Sistem ekskresi manusia (asli)

51
Sistem Ekskresi pada Manusia

Transcript of Sistem ekskresi manusia (asli)

Page 1: Sistem ekskresi manusia (asli)

Sistem Ekskresi pada Manusia

Sistem Ekskresi pada Manusia

Page 2: Sistem ekskresi manusia (asli)

Proses PengeluaranBerdasarkan zat yang dibuang, proses pengeluaran pada manusia dibedakan menjadi:

Defekasi: pengeluaran zat sisa hasil pencernaan (faeces)

Ekskresi: proses pengeluaran zat sisa hasil metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh dalam bentuk CO2, keringat dan urine.

Sekresi: proses pengeluaran hasil metabolisme yang yang masih berguna bagi tubuh (enzim dan hormon)

Page 3: Sistem ekskresi manusia (asli)

Alat Ekskresi Pada Manusia

Page 4: Sistem ekskresi manusia (asli)

Sistem EkskresiSistem EkskresiAdalah sistem pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang tidak berguna bagi tubuh dari dalam tubuh, seperti:1. Menghembuskan gas CO2 ketika kita bernafas2. Berkeringat3. Buang air kecil (urine)

Page 5: Sistem ekskresi manusia (asli)

Alat-alat ekskresi

Page 6: Sistem ekskresi manusia (asli)

1. Ginjal (Ren)1.Ginjal berjumlah sepasang, terbungkus dalam

lapisan pelindung yang tersusun dari lemak2. Ginjal terdapat di daerah pinggang bagian kiri

dan kanan.3. Pada orang dewasa, setiap ginjal memiliki

ukuran panjang sekitar 11 cm dan ketebalan 5 cm dengan berat sekitar 150 gram. Ginjal memiliki bentuk seperti kacang dengan lekukan yang menghadap ke dalam..

Page 7: Sistem ekskresi manusia (asli)

Struktur Ginjal

korteks

Medula/Sumsum ginjal

glomerulus

Pembuluh kapiler

Arteri ginjal

Vena ginjal

ureter

Saluran pembawaHasil penyaringan

Page 8: Sistem ekskresi manusia (asli)

Struktur GinjalSetiap ginjal tersusun dari bagian-bagian sebagai berikut:

• Bagian luar (Kortek)Nefron merupakan unit struktural dan fungsional. Nefron berfungsi sebagai regulator air dan zat terlarut (terutama elektrolit) dalam tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian mereabsorpsi cairan dan molekul yang masih diperlukan tubuh- badan malphigi terdiri atas: kapsula bowman dan glomerulus - tubulus kontortus terdiri atas: tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal dan tubulus kolektivus

• Bagian dalam (Medula)terdiri dari pembuluh pengumpul dan lengkung henle

• Rongga ginjal (Pelvis renalis)

Page 9: Sistem ekskresi manusia (asli)

Proses pembentukan urinProses terbentuknya urin terjadi beberapa tahap:

a. Filtrasib. Reabsorpsic. Augmentasi

Page 10: Sistem ekskresi manusia (asli)

a. filtrasi1. Filtrasi merupakan proses penyaringan darah yang

berlangsung di Glomerulus dalam Badan malphigi2. Yang di saring adalah darah3. Yang tidak di saring adalah eritrosit, keping darah,

dan protein darah4. Menghasilkan urine prime di filtrat glomerulus5. Kandungan urin primer:

a. air e. garam-garaman berupa Na, K, Cl,HCO3

b. ureac. glukosad. asam amino

Page 11: Sistem ekskresi manusia (asli)

b. Reabsorpsi• Terjadi di Tubulus proksimal• Yang di serap adalah glukosa dan asam

amino• Menghasilkan urine sekunder• Kandungan urine sekunder:

a. airb. ureac. garam-garaman

Page 12: Sistem ekskresi manusia (asli)

c. Augmentasi • Terjadi penambahan zat-zat yang akan di

buang• Terjadi di Tubulus distal• MenghasilkanUrine tertier (urin sebenarnya)• Kandungan urine tertier adalah:

a. airb. amoniac. zat warna urobilin (zat warna urin)

Page 13: Sistem ekskresi manusia (asli)

Penampang ginjal dan bagian nefron

Page 14: Sistem ekskresi manusia (asli)

Proses pembentukan urin

Page 15: Sistem ekskresi manusia (asli)

Proses pembentukan urin• Secara sederhana:

Sel darah, air, garam, nutrisi, dan urea yang terdapat pada arteri akan masuk ke ginjal pada glomerulus dan terjadi penyaringan: sel darah akan tetap berada  pada kapiler darah, sedangkan urea, air, garam, dan nutrisi masuk ke dalam kapsula bowman. hasil penyaringan ini akan disebut urin primer. Kapsula bowman akan mengalirkan hasil penyaringan ke Tubulus proksimal untuk menyerap kembali bahan-bahan yang masih dibutuhkan tubuh. Pada tubulus proksimal air, garam dan nutrisi akan diserap kembali ke dalam tubuh dan diangkut melalui vena. Setelah melewati tubulus proksimal, proses berlanjut ke tubulus distal untuk penambahan zat-zat sisa yang tidak dibutuhkan tubuh seperti sisa hasil metabolisme. Setelah itu akan disalurkan ke Duktus pengumpul kemudian ke ureter dan dibuang keluar dari tubuh.

Page 16: Sistem ekskresi manusia (asli)

Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi urine

• Jumlah air yang di minum• Hormon ADH (Anti Diuretic Hormone) yang

dihasilkan di hipofisis bagian posterior

Page 17: Sistem ekskresi manusia (asli)

Gangguan pada ginjal1. Penyakit umum/ sistemik• Kencing manis seperti diabetes mellitus, hipertensi, cholesterol

tinggi – dyslipidemia.• SLE seperti penyakit lupus, penyakit kekebalan tubuh lain, asam

urat tinggi – hyperuricemia – gout• Infeksi di badan seperti  paru (TBC), sifilis, malaria, hepatitis,

preeklampsia, obat-obatan, amiloidosis, kehilangan carian banyak yang mendadak seperti muntaber, perdarahan, luka bakar. Hal-hal tersebut di atas dapat berakibat gangguan penyakit pada ginjal.

2. Penyakit lokal pada ginjal• Penyakit pada saringan (glomerulus) – glomerulonephritis,• Infeksi seperti karena kuman – pyelonephrits, ureteritis,• Karena turunan, kelainan proses di ginjal nephrolithiasis.• Kista seperti di ginjal–polcystic kidney• Karena  trauma atau karena benturan, terpukul, keganasan–

kanker–malignancy.• Sumbatan seperti  tumor, penyempitan atau striktur.

Page 18: Sistem ekskresi manusia (asli)

Macam-macam penyakit ginjalTerdapat bermacam-macam penyakit ginjal, sehingga pasien datang ke dokter juga dengan macam-macam gejala. Berikut ini kemungkinan datangnya seorang pasien dengan kumpulan gejala  atau sindrom penyakit ginjal sebagai berikut:

• Gagal ginjal akut:  gangguan ginjal mendadak, fungsi ginjal ”anjlok”, tidak keluar urin.

• Nefritis akut:  penyakit mendadak pada saringan ginjal (glomerulus),  tungkai bengkak, ditemukan protein & darah di urin.

• Gagal ginjal kronik:  gangguan kronis yang menahun pada ginjal sehingga fungsi ginjal turun. Keluhan & gejala antara lain lemas, nafsu makan berkurang, mual, pucat, kencing sedikit, dan  sesak napas.

•  Sindrom Nefrotik:  gangguan pada saringan ginjal, terjadi kebocoran hebat protein dari darah melalui glomerulus dan saringan ke urin, terdapat bengkak muka – kaki – perut, dan kolesterol naik.

• Infeksi saluran kemih:  infeksi di ginjal – saluran kemih lainnya, bisa akut dan bisa kronis. Selain itu, sakit pinggang, demam, kencing sakit, bisa hanya pegal pinggang.

• Gangguan pada tubulus ginjal.• Hipertensi: umumnya tanpa gejala.• Batu ginjal pada saluran kemih seperti nyeri hebat kolik, darah di urin.• Obstruksi saluran kemih seperti saluran kemih terbendung oleh tumor,

striktur mengalami penyempitan.• Gangguan ginjal bisa juga tanpa gejala (asymptomatik)

Page 19: Sistem ekskresi manusia (asli)

Gejala penyakit ginjalGejala penyakit ginjal dapat digolongkan pada dua

golongan:• I. Akut

Seperti bengkak mata, kaki, nyeri pinggang hebat (kolik), kencing sakit, demam, kencing sedikit, kencing merah atau berdarah, sering kencing. Selain itu, kelainan pada urin baik pada protein, darah atau eritrosit, sel darah putih atau lekosit, dan karena ada bakteri.

• II. KronisLemas, tidak ada tenaga, nafsu makan, mual, muntah, bengkak, kencing berkurang, gatal, sesak napas, pucat atau anemi. Kelainan urin: protein, eritrosit, lekosit. Kelainan hasil pemeriksaan lab yang lain seperti creatinine darah naik, hb turun, dan Urin: protein selalu positif.

Page 20: Sistem ekskresi manusia (asli)

Penganan pada penderita penyakit ginjal

Penanganan pasien dengan penyakit ginjal biasanya dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

• Periksa-diagnosa: pengenalan dini gagal ginjal (GG).• Kontrol: monitoring progresivitas GG.• Penyebab: deteksi dan lakukan koreksi terhadap

penyebab GG yang reversible, yang masih bisa disembuhkan.

• Perlambat dengan melakukan intervensi pengobatan atau tindakan untuk memperlambat progresivitas GG.

• Ginjal sensitif yakni menghindari kerusakan tambahan pada ginjal. Bisa diobati dengan jamu yang toksik terhadap ginjal, dan mengobati infeksi yang ada serta mengatasi kekurangan cairan misalnya pada muntaber.

• Obati komplikasi dengan memberikan terapi terhadap komplikasi GG.

• Terapi pengganti dengan rencana terapi pengganti ginjal.

Page 21: Sistem ekskresi manusia (asli)

Pencegahan penyakit ginjal• Selalu mengutamakan hidup sehat• Selalu pahami tanda-tanda sakit ginjal seperti

terganggu alat pembungan air kecil dan tidak normal, nyeri pinggang, bengkak mata atu kaki.

• Infeksi di luar ginjal seperti leher atau tenggorokan, selalu berobat dan kontrol untuk menghindari suatu fase yang kronik dan berkepanjangan.

Page 22: Sistem ekskresi manusia (asli)

2. Hati • Zat sisa yang dikeluarkan dari hati adalah

empedu• Fungsi hati adalah untuk:- Menyimpan gula dalam bentuk glikogen- Mengatur kadar gula darah- Tempat pembentukan urea dari amonia- Menawarkan racun- Membentuk vitamin A dari provitamin A- Tempat pembentukan fibrinogen protrombin

Page 23: Sistem ekskresi manusia (asli)

Penampang Hati

Page 24: Sistem ekskresi manusia (asli)

Penampang empedu

Page 25: Sistem ekskresi manusia (asli)

Proses di dalam hati• Sel darah merah yang sudah tua (histiosita)

dipecah didalam hati.

Eritrosit

Hemin

bilirubin

urobilin

Zat warna urin

biliverdin

sterobilin

Zat warna faeces

Fe

Disimpan dalam hati untuk proses

pengikatan oksigen yang dilakukan oleh

hemoglobin dan mioglobin

Globulin

Dibutuhkan untuk

membentuk Hb baru dan

berperan untuk

pembentukan protein

Page 26: Sistem ekskresi manusia (asli)

Pembentukan cairan empedu• Empedu merupakan cairan kehijauan dan terasa pahit, berasal dari

hemoglobin sel darah merah yang telah tua, yang kemudian disimpan di dalam kantong empedu atau diekskresi ke duodenum

Kandung empedu merupakan organ berbentuk buah pir kecil yang terletak diperut sebelah kanan, dan tersembunyi di bawah hati. Kandung empedu menyimpan cairan empedu yang dihasilkan oleh hati. cairan bersifat basa yang pahit dan berwarna hijau kekuningan karena mengandung pigmen bilirubin, biliverdin, dan urobilin, yang disekresikan oleh hepatosit hati pada sebagian besar vertebrata. Pada beberapa spesies, empedu disimpan di dalam kantung empedu dan dilepaskan ke usus dua belas jari untuk membantu proses pencernaan makanan.

Selama makan, kandung empedu akan berkontraksi (menciut) sehingga mengeluarkan sedikit cairan empedu yang berwarna hijau kecoklatan ke

dalam usus halus. Cairan empedu berguna dalam penyerapan lemak dan beberapa vitamin, seperti vitamin A,D, E, dan K. Empedu merupakan campuran dari asam empedu, protein, garam-garam kalsium, pigmen dan unsur lemak yang disebut kolesterol.Sebagian dari empedu yang memasuki usus halus akan diteruskan dan dikeluarkan melalui feses.

Page 27: Sistem ekskresi manusia (asli)

Gangguan pada sistem Ekskresi Manusia

• Diabetes insipidus, yaitu penyakit pilulusan (banyak kencing) yang terjadi akibat kekurangan hormon ADH

• Diabetes melitus, yaitu penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa di dalam darah sehingga urine yang dihasilkan masih mengandung glukosa

• Albuminuria, yaitu penyakit yang ditandai dengan adanya protein dan albumin di dalam urine akibat kerusakan glomerulus

• Nefritis, yaitu penyakit yang disebabkan oleh infeksi pada bagian nefron

• Batu ginjal, yaitu suatu endapan garam kalsium di dalam rongga ginjal, saluran ginjal, atau kandung kemih

Page 28: Sistem ekskresi manusia (asli)

Penyakit batu empedu (hati)

Page 29: Sistem ekskresi manusia (asli)

3. Kulit (Integumen)

Kulit merupakan lapisan terluar tubuh manusia dan merupakan pelindung bagian dalam tubuh

Page 30: Sistem ekskresi manusia (asli)

Fungsi KulitKulit berfungsi sebagai:- Mengeluarkan keringat- Melindungi bagian dalam tubuh dari gesekan,

kuman, penyinaran, panas dan zat kimia- Mengatur suhu tubuh- Menerima rangsangan dari luar- Mengurangi kehilangan air- Tempat pembentukan vitamin D

Page 31: Sistem ekskresi manusia (asli)

Struktur KulitKulit manusia tersusun dari dua lapisan, yaitu:a. Lapisan epidermisb. Lapisan dermisc. Lapisan subkutan

Page 32: Sistem ekskresi manusia (asli)

a. Lapisan EpidermisLapisan epidermis terdiri atas 5 lapisan, yaitu:

1. Stratum Corneum, yaitu lapisan yang berisi zat tanduk yang tersusun dari sel-sel mati , yang aktif mengelupas

2. Stratum lucidum, yaitu lapisan yang tidak memiliki pigmen

3. Stratum germinativum, yaitu lapisan yang aktif membentuk sel-sel baru menggantikan sel-sel yang mati

4. Stratum granulosum, yaitu lapisan yang berpigmen, membentuk melanin yang berasal dari melanosit yang dipengaruhi oleh MSH (Melanocyt Stimulate Hormone)

5. Stratum spinosum, yaitu lapisan kulit yang menanduk

Page 33: Sistem ekskresi manusia (asli)

b. Lapisan DermisLapisan ini terdiri atas:

1. Glandula sudorifera (Kelenjar keringat) menghasilkan keringat yang berfungsi membuang garam-garam yang tidak perlu

2. Glandula sebacea(Kelenjar minyak) menghasilkan minyak yang berfungsi untuk menjaga elastisitas kulit

3. Pembuluh darah4. Akar rambut5. Syaraf6. Otot-otot penegak rambut

Page 34: Sistem ekskresi manusia (asli)

c. Lapisan subkutanLapisan ini merupakan lapisan cadangan lemak, memiliki fungsi:

• Menahan tubuh dari tekanan mekanis• Menahan tubuh dari suhu dingin

Yang mempengaruhi ekskresi keringat adalah:• Aktivitas tubuh• Suhu tubuh• Emosional• Gangguan penyerapan air di ginjal• Kelembaban di udara

Page 35: Sistem ekskresi manusia (asli)

Mekanisme pengeluaran keringat

• .MEKANISME PENGELUARAN KERINGAT

Proses pengeluaran keringat diatur oleh hipotalamus (otak). Hipotalamus dapat menghasilkan enzim bradikinin yang bekerja mempengaruhi kegiatan kelenjar keringat. Jika hipotalamus mendapat rangsangan, misalnya berupa perubahan suhu pada pembuluh darah, maka rangsangan tersebut diteruskan oleh saraf simpatetik ke kelenjar keringat. Selanjutnya kelenjar keringat akan menyerap air garam dan sedikit urea dari kapiler darah dan kemudian mengirimnya ke permukaan kulit dalam bentuk keringat.

Page 36: Sistem ekskresi manusia (asli)

Gangguan pada kulita. Skabies

Skabies disebut pula “seven-year itch”. Penyakit tersebut disebabkan oleh parasit insekta yang sangat kecil (Sarvoptes scabies) dan dapat menular pada orang lain.

b. Eksim

Eksim merupakan penyakit kulit yang akut atau kronis. Penyakit tersebut menyebabkan kulit menjadi kering, kemerah-merahan, gatal-gatal, dan bersisik.

c. Biang keringat

Biang keringat dapat mengenai siapa saja; baik anak-anak, remaja, atau orang tua. Biang keringat terjadi karena kelenjar keringat tersumbat oleh sel-sel kulit mati yang tidak dapat terbuang secara sempurna. Keringat yang terperangkap tersebut menyebabkan timbulnya bintik-bintik kemerahan yang disertai gatal. Daki, debu, dan kosmetik juga dapat menyebabkan biang keringat.

Page 37: Sistem ekskresi manusia (asli)

Gangguan pada kulitD. JerawatJerawat merupakan gangguan umum yang bersifat kronis pada kelenjar minyak. Penyakit tersebut umumnya dialami anakanak masa remaja. Jerawat biasanya menyerang bagian wajah, dada atas, dan punggung. Bekas jerawat dapat menimbulkan bopeng.Pemijitan jerawat secara tidak benar perlu kamu hindari, sebab hal tersebut dapat menyebabkan infeksi. Cara pencegahan timbulnya jerawat yang paling mudah yaitu makan makanan yang seimbang, cukup tidur dan olah raga, serta rajin menjaga kebersihan kulit.

Page 38: Sistem ekskresi manusia (asli)

Mengatasi kelainan pada kulit• 1. Makan Makanan Yang Mengandung Nutrisi Kulit• 2. Minum Air Putih Minimal 8 Gelas Setiap Hari• 3. Berolahraga Dengan Teratur Olahraga teratur• 4. Mandi Untuk Membersihkan Badan Mandi secara

teratur

Page 39: Sistem ekskresi manusia (asli)

4. Paru-paruDisamping sebagai alat pernafasan, paru-paru juga berfungsi sebagai alat untuk untuk mengekskresikan sisa-sisa metabolisme yang berupa CO2 dan uap air

Page 40: Sistem ekskresi manusia (asli)

Respirasi Pada ManusiaPernafasan pada manusia meliputi :

- Proses bernapas, yaitu pengambilan O2 dan pengeluaran CO2. - Proses pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya. - Reaksi enzimatik, yaitu pemanfaatan gas pernafasan yang memerlukan banguan enzim sitokrom.

Page 41: Sistem ekskresi manusia (asli)

Tempat Terjadinya RespirasiBerdasar tempat terjadinya, respirasi dibedakan

atas : - Respirasi eksternal : yaitu pertukaran O2 dalam alveoli dengan CO2 dalam darah. - Respirasi internal : yaitu pertukaran udara dari aliran darah dengan sel-sel tubuh.

Page 42: Sistem ekskresi manusia (asli)

Alat-Alat Pernafasan1. Alat-alat Pernafasan

Saluran pernafasan meliputi rongga hidung - faring – trakea – bronkus – bronkeolus - alveolus - paru-paru.

a. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)

Merupakan tempat masuknya udara. Di dalam rongga higung udara akan mengalami

- penyaringan oleh rambut-rambut rongga hidung

- penghangatan, disesuaikan dengan suhu tubuh

Di samping itu udara juga dapat dikenali baunya karena dalam rongga hidung terdapat

indera pembau.

Page 43: Sistem ekskresi manusia (asli)

Alat-alat pernafasanb. Faring (tenggorokan)

Merupakan percabangan saluran yaitu percabangan saluran pernafasan dan saluran pencernaan makanan. Di bawahnya terdapat pangkal batang tenggorok dan di sini terdapat pita suara.

c. Trakea/batang tenggorok Dindingnya terdiri dari jaringan epitel bersilia, cincin tulang rawan, dan jaringan pengikat.

d. Bronchys (cabang-cabang batang tenggorokan) Ada 2 cabang, yaitu bronchus kanan dan broncus kiri. Bronchus bercabang-cabang menjadi bronciolus.

Page 44: Sistem ekskresi manusia (asli)

Alat-alat pernafasane. Alveolus

Mempunyai dinding yang sangat elastik. Banyak mengandung kapiler darah yang memungkinkan terjadinya pertukaran gas.

f. Paru-paru Dibungkus oleh pleura, berlapis dua, dan di antara keduanya terdapat cairan limfe. Hal ini penting untuk melindungi paru-paru dari gesekan ketika rnengembang dan mengempis.

Page 45: Sistem ekskresi manusia (asli)

Mekanisme respirasia. Pernafasan dada, proses ini terjadi karena

aktivitas otot tulang antar rusuk.

1) Bila otot-otot antara tulang rusuk luar berkontraksi maka tulang rusuk terangkat, volume rongga dada membesar, tekanan udara di dalamnya lebih kecil dari udara luar, sehingga terjadi pemasukan udara ke dalam ruang alveoli (Inspirasi)

2) Bila otot antara tulang rusuk dalam yang berkontraksi, tulang-tulang rusuk tertekan, volume rongga dad menurun, tekanan udara membesar, sehingga udara terdorong ke luar (Ekspirasi)

Page 46: Sistem ekskresi manusia (asli)

Mekanisme respirasib. Pernafasan perut, proses ini terjadi karena

aktivitas otot diafragma

1) Bila otot diafragma berkontraksi, maka diafragma mendatar, volume rongga dada bertambah, terjadi pemasukan udara dari luar (Insirasi).

2) Bila otot dinding rongga perut berkontraksi, maka alat-alat dalam rongga perut terdorong ke atas dan diafragma naik sehingga rongga dada berkurang volumenya (Ekspirasi).

Page 47: Sistem ekskresi manusia (asli)

Frekuensi PernafasanFrekuensi pernafasan berkisar 15 - 18 kali/menit. Frekuensi respirasi dipengaruhi oleh beberapa faktor :

a. Usia, makin tambah usia, makin kecil frekuensi respirasi seseorang. b. Jenis Kelamin, frekuensi respirasi pada laki-laki lebih kecil disbanding wanita. c. Kondisi fisik, makin terlatih fisik seseorang, makin kecil frekuensi respirasinya. d. Suhu tubuh, suhu yang tinggi, meningkatkan frekuensi respirasi. e. Posisi tubuh, posisi berbaring frekuensi respirasi 13/menit, dan pada posisi duduk 18/menit dan 22/menit pada posisi berdiri.

Page 48: Sistem ekskresi manusia (asli)

Pertukaran O2 dan CO2

Saat kita menghirup udara, O2 akan bergerak menembus alveolus paru-paru, lalu diikat dan diangkut oleh darah menuju ke seluruh jaringan tubuh. Sekitar 97% oksigen yang masuk ke dalam darah akan diangkut oleh hemoglobin/eritrosit, sedangkan yang 2-3 % lagi akan larut dan diangkut oleh plasma darah. Oksigen yang terikat dalam Hb dikenal dengan oksihemoglobin (HbO2).

Page 49: Sistem ekskresi manusia (asli)

Reaksi Oksigen dengan Hemoglobin

Persamaan reaksi oksigen dengan hemoglobin adalah sebagai berikut:

• Hb + O2 —-> HbO2 (pengikatan oksigen oleh darah di alveolus paru-paru)

• HbO2 —–> Hb + O2 (pelepasan oksigen oleh darah, selanjutnya oksigen diambil oleh sel-sel tubuh)

• Perpindahan oksigen dari atmosfer ke alveolus paru-paru, lalu ke darah, dan selanjutnya ke dalam jaringan tubuh dapat terjadi karena adanya perbedaan tekanan parsial oksigen. Tekanan udara adalah satu atmosfer atau 760 mmHg, sedangkan tekanan parsial oksigennya adalah 150 mmHg. Tekanan parsial oksigen pada kapiler darah adalah 100 mmHg, sedangkan tekanan parsial oksigen dalam jaringan tubuh antara 0 sampai 40 mmHg. Keadaan inilah yang memungkinkan oksigen berdifusi dari luar ke darah lalu ke jaringan.

• Hal yang berkebalikan terjadi pada perpindahan CO2. Tekanan parsial CO2 yang tertinggi adalah jaringan tubuh. Berturut-turut semakin rendah pada  darah dan di luar tubuh. Dengan cara yang sama CO2 dapat berpindah secara difusi dari jaringan hingga keluar tubuh.

Page 50: Sistem ekskresi manusia (asli)

Thank YouThank You

Page 51: Sistem ekskresi manusia (asli)

.PENYUSUN

~Farida Nuridaeni~M.Habib

~Novhia Ismadiani~Rika Sintiya

~Suminar

XI IPA 1SMA Negeri 1 Padalarang