PENGANTAR EKONOMI MAKRO - binabangsa.ac.id Ekonomi Makro.pdfPengantar ekonomi makro merupakan mata...

64
i JUDUL MODUL PENGANTAR EKONOMI MAKRO Disusun Oleh : AR. CHAERUDIN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) BINA BANGSA BANTEN Jl. Raya Serang-Jakarta Km. 03 No. 1 B (Pakupatan), Telp.0254-220158 Fax.0254-220157 SMS Center : 081219384111 http://www.stiebina bangsa.ac.id e-Mail : [email protected] KOTA SERANG – PROVINSI BANTEN 2 0 1 5

Transcript of PENGANTAR EKONOMI MAKRO - binabangsa.ac.id Ekonomi Makro.pdfPengantar ekonomi makro merupakan mata...

i

JUDUL MODUL

PENGANTAR EKONOMI MAKRO

Disusun Oleh :

AR. CHAERUDIN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) BINA BANGSA BANTEN

Jl. Raya Serang-Jakarta Km. 03 No. 1 B (Pakupatan), Telp.0254-220158 Fax.0254-220157

SMS Center : 081219384111 http://www.stiebina bangsa.ac.id e-Mail : [email protected]

KOTA SERANG – PROVINSI BANTEN

2 0 1 5

i

DAFTAR ISI

Halaman

Daftar Isi…………………………………………………………..………………….. i

Pendahuluan…………………………………………………………………………. 1

A. Pertemuan I Konsep Dasar Ilmu Ekonomi…………………………..... 5

B. Pertemuan II dan III Masalah Pokok Ekonomi Makro………………....

Pengangguran

Inflasi

Pertumbuhan Ekonomi

12

C. Pertemuan IV Indeks Harga Konsumen….……………………………. 21

D. Pertemuan V Perhitungan pendapatan Nasional……………………. 24

E. Pertemuan V I dan VII Keseimbangan Perekonomian Dua

Sektor…………………………………………………………………………..

Pendapatan Nasional

Fungsi Konsumsi

Fungsi Tabungan

Ekuilibrium

29

F. Pertemuan X dan IX Keseimbangan Perekonomian Tiga Sektor ..........

Rumah Tangga

Perusahaan

Pemerintah

38

G. Pertemuan X dan XI Uang, Bank dan Lembaga Keuangan………....... 44

H. Pertemuan XII Kebijakan Makro Ekonomi……………………..... 56

Daftar Pustaka

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 1

PENDAHULUAN

RUANG LINGKUP EKONOMI MAKRO

A. DESKRIPSI MATAKULIAH

Pengantar ekonomi makro merupakan mata kuliah yang mempelajari berbagai

konsep dasar kajian makro ekonomi yang meliputi pendapatan nasional, konsumsi,

tabungan dan investasi, analisis penentuan pendapatan nasional keseimbangan,

uang dan bank, dan analisa kebijakan-kebijakan makro ekonomi.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu memahami prinsip-

prinsip dasar ilmu ekonomi makro yang dapat digunakan sebagai dasar untuk

memperoleh pengertian yang lebih baik terhadap berbagai gejala yang muncul

dalam kehidupan ekonomi nasional.

Tujuan Instruktional Umum :

1. Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat memahami tentang

pengertian ruang lingkup dari ekonomi makro serta tujuan dari pembelajaran

ekonomi makro.

2. Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat Menjelaskan konsep

dasar ilmu ekonomi makro

3. Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat Membedakan konsep-

konsep pendapatan nasional dan menghitung pendapatan nasional dari

berbagai pendekatan

4. Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat Menganalisis konsumsi,

tabungan, dan investasi agregat

5. Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat menjelaskan dan

menghitung pendapatan nasional keseimbangan

6. Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat Menjelaskan konsep uang

dan bank

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 2

7. Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat Menjelaskan tentang

peranan pemerintah melalui kebijakan-kebijakan ekonomi makro

Pemahaman Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro

• Ekonomi Mikro mengupas ilmu ekonomi dari sudut pandang ‘kepentingan

unit-unit ekonomi terkecil’. Misalnya membahas :

• Perilaku rumah tangga konsumen

• Perilaku rumah tangga produsen

• dan perilaku pasar secara individual

• Ekonomi Makro mengupas perilaku perekonomian sebagai suatu

‘keseluruhan’ (agregat) dan mengabaikan masalah-masalah yang dihadapi

oleh unit-unit individu.

• Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat

(keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional,

kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi,

pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional.

Masalah Ekonomi Makro

Petunjuk-petunjuk tentang Kebijaksanaan yang dapat diambil untuk menanggulangi

permasalahan ekonomi tertentu. Permasalahan Kebijakan Ekonomi Makro;

1. Masalah jangka pendek atau masalah stabilisasi. Meliputi; Inflasi,

pengangguran dan ketimpangan neraca pembayaran.

2. Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan. Meliputi;

pertumbuhan penduduk, pertambahan kapasitas produksi dan

ketersediaan dana invesasi

Kerangka Analisis Ekonomi Makro

• 2 Aspek tentang kegiatan perekonomian:

1. Obyek perekonomian dan tempat berlangsungnya kegiatan

perekonomian

2. Pelaku ekonomi dalam perekonomian

• Pelaku ekonomi dalam perekonomian:

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 3

1. Rumah tangga

2. Perusahaan

3. Pemerintah

4. Negara-negara lain

• Empat Pasar pada ekonomi makro:

1. Pasar Barang

2. Pasar Uang

3. Pasar Tenaga Kerja

4. Pasar Luar Negeri

Singkatnya, kerangka analisa ekonomi makro dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 1.1.Aliran sirkuler Ekonomi Makro

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 4

Teknik belajar :

(1) Mempunyai buku wajib, modul, dan bahan kuliah lain,

(2) Buku dan lain-lain dibaca dan dibaca,

(3) Latihan soal-soal.

Syarat belajar :

(1) Tertib,

(2) Tekun,

(3) Teliti,

Penilaian dan Target Nilai :

(1) Kehadiran (minimal 75%) :30%

(2) UTS : 30%

(3) UAS : 30%

(4) Lain-lain (tugas-tugas) : 10%

Buku dan Bahan Kuliah :

(1) Text Books

Gregory Mankiw

(2) Buku Wajib

Pengantar Teori Makroekonomi (2005, atau yang terbaru) Sadono Sukirno

Bahan-bahan lain.

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 5

KONSEP DASAR ILMU EKONOMI

Tujuan perkuliahan tatap muka ke satu ini adalah :

Mahasiswa dapat memahami konsep dasar Ilmu ekonomi

Mahasiswa dapat memahami pengertian sumber daya

Mahasiswa mengetahui akibat keterbatasan sumber daya maka kita

harus membuat pilihan

Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami alur ruang lingkup

makro ekonomi dari mikro ekonomi

1.1 Pengantar Pendahuluan

Ekonomi Mikro mengupas ilmu ekonomi dari sudut pandang ‘kepentingan

unit-unit ekonomi terkecil’

Misalnya membahas :

perilaku rumah tangga konsumen

perilaku rumah tangga produsen

dan perilaku pasar secara individual

Ekonomi Makro mengupas perilaku perekonomian sebagai suatu

‘keseluruhan’ (agregat) dan mengabaikan masalah-masalah yang dihadapi

oleh unit-unit individu.

Ilmu ekonomi berdasarkan pokok bahasannya dapat dibedakan menjadi 2 (dua)

yaitu mikro ekonomi dan makro ekonomi. Makroekonomi adalah ilmu ekonomi

yang mempelajari dan menganalisis keadaan dan permasalahan perekonomian

secara keseluruhan dan bukannya bagian-bagian kecil dari padanya. Teori

makroekonomi tidak menganalisis kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh individu

produsen, konsumen, maupun pemilik faktor produksi. Analisis makroekonomi dititik

beratkan pada membahas akibat dari keseluruhan tindakan konsumen, produsen,

pemilik faktor produksi, pemerintah dan kegiatan hubungan ekonomi internasional

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 6

Definisi Ilmu Ekonomi:

Samuelson (1998)

Economics is the study of how societies use scarce resources to produce valuable

commodities and distribute them among different people

Dari definisi diatas, simpulan yang dapat diterjemahkan yaitu :

Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang bagaimana masyarakat menggunakan sumber

daya yang langka untuk menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan memenuhi kebutuhan

manusia yang tidak terbatas. Dengan Kata Lain perlunya pengalokasian Sumber daya yang

terbatas.

Sumber daya (resources) adalah segala sesuatu yang bisa digunakan untuk menghasilkan

barang dan jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia terdiri dari:

• Tanah (Land)

• Tenaga kerja (Labor)

• Modal (Capital)

• Kewirausahawan (Enterpreneurship)

Tanah

Tanah tidak hanya meliputi tanah dalam pengertian konvensional tetapi juga sumber daya

alam yang lain, seperti: air, pohon, cadangan minyak, mineral, dan juga binatang.

Tenaga kerja

Tenaga kerja merupakan usaha manusia yang mencakup fisik dan mental untuk

menghasilkan barang dan jasa

Modal/Kapital

Modal/Kapital meliputi kreativitas manusia yang digunakan untuk menghasilkan barang dan

jasa. Kita sering membedakan kapital fisik dan kapital manusiawi. Kapital fisik meliputi

pabrik, mesin, peralatan, bangunan, jalan tol dan barang lain yang digunakan untuk

menghasilkan barang dan jasa. Kapital fisik juga mencakup fisik juga mencakup mobil dari

sopir taksi, pisaunya ahli bedah, traktornya petani, system jalan tol, dan bangunan tempat

berlangsungnya kuliah pengantar ekonomi makro ini. Kapital manusiawi, meliputi

pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan manusia untuk meningkatkan produktovitas

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 7

kerja mereka, sepderti pengetahuan sopir taksi tentang jalan-jalan di kota dan pengetahuan

ahli bedah tentang biologi kedokteran

Kewirausahaan

Kewirausahaan adalah bakat yang dipderlukan untuk menghasilkan produk baru atau cara

yang lebih baik dalam menghasilkan produk yang sudah ada. Wirausahawan mencoba

untuk memamfaatkan kesempatan dengan cara menyewa sumber daya dengan membuat

suatu keberhasilan atau kegagalan usaha. Perusahaan besar di dunia saat ini seperti Ford,

IBM, Microsoft semuanya dimulai dari sebuah ide dari seorang wirausahawan.

Produksi adalah suatu proses transformasi perubahan input (bahan baku) menjadi output

(barang dan jasa) dengan menggunakan faktor produksi

Keterangan:

Seseorang mempunyai ide untuk mengembangkan jasa perakitan komputer dengan bahan

baku Prosesor, hardware, momitor, dll (input) Seharga Rp 700.000,- kemudian diproses

dengan faktor produksi (land, labor, kapital & enterpreneur) sehingga menjadi komputer siap

pakai (output) seharga Rp.1.000.000,- maka orang tersebut bisa menciptakan nilai tambah

(added value) sebesar Rp.300.000,-

Jadi kegiatan yang produktif adalah kegiatan yang dapat menciptakan nilai tambah

Kegiatan produktif adalah kegiatan yang dapat menciptakan nilai tambah (added value)

seperti:

1. Kegiatan merubah bentuk suatu barang (form utility)

2. Kegiatan memindahkan suatu barang dari suatu tempat ke tempat lain (place utility)

3. Kegiatan menjual barang pada waktu yang tepat (time utility)

4. Kegiatan kepemilikan suatu barang (ownership utility)

INPUT

TANAH TENAGA KERJA

MODAL KEWIRAUSAHAAN

OUTPUT

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 8

Contoh:

1. Form utility, kegiatan pabrikan seperti mengubah kain menjadi baju

2. Place utility, kegiatan perdagangan memindahkan suatu barang dari suatu tempat ke

tempat lain seperti, pedagang kue membeli kue di pasar RAU seharga Rp. 1000,-

dan dijual dikampus STIE BINA BANGSA seharga Rp.1.500,-

3. Time utility, koran pada pagi hari di jual Rp.3000,- tetapi pada siangnya dijual

seharga Rp.1000,-

4. Ownership utility, sertifikat tanah dalam bentuk girik akan bertambah nilainya jika

ditingkat kepemikkannya dalam bentuk sertifikat hak milik.

