Ekonomi Makro
-
Upload
jermaine-alford -
Category
Documents
-
view
136 -
download
0
description
Transcript of Ekonomi Makro
Ekonomi Makro
KONSEP OUTPUT DAN PENDAPATAN NASIONAL
Pendapatan NasionalPendapatan Nasional
◊ Merupakan ukuran yang paling komperehensif terhadap perekonomian suatu negara
◊ Merupakan statistik perekonomian yang paling diperhatikan, karena dianggap sebagai ukuran tunggal terbaik mengenai kesejahteraan masyarakat.
◊ Merupakan indikator yang sering digunakan, dalam mengukur tingkat keberhasilan program dan kebijakan yang dilakukan pemerintah
ARUS LINGKAR ARUS LINGKAR
Rumah TanggaPemerintahPerusahaan
Upah, Sewa, Bunga dan Keuntungan
Pajak Pendapatan Perusahaan Pajak Pendapatan Individu
Konsumsi Rumah Tangga
Pengeluaran Pemerintah
Lembaga Keuangan
TabunganPenanam Modal
Investasi
Luar NegeriIMPOREKSPOR
Ekonomi Lesu
EkonomiPuncak
Business Cycle (Konyungtur)Business Cycle (Konyungtur)
Pendapatan Nasional
Waktu
Potensial
Siklus BisnisPasang surutnya aktifitas bisnis yang terjadi pada kecenderungan jangka panjang, setelah dilakukan penyesuaian.
Aktual
Puncak
Puncak
Lembah
Lembah
Resesi
Pem
ulih
an
BOOM
SLUMPDepresi
Terminologi Siklus Bisnis Terminologi Siklus Bisnis
Pengangguran tinggi Permintaan rendah Under Capacity Keuntungan bisnis rendah Prospek ekonomi rendah
Lembah (Trough)
Tingginya penggunaan kapasitas produksiKekurangan Tenaga kerja (khususnya yang terampil)Kekurangan Bahan BakuProspek ekonomi Tinggi
Puncak (Peak)
Pemulihan (recovery)
Meningkatnya kegiatan investasi penggantian.Kesempatan kerja, penda- patan dan konsumsi mulai meningkatProduksi, penjualan dan laba meningkat
Resesi (recession)
Turunnya aktivitas ekonomi 2 periode berturut-turut.Permintaan turunProduksi dan kesempatan kerja berkurangTidak terjadi investasi penggantian
Pendekatan PenghitunganPendekatan Penghitungan
Pendekatan Produksi (Production Approach) Pendekatan Penerimaan (Income Approach)Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)
1. Pendekatan Produksi
Pendapatan Nasional adalah nilai dari semua barang dan jasa akhir yang diproduksi suatu perekonomian selama satu periode
Dikonversi dari satuan unit output menjadi satuan moneter
Komoditi yang tidak digunakan untuk menghasilkan komoditi lainnya
Seluruh sektor produksi dalam perekonomian: Indonesia 9 sektor
Umumnya selama 1 tahun
PDB NominalPDB Riil
Produk Domestik BrutoGross Domestic Product
PDB Indonesia - 2009
Sumber : BPS
Lapangan Usaha Harga Berlaku Harga Konstan
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 857.241 296.369 2. Pertambangan & Penggalian 591.912 179.975 3. Industri Pengolahan 1.477.674 569.550
a. Industri Migas 209.973 46.611 b. Industri Bukan Migas 1.267.700 522.940
4. Listrik, Gas & Air Bersih 47.165 17.060 5. Konstruksi 555.201 140.184 6. Perdagangan, Hotel & Restoran 744.122 367.959 7. Pengangkutan dan Komunikasi 352.423 191.674
a. Pengangkutan 181.896 78.873 b. Komunikasi 170.527 112.801
8. Keuangan, Real Estate & Jasa Perusahaan 404.013 208.832 9. Jasa-jasa 574.116 205.372
a. Pemerintahan Umum 318.580 88.683 b. Swasta 255.535 116.688
Produk Domestik Bruto 5.603.871 2.176.976 Produk Domestik Bruto Tanpa Migas 5.138.955 2.035.125
Menurut Lapangan Usaha (Miliar Rupiah)
2004A B C
PDB Nominal
Konversi satuan output menjadi nilai moneter didasarkan pada harga komoditi yang berlaku pada saat penghitungan dilakukan
Disebut juga PDB harga berlaku / harga pasar
P D BA B C A B C Nominal
2004 40 80 30 100 500 10002005 50 70 30 200 600 9002006 45 60 35 300 600 900
Output (unit) Harga (Rp/unit)
4.000 40.000 30.000
74.000
2005 50 X 200 70 X 600 30 X 90010.000 42.000 27.000
79.000
81.000
40 x100 80 x 500 30 x 1000
Pertumbuhan Ekonomi
Mengukur besarnya perubahan pendapatan nasional antar periode
Yt - Yt-1
Yt-1
G t = X 100 %
G = angka pertumbuhan
Y = pendapatan nasional
t = suatu periode
t-1 = periode sebelumnya
Skenario Angka Pertumbuhan
Gt > 0 = Yt > Yt-1
Gt < 0 = Yt < Yt-1
Gt = 0 = Yt = Yt-1
: Ekspansi
: Kontraksi
: Stagnasi
P D BNominal
2004 74.0002005 79.0002006 81.000
200613.500
45 X 300
2005 50 X 20010.000
A
Kelemahan Nilai Nominal
Mengandung unsur perubahan harga (inflasi)
Tidak menggambarkan perubahan hasil produksi yang sebenarnyaDapat menyesatkan para pengambil keputusan
A B C A B C2004 40 80 30 100 500 10002005 50 70 30 200 600 9002006 45 60 35 300 600 900
Output (unit) Harga (Rp/unit)
2005 50 X 100 70 X 500 30 X 1000
2004A B C
40 X 100 80 X 500 30 X 1000
P D BA B C A B C Riil
2004 40 80 30 100 500 10002005 50 70 30 200 600 9002006 45 60 35 300 600 900
Output (unit) Harga (Rp/unit)
PDB Riil
Konversi satuan output menjadi nilai moneter didasarkan pada harga komoditi pada tahun dasar (based period)
Disebut juga PDB harga konstan
4.000 40.000 30.000
74.000
5.000 35.000 30.000
70.000
69.500
Contoh: jika tahun dasar 2004
2004 = 100
P D BNominal
2004 74.0002005 79.0002006 81.000
BANDINGKAN !!??
Deflator Implicit
Indeks yang mengukur perkembangan harga-harga komoditi antar periode
PDB NominalPDB Rill
x 100DI =
P D B P D BNominal Riil
2004 74.000 74.0002005 79.000 70.0002006 81.000 69.500
DI
100
112,9
116,5
Hanya menunjukkan tren (kecenderungan) perubahan harga
PDB dan PNB
PDB dapat disesuaikan menjadi PNB (Produk Nasional Bruto) atau GNP (Gross National Produk).
Komponen klaim Luar Negeri, terdiri dari: Gaji ekspatriat, Lisensi dan Hak Paten
PNB = PDB + Pendapatan Faktor Produksi LN (Neto)
Hak penduduk Indonesia yang diperoleh dari negara lain
DIKURANGI
Hak pihak asing yang diperolehnya di Indonesia
Ekonomi Makro
Kelemahan Pendekatan Total
Petani KapasPetani Kapas PemintalanPemintalan KonveksiKonveksi
Kapas Benang Kain
Produksi terjadi dalam beberapa tahap: Beberapa perusahaan menghasilkan output yang kemudian menjadi input bagi perusahaan lainnya, dan perusahaan ini seterusnya menghasilkan output yang menjadi input perusahaan lainnya lagi
Rangkaian Produksi:
Kemungkinan terjadinya penghitungan ganda (double counting), khususnya terhadap komoditi yang saling berhubungan (input-output)
Kelemahan Pendekatan Total
Petani KapasPetani Kapas PemintalanPemintalan KonveksiKonveksi
Kapas Benang Kain
Rangkaian Produksi:
TERJADI DOUBLE COUNTING !!
OUTPUT
INPUT
Penghitungan Nilai Tambah
Petani Kapas Pemintalan KonveksiNilai Input 100
Biaya Produksi
Nilai output
800
900
800Nilai Tambah
900
1200
2100
1200
2100
2000
4100
2000
PDB merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh sektor dalam perekonomian
PDB = 800 + 1200 + 2000 = 4000
PDB = 900 + 2100 + 41000 = 7100
Jika dihitung dengan pendekatan sebelumnya (total), maka:
Value Added = Nilai output – Nilai input
Penggolongan Komoditi
Bahan Mentah (Raw Material)
Barang Antara (Intermediate Goods)Output suatu perusahaan yang kemudian menjadi input bagi perusahaan lainnya.
Barang Akhir (Final Goods)Barang yang tidak digunakan sebagai input bagi perusahaan lainnya.
Permintaan Akhir, diartikan sebagai pembelian barang-barang akhir untuk:
Konsumsi Investasi (termasuk akumulasi persediaan) Keperluan pemerintah Ekspor
2. Pendekatan Penerimaan
Pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan faktor produksi dan klaim lainnya
Faktor Produksi Pendapatan
Tenaga Kerja (labor) Upah (Wage)
Modal Uang (money capital) Bunga (interest)
Modal Phisik (real capital) Sewa (rent)
Wirausaha (entrepreneurship) Laba (profit)
PDB = W + i + R + Phi
NI = PDB – (Pajak usaha tidak langsung – Subsidi)
Pembayaran non-faktor
Pendapatan Nasional (National Income)
3. Pendekatan Pengeluaran
Pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan berbagai komponen pengeluaran yang dilakukan pelaku-pelaku ekonomi
Komponen Pengeluaran:
Konsumsi (Consumption)Investasi (Investment)Pengeluaran Pemerintah (Government Spending)Ekspor Bersih (Nett Export)
PDB = C + I + G + ( X – M )
Ekspor Impor
PDB Indonesia - 2009
Sumber : BPS
1 Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 3.290.843 1.249.0112 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 537.589 195.8343 Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 1.744.381 510.1004 a. Perubahan Inventori -7.264 -2.0655 Ekspor Barang dan Jasa 1.354.409 932.2496 Dikurangi Impor Barang dan Jasa 1.197.093 708.5297 PRODUK DOMESTIK BRUTO 5.603.871 2.177.742
8 Pendapatan Neto Terhadap Luar Negeri -196.220 -109.8199 PRODUK NASIONAL BRUTO 5.407.652 2.067.922
10 Dikurangi Pajak Tidak Langsung Neto 214.833 83.420
11 Dikurangi Penyusutan 280.194 108.887
12 PENDAPATAN NASIONAL 4.912.625 1.875.616
Harga Konstan
Penggunaan Produk Domestik Bruto
JENIS PENGELUARAN Harga Berlaku
Kegiatan yang tidak dihitung
Kegiatan Illegal (Illegal activities) Kegiatan yang tidak masuk pasar (non-market activities)Dampak negatif dari kegiatan pembangunan (Economic Bads/ Externalities)
Terdapat beberapa kegiatan yang tidak termasuk dalam penghitungan pendapatan nasional, diantaranya: