MAKALAH Sumber Daya Manusia

download MAKALAH Sumber Daya Manusia

of 15

description

Sumber Daya Manusia

Transcript of MAKALAH Sumber Daya Manusia

  • MAKALAH

    MANAJEMEN TEKNOLOGI

    SUMBER DAYA MANUSIA

    Disusun Oleh :

    Irwantika Dwi Ningrum

    101021022

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

    FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND

    YOGYAKARTA

    2013

  • SUMBER DAYA MANUSIA

    A. Pengertian Sumber Daya Manusia

    Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM adalah potensi

    yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai

    makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola

    dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju

    tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan

    berkelanjutan.

    Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai

    bagian integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi. Oleh karena

    itu, dalam bidang kajian psikologi, para praktisi SDM harus mengambil

    penjurusan industri dan organisasi.

    Sebagai ilmu, SDM dipelajari dalam manajemen sumber daya manusia

    atau (MSDM). Dalam bidang ilmu ini, terjadi sintesa antara ilmu manajemen

    dan psikologi. Mengingat struktur SDM dalam industri-organisasi dipelajari

    oleh ilmu manajemen, sementara manusia-nya sebagai subyek pelaku adalah

    bidang kajian ilmu psikologi.

    Dewasa ini, perkembangan terbaru memandang SDM bukan sebagai

    sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi

    atau organisasi. Karena itu kemudian muncullah istilah baru di luar H.R.

    (Human Resources), yaitu H.C. atau Human Capital. Di sini SDM dilihat

    bukan sekedar sebagai aset utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat

    dilipatgandakan, dikembangkan (bandingkan dengan portfolio investasi) dan

    juga bukan sebaliknya sebagai liability (beban,cost). Di sini perspektif SDM

    sebagai investasi bagi institusi atau organisasi lebih mengemuka. (Greer,

    Charles R.)

  • B. Pengertian Perencanaan Sumber Daya Manusia

    Berbagai pandangan mengenai definisi perencanaan sumber daya manusia

    seperti yang dikemukakan oleh Handoko (1997), Perencanaan sumber daya

    manusia atau perencanaan tenaga kerja merupakan serangkaian kegiatan yang

    dilakukan untuk mengantisipasi permintaan-permintaan bisnis dan

    lingkungan pada organisasi di waktu yang akan datang dan untuk memenuhi

    kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi

    tersebut.

    Secara lebih sempit perencanaan sumber daya manusia berarti

    mengestimasi secara sistematik permintaan (kebutuhan) dan suplai tenaga

    kerja organisasi di waktu yang akan datang.

    Pandangan lain mengenai definisi perencanaan sumber daya manusia

    dikemukakan oleh Mangkunegara ( 2003) Perencanaan tenaga kerja dapat

    diartikan sebagai suatu proses menentukan kebutuhan akan

    tenaga kerja berdasarkan peramalan, pengembangan, pengimplementasian

    dan pengendalian kebutuhan tersebut yang berintegrasi dengan perencanaan

    organisasi agar tercipta jumlah pegawai, penempatan pegawai yang tepat

    dan bermanfaat secara ekonomis.

    C. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

    Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai

    masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga

    kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan

    demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya

    mengurusi SDM adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa

    inggris disebut HRD atau human resource department.

    Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu

    prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi

  • atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada

    posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.

    D. Manfaat Perencanaan Sumber Daya Manusia

    Dengan perencaaan tenaga kerja diharapkan dapat memberikan

    beberapa manfaat baik bagi perusahaan maupun bagi karyawan.

    Manfaat-manfaat tersebut antara lain: (Rivai,2004)

    1. Perusahaan dapat memanfaatkan sumber daya manusia yang ada

    dalam perusahaan secara lebih baik. Perencanaan sumber daya

    manusia pun perlu diawali dengan kegiatan inventarisasi tentang

    sumber daya manusia yang sudah terdapat dalam perusahaan.

    Inventarisasi tersebut antara lain meliputi:

    a. Jumlah karyawan yang ada

    b. Berbagai kualifikasinya

    c. Masa kerja masing-masing karyawan

    d. Pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, baik

    pendidikanformal maupun program pelatihan kerja yang

    pernah diikuti

    e. Bakat yang masih perlu dikembangkan

    f. Minat karyawan, terutama yang berkaitan dengan

    kegiatan di luar tugas pekerjaan.

    Hasil inventarisasi tersebut sangat penting, bukan hanya dalam

    rangka pemanfaatan sumber daya manusia dalam melaksanakan

    tugas-tugas sekarang, akan tetapi setidaknya berhubungan

    dengan empat kepentingan dimasa depan, yaitu:

    a. Promosi karyawan tertentu untuk mengisi lowongan

    jabatan yang lebih tinggi jika karena berbagai sebab

    terjadi kekosongan.

  • b. Peningkatan kemampuan melaksanakan tugas yang sama.

    c. Dalam hal terjadinya alih wilayah kerja yang berarti

    seseorang ditugaskan ke lokasi baru tetapi sifat tugas

    jabatanya tidak mengalami perubahan.

    2. Melalui perencanaan sumber daya manusia yang matang,

    efektifitas kerja juga dapat lebih ditingkatkan apabila sumber

    daya manusia yang ada telah sesuai dengan kebutuhan

    perusahaan. Standard Operating Prosedure (SOP) sebagai

    pedoman kerja yang telah dimiliki yang meliputi: suasana kerja

    kondusif, perangkat kerja sesuai dengan tugas masing-masing

    sumber daya manusia telah tersedia, adanya jaminan

    keselamatan kerja, semua sistem telah berjalan dengan baik,

    dapat diterapkan secara baik fungsi organisasi serta penempatan

    sumber daya manusia telah dihitung berdasarkan

    kebutuhan dan beban kerja.

    3. Produktivitas dapat lebih ditingkatkan apabila memiliki data

    tentang pengetahuan, pekerjaan, pelatihan yang telah diikuti oleh

    sumber daya manusia. Dengan mengikutsertakan karyawan

    dalam berbgai pendidikan dan pelatihan, akan mendorong

    karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerjanya. Melalui

    pendidikan dan pelatihan dapat meningkatkan kemampuan dan

    keterampilan sumber daya manusia yang diikuti dengan

    peningkatan disiplin kerja yang akan menghasilkan sesuatu

    secara lebih professional dalam menangani pekerjaan yang

    berkaitan langsung dengan kepentingan perusahaan.

    4. Perencanaan sumber daya manusia berkaitan dengan penentuan

    kebutuhan tenaga kerja di masa depan, baik dalam arti jumlah

  • dan kualifikasinya untuk mengisi berbagai jabatan dan

    menyelengarakan berbagai aktivitas baru kelak.

    5. Salah satu segi manajemen sumber daya manusia yang dewasa

    ini dirasakan semakin penting ialah penaganan informasi

    ketenagakerjaan. Dengan tersedianya informasi yang cepat dan

    akurat semakin penting bagi perusahaan, terutama perusahaan

    yang memiliki sumber daya manusia yang banyak dengan

    cabang yang tersebar di berbagai tempat (baik dalam negeri

    maupun di luar negeri). Dengan adanya informasi ini akan

    memudahkan manajemen melakukan perencanaan sumber daya

    manusia (Human Resources Information) yang berbasis pada

    teknologi canggih merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat

    dihindarkan di era perubahan yang serba cepat.

    E. Tantangan pada Bidang Sumber Daya Manusia

    1) Tantangan Eksternal

    a. Perubahan Lingkungan Bisnis yang cepat.

    Untuk keperluan tersebut perusahaan dalam menghadapi

    perubahan lingkungan/iklim bisnis yang cepat, perlu menetapkan

    kebijaksanaan SDM sebagai berikut:

    Menghindari pengaruh negatif berupa perasaan tidak puas

    pada kondisi yang telah dicapai perusahaan.

    Dalam menghadapi perubahan yang mengharuskan penamba

    han pembiayaan (cost), perusahaan harus berusaha

    mengatasinya, agar dapat mempertahankan pasar/keuntungan

    yang sudah diraih.

    Memberikan imbalan yang cukup tinggi pada pekerja yang

    mampu melakukan improvisasi yang kreatif.

