sedangkan perubahan jenis usaha emiten akan dimonitor secara

berkala berdasarkan data public yang tersedia (www.idx.co.id).

Page 82: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

65

2. Sejarah Perusahaan Manufaktur

Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang bergerak di bidang

pengelolaan suatu produk yang mengolah dari bahan mentah menjadi

barang jadi. Jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia semakin banyak dari periode ke periode dan termasuk ke dalam

kategori saham syariah yang terdaftar di JII, walaupun terdapat beberapa

perusahaan yang pernah mengalami defisiensi modal untuk sementara

akibat imbas dari krisis ekonomi.

Jenis perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI terbagi menjadi

beberapa sektor diantaranya sektor industry dasar dan kimia, sektor aneka

industry dan otomatif, dan sektor industry barang konsumsi yang masing-

masing sektor memiliki sub sektor di dalamnya. Adapun yang termasuk ke

dalam perusahaan manufaktur yang terdaftar secara konsisten di JII

adalah:

Table 4.1

Daftar Perusahaan Manufaktur

No Kode Nama Perusahaan

1. ASII Astra International Tbk.

2. CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk.

3. ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

4. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.

5. INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

6. KLBF Kalbe Farma Tbk.

7. SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk.

(Sumber: www.idx.co.id)

3. Sejarah Perusahaan Jasa

Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatannya memproduksi

produk yang tidak berwujud (jasa) untuk memenuhi kebutuhan konsumen

Page 83: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

66

dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Karakteristik jasa

diantaranya bersifat abstrak dan tidak bisa dilihat, produk yang dihasilkan

tidak standar atau bervariasi (heterogenitas) dan tidak dapat disimpan.

Perusahaan jasa yang terdaftar di BEI terbagi menjadi beberapa sektor

diantaranya sektor property, real estate dan konstruksi bangunan, sektor

infrastruktur, utilitas dan transportasi. Adapun perusahaan jasa yang

terdaftar di JII secara konsisten pada periode 2011 – 2015 adalah:

Table 4.2

Daftar Perusahaan Jasa

No Kode Nama Perusahaan

1. AKRA AKR Corporindo Tbk.

2. ASRI Alam Sutera Realty Tbk.

3. PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.

4. TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

5. UNTR United Tractors Tbk.

(Sumber: www.idx.co.id)

4. Sejarah Perusahaan Pengolah Sumber Daya Alam (SDA)

Perusahaan pengolah sumber daya alam yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia hanya ada dua sektor yaitu sektor pertanian dan pertambangan.

Terdapat beberapa perusahaan jenis ini yang secara konsisten terdaftar di

JII, namun jumlahnya relative sedikit dibanding perusahaan manufaktur

dan perusahaan jasa. Adapun perusahaan tersebut adalah:

Table 4.3

Daftar Perusahaan Pengolah SDA

No Kode Nama Perusahaan

1. ADRO Adaro Energy Tbk.

2. ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk.

3. LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk,

4. PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero)Tbk.

(Sumber: www.idx.co.id)

Page 84: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

67

B. Pengujian dan Pembahasan

1. Analisis Deskriptif

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas

(independent variabel) dan variabel terikat (dependent variabel). Variabel

bebas (X) terdiri dari Cash Turnover (CT), Working Capital Turnover

(WCT), Current Ratio (CR), Debt To Asset Ratio (DAR), Total Asset

Turnover (TAT) dan Ukuran Perusahaan (Firm Size), serta variabel terikat

menggunakan Return On Asset (ROA). Berdasarkan dari pengolahan data

menggunakan Microsoft Excel dan Eviews 8 diperoleh hasil analisis

deskriptif dari seluruh variabel penelitian yaitu sebagai berikut:

a. Perputaran Kas (Cash Turnover – CT)

Gambar 4.1

Perkembangan Cash Turnover

(Sumber: Data diolah)

Berdasarkan pada gambar 4.1 menggambarkan perkembangan

perputaran kas pada perusahan yang terdaftar di JII bahwa nilai perputaran

perusahaan manufaktur lebih besar dari perusahaan jasa dan perusahaan

pengolah sumber daya alam selama periode penelitian tahun 2011 –

0,00

2,00

4,00

6,00

8,00

10,00

12,00

2011 2012 2013 2014 2015

MANUFAKTUR

JASA

SDA

Page 85: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

68

2015.Namun pada tahun 2015 perusahaan manufaktur mengalami

penurunan cukup signifikan.

b. Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turnover – WCT)

Gambar 4.2

Perkembangan Working Capital Turnover

(Sumber: Data diolah)

Berdasarkan pada gambar 4.2menggambarkan perkembangan

perputaran modal kerja pada perusahan yang terdaftar di JII bahwa nilai

perputaran perusahaan manufaktur lebih besar dari perusahaan jasa dan

pengolah sumber daya alam selama periode penelitian tahun 2011 –

2015.Perusahaan jasa mengalami kenaikan pada tahun 2012 namun pada

tahun 2013 mengalami penurunan yang cukup signifikan.

c. Rasio Lancar (Current Ratio – CR)

Gambar 4.3

Perkembangan Current Ratio

0,00

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

2011 2012 2013 2014 2015

MANUFAKTUR

JASA

SDA

Page 86: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

69

(Sumber: Data diolah)

Berdasarkan pada gambar 4.3menggambarkan perkembangan rasio

lancarpada perusahan yang terdaftar di JII bahwa nilai rasio perusahaan

manufaktur lebih besar dari perusahaan jasa dan perusahaan pengolah

sumber daya alam selama periode penelitian tahun 2011 – 2015 namun

tiap tahunnya mengalami penurunan.

d. Rasio Hutang terhadap Total Asset (Debt to Asset Ratio – DAR)

Gambar 4.4

Perkembangan Debt to Asset Ratio

(Sumber: Data diolah)

Berdasarkan pada gambar 4.4 menggambarkan perkembangan rasio

hutang terhadap total asetpada perusahan yang terdaftar di JII bahwa nilai

rasio perusahaan jasa lebih besar dari perusahaan manufaktur dan

0,00

0,50

1,00

1,50

2,00

2,50

3,00

3,50

4,00

2011 2012 2013 2014 2015

MANUFAKTUR

JASA

SDA

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

2011 2012 2013 2014 2015

MANUFAKTUR

JASA

SDA

Page 87: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

70

perusahaan pengolah sumber daya alam selama periode penelitian tahun

2011 – 2015.

e. Perputaran Total Asset (Total Asset Turnover – TAT)

Gambar 4.5

Perkembangan Total AssetTurnover

(Sumber: Data diolah)

Berdasarkan pada gambar 4.5 menggambarkan perkembangan

perputaran total aset pada perusahan yang terdaftar di JII bahwa nilai

perputaran perusahaan manufaktur lebih besar dari perusahaan jasa dan

pengolah sumber daya alam selama periode penelitian tahun 2011 – 2015.

Namun mengalami penurunan cukup signifikan tiap tahunnya.

f. Ukuran Perusahaan (Firm Size)

Gambar 4.6

Perkembangan Firm Size

(Sumber: Data diolah)

0,00

0,20

0,40

0,60

0,80

1,00

1,20

1,40

2011 2012 2013 2014 2015

MANUFAKTUR

JASA

SDA

9,009,209,409,609,80

10,0010,2010,4010,6010,80

2011 2012 2013 2014 2015

MANUFAKTUR

JASA

SDA

Page 88: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

71

Berdasarkan pada gambar 4.6 menggambarkan perkembangan ukuran

perusahaan yang diukur dengan Ln of Total Sales pada perusahan yang

terdaftar di JII bahwa nilai perputaran perusahaan manufaktur lebih besar

dari perusahaan jasa dan pengolah sumber daya alam selama periode

penelitian tahun 2011 – 2015 dan ketiga jenis perusahaan tersebut

mengalami kenaikan setiap tahunnya.

g. Rasio Laba terhadap Total Asset (Return On Asset – ROA)

Gambar 4.7

Perkembangan Return On Asset

(Sumber: Data diolah)

Berdasarkan pada gambar 4.7 menggambarkan perkembangan rasio

laba terhadap total aset pada perusahan yang terdaftar di JII bahwa nilai

rasio perusahaan pengolah sumber daya alam pada tahun 2011 lebih besar

dari perusahaan anufaktur dan perusahaan jasa. Namun ketiga jenis

perusahaan tersebut mengalami penurunan tiap tahunnya selama periode

pengamatan tahun 2011 – 2015.

