Pengantar ekonomi makro
-
Upload
imo-priyanto -
Category
Documents
-
view
4.073 -
download
6
Transcript of Pengantar ekonomi makro
PENGANTARPENGANTAR EKONOMI EKONOMI MAKROMAKRO
OLEH:CHOLIQ SABANA, SE.MSIFAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS PEKALONGAN
1
ngudag_hotdog3659.wmv
Goblok Belajar Gitar.WMV
Kapan Perhatian terhadap Kapan Perhatian terhadap masalah makro di mulaimasalah makro di mulai
Filosofi Klasik dengan dari JB Say dengan Hukum Say “ Each supply its creates own Demand” setiap penawaran menciptakan sendiri permintaannya. Sehingga perekonomian menjadi tanpa pengangguran dan tanpa kelebihan produksi. Peran pemerintah diminimalkan
1928-1930 terjadi “great depression”, dunia ditandai banyak pengangguran dan over supply.
John Maynard Keynes menawarkan solusi melalui peran pemerintah. Bukunya “ the general theory of employment, interest and money” (1936)
Timbul aliran Kyenesian dan menjadi cikal bakal Macroeconomics
2
Teori Ekonomi Klasik Dasar filsafat; perekonomian yang didasarkan
pada sistem bebas berusaha (Laissez Faire) adalah self-regulating, artinya mempunyai kemampuan untuk kembali ke posisi keseimbangan secara otomatis. Pemerintah tidak perlu campur tangan dalam perekonomian.
Di Pasar Barang sifat self-regulating ini dicerminkan oleh adanya proses yang otomatis membawa kembali ke posisi GDP yang menjamin full-employment, apabila karena sesuatu hal perekonomian tidak pada posisi ini. Landasan dari keyakinan ini adalah;1) Berlakunya hukum Say yang menyatakan bahwa
“Supply creates its own demand,”2) Anggapan bahwa semua harga fleksibel
Teori Ekonomi Klasik (lanjutan)
Di Pasar Tenaga Kerja, dalam jangka pendek hanya ada pengangguran sukarela. Tetapi pengangguran inipun hanya bersifat sementara, karena apabila harga-harga turun (termasuk upah), maka konsumsi dan produksi akan kembali lagi ke tingkat semua (yaitu full employment).
Di Pasar Uang, terdapat teori kuantitas yang menyatakan bahwa permintaan akan uang adalah proporsional dengan nilai transaksi yang dilakukan masyarakat. Di Pasar ini ditentukan tingkat harga umum; apabila jumlah uang yang beredar (penawaran akan uang) naik maka tingkat hargapun naik.
Upah (W)
Jml Pekerja0
W1
W2
NU NF
FS
D1
D2
MS = MD = kP.QMS = Penawaran Uang
(Kebijakan Moneter)MD = Permintaan UangK = KonstantaP = Harga UmumQ = GDP
Teori Ekonomi Klasik (lanjutan)
Dalam sistem standar kertas, tidak ada proses otomatis yang menstabilkan tingkat harga. Disini kaum klasik melihat satu-satunya peranan makro pemerintah, yaitu mengendalikan jumlah uang beredar sesuai dengan kebutuhan transaksi masyarakat.
Di dalam sistem standar emas, ada mekanisme otomatis yang menjamin kestabilan harga. Disini peranan pemerintah tidak dianggap perlu, sebab jumlah uang (emas) yang beredar akan otomatis menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat.
Di Pasar Luar Negeri, mekanisme otomatis menjamin keseimbangan neraca perdagangan melalui:1) Mekanisme Hume, dalam sistem standar emas, atau2) Mekanisme kurs devisa mengambang, dalam sistem standar
kertas.Campur tangan pemerintah tidak diperlukan.
Teori Ekonomi Keynes
Keynes berpendapat bahwa sistem Leissez Faire murni tidak bisa dipertahankan. Pada tingkat makro, pemerintah harus secara aktif dan sadar mengendalikan perekonomian ke arah posisi “Full Employment”-nya, sebab mekanisme otomatis ke arah posisi tersebut tidak bisa diandalkan secara otomatis.
Menurut Keynes, situasi makro suatu perekonomian ditentukan oleh apa yang terjadi dengan permintaan agregat masyarakat apabila permintaan agregat melebihi penawaran agregat (atau output yang dihasilkan) dalam periode tersebut, maka akan terjadi situasi “kekurangan produksi”. Pada periode berikutnya output akan naik atau harga akan naik, atau keduanya terjadi bersama-sama.
Apabila permintaan agregat lebih kecil daripada penawaran agregat, maka situasi “kelebihan produksi” terjadi. Pada periode berikutnya output akan turun atau harga akan turun, atau keduanya terjadi bersama-sama.
Teori Ekonomi Keynes (Lanjutan) Inti dari kebijakan makro Keynes adalah bagaimana pemerintah
bisa mempengaruhi permintaan agregat (dengan demikian, mempengaruhi situasi makro), agar mendekati posisi “Full Employment”-nya.
“Permintaan Agregat” adalah seluruh jumlah uang yang dibelanjakan oleh seluruh lapisan masyarakat untuk membeli barang dan jasa dalam satu tahun. Barang dan jasa diartikan sebagai barang dan jasa yang diproduksikan dalam tahun tersebut (barang bekas atau barang yang diproduksikan tahun-tahun sebelumnya atau barang yang tidak diproduksikan seperti tanah, tenaga kerja dan faktor produksi lain, tidak termasuk dalam pengertian “barang dan jasa” dimaksud disini).
Dalam perekonomian tertutup permintaan agregat terdiri dari 3 unsur:1) Pengeluaran Konsumsi oleh Rumah Tangga (C)2) Pengeluaran Investasi oleh Perusahaan (I)3) Pengeluaran Pemerintah (G), Pemerintah bisa mempengaruhi
permintaan agregat secara langsung melalui pengeluaran pemerintah dan secara tidak langsung terhadap pengeluaran konsumsi dan pengeluaran investasi.
