makalah askep feokromositoma

29
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kelenjar adrenal dilaporkan keberadaannya pertama kali pada tahun 1563 oleh Eustachius. Sementara itu, Addison secara klinis melaporkan saat otopsi pada tahun 1855. Kelenjar adrenal adalah kelenjar endokrin dengan dua bagian utama, yaitu korteks dan medula. Hormon utama yang dihasilkan oleh korteks adrenal adalah kortisol dan hormon utama yang dihasilkan oleh medula adrenal adalah epinefrin. Ketika tumor berkembang di kelenjar adrenal, mereka mengeluarkan jumlah kelebihan hormon ini. Tumor yang timbul di korteks adrenal disebut adenoma adrenocortical yang bersifat jinak dan karsinoma adrenocortical yang bersifat ganas, dan dapat menghasilkan tekanan darah tinggi, berat badan, rambut tubuh berlebih, melemahnya tulang dan diabetes. Sedangkan tumor di medula adrenal disebut neuroblastoma dan pheochromocytoma, dan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, sakit kepala, jantung berdebar, dan keringat berlebihan. 1

description

makalah askep feokromositoma

Transcript of makalah askep feokromositoma

Page 1: makalah askep feokromositoma

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kelenjar adrenal dilaporkan keberadaannya pertama kali pada tahun

1563 oleh Eustachius. Sementara itu, Addison secara klinis melaporkan saat

otopsi pada tahun 1855. Kelenjar adrenal adalah kelenjar endokrin dengan

dua bagian utama, yaitu korteks dan medula. Hormon utama yang dihasilkan

oleh korteks adrenal adalah kortisol dan hormon utama yang dihasilkan oleh

medula adrenal adalah epinefrin.

Ketika tumor berkembang di kelenjar adrenal, mereka mengeluarkan

jumlah kelebihan hormon ini. Tumor yang timbul di korteks adrenal disebut

adenoma adrenocortical yang bersifat jinak dan karsinoma adrenocortical

yang bersifat ganas, dan dapat menghasilkan tekanan darah tinggi, berat

badan, rambut tubuh berlebih, melemahnya tulang dan diabetes. Sedangkan

tumor di medula adrenal disebut neuroblastoma dan pheochromocytoma, dan

dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, sakit kepala, jantung berdebar, dan

keringat berlebihan.

Tumor kelenjar adrenal jarang dijumpai. Kebanyakan tumor adrenal

diketahui secara kebetulan dan terdeteksi sebagai tumor jinak serta

merupakan penyebab kematian 0,02-0,2% karena kanker. Tetapi 40-70%

telah terjadi penyebaran waktu diagnosis. Bhargav dkk melaporkan telah

mendapatkan 59 kasus selama 14 tahun di India, jumlah itu terdiri dari kanker

korteks adrenal 7,5% , pheochromocytoma 43% , kista adrenal 13,2% ,

myelolipoma 11,3% , dan lesi radang 9,4%. Di Amerika Serikat, tumor

korteks adrenal pada anak di bawah usia 20 tahun sekitar 25 kasus per tahun.

Sedangkan di Brazil selatan terjadi 10 kali lipat lebih banyak. Terjadi lebih

banyak pada wanita daripada pria.

1

Page 2: makalah askep feokromositoma

Radiologi diagostik mempunyai peran dalam mendeteksi kelainan

adrenal. Tujuan utama pencitraan adalah menentukan apakah suatu massa

jinak atau ganas. Pemeriksaan tertentu dapat digunakan oleh radiolog untuk

menegakkan diagnosis definitif pada sebagian besar massa adrenal (termasuk

kanker, infeksi, dan perdarahan) berdasar pencitraan saja (Zeiger, et al,

2009). Terdapat berbagai macam modalitas pencitraan termasuk CT, MRI,

USG, dan pencitraan nuklir dapat digunakan dalam mengevaluasi kelainan

kelenjar adrenal. Di antara keempatnya CT scan merupakan modalitas primer

untuk mendeteksi dan menilai massa adrenal (Zeiger, et al, 2009, Mayo-

Smith, 2001).

Kepentingan membedakan suatu lesi adalah jinak atau ganas adalah

karena hal tersebut sangat berpengaruh pada pilihan terapi dan prognosis.