0,00%

5,00%

10,00%

15,00%

20,00%

25,00%

30,00%

2011 2012 2013 2014 2015

MANUFAKTUR

JASA

SDA

Page 89: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

72

2. Uji Penaksiran Regresi Data Panel

a. Uji Chow

Uji Chow adalah pengujian untuk menentukan suatu model yang

tepat antara Common Effect Model atau Fixed Effect Model yang

digunakan dalam penaksiran pada data panel (Widarjono, 2009:238).

Hipotesis yang digunakan dalam uji Chow pada penelitian ini adalah:

H0: Common Effect Model

H1: Fixed Effect Model

Hasil Common Effect Model adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4

Common Effect Model

Dependent Variabel: ROA

Method: Panel Least Squares

Date: 05/25/16 Time: 19:23

Sample: 2011 2015

Periods included: 5

Cross-sections included: 16

Total panel (balanced) observations: 80 Variabel Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 3.108715 0.717421 -4.333184 0.0001

CT -0.387083 0.108553 -3.565851 0.0007

WCT 0.619058 0.216248 2.862724 0.0059

CR 0.472946 0.200285 2.361363 0.0216

DAR -1.960390 0.487608 -4.020420 0.0002

TAT 0.734626 0.160014 4.591001 0.0000

SIZE 0.087727 0.054773 1.601643 0.1148 R-squared 0.637084 Mean dependent var -2.041875

Adjusted R-squared 0.598882 S.D. dependent var 0.557662

S.E. of regression 0.353189 Akaike info criterion 0.859290

Sum squared resid 7.110312 Schwarz criterion 1.095418

Log likelihood -20.49728 Hannan-Quinn criter. 0.952313

F-statistic 16.67686 Durbin-Watson stat 1.159983

Prob(F-statistic) 0.000000

(Sumber: data diolah)

Sedangkan hasil Fixed Effect Model adalah sebagai berikut:

Page 90: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

73

Tabel 4.5

Fixed Effect Model

Dependent Variabel: ROA

Method: Panel Least Squares

Date: 05/25/16 Time: 19:24

Sample: 2011 2015

Periods included: 5

Cross-sections included: 16

Total panel (balanced) observations: 80 Variabel Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 91.59167 73.97952 1.238068 0.2226

CT 1.638773 2.026126 0.808821 0.4232

WCT 21.92269 21.48902 1.020181 0.3135

CR 0.455946 0.158278 2.880670 0.0062

DAR -0.592829 0.788271 -0.752063 0.4562

TAT 1.853719 0.270707 6.847701 0.0000

SIZE -11.43964 8.919439 -1.282552 0.2067 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variabels) R-squared 0.904521 Mean dependent var -2.041875

Adjusted R-squared 0.856781 S.D. dependent var 0.557662

S.E. of regression 0.211043 Akaike info criterion -0.007222

Sum squared resid 1.870646 Schwarz criterion 0.734894

Log likelihood 22.23111 Hannan-Quinn criter. 0.285135

F-statistic 18.94696 Durbin-Watson stat 2.089998

Prob(F-statistic) 0.000000

(Sumber: data diolah)

Menurut Gujarati dan Porter (2009) dasar penolakan terhadap

hipotesis tersebut adalah dengan membandingkan nilai F-statistik

dengan F-tabel. Perbandingan yang dipakai adalah jika nilai F-statistik

lebih besar dari F-tabel, maka H0 ditolak, artinya model yang lebih

tepat digunakan dalam penelitian adalah Fixed Effect Model.

Sebaliknya, apabila F-statistik lebih kecil dari F-tabel, maka H0

diterima dan model yang lebih tepat digunakan adalah Common Effect

Model.

Page 91: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

74

Hasil uji Chow yang dilakukan dengan menggunakan Redundant

Fixed Effects Test – Likelihood Ratio adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6

Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Pool

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 7.842778 (15,58) 0.0000

Cross-section Chi-square 85.456777 15 0.0000

(Sumber: data diolah)

Dari tabel di atas diperoleh F-statistik untuk uji Chow adalah

sebesar 7.84 yang dibandingkan dengan F-tabel dengan nilai

signifikansi α = 5% dan df (15, 58) adalah sebesar 1.84. Artinya F-

statistik lebih besar dari F-tabel yaitu 7.84 > 1.84. Dan nilai

probabilitas F-statistik lebih kecil dari tingkat signifikansi (α = 5%)

yaitu 0.00 < 0.05. Dengan demikian, bahwa H0 ditolak dan H1 diterima.

Hal ini menunjukkan bahwa model yang terbaik yang digunakan yaitu

model Fixed Effect.

b. Uji Hausman

Uji Hausman merupakan pengujian statistic untuk memilih suatu

model yang tepat antara Fixed EffectModel dan Random Effect Model

yang digunakan dalam penaksiran data panel (Widarjno, 2009:240).

Nilai yang harus diperhatikan pada uji Hausman yaitu nilai

probabilitas dari chi-square (Gujarati dan Porter, 2009). Hipotesis

dalam uji Hausman pada penelitian ini adalah:

Page 92: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

75

H0: Fixed Effect Model

H1: Random Effect Model

Hasil Random Effect Model adalah sebagai berikut:

Tabel 4.7

Random Effect Model

Dependent Variabel: ROA

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 05/25/16 Time: 19:25

Sample: 2011 2015

Periods included: 5

Cross-sections included: 16

Total panel (balanced) observations: 80

Swamy and Arora estimator of component variances Variabel Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 3.677005 0.960415 3.828558 0.0003

CT -0.682718 0.146915 -4.647024 0.0000

WCT 0.666670 0.260025 2.563872 0.0130

CR 0.446972 0.145331 3.075543 0.0032

DAR -1.350074 0.566730 -2.382217 0.0206

TAT 1.275572 0.182319 6.996373 0.0000

SIZE 0.115930 0.093922 1.234327 0.2221

Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 0.312985 0.6874

Idiosyncratic random 0.211043 0.3126 Weighted Statistics R-squared 0.638280 Mean dependent var -0.652332

Adjusted R-squared 0.600204 S.D. dependent var 0.353838

S.E. of regression 0.223729 Sum squared resid 2.853125

F-statistic 16.76342 Durbin-Watson stat 1.597745

Prob(F-statistic) 0.000000 (Sumber: data diolah)

Hasil uji Hausman yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Page 93: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

76

Tabel 4.8

Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Pool

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 13.058739 6 0.0421

(Sumber : Data diolah)

Dari tabel uji Hausman diperoleh nilai chi-square statistic sebesar

13.06dengan chi-square tabel pada df (6) dengan tingkat signifikansi

(α = 5% ) sebesar 12.59. Dengan demikian, nilai chi-square-statistic

lebih besar dari nilai chi-square-tabel yaitu 13.06 > 12.59, dan nilai

probabilitas dari chi-square lebih kecil dari tingkat signifikansi yaitu

0.0421 < 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima.

Artinya model regresi data panel yang tepat digunakan adalah Random

Effect Model.

3. Pengujian Asumsi Klasik

Hasil pemilihan regresi data panel dalam penelitian ini yaitu model

yang tepat digunakan adalah Random Effect Model yang menggunakan

data perusahaan yang terdaftar dalam JII periode 2011 - 2014. Untuk

mengetahui apakah model regresi benar-benar menunjukkan hubungan

yang signifikan dan representative maka model tersebut harus memenuhi

asumsi klasik untuk mendapatkan nilai pemeriksa yang tidak bias dan

efisien (Best Linear Unbias Estimator/BLUE) dengan metode kuadrat

Page 94: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

77

terkecil (Least Square). Syarat dari uji asumsi klasik yang harus dipenuhi

adalah:

a. Uji Normalitas

Menurut Suliyanto (2011:69) uji normalitas merupakan uji statistik

untuk menentukan apakah suatu uji data berdistribusi normal atau

tidak. Model regresi yang baik adalah data-data berdistribusi normal

atau mendekati normal. Dalam penelitian ini metode yang digunakan

adalah dengan Histogram Residual dan uji Jarque-Bera (JB).

