MAKALAH+ASKEP (MS)

27
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Lata r Be lakan g Multiple sclerosis (MS)  adalah suatu  penyakitdimana syar af-sy araf dari sistim syaraf  pusat (ot akdan sumsu m tulang belaka ng atau spi nal cor d) membur uk atau deg ener asi. Myelin, yang menye diak an suatu penut up atau isolasi untuk  syaraf-syaraf, memperbaiki  pengantaran (konduksi) dari impuls-impuls sepanjang syaraf-syaraf dan  juga adalah penting unt uk memelihara kesehatan da ri sya ra f-sy araf. Pada mul tiple scle rosi s, per ada nga n menye babka n myelin akhirnya menghilang . Sebagai konsekwensinya, impuls-impuls listrik yang berjalan sepanjang syaraf-syaraf memperlambat, yaitu menjadi lebih perlahan. Sebagai tambahan, syaraf-syaraf sendiri menjadi rusak. etika semakin banyak syaraf-syaraf yang terpengaruh, seorang   pasien mengalami suatu  gangguan yang progresif pada fungsi-fungsi yang di kont rol ol eh sisti m syara f seperti pengl ihatan , kemampuan berbicara, berjalan, menulis, dan ingatan. ira -ki ra !"#,### ora ng- ora ng di $merika mempunyai mul tiple scle ros is. %iasanya, seorang pasien didiagnosis dengan multip le sclerosis berumur antara &# dan "# tahun'anita lebih rentan terjangki t MS daripada pria, MS "# lebih sering terjadi pada wanita daripada  pria (! berbanding &). MS adalah penyakit orang dewasa muda rata-rata usia terjadinya sera nga n adal ah &&- !* tahun, teta pi jangka uan sera nga n sebena rny a sang at lua s hin gga mencapai kira-kira +#-"* tahun. 1.2 Rumusan Masalah +. $pa definisi dari multiple sklerosis  2. $pa etiologi dari multiple sklerosis !. $pa klasifkasi dari multiple sklerosis . %a ga iman a pa tofisiologi dari multiple sklerosis 5. $pa manifestasi klinis dari multiple sklerosis . Apa pemeriksaan diagnostic untuk multiple sklerosis ? 7. %agaimana penatalaksanaan dari multiple sklerosis /. $pa k omplikasi d ari multiple sklerosis 1

Transcript of MAKALAH+ASKEP (MS)

Page 1: MAKALAH+ASKEP (MS)

8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)

http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 1/27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Multiple  sclerosis (MS)  adalah  suatu  penyakitdimana  syaraf-syaraf dari  sistim syaraf 

 pusat (otakdan  sumsum tulang  belakang atau  spinal cord) memburuk atau degenerasi.

Myelin, yang  menyediakan suatu penutup atau isolasi untuk   syaraf-syaraf, memperbaiki

 pengantaran (konduksi) dari impuls-impuls sepanjang syaraf-syaraf dan  juga adalah penting

untuk memelihara kesehatan  dari syaraf-syaraf. Pada  multiple sclerosis, peradangan

menyebabkan myelin akhirnya menghilang. Sebagai konsekwensinya, impuls-impuls listrik 

yang berjalan sepanjang syaraf-syaraf memperlambat, yaitu menjadi  lebih perlahan. Sebagai

tambahan, syaraf-syaraf sendiri menjadi rusak. etika semakin banyak syaraf-syaraf yang

terpengaruh, seorang   pasien mengalami suatu  gangguan  yang progresif pada fungsi-fungsi

yang dikontrol oleh sistim syaraf seperti  penglihatan, kemampuan berbicara, berjalan,

menulis, dan ingatan.

ira-kira !"#,### orang-orang di $merika mempunyai multiple sclerosis. %iasanya,

seorang pasien didiagnosis dengan multiple sclerosis berumur antara &# dan "# tahun'anita

lebih rentan terjangkit MS daripada pria, MS "# lebih sering terjadi pada wanita daripada

 pria (! berbanding &). MS adalah penyakit orang dewasa muda rata-rata usia terjadinya

serangan adalah &&-!* tahun, tetapi jangkauan serangan sebenarnya sangat luas hingga

mencapai kira-kira +#-"* tahun.

1.2 Rumusan Masalah

+. $pa definisi dari multiple sklerosis 

2. $pa etiologi dari multiple sklerosis

!. $pa klasifkasi dari multiple sklerosis

. %agaimana patofisiologi dari multiple sklerosis

5. $pa manifestasi klinis dari multiple sklerosis

. Apa pemeriksaan diagnostic untuk multiple sklerosis ?

7. %agaimana penatalaksanaan dari multiple sklerosis

/. $pa komplikasi dari multiple sklerosis

1

Page 2: MAKALAH+ASKEP (MS)

8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)

http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 2/27

1.3 u!uan

+ 0ntuk mengetahui definisi dari multiple sklerosis 

2 0ntuk mengetahui etiologi dari multiple sklerosis

! 0ntuk mengetahui klasifkasi dari multiple sklerosis

0ntuk mengetahui patofisiologi dari multiple sklerosis

5 0ntuk mengetahui manifestasi klinis dari multiple sklerosis

0ntuk mengetahui pemeriksaan diagnostic untuk multiple sklerosis

7 0ntuk mengetahui penatalaksanaan dari multiple sklerosis

/ 0ntuk mengetahui komplikasi dari multiple sklerosis

2

Page 3: MAKALAH+ASKEP (MS)

8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)

http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 3/27

BAB II

PEMBAHA"AN

2.1 De#inisi

Multipel sklerosis yang dulu disebut juga sklerosis diseminasi adalah

penyakit degeneratif, bersifat kronis dan progresif yang merusak myelin

pada sususan saraf pusat !ickey, 2""#$Multiple sclerosis M%$ merupakan keadaan kronis, penyakit

degeneratif dikarakteristikkan oleh adanya bercak kecil demielinasi pada

otak dan medulla spinalis. &emielinasi menunjukkan kerusakan myelin

yaklni adanya material lunak dan protein disekitar serabut'serabut saraf 

otak. Myelin adah %ubstansi putih yang menutupi serabut saraf yangberperan dalam konduksi saraf normal konduksi salutatory$.