Untuk membedakan adenoma dengan proses metastasis, modalitas dengan

spesifisitas tinggi diperlukan. Modalitas yang dapat digunakan untuk

membedakan lesi jinak dan ganas meliputi CT scan, MRI, PET, dan biopsi

adrenal. Jika suatu lesi pada pasien onkologi tidak dapat secara ditentukan

sebagai adenoma secara definitif setelah dilakukan CT scan, maka pasien

perlu diperiksa leih lanjut dengan modalitas lain seperti MRI atau biopsi

adrenal untuk mengkonfirmasi lesi tersebut jinak atau ganas.

Dengan demikian, radiologi diagnostik mempunyai peran yang sangat

penting dan akan sangat membantu dalam penatalaksanaan pasien dengan

tumor adrenal. Oleh karena itu, kami akan membahas mengenai tumor

adrenal dalam referat ini.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa definisi dari Tumor Adrenal ?

2. Apa etiologi dari Tumor Adrenal ?

3. Bagaimana manifestasi klinik dari Tumor Adrenal ?

2

Page 3: makalah askep feokromositoma

4. Bagaimana patofisiologi dari Tumor Adrenal ?

5. Bagaimana pathway dari Tumor Adrenal ?

6. Apa saja komplikasi dari Tumor Adrenal ?

7. Bagaimana prognosis dari Tumor Adrenal ?

1.3 TUJUAN

1. Mengerti apa definisi dari Tumor Adrenal

2. Mengetahui apa etiologi dari Tumor Adrenal

3. Mengetahui bagaimana manifestasi klinik dari Tumor Adrenal

4. Mengetahui bagaimana patofisiologi dari Tumor Adrenal

5. Mengetahui bagaimana pathway dari Tumor Adrenal

6. Mengetahui apa saja komplikasi dari Tumor Adrenal

7. Mengetahui bagaimana prognosis dari Tumor Adrenal

3

Page 4: makalah askep feokromositoma

BAB 2

PEMBAHASAN

2. 1. Definisi

Feokromatisoma merupakan tumor yang berasal dari sel – sel

kromafin kelenjar adrenal yang menyebabkan pembentukan katekolamin

yang berlebihan. Dapat terjadi pada pria maupun wanita dan segala usia.

Namun, sering terjadi pada usia 30 – 60 tahun. Feokromositoma, disebabkan

oleh sekresi hormon epinefrin dan norepinefrin yang berlebihan. Adanya

tumor ini menyebabkan : jantung berdenyut cepat, kadar glukosa yang

tinggi pada urin dan darah, peningkatan Basal Metabolic Rate (BMR), muka

yang kemerah-merahan, berkurangnya rasa gugup, berkeringat, dan

penurunan motilitas gastrointestinal. Pengobatannya yaitu dengan tindakan

bedah pemindahan tumor.

Anatomi Fisiologi

Kelenjar Adrenal ( anak ginjal )

Terdapat 2 buah kelenjar adrenal pada manusia, dan masing-

masing kelenjar terletak diatas ginjal. Kelenjar adrenal terbagi menjadi 2

bagian, yaitu bagian medula adrenal ( bagian tengah kelenjar adrenal ) dan

korteks adrenal ( bagian luar kelenjar ).

4

Page 5: makalah askep feokromositoma

Korteks adrenal memproduksi 3 kelompok hormon steroid, yaitu

glukokortikoid dengan prototipe hidrokortison, mineralokortikoid

khususnya aldosteron, dan hormon-hormon seks khususnya androgen.

1. Glukokortikoid berfungsi untuk mempengeruhi metabolisme glukosa,

peningkatan sekresi hidrokortison akan menaikan kadar glukossa

darah.

2. Mineralikortikoid bekerja meningkatkan absorbsi ion natrium dalam

prose pertukaran untuk mengekresikan ion kalium atau hidrogen.

3. Hormon seks adrenal ( androgen ) memberikan efek yang serupa

dengan efek hormon seks pria.

Medula adrenal berfungsi sebagai bagian dari saraf otonom. Selain itu

juga menghasilkan adrenalin da noradrenalin. Nor adrenalin menikan

tekanan darah denga jalan merangsang serabut otot di dalam dinding

pembuluh darah untuk berkontraksi, dan adrenalin membantu metabolisme

karbohidrat dengan jalan menambah pengeluaran glukosa dari hati.

