Penelitian Sembako 2013 Terhadap Inflasi Pengantar Kuliah Makro Ekonomi

27
KONDISI HARGA 9 BAHAN POKOK DI WARUNG TERDEKAT TUGAS MAKRO EKONOMI (TUGAS INDIVIDU) OLEH DOSEN : SYAHRIL EFFENDI, S.E, M.AK VADHALNA ZULKARNAEN S. 13.10.0.008 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN: AKUNTANSI SEMESTER II UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN – BATAM Universitas Riau Kepulauan – Fakultas Ekonomi 1

description

Penelitian Sembako 2013 Terhadap Inflasi Pengantar Kuliah Makro Ekonomi, proyek penelitian dilakukan di Batam periode januari sampai maret

Transcript of Penelitian Sembako 2013 Terhadap Inflasi Pengantar Kuliah Makro Ekonomi

Page 1: Penelitian Sembako 2013 Terhadap Inflasi Pengantar Kuliah Makro Ekonomi

KONDISI HARGA 9 BAHAN POKOK DI WARUNG TERDEKAT

TUGAS MAKRO EKONOMI

(TUGAS INDIVIDU)

OLEH DOSEN : SYAHRIL EFFENDI, S.E, M.AK

VADHALNA ZULKARNAEN S.

13.10.0.008

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN: AKUNTANSI

SEMESTER II

UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN – BATAM

Universitas Riau Kepulauan – Fakultas Ekonomi 1

Page 2: Penelitian Sembako 2013 Terhadap Inflasi Pengantar Kuliah Makro Ekonomi

DAFTAR ISI

BAB I

Universitas Riau Kepulauan – Fakultas Ekonomi 2

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………… 1

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………… 2

BAB I : PENDAHULUAN………………………………….…………………….. 3

A.1 LATAR BELAKANG……………………………………………. 3

A.2 LANDASAN TEORI……………………………………………… 3

A.3 RUMUSAN MASALAH…………………………………………. 5

A.4 TEKNIK PENGUMPULAN DATA……………………………… 5

BAB II : PEMBAHASAN………………………………………………………….. 6

B.1 KONDISI HARGA 9 BAHAN POKOK PER JAN – MAR 2014 6

B.2 PENYEBAB HARGA SEMBAKO YANG DITETAPKAN

DALAM PEMASARAN/PERDAGANGAN PER JAN – MAR

2014………………………………………………………............

7

B.2.1 FAKTOR INFLASI DESAKAN BIAYA & INFLASI

TARIKAN PERMINTAAN……….....………............

7

B.2.2 FAKTOR INFLASI TERBUKA…………………….. 10

B.2.3 FAKTOR INFLASI TERTEKAN……….................... 12

B.2.4 FAKTOR INFLASI DIIMPOR…......…….................. 13

B.2.5 FAKTOR INFLASI NOL PERSEN………............… 15

BAB III : KESIMPULAN & SARAN……………………………………………. 16

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………… 18

Page 3: Penelitian Sembako 2013 Terhadap Inflasi Pengantar Kuliah Makro Ekonomi

PENDAHULUAN

A.1 Latar Belakang

Tingkat inflasi sampai bulan November – Desember 2013 kemarin dilaporkan BI sudah

mencapai 8.37% dan perkiraan terkini angka inflasi untuk tahun 2013 ini akan mencapai 9%. Hal ini

akan berdampak langsung khususnya terhadap sektor riil yaitu sektor yang berhubungan langsung

dengan masyarakat. Sebagai pengusaha, minimal Anda akan diminta untuk menaikkan gaji karyawan

Anda 10% pada tahun 2014 untuk mengimbangi laju inflasi, sementara bagi karyawan, Anda diminta

untuk jeli dalam membuat anggaran bulanan karena tanpa Anda sadari nilai tukar rupiah Anda sudah

turun 8.37%, artinya harga barang di pasaran secara umum naik bahkan di atas nilai inflasi.

Sektor industri yang paling terkena dampak langsung inflasi adalah sektor konsumsi dan

otomotif. Disini penulis hanya akan menjelaskan sektor konsumsi yakni Sembako (Sembilan bahan

Pokok). Dimana dalam makalah ini akan menjelaskan kondisi 9 Bahan pokok di warung terdekat.

A.2 Landasan Teori

Bila kita meneliti kenaikan harga sembako maka tidak lepas dari adanya masalah yang terjadi

terus menerus dan berkepanjangan yakni Inflasi dimana peran ekonomi oleh pemerintah bertujuan

mengusahakan menjaga agar tingkat inflasi tetap rendah, adakalanya tingkat inflasi meningkat

dengan tiba tiba diluar ekspetasi pemerintah misalkan oleh faktor sebagai berikut:

i. Efek dari pengurangan nilai mata uang (depresiasi nilai uang) yang sangat besar

ii. Efek dari ketidakstabilan politik.

Berikut dibawah ini jenis – jenis Inflasi berdasarka penyebab dan sumber dibagi menjadi tiga:

Universitas Riau Kepulauan – Fakultas Ekonomi 3

Page 4: Penelitian Sembako 2013 Terhadap Inflasi Pengantar Kuliah Makro Ekonomi

i. Inflasi desakan biaya: kenaikan harga – harga yang disebakan oleh kenaikan dalam

biaya produksi sebagai akibat kenaikan harga bahan mentah atau kenaikan upah.

ii. Inflasi diimpor: kenaikan harga – harga yang disebakan oleh kenaikan harga – hraga

barang yang digunakan sebagai bahan mentah produksi dalam negeri.

iii. Inflasi tarikan permintaan: kenaikan harga –harga yang disebabkan oleh pertambahan

pengeluaran yang tidak dapat dipenuhi oleh kemampuan produksi yang tersedia

iv. Inflasi tertekan: kenaikan harga – harga yang tidak berjalan secara sewajarnya dan

oleh karenan pemerintah membuat peraturan perundang – undangan untuk menyekat

kenaikan harga

v. Inflasi terbuka: kenaikan harga –harga yang dimana pemerintah tidak ikut campur

tangan langsung untuk mengendalikan harga dinamakan inflasi terbuka.

Inflasi juga dapat menimbulkan beberapa efek buruk pada perekonomian, yaitu:

i. Dapat memperburuk prospek pertumbuhan jangka panjang

ii. Mengurangi pendapatan riil

iii. Mengurangi nilai kekayaan berbentuk uang dan suku bunga

Untuk mengatasi inflasi ini ada beberapa kebijakan pemerintah untuk dilakukan secara

serentak dan keefektifannya sebagai berikut:

i. Kebijakan fiskal: menambah pajak dan mengurangi pengeluaran pemerintah

ii. Kebijakan moneter: mengurangi, menaikkan suku bunga dan membatasi kredit

Universitas Riau Kepulauan – Fakultas Ekonomi 4

Page 5: Penelitian Sembako 2013 Terhadap Inflasi Pengantar Kuliah Makro Ekonomi

iii. Dasar segi penawaran: melakukan langkah – langkah yang dapat mengurangi biaya

produksi dan menstabilkan harga seperti mengurangi pajak impor dan pajak keatas

bahan mentah, melakukan penetapan harga, menggalakkan pertambahan produksi dan

menggalakkan perkembangan teknologi.

A.3 Rumusan Masalah

Berikut dibwah ini rumusan masalah yang akan ditelaah oleh penulis, sebagaimana

menjelaskan kondisi Sembako yang ada di Warung Pak Iwan.

1. Bagaimana kondisi Harga 9 Bahan Pokok di Warung terdekat di Bulan Januari – Maret 2014?

2. Apa penyebab dari kondisi Harga 9 Bahan Pokok tersebut dalam waktu 3 Bulan ini (Januri –

Maret 2014)?

A.4 Teknik Pengumpulan Data

Berikut dibawah ini cara penelitian yang dilakukan oleh penulis, untuk mengumpulkan data

data dan wacana pelengkap makalah.

Media Berita Online

Penulis melakukan pencarian materi tambahan dan berita dari media online agar

memperkuat makalah penilitian ini dengan harga yang ada di lapangan.

Observasi Ke Lapangan dengan Narasumber:

Penulis melakukan observasi langsung turun ke lapangan dengan mewawancarai

Pemilik Warung di lingkungan rumah penulis yakni Warung Milik Pak Iwan dan Warung

Bu’de ,di komplek Perumahan Sari Padjajaran – Tembesi.

Pustaka:

Penulis memegang Buku Makro Ekonomi, Teori Pengantar: Bab 10 Inflasi oleh

Sadono Sukirno, sebagaimana mencari materi tambahan untuk melengkapi penelitian

tersebut.

Universitas Riau Kepulauan – Fakultas Ekonomi 5

Page 6: Penelitian Sembako 2013 Terhadap Inflasi Pengantar Kuliah Makro Ekonomi

BAB II

PEMBAHASAN

B.1 Kondisi Harga 9 Bahan Pokok di Warung Terdekat pada Bulan Januari – Maret 2014.

TABEL KONDISI HARGA 9 BAHAN POKOK DI WARUNG KOMP.SARI PADJAJARAN - BT. AJIPERIODE JANUARI - MARET 2014

NO NAMA BARANG

HARGA (Rupiah)KET

JANUARI FEBRUARI MARET1 BERAS 8,000 9,0000 8,000

IMPORKONDISI / PENGARUH

Kondisi Inflasi Nilai Tukar Uang Dolar pada Rupiah Terhadap Pembelian Beras Bulog Import dari Vietnam (ASEAN)

2 GULA PASIR 10,000 10,000 10,000LOKALKONDISI /

PENGARUH Tidak ada kenaikan Harga

3 GARAM 1,000 1,000 1,000

LOKALKONDISI / PENGARUH

Tidak ada kenaikan Harga

4 MINYAK SAYUR

9,000- 10,000 9,000-10,000 9,000-10,000

LOKALKONDISI /

PENGARUHTidak ada kenaikan Harga 11,000

5 SAYURAN 14,000 14,000 8,000LOKALKONDISI /

PENGARUHCuaca pada curah hujan terhadap hadil panen petani Sayuran

6DAGING/IKAN

*Ikan : 40,000 s/d Rp

25.000 Daging:80000

Ikan : 40,000 s/d Rp 25.000 Daging:

75000

Ikan : 40,000 s/d Rp 25.000 Daging:

75,000DAGING: IMPOR IKAN: LOKALKONDISI /

PENGARUHKondisi Inflasi Nilai Tukar Uang Dolar pada Rupiah Terhadap

Pembelian Daging Import dari Australia

7 GAS LPGLPG 3 kg: 15,000 dan

LPG 12kg: 125.000

LPG 3 kg: 15,000 dan LPG 12kg:

125.000

LPG 3 kg: 15,000 dan LPG 12kg: 125.000

LOKALKONDISI /

PENGARUH Kenaikan Harga oleh Kebijakan Pemerintah "Pertamina"

8 TELOR 1,300 1,200 1000 s/d Rp.1.100LOKALKONDISI /

PENGARUHJUMLAH STOCK PEMASOK DARI PETERNAK TELUR DARI MEDAN

Universitas Riau Kepulauan – Fakultas Ekonomi 6

Page 7: Penelitian Sembako 2013 Terhadap Inflasi Pengantar Kuliah Makro Ekonomi

9SUSU Prendjak

& Indomilk Rp 9.000 s/d Rp 9.500Rp 9.000 s/d Rp

9.500Rp 9.000 s/d Rp

9.500LOKAL

KONDISI / PENGARUH Tidak ada kenaikan Harga

B.2 Penyebab Kondisi Harga 9 Bahan Pokok yang Ditetapkan di Pasar dan Perdagangan

per 3 Bulan (Januari – Maret 2014).

Setelah kita melihat kondisi harga sembako seperti dijelaskan pada diatas, kita simpulkan

adanya penaikan relative mahal pada bulan Januari 2014, dan inflasi harga satuan kg pada sembako

di bulan Februari 2014, dan sedikit adanya penurunan harga pada bulan Maret yang relatif stabil.

Nah setelah Penulis mencari tahu penyebab naik turunnya harga sembako dari Pemilik

Warung secara Mikro di Usaha warga tersebut dan Juga dari akibat dampaknya kebijakan –

kebijakan yang ada pada Makro Ekonomi yang dipegan alih oleh pemerintah.

Berikut dibawah ini penjelasan faktor yang mempengaruhi Harga Sembako diwarung Pak

Iwan dan dimata ekonomi Makro yang menjadi pengaruh timbal balik.

B.2.1 Permintaan Pasokan Pasar yang Besar Bertentangan dengan Jumlah Produksi

yang Dicapai . (Inflasi Desakan Biaya & Inflasi Tarikan Permintaan)

Inflasi desakan biaya: kenaikan harga – harga yang disebakan oleh kenaikan

dalambiaya produksi sebagai akibat kenaikan harga bahan mentah atau kenaikan upah.

Inflasi tarikan permintaan: kenaikan harga –harga yang disebabkan oleh

pertambahan pengeluaran yang tidak dapat dipenuhi oleh kemampuan produksi yang

tersedia.

Dari kedua jenis bentuk inflasi dapat ditarik kesimpulan keduanya memiliki

persamaan yakni faktor pendukung produksi yakni Bahan Baku produksi memiliki peran

penting bila terjadi kenaikan harga bahan mentah disamaratakan atas kenaikan upah maupun

karena Bahan Baku yang tidak cukup untuk diproduksi atas permintaan produksi.

Universitas Riau Kepulauan – Fakultas Ekonomi 7

Page 8: Penelitian Sembako 2013 Terhadap Inflasi Pengantar Kuliah Makro Ekonomi

Pada Bulan Januari 2014 ini, menjelang Hari Perayaan Nasional seperti halnya

menyambut Tahun Baru 2014 selalu terjadi kenaikan harga-harga, mulai dari harga tiket

pesawat, harga pakaian, sampai dengan harga perhiasan. Namun kenaikan harga yang paling

terasa bagi masyarakat terutama adalah kenaikan harga sembilan kebutuhan pokok

(sembako). Gejolak kenaikan harga kebutuhan pokok tersebut sudah merajalela di sejumlah

kota di Indonesia, terutama kota-kota besar, dan juga mulai merambah desa-desa. Kenaikan

harga menjelang hari raya seolah-olah telah menjadi tradisi yang sulit sekali dihilangkan.

Hal itu terjadi karena berbagai faktor, salah satunya adalah sembako merupakan

barang yang tidak dapat dikurangi konsumsinya apalagi pada saat momen atau peristiwa

penting bagi masyarakat, yaitu pada saat Hari Besar. Memang, selama ini naiknya berbagai

macam harga tidak menjadi penghalang dalam menikmati suasana kemeriahan hari raya

karna permintaan pasar terhadap Sembako untuk memenuhi kebutuhan Hari Besar disinilah

Para Penjual ataupun Petani menaikkan harganya.

Pemicu lainnya adalah ekspektasi positif contohnya karena adanya kenaikan

penerimaan gaji UMK yang akan diterima Bulan Februari memicu para

Petani/Produsen/Pedagang untuk menaikkan harga pasaran sembako, agar tidak terjadi

kelangkaan barang sembako tersebut. Dimana Penjual menjelaskan jikalau harga tidak

dinaikkan dan masih mengikuti harga lama sementara Kenaikan UMK yang diterima akan

menyebabkan permintaan ataupun pembelian terhadap kuantiti barang sembako akan relative

tinggi dan tidak terbatas jumlahnya sedangkan pasokan tidak memenuhi permintaan pasar

karna akan menjadi kelangkaan.

Universitas Riau Kepulauan – Fakultas Ekonomi 8

Page 9: Penelitian Sembako 2013 Terhadap Inflasi Pengantar Kuliah Makro Ekonomi

KONDISI PASOKAN DARI PETERNAK TELUR

Inflasi tarikan permintaan: kenaikan harga –harga yang disebabkan oleh

pertambahan pengeluaran yang tidak dapat dipenuhi oleh kemampuan produksi yang

tersedia.

“Dari pemasok sih bilangnya, dimedan stock telur ke batam sedikit mba’, jadi dengan

stok sedikit dari distributor dan harus menjual pada banyak konsumen jadi harganya

dinaikkin mba sama pemasok” , jawab pak iwan. tetapi pasokan telur dari peternak medan

pada bulan januari dan februari tidak mencukupi permintaan pasar, maka harga telur relatif

mahal Rp. 1.300 s/d Rp 1.500. Penaikkan harga yang di buat penjual tersebut dikarenakan

Penjual tidak bisa menjual banyak, maka dengan penjualan sedikit kendati menyikapinya

harus bisa mendapatkan keuntungan yang sama pada saat menjual banyak maka harga harus

dinaikkan. Sementara pada bulan Maret 2014 harga telur membaik menurun menjadi

Rp.1.000 s/d Rp1.100 per biji nya.

Sementara Batam tepatnya di Barelang terdapat telur produksi lokal hanya saja, jenis

telur ini sangat mahal dan kualitas sangat bagus bersih dan besar - besar, persatu telur bisa

mencapai harga Rp.1.500 s/d Rp.1.800,-. Menurut pedagang tersebut telur – telur ini banyak

dipasok hanya untuk Restoran dan Perhotelan di Batam. Maka hanya Pasokan Telur dari

Padang atau Medan-lah yang dapat dipasarkan dan dikonsumsi oleh masyarakat setempat.

Universitas Riau Kepulauan – Fakultas Ekonomi 9

Page 10: Penelitian Sembako 2013 Terhadap Inflasi Pengantar Kuliah Makro Ekonomi

B.2.2 Cuaca Ekstrim yang Berdampak Pada Petani/Nelayan Produsen dan

Mempengaruhi Ke Semua Pasar yang di Pasok. (Inflasi Terbuka)

Inflasi terbuka: kenaikan harga –harga yang dimana pemerintah tidak ikut campur

tangan langsung untuk mengendalikan harga dinamakan inflasi terbuka.

Yang mempengaruhi faktor inflasi suatu barang dalam hal ini pasar perikanan

dan petani sayuran pada saat ini dan tidak terjadi ikut campur oleh pemerintah

melainkan faktor lain yakni gejala alam disebut Inflasi terbuka.

Kemarau faktor kesuburan dan panen Sayuran yang sulit

Di Indonesia terdapat 2 musim yakni kemarau dan musim hujan. Bilamana

pada bulan januari - februari terjadi perubahan Cuaca yang sangat ekstrim yakni cuaca

panas nan kemarau di Batam, mengakibatkan terik yang membuat petani sulit

menjaga sayur – sayurannya, sulit mendapatkan air untuk tanah yang kering serta

tanpa curah hujan yang mencukupi terdapat banyak hama yang mengganggu

kesuburan panen. Maka harga naik hingga januari – februari seperti halnya Sayur

Bayam Rp.14.000 per kilo dari harga di warung pak Iwan dan harga di Pasar SP yang

dipasok oleh Petani Sayuran Lokal di Duriangkang dan Dapur 12 - Batam.

Pada bulan maret beberapa hari yang lalu hujan datang membasahi bumi

pertiwi, memberikan nikmat para petani jumlah panen hasil sayuran pun membanjiri

pasar – pasar harga kendati turun menjadi Rp 8.000 turun 80%.

Penaikkan harga yang di buat penjual tersebut masih dikarenakan Penjual

tidak bisa menjual banyak, maka dengan penjualan sedikit kendati menyikapinya

Universitas Riau Kepulauan – Fakultas Ekonomi 10

Page 11: Penelitian Sembako 2013 Terhadap Inflasi Pengantar Kuliah Makro Ekonomi

harus bisa mendapatkan keuntungan yang sama pada saat menjual banyak maka harga

harus dinaikkan.

Pengaruh Iklim Laut nan membantu para nelayan.

Bilamana harga Ikan juga terdapat kelangkaan pasar, disini pemasok utama

nelayanlah yang menjadi titik pengaruh harga Ikan di Pasaran. Jikalau iklim laut

sangat ekstrim sepertihalnya badai laut dan angin menyulitkan nelayan menjaring

ikan, Cuaca terang bulan pun menjadi penyebab musim musimnya ikan masing –

masing misalnya jikalau terang bulan ikan sulit didapatkan dan pasokan hasil ikan

nelayan menjaringpun sedikit.

Harga ikan ini akan menaik jika musim – musim sulit tidak mendukung hasil

nelayan,karna Pendapatan produsen utama lokal/ Nelayan ini tak sama besar saat

menjual ikan banyak, maka barang yang langka harus dijual lebih mahal,

konsumenpun harus rela tidak mendapatkan ikan yang murah bahkan dengan kualitas

baik, karena harga yang mahal tersebut membuat para pedagang harus menyimpan

ikan tersebut berhari – hari lantas tidak laku hari itu maka harus dijual kembali besok

harinya. Harga ikan relative masing jenis ikan berbeda karna penulis sangat suka ikan

gembung maka yang wajib ditanya adalah harga Ikan Gembung yakni jikalau tak

musim mencapai Rp. 40.000,- perkilo, bila musim bisa murah Rp.30.000 s/d

Rp.25.000, ini adalah harga diwarung Pak Iwan dan Perbandingan Penjual di Pasar

SP.