M% merupakan salah satu gangguan neurologik dimana onset

terjadinya multipel sklerosis rata'rata terjadi di usia 2" dan (" tahun.

Multipel sklerosis umumnya terjadi pada usia de)asa muda dan sekitar

2"* mengalami onset a)al di usia (" dan 5" tahun. +enyakit ini lebih

sering terjadi )anita dari pada pria. sklerosis multipel berasal dari

banyaknya daerah jaringan parut sklerosis$ yang me)akili berbagai

bercak demielinasi dalam sistem saraf. +ertanda neurologis yang mungkin

dan gejala dari sklerosis multipel sangat beragam sehingga penyakit ini

tidak terdiagnosis ketika gejala pertamanya muncul.

2.2 Eti$l$gi

+enyebab terjadi multipel sklerosis masih belum diketahui secara pasti.

amun, para ilmu)an memperkirakan bah)a terdapat beberapa faktor

penyebab terjadinya multipel sklerosis. +enyebab M% belum diketahui

secara pasti namun ada dugaan berkaitan dengan -irus dan mekanisme

autoimun lark, 1//1$.0erusakan myelin pada M% mungkin terjadi akibat respon abnormal

dari sistem kekebalan tubuh, yang seharusnya melindungi tubuh dari

serangan organisme berbahaya bakteri dan -irus$.- angguan autoimun kemungkinan dirangsang infeksi -irus$- enetik

- 0elainan pada unsur pokok lipid mielin- 3acun yang beredar dalam %%

4

Page 4: MAKALAH+ASKEP (MS)

8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)

http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 4/27

- nfeksi -irus pada %%+Ada beberapa 6aktor'faktor pemicu dan yang dapat memperburuk

eksaserbasi $ multipel sklerosis yaitu - 0ehamilan

- nfeksi yang disertai demam- %tress emosional- edera

2.3 %lasi#ikasi

Menurut %asic 1eurologi (Mc. 2raw 3ill,&###),ada beberapa kategori sklerosis

multipel berdasarkan progresi4itasnya adalah 5

+. 6elapsing 6emitting sklerosis multipel

7ni adalah jenis MS yang klasik yang sering kali timbul pada akhir usia belasan atau dua

 puluhan tahun diawali dengan suatu erangan hebat yang kemudian diikuti dengan

kesembuhan semu.8ang dimaksud dengan kesembuhan semu adalah setelah serangan hebat

 penderita terlihat pulih.1amun sebenarnya,tingkat kepulihan itu tidak lagi sama dengan

tingkat kepulihan sebelum terkena serangan.sebenarnya kondisinya adalah sedikit demi

sedikit semakin memburuk.jika sebelum terkena serangan hebat pertama penderita memiliki

kemampuan motorik dan sensorik, 3ampir 9# penderita sklerosis multipel pada awalnya

mengalami kondisi ini, setelah beberapa kali mengalami serangan hebat, jenis sklerosis

multipel ini akan berubah menjadi Secondary Progressi4 sklerosis multipel

&. Primary Progresssi4 MS

Pada jenis ini kondisi penderita terus memburuk ada saat : saat penderita tidak

mengalami penurunan kondisi, namun jenis sklerosis multipel ini tidak mengenal istilah

kesembuhan semu. ;ingkat progresi4itanya beragam pada tingakatan yang paling parah,

 penderita sklerosis multipel jenis ini biasa berakhir dengan kematian.

!. Secondary Progressi4 sklerosis multipel

7ni adalah kondisi lanjut dari 6elapsing 6emitting sklerosis multipel. Pada jenis ini

kondisi penderita menjadi serupa pada kondisi penderita Primary Progresssi4 sklerosis

multipel.

. %enign sklerosis multipel

Sekitar &# penderita sklerosis multipel jinak ini. Pada jenis sklerosis multipel ini

 penderita mampu menjalani kehidupan seperti orang sehat tanpa begantung pada siapapun.

Serangan : serangan yang diderita pun umumnya tidak pernah berat sehingga para penderita

sering tidak menyadari bahwa dirinya menderita sklerosis multipel.2.& Pat$#isi$l$gi

(

Page 5: MAKALAH+ASKEP (MS)

8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)

http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 5/27

Page 6: MAKALAH+ASKEP (MS)

8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)

http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 6/27

ke waktu ber4ariasi dan tingkat keparahan serta jangka waktunya pun dapat berubah, dan

semua 4ariasi dan perubahan itu dapat terjadi bahkan pada penderita yang sama. 2ejala-

gejala umum tersebut adalah5

1. (angguan "ens$rik 

2angguan sensorik merupakan gejala awal yang paling sering ditemukan pada MS (&+-"") dan

 berkembang>timbul hampir pada semua pasien MS. %iasanya pasien sering datang dengan keluhan

rasa baal atau kesemutan dimulai pada satu kaki yang merambat keatas (ascending) pada satu sisi

kemudian kesisi yang lain (kontra sisi).

