Penelitian Sembako 2013 Terhadap Inflasi Pengantar Kuliah Makro Ekonomi
-
Upload
vadhalna-zulkarnaen -
Category
Economy & Finance
-
view
3.214 -
download
3
description
Transcript of Penelitian Sembako 2013 Terhadap Inflasi Pengantar Kuliah Makro Ekonomi
KONDISI HARGA 9 BAHAN POKOK DI WARUNG TERDEKAT
TUGAS MAKRO EKONOMI
(TUGAS INDIVIDU)
OLEH DOSEN : SYAHRIL EFFENDI, S.E, M.AK
VADHALNA ZULKARNAEN S.
13.10.0.008
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN: AKUNTANSI
SEMESTER II
UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN – BATAM
Universitas Riau Kepulauan – Fakultas Ekonomi 1
DAFTAR ISI
BAB I
Universitas Riau Kepulauan – Fakultas Ekonomi 2
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………… 1
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………… 2
BAB I : PENDAHULUAN………………………………….…………………….. 3
A.1 LATAR BELAKANG……………………………………………. 3
A.2 LANDASAN TEORI……………………………………………… 3
A.3 RUMUSAN MASALAH…………………………………………. 5
A.4 TEKNIK PENGUMPULAN DATA……………………………… 5
BAB II : PEMBAHASAN………………………………………………………….. 6
B.1 KONDISI HARGA 9 BAHAN POKOK PER JAN – MAR 2014 6
B.2 PENYEBAB HARGA SEMBAKO YANG DITETAPKAN
DALAM PEMASARAN/PERDAGANGAN PER JAN – MAR
2014………………………………………………………............
7
B.2.1 FAKTOR INFLASI DESAKAN BIAYA & INFLASI
TARIKAN PERMINTAAN……….....………............
7
B.2.2 FAKTOR INFLASI TERBUKA…………………….. 10
B.2.3 FAKTOR INFLASI TERTEKAN……….................... 12
B.2.4 FAKTOR INFLASI DIIMPOR…......…….................. 13
B.2.5 FAKTOR INFLASI NOL PERSEN………............… 15
BAB III : KESIMPULAN & SARAN……………………………………………. 16
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………… 18
PENDAHULUAN
A.1 Latar Belakang
Tingkat inflasi sampai bulan November – Desember 2013 kemarin dilaporkan BI sudah
mencapai 8.37% dan perkiraan terkini angka inflasi untuk tahun 2013 ini akan mencapai 9%. Hal ini
akan berdampak langsung khususnya terhadap sektor riil yaitu sektor yang berhubungan langsung
dengan masyarakat. Sebagai pengusaha, minimal Anda akan diminta untuk menaikkan gaji karyawan
Anda 10% pada tahun 2014 untuk mengimbangi laju inflasi, sementara bagi karyawan, Anda diminta
untuk jeli dalam membuat anggaran bulanan karena tanpa Anda sadari nilai tukar rupiah Anda sudah
turun 8.37%, artinya harga barang di pasaran secara umum naik bahkan di atas nilai inflasi.
Sektor industri yang paling terkena dampak langsung inflasi adalah sektor konsumsi dan
otomotif. Disini penulis hanya akan menjelaskan sektor konsumsi yakni Sembako (Sembilan bahan
Pokok). Dimana dalam makalah ini akan menjelaskan kondisi 9 Bahan pokok di warung terdekat.
A.2 Landasan Teori
Bila kita meneliti kenaikan harga sembako maka tidak lepas dari adanya masalah yang terjadi
terus menerus dan berkepanjangan yakni Inflasi dimana peran ekonomi oleh pemerintah bertujuan
mengusahakan menjaga agar tingkat inflasi tetap rendah, adakalanya tingkat inflasi meningkat
dengan tiba tiba diluar ekspetasi pemerintah misalkan oleh faktor sebagai berikut:
i. Efek dari pengurangan nilai mata uang (depresiasi nilai uang) yang sangat besar
ii. Efek dari ketidakstabilan politik.
Berikut dibawah ini jenis – jenis Inflasi berdasarka penyebab dan sumber dibagi menjadi tiga:
Universitas Riau Kepulauan – Fakultas Ekonomi 3
i. Inflasi desakan biaya: kenaikan harga – harga yang disebakan oleh kenaikan dalam
biaya produksi sebagai akibat kenaikan harga bahan mentah atau kenaikan upah.
ii. Inflasi diimpor: kenaikan harga – harga yang disebakan oleh kenaikan harga – hraga
barang yang digunakan sebagai bahan mentah produksi dalam negeri.
iii. Inflasi tarikan permintaan: kenaikan harga –harga yang disebabkan oleh pertambahan
pengeluaran yang tidak dapat dipenuhi oleh kemampuan produksi yang tersedia
iv. Inflasi tertekan: kenaikan harga – harga yang tidak berjalan secara sewajarnya dan
oleh karenan pemerintah membuat peraturan perundang – undangan untuk menyekat
kenaikan harga
v. Inflasi terbuka: kenaikan harga –harga yang dimana pemerintah tidak ikut campur
tangan langsung untuk mengendalikan harga dinamakan inflasi terbuka.
Inflasi juga dapat menimbulkan beberapa efek buruk pada perekonomian, yaitu:
i. Dapat memperburuk prospek pertumbuhan jangka panjang
ii. Mengurangi pendapatan riil
iii. Mengurangi nilai kekayaan berbentuk uang dan suku bunga
Untuk mengatasi inflasi ini ada beberapa kebijakan pemerintah untuk dilakukan secara
serentak dan keefektifannya sebagai berikut:
i. Kebijakan fiskal: menambah pajak dan mengurangi pengeluaran pemerintah
ii. Kebijakan moneter: mengurangi, menaikkan suku bunga dan membatasi kredit
Universitas Riau Kepulauan – Fakultas Ekonomi 4
iii. Dasar segi penawaran: melakukan langkah – langkah yang dapat mengurangi biaya
produksi dan menstabilkan harga seperti mengurangi pajak impor dan pajak keatas
bahan mentah, melakukan penetapan harga, menggalakkan pertambahan produksi dan
menggalakkan perkembangan teknologi.
A.3 Rumusan Masalah
Berikut dibwah ini rumusan masalah yang akan ditelaah oleh penulis, sebagaimana
menjelaskan kondisi Sembako yang ada di Warung Pak Iwan.
1. Bagaimana kondisi Harga 9 Bahan Pokok di Warung terdekat di Bulan Januari – Maret 2014?
2. Apa penyebab dari kondisi Harga 9 Bahan Pokok tersebut dalam waktu 3 Bulan ini (Januri –
Maret 2014)?
A.4 Teknik Pengumpulan Data
Berikut dibawah ini cara penelitian yang dilakukan oleh penulis, untuk mengumpulkan data
data dan wacana pelengkap makalah.
Media Berita Online
Penulis melakukan pencarian materi tambahan dan berita dari media online agar
memperkuat makalah penilitian ini dengan harga yang ada di lapangan.
Observasi Ke Lapangan dengan Narasumber:
Penulis melakukan observasi langsung turun ke lapangan dengan mewawancarai
Pemilik Warung di lingkungan rumah penulis yakni Warung Milik Pak Iwan dan Warung
Bu’de ,di komplek Perumahan Sari Padjajaran – Tembesi.
Pustaka:
Penulis memegang Buku Makro Ekonomi, Teori Pengantar: Bab 10 Inflasi oleh
Sadono Sukirno, sebagaimana mencari materi tambahan untuk melengkapi penelitian
tersebut.
Universitas Riau Kepulauan – Fakultas Ekonomi 5
BAB II
PEMBAHASAN
B.1 Kondisi Harga 9 Bahan Pokok di Warung Terdekat pada Bulan Januari – Maret 2014.
TABEL KONDISI HARGA 9 BAHAN POKOK DI WARUNG KOMP.SARI PADJAJARAN - BT. AJIPERIODE JANUARI - MARET 2014
NO NAMA BARANG
HARGA (Rupiah)KET
JANUARI FEBRUARI MARET1 BERAS 8,000 9,0000 8,000
IMPORKONDISI / PENGARUH
Kondisi Inflasi Nilai Tukar Uang Dolar pada Rupiah Terhadap Pembelian Beras Bulog Import dari Vietnam (ASEAN)
2 GULA PASIR 10,000 10,000 10,000LOKALKONDISI /
PENGARUH Tidak ada kenaikan Harga
3 GARAM 1,000 1,000 1,000
LOKALKONDISI / PENGARUH
Tidak ada kenaikan Harga
4 MINYAK SAYUR
9,000- 10,000 9,000-10,000 9,000-10,000
LOKALKONDISI /
PENGARUHTidak ada kenaikan Harga 11,000
5 SAYURAN 14,000 14,000 8,000LOKALKONDISI /
PENGARUHCuaca pada curah hujan terhadap hadil panen petani Sayuran
6DAGING/IKAN
*Ikan : 40,000 s/d Rp
25.000 Daging:80000
Ikan : 40,000 s/d Rp 25.000 Daging:
75000
Ikan : 40,000 s/d Rp 25.000 Daging:
75,000DAGING: IMPOR IKAN: LOKALKONDISI /
PENGARUHKondisi Inflasi Nilai Tukar Uang Dolar pada Rupiah Terhadap
Pembelian Daging Import dari Australia
7 GAS LPGLPG 3 kg: 15,000 dan
LPG 12kg: 125.000
LPG 3 kg: 15,000 dan LPG 12kg:
125.000
LPG 3 kg: 15,000 dan LPG 12kg: 125.000
LOKALKONDISI /
PENGARUH Kenaikan Harga oleh Kebijakan Pemerintah "Pertamina"
8 TELOR 1,300 1,200 1000 s/d Rp.1.100LOKALKONDISI /
PENGARUHJUMLAH STOCK PEMASOK DARI PETERNAK TELUR DARI MEDAN
Universitas Riau Kepulauan – Fakultas Ekonomi 6
9SUSU Prendjak
& Indomilk Rp 9.000 s/d Rp 9.500Rp 9.000 s/d Rp
9.500Rp 9.000 s/d Rp
9.500LOKAL
KONDISI / PENGARUH Tidak ada kenaikan Harga
B.2 Penyebab Kondisi Harga 9 Bahan Pokok yang Ditetapkan di Pasar dan Perdagangan
per 3 Bulan (Januari – Maret 2014).
Setelah kita melihat kondisi harga sembako seperti dijelaskan pada diatas, kita simpulkan
adanya penaikan relative mahal pada bulan Januari 2014, dan inflasi harga satuan kg pada sembako
di bulan Februari 2014, dan sedikit adanya penurunan harga pada bulan Maret yang relatif stabil.
Nah setelah Penulis mencari tahu penyebab naik turunnya harga sembako dari Pemilik
Warung secara Mikro di Usaha warga tersebut dan Juga dari akibat dampaknya kebijakan –
kebijakan yang ada pada Makro Ekonomi yang dipegan alih oleh pemerintah.
Berikut dibawah ini penjelasan faktor yang mempengaruhi Harga Sembako diwarung Pak
Iwan dan dimata ekonomi Makro yang menjadi pengaruh timbal balik.
B.2.1 Permintaan Pasokan Pasar yang Besar Bertentangan dengan Jumlah Produksi
yang Dicapai . (Inflasi Desakan Biaya & Inflasi Tarikan Permintaan)
Inflasi desakan biaya: kenaikan harga – harga yang disebakan oleh kenaikan
dalambiaya produksi sebagai akibat kenaikan harga bahan mentah atau kenaikan upah.
Inflasi tarikan permintaan: kenaikan harga –harga yang disebabkan oleh
pertambahan pengeluaran yang tidak dapat dipenuhi oleh kemampuan produksi yang
tersedia.
Dari kedua jenis bentuk inflasi dapat ditarik kesimpulan keduanya memiliki
persamaan yakni faktor pendukung produksi yakni Bahan Baku produksi memiliki peran
penting bila terjadi kenaikan harga bahan mentah disamaratakan atas kenaikan upah maupun
karena Bahan Baku yang tidak cukup untuk diproduksi atas permintaan produksi.
Universitas Riau Kepulauan – Fakultas Ekonomi 7
Pada Bulan Januari 2014 ini, menjelang Hari Perayaan Nasional seperti halnya
menyambut Tahun Baru 2014 selalu terjadi kenaikan harga-harga, mulai dari harga tiket
pesawat, harga pakaian, sampai dengan harga perhiasan. Namun kenaikan harga yang paling
terasa bagi masyarakat terutama adalah kenaikan harga sembilan kebutuhan pokok
(sembako). Gejolak kenaikan harga kebutuhan pokok tersebut sudah merajalela di sejumlah
kota di Indonesia, terutama kota-kota besar, dan juga mulai merambah desa-desa. Kenaikan
harga menjelang hari raya seolah-olah telah menjadi tradisi yang sulit sekali dihilangkan.
Hal itu terjadi karena berbagai faktor, salah satunya adalah sembako merupakan
barang yang tidak dapat dikurangi konsumsinya apalagi pada saat momen atau peristiwa
penting bagi masyarakat, yaitu pada saat Hari Besar. Memang, selama ini naiknya berbagai
macam harga tidak menjadi penghalang dalam menikmati suasana kemeriahan hari raya
karna permintaan pasar terhadap Sembako untuk memenuhi kebutuhan Hari Besar disinilah
Para Penjual ataupun Petani menaikkan harganya.
Pemicu lainnya adalah ekspektasi positif contohnya karena adanya kenaikan
penerimaan gaji UMK yang akan diterima Bulan Februari memicu para
Petani/Produsen/Pedagang untuk menaikkan harga pasaran sembako, agar tidak terjadi
kelangkaan barang sembako tersebut. Dimana Penjual menjelaskan jikalau harga tidak
dinaikkan dan masih mengikuti harga lama sementara Kenaikan UMK yang diterima akan
menyebabkan permintaan ataupun pembelian terhadap kuantiti barang sembako akan relative
tinggi dan tidak terbatas jumlahnya sedangkan pasokan tidak memenuhi permintaan pasar
karna akan menjadi kelangkaan.
Universitas Riau Kepulauan – Fakultas Ekonomi 8
KONDISI PASOKAN DARI PETERNAK TELUR
Inflasi tarikan permintaan: kenaikan harga –harga yang disebabkan oleh
pertambahan pengeluaran yang tidak dapat dipenuhi oleh kemampuan produksi yang
tersedia.
“Dari pemasok sih bilangnya, dimedan stock telur ke batam sedikit mba’, jadi dengan
stok sedikit dari distributor dan harus menjual pada banyak konsumen jadi harganya
dinaikkin mba sama pemasok” , jawab pak iwan. tetapi pasokan telur dari peternak medan
pada bulan januari dan februari tidak mencukupi permintaan pasar, maka harga telur relatif
mahal Rp. 1.300 s/d Rp 1.500. Penaikkan harga yang di buat penjual tersebut dikarenakan
Penjual tidak bisa menjual banyak, maka dengan penjualan sedikit kendati menyikapinya
harus bisa mendapatkan keuntungan yang sama pada saat menjual banyak maka harga harus
dinaikkan. Sementara pada bulan Maret 2014 harga telur membaik menurun menjadi
Rp.1.000 s/d Rp1.100 per biji nya.
Sementara Batam tepatnya di Barelang terdapat telur produksi lokal hanya saja, jenis
telur ini sangat mahal dan kualitas sangat bagus bersih dan besar - besar, persatu telur bisa
mencapai harga Rp.1.500 s/d Rp.1.800,-. Menurut pedagang tersebut telur – telur ini banyak
dipasok hanya untuk Restoran dan Perhotelan di Batam. Maka hanya Pasokan Telur dari
Padang atau Medan-lah yang dapat dipasarkan dan dikonsumsi oleh masyarakat setempat.
Universitas Riau Kepulauan – Fakultas Ekonomi 9
B.2.2 Cuaca Ekstrim yang Berdampak Pada Petani/Nelayan Produsen dan
Mempengaruhi Ke Semua Pasar yang di Pasok. (Inflasi Terbuka)
Inflasi terbuka: kenaikan harga –harga yang dimana pemerintah tidak ikut campur
tangan langsung untuk mengendalikan harga dinamakan inflasi terbuka.
Yang mempengaruhi faktor inflasi suatu barang dalam hal ini pasar perikanan
dan petani sayuran pada saat ini dan tidak terjadi ikut campur oleh pemerintah
melainkan faktor lain yakni gejala alam disebut Inflasi terbuka.
Kemarau faktor kesuburan dan panen Sayuran yang sulit
Di Indonesia terdapat 2 musim yakni kemarau dan musim hujan. Bilamana
pada bulan januari - februari terjadi perubahan Cuaca yang sangat ekstrim yakni cuaca
panas nan kemarau di Batam, mengakibatkan terik yang membuat petani sulit
menjaga sayur – sayurannya, sulit mendapatkan air untuk tanah yang kering serta
tanpa curah hujan yang mencukupi terdapat banyak hama yang mengganggu
kesuburan panen. Maka harga naik hingga januari – februari seperti halnya Sayur
Bayam Rp.14.000 per kilo dari harga di warung pak Iwan dan harga di Pasar SP yang
dipasok oleh Petani Sayuran Lokal di Duriangkang dan Dapur 12 - Batam.
Pada bulan maret beberapa hari yang lalu hujan datang membasahi bumi
pertiwi, memberikan nikmat para petani jumlah panen hasil sayuran pun membanjiri
pasar – pasar harga kendati turun menjadi Rp 8.000 turun 80%.
Penaikkan harga yang di buat penjual tersebut masih dikarenakan Penjual
tidak bisa menjual banyak, maka dengan penjualan sedikit kendati menyikapinya
Universitas Riau Kepulauan – Fakultas Ekonomi 10
harus bisa mendapatkan keuntungan yang sama pada saat menjual banyak maka harga
harus dinaikkan.
Pengaruh Iklim Laut nan membantu para nelayan.
Bilamana harga Ikan juga terdapat kelangkaan pasar, disini pemasok utama
nelayanlah yang menjadi titik pengaruh harga Ikan di Pasaran. Jikalau iklim laut
sangat ekstrim sepertihalnya badai laut dan angin menyulitkan nelayan menjaring
ikan, Cuaca terang bulan pun menjadi penyebab musim musimnya ikan masing –
masing misalnya jikalau terang bulan ikan sulit didapatkan dan pasokan hasil ikan
nelayan menjaringpun sedikit.
Harga ikan ini akan menaik jika musim – musim sulit tidak mendukung hasil
nelayan,karna Pendapatan produsen utama lokal/ Nelayan ini tak sama besar saat
menjual ikan banyak, maka barang yang langka harus dijual lebih mahal,
konsumenpun harus rela tidak mendapatkan ikan yang murah bahkan dengan kualitas
baik, karena harga yang mahal tersebut membuat para pedagang harus menyimpan
ikan tersebut berhari – hari lantas tidak laku hari itu maka harus dijual kembali besok
harinya. Harga ikan relative masing jenis ikan berbeda karna penulis sangat suka ikan
gembung maka yang wajib ditanya adalah harga Ikan Gembung yakni jikalau tak
musim mencapai Rp. 40.000,- perkilo, bila musim bisa murah Rp.30.000 s/d
Rp.25.000, ini adalah harga diwarung Pak Iwan dan Perbandingan Penjual di Pasar
SP.