Z = C + I + G
Teori Ekonomi Keynes (Lanjutan)
Masing-masing unsur permintaan agregat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berbeda. Pengeluaran konsumsi tergantung pada pendapatan yang diterima oleh Rumah Tangga dan kecenderungan berkonsumsinya (propincity to consume). Pengeluaran investasi ditentukan oleh keuntungan yang diharapkan (marginal efficiency of capital) dan biaya dana (tingkat bunga). Pengeluaran pemerintah ditentukan oleh proses politik yang kompleks dan dalam teori makro dianggap “eksogen”.
Perubahan dari unsur-unsur permintaan agregat (pengeluaran konsumsi, pengeluaran investasi dan pengeluaran pemerintah) mempengaruhi tingkat permintaan agregat melalui proses berantai atau proses multiplier. Bila unsur ini meningkat dengan Rp. 1 maka tingkat permintaan agregat akan meningkat dengan suatu kelipatan dari Rp. 1. pelipat atau multiplier ini tergantung pada besarnya marginal propensity to consume.
Proses Produksi dan Pendapatan Masyarakat
ProsesProduksi
PenghasilanRumah tangga (Y)
Ditabung (S)
Dibelanjakan diPasar Barang (C)
Supply Barang &Jasa (Q)
ProdusenMelihat situasi pasar Pasar
Barang
M e
r e
n c
a n
a k
a n
P r
o d
u k
s i
Y = Q ; Y = C + S ; Q > C
Fungsi Konsumsi, Saving Bentuk umum fungsi
konsumsi;
C = besarnya konsumsia = konstantaMPC = hasrat konsumsi (∆C/∆Y)Y = Pendapatan
Fungsi saving diperoleh;Y = C + SS = Y – C = Y – (a + MPC.Y)
S = besarnya savingMPS = hasrat saving (∆S/∆Y)
1 – MPC
C = a + MPC.Y
S = -a + (1 – MPC).Y
C, S
Y
C = a + MPC.Y
a }0-a }
S = -a + (1 – MPC.YMPC = ∆C/∆Y
MPC = Marginal Propincity to ConsumeMPS = Marginal Propincity to Save
Fungsi Investasi Variabel ekonomi ini ditentukan oleh tingkat
bunga dan marginal effisiency of capital (MEC)/hasrat investasi. Bila MEC < tingkat bunga, maka Invesatasi tidak
dilaksanakan; Bila MEC > tingkat bunga, maka Investasi dilaksanakanTingkat Bunga (r)
Investasi (I)0
5%
4%
3%
2%
100 200 300 400
MEC
r
I0
MEC
S
Konsep Pelipat (Multiplier) Multiplier adalah angka pengganda dari suatu
variabel untuk menghasilkan besarnya perubahan variabel pendapatan nasional (permintaan agregat).
Karena o < MPC < 1, maka 1 / 1-MPC > 1. jadi ∆I akhirnya mengakibatkan ∆Z > ∆I.
Contoh: MPC = 0,8. kenaikan pengeluaran investasi (∆I) = Rp. 1 juta akan meningkatkan permintaan agregat (∆Z ) sebesar
IMPC
Z
1
1
jutaRpjutaRpZ 518,01
1
Bekerjanya angka pengganda: Multiplier Effect
0 Y950 1150
Z
1150
950 C = 100 + 0,8Y
(C + I + G) + ∆I
C + I + G
GI
500
4050
100
190
∆I = 40 maka ∆Z = 200 dan Z = 190 + 200 = 390
230
∆Z = 200
Keseimbangan Pasar Barang(Keynes)
Z
Y0 0 Q
P
A
B
∆I
Y0 Y1
Z1
Z0
K
R
M T
L
S
Z0
Z1
Keseimbangan Pasar Barang(Keynes) Lanjutan…
0 Q
P
Z0
Z1
S
Gambar A0 Q
Z0
Z1
S
Gambar B
P
0 Q
Z0
Z1
S
Gambar C
P
PEMBAHASAN IPEMBAHASAN IPENDAHULUANPENDAHULUAN
Teori Ekonomi MAKRO adalah Teori EKONOMI yang mempelajari aktivitas perekonomian secara menyeluruh (aggregate)
16
Ruang Lingkup Pembahasan: Pendapatan Nasional Dan Tingkat Pertumbuhan Kesempatan Kerja Penuh Stabilitas Harga Distribusi Pendapatan Perdagangan Dan Neraca Pembayaran Luarnegiri
MASALAH dan TUJUAN EKONOMI MASALAH dan TUJUAN EKONOMI
MAKRO SUATU NEGARAMAKRO SUATU NEGARA MASALAH : JANGKA PENDEK
(STABILITAS):
1. Stabilitas Harga
2. Stabilitas Kesempatan Kerja
3. Stabilitas Neraca Pembayaran
JANGKA PANJANG (PERTUMBUHAN)
PertumbUhan Ekonomi
17
TUJUAN: Pertumbuhan Ekonomi Yang
Tinggi Pemerataan Distribusi
Pendapatan Pencapaian Kesempatan
Kerja Penuh Stabilitas Harga Stabilitas Neraca
Pembayaran
KEBIJAKAN EKONOMI MAKROKEBIJAKAN EKONOMI MAKRO
Kebijakan Ekonomi Makro adalah Kebijakan yang Dilakukan Oleh Pemerintah Agar Perekonomian Berjalan Sesuai Dengan Tujuan Yang Diingikan
18
Kebijakan Fiskal: Pengeluaran pemerintah, subsidi, dan pajak
Kebijakan Moneter: Penambahan jumlah uang yang beredar, penurunan suku
bunga SBI Kebijakan Pemenuhan Output
Kebijakan Impor barang Kebijakan Perdagangan Luar Negeri
Penentuan tarif impor, penentuan kurs
Prinsip ekonomi
Dalam mempelajari ilmu ekonomi menurut Mankiw terdapat 10 prinsip dasar ekonomi yang terpilah kedalam:
4 prinsip yang melandasi pembuatan keputusan ditingkat individu-individu,
3 prinsip dasar yang menjelaskan bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain, dan
3 prinsip dasar yang menjelaskan bagaimana kerja perekonomian secara menyeluruh.
