Makalah Reproduksi Ekonomi (Plh)

29
MAKALAH PLH “REPRODUKSI EKONOMI” Oleh: KELOMPOK 5 Kelas: XI IPA 7 SMAN 1 RSBI PURWAKARTA Jl. Siliwangi No. 13 Purwakarta JABAR 2011/2012

description

Makalah ini menjelaskan tentang reproduksi ekonomi yang terjadi di Indonesia

Transcript of Makalah Reproduksi Ekonomi (Plh)

Page 1: Makalah Reproduksi Ekonomi (Plh)

MAKALAH PLH“REPRODUKSI EKONOMI”

Oleh:KELOMPOK 5Kelas:XI IPA 7

SMAN 1 RSBI PURWAKARTAJl. Siliwangi No. 13 Purwakarta JABAR2011/2012

Page 2: Makalah Reproduksi Ekonomi (Plh)

KATA  PENGANTAR

        Segala puji hanya bagi Allah SWT karena berkat segala hidayah dan karunia-

Nya, makalah presentasi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Shalawat dan

salam semoga tercurah kepada nabi besar Muhammad SAW serta para sahabat beliau.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP TENTANG REPRODUKSI EKONOMI,

yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di

susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri

penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan

terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Makalah ini memuat tentang ”AMDAL. ANDAL DAN CARA

PENANGGULANGAN” yang sangat perlu kita ketahui. Walaupun makalah ini

mungkin jauh dari sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi

pembaca.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru PLH sang Penyusun

yaitu Ibu Dyah Ayu .A S.pd yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti

tentang bagaimana cara kami menyusun karya tulis ilmiah atau makalah ini.

Semoga makalah presentasi ini dapat memberikan wawasan yang luas juga

berguna bagi siapa saja yang memerlukannya. Namun, penyusun menyadari bahwa

makalah presentasi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penyusun

mengharapkan kritik dan saran agar dapat menyusun karya yang lebih baik lagi dan

lebih bermanfaat.

KELOMPOK 5 (POLUSI)

Page 3: Makalah Reproduksi Ekonomi (Plh)

DAFTAR ISI

JUDUL............................................................................................................................

KATA PENGANTAR.....................................................................................................

DAFTAR ISI ...................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................

I.1 Latar Belakang......................................................................................................

I.2 Rumusan Masalah.................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................

II.1 Pertumbuhan Ekonomi.......................................................................................

II.2 Cara Mengukur Pertumbuhan Ekonomi.............................................................

II.3 Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi ................................................................... II.4 Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi ................................................................ II.5 Dampak-Dampak Pertumbuhan Ekonomi .........................................................

BAB III PENUTUP.........................................................................................................

III.1 Kesimpulan........................................................................................................

SUMBER REFERENSI...................................................................................................

Page 4: Makalah Reproduksi Ekonomi (Plh)

BAB IPENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian

suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama

periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan

kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan

pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan

pembangunan ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan cara

membandingkan Gross National Product (GNP) tahun yang sedang berjalan dengan

GNP tahun sebelumnya.PANTEK.

I.2 Rumusan Masalah

A. Apakah pengertian dari Pertumbuhan Ekonomi ?

B. Bagaimana cara mengukur Pertumbuhan Ekonomi ?

C. Apa saja Teori-teori Pertumbuhan Ekonomi ?

D. Apa saja Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi ?

E. Sebutkan Dampak-Dampak Pertumbuhan Ekonomi ?

Page 5: Makalah Reproduksi Ekonomi (Plh)

BAB IIPEMBAHASAN

II.1 Pertumbuhan Ekonomi

Pengertian pertumbuhan ekonomi harus dibedakan dengan pembangunan

ekonomi. Dalam makalah pertumbuhan ekonomi ini, penulis ingin menekankan

bahwa pertumbuhan ekonomi hanyalah merupakan salah satu aspek saja dari

pembangunan ekonomi yang lebih menekankan pada peningkatan output agregat

khususnya output agregat per kapita.

Menurut Boediono : Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output per

kapita yang terus-menerus dalam jangka panjang. 

Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai proses perubahan kondisi

perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih

baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai

proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam

bentuk kenaikan pendapatan nasional.

Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa

riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar

daripada tahun sebelumnya. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi

keberhasilan pembangunan ekonomi.

II.2 Cara Mengukur Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan cara

membandingkan Gross National Product (GNP) tahun yang sedang berjalan dengan

GNP tahun sebelumnya.PANTEK.

II.3 Teori Pertumbuhan Ekonomi

Page 6: Makalah Reproduksi Ekonomi (Plh)

Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis

Teori ini dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut:

Werner Sombart (1863-1947)

Menurut Werner Sombart pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi

menjadi tiga tingkatan:

Masa perekonomian tertutup

Pada masa ini, semua kegiatan manusia hanya semata-mata untuk

memenuhi kebutuhannya sendiri. Individu atau masyarakat bertindak sebagai

produsen sekaligus konsumen sehingga tidak terjadi pertukaran barang atau

jasa. Masa pererokoniam ini memiliki ciri-ciri:

1. Kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan sendiri

2. Setiap individu sebagai produsen sekaligus sebagai konsumen

3. Belum ada pertukaran barang dan jasa

Masa kerajinan dan pertukangan

Pada masa ini, kebutuhan manusia semakin meningkat, baik secara

kuantitatif maupun secara kualitatif akibat perkembangan peradaban.

Peningkatan kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi sendiri sehingga

diperlukan pembagian kerja yang sesuai dengan keahlian masing-masing.

Pembagian kerja ini menimbulkan pertukaran barang dan jasa. Pertukaran

barang dan jasa pada masa ini belum didasari oleh tujuan untuk mencari

Page 7: Makalah Reproduksi Ekonomi (Plh)

keuntungan, namun semata-mata untuk saling memenuhi kebutuhan. Masa

kerajinan dan pertukangan memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut:

1. Meningkatnya kebutuhan manusia

2. Adanya pembagian tugas sesuai dengan keahlian

3. Timbulnya pertukaran barang dan jasa

4. Pertukaran belum didasari profit motive

Masa kapitalis

Pada masa ini muncul kaum pemilik modal (kapitalis). Dalam

menjalankan usahanya kaum kapitalis memerlukan para pekerja (kaum

buruh). Produksi yang dilakukan oleh kaum kapitalis tidak lagi hanya sekedar

memenuhi kebutuhanya, tetapi sudah bertujuan mencari laba. Werner Sombart

membagi masa kapitalis menjadi empat masa sebagai berikut:

Tingkat prakapitalis

Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:

1. Kehidupan masyarakat masih statis

2. Bersifat kekeluargaan

3. Bertumpu pada sektor pertanian

4. Bekerja untuk memenuhi kebutuhan sendiri

5. Hidup secara berkelompok

Tingkat kapitalis

Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:

1. Kehidupan masyarakat sudah dinamis

2. Bersifat individual

3. Adanya pembagian pekerjaan

4. Terjadi pertukaran untuk mencari keuntungan

Tingkat kapitalisme raya

Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:

Page 8: Makalah Reproduksi Ekonomi (Plh)

1. Usahanya semata-mata mencari keuntungan

2. Munculnya kaum kapitalis yang memiliki alat produksi

3. Produksi dilakukan secara masal dengan alat modern

4. Perdagangan mengarah kepada ke persaingan monopoli

5. Dalam masyarakat terdapat dua kelompok yaitu majikan dan buruh

Tingkat kapitalisme akhir

Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu :

1. Munculnya aliran sosialisme

2. Adanya campur tangan pemerintah dalam ekonomi

3. Mengutamakan kepentingan bersama

Friedrich List (1789-1846)

Menurut Friendrich List, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi

menjadi empat tahap sebagai berikut:

1. Masa berburu dan pengembaraan

2. Masa beternak dan bertani

3. Masa bertani dan kerajinan

4. Masa kerajinan, industri, perdagangan

Karl Butcher  (1847-1930)

Page 9: Makalah Reproduksi Ekonomi (Plh)

Menurut Karl Bucher, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibedakan

menjadi empat tingkatan sebagai berikut:

1. Masa rumah tangga tertutup

2. Rumah tangga kota

3. Rumah tangga bangsa

4. Rumah tangga dunia

Walt Whiteman Rostow  (1916-1979)

W.W.Rostow mengungkapkan teori pertumbuhan ekonomi dalam bukunya yang

bejudul The Stages of Economic Growth menyatakan bahwa pertumbuhan

perekonomian dibagi menjadi 5 (lima) sebagai berikut:

Masyarakat Tradisional (The Traditional Society)

1. Merupakan masyarakat yang mempunyai struktur pekembangan dalam

fungsi-fungsi produksi yang terbatas.

2. Belum ada ilmu pengetahuan dan teknologi modern

3. Terdapat suatu batas tingkat output per kapita yang dapat dicapai

Page 10: Makalah Reproduksi Ekonomi (Plh)

Masyarakat pra kondisi untuk periode lepas landas (the

preconditions for take off)

1. Merupakan tingkat pertumbuhan ekonomi dimana masyarakat sedang

berada dalam proses transisi.

2. Sudah mulai penerapan ilmu pengetahuan modern ke dalam fungsi-

fungsi produksi baru, baik di bidang pertanian maupun di bidang

industri.

Periode Lepas Landas (The take off)

1. Merupakan interval waktu yang diperlukan untuk emndobrak

penghalang-penghaang pada pertumbuhan yang berkelanjutan.

2. Kekuatan-kekuatan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi

diperluas

3. Tingkat investasi yang efektif dan tingkat produksi dapat meningkat

4. Investasi efektif serta tabungan yang bersifat produktif meningkat atau

lebih dari jumlah pendapatan nasional.

5. Industri-industri baru berkembang dengan cepat dan industri yang

sudah ada mengalami ekspansi dengan cepat.

Gerak Menuju Kedewasaan (Maturity)

1. Merupakan perkembangan terus menerus daimana perekonoian

tumbuh secaa teratur serta lapangan usaha bertambah luas dengan

penerapan teknologi modern.

2. Investasi efektif serta tabungan meningkat dari 10 % hingga 20 % dari

pendapatan nasional dan investasi ini berlangsung secara cepat.

3. Output dapat melampaui pertamabahn jumlah penduduk

4. Barang-barang yang dulunya diimpor, kini sudah dapat dihasilkan

sendiri.

5. Tingkat perekonomian menunjukkkan kapasitas bergerak melampau

kekuatan industri pad masa take off dengan penerapan teknologi

modern

Page 11: Makalah Reproduksi Ekonomi (Plh)

Tingkat Konsumsi Tinggi (high mass consumption)

1. Sektor-sektor industri emrupakan sektor yang memimpin (leading

sector) bergerak ke arah produksi barang-barang konsumsi tahan lama

dan jasa-jasa.

2. Pendapatn riil per kapita selalu meningkat sehingga sebagian besar

masyarakat mencapai tingkat konsumsi yang melampaui kebutuhan

bahan pangan dasar, sandang, dan pangan.

3. Kesempatan kerja penuh sehingga pendapata nasional tinggi.

4. Pendapatan nasional yang tinggi dapat memenuhi tingkat konsumsi

tinggi

Teori Klasik dan Non Klasik

Teori Klasik

Adam Smith

Teori Adam Smith beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi

sebenarnya bertumpu pada adanya pertambahan penduduk. Dengan

adanya pertambahan penduduk maka akan terdapat pertambahan

output atau hasil. Teori Adam Smith ini tertuang dalam bukunya yang

berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of

Nations.

David Ricardo

Page 12: Makalah Reproduksi Ekonomi (Plh)

Ricardo berpendapat bahwa faktor pertumbuhan penduduk

yang semakin besar sampai menjadi dua kali lipat pad suatu saat akan

menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah. Kelebihan tenaga kerja

akan mengakibatkan upah menjadi turun. Upah tersebut hanya dapat

digunakan untuk membiayai taraf hidup minimum sehingga

perekonomian akan mengalami kemandegan (statonary state). Teori

David Ricardo ini dituangkan dalam bukunya yang berjudul The

Principles of Political and Taxation.

Teori Neoklasik

Robert Solow

Robert Solow berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi

merupakan rangkaian kegiatan yang bersumber pada manusia,

akumulasi modal, pemakaian teknologi modern dan hasil atau output.

Adapun pertumbuhan penduduk dapat berdampak positif dan dapat

berdampak negatif. Oleh karenanya, menurut Robert Solow

pertambahan penduduk harus dimanfaatkan sebagai sumber daya yang

positif. b. Harrord Domar Teori ini beranggapan bahwa modal harus

Page 13: Makalah Reproduksi Ekonomi (Plh)

dipakai secara efektif, karena pertumbuhan ekonomi sangat

dipengaruhi oleh peranan pembentukan modal tersebut. Teori ini juga

membahas tentang pendapatan nasional dan kesempatan kerja.

II.4 Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah:

Faktor Sumber Daya Manusia

Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi

juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor

terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan

tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek

pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan

proses pembangunan.

Faktor Sumber Daya Alam

Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya

alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian,

sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan

ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya

Page 14: Makalah Reproduksi Ekonomi (Plh)

dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang

dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan

hasil hutan dan kekayaan laut.

Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja

yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin

canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian

aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat

pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.

Faktor Budaya

Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan

ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau

pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat

pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya

sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya

Page 15: Makalah Reproduksi Ekonomi (Plh)

yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis,

egois, boros, KKN, dan sebagainya.

Sumber Daya Modal

Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan

meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang

modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan

ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.

II.5 DAMPAK NEGATIF PERTUMBUHAN EKONOMI

Bagaikan dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan, selain mempunyai

dampak positif, ternyata pembangunan ekonomi juga mempunyai dampak negatif.

Dari segi positif sudah jelas bahwa pembangunan ekonomi akan meningkatkan

kesejahteraan rakyat dan pendapatan nasional. Namun, pembangunan ekonomi juga

berdampak negatif bagi kelestarian alam, diantaranya dengan berkurangnya

sumberdaya alam akibat eksploitasi berlebihan, pencemaran udara akibat polusi

industri dan pembangunan infrastruktur perekonomian yang identik dengan

perusakan alam. Hal tersebut menimbulkan satu pertanyaan, apakah pembangunan

ekonomi selalu identik dengan perusakan alam? Tulisan berikut ini akan mencoba

menjawab pertanyaan tersebut secara lebih mendalam.

Tidak dapat dipungkiri bahwa perekonomian merupakan sektor penting yang

harus senantiasa dikembangkan karena menyangkut hajat hidup orang banyak.

Namun, di tengah maraknya pembangunan perekonomian dewasa ini, terjadi masalah

dilematis yang cukup pelik, yaitu menyangkut disharmonitas antara pembangunan

Page 16: Makalah Reproduksi Ekonomi (Plh)

perekonomian pada satu sisi dan pelestarian alam pada sisi yang lain. Berkurangnya

sumberdaya alam, polusi pabrik dan alih fungsi lahan hijau menjadi lahan

perekonomian, merupakan contoh akibat dari pembangunan ekonomi yang tidak

selaras dengan pelestarian alam.

Tuntutan percepatan pertumbuhan ekonomi, seperti yang terjadi di negara-

negara sedang berkembang, menuntut semakin banyak pula sumberdaya alam yang

diambil sehingga menyebabkan semakin sedikit jumlah persediaan sumberdaya alam

tersebut. Dengan demikian, ada hubungan yang positif antara jumlah dan kualitas

sumberdaya alam dengan pertumbuhan ekonomis, tetapi sebaliknya ada hubungan

yang negatif antara pertumbuhan ekonomi dan persediaan sumberdaya alam di dalam

bumi.

Pertumbuhan ekonomi juga mempunyai dampak negatif terhadap lingkungan

karena percepatan pertumbuhan ekonomi biasanya diikuti dengan peningkatan sektor

industri. Dengan meningkatnya sektor industri tingkat pencemaran terhadap

lingkungan akibat limbah proses produksi juga meningkat. Proses industrialisasi tidak

hanya menciptakan jumlah total produksi yang meningkat tetapi juga meningkatkan

jumlah polusi dari sisa produksi. Polusi akibat sisa produksi apabila tidak ditangani

secara baik akan menimbulkan pemcemaran bagi lingkungan.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga secara tidak langsung kerap

mendatangkan masalah bagi masyarakat. Sebagaimana diketahui bahwa pertumbuhan

ekonomi selalu berkorelasi positif dengan pembangunan infrastruktur pendukung

kegiatan perekonomian yang tentu saja membutuhkan lahan. Namun, semakin hari

lahan yang tersedia semakin terbatas, akibatnya banyak lahan yang seharusnya

diperuntukan sebagai hutan lindung atau sebagai daerah resapan air dialihfungsikan

menjadi kawasan perekonomian. Banjir yang ‘rajin’ mengunjungi Jakarta merupakan

salah satu contoh akibat alih fungsi daerah resapan air yang menjadi masalah bagi

masyarakat.

Setelah mengetahui dampak negatif yang ditimbulkan oleh pembangunan

ekonomi yang berkorelasi negatif dengan pelestarian alam, lantas muncul pertanyaan,

Bisakah terjadi harmonisasi antara pembangunan ekonomi dengan pelestarian alam?

jawabannya adalah bisa. Dampak negatif dari proses pembangunan ekonomi dapat

dicegah salah satunya adalah melalui program pelaksanaan pembangunan ekonomi

yang berwawasan lingkungan.

Page 17: Makalah Reproduksi Ekonomi (Plh)

Pembangunan ekonomi berwawasan lingkungan adalah pembangunan

berkelanjutan di bidang ekonomi yang tidak hanya berorientasi hasil untuk saat ini

tetapi juga berorientasi pada masa depan dengan titik fokus pada keberlangsungan

pelestarian lingkungan. Sebagaimana diketahui bahwa barometer keberhasilan sebuah

pembangunan adalah keselarasan antara pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan

pembangunan berkesinambungan yang ditandai dengan tidak terjadinya kerusakan

sosial dan kerusakan alam. Oleh karena itu, pembangunan ekonomi berwawasan

lingkungan harus diterapkan demi keberlanjutan kehidupan karena akan menjamin

keberlanjutan eksistensi alam dan lingkungan hidup.

Jadi, secara ringkas dapat dikatakan bahwa pembangunan ekonomi yang

semata-mata ditujukan untuk memperoleh keuntungan tanpa memperhatikan

keberlangsungan alam dan lingkungan akan membawa dampak negatif tidak hanya

bagi alam tetapi juga bagi masyarakat. Salah satu dampak negatif yang ditimbulkan

adalah berkurangnya sumberdaya alam, pencemaran udara akibat polusi industri dan

pembangunan infrastruktur yang identik dengan perusakan alam. Namun, hal tersebut

dapat dicegah dengan menerapkan program pelaksanaan pembangunan ekonomi yang

berwawasan lingkungan.

Page 18: Makalah Reproduksi Ekonomi (Plh)

Dampak Pertumbuhan Ekonomi Terhadap

Lingkungan Hidup

Pertumbuhan ekonomi bisa berdampak positif dan berdampak negatif terhadap

lingkungan hidup.

a. Dampak positif pertumbuhan ekonomi terhadap

lingkungan hidup adalah sebagai berikut.

1. dapat meningkatkan taraf hidup

2. dapat memanfaatkan sumber daya alam yang potensial menjadi riil

3. dapat meningkatkan persediaan barang-barang kebutuhan masyarakat

4. dapat membantu mempermudah kehidupan masyarakat dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya

5. dapat menyediakan kebutuhan sesuai dengan tuntutan zaman

b. Dampak negatif pertumbuhan ekonomi terhadap

lingkungan hidup adalah sebagai berikut.

1. pemanfaatan sumber daya alam yang tidak bertanggung jawab akan

mengakibatkan kemusnahan

2. pencemaran lingkungan hidup

Page 19: Makalah Reproduksi Ekonomi (Plh)

3. kerusakan fisik lingkungan hidup

4. penurunan tingkat kesehatan masyarakat akibat pencemaran, dan

pemanfaatan sumber daya alam yang tidak bertanggung jawab akan

mengakibatkan bencana alam

Page 20: Makalah Reproduksi Ekonomi (Plh)

BAB III

KESIMPULAN

Pertumbuhan ekonomi selama kurun 2002-2009 baik pada tingkat nasional

maupun provinsi berdampak pada penyerapan tenaga kerja yang sangat bervariasi

antar provinsi. Beberapa provinsi yang berada pada Kuadran I dapat memanfaatkan

momentum pertumbuhan ekonomi yang lebih berpihak kepada tenaga kerja.

Sementara provinsi-provinsi yang berada di wilayah Kuadran IV sebagian belum

dapat memanfaatkan pertumbuhan yang dicapai untuk dapat menyerapa tenaga kerja

yang signifikan.

Berdasarkan uraian penjelasan pada bab-bab sebelumnya dari hasil

penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:

1. Terjadi anomali hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan penyerapan

tenaga kerja pada beberapa provinsi, salah satu penyebab adalah kurangnya

kontribusi sektor dalam menyerap tenaga kerja (not friendly growth). Sektor

riil (pertanian, pertambangan dan insustri) tumbuh lambat, sementara sektor

perdagangan, angkutan dan jasa tumbuh cepat. Dengan adanya anomaly ini

mengindikasikan bahwa tidak selamanya teori ekonomi berlaku umum.

2. Terdapat hubungan yang erat antara pertumbuhan ekonomi dengan

penyerapan tenaga kerja. Baik hubungan normal maupun terjadi anomali

menunjukkan pola hubungan yang tidak sederhana, ada lagi.

3. Dalam jangka pendek maupun jangka panjang pertumbuhan ekonomi diyakini

dapat mengungkit penyerapan tenaga kerja, terjadi hubungan timbal balik dan

keduanya dapat saling memperkuat

Page 21: Makalah Reproduksi Ekonomi (Plh)

SUMBER REFERENSI

1. Kontruksi ketidakseimbangan pembangunan dalam telaah harmonisasi

suprastruktur dan infrastruktur kebudayaan, Pengarang: DR. Arif Budi

Wurianto, diakses dari http: http://www.02.246.ne.jp/~semar/ Menggunakan

google! Pada tanggal 25 November,2008,16:30 oleh Najmu Laila.

2. Judul: ‘Bangsa, Negara, dan Lingkungan Hidup di Indonesia’, Pengarang:

Slamet Soemiarno, Hari Kartono, dan Susiani Purbaningsih.

3. http://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_ekonomi