Universitas Riau Kepulauan – Fakultas Ekonomi 11
B.2.3 Kebijakan Ekonomi Makro yang di kuasai Pemerintah yakni Inflasi pada SDA.
Pengaruh Kenaikan Harga BBM pada GAS LPG (Inflasi Tertekan)
Inflasi tertekan: kenaikan harga – harga yang tidak berjalan secara
sewajarnya dan oleh karenan pemerintah membuat peraturan perundang – undangan
untuk menyekat kenaikan harga.
Dibawah ini inflasi tertekan mempengaruhi kenaikan harga suatu barang yang
dimonopoli oleh pemerintah berikut hasil penelitiannya:
Pada Bulan Januari 2014 dikomplek Perumahan Sari Padjajaran terjadi
Kelangkaan Gas LPG 3KG, tidak hanya di station Gas terdekat tapi seluruh Batu Aji
merasakan dampak tersebut, dimana tingkat inflasi harga GAS LPG 12Kg ditetapkan
pemerintah naik di tingkat agen dari Rp105.000 naik menjadi Rp125.000 (tergantung
lokasi) terhitung mulai 7 Januari 2014, pukul 00.00 WIB ditetapkan oleh pertamina.
disini Peran Makronya Pemerintah telah mengakibatkan kelangkaan Gas LPG 3kg,
kendati dikarenakan semua konsumen gas LPG 12 kg beralih menggunakan LPG 3kg
bahkan men-stock banyak - banyak dirumah mereka sementara pasokan Gas LPG
3Kg tidak mencukupi permintaan pasar. Apalagi sering kita lihat bukan Ibu Rumah
Tangga Saja yang pakai Gas LPG 12kg tetapi juga Penjual Makanan, ini juga
mengakibatkan bertambahnya budget Cost Penjualan Makanan yang tidak akan mau
rugi.
Penulis pun mendapatkan kendala dalam kebijakan ini dimana penulis sulit
mendapatkan Gas LPG 3KG yang selalu dipakai dan harus mencari pasokaan dengan
Universitas Riau Kepulauan – Fakultas Ekonomi 12
harga lebih mahal yakni Rp.20.000,-. s/d Rp.23.000,- (tergantung lokasi agen) Karna
kelangkaan ini station pasokan Gas di komplek-pun tega menaikkan harga Rp.5.000,-
karna mengetahui banyak yang menggunakan tabung Gas LPG 3kg dirumah – rumah,
sementara stok distation juga pas-pasan. Hingga 2 minggu pertama dibulan januari
sangat berdampak imbasnya pada hal Kenaikan Harga Gas LPG ini serta
kelanggkaannya.
B.2.4 Pengaruh Kenaikan Kurs Uang Asing Dolar Terhadap Rupiah Harga Daging
dan Beras Sembari Melonjak bersama. (Inflasi DiImpor)
Inflasi diimpor: kenaikan harga – harga yang disebakan oleh kenaikan harga
– harga barang impor yang digunakan sebagai bahan mentah produksi dalam negeri.
A. Daging
“Dari November atau Desember sih memang sudah naik mba harga Daging,
sampai sekarang gak jauh beda paling pas februari kemarin Turun Rp.5.000. jadi
harganya di January Rp.85.000, Februari Rp 75.000 s/d Rp80.000 kurang tahu juga
kenapa udah dari sananya (Penjual Daging di Pasar)” jawab pedagang warung
tersebut pak iwan.
Maka Saya menambahkan lagi informasi dari Penjual daging di Pasar SP
“kalo saya kurang tahu persis, tapikan ini Daging Import jadi Nilai Beli Daging
meningkat karna pas belinya pake dolar, jadi 1 dolar uda beda harganya sama rupiah
sebelum dolar naik” imbuh pedagang daging tersebut.
Jadi membeli daging dari Luar Negeri alias Import harus menyesuaikan diri
dengan kondisi moneter Negara ini yakni Kurs Dolar menaik dan Pembelian
dagingpun harus ikut menyetarakan harga kurs tersebut, dimana membutuhkan devisa
yang besar untuk membeli daging Import karna Kurs Dolar Tak lagi melulu Rp.
