makalah vit c.doc

30
SEORANG PRIA USIA 70 TAHUN DENGAN KELUHAN KELELAHAN yang PROGRESIF, NYERI DI KEDUA KAKI dan LEMAH SELURUH BADAN KELOMPOK 6 030.06.070 Diana Yulianti 030.06.085 Fadillah Nur Herbuono 030.07.212 Regina Fristasari 030.07.225 Rizky Perdana 030.08.049 Ayu Ningtiyas Nugroho 030.08.051 Ayuniza Harmayati 030.08.111 Gita Mutiara Fitri 030.08.112 Hana 030.08.190 Paramitha Dwi Putri S 030.08.195 Purnamandala 030.08.247 Valdila Arcie Gayatri 030.08.248 Vanessa Aryani Octavia M 030.08.296 Nur Faradilla bt Moh Bakr

Transcript of makalah vit c.doc

SEORANG PRIA USIA 70 TAHUN DENGAN KELUHAN

KELELAHAN yang PROGRESIF, NYERI DI KEDUA KAKI

dan LEMAH SELURUH BADAN

KELOMPOK 6

030.06.070 Diana Yulianti

030.06.085 Fadillah Nur Herbuono

030.07.212 Regina Fristasari

030.07.225 Rizky Perdana

030.08.049 Ayu Ningtiyas Nugroho

030.08.051 Ayuniza Harmayati

030.08.111 Gita Mutiara Fitri

030.08.112 Hana

030.08.190 Paramitha Dwi Putri S

030.08.195 Purnamandala

030.08.247 Valdila Arcie Gayatri

030.08.248 Vanessa Aryani Octavia M

030.08.296 Nur Faradilla bt Moh Bakr

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

JAKARTA, 04 JANUARI 2011

BAB I

PENDAHULUAN

Scurvy adalah kondisi yang dikarakteristik dengan rasa lemas, kurang darah (anemia),

radang gusi, dan perdarahan pada kulit yang disebabkan karena defisiensi vitamin C dari

makanan. Vitamin C merupakan vitamin yang diperlukan untuk proses tumbuh kembang

normal. Tubuh manusia tidak memiliki kemampuan untuk menyintesis vitamin C, karena itu

diperlukan asupan dari luar untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Vitamin C banyak ditemukan pada buah-buahan seperti jeruk, anggur, lemon, pepaya,

dan stroberi. Sayuran yang juga mengandung vitamin C antara lain tomat, brokoli, paprika

hijau dan merah, selada, dan sayuran hijau lainnya.

Vitamin C dibutuhkan untuk berbagai proses biokimia dalam tubuh, antara lain,

membentuk dan menjaga integritas kolagen yang merupakan pembentuk struktur jaringan

tubuh (kulit, tulang, gigi, pembuluh darah, tulang rawan, dan otot). Selain itu, vitamin C

memiliki fungsi antioksidan, yaitu melindungi sel dari kerusakan oleh radikal bebas. Vitamin

C juga berperan dalam sistem kekebalan tubuh, yaitu dengan menstimulasi produksi sel darah

putih serta mendorong produksi antibodi dan interferon yang memberikan perlindungan

terhadap virus dan sel kanker.

Selain itu, vitamin C juga berkontribusi terhadap pertahanan tubuh dengan fungsinya

sebagai pembentuk kolagen yang merupakan penyusun kulit pada permukaan tubuh. Kulit ini

berperan sebagai pertahanan pertama terhadap invasi benda asing. Vitamin C juga memiliki

peran penting pada berbagai fungsi biokimia lainnya, yaitu pembentukan asam amino karnitin

dan katekolamin, serta membantu tubuh untuk menyerap zat besi dan memecah histamin yang

merupakan komponen radang pada reaksi alergi.(1)

.

BAB II

LAPORAN KASUS

Sesi I

Seorang pria, Tn. David berusia 70 tahun pensiunan guru dibawa ke UGD oleh tetangganya

yang melaporkan sejak 10 hari yang lalu penderita mengalami kemunduran oleh karena

kelelahan yang progresif, nyeri di kedua kaki dan lemah seluruh badan.

Sesi II

Pada anamnesis lebih lanjut didapatkan bahwa Tn. David terkena stroke iskemik 7 bulan yang

lalu, tinggal sendiri dan memliki riwayat hipertensi. Kehidupannya sehari-hari ia biasa makan

roti, keju, pasta, daging kaleng, dan minum bir yang biasa diminum 1-2 kaleng sehari. Selain

itu dalam riwayat pengobatan hariannya Tn.David mengkonsumsi aspirin 81 mg oral,

lansoprazole 30 mg oral, sebelum makan dan hidroklorotiasid 25 mg oral. Merokok dan

penggunaan obat terlarang disangkal.