Setiap pemakaian faktor produksi menimbulkan balas jasa faktor sbb:

• LAND RENT (SEWA)

• LABOR WAGES & SALARIES (UPAH)

• CAPITAL INTEREST (BUNGA)

• ENTREPRENEUR PROFIT (KEUNTUNGAN)

Kelangkaan sumber daya (limited resources) seperti jika Mr X mempunyai tanah di jl

Sudirman seluas 4000 M2 diatas tanah tersebut banyak usaha yang bisa dilakukan seperti:

membangun hotel atau kampus tapi tidak semua usaha tersebut bisa dilakukan secara

bersamaan, karena keterbatasan lahan maka ia harus memilih (Choice) salah satu dari dua

pilihan usaha tersebut. Jika ia memilih membangun kampus maka ia tidakmembangun hotel.

Dan jika pendapatan bersih dari hotel misalkan Rp.10 miliar per tahun dan pendapatan

bersih dari kampus Rp.2 miliar per tahun maka biaya yang timbul karena tidak membangun

hotel atau memilih membangun kampus (Opportunity cost) adalah Rp.10 miliar artinya

karena ia memilih membangun kampus dengan mendapatkan keuntungan Rp.2 miliar dia

kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan Rp.10 miliar.

KELANGKAAN SD CHOICE Opportunity cost

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 9

Menggunakan Mikro ekonomi dalam Makro ekonomi

1.2 APA YANG DIPELAJARI PARA EKONOM MAKRO

Sebagian Negara mengalami pertumbuhan pendapatan yang cepat,sebagian lain

tenggelam dalam kemiskinan? Mengapa sebagian Negara didera tingkat inflasi yang tinggi

sedangkan sebagian lain berhasil mempertahankan harga yang stabil!?mengapa semua

Negara mengalami resesi dan depresi---periode merosotnya pendapatan dan melonjaknya

tingkat pengangguran___dan bagaimaan kebijakan pemerintah bisa mengatasinya?

Untuk Menjawab pertanyaan terkait diatas, yang perlu dilakukan hanya

membaca surat kabar atau mendengarkan berita. Setiap hari anda bisa melihat tajuk

utama seperti PERTUMBUHAN PENDAPATAN MELAMBAT,LANGKAH-LANGKAH

BI MENGATASI INFLASI,PROSPEK PERTUMBUHAN EKONOMI.

Oleh karenanya, Semua orang punya alasan untuk berpikir kritis tentang isu-

isu makroekonomi. Hal penting bagi kita mencoba memahami mengapa sebagian

negara tumbuh lebih cepat atau lebih lambat dari yang lain atau mengapa sebagian

punya fluktuasi inflasi dan pengangguran yang lebih besar. Meskipun terlihat

abstrak, Keadaan makroekonomi mempengaruhi setiap orang dalam banyak hal. Ini

memainkan peran penting dalam dunia politik sementara juga mempengaruhi

kebijakan publik dan kesejahteraan sosial, pada tingkat nasional dan global.

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 10

Meskipun upaya membuat kebijakan ekonomi berada di tangan para

pemimpin, namun tugas menjelaskan bagaimana perekonomian secara menyeluruh

berada ditangan para ekonom makro. Untuk itu, para ekonom makro mengumpulkan

data tentang pendapatan, harga, pengangguran, dan banyak variable lainnya dari

periode waktu yang berbeda. Sehingga dapat berusaha merumuskan teori umum

yang membantu menjelaskan data tersebut.

Seperti ahli astronomi, maka para ekonom harus menggunakan data-data

pada periode sebelumnya, untuk mengamati bahwa perekonomian berbeda antara

Negara yang satu dan lainyaserta berubah sepanjang waktu. Yang pasti

kemampuan para ekonom memprediksi arah perkembangan perekonomian,

berguna untuk menjelaskan peristiwa –peristiwa ekonomi maupun untuk

merumuskan kebijakan ekonomi.

Sehingga,beberapa variabel terpenting yang digunakan untuk mengukur

performa ekonomi adalah GDP riil, tingkat inflasi dan tingkat pengangguran. Ahli

makroekonomi juga memberi perhatian pada hal-hal seperti kebijakan moneter dan

fiskal. Artinya bahasan kita kedepan meliputi :

• Tiga variabel makroekonomi yang penting :

– GDP Riil : mengukur pendapatan total setiap orang dalam

perekonomian (disesuaikan dengan tingkat harga)

– Tingkat inflasi : mengukur seberapa cepat harga meningkat

– Tingkat penganguran : mengukur bagian dari angkatan kerja yang

belum bekerja

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 11

Diagram Aliran Sirkuler

Untuk ekonomi secara keseluruhan, pendapatan harus sama dengan pengeluaran.

Yang mana GDP (Gross Domestic Product) mengukur aliran rupiah dalam ekonomi.

Latihan soal

1. Jelaskan Pengertian dan Analisa Mikro ekonomi yang telah anda pelajari

2. Jelaskan Menurut saudara, isu –isu dalam mikro ekonomi dan makro

ekonomi

Daftar Pustaka

Sadono, Sukirno, 2004, Teori Pengantar Makroekonomi, Edisi ke-3, PT. Raja

Grafindo Persada Jakarta

Nordhaus, William-Samuelson, Paul, 2003, Ilmu Makroekonomi, PT. Media

Global Edukadsi Jakarta

Mankiw, N. Gregory, 2003, Teori Makroekonomi, Edisi ke-5, PT Erlangga

Jakarta

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 12

MASALAH POKOK EKONOMI MAKRO

Tujuan kuliah ke dua dan tiga ini adalah:

1. Agar mahasiswa mengetahui dan memahami pengertian ekonomi makro

2. Agar mahasiswa mengetahui tiga masalah pokok ekonomi makro dan cara perhitungan

Salvatore,( 2001) Macro economics, study of total or aggregate level output, income,

employment, consumption, invesment, and prices for economy viewed as whole.

Keynes (1936) dalam bukunya The General Theory of Employment, Interest and Money.

Setelah terjadi depresi ekonomi di negara kapitalis maka ia mengemukakan adanya campur

tangan pemerintah dalam mengatur perekonomian dalam bentuk kebijakan fiskal dan

moneter

2.1 Tiga masalah pokok Ekonomi Makro

Pengangguran (Unemployment)

Tingkat Inflasi (Inflation Rate)

Pertumbuhan Ekonomi (Economic Growth)

Pengangguran

Angkatan kerja (Labor Force) adalah jumlah yang bekerja (employed) dan yang tidak

bekerja (unemployed) yang berumur 15 tahun – 55 tahun

Kesempatan kerja ( Employment) jumlah pekerja umur 15 tahun – 55 tahun atau yang

termasuk dalam angkatan kerja yang memiliki pekerjaan.

Pengangguran (Unemployment) menunjukkan jumlah pekerja yang tidak bekerja dan

secara aktif sedang mencari pekerjaan atau selisih antara angkatan kerja dengan

kesempatan kerja yang tersedia.

Tingkat pengangguran (Unemployment Rate) adalah pengangguran yang dinyatakan

sebagai prosentase dari angkatan kerja, yaitu:

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 13

Tingkat partisipasi angkatan kerja (labor-force participation rate) adalah

persentase dari populasi orang dewasayang ada dalam angkatan kerja yaitu

2.2 Tipe Pengangguran

1. Pengangguran firiksional

2. Pengangguran struktural

3. Pengangguran musiman

4. Penggangguran siklikal

1.Pengangguran friksional

Adalah pengangguran yang muncul karena adanya waktu yang diperlukan untuk

menyesuaikan antara kualifikasi pekerja dengan pekerjaan yang tersedia. Pemberi kerja

perlu waktu untuk untuk mempelajari kemampuan pelamar, dan pencari kerja untuk

mempelajari kemampuan pencari kerja. Waktu yang diperlukan untuk mempertemukan

permintaan tenaga kerja dengan penawaran tenaga kerja menghasilkan pengangguran

friksional.

2.Pengangguran struktural

Pengangguran yang muncul karena (1) keterampilan yang diminta oleh pemberi

kerja tidak sesuai dengan keterampilan pencari kerja atau (1) tidak adanya kesesuaian

lokasi antara pekerjaan dan pencari kerja Pengangguran struktural terjadi karena perubahan

selera, teknologi, pajak, atau kompetisi yang mengurangi permintaan atas keterampilan

tertentu dan menaikkan permintaan atas keterampilan yang lain. Contoh ATM menggantikan

teller bank.

3. Pengganguran Musiman

Pengangguran karena adanya perubahan permintaan dan penawaran tenaga kerja.

Contoh: nelayan tidak melaut pada musim gelombang lain tinggi, petani menganggur pada

musim kemarau panjang

4. Pengangguran siklikal

Adalah fluktuasi pengangguran yang disebabkan oleh siklus bisnis. Pada saat resesi

terjadi penurunan produksi dan permintaan terhadap tenaga kerja berkurang jika

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 14

perekonomian mengalami ekspansi maka produksi naik maka permintaan terhadap tenaga

kerja meningkat.

2.3 Dampak penggangguran terhadap ekonomi adalah:

1. Mengurangi output Negara

Apabila disuatu negara tinggkat pengangguran tinggi maka produksi (output)

negara tersebut akan berkurang.

2. Menurunkan taraf hidup

Taraf hidup pada suatu Negara dikur dengan pendapatan per kapita. Apabila

tingkat pengangguran tinggi maka output turun dan seterusnya menurukan

pendapatan perkapita. Apabila pendapatan per kapita rendah maka traraf hidup

penduduk juga rendah

3. Memperlambat proses pembangunan

Dengan turunnya produksi nasional maka pendapatan negara (pajak) juga turun

mengakibatkan dana untuk pembangunan infra struktur juga turun

4. Meningkatka tingkat kemiskinan

Tingkat pengagguran yang tinggi berdampak kepada tingginya tingginya tingkat

kemiskinan

2.4 Dampak sosial dari pengangguran adalah:

1. Ketentraman keluarga akan terganggu

Apabila seseorang menganggur ketentraman keluarganya akan terganggu karena

kepala keluarga yang kehilangan penghasilan tidak mampu memenuhi kebutuhan

rumah tangganya mudah menimbulkan pertengkaran bahkan menimbulkan

perceraian.

2. Peningkatan tindakan criminal

Akibat tingginya pengangguran sedangkan orang yang menganggur perlu uang

untuk biaya hidup diri dan keluarga maka akan mendorong mereka untuk bertindak

criminal seperti: merampok, menodong dsb.

