Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

51
Fakultas Farmasi dan Sains Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka 2014 Disusun Oleh: KELOMPOK 4

Transcript of Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

Page 1: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

Fakultas Farmasi dan Sains

Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

2014

Disusun Oleh:

KELOMPOK 4

Page 2: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

Ginjal merupakan alat ekskresi utama pada tubuh manusia. Fungsi

ginjal tidak bisa digantikan oleh organ lain. Jika ginjal tidak dapat

melakukan fungsinya, maka harus diganti oleh ginjal yang lain melalui

transplantasi atau pencangkokan ginjal dari donor. Jika tidak melakukan

pencangkokan, maka penderita harus melakukan dialisis (cuci darah)

seumur hidupnya. Sebagai alat ekskresi, ginjal memiliki tugas sebagai

berikut:

Membersihkan atau Menyaring Darah

Mengatur Volume Darah

Alat Pendaur Ulang Zat Gizi, Glukosa, Air, dan Mineral

Mengatur Kandungan Kimia Darah Agar Tetap Seimbang

Menjaga Tingkat Keasaman Darah

Menghasilkan Hormon

FUNGSI EKSKRESI PADA GINJAL

Page 3: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia
Page 4: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia
Page 5: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

GINJAL (Ren/ Kidney)

Ginjal merupakan organ ekskresi yang utama

manusia, berjumlah 2, dan terdapat dalam rongga

perut di dekat tulang-tulang pinggang.

Ginjal terletak retroperitonial yaitu di sebelah

kanan dan kiri di daerah pinggang.

Berbentuk seperti kacang berwarna merah

keunguan.

Ginjal berukuran sebesar kepalan tangan, yaitu

berukuran panjang 10 sampa 12 cm, lebar 5-6 cm,

dan tebal 3-4 cm dengan berat sekitar 140 gram.

Page 6: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

Fungsi ginjal yang utama adalah menyaring darah sehingga

menghasilkan urine. Di dalam urine terdapat zat sisa/zat berlebih yang

harus dikeluarkan dari dalam tubuh, misalnya:

Protein-protein asing yang masuk ke dalam tubuh.

Zat-zat hasil katabolisme seperti urea, asam urat.

Bermacam-macam garam.

Selain itu ginjal juga berfungsi sebagai organ homeostasis, yaitu

organ yang berfungsi menjaga keseimbangan berlangsungnya proses

fisiologi dalam tubuh, misalkan dengan cara mempertahankan tekanan

osmosis cairan ekstraselular dan mempertahankan keseimbangan asam

dan basa.

Ilmu yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut Nefrologi.

Page 7: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

FUNGSI HOMEOSTATIS PADA GINJAL

Ginjal mengatur pH, konsentrasi ion mineral, dan komposisi airdalam darah.

Ginjal mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melaluipertukaran ion hidronium dan hidroksil. Akibatnya, urin yangdihasilkan dapat bersifat asam pada pH 5 atau alkalis pada pH 8.

Kadar ion natrium dikendalikan melalui sebuah proseshomeostasis yang melibatkan aldosteron untuk meningkatkanpenyerapan ion natrium pada tubulus konvulasi.

Page 8: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

STRUKTUR GINJAL

Rongga Ginjal

(Pelvis renalis)

Sumsum Ginjal

(Medula)

Kulit Ginjal

(Korteks)1

2

3

Page 9: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia
Page 10: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

KULIT GINJAL (Korteks)

Pada bagian korteks terdapat sekitar 1 juta nefron. Nefron merupakan

satuan struktur dan fungsional paling kecil dari ginjal.

Nefron ini berfungsi sebagai alat penyaring.

Nefron berbentuk seperti

cacing berkepala besar dengan

tubuh bagaikan elang yang

berkelok-kelok. Pada bagian

kepala terdapat saringan halus

yang hanya dapat dilewati oleh

zat-zat tertentu saja. Sel darah

dan protein darah tidak dapat

melewati saringan ini karena

ukurannya lebih besar.

Page 11: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

Susunan nefron terdiri atas bagian-bagian berikut :

1. Badan malphigi, yang meliputi glomerulus dan kapsul/

simpai Bowman.