- Penglihatan kabur 

- Penglihatan membayang (diplopia)

- 1euritis optikal

- Pergerakan mata yang tak terkontrol

- kebutaan (sangat jarang terjadi)

- 3ipestesi (baal), parestesi (kesemutan), disestesi (rasa terbakar). 3ipestesi merupakan gejala

yang tersering muncul. 2angguan ini dapat timbul disemua daerah distribusi, satu atau lebih

dari satu anggota gerak,wajah atau badan (trunkal).

2. (angguan M$t$rik 

2ejala awal motorik ditemukan pada !&-+ kasus MS dan lebih dari # kasus MS mempunyai

gejala motorik.2angguan motorik terjadi akibat terlibatnya traktus piramidalis yang menyebabkan

kelemahan,spastisitas, gangguan gerakan tangkas, dan hiperfleksi. 2angguan ini dapat timbul akut

atau kronik progresif dengan kelemahan satu atau lebih anggota gerak, kelemahan otot wajah,

kekakuan tungkai yang dapat menyebabkan gangguan dalam berjalan dan keseimbangan atau terjadi

suatu spastisitas. ?atihan atau panas biasanya menyebabkan gejala memburuk .

- hilang keseimbangan tubuh

- 2emetar (tremor)

- ketidakstabilan kemampuan berjalan (ataksia)

- kekakuan anggota tubuh

- gangguan koordinasi

- perasaan lemah5 pada kasus tertentu hal ini dapat mempengaruhi kaki dan

kemampuan berjalan

- kekakuan otot yang dapat mempengaruhi mobilitas dan cara berjalan

3. (angguan in)ra *erasa

- perasaan geli di beberapa bagian tubuh

- perasaan seperti di tusuk-tusuk jarum

8

Page 7: MAKALAH+ASKEP (MS)

8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)

http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 7/27

- kebas (paraesthesia)

- perasaan seperti terbakar

o nyeri dapat menyertai penyakit MS, contohnya, nyeri di wajah (seperti trigeminal

neuralgia), dan nyeri otot&. (angguan kemam*uan +er+i,ara

- perlambatan cara berbicara

- berbicara seperti menggumam

- perubahan ritme berbicara

- sulit menelan (dysphagia)

'. (angguan +erkemih )an BAB

2angguan berkemih merupakan salah satu gejala MS yang sering ditemukan.Pada saat

awal terjadi @urgency dan frekuensiA kemudian terjadi inkontinensia urin. onstipasi lebih

sering ditemukan (!*-"!) dibandingkan inkontinensia al4i. 3al diatas merupakan masalah

yang serius bagi penderita MS karena dapat menyebabkan infeksi pada saluran kemih.

- 2angguan kandung kemih meliputi5 sering buang air kecil, tidak dapat buang air kecil

secara tuntas atau tidak bisa menahan air kecil.

- 2angguan usus meliputi5 konstipasi>sembelit, dan kadang-kadang diare.

-. (angguan "eksual

2angguan seksual terjadi pada lebih dari 9# pasien MS. <isfungsi seksual merupakan

gabungan dari berbagai masalah yang timbul baik masalah motorik dan sensorik maupun

masalah psikologis penderita.

- impoten

- %erkurangnya kemampuan seksual

- kehilangan gairah

. (angguan %$gniti# )an Em$si

Masalah kognitif seperti kesulitan berkonsentrasi,gangguan memori, dan gangguan

mental terdapat pada #-9# pasien MS. %anyak penderita MS meninggalkan pekerjaannya

akibat masalah diatas. Pada B +# kasus, disfungsi mental berat dan demensia dapat tejadi.

2angguan ini mungkin berhubungan dengan depresi yang dilaporkan ditemukan pada &"-

"# kasus MS.

$da beberapa penelitian yang mengatakan bahwa depresi pada MS bukan karena masalah

 psikologi,umur atau lamanya menderita penyakit tetapi dipengaruhi oleh jumlah lesi yang

ditemukan pada gambaran M67 (Swirsky-Sacchetti ; et al +**&). $trofi otak, pembesaran

4entrikel dan menipisnya korpus kalosum juga penyebab gejala gangguan kognitif diatas.

7

Page 8: MAKALAH+ASKEP (MS)

8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)

http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 8/27

/. (angguan Ner0us ranialis

Gangguan Penciuman 5 2angguan penciuman sering ditemukan terjadi pada kasus MS.

Gangguan Penglihatan 5

 1euritis Cptika (C1) adalah gangguan penglihatan yang paling sering terjadi +-&! kasus dan

"# ,biasanya muncul secara akut atau subakut dan unilateral dengan diikuti rasa nyeri pada mata

terutama dengan adanya gerakan bola mata. 1euritis Cptika bilateral sangat jarang terjadi, bila

ditemukan biasanya asimetris dan lebih berat pada satu mata. 1euritis optika bilateral biasanya terjadi

 pada anak dan ras $sia.

2angguan 2erakan %ola Mata

2angguan gerakan bola mata sering terjadi pada pasien MS biasanya berhubungan dengan

gangguan saraf penggerak bola mata, 1er4us cranial =7,777 dan jarang pada ner4us =7. 1istagmus

adalah gejala yang paling sering muncul (<ellDCsso,<aroff,;roost,+**#) berupa @jelly likenystagmusAberupa gerakan cepat dengan amplitudo kecil, pendular. 7nternuklear ophtalmoplegia

(71C) juga sering ditemukan, dan bila ditemukan bilateral biasanya didapatkan juga adanya nistagmus

4ertical dan upward gaEe.

Gangguan Nervus Kranial lain.

2angguan sensasi pada wajah ,subjektif maupun objektif sering ditemukan. <itemukannya

trigeminal neuralgia pada dewasa muda mungkin merupakan gejala awal dari MS. 3emifasial

spasme,paresis wajah tanpa adanya gangguan pengecap dapat ditemukan.=ertigo dilaporkan

merupakan gejala yang ditemukan pada !#-"# kasus MS dan biasanya berhubungan dengan

kelainan ner4us kranialis, biasanya ditemukan hipo atau hiperakusis. %isa juga terjadi gangguan

 pendengaran dan biasanya unilateral. 2angguan yang berhubungan dengan 1er4us ranial 7F,F dan

F77 biasanya terjadi disfagia.dan biasanya merupakan gejala akhir yang muncul.

2.- Pemeriksaan Diagn$stik 

1. Pemeriksaan elektroforesis terhadap GSS 5 0ntuk mengungkapkan adanya ikatan

oligoklonal ( beberapa pita imunoglobulin 2 H 7g2 I ), yang menunjukkan

abnormalitas immunoglobulin.

2. Pemeriksaan potensial bangkitan 5 dilakukan untuk memebantu memastikan luasnya

 proses penyakit dan dan memantau perubahan penyakit.

3. G; scan 5 dapat menunjukkan atrofi serabral

&. M67 untuk memperlihatkan plak-plak kecil dan untuk menge4aluasi perjalanan

 penyakit dan efek pengobatan.

'. Pemeriksaan urodinamik untuk mengetahui disfungsi kandung kemih

-. Pengujian neuropsikologik dapat diindikasikan untuk mengkaji kerusakan kognitif.

( Mutaqin Arif, Asuhan keperawatan klien dangan gangguan system persyarafan,( 2! "

hal 2#$ "

#

Page 9: MAKALAH+ASKEP (MS)

8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)

http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 9/27

2. Penatalaksanaan

 9ujuan dari pengobatan atau penatalaksanaan multiple sklerosis adalah

menghilangkan gejala dan membantu fungsi klien.

A. Penatalaksanaan farmakoterapi1. 9erapi obat untuk fase akut 0ortikosteroid dan A9! &igunakan sebagai agens anti'in:amasi yang

dapat meningkatkan konduksi saraf. +emberian a)al dapat dimulai dari

Metilprednisolon ".5'1 g ; selama 4 '7 hari dan dosisnya diturunkan

8"mg perhari selama 4 hari berturut'turut sampai 1" mg per hari.

&osis oral dapat diberikan sama dengan ; kecuali penurunan dosis 8"

mg selama 5'7 hari.2. 9erapi obat untuk menurunkan jumlah kekambuhan

<eta interferon betaseron $ &igunakan dalam perjalanan

relapsing'remittting, dan juga menurunkan secara signi=kan jumlah

dan beratnya eksaserbasi. nterferon tidak dapat diberikan dengan

dosis tunggal tetapi harus di kombinasikan dengan 4 jenis obat yaitu

alfa, beta dan gamma interferon. Alfa dan beta diproduksi dari sel

yang terinfeksi -irus. <eta interferon menurunkan frekuensi

kambuhnya M%. 3ute pemberian obat melalui subkutan dan lebih

baik lagi pemberian melalui intratekal atau M. &osis pada orang

de)asa 4'/ juta unit % 4>minggu selama 8 bulan. bat lain yang

dapat menurunkan frekuensi kambuhnya M% adalah copolymer 1

dan [email protected]. <aklofen sebagai agens antispasmodic merupakan pengobatan yang

dipilih untuk spastisitas. 0lien dengan spastisitas beret dan kontraktur

memerlukan blok saraf dan inter-ensi pembedahan untuk mencegahkecacatan lebih lanjut.

4. munosupresan immunosuppressant$ dapat menstabilkan kondisi

penyakit5. 9erapi obat lain cycloscospamid, total limpoid irradiation 9$.

B. Terapi suportif 1. 9erapi suportif diberikan untuk mencegah terjadinya komplikasi dan

mempertahankan kondisi pasien agar tetap stabil. 6isioterapi dan

/

Page 10: MAKALAH+ASKEP (MS)

8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)

http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 10/27

terapi okupasi diberikan untuk mempertahankan tonus dan kekuatan

otot serta ditambah dengan obat untuk relaksasi otot untuk

mengurangi ketidaknyamanan dan nyeri karna spastik.C. Bl$k sara# )an *em+e)ahan <ilakukan jika terjadi spastisitas berat dan kontraktur 

untuk mencegah kerusakan lebih lanjut

2./ %$m*likasi

omplikasi yang biasanya terjadi pada multiple skleriosis adalah 5

1. <isfungsi pernafasan

2.  7nfeksi kandung kemih, system pernafasan dan sepsis

3.  omplikasi dari imobilitas

BAB III

A"UHAN %EPERA4AAN

1"

Page 11: MAKALAH+ASKEP (MS)

8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)

http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 11/27

$nt$h %asus

 1y $ usia &/ tahun datang ke poli neurologi 6SGM dengan keluhan kelemahan kedua

tungkai sejak B+," tahun SM6S. Pada awalnya (Januari &#+!) pasien merasakan kelemahan

 pada kaki kiri dan tangan kiri disertai rasa tebal sampai di lutut. Pasien tidak dapat bekerjalagi karena kelemahan kakinya, bila berjalan kaki kiri diseret. 6asa tebal menghilang sendiri

& bulan kemudian tetapi rasa lemah masih tetap ada. Cleh keluarga dibawa berobat kedokter 

saraf dan dikatakan terkena 4irus, pasien diberi obat (nama obat tidak ingat) dan menurut

keluarga keadaan pasien membaik. emudian pasien dapat bekerja lagi walaupun kelemahan

tungkai masih ada. + bulan kemudian kaki kanan terasa lemah dan tebal diikuti oleh rasa tebal

 pada lengan kiri, rasa tebal dirasakan sampai dikepala. Cleh keluarga dibawa ke 6S dan

dirawat, pasien kemudian pulang dan dikatakan penyakit tidak dapat diobati. Pasien pulang

kerumah dan berjalan sudah harus dipapah karena keempat anggota gerak sudah lemah

terutama kedua tungkai. Pasien juga mulai mengeluhkan penglihatan mulai terganggu, pasien

mengatakan penglihatan seperti ada kabut dan silau bila kena sinar, dan beberapa bulan

kemudian pandangan pasien menjadi dobel bila melihat jauh dan pasien sering merasa

 berputar, keluhan penglihatan ini dirasakan pasien semakin memberat. elemahan kedua

tungkai makin bertambah dan selama + tahun pasien hanya dapat duduk di tempat tidur dan

menggunakan kursi roda bahkan sejak bulan SM6S pasien sudah tidak dapat duduk lagi

karena lemah. Sejak & bulan SM6S pasien mulai bicara tidak jelas dan pasien mengeluh sulit

menelan dan sering tersedak, disekitar mulut pasien juga dirasakan tebal. esulitan %$% dan

%$ pasien sering ngompol dan menurut keluarga pasien sering lupa terhadap sesuatu yang

sudah dikerjakan sebelumnya. Pandangan pasien juga semakin kabur. Cleh keluarga pasien

dibawa ke 6SGM.

1. PEN(%A5IAN

IDENIA"

 1ama 5 1y. $

0mur 5 &/ ;ahun

Jenis elamin 5 P

Suku > %angsa 5 7ndonesia

$gama 5 7slam

Pekerjaan 5 7bu 6umah ;angga

Pendidikan 5 SM$

11

Page 12: MAKALAH+ASKEP (MS)

8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)

http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 12/27

$lamat 5 <s. %endet Gukir, Jombang

 1o. 6egister 5 -

;gl M6S 5 &! Mei &#+

;gl Pengkajian 5 &! Mei &#+

<iagnosa Medis 5 Multipel Sklerosis

I. RI4A6A %EPERA4AAN 7 NUR"IN( HI"8R6 9

%eluhan utama

lien datang dengan keluhan kelemahan kedua tungkai sejak B+," tahun SM6S.

1.1. Ri:ayat Penyakit "ekarang

Pada awalnya (Januari &#+!) pasien merasakan kelemahan pada kaki kiri dan tangan kiri

disertai rasa tebal sampai di lutut, rasa tebal menghilang sendiri & bulan kemudian tetapi

rasa lemah masih tetap ada. Cleh keluarga dibawa berobat kedokter saraf dan dikatakan

terkena 4irus, pasien diberi obat (nama obat tidak ingat). + bulan kemudian kaki kanan

terasa lemah dan tebal diikuti oleh rasa tebal pada lengan kiri, rasa tebal dirasakan

sampai dikepala, oleh keluarga dibawa ke 6S dan dirawat, pasien kemudian pulang dan

dikatakan penyakit tidak dapat diobati. elemahan kedua tungkai makin bertambah

selama + tahun pasien hanya dapat duduk di tempat tidur dan menggunakan kursi roda.

Sejak & bulan SM6S pasien mulai bicara tidak jelas dan pasien mengeluh sulit menelan

dan sering tersedak, disekitar mulut pasien juga merasakan tebal,  oleh keluarga pasien

dibawa ke 6SGM.

1.2. Ri:ayat %esehatan er)ahulu

6iwayat sakit kepala sejak / tahun yang lalu dan dirasakan di belakang kepala, pasien

minum obat-obat warung. 6iwayat 4aksinasi 5 Menurut orang tua pasien tidak 

mendapatkan 4aksinasi saat balita.

1.3. Ri:ayat %esehatan %eluarga

Crangtua pasien (bapak) pernah mengalami kelemahan kedua tungkai disertai rasa baal

yang menjalar keatas tetapi sembuh tanpa pengobatan medis (pengobatan alternatif)

PEMERI%"AAN ;I"I% 

1.&. ANDA < ANDA =IAL

12

Page 13: MAKALAH+ASKEP (MS)

8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)

http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 13/27

esadaran 5 komposmentis

keadaan umum 5 lemah

;< 5 +##>/# mm3g

 1adi 5 /# K>menit

Suhu 5 !9 G

66 5 +/ K>menit

1.-. PEMERI%"AAN PER "I"EM

A. "istem Perna#asan

Hi)ung

7nspeksi 5 tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada secret>ingus,tidak ada

 pemberian C& melalui nasal>masker.