Menurut yang merawat terdapat penurunan fungsi tubuh pada bulan terakhir, terdapat BAB

kemerahan, nafas pendek, mudah memar, kedua kaki bengkak, belakangan terdapat

kemerahan pada kedua tangan dan kaki, tidak ada alergi, gusi bengkak, gigi geligi banyak

yang tanggal.

Sesi III

Pada pemeriksaan fisik didapat:

Keadaan umum tampak lemah, tidak bersemangat, kaheksia, hemiparesis kiri.

kesadaran soporo komatos. Berat badan 67 kg, tinggi badan 188cm. Tekanan darah 110/65

mmHg, nadi 100x/menit, pernafasan 18x/menit, suhu 36,80C. Pada kulit terdapat bercak

merah disekitar folikel rambut berbentuk lingkaran. Pada kepala didapat rambut seperti gabus

tutup botol, gigi geligi buruk, gusi bengkak dan kemerahan. Pada ekstremitas atas dan bawah

didapatkan hemiparesis kiri dengan tonus otot berkurang, terdapat odem 2+ pada penekanan

ekstremitas bawah, pada pemeriksaan kulit ekstremitas atas dan bawah terdapat banyak ptekie

dan terdapat ekimosis yang besar dibawah kedua lutut.

Sesi IV

Hasil pemeriksaan Lab :

Hb : 9,1 gr/dl

MCV : 88

Hitung jenis : normal

Platelet : normal

Waktu protrombin (PT) : normal

Partial Tromboplastine Time (PTT) : normal

Elektrolit (natrium, kalium, kalsium, magnesium, fosfat) dalam batas normal

Fe dan Ferritin rendah normal

B12 dan asam folat juga normal

Albumin : 3,0 g/dl.

Pemeriksaan untuk menemukan hepatitis, hemolisis, dan vaskulitis negatif

Kadar Vit C diserum, hasilnya kurang dari 0,02 mg/dl

Urinalisis terdapat infeksi saluran kemih.

Tinja terdapat darah.

Thoraks foto normal, trabekula pada tulang femur dan radius/ulna normal

CTS kepala tidak terdapat lesi baru.

Pemeriksaan Doppler ultrasonografi tungkai bawah tidak menunjukkan adanya trombosis

pada vena dalam.

Pada pemeriksaan endoskopi menunjukkan esofagitis ringan di peralihan esofagus-gaster,

gaster dan duodenum normal.

Kolonoskopi menunjukkan divertikulitis kolon sigmoid dan adanya hemoroid interna. Sumber

asal perdarahan tidak dapat ditemukan.

BAB III

ANALISA KASUS

Informasi Kasus

Identitas Pasien

Nama : Tn. D

Umur : 70 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Pensiunan guru

Alamat : -

Pendidikan : -

Status perkawinan : -

Anamnesis

Keluhan utama :

- sejak 10 hari yang lalu mengalami kemunduran oleh karena kelelahan yang

progresif, nyeri di kedua kaki dan lemah seluruh badan.

Keluhan Tambahan:

- terdapat kemerahan pada kedua tangan dan kaki

- mudah memar

- kedua kaki bengkak

Riwayat Penyakit Dahulu :

- Pasien terkena stroke iskemik 7 bulan yang lalu

- Memiliki riwayat hipertensi

Riwayat Makanan :

Biasa makan roti, keju, pasta, daging kaleng, dan minum bir yang biasa

diminum 1-2 kaleng sehari

Riwayat Pengobatan :

aspirin 81 mg oral, lansoprazole 30 mg oral, sebelum makan dan

hidroklorotiasid 25 mg oral

Riwayat kebiasaan :

Merokok dan penggunaan obat terlarang disangkal

Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum

Tampak lemah, tidak bersemangat, kaheksia, hemiparesis kiri.

Tanda Vital

Kesadaran : Soporo komatos

TD : 110/65 mmHg normal

HR : 100x/menit normal

RR : 18x /menit normal

Suhu : 36,8 °C → normal

Data Antropometri

TB : 188 cm BMI : 67/1,882 = 18,95 (normal)

BB : 67 kg

Status Generalisata

Kepala : - didapat rambut seperti gabus tutup botol

- gigi geligi buruk, banyak yang tanggal

- gusi bengkak dan kemerahan

Kulit : - bercak merah disekitar folikel rambut berbentuk lingkaran

Extremitas : - hemiparesis kiri dengan tonus otot berkurang

- terdapat odem 2+ pada penekanan ekstremitas bawah

- pada pemeriksaan kulit ekstremitas atas dan bawah terdapat

banyak ptekie

- terdapat ekimosis yang besar dibawah kedua lutut

Hasil Pemeriksaan Lab :

Variable Hasil Pemeriksaan

Hb 9,1 gr/dl (menurun)

MCV 88

Hitung Jenis Normal

Platelet Normal

Waktu protrombin (PT) Normal

Partial Tromboplastine Time (PTT) Normal

Elektrolit (natrium, kalium, kalsium,

magnesium, fosfat)

Normal

B12 dan asam folat Normal

Fe dan Ferritin Rendah normal

Albumin : 3,0 g/dl Menurun (N= 3,5 – 5 g/dl)

Vit C diserum < 0,02 mg/dl Menurun (N= 0,2 – 2 mg/dl)

Urinalisis terdapat infeksi saluran kemih

Tinja terdapat darah

Toraks foto normal, trabekula pada tulang femur dan radius/ulna normal

CTS kepala tidak terdapat lesi baru

Pemeriksaan Doppler Ultrasonografi tungkai bawah tidak menunjukkan adanya thrombosis pada vena dalam.

Pada pemeriksaan endoskopi menunjukkan esofagitis ringan di peralihan esophagus-gaster, gaster dan duodenum normal

Kolonoskopi menunjukkan diverticulitis kolon sigmoid dan adanya hemoroid interna, sumber asal pendarahan tidak dapat ditemukan.

Pengkajian Masalah

Daftar Masalah Dasar masalah Hipotesis

anemia - lemah seluruh badan

- Hb = 9,1 gr/dl

- Perdarahan

- Intake kurang

Hipovitaminosis C - lemah seluruh badan

- kelelahan yang progresif

- gigi mudah tanggal

- gusi bengkak dan

kemerahan

- rambut seperti gabus

tutup botol

- ekimosis di bawah kedua

lutut

- terdapat banyak ptekie

pada ekstremitas

- intake kurang

ISK - hasil urinalisis - imun menurun

- divertikulitis kolon

Divertikulitis kolon - hasil kolonoskopi

- tinja berdarah

- imun menurun

Hemoroid interna - hasil kolonoskopi

- tinja berdarah

- intake kurang serat

- konsumsi alkohol

Esofagitis ringan - hasil endoskopi - konsumsi aspirin

- GERD

Pada pasien ini terdapat anemia dimana dilihat dari hasil pemeriksaan laboratorium Hb

menurun, etiologi anemia pada pasien ini dapat disebabkan akibat perdarahan atau dapat

pula disebabkan akibat intake yang kurang.

Gigi geligi banyak yang tanggal dan gusi bengkak, kemerahan pada pasien ini dapat

disebabkan karena Kadar vitamin C serum yang menurun karena fungsi dari vitamin C

itu sendiri berperan dalam pembentukan kolagen, dimana kolagen itu berfungsi untuk

memelihara integritas penempelan gigi dan gusi sehingga gigi geligi tidak mudah

tanggal.

Infeksi saluran kemih pada pasien ini dapat disebabkan akibat Peradangan pada

divertikula yang bisa menyebabkan terjadinya hubungan abnormal (fistula) antara usus

besar dan organ lain. Kebanyakan fistula terbentuk diantara kolon sigmoid dan kandung

kemih. Pada fistula tertentu, isi usus, termasuk bakteri normal, masuk ke kandung kemih

dan menyebabkan infeksi saluran kemih. Selain itu ISK pada pasien ini dapat

disebabkan akibat defisiensi vitamin C karena vitamin C juga berperan dalam sistem

kekebalan tubuh, yaitu dengan menstimulasi produksi sel darah putih serta mendorong

produksi antibody, sehingga apabila kekurangan vitamin C itu akan dapat menyebabkan

seseorang rentan terhadap infeksi.

Tinja terdapat darah,ini menunjukkan bahwa telah terjadinya

perdarahan saluran cerna. Jika terdapat darah segar ini menunjukkan

bahwa terjadi perdarahan saluran cerna bagian bawah, tetapi jika di

temukan darah bewarna hitam,ini menunjukkan bahwa terjadinya

perdarahan saluran cerna bagian atas. Perdarahan ini juga dapat

menyebabkan anemia.

Esofagitis ringan di peralihan esophagus – gaster yang didapat dari

pemeriksaan endoskopi menunjukkan kemungkinan adanya GERD

sehingga pasien ini menggunakan Lansoprazol untuk mengobati

GERD tersebut atau bisa juga disebabkan akibat konsumsi aspirin

jangka panjang sehingga dapat mengiritasi mukosa lambung secara

langsung.

Diverticulitis colon sigmoid dari hasil pemeriksaan kolonoskopi dapat

terjadi akibat system imunitas tubuh yang menurun sehingga

menyebabkan pasien rentan terhadap infeksi. Infeksi ini terjadi jika tinja

atau bakteri terperangkap di dalam divertikula.

Hemoroid interna dari hasil pemeriksaan kolonoskopi dapat terjadi

akibat pola makan kurang serat ini dapat membuat tinja keras

(konstipasi) dan memberikan tekanan pada saat mengejan

meningkat. Mengejan menyebabkan pembesaran dan prolapsus sekunder bantalan

pembuluh darah hemoroidalis. Jika mengejan terus menerus, pembuluh darah menjadi

berdilatasi secara progresif dan jaringan sub mukosa kehilangan perlekatan normalnya

dengan sfingter internal di bawahnya, yang menyebabkan prolapsus hemoroid yang

klasik dan berdarah. Selain itu dapat pula disebabkan Konsumsi alkohol dalam

jumlah banyak dan sering juga merupakan salah satu faktor pencetus. Alkohol dapat

menyebabkan penyakit hati yang pada akhirnya akan menimbulkan penyumbatan aliran

pembuluh darah pada rektum atau anus.

Pemeriksaan Penunjang Anjuran :

Angiografi untuk mengetahui sumber perdarahan itu sendiri yaitu dengan cara

menyuntikan zat warna ke dalam pembuluh darah yang memasok darah ke

usus besar lalu difoto rontgen.

Diagnosis Kerja :

SCURVY

Patogenesis Scurvy :

Hidroksilasi tidak sempurnapada residu prolin dan lisin

Merusak triple helix dan cross linking serat kolagen

Jaringan ikat lemah

Rambut gampang tercabut pembuluh darah rapuh

Kekurangan vitamin C

kurang serat

Factor resiko tinggi :kurang nutrisi jangka panjangorang tua, tinggal sendirialkoholikkurang intake sayur dan buah

Rambut seperti gabus

protein keluar Perdarahandiverticulitis

hemoroid

edema Sporokoma

kurang serat

Tatalaksana :

Tatalaksana untuk pasien ini meliputi :

Medikamentosa

1. Suplemen Vitamin C 800 – 1000 mg/hari dalam 1 bulan pertama dilanjutkan

dengan dosis 400mg/hari sampai pemulihan

2. Antibiotik seftriakson untuk mengobati infeksi saluran kemih dan divertikulitis

pada pasien ini. Jika keadaannya tidak membaik, terutama bila terdapat nyeri

tekan dan demam yang semakin meningkat, mungkin perlu dilakukan

pembedahan setelah dilakukan angiografi untuk mengetahui letak perdarahan.

Non medikamentosa

1. Banyak mengkonsumsi buah dan sayur yang mengandung vitamin c seperti

jeruk, anggur, lemon, pepaya, strawberry, brokoli, kembang kol, sawi, bayam,

kentang, tomat.

2. Berhenti mengkonsumsi alcohol karena alcohol dapat mengganggu proses

penyerapan dari vitamin C

3. Perbanyak minum air putih

Prognosis :

Ad vitam : dubia ad bonam

Ad fungsionam : dubia ad bonam

Ad sanasionam : dubia ad malam

BAB IV

TINJAUAN PUSTAKA

Scurvy adalah kondisi yang dikarakteristik dengan rasa lemas, kurang darah (anemia),

radang gusi, dan perdarahan pada kulit yang disebabkan karena defisiensi vitamin C dari

makanan.Vitamin C memainkan peranan penting dalam pembentukan kolagen, komponen

terpenting dalma jaringan ikat, yang berguna menunjang fungsi-fungsi pembuluh darah

maupun jaringan lainnya di dalam tubuh kita. Vitamin C juga memainkan peranan penting

dalam fungsi sistem kekebalan tubuh, penyerapan zat besi, metabolisme kolesterol, dan

aktivitas tubuh lainnya.(2)

TANDA DAN GEJALA

Gejala yang muncul biasanya setidaknya 3 bulan sejak kurangnya konsumsi

vitamin c dalam tubuh. Pasien biasanya mengeluh rasa lemas dan nyeri pada

kaki. Jika tidak segera ditangani, scurvy bisa menyebabkan masalah yang lebih

serius.

Pada kulit ditemukan bintik merah atau kebiruan di sekitar rambut. Rambut

mudah sekali tercabut. Bintik kemudian dapat membesar.

Di mulut, gusi mungkin bengkak dan kemerahan, kenyal jika diraba. Sedikit

sentuhan dapat membuat gusi mudah berdarah. Seringkali juga disebabkan

karena kebersihan mulut yang kurang dijaga.

Perdarahan pada persendian dapat menimbulkan nyeri dan perasaan tidak

nyaman. Persendian tampak merah, bengkak, dan nyeri bahkan dapat membuat

pasien kesulitan dalam berjalan.

Pasien juga mungkin mengeluhkan mata kering, mudah iritasi, tidak tahan

terhadap cahaya, pandangan kabur, dan rasa lengket.

Anemia atau kurang darah terjadi pada 75% pasien scurvy karena hilangnya

darah ke jaringan, gangguan penyerapan dari zat besi, serta perdarahan saluran

cerna.

Dapat juga disertai sesak nafas, tensi rendah, dan sakit dada yang dapat

menyebabkan kematian.

PENYEBAB

Scurvy disebabkan okeh karena defisiensi (kurangnya) vitamin C dalam tubuh

Scurvy biasanya terjadi pada pelaut yang berlayar di lautan bebas dalam jangka waktu

lama, seperti saat pertama kali ditemukan pada pelaut di abad ke15, dimana mereka

kekurangan sumber vitamin C yang dapat mudah didapat dari buah seperti jeruk.

Walaupun scurvy sangat jarang ditemukan pada kehidupan modern seperti saat ini,

dimana didapatkan akses yang cukup mudah dan merata untuk menikmati buah dan

sayuran segar, terutama di Indonesia, bagaimanapun beberapa kelompok orang

mempunyai resiko tinggi terjadinya scurvy, termasuk diantaranya: orang dengan

kurangnya nutrisi dalam jangka waktu panjang / malnutrisi kronik (peminum alkohol,

orang tua, orang yang tinggal sendiri, anak-anak, orang yang menjalani diet tertentu,

penyakit kejiwaan), orang dengan kondisi medis tertentu dimana absorbsi vitamin

berkurang (pasien cuci darah, kelainan pencernaan), negara dimana terjadi angka

tinggi kurang gisi, atau di populasi dimana ditemukan kesulitan akses konsumsi buah

dan sayuran.

TERAPI

Terapi untuk scurvy sangatlah mudah, dengan meminum suplemen vitamin c. Dosis dewasa

adalah 800-1000 mg/hari untuk setidaknya satu bulan, dilanjutkan dengan dosis 400mg/hari

sampai pemulihan. Saat ini banyak tablet ataupun cairan vitamin c dalam kadar yang cukup

tinggi, yang dapat dibeli bebas tanpa resep dokter. Perbaikan dapat dilihat dalam 24 jam

setelah terapi. Biasanya kerusakan permanen tidak terjadi pada scurvy, kecuali gigi tanggal

pada kelainan gusi.

KOMPLIKASI

Scurvy, jika tidak segera ditangani, dapat menjadi fatal dan berhubungan dengan kematian

Kematian yang berhubungna dengan perdarahan, tergantung dengan lokasi perdarahan di

tubuh. Pada perdarahan di tulang, dapat ditemukan nyeri yang dapat menjadi lumpuh.

Hilangnya fungsi organ tertentu akibat perdarahan sering menjadi komplikasi scurvy.

PENCEGAHAN

Diet dengan kadar vitamin C yang cukup dapat mencegah scurvy. Kebutuhan vitamin C pada

tiap umur berbeda, berdasarkan Food and Nutrition Board of the National Academy of

Sciences, kebutuhan vitamin C dalam sehari berdasarkan kelompok usia adalah sebagai

berikut:

Bayi (sampai usia 1 tahun) = 30-40 mg/hari

Anak dan dewasa = 45-60 mg/hari

Wanita Hamil = 70mg/hari

Ibu menyususi = 90-95/hari

Vitamin C sangat kaya kandungannya pada:

Jeruk

Berry

Brocolli

Kembang Kol

Sawi

Bayam

Kentang

Tomat

SUMBER REFERENSI

• Scurvy (vitamin c deficiency). DermNet New Zealand. (Online). Dapat diakses

di: http://dermnetnz.org/systemic/scurvy.html

• Scurvy: eMedicine Pediatrics:L general Medicine. (Online). Dapat diakses

di:http://emedicine.medscape.com/article/985573-overview

• Vitamin C (ascorbic acid) – MayoClinic. (Online). Dapat diakses

di:http://www.mayoclinic.com/health/vitamin-c/ns_patient-vitaminc

DIVERTIKULITIS KOLON

(3) DEFINISI Divertikulitis adalah peradangan atau infeksi pada satu atau beberapa

divertikula. Divertikulitis jarang terjadi pada orang yang berumur dibawah 40 tahun.