Glomelurus adalah kumpulan

cabang – cabang atau pembuluh

darah halus yang berasal dari nadi

ginjal.

Kapsul Bowman yaitu bagian

dari badan malpighi yang berbentuk

seperti mangkok dan mengelilingi

glomerulus.

Page 12: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

2. Tubulus kontortus, yang meliputi tubulus proksimal, Henle,

dan tubulus distal.

Tubulus Proksimal yaitu

tubulus atau saluran yang dekat

dengan badan malpighi.

Tubulus Distal adalah tubulus

atau saluran yang jauh dari badan

malpighi.

Henle adalah lengkungan yang

menghubungkan tubulus proksimal

dengan tubulus distal

Page 13: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

SUMSUM GINJAL (Medula)

Bagian ginjal yang berupa badan berbentuk

kerucut yang disebut piramid ginjal (renal

pyramid). Medulla merupakan tempat

berkumpulnya pembuluh darah kapiler dari

kapsula Bowman.

Piramid mengandung banyak pembuluh

dan berguna untuk mengumpulkan hasil

ekskresi. Cairan yang terkumpul

padapiramid kemudian disalurkan melalui

saluranpengumpul menuju pelvis renalis

atau rongga ginjal. Selanjutnya, pelvis

renalis berbuhungan dengan ureter, yaitu

saluran yang mengalirkan urine ke kantong

kemih.

Page 14: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

RONGGA GINJAL (Pelvis renalis)

Bagian ginjal yang berfungsi

sebagai penampungan urin

sementara yang menetes

sedikit demi sedikit dari

sumsum ginjal atau medula.

Page 15: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

1. Fungsi ginjal Mengeluarkan limbah atau zat yang tidak

bermanfaat bagi tubuh.

Ada banyak zat aditif pada makanan dan zat lainnya yang

dapat mengganggu tubuh dan merusak kesehatan tubuh manusia.

Ginjal membantu menyingkirkan zat tersebut agar tidak timbul

menjadi penyakit berbahaya bagi tubuh kita. Ginjal menyaring

racun, kelebihan garam, urea, dan limbah berbasis nitrogen yang

diciptakan oleh metabolisme sel. Urea disintesis di hati dan

diangkut melalui darah ke ginjal untuk dihilangkan.

FUNGSI GINJAL

Page 16: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

2. Ginjal mengatur kadar air dalam tubuh.

Ginjal juga berfungsi untuk memproduksi urin, mereka

bereaksi terhadap perubahan tingkat air tubuh sepanjang hari.

Ginjal akan menyesuaikan kadar air dalam tubuh kita, jika ginjal

normal semakin banyak air yang kita minum maka akan semakin

sering kita buang air kecil. Sebaliknya, sedikit minum maka akan

semakin dikit pula kita buang air kecil .

FUNGSI GINJAL

Page 17: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

3. Mengatur tekanan darah.

Ginjal berperan aktif dalam mengatur tekanan darah, jika

tekanan darah terlalu rendah maka ginjal akan meningkatkan

tekanan tersebut.Salah satu caranya adalah dengan memproduksi

protein darah (angiotensin) yang juga sinyal tubuh untuk

mempertahankan natrium dan air. Meningkatkan fungsi protein ini

akan membantu meningkatkan tekanan darah. Intinya adalah ginjal

akan berusaha menstabilkan tekanan darah dalam tubuh.

FUNGSI GINJAL

Page 18: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

4. Ginjal mengatur sel darah merah.

Ginjal juga memiliki fungsi dalam mengatur sel darah merah

dalam tubuh manusia. Ketika ginjal tidak mendapatkan cukup

oksigen, ginjal akan mengirimkan panggilan darurat dalam bentuk

erythropoietin, hormon yang merangsang sumsum tulang untuk

menghasilkan lebih banyak oksigen yang membawa sel darah

merah.

FUNGSI GINJAL

Page 19: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

5. Ginjal Mengatur kadar asam dalam tubuh.

Makanan yang kita makan dapat meningkatkan asam dalam

tubuh kita. Untuk fungsi tubuh yang baik ginjal akan mengatur

kadar asam dalam tubuh agar sesuai dengan kebutuhannya.

