Makalah Ujian Kasus Forklin

20
NASKAH UJIAN KASUS FORENSIK KLINIK Disusun Oleh: Muhammad Ikbal Nur 406151013 Penguji: Prof. dr. Budi Sampurna, Sp.F(K),SH, Sp.KP DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL RUMAH SAKIT UMUM PUSAT NASIONAL CIPTO MANGUNKUSUMO FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA 1

description

forklin

Transcript of Makalah Ujian Kasus Forklin

Page 1: Makalah Ujian Kasus Forklin

NASKAH UJIAN KASUSFORENSIK KLINIK

Disusun Oleh:

Muhammad Ikbal Nur

406151013

Penguji:

Prof. dr. Budi Sampurna, Sp.F(K),SH, Sp.KP

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT NASIONAL CIPTO MANGUNKUSUMO

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

1

Page 2: Makalah Ujian Kasus Forklin

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................2

BAB II RINGKASAN KASUS......................................................................................................3

2.1. Identitas Korban.................................................................................................................3

2.2. Anamnesis..........................................................................................................................3

2.3. Pemeriksaaan Fisik Umum................................................................................................4

2.4. Diagnosis............................................................................................................................4

2.5. Tatalaksana..........................................................................................................................4

BAB III PEMBAHASAN KASUS................................................................................................5

3.1. Prosedur Medikolegal..........................................................................................................5

3.1.1. Pihak yang Berwenang Meminta VeR.............................................................................5

3.1.2. Visum et Repertum........................................................................................................5-6

3.2. Pemeriksaan Korban............................................................................................................6

3.2.1. Penganiayaan....................................................................................................................6

3.2.2. Tatalaksana........................................................................................................................7

3.3. Aspek Medikolegal Penganiayaan....................................................................................7-9

BAB IV KESIMPULAN..............................................................................................................10

BAB V VISUM ET REPERTUM..........................................................................................11-12

BAB VI DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................13

2

Page 3: Makalah Ujian Kasus Forklin

BAB I

PENDAHULUAN

Sebagian besar orang berpikir bahwa kekerasaan dapat menyelesaikan setiap masalah,

namun kenyataannya hanya akan menimbulkan masalah baru yang tidak kunjung selesai karena

adanya keinginan untuk saling membalas saat ada kesempatan. Namun selayaknya manusia

yang berakal budi, maka tindakan kekerasan pada zaman sekarang sudah selayaknya tidak

digunakan untuk menyelesaikan masalah meskipun masalah yang dialami menimbulkan

kemarahan, kebencian, atau keinginan untuk membalas. Oleh sebab itu, peraturan dibuat untuk

mengatur tingkah laku manusia untuk dapat saling hidup damai dan tenteram.

Pada kasus ini, korban mengalami tindak kekerasan oleh tetangganya karena adanya

kesalahpahaman pada masing-masing pihak, baik pelaku maupun korban. Hal ini seharusnya

dapat dicegah apabila, adanya komunikasi yang baik antara keduanya.

3

Page 4: Makalah Ujian Kasus Forklin

BAB II

RINGKASAN KASUS

2.1. Identitas Korban

No.Rekam Medis : 407-89-44

Nama : Ny. LL

Tempat/Tanggal Lahir : Karawang/ 02 Agustus 1987

Agama : Islam

Pekerjaan : Mengurus Rumah Tangga

Kewarganegaraan : Warga Negara Indonesia

Alamat : Jl. Kebon Kacang 47 Rt 003/008 , Kel. Kebon Kacang Kec

Tanah Abang Jakarta Pusat.

Tanggal dan Waktu Pelaporan : 13 Oktober 2015 , jam 14.00 WIB

2.2. Anamnesis

Anamnesis dilakukan pada korban sendiri (autoanamnesis).