PENYEBAB Penyebab terjadinya infeksi pada divertikula masih belum pasti. Infeksi

mungkin terjadi jika tinja atau bakteri terperangkap di dalam divertikula.

GEJALA Gejala awalnya adalah nyeri, nyeri tumpul (biasanya pada bagian kiri bawah

perut) dan demam.

KOMPLIKASI Peradangan pada divertikula bisa menyebabkan terjadinya hubungan

abnormal (fistula) antara usus besar dan organ lain. Kebanyakan fistula terbentuk diantara

kolon sigmoid dan kandung kemih. Fistula ini lebih sering terjadi pada pria, tapi bila rahim

sudah diangkat, resiko terbentuknya fistula pada wanita akan meningkat. Pada fistula

tertentu, isi usus, termasuk bakteri normal, masuk ke kandung kemih dan menyebabkan

infeksi saluran kemih. Fistula lain dapat terjadi diantara usus besar dengan usus halus,

rahim, vagina, dinding perut atau bahkan dengan paha atau dada.

Komplikasi lainnya yang mungkin terjadi adalah:

- peradangan di jaringan sekitarnya,

- penyebaran peradangan ke dinding usus

- pecahnya dinding divertikula

- abses

- infeksi perut (peritonitis)

- perdarahan

- penyumbatan usus.

DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya. Pemeriksaan

rontgen dengan barium enema dilakukan untuk memperkuat diagnosis atau untuk

mengevaluasi masalah yang dapat merusak atau menembus usus yang meradang, sehingga

pemeriksaan ini biasanya ditunda selama beberapa minggu.

Radang usus buntu (apendisitis) dan kanker usus besar (kanker kolon) atau kanker

indung telur (kanker ovarium), paling sering dikelirukan dengan divertikulitis. Pemeriksaan

CT scan atau USG dilakukan untuk memastikan masalahnya bukan radang usus buntu atau

abses. Untuk menyingkirkan dugaan kanker, bisa dilakukan kolonoskopi, terutama bila

terjadi perdarahan. Pembedahan eksplorasi mungkin perlu dilakukan untuk memperkuat

diagnosis.

PENGOBATAN Divertikulitis yang ringan bisa diobati di rumah dengan istirahat, diet

makanan cair dan antibiotik per-oral (melalui mulut). Gejala biasanya menghilang dengan

cepat. Setelah beberapa hari, bisa diberikan diet rendah serat dan psilium. Setelah satu

bulan, bisa mulai lagi diberikan diet tinggi serat.

Penderita dengan gejala yang lebih berat, seperti nyeri perut yang terlokalisir, demam

dan gejala lain dari infeksi serius atau komplikasi, umumnya dirawat di rumah sakit.

Diberikan cairan infus dan antibiotik, istirahat total di tempat tidur dan tidak minum

maupun makan apapun melalui mulut, sampai gejalanya menghilang.

Bila keadaannya tidak membaik, terutama bila nyeri, nyeri tekan dan demam makin

meningkat, mungkin perlu dilakukan pembedahan. Hanya sekitar 20% penderita

divertikulitis yang membutuhkan pembedahan karena keadaannya tidak membaik, dimana

sekitar 70% mengalami nyeri dan peradangan, dan yang lainnya lagi mengalami perdarahan,

fistula atau penyumbatan.

Pembedahan darurat harus dilakukan pada penderita yang mengalami perforasi dan

peritonitis. Bagian yang mengalami perforasi diangkat, dan dibuat saluran antara usus besar

dan permukaan kulit (kolostomi).

Jika terjadi perdarahan hebat, sumbernya dapat diidentifikasi dengan melakukan

pemeriksaan angiografi (menyuntikan zat warna ke dalam pembuluh darah yang memasok

darah ke usus besar lalu difoto rontgen). Penyuntikan vasopresin (obat yang menyempitkan

pembuluh balik) dapat mengendalikan perdarahan namun berbahaya, terutama pada usia

lanjut.