3. Masalah tekanan jiwa dan keyakinan diri

Penganggur akan mendapat tekanan jiwa dan kekurangan kepercayaan diri pada

jangka waktui tertentu akan menimbulkan gangguan kejiwaan bahkan tindakan

bunuh diri

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 15

Tabel:2:1 Jumlah Penduduk, Angkatan Kerja, Kesempatan Kerja dan Pengangguran Tahun 2008 – 2010 (Ribu Jiwa)

URAIAN 2008 2009 2010

Jumlah Penduduk

213.734 216.372 206,264

Usia Kerja 151.936 154.858 157.780

Angkatan Kerja

103.426 105.678 107.940

Kesempatan Kerja

92.057 94.048 96.310

Pengangguran

11.359 11.630 11.630

% Thd Ang. Kerja

11,0 11.0 10.8

Sumber : Bank Indonesia 2.5 Tingkat Inflasi

Adalah prosentase kenaikkan tingkat harga secara umum dalam priode

tertentu dan dalam wilayah tertentu

Laju inflasi : tingkat persentase kenaikan dalam beberapa indeks harga dari suatu

priode ke priode lain

P periode ini – P periode lalu Laju inflasi = ------------------------------------------ X 100%

P periode lalu

Tabel: 2:2 Tingkat Inflasi Indonesia (2008-2010)

Tahun Tingkat Inflasi

2008 11,06

2009 2.78

2010 6.96

2011 3.79

Sumber : BPS

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 16

Inflasi dapat digolongkan menjadi tiga golongan:

1. Inflasi ringan

Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga dibawah angka 10 persen

2. Inflasi sedang

Inflasi sedang terjadi apabila kenaikan harga antara 10 -30 persen

3. Hiperinflasi

Hiperinflasi terjadi apabila kenaikan harga berada diatas 100 persen

Penyebab inflasi:

1. Inflasi akibat tarikan permintaan (demand Pull Inflation)

Inflasi yang terjadi karena adanya kelebihan permintaan total (aggregate demand)

dibandingkan dengan penawaran total (aggregate supply) sehingga sehingga terjadi

kenaikan harga.

2. Inflasi akibat desakan biaya produksi (cost push inflation)

Inflasi yang terjadi akibat kenaikan biaya produksi (input) sehingga mengakibatkan

harga jual produk (output) meningkat.

Inflasi berdasarkan cakupan pengaruh terhadap harga:

1. Inflasi Tertutup (Closed Inflation)

Jika kenaikan harga yang terjadi hanya berkaitan satu atau dua barang tertentu

2. Inflasi Terbuka (Open Inflation)

Apabila kenaikan harga terjadi pada semua barang secara umum

3. Inflasi Tidak Terkendali (Hiperinflation)

Apabila serangan inflasi demikian hebatnya sehingga setiap saat harga terus

berubah dan meningkat sehingga orang tidak dapat menahan uang lebih lama

disebabkan nilai uang terus merosot

2.6 Pertumbuhan Ekonomi (Economic Growth)

Product Domestik Bruto (PDB) total nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh

seluruh faktor produksi yang ada dalam wilayah suatu negara/wilayah dalam jangka waktu

tertentu

PDB per kapita adalah nilai PDB dibagi jumlah penduduk yang menggambarkan nilai

rata-rata barang dan jasa yang dihasilkan oleh faktor produksi yang dimiliki per penduduk

suatu negera/wilayah dalam jangka waktu tertentu

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 17

Pertumbuhan PDB menggambarkan tingkat pertumbuhan kegiatan perekonomian

suatu negara yang bisa dijadikan indikator perkembangan perekonomian suatu negara.

Tabel 2.3 PRODUK DOMESTIK BRUTO TAHUN 2003 – 2004 (Ribu Rupiah)

Tahun Produk Domestik Bruto

Harga Berlaku Harga Konstan 2000

2002

2003 1.774.911,26 441.531,697

2004 2.303.000. 1.660.600.

Pendapatan nasional/PDB pada harga berlaku adalah nilai barang dan jasa yang

Dihasilkan suatu Negara dalam satu tahun dan dinilai menurut harga-harga yang

berlaku pada tahun tersebut.

Pendapatan nasional/PDB pada harga tetap adalah harga yang berlaku pada suatu

tahun tertentu yang seterusnya digunakan untuk menilai barang dan jasa yang

dihasilkan pada tahun-tahun yang lain, atau sering dinamakan pendapatan

nasional/PDB riil.

LAJU PERTUMBUHAN PRODUK DOMESTIK BRUTO ATAS DASAR HARGA KONSTAN 1993 MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2001 – 2003 (PERSEN)

No Lapangan Usaha 2001 2002 2003

1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan

1.6 2.01 2.48

2 Pertambangan dan Penggalian

1.3 2.25 0.46

3 Industri Pengolahan 3.13 3.43 3.50

4 Listrik, Gas & Air Bersih 8.17 6.00 6.82

5 Bangunan 4.42 4.86

6 Perdagangan, Hotel & Restoran

3.66 3.81 3.74

7 Pengangkutan & Komunikasi

7.80 8.03 10.69

8 Keuangan, Persewaan, & Jasa Perusahaan

5.40 5.73 6.28

9 Jasa-Jasa 3.14 2.13 3.44

Produk Domestik Bruto 4.10 3.45 3.69

Sumber : BPS

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 18

• Produk Nasional/ Pendapatan Nasional : nilai barang dan jasa yang diproduksikan

suatu negara dalam suatu tahun tertentu.

– Produk nasional bruto (PNB) dan PDB (Produk Domestik Bruto)

Produk Nasional yang diwujudkan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara

suatu negara disebut PNB

PDB : produk nasional yang diwujudkan oleh faktor-faktor produksi di dalam negeri

(milik warga negara dan orang asing) dalam suatu negara

• Konsep PNB n PDB : Ukuran mengenai besarnya kemampuan suatu negara untuk

menghasilkan barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu

Data produk nasional dapat digunakan :

• Menilai prestasi pertumbuhan ekonomi

• Menentukan tingkat kemakmuran masyarakat dan perkembangan nya.

Faktor –faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi:

a. Sumber daya manusia

b. Sumber daya alam

c. Modal

d. Teknologi

Menghitung Pertumbuhan Ekonomi

TK. Pertumb Ekonomi periode ini = PDB periode ini – PDB periode lalu * 100

PDB periode lalu

Faktor-faktor yang biasa digunakan sebagai ukuran tingkat pertumbuhan ekonomi:

a. Kenaikan PDB/PNB

Produk Domestik Bruto, yaitu total produksi barang dan jasa yang diproduksi

oleh penduduk Negara tersebut, baik yang bertempat tinggal/berdomisili di

dalam negeri maupun yang berada diluar negeri dalam suatu periode

tertentu.

b. Kenaikan pendapatan per kapita

c. Pendapatan per kapita, yaitu pendapatan rata-rata penduduk suatu Negara

pada suatu periode tertentu (biasanya 1 tahun).

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 19

Pendapatan per kapita dapat untuk merefleksikan produk domestic bruto per

kapita. Pendapatan per kapita sering digunakan sebagai tolok ukur

kemakmuran suatu Negara, semakin besar pendapatan per kapita semakin

makmur suatu Negara.

Suatu Negara yang hendak menaikan pendapatan per kapitanya dapat

melakukannya dengan cara memperbesar PDB dan menahan laju

pertumbuhan penduduk.

Menghitung pendapatan per kapita dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Pendapatan per kapita = PDB

Jumlah penduduk

Manfaat mempelajari konsep pendapatan per kapita:

1. Mengetahui tingkat perkembangan perekonomian suatu Negara

2. Mengetahui potensi kemakmuran suatu Negara

3. Membandingkat tingkat kemakmuran Negara yang bersangkutan dari tahun ke tahun

4. Membandingkan standar hidup beberapa Negara yang ada didunia

Latihan Soal

Data Berikut menggambarkan PDB menurut harga riil dan indeks harga pada tahun 2005 –

2008

Tahun PDB (Trilyun Rupiah) Indeks harga Jml penduduk

2005 19,87 142 -

2006 21,37 145,8 -

2007 24,18 152,8 206,264,595

2008 27,81 160,9 237,641,326

Hitunglah :

a. Tingkat Pertumbuhan Ekonomi

b. Tingkat Kemakmuran

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 20

Daftar Pustaka

Sadono, Sukirno, 2004, Teori Pengantar Makroekonomi, Edisi ke-3, PT. Raja

Grafindo Persada Jakarta

Mankiw, N. Gregory, 2003, Teori Makroekonomi, Edisi ke-5, PT Erlangga

Jakarta

Dominick Salvatore, Eugene A.Diulio, 1987, Prinsip-Prinsip Ekonomi, PT.

Erlangga. Jakarta

http://www.BPS.go.id..............Badan Pusat Statistika

http://www.BI.go.id................ Bank Indonesia

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 21

Indeks Harga Konsumen

Tujuan kuliah ke empat ini adalah:

1. Agar mahasiswa mengetahui dan mengerti tentang tingkat harga konstan serta

tingkat harga berlaku

2. Agar mahasiswa mengetahui dan mengerti tentang Indeks Harga Konsumen

3.1 Menghitung Indeks Harga Konsumen

Kenaikan harga-harga yang berlaku dari satu waktu atau waktu lainnya tidak berlaku

secara seragam. Kenaikan tersebut tidak berlaku atas kebanyakan barang,yang artinya ada

juga sebagian barang tidak mengalami kenaikan dan juga tingkat kenaikannya

berbeda.tergantung tinggi rendahnya tingkat persentasinya.

Berlakunya tingkat perubahan harga yang berbeda tersebut menyebabkan indeks

harga perlu dibentuk untuk menggambarkan tingkat perubahan harga-harga yang berlaku

dalam suatu Negara. Untuk mengukur tingkat inflasi, indeks harga yang selalu digunakan

adalah indeks harga konsumen atau lebih dikenal dengan istilah Consumer Price Indeks

(CPI), yaitu indeks harga dari barang-barang yang selalu digunakan para konsumen

Nilai Nominal adalah nilai berdasarkan tingkat harga yang berlaku Harga Konstan mengukur tingkat harga pada suatu priode tertentu, relatif terhadap tingkat

harga pada periode dasarnya

Indeks Harga Konsumen (IHK) mencakup harga komoditi yang umumnya dibeli oleh rumah

tangga, perubahan indeks harga dimaksud untuk mengukur perubahan “biaya hidup” rumah

tangga dibandingkan dengan tahun dasarnya.

3.2 Cara Membentuk Indeks Harga, perlu 3 langkah yaitu :

1. Memilih tahun dasar, yaitu tahun yang menjadi titik tolak dalam

membandingkan perubahan harga

2. Menentukan jenis barang yang perubahan harga-harganya akan diamati

untuk membentuk indeks harga

3. Menghitung indeks harga Konsumen

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 22

Tabel 3.1 Contoh sederhana menghitung Indeks Harga Konsumen

Kelompok Barang weightage Tahun dasar (1997) Tahun 2003

Harga (Rp) P x W Harga (Rp) P x W

A 50 1000 5000 2000 100.000

B 25 3000 75.000 8000 200.000

C 20 5000 100.000 11.000 220.000

D 5 5000 25.000 16.000 80.000

100 250.000 600.000

Keterangan, diilustrasikan

Dimisalkan tahun dasar adalah tahun 1997 dan yang dihitung adalah indeks harga pada

akhir tahun 2003. Asumsikan bahwa jika perekonomian hanya memproduksi 4 jenis barang

saja.sebagai contoh misalkan kumpulan barang A sangat penting dalam masyarakat/

kehidupan sehari-hari (contoh membeli makanan;pangan) maka pengeluarannya meliputi

50 % dari pengeluaran keselurahan masyarakat maka dalam contoh perhitungan kelompok

barang A diberi weightage sebanyak 50, dan seterusnya. Weightage merupakan

kepentingan relative setiap kelompok barang dalam konsumsi masyarakat.atau dengan

kata lain pembobotan.