Universitas Riau Kepulauan – Fakultas Ekonomi 13
9700,-an tetapi sudah Rp. 12.000,-an, membutuhkan tambahan uang untuk
mengkonversikan kedolar agar bisa membeli daging Import.
B. Beras
Penulis mencekkan harga Beras ke warung Bu’de dan Pak Iwan masih di
komplek Perumahan Sari Padajajaran, Beras yang sering digunakan konsumen ialah
Beras Rambutan yakni Rp.8,000,- di warung Bu’de harga perkilonya dan Harga di
warung Pak Iwan 1 kilonya Rp. 9.000,- s/d. mungkin perbedaannya dari cara
mendapatkan keuntungan masing – masing warung serta kondisi cost tambahan dari
transport dan pemasok yang berbeda.
Menurut pedagang ini belum ada perubahan harga yang signifikan terhadap
beras, masih normal sekitar Rp8.000 s/d Rp.9.000, kadang harganya naik turun sekitar
dari Rp.1,000 saja, mungkin karna pasokan beras masih stabil di gudang distributor
jadi tak ada harga yang melonjak tinggi saat ini.
“iya beras ini kan bukan beras lokal sepertinya, soalnya saya kalo pulang
kampung ke jawa gak ada merk beras – beras kea di batam ini, harganya pasti ikut
dolar karena beras import” penjelasan dari Bu’de, yang menyimpulkan bahwa beras –
beras ini adalah beras impor
Kendati Indonesia di supply dari Daging Luar Negeri alias Import dan Juga
sama dengan halnya Beras yakni Beras Bulog dan lain lain, hal ini sangat berimbas
dengan kenaikkan harga tersebut dengan naiknya dolar, dan Daging Lokal hanya
tersedia pada Hari Raya Besar umat muslim saja karena konsumen ingin daging yang
segar baru dipotong dan pasokan hanya saat setahun sekali saja dari Peternak Lokal,
Pemerintah sulit mendapatkan stock Daging dari lokal, maka tidak lain harus
mengimport.
Universitas Riau Kepulauan – Fakultas Ekonomi 14
Semoga Sistem Kerja Pemerintahan terbaru 2014 bisa mengatasi hal ini,
mengswasembadakan semua kebutuhan rakyat dari dalam negeri, mensejahterakan
peternak dan petani, walau tak bisa dipungkiri ini juga manfaat dari kebijakan
Pemerintah terhadap Perdagangan Bebas, tetapi Produsen dalam negeri Sepertihalnya
Petani dan Peternak adalah pelaku ekonomi dari skala mikro dan akan membesar, dan
ini juga salah satu lapangan kerja yang harus dimanfaatkan bukan hanya menjadi
konsumen melulu, niscaya lapangan kerja yang super-omset dimana beratus juta
konsumen dan berpuluh – puluh juta pengangguran di Indonesia yang akan menjadi
rantai produsen dan konsumen serta rantai ekonomi Indonesia.
Dengan kekayaan tanah yang kata koesplus “kolam susu” toh dilempar saja
kayu jadi singkong katanya bisa dimakan bisa jadi panganan pokok orang dibagian
timur Indonesia, mungkin harus menetralisirkan harga barang – barang pembantu
terdahulu untuk menternak dan bertani seperti kedelai untuk pangan ternak yang juga
diimport, pupuk yang sangat harganya melejit yang bahkan juga harus dipasok dari
import. Terlihat banyak homework Pemerintah untuk mensejahterakan rakyatnya
dibidang ekonomi yakni Pangan kebutuhan Primer Manusia.
