EKSKRESI PADA MANUSIA

download EKSKRESI PADA MANUSIA

of 38

Transcript of EKSKRESI PADA MANUSIA

Protozoa

Porifera Coelenterata Vermes

Echinodermata Mollusca Anthropoda

RhizopodaPada sisa makanan padat, yang berada di dalam vakuola makanan, akan menepi ke bagian dalam tubuh , kemudian menabrak plasma hingga pecah & sisa makanan dapat dikeluarkan.

FlagellataCilliataSisa makanan yang berbentuk padat dikeluarkan lewat lubang anal (anal pore).

SporozoaTidak memiliki sistem ekskresi.

Back

Hidrozoa Sciphozoa Antozoa

Tidak memiliki alat ekskresi khusus. Seluruh proses pengambilan oksigen , pengeluaran karbondioksida, & Sisa-sisa metabolisme dilakukan dengan jalan difusi melalui seluruh permukaan tubuhnya. Pada makanan yang berbentuk padat, pengeluaran terjadi melalui mulut, sama dengan cara Coelenterata memasukkan makanannya.

Back

Plathyhelminthes

Makanan dalam bentuk air dikeluarkan melalui dinding tubuh secara difusi, & makanan dalam bentuk padat dibuang melalui mulutnya, karena ia tidak mempunyai anus, sisa metabolisme dikeluarkan melalui sel api(flame cell)

Back

Nemathelminthes

Makanan dalam bentuk cair dikeluarkan secara difusi dari dinding tubuh. Makanan yang berupa benda padat dikeluarkan melalui anus. Sisa-sisa metabolisme yangmasih berguna , akan diserap kembali oleh sel-sel, sedangkan yang tidak berguna akan dikeluarkan mealui nefridifor.

Annelida

AsteroideaMempunyai sel-sel amubosit dalam cairan selom yang mengeluarkan zat sisa melalui dinding derme branchialis. Anus terletak di bagian atas tubuh.

Ophiuroidea

Tidak mempunyai anus, maka makanan dimuntahkan kembali lewat mulut yang terletak di bawah tubuh .

Crinoidea

Melalui anus yang terletak di bawah tubuh.

Echinoidea

Melalui anus yang terletak di bagian atas tubuh .

Holoturoidea

Back

Crustacea

Mempunyai sepasang kelenjar yang berfungsi sebagai organ ekskresi & osmoregulasi. Sisa-sisa makanan padat dibuang melalui anus.

Arachnoidea

Pada umumnya, alat ekskresi pada arachnoidea adalah pembuluh malphigi. Ia juga mempunyai alat ekskresi khusus, yaitu kelenjar rectum. Sisa zat makanan padat, dikeluarkan lewat anus.

Myriapoda

Alat ekskresinya adalah buluh malphigi.

Hexapoda / Insecta

Buluh malphigi mengumpulkan sisa-sisa metabolisme cair untuk kemudian dimasukkan ke dalam usus & selanjutnya dikeluarkan lewat anus.

Back

Pisces

Amphibi Reptil

Alat ekskresinya: Ginjal, Saluran urogenital, anus. Alat ekskresinya: Ginjal, Kloaka, Kandung kencing. Alat ekskresinya: Ginjal, Kloaka, Kelenjar kulit, Kandung kemih. Alat ekskresinya: Ginjal, Kloaka, Kelenjar minyak. Alat ekskresinya: Ginjal, Hati, Kulit, Paru-paru.

Aves

Mamalia

Sistem Ekskresi Vertebrata

Pada vertebrata, proses pengeluaran zat sisa dilakukan melalui ginjal.

Ginjal pada ikan.

Ginjal pada katak.

Ginjal pada reptil.

Ginjal pada burung.

Pada pisces Ikan

Ikan

Menjaga jangan sampai kehilangan tekanan osmotiknya terhadap lingkungan hipertonik & mencegah pengambilan garam melalui difusi dengan cara meminum air terusmenerus

air laut

air tawar

Mencegah kehilangan garam melalui difusi dan penganbilan garam melalui serta pengambilan air melalui osmosis, dengan cara mengeluarkan urine terus-menerus.

Pada Amphibi, Reptil, dan AvesDarah disaring oleh ginjal menjadi urine, lalu dialirkan ureter menuju kandung kencing & bermuara pada kloaka untuk pengeluaran.

Back

1. Pengeluaran Sampah Metabolisme2. Alat-alat Ekskresi 3. Gangguan Pada Sistem Ekskresi 4. Istilah-Istilah Pada Sistem Ekskresi

bahan yang dikeluarkan dari tubuh yaitu sampah metabolisme , diantaranya sisa metabolisme dari :1.Karbohidrat 2.Protein 3.Lemak

KarbohidratDiubah Lipid / protein

MonosakaridaOksidasi

Disimpan

Glikogen

Energi

CO2 & H2O

Air : Kulit & Ginjal

CO2 & uap air : Paru-paru

Protein NH3NH3 + ornitrin (AA1) + CO2 NH3 + sitrunin (AA2)Arginin (AA3) arginase

Energisitrulin (AA2) arginin (AA3)

H2O + CO2 Kulit & Paru-Paru Ginjal

ornitrin + urea + H20

NH2

Urea

CNH2

O

LemakEnergi CO2 + H20 Paru-Paru Ginjal & kulit

Pengeluaran zat-zat ekskresi manusia dilakukan melalui 5 organ, yaitu :1.Paru-paru2.Hati

(Pulmo)

(Hepar) Besar (Colon) (Cutis) (Ren)

3.Usus 4.Kulit

5.Ginjal

Saat di dalam alveolus ion klorit keluar dari sel darah merah*

Alveolus O2 Jaringan CO2H2CO3 CO2 dilepas O2 diikat

Ion klorit

ionisasi

HCO3- + H+HbPlasma Darah

Darah (Arteri hati & Vena porta hati)

HatiPenyimpanan

GlikogenGlukosa

Vitamin & Mineral

Asam Amino Protein

Penetralan Racun (Detoksifikasi)

Haemoglobin (Hb)

Fe

Hemin

Globine

Sintesa Bilirubin Eritrosit baru Biliverdin Urobilin

Sitoplasma

COLON

Bahan dari usus halus

Usus buntuKontraksi Peristaltis Colon Descendens Air diserap Tinja

Colon Ascendens

Colon Transversum

Energi digunakan Suhu tubuh meningkat Sel Otak (Hipotalamus)Menyerap panas dari kulit Sistem pendinginan diri

Kelenjar Keringat

Ekrin Keringat Penguapan

Apokrin Sekresi Bakteri

Darah Arteri ginjal Nefron

+1% Zat sisa Urine Kandung KemihUreter

+ 99 % Zat cair Kapsul Bowman Vena ginjal Jantung

Uretra

Gangguan pada sistem ekskresi, antara lain :1. Albuminuria, yaitu adanya albumin dan protein lain pada urin. Pada orang sehat di dalam urinnya tidak terdapat protein dan glukosa. (kerusakan pada tahap filtrasi) Diabetes mellitus atau kencing manis. Adanya glukosa dalam urin yang disebabkan menimbulkan uremia oleh kekurangan hormon insulin dalam darah. Nefritis, yaitu kerusakan nefron, khususnya pada glomerulus karena adanya infeksi kuman. Hal ini dapat, yaitu adanya urin yang masuk ke dalam darah. Adanya urin dalam darah menyebabkan penyerapan air terganggu dan tertimbun di kaki yang disebut oedema. Polyuria, yaitu bilamana urin yang keluar dari tubuh dari tubuh sangat banyak dan encer. Peristiwa ini disebabkan kemampuan nefron untuk mengadakan reabsobsi sangat rendah. Oligouria, bilamana urin sangat sedikit. Bahkan tidak berurin (anuria). Keadaan ini disebabkan oleh kerusakan ginjal secara total.

2.

3.

4.

5.

Hepatitis adalah suatu proses peradangan pada jaringan hati, dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, dan protozoa atau juga dapat disebabkan oleh obat atau alkohol Serosis hati adalah kondisi dimana jaringan hati mengalami pengerasan, hal ini dapat disebabkan oleh hepatitis, parasit hati, dan obat dan alkohol. Diabetes insipidus adalah kelainan pada produk hormon ADH yang mempengaruhi penyerapan air oleh dinding tubulus, yaitu jika ADH kurang maka penyerapan air menurun sehinga dihasilkan banyak urin dan sebaliknya. Jerawat adalah gangguan kronis pada kelenjar minyak yang dialami anak remaja Eksem adalah penyakit kulit dimana kulit menjadi kering kemerahan dan gatal-gatal bersisik. Pruvitus kutanea adalah penyakit kulit dengan gejala yang dipacu oleh iritasi saraf sensori perifer. Kudis atau skabies adalah penyakit kulit karena infeksi caplak atau tungau (Sarcoptes scabiei)

Istilah dalam sistem pengeluaran, antara lain:1. Defekasi, yaitu proses pengeluaran sisa sisa pencernaan makanan yang disebut feses. Zat yang dikeluarkan belum pernah mengalami metabolisme di dalam jaringan tubuh. Zat yang dikeluarkan meliputi zat yang tidak diserap oleh usus sel epitel, usus yang rusak, dan mikroba usus. Ekskresi, adalah pengeluaran zat zat sampah sisa metabolisme yang tidak berguna lagi bagi tubuh. Sekresi, adalah pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan ke dalam saluran pencernaan. Getah yang dikeluarkan masih berguna bagi tubuh dan umumnya mengandung enzim. Eliminasi, adalah proses pengeluaran zat zat dari rongga tubuh, baik dari rongga yang kecil (misalnya saluran air mata), maupun dari rongga yang besar ( misalnya usus ).

2. 3.

4.