Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

60
2011 Rekayasa Reproduksi dan Bioteknologi SMP NEGERI 1 TAMAN Intan Kumara P. 9A/18 05/12/2011 Jl. Satria No. 1 Ketegan Taman Telp. (031) Disusun Oleh

description

Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

Transcript of Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

Page 1: Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

2011

Rekayasa Reproduksi dan Bioteknologi

SMP NEGERI 1 TAMAN SIDOARJO

Intan Kumara P.

9A/18

05/12/2011

Jl. Satria No. 1 Ketegan Taman Telp. (031) 7881538 Kdpos 61257

Disusun Oleh

Page 2: Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

2

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya saya

dapat menyelesaikan makalah biologi yang berjudul “Rekayasa Reproduksi dan Bioteknologi”

untuk memenuhi tugas makalah dari Bu. Maria Yohana.

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini

dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu

kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi dan manfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan

bagi kita semua.

Taman, 5 November 2011

Penyusun

2

Kata Pengantar

Page 3: Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

3

DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN………………………………………………………………………..………1

Kata pengantar………………………………………………………………………………..…..2

Daftar Isi…………………………………………………………………………………….……3

BAB I : PENDAHULUAN………………………………………………………………………4

BAB II : PEMBAHASAN……………………………………………………………………….6

A. Pengertian Rekayasa Reproduksi…………………………………………………….6

B. Teknik Rekayasa Reproduksi………………………………………………………...6

1. Kultur Jaringan……………………………………………………………………7

2. Kloning……………………………………………………………………….….10

3. Makhluk Hidup Transgenik……………………………………………………..12

4. Hibridisasi……………………………………………………………………….14

5. Inseminasi Buatan……………………………………………………………….14

6. Bayi Tabung……………………………………………………………………..15

C. Dampak Rekayasa Reproduksi……………………………………………………..16

D. Pengertian Bioteknologi…………………………………………………………….16

E. Produk-produk Bioteknologi dan Cara Pembuatannya…………………………….17

1. Pengolahan Makanan dengan teknik Bioteknologi Konvensional…………….18

2. Penerapan Bioteknologi Modern………………………………………………..24

3. Penerapan Bioteknologi di bidang Kedokteran………………………………...30

4. Penerapan Bioteknologi di bidang Pertanian…………………………………...30

5. Penerapan Bioteknologi di bidang Peternakan…………………………………35

6. Bioteknologi Bahan Bakar masa depan…………………………………………36

7. Bioteknologi untuk Pengolahan Limbah………………………………………..38

8. Pengolahan Sekam Padi Menjadi Bahan Bakar Alternatif melalui proses

Pirolisis Lambat………………………………………………………………….40

BAB III : PENUTUP……………………………………………………………………………42

1. Kesimpulan…………………………………………………………………………42

2. Kata Penutup………………………………………………………………………..43

3. Daftar Pustaka………………………………………………………………………44

3

Page 4: Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

4

Kompetensi Dasar :

Mendeskripsikan penerapan Rekayasa Reproduksi dan Bioteknologi bagi kelangsungan hidup manusia.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rekayasa genetika (Ing. genetic engineering) dalam arti paling luas adalah penerapan

genetika untuk kepentingan manusia. Dengan pengertian ini kegiatan pemuliaan hewan

atau tanaman melalui seleksi dalam populasi dapat dimasukkan. Demikian pula penerapan

mutasi buatan tanpa target dapat pula dimasukkan. Walaupun demikian, masyarakat ilmiah

sekarang lebih bersepakat dengan batasan yang lebih sempit, yaitu penerapan teknik-teknik

biologi molekular untuk mengubah susunan genetik dalam kromosom atau mengubah

sistem ekspresi genetik yang diarahkan pada kemanfaatan tertentu.

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup

(bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim,

alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini,

perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga

pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi

molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan

kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang

ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.

Teknologi Rekayasa Genetika merupakan inti dari bioteknologi didifinisikan sebagai teknik

in-vitro asam nukleat, termasuk DNA rekombinan dan injeksi langsung DNA ke dalam sel atau

organel; atau fusi sel di luar keluarga taksonomi; yang dapat menembus rintangan reproduksi

dan rekombinasi alami, dan bukan teknik yang digunakan dalam pemuliaan dan seleksi

tradisional.

Prinsip dasar teknologi rekayasa genetika adalah memanipulasi atau melakukan perubahan

susunan asam nukleat dari DNA (gen) atau menyelipkan gen baru ke dalam struktur DNA

organisme penerima. Gen yang diselipkan dan organisme penerima dapat berasal dari

organisme apa saja.

B. Permasalahan

a. Apakah pengertian dari rekayasa reproduksi?

b. Apa sajakah macam teknik rekayasa reproduksi?

c. Apa sajakah dampak penerapan rekayasa reproduksi bagi manusia?

d. Apa pengertian dari bioteknologi?

e. Apa sajakah produk dari Bioteknologi dan bagaimanakah proses pembuatannya?

f. Apa sajakah dampak penerapan bioteknologi bagi manusia?

4

Page 5: Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

5

C. Tujuan

Dalam penyusunan makalah biologi ini, tentunya memiliki tujuan yang ingin dicapai.

Adapun tujuannya adalah agar dapat:

1. Mengetahui pengertian dari rekayasa reproduksi.

2. Mengetahui tentang berbagai macam teknik rekayasa reproduksi.

3. Mengetahui dampak penerapan rekayasa reproduksi bagi manusia.

4. Mengetahui pengertian dari bioteknologi.

5. Mengetahui tentang berbagai macam produk bioteknologi.

6. Mengetahui dampak penerapan bioteknologi bagi manusia.

D. Ruang Lingkup

Meliputi tumbuhan dan hewan serta manusia. Ilmu-ilmu pendukung dalam bioteknologi

meliputi mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi sel, teknikkimia, dan enzimologi

E. Metode Penelitian

Metode penelitian untuk mengumpulkan data-data dalam rangka penulisan karya tulis ini

dengan cara sebagai berikut :

1. Metode tertulis, yaitu dengan menggunakan sumber-sumber dari berbagai buku sebagai

panduan karya tulis tersebut.

Melalui sumber-sumber tersebut penulis berharap agar dapat memperoleh informasi dan

data secara jelas walaupun tidak seakurat mungkin.

F. Sistematika

Ada beberapa cara / sistematika untuk dapat menyusun karya tulis ini yaitu diantaranya:

- Menentukan tema yang akan di bahas

- Merumuskan masalah yang akan diterangkan dan menyusunnya dengan jelas

- Menggunakan kata – kata yang mudah di mengerti oleh pembaca

G. Kegunaan

Manfaat dan kegunaan penyusunan karya makalah ini diharapkan bisa:

1. Menumbuhkan minat seseorang untuk mempelajari teknik Rekayasa reproduksi dan

bioteknologi.

2. Memberikan motivasi untuk bisa berkreasi dan kreatif

3. Memberikan pengetahuan dan pengalaman tentang Rekayasa reproduksi dan

bioteknologi.

5

Page 6: Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

6

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Rekayasa Reproduksi

Nama lain Rekayasa Reproduksi adalah Rekayasa Genetika.

Rekayasa genetika (Ing. genetic engineering) dalam arti paling luas adalah penerapan

genetika untuk kepentingan manusia. Dengan pengertian ini kegiatan pemuliaan hewan atau

tanaman melalui seleksi dalam populasi dapat dimasukkan. Demikian pula penerapan mutasi buatan

tanpa target dapat pula dimasukkan. Walaupun demikian, masyarakat ilmiah sekarang lebih

bersepakat dengan batasan yang lebih sempit, yaitu penerapan teknik-teknik biologi molekular untuk

mengubah susunan genetik dalam kromosom atau mengubah sistem ekspresi genetik yang diarahkan

pada kemanfaatan tertentu.

Teknologi Rekayasa Genetika merupakan inti dari bioteknologi didifinisikan sebagai teknik in-

vitro asam nukleat, termasuk DNA rekombinan dan injeksi langsung DNA ke dalam sel atau organel;

atau fusi sel di luar keluarga taksonomi; yang dapat menembus rintangan reproduksi dan

rekombinasi alami, dan bukan teknik yang digunakan dalam pemuliaan dan seleksi tradisional.

Rekayasa reproduksi adalah suatu usaha manusia untuk mengembangbiakan makhluk hidup

dengan cara rekayasa tahapan-tahapan proses reproduksi yang berlangung secara alami.

B. Teknik Rekayasa Reproduksi

Rekayasa reproduksi tidak hanya dilakukan pada tumbuhan dan hewan, tetapi manusia

juga bisa dijadikan objek dalam teknologi. Ada beberapa teknik rekayasa reproduksi yang

kita kenal, antara lain dengan cara kultur jaringan, kloning, hibridisasi, inseminasi buatan,

dan bayi tabung.

