ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA...

74

Click here to load reader

Transcript of ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA...

Page 1: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J

UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA

DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN

Disusun Oleh:

ALFI NUR FITRIYANI

NIM B13048

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA 2016

KARYA TULIS ILMIAH

Di Ajukan untuk memenuhi salah satu syarat tugas akhir pendidikan Diploma III

Kebidanan

Page 2: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan
Page 3: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan
Page 4: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

Vi i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ny. J umur 46 tahun

P2A0 Dengan Gangguan Reproduksi Dengan Oligomenorea Di Puskesmas Plupuh

II Sragen”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas

akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program studi D III Kebidanan

STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu

penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Ns. Wahyu Rima Agustin, S.Kep.,Ns.,M.Kep, selaku ketua STIKes

Kusuma Husuda Surakarta

2. Ibu, Siti Nurjanah, SST.,M.Keb, selaku Ketua Program Studi D III

kebidanan Kusuma Husuda Surakarta.

3. Ibu Tresia Umarianti, SST.,M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada

penulis.

4. Ibu dr. Abdul Aziz, selaku Kepala Puskesmas Plupuh II yang telah

memberi ijin kepada penulis untuk pengambil data awal dalam pembuatan

Karya Tulis Ilmiah.

5. Ny. J yang bersedia menjadi responden dalam pengambilan studi kasus.

6. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih

atas segala bantuan yang telah diberikan.

7. Semua teman-teman yang telah membantu dalam penulisan Karya Tulis

Ilmiah.

8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian

selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak.

Surakarta, Juni 2016

Penulis

Page 5: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

Vi i

MOTTO

1. Sesungguhnya setiap kesulitan itu pasti disertai dengan kemudahan (QS.

Al-insyiroh : 6 )

2. Jadikanlah ilmu itu sebagai lentera dalam menempuh hidupmu, karena

dengan ilmu itu manusia dapat menghargai dan dihargai orang lain, dan

dengan ilmu itu pula manusia laksana seorang raja ( penulis )

3. Awali semuanya dengan doa dan senyum

4. Apa yang telah berlalu, sudah berlalu dan apa yang telah pergi tidak akan

kembali. Oleh karena itu jangan pikirkan apa yang telah berlalu, karena

sesungguhnya ia telah pergi dan tidak akan kembali ( Kahlil Gibran )

5. Beri satu kunci untuk mengenal hidup, jadikan setiap langkah kita sebagai

ibadah Insya Allah kita akan tahu tujuan hidup yang sesungguhnya.

PERSEMBAHAN

Dengan segala rendah hati, karya tulis ilmiah ini penulis persembahkan :

1. Ayah dan bunda tercinta terima kasih atas doa restunya dan cinta

kasihnya selama ini.

2. Kakakku dan Adikku tercinta yang selalu memberikan support setiap

langkahku.

3. Teman-teman yang telah berpartisipasi dalam pembuatan karya tulis

ilmiah ini (Ana, Anisa, Ardina, Devi, Eka, Elva, Niken, Nopi ).

4. Almamater tercinta

Page 6: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

Vi i

Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juni 2016

Alfi Nur Fitriyani Nim B13048

ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J

UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA

DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN

(xi + 58 halaman + 13 lampiran )

INTISARI

Latar Belakang : Gangguan reproduksi di Indonesia cukup besar sejumlah 10%

haid tidak teratur. Dalam penelitian Pradyptasari (2012) polimenorhe (6,8%),

oligomenorea (8,4%), menoragia (2,5%), hipomenorhea (12,4%). Banyak

penyebab siklus menstruasi menjadi panjang dan pendek. Berdasarkan studi

pendahuluan yang dilakukan bulan November 2015 di Puskesmas Plupuh 2 selama

bulan Januari 2015 - Oktober 2015 terdapat 52 Pasien datang dengan keluhan

gangguan menstruasi, sejumlah 17 disminorea sekunder (32,6%), 15 pasien

oligomenorea (28,8%), 12 pasien dengan menoragia (23%), dan sisanya 8 pasien

denganpolimenorea (15,3%).

Tujuan : Diperoleh pengalaman yang nyata dalam memberikan asuhan kebidanan

gangguan reproduksi dengan oligomenorea pada Ny. J umur 46 thn P2A0 dengan

oligomenorea di Puskesmas Plupuh 2 dengan 7 langkah varney Metode : Studi

kasus menggunakan metode deskriptif, lokasi studi kasus di Puskesmas Plupuh 2,

Subyek studi Ny. J umur 46 tahun P2 A0, waktu mulai tanggal 2 Mei 2016 - 9 Mei

2016, teknik pengumpulan data menggunakan data primer meliputi pemeriksaan

fisik, wawancara, observasi dan data sekunder meliputi studi dokumentasi dan

studi pustaka.

Hasil : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diketahui bahwa Ny. J umur 46 tahun

dengan oligomenorea yaitu ibu mendekati masa menopause. Ibu diberikan terapi

hormone estrogen dan progesterone dan ibu mengalami menstruasi.

Kesimpulan : Setelah dilakukan asuhan dengan 7 langkah varney terdapat

kesenjangan teori dengan kasus yaitu yaitu pada pengkajian tidak dilakukan

pemeriksaan laboratorium seperti USG, kadar Hb, Pemeriksaan Hematokrit, Kadar

Leukosit dan golongan darah dimana penyebab oligomenorea karena mendekati

menopause.

Kata Kunci : Asuhan kebidanan, Gangguan Reproduksi, Oligomenorea. Kepustakaan : 15 literatur (Tahun 2007 s/d 2015).

Page 7: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

Vi i

LULUS TAHUN 2007

LULUS TAHUN 2010

LULUS TAHUN 2013

CURICULUM VITAE

Nama : Alfi Nur Fitriyani

Tempat / Tanggal Lahir : Boyolali, 29 November 1994

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Loning RT.02/ RW.01, Pulutan, Nogosari, Boyolali

Riwayat Pendidikan

1. MIM Randualas Pulutan Nogosari

2. MTs.N Filial Pulutan Nogosari

3. SMA Muhammadiyah 04 Andong

4. Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Angkatan 2013

Page 8: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan
Page 9: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

vi i

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii

KATA PENGANTAR .............................................................................. iv

INTISARI ................................................................................................. vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................... vii

CURICULUM VITAE ............................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................. ix

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................ 1

B. Perumusan Masalah ................................................................. 3

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ................................................................... 5

E. Keaslian Penelitian .................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ......................................................................... 7

1. Gangguan Reproduksi ....................................................... 7

2. Menstruasi ........................................................................ 8

3. Oligomenorea .......................................................................... 11

B. Teori Manajemen Kebidanan ......................................................... 14

C. Landasan Hukum ............................................................................ 29

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Studi Kasus ............................................................................ 31

B. Lokasi Studi Kasus ........................................................................ 31

C. Subyek Studi Kasus ........................................................................ 31

D. Waktu Pelaksanaan ....................................................................... 32

E. Instrument Studi Kasus .................................................................. 32

Page 10: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan
Page 11: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

Vi i

F. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 32

G. Alat Pengumpulan Data .................................................................. 35

H. Jadwal Penelitian ............................................................................. 36

BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Kasus ...................................................................................... 37

B. Pembahasan .......................................................................................... 52

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................... 57

B. Saran ...................................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Page 12: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

Vi i

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 6. Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 7. Surat Persetujuan Responden (Informed Consent)

Lampiran 8. Lembar Pedoman Wawancara (Format Askeb)

Lampiran 9. Lembar Observasi

Lampiran 10. Satuan Acara Penyuluhan

Lampiran 11. Leaflet

Lampiran 12. Lembar konsultasi

Page 13: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Gibbs dan Kartan (2008), Kesehatan reproduksi adalah

kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang utuh bukan hanya bebas dari

penyakit dan kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem

reproduksi, fungsi, serta prosesnya. Salah satu proses dalam sistem reproduksi

adalah menstruasi (Pradyptasari dkk, 2013).

Menstruasi sebenarnya merupakan gejala biologis yang dialami

progresif, dan positif sebagai tanda biologis kematangan seksuai. Sehingga

peristiwa itu sebaiknya diterima dengan sikap wajar. Namun bila peristiwa

menstruasi menimbulkan kejut (scok) yang sangat hebat disertai dengan iritasi

(rangsangan yang menggagu), biasanya akan merasa sakit, disertai dengan

mual-mual, cepat lelah, dan berbagai emosi depresif (Proverawati dan Siti,

2009)

Laporan menunjukkan bahwa hanya (10%) dari perempuan mengalami

kehilangan darah yang cukup parah menyebabkan anemia (Handayani, 2014).

Menurut RISKESDAS tahun 2012 presentasi gangguan reproduksi sebanyak

(10%) mengalami haid tidak teratur. Dalam penelitian Pradyptasari (2012)

yang mengalami polimenorhea adalah (6,8%), oligomenorhea adalah (8,4%),

menoragia adalah (2,5%) dan hipomenorhea adalah (12,4%).

Komplikasi lain akibat menstruasi adalah timbulnya menstruasi

Page 14: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

2

pengganti. Gejala yang dapat dialami berupa timbulnya perdarahan pada

waktu-waktu tertentu. Banyak penyebab kenapa siklus menstruasi menjadi

panjang dan sebaliknya, pendek. Namun, penanganan kasus dengan siklus

menstruasi yang tidak normal, tak berdasarkan kepada panjang dan

pendeknya sebuah siklus menstruasi, melainkan berdasarkan kelainan yang

dijumpai. Penanganan yang dilakukan berdasarkan penyebabnya (Proverawati

dan Siti, 2009).

Ganguan haid dan siklusnya dalam masa reproduksi dapat digolongkan

dalam kelainan banyaknya darah dan lamanya perdarahan pada haid

(hipermenorea, menoragia dan hipomenorea), kelainan siklus (polimenorea,

oligomenorea, anemone), perdarahan di luar haid metroragia, gangguan lain

yang ada hubungan dengan haid (Proverawati dan Siti, 2009).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan November

2015 di Puskesmas Plupuh 2 selama bulan Januari 2015 sampai Oktober 2015

terdapat 52 Pasien yang datang dengan keluhan gangguan menstruasi,

sejumlah 17 disminorea sekunder (32,6%), 15 pasien oligomenorea (28,8%),

12 pasien dengan menoragia (23%), dan sisanya 8 pasien dengan polimenorea

(15,3%).

Bidan memegang peranan yang sangat penting dalam upaya pemerintah

untuk meningkatkan kesehatan. Bidan sebagai pelaksana aspek sosial obstetri

dan ginekologi. Bidan perlu meningkatkan kemampuannya dan dapat

memberikan pertolongan darurat esensial khusus penanganan gangguan

Page 15: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

3

reproduksi (Handayani, 2014).

Berdasarkan hal di atas dapat dilihat bahwa angka kejadian

oligomenorea cukup tinggi, sehingga penulis tertarik mengambil kasus

“Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi Pada Ny. J Umur 46 Tahun P2A0

Dengan Oligomenorea di Puskesmas Plupuh 2”.

B. Perumusan Masalah

“Bagaimana asuhan kebidanan gangguan reproduksi dengan

oligomenorea pada Ny. J umur 46 tahun P2A0 dengan oligomenorea di

Puskesmas Plupuh 2 dengan menggunakan 7 langkah Varney ?”

C. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan Umum

Meningkatkan kemampuan penulis dalam memberikan asuhan

kebidanan pada Ny. J umur 46 tahun P2A0 dengan gangguan reproduksi

oligomenorea dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan

menurut Varney.

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu

1) Melaksanakan pengkajian secara lengkap yang berkaitan dengan

gangguan reproduksi pada Ny. J Umur 46 tahun P2A0 dengan

oligomenorea di Puskesmas Plupuh 2 Sragen.

Page 16: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

4

2) Menginterpretasikan data dasar, yang meliputi diagnosa

kebidanan, masalah dan kebutuhan pada gangguan reproduksi

pada Ny. J umur 46 tahun P2A0 dengan oligomenorea di

Puskesmas Plupuh 2 Sragen.

3) Mengidentifikasikan diagnosa atau masalah potensial pada

gangguan reproduksi pada Ny. J umur 46 tahun P2A0 dengan

oligomenorea di Puskesmas Plupuh 2 Sragen.

4) Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, pada gangguan

reproduksi pada Ny. J umur 46 tahun P2A0 dengan

oligomenorea di Puskesmas Plupuh 2 Sragen.

5) Menyusun rencana asuhan kebidanan secara menyeluruh pada

gangguan reproduksi pada Ny. J umur 46 tahun P2A0 dengan

oligomenorea di Puskesmas Plupuh 2 Sragen.

6) Melaksanakan perencanaan secara efisien dan aman pada

gangguan reproduksi pada Ny. J umur 46 tahun P2A0 dengan

oligomenorea di Puskesmas Plupuh 2 Sragen.

7) Mengevaluasi pada pelaksanaan asuhan kebidanan pada

gangguan reproduksi pada Ny. J umur 46 tahun P2A0 dengan

oligomenorea di Puskesmas Plupuh 2 Sragen.

b. Penulis mampu menemukan kesenjangan antara teori dengan kasus

nyata pada ganguan reproduksi dengan oligomenorea beserta faktor

pendorong dan penghambat.

Page 17: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

5

D. Manfaat Studi Kasus

1. Bagi Penulis

Penulis mampu menambah pengetahuan dan ketrampilan tentang

cara merawat dan mengatasi masalah yang timbul pada gangguan

reproduksi dengan oligomenorea.

2. Bagi Profesi

Sebagai salah satu masukan bagi organisasi profesi dalam upaya

meningkatkan kinerja bidan dalam memberikan asuhan kebidanan pada

gangguan reproduksi dengan oligomenorea.

3. Bagi Klinik

Dapat digunakan sebagai masukan bagi pelayanan untuk

meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan berupa pemberian informasi

serta ketrampilan yang tepat dan adekuat dalam asuhan kebidanan,

khususnya pada gangguan reproduksi dengan oligomenorea.

4. Bagi Institusi Pendidikan

Dapat menambah wacana bagi pembaca di perpustakaan dan

informasi mengenai asuhan kebidanan pada gangguan reproduksi dengan

oligomenorea.

E. Keaslian Studi Kasus

Studi kasus gangguan reproduksi dengan oligomenorea belum pernah

dilakukan.

Page 18: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis

1. Ganguan Reproduksi

a. Pengertian

Gangguan reproduksi adalah kegagalan wanita dalam

manajemen kesehatan wanita (Manuaba, 2010).

Gangguan reproduksi adalah gangguan yang terjadi disekitar

menarche sampai menopause. Gangguan dalam masa pubertas,

klimakterium dan menopause (Prawirohardjo, 2006)

Berdasarkan pengertian di atas daat disimpulkan bahwa

gangguan reproduksi adalah gangguan kesehatan pada wanita dari

menarche sampai menopause.

b. Etiologi

Gangguan reproduksi disebabkan oleh ketidak seimbangan hormon.

Gangguan reproduksi yang biasanya terjadi, misal kista endometrium

yang banyak dialami wanita yang memiliki kadar FSH dan LH

(Manuaba, 2010).

Page 19: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

7

2. Menstruasi

a. Pengertian

Menstruasi adalah proses alami yang terjadi pada perempuan

yang merupakan perdarahan teratur dari uterus sebagai tanda bahwa

alat kandungan telah menunaikan faalnya (Kusmiran, 2012).

Menstruasi adalah tanda bahwa siklus masa subur telah dimulai.

Menstruasi saat lapisan dalam dinding rahim luruh dan keluar (Atikah

dan Siti, 2009).

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

menstruasi adalah proses alami sebagai tanda bahwa alat kandungan

telah berfungsi.

b. Siklus haid

Pada wanita biasanya pertama kali mengalami menstruasi

(menarche) pada umur 12-16 tahun. siklus menstruasi normal terjadi

setiap 22-35 hari, dengan lama menstruasi selama 2-7 hari (Kusmiran,

2012).

Pada masa reproduksi dan dalam keadaan tidak hamil, selaput

lendir uterus mengalami perubahan-perubahan yang berkaitan erat

dengan aktifitas ovarium. Menurut Atikah dan Siti (2009), siklus

menstruasi terdiri dari 4 fase, yaitu :

1) Fase menstruasi yaitu peristiwa luruhnya sel ovum matang yang

tidak dibuahi bersamaan dengan dinding endometrium yang

robek. Dapat diakibatkan juga karena berhentinya sekresi hormon

Page 20: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

8

estrogen dan progesteron sehingga kandungan hormon dalam

darah menjadi tidak ada.

2) Fase proliferasi / fase folikuler ditandai dengan menurunnya

hormon progesteron sehingga memacu kelenjar hipofisis untuk

mensekresikan FSH dan merangsang folikel ovarium, serta dapat

membuat hormon estrogen diproduksi kembali. Sel folikel

berkembang menjadi folikel de Graaf yang masak dan

menghasilkan hormon estrogen yang merangsang keluarnya LH

dari hipofisis. Estrogen dapat menghambat sekresi FSH tetapi

dapat memperbaiki dinding endometrium yang robek.

3) Fase Ovulasi/fase Luteal ditandai dengan sekresi LH yang

memacu matangnya sel ovum pada hari ke-14 sesudah

menstruasi. Sel ovum yang matang akan meninggalkan folikel

dan folikel akan mengkerut dan berubah menjadi corpus luteum.

Corpus luteum berfungsi untuk mempertebal dinding

endometrium yang kaya akan pembuluh darah.

4) Fase pasca Ovulasi/fase Sekresi ditandai dengan Corpus luteum

yang mengecil dan menghilang dan berubah menjadi Corpus

albicans yang berfungsi untuk menghambat sekresi hormon

estrogen dan progesteron sehingga hipofisis aktif mensekresikan

FSH dan LH. Dengan berhentinya sekresi progesteron maka

penebalan dinding endometrium akan terhenti sehingga

menyebabkan endometrium mengering dan robek. Terjadilah fase

Page 21: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

9

perdarahan/menstruasi.

c. Gangguan Menstruasi

Gangguan Menstruasi menurut Manuaba (2010), terbagi menjadi :

1) Gangguan banyak dan lama haid

a) Menoragia yaitu siklus menstruasi tetap tetapi kelainan

jumlah darah lebih banyak dan disertai gumpalan lama

pedarahan lebih dari 8 hari.

b) Hipomenorea yaitu siklus tetap tetapi perdarahan kurang

dari 3 hari.

2) Gangguan siklus haid

a) Polimenorea yaitu menstruasi yang lebih pendek dai

biasanya yaitu kurang dari 21 hari.

b) Oligomenorea yaitu siklus menstruasi melebihi 35 hari

sedangkan jumlah darah masih sama.

c) Amenorea yaitu keadaan tidak datangnya haid selama 3

bulan berturut-berturut.

d) Metroragia, yaitu perdarahan yang terjadi diluar menstruasi

dengan menyebabkan kelainan hormonal atau kelainan

organ genetalia.

3) Ketegangan menstruasi

Keluhan pra mestruasi terjadi sekitar beberapa hari sebelum

sampai saat menstruasi berlangsung.

Page 22: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

10

3. Oligomenorea

a. Pengertian

Oligomenorea disebut juga sebagai haid jarang atau siklus

panjang. Oligomenorea terjadi bila siklus lebih dari 35 hari. Darah

haid biasanya berkurang (Dewi, 2012).

Oligomenoera merupakan suatu kelainan siklus yang ditandai

dengan lamanya waktu siklus had lebih dari 35 hari (Saryono,2009).

Oligomenorea adalah siklus menstruasi memanjang lebih dari 35

hari, sedangkan jumlah perdarahan tetap sama (Kumalasari, 2012)

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

oligomenorea adalah siklus menstruasi lebih dari 35 hari.

b. Etiologi

Oligomenorea biasanya berhubungan dengan anovulasi atau

dapat juga disebabkan kelainan endokrin seperti kehamilan, gangguan

hipofise-hipotalamus, dan menopause atau sebab sistemik seperti

kehilangan berat badan berlebihan (Dewi, 2012).

Oligomenorea sering terdapat pada wanita astenis. Dapat juga

terjadi pada wanita dengan sindrom ovarium polikistik dimana pada

keadanan ini dihasilkan androgem yang lebih tinggi dari kadar pada

wanita normal. Oligomenorea dapat juga terjadi pada stress fisik dan

emosional, penyakit kronis, tumor yang mengsekresikan estrogen dan

nutrisi buruk. Oligomenorea dapat juga disebabkan ketidak

Page 23: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

11

seimbangan hormonal seperti pada awal pubertas (Dewi, 2012).

Oligomenorea yang menetap dapat terjadi akibat perpanjangan

stadium folikular, perpanjangan stadium luteal ataupun perpanjangan

kedua stadium tersebut. Bila siklus tiba- tiba memanjang maka

disebabkan oleh pengaruh psikis atau pengaruh penyakit (Dewi,

2012).

Menurut Kumalasari (2012), penyebab oligomenorea adalah

perpanjangan siklus folikuler dan stadium luteal, kedua stadium ini

menjadi panjang karena pengaruh psikis, penyakit, dan TBC.

Menurut Purwoastuti dan Walyani (2015), antara lain :

1) Stress dan depresi

2) Sakit kronik

3) Pasien dengan gangguan makan (seperti anorexianervosa,

bulimia)

4) Penurunan berat badan berlebihan

5) Olahraga berlebih misalnya atlit

6) Adanya tumor yang melepaskan estrogen

7) Adanya kelainan pada struktur rahim atau servik yang

menghambat pengeluaran menstruasi

8) Penggonaan obat-obat tertentu

c. Gejala

Gejala oligomenorea terdiri dari periode menstruasi yang lebih

Page 24: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

12

panjang dari 35 hari dimana hanya didapatkan 4-9 periode dalam 1

tahun. Beberapa wanita dengan oligomenorea mungkin sulit hamil.

Bila kadar estrogen yang menjadi peyebab, wanita tersebut mungkin

mengalami osteoporosis dan penyakit kardiovaskular. Wanita tersebut

juga memiliki resiko besar untuk mengalami kanker uterus (Dewi,

2012).

d. Pengobatan

Pengobatan oligomenorea tergantung dengan penyebab. Pada

oligomenorea dengan onovulatoir serta pada remaja dan wanita yang

mendekati menopause tidak memerlukan terapi. Perbaikan status gizi

pada penderita dengan gangguan nutrisi dapat memperbaiki keadaan

oligomenorea (Dewi, 2012).

Oligomenorea sering diobati dengan pil KB untuk memperbaiki

ketidak seimbangan hormon pasien dengan sindrom ovarium

polikistik juga sering diterapi dengan hormonal. Bila gejala terjadi

akibat adanya tumor, operasi mungkin diperlukan (Dewi, 2012).

Menurut Purwoastuti dan Walyani (2015) pengobatan

oligomenorea disamping mengatasi faktor yang menjadi penyebab

timbulnya oligomenorea juga akan diterapi menggunakan hormon,

diantaranya dengan mengkonsumsi obat kontrasepsi. Jenis hormon

yang diberikan akan disesuaikan dengan jenis hormon yang

mengalami penurunan dalam tubuh. Pasien yang menerima terapi

Page 25: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

13

hormonal sebaiknya dievaluasi 3 bulan setelah terapi diberikan dan

kemuadian 6 bulan untuk evaluasi efek yang terjadi.

Oligomenorea yang disebabkan anvulatoar tidak memerlukan

terapi, sedangkan bila mendekati amenore diusahakan dengan ovulasi

(Kumalasari, 2012).

e. Komplikasi

Komplikasi yang paling menakutkan adalah terganggunya

fertilitas dan stress emosional pada penderita sehingga dapat

memperburuk terjadinya kelainan haid lebih lanjut. Prognosa akan

buruk bila oligomenorea mengarah ke infertilitas atau tanda dari

keganasan (Dewi, 2012).

B. Teori Manajemen Kebidanan

1. Pengertian Manajemen Kebidanan

Manajemen kebidanan adalah pendekatan dan kerangka berpikir

yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan

masalah secara sistematis mulai dari pengumpulan data, analisis data,

diagnosis kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi (Yulifah

dan Surachmindari, 2013).

2. Manajemen Kebidanan dan langkah-langkah Asuhan Kebidanan

menurut Varney

Manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah yang

digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan

Page 26: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

14

dengan urutan logis dan perilaku yang diharapkan dari pemberi asuhan

yang berdasarkan ilmiah, penemuan, dan keterampilan dalam tahapan

yang logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada klien

(Yulifah dan Surachmindari, 2013). Adapun langkah-langkah tersebut

sebagai berikut: a. Langkah I: Pengkajian

Pada langkah ini, dilakukan pengkajian dengan mengumpulkan

semua data yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien

secara lengkap. Menurut Yulifah dan Surachmindari (2013), pada

analisis untuk mengevaluasi keadaan meliputi:

1) Data Subjektif

Data subjektif adalah data yang didapat dari klien sebagai

suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian. Informasi

tersebut dapat ditentukan nama dengan informasi atau

komunikasi (Nursalam, 2009).

Data subyektif meliputi :

a) Biodata adalah identitas pasien dan penanggung jawab

(suami, ayah, keluarga)

(1) Nama pasien dikaji untuk mengetahui nama dan

mempermudah komunikasi

(2) Umur pasien dikaji untuk mengetahui adanya resiko

apabila dibawah 20 tahun, alat-alat reproduksi belum

matang dan jika lebih dari 35 tahun mendekati

menopause. Oligomenorea dapat terjadi pada usia

Page 27: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

15

menjelang menopause antara umur 40 sampai 65 tahun

(Dewi, 2012).

(3) Agama pasien dikaji untuk mengetahui keyakinan

pasien untuk membimbing atau mengarahkan pasien

dalam berdoa.

(4) Suku pasien dikaji untuk mengetahui adat dan

kebiasaan.

(5) Pendidikan pasien dikaji untuk mengetahui sejauh mana

tingkat intelektualnya, sehingga bidan dapar

memberikan konseling sesuai dengan pendidikannya.

(6) Pekerjaan pasien dikaji untuk mengetahui dan

mengukur tingkat sosial ekonominya, karena

mempengaruhi dalam pemenuhan gizi pasien.

(7) Alamat pasien dikaji untuk mempermudah hubungan jika

diperlukan dalam keadaan mendesak sehingga bidan

mengetahui tempat tinggal pasien.

b) Alasan datang

Mengetahui keluhan utama/ alasan datang ke institusi

pelayanan kesehatan dan kunjungan saat ini apakah

kunjungan pertama atau kunjungan ulang (Muslihatun dkk,

2009). Pada pasien dengan oligomenorea mengeluh

menstruasi yang lebih panjang (Dewi, 2012).

c) Riwayat Menstruasi

Page 28: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

16

Riwayat menstruasi

meliputi:

(1) Menarche, perlu ditanyakan karena oligomenorea

biasanya menarche terjadi normal.

(2) Siklus haid perlu ditanyakan untuk mengetahui apakah

siklus haid teratur atau normal (22-35 hari) (Kusmiran

2012). Pada pasien oligimenore menstrusai yang lebih

panjang dari 35 hari (Dewi, 2012)

(3) Lama haid pelu ditanyakan untuk mengetahui apakah

lama haid normal (2-7 hari). Pada pasien oligimenore

lama menstrusai normal (Kusmiran 2012).

(4) Banyaknya haid dapat diketahui dengan menanyakan

jumlah pembalut yang digunakan tiap harinya. Apabila

penggunaan pembalut kurang dari 2 perhari berarti

jumlah darah sedikit, 2-4 perhari berarti normal dan lebih

dari 5 perharinya banyak normalnya yaitu 30 ml perhari.

Pada oligomenorea darah haid biasanya berkurang

(Dewi, 2012)

(5) Keluhan yang dirasakan klien ditanyakan untuk

mengetahui apakah ada nyeri perut atau gejala lain.

d) Riwayat Perkawinan

Untuk mengetahui status perkawinan, perkawinan ke, umur

klien saat perkawinan dan lama perkawinan (Muslihatun

Page 29: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

17

dkk, 2009).

e) Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu Jumlah

kehamilan sebelumnya atau persalinan sebelumnya (berapa

anak hidup). Ada/tidaknya masalah pada, penolong

persalinan terdahulu (Mufdlilah dkk, 2009).

f) Riwayat KB

Untuk mengetahui metode yang dipakai, waktu, tenaga dan

tempat saat pemasangan dan berhentinya, keluhan/ alasan

berhenti (Muslihatun dkk, 2009).

g) Riwayat kesehatan

Untuk mengetahui riwayat penyakit sistemik yang sedang

atau pernah diderita (penyakit jantung, hipertensi, DM, TBC,

ginjal, ASMA, epilepsy, hati, malaria, penyakit kelamin,

HIV/AIDS) riwayat penyakit sistemik keluarga, riwayat

penyakit ginekologi dan riwayat penyakit sekarang

(Muslihatun dkk, 2009).

h) Kebiasaan sehari-hari

Untuk mengetahui kebiasaan pasien sehari-hari dalam

menjaga kebersihan dirinya dan bagaimana pola makan

seharihari apakah terpenuhi gizinya atau tidak.

(1) Nutrisi

Mengetahui seberapa banyak asupan nutrisi pada pasien.

Page 30: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

18

Pasien dengan oligomenorea terdapat gangguan makan

(Purwoastuti dan Walyani, 2015)

(2) Eliminasi

Untuk mengetahui berapa kali BAB dan BAK, dan

bagaimana keseimbangan antara intake dan output.

(3) Istirahat

Untuk mengetahui berapa lama ibu tidur siang dan

malam. Pada kasus oligomenorea istirahat ibu tidak

terganggu.

(4) Aktifitas

Untuk mengetahui aktifitas ibu seharihari. Pada kasus

oligomenorea aktifitas tidak akan terganggu karena

kondisi tubuh baik-baik saja.

(5) Personal hygiene

Untuk mengetahui tingkat kebersihan pasien.

Kebersihan perorangan sangat penting agar terhindar

dari penyakit kulit. Pada kasus ini personal hygiene tidak

berhubungan dengan kasus oligomenorea.

(6) Pola seksual

Untuk mengetahui berapa frekuensi yang dilakukan ibu

dan bagaimana posisi dalam hubungan seksual. Pada

kasus oligomenorea hubungan sexual tidak

Page 31: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

19

berpengaruh.

(7) Keadaan psikologis

Untuk mengetahui tentang perasaan ibu sekarang,

apakah ibu merasa takut atau cemas dengan keadaan

sekarang (Muslihatun dkk, 2009).

2) Data Objektif

Data objektif adalah data yang

dapat diobservasi dan dilihat oleh tenaga kesehatan (Nursalam,

2009).

a) Status generalis

(1) Keadaan umum

Untuk mengetahui apakah ibu dalam keadaan baik,

cukup atau kurang.

(2) Kesadaran

Penilaian kesadaran dinyatakan sebagai composmentis

yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat

menjawab pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya.

Apatis adalah keadaan kesadaran yang segan untuk

berhubungan dengan sekitarnya, sikapnya acuh tak acuh.

Delirium adalah gelisah, disorientasi, memberontak,

berteriak-teriak. Somnolen kesadaran menurun respon

psikomotor yang lambat, mudah tertidur, namun

kesadaran dapat pulih bila diransang . Stupor yaitu

Page 32: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

20

keadaan seperti tertidur lelep, tetapi respon terhadap

nyeri. Koma yaitu tidak bisa dibangunkan tidak ada

respon terhadap rangsang apapun (Muslihatun dkk,

2009).

b) Tanda-tanda vital meliputi :

Tanda-tanda vital menurut Nursalam (2009) meliputi :

(1) Tekanan darah

Untuk mengetahui faktor resiko hipertensi atau hipotensi

dengan nilai satuannya mmHg. Keadaan ini sebaiknya

antara 90/60 - 130/90 mmHg.

(2) Denyut jantung

Menilai kecepatan, irama suara jantung jelas dan teratur.

Denyut jantung normal pada orang dewasa adalah 60-80

x/menit.

(3) Pernafasan

Menilai sifat pernafasan dan bunyi nafas dalam 1 menit.

Respirasi normal 40-60 x/menit.

(4) Temperatur

Temperatur normal rektal axilla yaitu 37°C dan kulit

36,5°C.

c) Pemeriksaan Antropometri

Menurut Nursalam (2009), pemeriksaan antropometri

meliputi:

Page 33: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

21

(1) Berat badan untuk mengetahui penurunan berat badan.

Pada oligomenorea dapat terjadi karena penurunan

berat badan (Purwoastuti dan Walyani, 2015).

(2) Tinggi badan untuk mengetahui tinggi badan

d) Pemeriksaan sistematis (1)

Kepala dan leher

Meliputi edema wajah, mata (kelopak mata pucat, warna

sklera), mulut (rahang pucat, kebersihan, keadan gigi,

karies, karang, tonsil) (Muslihatun dkk, 2009).

(2) Telinga

Pengkajian telinga secara umum bertujuan untuk

mengetahui keadaan telinga luar, saluran telinga,

gendang telinga/membran timpani, dan pendengaran.

(3) Hidung

Hidung dikaji dengan tujuan untuk mengetahui keadaan

bentuk dan fungsi hidung. Pengkajian hidung mulai dari

bagian luar, bagian dalam kemudian sinus-sinus. Pada

pemeriksaan hidung juga dilihat apakah ada polip dan

kebersihannya.

(4) Mulut dan faring

Pengkajia mulut dan faring dilakukan dengan posisi

pasien duduk. Pengkajian dimulai dengan mengamati

bibir, gusi, lidah, selaput lendir, pipi bagian dalam, lantai

Page 34: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

22

dasar mulut, dan palatum kemudian faring.

(5) Leher

Pembesaran kelenjar tyroid, pembuluh limfe

(Muslihatun dkk, 2009).

(6) Payudara

Meliputi bentuk dan ukuran, hiperpigmentasi areola,

keadaan puting susu, retraksi, adanya benjolan/massa

yang mencurigakan, pengeluaran cairan dan

pembesaran kelenjar limfe (Muslihatun dkk, 2009).

(7) Ekskremitas

Ada varises atau oedem pada tangan maupun kaki atau

tidak (Muslihatun dkk, 2009).

3) Pemeriksaan Khusus

a) Abdomen

Palpasi adalah teknik yang dilakukan dengan menggunakan

peranan telapak atau punggung tangan pemeriksaan untuk

mengetahui ukuran, tekstur dan mobilitas massa, kulitas

palpasi, kondisi tulang dan sendi, temperatur kulit dan

kelembaban, akumulasi cairan dan odema serta vibrasi

dinding dada (Nursalam, 2009). Pada pemeriksaan ini hanya

diperiksa pada perut adakah massa, adakah nyeri tekan

(Purwoastuti dan Walyani, 2015).

Page 35: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

23

b) Anogenital

Anogenital yang di kaji adalah vulva atau vagina, adakah

luka atau perut, adakah condiloma, varices atau oedama,

pemeriksaan kelenjar bartolini serta pengeluaran pervagina

yang berupa lender, darah atau flouralbus. Anus apakah

terdapat hemoroid (Purwoastuti dan Walyani, 2015). Pada

oligomenorea yang normal tidak terdapat pengeluaran

pervagina, namun pada kasus keganasan terdapat pengeluaran

pervagina seperti keputihan.

4) Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan penunjang adalah pemeriksaan laboratorium,

rontgen dan pemeriksaan USG (Yulifah dan Surachmindari,

2014) Dilakukan bila diperlukan untuk mendukung penegakan

diagnosa mengetahui kondisi klien sebagai data penunjang

seperti pemeriksaan pada oligomenorea adalah USG

(Purwoastuti dan Walyani, 2015).

b. Langkah II : Interpretasi data dasar

Data dasar yang sudah dikumpulkan, diinterpretasikan sehingga

dirumuskan diagnosa, masalah dan kebutuhan.

1) Diagnosa kebidanan

Diagnosa kebidanan adalah diagnosis bidan dalam lingkup

praktik kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosis

kebidanan (Yulifah dan Surachmindari, 2014). Diagnosa

Page 36: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

24

kebidanan dalam kasus ini adalah:

Ny. ... umur .. tahun P..A.. dengan oligomenorea

Data dasar : a) Dasar subjektif:

Ibu mengatakan bahwa saat ini tidak mengalami haid atau

siklus haid bertambah panjang lebih dari 35 hari (Dewi,

2012).

b) Data objektif :

(1) Keadaan umum

Untuk mengetahui apakah ibu dalam keadaan baik,

cukup atau kurang (Nursalam, 2009).

(2) Kesadaran

Penilaian kesadaran dinyatakan sebagai composmentis,

apatis, somnolen, soper, koma, delirium (Nursalam,

2009).

(3) Tanda-tanda vital normal

Menurut Ambarwati dan Wulandari (2010), meliputi:

(a) Tekanan darah

Tekanan darah rata-rata normalnya 120/80mmHg.

(b) Nadi

Denyut nadi normal orang dewasa 60-80x/m.

(c) Pernafasan

Pernafasan normal pada orang dewasa 16-24x/m.

(4) Penurunan berat badan berlebihan

Page 37: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

25

(5) Olahraga berlebih

(6) Adanya tumor pada oligomenorea tidak ada tumor.

(7) Pengeluaran pervagina pada oligomenorea yang normal

tidak terdapat pengeluaran pervagina, namun pada kasus

keganasan terdapat pengeluaran pervagina seperti

keputihan (Purwoastuti dan Walyani, 2015).

(8) Pemeriksaan laboratorium PP test

(9) Hasil Pemeriksaan penunjang seperti USG (Purwoastuti

dan Walyani, 2015).

2) Masalah

Masalah adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien

yang ditemukan dari hasil pengkajian yang menyertai diagnosis

(Yulifah dan Surachmindari, 2014). Dalam kasus ini masalah

yang timbul adalah rasa tidak nyaman dan kecemasan yang

dialami pasien (Purwoastuti dan Walyani, 2015).

3) Kebutuhan

Kebutuhan adalah hal-hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum

terindentifikasi dalam diagnosis dan masalah yang didapatkan

dengan melakukan analisis data (Yulifah dan Surachmindari,

2014). Pada kasus penyakit kandungan, bidan cukup menegakkan

diagnose kemungkinan dan selanjunya melakukan komunikasi,

edukasi, informasi, dan motivasi kepada pasien tentang

keadaanya agar dapat menerima usulan untuk pengobatan lanjut

Page 38: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

26

(Manuaba, 2010).

c. Langkah III : Diagnosa Potensial

Pada langkah ini diagnosa merupakan tindakan segera yang

dapat menimbulkan kegawatdaruratan pada klien (Yulifah dan

Surachmindari, 2014). Oligomenorea merupakan gejala dan bukan

suatu penyakit, karenanya tidak ada diagnosa potensial (Purwoastuti

dan Walyani, 2015).

d. Langkah IV : Antisipasi

Langkah ini mencerminkan kesinambungan dari proses manajemen

kebidanan. Data-data terbaru senantiasa dikumpulkan dan dievaluasi.

Sebagian data menunjukkan satu situasi yang memerlukan tindakan

segera. Sementara yang lain harus menunggu dari seorang dokter,

situasi lainya bisa saja tidak merupakan kegawatdaruratan tetapi

memerlukan konsultasi atau kolaborasi dengan dokter atau tim

kesehatan lainya (Yulifah dan Surachmindari, 2014). Antisipasi pada

oligomenorea adalah rujukan untuk mendapatkan pengobatan sesuai

penyebab dari oligomenorea (Purwoastuti dan Walyani, 2015).

e. Langkah V : Rencana tindakan

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang

sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang

berkaitan, tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap

wanita tersebut (Yulifah dan Surachmindari, 2014).

Asuhan kebidanan pada kasus oligomenorea yang dapat diberikan

Page 39: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

27

menurut Dewi (2012), yaitu:

1) Pastikan penyebab oligomenorea yaitu pada remaja dan wanita

yang mendekati menopause tidak memerlukan terapi.

2) Perbaikan status gizi pada penderita dengan gangguan nutrisi

3) Berikan pil KB untuk memperbaiki ketidakseimbangan hormon.

4) Lakukan pemeriksaan lanjut bila gejala terjadi akibat adanya

tumor, operasi mungkin diperlukan.

f. Langkah VI : Pelaksanaan

Langkah ini merupakan pelaksanaan dari rencana asuhan

menyeluruh seperti diuraikan pada langkah kelima secara efisien dan

aman. Pelaksanaan asuhan disesuaikan dengan rencana tindakan

(Yulifah dan Surachmindari, 2014). Pelaksanaan asuhan pada

oligomenorea sesuai dengan perencanaan.

g. Langkah VII : Evaluasi

Langkah ini merupakan langkah terakhir guna mengetahui apa

yang telah dilakukan. Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang

diberikan, ulangi kembali proses manajemen dengan benar terhadap

setiap aspek asuhan yang sudah dilaksanakan tapi belum efektif atau

merencanakan kembali yang belum terlaksana (Yulifah dan

Surachmindari, 2014). Evalusi dari kasus oligomenorea adalah

diketahui penyebab pasti oligomenorea (Dewi , 2012).

Page 40: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

28

C. Landasan Hukum

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1464/Menkes/PER/X/2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktik bidan.

Terutama Pasal 9 berisi tentang : Bidan dalam menjalankan praktik,

berwenang untuk memberikan pelayanan yang meliputi :

1. Pelayanan kesehatan ibu;

2. Pelayanan kesehatan anak; dan

3. Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana.

Juga dalam pasal 12 menyebutkan bahwa bidan dalam memberikan pelayanan

kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana sebagaimana

dimaksudkan dalam pasal 9 huruf c, berwenang untuk :

1. Memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan reproduksi perempuan

dan keluarga berencana; dan

2. Memberikan alat kontrasepsi oral dan kondom.

Page 41: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Studi Kasus

Karya Tulis Ilmiah ini merupakan bentuk laporan studi kasus dengan

menggunakan metode deskriptif adalah suatu metode yang dilakukan dengan

bertujuan untuk mendeskriptifkan, atau memaparkan peristiwa-peristiwa yang

dilakukan secara sistematis dan menekankan pada data faktual dari pada

penyimpanan. Studi kasus ini menggunakan asuhan kebidanan dengan

manajemen Varney yang terdiri dari 7 langkah. Studi kasus adalah meneliti

suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal

(Notoatmodjo, 2010). Studi kasus ini tentang pemberian asuhan kebidanan

gangguan reproduksi pada oligomenorea.

B. Lokasi Studi Kasus

Lokasi merupakan tempat pengambilan kasus dilaksanakan

(Notoadmodjo, 2010). Lokasi yang digunakan dalam melaksanakan

pengambilan kasus ini adalah di Puskesmas Plupuh II Sragen.

C. Subyek Studi Kasus

Subyek merupakan hal atau orang yang akan dikenai kegiatan

pengambilan kasus (Notoatmodjo, 2010). Subjek yang digunakan dalam studi

kasus ini adalah Ny. J umur 46 tahun P2A0 dengan oligomenorea

Page 42: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

30

D. Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan merupakan batas waktu yang digunakan penulis

untuk melakukan pengambilan kasus yang diambil (Notoatmodjo, 2010).

Pada kasus ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2015- Juli 2016.

E. Instrumen Studi Kasus

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam

suatu penelitian dan penilaian. Instrumen merupakan alat ukur yang

digunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif dan kualitatif tentang

variasi karakteristik variabel penelitian secara objektif (Notoatmodjo, 2010).

Pengambilan data untuk kasus ini menggunakan format dokumentasi

asuhan kebidanan pada gangguan reproduksi dengan metode Varney dan

SOAP.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara peneliti untuk

mengumpulkan data yang akan dilakukan dalam penelitian (Hidayat, 2010).

Ada 2 metode untuk memperoleh data, yaitu:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang secara langsung diambil dari obyek

penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2013).

Data primer dalam penelitian ini meliputi :

Page 43: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

31

b. Pemeriksaan fisik

Menurut Nursalam (2009), pemeriksaan fisik digunakan untuk

mengetahui keadaan fisik pasien secara sistematis dengan cara :

1) Inspeksi

Inspeksi merupakan proses observasi yang dilaksanakan secara

sistematik dengan menggunakan indra penglihatan,

pendengaran, dan penciuman sebagai alat untuk mengumpulkan

data (Nursalam, 2009). Pada kasus gangguan reproduksi dengan

oligomenorea inspeksi dilakukan dari kepala sampai kaki.

2) Palpasi

Palpasi adalah teknik yang dilakukan dengan menggunakan

peranan telapak atau punggung tangan pemeriksaan untuk

mengetahui ukuran, tekstur dan mobilitas massa, kulitas palpasi,

kondisi tulang dan sendi, temperatur kulit dan kelembaban,

akumulasi cairan dan odema serta vibrasi dinding dada

(Nursalam, 2009). Pada kasus gangguan reproduksi terdapat

nyeri tekan pada perut bagian bawah.

3) Auskultasi

Auskultasi adalah merupakan cara pemeriksaan dengan

mendengarkan bunyi yang dihasilkan oleh tubuh melalui alat

stetoskop (Nursalam, 2009). Pada kasus gangguan reproduksi

terdapat auskultasi dilakukan pada pemeriksaan tekanan darah

Page 44: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

32

menggunakan stetoskop.

c. Wawancara

Menurut Notoatmodjo (2010), wawancara adalah suatu metode yang

dipergunakan untuk mengumpulkan data, di mana peneliti

mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari seorang

sasaran penelitian, atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan

orang tersebut (face to face). Pada studi kasus ini wawancara

dilakukan pada pasien dan keluarga dengan pedoman wawancara

menggunakan format asuhan kebidanan ganguan reproduksi menurut

tujuh langkah Varney.

d. Observasi

Menurut Notoatmodjo (2010), observasi adalah suatu prosedur yang

berencana meliputi melihat, mendengar, dan mencatat sejumlah

situasi tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.

Observasi disini adalah keadaan umum, kesadaran, tanda-tanda vital,

dan keluhan klien.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari

objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang

dikumpulkan pihak lain dengan berbagai metode baik secara komersil

maupun non komersial (Riwidikdo, 2013). Data sekunder diperoleh

dengan cara:

Page 45: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

33

a. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi adalah setiap bahan tertulis yang disiapkan

karena adanya permintaan seorang penyidik. Pada laporan kasus ini

penulis mendokumentasikan setiap tahapan asuhan kebidanan pada

ibu nifas dengan sistem SOAP (Nursalam, 2009). Pengambilan studi

kasus ini menggunakan catatan informasi dan catatan medik yang

ada di Puskesmas Plupuh 2 Sragen berupa nomor registrasi pasien,

riwayat kesehatan, buku register pasien.

b. Studi kepustakaan

Bahan pustaka merupakan hal yang penting dalam menunjang latar

belakang teoritis dari suatu kasus (Notoatmodjo, 2013). Studi kasus

ini diambil dari buku-buku referensi tentang yang membahas tentang

kesehatan reproduksi wanita khususnya tentang gangguan reproduksi

dengan oligomenorea tahun 2009 - 2015.

G. Alat yang Digunakan

Alat yang dibutuhkan dengan teknik pengumpulan data antara lain:

1. Alat dan bahan untuk wawancara:

a. Format pengkajian pada asuhan kehamilan.

b. Alat tulis (buku dan bolpoint).

c. Kartu KB.

2. Alat dan bahan untuk observasi

Vital sign : tensi meter, stetoskop, thermometer.

Page 46: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

34

H. Jadwal Penelitian

Bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan mulai penyusunan

proposal penelitian, sampai penulisan laporan penelitian, serta waktu

berlangsungnya tiap kegiatan tersebut.

Page 47: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

35

BAB IV

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. TINJAUAN KASUS

1. Pengkajian

Tanggal : 2 Mei 2016

Pukul : 10.40 WIB

Tempat: Puskesmas Plupuh II Sragen

b. Anamnesa (Data Subyektif)

1) Alasan Kunjungan : Ibu mengatakan terlambat menstruasi

sekitar 8 hari, ibu cemas karena takut kalau

ibu mengalami kehamilan.

2) Riwayat Menstruasi

a) Menarche : Ibu mengatakan menstruasi pertama kali pada

umur 14 tahun

Identitas Pasien

Identitas Suami

1) Nama : Ny. J Nama Suami : Tn. J

2) Umur : 46 Tahun Umur : 47 Th

3) Agama : Islam Agama : Islam

4) Suku/Bangsa : Jawa Suku/Bangsa : Jawa

5) Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

6) Pekerjaan : IRT Pekerjaan : PNS

7) Alamat : Jabung Rt 03/02 Plupuh sragen

Page 48: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

36

b) Siklus

c) Banyaknya :

Sebelum sakit

Selama sakit

d) Lama :

Sebelum sakit

Selama sakit

e) Teratur/Tidak

f) Sifat Darah :

Sebelum sakit

Selama sakit

g) Dismenorhoe :

Sebelum sakit

Selama sakit

: Ibu mengatakan siklusnya 28 hari

: Ibu mengatakan banyaknya 2-3 kali ganti

pembalut/hari

: Ibu mengatakan tidak mengalami

menstruasi dan bulan kemarin jumlah darah

haid sedikit

: Ibu mengatakan lamanya 4-5 hari

:Ibu mengatakan tidak mengalami menstruasi

: Ibu mengatakan menstruasi sebelumnya

teratur sudah 6 bulan ini tidak teratur dan

pada bulan ini tidak mengalami menstruasi.

: Ibu mengatakan darah haidnya encer dan

berwarna merah

: Ibu mengatakan tidak mengalami

menstruasi

: Ibu mengatakan tidak pernah merasa nyeri

pada saat menstruasi

: Ibu mengatakan tidak mengalami

menstruasi

Page 49: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

37

3) Riwayat Perkawinan

Ibu mengatakan perkawinan sah, menikah 1 kali, kawin umur 25

tahun suami umur 27 tahun lamanya 21 tahun, jumlah anak 2

orang.

4) Riwayat Obstetri

Tabel 4.1 Riwayat obstetri

5) Riwayat KB

Ibu mengatakan setelah melahirkan anak pertama, ibu

menggunakan KB suntik selama 3 tahun dan tidak ada keluhan

apapun. Kemudian ibu berhenti menggunakan KB karena ingin

hamil lagi. Setelah kelahiran anak kedua sampai sekarang ibu

menggunakan metode senggama terputus dan tidak ada keluhan

saat berhubungan seksual.

6) Riwayat Penyakit

a) Riwayat Penyakit Sekarang

Ibu mengatakan saat ini sedang tidak menderita sakit seperti

batuk, pilek ataupun demam.

N O

Tgl/th Partus

Tempat Partus

Umur Hamil

Jenis Persalinan Penolong Penyuli Anak

t Jenis BB PB

Nifas Keadaan

Anak Sekarang

1 1996 Bidan 40 mg Spontan Dokter - P 3200 49 ASI 2

Tahun Hidup

2 2000 RS 40 mg Spontan Dokter - l 3200 47 ASI 2

Tahun Hidup

Page 50: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

38

b) Riwayat Penyakit Sistemik (1) Jantung

: Ibu mengatakan tidak pernah merasa nyeri

pada dada bagian kiri, tidak berdebar, tidak

cepat lelah dan tidak keluar keringat dingin

saat beraktifitas (2) Ginjal

: Ibu mengatakan tidak pernah merasa nyeri

pada perut bagian bawah kanan/kiri,

pinggang tidak sakit atau nyeri saat BAK.

(3) Asma/TBC : Ibu mengatakan tidak pernah susah nafas/

Sesak nafas dan tidak batuk berdahak yang

berkepanjangan lebih dari 3 bulan.

(4) Hepatitis

: Ibu mengatakan pada mata dan kuku-kuku

Jari tangan maupun kaki tidak pernah kuning.

(5) DM : Ibu mengatakan tidak mudah lapar dan haus

di malam hari dan tidak pernah kencing lebih

dari 7 kali pada malam hari

(6) Hipertensi : Ibu mengatakan hasil tensinya tidak pernah

lebih dari 140/90 mmHg.

(7) Epilepsi : Ibu mengatakan tidak pernah menderita

kejang mendadak disertai dengan keluar busa dari mulut.

Page 51: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

39

Page 52: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

40

(8) Lain-lain : Ibu mengatakan tidak menderita penyakit lain

seperti HIV / AIDS

c) Riwayat Penyakit Keluarga

Ibu mengatakan alam keluarganya maupun keluarga suami tidak

ada yang menderita penyakit menurun seperti jantung, DM dan

hipertensi serta tidak ada yang menerita penyakit menular seperti

TBC, hepatitis dan HIV/AIDS.

d) Riwayat Operasi

Ibu mengatakan belum pernah melakukan operasi atau tindakan

bedah lainnya

7) Riwayat Kebiasaan sehari-hari

a) Pola Nutrisi

Sebelum sakit : Ibu mengatakan makan 3 kali sehari dengan porsi

cukup banyak (nasi, lauk pauk, dan sayur) serta

minum 6-8 gelas air putih dan teh.

Selama sakit : Ibu mengatakan makan 3 kali sehari dengan porsi

cukup banyak (nasi, lauk pauk, dan sayur) serta

minum 6-8 gelas air putih dan teh.

b) Pola Eliminasi

Sebelum sakit : Ibu mengatakan BAB 1 kali sehari konsistensi

lunak, warna kuning, dan tidak ada konstipasi.

BAK 5-6 kali sehari warna kuning jernih dan

tidak ada keluhan saat BAK.

Page 53: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

41

Selama sakit : Ibu mengatakan BAB 1 kali sehari konsistensi

lunak, warna kuning, dan tidak ada konstipasi.

BAK 5-6 kali sehari warna kuning jernih dan

tidak ada keluhan saat BAK.

c) Personal Hygiene

Sebelum Sakit : Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari, ganti baju 2

kali setelah mandi dan ganti celana dalam 2 kali

setelah mandi, BAB/BAK dibersihkan dengan

air bersih

Selamah Sakit : Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari, ganti baju 2

kali setelah mandi dan ganti celana dalam 2 kali

setelah mandi ataupun setelah BAK

d) Pola Istirahat dan tidur

Ibu mengatakan tidur siang kadang-kadang ± 1 jam dan tidur

malam 7-8 jam.

e) Pola Aktivitas

Ibu mengatakan ibu bekerja dirumah melakukan pekerjaan

rumah tangga seperti memasak, membersihkan rumah,

mencuci baju, menyetrika.

f) Pola hubungan seksual

Sebelum sakit : Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual

1-2 kali seminggu, baik ibu maupun suami

tidak ada keluhan apapun.

Page 54: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

42

Selama sakit : Ibu mengatakan tidak melakukan hubungan

seksual.

g) Data Psikologis

Ibu mengatakan cemas karena tidak mengalami menstruasi.

c. Pemeriksaan Fisik (Data Obyektif)

1) Status Generali s

2) Pemeriksaan Sistematis

a) Kepala

a) Keadaan umum : Baik

b) Kesadaran : Composmentis

c) TTV

(1) Tekanan Darah : 110/80 mmHg

(2) Respirasi : 26x/menit

(3) Suhu : 36,4oC

(4) Nadi : 82x/menit

d) TB : 160 cm

e) BB : 58 kg

(1) Rambut : Berwarna hitam, bersih, tidak ada

ketombe dan tidak rontok

(2) Muka : Tidak pucat dan tidak ada oedema

(3) Mata

(a) Oedema : Tidak oedema

(b) Conjungtiva : Merah muda

(c) Sklera : Putih

(4) Hidung : Bersih, tidak ada secret dan tidak ada benjolan

Page 55: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

43

(5) Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen

(6) Mulut/gigi/gusi : Bersih, bibir tidak pucat, gigi tidak ada caries, dan gusi tidak berdarah

b) Leher

(1) Kelenjar gondok : Tidak ada pembesaran kelenjar gondok

(2) Tumor : Tidak ada tumor

(3) Pembesaran kelenjar limfe : tidak ada pembesaran

c) Dada dan Axilla

kelenjar limfe

(1) Dada : Normal, simetris (2) Mammae

Page 56: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

44

(a) Membesar

(b) Tumor

(c) Simetris

(3) Axilla

(a) Benjolan

(b) Nyeri

d) Abdomen

(1) Pembesaran Uterus

(2) Pembesaran hati

(3) Benjolan / Tumor

(4) Nyeri Tekan

(5) Luka bekas operasi

e) Anogenetal

(1) Vulva Vagina

(a) Varices

(b) Luka

(c) Kemerahan

(d) Kelenjar

bartholini

(2) Inspekulo

(3) Pemeriksaan dalam

(4) Anus

(a) Haemoroid

(b) Keluhan Lain

: Ya, Kanan dan kiri : Tidak ada

pembesaran : Simetris kanan

dan kiri

: Tidak ada benjolan :

Tidak ada nyeri tekan

: Tidak ada pembesaran uterus :

Tidak dilakukan : Tidak ada

benjolan atau tumor : Tidak ada

nyeri tekan : Tidak ada luka

bekas operasi

: Tidak ad avarices : Tidak ada

luka : Tidak kemerahan : Tidak

ada pembesaran : Tidak

dilakukan : Tidak dilakukan

: Tidak ada haemoroid

Page 57: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

45

: Tidak ada

Page 58: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

46

Tidak ada varices

Tidak ada oedema

(+) kanan kiri

PP test - Tidak

dilakukan

f) Ekstremitas

(a) Varices

(b) Oedema

(c) Reflek patella

3) Pemeriksaan Penunjang

a) Pemeriksaan laboratorium

b) Pemeriksaan

penunjang lain

2. INTERPRETASI DATA

Tanggal : 2 Mei 2016 Pukul : 10.50

a Diagnosa Kebidanan

Ny. J umur 46 tahun P2 A0 dengan Oligomenorea Data

Dasar :

DS :

Ibu mengatakan terlambat menstruasi sekitar 8 hari, ibu cemas

karena takut kalau ibu mengalami kehamilan.

DO :

1) Keadaan umum : Baik

2) Kesadaran : Composmentis

3) TTV

a) Tekanan Darah : 110/80 mmHg

b) Respirasi : 26x/menit

Page 59: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

47

c) Suhu : 36,4oC

d) Nadi : 82x/menit

Page 60: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

48

4) Tidak ada nyeri tekan pada perut dan tidak ada tumor pada

abdomen

5) Pemeriksaan Laboratorium : PP test -

b Masalah

Ibu merasa cemas karena tidak mengalami menstruasi

c Kebutuhan

Beri dukungan moril pada ibu dan informasi tentang mengapa ibu

tidak menstruasi.

3. Diagnosa Potensial

Tidak Ada

4. Antisipasi/Tindakan Segera

Tidak Ada

5. Perencanaan

Tanggal : 2 Mei 2016 pukul : 11.00 WIB

a Beritahu ibu hasil pemeriksaan b Beritahu ibu tentang kenapa ibu tidak

menstruasi c Beri penjelasan pada ibu bahwa ini tidak perlu penanganan

yang serius.

d Beri KIE pada ibu tentang oligomenorea e Beri terapi obat

kombinasi hormon estrogen dan progesteron. f Anjurkan pada

ibu untuk kontrol ulang 1 minggu kemudian.

6. Implementasi

Tanggal : 2 Mei 2016 pukul : 11.10 WIB

Page 61: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

49

a Jam 11.11 WIB memberitahu ibu hasil pemeriksaan :

1) Tekanan Darah : 110/80 mmHg

2) Respirasi : 26x/menit

3) Suhu : 36,4oC

4) Nadi : 82x/menit

b Jam 11.12 WIB memberitahu ibu tentang menstruasi yang dialaminya

ini merupakan hal yang normal dan merupakan salah satu gejala yang

umum terjadi mendekati masa menopause. c Jam 11.15 WIB memberitahu

ibu tentang kondisi saat ini tidak perlu penanganan yang serius karena

hormon sudah tidak lagi stabil, sehingga terapi yang dibutuhkan hanya

untuk menstabilkan hormon. d Jam 11.20 WIB memberitahu ibu tentang

oligomenorea meliputi pengertian, penyebab dan penanganan. e Jam

11.25 memberi terapi obat pil kombinasi hormon estrogen dan progesteron

untuk menstabilkan hormone selama 1 minggu diminum 1x1.

f Jam 11.30 WIB menganjurkan ibu untuk kontrol 1 minggu lagi atau

bila ada keluhan.

7. Evaluasi

Tanggal : 2 Mei 2016 pukul : 11.33 WIB

a. Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan

b. Ibu telah mengetahui tentang menstruasi yang dialaminya.

c. Ibu sudah tahu kondisi saat ini tidak perlu penanganan yang serius.

d. Ibu sudah tahu tentang oligomenorea meliputi pengertian, penyebab

dan penanganan

Page 62: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

50

e. Ibu telah diberi terapi obat yang sesuai dengan yang dialaminya dan

ibu bersedia mengkonsumsi obat yang diberikan sampai sembuh.

f. Ibu bersedia untuk kontrol ulang 1 minggu lagi atau bila ada keluhan.

Page 63: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

51

DATA PERKEMBANGAN I

Tanggal : 9 Mei 2016

Pukul : 10.30 WIB

Tempat : Puskesmas Plupuh II Sragen

S : Subjektif

1. Ibu mengatakan sudah mengalami menstruasi 2 hari yang lalu.

2. Ibu mengatakan sudah mengkonsumsi semua obat yang diberikan

O : Objektif

1. Pemeriksaan Umum

a. Keadaan Umum : Baik

b. Kesadaran

c. TTV

: Composmentis

Tekanan darah : 110/90 mmHg

Nadi : 84 x/menit

Respirasi : 26 x/menit

Suhu : 36,7°C

2. Palpasi Abdomen : Tidak ada nyeri tekan dan massa. 3. Pengeluaran pervaginam : Terdapat darah menstruasi encer berwarna

A : Assesment

merah, bau khas, tidak ada tanda infeksi.

Ny. J umur 46 tahun P2A0 normal.

Page 64: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

52

P : Planning

Tanggal : 9 Mei 2016 pukul : 10.45 WIB

1. Jam 10.45 WIB menjelaskan pada ibu bahwa menstruasi yang dialaminya

normal.

2. Jam 10.48 WIB menganjurkan pada konseling pada ibu tentang vulva hygiene

yaitu dengan cara membasuh daerah genetalia dengan air bersih dari arah

depan ke belakang setelah BAK maupun BAB kemudian mengelap dengan

menggunakan tissu atau kain yang bersih dan kering serta selalu menjaga

daerah genetalia agar tetap kering dan bersih serta ganti pembalut 2 kali

sehari.

3. Jam 10.50 WIB memberitahu ibu tentang menopause dan menganjurkan ibu

untuk melakukan olahraga ringan setiap hari seperti jalan-jalan pagi dan

selalu mengkonsumsi makanan yang bergizi terutama kacang- kacangan atau

olahan kedelai untuk mencegah keluhan menopause.

4. Jam 10.55 WIB menganjurkan pada ibu untuk kontrol ulang bila ada keluhan.

Evaluasi

Tanggal :9 Mei 2016 pukul : 10.57 WIB

1. Ibu sudah mengerti tentang penj elasan yang diberikan oleh bidan.

2. Ibu bersedia untuk tetap menjaga kebersihan daerah genetalianya dengan

benar.

3. Ibu tahu tentang menopause dan bersedia untuk untuk melakukan olahraga

ringan dan selalu mengkonsumsi makanan yang bergizi

4. Ibu bersedia untuk melakukan kontrol ulang bila ada keluhan.

Page 65: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

53

B. PEMBAHASAN

Pada pembahasan ini penulis akan menjelaskan kesenjangan antara teori

yang ada dengan praktik yang dilakukan dilahan. Dalam menjelaskan

kesenjangan tersebut penulis menggunakan langkah-langkah dalam

manajemen kebidanan yaitu pengkajian, interprestasi data, diagnosa potensial,

intervensi, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

Tujuan dari pembahasan ini adalah untuk dapat mengambil kesimpulan

dan pemecahan masalah, sehingga dapat digunakan sebagai tindakan lanjut

dalam penerapan asuhan kebidanan yang tepat, efektif dan efisien khususnya

pada oligomenorea.

1. Pengkajian

Pada pengkajian yang dilakukan pada Ny. J diperoleh data

subyektif ibu mengatakan mengatakan terlambat menstruasi sekitar 8

hari, ibu cemas karena takut kalau ibu mengalami kehamilan. Dari hasil

pemeriksaan didapatkan tidak ada benjolan dan nyeri tekan di perut dan

tidak ada benjolan atau tumor di perut, serta hasil PP test negative

Sedangkan pada teori diperoleh data subyektif pada kasus

gangguan reproduksi dengan oligomenorea keluhan yang dialami pasien

yaitu mengalami pada pasien oligomenore menstruasi yang lebih panjang

dari 35 hari (Dewi, 2012). Serta pada kasus oligomenorea bila diperlukan

untuk mendukung penegakan diagnosa mengetahui kondisi klien sebagai

data penunjang seperti pemeriksaan pada oligomenorea

adalah USG (Purwoastuti dan Walyani, 2015)

Page 66: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

54

Pada langkah ini penulis menemukan kesenjangan antara teori dan

praktik yaitu pada pemeriksaan laboratorium seperti pemeriksaan indikasi

USG, kadar Hb, Pemeriksaan Hematokrit, Kadar Leukosit dan golongan

darah. Pada kasus ini hanya dilakukan PP test. Hal ini dikarenakan umur

ibu yang sudah 46 tahun wajar bila mengalami oligomenorea karena telah

memasuki masa pre menopause sehingga mengalami gangguan pola haid.

Selanjutnya pada Ny. J tidak dilakukan pemeriksaan USG, kadar Hb,

pemeriksaan hematokrit, kadar leukosit dan golongan darah karena tidak

ada indikasi untuk pemeriksaan tersebut serta fasilitas puskesmas tidak

mendukung dilakukan pemeriksaan penunjang seperti USG.

2. Interpretasi Data

Pada kasus ini pengkajian data Ny. J dapat ditegakkan diagnosa

kebidanan yaitu Ny. J umur 46 tahun P2 A0 dengan oligomenorea.

Masalah yang timbul pada Ny. J adalah kecemasan. Sesuai teori masalah

yang timbul pada oligomenorea adalah rasa tidak nyaman dan kecemasan

yang dialami pasien (Purwoastuti dan Walyani, 2015). Sedangkan

kebutuhan yang diperlukan oleh ibu dengan oligomenorea adalah KIE.

Pada langkah ini antara teori dengan kasus tidak ada kesenjangan.

3. Diagnosa Potensial

Diagnosa potensial merupakan tindakan segera yang dapat

menimbulkan kegawatdaruratan pada klien (Yulifah dan Surachmindari,

2014). Oligomenorea merupakan gejala dan bukan suatu penyakit,

karenanya tidak ada diagnosa potensial (Purwoastuti dan Walyani, 2015).

Page 67: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

55

Pada Ny.J tidak ada diagnosa potensial. Sehingga dapat disimpulkan pada

langkah ini tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik.

4. Antisipasi

Pada langkah ini, bidan menetapkan kebutuhan terhadap tindakan

segera, melakukan konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain

berdasarkan kondisi klien (Yulifah dan Surachmindari, 2014). Pada kasus

ini Ny. J diberikan KIE tentang oligomenorea yang dialami. Pada teori

Antisipasi pada oligomenorea adalah rujukan untuk mendapatkan

pengobatan sesuai penyebab dari oligomenorea (Purwoastuti dan

Walyani, 2015). Sehingga pada langkah ini dapat disimpulkan ada

kesenjangan teori dengan kasus dimana pada kasus tidak dilakukan

rujukan atau kolaborasi untuk mendapatkan pengobatan karena Ny. J

mengalami oligomenorea pada masa mendekati menopause sehingga

merupakan hal yang fisiologis.

5. Rencana Tindakan

Perencanaan asuhan pada asuhan gangguan reproduksi dengan

oligomenorea menurut Dewi (2012), yaitu:

a. Pastikan penyebab oligomenore yaitu pada remaja dan wanita yang

mendekati menopause tidak memerlukan terapi.

b. Perbaikan status gizi pada penderita dengan gangguan nutrisi

c. Berikan pil KB untuk memperbaiki ketidakseimbangan hormone

d. Lakukan pemeriksaan lanjut bila gejala terjadi akibat adanya tumor,

operasi mungkin diperlukan.

Page 68: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

56

Pada kasus ini rencana tindakan adalah :

a. Beritahu iu hasil pemeriksaan

b. Beritahu ibu tentang kenapa ibu tidak menstruasi

c. Beri penjelasan pada ibu bahwa ini tidak perlu penanganan yang

serius.

d. Beri KIE pada ibu tentang oligomenorea

e. Beri terapi obat kombinasi hormon estrogen dan progesteron.

f. Anjurkan pada ibu untuk kontrol ulang 1 minggu kemudian.

Pada Ny. J oligomenorea dikarenakan mendekati menopause,

sehingga secara umum tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik

dalam perencanaan.

6. Implementasi

Implementasi merupakan pelaksanaan dari rencana asuhan

menyeluruh seperti diuraikan pada langkah kelima secara efisien dan

aman. Pelaksanaan asuhan disesuaikan dengan rencana tindakan (Yulifah

dan Surachmindari, 2014). Pelaksanaan asuhan pada oligomenorea sesuai

dengan perencanaan.

Dalam kasus ini penulis melakukan tindakan yang sesuai dengan

apa yang sudah direncanakan. Beberapa langkah implementasi telah

sesuai dengan teori. Dengan demikian dapat disimpulkan tidak terdapat

kesenjangan antara teori dengan praktik.

7. Evaluasi

Page 69: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

57

Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 6 hari mulai dari

pengkajian tanggal 2 Mei 2016 sampai kunjungan ulang pertama yaitu

pada tanggal 9 Mei 2016 pada NY. J umur 46 tahun dengan

oligomenorea, maka hasil asuhan yang didapat yaitu ibu mengetahui

penyebab oligomenorea, ibu diberikan terapi hormone estrogen dan

progesterone dan ibu mengalami menstruasi. Menurut teori evaluasi dari

kasus oligomenorea adalah diketahui penyebab pasti oligomenorea (Dewi

, 2012). Antara teori dan kasus tidak terdapat kesenjangan.

Page 70: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

58

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah melaksanakan asuhan gangguan reproduksi pada Ny. J dengan

oligomenorea mulai dari pengkajian sampai evaluasi, dengan demikian

penulis mengambil kesimpulan bahwa :

1. Pengkajian pada kasus Ny. J dengan oligomenorea didapatkan keluhan

utama yaitu ibu mengatakan terlambat menstruasi sekitar 8 hari, ibu

cemas karena takut kalau ibu mengalami kehamilan. Pada pemeriksaan

tidak ada nyeri tekan pada perut dan tidak ada tumor, pemeriksaan PP test

negatif.

2. Interpretasi data pada kasus ini didapatkan diagnosis kebidanan Ny. J

umur 46 tahun P2 A0 dengan oligomenorea, dengan masalah ibu

mengatakan merasa cemas dengan apa yang dialaminya dan kebutuhan

yang diberikan KIE tentang oligomenorea yang dialaminya.

3. Diagnosa potensial tidak ada

4. Tindakan segera tidak ada

5. Perencanaan oligomenorea yang diberikan yaitu beritahu ibu tentang ibu

tentang kenapa ibu tidak menstruasi, beri penjelasan pada ibu bahwa ini

tidak perlu penanganan yang serius, beri KIE ibu tentang oligomenorea,

beri terapi obat kombinasi hormon estrogen dan progesterone, anjurkan

Page 71: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

59

pada ibu untuk kontrol ulang 1 minggu kemudian.

6. Pelaksanaan pada kasus Ny. J dilakukan sesuai dengan perencanaan yang

telah dibuat.

7. Setelah dilakukan asuhan kebidanan didapatkan hasil yaitu ibu

mengetahui penyebab oligomenorea, ibu diberikan terapi hormone

estrogen dan progesterone dan ibu mengalami menstruasi.

8. Pada kasus Ny. J penulis menemukan adanya kesenjangan antara teori

dan kasus yang ada di lapangan yaitu pada pengajian tidak dilakukan

pemeriksaan laboratorium seperti pemeriksaan indikasi USG, kadar Hb,

Pemeriksaan Hematokrit, Kadar Leukosit dan golongan darah. Pada

kasus ini hanya dilakukan PP test. Pada antisipasi kesenjangan teori

dengan kasus dimana pada kasus tidak dilakukan rujukan atau kolaborasi

dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan pada kasus ini karena Ny.

J mengalami oligomenorea saat mendekati menopause maka tidak

dilakukan rujukan atau kolaborasi.

B. SARAN

1. Bagi Bidan

Untuk tenaga kesehatan yang bekerja di dalam lingkungan kebidanan

khususnya tenaga kesehatan meningkatkan kegiatan promosi kesehatan

yaitu dengan pemberian KIE pada masyarakat khususnya ibu-ibu pre

menopause dan meningkatkan sarana dan prasarana untuk meningkatkan

Page 72: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

60

kualitasnya agar dapat menyelesai kasus dengan benar.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Dengan mengetahui permasalahan yang tepat yaitu tentang oligomenorea

diharapkan instansi pendidikan dapat meningkatkan dan mengikuti

perkembangan sesuai prosedur tetap dalam memberikan asuhan dan dapat

dijadikan referensi bagi instansi pendidikan.

3. Bagi Puskesmas

Untuk puskesmas dapat membuat program yang bertujuan untuk

meningkatkan pengetahuan dan menjaga kesehatan khususnya ibu-ibu

pre menopause dan meningkatkan sarana dan prasarana untuk

meningkatkan kualitasnya agar dapat menyelesai kasus dengan benar.

Page 73: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan
Page 74: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Ny. J UMUR 46 TAHUN P2A0 DENGAN OLIGOMENOREA DI PUSKESMAS PLUPUH II SRAGEN ... dengan

DAFTAR PUSTAKA

Atikah dan Siti. 2007. Menarche. Yogyakarta: Nuha Medika

DepKes RI. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1464/MENKES/PER/X/2010 tentang Ijin dan Penyelenggaraan Praktik

Bidan

Dewi. 2012. Biologi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama

Handayani. 2014. Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi Pada Ny. R P2A0

Umur 29 tahun Dengan Menoragia Di RSUD Assalam Gemolong Sragen.

STIKes Kusuma Husada.

Hidayat. 2010. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data. Jakarta :

Salemba Medika

Kumalasari.2012. Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Salemba Medika

Kusmiran. 2012. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba

Medika

Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB. Jakarta : EGC.

Muslihatun dkk. 2009. Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta: Fitrayama

Notoatmodjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Nursalam. 2009. Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep Dan Praktik.

Jakarta : Salemba Medika.

Purwoastuti dan Walyani. 2015. Ilmu Obstetri Ginekologi Sosial Untuk

Kebidanan. Yogyakarta :Pustaka baru Press

Riwidikdo. 2006. StatistikKesehatan. Jogjakarta : Mitra Cendekia.

Saryono. 2009. Sindrom Menstruasi. Yogyakarta: Nuha Medika

Yulifah dan Surachmindari. 2013. Konsep Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika