Makalah Sistem Ekskresi Pada Manusia

24
MAKALAH STRUKTUR HEWAN tentang Sistem Ekskresi Pada Manusia OLEH KELOMPOK VI 1. SAHIRI 2. RIDWANI 3. RINA MARAENI 4. RUKYAL AINI 5. ROHMAWATI 6. SAEFUL RIJAL JURUSAN PENDIDIKAN MIPA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Transcript of Makalah Sistem Ekskresi Pada Manusia

Page 1: Makalah Sistem Ekskresi Pada Manusia

MAKALAH STRUKTUR HEWANtentang

Sistem Ekskresi Pada Manusia

OLEH KELOMPOK VI

1. SAHIRI

2. RIDWANI

3. RINA MARAENI

4. RUKYAL AINI

5. ROHMAWATI

6. SAEFUL RIJAL

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) HAMZANWADI SELONG

2009

Page 2: Makalah Sistem Ekskresi Pada Manusia

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang telah memberikan

hikmah, hidayah, kesehatan serta umur yang panjang sehingga makalah ini yang

berjudul “Sistem Ekskresi” ini dapat terselesaikan.

Sholawat serta salam senantiasa kita limpahkan kepada junjungan alam nabi

besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari alam yang berliku-liku

menuju alam yang lurus. Amin

Kami menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bisa

membangun menuju kesempurnaan dari pada pembaca untuk kesempurnaan makalah

selanjutnya.

Pancor, 07 Desember 2009

Penyusun

Page 3: Makalah Sistem Ekskresi Pada Manusia

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1

A. Latar belakang...................................................................................... 1

B. Rumusan masalah................................................................................. 1

C. Tujuan................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 2

A. Ginjal.................................................................................................... 2

1. Proses pembentukan urine................................................................ 2

2. Hal-hal yang mempengaruhi produksi urin...................................... 4

3. Gangguan pada ginjal....................................................................... 5

B. Paru-paru............................................................................................... 6

C. Hati....................................................................................................... 7

D. Kulit...................................................................................................... 8

1. Epidermis (kulit air).......................................................................... 8

2. Dermis (kulit jengat) atau korium.................................................... 9

BAB III PENUTUP.......................................................................................... 10

A. Kesimpulan ...................................................................................10

B. Saran ...................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 12

Page 4: Makalah Sistem Ekskresi Pada Manusia

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia dalam melakukan aktifitas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya

tentu menghasilkan sampah atau limbah. Sampah atau limbah ini merupakan sisa

yang harus dibuang agar tidak mengganggu. Demikian pula yang terjadi pada

mahluk hidup, semua mahluk hidup bisa mengeluarkan limbah mulai dari hewan

yang bersel satu sampai hewan tingkat tinggi, bahkan manusia. Dalam proses

pengeluaran limbah pada mahluk hidup memerlukan sebuah system yang disebut

system ekskresi. System ekskresi yang dimiliki setiap mahluk hidup berbeda-beda

sesuai dengan tingkatan dan konveksitas mahluk hidup.

System ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat hasi metabolisme sel

yang sudah tidak digunakan oleh tubuh dan dikeluarkan bersama urine, keringat,

atau udara pernapasan. Pada system ekskresi manusia,sisa-sisa metabolisme dapat

diserap oleh darah kemudian diproses dan akhirnya dikeluarkan lewat alat-alat

ekskresi.

B. Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah pada system ekskresi pada menusia ;

- Sebutkan alat-alat ekskresi pada manusia ?

- Bagaimanakah proses pembentukan urine didalam ginjal ?

- Gangguan-gangguan apa saja yang terjadi akibat kerusakan salah satu bagian

ginjal ?

C. Tujuan

- Untuk mengetahui dan bisa menjabarkan proses pembentukan urine didalam

ginjal

- Sebagai bahan tambahan pengetahuan untuk pembuatan makalah lebih lanjut

Page 5: Makalah Sistem Ekskresi Pada Manusia

- Untuk mengetahui macam-macam alat-alat ekskresi pada menusia

Page 6: Makalah Sistem Ekskresi Pada Manusia

BAB II

PEMBAHASAN

Sistem Ekskresi Pada Manusia

Pada system ekskresi manusia, sisa-sisa metabolisme diserap dari darah,

kemudian diproses dan akhirnya dikeluarkan lewat alat-alat ekskresi. Berikut akan di

jelaskan alat-alat ekskresi manusia, antara lain;

A. Ginjal

Ginjal atau ren disebut juga buah pinggang karena buahnya seperti biji

buah kacang merah. Ginjal terletak dikanan dan kiri tulang pinggang, yaitu dalam

rongga perut pada dinding tubuh dorsal. Ginjal berjumlah 2buah, berwarna merah

keunguan, dan yang kiri terletak agak tinggi dari kanan.

Lapisan ginjal bagian luar disebut kulit ginjal atau korteks, sedangkan

lapisan dalam disebut sumsum ginjal atau medulla. Lapisan paling dalam berupa

rongga ginjal disebut pelvis renalis.

Saluran structural dan fungsional ginjal yang terkecil disebut nefron. Tiap

nefron terdiri atas badan malpighi yang tersusun dari kapsul bowman, glomerulus

yang terdapat dibagian korteks, serta tubulus-tubulus yaitu tubulus kontertus

proksimal, tubulus kontertus distal, tubulus pengumpul dan lengkung henle yang

terdapat dibagian medulla. Lengkung henle ialah bagian saluran ginjal yang

melengkung pada daerah medulla dan berhubungan dengan tubulus proksimal

maupun tubulus didaerah korteks. Pada orang dewasa panjang seluruh tubulus

kurang lebih 7,5 sampai 15 km.

Ginjal dilindungi oleh lemak, dan selain itu terdapat arteri ginjal yang

menyerupai darah. Ginjal mengendalikan potensial air pada darah yang

melewatinya. Substansi yang menyebabkan ketidak seimbangan potensial air pada

Page 7: Makalah Sistem Ekskresi Pada Manusia

darah akan dipisahkan dari darah dan diekskresikan dalam bentuk urine. Contoh :

sisa nitrogen hasil pemecahan asam amino dan asam nukleat.

1. Proses pembentukan urin

proses pembentukan urin dalam ginjal dapat dibagi menjadi 3 tahap yaitu:

a.Tahap filtrasi (penyaringan)

Filtrasi terjadi di kapsul bowman diglomerulus. Ketika darah masuk

glomerulus maka tekanan darah menjadi tinggi sehingga mendorong air dan

komponen-komponen yang tidak dapat larut melalui pori-pori endothelium

kapiler, glomerulus, kemudian menuju membran dasar dan melewati lempeng

filtrasi masuk kedalam ruang kapsul bowman. Hasil filtrasi glomerulus dan

kapsul bowman disebut filtrate glomerulus atau urin primer.

b. Tahap reabsorbsi (penyerapan kembali)

Reabsorbsi terjadi di tubulus kontertus proksimal, lengkung henle dan

sebagian tubulus kontertus distal. Reabsorbsi dilakukan oleh sel-sel

epithelium diseluruh tubulus ginjal. Za-zat yang direabsorbsi antara lain ; air,

gllukosa, asam amino, ion-ion Na+

, K+

, Ca2+

,Ci-, HCO3-,dan HbO42−

,

sedangkan urea hanya diserap sebagian.

Urutan terjadinya reabsorbsi yaitu, urin primer masuk dari glomerulus

ketubulus proksimal. Kemudian terjadi rebsorbsi glukosa dan 67% ion Na+

,selain itu juga terjadi reabsorbsi air dan ion Ci−

secara pasif. Bersamaan

dengan itu petrat menuju lengkung henle yang tengah berkurang volumenya

dan bersifat isotonis. Pada lengkung henle terjadi sekresi aktif ion Ci−

kejaringan disekitarnya. Reabsorbsi dilanjutkan ditubulus distal. Pada tubulus

ini terjadi reabsorbsi Na+

dan air dibawah control ADH. Disamping

reabsorbsi, ditubulus ini juga terjadi sekresi H+

,NH4+

,urea, kreatinin dan

beberpa obat-obatan pada urin.

Page 8: Makalah Sistem Ekskresi Pada Manusia

Hasil reabsorbsi ini berupa urin sekunder yang komposisinya

mengandung air, garam, urea, dan pigmen empedu yang berfungsi memberi

warna dan bau pada urin.

c.Augmentasi (pengumpulan)

Urin sekunder dari tubulus distal akan turun menuju tubulus

pengumul. Pada tubulus pengumpul ini masih terjadi penyerapan ion Na+

, Ci

−dan urea sehingga terbentuklah urin sesungguhnya. Dari tubulus

pengumpul, urin dibawa ke pelfis renalis.dari velvis renalis urin mengalir

melalui uretter menuju vesica urinaria (kandung kemih) yang merupakan

tempat penyimpanan sementara urin.

2. Hal-hal yang mempengaruhi produksi urin

Banyak sedikitnya urin seseorang yang dikeluarkan tiap harinya

dipengaruhi oleh hal-hal berikut ;

a.zat-zat diuretic

Jika banyak mengkonsumsi zat-zat diuretic (kopi, teh,alcohol) maka

zat terrsebut akan menghambat reabsorbsi ion H4+

,sehingga ion ADH

berkurang sehingga reabsorbsi air terhambat dan volume urin meningkat.

b. Suhu

Jika suhu internal dan exsternal naik diatas normal maka kecepatan

respirasi menigkat dan pembuluh kutaenius melebar. Saat volume air turun,

hormone ADH disekresikan sehingga reabsorbsi air menigkat. Disamping it,

penigkatan suhu merangsang pembuluh abdominal mengerut sehingga aliran

darah di glomerulus dan filtrasi menurun. Kedua hal ini mengurangi volume

ini

c.Konsentrasi darah

Page 9: Makalah Sistem Ekskresi Pada Manusia

Konsentrasi darah dan larutan dalam darah berpengaruh terhadap

produksi urin jika kitaminum air seharian maka komsentrasi air didarah

menjadi rendahhal ini merangsang hipofisis mengeluarkan ADH. Hormone

ini meningkatkan reabsorbsi air di ginjal sehingga volume urin turun.

d. Emosi

Enosi tertentu seperti merangsang peningkatan dan penurunan volume

urin.

3. Gangguan pada ginjal

Ginjal manusia dapat mengalami gangguan dan kelainan karena berbagai

hal antara lain : bakteri, tumor, abnormalitas bentuk ginjal/karena pembentukan

batu ginjal.

Jenis-jenis kelainan akibat kerusakan salah satu bagian ginjal adalah

a. Nefritis

Nefritis merupakan kerusakan bagian glomerulus ginjal akibat alergi racun

kuman biasanya karena bakteri streptococcus. Akibat nefritis ini seseorang akan

mengalami uremia dan dedema.

b. Batu ginjal

Terbentuk karena pengendapan garam kalsium didalam rongga ginjal,

saluran ginjal dan kandung kemih. Penyebab pengendapan garam ini akibat terlalu

banyak mengkonsumsi garam mineral dan sedikit mengkonsumsi air.

c. Albuminuria

Adalah ditemukan, albumin pada urin. Adanya albumin pada urin

merupakan indikasi adanya kerusakan pada membrane kapsul endothelium atau

karena iritasi sel-sel ginjal akibat masuknya substansi seperti racun, bakteri, eter,

atau logam berat.

d. Glikosuria

Page 10: Makalah Sistem Ekskresi Pada Manusia

Adalah ditemukan glukosa pada urin. Adanya glukosa pada urin

menunjukkan bahwa terjadi kerusakan pada tabung ginjal

e. Hematuria

Adalah ditemukan sel darah merah dalam urin. Disebabkan peradangan

pada organ urinaria atau karena iritasi akibat gesekan batu ginjal.

f. Ketosis

Adalah ditemukan keton didalam darah. Hal ini dapat terjadi pada orang

yang melakukan diet karbohidrat.

g. Diabetes insipitus

Adalah suatu penyakit penderitanya mengeluarkan urin terlalu banyak.

Penyebab diabetes insipidus adalah kekurangan hormone ADH, hormone

ADH(anti diuretika) ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis bagian balakang.

Komposisi urin berpariasi tergantung jenis makanan serta air yang

diminumnya. Urin normal berwarna jernih transparan sedangkan warna kuning

muda urin berasal dari zat warna empedu. Urin normal pada manusia mengandug

air, urea, asam urat, amoniak, keratin, asam laktat, asam fospat, asam sulfat,

klorida, garam-garam terutama garam dapur, dan zat-zat yang berlebihan didalam

darah misalnya vitamin C dan obat-obatan.

Dilihat dri banyaknya macam zat yang terkandung dalam urin tersebut,

maka ginjal merupakan alat pengeluaran utama. Funfsi ginjal antara lain ;

a. Membuang sisa metabolisme dari tubuh

b. Mengatur keseimbangan air dan garam didalam darah

c. Membuang zat-zat yang berbahaya bagi tubuh, seperti obat-obatan, bakteri dan

zat warna.

d. Mengatur tekanan darah dalam arteri dengan mengeluarkan kelebihan asam atau

basa serta membuang kelebihan bahan makanan tertentu seperti gula dan

vitamin.

Page 11: Makalah Sistem Ekskresi Pada Manusia

B. Paru-paru

Ekskret dari paru-paru adalah CO2 dan H2O yang dihasilkan dalam proses

pernapasan. Pada prinsipnya CO2 diangkut dengan 2 cara yaitu melalui plasma

darah (±15%) dan dingkut dalam bentuk ion HCO3- (±30 %) melalui proses

berantaiyang disebut pertukaran klorida.

Mekanisme pertukaran klorida sebagai berikut, darah pada alveolus paru-

paru mengikat O2 dan mengangkutnya kedalam sel-sel jaringan. Dalam jaringan

darah mengikat CO2 untuk dikeluarkan bersama H2O yang dikeluarkan dalam

bentuk uap air.

Reaksi kimianya dapat ditulis sbb :

CO2 + H2 O H2 CO3 HCO3−

+ H+

Ion H+

yang bersifatracun diikat oleh hemoglobin, sedang HCO3−

keluar

dari sel darah merah masuk kedalam plasma darah. Sementara itu pula, kedudukan

HCO3−

digantikan oleh ion Cl¿

(clorida) dari plasma darah.

C. Hati

Sebagai alat ekskresi hati (hepar) mengeluarkan empedu ±1/2 liter setiap

hari. Empedu berupa cairan kehijauan, rasanya pahit, pH sekitar 7-7,6.

mengandung kolesterol, garam-garam mineral, garam empedu, serta pigmen (zat

warna empedu) yang disebut bilirubin dan biliverdin.

Empedu yang dihasilkan oleh hati disimpan dalam kantong empedu (vasica

velen) dan dikeluarkan keusus halus untuk membantu system pencernaan, misalnya

:

a. Mencernakan lemak

b. Mengaktifkan lipase

c. Mengubah zat yang tak larut air menjadi zat yang dapat larut dalam air

Page 12: Makalah Sistem Ekskresi Pada Manusia

d. Membantu daya absorbsi lemak pada dinding usus.

Kurang lebih satu juta sel darah merah yang telah tua dan rusak dirombak

dalam hati oleh sel-sel khusus yang disebut histiosit. Hemoglobin sel darah merah

dipecah menjadi zat besi, globin dan hemin zat besi diambil dan disimpan dalam

hati untuk dikembalikan ke sum-sum tulang. Globumin digunakan lagi untuk

metabolisme protein/ untuk membentuk Hb baru, sedangkan hemin diubah menjadi

zat warna empedu yang berwarna hijau biru.

Jika pembuluh empedu tersumbat, misalnya oleh kolesterol yang

mengendap dan membentuk batu empedu, maka warna veses akan menjadi coklat

atau abu-abu sedangkan darah akan berwarna kekunig-kuningan karena empedu

masuk keperedaran darah (disebut penyakit kuning).

Organ hati juga merupakan satu-satunya kelenjar yang menghasilkan enzim

orginase yang berfungsi untuk menguraikan asam amino arginin menjadi asam

amino ornitin + urea. Ornitin yang terbentuk berfungsi mengikat NH3 dan CO2

yang bersifat racun.

Dalam sel-sel tubuh, ornitin diubah menjadi asam amino sitralin. Sitralin

juga berperan mengikat NH3 menjadi arginin yang hanya dapat dipecah didalam

hati, sedangkan urea dari hati diangkut keginjal untuk dikeluarkan bersama urin.

D. Kulit

Sebagai alat ekskresi, kulit atau integument mengeluarkan peluh(keringat).

Luas kulit pada manusia dewasa ± 20.000 cm2

, tebal ±0.01 cm hingga 0.5 cm.

Banyaknya keringat yang dihasilkan / dikeluarkan seseorang dipengaruhi

antara lain oleh aktifitas tubuh, suhu lingkugan, makanan ,keadaan kesehatan dan

keadaan emosi.

Keringat manusia terdiri dari air, garam-garam terutama garam dapur

(NaCl) atau sisa metabolisme sel, urea serta asam.

Page 13: Makalah Sistem Ekskresi Pada Manusia

Kulit (integument) terdiri dari

a. Epidermis (kulit air)

Bagian luar epidermis disebut stratum korneum (lapisan tanduk) dan bagian

dalam disebut lapisan malpighi.

Stratum korneum merupakan jaringan yang mati dan tersusun dari berlapis-

lapis jaringan sel pipih, fungsinya melindungi sel-sel dan mencegah masuknya

bibit penyakit.

Lapisan malpighi terdiri dari sel-sel yang aktif membelah dan menghasilkan

pigmen melanin selain itu juga terdapat stratum lusidum serta stratum gronulosum

yang berfungsi mengganti sel-sel dilapisan stratum korneum.

Perbedaan jumlah pigmen menyebabkan perbedaan warna kulit orang

albino. Orang albino tidak mempunyai melanin.

b. Demis (kulit jengat) atau korium

Dalam demis terdapat pembuluh darah, akar rambut, ujung saraf, kelenjar

keringat (glandula sudorifera) serta kelenjar minyak (glandula sebasea) yang

terletak dekat akar rambut dan berfungsi meminyaki rambut.

Kelenjar keringat berupa pipa terpilin yang memanjang dari epidermis

masuk ke bagian dermis. Dari kapiler darah kelenjar keringat menyerap cairan

jaringan yang terdiri dari air dan ±1 % larutan garam beserta urea. Cairan jaringan

tersebut dikeluarkan sebagai keringat melalui saluran keringat kepermukaan kulit.

Pengaturan kerja kelenjar keringat dibawah pengaruh pusat pengaturan

suhu badan dari system saraf pusat (hipotalamus) dan enzim brandikinin. Fungsi

hiotalamus adalah memonitor dan mengendalikan suhu darah.

Keluarnya keringat yang berlebihan akibat rangsanan saraf dapat terlihat

dengan menjadi merahnya warna kulit akibat pengembangan pembuluh darah di

lapisan dermis.

Page 14: Makalah Sistem Ekskresi Pada Manusia

Selain sebagai alat ekskresi, kulit juga berfungsi sebagai pengatur suhu

tubuh, tempat penyimpanan cadangan makanan, pelindug untuk mengurangi

hilangnya air dalam tubuh, melindungi tubuh dari gesekan, penyinaran, panas, zat-

zat kimia, dan kuman-kuman juga sebagai alat indera peraba.

Page 15: Makalah Sistem Ekskresi Pada Manusia

BAB III

P E N U T U P

A. Kesimpulan

System ekskresi pada manusia berupa ginjal, kulit, paru-paru, dan hati.

Masing-masing organ tersebut, bisa mengeluarkan sisa metabolisme dari dalam

tubuh.

Ginjal

Ginjal merupakan alat ekskresi utama berjumlah sepasang dan terletak di

kanan an kiri dekat tulang pinggang. Dalam ginjal terjadi proses-proses

pembentukan urine, yang meliputi ;

- Tahap filtrasi ( penyaringan)

- Tahap reabsorbsi ( penyerapan kembali)

- Tahap augmentasi (proses pengumpulan)

Kulit

Kulit merupakan lapisan terluar dari tubuh kita dan termasuk salah satu

alat ekskresi. Kulit memiliki struktur yang terdiri atas lapisan epidermis dan

lapisan dermis. Pada lapisan dermis terdapat akar rambut, kelenjar keringat,

kelenjar minyak, pembuluh darah dan serabut saraf. Dimana kulit mengeluarkan

sisa metabolisme berupa air, urea dan garam.

Paru-paru

Paru-paru merupakan organ pernapasan dan juga organ ekskresi. Paru-

paru mengeluarkan sisa metabolisme berupa gas, CO2 dan H2 O.

Hati

Hati atau hepar merupakan organ terbesar dalam tubuh dan merupakan

salah satu alat ekskresi penting. Hati juga menghasilkan enzim orginase untuk

Page 16: Makalah Sistem Ekskresi Pada Manusia

menguraikan asam amino orgenin menjadi asam amino ornitin dan urea. Hati

mengeluarkan sisa metabolisme dalam tubuh berupa zat warna empedu.

B. Saran

- penulis berharap kritikan dari pembaca yang bersifat membangun

- penulis juga berharap untuk makalah selanjutnya bisa lebih baik dari

sebelumnya

Page 17: Makalah Sistem Ekskresi Pada Manusia

DAFTAR PUSTAKA

Kadaryanto, et,al. (2006). Biologi 2. Jakarta: Yudhistira.

Karmana, O., dan Anwar, A.(1987). Pegangan Pelajaran : Biologi untuk SMA IIA2. Bandung: Ganeca Exact.

Lestari, S., et. al. (2007). IPA : Biologi Eksplorasi Kelas VIII. Klaten: Intan Pariwara.

Purwanto, B. dan Nugroho, A. (2007). Belajar Ilmu Alam dan Sekitarnya 2. Solo: Tiga Serangkai.

Saktiyono. (2004). Sains : Biologi SMP 3.  Jakarta: Esis-Penerbit Erlangga, hlm. 16-17.

Tim IPA SMP/MTs. (2007). Ilmu Pengetahuan Alam 2. Jakarta: Galaxy Puspa Mega. Hlm 10

Tim BIOLOGI SMU.(1997).Pegangan Belajar: Biologi 2. Jakarta: Galaxy Puspa Mega. Hlm. 357.