6

Page 7: Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

F.C Steward

7

1. Kultur jaringan

Pelaksanaan teknik kultur jaringan bertujuan untuk memperbanyak jumlah tanaman.

Tanaman yang dikultur biasanya adalah bibit unggul.

Dengan teknik ini, kita bisa mendapatkan keturunan bibit unggul dalam jumlah yang

banyak dan memiliki sifat yang sama dengan induknya. Kultur jaringan memerlukan

pengetahuan dasar tentang kimia dan biologi. Pada teknik ini kamu hanya membutuhkan

bagian tubuh dari tanaman. Misalnya batang hanya seluas beberapa millimeter persegi saja.

Jaringan yang kamu ambil untuk dikultur disebut eksplan. Biasanya, yang dijadikan eksplan

adalah jaringan muda yang masih mampu membelah diri. Misalnya ujung batang, ujung daun,

dan ujung akar.

Kultur jaringan sebenarnya memanfaatkan sifat totipotensi yang dimiliki oleh sel tumbuhan.

Totipotensi yaitu kemampuan setiap sel tumbuhan untuk menjadi individu yang sempurna.

Teori totipotensi ini dikemukakan oleh G. Heberlandt tahun 1898.

7

Gottlieb Haberlandt

Page 8: Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

Cara pengujian ulang teori totipotensi olehF.C Steward

8

Dia adalah seorang ahli fisiologi yang berasal dari Jerman. Pada tahun 1969, F.C. Steward menguji

ulang teori tersebut dengan menggunakan objek empulur wortel. Dengan mengambil satu sel

empulur wartel, F.C. Steward bisa menumbuhkannya menjadi satu individu wortel. Pada tahun 1954,

kultur jaringan dipopulerkan oleh Muer, Hildebrandt, dan Riker.

Langkah-langkah dalam proses Kultur Jaringan meliputi :

· Inisiasi

· Sterilisasi

· Multiplikasi

· Pengakaran

· Aklimatisasi

Kultur jaringan dapat dilakukan secara sederhana, yaitu:

a. Inisiasi

Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan di Kultur

· Anakan

· Cuci dengan air mengalir

· Dikecilkan dengan pisau

· Dimasukan dalam media

b. Mensterilkan eksplan. Caranya adalah direndam dalam alkohol 70% atau kalsium

hipoklorit 5% selama beberapa menit.

c. Gunakan botol atau tabung yang sudah disterilkan, isi dengan media. Masukkan

potongan jaringan yang sudah disterilkan di atas media dalam botol. Media yang

digunakan terdiri atas:

Unsur-unsur atau garam mineral: Unsur makro: C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg. Unsur

mikro: Zn, Mn, Mo, So.

Asam amino, vitamin, gula, hormon, dengan perbandingan tertentu.

Media cair; bahan-bahan di atas dicampur akuades.

Media padat; bahan-bahan di atas campur dengan agar-agar.

8

Page 9: Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

9

Media cair dan padat tersebut kemudian disterilkan dengan menggunakan mesin khusus

yang disebut dengan autoklaf.

d. Simpan di tempat yang aman pada suhu kamar, tunggu untuk beberapa lama

maka akan tumbuh kalus (gumpalan sel baru). Bisa juga selama pemeliharaan dilakukan

pengocokan dengan mesin pengocok yang bergoyang 70 kali permenit. Pengocokan

dilakukan selama 1,5 - 2 bulan.

Tujuan dari pengocokan adalah untuk merangsang sel-sel eksplan supaya giat bekerja

dan memperlancar proses  persiapan zat dan penyebaran makanan merata, serta

menjamin pertukaran udara lebih cepat.

d. Multiplikasi

Multiplikasi adalah kegiatan pemotongan dan pemindahan eksplan ke media baru. Kalus

yang tumbuh bisa dipotong-potong untuk dipisahkan dan di tanam pada media lain.

e. Pengakaran

Hasil multiplikasi selanjutnya dipindah dalam media pengakaran sehingga terbentuk

tanaman yang sempurna (planlet)

Media pengakaran adalah MS + 5 ppm NAA + Charcoal 1 g/l . Kalus tersebut akan

tumbuh menjadi tanaman muda (plantlet), kemudian pindahkan ke pot. Jika tanaman

tersebut sudah kuat, maka bisa dipindahkan ke media tanah atau lahan pertanian.

f. Aklimatisasi

Aklimatisasi adalah proses penyesuaian palnlet dari kondisi mikro dalam botol

(heterotrof) ke kondisi lingkungan luar (autotrof)

g. Pemilihan Kultur

Botol kultur dipelihara dalam ruang kultur aseptik (steril) dengan suhu 18-25 C dan

intensitas cahaya 3000 – 10.000 lux selama 16 jam/hari

9

Page 10: Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

10

Kultur jaringan dapat disimpan dalam suhu rendah sebagai stok atau cadangan. Jika

sewaktu-waktu diperlukan, maka jaringan ini dapat diambil dan ditanam. Contoh tanaman

yang bisa menjadi objek kultur adalah pisang, mangga, tebu, dan anggrek.

Keuntungan dari kultur jaringan adalah:

Dalam waktu singkat dapat menghasilkan bibit yang diperlukan dalam jumlah

banyak.

Sifat tanaman yang dikultur sesuai dengan sifat tanaman induk.

Tanaman yang dihasilkan lebih cepat berproduksi.

Tidak membutuhkan area tanam yang luas.

Tidak perlu menunggu tanaman dewasa, kita sudah dapat membiakkannya.

Kekurangan Pemanfaatan teknik Kuktur Jaringan adalah :

Bagi orang tertentu, cara kultur jaringan dinilai mahal dan sulit.

Membutuhkan modal investasi awal yang tinggi untuk bangunan (laboratorium

khusus), peralatan dan perlengkapan.

Diperlukan persiapan SDM yang handal untuk mengerjakan perbanyakan kultur

jaringan agar dapat memperoleh hasil yang memuaskan

Produk kultur jaringan pada akarnya kurang kokoh

2.Kloning

Kloning adalah penggunaan sel somatik makhluk hidup multiseluler untuk membuat

satu atau lebih individu dengan materi genetik yang sama atau  identik. Kloning

ditemukan pada tahun 1997 oleh Dr. Ian Willmut seorang ilmuan Skotlandia dengan

menjadikan sebuah sel telur domba yang telah direkayasa menjadi seekor domba tanpa

ayah atau tanpa perkawinan. Domba hasil rekayasa ilmuan Skotlandia tersebut diberi

nama Dolly.

10

Page 11: Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

Gambar: Domba Dolly dan Dr. Ian Willmut

11

Cara kloning domba Dolly yang dilakukan oleh Dr. Ian Willmut adalah sebagai berikut:

Mengambil sel telur yang ada dalam ovarium domba betina, dan mengambil kelenjar

mamae dari domba betina lain.

Mengeluarkan nukleus sel telur yang haploid.

Memasukkan sel kelenjar mamae ke dalam sel telur yang tidak memiliki nukleus lagi.

Sel telur dikembalikan ke uterus domba induknya semula (domba donor sel telur).

Sel telur yang mengandung sel kelenjar mamae dimasukkan ke dalam uterus domba,

kemudian domba tersebut akan hamil dan melahirkan anak hasil dari kloning.

Jadi, domba hasil kloning merupakan domba hasil perkembangbiakan secara vegetatif

karena sel telur tidak dibuahi oleh sperma. Kloning juga bisa dilakukan pada seekor katak.

Nukleus yang berasal dari sebuah sel di dalam usus seekor kecebong di trans -plantasikan

ke dalam sel telur dari katak jenis lain yang nukleusnya telah dikeluarkan. Kemudian, telur

ini akan berkembang menjadi zigot buatan dan akan berkembang lagi menjadi seekor katak

dewasa.

Kloning akan berhasil apabila nukleus ditransplantasikan ke dalam sel yang akan

menghasilkan embrio (sel telur) termasuk sel germa. Sel germa adalah sel yang

menumbuhkan telur dari sperma.

11

Page 12: Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

Cara kloning domba Dolly yang dilakukan oleh Dr. Ian Willmut

12

3. Makhluk hidup transgenik

Makhluk hidup transgenik sering disebut sebagai GMOs (Genetically Modified

organisms) yang merupakan hasil rekayasa genetika. Teknik ini mengubah factor

keturunan untuk mendapatkan sifat baru. Teknik ini dikenal dengan rekayasa genetika atau

teknologi plasmid. Pengubahan gen dilakukan dengan jalan menyisipkan gen lain ke

dalam plasmid sehingga menghasilkan individu yang memiliki sifat tertentu sesuai dengan

keinginan si pembuat.

Teknologi ini dapat dipelajari dari beberapa aplikasi yang telah dikembangkan oleh

manusia, antara lain sebagai berikut:

a. Produksi insulin

Caranya adalah dengan menyambungkan gen pengontrol pembuatan insulin manusia ke

dalam DNA bakteri. Kemudian dari hasil penyambungan tersebut akan terbentuk bakteri

12

Page 13: Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

Membuat Insulin dengan teknik Plasmid

Tanaman hasil rekayasa genetika yang mampu memupuk sendiri

13

baru yang mampu menghasilkan hormon insulin manusia. Bakteri ini dipelihara di

laboratorium untuk menghasilkan insulin. Insulin yang dihasilkan bisa untuk mengobati

penyakit kencing manis.

Gen /DNA digunting dengan Enzim Endonuklease Restriksi

Gen /DNA disambung dengan Enzim Ligase

DNA/gen → hormon insulin Inang/host → DNA. Gen sumber dari sel Bakteri :

Escherricia coli dan Pancreas manusia isolid plasmid → dipotong dengan enzim

endonuklease → isolasi gen sumber oleh enzim endonuklease Plasmid tunggal → Single

gen/gen gabung dengan enzim ligase → terbentuk DNA rekombinan → dimasukkan ke

sel bakteri sebagai vektor → Bakteri menghasilkan hormone insulin

b. Menciptakan bibit unggul

Rekayasa genetika untuk memperbaiki tumbuhan supaya menjadi lebih baik, yaitu:

Pencakokan gen pembentuk pestisida pada tumbuhan sehingga mampu menghasilkan

pestisida mematikan hama.

Rekayasa tumbuhan yang mampu melakukan fiksasi nitrogen. Teknologi ini mampu

membuat tanaman yang bisa memupuk dirinya sendiri.

13

Page 14: Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

Hibridisasi anggrek

14

Rekayasa genetika yang mampu menciptakan tanaman yang mampu memproduksi zat

anti koagulan.

4. Hibridisasi

Hibridisasi adalah persilangan antara varietas dalam spesies yang sama yang memiliki

sifat unggul. Hasil dari hibridisasi adalah hibrid yang memiliki sifat perpaduan dari

kedua induknya. Teknik ini dapat dilakukan pada tumbuhan dan hewan. Contoh hibrid

tumbuhan yang telah dibudidayakan adalah jagung, kelapa, padi, tebu, dan anggrek.

5. Inseminasi buatan

Inseminasi buatan adalah pembuahan atau fertilisasi yang terjadi pada sel telur dengan

sperma yang disuntikkan pada kelamin betina. Jadi, fertilisasi ini tidak membutuhkan

hewan jantan, tetapi hanya membutuhkan spermanya saja.

Inseminasi buatan dilakukan karena bibit pejantan unggul yang hendak dikawinkan dengan

bibit betina lokal tidak memiliki waktu masa subur yang bersamaan. Bibit pejantan unggul

dikawinkan dengan bibit betina lokal supaya dapat menghasilkan keturunan yang lebih baik.

14

Inseminasi Buatan pada hewan kambing

Page 15: Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

15

Teknologi ini menggunakan metode penyimpanan sperma pada suhu rendah (-80° sampai -

20°). Jadi, untuk mendapatkan bibit pejantan unggul untuk mengawini bibit betina lokal tidak

perlu dengan membawa individunya tetapi cukup dengan membawa spermanya. Hal ini juga

memudahkan proses pengiriman dari suatu negara ke negara lain.

6. Bayi tabung

Bayi tabung adalah bayi yang merupakan hasil pembuahan yang berlangsung di dalam

tabung. Teknologi ini sebenarnya kelanjutan dari teknologi inseminasi buatan, hanya

proses pembuahan pada bayi tabung terjadi di luar sedangkan inseminasi terjadi di

dalam tubuh. Kedua-duanya sama-sama merupakan perkembangbiakan generatif.

Kita biasanya sering mendengar istilah bayi tabung bagi pasangan yang kesulitan untuk

mendapatkan keturunan. Hal ini merupakan jalan pintas bagi mereka untuk segera

mendapatkan keturunan.

Proses pembuatan bayi tabung adalah sebagai berikut:

a. Sel telur yang mengalami ovulasi pada induk atau wanita diambil dengan suatu alat dan

disimpan di dalam tabung yang berisi medium seperti kondisi yang ada pada rahim

wanita hamil.

b. Sel telur dipertemukan dengan sperma di bawah mikroskop dan diamati sehingga

terjadi fertilisasi.

c. Sel telur yang sudah dibuahi tersebut dikembalikan ke dalam tabung.

d. Jika sel telur yang sudah dibuahi, disebut zigot, berkembang dengan baik dan menjadi

embrio, maka embrio tersebut akan disuntikkan kembali ke dalam rahim induknya

semula.

15

Gambar: Proses pembuatan bayi tabung

Page 16: Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

16

C. Dampak Penerapan Rekayasa Reproduksi

Rekayasa teknologi tidak semuanya berdampak positif bagi kehidupan manusia maupun

bagi makhluk hidup lain dan lingkungan. Teknologi yang diciptakan dengan tujuan

untuk memakmurkan umat manusia bisa saja menghancurkan manusia itu sendiri jika

tidak diikuti dengan keimanan dan ketaqwaan.

Dampak positif rekayasa reproduksi sebagai berikut:

Menciptakan bibit unggul.

Meningkatkan gizi masyarakat.

Melestarikan plasma nutfah.

Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi sesuai dengan keinginan manusia.

Membantu pasangan yang kesulitan mendapatkan anak dengan jalan pintas yaitu bayi

tabung.

Dampak negatif rekayasa reproduksi sebagai berikut:

Pada perbanyakan keturunan dengan kultur jaringan yang memiliki materi genetis yang

sama akan mudah terkena penyakit.

Merugikan petani dan peternak local yang mengandalkan reproduksi secara alami.

Dikhawatirkan adanya penyalahgunaan teknologi reproduksi untuk kepentingan pribadi

yang merugikan orang lain. Misalnya misi sebuah Negara yang hendak menguasai

dunia dengan menciptakan prajurit tangguh dengan teknik pengkloningan.

Mengganggu proses seleksi alam

D. Pengertian Bioteknologi

16

Page 17: Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

17

Bioteknologi adalah pemanfaatan organisme hidup untuk menghasilkan produk dan jasa

yang bermanfaat bagi manusia. Bioteknologi adalah pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah yang

menggunakan makhluk hidup untuk menghasilkan produk dan jasa guna kepentingan manusia.

E. Produk Produk Bioteknologi dan Cara pembuatannya

Bioteknologi ada dua yaitu bioteknologi Konvensional dan bioteknologi Modern.

a) Bioteknologi Konvensional adalah bioteknologi yang menggunakan mikroorganisme

sebagai alat untuk menghasilkan produk atau jasa, misalnya jamur dan bakteri yang

menghasilkan enzim-enzim tertentu untuk melakukan metabolisme sehingga diperoleh

produk yang diinginkan.

Ciri khas yang tampak pada bioteknologi konvensional, yaitu :

* adanya penggunaan makhluk hidup secara langsung dan belum tahu

* adanya penggunaan enzim

b) Sedangkan Bioteknologi Modern adalah bioteknologi yang menggunakan teknik rekayasa

genetika, seperti DNA rekombinan. DNA rekombinan yaitu pemutusan dan penyambungan

DNA, dengan cara kultur jaringan, cloning, dan fusi sel.

17

Page 18: Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

18

P E N G O L A H A N B A H A N M A K A N A N D E N G A N T E K N I K B I O T E K N O L O G I K O N V E N S I O N A L

A. Pengolahan produk susu

Susu dapat diolah menjadi bentuk-bentuk baru, seperti yoghurt, keju, dan mentega.

1) Yoghurt

Untuk membuat yoghurt yaitu:

a. susu dipasteurisasi terlebih dahulu,

b. selanjutnya sebagian besar lemak dibuang.

c. Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan yoghurt, yaitu Lactobacillus

bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Kedua bakteri tersebut ditambahkan

pada susu dengan jumlah yang seimbang,

d. selanjutnya disimpan selama ± 5 jam pada temperatur 45oC.

e. Selama penyimpanan tersebut pH akan turun menjadi 4,0 sebagai akibat dari

kegiatan bakteri asam laktat.

f. Selanjutnya susu didinginkan dan dapat diberi cita rasa.

2) Keju

Dalam pembuatan keju digunakan bakteri asam laktat, yaitu Lactobacillus dan

Streptococcus. Bakteri tersebut berfungsi memfermentasikan laktosa dalam susu menjadi asam

laktat.

Proses pembuatan keju:

a. Diawali dengan pemanasan susu dengan suhu 90oC atau dipasteurisasi,

b. Kemudian didinginkan sampai 30oC.

c. Selanjutnya bakteri asam laktat dicampurkan.