Contoh perhitungan dari table 3.1 diatas = Indeks Harga (IH)2003 = x 100 = 240

Indeks harga pada tahun dasar (1997) adalah 100. Dengan demikian diantara tahun 1997

dan 2003, harga telah meningkat menjadi 240 persen atau 2,4 kali lipat dari harga asalnya.

Latihan soal

1. Sekelompok barang yang diproduksi perekonomian,terdiri atas sandang, pangan, papan

dan kesehatan.persentase pengeluaran terbesar dari masyarakat adalah untuk pangan

sebesar 40 persen, sandang 30 persen, papan 20 persen dan sisanya 10 persen untuk

kesehatan. Pada tahun 2004, harga berlaku untuk masing-masing kelompok barang

sandang sebesar Rp.3000, pangan Rp 12.000, Papan Rp 17.000 dan sisanya Rp

27.000.tentukan indek harga konsumenya?(Gunakan harga tahun dasar 1997)

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 23

Daftar Pustaka

Sadono, Sukirno, 2004, Teori Pengantar Makroekonomi, Edisi ke-3, PT. Raja

Grafindo Persada Jakarta

Nordhaus, William-Samuelson, Paul, 2003, Ilmu Makroekonomi, PT. Media

Global Edukadsi Jakarta

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 24

PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

Tujuan kuliah ke Lima ini adalah:

1. Agar mahasiswa mengetahui tentang tiga pendekatan perhitungan pendapatan

nasional

2. Agar mahasiswa mengerti langkah-langkah perhitungan pendapatan nasinal

3. Memberikan contoh perhitungan pendapatan nasional

Sumber daya alam yang dimiliki mempengaruhi produksi (pendapatan) suatu negara.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi mempengaruhi produksi (pendapatan) suatu

negara namun pada hakikatnya faktor-faktor tersebut dapat dikelompokan menjadi dua,

yaitu faktor ekonomi dan faktor nonekonomi.

Faktor ekonomi yang mempengaruhi produksi suatu negara diantaranya adalah

sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal, dan keahlian atau

kewirausahaan.

Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan

tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut, sangat mempengaruhi

pertumbuhan industri suatu negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi.

Sementara itu, keahlian dan kewirausahaan dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari

alam, menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai proses

produksi).

Sumber daya manusia juga menentukan keberhasilan pembangunan nasional

melalui jumlah dan kualitas penduduk. Jumlah penduduk yang besar merupakan pasar

potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas penduduk menentukan

seberapa besar produktivitas yang ada.

Sementara itu, sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan

mentah tersebut. Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk menggali dan mengolah

kekayaan. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 25

perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga

dapat meningkatkan produktivitas.

Faktor nonekonomi mencakup kondisi sosial kultur yang ada di masyarakat, keadaan

politik, dan sistem yang berkembang dan berlaku.

Pendapatan Perkapita

Pendapatan perkapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu

negara. Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu

negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan perkapita juga merefleksikan

PDB per kapita.

Pendapatan perkapita sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat

pembangunan sebuah negara; semakin besar pendapatan perkapitanya, semakin makmur

negara tersebut.

Perhitungan pendapatan nasional:

A. Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)

B. Pendekatan Pendapatan (Income Approach)

C. Pendekatan Produksi (Production approach)

A.Pendekatan Pengeluaran

Adalah menghitung pendapatan nasional sebagai nilai pasar barang jadi dengan cara

menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan untuk membeli barang jadi tersebut.

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 26

Pengeluaran total barang jadi terdiri dari empat kelompok yaitu:

Pengeluaran konsumsi

Pengeluaran Investasi

Pengeluaran pemerintah

Ekspor neto

Pengeluaran konsumsi adalah pengeluaran untuk semua barang dan jasa yang diproduksi

dan dijual kepada rumah tangga selama satu tahun. Barang konsumsi; terdiri dari barang

dan jasa yg dibeli rumah tangga

– Barang tidak tahan lama : habis dipakai dlm waktu pendek, mis makanan, minuman

– Barang tahan lama : memiliki usia panjang, misal TV, mobil

– Jasa : meliputi pekerjaan yg dilakukan konsumen oleh individu dan perusahaan,

misal :potong rambut, berobat kedokter.

• Pengeluaran investasi adalah pengeluaran untuk produksi barang yang tidak

diproduksi saat ini, termasuk pengeluaran untuk persediaan, barang modal dan

tempat tinggal. Investasi terdiri dari barang-barang yang dibeli untuk penggunaan

masa depan, terdiri dari

• Investasi tetap bisnis :pembelian pabrik dan peralatan baru

• Investasi tetap residential :pembelian rumah baru oleh rumah tangga

atau tuan tanah

• Investasi persediaan : peningkatan dalam persediaan barang

perusahaan

Pengeluaran pemerintah, adalah pengeluaran pemerintah untuk membangun

fasilitas publik seperti: jalan, jembatan, rumah sakit dan membayar gaji pegawai

pemerintah(pegawai negeri, polisi dan TNI). Pembelian pemerintah : barang dan

jasa yang dibeli oleh pemerintah pusat. Terdiri dari : Peralatan militer, Jalan layang

dan Gaji pemerintah

Ekspor neto adalah selisih antara nilai ekspor dengan nilai impor.

Ekspor neto : memperhitungkan perdagangan dengan negara lain.,

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 27

Ekspor neto : nilai barang dan jasa yang diekspor ke negara lain dikurangi

nilai barang dan jasa yang diimpor dari negara lain.

Ekspor neto : menunjukan pengeluaran neto dari luar negeri atas barang dan

jasa kita, yang memberikan pendapatan bagi produsen domestik.

B. Pendekatan Pendapatan

Pendekatan pendapatan menghitung pendapatan nasional yang diperoleh dari balas jasa

faktor produksi yang diterima oleh rumah tangga yaitu:

Pendapatan Sewa

Pendapatan upah dan gaji

Pendapatan bunga

Penapatan Laba

Pendapatan Sewa adalah pendapatan yang diperoleh atas jasa penggunaan tanah dan faktor produksi lainnya.

Pendapatan upah dan gaji, adalah balas jasa yang kepada pekerja

Pendapatan bunga adalah pendapatan yang diperoleh dari pembayaran jasa penggunaan modal

Pendapatan Laba adalah pembayaran kepada pemilik perusahaan dalam bentuk deviden

Langkah-Langkah Perhitungan A. GNP menurut harga pasar ………………………….. xxx Dikurangi: Depresiasi …………………………… ( xxx) B. NNP ……………………………….. …………………..xxx Dikurangi: Pajak tak langsung Dikurangi Subsidi……………………………………….. (xxx) C. NNI (xxx) Dikurangi: Laba ditahan dan pajak penghasilan perusahaan ……………………………………………… (xxx) Ditambah: Pembayaran Transfer kepada rumah Tangga …………………………………………………… xxx --------- D. Pendapatan perorangan …………………….……… xxx Dikurangi: Pajak penghasilan perorangan …………… (xxx) -------- E. Pendapatan Disposabel …………..………………… xxx

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 28

Keterangan: GNP = Gross National Product NNP = Net National Product NNI = Net National Income PI = Personal Income DI = Disposable Income

Dari data suatu perekonomian misalkan output agregat terdiri dari 1.100 jenis barang

dengan harga $1 per-satuannya. Misalkan juga data tahunan sebagai berikut:

1. Depresiasi (Penyusutan) barang modal ………………… $ 40 2. Pajak tak langsung ………………………………………… $ 22 3. Investasi (Investasi) Bruto ………………………………… $ 100 4. Konsumsi ………………………………………………….… $ 850 5. Belanja Pemerintah …………………………………..…….. $ 143 6. Ekspor Neto ………………………………………………….. $ 7 Biaya faktor terdiri dari: 1. Upah ……………..…. $ 750 2. Bunga ………………. $. 120 3. Sewa ……………..…. $ 60 4. Keuntungan $ 108 Hitunglah: GNP dengan Pendekatan Pengeluaran

Daftar Pustaka

Sadono, Sukirno, 2004, Teori Pengantar Makroekonomi, Edisi ke-3, PT. Raja

Grafindo Persada Jakarta

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 29

PENDAPATAN NASIONAL FUNGSI KONSUMSI FUNGSI TABUNGAN

EKUILIBRIUM

Tujuan kuliah ke enam dan tujuh adalah:

1. Agar mahasiswa mengetahui dan memahami fungsi konsumsi

2. Agar mahasiswa mengetahui dan memahami fungsi tabungan

3. Agar mahasiswa mengetahui dan memahami ekuilibrium perkenomian

sederhana (sektor konsumsi dan investasi)

Pengeluaran agregat (aggregate expenditure)

Menurut pendapat Keynes, Pengeluaran agregat yaitu perbelanjaan masyarakat

at.as barang dan jasa, yang merupakan factor utama penentuan tingkat kegiatan

ekonomi yang dapat dicapai suatu negara

AE = C + I

Dimana: AE adalah pengeluaran agregat

C adalah pengeluaran konsumsi

I adalah fungsi investasi

Pengeluaran autonomous (autonomous expenditure)

Adalah pengeluaran yang naik turunnya tidak tergantung naik turunnya pendapatan

nasional

Pengeluaran induktif (induced expenditure)

Adalah pengeluaran yang naik turunnya tergantung kepada naik turunnya

pendapatan nasional

Fungsi konsumsi (consumption function)

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 30

Adalah fungsi yang menghubungkan seluruh pengeluaran konsumsi yang diinginkan

seluruh rumah tangga dalam perekonomian dengan faktor-faktor yang

menetukannya.

Fungsi konsumsi: C = a + bY

Dimana:

C adalah pengeluaran konsumsi

Y adalah pendapatan nasional

a adalah C pada saat Y = 0

b adalah marginal propensity to consume (MPC)

atau perubahan konsumsi akibat perubahan pendapatan nasional (ΔC/ΔY)

Tabungan (Saving)

Adalah seluruh pendapatan disposable yang tidak digunakan untuk barang dan jasa

Fungsi tabungan (saving function)

Adalah fungsi yang menghubungkan seluruh pengeluaran konsumsi dengan

pendapatan nasional.

Y = C + S

C = a + bY

S = Y – C

S = Y – (a + bY)

S = -a + (1-b)Y

Dimana: S adalah tabungan

-a adalah tabungan pada saat Y = 0 atau dissaving

1-b adalah marginal propensity to save (MPS) atau perubahan tabungan akibat

perubahan pendapatan nasional ( ΔS/ ΔY)

Contoh:

Fungsi konsumsi adalah: C = 100 + 0,72Y

Fungsi investasi adalah I = 250

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 31

Fungsi pengeluaran agregat AE = 350 + 0,72Y

Pengeluaran autonomous adalah 350

Pengeluaran induktif adalah 0,72Y

Kurva: Konsumsi dan Tabungan

Contoh:

Fungsi konsumsi adalah: C = 100 + 0,72Y

Tentukanlah:

a. Fungsi tabungan?

b. Tingkat pendapatan nasional pada saat tabungan sama dengan nol?

c. Gambarkan kurnvanya

Jawab:

a). Y = C + S

S = Y – C

S = Y – (100 – 0,72Y)

S = Y – 0,72Y – 100

S = -100 + 0,28Y

C/S

S =-a +(1-b) Y

C = a + by

Y

-a

a

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 32

b). Y = C + S

Jika S = 0 maka Y = C

Y = 100 + 0,72Y

Y – 0,72Y = 100

0,28Y = 100

Y = 357,143

Y = C + S

Y/Y = C/Y + S/Y

1 = APC + APS

Dimana: APC adalah average propensity to consume

APS adalah average propensity to save

Y = C + S

ΔY/ΔY = ΔC/ΔY + ΔS/ΔY

1 = MPC + MPS

C/S

S = -100 + 0,28Y

C= 100 +0,72Y

Y

-100

100

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 33

Tabel 5.1: Perhitungan Kecenderungan Konsumsi Rata-Rata (APC),

KecenderunganTabungan Rata-Rata (APS), Kecendengan Konsumsi Marginal

(MPC) dan Kecenderungan Tabungan Marginal (MPS)

Y C S APC APS ΔY ΔC ΔS MPC MPS

0 100 100 - - - - - - -

100 180 -80 1,80 -0,8 100 80 20 0,80 0,20

500 500 0 1 0 400 320 80 0,80 0,20

1000 900 100 0,9 0,1 500 400 100 0,80 0,20

2000 1.700 300 0,85 0,15 1000 800 200 0,80 0,20

Dari tabel 5.1 diatas terlihat pada tingkat pendapatan sama dengan nol tingkat

konsumsi masyarakat tetap ada sebesar 100 konsumsi pada saat pendapatan sama

dengan nol dibiayai dengan mengambil tabungannya (dissaving = -100) masyarakat

artinya walaupun pendapatan sama dengan nol sebagai manusia masyarakat

negara tersebut harus makan. Pada tingkat pendapatan 500 tingkat konsumsi juga

sebesar 500 artinya jumlah pendapatan hanya habis untuk konsumsi maka tingkat

tabungan sama dengan nol. Pada tingkat pendapatan 100 tingkat konsumsi sebesar

900 artinya pendapatan lebih besar dari pengeluaran maka ada tabungan sebesar

100. Dari tabel tersebut diatas juga terlihat bahwa konsumsi rata-rata (average

propensity to consume=APC) ditambahkan dengan tabungan rata-rata (average

propensity to save =APS) adalah satu. Kecenderungan konsumsi maginal (marginal

propensity to consume = MPC) ditambahkan denga kecenderungan tabungan

marginal (marginal propensity to save = MPS) adalah sama dengan satu.

Dari table diatas, fungsi konsumsi adalah

C = 100 + 0,80 Y

Fungsi tabungannya adalah:

Y = C + S

S = Y – C

S = Y – (100+0,80Y)

S = -100 + Y – 0,80Y

S = -100+ 0,20Y

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 34

Cara membuat gambar:

Sumbu horizontal (mendatar) adalah Y atau pendaptan nasional dan sumbu vertical

adalah konmsumsi atau tabungan. Kemudian buat garis 45 derajat yang

menggambarkan Y = C dimana setiap titik potong di garis tersebut konsumsi akan

sama dengan pendapatan atau tabungan sama dengan nol selanjutnya atau

tabungan sama dengan nol.

Y = C + S

S = 0

Y = C

Y = 100 + 0,80Y

Y – 0,80Y = 100

0,20Y = 100

Y = 500

Kurva Konsumsi dan Tabungan

C/S

S = -100 + 0,20Y

C= 100 +0,80Y

Y

-100

100

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 35

Keseimbangan pendapatan nasional:

Y = C + S

Y = C + I

Jika I = S maka perekonomian dalam ekuilibrium

Jika I >S maka perekonomian mengalami inflasi

Jika I < S maka perekonomian mengalami resesi

Jika diketahui:

Fungsi konsumsi adalah: C = 100 + 0,80Y

Investasi adalah: I = 250

Tentukanlah:

a. Tingkat pendapatan nasioanal ekuilibrium?

b. Tingkat tabungan pada saat ekuilibrium?

c. Gambarkan kurvanya

Jawab:

a. AE = C + I

AE = 100 + 0,80Y + 250

AE = Y

Y = 100 + 250 + 0,80Y

Y = 350 + 0,80Y

0,20Y = 350

Y = 1750

b. C = 100 + 0,8Y

C = 100 + 0,8(1750)

C = 100 + 1.400

C = 1.500

Tabel 5.2: Konsumsi, Tabungan, Investasi dan Pengeluaran Agregat

Y C=100 +0,80Y S = -100+0,20Y I = 250 AE = C+I

500 500 0 250 750

1000 900 80 250 1150

1750 1.500 250 250 1750

2000 1.700 300 250 1950

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 36

Pada tabel 5.2 diatas terlihat pada saat pendapatan nasional sebesar 500 konsumsi

nasional juga sebesar 500, tabungan nol dan pengeluaran agregat sebesar 750.

Pada saat pendapatan nasional 1000 Konsumsi nasional 900 dan tabungan sebesar

80 pengeluaran agregat sebesar 1.150. Pada saat pendapatan nasional 1750

konsumsi nasional adalah 1.500 tabungan adalah sebesar 250 sama dengan

investasi 250 sedangkan pengeluaran agregat sama dengan jumlah pendapatan

nasional yaitu 1.750 maka perekonomian dalam keadaan ekuilibrium. Pada tingkat

pendapatan nasional 2000 konsumsi nasional adalah 1.700 pengeluaran agregat

1.950, tabungan sebesar 300 dan investasi 250 berarti jumlah tabungan melebihi

investasi serta pendapatan lebih besar dari pengeluaran.

Kurva: Pendapatan Nasional dan Pengeluaran Agregat

Keterangan:

Pendapatan nasional ekulibrium terjadi pada perpotongan garis AE = 350 + 0,8Y

dengan garis AE = Y dimana pendapatan nasional sama denga pengeluaran agregat

yaitu sebesar 1.750

AE = Y

AE = 350 +0.8 Y 1750

350

1750

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 37

Latihan Soal

diketahui:

Fungsi konsumsi adalah: C = 90 + 0,75Y dan Investasi adalah: I = 120

Tentukanlah:

a. Tingkat pendapatan nasioanal ekuilibrium?

b. Tingkat tabungan pada saat ekuilibrium?

c. Gambarkan kurvanya

Daftar Pustaka

Sadono, Sukirno, 2004, Teori Pengantar Makroekonomi, Edisi ke-3, PT. Raja

Grafindo Persada Jakarta

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 38

PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR

(RUMAH TANGGA, PERUSAHAAN DAN PEMERINTAH)

Tujuan perkuliahan ke delapan dan sembilan ini adalah:

1. Agar mahasiswa mengerti dan memahami keseimbangan pendapatan

nasional pada perekonomian tiga sector

2. Agar mahasiswa mengerti dan memahami pderubahan pengeluaran

pemerintah, perubahan transfer dan pajak terhadap kerseimbangan

pendapatan nasional

Sektor Pemerintah (The Government Sector)

Ketika suau perekonomian mengalami resesi, masyakakat mengharapkan dan

mengingikan pemerintah melakukan sesuatu untuk mengatasi resesi teresebut, Apa

yang bisa dilakukan pemerintah? Pemerintah dapat secara langsung mempengaruhi

tingkatekuilibrium perekonomian denga dua cara:

1. Pemerintah membeli barang dan jasa (G) yang merupakan komponen dari

permintaan agregat

2. Pemerintah merubah pajak dan transfer yang mempengaruhi output,

pendapatan (Y) dan pendapatan disposibel (pendapatan yang tersedia untuk

konsumsi atau tabungan dalam rumah tangga, Yd)

Dalam sesi ini kita kita ingin mengukur bagaimana pembelian pemerintah

(government purchases), pajak dan tranfer mempengaruhi tingkat ekuilibrium dari

pendapatan. Definisi pengeluaran agregat harus meliputi pembelian untuk peralatan

dan gaji militer serta pegawai negeri:

AE = C + I + G

Konsumsi tidak hanya tergantung kepada pendapatan tetapi juga tergantung kepada

pendapatan disposibel, pendapatan disposibel pendapatan bersih yang tersedia

untuk dibelanjakan oleh rumah tangga setelah penerimaan transfer dan pembayaran

pajak kepada pemerintah yang terdiri dari pendapatan ditambah transfer dan

dikurangi pajak, seperti pada persamaan berikut ini:

Yd = Y + TR – Tx

Tx = tY

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 39

Maka fungsi konsumsi adalah:

C = a + bYd

Yd = Y + TR – Tx

C = a + b (Y + TR – tY)

C = a + bY + bTR – btY

Diasumsikan: jumlah pengeluran pemerintah, jumlah pembayaran transfer dan

jumlah investasi adalah tetap maka persamaan pengeluaran agregat adalah:

AE = C + I + G

AE = a + bY + bTR – btY + I + G

Ekuilibrium pendapatan nasional terjadi pada saat pengeluaran agregat sama

dengan pendapatan nasional seperti pada persamaan berikut ini:

AE = Y

Y = a + bY + bTR – btY + I + G

Y – bY – btY = a + bTR + I + G

(1-b+bt) Y = a + bTR + I + G

Y =

AE

Y

AE

AE1

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 40

Efek Dari Perubahan Pengeluaran Pemerintah

Disini kita melihat perubahan kebijakan fiskal kepada tingkat ekuilibrium pendapatan

nasional. Ada tiga kemungkinan perubahan kebijakan fiskal:

1. Perubahan pengeluaran pemerintah

2. Perubahan dalam jumlah transfer

3. Perubahan tingkat pajak

Untuk menghitung tingkat perubahan pendapatan akibat perubahan pengeluaran

agregat dapat dilihat pada persamaan berikut ini:

ΔY = ΔG + (1-b+bt) Y

Diasumsikan : a) Tr, dan I adalah tetap maka:

ΔY = ΔG = α€

Dimana α€ adalah multiplier pengeluaran pemerintah (perubahan pendapatan

nasional akibat perubahan pengeluaran pemerintah

α€ =

Pada gambar dibawah ini pada tingkat pendapatan nasional sebesar Yo Ekuilibrium

pendapatan nasional berada di Eo jika pemerintah menaikan pengeluarannya maka

akan meningkatkan pengeluaran otonom dan akhirnya meningkatkan pengeluaran

agregat serta menggeser kurva AE dari AEo ke AE1. Hal tersebut akan

meningkatkan pendapatan nasional dari Yo ke Y1 dan ekuilibrium bergeser dari Eo

ke E1.

AE

Y

AE

AE1

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 41

Budget surplus

Budget surplus penerimaan pemerintah yang terdiri dari pajak melebihi pengeluaran

pemerintah yang terdiri dari pembelian barang dan jasa serta pembayaran transfer.

Tx > G + Tr

Budget deficit adalah surplus penerimaan pemerintah yang terdiri dari pajak kecil

dari pengeluaran pemerintah yang terdiri dari pembelian barang dan jasa serta

pembayaran transfer

Tx < G + Tr

Contoh 1: Diketahui: Dari suatu perekonomian diperoleh data sebagai berikut:

Fungsi konsumsi C = 40 + 0,75Yd

Fungsi pajak Tx = 0,2Y

Investasi (I) sejumlah 100

Pengeluaran pemerintah (G) 80

Transfer (Tr) sejumlah 60

Tentukanlah:

a. Tingkat pendapatan nasional ekuilibrium

b. Tingkat konsumsi

c. Jumlah pajak yang diterima pemerintah

d. Apakah perekonomian surplus/atau defisit

BS

Y

Y

BS = Tx – G - Tr

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 42

e. Apa yang harus dilakukan pemerintah untuk masalah no d

Jawab:

a. Y =

Y =

Y =

Y =

Y = 662,5

b. Yd = Y + TR – Tx

Yd = 662,5 + 60 – 0,2(662,5)

Yd = 722,5 – 132,5

Yd = 590

C = 40 + 0,75 (590)

C = 40 + 442,5

C = 482,5

c. Jumlah pajak yang diterima pemerintah

Tx = 0,2 Y

Tx = 0,2 (662,5)

Tx = 132,5

Budget surplus

Tx = G + Tr

132 = 80 + 60

132 < 140

Tx < G + Tr

Perekonomian berada dalam keadaan defisit

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 43

d. Tindakan yang harus dikakukan pemerintah untuk mengatasi deficit adalah: Tx - G - Tr 132 – 80 – 60 = -8

Oleh karena itu,pemerintah harus meningkatkan pendapatan pajak sebesar 8

Latihan Soal Diketahui:

Jika fungsi pajak dalam bentuk Tx = T + tY

Dari suatu perekonomian diperoleh data sebagai berikut:

Fungsi konsumsi C = 200 + 0,75Yd

Fungsi pajak Tx = 200+0,2Y

Investasi (I) sejumlah 300

Pengeluaran pemerintah (G) 500

Transfer (Tr) sejumlah 100

Tentukanlah:

a) Tingkat pendapatan nasional ekuilibrium

b) Tingkat konsumsi

c) Jumlah pajak yang diterima pemerintah

d) Apakah perekonomian surplus/atau deficit

e) Apa yang harus dilakukan pemerintah untuk masalah no. d

Daftar Pustaka

Sadono, Sukirno, 2004, Teori Pengantar Makroekonomi, Edisi ke-3, PT. Raja

Grafindo Persada Jakarta

Mankiw, N. Gregory, 2003, Teori Makroekonomi, Edisi ke-5, PT Erlangga

Jakarta

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 44

UANG DAN BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN

Tujuan perkuliahan ke sepuluh dan sebelas ini adalah:

1. Agar mahasiswa mengetahui dan mengerti hakikat uang, Sejarah dan Fungsi

uang

2. Agar mahasiswa mengetahui dan mengerti sejarah perbankan dan fungsi

bank secara umum

UANG, Hakikat uang dan Lembaga Keuangan

Definisi uang:

Adalah alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa

benda apa saja yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses

pertukaran barang dan jasa.Keberadaan uang menyediakan alternatif transaksi yang

lebih mudah daripada barter yang lebih kompleks, tidak efesien, dan kurang cocok

digunakan dalam sistem ekonomi modern karena membutuhkan orang yang

memiliki keinginan yang sama untuk melakukan pertukaran dan juga kesulitan dalam

penentuan nilai. Efesiensi yang didapatkan dengan menggunakan uang pada

akhirnya akan mendorong perdagangan dan pembagian tenaga kerja yang

kemudian akan meningkatkan produktifitas dan kemakmuran

Sejarah

Uang yang kita kenal sekarang ini telah mengalami proses perkembangan yang

panjang. Pada mulanya, masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap

orang berusaha memenuhi kebutuhannnya dengan usaha sendiri. Manusia berburu

jika ia lapar, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan yang sederhana, mencari

buah-buahan untuk konsumsi sendiri; singkatnya, apa yang diperolehnya itulah yang

dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya. Perkembangan selanjutnya

mengahadapkan manusia pada kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri

ternyata tidak cukup untuk memenuhui seluruh kebutuhannya. Untuk memperoleh

barang-barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri, mereka mencari orang yang mau

menukarkan barang yang dimiliki dengan barang lain yang dibutuhkan olehnya.

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 45

Akibatnya muncullah sistem barter', yaitu barang yang ditukar dengan barang.

Namun pada akhirnya, banyak kesulitan-kesulitan yang dirasakan dengan sistem ini.

Di antaranya adalah kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai barang

yang diinginkan dan juga mau menukarkan barang yang dimilikinya serta kesulitan

untuk memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilai

pertukaran yang seimbang atau hampir sama nilainya, Cara Mengatasinya yaitu

Barang-barang yang dianggap indah dan bernilai, seperti kerang ini, pernah

dijadikan sebagai alat tukar sebelum manusia menemukan uang logam. Meskipun

alat tukar sudah ada, kesulitan dalam pertukaran tetap ada. Kesulitan-kesulitan itu

antara lain karena benda-benda yang dijadikan alat tukar belum mempunyai

pecahan sehingga penentuan nilai uang, penyimpanan (storage), dan pengangkutan

(transportation) menjadi sulit dilakukan serta timbul pula kesulitan akibat kurangnya

daya tahan benda-benda tersebut sehingga mudah hancur atau tidak tahan lama.

Kemudian muncul apa yang dinamakan dengan uang logam. Logam dipilih sebagai

alat tukar karena memiliki nilai yang tinggi sehingga digemari umum, tahan lama dan

tidak mudah rusak, mudah dipecah tanpa mengurangi nilai, dan mudah dipindah-

pindahkan. Logam yang dijadikan alat tukar karena memenuhi syarat-syarat tersebut

adalah emas dan perak. Uang logam emas dan perak juga disebut sebagai uang

penuh (full bodied money). Artinya, nilai intrinsik (nilai bahan) uang sama dengan

nilai nominalnya (nilai yang tercantum pada mata uang tersebut). Pada saat itu,

setiap orang berhak menempa uang, melebur, menjual atau memakainya, dan

mempunyai hak tidak terbatas dalam menyimpan uang logam. Sejalan dengan

perkembangan perekonomian, timbul kesulitan ketika perkembangan tukar-menukar

yang harus dilayani dengan uang logam bertambah sementara jumlah logam mulia

(emas dan perak) sangat terbatas. Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan

untuk transaksi dalam jumlah besar sehingga diciptakanlah uang kertas

Mula-mula uang kertas yang beredar merupakan bukti-bukti pemilikan emas dan

perak sebagai alat/perantara untuk melakukan transaksi. Dengan kata lain, uang

kertas yang beredar pada saat itu merupakan uang yang dijamin 100% dengan

emas atau perak yang disimpan di pandai emas atau perak dan sewaktu-waktu

dapat ditukarkan penuh dengan jaminannya. Pada perkembangan selanjutnya,

masyarakat tidak lagi menggunakan emas (secara langsung) sebagai alat

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 46

pertukaran. Sebagai gantinya, mereka menjadikan 'kertasbukti' tersebut sebagai alat

tukar

Fungsi uang:

1. Sebagai alat tukar (Medium of Exchange)

2. Alat penyimpan nilai (Store of Value)

3. Satuan unit hitung (Unit of Account)

Sebagai alat tukar :

Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat

mempermudah pertukaran. Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu

menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar.

Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran

uang.

Alat Penyimpan Nilai

Selain itu, uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (valuta) karena dapat

digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang.

Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas

barang dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk

digunakan membeli barang dan jasa di masa mendatang.

Satuan Unit Hitung

Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) karena uang dapat

digunakan untuk menunjukan nilai berbagai macam barang/jasa yang

diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya

pinjaman. Uang juga dipakai untuk menentukan harga barang/jasa (alat penunjuk

harga). Sebagai alat satuan hitung, uangberperan untuk memperlancar pertukaran

Syarat-syarat uang

Suatu benda dapat dijadikan sebagai "uang" jika benda tersebut telah memenuhi

syarat-syarat tertentu. Pertama, benda itu harus diterima secara umum

(acceptability). Agar dapat diakui sebagai alat tukar umum suatu benda harus

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 47

memiliki nilai tinggi atau — setidaknya— dijamin keberadaannya oleh pemerintah

yang berkuasa. Bahan yang dijadikan uang juga harus tahan lama (durability),

kualitasnya cenderung sama (uniformity), jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan

masyarakat serta tidak mudah dipalsukan (scarcity). Uang juga harus mudah

dibawa, portable, dan mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility), serta

memiliki nilai yang cenderung stabil dari waktu ke waktu (stability of value).

I. Uang Kartal (common money)

Uang kartal adalah alat bayar yang sah dan wajib digunakan oleh masyarakat dalam

melakukan transaksi jual-beli sehari-hari

Terdiri dari uang logam dan uang kertas (fiat)

1. Uang Logam

Dinar dan Dirham, dua contoh mata uang logam.

Uang menurut bahan pembuatannya terbagi menjadi dua, yaitu uang logam dan

uang kertas.

Uang logam adalah uang yang terbuat dari logam; biasanya dari emas atau perak

karena kedua logam itu memiliki nilai yang cenderung tinggi dan stabil, bentuknya

mudah dikenali, sifatnya yang tidak mudah hancur, tahan lama, dan dapat dibagi

menjadi satuan yang lebih kecil tanpa mengurangi nilai.

Uang logam memiliki tiga macam nilai:

1. Nilai intrinsik, yaitu nilai bahan untuk membuat mata uang, misalnya berapa

nilai emas dan perak yang digunakan untuk mata uang.

2. Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum pada mata uang atau cap harga yang

tertera pada mata uang. Misalnya seratus rupiah (Rp. 100,00), atau lima ratus

rupiah (Rp. 500,00).

3. Nilai tukar, nilai tukar adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan

dengan suatu barang (daya beli uang). Misalnya uang Rp. 500,00 hanya

dapat ditukarkan dengan sebuah permen, sedangkan Rp. 10.000,00 dapat

ditukarkan dengan semangkuk bakso).

Ketika pertama kali digunakan, uang emas dan uang perak dinilai berdasarkan nilai

intrinsiknya, yaitu kadar dan berat logam yang terkandung di dalamnya; semakin

besar kandungan emas atau perak di dalamnya, semakin tinggi nilainya. Tapi saat

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 48

ini, uang logam tidak dinilai dari berat emasnya, namun dari nilai nominalnya. Nilai

nominal adalah nilai yang tercantum atau tertulis di mata uang tersebut

Kelemahannya:

Emas dan perak memerlukan tempat yang besar untuk menyimpannya

Emas dan perak sukar untuk ditambah sehingga bisa menghambat

perdagangan

2. Uang Fiat (Uang Kertas)

Mulai dipakai antara Perang Dunia I dan Perang Dunia II Adalah uang yang terbuat

dari kertas dengan gambar dan cap tertentu dan merupakan alat pembayaran yang

sah. Menurut penjelasan UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, yang

dimaksud dengan uang kertas adalah uang dalam bentuk lembaran yang terbuat

dari bahan kertas atau bahan lainnya (yang menyerupai kertas). Diumumkan oleh

pemerintah atau yang disahkan oleh pemerintah sebagai alat pembayaran yang sah

atau apa saja yang secara hukum harus diterima jika diserahkan baik salam

pembelian barang dan jasa atau untuk pembayaran utang.

II. Uang Giral

Uang giral adalah uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk simpanan (deposito)

yang dapat ditarik sesuai kebutuhan. Uang ini hanya beredar di kalangan tertentu

saja, sehingga masyarakat mempunyai hak untuk menolak jika ia tidak mau barang

atau jasa yang diberikannya dibayar dengan uang ini. Untuk menarik uang giral,

orang menggunakan cek.

UANG DALAM EKONOMI

Uang adalah salah satu topik utama dalam pembelajaran ekonomi dan finansial.

Monetarisme adalah sebuah teori ekonomi yang kebanyakan membahas tentang

permintaan dan penawaran uang.

Kebijakan moneter bertujuan untuk mengatur persediaan uang, inflasi, dan bunga

yang kemudian akan mempengaruhi output dan ketenagakerjaan. Inflasi adalah

turunnya nilai sebuah mata uang dalam jangka waktu tertentu. Interest rate, biaya

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 49

yang timbul ketika meminjam uang, adalah salah satu alat penting untuk mengontrol

inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Bank sentral seringkali diberi tanggung jawab

untuk mengawasi dan mengontrol persediaan uang. interest rate, dan perbankan.

Krisis moneter dapat menyebabkan efek yang besar terhadap perekonomian,

terutama jika krisis tersebut menyebabkan kegagalan moneter dan turunnya nilai

mata uang secara berlebihan yang menyebabkan orang lebih memilih barter sebagai

cara bertransaksi.

Bank adalah sebuah tempat di mana uang disimpan dan dipinjamkan.

Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998

Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank

adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau

bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidur rakyat banyak.

Dari pengertian di atas dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank

merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas

perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan.

FUNGSI PERBANKAN

Terdapat empat fungsi utama jasa keuangan terutama bank bagi perekonomian.

Pertama adalah menyediakan uang (a medium of exchange, a store of value, a unit

of account to measure the value of the transactions). Kedua adalah sebagai

intermediasi keuangan. Ketiga sebagai penyedia sarana pemindah dan

pendistribusian resiko dalam perekonomian. Keempat sebagai salah bagian dari

instrumen kebijakan penstabil perekonomian (Perkins et al). Aktifitas intermediasi

keuangan yang dapat kita baca adalah kemampuan perbankan dalam memobilisasi

dana masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk

pembiayaan atau kredit. Aktifitas mobilisasi dan penyaluran pembiayaan atau kredit

menjadi lebih lebih menarik jika dapat dibaca dari aspek yang lain yaitu aspek

spasial. Dengan membaca aktifitas dari mana penghimpunan dana dan kemana

penyaluran dana berdasarkan daerah tingkat I yang ada di Indonesia, maka

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 50

diharapkan dapat dikaji lebih jauh kemampuan perbankan menggerakkan

perekonomian suatu daerah.

Fungsi utama dari bank adalah menyediakan jasa menyangkut penyimpanan nilai

dan perluasan kredit. Evolusi bank berawal dari awal tulisan, dan berlanjut sampai

sekarang di mana bank sebagai institusi keuangan yang menyediakan jasa

keuangan. Sekarang ini bank adalah institusi yang memegang lisensi bank. Lisensi

bank diberikan oleh otoriter supervise keuangan dan memberikan hak untuk

melakukan jasa perbankan dasar, seperti menerima tabungan dan memberikan

pinjaman. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca atau uang. Biasanya bank

menghasilkan untung dari biaya transaksi atas jasa yang diberikan dan bunga dari

pinjaman.

SEJARAH PERBANKAN

Asal Mula Kegiatan Perbankan

Sejarah mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah pada zaman

kerajaan tempo dulu di daratan Eropa. Kemudian usaha perbankan ini berkembang

ke Asia Barat oleh para pedagang. Perkembangan perbankan di Asia, Afrika dan

Amerika]] dibawa oleh bangsa Eropa pada saat melakukan penjajahan ke negara

jajahannya baik di Asia, Afrika maupun benua Amerika. Bila ditelusuri, sejarah

dikenalnya perbankan dimulai dari jasa penukaran uang. Sehingga dalam sejarah

perbankan, arti bank dikenal sebagai meja tempat penukaran uang. Dalam

perjalanan sejarah kerajaan tempo dulu mungkin penukaran uangnya dilakukan

antar kerajaan yang satu dnegan kerajaan yang lain. Kegiatan penukaran ini

sekarang dikenal dengan nama Pedagang Valuta Asing (Money Changer).

Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, kegiatan operasional perbankan

berkembang lagi menjadi tempat penitipan uang atau yang disebut sekarang ini

kegiatan simpanan. Berikutnya kegiatan perbankan bertambah dengan kegiatan

peminjaman uang. Uang yang disimpan oleh masyarakat, oleh perbankan

dipinjamkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkannya. Jasa-jasa bank

lainnya menyusul sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat

yang semakin beragam.

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 51

Sejarah Perbankan di Indonesia

Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia

Belanda. Pada masa itu terdapat beberapa bank yang memegang peranan penting

di Hindia

Belanda. Bank-bank yang ada itu antara lain:

1. De Javasce NV.

2. De Post Poar Bank.

3. De Algemenevolks Crediet Bank.

4. Nederland Handles Maatscappi (NHM).

5. Nationale Handles Bank (NHB).

6. De Escompto Bank NV.

Di samping itu, terdapat pula bank-bank milik orang Indonesia dan orang-orang

asing seperti dari Tiongkok, Jepang, dan Eropa. Bank-bank tersebut antara lain:

1. Bank Nasional indonesia.

2. Bank Abuan Saudagar.

3. NV Bank Boemi.

4. The Chartered Bank of India.

5. The Yokohama Species Bank.

6. The Matsui Bank.

7. The Bank of China.

8. Batavia Bank.

Di zaman kemerdekaan, perbankan di Indonesia bertambah maju dan berkembang

lagi. Beberapa bank Belanda dinasionalisir oleh pemerintah Indonesia. Bank-bank

yang ada di zaman awal kemerdekaan antara lain:

1. Bank Negara Indonesia, yang didirikan tanggal 5 Juli 1946 yang sekarang

dikenal dengan BNI '46.

2. Bank Rakyat Indonesia yang didirikan tanggal 22 Februari 1946. Bank ini

berasal dari De Algemenevolks Crediet Bank atau Syomin Ginko.

3. Bank Surakarta Maskapai Adil Makmur (MAI) tahun 1945 di Solo.

4. Bank Indonesia di Palembang tahun 1946.

5. Bank Dagang Nasional Indonesia tahun 1946 di Medan.

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 52

6. Indonesian Banking Corporation tahun 1947 di Yogyakarta, kemudian

menjadi Bank Amerta.

7. NV Bank Sulawesi di Manado tahun 1946.

8. Bank Dagang Indonesia NV di Samarinda tahun 1950 kemudian merger

dengan Bank Pasifik.

9. Bank Timur NV di Semarang berganti nama menjadi Bank Gemari. Kemudian

merger dengan Bank Central Asia (BCA) tahun 1949.

Di Indonesia, praktek perbankan sudah tersebar sampai ke pelosok pedesaan.

Lembaga keuangan berbentuk bank di Indonesia berupa Bank Umum, Bank

Perkreditan Rakyat (BPR), Bank Umum Syari'ah, dan juga BPR Syari'ah (BPRS).

Masing-masing bentuk lembaga bank tersebut berbeda karakteristik dan fungsinya.

Sejarah Bank Pemerintah

Seperti diketahu bahwa Indonesia mengenal dunia perbankan dari bekas

penjajahnya, yaitu Belanda. Oleh karena itu, sejarah perbankanpun tidak lepas dari

pengaruh negara yang menjajahnya baik untuk bank pemerintah maupun bank

swasta nasional. Berikut ini akan dijelaskan secara singkat sejarah bank-bank milik

pemerintah, yaitu:

Bank Sentral

Bank Sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia (BI) berdasarkan UU No 13 Tahun

1968. Kemudian ditegaskan lagi dnegan UU No 23 Tahun 1999.Bank ini

sebelumnya berasal dari De Javasche Bank yang di nasionalkan di tahun 1951.

Bank Rakyat Indonesia dan Bank Expor Impor

Bank ini berasal dari De Algemene Volkscrediet Bank, kemudian di lebur setelah

menjadi bank tunggal dengan nama Bank Nasional Indonesia (BNI) Unit II yang

bergerak di bidang rural dan expor impor (exim), dipisahkan lagi menjadi:

1. Yang membidangi rural menjadi Bank Rakyat Indonesia dengan UU No 21

Tahun 1968.

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 53

2. Yang membidangi Exim dengan UU No 22 Tahun 1968 menjadi Bank Expor

Impor Indonesia.

Bank Negara Indonesia (BNI '46)

Bank ini menjalani BNI Unit III dengan UU No 17 Tahun 1968 berubah menjadi Bank

Negara Indonesia '46.

Bank Dagang Negara (BDN)

BDN berasal dari Escompto Bank yang di nasionalisasikan dengan PP No 13 Tahun

1960, namun PP (Peraturan Pemerintah) ini dicabut dengan diganti dengan UU No

18 Tahun 1968 menjadi Bank Dagang Negara. BDN merupakan satu-satunya Bank

Pemerintah yangberada diluar Bank Negara Indonesia Unit.

Bank Bumi Daya (BBD)

BBD semula berasal dari Nederlandsch Indische Hendles Bank, kemudian menjadi

Nationale Hendles Bank, selanjutnya bank ini menjadi Bank Negara Indonesia Unit

IV dan berdasarkan UU No 19 Tahun 1968 menjadi Bank Bumi Daya.

Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo)

Bank Pembangunan Daerah (BPD)

Bank ini didirikan di daerah-daerah tingkat I. Dasar hukumnya adalah UU No 13

Tahun 1962.

Bank Tabungan Negara (BTN)

BTN berasal dari De Post Paar Bank yang kemudian menjadi Bank Tabungan Pos

tahun 1950. Selanjutnya menjadi Bank Negara Indonesia Unit V dan terakhir

menjadi Bank Tabungan Negara dengan UU No 20 Tahun 1968.

Bank Mandiri

Bank Mandiri merupakan hasil merger antara Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 54

Negara (BDN), Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) dan Bank Expor Impor

Indonesia (Ban Exim). Hasil merger keempat bank ini dilaksanakan pada tahun

1999.

TUJUAN JASA PERBANKAN

Jasa bank sangat penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Jasa

perbankan pada umumnya terbagi atas dua tujuan. Pertama, sebagai penyedia

mekanisme dan alat pembayaran yang efesien bagi nasabah. Untuk ini, bank

menyediakan uang tunai, tabungan, dan kartu kredit. Ini adalah peran bank yang

paling penting dalam kehidupan ekonomi. Tanpa adanya penyediaan alat

pembayaran yang efesien ini, maka barang hanya dapat diperdagangkan dengan

cara barter yang memakan waktu. Kedua, dengan menerima tabungan dari nasabah

dan meminjamkannya kepada pihak yang membutuhkan dana, berarti bank

meningkatkan arus dana untuk investasi dan pemanfaatan yang lebih produktif. Bila

peran ini berjalan dengan baik, ekonomi suatu negara akan menngkat. Tanpa

adanya arus dana ini, uang hanya berdiam di saku seseorang, orang tidak dapat

memperoleh pinjaman dan bisnis tidak dapat dibangun karena mereka tidak memiliki

dana pinjaman.

Latihan Soal

1. Uraikan fungsi-fungsi uang dalam perekonomian

2. Terangkan perkembangan jenis uang yang digunakan masyarakat sejak dulu.

Jenis uang yang bagaimanakah yang sekarang digunakan?

3. Terangkan perbedaan uang kartal dan uang giral ?dan bagaimanakah niali

uang dapat dihitung

4. Sebutkan perbedaan bank sentral dan bank umum?

5. Uraikan secara ringkas fungsi bank senral dan bank umum

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 55

DAFTAR PUSTAKA

Sadono, Sukirno, 2004, Teori Pengantar Makroekonomi, Edisi ke-3, PT. Raja

Grafindo Persada Jakarta

http://id.wikipedia.org/wiki/Bank

http://www.bi.go.id/web/id/Tentang+BI/Museum/Sejarah+Bank+Indonesia/Sejarah+Pr

a-BI/

http://forum.vivanews.com/sejarah-dan-budaya/91456-sejarah-perbankan indonesia.html

http://www.bi.go.id/NR/…49B1…/SejarahPerbankanPeriode19531959.pdf

http//www. Bi.go.id/sejarah-perbankan--pengertian-asas-fungsi-dan-tujuan

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 56

KEBIJAKAN FISKAL DAN KEBIJAKAN MONETER

Tujuan perkuliahan terakhir ini adalah :

Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami langkah pemerintah

menentukan kebijakan Fiskal

Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami langkah pemerintah

menentukan kebijakan Moneter

Peranan kebijakan pemerintah

Langkah – langkah pemerintah Untuk mengatasi masalah pengangguran dan

inflasi dibedakan menjadi 2 bentuk yaitu:

Kebijakan Fiskal

Kebijakan Moneter

KEBIJAKAN FISKAL

Yaitu kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengolah /

mengarahkan perekonomian ke kondisi yang lebih baik atau diinginkan dengan cara

mengubah-ubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah.

Kebijakan Fiskal mempunyai kebijakan yang sama dengan Kebijakan Moneter.

Perbedaannya terletak pada isntrument kebijakannya. Jika dalam Kebijakan Moneter

pemerintah mengendalikan jumlah uang yang beredar, maka dalam Kebijakan Fiskal

pemerintah mengendalikan penerimaan ( Tax ) dan pengeluaran ( Government

expenditure ).

PAJAK

Secara hukum Pajak didefinisikan sebagai iuran wajib kepada pemerintah yang

bersifat memaksa dan legal ( berdasarkan undang-undang ), sehingga pemerintah

mempunyai kekuatan hukum ( misalnya denda atau kurungan penjara ) untuk

menindak wajib pajak yang tidak memenuhi kewajiban.

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 57

Secara Ekonomi, Pajak didefinisikan sebagai pemindahan sumber daya yang ada di

sektor rumah tangga dan perusahaan ( dunia usaha ) ke sektor pemerintah melalui

mekanisme pemungutan tanpa memberi balas jasa langsung.

Besarnya pajak yang diterima pemerintah dipengaruhi oleh tingkat pendapatan,

sebaliknya pajak dapat mempengaruhi pola laku produksi atau konsumsi.

KLASIFIKASI PAJAK

A. Pajak Objektif

Adalah pajak yang dikenakan berdasarkan aktivitas ekonomi para wajib pajak.

Misalnya pajak pertambahan nilai ( PPN )

B. Pajak Subjektif

Adalah pajak yang dipungut dengan melihat kemampuan wajib pajak. Biasanya bila

kemampuan wajib pajak makin besar, beban pajaknya makin besar.

C. Pajak Langsung

Adalah pajak yang beban pajaknya tidak dapat digeser kepada wajib pajak yang

lain. Misalnya pajak penghasilan ( PPh ) serta pajak bumi dan bangunan ( PBB )

D. Pajak Tidak Langsung

Adalah pajak yang beban pajaknya dapat digeser kepada wajib pajak yang lain

Misalnya : pajak penjualan ( PPn atau PPnBM )

TARIF PAJAK

Tarif pajak di bagi menjadi 2 yaitu :

a. Pajak Nominal

Adalah pajak yang pengenaannya berdasarkan sejumlah nilai nominal

tertentu. Misalnya bila pengenaan pajak pendapatan sebesar 50, maka cukup

ditulis T=50

b. Pajak Persentase

Adalah pajak yang ditetapkan berdasarkan persentase tertentu dari dasar

pengenaan pajak.

Pajak persentase dapat dibedakan menjadi :

1. Pajak Proporsional, tarif presentasenya tetap.

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 58

2. Pajak Progresif, tarifnya makin tinggi bila dasar pengenaan pajaknya makin

tinggi.

3. Pajak Regresif, tarif pajak makin rendah pada saat penghasilan meningkat.

ANGGARAN

Anggaran dibagi menjadi :

a. Anggaran Defisit ( Deficit Budget )

Adalah anggaran yang direncanakan untuk defisit, sebab pengeluaran

pemerintah direncanakan lebih besar dari penerimaan pemerintah ( T<G atau

G>T )

b. Anggaran Surplus ( Surplus Budget )

Adalah anggaran pemerintah bila penerimaan lebih besar dari pengeluaran (

T>G atau G<T ). Anggaran surplus dilakukan bila perekonomian sedang

dalam tahap memanas. Melalui anggaran ini pemerintah mengerem

pengeluarannya untuk menurunkan tekanan pemerintah atau mengurangi

daya beli dengan menaikkan pajak.

c. Anggaran Berimbang ( Balance Budget )

Adalah anggaran yang apabila pengeluaran sama dengan penerimaan (G=T

atau T=G)

Kebijakan moneter

Kebijakan Moneter (istilah lainnya kebijakan uang ketat) adalah upaya

mengendalikan atau mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang diinginkan

lebih baik) dengan mengatur jumlah uang yang beredar. Melalui kebijakan moneter

pemerintah dapat mempertahankan, menambah atau mengurangi jumlah uang yang

beredar dalam upaya mempertahankan kemampuan ekonomi bertumbuh, sekaligus

mengendalikan inflasi.

INSTRUMEN KEBIJAKAN MONETER

Ada 3 instrumen kebijakan yang digunakan untuk mengatur jumlah uang yang

beredar yaitu :

1. Operasi pasar terbuka ( open market operation )

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 59

Yaitu kebijakan pemerintah mengendalikan jumlah uang yang bredar dengan cara

menjual atau membeli surat-surat berharga milik pemerintah.

Di Indonesia operasi pasar terbuka dilakukan dengan menjual atau membeli

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU).

2. Fasilitas Diskonto ( Discount Rate )

Salah satu fasilitasnya yaitu adanya tingkat bunga diskonto yang maksudnya adalah

tingkat bunga yang ditetapkan pemerintah atas bank-bank umun yang meminjam ke

bank sentral.

Jika pemerintah ingin menambah jumlah uang yang beredar, maka pemerintah

melakukan suatu cara yaitu menurunkan tingkat bunga penjaman ( tingkat diskonto).

Dengan tingkat bunga pinjaman yang lebih murah, maka keinginan bank-bank untuk

meminjam uang dari bank sentral menjadi lebih besar, sehingga jumlah uang yang

beredar bertambah dan sebaliknya

3. Rasio Cadangan Wajib ( Reserve Requirement Ratio )

Penetapan ratio cadangan wajib juga dapat mengubah jumlah uang yang beredar.

Jka rasio cadangan wajib diperbesar, maka kemampuan bank memberikan kredit

akan lebih kecil dibandingkan sebelumnya.

4. himbauan Moral ( Moral Persuasion )

Dengan imbauan moral, otoritas moneter mencoba mengarahkan atau

mengendalikan jumlah uang yang beredar.

Kebijakan moneter dan keseimbangan ekonomi: analisis is-lm

Dalam perekonomian pasar, kenaikan tingkat bunga mengidentifikasikan telah

terjadinya kelebihan permintaan investasi. Akibatnya dapat dilihat dari 2 sisi yaitu :

1. Sisi Output

Kenaikan tingkat bunga akan menyebabkan ada beberapa rencana investasi yang

dibatalkan, sebagai akibatnya pertambahan kapasitas produksi menjadi kecil.

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 60

2. Sisi Biaya

Kenaikan tingkat bunga akan menaikkan biaya produksi dikarenakan naiknya biaya

modal

Kebijakan makroekonomi Indonesia

Pengelolaan makroekonomi suatu Negara pada dasarnya dapat dilakukan dengan

menggunakan pendekatan pengelolaan sisi penawaran (Aggregate Supply

Management) atau melalui pendekatan pengelolaan sisi permintaan (Aggregate

Demand Management) dan atau kombinasi keduanya.

Aggregate Supply management

Aggregate Supply management adalah pengelolaan makroekonomi melalui

pendekatan peningkatan produksi barang dan jasa nasional (sisi penawaran).

Melalui efisiensi produksi dan atau peningkatan teknologi, serta upaya

pemanfaatan sumberdaya secara optimal

Upaya peningkatan Agregat supply memerlukan upaya keras, karena terkait

dengan kemampuan dunia usaha mengoptimalkan kapasitas produksi

dengan biaya efisien melalui pemanfaaatn teknologi. Tingginya biaya

produksi berakibat pada tingginya componen input impor dan dampak

kenaikan upah tenaga kerja, pengenaan pajak ganda (dampak otonomi

daerah) dan kenaikan presentase pajak serta kualitas sdm rendah.

Agrégate Demand Management ádalah pengelolaan makroekonomi melalui

pendekatan peningkatan permintaan thdp barang dan jasa sebagai stimulus

dari kinerja makroekonomi.

Agrégate Demand Management dilakukan melalui komponen konsumsi

masyarakat ( C ), Investasi swasta (I), Pengeluaran pemerintah (G) dan net

ekspor (ekspor-impor)

Agrégate Demand Management digunakan untuk mengatasi masalah

makroekonomi dalam jangka pendek, melalui kebijakan fiscal oleh pemerintah

maupun kebijakan moneter yg diambil oleh bank central (BI).

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 61

Konsumsi

Konsumsi masyarakat ( C ) terkait dengan daya beli dan pendapatan, jika

disertai peningkatan pajak dan penghapusan subsidi (bbm dan listrik) maka

akan menurunkan dan menekan konsumsi.

Investasi

Investasi Swasta ( I ) terkait dengan PMDN dan PMA, juga keamanan dalam

negeri.

Faktor yang mempengaruhi kinerja investasi dalam negeri diantaranya masih

tingginya suku bunga pinjaman sebagai dampak kebijakan BI menjaga tingkat

inflasi, minimya pengucuran dana kredit untuk UKM.

Resiko investasi dalam negeri terkait dengan kepastian hukum,insentif pajak

kurang memadai, masalah perburuhan dan rencana-rencana pemilu.

Pengeluaran pemerintah

Pengeluaran pemerintah menjadi komponen utama yang diharapkan menjadi

stimulus pertumbuhan ekonomi ketika komponen lain seperti konsumsi

masyarakat, investasi swasta dan ekspor tidak menggembirakan

hasilnya.indikatornya berada pada ekspansi pengeluaran pemerintah melalui

RAPBN.

Net Ekspor

Net ekspor dapat ditunjukan melalui neraca perdagangan, penurunan ekspor

memberikan indikasi bahwa daya saing produk indonesia di pasar

internasional melemah atau situasi permintaan luar negeri menurun.

AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 62

Latihan Soal

1. Sebutkan instrumen-instrumen kebijakan fiskal

2. Sebutkan instrumen-instrumen kebijakan moneter

3. Jelaskan pengertian defisit anggaran?Apakah yang harus dilakukan

pemerintah jika mengalami defisit anggaran?

4. Apakah yang dimaksud dengan Kebijakan progresif ?

5. Sebutkan pendekatan stimulus kinerja perekonomian Indonesia?

Daftar Pustaka

Sadono, Sukirno, 2004, Teori Pengantar Makroekonomi, Edisi ke-3, PT. Raja

Grafindo Persada Jakarta

http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_makro

http://www.bi.go.id/web/id/Tentang+Kebijakan_ekonomi