Fungsi kelenjar adrenal korteks :

1. Mengatur keseimbangan air, elektrolit dan garam

2. Mempengaruhi metabolisme lemak, hidrat arang, dan protein

3. Mempengaruhi aktivitas jaringan limfoid

Fungsi kelenjar adrenal medula :

1. Vasokontriksi pembuuh darah perifer

2. Relaksasi bronkus

3. Kontraksi selaput lendir dan arteriole

5

Page 6: makalah askep feokromositoma

2. 2. Etiologi

Etiologi penyakit Feokromatisoma yaitu :

a. Beberapa penderita memiliki penyakit keturunan yang disebut sindroma

endokrin multipel, yang menyebabkan mereka peka terhadap tumor dari

berbagai kelenjar endokrin.

b. Feokromositoma juga bisa terjadi pada penderita penyakit von Hippel-

Lindau, dimana pembuluh darah tumbuh secara abnormal dan

membentuk tumor jinak (hemangioma)

c. Pada penderita penyakit von Recklinghausen ( neurofinromatosis,

pertumbuhan tumor berdaging pada saraf ).

2. 3. Manifestasi Klinik

a. Gejala yang paling menonjol adalah tekanan darah tinggi, yang bisa

sangat berat. Pada sekitar 50% penderita, tekanan darah tinggi ini

bersifat menetap

b. Jantung berdebar-debar dan berdenyut lebih cepat

c. Berkeringat berlebihan

d. Pernapasan cepat

e. Kulit dingin dan lembab

f. Sakit kepala hebat

g. Nyeri dada dan perut

6

Page 7: makalah askep feokromositoma

h. Mual dan muntah

i. Gangguan penglihatan

j. Jari tangan kesemutan

2. 4. Patofisiologi

Feokromositoma adalah neoplasma sel-sel kromafin medula adrenal

atau diluar medula. Tumor ini mengeluarkan epinefrin,neorepinefin, atau

keduanya (jarang dopamin) dalam jumlah besar. Sebagian besar

feokromositoma mengeluarkan norepinefrin dan menyebabkan hipertensi

yang umumnya menetap ( jarang episodik). Feokromositoma yang

mengeluaarkan epinefrin lebih jarang menyebabkan hipertensi, umumnya

tumor ini menyebabkan serangan-serangan hiper glikemia, glukosuria, dan

efek metabolik lain.

Tabel 12-2 meringkaskan gambaran klinis feokromositoma,

feokromositoma jarang dijimpai, mungkin terdapat pada kurang dari 0,1%

pasien dengan hipertensi dan pada sekitar orang per sejuta populasi

feokromositoma terjadi pada kedua jenis kelaamin dan semua kelompok

usia tetapi umumnya di diagnosis pada dekade kehidupan keempat atau

kelima, dibandingkan dengan orang dewasa, anak dengan feokromositoma

lebh besar kemungkinannya mengidap tumor multivokal dan ekstra-

adrenal, dan kemungkinann suatu sindrom familial sebagai penyebabnya

harus selalu perlu di singkirkan

Diagnosis penting di tegakkan karena pengeluaran mendadak

katekolamin dari tumor ini suatu pembedahan atau persalinan dapat

menyebabkan kematian, feokromositoma kadang-kadang dinamai “tumor

10%”karena 10% terjadi di paraganglia ekstra-adrenal, 10% diluar

abdomen, 10% multipel, 10% bilateral.

Tabel 12-2 gambaran klinis feokromositoma

7

Page 8: makalah askep feokromositoma

Epidemiologi Dewasa ; kedua jenis kelamin; semua usia, khususnya usia 30 – 50 tahun

Perilaku bioligis 90% jinak; 10% ganas

Sekresi Taatekolamin kadar tinggi; sebagian besar mengeluarkan norepinefrin

Gambaran klinis Hipertensi menetap atau , yang lebih jarang, episodik, berkeringat, palpitasi, hiperglikemia, glikosuria kadang – kadang asimtomatik ( ditemukan secara tidak sengaja pada CT scan atau MRI)

Gabaran makroskopik Masa, sering hemoragik; 10% bilateral; 10% diluar adrenal

Gambaran mikroskopik

Sarang-sarang sel besar, stroma vaskular

Sekitar 10 % tidak berkaitan dengan hipertensi, 10 % terjadi pada anak, dan 10 % bersifat ganas, dahulu diduga bahwa sekitar 10 % terjadi sebagai bagian dari suatu sinddrom familial tetapi kini tampaknya sekitar 20-30 % kasus sebenarnya bersifat familial (Stephen J. McPhee, 2007).

2. 5. Pathway

8

Hiperpalsia sel C tiroid

Adenoma paratoroid

Mutasi gen NFI

Gen mutasi VHL

Sindrom multiple tipe II

Sindrom neurofibro

matosis tipe I

Sindroma von Hipple-

LindauGenetik

FEOKROMASITOMA

Katekolamin kadar tinggi

Mengeluarkan norepinefrin

Mengelurkan epinefrin

Desensitisasi sistem kardiovaskuler

Vasokontriksi Hiperglikemi Peningkatan metbolisme

Hipertensi

Nyeri kepala

Penurunan curah jantung

Intoleransi aktifitas

Page 9: makalah askep feokromositoma

2.6 Komplikasi

1. Retinopati hipertensif

2. Nefropati hipertensif

9

Page 10: makalah askep feokromositoma

3. Miokarditis

4. Peningkatkan agregasi trombosis

5. Gagal jantung kongestif dan vaskular

6. Aritmia

7. Syok ireversible

8. Gagal ginjal

2.7 Penatalaksanaan

1. Selama kejadian atau serangan hipertensi, takikardi, ansietas dan gejala feokromositoma lainnya, pasien dibaringkan di tempat tidur dengan bagian kepala ditinggikan untuk meningkatkan penurunan ortostatik tekanan darah.

2. Farmakoterapi3. Pembedahan untuk mengangkat tumor biasanya adrenalektomi4. Terapi penggantian kortikosteroid, diperlukan jika harus dilakukan

adrenalektomi bilateral.5. Perawatan pascaoperatif, dengan memantau kondisi pasien selama

beberapa hari dalam ruang perawatan intensif dengan memberikan perhatian khusus kepada perubahan elektrokardiografic, tekanan arterial, keseimbangan cairan dan elektrolit dan kadar glukosa darah.

2.8 Pemeriksaan Penunjang

1. Tes darah dan urine2. CT Scan3. Radiosotope scan

2.9 Prognosis

Tingkat ketahanan hidup 5 tahun untuk Feokromositoma non-ganas

lebih dari 95%, tetapi untuk phaeochromocytomas ganas kurang dari 50%.

Risiko keganasan agak lebih tinggi bila pasien masih anak-anak.

Kebanyakan paraganglionomas timbul dari jaringan chromaffin, sepanjang

rantai simpatik para-aorta, atau dalam organ-organ Zuckerkandl pada asal

mesenterika arteri inferior, dinding kandung kemih dan rantai simpatis di

leher atau mediastinum. Mereka biasanya jinak dan penata laksanaanya

cukup dengan reseksi bedah.

10

Page 11: makalah askep feokromositoma

BAB 3

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

11

Page 12: makalah askep feokromositoma

3. 1. Pengkajian

3.1.1 Identitas

Nama : Usia : Feokromositoma dapat terjadi pada segala usia,

tetapi insiden

puncaknya terletak pada usia anatara 25 dan 50

tahun.

Jenis kelamin : Penyakit ini menyerang laki-laki dan perempuan

dengan imsiden yang sama,

Alamat :

Pendididkan :

Pekerjaan :

Suku/ras :

3.1.2 Keluhan utamaKeluhan yang paling dirasakan yaitu lemah dan nyeri kepala.

3.1.3 Riwayat kesehatan a. Riwayat penyakit sekarang

Klien biasanya mengeluhkan selain lemah dan nyeri kepala yaitu

pucat, muntah, sesak, nafas cepat, nadi meningkat dan tekanan

darah meningkat.

b. Riwayat penyakit dahulu

Apakah pasien memiliki riwayat penyakit von hippel-lindau,

dimana pembuluh darah tumbuh secara abnormal dan membentuk

tumor jinak (hemangioma) dan pada penderita penyakit von

recklinghausen (neurofinromatosis, pertumbuhan tumor berdaging).

c. Riwayat kesehatan keluarga

Apakah pasien dan keluarga yang memiliki penyakit keturunan

yang disebut sindroma endokrin multipel, yang menyebabkan

mereka peka terhadap tumor dari berbagai kelenjar Endokrin.

3.1.4 Pemeriksaan Fisik (Review of system)a. Brain (B1)

12

Page 13: makalah askep feokromositoma

Pusing, sakit kepala, gangguan penglihatan, penurunan kekuatan

genggaman, insomnia, ansietas/gelisah, merasakan ancaman

kematian dan parestesia.

b. Blood (B2)Vasokontriksi menyebabkan kontraksi jantung meningkat dan

tekanan darah meningkat (hipertensi), takikardi, palpitasi,

kemerahan wajah dan diaforesis berlebihan.

c. Breath (B3)Takipnea

d. Bladder (B4)Penurunan haluaran urine

e. Bowel (B5)Hiperglikemia, mual muntah, penurunan berat badan dan kadang

disertai peningkatan berat badan.

f. Bone (B6)Kelemahan

3.1.5 Tanda-tanda vital (TTV)TD : meningkat (hipertensi)

RR : meningkat (takipnea)

N : meningkat (takikardia)

S : menurun

3.1.6 Pemeriksaan diagnostika. Peningkatan katekolamin serum

b. Peningkatan metanefrin urine dan asam vanilil mandelik

c. Kegagalan katekolamin serum untuk berespons terhadap supresi

setelah pemberian klonidin

d. Hiperglikemia

e. Scan CT abdomen memperlihatkan letak tumor.

3. 2. Analisa Data

NO DATA ETIOLOGI MASALAH

13

Page 14: makalah askep feokromositoma

1

Ds :      - Klien mengatakan

jantungnya berdebar-

debar

      - Klien mengatakan sakit

pada dada kiri

Do :- Klien tampak pucat

     - Kulit dan akral dingin

     - Nadi klien 85 x/ menit

     - Konjungtiva pada mata

klien tampak pucat

Vasokontriksi Penurunan curah jantung

2

Ds :

- Klien mengatakan terasa

nyeri pada daerah dada

dengan karakteristik

P : pada saat sesak

Q: terasa ditusuk- tusuk

R: pada dada daerah kiri

S: 4- 6 (sedang)

T: intermiten

Do :

- Klien tampak meringis

kesakitan

- Klien tampak memegang

dada kiri

Efek patologisNyeri akut

3

Ds :

       - Klien mengatakan letih

pada saat setelah

Ketidak seimbangan suplay dan kebutuhan

Intoleransi aktivitas

14

Page 15: makalah askep feokromositoma

beraktivitas

    -   Klien mengatakan ada

perasaan tidak nyaman

setelah beraktivitas

Do :

- Klien tampak lemah

- Klien tampak pucat

oksigen

3. 3.  Diagnosa Keperawatan

1.      Penurunan curah jantung berhubungan dengan vasokonstriksi

2.      Nyeri yang berhubungan dengan efek patologis

3.      Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan ketidakseimbangan

suplai dengan kebutuhan oksigen

3. 4. Rencana Keperawatan

Tgl Diagnosa Tujuan dan KH perencanaan Rasional

15

Page 16: makalah askep feokromositoma

keperawatan

Penurunan

curah jantung

berhubungan

dengan

vasokontriksi 

Peningkatan curah

jantung setelah

dilakukan tindakan

keperawatan selama

3x 24 jam dengan

kh :

jantung klien

tidak berdebar-

debar

 klien tidak

mengeluh sakit

dada

kulit dan akral

klien hangat

nadi dalam batas

normal 60- 80 x/

menit

konjungtiva

tidak tampak

pucat

pantau

frekuensi dan

irama jantung

auskultasi

bunyi jantung

anjurkan tirah

baring dalam

posisi semi

fowler

kolaborasi

pemberian

obat

hidralazin,

minoksidil,

loniren

mengetahui

intervensi

dini

memberikan

deteksi dini

dan

terjadinya

komplikasi

peningkatan

expansi paru

peningkatan

vasodilatasi

Nyeri yang

berhubungan

dengan efek

patologis

Nyeri hilang/

berkurang setelah

dilakukan tindakan

keperawatan selama

3 x 24 jam dengan

KH:

klien

mengatakan

nyeri

observasi

keluhan

nyeri, pantau

skla nyeri

menggunakan

angka 0 – 10

lakukan

memberikan

data dasar

untuk

mengevaluasi

kebutuhan

atau

keefektifan

intervensi

sebagai

16

Page 17: makalah askep feokromositoma

berkurang

dengan

skala 1- 3

klien tidak

tampak

meringis

kesakitan

teknik

pengurangan

nyeri non

farmakologi

yang tepat

yaitu teknik

relaksasi atau

distraksi

beri

informasi

tentang

berbagai

strategi untuk

menambah

penurunan

rasa nyeri

kolaborasi

pemberian

obat- obatan

analgetik

analgetik

tambahan

agar pasien

dan keluarga

dapat

melakukanny

a sendiri

tanpa

bantuan

perawat

untuk

menghilangk

an atau

mengurangi

nyeri

Intoleransi

aktivitas yang

berhubungan

dengan

ketidakseimba

ngan suplai

dan

kebutuhan

oksigen

Toleransi aktivitas

setelah dilakukan

tindakan

keparawatan selama

3 x 24 jam dengan

KH:

klien tidak

mengeluh

letih pada

saat setelah

gunakan

teknik

penghematan

m energi

anjurkan

pasien untuk

menghentika

n aktivitas

bila nyeri

dada, nafas

mempengaru

hi pilihan

intervensi

mendorong

pasienm

melakukan

hal dengan

membatasi

penyimpanan

17

Page 18: makalah askep feokromositoma

beraktivitas

klien tidak

terlihat

pucat

klien

tampak

rileks

klien tidak

terlihat

lemah

pendek,

kelemahan

atau pusing

terjadi

berikan

lingkungan

tenang, batasi

pengunjung

dan

pertahankan

tirah baring

jika

diindikasikan

energi dan

mencegah

kelemahan

tidak

memperparah

kondisi

patologis

agar klien

dapat

beristirahat

dan

menghemat

energi

BAB IV

PENUTUP

18

Page 19: makalah askep feokromositoma

4.1 Kesimpulan

Feokromatisoma merupakan tumor yang berasal dari sel – sel

kromafin kelenjar adrenal yang menyebabkan pembentukan katekolamin

yang berlebihan. Dapat terjadi pada pria maupun wanita dan segala usia.

Namun, sering terjadi pada usia 30 – 60 tahun. Feokromositoma, disebabkan

oleh sekresi hormon epinefrin dan norepinefrin yang berlebihan.

Adanya tumor ini menyebabkan : jantung berdenyut cepat, kadar

glukosa yang tinggi pada urin dan darah, peningkatan Basal Metabolic Rate

(BMR), muka yang kemerah-merahan, berkurangnya rasa gugup, berkeringat,

dan penurunan motilitas gastrointestinal. Pengobatannya yaitu dengan

tindakan bedah pemindahan tumor.

Terdapat 2 buah kelenjar adrenal pada manusia, dan masing-masing

kelenjar terletak diatas ginjal. Kelenjar adrenal terbagi menjadi 2 bagian,

yaitu bagian medula adrenal ( bagian tengah kelenjar adrenal ) dan korteks

adrenal ( bagian luar kelenjar ).

Tingkat ketahanan hidup 5 tahun untuk Feokromositoma non-ganas

lebih dari 95%, tetapi untuk phaeochromocytomas ganas kurang dari 50%.

Risiko keganasan agak lebih tinggi bila pasien masih anak-anak. Kebanyakan

paraganglionomas timbul dari jaringan chromaffin, sepanjang rantai simpatik

para-aorta, atau dalam organ-organ Zuckerkandl pada asal mesenterika arteri

inferior, dinding kandung kemih dan rantai simpatis di leher atau

mediastinum. Mereka biasanya jinak dan penata laksanaanya cukup dengan

reseksi bedah.

4.2 Saran

a. Bagi Mahasiswa

19

Page 20: makalah askep feokromositoma

Meningkatkan kualitas belajar dan memperbanyak literatur dalam

pembuatan makalah agar dapat membuat makalah yang baik dan benar.

b. Bagi Pendidikan

Bagi dosen pembimbing agar dapat memberikan bimbingan yang lebih

baik dalam pembuatan makalah selanjutnya.

c. Bagi Kesehatan

Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa kesehatan khususnya untuk

mahasiswa keperawatan agar mengetahui bagaimana asuhan

keperawatan pada pasien dengan Tumor Adrenal.

DAFTAR PUSTAKA

20

Page 21: makalah askep feokromositoma

Stephen J. McPhee, W. F. (2007). Patofisiologi Penyakit. Jakarta: EGC.

Suzzane C. Smeltzer, Brenda G. Bare. (2002). Keperawatan Medikal Bedah Vol.1. Jakarta:EGC.

Soepaman, Sarwono Waspadji. (2001). Ilmu Penyakit dalam Jilid II Edisi 3. Jakarta : Balai Penerbit FKUI

21