Histogram residual merupakan metode grafis yang digunakan untuk

mengetahui apakah bentuk dari probability distribution function (PDF)

berbentuk distribusi normal atau tidak. Jika histogram menyerupai

grafik distribusi normal maka dapat dikatakan bahwa residual

mempunyai distribusi normal.Sedangkan metode JB menggunakan

perhitungan nilai statistic JB ini didasarkan pada distribusi Chi-square

dengan derajat kebebasan (df) sebesar 2. (Widarjono, 2009:49). Jika

nilai JB lebih rendah dari Chi-square tabel maka nilai residual

terstandarisasi dinyatakan berdistribusi normal. (Suliyanto, 2011:75).

Nilai probabilitas yang kecil cenderung mengarahkan pada penolakan

bahwa residual mempunyai distribusi normal yaitu jika nilai

probabilitas kurang dari 5% atau 0.05 (Winarno, 2011:37).

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

H0: Residual berdistribusi tidak normal

Page 95: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

78

H1: Residual berdistribusi normal

Hasil uji normalitas dalam penelitian ini adalah:

Gambar 4.8

Histogram Residual

0

1

2

3

4

5

6

7

8

-0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8

Series: Standardized Residuals

Sample 2011 2014

Observations 64

Mean -8.33e-16

Median -0.002984

Maximum 0.788314

Minimum -0.877633

Std. Dev. 0.372224

Skewness -0.041239

Kurtosis 2.429588

Jarque-Bera 0.885792

Probability 0.642174

(Sumber: Data diolah)

Dari output di atas dapat dilihat bahwa bentuk histogram

didistribusikan secara simetris sehingga residualnya didistribusikan

secara normal. Berdasarkan pada uji statistic JB, nilai statistiknya

diperoleh sebesar 0.88579 sedangkan nilai chi-square dengan

signifikansi (α = 5%) dan df 2 sebesar 5.9915. Nilai JB lebih kecil dari

nilai chi-square yaitu 0.88579 < 5.9915. Dikatakan berdistribusi

normal juga dapat dilihat dari probabilitasnya yaitu sebesar 0.642174

(64.2174%) lebih besar dari 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima

artinya bahwa residual didistribusikan secara normal.

b. Uji Multikolinearitas

Widarjono (2009:103) uji multikolineritas merupakan metode

yang menguji ada atau tidaknya hubungan linear antara variabel

independen di dalam regresi. Dalam penelitian ini untuk mendeteksi

multikolineritas dengan menggunakan Korelasi Parsial antar variabel

independen. Jika koefisien korelasi diatas 0.85 maka terdapat

Page 96: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

79

multikolineritas dalam model. Sebaliknya, jika koefisien korelasi

lebih rendah dari 0.85 maka model tidak mengandung

multikolinearitas.

Hasil dari uji multikolinearitas dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.9

Uji Multikolineritas

CT WCT CR DAR TAT SIZE

CT 1.000000 0.296897 -0.351079 0.382464 0.668646 0.450975

WCT 0.296897 1.000000 -0.853336 0.687174 -0.132991 0.031256

CR -0.351079 -0.853336 1.000000 -0.745104 0.132258 -0.254258

DAR 0.382464 0.687174 -0.745104 1.000000 -0.008445 0.214345

TAT 0.668646 -0.132991 0.132258 -0.008445 1.000000 0.175354

SIZE 0.450975 0.031256 -0.254258 0.214345 0.175354 1.000000

(Sumber: Data diolah)

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai dari koefisien korelasi

antar sesama variabel independen yaitu terdiri dari Cash Turnover

(CT), Working Capital Turnover (WCT), Current Ratio (CR), Debt To

Asset Ratio (DAR), Total Asset Turnover (TAT) dan Ukuran

Perusahaan (SIZE) mempunyai nilai koefisien korelasi di bawah 0.85.

Hal ini menunjukkan bahwa model yang digunakan tidak mengandung

unsur multikolinier.

c. Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari variabel independen

yang ada di dalam model (Ghozali, 2011). Dalam mendeteksi terdapat

atau tidaknya masalah heteroskedastisitas dalam model penelitian ini

dapat dilakukan dengan uji Park. Dalam uji Park, varian variabel

Page 97: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

80

gangguan yang tidak konstan atau masalah heteroskedastisitas muncul

karena residual ini tergantung dari variabel independen yang ada di

dalam model.

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

H0 : tidak terdapat heteroskedastisitas

H1 : terdapat heteroskedastisitas

Hasil dari uji heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:

Tabel 4.10

Uji Heteroskedastisitas

Dependent Variabel: LOG(RES2)

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 05/25/16 Time: 19:34

Sample: 2011 2015

Periods included: 5

Cross-sections included: 16

Total panel (balanced) observations: 80

Swamy and Arora estimator of component variances Variabel Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 4.520933 6.725091 -0.672249 0.5041

CT 0.477959 1.064498 0.448999 0.6551

WCT -2.496140 1.927027 -1.295332 0.2004

CR 0.514539 1.315055 0.391268 0.6971

DAR 6.368191 4.465250 1.426167 0.1593

TAT -0.281002 1.448919 -0.193939 0.8469

SIZE -0.017551 0.616409 -0.028473 0.9774 (Sumber: data diolah)

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa semua variabel independen

mempunyai nilai probabilitas di atas tingkat signifikansi (α = 5%),

maka H0 diterima, artinya data dalam penelitian ini terbebas dari maslah

heteroskedastisitas. Data tersebut merupakan seluruh variabel

independen diantaranya Cash Turnover (CT) sebesar 0.6551, Working

Capital Turnover (WCT) sebesar 0.2004, Current Ratio (CR) sebesar

Page 98: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

81

0.6971, Debt to Asset Ratio (DAR) sebesar 0.1593. Total Assets

Turnover (TAT) sebesar 0.8469 dan Ukuran Perusahaan (Size) sebesar

0.9774.

d. Uji Autokorelasi

Widarjono (2009: 141) uji autokorelasi merupakan adanya korelasi

antara anggota observasi satu dengan observasi lain yang berlainan

waktu. Ada beberapa model yang digunakan untuk menjelaskan

masalah hubungan antara variabel gangguan yang satu dengan variabel

gangguan yang lain. Dalam penelitian ini untuk menguji apakah model

terdapat autokorelasi atau tidak yaitu dengan menggunakan Metode

Durbin-Watson (DW) dengan melihat nilai DW statistik.

Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai DW statistic dari

persamaan regresi adalah sebagai berikut:

d = 1.597745

n=80 dari tabel Durbin-Watson, α = 5%

diperoleh dL=1.4800 dan dU=1.8008

k=6

Gambar 4.9

Statistik Durbin-Watson d

Autokorelasi

Positif

Ragu-ragu Tidak ada

Autokorelasi

Ragu-ragu Autokorela

si

negatif

0 dL dU 2 4-dU 4-dL 4

sehinga nilai 4-dU = 4 - 1.8008 = 2.1992

Page 99: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

82

maka dU ≤ d ≤ 4-dU yaitu 1.4800 ≤ 1.5977 ≤ 2.1992

Dengan demikian ,dapat dijelaskan bahwa hasil yang diperoleh yaitu

tidak ada autokorelasi positif maunpun negatif karena berada pada

daerah yang tidak mengandung autokorelasi. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini bebas dari autokorelasi.

4. Uji Signifikansi

Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data panel yang

melakukan uji model regresi dengan uji chow dan uji hausman. Hasilnya

menunjukkan model yang terpilih yang tepat digunakan yaitu Random

Effect Model. Dengan demikian, selanjutnya dilkaukan uji signifikansi

yaitu sebagai berikut:

a. Uji Signifikan Parsial ( t )

Menurut Purwanto dan Suharyadi (2013:228) Uji statistic t

dilakukan untuk menguji seberapa jauh signifikansi pengaruh variabel

independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

dependen dengan membandingkan tingkat signifikansi α = 5% dan

membandingkan nilai t-hitung dan t-tabel. Dalam penelitian ini

dilakukan uji t satu arah (one tail) dengan nilai df (n – k) yaitu (80 – 7

= 73) pada α = 5% adalah sebesar 1.666. Adapun hasil yang diperoleh

dari output dalam regresi Random Effect Model pada software Eviews

merupakan uji dua arah, maka nilai dari probablitasnya harus dibagi

dua.