Palpasi 5 tidak ada nyeri tekan dan tidak ada fraktur tulang nasal

Mulut

7nspeksi 5 mukosa bibir lembab, menggunakan alat bantu pernapasan

Leher

7nspeksi 5 bentuk leher normal dan simetris

Palpasi 5 tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa, tidak ada pembesaran kalenjer tiroid;aring

7nspeksi 5 tidak ada kemerahan dan tanda-tanda infeksi>oedem

Area Da)a

7nspeksi 5 tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan, pergerakan dada simetris,

 bentuk dada normal.

Palpasi 5 tidak ada nyeri tekan dan tidak ada kelainan pada dinding thoraK.

Perkusi 5 bunyi paru sonor pada seluruh lapang paru.

$uskultasi 5 suara nafas 4esikuler 

B. %ar)i$0askuler Dan Lim#e 

4a!ah

7nspeksi 5 simetris dan konjungti4a merah muda

Leher

7nspeksi 5 tidak ada bendungan 4ena jugularis

Palpasi 5 tidak ada nyeri tekan

Da)a

7nspeksi 5 bentuk dada normal dan simetris

Palpasi 5 tidak ada pembesaran ictus cordis

Perkusi 5 adanya bunyi redup pada batas jantung dan tidak terjadi pelebaran atau

 pengecilan

14

Page 14: MAKALAH+ASKEP (MS)

8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)

http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 14/27

$uskultasi 5 bunyi jantung normal

Ekstermitas atas

7nspeksi 5 tidak ada 4arises, sianosis, clubbing finger, oedem

Palpasi 5 suhu akral dingin

Ekstermitas +a:ah7nspeksi 5 tidak ada 4arises, sianosis, clubbing finger, oedem

Palpasi 5 suhu akral dingin

. Persyara#an

Anamnesa hilang keseimbangan, perubahan bicara, parastesia pada bagian wajah dan

 paralysis pada bagian tungkai.

Pemeriksaan ner0us

•  1er4us 7 olfaktorius (pembau)

lien bisa membedakan aroma saat di beri minyak wangi dan minyak kayu putih.•  1er4us 77 opticus (penglihatan)

etajaman penglihatan 5

Penglihatan pasien kabur dan padangan menjadi dobel bila melihat jauh.

•  1er4us 777 oculomotorius

;idak terdapat edem kelopak mata dan kelainan bentuk bola mata.

•  1er4us 7= toklearis

%entuk pupil bulat isokor, ukuran pupil mm>mm dan reaksi pupil terhadap cahaya L>L

•  1er4us = trigeminus (sensasi kulit wajah)

6eflek masester 5 LSensibiltas wajah 5

Pasien tidak dapat merasakan tusukan benda tumpul dan tajam pada daerah sekitar 

wajah.

•  1er4us =7 abdusen

2erakan bola mata pasien cepat (nistagmus) dan penglihatan ganda (diplopia)•  1er4us =77 facialis

Pasien tidak bisa merengut dan menggembungkan pipi

•  1er4us =777 auditorius>akustikus

ungsi pendengaran baik

•  1er4us 7F glosoparingeal

6eflek muntah 5 -

•  1er4us F 4agus

1(

Page 15: MAKALAH+ASKEP (MS)

8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)

http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 15/27

Pasien kesulitan menelan

 

 1er4us F7 aksesorius

Pasien kesulitan untuk mengangkat bahu

• 1er4us F77 hypoglosal>hipoglosum

%entuk lidah simetris, pasien mampu menjulurkan lidah dan menggerakkannya ke

segala arah

Re#lek ;isi$l$gis

%isep 5 -

;risep 5 -

Patella 5 L

$rchiles 5 LRe#lek Pat$l$gis

- %abinski 5 L

- %rudEinski 7>77 5 ->L

- Ghadok 5 L

- Cppenhiem 5 L

- 2ordon 5 L

- 2onda 5 L

- 6ossolimo 5 L

- ;rommer 5 -

ingkat %esa)aran 7%ualitas9 Gomposmetis

ingkat %esa)aran 7%uantitas9

- (" NM=" O +"

D. PerkemihanEliminasi Uri

Anamnesa Nnurisis>ngompol dan inkontenensia urine

(enetelia Eksterna

7nspeksi 5 tidak ada oedem dan tidak ada tanda-tanda infeksi

Palpasi 5 tidak ada nyeri tekan atau tonjolan

%an)ung %emih

7nspeksi 5 terdapat ketegangan pada kadung kemih

Palpasi 5 adanya tahanan lunak pada kandung kemih

(in!al

7nspeksi 5 tidak ada pembesaran pinggang

Palpasi 5 tidak ada nyeri tekan

Perkusi 5 tidak nyeri ketok 

E. "istem Pen,ernaanEliminasi Al0i

15

Page 16: MAKALAH+ASKEP (MS)

8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)

http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 16/27

Page 17: MAKALAH+ASKEP (MS)

8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)

http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 17/27

Payu)ara

7nspeksi 5 bentuk simetris, bersih, tidak ada masa dan tidak ada luka

Palpasi 5 tidak ada benjolan dan pengeluaran cairan atau darah, tidak ada nyeri tekan

$>illa

7nspeksi 5 tidak ada benjolan

Palpasi 5 tidak teraba benjolan

A+)$men

7nspeksi 5 tidak terdapat pembesaran perut

Palpasi 5 tidak ada masa

I. Perse*si "ens$ri

Anamnesa  penglihatan pasien kabur dan ganda

Mata7nspeksi 5 bentuk mata simetris

ornea 5 normal berkilau transparan

7ris>pupil 5 warna iris hitam reflek pupil isokhor 

?ensa 5 jernih dan transparan

Sclera 5 putih

Palpasi 5 tidak ada nyeri tekan dan pembengkakan

Pen,iuman7hi)ung9

Palpasi 5 tidak ada pembengkakan dan tidak ada nyeri tekan

17

Page 18: MAKALAH+ASKEP (MS)

8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)

http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 18/27

II. DIA(N8"A %EPERA4AAN

N".