Universitas Riau Kepulauan – Fakultas Ekonomi 11

Page 12: Penelitian Sembako 2013 Terhadap Inflasi Pengantar Kuliah Makro Ekonomi

B.2.3 Kebijakan Ekonomi Makro yang di kuasai Pemerintah yakni Inflasi pada SDA.

Pengaruh Kenaikan Harga BBM pada GAS LPG (Inflasi Tertekan)

Inflasi tertekan: kenaikan harga – harga yang tidak berjalan secara

sewajarnya dan oleh karenan pemerintah membuat peraturan perundang – undangan

untuk menyekat kenaikan harga.

Dibawah ini inflasi tertekan mempengaruhi kenaikan harga suatu barang yang

dimonopoli oleh pemerintah berikut hasil penelitiannya:

Pada Bulan Januari 2014 dikomplek Perumahan Sari Padjajaran terjadi

Kelangkaan Gas LPG 3KG, tidak hanya di station Gas terdekat tapi seluruh Batu Aji

merasakan dampak tersebut, dimana tingkat inflasi harga GAS LPG 12Kg ditetapkan

pemerintah naik di tingkat agen dari Rp105.000 naik menjadi Rp125.000 (tergantung

lokasi) terhitung mulai 7 Januari 2014, pukul 00.00 WIB ditetapkan oleh pertamina.

disini Peran Makronya Pemerintah telah mengakibatkan kelangkaan Gas LPG 3kg,

kendati dikarenakan semua konsumen gas LPG 12 kg beralih menggunakan LPG 3kg

bahkan men-stock banyak - banyak dirumah mereka sementara pasokan Gas LPG

3Kg tidak mencukupi permintaan pasar. Apalagi sering kita lihat bukan Ibu Rumah

Tangga Saja yang pakai Gas LPG 12kg tetapi juga Penjual Makanan, ini juga

mengakibatkan bertambahnya budget Cost Penjualan Makanan yang tidak akan mau

rugi.

Penulis pun mendapatkan kendala dalam kebijakan ini dimana penulis sulit

mendapatkan Gas LPG 3KG yang selalu dipakai dan harus mencari pasokaan dengan

Universitas Riau Kepulauan – Fakultas Ekonomi 12

Page 13: Penelitian Sembako 2013 Terhadap Inflasi Pengantar Kuliah Makro Ekonomi

harga lebih mahal yakni Rp.20.000,-. s/d Rp.23.000,- (tergantung lokasi agen) Karna

kelangkaan ini station pasokan Gas di komplek-pun tega menaikkan harga Rp.5.000,-

karna mengetahui banyak yang menggunakan tabung Gas LPG 3kg dirumah – rumah,

sementara stok distation juga pas-pasan. Hingga 2 minggu pertama dibulan januari

sangat berdampak imbasnya pada hal Kenaikan Harga Gas LPG ini serta

kelanggkaannya.

B.2.4 Pengaruh Kenaikan Kurs Uang Asing Dolar Terhadap Rupiah Harga Daging

dan Beras Sembari Melonjak bersama. (Inflasi DiImpor)

Inflasi diimpor: kenaikan harga – harga yang disebakan oleh kenaikan harga

– harga barang impor yang digunakan sebagai bahan mentah produksi dalam negeri.

A. Daging

“Dari November atau Desember sih memang sudah naik mba harga Daging,

sampai sekarang gak jauh beda paling pas februari kemarin Turun Rp.5.000. jadi

harganya di January Rp.85.000, Februari Rp 75.000 s/d Rp80.000 kurang tahu juga

kenapa udah dari sananya (Penjual Daging di Pasar)” jawab pedagang warung

tersebut pak iwan.

Maka Saya menambahkan lagi informasi dari Penjual daging di Pasar SP

“kalo saya kurang tahu persis, tapikan ini Daging Import jadi Nilai Beli Daging

meningkat karna pas belinya pake dolar, jadi 1 dolar uda beda harganya sama rupiah

sebelum dolar naik” imbuh pedagang daging tersebut.

Jadi membeli daging dari Luar Negeri alias Import harus menyesuaikan diri

dengan kondisi moneter Negara ini yakni Kurs Dolar menaik dan Pembelian

dagingpun harus ikut menyetarakan harga kurs tersebut, dimana membutuhkan devisa

yang besar untuk membeli daging Import karna Kurs Dolar Tak lagi melulu Rp.

Universitas Riau Kepulauan – Fakultas Ekonomi 13

Page 14: Penelitian Sembako 2013 Terhadap Inflasi Pengantar Kuliah Makro Ekonomi

9700,-an tetapi sudah Rp. 12.000,-an, membutuhkan tambahan uang untuk

mengkonversikan kedolar agar bisa membeli daging Import.

B. Beras

Penulis mencekkan harga Beras ke warung Bu’de dan Pak Iwan masih di

komplek Perumahan Sari Padajajaran, Beras yang sering digunakan konsumen ialah

Beras Rambutan yakni Rp.8,000,- di warung Bu’de harga perkilonya dan Harga di

warung Pak Iwan 1 kilonya Rp. 9.000,- s/d. mungkin perbedaannya dari cara

mendapatkan keuntungan masing – masing warung serta kondisi cost tambahan dari

transport dan pemasok yang berbeda.

Menurut pedagang ini belum ada perubahan harga yang signifikan terhadap

beras, masih normal sekitar Rp8.000 s/d Rp.9.000, kadang harganya naik turun sekitar

dari Rp.1,000 saja, mungkin karna pasokan beras masih stabil di gudang distributor

jadi tak ada harga yang melonjak tinggi saat ini.

“iya beras ini kan bukan beras lokal sepertinya, soalnya saya kalo pulang

kampung ke jawa gak ada merk beras – beras kea di batam ini, harganya pasti ikut

dolar karena beras import” penjelasan dari Bu’de, yang menyimpulkan bahwa beras –

beras ini adalah beras impor

Kendati Indonesia di supply dari Daging Luar Negeri alias Import dan Juga

sama dengan halnya Beras yakni Beras Bulog dan lain lain, hal ini sangat berimbas

dengan kenaikkan harga tersebut dengan naiknya dolar, dan Daging Lokal hanya

tersedia pada Hari Raya Besar umat muslim saja karena konsumen ingin daging yang

segar baru dipotong dan pasokan hanya saat setahun sekali saja dari Peternak Lokal,

Pemerintah sulit mendapatkan stock Daging dari lokal, maka tidak lain harus

mengimport.

Universitas Riau Kepulauan – Fakultas Ekonomi 14

Page 15: Penelitian Sembako 2013 Terhadap Inflasi Pengantar Kuliah Makro Ekonomi

Semoga Sistem Kerja Pemerintahan terbaru 2014 bisa mengatasi hal ini,

mengswasembadakan semua kebutuhan rakyat dari dalam negeri, mensejahterakan

peternak dan petani, walau tak bisa dipungkiri ini juga manfaat dari kebijakan

Pemerintah terhadap Perdagangan Bebas, tetapi Produsen dalam negeri Sepertihalnya

Petani dan Peternak adalah pelaku ekonomi dari skala mikro dan akan membesar, dan

ini juga salah satu lapangan kerja yang harus dimanfaatkan bukan hanya menjadi

konsumen melulu, niscaya lapangan kerja yang super-omset dimana beratus juta

konsumen dan berpuluh – puluh juta pengangguran di Indonesia yang akan menjadi

rantai produsen dan konsumen serta rantai ekonomi Indonesia.

Dengan kekayaan tanah yang kata koesplus “kolam susu” toh dilempar saja

kayu jadi singkong katanya bisa dimakan bisa jadi panganan pokok orang dibagian

timur Indonesia, mungkin harus menetralisirkan harga barang – barang pembantu

terdahulu untuk menternak dan bertani seperti kedelai untuk pangan ternak yang juga

diimport, pupuk yang sangat harganya melejit yang bahkan juga harus dipasok dari

import. Terlihat banyak homework Pemerintah untuk mensejahterakan rakyatnya

dibidang ekonomi yakni Pangan kebutuhan Primer Manusia.

B.2.5 Barang yang tidak memiliki inflasi per Januari – Maret 2014 (Inflasi Nol Persen)

Dalam penelitian ini penulis mengemukakan ada beberapa sembako yang tidak

beranjak dari harga sebelumnya yang ditetapkan pasar yakni ada Gula Pasir, Susu, Minyak

Goreng dan Garam dimana ketiga barang ini masih dalam posisi aman dari inflasi karena

produksi dan permintaan akan barang ini sangat terkendali dimana produksi tersebut masih

didalam negeri dan tidak ada perlonjakan seperti harga - harga impor yang mengikuti

fluktuasi nilai mata uang luar, dan hasil produksi dan Gula Pasir, Susu, Minyak Goreng dan

Garam masih bisa dicapai oleh produsen dimana belum ada kendala dari bahan baku

Universitas Riau Kepulauan – Fakultas Ekonomi 15

Page 16: Penelitian Sembako 2013 Terhadap Inflasi Pengantar Kuliah Makro Ekonomi

pembuatannya, ataupun kebijakan pemerintah atas moneter, fiscal dan dasar segi penawaran

yang tidak menambah nilai suatu harga sembako ini.

BAB III

KESIMPULAN & SARAN

C.1 Kesimpulan

Dalam suatu wadah perekonomian terdapat siklus – siklus yang saling berinteraksi seperti

halnya ekonomi mikro dan ekonomi makro, dimana dalam penelitian kali ini penulis berkesimpulan

inflasi suatu harga tidak lain tidak bukan karna adanya transaksi yang bersiklus secara terus menerus

dan sumber daya alam yang terbatas menjadi faktor dalam memproduksi dan menentukan harga

untuk dipasarkan.

Upaya seorang pedagang ialah menjual barang dagang yang dibutuhkan secara masal dan

mendapatkan keuntungan sebanyak – banyaknya, tetapi konsumen ingin mendapatkan barang secara

banyak dan dengan harga perolehan serendah – rendahnya, siklus jual beli diwarung – warung

terdekat ini tidak lepas dari penetapan harga yang sesungguhnya oleh produsen. Nilai suatu barang

akan melonjak apabila tidak menutup kemungkinan suatu barang produksi mengalami kesulitan

memperoleh bahan baku produksi dan harus memproduksi secara besar – besaran dan tidak mampu

menyelesaikan permintaan produksi yang banyak disebut inflasi tarikan permintaan.

Disinilah peranan suatu wadah ekonomi terdapat pengendali ekonomi yakni pemerintah

mengatur dan mestabilkan pertumbuhan inflasi lebih rendah agar para konsumen dan produsen baik

pedagang dan pembeli tetap melangsungkan kehidupan ekonomis dengan stabil dimana terjadinya

Inflasi Tertekan, Inflasi diimpor dimana nilai suatu barang melonjak karena fluktuasi mata uang

dolar terhadap rupiah melonjak, Inflasi Desakan Biaya yakni kenaikan harga karena bahan baku dan

kenaikan upah.

Universitas Riau Kepulauan – Fakultas Ekonomi 16

Page 17: Penelitian Sembako 2013 Terhadap Inflasi Pengantar Kuliah Makro Ekonomi

Peran pemerintah lebih banyak disini namun harus terus menstabilkan inflasi – inflasi diatas

seperti halnya untuk inflasi diimpor yang berpengaruh oleh kenaikan mata uang dolar, diharapkan

dari segi penawaran untuk menambah pertambahan produksi dalam negeri dengan menggalakkan

teknologi atas produksi untuk menswasembadakan hasil produksi dalam negeri mencapai konsumsi

untuk seluruh rakyat Indonesia jika perlu melebihi swasembada rakyat bisa dilakukan pengeksporan

keluar negeri dalam memperoleh devisa negara.

C.2 Saran

            Secara pribadi penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak

terdapat kekurangan atau kejanggalan. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis

harapkan demi kelancaran dalam pembuatan makalah selanjutnya.

Universitas Riau Kepulauan – Fakultas Ekonomi 17

Page 18: Penelitian Sembako 2013 Terhadap Inflasi Pengantar Kuliah Makro Ekonomi

DAFTAR PUSTAKA

     Sukirno, Sadono. Makro Ekonomi – Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers, 2014.

http://www.imoney.co.id/articles/dampak-inflasi-2013-terhadap-kenaikan-harga-dan-

prediksi-tahun-2014/

http://batampos.co.id/09-01-2014/harga-sembako-di-tanjungpinang-mulai-meroket/

http://batampos.co.id/07-01-2014/harga-resmi-elpiji-12-kilo-gram-di-batam-rp100-600/

Universitas Riau Kepulauan – Fakultas Ekonomi 18