  • b. Keragaman Tenaga Kerja

    Di Indonesia keragaman tenaga kerja bersifat terbatas, terutama

    yang agak menonjol adalah perbedaan berdasarkan jenis kelamin

    dan usia. Namun perusahaan di Indonesia harus siap dalam

    mengantisipasi keragaman tenagakerja dalam rangka globalisasi,

    karena keragaman akan meluas dengan masuknya modal asing

    yang berarti juga masuknya tenaga kerja asing dari berbagai etnis

    atau bangsa.

    c. Globalisasi

    Dari sudut MSDM berarti mengharuskan dilakukannya usaha

    mengantisipasi sebagai berikut :

    Perusahaan harus berusaha memiliki SDM yang mampu

    mengatasi pengaruh perkembangan bisnis/ekonomi

    internasional seperti resesi, penurunan/kenaikan nilai uang.

    Perusahaan harus berusaha memiliki SDM dengan

    kemampuan ikut serta dalam bisnis global/internasional dan

    perdagangan bebas.

    d. Peraturan Pemerintah

    Setiap perusahaan harus memiliki SDM yang mampu membuat

    keputusan dan kebijaksanaan dan bahkan melakukan operasional

    bisnis, sesuai dengan peraturan perundang-undangan dari

    pemerintah. Untuk itu diperlukan SDM yang memiliki

    kemampuan mengarahkan agar perusahaan terhindar dari

    situasikonflik, keresahan/kegelisahan, komplen, dan lain-lain

    khususnya dari para pekerja dengan atau tanpa keikutsertaan

    serikat sekerja.

    e. Perkembangan pekerjaan dan peranan keluarga

    Semakin banyak pasangan suami isteri yang bekerja, sehingga

    sering terjadi kesulitan untuk bertanggung jawab secara optimal,

  • karena sebagian waktunya digunakan untuk melaksanakan

    tanggung jawabnya di lingkungan keluarga masing-masing.

    f. Kekurangan Tenaga Kerja yang Terampil

    Tenaga kerja terampil semakin banyak diperlukan, baik untuk

    melaksanakan pekerjaan teknis, maupun untuk pekerjaan

    manajerial dan pelayanan, yang tidak mudah mendapatkan yang

    kompetitif di antara yang tersedia di pasar tenaga kerja.

    2) Tantangan Internal

    a. Posisi Organisasi dalam Bisnis yang Kompetitif

    Untuk mewujudkan organisasi/perusahaan yang kompetitif,

    diperlukan berbagai kegiatan MSDM yang dapat meningkatkan

    kemampuan SDM. Usaha itu dapat dilakukan dengan mendesain

    sistem pemberian ganjaran yang mampu memotivasi berlangsungnya

    kompetisi prestasi antar para pekerja.

    b. Fleksibelitas

    Organisasi/perusahaan memerlukan pengembangan sistem

    desentralisasi yang mengutamakan pelimpahan wewenang dan

    tanggung jawab secara berjenjang. Fleksibilitas juga menyangkut

    penggunaan tenaga kerja, dengan mengurangi kecenderungan

    mengangkat pekerja reguler (pekerja tetap). Pengangkatan sebaiknya

    lebih difokuskan pada penggunaan tenaga kerja temporer (tidak

    tetap).

    c. Pengurangan Tenaga Kerja

    Manajemen SDM suatu perusahaan sering dihadapkan dengan

    keharusan mengurangi secara besar-besaran tenaga kerja, karena

    berbagai sebab, seperti resessi, berkurangnya aktivitas bisnis, dan

    lain-lain harus diatasi dengan cara memperbaiki struktur pekerja lini

    dari tingkat bawah, dengan mendesain kembali proses produksi.