Empat Prinsip yang melandasi pembuatan keputusan ditingkat individu-individu:
Kita selalu menghadapi pertukaran “ tradeoff”
Biaya adalah apa yang anda korbankan untuk memperoleh sesuatu
Orang rasional berpikir pada suatu marginMasyarakat bereaksi terhadap insentif
Tiga prinsip dasar yang menjelaskan bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain:
Perdagangan dapat menguntungkan semua pihak
Pasar secara umum adalah wahana yang baik untuk mengorganisasikan kegiatan ekonomi
Pemerintah adakalanya dapat memperbaiki hasil-hasil mekanisme pasar
Tiga Prinsip dasar yang menjelaskan bagaimana kerja perekonomian secara
menyeluruh.
Standar hidup di suatu negara bergantung pada kemampuannya memproduksi barang dan jasa
Harga-harga meningkat jika pemerintah mencetak uang terlalu banyak
Masyarakat menghadapi tradeoff jangka pendek antara inflasi dan pengangguran.
PEMBAHASAN IIPEMBAHASAN IISISTEM EKONOMISISTEM EKONOMI
Sistem adalah tatanan yang ada dalam masyarakat yang merupakan rangkaian dari berbagai unsur yang satu sama lain tidak dapat dipisahkan untuk mencapai tujuan.
23
Elemen-elemen sistem Elemen-elemen sistem ekonomiekonomi
24
SISTEM
EKONOMI
Lingkungan Sumber daya
Lingkungan Sumber daya
Unit-unit Ekonomi
Unit-unit Ekonomi
Pelaku-Ekonomi
Pelaku-Ekonomi
Elemen-elemen dalam Sistem Elemen-elemen dalam Sistem Ekonomi:Ekonomi:
25
a) Unit-unit ekonomi seperti rumah tangga, perusahaan, serikat buruh, instansi pemerintah dan lembaga-lembaga lain yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi.
b) Pelaku-pelaku ekonomi seperti konsumen, produsen, buruh, invstor dan pejabat-pejabat yang terkait.
c) Lingkungan Sumber Daya Alam (SDA) Dan Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber Daya Kapital (SDK), Sumber Daya Teknologi (SDT).
Masing-masing elemen (unit-unit ekonomi, pelaku-pelaku ekonomi) mempunyai fungsi-fungsi tertentu yang harus dijalankan selama berlangsungnya proses kegiatan ekonomi, seperti fungsi-fungsi produksi, konsumsi, distribusi, injvestasi, regulasi. Bagaimana hasil dari kegiatan ekonoim sanat tergantung bagaimana elemen-elemen sistem ekonomi tersebut menjalankann fungsinya. Dalam perjalanan fungsinya, setiap elemen bisa fungsional, bisa non fungsional atau disfungsional.
Jenis-jenis sistem ekonomi: Jenis-jenis sistem ekonomi:
Sistem ekonomi tradisionalSistem Modern:
◦Sistem ekonomi pasar/ liberal◦Sistem ekonomi sosialis/
perencanaan◦Sistem ekonomi campuran
26
Kebaikan dan keburukan Kebaikan dan keburukan sistem tradisionalsistem tradisional
Kebaikan: masyarakat memiliki keterkaitan/ kekeluargaan yang
kuat
Keburukan: pola pikir kurang berkembang Hasil produksi terbatas Hak asasi dan hak kepemilikan terbatas pada hukum
adat (tidak universal)
27
Ciri- Ciri Ciri- Ciri Sistem PasarSistem Pasar
Kebebasan memiliki nilai produksi dan modal
Kebebasan berusaha, memilikih pekerjaan, dan menentukan konsumsi
Persaingan diantara pengusahaOrientasi profitModal sumber dominanPengakuan terhadap hak milik
pribadiPeranan pemerintah terbatas.
28
Kebaikan dan keburukan Kebaikan dan keburukan sistem Pasarsistem Pasar
Kebaikan: Persaingan mendorong kemajuanKetersediaan barang atas dasar kebutuhan
pasar
Keburukan:Disparitas yang tinggiMonopoli dan eksploitasiEkonomi fluktuatif
29
Ciri-ciri Ciri-ciri Sistem Ekonomi sosialisSistem Ekonomi sosialis
Alat dan sumber produksi dikuasai negara
Kebijakan perekonomian ditentukan oleh negara
Jenis pekerjaan dan pembagian kerja ditentukan oleh negara
30
Kebaikan: Pemerintah bertangung jawab penuh terhadap kondisi
perekonomian mempermudah pengendalian dan mempercepat pembangunan.
Keburukan: Potensi dan kreativitas masyarakat kurang berkembang Setiap orang tidak memiliki kebebasan memiliki
Ciri- Ciri Sistem CampuranCiri- Ciri Sistem Campuran Pemerintah berperan serta dalam menentukan cara-
cara mengatasi masalah ekonomi uang dihadapi masyarakat
Kreativitas masyarakat tetap dibiarkan berkembang Kegiatan ekonomi menggunakan dasar/ prinsip-
prinsip pasar.
31
TUJUAN SISTEM CAMPURAN Susunan produksi nasional sesuai dengan kebutuhan Efisiensi pengunaan faktor produksi Pemerataan distribusi pendapatan Perkembangan ekonomi lebih stabil
32
Tugas Individu:
1. Sebutkan 4 sistem ekonomi yang saudara ketahui, dan contoh negara yang menggunakan sistem tersebut.
2. Sebutkan 2 ciri yang paling dominan pada sistem sistem : tradisional, kapitalis, sosialis, dan ekonomi campuran.
3. sebutkan kelemahan dan kebaikan dari sistem ekonomi tradisional, kapitalis, sosialis, dan ekonomi campuran.
4. Sebutkan 2 sistem ekonomi alternatif yang saudara kenal.
5. Apakah ada hubungan sistem ekonomi dengan idiologi yang dianut oleh suatu negara.
Setiap pagi di padang Afrika…Rusa rusa terbangun dengan dua
pilihanBerlari sekuat tenaga…Atau menjadi hidangan pagi si Raja
hutan
Setiap pagi di padang Afrika…Singa-singa terbangun dengan dua
pilihanBerlari mengejar rusa…Atau mati kelaparan
Tidaklah penting Anda pilihMenjadi rusa atau singa…Yang pasti,berlarilah sekencang
mungkinSaat fajar menyingsing
34
Menurut Bank Dunia berdasarkan GNP/kapita
◦Low Income Countries : <US$785 ◦Middle Income Countries : >US$786<US$3,125
◦Upper Middle Income Countries : >US$3,126<US$9,655
◦High Income Countries : >US$9,656.