6. Ginjal untuk membentuk vitamin D.

Ginjal juga secara tidak langsung membentuk vitamin D yang

dibutuhkan untuk kekuatan tulang dan sum sum dalam tubuh

manusia.

FUNGSI GINJAL

Page 20: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

Urea

Urea dibentuk oleh hati dari protein yang tidak diperlukan darah. Urea

terdirir dari atas zat nitrogen yang beracun bagi darah sehingga harus

dibuang. Proses pembuangan ini disebut ekskresi.

Ammonia

Ammonia merupakan hasil dari peromabkana protein. Senyawa ini

berbahaya bagi tubuh sehingga harus dikeluarkan secara teratur melalui

proses ekskresi.

Air

Air sangat penting dalam proses metabolism tubuh, tapi jika jumlah air

terlalu berlebih akan membuat konsentrasi darah menjadi tidak

konstan. Untuk itu, kelebihan air harus dibuang supaya keseimbangan

konsentrasi darah terjaga. Proses ini disebut dengan osmoregulasi,

Page 21: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

PEMBENTUKAN URINE

Pembentukan Urin terjadi dibagian Nefron, berlangsung melalui

3 tahap :

Page 22: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

Kandungan Zat di dalam Urine

Air sebanyak 95 %

Urea, asam ureat dan ammonia

Zat warna empedu (Bilirubin dan Biliverdin)

Garam mineral, terutama NaCl (Natrium Chlorida)

Zat-zat bersifat racun seperti sisa obat dan hormon

pH urine berkisar antara 6,8 – 7,2.

Amonia, Kreatinin, Asam Laktat, Asam Fosfat, Asam Sulfat, dan

Asam Klorida

Fungsi Urine

Untuk membuang zat sisa seperti racun atau obat-obatan dari dalam tubuh.

Sebagai penunjuk dehidrasi. Orang yang tidak menderita dehidrasi akan

mengeluarkan urin yang bening seperti air. Penderita dehidrasi akan

mengeluarkan urin berwarna kuning pekat atau cokelat.

URINE

Page 23: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

Darah yang membawa sisa-sisa metabolisme protein akan masuk ke ginjal

melalui pembuluh darah menuju ke glomerulus.

Pada tahap ini, terjadi penyaringan zat beracun yang terjadi di badan

malpighi. Zat yang terlarut didalamnya disaring oleh glomerulus didalam

malpighi dan setelah disaring di badan malpighi, darah keluar melalui

vena ginjal/ vena renalis.

Hasil saringan kemudian masuk keruang kapsula bowman. Hasil filtrasi

ini disebut “filtrasi glomerulus” atau urine primer yang mengalir ke

tubulus (rongga ginjal).

Di dalam urin primer ini masih terkandung banyak zat yang diperlukan

oleh tubuh. Zat-zat ini antara lain air, protein, glukosa, asam amino, urea

dan ion anorganik. Glukosa, ion anorganik dan asam amino masih

diperlukan oleh tubuh.

Page 24: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

Hasil Filtrat Glomerulus/ urine primer mengalami tahap reabsorbsi yang

terjadi didalam tubulus konturtus proksimal dn lengkung henle.

Proses tahap ini dilakukan oleh sel-sel epitelium diseluruh tubulus ginjal,

banyaknya zat yag di reabsorbsi antara lain adalah Glukosa, Asam Amino,

Garam dan Natrium Klorida. Zat ini semua masuk ke dalam pembuluh darah

disekitar tubulus.

Setelah tiba dilengkung henle, volume filtrat telah berkurang. Hasil tahap

reabsorbsi ini dinamakan urine sekunder atau filtrat tubulus.

Kandungan urine sekunder adalah air, urea, garam, dan pigmen empedu

yang berfungsi memberi warna dan bau pada urine.

Urine sekunder masuk kedalam tubulus kontortus distal dan terjadi lagi

penyerapan zat-zat yang tidak digunakan dan kelebihan air diserap sehingga

terbentuk utine.

Page 25: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

Urine sekunder dari tubulus kontortus distal akan turun menuju saluran

pengumpul atau tubulus kolektivas. Dari tubulus kolektivas, urine dibawa

ke pelvis renalis lalu ke ureter menuju kantung kemih atau vesika

urinaria.

