Makalah Askeb IV Gangguan Sistem Reproduksi

35
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. karena atas rahmat dan hidayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Asuhan Kebidanan Patologis. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi kita, yaitu Nabi Muhammad saw. yang telah membawa kita dari alam kebodohan menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini. Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu kami mohon saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Penulis 1

Transcript of Makalah Askeb IV Gangguan Sistem Reproduksi

Page 1: Makalah Askeb IV Gangguan Sistem Reproduksi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. karena atas rahmat dan hidayahnya

kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Asuhan Kebidanan Patologis.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi kita, yaitu Nabi

Muhammad saw. yang telah membawa kita dari alam kebodohan menuju alam yang penuh dengan

ilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini.

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak kesalahan dan

kekurangan. Maka dari itu kami mohon saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan

makalah ini.

Penulis

1

Page 2: Makalah Askeb IV Gangguan Sistem Reproduksi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................... 1

DAFTAR ISI......................................................................................................................... 2

BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................... 3

A. Latar Belakang.......................................................................................................... 3

B. Rumusan Masalah..................................................................................................... 3

C. Tujuan Penulisan....................................................................................................... 4

D. Meode....................................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 5

A. Mastitis......................................................................................................................5

B. Fibrioma Adenoma....................................................................................................7

C. Kista sarcoma Filodes..............................................................................................10

D. Sarcoma.....................................................................................................................11

E. KankerPayudara....................................................................................................... 12

F. Tumor Jinak dan Ganas Vulva,Vagina,Uterus dan varium...................................... 17

BAB III PENUTUP............................................................................................................. 23

A. Kesimpulan.............................................................................................................. 23

B. Saran........................................................................................................................ 24

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 25

2

Page 3: Makalah Askeb IV Gangguan Sistem Reproduksi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sistem Reproduksi wanita akan menjalankan fungsinya bila dalam keadaan normal. Seluruh

organ reproduksi mempunyai fungsinya masing- masing. Namun tidak menutup kemungkinan bila

organ – organ reproduksi akan tidak lagi berfungsi dengan baik. Yang pada akhirnya akan

mengganggu jalannya sistem reproduksi.

Gangguan sistem reproduksi pada wanita secara umum dapat dikatagorikan ke dalam:

gangguan perkembangan, endokrinologi, proses infeksi, dan neoplasma.

Salah satu gangguan sistem reproduksi adalah mastitis yaitu merupakan peradangan pada

payudara, yang dapat disertai atau tidak disertai infeksi. Penyakit ini biasa menyertai laktasi.

Kadang – kadang keadaan ini dapat menjadi fatal bila tidak diberi tindakan yang adekuat. Abses

payudara, pengumpulan nanah lokal di dalam payudara, merupakan komplikasi berat dan

memerlukan biaya yang sangat besar. Penelitian terbaru menyatakan bahwa mastitis dapat

meningkatkan risiko penularan HIV melalui menyusui.

Dan masih banyak gangguan sistem reproduksi lainnya seperti fibro adenoma, kista sarcoma

filodes, kanker, tumor jinak dan tumor ganas. Gangguan sistem reproduksi ini dapat segera diatasi

sebelum terlambat dan mengganggu sistem reproduksi secara keseluruhan. Oleh karena itu

dibutuhkan pendeteksian secara dini serta penanganan yang baik dan benar.

B. Rumusan Masalah

Adapun Rumusan Masalah dalam pembahasan makalah ini adalah:

1.    Apa yang dimaksud dengan Mastitis, Fibrioma Adnoma, Kista sarcoma Filodes, Sarcoma,

Kanker Payudara, Tumor Jinakpada Vulva Vagina ovarium.

2.    Bagaimaana etiologi dan patofisiologi dari Mastitis, Fibrioma Adnoma, Kista sarcoma

Filodes, Sarcoma, Kanker Payudara, Tumor Jinak pada Vulva Vagina ovarium?

3.    Bagaimana tanda dan gejala serta komplikasi Mastitis, Fibrioma Adnoma, Kista sarcoma

Filodes, Sarcoma, Kanker Payudara, Tumor Jinak pada Vulva Vagina ovarium ?

4.    Bagaimana Penatalaksaan dari Mastitis, Fibrioma Adnoma, Kista sarcoma Filodes, Sarcoma,

Kanker Payudara, Tumor Jinak pada Vulva Vagina ovarium ?

3

Page 4: Makalah Askeb IV Gangguan Sistem Reproduksi

C. Tujuan Penulisan

Penulisan makalah mengenai hubungan kewirausahaan dengan pelayanan kebidanan ini

mempunyai tujuan antara lain :

1.    Mengetahui definisi Mastitis, Fibrioma Adnoma, Kista sarcoma Filodes, Sarcoma, Kanker

Payudara, Tumor Jinak pada Vulva Vagina ovarium.

2.    Mengetahui etiologi dan patofisiologi Mastitis, Fibrioma Adnoma, Kista sarcoma Filodes,

Sarcoma, Kanker Payudara, Tumor Jinak pada Vulva Vagina ovarium.

3.    Mengetahui tanda dan gejala serta komplikasi Mastitis, Fibrioma Adnoma, Kista sarcoma

Filodes, Sarcoma, Kanker Payudara, Tumor Jinak pada Vulva Vagina ovarium.

4.    Mengetahui penatalaksanaan Mastitis, Fibrioma Adnoma, Kista sarcoma Filodes, Sarcoma,

Kanker Payudara, Tumor Jinak pada Vulva Vagina ovarium.

D. Metode

Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah studi pustaka, dan searching

internet.

4

Page 5: Makalah Askeb IV Gangguan Sistem Reproduksi

BAB II

PEMBAHASAN

A. Mastitis

1. Pengertian

Mastitis adalah peradangan pada payudara, yang disebabkan karena infeksi pada

jaringan payudara atau disebabkan karena adanya penyumbatan.

2. Penyebab

Dua penyebab utama mastitis adalah statis ASI dan infeksi. Statis ASI biasanya

merupakan penyebab primer yang dapat disertai atau berkembang menuju infeksi.

Gunther pada tahun 1958 menyimpulkan dari pengamatan klinis bahwa mastitis

diakibatkan oleh stagnasi ASI di dalam payudara, dan bahwa pengeluaran ASI yang efisien

dapat mencegah keadaan tersebut. Ia menyatakan bahwa infeksi, bila terjadi, bukan primer,

tetapi diakibatkan oleh stagnasi ASI sebagai media pertumbuhan bakteri.

3. Tanda dan Gejala

Tanda-tanda dari mastitis yaitu:

a. Payudara bengkak dan nyeri.

b. Payudara tampak merah pada keseluruhan atau di tempat tertentu.

c. Payudara terasa keras.

d. Penderita merasa lesu.

e. Ada demam dan rasa sakit umum.

5

Page 6: Makalah Askeb IV Gangguan Sistem Reproduksi

4. Macam-Macam Mastitis

Mastitis dapat dibedakan sebagai berikut:

a. Mastitis puerperalis

Yaitu mastitis yang biasa terjadi pada ibu menyusui. Biasanya terjadi karena

diakibatkan ibu yang tidak menyusui bayinya, pembatasan frekuensi atau durasi

menyusui, atau penghisapan yang tidak efektif, sehingga akan terjadi bendungan ASI,

dan bendungan ASI yang semakin parah akan menyebabkan terjadinya mastitis.

b. Mastitis non puerperalis

Mastitis non puerperalis ini biasa terjadi pada wanita di usia menjelang menopause

(mastitis periductal), atau dapat juga terjadi karena disebabkan oleh kuman

staphylococcus.

Pada wanita menjelang menopause diduga akibat perubahan hormonal dan

aktivitas menyusui di masa lalu. Pada saat menjelang menopause terjadi penurunan

hormon esterogen yang menyebabkan adanya jaringan yang mati. Tumpukkan jaringan

tersebut dan air susu menyebabkan penyumbatan pada saluran di payudara.

Penyumbatan menyebabkan buntunya saluran dan akhirnya melebarkan saluran

dibelakangnya, yang biasa terletak di belakang puting payudara. Dan akhirnya akan

terjadi reaksi peradangan yang disebut mastitis.

5. Pencegahan

Perawatan puting susu pada waktu laktasi merupakan usaha penting untuk mencegah

mastitis perawatan terdiri atas:

a. Membersihkan puting susu dengan baby oil sebelum dan sesudah menyusui untuk

menghilangkan kerak dan susu yang sudah mengering.

b. Memperbaiki posisi menyusui, terutama bila tidak terdapat puting.

c. Menyusui sesering mungkin.

d. Istirahat cukup, makanan yang bergizi.

e. Bila isapan bayi tidak cukup mengurangi rasa penuh dari payudara, atau bila puting

susunya tertarik sampai rata sehingga bayi sulit mengenyut, ibu harus memeras ASI nya.

6

Page 7: Makalah Askeb IV Gangguan Sistem Reproduksi

6. Pengobatan

Pengobatan pada payudara yang tegang/ indurasi dan kemerahan, yaitu:

a. Istirahat yang cukup.

b. Kompres payudara secara bergantian.

c. Pijat daerah yang sakit.

d. Jangan berhenti menyusui meskipun payudara meradang.

e. Susuilah lebih sering payudara yang meradang.

f. Pemberian terapi antibiotik.

7. Askeb Pada Ibu Dengan Mastitis

Asuhan kebidanan yang dapat diberikan kepada ibu yang mengalami mastitis adalah:

a. Menganjurkan ibu untuk beristirahat yang cukup.

b. Lakukan pengompresan pada payudara ibu dengan kompres dingin dan kompres hangat

secara bergantian, serta anjurkan pada ibu untuk mengulanginya lagi dirumah.

c. Lakukan pemijatan pada daerah yang sakit secara perlahan – lahan.

d. Anjurkan ibu untuk terus menyusui bayinya lebih sering.

e. Anjurkan ibu makan makanan yang bergizi.

f. Pemberian antibiotik dan analgesik.

g. Jika keadaan semakin parah, rujuk ibu ke fasilitas pelayanan yang lebih lengkap.

B. Fibrioma Adenoma

1. Pengertian

Fibro adenoma adalah benjolan padat yang kecil dan jinak pada payudara yang terdiri

dari jaringan kelenjar dan fibrosa. Benjolan tersebut berasal dari jaringan fibrosa

(mesenkim) dan jaringan glanduler (epitel) yang berada di payudara, sehingga tumor ini

disebut sebagai tumor campur (mix tumor), tumor tersebut dapat berbentuk bulat atau oval,

bertekstur kenyal atau padat, dan biasanya nyeri. Fibroadenoma ini dapat kita gerakkan

7

Page 8: Makalah Askeb IV Gangguan Sistem Reproduksi

dengan mudah karena pada tumor ini terbentuk kapsul sehingga dapat mobil, sehingga

sering disebut sebagai ”breast mouse”.

2. Etiologi

Penelitian saat ini belum dapat mengungkap secara pasti apa penyebab sesungguhnya

dari fibro adenoma mammae, namun diketahui bahwa pengaruh hormonal sangat

berpengaruh terhadap pertumbuhan dari fibro adenomamae, hal ini diketahui karena ukuran

fibro adenoma dapat berubah pada siklus menstruasi atau pada saat kehamilan. Perlu diingat

bahwa tumor ini adalah tumor jinak, dan fibro adenoma ini sangat jarang atau bahkan sama

sekali tidak dapat menjadi kanker atau tumor ganas. Fibro adenoma mammae biasanya

terjadi pada wanita usia muda, yaitu pada usia sekitar remaja atau sekitar 20 tahun. Namun,

kejadian fibro adenoma dapat terjadi pula wanita dengan usia yang lebih tua atau bahkan

setelah menopause, tentunya dengan jumlah kejadian yang lebih kecil dibanding pada usia

muda.

3. Gejala

Pertumbuhan fibro adenoma mammae umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, hanya

ukuran dan tempat pertumbuhannya yang menyebabkan nyeri pada mammae. Pada saat

disentuh kenyal seperti karet.

4. Diagnosis

Fibro adenoma dapat didiagnosis dengan tiga cara, yaitu dengan pemeriksaan fisik

(phisycal examination), dengan mammography atau ultrasound, dengan Fine Needle

Aspiration Cytology (FNAC).

Pada pemeriksaan fisik dokter akan memeriksa benjolan yang ada dengan palpasi pada

daerah tersebut, dari palpasi itu dapat diketahui apakah mobil atau tidak, kenyal atau

keras,dll.

8

Page 9: Makalah Askeb IV Gangguan Sistem Reproduksi

Mammography digunakan untuk membantu diagnosis, mammography sangat berguna

untuk mendiagnosis wanita dengan usia tua sekitar 60 atau 70 tahun, sedangkan pada

wanita usia muda tidak digunakan mammography, sebagai gantinya digunakan

ultrasound, hal ini karena fibro adenoma pada wanita muda tebal, sehingga tidak terlihat

dengan baik bila menggunakan mammography.

Pada FNAC kita akan mengambil sel dari fibro adenoma dengan menggunakan

penghisap berupa sebuah jarum yang dimasukkan pada suntikan. Dari alat tersebut kita

dapat memperoleh sel yang terdapat pada fibro adenoma, lalu hasil pengambilan tersebut

dikirim ke laboratorium patologi untuk diperiksa di bawah mikroskop. Dibawah

mikroskop tumor tersebut tampak seperti berikut:

a. Tampak jaringan tumor yang berasal dari mesenkim (jaringan ikat fibrosa) dan

berasal dari epitel (epitel kelenjar) yang berbentuk lobus-lobus;

b. Lobuli terdiri atas jaringan ikat kolagen dan saluran kelenjar yang berbentuk bular

(perikanalikuler) atau bercabang (intrakanalikuler);

c. Saluran tersebut di batasi sel-sel yang berbentuk kuboid atau kolumnar pendek

uniform;

5. Terapi

Terapi untuk fibro adenoma tergantuk dari beberapa hal sebagai berikut:

a. Ukuran

b. Terdapat rasa nyeri atau tidak

c. Usia pasien

d. Hasil biopsy

Terapi dari fibro adenoma mammae dapat dilakukan dengan operasi pengangkatan

tumor tersebut, biasanya dilakukan general anaesthetic pada operasi ini. Operasi ini tidak

akan merubah bentuk dari payudara, tetapi hanya akan meninggalkan luka atau jaringan

parut yang nanti akan diganti oleh jaringan normal secara perlahan.

6. Askeb Pada Ibu Dengan Fibro Adenoma

Asuhan kebidanan yang dapat diberikan kepada ibu yang mengalami Fibro adenoma

adalah:

9

Page 10: Makalah Askeb IV Gangguan Sistem Reproduksi

a. Lakukan anamnesa dengan cermat.

b. Lakukan pemeriksaan pada payudara, perhatikan adanya benjolan, ukuran, bentuk, dan

nyeri tekan, serta apakah berstektur kenyal atau padat.

c. Beritahu kepada ibu hasil pemeriksaan.

d. Memberikan dukungan psikis, dan emosional kepada ibu.

e. Lakukan rujukan.

C. Kista Sarcoma Filodes

1. Pengertian

Tumor filodes di payudara, merupakan tumor yang jarang terjadi dibandingkan dengan

fibro adenoma.

Tumor filodes (sistosarkoma filoides) merupakan suatu neoplasma jinak yang bersifat

menyusup (invasive) secara local dan dapat menjadi ganas (10-15%). Pertumbuhannya cepat

dan dapat ditemukan dalam ukuran yang besar. Tumor ini terdapat pada semua usia, tetapi

kebanyakan terdapat pada usia sekitar 45 tahun.

Tumor filodes ini dapat berukuran kecil sekitar 3-4 cm, dan dapat pula dalam ukuran

yang sangat besar dan membuat payudara menjadi besar (bengkak). Tumor ini disebut

sistosarkoma filodes, sebuah nama yang diperolehnya lebih dari 150 tahun yang lalu, yang

ditemukan oleh seorang ilmuwan Jerman bernama Johannes Muller pada tahun 1838.

2. Etiologi

Tumor ini biasa berasal dari fibro adenoma selular yang telah ada dan sekarang telah

mengandung satu atau lebih komponen asal measenkima.

10

Page 11: Makalah Askeb IV Gangguan Sistem Reproduksi

3. Gambaran Klinik

Tumor ini bentuknya bulat atau lonjong dengan batas yang tegas dan dapat digerakkan

(mobil). Konsistensi tumor filodes ini ada bagian yang kistik dan padat seperti karet, tidak

melekat pada kulit dan otot pectoralis serta permukaan kulit yang tegang dan mengkilat.

4. Penatalaksanaan

Lesi yang menempati sebagian besar payudara terbaik ditata laksana dengan

mastektomi total. Karena kelenjar limfe jarang terlibat, maka tidak perlu dilakukan

pengangkatan kelenjar limfe. Lesi kecil dapat ditata laksana dengan eksisi lokal. Tindakan

lebih radikal tidak dibenarkan, karena neoplasma ini bersifat sebagai sarkoma jaringan lunak

ringan ketimbang suatu karsinoma yang berasal dari kelenjar.

5. Askeb Pada Ibu Dengan Kista Sarcoma Filodes

Asuhan Kebidanan yang diberikan pada ibu dengan kista sarcoma filodes adalah:

a. Lakukan anamnesa dengan cermat.

b. Lakukan pemeriksaan pada payudara, perhatikan adanya benjolan, ukuran, bentuk,

mobil (dapat digerakkan), berstektur kenyal atau padat dan nyeri tekan, serta apakah

kulit payudara terlihat tegang dan mengkilat.

c. Beritahu kepada ibu hasil pemeriksaan.

d. Memberikan dukungan psikis, dan emosional kepada ibu.

e. Lakukan rujukan.

D. SARCOMA

1.        Pengertian

Sarcoma adalah tumor yang berasal dari jaringan penyambung. Sarcoma secara

umum dibagi kedalam dua kelompok yaitu tulang dan jaringan lunak.

2.      Jenis

Ada empat tipe utama dari sarkoma tulang, yaitu randro sarkoma, sarkoma ewing,

fibrosarkoma dan osteosarkoma.

11

Page 12: Makalah Askeb IV Gangguan Sistem Reproduksi

3.     Penyebab Sarcoma Kaposi

Pada penderita AIDS, penyakit ini terjadi akibat gangguan sistem kekebalan dan

penelitian terakhir menyebutkan adanya kombinasi antara gangguan sistem kekebalan

dengan sejenis virus herpes 8 (HHV8).

4.      Patofisiologi Sarcoma Kaposi

Meskipun namanya adalah Sarkoma Kaposi, namun, Sarkoma Kaposi bukanlah

sarkoma yang sebenarnya, yang merupakan tumor yang muncul dari jaringan mesensim.

Sarkoma Kaposi muncul sebagai kanker endothelium limfatik dan membentuk jaringan

vaskular yang diisi dengan sel darah, memberikan tumor ini karakteristik kemunculan

seperti-luka memar.

Lesi Sarkoma Kaposi berisi tumor sel dengan karakteristk bentuk memanjang yang

tidak normal dan disebut sel spindle. Tumor ini sangat bersifat vaskular, berisi pembuluh

darah tebal yang tidak normal, yang membocorkan sel darah merah pada jaringan yang

mengelilinginya dan memberikan tumor warna gelapnya. Peradangan disekitar tumor dapat

menyebabkan rasa nyeri dan pembengkakan.

Walaupun Sarkoma Kaposi dapat diduga dari kemunculan lesi dan faktor resiko

pasien, diagnosis dapat hanya dibuat oleh biopsi dan pemeriksaan mikrosokop, yang akan

menunjukan kehadiran sel spindle. Deteksi protein viral LANA pada sel mengkonfirmasi

diagnosis.

5.       Gambaran Klinis

Luka KS berupa lesi dan noda yang berwarna-warni merah, ungu, coklat, atau hitam,

dan biasanya Luka tersebut biasanya ditemukan pada kulit, walau bisa juga tersebar di

tempat lain terutama mulut, gastrointestinal tract dan saluran pernafasan. Pertumbuhan dari

sangat lambat ke sangat cepat.

E. Kanker Payudara

1. Pengertian

Kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara yang merupakan gangguan

yang dapat mempengaruhi organ dalam tubuh ditandai dengan oleh proliferasi sel abnormal

jaringan epitel pada duktus lafiferis atau lobulus pada payudara, membentuk massa yang

padat, terbentuk tumor yang sering disebut neoplasma. Neoplasma kemudian menyebar ke

jaringan sekitar dan akhirnya mempengaruhi fungsi normal.

12

Page 13: Makalah Askeb IV Gangguan Sistem Reproduksi

Ini adalah jenis kanker paling umum yang diderita kaum wanita. Kaum pria juga dapat

terserang kanker payudara, walaupun kemungkinannya lebih kecil dari 1 di antara 1000.

Penyakit ini oleh Word Health Organization (WHO) dimasukkan ke dalam International

Classification of Diseases (ICD)

2. Etiologi

Menurut Moningkey dan Kodim, penyebab spesifik kanker payudara masih belum

diketahui, tetapi terdapat banyak faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap

terjadinya kanker payudara diantaranya:

a. Faktor reproduksi: Karakteristik reproduktif yang berhubungan dengan risiko

terjadinya kanker payudara adalah nuliparitas, menarche pada umur muda, menopause

pada umur lebih tua, dan kehamilan pertama pada umur tua. Risiko utama kanker

payudara adalah bertambahnya umur. Diperkirakan, periode antara terjadinya haid

pertama dengan umur saat kehamilan pertama merupakan window of initiation

perkembangan kanker payudara. Secara anatomi dan fungsional, payudara akan

mengalami atrofi dengan bertambahnya umur. Kurang dari 25% kanker payudara

terjadi pada masa sebelum menopause sehingga diperkirakan awal terjadinya tumor

terjadi jauh sebelum terjadinya perubahan klinis.

b. Penggunaan hormon: Hormon estrogen berhubungan dengan terjadinya kanker

payudara. Laporan dari Harvard School of Public Health menyatakan bahwa terdapat

peningkatan kanker payudara yang signifikan pada para pengguna terapi estrogen

replacement. Suatu metaanalisis menyatakan bahwa walaupun tidak terdapat risiko

kanker payudara pada pengguna kontrasepsi oral, wanita yang menggunakan obat ini

untuk waktu yang lama mempunyai risiko tinggi untuk mengalami kanker payudara

sebelum menopause.

13

Page 14: Makalah Askeb IV Gangguan Sistem Reproduksi

c. Penyakit fibrokistik: Pada wanita dengan adenosis, fibroadenoma, dan fibrosis, tidak

ada peningkatan risiko terjadinya kanker payudara. Pada hiperplasis dan papiloma,

risiko sedikit meningkat 1,5 sampai 2 kali. Sedangkan pada hiperplasia atipik, risiko

meningkat hingga 5 kali.

d. Obesitas: Terdapat hubungan yang positif antara berat badan dan bentuk tubuh dengan

kanker payudara pada wanita pasca menopause. Variasi terhadap kekerapan kanker ini

di negara-negara Barat dan bukan Barat serta perubahan kekerapan sesudah migrasi

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh diet terhadap terjadinya keganasan ini.

e. Konsumsi lemak: Konsumsi lemak diperkirakan sebagai suatu faktor risiko terjadinya

kanker payudara. Willet dkk. melakukan studi prospektif selama 8 tahun tentang

konsumsi lemak dan serat dalam hubungannya dengan risiko kanker payudara pada

wanita umur 34 sampai 59 tahun.

f. Radiasi: Eksposur dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas meningkatkan

terjadinya risiko kanker payudara. Dari beberapa penelitian yang dilakukan

disimpulkan bahwa risiko kanker radiasi berhubungan secara linier dengan dosis dan

umur saat terjadinya eksposur.

g. Riwayat keluarga dan faktor genetik: Riwayat keluarga merupakan komponen yang

penting dalam riwayat penderita yang akan dilaksanakan skrining untuk kanker

payudara. Terdapat peningkatan risiko keganasan pada wanita yang keluarganya

menderita kanker payudara. Pada studi genetik ditemukan bahwa kanker payudara

berhubungan dengan gen tertentu. Apabila terdapat BRCA 1, yaitu suatu gen

kerentanan terhadap kanker payudara, probabilitas untuk terjadi kanker payudara

sebesar 60% pada umur 50 tahun dan sebesar 85% pada umur 70 tahun.

3. Tanda dan Gejala

a. Fase awal : asimtomatik

b. Tanda umum : benjolan/penebalan pada payudara

c. Tanda dan gejala lanjut : kulit cekung

- Retraksi/deviasi puting susu

- Nyeri tekan/raba

14

Page 15: Makalah Askeb IV Gangguan Sistem Reproduksi

- Kulit tebal dan pori-pori menonjol seperti kulit jeruk

d. Tanda metastase : nyeri pada bahu, pinggang, punggung bawah

- Batuk menetap

- Anoreksia

- BB turun

- Gangguan pencernaan

- Kabur

- Sakit kepala

4. Pemeriksaan Diagnostik

a. Mammografi

Menemukan kanker insito yang kecil yang tidak dapat dideteksi dengan pemeriksaan

fisik.

b. SCAN (CT, MRI, galfum), ultra sound.

c. Untuk tujuan diagnostik, identifikasi metastatik, respon pengobatan.

d. Biopsi (aspirasi, eksisi)

Untuk diagnosis banding dan menggambarkan pengobatan.

e. Penanda tumor

Zat yang dihasilkan dan disekresi oleh dalam serum (alfa feto protein, HCG asam

fosfat).

Dapat menambah dalam mendiagnosis kanker tetapi lebih bermanfaat sebagai

prognosis/ monitor terapeutik.

Reseptor estrogen/progesteron assay yang dilakukan pada jaringan payudara untuk

memberikan informasi tentang manipulasi hormonal.

f. Tes skrining kimia : elektrolit, tes hepar, hitung sel darah.

g. Foto toraks

15

Page 16: Makalah Askeb IV Gangguan Sistem Reproduksi

h. USG

5. Pengobatan

Ada beberapa pengobatan kanker payudara yang penerapannya banyak tergantung

pada stadium klinik penyakit (Tjindarbumi, 1994), yaitu:

a. Mastektomi

Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara. Ada 3 jenis mastektomi (Hirshaut &

Pressman, 1992):

Modified Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara,

jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta benjolan di

sekitar ketiak.

Total (Simple) Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara saja, tetapi

bukan kelenjar di ketiak.

Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan sebagian dari payudara. Biasanya

disebut lumpectomy, yaitu pengangkatan hanya pada jaringan yang mengandung sel

kanker, bukan seluruh payudara. Operasi ini selalu diikuti dengan pemberian

radioterapi. Biasanya lumpectomy direkomendasikan pada pasien yang besar

tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya di pinggir payudara.

b. Radiasi

Penyinaran/radiasi adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker

dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel kanker

yang masih tersisa di payudara setelah operasi (Denton, 1996). Efek pengobatan ini

tubuh menjadi lemah, nafsu makan berkurang, warna kulit di sekitar payudara menjadi

hitam, serta Hb dan leukosit cenderung menurun sebagai akibat dari radiasi.

c. Kemoterapi

Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil cair

atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker. Tidak hanya sel

kanker pada payudara, tapi juga di seluruh tubuh (Denton, 1996). Efek dari kemoterapi

adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh obat-

obatan yang diberikan pada saat kemoterapi.

16

Page 17: Makalah Askeb IV Gangguan Sistem Reproduksi

6. Askeb Pada Ibu Dengan Kanker Payudara

Asuhan kebidanan yang dapat diberikan kepada ibu yang mengalami kanker

payudara adalah:

a. Lakukan anamnesa dengan cermat.

b. Lakukan pemeriksaan pada payudara, perhatikan adanya benjolan, ukuran, bentuk, dan

nyeri tekan, serta apakah berstektur kenyal atau padat.

c. Beritahu kepada ibu hasil pemeriksaan.

d. Memberikan dukungan psikis, dan emosional kepada ibu.

e. Lakukan rujukan.

F. Tumor Jinak dan Ganas Pada Vulva, Vagina, Uterus dan Ovarium

1. Pengertian

Tumor merupakan sekelompok sel-sel abnormal yang terbentuk hasil proses

pembelahan sel yang berlebihan dan tak terkoordinasi. Dalam bahasa medisnya, tumor

dikenal sebagai neoplasia. Neo berarti baru, plasia berarti pertumbuhan/ pembelahan, jadi

neoplasia mengacu pada pertumbuhan sel yang baru, yang berbeda dari pertumbuhan sel-sel

di sekitarnya yang normal.

2. Jenis Tumor

Tumor dibagi mejadi 2 golongan besar yaitu:

a. Tumor jinak (benign)

b. Tumor ganas ( malignant) atau yang popular dengan sebutan kanker.

Perbedaan antara tumor jinak dan tumor ganas adalah:

Tumor ganas lebih berbahaya dan fatal

Tumor ganas tumbuhnya relative lebih cepat karena memang lebih aktif dan agresif.

Tumor jinak tumbuh secara ekspansif atau mendesak, tetapi tidak merusak struktur

jaringan sekitarnya yang normal. Sedangkan tumor ganas pertumbuhannya dengan

menyusup sembari merusak jaringan sekitar nya.

17

Page 18: Makalah Askeb IV Gangguan Sistem Reproduksi

Tumor jinak umumnya dengan dioperasi secara tepat jarang untuk kambuh lagi.

Sedangkan tumor ganas memiliki kekambuhan lebih tinggi dikarenakan proses

pembedahannya sulit untuk benar-benar tuntas.

3. Penyebab

Hingga saat ini dunia kedokteran dan penelitian belum mengetahui jawaban pasti

akan penyebab pasti seseorang dapat menderita tumor. Namun secara umum dipercaya

bahwa proses terbentuknya tumor berkaitan dengan 3 faktor utama yaitu:

a. Genetik (keturunan)

Faktor genetik atau keturunan menyebutkan bahwa beberapa orang membawa bakat

(berupa gen) untuk tumor tertentu.

b. Karsinogenik (onkogen)

Faktor pemicu lainnya itu adalah karsinogen. Yang termasuk karsinogen antara lain

senyawa kimia (seperti asbes, pengawet dan pewarna makanan), faktor fisika (seperti

radiasi roentgen berlebih, sinar matahari berlebih), hormonal (seperti peranan estrogen

pada kanker payudara, testosterone pada kanker prostate), dan virus (seperti virus HPV

sebagai biang keladi utama kanker leher rahim ).

c. Co-karsinogen (co-onkogen)

Co-karsinogen adalah usia tertentu (umumnya kejadian tumor seiring dengan

pertambahan usia), pola hidup yang salah, merokok, alkohol, pola makan kurang serat,

adanya iritasi berulang-ulang.

4. Tanda dan Gejala

Adanya tumor pada vulva, vagina dan ovarium dapat ditandai dengan gejala-gejala

sebagai berikut:

a. Adanya benjolan atau pembengkakan

b. Pada vulva untuk jenis tumor Kondiloma akuminatum tampak seperti jengger ayam

c. Adanya rasa nyeri pada vulva, vagina atau pada perut

d. Dispareunia

e. Perdarahan18

Page 19: Makalah Askeb IV Gangguan Sistem Reproduksi

f. Adanya pernanahan dari kemaluan, atau keputihan yang banyak.

5. Macam – Macam Tumor Pada Vulva, Vagina, dan Ovarium

a. Tumor Vulva

1) Tumor Jinak Pada Vulva

a) Tumor Kistik Vulva

Kista Inklusi epidermis

Kista sisa jaringan embrio (Kista Gartner, Kista saluran Nuck)

Kista Bartholini

Kista sebasea

Kista Skene

b) Tumor Solid Vulva

Tumor epitel (Kondiloma akuminatum, Karunkula urethra, Nevus

pigmentosus)

Tumor jaringan mesoderm (Fibroma, Lipoma, Neurofibroma, Hemangioma,

Miksoma)

2) Tumor Ganas Pada Vulva

a) Karsinoma Vulva

b) Melanoma Vulva

c) Karsinoma Verukosa

b. Tumor Vagina

1) Tumor Jinak Pada Vagina

a) Tumor Kistik Vagina

Kista inklusi

Kista sisa jaringan embrio (Kista Gartner, Kista saluran Muller)

19

Page 20: Makalah Askeb IV Gangguan Sistem Reproduksi

b) Tumor Solid Vagina

Tumor epitel (Kondiloma akuminatum, Granuloma)

Tumor jaringan Mesoderm (Fibroma, Lipoma, Hemangioma, Miksoma)

Adenosis vagina

2) Tumor Ganas Pada Vagina

Karsinoma Vagina

c. Korpus Uterus

1) Golongan risiko tinggi :

Penderita diabetes mellitus; hipertensi esensial/menahun; adipositas (obesitas);

perdarahan disfungsional pada wanita in/subfertil akibat hiperestrogenisme (siklus

anovulatoir), yang juga memberi predisposisi untuk kanker payudara; wanita dengan

tumor ovarium yang memproduksi estrogen (tumor sel granulosa); usia

perimenopausal (50 – 60 tahun). Pada usia < 40 tahun insidensinya 1-8%.

2)Tingkat pra-maligna/pra-neoplastik

(precursor) didapat pada waktu kuretase atau indikasi perdarahan disfungsi

adalah hiperlasia adenomatosa atau hiperplasia endometrium yang atipik.

3) Patologi

90% tumor ganas endometrium/korpus uterus adalah adenokarsinoma .

Penyebaran Biasanya lambat,

4) Gambaran klinik dan diagnosis

Pada awal dari penyakit pemeriksaan ginekologik tidak menghasilkan apa-apa

5) Penanganan

Untuk penanganan kanker endometrium dalam garis besar adalah sebagai

berikut: TAH (Total Abbominal Hysterectomy) + BSO (Bilateral Salpingo

Oophorectomy)

20

Page 21: Makalah Askeb IV Gangguan Sistem Reproduksi

d. Tumor Ovarium

1) Tumor Jinak Pada Ovarium

a) Tumor Non Neoplastik

Tumor akibat radang

Tumor lain (Kista folikel, Kista korpus luteum, Kista lutein, Kista inklusi

germinal, Kista endometrium, Kista stein-Leventhal)

b) Tumor Neoplastik Jinak

Kistik (Kistoma ovarii simpleks, Kistadenoma ovarii serosum, Kistadenoma

ovarii musinosum, Kista endometroid, Kista dermoid)

Solid (Fibroma ovarii, Tumor Brenner, Tumor sisa adrenal (maskulinovo-

blastoma))

2) Tumor Ganas Pada Ovarium

a) Tumor epitel ovarium

b) Tumor stroma Sex-Cord

c) Tumor Karsinoma ovarium metastatik

6. Penanganan

Beberapa penanganan yang dapat dilakukan untuk tumor vulva, vagina dan

ovarium, yaitu:

a. Pada Tumor Vulva dilakukan tindakan pengangkatan tumor hanya apabila

mengganggu. Tumor kistik vulva yang mengalami infeksi kadang-kadang memerlukan

insisi.

21

Page 22: Makalah Askeb IV Gangguan Sistem Reproduksi

b. Untuk Tumor Vagina penanganan yang dapat dilakukan terutama pada jenis tumor

yang ganas yaitu operasi, radioterapi, vaginektomi, radiasi, ekstirpasi, kemoterapi.

c. Untuk tumor ovarium neoplastik memerlukan operasi, sedangkan untuk tumor

nonneoplastik tidak.

Jika menghadapi tumor ovarium yang tidak memiliki gejala dan besarnya dengan

diameter kurang dari 5 cm, kemungkinan besar tumor tersebut akan mengalami

pengecilan secara spontan dan menghilang. Oleh karena itu dibutuhkan waktu

menunggu selama 2-3 bulan. Jika selama waktu observasi dilihat peningkatan dalam

pertumbuhan tumor tersebut, maka dapat diambil tindakan operatif. Tindakan operatif

pada tumor ganas dan besar, perlu dilakukan pengangkatan ovarium, dan biasanya

disertai dengan pengangkatan tuba.

7. Askeb Pada Ibu Dengan Tumor vulva, vagina, uterus dan ovarium

Asuhan Kebidanan yang dapat diberikan pada ibu dengan tumor yaitu:

a. Lakukan anamnesa dengan cermat.

b. Lakukan pemeriksaan pada abdomen, dan alat genitalia, serta pada tungakai.

c. Perhatikan apakah terdapat benjolan, oedema, keadaan alat genitalia, adanya

keputihan, warna, dan bau.

d. Beritahu kepada ibu hasil pemeriksaan.

e. Memberikan dukungan psikis, dan emosional kepada ibu.

f. Lakukan rujukan

BAB III

PENUTUP

22

Page 23: Makalah Askeb IV Gangguan Sistem Reproduksi

A.       Kesimpulan

Gangguan reproduksi pada wanita pada umumnya bermacam – macam diantaranya yaitu:

Mastitis adalah peradangan pada payudara, yang disebabkan karena infeksi pada jaringan

payudara atau disebabkan karena adanya penyumbatan.

Fibrio adenoma adalah benjolan padat yang kecil dan jinak pada payudara yang terdiri dari

jaringan kelenjar dan fibrosa.

Kista Sarkoma Filodes merupakan suatu neoplasma jinak yang bersifat menyusup

(invasive) secara local dan dapat menjadi ganas (10-15%). Pertumbuhannya cepat dan dapat

ditemukan dalam ukuran yang besar.

Kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara yang merupakan gangguan yang

dapat mempengaruhi organ dalam tubuh ditandai dengan oleh proliferasi sel abnormal jaringan

epitel pada duktus lafiferis atau lobulus pada payudara, membentuk massa yang padat, terbentuk

tumor yang sering disebut neoplasma. Neoplasma kemudian menyebar ke jaringan sekitar dan

akhirnya mempengaruhi fungsi normal.

Tumor Jinak dan Ganas Pada Vulva, Vagina, dan Ovarium. Tumor merupakan

sekelompok sel-sel abnormal yang terbentuk hasil proses pembelahan sel yang berlebihan dan tak

terkoordinasi. Terdapat perbedaan sifat yang nyata diantara Tumor jinak dan tumor ganas dan

memang membedakannya merupakan tuntutan wajib bagi praktisi medis. Perbedaan utama di antara

keduanya adalah bahwa tumor ganas lebih berbahaya dan fatal sesuai dengan kata ‘ganas’ itu

sendiri.

3.2         Saran

Berikut beberapa hal yang kami sarankan agar dapat mendeteksi gejala- gejala gangguan sistem

reproduksi :

23

Page 24: Makalah Askeb IV Gangguan Sistem Reproduksi

Minimal setiap satu bulan sekali lakukan pemeriksaan SADARI (periksa Payudara

sendiri), Biasanya waktu yang tepat yaitu tiap 1 minggu setelah selesai menstruasi.

Lakukan sesuai Prosedur.

Jika menemukan keganjalan atau merasakan ketidakbiasaan dengan pola menstruasi

segera konsultasikan dengan dokter atau bidan.

Hindarilah pola kebiasaan yang tidak baik bagi kesehatan,

Olahraga yang teratur dan makan makanan yang bergizi.

DAFTAR PUSTAKA

24

Page 25: Makalah Askeb IV Gangguan Sistem Reproduksi

Aziz, M, F. 2006. Onkologi Ginekologi. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo: Jakarta

Price, A, S, dan Wilson, L, M. 2005. Patofisiologi. EGC: Jakarta Saifuddin AB, H. 2002. Ilmu Kandungan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo: Jakarta Sastrawinata, S, dkk. 1998 Ginekologi Edisi 2. EGC: Jakarta Alhadrami, S. 2007. Fibro Adenoma. http://legasi.blogspot.com

/2007/01/fibroadenoma-mammae.html. (Dikutip tanggal 27 September 2012) Sari, D, K. 2005. Asuhan Pada Ibu Dengan Gangguan Sistem Reproduksi.

http://keperawatanindonesia.blogspot.com/2007/12/ gangguan-sistem-reproduksi.html (Dikutip tanggal 27 September 2012)

25