◦Kelompok ini sering disebut Negara-negara maju atau negara-negara Dunia Pertama.
PEMBAHASANIIIPEMBAHASANIIIPENDAPATAN NASIONALPENDAPATAN NASIONAL
PENDAPATAN NASIONAL NILAI BARANG AKHIR DAN JASA YANG DIHASILKAN OLEH
SUATU NEGARA (PEREKONOMIAN ) DALAM PERIODE TERTENTU ( SATU TAHUN)
36
Manfaat Perhitungan PENDAPATAN NASIONAL Mengetahui struktur perekonomian suatu negara Mengetahui perkembangan perekonomian suatu daerah/ negara Mengetahui tingkat kemakmuran suatu negara Dapat digunakan sebagai landasan keputusan ekonomi
Metode Penghitungan Metode Penghitungan PendapatanPendapatan
1. Metode Produksi:
pendapatan Nasional dihitung dengan cara menjumlahkan nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan dalam periode tertentu
37
Nilai Tambah = Nilai Akhir – Biaya Bahan Baku
Contoh: Sektor PertanianContoh: Sektor PertanianHasil Penjualan
100 JtBiaya:
◦Biaya Bahan Baku 25 Jt◦Biaya Upah 25 Jt◦Biaya Sewa lahan 10 Jt◦Biaya Bunga Pinjaman 10 Jt◦Total Biaya 70
Jt◦Laba 30 Jt
38
Kontribusi Sektor Pertanian terhadap pendapatan nasional senilai 75 juta :Yaitu dari Nilai Penjualan – Biaya Bahan Baku ( 100 – 25 = 75)
Atas dasar International Standard Industrial Classification (ISIC) sektor industri dapat dikelompokkan menjadi 11 sektor:
1. sektor produksi pertanian2. sektor produksi pertambangan dan penggalian3. sektor produksi industri manufaktur4. sektor produksi listrik, gas, dan air minum5. sektor produksi bangunan6. sektor produksi perdagangan, hotel, dan restoran7. sektor produksi transportasi dan komunikasi8. sektor produksi bank dan lembaga keuangangan
lainnya9. sektor produksi sewa rumah10.sektor produksi pemerintahan dan pertahanan11.sektor produksi jasa-jasa lainnya.
39
Contoh: Contoh: PDB Indonesia tahun 2002PDB Indonesia tahun 2002
Atas dasar harga berlaku dan KonstanAtas dasar harga berlaku dan Konstan
Sektor
Harga berlaku Harga konstan 1993
NilaiKontribusi
%Nilai
Kontribusi%
1. Pertanian2. pertambangan dan penggalian3. industri manufaktur4. listrik, gas, dan air minum5. Bangunan6. perdagangan, hotel, dan restoran7. pengangkutan dan komunikasi8. keuangan, persewaan, dan jasa
perusahaan9. jasa-jasa lainnya
Produk Domestik Bruto
281.325,0191.827,2402.601.1
29.100,592.366,3
258.869,297.343,5
105.621,7150.957,2
1.616.001,6
17,4711,9125,01
1,815,74
16,086,05
6,569,38
100,00
68.018,439.768,1
113.671,77.514,6
25.255,369.303,233.649,5
29.963,239.596,6
426.740,5
1,742,254,016,174,113,617,83
5,551,98
3,66
40
2. Metode Penerimaan2. Metode Penerimaan
Pendapatan Nasional dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh penerimaan pemilik faktor produksi dalam periode tertentu.
Faktor Produksi Hasil PenerimaanAlam SewaTenaga Kerja UpahModal BungaSkill Laba
41
Pendapatan Nasional = Sewa + Upah + Bunga + Laba
Contoh: Sektor PertanianContoh: Sektor Pertanian Hasil Penjualan
100 Jt Biaya:
◦ Biaya Bahan Baku 25 Jt◦ Biaya Upah 25 jt◦ Biaya Sewa lahan 10 Jt◦ Biaya Bunga Pinjaman 10 jt◦ Total Biaya 70 jt◦ Laba 30 jt
42
Kontribusi Sektor Pertanian terhadap pendapatan nasional senilai 75 juta :Yaitu dari Nilai penambahan penerimaan upah, sewa, bunga dan laba ( 25 + 10 + 10 + 30 = 75)
3. Metode Pengeluaran3. Metode Pengeluaran
Pendapatan Nasional dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh sektor Rumah Tangga ( C ), sektor Swasta ( I ), Sektor Pemerintah (G), dan sektor Perdagangan Luar Negeri ( X-M) dalam periode tertentu.
43
Pendapatan Nasional (Y) = C+ I + G + ( X – M )
Contoh: Sektor PertanianContoh: Sektor Pertanian
Pendapatan nasional (Y) = C + I = 60 + 15 = 75
44
Dengan asumsi proporsi pengeluaran setiap pemilik faktor produksi adalah untuk Konsumsi (C) sebesar 80% dan Investasi (I) sebesar 20 %, maka peritungan pendapatan nasional adalah sebagai berikut:Sewa untuk C = 8 dan I = 2Upah untuk C = 20 dan I = 5Bunga untuk C = 8 dan I = 2Laba untuk C = 24 dan I = 6
Sesuatu atau Aktivitas yang tidak Sesuatu atau Aktivitas yang tidak masuk dalam perhitungan masuk dalam perhitungan pendapatanpendapatan::
Barang intermediate (barang antara)Transfer ( pensiun, beasiswa dll)Kegiatan ilegal ( selundupan, perjudian)Capital loss/ gains Kegiatan praktis (yang tidak masuk di pasar)
45
KONSEP PENDAPATANKONSEP PENDAPATAN
1. Gross Domestic Product (GDP)/ Produk Domistik Bruto (PDB)
Perhitungan meliputi hasil produksi/ penerimaan/ pengeluaran penduduk yang ada di wilayah tertentu tanpa membedakan kewarganaegaraan.
2. Gross National product (GNP)/Produk Nasional Bruto (PNB)
Perhitungan meliputi hasil produksi produksi/ penerimaan/ pengeluaran penduduk warga negara tertentu yang tinggal dimanapun.
Beda GNP dan GDP mencerminkan perbedaan besarnya Investasi atau hak dan kewajiban setiap negara kenegara lain
3. Pendapatan Perkapita ;
Pendapatan yang diterima
oleh setiap Penduduk
Penduduk
GNPPP
Penduduk
GNPPP
46
Contoh: Sederhana Contoh: Sederhana perbedaan GNP dan GDP dari sisi penerimaanperbedaan GNP dan GDP dari sisi penerimaan
Wil. Indonesia Wil. Amerika
47
1. Slamet 10
2. Bejo 10
3. Untung 10
4. Puji 10
5. Red 50
1. Yellow 50
2. Brown 50
3. Black 50
4. Grey 50
5. Sri 30
GNP = 250
GDP = 230GNP = 70
GDP = 90
Selisih GDP-GNP
90 – 70 =20,
adalah kewajiban Indonesia ke Amerika
Selisih GNP-GDP
250 – 230 =20,
adalah hak Amerika dari Indonesia
KONSEP- KONSEP KONSEP- KONSEP PENDAPATANPENDAPATAN
48
GNP NNP NP PP DP
1 Gaji/ Upah 1 1 1 1
2 Bunga 2 2 2 2
3 Sewa 3 3 3 3
4 Laba Perusahaan bukan perseroan
4 4 4 4
5 Deviden 5 5 5 5
6 Pajak Laba perusahaan
6 6 (+)
TR
( - )
Pajak Pribadi7 Laba tdk dibagi 7 7
8 Pajak tak Langsung 8
9 Penyusutan
Pendapatan Nominal Vs Pendapatan Nominal Vs RiilRiil
Pendapatan Nominal:Pendapatan nominal adalah
pendapatan yang dihitung dengan harga yang berlaku
Pendapatan Riil:Pendapatan Riil adalah pendapatan
yang dihitung dengan harga Konstan (mendasarkan pada harga tahun tertentu yang dijadikan tahun dasar)
49
Contoh: Perhitungan Contoh: Perhitungan
50
Tahun
Komoditas
Minyak Tanah
Komoditas
Beras
Harga
Per liter
Jumlah
Pembelian
Harga
Per Kg
Jumlah
Pembelian
2000 1.000 200 2.000 500
2005 .2.000 250 4.000 600
2006 2.500 300 5.000 700
Tahun Pendapatan Nominal (000) Pendapatan Riil (000)
2000 (1x200) + (2x500) = 1.200 (1x200) + (2x500) = 1.200
2005 (2x250) + (4x600) = 2.900 (1x250) + (2x600) = 1.450
2006 (2,5x300) + (5x700) = 4.250 (1x300) + (2x700) = 1.700
Angka dan laju DeflatorAngka dan laju Deflator
100xGDPRiil
alGDPNoDeflator
min
51
%'
100xDef
DefDeforLajuDeflat
Contoh: PerhitunganContoh: Perhitungan
100100200.1
200.12000 xDeflator
52
%150%100100
100250
xLajuDef
200100450.1
900.22005 xDeflator 250100
700.1
250.42006 xDeflator
Laju deflator atau laju perubahan harga selama periode tahun 2000 sampai tahun 2006 adalah 150% dengan perhitungan sebagai berikut:
PEMBAHASAN PEMBAHASAN ALIRAN MELINGKARALIRAN MELINGKAR
Aliran melingkar (Circular Flow) merupakan satu model sederhana untuk menganalisis kegitan ekonomi (produksi, distribusi, dan konsumsi). Model ini digunakan menentukan bagaimana kegitan ekonomi berjalan dalam situasi atau kondisi tertentu dan dapat membantu memperkirakan kegiatan ekonomi yang bakal terjadi atas suatu kebijakan ekonomi.
53
ALIRAN LINGKAR SEDERHANAALIRAN LINGKAR SEDERHANA
54
Aliran melingkar sederhana mengambarkan seluruh sinergi perekonomian yang dilakukan oleh dua pelaku ekonomi yaitu sektor swasta yang merupakan sektor yang mengelola faktor produksi dan bagah baku lainnya menjadi barang dan jasa. Sektor rumah tangga adalah sektor yang mengkonsumsi barang dan jasa hasil produksi sektor perusahaan dan sekaligus pemilik faktor produksi berupa alam, tenaga kerja, modal dan skill.
INPUT
OUTPUT
Pembahasan IVPembahasan IVPerekonomian Model AljabarPerekonomian Model Aljabar
55
PEREKONOMIAN 2 SEKTOR:
SEKTOR : RUMAH TANGGA (C)
SEKTOR : SWASTA (I)
INPUT
OUTPUT
Perekonomian SederhanaPerekonomian Sederhana
b
IaY
1
56
Y = C + I Y = C + S
Syarat keseimbangan. S = I
MPC
IaY
1 MPS
IaY
C= a + bYS=-a + (1-b)Y
Contoh:Contoh:
Diketahui : Konsumsi masyarakat ( C ) = 20 + 0,8 Y Investasi masyarakat ( I ) = 40
801
4020
,
Y
57
20
60
,Y Y = 300
C = 20 + 0,8 Y
C = 20 + 0,8 ( 300)
C = 260
S = Y - C
C = 300 – 260
S = 40
Terbukti Nilai saving sama dengan Nilai Investasi yang diharapkan
MPC, MPS , APC dan APSMPC, MPS , APC dan APS
10
Y
Cb
58
110
Y
Sb
Marginal propensity to consume (MPC) atau kecenderungan berkonsumsi adalah perbandingan diantara perubahan konsumsi (ΔC) dengan perubahan pendapatan (ΔY).
Marginal propensity to Save (MPS) atau kecenderungan menabung adalah perbandingan diantara perubahan tabungan (ΔS) dengan perubahan pendapatan (ΔY).
MPC, MPS , APC dan APSMPC, MPS , APC dan APS
Y
CAPC
59
Y
SAPS
Average propensity to consume (APC) atau Kecenderungan Konsumsi Rata-Rata adalah perbandingan diantara konsumsi (C) dengan pendapatan (Y)
Average propensity to Save (APS) atau kecenderungan menabung Rata-rata adalah perbandingan diantara tabungan (S) dengan perubahan pendapatan (Y).
Diagram arus melingkarDiagram arus melingkar(circular flow diagram)(circular flow diagram)
60
PEREKONOMIAN 2 SEKTOR:
S=40
I=40
C=260
Y=300
Rumah Tangga Perusahaan
Bank
Perekonomian Sederhana dalam GrafikPerekonomian Sederhana dalam Grafik
61
Pendapatan (Y)
S=-a + (1-b)Y
C= a + byY= C + I
Pendapatan (Y), C, I, S
100 200 300-20
204060
260
300
BEP
I
100
200
300
Keterangan simbol:Keterangan simbol:
a = Autonomous comsumption b = Marginal Propensity to Consume (MPC) 1- b = Marginal Propensity to Save (MPS) Y = Pendapatan
bYaC
10
Y
Cb
62
110
Y
Sb
Faktor yang mempengaruhi Faktor yang mempengaruhi konsumsi:konsumsi: Pendapatan Rata-rata pendapatan Pendapatan yang akan diterima pada tahun yang
akan datang Pendapatan tertinggi yang pernah dicapai Jumlah penduduk Kekayaan berupa liquit Kekayaan berupa tahan lama Kebijakan perusahaan dalam marketing dan
finansial Struktur pajak Sikap hemat
63
Faktor yang mempengaruhi Faktor yang mempengaruhi investasiinvestasi
Sarana dan prasaranaPertumbuhan pendudukAkumulasi modalKepercayaan masyarakat bisnispajak
64
Diagram arus melingkarDiagram arus melingkar(circular flow diagram)(circular flow diagram)
65
PEREKONOMIAN 3 SEKTOR:
Pajak
Pajak G. Ex & Tr
G. Ex & Tr
Perekonomian Model Perekonomian Model AljabarAljabar
btb
GIbTrbToaY
1
66
Syarat Keseimbangan
S + Tx = I + G + Tr
Contoh:Contoh:
C = 20 + 0,8 Yd , I = 40 ; G = 20Tx = 10 + 0,01Y; Tr = 5
),(,,
)(,)(,
01080801
2040580108020
Y
38,365208,0
76Y
67
68
Tx = To + tY
Tx = 10 + 0,01(365,38)
Tx = 10 + 3,6538
Tx = 13,6538
Yd = Y – Tx + Tr
Yd = 365,38 – 13,6538 + 5
Yd = 356,7262
C = a + b Yd
C = 20 + 0,8 ( 356,7262)
C = 305,38096
S = Yd – C
S = 356,7262 – 305,38096
S = 51,34524
S + Tx = I + G + Tr
51,34524 + 13,6538 = 40 + 20 + 5
S + Tx = I + G + Tr
51,34524 + 13,6538 = 40 + 20 + 5
Posisi Anggaran Posisi Anggaran PemerintahPemerintah Posisi Anggaran Pemerintah :
Anggaran Pemerintah meliputi anggran penerimaan (Tx) dan anggaran Pengeluaran (G dan Tr).
Surplus Tx > ( G + Tr) Defisit Tx < ( G + Tr) Berimbang Tx = ( G + Tr)
69
Dari perhitungan diatas diketahui: Anggaran Penerimaan (Tx) pemerintah sebesar Rp. 13,6385, dan anggaran Pengeluaran ( G dan Tr) pemerintah sebesar Rp. 25. dengan demikian posisi Anggaran pemerintah dalam keadaan defisit.
Pertanyaan tambahan:Pemerintah menginginkan
pertumbuhan pendapatan nasional sebesar 5%, jika dana pemerintah yang tersedia hanya sebesar 4 (dalam milyar dollar), dan dana subsidi (Tr) hanya sebesar 1 (dalam milyar dollar), dapatkah keinginan pemerintah terwujud?
Jika tidak dapat terwujud apa yang harus dilakukan pemerintah?
Pertanyaan tambahan:Pemerintah menginginkan
pertumbuhan pendapatan nasional sebesar 5%, berapa investasi perlu ditambah?
Kebijakan Fiskal:Kebijakan Fiskal:
72
Kebijakan Fiskal: adalah kebijakan yang dilakukan pemerintah dengan memanipulasi anggaran belanja dan anggaran penerimaan untuk mengatur jalannya perekonomian agar tidak melenceng dari tujuan yang dinginkan
FUNGSI KEBIJAKAN FISKAL:
Fungsi Alokasi: mengalokasikan sumber-sumber ekonomi untuk memenuhi kebutuhan Publik
Fungsi Distribusi: mendistribusikan pendapatan diantara kelompok masyarakat berpendapatan
Fungsi Stabilisasi: menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, menstabilkan harga, dan menciptakan lapangan kerja
Instrumen kebijakan Instrumen kebijakan fiskalfiskalAnggaran penerimaan1. Berbagai macam pajak2. Kredit Bank Sentra3. Pinjaman dalam Negeri4. Pinjaman Luar Negeri
Anggaran pengeluaran1. Belanja barang dan jasa2. Gaji pegawai3. Transfer
73
Mekanisme Kebijakan Fiskal Mekanisme Kebijakan Fiskal Mempengaruhi Ekonomi Makro Mempengaruhi Ekonomi Makro (Budiono, Ekonomi Makro)(Budiono, Ekonomi Makro)
Komponen pengeluaran Pemerintah (G)
74
ΔG ΔZ
ΔP, ΔQ
ΔLΔr
ΔI
Mekanisme Kebijakan Fiskal Mekanisme Kebijakan Fiskal Mempengaruhi Ekonomi Mempengaruhi Ekonomi MakroMakro
Komponen Gaji (W)
75
ΔY ΔZ
ΔP, ΔQ
ΔLΔr
ΔI
ΔCΔW
Mekanisme Kebijakan Fiskal Mekanisme Kebijakan Fiskal Mempengaruhi Ekonomi Mempengaruhi Ekonomi MakroMakro
Komponen transfer (R)
76
ΔR ΔZ
ΔP, ΔQ
ΔLΔr
ΔI
ΔC
Mekanisme Kebijakan Fiskal Mekanisme Kebijakan Fiskal Mempengaruhi Ekonomi Mempengaruhi Ekonomi MakroMakro
Komponen Penerimaan Pajak (T)
77
ΔT ΔZ
ΔP, ΔQ
ΔLΔr
ΔI
ΔC
Mekanisme Kebijakan Fiskal Mekanisme Kebijakan Fiskal Mempengaruhi Ekonomi Mempengaruhi Ekonomi MakroMakro
Komponen Penerimaan Kredit Bank (K)
78
ΔH Δr
ΔP, ΔQ
ΔLΔr
ΔI
ΔMSΔK ΔI ΔZ
Mekanisme Kebijakan Fiskal Mekanisme Kebijakan Fiskal Mempengaruhi Ekonomi Mempengaruhi Ekonomi MakroMakro
Komponen Penerimaan Penjualan OBligasi (OB)
79
ΔH Δr
ΔP, ΔQ
ΔLΔr
ΔI
ΔMSΔB ΔI ΔZ
Pertumbuhan EkonomiPertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi:
Proses Peningkatan Pendapatan dalam jangka Panjang. %
'100x
y
yyGrowth
Bakra [from www.metacafe.com].wmv
80
Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi: Faktor ekonomi:
Faktor tenaga Kerja Modal Sumberdaya alam skill Teknologi
Faktor non ekonomi: Kelembagaan Sosial Sikap mental Motivasi Politik Nilai nilai yang ada dalam masyarakat
Pembanguan VS pertumbuhanPembangunan
ekonomi:1. Peningkatan
pendapatan perkapita masyarakat
2. Perkembagan GDP yang tejadi dalam suatu negara dibarengi oleh perombakan dan modernisasi struktur ekonominya (transformasi struktural)
Pertumbuhan Ekonomi1. Kenaikan GDP
tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih besar dari jumlah penduduk atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk
2. Mengabaikan transformasi struktural.
Secara Grafis terlihat bahwa dengan kuantitas tenaga kerja (faktor produksinyang semakin Secara Grafis terlihat bahwa dengan kuantitas tenaga kerja (faktor produksinyang semakin bertambah akan meningkatkan pendapatan nasional dan pertumbuhan ekonomi, yaitu jika bertambah akan meningkatkan pendapatan nasional dan pertumbuhan ekonomi, yaitu jika tenaga kerja yang digunakan tk maka pendapatan nasional sebesar y tetapi jika tenaga tenaga kerja yang digunakan tk maka pendapatan nasional sebesar y tetapi jika tenaga kerja ditambah penadapatan nasional akan sebesar Y’ (gb.1). Namun demikian jika kerja ditambah penadapatan nasional akan sebesar Y’ (gb.1). Namun demikian jika terdapat pengaruh teknologi dengan pemanfaatan tenaga kerja tk perolehan pendapatan terdapat pengaruh teknologi dengan pemanfaatan tenaga kerja tk perolehan pendapatan nasional dapat sebesar Y’ (gb.2)nasional dapat sebesar Y’ (gb.2)
Gb.1 Tanpa teknologi
82
Y=f (Tk)
Tenaga kerjakTk Tk’
y
Y’
Pendapatan nasional
Y=f (Tk)
Tenaga kerjakTk
y
Y’
Pendapatan nasional Y=f (Tk + Teknologi)
Gb. 2 Dengan teknologi
Unsur Modal:Unsur Modal:
Tabungan MasyarakatPinjaman Pemerintah (dari dalam
maupun luar negeri)InflasiPenggunaan tenaga Kerja yang
menganggurPajakModal Asing (foreign direct invesment)
83
JUMLAH KAPITAL SEDIKITTerdapat lingkaran setan:
Investasi kapital rendah
Sumber alam belum banyak
diolah: penduduk terbelakang
kekurangan modal
Investasi kemanusian rendah
Tabungan rendah
Konsumsi rendah
produktivitas rendah
Pendapatan rendah
Pendapatan rendah
PRODUKTIVITAS RENDAH
produktivitas dipengaruhi oleh kualitas manusia dan sumber alam yang ada. Terutama kualitas angkatan kerjanya
syarat produktif:melek aksara, sehat, cukup makan, kuat dan terlatih.
KEBUDAYAAN YANG TIDAK EKONOMIS
MAKNA: sikap adat istiadat yang menghalang-halangi penggunaan penuh tenaga manusia untuk menaikkan tingkat hidupnya.
1. Kesulitan-kesulitan filosofis dan agama (ruwatan…)2. Status sosial Penduduk (gelar priyayi vs saudagar)3. Tidak ada mobilitas dalam kesempatan kerja,
karena adanya kasta-kasta,agama, suku bangsa, jenis kelamin
4. Peranan keluarga ( istri ikut mertua)5. Cengkraman kebiasaan (kegiatan dijalankan atas
kebiasaan yang turun temurun)6. Penggunaan uang terbatas ( dorongan mencari
uang lemah)
Alat ukur Pertumbuhan Alat ukur Pertumbuhan ekonomiekonomi
PDBPDB PERKAPITAUPAH/ JAM KERJAHARAPAN HIDUP PENDUDUK
87
Dampak PertumbuhanDampak Pertumbuhan DAMPAK PERTUMBUHAN EKONOMI
D.1 Dampak positif Meningkatnya kekayaan masyarkat Meningkatnya kemampuan manusia untuk menguasai alam dan
kebebasan bertindak Meningkatnya kebebasan memilih kesenangan Kesempatan mengadakan “ pilihan “ semakin jelas “Menurunkan” kesenjangan si kaya –miskin , NSB dan negara maju. Memungkinkan orang untuk memikirkan lebih banyak sifat –sifat
kemanusiaan.
D.2 Dampak negatif Meningkatnya indifidualistik dan penyakit sosial lainnya
KENDALA Kendala Internal : segala sesuatu yang berasal dari dalam negara
tersebut : pininggkatan jumlah penduduk yang disertai dengan pemahaman ilmu pengetahuan yang rendah, mobilitas sdm yang rendah, perekonomian yang dualistik, motivasi yang rendah.
Kendala Eksternal : Faktor luar yang mempengaruhi: kondisi perekonomian dunia kebijaan negara lain
88
Rumus Pertumbuhan Harrod - Rumus Pertumbuhan Harrod - DomarDomar INCREMENTAL CAPITAL OUTPUT RATIO (ICOR) Angka yang menunjukan perbandingan antara
investasi (tambahan kapital ) dan tambahnya produksi (output)
Keterangan : s menunjukkan proporsi tabungan terhadap pendapatan nasional.
Contoh : ICOR setinggi 4, jika pertumbuhan yang hendak dicapai
adalah 5% maka suatu negara harus memiliki proporsi tabungan (s) terhadap pendapatan nasional sebesar 20%.
Y
IICOR
89
ICOR
sGrowth
Contoh:Contoh: Diketahui PDB suatu negara 1000 tr, dan tabungan
yang dimiliki sebesar 270 tr dan icor negara tersebut 5.
Pertumbuhan yang bisa dicapai senilai:* s=S/Y =270/1000=27%* Growth=s/icor= 27%/5 =5,4% Bila pertumbuhan yang ingin dicpai senilai 6%
pemerintah membutuhkan tabungan (investasi) tambahan senilai:
* 6% = s’/5 sehingga s’ = 30%* s’=S’/Y dengan demikian 30% = S’/1000* S’ = 1000 (30%) = 300tr Oleh karena itu tambahan Saving senilai 300 – 270 =
30tr
90
Menurut Lincoln Arsyad (1999), faktor-faktor yangmempengaruhi besarnya nilai ICOR adalah apabila :
1. Ketersediaan sumberdaya alam terbatas danpertumbuhan penduduk rendah.
2. Inovasi hitech dan sifat teknologi padat modal.3. Laju investasi tinggi dan komposisi investasiterbesar
berupa proyek barang publik.4. Tingkat efisiensi faktor produksi modal rendah.5. Kualitas ketrampilan manajerial
dan organisasionalrendah.6. Tingginya suku bunga pinjaman dan tingkat upah.7. Kebijakan ketenagakerjaan pada penyerapantenaga
kerja berupa investasi proyek barangpublik.8. Cepatnya laju kemajuan industrialisasi.9. Laju inflasi yang tidak terkendali.10. Pembangunan prasarana sosial dan ekonomi
padaawal pembangunan.
Distribusi PendapatanDistribusi Pendapatan
8 faktor yang menyebabkan ketimpangan
( Irma Adelman dan Cynthia Taft Morris, 1973):1. Pertumbuhan Penduduk2. Inflasi3. Banyaknya Investasi Pada Proyek Padat
Modal4. Disparitas Pembangunan Antardaerah5. Mobilitas Sosial Yang Rendah6. Pelaksanaan Kebijakan Substitusi Impor Yang
Melindungi Golongan Kapitalis7. Penurunan Nilai Tukat (Term Of Trade)8. Hancurnya Industri Kerajinan Rakyat
92
Alat ukur Ketimpangan:Alat ukur Ketimpangan:
1. Gini Ratio:)( YY i
n
ifiGiniRatio
11
1
93
Nilai Koefisian Indeks Gini: 0,20 – 0,70 Ketimpangan TINGGI Nilai Gr = 0,50 – 0,70 Ketimpangan SEDANG Nilai Gr = 0,36 – 0,49 Ketimpangan RENDAH Nilai Gr = 0,20 – 0,35
Kurva Lorenz Kurva Lorenz ( Conrad Lorenz, Ahli Statistika Amerika, 1905)( Conrad Lorenz, Ahli Statistika Amerika, 1905)
Masyarakat dibagi menjadi 3 Kelas:40% Berpendapatan Rendah (BR)40% Berpendapatan Sedang (BS)20% Berpendapatan Tinggi (BT)
94
Nilai Ketimpangan: Ketimpangan Rendah jika 40% BR mendapat lebih dari
17% PDB, Moderat, jika 40% BR mendapat 12 – 17% PDB, dan tinggi jika 40% BR mendapat kurang dari 12% PDB
Kurva LorenzKurva Lorenz
% Jumlah Penduduk95
20 40 60 80 100
100
20
40
60
80
100
%
Jum
lah
Pen
dapa
tan
Garis K
esempurnaan Dua kurva lorenz
akan menunjukkan kualitas perbaikan/ pemburukan ketimpangan:
Semakin Baik :
jika mendekati garis diagonal
Semakin buruk:
Jika menjauhi garis diagonal
Dua kurva lorenz akan menunjukkan kualitas perbaikan/ pemburukan ketimpangan:
Semakin Baik :
jika mendekati garis diagonal
Semakin buruk:
Jika menjauhi garis diagonal
Contoh: Perhitungan Gini Contoh: Perhitungan Gini RatioRatio
No
Pendapt
ProporsiPend (%)
Pro. PendKelas (%)
Kum ProPend (%) Yi
fi
1 50 4,2373
2 60 5,0847 9,3220 9,3220 0,2
3 70 5,9322
4 80 6,7797 12,7119 22,0339 0,2
5 90 7,6271
6 100 8,4746 16,1017 38,1356 0,2
7 110 9,3220
8 120 10,1695 19,4915 57,6271 0,2
9 200 16,9492
10 300 25,4237 42,3729 100 0,2
1180
1- ((0,018644)+ (0,062712)+ (0,120339)+(0,191525)+(0,315254))
GR= 0,291525 Kesimpulan: Ketimpangan pendapatan dalam keadaan rendah96
Contoh: Persiapan Kurva Contoh: Persiapan Kurva LorenzLorenz
No Pendapt Proporsi Pro. Pend Kum Pro fi (%)Kelas pend
Pend (%) Kelas (%) Pend (%)
1 50 0,042373 Berpenda-Patan Rendah
2 60 0,050847
3 70 0,059322
4 80 0,067797 0,220339 0,220339 0,4
5 90 0,076271 Berpenda-Patan sedang
6 100 0,084746
7 110 0,09322
8 120 0,101695 0,355932 0,576271 0,4
9 200 0,169492 Berpenda-Patan tinggi
10 300 0,254237 0,423729 1 0,2
1180
97
Kurva LorenzKurva Lorenz
% Jumlah Penduduk98
20 40 60 80 100
22
58
100
20
40
60
80
100
%
Jum
lah
Pen
dapa
tan
Garis K
esempurnaan