B.2.5 Barang yang tidak memiliki inflasi per Januari – Maret 2014 (Inflasi Nol Persen)
Dalam penelitian ini penulis mengemukakan ada beberapa sembako yang tidak
beranjak dari harga sebelumnya yang ditetapkan pasar yakni ada Gula Pasir, Susu, Minyak
Goreng dan Garam dimana ketiga barang ini masih dalam posisi aman dari inflasi karena
produksi dan permintaan akan barang ini sangat terkendali dimana produksi tersebut masih
didalam negeri dan tidak ada perlonjakan seperti harga - harga impor yang mengikuti
fluktuasi nilai mata uang luar, dan hasil produksi dan Gula Pasir, Susu, Minyak Goreng dan
Garam masih bisa dicapai oleh produsen dimana belum ada kendala dari bahan baku
Universitas Riau Kepulauan – Fakultas Ekonomi 15
pembuatannya, ataupun kebijakan pemerintah atas moneter, fiscal dan dasar segi penawaran
yang tidak menambah nilai suatu harga sembako ini.
BAB III
KESIMPULAN & SARAN
C.1 Kesimpulan
Dalam suatu wadah perekonomian terdapat siklus – siklus yang saling berinteraksi seperti
halnya ekonomi mikro dan ekonomi makro, dimana dalam penelitian kali ini penulis berkesimpulan
inflasi suatu harga tidak lain tidak bukan karna adanya transaksi yang bersiklus secara terus menerus
dan sumber daya alam yang terbatas menjadi faktor dalam memproduksi dan menentukan harga
untuk dipasarkan.
Upaya seorang pedagang ialah menjual barang dagang yang dibutuhkan secara masal dan
mendapatkan keuntungan sebanyak – banyaknya, tetapi konsumen ingin mendapatkan barang secara
banyak dan dengan harga perolehan serendah – rendahnya, siklus jual beli diwarung – warung
terdekat ini tidak lepas dari penetapan harga yang sesungguhnya oleh produsen. Nilai suatu barang
akan melonjak apabila tidak menutup kemungkinan suatu barang produksi mengalami kesulitan
memperoleh bahan baku produksi dan harus memproduksi secara besar – besaran dan tidak mampu
menyelesaikan permintaan produksi yang banyak disebut inflasi tarikan permintaan.
Disinilah peranan suatu wadah ekonomi terdapat pengendali ekonomi yakni pemerintah
mengatur dan mestabilkan pertumbuhan inflasi lebih rendah agar para konsumen dan produsen baik
pedagang dan pembeli tetap melangsungkan kehidupan ekonomis dengan stabil dimana terjadinya
Inflasi Tertekan, Inflasi diimpor dimana nilai suatu barang melonjak karena fluktuasi mata uang
dolar terhadap rupiah melonjak, Inflasi Desakan Biaya yakni kenaikan harga karena bahan baku dan
kenaikan upah.
Universitas Riau Kepulauan – Fakultas Ekonomi 16
Peran pemerintah lebih banyak disini namun harus terus menstabilkan inflasi – inflasi diatas
seperti halnya untuk inflasi diimpor yang berpengaruh oleh kenaikan mata uang dolar, diharapkan
dari segi penawaran untuk menambah pertambahan produksi dalam negeri dengan menggalakkan
teknologi atas produksi untuk menswasembadakan hasil produksi dalam negeri mencapai konsumsi
untuk seluruh rakyat Indonesia jika perlu melebihi swasembada rakyat bisa dilakukan pengeksporan
keluar negeri dalam memperoleh devisa negara.
C.2 Saran
Secara pribadi penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan atau kejanggalan. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis
harapkan demi kelancaran dalam pembuatan makalah selanjutnya.
Universitas Riau Kepulauan – Fakultas Ekonomi 17
DAFTAR PUSTAKA
Sukirno, Sadono. Makro Ekonomi – Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers, 2014.
http://www.imoney.co.id/articles/dampak-inflasi-2013-terhadap-kenaikan-harga-dan-
prediksi-tahun-2014/
http://batampos.co.id/09-01-2014/harga-sembako-di-tanjungpinang-mulai-meroket/
http://batampos.co.id/07-01-2014/harga-resmi-elpiji-12-kilo-gram-di-batam-rp100-600/
Universitas Riau Kepulauan – Fakultas Ekonomi 18