DIA(N8"I"

7NANDAI9

3ambatan Mobilitis isik (###/")

DE;INII8Neterbatasan pada pergerkan fisik tubuh atau satu atau lebih ekstremitas

secara mandiri dan terarah.

DE;ININ(

HARAE

RI"I"

- Penurunan waktu reaksi

- esulitan membolak- balik posisi

- Melakukan akti4itas lain sebagai pengganti pergerakan (mis.,

meningkatkan perhatianpada akti4itas orang lain, mengendalikan

 perilaku, fokus pada ketunadayaan> akti4itas sebelum sakit)

- <ispnea setelah berakti4itas

- Perubahan cara berjalan

- 2erakan bergetar 

- eterbatasan kemampuan melakukan keterampilan motorik halus

- eterbatasan kemampuan melakukan keterampilan motorik kasar 

- eterbatasan rentang pergerakan sendi- ;remor akibat pergerakan

- etidakstabilan postur 

- Pergerakan lambat

- Pergerakan tidak terkoordinasi

RELAED

;A8R"

- 7ntoleransi akti4itas

- Perubahan metabolisme seluler 

- $nsietas

- 7ndeks masa tubuh diatas persentil ke-9" sesuai usai

- ontraktur  

- epercayaan budaya tentang akti4itas sesuai usia

- isik tidak bugar 

- Penurunan ketahanan tubuh

- Penurunan kendali otot

- Penurunan massa

- Penurunan kekuatan otot

1#

Page 19: MAKALAH+ASKEP (MS)

8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)

http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 19/27

- urang pengetahuan tentang nilai akti4itas fisik

- eadaan mood depresif 

- eterlambatan perkembangan

- etidakyamanan

- <isuse

- alu sendi

- urang dukungan lingkungan (mis., fisik atau sosial)

- eterbatasan ketahanan kardio4askuler 

- erusakan intregitas struktur tulang

- Malnutrisi

- 2angguan muskuloskeletal

- 1yeri

- $gens obat

- Program pembatasan gerak 

- eengganan memulai pergerakan

- 2aya hidup monoton

- 2angguan sensori preseptual

"u+!e,ti0e )ata entry

kelemahan kedua tungkai

 bicara pasien tidak jelas

8+!e,ti0e )ata entry

esadaran 5 komposmentis

keadaan umum 5 lemah

    D    I    A    (    N    8    "    I    " lient

Diagn$sti,

"tatement

Ns. Diagn$sis 7"*e,i#y9

3ambatan Mobilitas isik 

Relate) t$ 

3ambatan Mobilitas isik berhubungan dengan gangguan neuromuskular 

1/

Page 20: MAKALAH+ASKEP (MS)

8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)

http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 20/27

2"

Page 21: MAKALAH+ASKEP (MS)

8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)

http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 21/27

III. INER=EN"I

  7nisial Pasien 5 1y $

;anggal 5 &! Mei &#+

  <iagnosa eperawatan 5 3ambatan Mobilitas isik 

NI N8

71;N6=N1S7 $;7=7;$S C0;GCMN 71<7G$;C6  

Setelah dilakukan tindakan keperawatan

3ambatan Mobilitas isik pasien teratasi

dengan kriteria hasil5

era*i latihan Am+ulasi<efinisi 5 Peningkatan dari

 pemberian bantuan dengan cara

 berjalan untuk mempertahankan

fungsi tubuh selama pasiendirawat dan selama fase

 penyembuhan

• %antu pasien untuk duduk di tempat

tidur maupun di kursi

• onsultasikan dengan tim

fisioterapi untuk merencanakan

latihan

• Pastikan alat bantu dalam kondisi

 baik 

• Sediakan alat bantu ambulasiseperti walker (alat bantu jalan)

• Jelaskan pada pasien tentang

keamanan berpindah posisi serta

teknik ambulasi

• %antu pasien untuk berdiri dan

- Am+ulasi

- %$$r)inasi

*ergerakan

' %erjalan dengan langkah yang pelan ()

' meningkatkan mobilitas ($

' meningkatkan kemandirian. ($

' Memperkuat kontraksi otot (!)

' Mengontrol pergerakan ()

' Menyeimbangkan pergerakan ()

21

Page 22: MAKALAH+ASKEP (MS)

8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)

http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 22/27

NI N8

era*i Latihan M$+ilitas

<efinisi5 pergerakan tubuh baik aktif maupun pasif untuk 

memelihara atau mengembalikan

fleksibilitas

mempertahankan jarak langkah

 pada setiap ambulasi

• ;ingkatkan ambulasi secara nandiri

dengan sedikit bantuan

• ;entukan pembatasan pergerakan

dan efeknya• Jelaskan kepada pasien > keluarga

tujuan dan rencana untuk berlatih

• Monitor ketidaknyamanan atau rasa

sakit selam akti4itas

• Posisikan pasien seoptimal

mungkin dalam melakukan

 pergerakan aktif dan pasif 

• ?akukan latihan P6CM atau bantu

latihan $6CM

• 7nstruksikan pasien atau keluarga

 bagaimana cara yang sistematis

melaksanakan P6CM atau $6CM

• <orong pasien untuk mencoba

menggerakkan badan sebelum

mulai 6CM

• Moti4asi untuk tetap melakukan

 pergerakan walaupun di tempat

tidur atau diatas kursi dorong

- M$+ilitas ' eseimbangan ()

' oordinasi ()

' %erjalan()

22

Page 23: MAKALAH+ASKEP (MS)

8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)

http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 23/27

NI N8

ambulasi, jika mampu

• B-aluasi kemampuan untuk

melakukan mobilisasi secara

aman dan berikan alat

bantu berjalan.

24

Page 24: MAKALAH+ASKEP (MS)

8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)

http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 24/27

I=. IMPLEMENA"I

(L?5AM IMPLEMENA"I PARA;

& Mei &#+   • membantu pasien untuk duduk di tempat tidur

maupun di kursi• mekonsultasikan dengan tim fisioterapi untuk

merencanakan latihan

• memastikan alat bantu dalam kondisi baik 

• menyediakan alat bantu ambulasi seperti walker (alat

 bantu jalan)

• menjelaskan pada pasien tentang keamanan

 berpindah posisi serta teknik ambulasi

• membantu pasien untuk berdiri dan mempertahankan

 jarak langkah pada setiap ambulasi

• mningkatkan ambulasi secara nandiri dengan sedikit

 bantuan

• mnentukan pembatasan pergerakan dan efeknya

• menjelaskan kepada pasien > keluarga tujuan dan

rencana untuk berlatih

• memonitor ketidaknyamanan atau rasa sakit selam

akti4itas

• meposisikan pasien seoptimal mungkin dalam

melakukan pergerakan aktif dan pasif 

• melakukan latihan P6CM atau bantu latihan $6CM• meinstruksikan pasien atau keluarga bagaimana cara

yang sistematis melaksanakan P6CM atau $6CM

• mendorong pasien untuk mencoba menggerakkan

 badan sebelum mulai 6CM

• memoti4asi untuk tetap melakukan pergerakan

walaupun di tempat tidur atau diatas kursi dorong

ambulasi, jika mampu

• mee-aluasi kemampuan untuk melakukan

mobilisasi secara aman dan berikan alatbantu berjalan.

2(

Page 25: MAKALAH+ASKEP (MS)

8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)

http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 25/27

=. E=ALUA"I

NO TGL!A" CATATAN P#$%#"BANGAN PA$A&

1. 25 Mei

2"1(

%

0lien mengeluh kelemahan keduatungkai

bicara pasien tidak jelas

pasien mengeluh sulit menelan dan

sering tersedak, disekitar mulut

pasien juga dirasakan tebal.

0esulitan <A< dan <A0 pasien sering

ngompol

menurut keluarga, pasien sering

lupa terhadap sesuatu yang sudah

dikerjakan sebelumnya.

+andangan pasien juga semakin

kabur dan pandangan pasien

menjadi dobel bila melihat jauh

0esadaran komposmentis

keadaan umum lemah

 9& 1""#" mm!g

+asien menggunakan kursi roda

hilang keseimbangan dan parastesia

pada bagian )ajah

inkontenesia urine

A Masalah klien belum teratasi.

+ 3encana masih di teruskan.

Melaksanakan tindakan yang

telah ada.

B masih terdapat kelemahan pada

tungkai

25

Page 26: MAKALAH+ASKEP (MS)

8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)

http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 26/27

BAB I=

PENUUP

3.1 %esim*ulan

%klerosis multipel merupakan penyakit degenerasi yang menyerang

sistem saraf pusat yaitu otak dan medula spinalis . +enyakit ini ditandai

dengan adanya kelemahan, mati rasa, hilangnya fungsi pendengaran dan

penglihatan yang biasanya terjadi pada umur 1#'(" tahun. <anyak

pasien yang menderita multipel sklerosis hidup normal diantara periode

kambuhnya penyakit. <eberapa pasien yang penyakitnya lebih parah

dibutuhkan pera)atan yang intensif di rumah. 0ebanyakan pasien yang

menderita multipel sklerosis mengalami kelemahan, penurunan imunitas,

gangguan perkemihan, disfungsi se>ual, kelemahan, perubahan interaksi

social. +asien membutuhkan )aktu untuk menyesuaikan diri denganpenyakit yang dialaminya, dan beberapa pasien perlu dilakukan konseling

dan psikotherapi untuk mengatasi perubahan tubuh yang dialaminya.

Calaupun obat untuk kesembuhan belum ada namun penanganan medis

dan asuhan kepera)atan yang tepat diperlukan agar pasien dapat

menjalani akti=tas sehari'hari dengan optimal.

 

28

Page 27: MAKALAH+ASKEP (MS)

8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)

http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 27/27

DA;AR PU"A%A

www.google.co.id

www.wikipedia.co.id

Scribd

rancis 2S, < Pierre,$ntel PJ. 1eurology in Glinical Practise5 Multiple Sclerosis,& nd ed, 'ashington,

%utterworth 3einemann,+**5 p +!#/-!" 

Pirko 7,1oseworthy J3, <emyelinating <isorder of ;he Gentral 1er4ous System.<alam 5 2oetE G2 5

;eKtbook of Glinical 1eurology,&nd ed, Pennsyl4ania, ;he Gurtis Genter 7ndependence Suare 'est

Philadelphia,&##!,p +##-9 

Multiple Sclerosis 5 'hat is Multiple Sclerosis, a4ailable from 5 http>www.Multiple Sclerosis.org 

 1owack J', Multiple Sclerosis, a4ailable from 5 http> www,emedicine.com