Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi

23
ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI Pada Ny.”A” P3 A0 Dengan Polip Servik Di Ruang Poli KIA Rumah Sakit AK.Gani Tingkat II Palembang OLEH : ELVALIANA FITRIANI NIM 15201114P PRODI DIV KEBIDANAN KLINIK

description

askep reproduksi

Transcript of Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi

Page 1: Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi

ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI

Pada Ny.”A” P3 A0 Dengan Polip Servik

Di Ruang Poli KIA

Rumah Sakit AK.Gani Tingkat II Palembang

OLEH :

ELVALIANA FITRIANINIM 15201114P

PRODI DIV KEBIDANAN KLINIK

UNIVERSITAS KADER BANGSA PALEMBANG

2015-2016

Page 2: Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang

Haid/menstruasi merupakan proses alami seseorang perempuan yaitu proses deskumasi /

meluruhnya dinding rahim bagian dalam (endometrium) yang keluar melalui vagina.

Siklus menstruasi berkisar antara 21-40 hari, hanya 10-15 % wanita yang punya siklus 28

hari dan lebih dari 35 hari. Jarak antara siklus yang paling panjang biasanya terjadi saat

setelah menarche dan sebelum menopause. Lama mengeluarkannya pun berbeda beda

biasanya antara 3-5 hari, 7-8 hari, dan ada yang 1-2 hari ada juga yang mengalami perdarahan

diluar menstruasi/haid.

Ada 2 macam perdarahan diluar haid yaitu Menometrorargi dan Metrorargi

Menometrorargi : perdarahan siklik yang berlangsung lebih dari 7 hari dengan jumlah

darah kadang-kadang cukup banyak. Penyebab hal ini sama dengan hipermenorea.

Metrorargi : perdarahan vagina yang tidak berhubungan dengan siklus haid.

Penyebabnya adalah kelainan organik (polip endometrium, polip servik, karsinoma

endometrium, dan karsinoma servik).

1.2    Tujuan

1.2.1   Tujuan Umum

        Setelah mempelajari tentang “Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi Pada Ny. ”A”

P3 A0 Dengan Polip Servik” diharapkan mahasiswa mendapatkan pengalaman yang nyata

dalam memberikan asuhan kebidanan sesuai standart.

1.2.2   Tujuan Khusus

Setelah mempelajari tentang “Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi Pada Ny.”A” P3A0

Dengan Polip Servik” diharapkan mahasiswa mampu:

-            Melaksanakan pengkajian data pada Ny ”A” P3A0 Dengan Polip Servik”

-            Mengidentifikasi masalah dan diagnosa pada Ny ”A” Dengan Polip Servik”

-            Mengidentifikasi kebutuhan segera pada Ny ”A” P3A0 Dengan Polip Servik”

-            Menentukan intervensi pada Ny ”A” P3A0 Dengan Polip Servik”

-            Melaksanakan intervensi pada Ny ”A” P3A0 Dengan Polip Servik”

Page 3: Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi

-            Mengevaluasi tindakan pada Ny ”A” G3P2A0 Dengan Polip Servik”

1.3    Waktu dan Tempat

Waktu      : 10.20 WIB

Tempat     : Poli KIA Rumah Sakit AK.Gani Tingkat II Palembang Tahun 2015-2016

Page 4: Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1    Konsep Dasar

2.1.1        Pengertian

Polip adalah tumor jinak yang tumbuh menonjol dan bertangkai dari selaput lendir

dibagian tubuh manusia, seperti hidung, telinga, usus, dan selaput lainnya.

Servik adalah bagian dari rahim yang paling sempit (leher rahim).

Polip servik adalah pertumbuhan jaringan servik (Stroma) yang berlebihan sehingga

tampak sebagai benjolan berwarna merah, bertangkai yang menjulur keluar dari servik.

Benjolan dapat berukuran beberapa mm hingga beberapa cm yang biasanya tampak saat

dilakukan pemeriksaan dalam. Polip servik termasuk kelainan jinak yang sering ditemukan.

(www. kesrepro.info)

Jenis polip servik

1)        Polip ektoservik yaitu polip servik dapat tumbuh dari lapisan permukaan luar servik, sering

di derita oleh wanita yang telah memasuki periode pasca-menopause, meskipun dapat pula di

derita oleh wanita produktif. Prevalensi kasus polip servik berkisar antara 2 hingga 5%

wanita.

2)        Polip endoservik yaitu pertumbuhan servik dari bagian dalam servik, biasanya pada wanita

pre menopause di atas usia 20 tahun dan mempunyai setidaknya 1 anak

(www. kesrepro.info)

2.2    Patofisiologi

Polip servik dapat menyerang lapisan permukaan luar servik (ektoservik) dan bagian

dalam servik (endoservik). Normalnya servik uteri pada nullipara dalam keadaan normal

kanalis servikalis bebas kuman, pada multipara dengan ostium uteri eksternum lebih terbuka,

batas ke atas ostium uteri internum bebas kuman.

Radang pada servik uteri, bisa terdapat pada porsio uteri diluar ostium uteri eksternum

dan / pada endoservik. Penyakit gonorea, sifilis, ulkus molle dan granuloma inguinale dan

TBC dapat ditemukan peradangan kronis pada servik.

Karena adanya peradangan yang kronis / virus memicu endoservik merespon dengan

timbulnya Adenoma-Adenoma fibroma (hiperplasia pada epitel endoservik).

Page 5: Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi

Setelah epitel endoservik tumbuh menonjol dan / bertangkai dan dapat panjang hingga

keluar dari vulva, ujungnya mengalami nekrosis serta mudah berdarah.

(Prawirohardjo,Sarwono. 2009. Ilmu Kandungan. Jakarta : YBPSP, hal: 263, 336)

2.3    Diagnosa Masalah

Keputihan merupakan manifestasi gejalan dan hampir semua penyakit kandungan. Oleh

sebab itu penyebab utamanya harus dicari dengan melakukan anamnesa, pemeriksaan

inspekulo, dan pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan diagnosa.

1)        Anamnesa keputihan (beser putih)

-       sejak kapan terjadinya

-       bagaimana hubungannya dengan menstruasi

-       apakah disertai gatal

-       apakah berbau

-       apakah bercampur darah

-       apakah disertai badan panas

-       apakah disertai nyeri bagian bawah

-       apakah kontak berdarah

-       apakah sedang hamil

2)        Pemeriksaan inspekulo

1.    Dari mana asal keputihan

-       mulut rahim

-       hanya bersifat lokal dalam vagina

2.    Bagaimana dinding vagina

-       warnanya

-       apakah terdapat bintik merah, seperti digigit nyamuk

-       apakah keputihan bergumpal/encer

-       apakah keputihan melekat pada dinding vagina

3.    Pemeriksaan Laboratorium

Penyebab keputihan yaitu infeksi, benda asing, dan keganasan dengan demikian pemeriksaan

laboratorium untuk menegakkan infeksi (trikomonas, kandidia albikan, bakteri spesifik,dll.)

Page 6: Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi

2.4    Diagnosa Potensial

Tanda ada penyakit polip servik

1.      Abnormal perdarahan vagina yang terjadi antara periode

1)        Menstruasi

2)        Setelah menopause

3)        Setelah senggama

4)        Setelah douching

2.      Polip servik bisa meradang

1)        Leukorea yang sulit disembuhkan

2)        Terasa discomfort dalam vagina

3)        Kontak berdarah

4)        Terdapat infeksi

5)        Pada pemeriksaan inspekulo dijumpai :

. jaringan bertambah

. mudah berdarah

.terdapat pada vagina bagian atas

3.      Faktor resiko

Pada wanita :

1)        DM

2)        Vaginitis berulang

3)        Servisitis

2.5    Tindakan Segera

Bila dijumpai polip servik, dokter dapat mengambil dua macam tindakan yaitu:

1.         Konservatif, yakni bila ukuran polip kecil, tidak mengganggu, dan tidak menimbulkan

keluhan (misal sering bleeding, sering keputihan). dokter akan membiarkan dan

mengobservasi perkembangan polip secara berkala.

2.          Agresif, yakni bila ukuran polip besar, ukuran membesar, mengganggu aktifitas, atau

menimbulkan keluhan. tindakan agresif ini berupa tindakan curettage atau pemotongan

tangkai polip. tindakan kauter ini bisa dilakukan dengan rawat jalan, biasanya tidak perlu

rawat inap.

-     Untuk polip-polip yang ukurannya kecil (beberapa milimeter) bisa dicoba pemberian obat

yang dimasukkan melalui vagina, untuk mengurangi reaksi radang. setelah pemberiannya

Page 7: Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi

tuntas, diperiksa lagi, apakah pengobatan tersebut ada efeknya pada polip atau tidak. jika

tidak, maka untuk pengobatannya dengan kauterisasi.

-     Bila polip mempunyai tangkai kurus, tangkainya digenggam dengan forsep polip dan diputar

beberapa kali sampai dasar polipnya terlepas dari jaringan servik dasarnya. Bila terdapat

perdarahan pervaginam abnormal, maka diperlukan curettage di RS untuk menyingkirkan

keganasan servik dan endometrium.

-     Polip yang mudah terlihat dengan tangkai yang tipis dapat disekam dengan klem arteri atau

forcep kasa dan dipluntir putus. Dianjurkan mengkauterisasi dasarnya untuk mencegah

perdarahan dan rekurensi.

-     Pasien yang mempunyai banyak polip mungkin terbaik diterapi dengan cara konisasi

sehingga setiap polip yang tidak terlihat didalam kanalis tidak akan diabaikan. Biasanya,

polipektomi cervix harus dilakukan bersama dengan suatu kuretase.

Page 8: Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi

BAB 3

TINJAUAN KASUS

I.       PENGKAJIAN

Tanggal pengkajian           : 16 November 2015                   Jam       : 10. 20 WIB

A.    DATA SUBYEKTIF

1. Identitas

Nama                   : Ny.”A“                  Nama suami    : Tn.”S”

Umur                   : 52 tahun                Umur               : 55 tahun

Agama                 : Islam                     Agama             : Islam

Suku/Bangsa       : Jawa/Indonesia      Suku/Bangsa   : Jawa/Indonesia

Pendidikan          : SMA                     Pendidikan      : SMA

Pekerjaan             : IRT                       Pekerjaan         : Wirausaha

Usia saat kawin   : 20 tahun                Penghasilan     : 2,5 juta / bulan

Jumlah anak         : 3                            Status kawin   : sah, kawin 1x

Status kawin        : sah, kawin 1x

Alamat                 : Balenrejo, Bojonegoro

                                                                       

2. Keluhan Utama

Mengalami keputihan di daerah kemaluannya

3. Riwayat Keluhan Utama

Ibu mengatakan mengalami keputihan di daerah kemaluan agak banyak, disertai gatal dan

berbau sejak 1 bulan yang lalu, ibu juga mengatakan setelah bersenggama keluar darah.

Kemudian ibu datang ke RS untuk memeriksanya

             

Page 9: Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi

4. Riwayat Menstruasi

Menarche        : 13 tahun

Teratur/Tidak  : Teratur,1 bulan sekali

 Lama              : 6-7 hari

Jumlah             : 1 hari habis 4 kotek

Sifat darah       : Cair tidak bergumpal

Disminorhoe    : Kadang – kadang

Flour albus      : Ya, sering. Kental, agak banyak, gatal, dan berbau

HPHT             : 12– 11 – 2015

5. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Anak, Nifas Yang Lalu

Hamil Persalinan Anak Nifas

Ke UkPnyl

tTmpt

Jn

sPnlg Pnylt H/M L/P BB

P

BUsia

AS

Ipnylt

1

2

3

9 bln

10

bln

9 bln

-

-

-

BPS

BPS

BPS

N

N

N

Bidan

Bidan

Bidan

-

-

-

H

H

H

P

L

L

3,1

kg

3 kg

3 kg

50

48

51

32th

29th

27th

-

-

-

-

-

-

        

6. Riwayat Ginekologi

Ibu mengatakan sebelumnya tidak pernah menderita penyakit menular seksual seperti HIV,

Infeksi pada alat - alat kandungan dan tidak ada tumor pada alat kandungan. Ibu belum

pernah melakukan pap smear

7. Riwayat Kesehatan Yang Lalu

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, penyakit

menurun seperti kencing manis, penyakit menahun seperti darah tinggi

Page 10: Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi

8. Riwayat Kesehatan Keluarga

Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak pernah ada yang  menderita penyakit menular

seperti TBC, Hepatitis, penyakit menurun seperti kencing manis, penyakit menahun seperti

darah tinggi

9. Kebiasaan

Ibu   mengatakan   bahwa   ibu   tidak   pernah   merokok,  tidak  meminum minuman

alkohol, tidak ketergantungan obat, dan tidak meminum jamu.

10. Pola Kebiasaan Sehari - hari

a.       Pola personal hygine

Ibu  mandi 3x sehari, keramas  3x seminggu,   gosok  gigi 3x sehari, ganti  baju 2x sehari,

ganti pakaian dalam 2x sehari.

b.      Pola Nutrisi

Ibu makan 3x sehari, porsi sedang habis dengan komposisi nasi,  lauk pauk, sayur bervariasi,

dan kadang buah. Minum air putih 6 – 7 gelas sehari

c. Pola Aktifitas                                                                                                                          Ibu Sebagai Ibu rumah tangga, hanya mengurus rumah, suami dan anak.

d.        Pola Eliminasi

BAB  dan  BAK  tidak  ada  gangguan. BAB  1x  sehari,  warna  kuning,  konsisten lunak.

BAK 6 – 7x sehari, warna kuning jernih.

e.       Pola Istirahat

Ibu mengatakan sering  tidur siang, tidur malam mulai jam 21.00 – 05.00 WIB. Dan tidak ada

gangguan.

f.       Pola Seksual

Ibu melakukan hubungan suami istri 3 – 4 x seminggu, pernah perdarahan setelah melakukan

hubungan.  

Page 11: Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi

B.     DATA OBYEKTIF

1.      Pemeriksaan Umum

Keadaan Umum          : Baik

Kesadaran                   : Compos Mentis

TD                               : 120 / 80 mmHg

RR                               : 20 x/menit

Nadi                            : 82 x/menit

Suhu                            : 36,6 0C

2.      Pemeriksaan fisik

Kepala Rambut warna hitam, lurus, bersih, tidak mudah

rontok, distribusi merata, kulit kepala bersih, tidak ada

cicatrix, tidak terdapat nyeri tekan maupun benjolan

abnormal.

Muka Simetris, bentuk oval, tidak ada odema, pucat

Mata Simetris, tidak oedem, conjungtiva merah muda,

sclera berwarna putih terdapat gambaran tipis

pembuluh darah, pupil isokor

Hidung Pernafasan spontan, hidung bersih tidak ada polip,

tidak ada benda asing, tidak ada secret, terdapat bulu

– bulu halus, dan tidak ada cyanosis.

Mulut Bibir lembab, tidak ada stomatitis, gigi bersih, tidak

ada karang gigi, dan lidah bersih.

Telinga Pendengaran baik, bersih, tidak ada serumen, tidak

ada benda asing, membrane tympani utuh.

Leher Tidak terdapat pembesaran kelenjar limfe dan tidak

ada pembesaran kelenjar tiroid. Tidak terdapat

bendungan vena jugularis, dan tidak ada kaku kuduk.

Dada Simetris, bentuk bulat datar, tidak ada retraksi

intercostae, tidak ada nyeri tekan, tidak ada krepitasi,

dan tidak ada jejas.

Payudara Bentuk simetris, konsistensi kenyal, putting susu

Page 12: Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi

menonjol keluar, tidak ada benjolan abnormal.

Abdomen Tidak ada bekas luka, kelainan kulit dan odema

Genetalia Penyebaran rambut pubis merata, bersih, terdapat

pengeluaran cairan putih dari vagina yang purulen,

warna kekuningan, agak banyak, bau, tidak ada lesi,

vulva dan vagina tidak ada odema  tidak ada varises,

tidak ada peradangan pada kelenjar bartholin dan

skene.

Anus Bersih, tidak ada hemoroid

Ekstremitas

      Atas

      Bawah

Tidak ada oedem kanan/kiri

Tidak ada odem kanan/kiri, tidak ada varises

3.      Pemeriksaan Khusus

Inspekulo : Adanya keputihan dari mulut rahim,warna putih, agak banyak, bau,  hanya

bersifat local, ada jaringan tambahan (polip) menjulur keluar servik uteri, berwarna cokelat,

permukaan halus.

II.    INTERPRESTASI DATA DASAR

DX         :  Ny. “A” P3A0 dengan polip servik

DS          : Ibu mengatakan keputihan sejak sebulan yang lalu, agak banyak, disertai gatal dan

bau, ibu juuga mengatakan setelah bersenggama terjadi perdarahan kemudian ibu datang ke

RS untuk memeriksakan

DO         :

Genetalia Penyebaran rambut pubis merata, bersih, terdapat

pengeluaran cairan putih dari vagina yang purulen,

warna kekuningan, agak banyak, bau, tidak ada lesi,

vulva dan vagina tidak ada odema  tidak ada varises,

tidak ada peradangan pada kelenjar bartholin dan

skene.

Inspekulo Adanya keputihan dari mulut rahim, warna putih,

agak banyak, bau, hanya bersifat lokal. Ada jaringan

tambahan (polip) menjulur keluar servik uteri

Page 13: Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi

berwarna cokelat, permukaan halus

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL

-

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

-

V.    INTERVENSI

Tujuan jangka pendek :

Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama ± 25 menit diharapkan :

1.      Ibu mampu mengungkapkan kembali apa yang dijelaskan oleh bidan

2.      Ibu merasa lebih tenang dan kecemasan ibu berkurang

3.      Ibu bersedia melakukan apa dianjurkan oleh bidan

Tujuan jangka panjang

Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan dalam waktu 1 minggu post curetage

keluhan ibu (keputihan) berkurang dan polip dapat dihilangkan.

Planning

2.      Jelaskan pada ibu hasil pemeriksaan dan kondisinya saat ini

R/ Agar ibu dan keluarganya lebih kooperatif dalam menerima asuhan yang diberikan

3.      Berikan KIE tentang personal hygiene sehubungan dengan keputihan

R/ Membantu ibu untuk selalu menjaga kebersihan diri

4.      Lakukan kolaborasi dengan dokter untuk menentukan tindakan selanjutnya

R/ Fungsi independent

5.      Anjurkan ibu MRS untuk melakukan curetage pada 20-08-2013

R/ Untuk proses penyembuhan dan pemulihan lebih cepat

6.        Dokumentasikan tindakan dan kolaborasi dengan ruangan sakinah

R/ agar bisa mempertanggung jawabkan tindakan kita

VI. IMPLEMENTASI

Page 14: Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi

Tanggal                 :16 Agustus 2013                    Jam      : 10. 20 WIB

Jam Asuhan Paraf

10.40

10.45

10.50

10.55

11.05

1.      Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan yaitu

adanya tumor jinak (polip) yang keluar di mulut rahim,

berwarna cokelat, permukaan halus

2.      Memberikan KIE tentang personal hygiene yang baik dan

benar yaitu dengan sering ganti celana dalam minimal 2 – 4

x per hari, sebaiknya memakai celana dalam yang berbahan

dari kain katun agar mudah menyerap keringat dan tidak

lembab, setelah BAB / BAK cebok menggunakan air bersih

dari arah depan ke belakang agar tidak terkotaminasi,

kemudian mengeringkan terlebih dahulu sebelum memakai

celana dalam.

3.      Melakukan kolaborasi dengan dokter SpoG untuk

menentukan tindakan selanjutnya Pro currate

4.      Menganjurkan ibu MRS untuk melakukan curetage besok

tanggal 20 Agustus 2013

5.      Dokumentasikan tindakan dan kolaborasi dengan ruangan

sakinah

VII.          EVALUASI

Tanggal     :16 Agustus 2013                                            Jam      : 11.06 WIB

S        :  Ibu mengatakan lebih tenang setelah mendapatkan penjelasan tentang kondisinya saat ini

             Ibu bersedia menjalani anjuran bidan (dilakukan curetage)

 O       :  Ibu tampak lebih tenang dan dapat menerima tindakan yang akan dilakukan

 A       :  Ny.”A” P3A0 dengan polip servik dengan tujuan jangka pendek teratasi

 P       :  Antar pasien dan rekam medik  keruang sakinah untuk MRS

BAB 4

Page 15: Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi

PENUTUP

4.1.      Kesimpulan

Setelah dilakukan asuhan kebidan pada Ny. A” P3 A0 Dengan polip servik, di dapatkan

kesamaan antara teori dan kasus yaitu Ny. “A” di diagnosa mengalami polip servik karena

mengalami keputihan yang abnormal (banyak, bau, kuning), terjadi kontak darah saat

bersenggama, pada pemeriksaan inspekulo terdapat jaringan baru (polip) yang keluar dari

mulut rahim berwarna cokelat, permukaan halus.

Didalam kasus Ny. “A” P3 A0 Dengan polip servik tidak terdapat kesenjangan antara

kasus dam teori. Selain itu, ibu diharapkan selalu melakukan vulva hygiene seperti ganti

pembalut dan celana dalam agar tidak timbul infeksi. Kemudian anjurkan ibu untuk

melakukan currate pada tanggal 17 Agustus 2015, untuk proses penyembuhan dan pemulihan

lebih cepat. Dengan demikian, kasus pada ibu dapat segera teratasi.

4.2. Saran

4.2.1. Bagi Mahasiswa

Mahasiswa hendaknya dapat mengaplikasikan antara ilmu pengetahuan logika dan ilmu

dalam melakukan dan menerapkan asuhan kebidanan yang baik dan benar

4.2.2. Bagi Lahan Praktek

Dapat menyesuaikan antara teori dan praktek dan dapat meningkatkan pelayanan terutama

dalam mencegah kematian pada ibu.

Page 16: Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi

DAFTAR PUSTAKA

(www. kesrepro.info)

(Prawirohardjo,Sarwono.2009.Ilmu Kandungan.Jakarta : YBPSP,hal:263,336)

www.google.com