Pada bebarapa kasus, perdarahan timbul lagi dalam beberapa hari, sehingga diperlukan

pembedahan. Pengangkatan bagian usus yang terkena dimungkinkan hanya bila sumber

perdarahannya diketahui. Jika tidak, bagian usus yang diangkat lebih banyak lagi

(kolektomi subtotal). Bila tanpa pengobatan, perdarahan berhenti (atau berkurang), cara

terbaik untuk menentukan penyebab perdarahan adalah dengan melakukan kolonoskopi.

Pengobatan untuk fistula meliputi pengangkatan bagian usus besar dimana fistula dimulai

dan menyatukan kembali ujung-ujungnya.

HEMOROID INTERNA

Definisi(2)

Hemorrhoid merupakan pembengkakan dan peradangan pada pembuluh darah balik

(vena) pada daerah rektum atau anus. Di Amerika, 50% populasi usia 50an menderita wasir.

Dan diperkirakan sekitar 50-85% populasi dunia akan mengalami gejala wasir pada periode

tertentu dalam hidupnya.

Penyebab

Penyebab terjadinya wasir bermacam-macam. Wasir dapat diturunkan secara genetik,

atau karena memang lemahnya pembuluh darah vena di rektum atau anus, atau juga dapat

disebabkan karena terlalu sering dan kuat mengedan (kesulitan buang air besar atau diare).

Duduk yang terlalu lama juga dapat menyebabkan terjadinya wasir. Hipertensi (darah

tinggi), obesitas (kegemukan), dan gaya hidup yang malas (tidak aktif) juga merupakan

salah satu pencetus terjadinya wasir. Konsumsi alkohol dan kopi dalam jumlah banyak dan

sering juga merupakan salah satu faktor pencetus. Alkohol dapat menyebabkan penyakit

hati yang pada akhirnya akan menimbulkan penyumbatan aliran pembuluh darah pada

rektum atau anus, sedangkan mengkonsumsi terlalu banyak kopi dapat menyebabkan

hipertensi. Keadaan dehidrasi (kekurangan cairan) dapat juga menjadi faktor penyebab.

Dehidrasi dapat menyebabkan tinja yang keras dan kesulitan buang air besar. Kekurangan

vitamin E merupakan faktor yang lainnya.

Tipe dan Gejala

Hemorrhoid dibagi menjadi 2 tipe :

Hemorrhoid eksterna

Merupakan wasir yang timbul pada daerah yang dinamakan anal verge, yaitu daerah ujung

dari anal kanal (anus). Wasir jenis ini dapat terlihat dari luar tanpa menggunakan alat apa-apa.

Biasanya akan menimbulkan keluhan nyeri. Dapat terjadi pembengkakan dan iritasi. Jika

terjadi iritasi, gejala yang ditimbulkan adalah berupa gatal. Wasir jenis ini rentan terhadap

trombosis (penggumpalan darah). Jika pembuluh darah vena pecah yang mengalami kelainan

pecah, maka penggumpalan darah akan terjadi sehingga akan menimbulkan keluhan nyeri

yang lebih hebat.

Hemorrhoid interna

Merupakan wasir yang muncul didalam rektum. Biasanya wasir jenis ini tidak nyeri. Jadi

kebanyakan orang tidak menyadari jika mempunyai wasir ini. Perdarahan dapat timbul jika

mengalami iritasi. Perdarahan yang terjadi bersifat menetes. Jika wasir jenis ini tidak

ditangani, maka akan menjadi prolapsed and strangulated hemorrhoids.

Prolapsed hemorrhoid  adalah wasir yang “nongol” keluar dari rektum.

Strangulated hemorrhoid merupakan suatu keadaan terjepitnya prolapsed

hemorrhoid karena otot disekitar anus berkontraksi. Hal ini menyebabkan

terperangkapnya wasir dan terhentinya pasokan darah, yang pada akhirnya

akan menimbulkan kematian jaringan yang dapat terasa nyeri sekali.

Hemorrhoid interna dapat dikelompokkan menjadi :

Grade I       : wasir tidak keluar dari rektum

Grade II     : wasir prolaps (keluar dari rektum) pada saat mengedan, namun

dapat masuk kembali secara spontan

Grade III    : wasir prolaps saat mengedan, namun tidak dapat masuk kembali

secara spontan, harus secara manual (didorong kembali dengan tangan)

Grade IV   : wasir mengalami prolaps namun tidak dapat dimasukkan kembali

Penatalaksanaan

1.  Terapi pengobatan

Tidak ada obat yang dapat mengobati wasir. Yang paling penting adalah untuk melakukan

pencegahan (dijelaskan dibawah) terhadap timbulnya wasir. Namun wasir kita menimbulkan

rasa nyeri, dapat diberikan obat penghilang nyeri yang dimasukkan melalui anus. Selain itu

juga dapat digunakan krim penghilang rasa sakit, namun harus hati-hati terhadap krim yang

mengandung steroid karena justru dapat memicu timbulnya serangan nyeri.

2.  Terapi operatif

Jika wasir yang kita alami tidak sembuh-sembuh dengan perubahan pola hidup, maka

sebaiknya silakukan tindakan operasi yang dapat berupa :

Rubber band ligation

Suatu karet diikatkan pada wasir sehingga pasokan pembuluh darah menjadi berkurang atau

tidak ada. Setelah beberapa hari, jaringan wasir akan mengalami kematian yang pada akhirnya

akan lepas sendiri bersamaan dengan buang air besar.

Hemorrhoidolysis/Galvanic Electrotherapy

Merupakan tindakan pemotongan wasir dengan menggunakan arus listrik

Sclerotherapy

Penyuntikan zat sklerosan dilakukan pada wasir sehingga menyebabkan runtuhnya dinding

pembuluh darah pada wasir.

Cryosurgery

Merupakan tindakan penghancuran wasir dengan cara membekukannya. Tindakan ini sudah

jarang sekali digunakan karena efek sampingnya.

Laser, infrared or BICAP caogulation

Adalah tindakan pemotongan wasir dengan menggunakan laser atau inframerah. Sekarang ini,

laser sudah mulai ditinggalkan karena penelitian menunjukkan bahwa penanganan wasir lebih

efektif dengan menggunakan inframerah.

Hemorrhoidectomy

Tindakan ini merupakan tindakan pembedahan. Namun banyak pasien yang mengeluhkan

nyeri yang hebat setelah dilakukan operasi ini. Untuk itu, tindakan ini dilakukan sebaiknya

untuk hemorrhoid interna grade IV saja.

PencegahanPencegahan untuk wasir meliputi

Minum banyak air, makan makanan yang mengandung banyak serat (buah, sayuran,

sereal, suplemen serat, dll) sekitar 20-25 gram sehari

Olahraga

Mengurangi mengedan

Menghindari penggunaan laksatif (perangsang buang air besar)

Membatasi mengedan sewaktu buang air besar.

Penggunaan celana dalam yang ketat dapat mencetuskan terjadinya wasir dan dapat

mengiritasi wasir yang sudah ada.

Penggunaan jamban jongkok juga sebaiknya dihindari.

Pemeriksaan TambahanSetelah dokter melakukan pemeriksaan secara fisik (dengan melihat

apakah ada wasir yang prolaps), maka setelah itu akan dilakukan pemeriksaan colok dubur

guna meraba wasir yang letaknya didalam.

Konfirmasi secara visual dari wasir dapat dilakukan dengan tehnik anuskopi, yaitu

dengan memasukkan suatu alat yang dinamakan anuskop (suatu tabung panjang yang

diujungnya terpasang lampu) melalui anus sehingga memungkinkan dokter melihat secara

langsung wasir yang letaknya didalam (hemorrhoid interna). Untuk pemeriksaan lebih lanjut

(menyingkirkan kemungkinan penyakit lain seperti polip, infeksi usus, atau tumor),

sigmoidoskopi atau  kolonoskopi dapat dilakukan. Pada sigmoidoskopi, sekitar 60 cm dari

usus besar dapat terlihat. Sedangkan dengan kolonoskopi, seluruh usus dapat terlihat.

BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium yang

dilakukan terhadap pasien, diagnosis kerja kami adalah scurvy (defisiensi vitamin C). Dimana

dalam kasus ini pasien tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin C serta

kurang serat sehingga menyebabkan terganggunya pembentukan kolagen yang penting untuk

mendukung pembentukan dinding pembuluh darah

BAB VI

DAFTAR PUSTAKA

1. Valentine, Maria. Bahaya Kekurangan Vitamin C. Available at :

http://www.tanyadokteranda.com/penyakit/2010/08/bahayanya-kekurangan-

vitamin-c. Accessed on Desember 20, 2010.

2. http://www.klikdokter.com/medisaz/read/2010/07/05/85/wasir--

hemorrhoid-

3. http://www.spesialis.info/?penyebab-divertikulitis,1048

4.

basic pathology robins 7th edition hal 288 sampe 300

hal 288 ampe 300 Robins basic pathologi  buatan kumar,cotran ma

robbins