  • d. Tantangan Restrukturisasi

    Tantangan restrukturisasi adalah usaha menyesuaikan struktur

    organisasi/perusahaan karena dilakukan perluasan atau penambahan

    dan sebaliknya juga pengurangan kegiatan bisnisnya.

    e. Bisnis Kecil

    Bisnis kecil seperti dikemukakan diatas yang terdiri dari banyak

    anak perusahaan, yang saling memiliki ketergantungan dalam produk

    berupa barang atau jasa yang dihasilkan sebagai perwujudan net

    work (jaringan kerja) dalam berbisnis, sebagai perusahaan

    besar/raksasa yang tersebar di banyak lokasi.

    f. Budaya Organisasi

    Budaya perusahaan akan mewarnai dan menghasilkan perilaku atau

    kegiatan berbisnis secara operasional, yang tanpa disadari akan

    menjadi kekuatan yang mampu atau tidak mampu menjamin

    kelangsung eksistensi organisasi/perusahaan.

    g. Teknologi

    Tantangan teknologi tidak sekedar menyangkut pembiayaan (cost),

    karena bagi Manajemen SDM hubungannya terkait pada keharusan

    menyediakan tenaga kerja yang terampil mempergunakannya, baik

    dari luar maupun melalui pengembangan tenaga kerja di dalam

    organisasi/perusahaan. Pada giliran berikutnya tantangan teknologi

    berhubungan juga dengan pengembangan sikap dalam menerima

    perubahan cara bekerja.

    h. Serikat Pekerja

    Dengan kerjasama, perusahaan/organisasi setidak-tidaknya harus

    berusaha agar serikat pekerja tidak menjadi penghambat proses

    produksi, dengan tidak menempatkanya sebagai lawan.

  • F. Tugas Departemen Sumber Daya Manusia

    1. Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja

    a. Persiapan

    Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan

    sumber daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang

    mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan

    perkiraan / forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan

    lain sebagainya.

    Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan

    persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru,

    struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal

    seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga kerja, dan lain

    sebagainya.

    b. Rekrutmen tenaga kerja

    Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat

    pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk

    memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan

    ini diperluka analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi

    pekerjaan/job description dan juga spesifikasi pekerjaan/job

    specification.

    c. Seleksi tenaga kerja / Selection

    Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja

    yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal

    yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat

    daftar riwayat hidup/cv (curriculum vittae) milik pelamar. Kemudian

    dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan

    dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu

    berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian

    test tertulis, wawancara kerja/interview dan proses seleksi lainnya.

  • 2. Pengembangan dan evaluasi karyawan

    Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus

    menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk

    itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih

    menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan

    kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi

    karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah

    maupun yang tinggi.

    3. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai

    Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara

    teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat

    penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada

    lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang

    ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau

    pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan.

    Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan

    pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja

    tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu. Kompensasi atau

    imbalan yang diberikan bermacam-macam jenisnya yang telah diterangkan

    pada artikel lain pada situs organisasi.org ini.

    G. Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

    Fungsi manajemen sumber daya manusia sama halnya dengan fungsi yang

    ada dalam manajemen sendiri, seperti apa yang dikemukakan G. Terry dalam

    bukunya Principle of Management yang menyatakan bahwa, fungsi

    manajemen meliputi Planning, Organizing, Actuating dan Controlling

    (POAC).

    Henry Fayol menyebutkan bahwa, fungsi manajemen meliputi Planning,

    Organizing, Commanding, Coordinating dan Controllung (POCCC).

  • Luther Gulick mengemukakan fungsi manajemen meliputi Planning,

    Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting dan Budgeting

    (POSDCoRB).

    Dalam manajemen sumber daya manusia beberapa ahli seperti Edwin B.

    Flippo, Dale Yoder, Manullang, Moekijat dan Malayu SP.

    Hasibuan serta Henry Simamora mengemukakan fungsi manajemen

    sumber daya manusia seperti halnya fungsi manajemen yang dikemukakan di

    atas, adalah sebagai berikut:

    1. Perencanaan

    2. Rekrutmen

    3. Seleksi

    4. Dekrutmen

    5. Orientasi, Pelatihan dan Pengembangan

    6. Evaluasi Kinerja

    7. Kompensasi

    8. Pengintegrasian

    9. Pemeliharaan

    10. Pemberhentian

    H. Model Manajemen Sumber Daya Manusia

    Di dalam memahami berbagai permasalahan pada manajelen sumber daya

    manusia dan sekaligus dapat menentukan cara pemecahannya perlu diketahui

    lebih dahulu model-model yang digunakan oleh perusahaan kecil tidak bias

    menerapkan model yang biasa digunakan oleh perusahaan besar. Demikian

    pula sebaliknya. Dalam perkembangan model-model ini berkembang sesuai

    dengan situasi dan kondisi serta tuntutannya.