Page 26: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia
Page 27: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia
Page 28: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

Tubulus Proksimal

Filtrasi

H2O

Salts (NaCl and others)

HCO3–

H+

Urea

Glucose; amino acids

Some drugs

Key

Active transport

Passive transport

KORTEKS

MEDULA

LUAR

MEDULA

DALAM

Lengkung Henle

turun

Lengkung

Henle

naik

Tubulus

Pengumpul

NaCl

NaCl

NaCl

Tubulus Distal

NaCl Nutrients

Urea

H2O

NaCl

H2OH2OHCO3

K+

H+ NH3

HCO3

K+ H+

H2O

1 4

2

3 5

Page 29: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

PROSES MIKTURISI / BERKEMIH

Mikturisi atau biasa disebut kencing. Dalam mekanisme mikturisi

sistem yang dilibatkan adalah organ ginjal dan saluran kemih, yang

terdiri dari ginjal, ureter, vesica urinaria (kandung kemih) dan uretra.

Peran Vesica Uriniaria

Vesica urinaria atau kandung kemih dapat mengakomodir fluktuasi

sejumlah besar dari volume urin. Dindingnya tersusun atas otot polos

visera. Otot polosnya bersifat plastis, artinya meskipun teregang tidak

akan terjadi peningkatan tekanan (berbeda dengan elastic).

Permukaan epitelnya dapat meningkat dan berkurang dengan proses

recycling dari penuh-kosongnya kandung kemih.

Page 30: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

Otot polos kandung kemih dipersarafi

Oleh serat parasimpatis, di mana rangsangnya akan menyebabkan

kontraksi kandung kemih. Jika jalan dari uretra menuju keluar terbuka,

kontraksi kandung kemih akan menyebabkan pengosongan kandung

kemih. Keluarnya kandung kemih, sayangnya, dijaga oleh dua sfingter.

Sfingter uretral internal dan external.

Peran Sfingter Uretra

Sfingter merupakan cincin otot yang ketika berkontraksi, menutup

pembukaan. Sfinter uretra internal merupakan otot polos, berada di

bawah Kontrol involunter. Ketika kandung kemih berelaksasi, susunan

anatomi dari sfingter ini menutup kandung kemih. Di bawahnya lagi,

uretra dikelilingi oleh otot rangka, sfingter ureter eksternal. Diperkuat

oleh diafragma pelvis, suatu otot polos yang membentuk lantai pelvis.

Neuron motor yang mempersarafi sfingter ini dan diafragma pelvis

secara terus menerus memberikan rangsangan kecuali mereka dihambat,

sehingga urin dapat keluar melewati uretra.

Page 31: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

REFLEKS MIKTURISI

Mikturisi, atau kencing (urinasi), adalah proses pengosongan

kandung kemih.

Dikontrol oleh dua mekanisme yaitu :

Page 32: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

Refleks mikturisi dimulai ketika reseptor regang dari dinding

kandung kemih terangsang.

Kandung kemih pada orang dewasa dapat mengakomodir 250 sampai

400 ml urin sebelum tegangan (tension) dari dindingnya mulai naik

untuk mengaktifkan reseptor regang.

Semakin besar regangan di luar ini, semakin besar pula teraktifnya

reseptor regang.

Serat afferent dari reseptor regang membawa impuls ke medulla

spinalis dan lewat interneuron menstimulasi saraf parasimpatis dan

menghambat neuron yang mempersarafi sfingter enernal. Karena

neuron motornya terhambat, sfingter eksternal akan berelaksasi, dan

akhirnya urin dikeluarkan dari uretra.

Page 33: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

Selain reflex mikturisi, terisinya kandung kemih juga menaikkan

keinginan untuk kencing.

Persepsi bahwa kandung kemih terisi muncul sebelum sfingter

eksternal berelaksasi, memperingatkan bahwa mikturisi akan terjadi.

Terjadilah control volunteer dari mikturisi, yang didapat saat toilet

training semasa kecil, hingga mengalahkan refleks mikturisi sehingga

pengeluaran urin terjadi karena keinginan orang yang bersangkutan.

Jadi, jika orang tersebut menilai belum pantas untuk kencing, bisa

ditahan dengan menekan sfingter eksternal dan diafragma pelvis.

Page 34: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

Sayangnya, tidak selamanya urin bisa ditahan.

Suatu saat, akan terjadi input reflex yang sangat besar dari reseptor

regang sehingga akhirnya sangat kuat inhibisi sfingter eskternalnya

sampai akhirnya tidak bisa ditahan lagi.

Mikturisi juga bisa ditimbulkan meski kandung kemih tidak

menggembung, dengan relaksasi secara sadar dari sfingter eksternal dan

diafragma pelvis.

Mengebawahkan lantai pelvis menyebabkan kandung kemih untuk

turun ke bawah, yang menyebabkan terbukanya sfingter uretra internal

dan meregangkan dinding kandung kemih. Akhirnya menyebabkan

reseptor regang aktif, dan keluarlah urin. Tekanan dinding abdomen dan

diafragma nafas juga bisa meremas kandung kemih untuk mengeluarkan

urin.

Lanjutan….

Page 35: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

URINARY INCONTINENCE

Merupakan keadaan di mana seseorang tidak dapat mengontrol atau

menahan rasa ingin buang air kecil. Hal ini seringkali terjadi pada balita

usia 2 sampai 3 tahun dan pada lansia. Namun, ada juga yang terjadi

pada orang dewasa. Terdapat 4 tipe urinary incontinence, antara lain:

1. Stress incontinence

Biasa terjadi pada wanita berusia muda dan pertengahan yang otot

pada pelvisnya lemah. Hal ini terjadi akibat tekanan fisik yang

meningkatkan tekanan perut seperti batuk, bersin, tertawa, berlatih,

mengejan, mengangkat benda berat, dan kehamilan yang

menyebabkan bocornya urin dari vesika urinaria.

Page 36: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

2. Urge incontinence

Biasa terjadi pada orang lanjut usia, di mana seseorang sering dan

tiba-tiba ingin buang air kecil, dan tidak bisa menahannya sehingga

sering terjadi urinasi involunter. Bisa disebabkan oleh adanya suatu

infeksi atau batu ginjal, stroke, dan cedera medulla spinalis.

3. Overflow incontinence

Merupakan proses urinasi yang tidak sadar terjadi akibat lemahnya

kontraksi otot-otot vesika urinaria

4. Functional incontinence

Merupakan lepasnya urin dari vesika urinaria dikarenakan tidak

bisa menemukan toilet di waktu tersebut sebagai akibat dari

kondisi tubuh yang lemah, misalnya terkena stroke, artritis,

ataupun alzheimer.

Page 37: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

VIDEO: PEMBENTUKAN URINEDALAM GINJAL

Page 38: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

VOLUME URIN

Proses pembentukan urin dipengaruhi oleh dua faktor yaitu :

Melalui Meliputi

Meliputi

Page 39: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

1. Hormon Antideuritik (ADH)

Hormone antideuritik dikeluarkan oleh kelenjar saraf hipofifis

(neuroehipofisis). Pengeluaran hormone ini ditentukan oleh reseptor khusus

di dalam otak yang secara terus menerus mengendalikan tekananan osmotic

darah (kesetimbangan konsentrasi air dalam darah). Oleh karena itu,

hormone ini akan mempengaruhi proses reabsorbsi air pada

tubulus kontortus distal, sehingga permeabilitas sel terhadap air akan

meningkat. Oleh karana cara bekerja dan pengaruhnya inilah, hormone

tersebut dsiebut sebagai hormone antideuritik. Jika tekanan osmotic darah

naik, yaitu pada saat dalam keadaan dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh

(saat kehausan atau banyak mengeluarkan keringat), konsentrasi air dalam

darah akan turun. Akibat dari kondisi tersebut, sekresi ADH meningkat dan

dialirkan oleh darah menuju ke ginjal.

Page 40: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

ADH selain meningkatkan permeabilitas sel terhadap air, juga

meningkatkan permeabilitas saluran pengumpul, sehingga memperbesar sel

saluran pengumpul. Dengan demikian air akan berdifusi ke luar dari pipa

pengumpul, lalu masuk ke dalam darah. Keadaan tersebut akan berusaha

memulikan konsentrasi air dalam darah. Namun, berusaha memulihkan

konsentrasi air dalam darah. Namun akibatnya, urin yang dihasilkan

menjadi sedikit dan lebih pekat.