18

Page 19: Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

19

d. Akibat dari kegiatan bakteri tersebut pH menurun dan susu terpisah menjadi cairan

whey dan dadih padat,

e. kemudian ditambahkan enzim renin dari lambung sapi muda untuk mengumpulkan

dadih.

f. Enzim rennin dewasa ini telah digantikan dengan enzim buatan, yaitu klimosin.

g. Dadih yang terbentuk selanjutnya dipanaskan pada temperature 32oC – 420oC dan

ditambah garam,

h. kemudian ditekan untuk membuang air dan disimpan agar matang.

i. Adapun whey yang terbentuk diperas lalu digunakan untuk makanan sapi.

3) Mentega

Mentega adalah ialah produk makanan susu, dibuat dengan mengaduk krim yang didapat

dari susu. Biasanya digunakan sebagai olesan roti dan biskuit, sebagai perantara lemak di

beberapa resep roti dan masakan, dan kadang-kadang bahan untuk menggoreng. Pengganti

mentega ialah margarin, yang biasanya lebih murah, dan memiliki sedikit lemak dan

kolesterol.

19

Gambar: Berbagai macam jenis dari keju

Gambar : Mentega

Page 20: Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

20

Pembuatan mentega :

a. menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis dan ectonostoceremoris.

b. Bakteri-bakteri tersebut membentuk proses pengasaman.

c. Selanjutnya, susu diberi cita rasa tertentu dan lemak mentega dipisahkan. Kemudian

lemak mentega diaduk untuk menghasilkan mentega yang siap dimakan.

B. Produk makanan non susu

1) Kecap

Kecap adalah bumbu dapur atau penyedap makanan yang berupa cairan berwarna

hitam yang rasanya manis atau asin. Bahan dasar pembuatan kecap umumnya adalah

kedelai atau kedelai hitam. Namun adapula kecap yang dibuat dari bahan dasar air kelapa

yang umumnya berasa asin. Kecap manis biasanya kental dan terbuat dari kedelai,

sementara kecap asin lebih cair dan terbuat dari kedelai dengan komposisi garam yang

lebih banyak, atau bahkan ikan laut. Selain berbahan dasar kedelai atau kedelai hitam

bahkan air kelapa, kecap juga dapat dibuat dari ampas padat dari pembuatan tahu

20

Gambar : Kecap Asin

Gambar : Kecap manis

Page 21: Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

21

Pembuatan kecap:

a. Jamur, Aspergillus oryzae dibiakkanpada kulit gandum terlebih dahulu.

b. Jamur Aspergillus oryzae bersama-sama dengan bakteri asam laktat yang tumbuh

pada kedelai yang telah dimasak menghancurkan campuran gandum.

c. Setelah proses fermentasi karbohidrat berlangsung cukup lama akhirnya akan

dihasilkan produk kecap.

2) Tempe

Tempe kadang-kadang dianggap sebagai bahan makananmasyarakat golongan menengah

ke bawah, sehingga masyarakat merasa gengsi memasukkan tempe sebgai salah satu menu

makanannya. Akan tetapi, setelah diketahui manfaatnya bagi kesehatan, tempe mulai banyak dicari

dan digemari masyarakat dalam maupun luar negeri. Jenis tempe sebenarnya sangat beragam,

bergantung pada bahan dasarnya, namun yang paling luas penyebarannya adalah tempe kedelai.

Tempe mempunyai nilai gizi yang baik. Di samping itu tempe mempunyai beberapa khasiat,

seperti dapat mencegah dan mengendalikan diare, mempercepat proses penyembuhan duodenitis,

memperlancar pencernaan, dapat menurunkan kadar kolesterol, dapat mengurangi toksisitas,

meningkatkan vitalitas, mencegah anemia, menghambat ketuaan, serta mampu menghambat resiko

jantung koroner, penyakit gula, dan kanker.

21

Gambar : Tempe

Gambar: Masakan yang terbuat dari tempe

Page 22: Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

22

Cara membuat tempe:

a. Selain diperlukan bahan dasar kedelai juga diperlukan ragi. Ragi merupakan

kumpulan spora mikroorganisme, dalam hal ini kapang.

b. Dalam proses pembuatan tempe paling sedikit diperlukan empat jenis kapang dari

genus Rhizopus, yaitu Rhyzopus oligosporus, Rhyzopus stolonifer, Rhyzopus

arrhizus, dan Rhyzopus oryzae.

c. Miselium dari kapang tersebut akan mengikat keping-keping biji kedelai dan

memfermentasikannya menjadi produk tempe.

d. Proses fermentasi tersebut menyebabkan terjadinya perubahan kimia pada protein,

lemak, dan karbohidrat. Perubahan tersebut meningkatkan kadar protein tempe

sampai sembilan kali lipat.

3) Tape

Tape dibuat dari bahan dasar ketela pohon dengan menggunakan sel-sel ragi. Ragi

menghasilkan enzim yang dapat mengubah zat tepung menjadi produk yang berupa gula dan

alkohol. Masyarakat kita membuat tape tersebut berdasarkan pengalaman.

Proses pembuatan tape singkong adalah:

1. Pilihlah singkong yang bagus dan rata, kemudian dikupas, dipotong- potong sesuai

selera dan dicuci bersih.

2. Kemudian potongan singkong tersebut direbus sampai matang kemudian ditiriskan.

3. Tunggu singkong tersebut sampai dingin, bias juga pakai kipas angin.

4. Sediakan ragi tape yang bias dibeli di took obat makanan, kemudian ditumbuk halus

dan diayak pakai ayakan atau saringan.

5. Taburkan ragi halus ke singkong-singkong yang sudah dingin sampai rata.

6. Sediakan tempat untuk menyimpan singkong yang sudah ditaburi ragi tersebut, bias

memakai plastic ataupun memakai daun pising atau daun jati.

22

Gambar: Tape singkong

Page 23: Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

23

7. Peram bungkusan singkong tersebut kurang lebih 3 hari

8. Setelah 3 hari bukalah bungkusan singkong tersebut, dan tape singkong siap dinikmati.

Produk-Produk Bioteknologi Konvensional lainnya dapat dilihat di table berikut :

No Mikroorganisme Enzim Bahan Produk

1. Rhizopus oligosporus Protease Kedelai Tempe

2. Aspergilus oryzae Protease Kedelai Tauco

3. Aspegilus oyae Protease Kedelai Kecap

4. Monillia sitophilia Protease Bungkil kacang Oncom

5. Streptococcus thermophilus Laktase Susu Yoghurt

6. Lactobacillus vulgaris Laktase Susu Yoghurt

7. Lactobacillus vulgaris Lipase Susu Keju

8. Lactobacillus lactis Lipase Susu Keju

9. Streptococcus lactis Lipase Susu Mentega

10. Lactobacillum plantarum Laktase Kubis Asinan

Bioteknologi ini mempunyai beberapa manfaat, yaitu:

1. Meningkatkan nilai gizi dari produk-produk makanan dan minuman.

2. Menciptakan sumber makanan baru, misalnya dari air kelapa dapat diciptakan makanan

baru yaitu Nata de coco.

3. Dapat membuat makanan yang tahan lama, misalnya asinan.

4. Secara tidak langsung dapat meningkatkan perekonomian rakyat karena bioteknologi

sederhana tidak banyak membutuhkan biaya sehingga masyarakat kecil bisa melakukannya

dan menjual hasilnya untuk keperluan hidup sehari-hari

23

Page 24: Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

24

P E N E R A P A N B I O T E K N O L O G I M O D E R N

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, para ahli telah mulai lagi

mengembangkan bioteknologi dengan memanfaatkan prinsip-prinsip ilmiah melalui penelitian.

Dalam bioteknologi modern orang berupaya dapat menghasilkan produk secara efektif dan efisien.

Dewasa ini, bioteknologi tidak hanya dimanfaatkan dalam industri makanan tetapi telah mencakup

berbagai bidang, seperti rekayasa genetika, penanganan polusi, penciptaan sumber energi, dan

sebagainya. Dengan adanya berbagai penelitian serta perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi, maka bioteknologi makin besar manfaatnya untuk masa-masa yang akan datang.

Beberapa penerapan bioteknologi modern sebagai berikut :

1. Transplantasi inti

Transplantasi inti adalah pemindahan inti dari suatu sel ke sel yang lain agar didapatkan

individu baru dengan sifat sesuai dengan inti yang diterimanya. Transplantasi inti pernah

dilakukan terhadap sel katak. Inti sel yang dipindahkan adalah inti dari sel-sel usus katak

yang bersifat diploid. Inti sel tersebut dimasukkan ke dalam ovum tanpa inti, sehingga

terbentuk ovum dengan inti diploid. Setelah diberi inti baru, ovum membelah secara

mitosis berkali-kali sehingga terbentuklah morula yang berkembang menjadi blastula.

Blastula tersebut selanjutnya dipotong-potong menjadi banyak sel dan diambil intinya.

Kemudian inti-inti tersebut dimasukkan ke dalam ovum tanpa inti yang lain. Pada akhirnya

terbentuk ovum berinti diploid dalam jumlah banyak. Masing-masing ovum akan

berkembang menjadi individu baru dengan sifat dan jenis kelamin yang sama.

2. Fusi sel

Adalah peleburan dua sel baik dari spesies yang sama maupun berbeda supaya terbentuk

sel bastar atau hibridoma. Fusi sel diawali oleh pelebaran membran dua sel serta diikuti

oleh peleburan sitoplasma (plasmogami) dan peleburan inti sel (kariogami). Manfaat fusi

sel, antara lain untuk pemetaan kromosom, membuat antibodi monoklonal, dan membentuk

spesies baru.

24

Gambar: Fusi Sel

Page 25: Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

25

Di dalam fusi sel diperlukan adanya:

a) sel sumber gen (sumber sifat ideal);

b) sel wadah (sel yang mampu membelah cepat);

c) fusigen (zat-zat yang mempercepat fusi sel).

3. Teknologi plasmid

Plasmid adalah lingkaran DNA kecil yang terdapat di dalam sel bakteri atau ragi di luar

kromosomnya.

Sifat-sifat plasmid, antara lain:

a) merupakan molekul DNA yang mengandung gen tertentu;

b) dapat beraplikasi diri;

c) dapat berpindah ke sel bakteri lain;

d) sifat plasmid pada keturunan bakteri sama dengan plasmid induk.

Karena sifat-sifat tersebut di atas plasmid digunakan sebagai vektor atau pemindah gen ke dalam sel target.

4. Rekombinasi DNA

Rekombinasi DNA adalah proses penggabungan DNA-DNA dari sumber yang berbeda.

Tujuannya adalah untuk menyambungkan gen yang ada di dalamnya. Oleh karena itu,

rekombinasi DNA disebut juga rekombinasi gen. Rekombinasi DNA dapat dilakukan

karena alasan-alasan sebagai berikut:

1) Struktur DNA setiap spesies makhluk hidup sama.

2) DNA dapat disambungkan

25

Gambar: Teknologi Plasmid

Page 26: Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

26

Rekombinasi DNA terbagi menjadi:

Alami : pindah silang, transduksi, transformasi

Buatan : penyambungan DNA secara in vitro

FAKTOR-FAKTOR DNA REKOMBINAN :

Enzim (pemotong & penyambung)

Enzim pemotong dikenal dengan nama enzim restriksi endonukleaseFungsi enzim ini

adalah untuk memotong-motong benang DNA yang panjang menjadi pendek agar dapat

disambung-sambungkan kembali. Nama lain dari enzim penyambung adalah enzim ligase.

Enzim ligase berfungsi menyambung untaian-untaian nukleotida.

Vektor

DNA yang akan diklonkan membutuhkan alat transportasi untuk menuju tempat

pembiakannya, alat transportasi disebut wahana kloning atau vektor

Vektor yang digunakan biasanya berupa plasmid

Agen (sel target)

Agen / sel target yang digunakan biasanya berupa mikroba, umunya bakteri. Contohnya E.

coli

Bakteri yang telah diinfeksi memperbanyak plasmid ‘titipan’ ketika bereproduksi

26

Gambar: Rekombinasi DNA

Page 27: Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

27

P E N E R A P A N B I O T E K N O L O G I D I B I D A N G K E D O K T E R A N

Dalam bidang kesehatan bioteknologi mampu menciptakan produk obat untuk penyakit.

Bioteknologi mempunyai peran penting dalam bidang kedokteran, misalnya dalam pembuatan

antibodi monoklonal, vaksin, antibiotika dan hormon.

1. Pembuatan antibodi monoclonal

Antibodi monoklonal adalah antibodi yang diperoleh dari suatu sumber tunggal.

Antibodi monoklonal adalah antibodi monospesifik yang dapat mengikat satu epitop saja.

Pembuatan sel hibridoma terdiri dari tiga tahap utama yaitu imunisasi, fusi, dan kloning. Imunisasi

dapat dilakukan dengan imunisasi konvensional, imunisasi sekali suntik intralimpa, maupun

imunisasi in vitro. Fusi sel ini menghasilkan sel hibrid yang mampu menghasilkan antibodi seperti

pada sel limpa dan dapat terus menerus dibiakan seperti sel myeloma. Frekuensi terjadinya fusi sel

ini relatif rendah sehingga sel induk yang tidak mengalami fusi dihilangkan agar sel hasil fusi

dapat tumbuh.

Frekuensi fusi sel dapat diperbanyak dengan menggunakan Polietilen glikol (PEG), DMSO, dan

penggunaan medan listrik.[2] PEG berfungsi untuk membuka membran sel sehingga mempermudah

proses fusi.[2] Sel hibrid kemudian ditumbuhkan pada media pertumbuhan.[2] Penambahan berbagai

macam sistem pemberi makan dapat meningkatkan pertumbuhan sel hibridoma.

Manfaat antibodi monoklonal, antara lain:

a) untuk mendeteksi kandungan hormon korionik gonadotropin dalam urine wanita hamil

b) mengikat racun dan menonaktifkannya

c) mencegah penolakan tubuh terhadap hasil transplantasi jaringan lain.

27

Gambar: membuat antiboti mnonoklonal

Page 28: Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

28

2. Pembuatan vaksin

Vaksin digunakan untuk mencegah serangan penyakit terhadap tubuh yang berasal dari

mikroorganisme. Vaksin didapat dari virus dan bakteri yang telah dilemahkan atau

racun yang diambil dari mikroorganisme tersebut.

3. Pembuatan antibiotika

Antibiotika adalah suatu zat yang dihasilkan oleh organism tertentu dan berfungsi untuk

menghambat pertumbuhan organism lain yang ada di sekitarnya. Antibiotika dapat

diperoleh dari jamur atau bakteri yang diproses dengan cara tertentu. Zat antibiotika

telah mulai diproduksi secara besar-besaran pada Perang Dunia II oleh para ahli dari

Amerika Serikat dan Inggris.

Antibiotika dapat digolongkan berdasarkan sasaran kerja senyawa tersebut dan susunan

kimiawinya. Ada enam kelompok antibiotika[1] dilihat dari target atau sasaran kerjanya(nama

contoh diberikan menurut ejaan Inggris karena belum semua nama diindonesiakan atau diragukan

pengindonesiaannya):

Inhibitor sintesis dinding sel bakteri, mencakup golongan Penicillin, Polypeptide dan

Cephalosporin, misalnya ampicillin, penicillin G;

Inhibitor transkripsi dan replikasi, mencakup golongan Quinolone, misalnya rifampicin,

actinomycin D, nalidixic acid;

28

Gambar: Pembuatan vaksin malaria

Gambar: Antibiotika

Page 29: Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

29

Inhibitor sintesis protein, mencakup banyak jenis antibiotik, terutama dari golongan

Macrolida, Aminoglycoside, dan Tetracycline, misalnya gentamycin, chloramphenicol,

kanamycin, streptomycin, tetracycline, oxytetracycline;

Inhibitor fungsi membran sel, misalnya ionomycin, valinomycin;

Inhibitor fungsi sel lainnya, seperti golongan sulfa atau sulfonamida, misalnya oligomycin,

tunicamycin; dan

Antimetabolit, misalnya azaserine.

Pembuatan antibiotika terdiri atas beberapa tahap :

a. pertama, mikroorganisme yang menghasilkan antibiotika itu dikembangbiakan.

b. Lalu biakan ini dipindahkan kebejana fermentasi yang menyerupai tangki besar.

Disini, mikroorganisme dipacu dengan lingkungan yang cocok agar berbiak dengan

cepat.

c. Dari cairan biakan itu antibiotika diekstrakdan dimurnikan. Melihat proses

produksinya yang rumit, tidak mengherankan bila hingga kini, antibiotika yang

beredar hanya sekitar 60-an.

4. Pembuatan hormone

Dengan rekayasa DNA, dewasa ini telah digunakan mikroorganisme untuk

memproduksi hormon. Hormon-hormon yang telah diproduksi, misalnya insulin,

hormon pertumbuhan, kortison, dan testosteron.

Produk-produk bioteknologi untuk pengobatan lainnya dapat dilihat di table berikut :

No. Nama Produk Kegunaan

1. Inferferon Melawan infeksi, meningkatkan system kekebalan.

2. Insulin Mengontrol kadar gula darah (diabetes mellitus).

3. Vaksin Meningkatkan kekebalan tubuh.

4. Penicillin Antibiotika, melawan infeksi oleh bakteri atau jamur.

5. Hormon pertumbuhan Melawan kekerdilan, untuk penyembuhan.

6. Beta endorphin Mengurangi rasa sakit.

7. Activator plasminogen Melarutkan darah beku, mencegah stroke.

8. Inferleukun 2 Mengaktifkan system kekebalan.

9. Antibodi monoklonal Menyerang dan membunuh sel tumor atau kanker.

10. Enzim Meningkatkan reaksi /biokatalisator baik untuk

keperluan manusia maupun indsutri.

29

Page 30: Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

30

P E N E R A P A N B I O T E K N O L O G I D I B I D A N G P E R T A N I A N

Manfaat boteknologi di bidang pertanian selain menciptakan bibit unggul, juga dapat

diterapkan pada proses penanaman . Ada dua cara penanaman tumbuhan yang merupakan hasil

dari pengembangan bioteknologi, yaitu penanaman secara hidroponik dan aeroponik.

A. Penanaman secara hidroponik

Hidroponik berasal dari kata bahasa Yunani hydro yang berarti air dan ponos yang berarti

bekerja. Jadi, hidroponik artinya pengerjaan air atau bekerja dengan air. Dalam praktiknya

hidroponik dilakukan dengan berbagai metode, tergantung media yang digunakan.

Adapun metode yang digunakan dalam hidroponik, antara lain:

i. metode kultur air (menggunakan media air)

ii. metode kultur pasir (menggunakan media pasir)

iii. dan metode porus (menggunakan media kerikil, pecahan batu bata, dan lain-lain).

30

Gambar: Skema teknik hidroponik

Gambar: Tanaman ditanam yang secara hidroponik

p

Page 31: Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

31

Metode yang tergolong berhasil dan mudah diterapkan adalah metode pasir. Pada

umumnya orang bertanam dengan menggunakan tanah. Namun, dalam hidroponik tidak lagi

digunakan tanah, hanya dibutuhkan air yang ditambah nutrien sebagai sumber makanan bagi

tanaman. Apakah cukup dengan air dan nutrien? Bahan dasar yang dibutuhkan tanaman adalah air,

mineral, cahaya, dan CO2.  Cahayatelah terpenuhi oleh cahaya matahari. Demikian pula CO2

sudah cukup melimpah di udara. Sementara itu kebutuhan air dan mineral dapat diberikan dengan

sistem hidroponik, artinya keberadaan tanah sebenarnya bukanlah hal yang utama. Beberapa

keuntungan bercocok tanam dengan hidroponik, antara lain :

i. tanaman dapat dibudidayakan di segala tempat.

ii. risiko kerusakan tanaman karena banjir, kurang air, dan erosi tidak ada.

iii. tidak perlu lahan yang terlalu luas.

iv. pertumbuhan tanaman lebih cepat.

v. bebas dari hama dan hemat biaya perawatan.

vi. hasilnya berkualitas dan berkuantitas tinggi.

Untuk melakukan penanaman secara hidroponik, yang perlu kamu lakukan adalah sebagai

berikut:

1. Siapkan pot-pot yang akan kamu pakai untuk tempat menanam, atau bak-bak tanaman,

lengkapi dengan instalasi cara pengairannya.

2. Siapkan media tanaman (pasir, atau arang sekam) yang sebelumnya telah dilestarikan

dengan cara merebus dalam tong untuk mematikan mikroorganisme dan lain-lain.

3. Siapkan nutrisi, setiap tanaman mempunyai kebutuhan nutrisi yang berbeda, namun ada

yang bersifat umum, yaitu kebutuhan akan: makronutrien, mikronutrien, vitamin, dan ZPT

(zat pengatur tubuh).

4. Masukkan pasir ke dalam pot atau bak tidak sampai penuh, kira-kira ¾ dari permukaan.

5. Siram dengan cairan nutrisi, biasanya pada tahap awal 100 ml nutrisi per hari.

6. Buat lubang sesuai dengan ukuran bibit yang akan ditanam.

7. Bersihkan akar bibit tanaman dari tanah, masukkan ke dalam lubang-lubang yang telah

dibuat.

8. Penyiraman sebanyak 1 - 1,5 liter dilakukan 5 - 8 kali setiap hari dengan air dan larutan

makanan.

Pada hidroponik, pemindahan tanaman dari pot ke polibag tanaman berbeda-beda

waktunya sesuai dengan jenis tanaman.

31

Page 32: Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

32

Coba kamu perhatikan Tabel!

No Jenis Tanaman Saat Pemindahan

1. Tomat 3-4 minggu setelah semi

2. Melon 2 minggu setelah semi

3. Paprika 4 minggu setelah semi

4. Timun 2 minggu setelah semi

Jenis tanaman yang telah banyak dihidroponikkan dari golongan tanaman hias antara lain

Philodendron, Dracaena, Aglonema, dan Spatyphilum. Golongan sayuran yang dapat

dihidroponikkan, antara lain tomat, paprika, mentimun, selada, sawi, kangkung, dan bayam.

Adapun jenis tanaman buah yang dapat dihidroponikkan, antara lain jambu air, melon, kedondong

bangkok, dan belimbing.

B. Penanaman secara aeroponik

Aeroponik berasal dari kata aero yang berarti udara dan ponos yang berarti daya. Jadi,

aeroponik adalah pemberdayaan udara. Sebenarnya aeroponik merupakan tipe hidroponik

(memberdayakan air), karena air yang berisi larutan unsur hara disemburkan dalam bentuk kabut

hingga mengenai akar tanaman. Akar tanaman yang ditanam menggantung akan menyerap larutan

hara tersebut.

32

Gambar: Tomat hidroponik

Page 33: Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

33

Prinsip penanaman dari aeroponik adalah sebagai berikut:

a. Helaian styrofoam diberi lubang-lubang tanam dengan jarak 15 cm.

b. Dengan menggunakan ganjal busa atau rockwool, anak semai sayuran ditancapkan

pada lubang tanam.

c. Akar tanaman akan menjuntai bebas ke bawah.

d. Di bawah helaian styrofoam terdapat sprinkler (pengabut) yang memancarkan kabut

larutan hara ke atas hingga mengenai akar.

C. Pembuatan tumbuhan yang mampu mengikat nitrogen

Nitrogen (N2) merupakan unsur esensial dari protein DNA dan RNA. Pada tumbuhan

polong-polongan sering ditemukan nodul pada akarnya. Di dalam nodul tersebut terdapat bakteri

Rhizobium yang dapat mengikat nitrogen bebas dari udara, sehingga tumbuhan polong-polongan

dapat mencukupi kebutuhan nitrogennya sendiri. Dengan bioteknologi, para peneliti mencoba

mengembangkan agar bakteri Rhizobium dapat hidup di dalam akar selain tumbuhan polong-

polongan. Di samping, itu juga berupaya meningkatkan kemampuan bakteri dalam mengikat

nitrogen dengan teknik rekombinasi gen. Kedua upaya di atas dilakukan untuk mengurangi atau

meniadakan penggunaan pupuk nitrogen yang dewasa ini banyak digunakan di lahan pertanian dan

menimbulkan efek samping yang merugikan.

D. Pembuatan tumbuhan tahan hama

Pada dasarnya, seperti juga makhluk hidup yang lain, tumbuhan akan menghadapi tekanan

dari musuh alaminya, salah satu yang terpenting adalah serangga herbivora. Di bidang pertanian,

tanaman mendapatkan tekanan yang luar biasa dari serangga herbivora (lazim kemudian disebut

sebagai hama), yang disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:

1. Penanaman monokultur dan dalam areal luas

2. Penanaman sepanjang tahun

3. Penanaman tidak serempak

4. Penggunaan varietas yang rentan terhadap hama

5. Penggunaan pestisida secara luas dan tidak bijaksana

33

Gambar: Penanaman tumbuhan cara Aeroponik

Page 34: Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

Tanaman yang tahan hama

34

Tanaman yang tahan hama dapat dibuat melalui rekayasa genetika dengan rekombinasi gen

dan kultur sel. Contohnya, untuk mendapatkan tanaman kentang yang kebal penyakit maka

diperlukan gen yang menentukan sifat kebal penyakit. Gen tersebut, kemudian disisipkan pada sel

tanaman kentang. Sel tanaman kentang tersebut, kemudian ditumbuhkan menjadi tanaman kentang

yang tahan penyakit. Selanjutnya tanaman kentang tersebut dapat diperbanyak dan disebarluaskan.

Bioteknologi mampu menciptakan pemberantas hama secara biologis (Bacillus

thuringensis) dan tanaman tahan hama karena di dalam tubuhnya disisipi gen bakteri

(tanaman transgenic). Sedangkan dalam bidang pertambangan, bioteknologi modern

mampu melakukan pengelolaan biji besi (Thiobacillus ferrooxidans).

Ada dua tipe ketahanan tumbuhan, yaitu ketahanan kimiawi dan mekanik.

Pada dasarnya, terdapat hubungan timbal-balik (ko-evolusi) antara tumbuhan dan serangga

herbivora yang mekanismenya cukup kompleks dan rumit. Salah satu mekanisme yang umum

dipelajari orang adalah “untung-rugi”yang “dipertimbangkan” oleh tumbuhan ketika menjalankan

strategi pertahanan. Secara garis besar, hipotesis yang dapat digunakan untuk menerangkan

mekanisme tersebut ada beberapa, yaitu:

1. Optimal defense hypothesis

2. Carbon:nutrient balance hypothesis

3. Growth-differentiation balance hypothesis

4. Growth rate hypothesis

Tumbuhan akan mengembangkan jenis sistem pertahanan kimiawi (menggunakan senyawa

metabolit sekunder) yang  sangat tergantung pada kondisi di lingkungan tumbuhan tersebut

tumbuh. Misalnya, jika tumbuhan hidup pada tanah yang miskin nitrogen, maka senyawa

metabolit sekunder berbasis karbon akan lebih banyak disintesis. Demikian pula sebaliknya.

Tumbuhan diasumsikan mempunyai sistem pertumbuhan yang ditentukan oleh lingkungan,

yang pada akhirnya menentukan kemampuannya bertahan terhadap cekaman lingkungan,

termasuk herbivora. Pada beberapa penelitian, tampak bahwa tumbuhan membentuk

ketahanan yang sifatnya khas lingkungan, dan tidak didapatkan di lingkungan yang berbeda

34

Page 35: Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

35

B I O T E K N O L O G I B I D A N G P E T E R N A K A N

Dalam bidang pertanian dan peternakan bioteknologi mampu menciptakan bibit-bibit

unggul yang akan memberikan produk bermutu tinggi secara kualitas dan kuantitasnya. Dengan

bioteknologi dapat dikembangkan produk-produk peternakan. Produk tersebut, misalnya berupa

hormon pertumbuhan yang dapat merangsang pertumbuhan hewan ternak. Dengan rekayasa

genetika dapat diciptakan hormon pertumbuhan hewan buatan atau BST (Bovin Somatotropin

Hormon). Hormon tersebut direkayasa dari bakteri yang, jika diinfeksikan pada hewan dapat

mendorong pertumbuhan dan menaikkan produksi susu sampai 20%.

35

Gambar: BST (Bovin Somatotropin Hormon)

Gambar: Hormon pertumbuhan

Page 36: Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

36

B I O T E K N O L O G I B A H A N B A K A R M A S A D E P A N

Kamu sudah mengetahui bahwa bahan bakar minyak termasuk sumber daya yang tidak bisa

diperbarui. Oleh karena itu, suatu saat akan habis. Hal itu merupakan tantangan bagi para ilmuwan

untuk menemukan bahan bakar pengganti yang diproduksi melalui bioteknologi.

Saat ini telah ditemukan dua jenis bahan bakar yang diproduksi dari fermentasi limbah,

yaitu gasbio (metana) dan gasohol (alkohol). Alternatif bahan bakar masa depan untuk

menggantikan minyak, antara lain adalah biogas dan gasohol. Biogas dibuat dalam fase anaerob

dalam fermentasi limbah kotoran makhluk hidup. Pada fase anaerob akan dihasilkan gas metana

yang dibakar dan digunakan untuk bahan bakar.

Gasohol adalah sbg bahan altenative bahan bakar minyak. Gasohol dihasilkan dari

fermentasi khamir terhadap gula tebu yg melimpah.

Proses pembuatan gasohol meliputi 5 tahap:

1. Penanaman tebu

2. Ekstrasi gula dgn memecah dan membilas tebu

3. Pengkristalan sukrosa ,yang menyisakan sirup glukosa yang disebut mollase

4. Fermentase molasse oleh khamir saccaharomyces cerevisiae menjadi alkohol

pekat

5.Distilasi(penyulingan) alkohol pekat menjadi etanol murni , memakai sumber

tenaga dari bagasse.

Di negara Cina, dan India terdapat beberapa kelompok masyarakat yang hidup di desa yang

telah menerapkan teknologi fermenter gasbio untuk menghasilkan metana. Bahan baku teknologi

fermenter tersebut adalah feses hewan, daun-daunan, kertas, dan lain-lain yang akan diuraikan oleh

bakteri dalam fermenter.

Sedangkan teknologi gasohol telah dikembangkan oleh negara Brazil sejak harga minyak

meningkat sekitar tahun 1970. Gasohol dihasilkan dari fermentasi kapang terhadap gula tebu yang

melimpah. Gasohol bersifat murah, dapat diperbarui dan tidak menimbulkan polusi.

Biogas adalah gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi dari bahan-

bahan organik termasuk diantaranya; kotoran manusia dan hewan, limbah domestik (rumah

tangga), sambah biodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradable dalam kondisi

anaerobik. Kandungan utama dalam biogas adalah metana dan karbon dioksida.

Biogas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik sangat populer digunakan untuk mengolah

limbah biodegradable karena bahan bakar dapat dihasilkan sambil menghancurkan bakteri patogen

dan sekaligus mengurangi volume limbah buangan. Metana dalam biogas, bila terbakar akan relatif

lebih bersih daripada batu bara, dan menghasilkan energi yang lebih besar dengan emisi karbon

dioksida yang lebih sedikit.

36

Page 37: Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

37

Pemanfaatan biogas memegang peranan penting dalam manajemen limbah karena metana

merupakan gas rumah kaca yang lebih berbahaya dalam pemanasan global bila dibandingkan

dengan karbon dioksida. Karbon dalam biogas merupakan karbon yang diambil dari atmosfer oleh

fotosintesis tanaman, sehingga bila dilepaskan lagi ke atmosfer tidak akan menambah jumlah

karbon diatmosfer bila dibandingkan dengan pembakaran bahan bakar fosil. Saat ini, banyak

negara maju meningkatkan penggunaan biogas yang dihasilkan baik dari limbah cair maupun

limbah padat atau yang dihasilkan dari sistem pengolahan biologi mekanis pada tempat

pengolahan limbah.

Kompisisi kandungan Biogas adalah Metana (55-75%); Karbondioksida (25-45%); Nitrogen

(0,3%); Hidrogen (1-5%); Hidrogen Sulfida (3%) dan Oksigen (0,5%)

Nilai kalori dari 1 meter kubik Biogas sekitar 6.000 watt jam yang setara dengan setengah liter

minyak diesel. Oleh karena itu Biogas sangat cocok digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang

ramah lingkungan pengganti minyak tanah, LPG, butana, batu bara, maupun bahan-bahan lain

yang berasal dari fosil.

Biogas tersebut dapat digunakan sama seperti penggunaan gas alam. Pemanfaatannya seperti

distribusi melalui jaringan gas, pembangkit listrik, pemanas ruangan dan pemanas air. Jika

dikompresi, ia dapat menggantikan gas alam terkompresi (CNG) yang digunakan pada kendaraan.

37

Gambar: proses pembuatan biogas

Page 38: Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

38

B I O T E K N O L O G I P E N G O L A H A N L I M B A H

Kaleng, kertas bekas, dan sisa makanan, sisa aktivitas pertanian atau industri merupakan

bahan yang biasanya sudah tak dikehendaki oleh manusia. Bahan-bahan tersebut dinamakan

limbah atau sampah. Keberadaan limbah sangat mengancam lingkungan. Oleh karena itu, harus

ada upaya untuk menanganinya.

Penanganan sampah dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan ditimbun,

dibakar, atau didaur ulang. Di antara semua cara tersebut yang paling baik adalah dengan daur

ulang. Salah satu contoh proses daur ulang sampah yang telah diuji pada beberapa sampah

tumbuhan adalah proses pirolisis.

Proses pirolisis yaitu proses dekomposisi bahan-bahan sampah dengan suhu tinggi pada

kondisi tanpa oksigen. Dengan cara ini sampah dapat diubah menjadi arang, gas (misal: metana)

dan bahan anorganik. Bahan-bahan tersebut dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan bakar.

Kelebihan bahan bakar hasil proses ini adalah rendahnya kandungan sulfur, sehingga cukup

mengurangi tingkat pencemaran.

Bahan hasil perombakan zat-zat makroorganik (dari hewan, tumbuhan, manusia ataupun

gabungannya) secara biologiskimiawi dengan bantuan mikroorganisme (misalnya bakteri, jamur)

serta oleh hewan-hewan kecil disebut kompos. Dalam pembuatan kompos, sangat diperlukan

mikroorganisme. Jenis mikroorganisme yang diperlukan dalam pembuatan kompos bergantung

pada bahan organik yang digunakan serta proses yang berlangsung (misalnya proses itu secara

aerob atau anaerob). Selama proses pengomposan terjadilah penguraian, misalnya selulosa,

pembentukan asam organik terutama asam humat yang penting dalam pembuatan humus. Hasil

pengomposan bermanfaat sebagai pupuk.

38

Page 39: Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

39

Bioteknologi dapat diterapkan dalam pengolahan limbah, misalnya menguraikan minyak,

air limbah, dan plastik. Cara lain dalam mengatasi polusi minyak, yaitu dengan menggunakan

pengemulsi yang menyebabkan minyak bercampur dengan air sehingga dapat dipecah oleh

mikroba. Salah satu zat pengemulsi, yaitu polisakarida yang disebut emulsan, diproduksi oleh

bakteri Acinetobacter calcoaceticus. Dengan bioteknologi, pengolahan limbah menjadi terkontrol

dan efektif. Pengolahan limbah secara bioteknologi melibatkan kerja bakteri-bakteri aerob dan

anaerob.

39

Gambar: Teknologi Pengolah Limbah

Page 40: Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

40

PENGOLAHAN SEKAM PADI MENJADI BAHAN BAKAR ALTERNATIF MELALUI PROSES PIROLISIS LAMBAT

Jumlah sekam padi ini sangat melimpah dan sampai sekarang hanya sejumlah kecil saja

yang dimanfaatkan untuk pembakaran dan pembuatan batubata. Aktivitas lain pemanfaatan sekam

padi adalah untuk membuat arang sekam untuk media tanaman. Bagaimanapun juga aktivitas

untuk memproses sekam padi menjadi bahan bakar alternatif melalui proses pirolisis lambat masih

sangat terbatas dilakukan di Indonesia.

Menurut (Gaur & Reed, 1998) dari analisis ultimate dan analisis proximate pada sekam

padi terlihat bahwa sebagian besar sekam padi terdiri dari volatil. Dengan kadar volatil yang tinggi

diharapkan dapat diperoleh gas dan cairan dari proses pirolisis dalam jumlah yang banyak. Kadar

karbon dan kadar oksigen dalam sekam padi juga hampir

berimbang sekitar 35-38%. Ini menunjukkan bahwa dalam minyak pirolisis nantinya akan

mempunyai kadar oksigen dalam jumlah yang banyak. Kandungan belerang dalam sekam padi

adalah nol.

Akibatnya hasil pembakaran dari minyak pirolisis sekam padi akan lebih ramah lingkungan

dibandingkan hasil pembakaran batubara. Zat silika yang terdapat dalam sekam padi mencapai

16,98% (Hambali, 2007). Nilai kalor dari sekam padi adalah sekitar 14,8 MJ/kg dan sedikit

dibawah nilai kalor kayu (~ 17-20 MJ/kg).

Dengan menggunakan pirolisis, bahan bakar padat dapat diolah menjadi gas, cairan dan

padatan. Teknologi pirolisis yang sederhana adalah pirolisis lambat. Sifat-sifat minyak pirolisis

(bio oil) dari biomasa sangat bergantung pada jenis biomasa dan parameter operasi seperti

temperature reaksi dan waktu tinggal biomasa dalam reaktor. Pemanfaatan secara konvensional

dari bio oil adalah sebagai bahan bakar untuk kompor minyak skala rumah tangga. Namun

demikian, sebelum minyak tersebut dapat digunakan perlu dilakukan penelitian mengenai sifat-

sifatnya. Diantara sifat-sifat utama dari bahan bakar adalah viskositas, nilai kalor, stabilitas, dan

40

Gambar: Alat untuk melakukan proses pirolisis lambat sekam padi

Page 41: Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

41

komposisi bahan penyusunnya. Selain itu, unjuk kerja dari kompor minyak skala rumah tangga

dengan menggunakan minyak pirolisis juga perlu diteliti.

Walaupun dengan pirolisis cepat dihasilkan cairan yang lebih banyak, tetapi proses ini jauh

lebih rumit dan sangat beresiko dibandingkan proses pirolisis lambat. Dengan proses pirolisis

lambat hanya dihasilkan cairan sekitar 30%, tetapi 35% gas yang dihasilkan dapat dibakar

langsung untuk menyediakan panas yang diperlukan pada proses pirolisis (Suyitno, 2008).

Dengan mengkombinasikan data eksperimen dan pemodelan, beberapa mekanisme reaksi

pirolisis telah dikembangkan oleh beberapa peneliti. Mekanisme utama adalah konversi biomasa

menjadi gas, cairan (tar) dan char. Berbeda dengan gas, cairan (tar) adalah gas yang dapat

dikondensasi. Peneliti lain mengusulkan reaksi tar sekunder (secondary tar reaction) yang terjadi

pada temperatur yang tinggi. Pada proses terakhir ini, tar terdekomposisi menjadi gas dan bentuk

lain tar.

41

Gambar: Biochar

Page 42: Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

42

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, kesimpulan yang saya peroleh adalah bahwa Rekayasa

reproduksi adalah suatu usaha manusia untuk mengembangbiakan makhluk hidup dengan

cara rekayasa tahapan-tahapan proses reproduksi yang berlangung secara alami.

Bioteknologi Konvensional adalah bioteknologi yang menggunakan mikroorganisme

sebagai alat untuk menghasilkan produk atau jasa, misalnya jamur dan bakteri yang

menghasilkan enzim-enzim tertentu untuk melakukan metabolisme sehingga diperoleh

produk yang diinginkan.

Ciri khas yang tampak pada bioteknologi konvensional, yaitu :

* adanya penggunaan makhluk hidup secara langsung dan belum tahu

* adanya penggunaan enzim

Sedangkan Bioteknologi Modern adalah bioteknologi yang menggunakan teknik rekayasa

genetika, seperti DNA rekombinan. DNA rekombinan yaitu pemutusan dan penyambungan

DNA, dengan cara kultur jaringan, cloning, dan fusi sel.

Rekayasa Reproduksi dan bioteknologi memiliki banyak keuntungan, namun juga memiliki

beberapa kerugian. Diantaranya :

Pada perbanyakan keturunan dengan kultur jaringan yang memiliki materi genetis yang

sama akan mudah terkena penyakit.

Merugikan petani dan peternak local yang mengandalkan reproduksi secara alami.

Dikhawatirkan adanya penyalahgunaan teknologi reproduksi untuk kepentingan pribadi

yang merugikan orang lain. Misalnya misi sebuah Negara yang hendak menguasai

dunia dengan menciptakan prajurit tangguh dengan teknik pengkloningan.

Mengganggu proses seleksi alam

42

Page 43: Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

43

Demikian yang dapat saya paparkan mengenai Rekayasa Reproduksi dan Bioteknologi, tentunya

masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya

rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan “Rekayasa Reproduksi dan Bioteknologi”.

Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang

membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di

kesempatan – kesempatan berikutnya.

Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada

umumnya.

43

Kata Penutup

Page 44: Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

44

http://id.wikipedia.org/wiki/Kultur_jaringan

http://nicedaysblue.web.id/index.php/my-project/39-science-and-tech/62-kultur-jaringan

http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20081029045234AAwuqCD

http://ilmuserangga.wordpress.com/2011/03/23/penggunaan-varietas-tanaman-tahan-untuk-mengatasi-serangan-hama/

http://id.wikipedia.org/wiki/Tanaman_transgenik

http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi

http://xteknologi.wordpress.com/2010/07/21/pengolahan-sekam-padi-menjadi-bahan-bakar-alternatif-melalui-proses-pirolisis-lambat/

http://id.wikipedia.org/wiki/Rekayasa_genetika

http://www.membuatblog.web.id/2010/02/teknik-kultur-jaringan.html

http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20111201004245AAOLTgN

http://www.uni-graz.at/en/print/uarc1www_haberlandt.jpg

http://id.wikipedia.org/wiki/Gottlieb_Haberlandt

http://eshaflora.blogspot.com/2010/02/aklimatisasi.html

http://www.google.co.id/search?um=1&hl=id&biw=1235&bih=544&tbm=isch&q=tempe&oq=tempe&aq=f&aqi=g10&gs_upl=4549l5950l0l6556l5l5l0l0l0l0l289l1082l0.2.3l5l0

http://permatailmugroup.files.wordpress.com/2011/06/tape-singkong-enak.jpg

http://www.google.co.id/search?um=1&hl=id&safe=off&biw=1235&bih=544&tbm=isch&sa=1&q=cheese&oq=cheese&aq=f&aqi=g10&aql=&gs_sm=e&gs_upl=1821l3187l0l3567l6l6l0l0l0l0l325l1488l0.1.4.1l6l0

http://www.lienaaifen.com/kesehatan/yoghurt-makanan-enak-dan-sehat/

http://antokoe.com/tag/tukang-kecap/

http://uanipa2010.blogspot.com/2009/11/bioteknologi-konvensional-dan-modern.html

http://calvinsuwito.blogspot.com/2011/04/transplantasi-gen-teknik-plasmid.html

http://netsains.com/2011/04/menyambut-tebu-transgenik-tahan-bagian-1/

http://ayobertani.wordpress.com/2009/04/17/teknik-budidaya-sayuran-secara-hidroponik/

http://www.ediskoe.blogspot.com/

http://telingabebal.blogspot.com/2011/09/dampak-bioteknologi.html

44

DAFTAR PUSTAKA

Page 45: Makalah Biologi Rekayasa reproduksi dan bioteknologi

45

45