    Untuk menyusun berbagai aktifitas manajemen sumber daya manusia ada

    6 (enam) model manajemen sumber daya manusia yaitu:

  • 1. Model Klerikal

    Dalam model ini fungsi departemen sumber daya manusia yang

    terutama adalah memperoleh dan memelihara laporan, data, catatan-

    catatan dan melaksanakan tugas-tugas rutin. Fungsi departemen sumber

    daya manusia menangani kertas kerja yang dibutuhkan, memenuhi

    berbagai peraturan dan melaksanakan tugas-tugas kepegawaian rutin.

    2. Model Hukum

    Dalam model ini, operasi sumber daya manusia memperoleh

    kekutannya dari keahlian di bidang hukum. Aspek hukum memiliki

    sejarah panjang yang berawal dari hubungan perburuhan, di masa

    negosiasi kontrak, pengawasan dan kepatuhan merupakan fungsi pokok

    disebabkan adanya hubungan yang sering bertentangan antara manajer

    dengan karyawan.

    3. Model Finansial

    Aspek pinansial manajemen sumber daya manusia belakangna ini

    semakin berkembang karena para manajer semakin sadar akan pengaruh

    yang besar dari sumber daya manusia ini meliputi biaya kompensasi

    tidak langsung seperti biaya asuransi kesehatan, pension, asuransi jiwa,

    liburan dan sebagainya, kebutuhan akan keahlian dalam mengelola

    bidang yang semakin komplek ini merupakan penyebab utama mengapa

    para manajer sumber daya manusia semakin meningkat.

    4. Model Manajerial

    Model manajerial ini memiliki dua versi yaitu versi pertama

    manajer sumber daya manusia memahami kerangka acuan kerja

    manajer lini yang berorientasi pada produktivitas. Versi kedua manajer

    ini melaksanakan beberpa fungsi sumber daya manusia.

    Departemen sumber daya manusia melatih manajer lini jdalam

    keahlian yang diperlukan untuk menangani fungsi-fungsi kunci sumber

    daya manusia seperti pengangkatan, evaluasi kinerja dan

  • pengembangan. Karena karyawan pada umumnya lebih senang

    berinteraksi dengan manajer mereka sendiri disbanding dengan pegawai

    staf, maka beberapa departemen sumber daya manusia dapat

    menunjukan manajer lini untuk berperan sebagai pelatih dan fsilitator.

    5. Model Humanistik

    Ide sentral dalam model ini adalah bahwa, departemen sumber

    daya manusia dibentuk untuk mengembangkan dan membantu

    perkembangan nilai dan potensi sumber daya manusia di dalam

    organisasi. Spesialis sumber daya manusia harus memahami individu

    karyawan dan membantunya memaksimalkan pengembangan diri dan

    peningkatan karir.

    Model ini menggabarkan tumbuhnya perhatian organisasi terhadap

    pelatihan dan pengembangan karyawan mereka.

    6. Model Ilmu Perilaku

    Model ini menganggap bahwa, ilmu perilaku seperti psikologi dan

    perilaku organisasi merupakan dasar aktivitas sumber daya manusia.

    Prinsipnya adlah bahwa sebuah pendekatan sains terhadap perilaku

    manusia dapa diterpkan pada hampir semua permasalahan sumber daya

    manusia bidang sumber daya manusias yang didasarkan pada prinsip

    sains meliputi teknik umpan balik, evaluasi, desain program dan tujuan

    pelatihan serta manajemen karir.

  • DAFTAR PUSTAKA

    www.id.wikipedia.org/wiki/sumber_daya_manusia

    http://suryadimnur.blogspot.com/2012/12/makalah-sdm.html

    http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_sumber_daya_manusia

    www.ilmu27.blogspot.com/2012/08/makalah-sumber-daya-manusia.html

    www.hitamdanbiru.blogspot.com/2012/07/makalah-sumber-daya-

    manusia.html?m=1