2. Hormon Insulin

Hormone insulin adalah hormone yang dikeluarkan oleh pulau

langerhans dalam pancreas. Hormone insulin berfaungsi mengatur gula

dalam darah. Penderita kencing manis (diabetes mellitus) memiliki

konsentrasi hormone insulin yang rendah, sehingga kadar gula dalam darah

akan tinggi. Akibatnya terjadi gangguan reabsorbsi didalam urin masih

terdapat glukosa.

Page 41: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

1. Jumlah Air yang Diminum

Jumlah air yang diminum tentu akan mempengaruhi konsentrasi air dalam

darah. Jika kita meminum banyak air, konsentrasi air dalam darah akan

tinggi, dan kosentrasi protein dalam darah menurun, sehingga filtrasi

menjadi berkurang. Selain itu, keadaan seperti ini menyebabkan darah lebih

encer, sehingga sekresi ADH akan berkurang. Menurunnya filtrasi dan

berkurangnya ADH akan ,emyebabkan menurunnya penyerapan air,

sehingga urin yang dihasilkan akan meningkat dan encer.

2. Suhu Lingkungan

Ketika suhu sekitar dingin, maka tubuh akan berusaha untuk menjaga

suhunya dengan mengurangi jumlah darah yang mengalir ke kulit sehingga

darah akan lebih banyak yang menuju organ tubuh, di antaranya ginjal.

Apabila darah yang menuju ginjal jumlahnya samakin banyak, maka

pengeluaran air kencing pun banyak.

Page 42: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

KELAINAN ATAU PENYAKIT PADA GINJAL

1. Anuria

Anuria merupakan kegagalan ginjal dalam memproduksi urin. Anuria

diakibatkan oleh kurangnya tekanan untuk melakukan filtrasi darah dalam

ginjal. Anuria juga bisa muncul akibat radang di glomerulus, yakni organ

penyaring darah pada ginjal. Penyempitan arterial efferent oleh hormon

epinefrin dan radang menjadi penyebab utama terjadinya penyakit ini.

2. Glikosuria

Penyakit ini ditunjukkan dengan adanya kandungan gula dalam urin. Penyakit

ini diakibatkan oleh rusaknya badan malpigi yang bertugas untuk menyaring

darah.

3. Albuminaria

Albuminaria merupakan kelainan ginjal yang diakibatkan oleh naiknya tingkat

permeabilitas membrane glomerulus. Permeabilitas bisa naik karena adanya

luka di membrane glomerulus akibat kenaikan darah, iritasi pada sel-sel ginjal

akibat eter, bakteri, logam berat, dan zat lainnya. Penyakit ini bisa diketahui

dengan adanya protein albumin pada urin.

Page 43: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

4. Hematuria

Hematuria merupakan kondisi dimana urin mengandung sel-sel darah merah.

Hematuria juga bisa disebabkan iritasi atau radang pada sel-sel ginjal.

5. Bilirubinaria

Penyakit ini memiliki ciri-ciri zat warna empedu atau bilirubin yang berlebihan

pada urin. Kondisi ini bisa diakibatkan adanya penguraian hemoglobin yang

berlebihan atau akibat disfungsi hati.

6. Nefritis Glomerulus

Nefritis glomerulus atau radang ginjal umumnya diakibatkan reaksi alergi

terhadap racun yang diproduksi bakteri Streptococcus yang bisa menginfeksi

bagian tubuh lainnya seperti tenggorokan. Penyakit ini memungkinkan sel-sel

darah merah dan protein tercampur dengan urin. Nefritis glomerulus parah bisa

menyebabkan gagal ginjal.

7. Pielonefritis

Pielonefritis merupakan radang atau infeksi pada ginjal. Kondisi ini umumnya

berawal dari bagian dalam ginjal (pelvis) yang menyebar ke seluruh bagian

ginjal. Penyakit ini bisa menyebabkan terjadinya gagal ginjal.

Page 44: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

8. Nefrosis

Nefrosis adalah bocornya membrane glomerulus yang menyebabkan

sejumlah besar protein dalam darah berpindah ke dalam urin. Pindahnya

protein ini mengakibatkan air dan natrium menumpuk di tubuh sehingga

mengakibatkan pembengkakan pada bagian tubuh.

9. Batu Ginjal

Karena adanya batu dari endapan kalsium dan garam pada pelvis

ginjal. Penyebab : sering menaham urin dan kurang minum

10. Diabetes Mellitus

Pada urinnya mengandung glukosa. Hal ini karena adanya kadar

gula di dalam darah yang tinggi.

11. Diabetes Insipidus

Sering buang air besar yang hebat (sampai 20-30 kali).

Terjadi karena kekurangan hormon ADH.

Page 45: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

PARU-PARU (Pulmo)

Paru - paru adalah organ pada sistem pernapasan

(respirasi) dan berhubungan

dengan sistem peredaran darah(sirkulasi).

Fungsinya adalah menukar oksigen dari udara

dengan karbon dioksida dari darah. Prosesnya

disebut "pernapasan eksternal" atau bernapas.

Paru-paru juga mempunyai fungsi nonrespirasi.

Istilah yang berhubungan dengan paru-paru sering mulai dipulmo-, dari

kata Latin pulmones untuk paru-paru.

Paru-paru berfungsi sebagai penyuplai oksigen bagi tubuh kita, dan ia

bekerja secara otomatis. Ketika tubuh bekerja keras, paru-paru akan

bekerja lebih cepat. Sebaliknya, ketika tubuh dalam keadaan santai, paru-

paru juga bekerja dengan lebih pelan.

Page 46: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

Fungsi kulit selain sebagai alat

ekskresi :

Sebagai alat pengeluaran berupa

kelenjar keringat.

Sebagai alat peraba.

Sebagai pelindung organ

dibawahnya.

Tempat dibuatnya Vit D dengan

bantuan sinar matahari.

Pengatur suhu tubuh.

Tempat menimbun lemak.

KULIT (Integumen)

Kulit manusia terdiri atas epidermis, dermis, dan hipodermis. Kulit

berfungsi sebagai alat ekskresi karena adanya kelenjar keringat

(kelenjar sudorifera) yang terletak di lapisan dermis.

Page 47: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

Proses pengeluran keringat diatur oleh hipotalmus (otak).

Hipotalamus dapat menghasilkan enzim bradikinin yang bekerja

mempengaruhi kegiatan kelenjar keringat. Jika hipotalamus

mendapatkan rangsangan, misalnya berupa perubahan suhu pada

pembuluh darah, maka rangsangan tersebut diteruskan oleh saraf

simpatetik ke kelenjar keringat. Selanjutnya kelenjar keringat akan

menyerap air garam dan sedikit urea dari kapiler darah dan kemudian

mengirimnya kepermukaan kulit dalam bentuk keringat.

Mekanisme Pengerluaran Keringat

Page 48: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

HATI (Hepar)

Hati (hepar) adalah kelenjar terbesar

di dalam tubuh.

Hati terletak di bagian teratas dalam

rongga abdomen di sebelah kanan di

bawah diafragma.

Pada orang dewasa, hati massanya mencapai 2.5 kg.

Sebagai alat ekskresi, hati berfungsi mengeluarkan zat-zat sisa(ekskresi), mengeluarkan zat-zat yang tak bermanfaat maupun zat-zat yang masih bermanfaat bagi tubuh (sekresi).

Page 49: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

Fungsi Hati :

Mengeluarkan getah empedu yang berasal dari perombakan erythrocyt

yang telah tua. Getah empedu ditampung dalam kantong empedu kemudian

dialirkan ke usus halus untuk mengemulsi lemak. Getah empedu yang rusak

dibuang melalui faeses dan urine sehingga warna faeses dan urine sama

dengan warna getah empedu.

Membuang zat-zat sisa metabolisme protein berupa ureum. Zat sisa

ini dibuang melalui ginjal.

Menawarkan atau menyaring racun yang masuk bersama makanan.

Mengubah provitamin A menjadi vitamin A.

Tempat pembentukan protrombin dan tempat mengubah gula

darah menjadi gula otot.

Page 50: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia

VIDEO: KESIMPULAN

Page 51: Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia