Makalah PLH Gempa Bumi

32
Disusun Oleh : Fadilah Saraswati Pungky Umi Sa’diyah Putri Aditya. E Siti Nurjanah Yulantri Saputri Anda Kelas : XI IPA 3 SMAN 1 Cileungsi Jl. Pasar Lama No 66 Telp ( 021 ) 8232236

description

Kerusakan Lingkungan akibat Gempa Bumi

Transcript of Makalah PLH Gempa Bumi

Page 1: Makalah PLH Gempa Bumi

Disusun Oleh : Fadilah Saraswati

Pungky Umi Sa’diyah

Putri Aditya. E

Siti Nurjanah

Yulantri Saputri Anda

Kelas : XI IPA 3

SMAN 1 CileungsiJl. Pasar Lama No 66 Telp ( 021 ) 8232236

Cileungsi – Bogor

Page 2: Makalah PLH Gempa Bumi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,

taufiq, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini

dengan tepat waktu.

Makalah PLH tentang “KERUSAKAN LINGKUNGAN AKIBAT GEMPA BUMI”

ini kami susun untuk memenuhi tugas kelompok dari Ibu Riski. Kami menyadari bahwa

dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekuranran dan memerlukan banyak perbaikan.

Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk

penyempurnaan makalah ini.

Pada kesempatan ini, dengan tulis ikhlas kami menyampaikan terima kasih yang tak

terhingga kepada kedua orangtua kami dan teman-teman yang telah memberikan bantuan dan

partisipasinya baik dalam bentuk moril maupun materiil untuk keberhasilan dalam

penyusunan makalah ini.

Kami selaku penyusun berharap semoga makalah ini berguna dan bermanfaatnya bagi

para pembaca. Amin.

Cileungsi, Januari 2011

Penyusun

i

Page 3: Makalah PLH Gempa Bumi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 2

A. Latar Belakang ....................................................................... 2

B. Rumusan Masalah................................................................... 2

C. Tujuan..................................................................................... 2

D. Metodelogi…………………………………………………. 3

BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 4

A. Definisi Gempa Bumi............................................................. 5

B. Penyebab Terjadinya Gempa Bumi ....................................... 6

C. Tipe-Tipe Gempa Bumi.......................................................... 6

D. Cincin Api Pasifik................................................................... 7

E. Daerah Aktif Gempa Bumi Di Indonesia............................... 9

F. Pemetaan Gempa Bumi…………………………………….. 10

G. Persiapan Menghadapi Gempa Bumi………………………. 11

H. Dampak Kerusakan yang Ditimbulkan Gempa Bumi……... 12

I. Data Terjadinya Gempa Bumi……………………………… 13

J. Upaya Pemulihan Pasca Gempa Bumi…………………….. 14

BAB III PENUTUP.................................................................................... 16

A. Kesimpulan............................................................................. 17

B. Saran....................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 18

ii

Page 4: Makalah PLH Gempa Bumi
Page 5: Makalah PLH Gempa Bumi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kerusakan lingkungan hingga kini menjadi pembahasan yang sangat menarik

bagi semua orang di dunia. Selama ini kita mengetahui bahwa manusia berperan besar

dalam kerusakan alam, tetapi pada kenyataannya kerusakan alam tidak hanya terjadi

karena campur tangan manusia. Kerusakan alam juga bisa terjadi karena alam itu

sendiri, misalnya kerusakan alam akibat bencana gempa bumi. Dalam contoh ini

kerusakan alam murni terjadi karena penyebab alam anpa campur tangan manusia.

Oleh sebab itu kami mengangkat tema ini untuk menjadi tema makalah kami,

agar kita semua dapat lebih memahami tentang kerusakan alam dan lebih waspada

untuk menghadai berbagai kemungkinan yang akan terjadi pada bumi kita. Dan agar

kita dapat menjaga bumi ini demi kelangsungn hidup manusia di dunia.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian gempa bumi?

2. Apa penyebab terjadinya gempa bumi?

Page 6: Makalah PLH Gempa Bumi

3. Apa saja tipe-tipe gempa bumi?

4. Apa pengertian cicin api pasifik?

5. Daerah mana saja yang rawan bencana gempa bumi di Indonesia?

6. Bagaimana persiapan menghadapi gempa bumi?

7. Dampak apa saja yang di timbulkan akibat gempa bumi?

8. Bagaimana upaya peulihan lingkungan pasa gempa bumi?

C. Tujuan dan Manfaat

Agar kita dapat menjaga bumi ini lebih baik lagi dan agar kita dapat

memahami tipe-tipe gempa bumi, faktor-faktor penyebab terjadinya gempa bumi,

bagaimana terjadinya gempa bumi dan dampak yang ditimbulkan terhadap

lingkungan serta bagaimana upaya pemulihan pasca terjadinya gempa bumi.

2

D. Metodologi

a. Metode Pengumpulan Data

1. Metode Studi Pustaka

Metode pengumpulan data dengan cara mendalami, mencermati, menelaah

dan mengidentifikasi pengetahuan yang ada dan ditemukan dalam sebuah

sumber bacaan (kepustakaan).

b. Data

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diambil tidak langsung dari sumber pertama,

misalnya data yang diperoleh dari buku atau dari suatu dokumen.

Page 7: Makalah PLH Gempa Bumi

3

Page 8: Makalah PLH Gempa Bumi

BAB II

PEMBAHASAN

1. Definisi Gempa Bumi

Gempa bumi adalah getaran yang terjadi permukaan bumi. Gempa bumi biasa

disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga

digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut.

Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan

yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.

Gempa bumi terjadi setiap hari di bumi, namun kebanyakan kecil dan tidak

menyebabkan kerusakan apa-apa. Gempa bumi kecil juga dapat mengiringi gempa

bumi besar, dan dapat terjadi sesudah, sebelum, atau selepas gempa bumi besar

tersebut.

Gempa bumi diukur dengan menggunakan alat yang dinamakan Pengukur

Richter (Seismometer). Hasil rekaman dari alat ini disebut seismogram. Gempa bumi

dibagi ke dalam skala dari satu hingga sembilan berdasarkan ukurannya (skala

Richter). Skala Richter yang diusulkan oleh Charles Richter didefinisikan sebagai

Page 9: Makalah PLH Gempa Bumi

logaritma (basis 10) dari amplitudo maksimum, yang diukur dalam satuan

mikrometer, dari rekaman gempa oleh instrumen pengukur gempa (seismometer)

Wood-Anderson, pada jarak 100 km dari pusat gempanya. Sebagai contoh, misalnya

kita mempunyai rekaman gempa bumi (seismogram) dari seismometer yang terpasang

sejauh 100 km dari pusat gempanya, amplitudo maksimumnya sebesar 1 mm, maka

kekuatan gempa tersebut adalah log (10 pangkat 3 mikrometer) sama dengan 3,0 skala

Richter.

Ilmu yang mempelajari tentang gempa bumi adalah seismologi. Seismologi

berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu seismos yang berarti getaran atau

goncangan dan logos yang berarti risalah atau ilmu pengetahuan. Dengan demikian,

secara sederhana seismologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari fenomena

getaran pada bumi, atau dengan kata sederhana, ilmu mengenai gempa bumi.

5

2. Penyebab Terjadinya Gempa Bumi

Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan

oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan

itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut

tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan

terjadi.

Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut.

Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan

kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi

karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada

kedalaman lebih dari 600 km.

Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di

dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya

letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi juga terjadi karena menumpuknya

massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika.

Sebagian lagi juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam

bumi, contohnya pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky

Page 10: Makalah PLH Gempa Bumi

Mountain Arsenal. Terakhir gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak.

Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang

dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini

dinamakan juga seismisitas terinduksi.

3. Tipe-Tipe Gempa Bumi

1. Gempa bumi vulkanik ( Gunung Api )

Gempa bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi

sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan

menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempa

bumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.

6

2. Gempa bumi tektonik

Gempa bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran

lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang

sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempa bumi ini banyak menimbulkan

kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran gempa bumi yang kuat mampu

menjalar keseluruh bagian bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh

perlepasan (tenaga) yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik

seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba. Tenaga

yang dihasilkan oleh tekanan antara batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik.

Teori dari tectonic plate (lempeng tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri dari

beberapa lapisan batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut

dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut begerak perlahan

sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yang

menyebabkan terjadinya gempa tektonik.

1. Gempa bumi tumbukan

Gempa bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke

bumi, jenis gempa bumi ini jarang terjadi.

Page 11: Makalah PLH Gempa Bumi

3. Gempa bumi runtuhan

Gempa bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah

pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.

4. Gempa bumi runtuhan

Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari

manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke

permukaan bumi.

4. Cincin Api Pasifik

Berbagai daerah di Indonesia merupakan titik rawan bencana, terutama

bencana gempa bumi, tsunami, banjir, dan letusan gunung berapi. Wilayah Indonesia

dikepung oleh lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik.

7

Sewaktu-waktu lempeng ini akan bergeser patah menimbulkan gempa bumi.

Selanjutnya jika terjadi tumbukan antarlempeng tektonik dapat menghasilkan

tsunami, seperti yang terjadi di Aceh dan Sumatera Utara. Catatan dari Direktorat

Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (DVMBG) Departemen Energi dan

Sumber Daya Mineral menunjukan bahwa ada 28 wilayah di Indonesia yang

dinyatakan rawan gempa dan tsunami. Di antaranya NAD, Sumatra Utara, Sumatra

Barat, Bengkulu, Lampung, Banten, Jateng dan DIY bagian Selatan, Jatim bagian

Selatan, Bali, NTB dan NTT. Kemudian Sulut, Sulteng, Sulsel, Maluku Utara,

Maluku Selatan, Biak, Yapen dan Fak-Fak di Papua serta Balikpapan Kaltim.

Selain dikepung tiga lempeng tektonik dunia, Indonesia juga merupakan jalur

The Pasicif Ring of Fire (Cincin Api Pasifik), yang merupakan jalur rangkaian

gunung api aktif di dunia. Cincin api Pasifik membentang diantara subduksi maupun

pemisahan lempeng Pasifik dengan lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia,

lempeng Amerika Utara dan lempeng Nazca yang bertabrakan dengan lempeng

Amerika Selatan. Ia membentang dari mulai pantai barat Amerika Selatan, berlanjut

ke pantai barat Amerika Utara, melingkar ke Kanada, semenanjung Kamsatschka,

Jepang, Indonesia, Selandia baru dan kepulauan di Pasifik Selatan. Daerah ini

berbentuk seperti tapal kuda dan mencakup wilayah sepanjang 40.000 km. Daerah

ini juga sering disebut sebagai sabuk gempa Pasifik.

Page 12: Makalah PLH Gempa Bumi

Sekitar 90% dari gempa bumi yang terjadi dan 81% dari gempa bumi terbesar

terjadi di sepanjang Cincin Api ini. Daerah gempa berikutnya (5–6% dari seluruh

gempa dan 17% dari gempa terbesar) adalah sabuk Alpide yang membentang dari

Jawa ke Sumatra, Himalaya, Mediterania hingga ke Atlantika. Berikutnya adalah

Mid-Atlantic Ridge.Indonesia memiliki gunung berapi dengan jumlah kurang lebih

240 buah, di mana hampir 70 di antaranya masih aktif. Zone kegempaan dan gunung

api aktif Circum Pasifik amat terkenal, karena setiap gempa hebat atau tsunami

dahsyat di kawasan itu, dipastikan menelan korban jiwa manusia amat banyak.

Untuk mengetahui kapan gempa bumi akan terjadi merupakan pekerjaan yang

sulit. Hal ini dikarenakan gempa dapat terjadi secara tiba-tiba di manapun asalkan

masih berada dalam zona kegempaan bumi. Maka dari itu yang masih mungkin

dilakukan adalah melakukan sistem peringatan dini (early warning sytem) yang

berfungsi sebagai "alarm" darurat jika sewaktu-waktu datang gempa secara tak

terduga. Implementasi sistem ini bisa diterapkan dengan memasang rangkain

8

seismograph yang tersambung dengan satelit. National Ocean and Atmospheric

Administration (NOAA) USA misalnya, telah menggunakan sensor bernama DART

(Deep Oceaan Assesment and Reporting) yang mampu mengukur perubahan

gelombang laut akibat gempa bumi tektonik.

Alat-alat pendeteksi gempa langsung harus diletakkan pada daerah-daerah

rawan gempa seperti Aceh, Nabire, Alor, Bengukulu, pantai selatan Jawa, dan

sejumlah daerah rawan gempa lainnya. Alat-alat pendeteksi dipasang dipantau setiap

hari oleh petugas teknis yang berada di daerah bersangkutan, yang lalu

mengirimkannya ke pusat untuk diolah dan dianalisis lebih lanjut oleh para pakar

yang memang ahli di bidangnya.

5. Daerah Aktif Gempa Bumi di Indonesia

Gempa bumi terjadi diawali dengan akumulasi stress di sekitar batas lempeng,

sehingga aktifitas gempa banyak disini. Walaupun konsentrasi akumulasi stress akibat

tabrakan lempeng berada di sekitar batas lempeng, akibatnya bisa sampai jauh sampai

beberapa ratus kilometer dari batas lempeng karena ada pelimpahan stress di kerak

bumi, sehingga ada daerah aktif gempa di luar daerah pertemuan lempeng. Kasus

sesar Sumatra umpamanya adalah sesar yang dibentuk oleh pelimpahan stress

Page 13: Makalah PLH Gempa Bumi

tabrakan lempeng Indo-Australia dengan Eurasia dengan sudut tabrakan miring

terhadap garis batas. Kemiringan ini menyebabkan timbulnya sesar Sumatra dimana

konsentrasi akumulasi stress atau pusat-pusat gempa di daerah ini.

Beberapa sesar aktif yang terkenal di Indonesia adalah sesar Sumatra, sesar

Cimandiri di Jawa barat, sesar Palu-Koro di Sulawesi, sesar naik Flores, sesar naik

Wetar, dan sesar geser Sorong. Keaktifan masing-masing sesar ditandai dengan

terjadinya gempa bumi. Gempa dangkal (kedalaman 0-50 km) yang terjadi pada

periode 1900-1995 dengan skala Richter 5.5 atau lebih, membuktikan lokasi-lokasi

daerah aktif gempa di Indonesia.

Faktor kualitas tanah dan bangunan adalah faktor yang sangat menentukan

untuk pengkajian resiko gempa bumi. Kualitas tanah di tempat bangunan berdiri

dinyatakan dengan percepatan tanah maksimum (Peak Ground Acceleration) dari

9

catatan exact accelerograph sewaktu gempa besar terjadi. Hal ini sangat jarang terjadi

karena periode gempa besar sangat panjang (50-100 tahun) dan karena

acceleropgraph.belum terpasang. Karena itu banyak cara empiris dilakukan untuk

menemukan percepatan maksimum di perkotaan. Disamping itu lokasi bangunan

terhadap pantai yang rentan terhadap ancaman tsunami dan lokasi bangunan terhadap

perbukitan yang rentan terhadap longsoran perlu juga dimasukkan dalam

pertimbangan asuransi.

Pembagian daerah-daerah gempa bumi di Indonesia :

1. Daerah sangat aktif. Magnitude lebih dari 8 mungkin terjadi di daerah ini, yaitu di

Halmahera, Pantai Utara Irian.

2. Daerah aktif. Magnitude 8 mungkin terjadi dan magnitude 7 sering terjadi. Yaitu

di lepas pantai barat Sumatera, Pantai Selatan Jawa, Nusa Tenggara, Banda.

3. Daerah lipatan dan retakan. Magnitude kurang dari 7 mungkin terjadi yaitu di

Pantai Barat Sumatera, Kepulauan Suna, Sulawesi Tenggah.

4. Daerah lipatan dengan atau tanpa retakan. Magnitude kurang dari tujuh bisa

terjadi yaitu di Sumatera, Jawa Bagian Utara, Kalimantan Bagian Timur.

Page 14: Makalah PLH Gempa Bumi

5. Daerah gempa kecil. Magnitude kurang dari 5 jarang terjadi yaitu di daerah pantai

timur Sumatera, Kalimantan Tengah.

6. Daerah stabil, tak ada catatan sejarah gempa yaitu daerah Pantai Selatan Irian,

Kalimantan Bagian barat.

6. Pemetaan Gempa Bumi

Pemetaan gempa bumi bisa dilakukan dengan 2 cara yaitu:

1. Dengan memetakan sumbernya atau hyposenter (pusat gempa) dengan skala dan

kedalaman tertentu.

2. Dengan memetakan efeknya atau informasi makro gempa bumi. Magnitude

gempa dengan magnitude 5 atau lebih dan kedalaman kecil dari 50 km sering

dipakai karena berpotensi untuk merusak bangunan. Informasi makro gempa

bumi adalah peta dengan memakai skala Modified Mercalli Intensity (MMI),

10

yaitu besarnya efek yang dirasakan oleh pengamat dimana dia berada tanpa

memperhatikan sumbernya.

7. Persiapan Menghadapi Gempa Bumi

Persiapan untuk Keadaan Darurat

1.Menentukan tempat-tempat berlindung yang aman jika terjadi gempa bumi. Tempat

berlindung yang aman adalah tempat yang dapat melindungi anda dari benda-

benda yang jatuh atau mebel yang ambruk, misalnya di kolong meja.

2. Menyediakan air minum untuk keperluan darurat. Bekas botol air mineral dapat

digunakan untuk menyimpan air minum. Kebutuhan air minum biasanya 2 sampai

3 liter sehari untuk satu orang.

3. Menyiapkan tas ransel yang berisi (atau dapat diisi) barang-barang yang sangat

dibutuhkan di tempat pengungsian.

4. Mengencangkan mebel yang mudah rubuh (seperti lemari pakaian) dengan langit-

langit atau dinding dengan menggunakan logam berbentuk siku atau sekrup agar

tidak mudah rubuh di saat terjadi gempa bumi.

Page 15: Makalah PLH Gempa Bumi

5. Mencegah kaca jendela atau kaca lemari pakaian agar tidak pecah berantakan di

saat gempa bumi dengan memilih kaca yang kalau pecah tidak berserakan dan

melukai orang (Safety Glass) atau dengan menempelkan kaca film.

6. Mencari tahu lokasi tempat evakuasi dan rumah sakit yang terdekat. Jika

pemerintah setempat tidak mempunyai tempat evakuasi, pastikan anda tidak pergi

ke tempat yang lebih rendah atau tempat yang dekat dengan pinggir laut/sungai

untuk menghindari Tsunami.

Ketika Terjadi Gempa Bumi

1. Matikan api kompor jika anda sedang memasak. Matikan juga alat-alat elektronik

yang dapat menyebabkan timbulnya api. Jika terjadi kebakaran di dapur, segera

padamkan api dengan menggunakan alat pemadam api. Jika tidak mempunyai

pemadam api gunakan pasir atau karung basah.

2. Membuka pintu dan mencari jalan keluar dari rumah atau gedung.

3. Cari informasi mengenai gempa bumi yang terjadi lewat televisi atau radio.

11

4. Utamakan keselamatan terlebih dahulu, jika terjadi kerusakan pada tempat Anda

berada, segeralah mengungsi ke tempat pengungsian terdekat.

5. Tetap tenang dan tidak terburu-buru keluar dari rumah atau gedung. Tunggu

sampai gempa mereda, dan sesudah agak tenang, ambil tas ransel berisi barang-

barang keperluan darurat dan keluar dari rumah/gedung menuju ke tanah kosong

sambil melindungi kepala dengan helm atau barang-barang yang dapat digunakan

untuk melindungi kepala.

6. Jika anda harus berjalan di tengah jalan raya, berhati-hatilah terhadap papan

reklame yang jatuh, tiang listrik yang tiba-tiba rubuh, kabel listrik, pecahan kaca,

dan benda-benda yang berjatuhan dari atas gedung.

7. Pastikan tidak ada anggota keluarga yang tertinggal pada saat pergi ke tempat

evakuasi. Jika bisa ajaklah tetangga dekat Anda untuk pergi bersama-sama.

8. Jika gempa bumi terjadi pada saat Anda sedang menyetir kendaraan, jangan

sekali-kali mengerem dengan mendadak atau menggunakan rem darurat.

Kurangilah kecepatan secara bertahap dan hentikan kendaraan Anda di bahu jalan.

Page 16: Makalah PLH Gempa Bumi

Jangan berhenti di dekat pompa bensin, di bawah kabel tegangan tinggi, atau di

bawah jembatan penyeberangan.

5. Dampak Kerusakan yang Ditimbulkan Gempa Bumi

a. Liqifaksi

Kondisi lapisan tanah dibawah permukaan tanah yang berubah sifat dan daya

dukung tanah hilang sama sekali, sehingga setiap bangunan atau infrastruktur

yang mengalami liqifaksi akan miring, terperosok, terjungkal dan mengalami

keruskan.

b. Amplifikasi

Suatu kondisi lapisan tanah ditempat mana berdiri bangunan/infrastruktur

mengalami penggandaan (amplifikasi) kekuatan goncangan sehingga lapisan

tanah tersebut tergoncang sangat kuat dan menimbulkan kerusakan berat. Terjadi

karena konsentrasi dan pemusatan energi gelombang gempabumi dikarenakan

konfigurasi topografi, konfigurasi cekungan sedimen dan karakteristik lapisan

tanah.

12

c. Patahan

Energi gelombang gempa bumi akan dikonsentrasikan dan difokuskan jika

gelombang gempabumi melintas di jaur patahan yang berdampak pada kerusakan

masif pada kawasan perkotaan, permukiman, perumahan, bangunan dan

infrastruktur.

d. Pemekaran Lateral

Merupakan variasi dari liqifaksi, namun pemekaran lateral merupakan manifestasi

peristiwa liqifaksi di permukaan tanah.

e. Pergeseran Tanah

Goncangan gempabumi dapat menggeser posisi tanah baik kearah lateral ataupun

horozontal dan dapatpula pada arahvertikal sehingga terjadi amblesan.

f. Longsoran

Suatu daerah yang memiliki potensi untuk longsor jika mengalami gempabumi

maka akan terjadi longsor yang dapat merusak bangunan, infrastruktur dan

permukiman lain.

Page 17: Makalah PLH Gempa Bumi

7. Data Terjadinya Gempa Bumi

27 Februari 2010 : Gempa berkekuatan 8,8 pada skala Richter mengguncang

kawasan timur laut Chile dekat kota terbesar kedua, Concepcion.

12 Januari 2010 : Sekitar 230.000 orang meninggal di ibukota Haiti Port-au-Prince

dan sekitarnya, setelah dilanda gempa 7,0 SR.

30 September 2009 : Gempa sekuat 7,9 pada skala Richter menewaskan 1.115 orang

di Padang dan Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat.

6 April 2009 : Gempa bumi 5,8 SR di kota bersejarah Italia, L’Aquila menewaskan

sekitar 300 orang.

29 Oktober 2008 : Sekitar 300 orang meninggal di Provinsi Baluchistan di Pakistan

akibat gempa berkekuatan 6,4 pada skala Richter, 70 km ke arah utara

dari kota Quetta.

2 Mei 2008 : Sekitar 87.000 orang meninggal atau hilang dan 370.000 orang alinnya

luka-luka dalam bencana gempa bumi di Provinsi Sichuan di Cina. Guncangan sekuat

7,8 SR itu menghantam dari jarak 92 km dari ibukota Provinsi Chengdu di siang hari.

13

15 Agustus 2007 : Aceh Gempa bumi 9,2 SR memicu tsunami di Aceh tahun 2004.

Sedikitnya 519 orang meninggal akibat gempa bumi di Provinsi Ica di

pinggir pantai Peru, setelah tempat itu dilanda gempa bawah laut sekuat

7,9 SR.

17 Juli 2006 : Gempa bumi bawah laut berkekuatan 7,7 SR memicu tsunami sejauh

200 km dari pesisir pantai selatan Pulau Jawa, menewaskan lebih dari 650

orang di Jawa Barat dan Yogyakarta.

27 Mei 2006 : Lebih dari 5.700 orang meninggal ketika gempa 6,2 SR menghantam

Yogyakarta dan sekitarnya.

1 April 2006 : Tujuh puluh orang meninggal dan sekitar 1.200 orang luka-luka ketika

gempa bumi 6,0 SR mengguncang wilayah barat Iran.

8 Oktober 2005 : Gempa 7,6 SR melanda kawasan utara Pakistan dan Kashmir,

menelan

korban lebih dari 73.000 juta jiwa dan menyebabkan jutaan orang

kehilangan rumah.

Page 18: Makalah PLH Gempa Bumi

28 Maret 2005 : Sekitar 1.300 orang tewas dalam bencana gempa bumi sekuat 8,7 SR

di Pulau Nias.

22 Februari 2005 : Ratusan orang meninggal dunia akibat gempa 6,4 SR di Provinsi

Kerman di Iran.

26 Desember 2004 : Lebih dari 200.000 orang meninggal di sejumlah negara Asia

setelah gempa sekuat 9,2 SR di lepas pantai Aceh memicu tsunami.

22 Mei 1960 : Gempa terkuat di dunia, 9,5 SR, menghancurkan banyak tempat di

Chile. Tsunami setinggi 10 meter menelan banyak desa dan menewaskan 61

orang di Hawaii.

1 September 1923 : Gempa Bumi Dahsyat Kanto menewaskan 142.800 orang di Tokyo,

Jepang.

8. Upaya Pemulihan Pasca Gempa Bumi

1. Rekonstruksi dan rehabilitasi daerah yang terkena gempa bumi.

2. Membangun kembali sarana dan prasarana pendidikan.

3. Pemulihan kegiatan penunjang perekonomian di daerah-daerah yang terkena bencana

gempa.

14

4. Memperbaiki infrastruktur di kawasan korban gempa.

5. Membuatkan "trauma center" sebagai tempat yang mengupayakan pemulihan

psikologis masyarakat pasca gempa.

6. Menyediakan tanki air keliling untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga.

Page 19: Makalah PLH Gempa Bumi

15

Page 20: Makalah PLH Gempa Bumi
Page 21: Makalah PLH Gempa Bumi

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Gempa bumi adalah getaran yang terjadi permukaan bumi. Gempa bumi biasa

disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi).

2. Tipe gempa bumi adalah gempa tektonik dan gempa vulkanik.

3. Gempa bumi disebabkan oleh pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang

dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar

dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan

lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi.

B. Saran

Untuk mengantisipasi gempa bumi yang sampai saat ini belum bisa diprediksikan

kapan dan dimana akan terjadi maka dapat dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :

1. Menentukan tempat-tempat berlindung yang aman jika terjadi gempa bumi.

2. Menyediakan air minum untuk keperluan darurat.

3. Menyiapkan tas ransel yang berisi (atau dapat diisi) barang-barang yang sangat

dibutuhkan di tempat pengungsian.

Page 22: Makalah PLH Gempa Bumi

17

DAFTAR PUSTAKA

Waluyo, Joko. 2007. Geografi. Jakarta : Graha Pustaka.

http://wikipedia.com/gempa_bumi. Diakses 22 Pebruari 2008.

http://earth_quake/penyebab_gempa. Diakses 22 Pebruari 2008.

http://ensiklopedi_indonesia/gempa_terbesar_dalam_sejarah. Diakses 22 Pebruari 2008.

Page 23: Makalah PLH Gempa Bumi

18