Page 100: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

83

Berdasarkan tabel 4.7, maka dapat dijelaskan signifikansi pengaruh

variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen adalah sebagai berikut:

1) Pengaruh Cash Turnover (CT) terhadap Return On Asset (ROA).

Dari tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai t-statistik diperoleh

sebesar -4.647024 dengan signifikansi 0.000. Dengan tingkat

signifikan α = 5% dan t-tabel dengan df (73) adalah sebesar 1.666.

Nilai t-statistik lebih kecil dari t-tabel yaitu -4.647024 < 1.666,

sedangkan nilai probabilitas t-statistik yang diperoleh sebesar

(0.00/2 = 0.00). Maka probabilitas t-statistik < α = 5% yaitu 0.00 <

0.05. Tanda negatif (-) yang dihasilkan dari t-statistik menandakan

bahwa CT berbanding terbalik dengan ROA. Sehinggadapat

disimpulkan bahwa variabel Cash Turnover (CT) secara parsial

berpengaruh signifikan negatif terhadap variabel dependen yaitu

ROA.

2) Pengaruh Working Capital Turnover (WCT) terhadap Return On

Asset (ROA).

Berdasarkan dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa nilai t-statistik

diperoleh sebesar 2.563872. Maka t-statistik > t-tabel yaitu

2.563872 > 1.666. Nilai probabilitas t-statistik yang diperoleh

sebesar (0.0130/2 = 0.0065). Maka probabilitas t-statistik < α = 5%

yaitu 0.0065 < 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

Page 101: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

84

Working Capital Turnover (WCT) secara parsial berpengaruh

signifikan positif terhadap variabel dependen yaitu ROA.

3) Pengaruh Current Ratio (CR) terhadap Return On Asset (ROA).

Berdasarkan dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa nilai t-statistik

diperoleh sebesar 3.075543.Maka t-statistik > t-tabel yaitu

3.075543 > 1.666. Nilai probabilitas t-statistik yang diperoleh

sebesar (0.0032/2 = 0.0016). Maka probabilitas t-statistik < α = 5%

yaitu 0.0016 < 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

Current Ratio (CR) secara parsial berpengaruh signifikan positif

terhadap variabel dependen yaitu ROA.

4) Pengaruh Debt to Assets Ratio (DAR) terhadap Return On Asset

(ROA).

Dari tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai t-statistik diperoleh

sebesar -2.382217 dengan signifikansi 0.0206.Dengan tingkat

signifikan α = 5% dan t-tabel sebesar 1.666. Nilai t-statistik lebih

kecil dari t-tabel yaitu -2.382217 < 1.666, sedangkan nilai

probabilitas t-statistik yang diperoleh sebesar (0.0206/2 = 0.0103).

Maka probabilitas t-statistik < α = 5% yaitu 0.0103 < 0.05. Tanda

negatif (-) yang dihasilkan dari t-statistik menandakan bahwa DAR

berbanding terbalik dengan ROA.Sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel Debt to Assets Ratio (DAR) secara parsial

berpengaruh signifikan negatif terhadap variabel dependen yaitu

ROA.

Page 102: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

85

5) Pengaruh Total Asset Turnover (TAT) terhadap Return On Asset

(ROA).

Berdasarkan dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa nilai t-statistik

diperoleh sebesar 6.996373. Maka t-statistik > t-tabel yaitu

6.996373 > 1.666. Nilai probabilitas t-statistik yang diperoleh

sebesar (0.00/2 = 0.00). Maka probabilitas t-statistik < α = 5%

yaitu 0.00 < 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

Total Asset Turnover (TAT) secara parsial berpengaruh signifikan

positif terhadap variabel dependen yaitu ROA.

6) Pengaruh Ukuran Perusahaan (Firm Size) terhadap Return On

Asset (ROA).

Berdasarkan dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa nilai t-statistik

diperoleh sebesar 1.234327. Maka t-statistik < t-tabel yaitu

1.234327 < 1.666. Nilai probabilitas t-statistik yang diperoleh

sebesar (0.2221/2 = 0.1110). Maka probabilitas t-statistik > α = 5%

yaitu 0.111 > 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

ukuran perusahaan (Firm Size) secara parsial tidak berpengaruh

signifikanterhadap variabel dependen yaitu ROA.

7) Nilai Konstanta

Dari tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai t-statistik diperoleh

sebesar 3.677 dengan signifikansi 0.0003. Dengan tingkat

signifikan α = 5% dan t-tabel sebesar 1.666. Nilai t-statistik lebih

kecil dari t-tabel yaitu 3.677 > 1.666, sedangkan nilai probabilitas

Page 103: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

86

t-statistik yang diperoleh sebesar (0.0003/2 = 0.00015). Maka

probabilitas t-statistik < α = 5% yaitu 0.00015 < 0.05. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa jika seluruh nilai variabel independen

konstan maka nilai konstanta sebesar 3.677%.

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat diperoleh persamaan regresi

data panel dengan menggunakan Random Effect Model yaitu sebagai

berikut:

ROA = 3.677005 + (-0.682718)CT + 0.666670WCT + 0.446972CR + (-

1.350074)DAR + 1.275572TAT + 0.115930SIZE

Dari uji signifikansi parsial (t) diatas, maka dapat disimpulkan dengan

rangkuman dalam tabel dibawah ini:

Tabel 4.11

Rangkuman Pengaruh Variabel Independen

Variabel Koefisien Nilai t

statistic

Nilai t

table Prob.

α =

5% keterangan

CT -0.6827 -4.6470 1.666 0.0000 0.05 Berpengaruh

Negatif

WCT 0.6667 2.5639 1.666 0.0065 0.05 Berpengaruh

Positif

CR 0.4469 3.0755 1.666 0.0016 0.05 Berpengaruh

Positif

DAR -1.3501 -2.3822 1.666 0.0103 0.05 Berpengaruh

Negatif

TAT 1.2756 6.9963 1.666 0.0000 0.05 Berpengaruh

Positif

SIZE 0.1159 1.2343 1.666 0.1110 0.05 Tidak

Berpengaruh

(Sumber: data diolah)

b. Uji Signifikan Simultan ( F )

Uji Statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan berpengaruh secara bersama-sama

Page 104: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

87

(simultan) terhadap variabel dependen atau untuk menguji apakah

model dapat digunakan atau tidak (Ghozali, 2011). Apabila nilai

probabilitas signifikansi < 0.05, maka variabel independen secara

bersama-sama mempengaruhi variabel dependen.

Widarjono (2009:69) uji F ditujukan untuk mengukur tingkat

keberartian hubungan secara keseluruhan koefisien regresi dari

variabel bebas terhadap variabel terikat dengan menentukan nilai uji F

dan tingkat signifikansi. Nilai F kritis dari tabel distribusi F

berdasarkan besarnya α dan df dimana besarnya ditentukan oleh

numerator (k – 1) dan df untuk denominator (n – k). Jika F hitung > F

kritis, maka H0 ditolak dan H1 diterima, dan sebaliknya jika F hitung <

F kritis maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Berdasarkan dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa F-statistik diperoleh

sebesar 16.76. F-tabel dengan df untuk numerator (6 – 1 = 5) dan df

denominator (16 – 6 = 10) adalah sebesar 3.59. Maka F-statistik > F

tabel yaitu 16.76 > 3.59. Tingkat signifikansi α = 5% dan nilai

probabilitas F-statistik yang diperoleh adalah 0.00. Maka probabilitas

F-statistik < α = 5% yaitu 0.00 < 0.05. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel independen yaitu CT, WCT, CR, DAR, TAT dan SIZE

secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen yaitu ROA.

Page 105: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

88

c. UjiR Square (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur

kemampuan seberapa besar presentase dari variasi variabel bebas pada

model regresi linear berganda dalam menjelaskan variasi dari variabel

terikat. Menurut Yahya Hamja (2014:35) salah satu persoalan besar

penggunaan koefisen determinasi R2 adalah tidak pernah menurun

terhadap jumlah variabel independen, artinya koefisien determinasi

semakin besar jika terus menambah variabel independen di dalam

model. Hal ini terjadi karena ∑ (Y-Ŷ)2

bukan merupakan fungsi dari

variabel independen (X), sedangkan RSS yaitu ∑ e2

tergantung dari

jumlah variabel X di dalam model, sehingga bila jumlah variabel X

bertambah maka e2 akan menurun.

Nilai R2 adalah antara nol dan satu.Jika nilai R

2 kecil, hal itu

menunjukkan kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variabel dependen sangat kecil. Jika R2

= 0, maka variabel

independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Dan jika

besarnya R2

mendekati angka 1, maka variabel independen

berpengaruh sempurna terhadap variabel dependen.

Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa Adjusted R2

diperoleh sebesar

0.600204 (60.02%) yang menunjukkan bahwa kemampuan variabel

independen yaitu Cash Turnover (CT), Working Capital Turnover

(WCT), Current Ratio (CR), Debt to Asset Ratio (DAR), Total Asset

Turnover (TAT) dan Ukuran Perusahaan (SIZE) dalam menjelaskan

Page 106: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

89

variabel dependen yaitu Return On Asset (ROA) sebesar 60.02%,

sedangkan sisanya sebesar 39.98% dijelaskan oleh variabel lain yang

tidak termasuk dalam model persamaan penelitian ini.

5. Hasil dan Interpretasi

a. Nilai Konstanta

Koefisien dari nilai konstanta diperoleh sebesar 3.6770, artinya apabila

seluruh variabel independen yaitu CT, WCT, CR, DAR, TAT dan Firm

Size bernilai konstan atau sama dengan 0 maka ROA diperoleh sebesar

3.67 persen.

b. H1: Variabel Cash Turnover(CT) berpengaruh negatif terhadap Return

On Asset (ROA). Koefisien dari CT diperoleh sebesar -0.6827, artinya

setiap penurunan dari perputaran kas sebesar 1, maka nilai dari ROA

akan naik sebesar 0.6827. Hal ini didukung dalam peneltian yang

dilakukan oleh Julkarnain (2012) yang menyebutkan bahwa perputaran

kas berpengaruh signifikan negatif pada prfitabilitas. Hal tersebut

dikarenakan perusahaan mempunyai kas yang relatif rendah untuk

menghasilkan penjualan sehingga dapat menurunkan profitabilitas

perusahaan.

c. H1: Variabel Working CapitalTurnover(WCT) berpengaruh positif

terhadap Return On Asset (ROA). Koefisien dari WCT diperoleh

sebesar 0.6667, artinya setiap kenaikan dari perputaran modal kerja

sebesar 1, maka nilai dari ROA akan naik sebesar 0.6667 kali. Hal ini

didukung dalam peneltian yang dilakukan oleh Wibowo dan

Page 107: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

90

Wartini(2012) yang menyebutkan bahwa efisiensi modal kerja yang

diukur dengan perputaran modal kerja berpengaruh signifikan positif

terhadap profitabilitas. Hal tersebut dikarenakan perusahaan mampu

mengelola modal kerja dengan efektif dan efisien untuk menghasilkan

penjualan dan keuntungan perusahaan.

d. H1: Variabel Current Ratio (CR) berpengaruh positif terhadap Return

On Asset (ROA). Koefisien dari CR diperoleh sebesar 0.4469, artinya

setiap kenaikan dari rasio lancar sebesar 1, maka nilai dari ROA akan

naik sebesar 0.4469 kali. Hal ini didukung dalam penelitian yang

dilakukan oleh Richard, et al. (2013) studi kasus pada Ghana Stock

Exchangeyang menyebutkan bahwa rasio lancar berpengaruh

signifikan positif terhadap profitabilitas. Hal tersebut dikarenakan

perusahaan memiliki aktiva lancar yang lebih tinggi dari kewajiban

lancarnya sehingga mampu menghasilkan penjualan yang tinggi pula.

e. H1: Variabel Debt to Asset Ratio (DAR) berpengaruh negatif terhadap

Return On Asset (ROA). Koefisien dari DAR diperoleh sebesar -

1.3501, artinya setiap penurunan dari rasio hutang terhadap total aset

sebesar 1, maka nilai dari ROA akan naik sebesar 1.3501 persen. Hal

ini didukung dalam peneltian yang dilakukan oleh Sujeewa (2015)

studi kasus pada Colombo Stock Exchange yang menyebutkan bahwa

rasio leverage yang diukur dengan rasio hutang terhadap total aset

berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas. Hal tersebut

menunjukkan bahwa perusahaan memiliki aktiva yang lebih besar dari

Page 108: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

91

pada hutangnya sehingga perusahaan dapat mengelola aktivanya yang

dapat memberikan pengaruh positif dan berdampak pada kenaikan

profitabilitas perusahaan.

f. H1: Variabel Total Asset Turnover (TAT) berpengaruh positif terhadap

Return On Asset (ROA). Koefisien dari TAT diperoleh sebesar 1.2756,

artinya setiap kenaikan dari perputaran total aset sebesar 1, maka nilai

dari ROA akan naik sebesar 1.2756 kali. Hal ini didukung dalam

peneltian yang dilakukan oleh Ambarwati, et al. (2015) yang

menyebutkan bahwa rasio aktivitas berpengaruh positif terhadap

profitabilitas perusahaan. Hal ini dikarenakan suatu perusahaan

mampu menghasilkan penjualan yang lebih besar dari total aset yang

dimiliki perusahaan.

g. H1: Variabel Ukuran Perusahaan (Firm Size) berpengaruh signifikan

positif terhadap Return On Asset (ROA). Namun hipotesis alternatif ini

ditolak. Artinya hipotesis nol diterima bahwa variabel ukuran

perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Koefisien dari

ukuran perusahaan diperoleh sebesar 0.1159, artinya setiap kenaikan

dari ukuran perusahaan sebesar 1, maka nilai dari ROA akan tetap

sebesar 0.1159. Hal ini didukung dalam peneltian yang dilakukan oleh

Niresh dan T. Velnampy (2014) studi kasus pada perusahaan yang

terdaftar di Colombo Stock Exchange (CSE) menyebutkan bahwa

ukuran perusahaan (Firm Size) yang diukur dengan Logarithm of Sales

dan Logarithm of Assets tidak berpengaruh terhdap profitabilitas. Hal

Page 109: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

92

ini dikarenakan dalam pengelolaan kegiatan operasi maupun

penggunaan teknologi yang tidak efektif dan efisien sehingga adanya

biaya-biaya (cost) perusahaan yang tinggi yang dapat menurunkan

keuntungan perusahaan.

Page 110: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

93

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh manajemen modal

kerja, likuiditas, leverage, aktivitas dan ukuran perusahaan terhadap tingkat

profitabilitas perusahaan. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan

yang telah dijelaskan pada bab IV, maka dapat diambil kesimpulan dari

penelitian ini, antara lain:

1. Hasil uji regresi data panel menggunakan Random Effect Model ditemukan

bahwa variabel independen yang berpengaruh secara parsial terhadap

variabel dependen yaitu:

a. Manajemen Modal Kerja diukur dengan Cash Turnover (CT)

menunjukkan hasil yang signifikan dan negatif. Semakin besar tingkat

perputaran kas maka dapat menurunkan profitabilitas. Hal ini

dikarenakan perusahaan mempunyai kas yang relatif rendah untuk

menghasilkan penjualan.

b. Working Capital Turnover (WCT) menunjukkan hasil yang signifikan

dan positif. Semakin besar perputaran modal kerja maka semakin besar

tingkat profitabilitas. Hal ini dikarenakan perusahaan mampu

mengelola aktiva lancar atas hutang lancar secara efektif dan efisien

untuk menghasilkan penjualan.

c. Likuiditas diukur dengan Current Ratio (CR) menunjukkan hasil yang

signifikan dan positif. Semakin besar rasio lancar maka semakin besar

Page 111: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

94

tingkat profitabilitas. Hal ini dikarenakan perusahaan memiliki aktiva

lancar yang lebih tinggi dari kewajiban lancarnya.

d. Leverage yang diukur dengan Debt to Asset Ratio (DAR)

menunjukkan hasil yang signifikan dan negatif. Semakin besar rasio

ini maka dapat menurunkan profitabilitas. Hal ini dikarenakan

perusahaan memiliki aktiva yang lebih besar dari pada hutangnya dan

dapat mengelola aktiva dengan baik.

e. Aktivitas yang diukur dengan Total Asset Turnover (TAT)

menunjukkan hasil yang signifikan dan positif. Semakin besar rasio ini

maka semakin besar tingkat profitabilitas. Hal ini dikarenakan suatu

perusahaan mampu menghasilkan penjualan yang lebih besar dari total

aset yang dimiliki perusahaan.

f. Ukuran Perusahaan (Firm Size) yang diukur dengan Logarithm natural

of Sales menunjukkan hasil tidak berpengaruh signifikan. Besar

kecilnya tingkat penjualan perusahaantidak mempengaruhi tingkat

profitabilitas. Hal ini dikarenakan tingginya biaya-biaya (costs)

kegiatan operasional baik biaya produksi maupun penggunaan

teknologi yang tidak efektif dan efisien.

2. Secara simultan menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0.00, lebih kecil

dari alpha 0.05 (5%) atau F-statistik sebesar 16.76 lebih besar dari F-tabel

sebesar 3.59.Dengan demikian hipotesis alternatif diterima yang artinya

variabel CT, WCT, CR, DAR, TAT, dan SIZE berpengaruh signifikan

terhadap ROA.

Page 112: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

95

3. Nilai koefisien determinasi yang telah disesuaikan (Adjusted R2) sebesar

0.6002. Hal ini menunjukkan bahwa 60.02% dari ROA dapat dijelaskan

oleh variabel independen yaitu CT, WCT, CR, DAR, TAT, dan SIZE.

B. Implikasi dan Saran

Manajemen modal kerja merupakan salah satu faktor penting yang

mempengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan, dimana profitabilitas

merupakan rasio yang menjadi ukuran perusahaan dalam melakukan investasi.

Berdasarkan kesimpulan diatas, terdapat beberapa implikasi dari penelitian

ini yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan

yang dimanfaatkan sesuai dengan tujuannya.

1. Bagi Perusahaan

Bagi pihak manajemen perusahaan yang tergabung dalam Bursa Efek

Indonesia (BEI) khususnya yang termasuk dalam Jakarta Islamic Index

(JII) diharapkan untuk lebih memperhatikan dalam pengelolaan modal

kerja, likuiditas, leverage, aktivitas dan ukuran perusahaan terhadap

kegiatan perusahaan dalam memperoleh laba untuk keberlangsungan hidup

perusahaan.

2. Bagi Investor

Bagi pihak investor dapat menjadikan penelitian ini sebagai bahan

informasi untuk mengetahui kinerja keuangan terkait pengelolaan aset

perusahaan dalam memperoleh laba sebagai alternatif dalam pengambilan

keputusan investasi sehingga menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi

dan tidak salah dalam melakukan investasi.

Page 113: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

96

3. Bagi Akademisi

Bagi pihak akademisi penelitian ini diharapkan mampu memberikan

bukti secara empiris dan dapat memberikan pemahaman terkait

pengelolaan modal kerja, likuidias, leverage, aktivitas dan ukuran

perusahaan yang mempengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan.

Berdasarkan hasil dan analisa yang dilakukan dalam penelitian ini masih

banyak kekurangan dan kelemahan, sehingga masih banyak yang perlu diperbaiki

dan diperhatikan lagi untuk para peneliti selanjutnya guna melakukan penelitian

yang lebih baik lagi. Adapun sarannya adalah sebagai berikut:

1. Dalam penelitian selanjutnya, peneliti diharapkan mampu

mengembangkan terkait faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat

profitabilitas perusahaan dengan menggunakan variabel yang berbeda

maupun menambahkan variabel-variabel yang terkait.

2. Dalam penelitian ini menggunakan periode penelitian tahun 2011 – 2015.

Peneliti selanjutnya diharapkan mampu memperpanjang periode penelitian

agar dapat menghasilkan data yang lebih normal.

3. Dalam penelitian selanjutnya, diharapkan peneliti menggunakan metode

analisis yang berbeda dan mencari teori yang relevan sesuai dengan

perkembangan dan keadaan saat ini.

Page 114: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

97

DAFTAR PUSTAKA

Ailemen, I. O., dan Folashade, O. (2014). Working Capital Management and

Profitability of the Manufacturing Sektor. Global Journal of

Management and Business Research: C Finance, Vol. 14, pp. 21-28.

Akoto, R. K., Vitor, D. A., dan Angmor, P. L. (2013). Working Capital

Management and Profitability: Evidence from Ghanaian Listed

Manufacturing Firms. Journal of Economics and International

Finance, Vol. 5(9), pp. 373-379.

Ambarwati, N. S., Yuniarta, G. A., dan Sinarwati, N. K. (2015). Pengaruh

Modal Kerja, Likuiditas, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan terhadap

Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI.

Jurnal Akuntansi Program S1, 1-11.

Ambarwati, S. D. (2010). Manajemen Keuangan Lanjut. Edisi Pertama.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Brigham, E. F., dan Daves, P. (2010). Intermediate Finnancial Managemen.

Tenth Edition. South-Western: Cengage Learning.

Brigham, E. F., dan Houston, J. F. (2009). Fundamentals of Financial

Management. Edisisi 10. Jakarta: Salemba Empat.

Eljelly, A. (2004). Liquidity - Profitability Tradeoff: An Empirical Investigation

in an Emerging Market. International Journal of Commerce and

Management, Vol. 14 pp 48-61.

Farooq, O., Saoud, S., dan Agnaou, S. (2012). Dividen Policy as a Signaling

Mechanism under Different Market Conditions: Evidence from

Casablanca Stock Exchange. International Research Journal of Finance

and Economics, pp 1-13.

Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Cetakan

Kelima. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gitman, L. J. (2006). Principles of Managerial Finance. 17th Edition.

Massachusetts: Addison-Wesley Publishing Company.

Gujarati, N. D., dan Porter, D. C. (2009). Basic Econometrics. 5th

Edition.

Singapore: Mc Graw Hill Internationa.

Hamja, Y. (2014). Ekonometri. Edisi Revisi. Jakarta: Global Future.

Page 115: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

98

Hasan, I. (2010). Pokok-pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif). Edisi

Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.

Husaini, U., dan Setiady, A. P. (2006). Pengantar Statistika. Edisi Kedua.

Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Julkarnain. (2013). Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Perputaran Kas

dan Perputaran Piutang terhadap Profitabilitas pada Perusahaan

Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI. Jurnal Akuntansi, pp 1

- 13

Keown, E. A., Martin, J. D., Petty, J. W., dan JR, D. F. (2010). Manajemen

Keuangan: Prinsip-prinsip dan Aplikasi. Edisi Kesepuluh. Jakarta:

PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Kodithuwakku, S. (2015). Impact of Working Management on Profitability:

A Study on Listed Manufacturing Companies in Colombo Stock

Exchange. International Conference on Business Management, pp. 1-

13.

Moeljadi. (2006). Manajemen Keuangan Pendekatan Kuantitatif dan

Kualitatif. Edisi Pertama. Malang: Bayu Media Publishing.

Munawir, S. (2007). Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta:

Liberty.

Niresh, J. A., dan Velnampy, T. (2014).Firm Size and profitability: A Study

of Listed Manufacturing Firms in Sri Lanka. International Journal of

Business and Management, Vol. 9, pp 57-64.

Purwanto, dan Suharyadi. (2013). Statistika. Edisi Kedua. Jakarta: Salemba

Empat.

Raheman, A., Qayyum, A., Afza, T., dan Bodla, M. A. (2010). Sektor Wise

Analysis of Working Capital Management and Firm Performance in

Manufacturing Sektor of Pakistan. Interdisciplinary Journal of

Contemporary Research in Business, Vol. 2 pp 412-437.

Riyanto, B. (2011). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat.

Yogyakarta: BPFE Universitas Gadjah Mada.

Sartono, A. (2011). Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi. Edisi

Keempat. Yogyakarta: BPFE Universitas Gadjah Mada.

Sawir, A. (2008). Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan

Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Subramanyam, dan Wild. (2010). Analisis Laporan Keuangan. Edisi 10.

Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono, A. (2009). Manajemen Keuangan Untuk Praktisi Keuangan.

Jakarta: PT. Grasindo.

Page 116: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

99

Suliyanto. (2011). Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS.

Edisi Pertama. Yogyakarta: ANDI Offset.

Sumarsono, Sony. (2007). Ekonomi Mikro, Teori dan Soal Latihan. Edisi

Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Syamsuddin, L. (2007). Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep

Aplikasi dalam Perencanaan, Pengawasan dan Pengambilan

Keputusan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Tampubolon, P. M. (2013). Manajemen Keuangan (Finance Management).

Edisi Pertama. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Van Horne, J. C., dan Wachowicz, J. M. (2008). Fundamentals of Financial

Management. 12th Edition. New Jersey: Prentice Hall International.

Wiagustini, N. L. (2010). Dasar- dasar Manajemen Keuangan. Denpasar:

Udayanan University Press.

Wibowo, A., dan Wartini, S. (2012). Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas dan

Leverage terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur di BEI.

Jurnal Dinamika Manajemen, Vol. 3 pp: 49-58.

Widarjono, A. (2009). Ekonometrika, Pengantar dan Aplikasinya. Yogyakart:

Ekonosia FEUII.

Winarno, W. W. (2011). Analisis Ekonometrika dan Satistika dengan

EViews. Edisi Ketiga. Yogyakarta: STIM YKPN.

Page 117: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

100

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 118: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

Lampiran 1: Daftar Nama Perusahaan

No Kode Nama Perusahaan

1. ADRO Adaro Energy Tbk.

2. AKRA AKR Corporindo Tbk.

3. ASII Astra International Tbk.

4. ASRI Alam Sutera Realty Tbk.

5. CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk.

6. ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

7. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.

8. INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

9. ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk.

10. KLBF Kalbe Farma Tbk.

11. LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk.

12. PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.

13. PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk.

14. SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk.

15. TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

16. UNTR United Tractors Tbk.

Lampiran 2: Data Penelitian (Data Mentah)

No Kode Tahun CT WCT CR DAR TAT FIRM SIZE

ROA

1. ADRO

2011 5.27 5.90 1.70 0.57 0.70 10.49 0.10

2012 5.25 5.88 1.57 0.55 0.56 10.49 0.06

2013 5.84 6.54 1.77 0.53 0.49 10.60 0.04

2014 6.03 6.72 1.64 0.49 0.52 10.63 0.03

2015 4.99 4.21 2.40 0.44 0.45 10.52 0.03

2. AKRA

2011 15.25 14.18 1.40 0.56 2.23 9.84 0.27

2012 17.58 16.34 1.44 0.64 1.84 9.98 0.06

2013 18.12 16.84 1.17 0.63 1.53 10.01 0.04

2014 18.22 16.94 1.09 0.60 1.52 10.02 0.06

2015 16.71 8.19 1.50 0.49 1.23 9.89 0.07

3. ASII

2011 10.41 8.98 1.30 0.51 1.05 12.00 0.14

2012 12.04 10.39 1.40 0.51 1.03 12.14 0.12

2013 12.42 10.71 1.24 0.50 0.91 12.17 0.10

2014 12.92 11.14 1.32 0.49 0.85 12.21 0.09

2015 10.28 11.84 1.38 0.48 0.75 12.12 0.06

4. ASRI

2011 1.30 4.01 0.98 0.54 0.23 7.23 0.10

2012 2.30 2.72 1.23 0.57 0.22 7.80 0.11

2013 3.46 4.46 0.75 0.63 0.26 8.21 0.06

2014 3.41 3.10 1.14 0.62 0.21 8.20 0.07

2015 2.84 2.64 0.72 0.65 0.15 7.93 0.04

Page 119: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

5. . CPIN

2011 19.17 3.43 3.33 0.30 2.03 9.80 0.27

2012 22.75 4.07 3.31 0.34 1.73 9.97 0.22

2013 27.40 4.91 3.79 0.37 1.63 10.15 0.16

2014 31.16 5.58 2.24 0.48 1.40 10.28 0.08

2015 2.84 4.77 2.11 0.49 1.22 10.31 0.08

6. ICBP

2011 3.59 3.11 2.78 0.32 1.31 9.91 0.14

2012 3.88 3.36 2.72 0.33 1.22 9.99 0.14

2013 4.48 3.89 2.41 0.38 1.18 10.13 0.11

2014 5.36 4.65 2.18 0.40 1.21 10.31 0.11

2015 27.74 3.99 2.33 0.38 1.20 10.37 0.11

7. INDF

2011 3.39 3.21 1.94 0.41 0.85 10.73 0.10

2012 3.72 3.52 2.05 0.43 0.85 10.82 0.09

2013 4.12 3.90 1.68 0.51 0.72 10.93 0.05

2014 4.72 4.46 1.81 0.52 0.74 11.06 0.06

2015 5.28 3.62 1.71 0.53 0.70 11.07 0.04

8. INTP

2011 1.35 1.15 6.98 0.13 0.77 9.54 0.22

2012 1.68 1.44 6.03 0.15 0.76 9.76 0.23

2013 1.82 1.55 6.15 0.14 0.70 9.84 0.21

2014 1.94 1.66 4.93 0.14 0.69 9.90 0.19

2015 4.78 1.69 4.89 0.14 0.64 9.79 0.15

9. ITMG

2011 5.28 7.77 2.34 0.32 1.51 9.98 0.35

2012 5.77 8.49 2.22 0.33 1.64 10.07 0.29

2013 6.50 9.56 1.62 0.32 1.64 10.19 0.15

2014 5.92 8.70 1.56 0.31 1.49 10.09 0.15

2015 1.79 6.97 2.15 0.29 1.35 10.00 0.06

10. KLBF

2011 5.98 2.24 3.65 0.21 1.32 9.30 0.18

2012 7.48 2.80 3.41 0.22 1.45 9.52 0.18

2013 8.77 3.29 2.84 0.25 1.41 9.68 0.17

2014 9.52 3.57 3.40 0.21 1.40 9.76 0.17

2015 5.47 2.80 3.70 0.20 1.31 9.79 0.15

11. LSIP

2011 2.83 3.05 4.82 0.14 0.69 8.45 0.28

2012 2.54 2.74 3.27 0.17 0.56 8.35 0.16

2013 2.50 2.69 2.49 0.17 0.52 8.33 0.10

2014 2.86 3.08 2.49 0.17 0.55 8.46 0.11

2015 8.93 6.01 2.22 0.17 0.47 8.34 0.08

12. PGAS

2011 1.43 1.75 5.50 0.45 0.66 9.91 0.32

2012 2.05 2.51 4.20 0.24 0.77 10.28 0.31

2013 2.58 3.17 2.01 0.24 0.69 10.51 0.26

2014 3.00 3.22 1.71 0.30 0.55 10.65 0.19

2015 2.85 2.91 2.58 0.53 0.47 10.65 0.14

13. PTBA 2011 2.11 1.94 4.62 0.29 0.92 9.27 0.27

Page 120: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

2012 2.31 2.12 4.87 0.33 0.91 9.36 0.23

2013 2.23 2.05 2.87 0.35 0.96 9.32 0.16

2014 2.60 2.39 2.08 0.41 0.88 9.48 0.14

2015 2.93 5.13 1.54 0.46 0.83 9.53 0.13

14. SMGR

2011 4.26 3.41 2.65 0.26 0.83 9.70 0.20

2012 5.09 4.08 1.71 0.32 0.74 9.88 0.18

2013 6.37 5.10 1.88 0.29 0.80 10.11 0.17

2014 7.01 5.62 2.21 0.27 0.79 10.20 0.16

2015 2.96 6.84 1.60 0.28 0.71 10.20 0.12

15. TLKM

2011 5.17 5.85 0.96 0.41 0.69 11.17 0.11

2012 5.60 3.31 1.16 0.40 0.69 11.25 0.12

2013 6.02 4.75 1.16 0.39 0.65 11.33 0.11

2014 6.51 5.57 1.06 0.39 0.64 11.40 0.10

2015 8.74 3.20 1.35 0.44 0.62 11.54 0.09

16. UNTR

2011 7.56 6.64 1.72 0.41 1.19 10.92 0.16

2012 7.68 6.75 1.95 0.36 1.11 10.93 0.12

2013 7.01 6.15 1.91 0.38 0.89 10.84 0.09

2014 7.30 6.41 2.06 0.36 0.88 10.88 0.09

2015 6.16 7.71 2.15 0.36 0.80 10.81 0.06

Lampiran 3: Output Eviews Common Effect Model

Dependent Variable: ROA

Method: Panel Least Squares

Date: 05/25/16 Time: 19:23

Sample: 2011 2015

Periods included: 5

Cross-sections included: 16

Total panel (balanced) observations: 80 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -3.108715 0.717421 -4.333184 0.0001

CT -0.387083 0.108553 -3.565851 0.0007

WCT 0.619058 0.216248 2.862724 0.0059

CR 0.472946 0.200285 2.361363 0.0216

DAR -1.960390 0.487608 -4.020420 0.0002

TAT 0.734626 0.160014 4.591001 0.0000

SIZE 0.087727 0.054773 1.601643 0.1148 R-squared 0.637084 Mean dependent var -2.041875

Adjusted R-squared 0.598882 S.D. dependent var 0.557662

S.E. of regression 0.353189 Akaike info criterion 0.859290

Sum squared resid 7.110312 Schwarz criterion 1.095418

Log likelihood -20.49728 Hannan-Quinn criter. 0.952313

F-statistic 16.67686 Durbin-Watson stat 1.159983

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 121: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

Lampiran 4: Output Eviews Fixed Effect Model

Dependent Variable: ROA

Method: Panel Least Squares

Date: 05/25/16 Time: 19:24

Sample: 2011 2015

Periods included: 5

Cross-sections included: 16

Total panel (balanced) observations: 80 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 91.59167 73.97952 1.238068 0.2226

CT 1.638773 2.026126 0.808821 0.4232

WCT 21.92269 21.48902 1.020181 0.3135

CR 0.455946 0.158278 2.880670 0.0062

DAR -0.592829 0.788271 -0.752063 0.4562

TAT 1.853719 0.270707 6.847701 0.0000

SIZE -11.43964 8.919439 -1.282552 0.2067 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.904521 Mean dependent var -2.041875

Adjusted R-squared 0.856781 S.D. dependent var 0.557662

S.E. of regression 0.211043 Akaike info criterion -0.007222

Sum squared resid 1.870646 Schwarz criterion 0.734894

Log likelihood 22.23111 Hannan-Quinn criter. 0.285135

F-statistic 18.94696 Durbin-Watson stat 2.089998

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 122: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

Lampiran 5: Output Eviews Random Effect Model

Dependent Variable: ROA

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 05/25/16 Time: 19:25

Sample: 2011 2015

Periods included: 5

Cross-sections included: 16

Total panel (balanced) observations:80

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 3.677005 0.960415 3.828558 0.0003

CT -0.682718 0.146915 -4.647024 0.0000

WCT 0.666670 0.260025 2.563872 0.0130

CR 0.446972 0.145331 3.075543 0.0032

DAR -1.350074 0.566730 -2.382217 0.0206

TAT 1.275572 0.182319 6.996373 0.0000

SIZE 0.115930 0.093922 1.234327 0.2221 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 0.312985 0.6874

Idiosyncratic random 0.211043 0.3126 Weighted Statistics R-squared 0.638280 Mean dependent var -0.652332

Adjusted R-squared 0.600204 S.D. dependent var 0.353838

S.E. of regression 0.223729 Sum squared resid 2.853125

F-statistic 16.76342 Durbin-Watson stat 1.597745

Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.554480 Mean dependent var -2.041875

Sum squared resid 8.728697 Durbin-Watson stat 0.766800

Page 123: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

Lampiran 6: Output Eviews Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 7.842778 (15,58) 0.0000

Cross-section Chi-square 85.456777 15 0.0000

Cross-section fixed effects test equation:

Dependent Variable: ROA

Method: Panel Least Squares

Date: 05/25/16 Time: 19:24

Sample: 2011 2015

Periods included: 5

Cross-sections included: 16

Total panel (balanced) observations: 80 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -3.108715 0.717421 -4.333184 0.0001

CT -0.387083 0.108553 -3.565851 0.0007

WCT 0.619058 0.216248 2.862724 0.0059

CR 0.472946 0.200285 2.361363 0.0216

DAR -1.960390 0.487608 -4.020420 0.0002

TAT 0.734626 0.160014 4.591001 0.0000

SIZE 0.087727 0.054773 1.601643 0.1148 R-squared 0.637084 Mean dependent var -2.041875

Adjusted R-squared 0.598882 S.D. dependent var 0.557662

S.E. of regression 0.353189 Akaike info criterion 0.859290

Sum squared resid 7.110312 Schwarz criterion 1.095418

Log likelihood -20.49728 Hannan-Quinn criter. 0.952313

F-statistic 16.67686 Durbin-Watson stat 1.159983

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 124: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

Lampiran 7: Output Eviews Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 13.058739 6 0.0421

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob. CT 1.638773 -0.682718 4.083603 0.2506

WCT 21.922690 0.666670 461.710269 0.3226

CR 0.455946 0.446972 0.003931 0.8862

DAR -0.592829 -1.350074 0.300188 0.1669

TAT 1.853719 1.275572 0.040042 0.0039

SIZE -11.439643 0.115930 79.547572 0.1951

Cross-section random effects test equation:

Dependent Variable: ROA

Method: Panel Least Squares

Date: 05/25/16 Time: 19:27

Sample: 2011 2015

Periods included: 5

Cross-sections included: 16

Total panel (balanced) observations: 80 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 91.59167 73.97952 1.238068 0.2226

CT 1.638773 2.026126 0.808821 0.4232

WCT 21.92269 21.48902 1.020181 0.3135

CR 0.455946 0.158278 2.880670 0.0062

DAR -0.592829 0.788271 -0.752063 0.4562

TAT 1.853719 0.270707 6.847701 0.0000

SIZE -11.43964 8.919439 -1.282552 0.2067 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.904521 Mean dependent var -2.041875

Adjusted R-squared 0.856781 S.D. dependent var 0.557662

S.E. of regression 0.211043 Akaike info criterion -0.007222

Sum squared resid 1.870646 Schwarz criterion 0.734894

Log likelihood 22.23111 Hannan-Quinn criter. 0.285135

F-statistic 18.94696 Durbin-Watson stat 2.089998

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 125: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

Lampiran 8: Output Eviews Uji Asumsi Klasik

Histogram Residual

0

1

2

3

4

5

6

7

8

-0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8

Series: Standardized Residuals

Sample 2011 2014

Observations 64

Mean -8.33e-16

Median -0.002984

Maximum 0.788314

Minimum -0.877633

Std. Dev. 0.372224

Skewness -0.041239

Kurtosis 2.429588

Jarque-Bera 0.885792

Probability 0.642174

Uji Multikolinearitas

CT WCT CR DAR TAT SIZE

CT 1.000000 0.296897 -0.351079 0.382464 0.668646 0.450975

WCT 0.296897 1.000000 -0.853336 0.687174 -0.132991 0.031256

CR -0.351079 -0.853336 1.000000 -0.745104 0.132258 -0.254258

DAR 0.382464 0.687174 -0.745104 1.000000 -0.008445 0.214345

TAT 0.668646 -0.132991 0.132258 -0.008445 1.000000 0.175354

SIZE 0.450975 0.031256 -0.254258 0.214345 0.175354 1.000000

Heteroskedastisitas

Dependent Variable: LOG(RES2)

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 005/25/16 Time: 19:34

Sample: 2011 2015

Periods included: 5

Cross-sections included: 16

Total panel (balanced) observations: 80

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -4.520933 6.725091 -0.672249 0.5041

CT 0.477959 1.064498 0.448999 0.6551

WCT -2.496140 1.927027 -1.295332 0.2004

CR 0.514539 1.315055 0.391268 0.6971

DAR 6.368191 4.465250 1.426167 0.1593

TAT -0.281002 1.448919 -0.193939 0.8469

SIZE -0.017551 0.616409 -0.028473 0.9774 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 1.866969 0.4728

Idiosyncratic random 1.971571 0.5272 Weighted Statistics

Page 126: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33345/1/EVA... · ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, ... FAKULTAS

R-squared 0.065945 Mean dependent var -1.556840

Adjusted R-squared -0.032377 S.D. dependent var 1.903312

S.E. of regression 1.933878 Sum squared resid 213.1734

F-statistic 0.670702 Durbin-Watson stat 1.806717

Prob(F-statistic) 0.673614 Unweighted Statistics R-squared 0.171578 Mean dependent var -3.334262

Sum squared resid 353.1842 Durbin-Watson stat 1.366756