Makro Ekonomi Bagian 6

download Makro Ekonomi Bagian 6

of 25

Transcript of Makro Ekonomi Bagian 6

  • BAGIAN ENAM ( VI )BAB 16 KONSUMSIBAB 17 INVESTASIBAB 18 JUMLAH UANG BEREDAR DAN PERMINTAAN UANGBAB 19 PERKEMBANGAN TEORI SIKLUS BISNIS

  • BAB 16KONSUMSI16-1 John Maynard Keynes dan Fungsi Konsumsi

    Dugaan Keynes

    Kecenderungan mengkonsumsi marjinal (marginal propensity to consume) jumlah yang dikonsumsi dari setiap dolar tambahan adalah antara nol dan satu

    Rasio konsumsi terhadap pendapatan, yang disebut kecenderungan mengkonsumsi rata-rata (average propensity to consume), turun ketika pendapatan naik

    Pendapatan merupakan determinan konsumsi yang penting dan tingkat bunga tidak memiliki peran penting

  • 16-2 Irving Fisher dan Pilihan Antarwaktu

    Ekonom Irving Fisher mengembangkan model yang digunakan para ekonom untuk menganalisi bagaimana konsumen yang berpandangan ke depan dan rasional membuat pilihan antar waktu yaitu, pilihan yang meliputi periode waktu yang berbeda. Ketika mereka memutuskan berapa banyak yang akan mengkonsumsi hari ini versus berapa banyak akan menabung untuk masa depan, mereka menghadapi batas anggaran antarwaktu (intertemporal budget constraint), yang mengukur sumber daya total yang tersedia untuk konsumsi hari ini dan di masa depan.

  • 16-3 Franco Modigliani dan Hipotesis Daur-Hidup

    Hipotesis

    Fungsi konsumsi perekonomian adalahC = W + YKeterangan : = kecenderungan mengkonsumsi marjinal dari kekayaan = kecenderungan mengkonsumsi marjinal dari pendapatanImplikasi

    Menurut hipotesis daur hidup, karena orang-orang ingin meratakan konsumsi setiap hidupnya, maka kaum muda yang sudah bekerja menabung (saving). Sedangkan kaum tua yang pension menghabiskan tabungan (dissaving).

  • 16-4 Milton Friedman dan Hipotesis Pendapatan-Permanen

    Hipotesis

    Pendapatan permanen adalah bagian pendapatan yang orang harapkan untuk terus bertahan di masa depan. Pendapatan transitoris adalah bagian pendapatan yang tidak diharapkan untuk terus bertahan. Bedanya, pendapatan permanen adalah pendapatan rata-rata, sedangkan pendapatan transitoris adalah deviasi acak dari rata-rata tersebutImplikasi

    Friedman beralasan bahwa fluktuasi tahunan dalam pendapatan didominasi oleh pendapatan transitoris. Karena itu, tahun-tahun dengan pendapatan tinggi seharusnya menjadi tahun-tahun dengan kecenderungan mengkonsumsi rata-rata yang rendah. Namun selama periode waktu yang panjang, dari decade ke decade, variasi dalam pendapatan berasal dari unsur permanen

  • 16-5 Hipotesis Robert Hall dan Random-Walk

    Hipotesis

    hipotesis pendapatan permanen benar, dan konsumen mempunyai ekspetasi yang rasional, maka perubahan-perubahan dalam konsumsi sepanjang waktu menjadi tidak dapat diprediksikanImplikasi

    Jika konsumen mematuhi hipotesis pendapatan permanen dan memiliki ekspetasi yang rasional, hanya perubahan kebijakan yang tidak terduga saja yang akan mempengaruhi konsumsi. Perubahan kebijakan ini berpengaruh bila mereka mengubah ekspetasinya.

  • 16-6 David laibson dan Dorongan Gratifikasi InstanLaibson menyatakan bahwa banyak konsumen menilai diri mereka sendiri sebagai pembuat keputusan yang tidak sempurna. Dalam satu survey atas masyarakat AS, 76% menyatakan mereka tidak cukup menabung untuk masa pensiun. Dalam survey lainnya atas generasi baby-boom, para responden ditanyai tentang presentase dari pendapatan yang mereka tabung, dan presentase yang seharusnya mereka tabung. Tabungan lebih kecil sekitar 11 poin presentase.

    Menurut Laibson, ketidaklayakan dalam menabung dihubungkan dengan fenomena lainnya yaitu dorongan gratifikasi instan (instant gratification).

  • 16-7 Kesimpulan

    Keynes menyatakan bentuk fungsi konsumsiKonsumsi = (Pendapatan Sekarang ) Sedangkan studi baru menyatakanKonsumsi = (Pendapatan Sekarang, Kekayaan, Pendapatan Masa Depan yang Diduga, Tingkat Bunga) Dengan kata lain, pendapatan sekarang hanya merupakan salah satu deteminan darin konsumsi agregat.

  • BAB 17INVESTASIAda tiga jenis pengeluaran investasi :

    Investasi tetap bisnis (business fixed investment) mencakup peralatan dan struktur yang dibeli perusahaan untuk proses produksi.

    Investasi residensial (residential investment) mencakup rumah baru yang orang beli untuk tempat tinggal dan yang dibeli tuan tanah untuk disewakan.

    Investasi persediaan (inventory investment) mencakup barang-barang yang disimpan perusahaan digudang, termasuk bahan-bahan dan persediaan, barang dalam proses, dan barang jadi

  • 17-1 Investasi Tetap Bisnis

    Model investasi tetap bisnis standar disebut model investasi neoklasik (neoclassical model of investment).

    Model neoklasik mengkaji manfaat dan biaya bagi perusahaan untuk memiliki barang-barang model.

    Model tersebut menunjukkan bagaimana tingkat investasi, tambahan persediaan modal, dikaitkan dengan produk marjinal modal, tingkat bunga, dan aturan perpajakan yang mempengaruhi perusahaan.

  • Harga Sewa Modal

    Semakin kecil persediaan modal, semakin tinggi harga sewa riil dari modal.

    Semakin besar jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan, semakin tinggi harga sewa riil dari modal.

    Semakin baik teknologi, semakin tinggi harga sewa riil dari modal.

    Biaya Modal

    Biaya modal bergantung pada harga modal, tingkat bunga, tingkat dimana harga modal berubah, dan tingkat penyusutan.

  • Pajak dan Investasi

    Pajak pendapatan perusahaan (corporate income tax) yang lazim disebut PPh Badan di Indonesia, adalah pajak atas laba perusahaan

    Dampak dari pajak pendapatan perusahaan terhadap investasi bergantung pada bagaimana undang-undang mendefinisikan laba untuk tujuan perpajakan

    Pembuat kebijakan biasanya merubah peraturan pajak pendapatan perusahaan untuk mendorong investasi, atau setidaknya mengurangi disinsentif dari pajak

  • Batasan Pendanaan

    Batasan pendanaan dapat menghalangi perusahaan melakukan investasi yang menguntungkan.

    Bila perusahaan tidak dapat memperoleh dana di pasar uang, jumlah yang dapat dibelanjakan atas barang-barang modal yang baru terbatas pada penghasilanyang diperoleh pada saat ini.

    Batasan pendanaan mempengaruhi perilaku investasi perusahaan sebagaimana batas pinjaman mempengaruhi perilaku konsumsi rumah tangga

  • 17-2 Investasi ResidensialEkuilibrium Saham dan Penawaran Aliran Investasi

    Harga relative rumah memainkan peran yang sama untuk investasi yang residensial sebagaimana teori q Tobin untuk investasi tetap bisnis.

    Perubahan Permintaan akan Rumah

    Bila permintaan akan rumah bergeser, harga ekuilibrium rumah berubah, dan perubahan ini akan mempengaruhi investasi residensial.

    Perlakuan Pajak Rumah

    Para ekonom menganjurkan pengurangan subsidi, barangkali dengan jalan menghapus pengurangan bunga hipotek dan menggunakan penerimaan pajak ekstra untuk menurunkan tarif pajak.

  • 17-3 Investasi Persediaan

    Alasan Menyimpan Persediaan

    Salah satu kegunaan persediaan adalah untuk meratakan tingkat populasi sepanjang waktu. Motif ini disebut pemerataan produksi (production smoothing).

    Dalam beberapa cara, kita dapat memandang persediaan sebagai faktor produksi : semakin besar persediaan yang disimpan perusahaan, semakin besarlah output yang dapat diproduksi.

    Motif untuk menyimpan persediaan ini disebut pencegahan kehabisan-barang (stock-out avoidance).

    Beberapa barang mungkin membutuhkan beberapa tahap dalam produksi dank arena itu membutuhkan waktu. Persediaan ini disebut barang dalam proses (work in process).

  • Persediaan dan Tingkat Bunga Riil

    Bila tingkat bunga riil naik, penyimpanan persediaan menjadi mahal, sehingga perusahaan yang rasional berusaha menurunkan persediaannya. Karena itu, peningkatan tingkat bunga riil menekan persediaan investasi.Model Percepatan Persediaan

    Model percepatan persediaan mengasumsikan bahwa perusahaan menyimpan persediaan yang proposional terhadap tingkat output perusahaan

    Model percepatan memprediksikan bahwa investasi persediaan bersifat proposional terhadap perubahan output.

  • BAB 18JUMLAH UANG BEREDAR DAN PERMINTAAN UANG18-1 Jumlah Uang Beredar

    Perbankan dengan Cadangan 100 Persen

    Seluruh seposit dijadikan sebagai cadangan : bank hanya menerima deposito, menjadikan uang itu sebagai cadangan, dan menyimpannya sampai pemiliknya menarik uang itu, atau menulis cek

  • Model Jumlah Uang Beredar

    Basis moneter ( monetary base) atau B adalah jumlah dolar yang diegang publik sebagai mata uang C dan oleh bank sebagai cadangan R. Basis moneter saldo secara langsung dikendalikan oleh Bank sentral.

    Rasio deposito cadangan (reserve-deposit ratio) atau rr adalah bagian deposito yang bank cadangkan. Rasio deposito cadangan ditentukan oleh kebijakan bisnis bank dan undang-undang perbankan.

    Rasio deposito-uang kartal (currency-deposit ratio) atau cr adalah jumlah uang kartal atau mata uang C yang dipegang orang dalam bentuk rekening giro (demand deposit) D. Rasio deposito uang kartalmencerminkan preferensi rumah tangga terhadap bentuk mata uang yang akan mereka pegang.

  • Tiga Instrumen kebijakan Moneter

    Operasi pasar terbuka (open market operations) adalah pembelian dan penjualan obligasi pemerintah oleh bank sentral.

    Persyaratan cadangan (reserve requirements) adalah peraturan bank sentral yang menuntut bank-bank untuk memiliki rasio deposito cadangan minimum.

    Tingkat diskonto (discount rate) adalah tingkat bunga yang dikenakan bank sentral ketika member pinjaman kepada bank-bank

  • 18-2 Permintaan Uang

    Teori Portofolio dan Permintaan UangTeori permintaan uang yang menekankan peran uang sebagai penyimpan nilai disebut teori portofolio (potofolio theories). Menurut teori ini, orang-orang memegang uang sebagai bagian dari portofolio asset mereka. Teori Transaksi dan Permintaan UangTeori permintaan uang yang menekankan peran uang sebagai media pertukaran disebut teori transaksi (transaction theories). Teori ini menyatakan bahwa uanga dalah asset yang di dominasi dan menekankan bahwa orang memegang uang, tidak seperti asset-aset lainnya

  • Model Manajemen Kas Baumol-TobinModel Baumon-Tobin menganalisis biaya dan manfaat adri meemgang uang. Manfaat nya adalah kenyamanan : orang-orang memegang uang agar tidak perlu pergi ke bank setiap kali mereka ingin membeli sesuatu. Biaya kenyamanan ini adalah hilangnya bunga yang akan mereka terima jika uang itu mereka simpan di bank yang akan menghasilkan bungaInovasi Keuangan, Aktiva yang Segera dapat Diuangkan (Near Money), dan Kematian Agregat MoneterAnalisis makro ekonomi tradisonal mengelompokkan asset menjadi dua kategori yaitu asset yang digunakan sebagai media pertukaran dan penyimpan nilai (mata uang, rekening cek) dan asset yang hanya digunakan sebagai penyimpan nilai (saham, obligasi, rekening tabungan). Kategori asset yang pertama disebut uang.

  • BAB 19PERKEMBANGAN TEORI SIKLUS BISNIS

    19-1 Teori Siklus Bisnis RiilIlmu Ekonomi Robinson Crusoe

    Menurut teori siklus bisnis riil, fluktuasi dalam perekonomian kita banyak kesamaannya dengan perekonomian Robinson Crusoe. Guncangan terhadap kemampuan kita untuk memproduksi barang dan jasa mengubah tingkat output dan kesempatan kerja alamiah. Guncangan ini tidak diinginkan, tetapi tak dapat dihindari. Begitu guncangan terjadi, GDP, kesempatan kerja, dan variabel-variabel makroekonomi lain akan berfluktuasi.

  • 19-2 Ilmu ekonomi Keynesian BaruKecilnya Biaya Menu dan Eksternalitas Permintaan AgregatSalah satu alasan mengapa harga tidak langsung menyesuaikan diri dalam jangka pendek adalah adanya biaya penyesuaian harga

    Biaya penyesuaian harga ini, yang disebut biaya menu (menu costs), membuat perusahaan menyesuaikan harga secara periodic, dan bukan secara berkesinambungan.

    Dampak maroekonomi dari penyesuaian harga sebuah perusahaan ini terhadap permintaan atas seluruh produk perusahaan yang lain disebut eksternalitas permintaan-agregat (aggregate-demand externality).

  • Penyesuaian Upah dan Harga secara BertahapPenyesuaian harga secara bertahap ini juga mempengaruhi penetapan upah.

    Jumlah uang beredar yang lebih kecil menurunkan permintaan agregat, yang selanjutnya memaksa penurunan proporsional upah nominal untuk mempertahankan kesempatan kerja

    Karena penetapan upah tersesuaikan secara bertahap, keengganan setiap pekerja untuk mengurangi upah membuat seluruh tingkat upah lambat menanggapi perubahan permintaan agregat.

    Penetapan upah individu yang tersesuaikan secara bertahap membuat seluruh tingkat upah bersifat kaku.

  • S E L E S A I . . .