Korban mengaku sekitar lima hari sebelum pemeriksaan (tanggal sembilan Oktober tahun dua ribu lima belas tepat pukul enam belas waktu Indonesia Bagian Barat), bertempat di SDN kebon Kacang, ditendang tanpa alas kaki di perut dan di kaki kiri, rambut dijambak, kepala dibenturkan ketembok, tangan kanan dipelintir ke be nlakang, dicekik hingga sesak oleh pelaku (seorang perempuan, salah satu orang tua murid). Setelah kejadian korban mengeluh pusing, panas dingin dan nyeri, riwayat pingsan, sesak, mual, muntah disangkal.

2.3. Pemeriksaan Fisik Umum

Status Generalis

Keadaan Umum : Tampak sakit ringan

Kesadaran : Sadar penuh

Tekanan Darah : 120/90 mmHg

Denyut Nadi : 100x/menit

Pernafasan : 20x/menit

Status Lokalis Luka/Cedera

1. Pada kepala bagian belakang sisi kanan, empat sentimeter dari garis pertengahan belakang, tujuh sentimeter di atas batas tumbuh rambut belakang, terdapat pembengkakan

4

Page 5: Makalah Ujian Kasus Forklin

sewarna dengan kulit disertai nyeri pada penekanan seluas tiga sentimeter kali tiga koma lima sentimeter.

2. Pada leher samping kanan, lima sentimeter dari garis pertengahan depan,tujuh sentimeter di bawah liang telinga, terdapat tiga luka lecet tertutup keropeng berwarna kecoklatan berbentuk garis sejajar masing masing sepanjang satu sentimeter, dua sentimeter, dan satu sentimeter.

3. Pada lengan atss kanan sisi depan, sembilan belas sentimeter di atas siku terdapat memar berwarna kuning kecoklatan berukuran satu sentimeter kali satu sentimeter.

4. Pada tungkai bawah kiri sisi depan, lima sentimeter di bawah lutut,terdapat memar berwarna kuning kecoklatan, berukuran tiga sentimeter kali dua sentimeter

2.4. Diagnosis

Assault by bodily force

Multiple hematom

2.5. Tatalaksana

Pembuatan visum et repertum

5

Page 6: Makalah Ujian Kasus Forklin

BAB III

PEMBAHASAN KASUS

3.1 Prosedur Medikolegal

Pada kasus ini, permintaan pembuatan visum et repertum disampaikan dalam bentuk

tertulis melalui surat permintaan visum. Keterangan surat permintaan visum adalah sebagai

berikut :

No. Polisi : 188/VER/X/2015/SEKTOR TA

Instansi : Kepolisian Daerah Metro Jaya Resort Metropolitan Jakarta Pusat

Tanggal : 13 September 2015

Permintaan : Permohonan Visum et Repertum Luka

3.1.1. Pihak yang berwenang Meminat VeR

Pihak yang berwenang meminta VeR adalah penyidik. Yang dapat menjadi penyidik

adalah pejabat polisi negara Republik Indonesia atau pejabat pegawai negeri sipil tertentu yang

diberi wewenang khusus oleh undang-undang. Hal ini tercantum dalam pasal 133 KUHAP ayat

1.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.27 tahun 1983, disebutkan bahwa terdapat aturan

mengenai kepangkatan untuk pejabat POLRI yang dapat membuat surat permintaan visum.

Berdasarkan PP tersebut, yang berhak untuk meminta VeR adalah penyidik POLRI berpangkat

serendah-endahnya Pembantu Letnan Dua, sedangkan pada wilayah kepolisian tertentu yang

komandannya adalah seorang bintara (Sersan), maka ia adalah penyidik karena jabatannya

tersebut.

TEMUAN PADA KASUS DI ATAS

Surat permintaan visum untuk kasus di atas ditandatangani oleh kepala Kepolisian sektor

Tanah Abang. Hal ini berarti tidak terdapat masalah pada surat permintaan visum tersebut(sesuai

dengan Peraturan Pemerintah No.27 tahun 1983).

3.1.2. Visum et Repertum

Berdasarkan pasal 184 ayat 1 KUHP :

1. Alat bukti yang sah adalah :

a. Keterangan saksi;

b. Keterangan ahli;

6

Page 7: Makalah Ujian Kasus Forklin

c. Surat;

d. Petunjuk;

e. Keterangan terdakwa.

Dalam hal ini, visum termasuk ke dalam alat bukti berupa surat. Surat yang dibuat

merupakan suatu keterangan ahli yang dibuat berdasarkan keilmuannya dengan melakukan

pemeriksaan medik, tidak hanya terbatas dengan “apa yang dilihat dan ditemukan oleh si

pembuat”.

Dasar hukum yang mendasari pembuatan visum et repertum adalah pasal 133 KUHAP ayat 1

dan ayat 2 sebagai berikut :

Pasal 133 KUHAP

1. Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik luka,

keracunan, ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan tindak pidana, ia

akan berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran

kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya.

2. Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan secara

tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau

pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah mayat.

TEMUAN PADA KASUS

Berdasarkan surat permintaan visum pada kasus, surat permintaan ditujukan kepada

Kepala Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Berdasarkan hal ini, berarti pasal 133 KUHAP ayat

1 dan ayat 2 sudah terpenuhi, dimana permintaan keterangan ahli ditujukan kepada ahli

kedokteran kehakiman dan dalam surat permintaan juga disebutkan untuk dibuatkan visum et

repertum luka dengan dugaan perkara penganiayaan.

3.2 Pemeriksaan Korban

Pemeriksaan korban diawali dengan anamnesis. Anamnesis diawali dengan anamnesis

umum yang meliputi pertanyaan tentang nama, umur, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan,

alamat, dll. Setelah itu, baru ditanyakan tentang kejadian, kapan kejadian dimulai, dimana, siapa,

dan mengapa kejadian itu bisa terjadi dan sudah berapa kali kejadian berulang.

7

Page 8: Makalah Ujian Kasus Forklin

TEMUAN PADA KASUS

Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik umum, serta status lokalis, ditemukan luka lecet

pada bagian wajah, punggung, siku kanan dan lutut kiri. Sehingga selanjutnya dapat digolongkan

pada penganiayaan.

3.2.2 Tatalaksana

Pembuatan visum et repertum

3.3 Aspek Medikolegal

Definisi penganiayaan sendiri tidak dijelaskan dalam KUHP, namun jurisprudensi Hoge

Read tanggal 25 Juni 1894 menjelaskan bahwa menganiaya adalah dengan sengaja menimbulkan

sakit atau luka.

Dalam KUHP dijelaskan pasal-pasal yang terkait dengan tindak penganiayaan yaitu :3

Pasal 351

1. Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau

pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.

2. Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah diancam dengan pidana

penjara paling lama lima tahun.

3. Jika mengakibatkan mati, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.

4. Dengan penganiayaan disamakan sengaja merusak kesehatan.

5. Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.

Pasal 352

1. Kecuali yang tersebut dalam pasal 353 dan 356, maka penganiayaan yang tidak

menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau

pencaharian, diancam, sebagai penganiayaan ringan, dengan pidana penjara paling lama

tiga bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah. Pidana dapat

ditambah sepertiga bagi orang yang melakukan kejahatan itu terdahap orang yang bekerja

padanya, atau menjadi bawahannya.

2. Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.

Pasal 353

1. Penganiayaan dengan rencana lebih dahulu, diancam dengan pidana penjara paling lama

empat tahun.

8

Page 9: Makalah Ujian Kasus Forklin

2. Jika perbuatan itu mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah dikenakan pidana

penjara paling lama tujuh tahun.

3. Jika perbuatan itu mengakibatkan kematian yang bersalah diancam dengan pidana

penjara paling lama sembilan tahun.

Pasal 354

1. Barangsiapa sengaja melukai berat orang lain, diancam karena melakukan penganiayaan

berat dengan pidana penjara paling lama delapan tahun.

2. Jika perbuatan itu mengakibatkan kematian yang bersalah diancam dengan pidana

penjara paling lama sepuluh tahun.

Pasal 355

1. Penganiayaan berat yang dilakukan dengan rencana terlebih dahulu, diancam dengan

pidana penjara paling lama dua belas tahun.

2. Jika perbuatan itu mengakibatkan kematian, yang bersalah diancam dengan pidana

penjara paling lama lima belas tahun.

Pasal 356

Pidana yang ditentukan dalam pasal 351,353,354, dan 355 dapat ditambah dengan sepertiga :

1. Bagi yang melakukan kejahatan itu terhadap ibunya, bapaknya yang sah, istrinya atau

anaknya;

2. Jika kejahatan itu dilakukan terhadap seorang pejabat ketika atau karena menjalankan

tugasnya yang sah;

3. Jika kejahatan itu dilakukan dengan memberikan bahan yang berbahaya bagi nyawa atau

kesehatan untuk dimakan atau diminum.

Pasal 357

Dalam hal pemidanaan karena salah satu kejahatan berdasarkan pasal 353 dan 355, dapat

dijatuhkan pencabutan hak berdasarkan pasal 30 no.1-4.

Pasal 358

Mereka yang sengaja turut serta dalam penyerangan atau perkelahian dimana terlibat beberapa

orang, selain tanggung jawab masing-masing terhadap apa yang khusus dilakukan olehnya,

diancam :

1. Dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan, jika akibat penyerangan

atau perkelahian itu ada yang luka-luka berat;

9

Page 10: Makalah Ujian Kasus Forklin

2. Dengan pidana penjara paling lama empat tahun, jika akibatnya ada yang mati.

TEMUAN PADA KASUS

Berdasarkan penganiayaan pada kasus, maka pasal 351 ayat 1 yang berbunyi penganiayaan yang

tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau

pencaharian, diancam, sebagai penganiayaan ringan, dengan pidana penjara paling lama tiga

bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah, dapat dijatuhkan kepada

pelaku penganiayaan apabila terbukti bersalah.

10

Page 11: Makalah Ujian Kasus Forklin

BAB IV

KESIMPULAN

Pada pemeriksaan korban perempuan berusia dua puluh delapan tahun ini ditemukan memar pada lengan dan tungkai bawah, serta luka lecet pada leher yang sedang mengalami proses penyembuhan dan terdapat pembengkakan pada kepala akibat kekerasan tumpul. Luka-luka tersebut tidak menyebabkan penyakit/halangan dalam menjalankan pekerjaan jabatan/pencaharian.

11

Page 12: Makalah Ujian Kasus Forklin

dengan kulit disertai……..

BAB V

VISUM ET REPERTUM

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

RUMAH SAKIT DR CIPTO MANGUNKUSUMOJalan Diponegoro no. 71, Jakarta Pusat 10430, Kotak Pos

1086Telp. 3918301, 31930808 (Hunting), Fax 3148991

Nomor :209/TU.FK/X/2015 Jakarta,13 Oktober 2015Perihal :Hasil pemeriksaan terhadap Nn L L

PRO JUSTITIA

VISUM ET REPERTUM

Yang bertanda tangan di bawah ini, Muhammad Ikbal Nur, dokter pada Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia – Rumah Sakit Dr. Ciptomangunkusumo di Jakarta, menerangkan bahwa atas permintaan tertulis dari Kepolisian Daerah Metro Jaya Resort Metropolitan Jakarta Pusat tertanggal tiga belas oktober tahun dua ribu lima belas, Nomor Surat: 188/VER/X/2015/SEKTOR TA, maka pada tanggal tiga belas Februari tahun dua ribu lima belas, pada pukul dua belas lewat tiga puluh enam menit Waktu Indonesia Bagian Barat bertempat di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Dokter Cipto Mangunkusumo, telah melakukan pemeriksaan korban yang menurut surat tersebut adalah:---------------------------------------------------------------------------Nama : Nn. L L.----------------------------------------------------------------------------Jenis kelamin : Perempuan.------------------------------------------------------------------------Tempat tanggal lahir : Karawang,02 Agustus 1987.----------------------------------------------------Warganegara : Indonesia.--------------------------------------------------------------------------Agama : Islam.-------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan : Mengurus Rumah Tangga.------------------------------------------------------Alamat : Kebon Kacang 47 Rt 003/008 , Kel. Kebon Kacang Kec Tanah Abang

Jakarta Pusat.----------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------HASIL PEMERIKSAAN---------------------------------------------------1. Korban datang dalam keadaan: sadar penuh, dengan keadaan umum baik tampak sakit ringan.---------2. Korban mengaku sekitar lima hari sebelum pemeriksaan (tanggal sembilan Oktober tahun dua ribu

lima belas tepat pukul enam belas waktu Indonesia Bagian Barat), bertempat di SDN kebon Kacang, ditendang tanpa alas kaki di perut dan di kaki kiri, rambut dijambak, kepala dibenturkan ketembok, tangan kanan dipelintir ke belakang, dicekik hingga sesak oleh pelaku (seorang perempuan, salah satu orang tua murid).-----------------------------------------------------------------------------------------------Setelah kejadian korban mengeluh pusing, panas dingin dan nyeri, riwayat pingsan, sesak, mual, muntah disangkal.---------------------------------------------------------------------------------------------------

3. Pada pemeriksaan fisik umum:---------------------------------------------------------------------------------Kesadaran korban penuh, tekanan darah seratus dua puluh per sembilan puluh milimeter air raksa, frekuensi nadi seratus kali per menit, dan frekuensi pernapasan dua puluh kali per menit.--------------

4. Luka-luka:------------------------------------------------------------------------------------------------------------1. Pada kepala bagian belakang sisi kanan, empat sentimeter dari garis pertengahan belakang,

tujuh sentimeter di atas batas tumbuh rambut belakang, terdapat pembengkakan sewarna

12

Page 13: Makalah Ujian Kasus Forklin

Lanjutan Visum Nomor: 209/TU.FK/X/2015Halaman kedua dari dua halaman.

dengan kulit disertai nyeri pada penekanan seluas tiga sentimeter kali tiga koma lima sentimeter.------------------------------------------------------------------------------------------------------

2. Pada leher samping kanan, lima sentimeter dari garis pertengahan depan,tujuh sentimeter di bawah liang telinga, terdapat tiga luka lecet tertutup keropeng berwarna kecoklatan berbentuk garis sejajar masing masing sepanjang satu sentimeter, dua sentimeter, dan satu sentimeter.------------------------------------------------------------------------------------------------------

3. Pada lengan atss kanan sisi depan, sembilan belas sentimeter di atas siku terdapat memar berwarna kuning kecoklatan berukuran satu sentimeter kali satu sentimeter.-------------------------

4. Pada tungkai bawah kiri sisi depan, lima sentimeter di bawah lutut,terdapat memar berwarna kuning kecoklatan, berukuran tiga sentimeter kali dua sentimeter.-------------------------------------

5. Terhadap korban dilakukan pemberian obat.-------------------------------------------------------------------6. Korban dipulangkan.----------------------------------------------------------------------------------------------

KESIMPULAN:-------------------------------------------------------------------------------------------------------Pada pemeriksaan korban perempuan berusia dua puluh delapan tahun ini ditemukan memar pada lengan dan tungkai bawah, serta luka lecet pada leher yang sedang mengalami proses penyembuhan dan terdapat pembengkakan pada kepala akibat kekerasan tumpul.---------------------------------------------------------------Luka-luka tersebut tidak menyebabkan penyakit/halangan dalam menjalankan pekerjaan jabatan/pencaharian.-------------------------------------------------------------------------------------------------------Demikian telah saya uraikan dengan sejujur-jujurnya dan menggunakan keilmuan saya yang sebaik-baiknya, mengingat sumpah sesuai dengan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana.---------------------

Dokter tersebut di atas,

dr. Muhammad Ikbal Nur NIP.406151013

13

Page 14: Makalah Ujian Kasus Forklin

BAB VI DAFTAR PUSTAKA

1. Safitry O. Kompilasi Peraturan Perundan-undangan terkait praktik kedokteran. Jakarta : Depertemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FKUI; 2014.

2. Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S,et al. Ilmu kedokteran forensik. Jakarta : Bagian Kedokteran Forensik FKUI; 1997.

3. KUHP : kitab undang-undang hukum pidana. Yogyakarta: Penerbit Pustakan Yudistisia; 2007.h.104-5.

14