ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY....

93
ASUHAN K PADA N PERDA DI RSU Diajukan PROGRA SEKOLAH TIN KEBIDANAN GANGGUAN REPRO NY. R UMUR 34 TAHUN P 1 A 0 DENG ARAHAN UTERUS DISFUNGSION U ASSALAM GEMOLONG SRAGE KARYA TULIS ILMIAH n untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Ak pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh : Alviani Antika Navitarisa NIM B13002 AM STUDI DIPLOMA III KEBIDA NGGI ILMU KESEHATAN KUSUM SURAKARTA 2016 ODUKSI GAN NAL EN khir ANAN MA HUSADA

Transcript of ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY....

Page 1: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI

PADA NY. R UMUR 34

PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL

DI RSU ASSALAM GEMOLONG SRAGEN

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI

PADA NY. R UMUR 34 TAHUN P1A0 DENGAN

PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL

DI RSU ASSALAM GEMOLONG SRAGEN

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

Alviani Antika Navitarisa

NIM B13002

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2016

ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI

DENGAN

PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL

DI RSU ASSALAM GEMOLONG SRAGEN

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

Page 2: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI

PADA NY. R UMUR 34 TAHUN P1A0 DENGAN

PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL

DI RSU ASSALAM GEMOLONG SRAGEN

Disusun Oleh :

Alviani Antika Navitarisa

NIM B13002

Telah diperiksa dan disetujui

Pada tanggal 8 Juni 2016

Pembimbing

Kartika Dian Listyaningsih, SST., M.Sc

NIK. 200884032

Page 3: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

iii

HALAMAN PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI

PADA NY. R UMUR 34 TAHUN P1A0 DENGAN

PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL

DI RSU ASSALAM GEMOLONG SRAGEN

Karya Tulis Ilmiah

Disusun Oleh :

Alviani Antika Navitarisa

NIM B13002

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Program Studi Diploma III Kebidanan

Pada tanggal 30 Juni 2016

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Mengetahui,

Ka. Prodi D III Kebidanan

Siti Nurjanah, SST., M.Keb

NIK. 201188093

Penguji II

Kartika Dian Listyaningsih, SST., M.Sc

NIK. 200884032

Penguji I

Deny Eka Widyastuti, SST., M.Kes

NIK. 201188075

Page 4: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul: “Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi

pada Ny. R Umur 34 tahun P1A0 dengan Perdarahan Uterus Disfungsional di RSU

Assalam Gemolong Sragen”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud

untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program

Studi Diploma III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Wahyu Rima Agustin, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Ketua STIKes Kusuma

Husada Surakarta.

2. Ibu Siti Nurjanah, SST., M.Keb, selaku Ketua Program Studi Diploma III

Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Deny Eka Widyastuti, SST., M.Kes, selaku Penguji I yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada

penulis.

4. Ibu Kartika Dian L, SST., M.Sc selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada

penulis.

5. Ibu dr. Wiwiek Irawati., M.Kes, selaku direktur RSU Assalam Gemolong

Sragen yang telah memberi ijin kepada penulis untuk pengambilan data awal

dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah.

6. Ny. R yang bersedia menjadi responden dalam pengambilan studi kasus.

7. Seluruh Dosen dan Staff Prodi Diploma III Kebidanan STIKes Kusuma

Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Page 5: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

v

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juni 2016

Penulis

Page 6: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

vi

Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2016

Alviani Antika Navitarisa

B13002

ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.R UMUR

34 TAHUN P1A0 DENGAN PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL

DI RSU ASSALAM GEMOLONG SRAGEN

xi + 77 halaman + 11 lampiran

INTISARI

Latar Belakang Angka kejadian perdarahan uterus disfungsional (PUD) cukup

tinggi tetapi karena PUD pulih sendiri tanpa pengobatan, yang tercatat hanya PUD

berat yang sering kali mencapai keadaan kegawatdaruratan hal ini disebabkan

keengganan pada wanita usia perimenarche untuk menjalani pemeriksaan. Hasil

studi pendahuluan yang dilakukan penulis pada tanggal 9 November 2015 data

bulan Oktober 2014 hingga Oktober 2015 di RSU Assalam Gemolong Sragen

didapatkan 120 kasus gangguan reproduksi yang meliputi perdarahan uterus

disfungsional sebanyak 32,5 %.

Tujuan Studi Kasus Melaksanan asuhan kebidanan gangguan reproduksi dengan

perdarahan uterus disfungsional dengan menggunakan pendekatan 7 langkah

manajemen kebidanan menurut Hellen Varney.

Metodologi Penelitian Jenis studi kasus yang digunakan pada pengambilan data

ini yaitu deskriptif yang berlokasi di RSU Assalam Gemolong Sragen dengan

menggunakan format manajemen kebidanan 7 langkah Varney dengan

pengumpulan data menggunakan data primer dan sekunder.

Hasil Studi Kasus Setelah dilaksanakan Asuhan Kebidanan selama 4 hari dan

sudah dilakukan tindakan operatif keadaan ibu baik, ibu sudah tidak cemas dan

gelisah, serta perdarahan sudah berhenti.

Kesimpulan Setelah dilakukan pengkajian, interpretasi data, diagnosa potensial,

tindakan segera, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pada ibu gangguan

reproduksi dengan peradarahan uterus disfungsional perawatan selama 4 hari

pasien sudah dalam keadaan baik. Tidak terdapat kesenjangan antara teori dan

pelaksanaan studi kasus.

Kata Kunci Asuhan kebidanan, gangguan reproduksi, perdarahan uterus

disfungsional

Kepustakaan 31 literatur (tahun 2005 s/d 2015)

Page 7: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

vii

MOTTO

1. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan

sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah

hendaknya kamu berharap (QS. Al-Insyirah : 7-8)

2. Berangkat dengan penuh keyakinan, berjalan dengan penuh keikhlasan,

istiqomah dalam menghadapi cobaan (Muhammad Zainuddin Abdul Madjid)

3. Ikhlas menerima kesalahan dan belajar dari setiap kesalahan, karena itu

yang akan menjadikanmu kuat dalam menjalani kehidupan.

PERSEMBAHAN

Syukur Alhamdulillah, dengan segala kerendahan hati, Karya Tulis Ilmiah ini

penulis persembahkan untuk :

1. Ayah ibu tercinta, motivator terbesar dalam hidupku yang tak pernah jemu

mendoakan dan menyayangiku.

2. Adikku tersayang dan keluarga lain terima kasih atas dukungan dan

doanya.

3. Ibu Riadini Wahyu Utami, SST., MPH dan Ibu Kartika Dian L, SST.,

M.Sc selaku pembimbing Proposal dan Karya Tulis Ilmiah terima kasih telah

membimbingku dengan sabar dan selalu memberikan semangat.

4. Dosen-dosen yang telah menjadi orang tua keduaku, yang namanya tak

bisa ku sebutkan satu persatu yang selalu memberikan motivasi, selalu peduli

dan perhatian, ucapan terima kasih yang tak terhingga atas ilmu yang telah

kalian berikan.

5. Teman-teman seperjuangan, mari kita lanjutkan perjuangan kita, be

professional midwife, mengabdi kepada masyarakat.

6. Almamater tercinta

.

Page 8: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

Nama

Tempat / Tanggal Lahir

Agama

Jenis Kelamin

Alamat

Riwayat Pendidikan

1. SD N Kleco 1 Surakarta

2. SMP Regina Pacis Surakarta

3. SMA Murni Surakarta

4. D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

viii

CURICULUM VITAE

: Alviani Antika Navitarisa

Tempat / Tanggal Lahir : Klaten / 2 Maret 1995

: Islam

: Perempuan

: Mangurejo 2/1 Ngesrep, Ngemplak, Boyolali

SD N Kleco 1 Surakarta LULUS TAHUN 2007

SMP Regina Pacis Surakarta LULUS TAHUN 2010

SMA Murni Surakarta LULUS TAHUN 2013

D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada ANGKATAN TAHUN 2013

: Mangurejo 2/1 Ngesrep, Ngemplak, Boyolali

LULUS TAHUN 2007

LULUS TAHUN 2010

LULUS TAHUN 2013

ANGKATAN TAHUN 2013

Page 9: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iii

KATA PENGANTAR ........................................................................... iv

INTISARI .............................................................................................. vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................ vii

CURICULUM VITAE .......................................................................... viii

DAFTAR ISI .......................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................ 1

B. Perumusan Masalah ................................................................ 3

C. Tujuan Studi Kasus ................................................................. 3

D. Manfaat Studi Kasus ............................................................... 5

E. Keaslian Studi Kasus .............................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis ............................................................................ 7

B. Teori Manajemen Kebidanan ................................................. 20

C. Data Perkembangan ................................................................ 34

D. Landasan Hukum .................................................................... 35

BAB III METODOLOGI

A. Jenis Studi Kasus .................................................................... 37

B. Lokasi Studi Kasus ................................................................. 37

C. Subjek Studi Kasus ................................................................. 37

D. Waktu Studi Kasus ................................................................. 38

E. Instrumen Studi Kasus ............................................................ 38

F. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 38

Page 10: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

x

G. Alat yang Dibutuhkan ............................................................. 41

H. Jadwal Penelitian .................................................................... 42

BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. TinjauanKasus ........................................................................ 43

B. Pembahasan ............................................................................ 67

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 74

B. Saran ....................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Riwayat kehamilan, Persalinan, Nifas ........................................ 45

Page 12: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Tata laksana penanganan dysfunctional uterine bleeding ........... 15

Page 13: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

xiii

DAFTAR LAMPIRAN Studi Kasus

Lampiran 1. Jadwal Penelitian (dalam bentuk tabel)

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 6. Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 7. Surat Persetujuan Responden (Informed Consent)

Lampiran 8. Lembar Observasi

Lampiran 9. Satuan Acara Penyuluhan

Lampiran 10. Dokumentasi Studi Kasus (foto)

Lampiran 11. Lembar Konsultasi

Page 14: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental dan sosial

yang utuh dan bukan hanya tidak ada penyakit atau kelemahan dalam

segala hal yang berhubungan dengan sistem reproduksi dan fungsi-

fungsinya serta prosesnya. Pemeliharaan kesehatan reproduksi dilakukan

melalui pencegahan dan penyelesaian masalah kesehatan reproduksi

(Nugroho, 2012). Hampir semua wanita pernah mengalami gangguan haid

selama hidupnya. Gangguan haid ini dapat berupa siklus haid yang

memanjang atau memendek, maupun perdarahan yang abnormal.

(Baradero dkk, 2006; Baziad, 2008). Di antara jenis gangguan haid atau

perdarahan yang paling membutuhkan kecermatan penanganan ialah

perdarahan uterus disfungsional karena pada keadaan ini tidak dijumpai

kelainan organik. Data di beberapa negara industri (Amerika dan Inggris)

menyebutkan bahwa seperempat penduduk perempuan dilaporkan pernah

mengalami menoragia, 21% mengeluh siklus haid memendek, 17%

mengalami perdarahan antar haid dan 6% mengeluh perdarahan pasca

senggama (Baziad, 2008; Prawirohardjo, 2011).

Di Indonesia belum ada angka yang menyebutkan mengenai

kejadian perdarahan uterus disfungsional (Wiknjosastro, 2009).

Sebenarnya angka kejadian perdarahan uterus disfungsional (PUD) cukup

tinggi karena terjadi hampir pada semua wanita. Tetapi karena sebagian

Page 15: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

2

PUD pulih sendiri tanpa pengobatan, yang tercatat hanya PUD berat yang

sering kali mencapai keadaan kegawatdaruratan. Hal ini terjadi 10% dari

seluruh kunjungan ginekologik. Sekitar 4% berusia kurang dari 20 tahun,

39% berusia diatas 40 tahun dan sisanya berada pada usia reproduksi.

Kejadian PUD pada usia kurang dari 20 tahun sesungguhnya jauh lebih

besar daripada yang dilaporkan. Hal ini disebabkan oleh adanya

keengganan pada wanita usia perimenarche untuk menjalani pemeriksaan

(Baziad, 2008).

Salah satu kewenangan bidan adalah melakukan asuhan pada

gangguan sistem reproduksi wanita dengan perdarahan uterus

disfungsional. Berdasarkan Permenkes Nomor 1464 tahun 2010 mengenai

izin dan penyelenggaraan praktik bidan, disebutkan bahwa bidan

mempunyai kewenangan dalam memberikan pelayanan kesehatan

reproduksi sehingga bidan perlu memiliki pengetahuan mengenai tanda

gejala serta penatalaksanaan gangguan kesehatan reproduksi dalam hal ini

perdarahan uterus disfungsional.

Penatalaksanaan kasus perdarahan uterus disfungsional sebaiknya

dilakukan di rumah sakit. RSU Assalam sebagai salah satu rumah sakit di

Kabupaten Sragen melayani berbagai macam pelayanan, salah satunya

adalah permasalahan kesehatan reproduksi yaitu perdarahan uterus

disfungsional. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan penulis pada

tanggal 9 November 2015 data bulan Oktober 2014 hingga Oktober 2015

didapatkan 120 kasus gangguan reproduksi yang meliputi perdarahan

Page 16: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

3

uterus disfungsional sebanyak 39 (32,5 %), amenorhea sebanyak 31 kasus

(25,8%), mioma uteri sebanyak 20 kasus (16,7%), menoragia sebanyak 15

kasus (12,5%), oligomenorhea sebanyak 8 kasus (6,67%), metroragia

sebanyak 7 kasus (5,83%).

Berdasarkan data di atas perdarahan uterus disfungsional

menempati urutan pertama penyakit gangguan reproduksi, maka penulis

tertarik untuk menyusun studi kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan

Gangguan Reproduksi pada Ny. R Umur 34 tahun P1A0 dengan

Perdarahan Uterus Disfungsional di RSU Assalam Gemolong Sragen”

sehingga bidan mampu memberikan asuhan kebidanan yang komprehensif

untuk meminimalkan komplikasi bila menemui kasus serupa.

B. Perumusan Masalah

Bagaimana penatalaksanaan asuhan kebidanan gangguan

reproduksi pada Ny. R umur 34 tahun P1A0 dengan Perdarahan Uterus

Disfungsional di RSU Assalam Gemolong Sragen?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Diperolehnya pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan

kebidanan dengan menggunakan pedekatan proses manajemen

kebidanan pada pasien dengan Perdarahan Uterus Disfungsional di

RSU Assalam Gemolong Sragen.

Page 17: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

4

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mampu :

1) Melaksanakan pengkajian dengan menyimpulkan semua data

yang diperlukan pada pasien dengan perdarahan uterus

disfungsional

2) Melakukan interpretasi data dasar pada pasien dengan

perdarahan uterus disfungsional

3) Merumuskan diagnosa potensial pada pasien dengan

perdarahan uterus disfungsional

4) Melakukan antisipasi segera pada pasien dengan perdarahan

uterus disfungsional

5) Merencanakan asuhan yang menyeluruh pada pasien dengan

perdarahan uterus disfungsional

6) Melaksanakan perencanaan secara efisiensi pada pasien dengan

perdarahan uterus disfungsional

7) Melakukan evaluasi pada pasien dengan perdarahan uterus

disfungsional

b. Mahasiswa mampu menganalisis kesenjangan antara teori dan

kasus nyata dilapangan termasuk faktor pendukung dan

penghambat pada pasien dengan perdarahan uterus disfungsional.

Page 18: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

5

D. Manfaat

1. Bagi Peneliti

Dapat menambah pengetahuan dan wawasan yang berkaitan dengan

asuhan kebidanan gangguan reproduksi dengan perdarahan uterus

disfungsional melalui pendekatan manajemen kebidanan Varney.

2. Bagi Profesi

Hasil studi kasus ini dapat dimanfaatkan sebagai pertimbangan dalam

pemberian pelayanan kebidanan khususnya pada asuhan kebidanan

gangguan reproduksi dengan perdarahan uterus disfungsional.

3. Bagi Institusi

Dapat dimanfaatkan sebagai referensi dalam pemberian materi

perkuliahan asuhan kebidanan gangguan reproduksi dengan

perdarahan uterus disfungsional.

4. Bagi Instansi

Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pemberian

pelayanan kebidanan khususnya pada asuhan kebidanan gangguan

reproduksi dengan perdarahan uterus disfungsional.

E. Keaslian

Studi kasus mengenai perdarahan uterus disfungsional sudah

pernah dilakukan oleh:

Nuaryalstonia (2014) Program DIII Kebidanan Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret dengan judul “Asuhan Kebidanan Gangguan

Sistem Reproduksi Wanita pada Ny.S P3A0 dengan Perdarahan Uterus

Page 19: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

6

Disfungsional di RSUD Sukoharjo”. Keluhan utama ibu mengatakan

perdarahan selama 14 hari. Pemeriksaan dalam didapatkan pengeluaran

darah dengan sedikit stolsel USG menunjukkan tidak ada kelainan

ginekologis. Dilakukan curretase pada hari ke – 3 pasien datang.

Diberikan terapi precurretase (antifibrinotik, antibiotik dan anestesi) dan

postcurretase (antibiotik, analgesik dan roborantia).

Perbedaan studi kasus yang penulis lakukan dengan keaslian studi

kasus terletak pada lokasi, waktu dan subjek. Sedangkan persamaan studi

kasus terletak pada asuhan yang diberikan. Memberikan asuhan kebidanan

gangguan reproduksi dengan perdarahan uterus disfungsional.

Page 20: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis

1. Kesehatan Reproduksi

Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental dan

sosial yang utuh dan bukan hanya tidak ada penyakit atau kelemahan

dalam segala hal yang berhubungan dengan sistem reproduksi dan

fungsi-fungsinya serta prosesnya (Nugroho, 2012). Menurut

Prawirohardjo (2011) salah satu bentuk gangguan reproduksi pada

wanita adalah gangguan menstruasi. Gangguan menstruasi dalam

masa reproduksi digolongkan menjadi gangguan jumlah darah dan

lamanya haid, gangguan siklus haid, gangguan perdarahan di luar

siklus haid, serta gangguan lain yang berhubungan dengan haid.

2. Menstruasi

Menstruasi adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari

uterus disertai pelepasan endometrium (Maryanti dan Majestika, 2009;

Nugroho, 2012). Menurut Prawirohardjo (2011) haid merupakan hasil

kerja sama yang sangat rapi dan baku dari sumbu hipotalamus-

hipofisis-ovarium (sumbu H-H-O).

Page 21: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

8

8

Menstruasi dikatakan normal bila didapatkan siklus menstruasi

tidak kurang dari 24 hari dan tidak melebihi 35 hari, lama menstruasi

3-7 hari, dengan jumlah darah selama menstruasi berlangsung tidak

melebihi 80 ml, serta ganti pembalut 2-6 per hari (Prawirohardjo,

2011). Siklus menstruasi dibagi dalam 3 fase, yaitu:

a. Fase Folikuler

Fase folikuler dimulai dari hari ke-1 sampai sesaat sebelum

kadar LH meningkat dan terjadi pelepasan sel telur (ovulasi). Pada

pertengahan fase folikuler, kadar FSH sedikit meningkat sehingga

merangsang pertumbuhan sekitar 3-30 fokikel yang masing-masing

mengandung 1 sel telur. Tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh

(folikel de Graaf) dan yang lainnya hancur. Pada suatu siklus,

sebagian endometrium dilepaskan sebagai respon penurunan kadar

estrogen dan progesteron. Endometrium terdiri dari 3 lapisan.

Lapisan paling atas dan lapisan tengah dilepaskan, sedangkan

lapisan dasarnya tetap dipertahankan dan menghasilkan sel-sel baru

untuk kembali membentuk kedua lapisan yang telah dilepaskan.

Perdarahan menstruasi berlangsung selama 3-7 hari, rata-rata 5 hari

(Yanti, 2011).

b. Fase Ovulatoir

Fase ovulatoir dimulai ketika kadar LH meningkat dan

pada fase ini dilepaskan sel telur. Sel telur biasanya dilepaskan

dalam waktu 16-32 jam setelah terjadi peningkatan kadar LH.

Page 22: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

9

Folikel yang matang akan menonjol dari permukaan ovarium,

akhirnya pecah dan melepaskan sel telur. Pada saat ovulasi ini

beberapa wanita merasakan nyeri tumpul pada perut bagian

bawahnya, yang berlangsung selama beberapa menit sampai

beberapa jam (Yanti, 2011).

c. Fase Luteal

Fase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama

sekitar 14 hari. Setelah melepaskan telurnya, folikel yang pecah

kembali menutup dan membentuk korpus luteum yang

menghasilkan sejumlah besar progesteron. Progesteron

menyebabkan suhu tubuh sedikit meningkat selama fase luteal dan

tetap tinggi sampai siklus yang baru dimulai. Peningkatan suhu bisa

digunakan untuk memperkirakan terjadinya ovulasi. Setelah 14

hari, korpus luteum akan hancur dan siklus yang baru akan dimulai,

kecuali jika terjadi pembuahan. Jika telur dibuahi, korpus luteum

akan menghasilkan HCG (human chorionic gonadotropin) untuk

menghasilkan progesteron sampai janin bisa menghasilkan

hormonnya sendiri (Yanti, 2011).

3. Perdarahan Uterus Disfungsional (PUD)

a. Pengertian

Perdarahan uterus disfungsional adalah perdarahan uterus

abnormal (jumlah, frekuensi dan lamanya) yang terjadi baik di

dalam maupun di luar siklus haid dan merupakan gejala klinis

Page 23: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

10

yang semata-mata karena suatu gangguan fungsional mekanisme

kerja poros hipotalamus-hipofisis-ovarium-endometrium tanpa

adanya kelainan organik alat reproduksi (Baziad, 2008; Mansjoer

dkk, 2007).

Dysfungtional uterine bleeding merupakan gangguan

perdarahan yang terjadi tanpa adanya kelainan organis dan

semata-mata berhubungan dengan psycho-hypothalamo-pytuitary

ovarial axis (Manuaba, 2008). Perdarahan uterus disfungsional

adalah perdarahan dari uterus yang banyak atau tidak teratur tanpa

penyebab yang jelas (Baradero dkk, 2007).

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat

disimpulkan bahwa perdarahan uterus disfungsional adalah

perdarahan abnormal yang terjadi baik di dalam maupun di luar

siklus haid yang disebabkan oleh gangguan fungsional

mekanisme kerja hipotalamus-hipofisis-ovarium-endometrium.

b. Etiologi

Perdarahan uterus disfungsional dapat terjadi pada siklus

ovulasi maupun anovulasi yang sebagian besar disebabkan oleh

gangguan fungsi mekanisme kerja poros hipotalamus – hipofisis –

ovarium – endometrium (Prawirohardjo, 2011). Perdarahan uterus

disfungsional disebabkan oleh adanya kelainan hormon yang

mempengaruhi pengendalian sistem reproduksi oleh hipotalamus

dan kelenjar hipofisis (Nugroho dan Bobby, 2014).

Page 24: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

11

c. Patofisiologi

Menurut Baziad dkk (2008) perdarahan uterus

disfungsional dapat terjadi pada siklus ovulatorik, anovulatorik

maupun pada keadaan dengan folikel persisten.

1) PUD pada siklus ovulatorik

Perdarahan yang terjadi pada siklus ovulatorik

berbeda dari perdarahan pada suatu haid yang normal.

Dibedakan dalam tiga jenis, yaitu :

a) Perdarahan pada pertengahan siklus

Perdarahan yang terjadi biasanya sedikit, singkat

dan dijumpai pada pertengahan siklus. Penyebabnya

adalah rendahnya kadar estrogen.

b) Perdarahan akibat gangguan penglepasan endometrium

Perdarahan yang terjadi biasanya banyak dan

memanjang. Keadaan ini disebabkan oleh adanya korpus

luteum persisten dan kadar estrogen rendah, sedangkan

progesteron terus terbentuk.

c) Perdarahan bercak (spotting) prahaid dan pascahaid

Pada masa prahaid perdarahan ini disebabkan

oleh insufisiensi korpus luteum sedangkan pada masa

pascahaid disebabkan oleh defisiensi estrogen, sehingga

regenerasi endometrium terganggu.

Page 25: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

12

2) PUD pada siklus anovulatorik

Perdarahan jenis ini sering dijumpai pada masa

reproduksi dan pada masa perimenopause. Dasar perdarahan

pada keadaan ini adalah tidak adanya ovulasi karena tidak

terbentuk korpus luteum. Dengan demikian siklus ini

dipengaruhi oleh keadaan defisiensi progesteron dan

kelebihan estrogen.

Penyebabnya diduga adanya gangguan regulasi

sentral akibat adanya faktor psikis. Tetapi pada umumnya

sekresi gonadotropin tidak terganggu. Perdarahan yang

terjadi dapat normal, sedikit atau banyak dengan siklus yang

teratur atau tidak teratur.

3) PUD pada keadaan folikel persisten

Keadaan ini sering dijumpai pada masa

perimenopause dan jarang pada masa reproduksi.

Endometrium secara menetap dipengaruhi oleh estrogen,

sehingga terjadi hiperplasia endometrium, baik jenis

adenomatosa maupun atipik. Jenis ini sering menjadi

pembakal keganasan endometrium, sehingga memerlukan

penanganan yang seksama. Setelah folikel tidak mampu lagi

membentuk estrogen, maka akan terjadi perdarahan lucut

estrogen.

Page 26: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

13

d. Faktor risiko

Perdarahan uterus disfungsional paling banyak dijumpai

pada usia perimenarche, usia reproduksi dan usia perimenopause

(Baziad, 2008). Selain itu, stress yang dihadapi dalam kehidupan

sehari-hari, baik di dalam maupun di luar pekerjaan, kejadian-

kejadian yang mengganggu keseimbangan emosional seperti

kecelakaan, kematian dalam keluarga, pemberian obat penenang

terlalu lama dapat menyebabkan perdarahan anovulatoar

(Wiknjosastro, 2009).

e. Keluhan subjektif

Keluhan dapat bervariasi dari ringan sampai berat dan

tidak jarang menyebabkan frustasi bagi penderita (Prawirohardjo,

2011). Keluhan yang biasa dikemukakan oleh penderita

perdarahan uterus disfungsional adalah mengalami perdarahan di

luar atau sewaktu mestruasi dalam jumlah yang banyak dan dalam

jangka waktu yang lama (Wiknjosastro, 2009).

f. Tanda Klinis

Perdarahan uterus disfungsional menggambarkan

spektrum pola perdarahan uterus abnormal yang dapat terjadi

setiap saat dan tidak terduga seperti perdarahan akut dan banyak,

serta perdarahan irreguler (Prawirohardjo, 2011).

Page 27: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

14

g. Diagnosis

Langkah pertama adalah menyingkirkan kelainan organik.

Pada anamnesis, perlu diketahui usia menarche, siklus haid

setelah menarche, lama dan jumlah darah haid, serta latar

belakang kehidupan keluarga dan latar belakang emosionalnya.

Pada pemeriksaan fisik umum dinilai adanya hipo/hipertiroid dan

gangguan hemostatis seperti petekie. Pemeriksaan ginekologi

dilakukan untuk menyingkirkan adanya kelaian organik seperti

perlukaan genitalia, erosi/radang atau polip serviks, maupun

mioma uteri. Diagnosis ditegakkan berdasarkan pengukuran suhu

basal badan atau pemeriksaan hormon FSH dan LH (Mansjoer,

dkk, 2007). Selain itu untuk mengkaji masalah struktur dan

keganasan, dapat dilakukan USG (Baziad, 2008).

h. Prognosis

Bila perdarahan yang terjadi benar-benar disfungsional,

bukan karena kelainan organik, maka dalam masa 48-72 jam

pengobatan perdarahan akan berhenti. Dalam 2-3 hari kemudian

akan terjadi perdarahan lucut selama 4-6 hari (Baziad, 2008).

Pada masa pubertas kemungkinan keganasan kecil sekali dan ada

harapan bahwa lambat laun keadaan menjadi normal dan siklus

haid menjadi ovulatoar, namun pada wanita dewasa terutama

dalam masa premenopause dengan perdarahan tidak teratur,

Page 28: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

15

mutlak diperlukan kerokan untuk menentukan ada tidaknya tumor

ganas (Wiknjosastro, 2009).

i. Penatalaksanaan

Gambar 2.1 Tata laksana penanganan dysfunctional uterine bleeding menurut

Manuaba (2008)

Dysfunctional Uterine Bleeding

Ovulatoir :

→ Korpus luteum persisten

→ Korpus luteum

insufisiensi

Anovulatoir:

→ Graaf folikel tanpa ovulasi

Laboratorium

penunjang:

→ Lab. Dasar

→ L.F. test

→ Faal ginjal

→ Faal hemostatis

Diagnosis :

→ Anamnesis

→ Pemeriksaan fisik

→ D & C - PA

Pengobatan umum :

→ Infus-transfusi

→ Suportif vit

→ Preparat Fe

Virgin :

→ Rectal toucher

spekulum hidung

Sudah kawin

Dilatasi-kuretase

→ Pemeriksaan PA

→ Suportif vit.

→ Hormonal / 3-6 bulan

Hormonal :

→ Estrogen, progesteron

→ Oral pil 3-6 bulan

→ Testosteron

Hiperterektomi :

→ Pertimbangan :

• Umur, paritas

• Hasil PA

• DUB berulang

Gagal Berhasil :

→ Oral pil 3-6 bulan

Laparoskopi :

→ Polikistik ovarii

→ Wedge reseksi

Page 29: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

16

j. Terapi atau pengobatan

Terdapat beberapa macam pengobatan atau terapi

perdarahan uterus disfungsional yaitu dengan medikamentosa dan

dilatasi kuret.

1) Pengobatan medikamentosa hormonal

a) Kombinasi estrogen-progesteron

Perdarahan akut dan banyak akan membaik bila

diobati dengan kombinasi estrogen dan progesteron

dalam bentuk pilkontrasepsi. Dosis dimulai dengan 2x1

tablet selama 5-7 hari dan setelah terjadi perdarahan

lucut dilanjutkan 1x1 tablet selama 3-6 siklus. Dapat pula

diberikan dengan dosis tapering 4x1 tablet selama 4 hari,

diturunkan dosis menjadi 3x1 tablet selama 3 hari, 2x1

tablet selama 2 hari, 1x1 tablet selama 3 minggu

kemudian berhenti tanpa obat selama 1 minggu,

dilanjutkan pil kombinasi 1x1 tablet selama 3 siklus

(Prawirohardjo, 2011).

b) Estrogen

Terapi estrogen dapat diberikan dalam 2 bentuk,

intravena atau oral, tetapi sediaan intravena sulit

didapatkan di Indonesia. Pemberian estrogen oral dosis

tinggi cukup efektif untuk mengatasi PUD, yaitu

estrogen konjugasi dengan dosis 1,25 mg atau 17 β

Page 30: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

17

estradiol 2 mg setiap 6 jam selama 24 jam. Setelah

perdarahan berhenti dilanjutkan dengan pemberian pil

kontrasepsi kombinasi. Rasa mual bisa terjadi pada

pemberian terapi estrogen (Prawirohardjo, 2011).

c) Progestin

Pertimbangan di sini bahwa sebagian besar

perdarahan fungsional bersifat anovulator sehingga

pemberian progesteron dapat menyeimbangkan pengaruh

estrogen terhadap endometrium (Wiknjosastro, 2009).

Progestin diberikan selama 14 hari kemudian berhenti

tanpa obat selama 14 hari, diulang selama 3 bulan.

Progestin biasanya diberikan bila ada kontraindikasi

terhadap estrogen. Saat ini tersedia beberapa sediaan

progestin oral yang biasa digunakan yaitu medroksi

progesteron asetat (MPA) dengan dosis 2x10 mg,

noretisteron asetat dosis 2x5 mg, didrogesteron dosis

2x10 mg dan normegestrol asetat dosis 2x5 mg

(Prawirohardjo, 2011).

d) Androgen

Merupakan pilihan lain bagi penderita yang tidak

cocok dengan estrogen dan progesteron. Sediaan yang

dapat dipakai antara lain adalah proprionas

testoterondan metil testoteron. Androgen mempunyai

Page 31: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

18

efek baik terhadap perdarahan yang disebabkan

hiperplasia endometrium. Namun terapi ini tidak dapat

digunakan terlalu lama mengingat bahaya virilisasi.

Dapat diberikan proprionas testoteron 50 mg

intramuskulus yang dapat diulangi 6 jam kemudian dan

metil testoteron 5 mg sehari (Wiknjosastro, 2009).

2) Pengobatan dengan senyawa antiprostaglandin

Antiprostaglandin seperti asam mefenamat dapat

mengurangi jumlah perdarahan pada penderita dengan

perdarahan uterus disfungsional. Asam mefenamat sangat

dianjurkan terutama pada penderita yang memiliki

kontraindikasi terhadap pemakaian hormon estrogen maupun

progesteron. Pemberian asam mefenamat adalah per oral

dengan dosis 3x500 mg per hari. Selain asam mefenamat,

ibuprofen dapat diberikan dengan dosis 600-1200 mg per hari.

Ibuprofen dan asam mefenamat termasuk dalam kelompok obat

antiinflamasi non steroid (NSAID) yang dapat memperbaiki

hemostasis endometrium dan mampu menurunkan jumlah

darah haid 20 – 50 % (Baziad, 2008 ; Prawirohardjo. 2011).

3) Pengobatan dengan senyawa antifibrinolitik

Endometrium merupakan salah satu organ dengan

aktivitas fibrinolisis yang tinggi. Proses ini terjadi akibat

adanya aktivitas enzimatik dari plasmin atau plasmonogen

Page 32: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

19

sehingga terjadi degradasi fibrin, fibriogen dan beberapa

protein lainnya. Kadar plasminogen pada endometrium yang

lebih tinggi dari normal dapat dihambat oleh asam traneksamat

dan asam aminokaproat. Dosis yang diberikan adalah 4 gram

per hari, dibagi dalam 4 kali pemberian selama 4-7 hari dan

dapat diulang pada setiap siklus. Asam traneksamat

menghambat plasminogenn secara reversibel dan bila diberikan

saat haid mampu menurunkan jumlah perdarahan 40-50 %

(Baziad, 2008 ; Prawirohardjo, 2011).

4) Pengobatan operatif

Untuk tujuan menghentikan perdarahan, tindakan curretase

ternyata berhasil mengatasi keadaan 40-60% kasus PUD.

Tetapi tindakan curretase bukan merupakan pilihan utama

dalam penatalaksanaan PUD karena tindakan ini

menyelesaikan proses pada organ sasaran tanpa melihat

patofisiologinya. Dipihak lain, pada penderita yang belum

menikah, apabila tidak terpaksa, tindakan curretase tidak

dianjurkan. Sebaliknya pada usia perimenopause tindakan

curretase ini masih mempunyai tempat apabila selain untuk

maksud diagnostik juga untuk keperluan terapetik dan terapi

hormonal tak berhasil. Histerektomi hanya dilakukan atas

indikasi kegagalan curretase terapetik maupun keganasan

(Baziad, 2008).

Page 33: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

20

B. Teori Manajemen Kebidanan

Manajemen kebidanan 7 Langkah Varney. Dalam penerapannya,

manajemen kebidanan pada gangguan reproduksi dengan perdarahan

utterus disfungsional menurut 7 langkah Varney meliputi :

I. Pengkajian (Pengumpulan data dasar)

Pengkajian atau pengumpulan data dasar adalah

mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk mengevaluasi

keadaan pasien (Ambarwati, 2010).

A. Data Subjektif

Data subjektif adalah data yang didapat sebagai suatu

pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian (Anggraini, 2010).

1. Identitas pasien dan suami

a. Nama

Nama jelas dan lengkap, bila perlu nama panggilan

sehari-hari agar tidak keliru dalam memberikan penanganan

(Ambarwati, 2010).

b. Umur

Umur klien perlu dikaji untuk mengetahui faktor

resiko dari penyakit yang diderita. Perdarahan uterus

disfungsional dapat terjadi pada setiap umur antara

menarche dan menopause. Kelainan ini lebih sering

dijumpai pada masa permulaan dan masa akhir fungsi

Page 34: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

21

ovarium (masa pubertas dan masa pramenopause)

(Wiknjosastro, 2009).

c. Agama

Untuk mengetahui keyakinan pasien tersebut untuk

membimbing atau mengarahkan pasien dalam berdoa

(Ambarwati, 2010).

d. Pendidikan

Berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan untuk

mengetahui sejauh mana tingkat intelektualnya, sehingga

bidan dapat memberikan konseling sesuai dengan

pendidikannya (Ambarwati, 2010).

e. Suku/ bangsa

Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan

sehari-hari (Ambarwati, 2010).

f. Pekerjaan

Pekerjaan dapat mempengaruhi status kesehatan

seseorang. Dapat pula dihubungkan dengan keadaan

ekonomi yang mempengaruhi tingkat stress seseorang.

Stress karena pekerjaan atau penghasilan yang kurang dapat

menyebabkan perdarahan anovulatoar (Wiknjosastro,

2009).

Page 35: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

22

g. Alamat

Ditanyakan untuk mempermudah kunjungan rumah

bila diperlukan (Ambarwati, 2010).

2. Keluhan utama

Keluhan utama adalah alasan kenapa klien datang ke

tempat bidan (Walyani, 2015). Keluhan yang biasa

dikemukakan oleh penderita perdarahan uterus disfungsional

adalah mengalami perdarahan di luar atau sewaktu mestruasi

dalam jumlah yang banyak dan dalam jangka waktu yang lama

(Wiknjosastro, 2009).

3. Riwayat menstruasi

Data yang diperlukan antara lain kapan pertama kali

menstruasi, lamanya menstruasi, siklus menstruasi, banyaknya

ganti pembalut per hari, jenis dan warna darah menstruasi,

serta keluhan atau rasa sakit pada saat menstruasi. Pada pasien

perdarahan uterus disfungsional terjadi perdarahan tidak teratur

di luar siklus menstruasinya, darah berlebihan (lebih dari

80 ml) dan dengan durasi yang panjang (lebih dari 7 hari)

(Prawirohardjo, 2011).

4. Riwayat penyakit

a. Riwayat kesehatan yang lalu, untuk mengetahui

kemungkinan adanya riwayat atau penyakit akut, kronis

seperti: jantung, hipertensi, asma (Ambarwati, 2010).

Page 36: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

23

b. Riwayat kesehatan sekarang, untuk mengetahui

kemungkinan adanya penyakit yang diderita saat ini

(Ambarwati, 2010).

c. Riwayat kesehatan keluarga, untuk mengetahui

kemungkinan adanya pengaruh penyakit keluarga terhadap

gangguan kesehatan pasien (Ambarwati, 2010).

5. Riwayat perkawinan

Riwayat perkawinan yang perlu dikaji berupa status

perkawinan, usia pertama saat menikah, serta lamanya

perkawinan. Hal ini perlu dikaji karena akan mempengaruhi

dalam pengobatan perdarahan uterus disfungsional. Pada

wanita dewasa muda yang belum menikah pengobatan yang

dapat dilakukan dengan terapi hormonal. Sedangkan untuk

wanita yang sudah menikah dan melakukan hubungan seksual,

kemungkinan terjadi abortus inkomplet yang mengakibatkan

perdarahan berkepanjangan sehingga diperlukan tindakan

curretase (Prawiroharjo, 2011).

6. Riwayat kontrasepsi

Hal ini perlu ditanyakan antara lain apakah pasien

pernah menjadi akseptor KB, jenis kontrasepsi yang digunakan

dan lama penggunaan, keluhan selama menggunakan

kontrasepsi. Hal tersebut untuk mengetahui apakah perdarahan

Page 37: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

24

yang diderita pasien sebagai akibat penggunaan alat

kontrasepsi hormonal atau bukan (Manuaba, 2008).

7. Data Psikososial

Data psikologi perlu dikaji karena dalam ini stress yang

dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam maupun luar

pekerjaan, kejadian-kejadian yang mengganggu keseimbangan

emosional seperti kecelakaan maupun kematian dalam

keluarga dapat mempengaruhi wanita dengan perdarahan

disfungsional (Wiknjosastro, 2009).

B. Data Objektif

Data objektif yang bisa digunakan dalam mendukung data

dasar dalam kasus perdarahan uterus disfungsional antara lain :

1. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan yang dilakukan pada kasus perdarahan

uterus disfungsional untuk mengetahui keadaan umum dan

kesadaran pasien, pengukuran tanda-tanda vital yang meliputi

tekanan darah, serta pemeriksaan mulai dari kepala sampai

ekstremitas dan berat badan (Baziad, 2008). Pemeriksaan fisik

yang dilakukan oleh dokter dapat berupa pemeriksaan panggul

dan kemaluan menggunakan alat yang disebut spekulum yang

digunakan untuk menyingkirkan kemungkinan adanya trauma

atau benda asing (Mumpuni dan Tantiri, 2013). Meliputi :

a. Status Generalis:

Page 38: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

25

1) Keadaan umum : baik

2) Keasadaran : composmentis

3) TTV : TD : ..... mmHg, S : .....0C,

R : ...... x/menit, N : ......

x/menit , normal

b. Pemeriksaan Sistematis

1) Kepala

a) Rambut : meliputi warna, mudah rontok atau

tidak dan kebersihannya.

b) Muka : keadaan muka pucat atau tidak,

adakah kelainan, adakah oedema.

c) Mata : adakah oedema atau tidak,

conjungtiva anemis atau tidak, untuk mengetahui

adakah kuning pada sklera.

d) Hidung : bagaimana kebersihannya, ada

pengeluaran sekret atau tidak.

e) Telinga : bagaimana kebersihannya, ada

serumen atau tidak

f) Mulut : ada stomatitis atau tidak, keadaan

gigi, gusi berdarah atau tidak.

2) Leher : adakah pembersaran kelenjar

thyroid, ada benjolan atau tidak, adakah pembesaran

kelenjar limfe (Sulistyawati, 2013).

Page 39: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

26

3) Dada dan axilla : untuk mengetahui keadaan

payudara, simetris atau tidak, ada benjolan atau tidak,

ada nyeri atau tidak (Sulistyawati, 2013).

4) Abdomen : apakah ada luka bekas operasi, ada

benjolan atau tidak, ada nyeri atau tidak (Varney,

2007). Pada kasus perdarahan uterus disfungsional

adanya nyeri tekan pada sympisis (Prawirohardjo,

2011).

5) Genetalia : untuk mengetahui keadaan vulva

adakah tanda-tanda infeksi, varices dan perdarahan

(sulistyawati, 2013). Kasus perdarahan uterus

disfungsional terdapat pengeluaran darah dari vagina

yaitu > 80 cc (Prawirohardjo, 2011).

6) Ekstremitas : ekstremitas atas dan bawah

ada cacat atau tidak, oedema atau tidak terdapat varices

atau tidak.

c. Pemeriksaan khusus pada kasus perdarahan uterus

disfungsional adalah :

1) Inspeksi : inspeksi merupakan proses observasi

yang dilaksanakan secara sistematik. Inspeksi

dilakukan dengan menggunakan indera pengelihatan,

pendengaran dan penciuman (Priharjo, 2006).

Inspeksi dilakukan secara berurutan dimulai dari

Page 40: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

27

kepala sampai kaki. Pada kasus perdarahan uterus

disfungsional dilakukan inspeksi untuk mengetahui

berapa banyak jumlah darah yang keluar,

biasanya > 80 cc (Prawirohardjo, 2011).

2) Palpasi : Palpasi adalah teknik pemeriksaan

dengan menggunakan sentuhan atau rabaan (Priharjo,

2006). Pada kasus perdarahan uterus disfungsional

adanya nyeri tekan pada sympisis (Prawirohardjo,

2011).

d. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang adalah data atau fakta yang

diperoleh dari hasil pemeriksaan rontgen, USG,

pemeriksaan laboratorium seperti cek darah dan urine

(Varney, 2007). Pada kasus perdarahan uterus

disfungsional pemeriksaan penunjang yang perlu

dilakukan adalah pemeriksaan laboratorium (pemeriksaan

darah lengkap). Selain itu untuk mengkaji masalah

struktur dan keganasan, dapat dilakukan USG (Baziad,

2008).

II. Interpretasi data dasar

A. Diagnosa kebidanan

Diagnosa kebidanan yang dapat ditegakkan pada kasus

pasien gangguan reproduksi dengan perdarahan uterus

Page 41: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

28

disfungsional adalah Ny. X umur X tahun PxAx dengan

perdarahan uterus disfungsional.Dengan dasar data subjektif dan

objektif :

1. Data subjektif

Pernyataan ibu tentang jumlah persalinan, apakah pernah

abortus atau tidak, keterangan ibu tentang umur, keterangan

ibu tentang keluhannya (Ambarwati, 2010). Keluhan yang

biasa dikemukakan oleh penderita perdarahan uterus

disfungsional adalah mengalami perdarahan di luar atau

sewaktu mestruasi dalam jumlah yang banyak dan dalam

jangka waktu yang lama (Wiknjosastro, 2009).

2. Data objektif

Hasil pemeriksaan tentang tanda-tanda vital, inspeksi

pengeluaran pervaginam (Ambarwati, 2010). Menurut

Varney (2007), yaitu:

a. Keadaan umum : baik

b. Keasadaran : composmentis

c. TTV : TD : ..... mmHg, S : .....0C

R : ...... x/menit, N : ......

x/menit,

normal.

d. Muka : terlihat pucat karena perdarahan

e. Mata :conjungtiva pucat karena

perdarahan

Page 42: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

29

f. Genetalia : terdapat pengeluaran darah dari

vagina > 80 cc.

g. Pemeriksaan dalam : terlihat pengeluaran darah

h. Abdomen : terdapat nyeri tekan pada sympisis

i. Pemeriksaan penunjang :

1) Hasil USG, digunakan untuk mengkaji masalah

struktur dan keganasan.

2) Hasil Hb, digunakan untuk mengetahui kadar Hb

apakah ibu anemi atau tidak.

B. Masalah

Permasalahan yang muncul berdasarkan pemyataan pasien

dan hasil pemeriksaan (Ambarwati, 2010). Masalah yang sering

muncul pada klien perdarahan banyak yang berdampak pada

psikologi berupa kecemasan dan ketidaknyamanan pada

perdarahan uterus disfungsional yaitu mengeluarkan perdarahan

haid dengan jumlah darah lebih banyak (Prawirohardjo, 2011).

C. Kebutuhan

Dalam bagian ini bidan menentukan kebutuhan pasien

berdasarkan keadaan dan masalahnya (Sulistyawati, 2013). Pada

kasus perdarahan uterus disfungsional kebutuhan yang diberikan

adalah kebutuhan Konseling Informasi dan Edukasi (KIE) seperti:

kebutuhan gizi, pola istirahat, personal hygiene (Hidayat, 2011).

Page 43: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

30

III. Diagnosa potensial

Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial yang

mungkin akan terjadi. Pada langkah ini diidentifikasian masalah atau

diagnosa potensial berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa, hal

ini membutuhkan antisipasi, pencegahan, bila memungkinkan

menunggu mengamati dan bersiap-siap apabila hal tersebut benar-

benar terjadi. Melakukan asuhan yang aman penting sekali dalam hal

ini (Ambarwati, 2010). Diagnosis potensial pada kasus perdarahan

uterus disfungsional yaitu pada keadaan akut, dimana Hb < 8 gr/dl

yang menyebabkan klien mengalami anemia (Baziad, 2008).

IV. Antisipasi atau tindakan segera

Langkah ini memerlukan kesinambungan dari manajemen

kebidanan. Identifikasi dan menetapkan perlunya tindakan segera oleh

bidan atau dokter dan atau untuk dikonsultasikan atau ditangani

bersama dengan anggota tim kesehatan lain sesuai dengan kondisi

pasien (Ambarwati, 2010). Pada langkah ini dalam kasus perdarahan

uterus disfungsional membutuhkan konsultasi dengan dokter spesialis

obstetri ginekologi untuk pemeriksaan penunjang seperti USG dan

pemeriksaan patologi – anatomi, konsultasi untuk pemberian terapi

yaitu hormonal maupun dilatasi dan kuret, serta kolaborasi

laboratorium untuk pemeriksaan darah lengkap, konsentrasi zat besi

darah untuk pemeriksaan penunjang (Baziad, 2008; Manuaba, 2008).

Page 44: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

31

V. Perencanaan

Langkah – langkah ini ditentukan oleh langkah – langkah

sebelumnya yang merupakan lanjutan dari masalah atau diagnosa

yang telah diidentifikasi atau diantisipasi. Rencana asuhan yang

menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah dilihat dari kondisi

pasien atau setiap masalah yang berkaitan, tetapi juga berkaitan

dengan kerangka pedoman antisipasi bagi wanita tersebut yaitu apa

yang akan terjadi berikutnya (Ambarwati, 2010). Perencanaan pada

klien dengan kasus perdarahan uterus disfungsional:

1. Informasikan pada klien dan keluarga tentang keluhan yang

dialami klien.

2. Pemberian cairan infus.

3. Observasi keadaan umum dan vital sign pasien.

4. Observasi perdarahan pasien.

5. Pemberian informed consent sebelum tindakan.

6. Konsultasi dengan dokter SpOG untuk pemberian terapi

hormonal atau tindakan operatif (Baziad, 2008 ; Baradero dkk,

2006).

7. Kolaborasi dengan laboratorium untuk pemeriksaan dan

pemantauan kadar Hb (Baziad, 2008).

8. Pemberian motivasi dan support mental kepada klien (Mumpuni

dan Tantrini, 2013).

Page 45: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

32

9. Pemberian transfusi darah jika terjadi perdarahan akut, dimana Hb

kurang dari 8 gr % (Mumpuni dan Tantrini, 2013).

VI. Pelaksanaan

Langkah ini merupakan pelaksanaan rencana asuhan

penyuluhan pada klien dan keluarga. Mengarahkan atau melaksanakan

rencana asuhan secara efisien dan aman (Ambarwati, 2010). Dalam

kasus perdarahan uterus disfungsional ini, bidan dapat melakukan

kolaborasi dengan dokter SpOG yaitu dengan melakukan konsultasi

dan melakukan tindakan rujukan sehingga mendapatkan pengobatan

yang tepat dan terbaik (Varnney, 2007). Penanganan tindakan pada

perdarahan uterus disfungsional :

1. Menginformasikan pada klien dan keluarga tentang keluhan yang

dialami klien.

2. Memberikan cairan infus.

3. Mengobservasi keadaan umum dan vital sign pasien.

4. Mengbservasi perdarahan pasien.

5. Melakukan pemberian informed consent sebelum tindakan.

6. Melakukan konsultasi dengan dokter SpOG untuk pemberian

terapi hormonal atau tindakan operatif (Baziad, 2008 ; Baradero

dkk, 2006).

7. Melakukan kolaborasi dengan laboratorium untuk pemeriksaan

dan pemantauan kadar Hb (Baziad, 2008).

Page 46: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

33

8. Memberi motivasi dan support mental kepada klien (Mumpuni

dan Tantrini, 2013).

9. Melakukan transfusi darah jika terjadi perdarahan akut, dimana

Hb kurang dari 8 gr % (Mumpuni dan Tantrini, 2013).

VII. Evaluasi

Langkah ini merupakan langkah terakhir guna mengetahui apa

yang dilakukan bidan. Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang

diberikan, ulangi kembali proses manajemen dengan benar terhadap

setiap aspek asuhan yang sudah dilaksanakan tapi belum efektif atau

merencanakan kembali yang belum terlaksana (Ambarwati, 2010).

Evaluasi dari pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien dengan kasus

perdarahan uterus disfungsional adalah :

1. Klien mengerti tentang penyakitnya setelah diberikan penjelasan

oleh bidan.

2. Klien mendapat asuhan yang menyeluruh sesuai kebutuhannya.

3. Klien mendapatkan terapi dan tindakan untuk mengatasi keluhan

yang dideritanya yaitu perdarahan uterus disfungsional.

4. Perdarahan yang dialami dapat berhenti dan tidak terjadi

perdarahan berulang atau pada pasien pubertas siklus menstruasi

dapat kembali normal.

C. Data Perkembangan

Dari Tujuh Langkah Varney kemudian disarikan menjadi 4

langkah, yaitu SOAP (Subjektif, Objektif, Assesment dan Planning) sesuai

Page 47: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

34

dengan SOAP disarikan dari proses pemikiran penatalaksanaan kebidanan

sebagai perkembangan catatan kemajuan keadaan klien (Walyani,2014).

S = Subjektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien

pada kasus perdarahan uterus disfungsional melalui anamnesis sebagai

langkah I Varney. Pada pasien dengan perdarahan uterus disfungsional

data subjektif dari data perkembangan yaitu ibu merasa lebih baik,

perdarahan sudah berkurang maupun berhenti.

O = Objektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien,

hasil laboratorium dan tes diagnostik lain berupa keadaan umum ibu baik,

sadar, tanda – tanda vital ibu normal, dalam pemeriksaan inspeksi terlihat

perdarahan menstruasi sudah tidak ada dan pemeriksaan laboratorium

tidak menunjukkan komplikasi penyakit sistemik.

A = Assesment

Menggambarkan pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi data

subjektif dan objektif dalam suatu identifikasi diagnosa atau masalah

potensial serta perlunya tindakan segera pada kasus perdarahan uterus

disfungsional. Diagnosa kebidanan pada data perkembangan yang dapat

ditegakkan dari kasus perdarahan uterus disfungsional adalah Ny.X PxAx

umur x tahun dengan riwayat perdarahan uterus disfungsional.

Page 48: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

35

P = Planning

Menggambarkan pendokumentasian seluruh perencanaan dan

penatalaksanaan yang sudah dilakukan pada kasus perdarahan uterus

disfungsional seperti tindakan antisipasi meliputi: observasi keadaan

umum, tanda – tanda vital dan perdarahan pervaginam. Tindakan segera

yaitu pemberian cairan IV untuk memulihkan kondisi umum pasien.

Tindakan secara komprehensif yaitu memberikan terapi anastesi umum,

antibiotik, antifibrinolitik dan roborantia (Manuaba, 2010). Pemberian

dukungan serta evaluasi atau follow up dari rujukan sebagai langkah 3, 4,

5, 6 dan 7 Varney (KepMenKes RI No: 938/Menkes/SK/VII/2007).

D. Landasan Hukum (yang melandasi praktek kebidanan)

Kewenangan bidan sesuai dengan kompetensi bidan di Indonesia

dalam kasus gangguan sistem reproduksi dengan perdarahan uterus

disfungsional, bidan memiliki kemandirian untuk melakukan asuhannya

dalam Permenkes No.1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan

Penyelenggaaan Praktik Bidan. Dalam kasus ini pelayanan kebidanan

sesuai yang isinya :

Pasal 9 : Bidan dalam menjalankan praktik, berwenang untuk

memberikan pelayanan yang meliputi :

1. Pelayanan kesehatan ibu

2. Pelayanan kesehatan anak

3. Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana

Page 49: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

36

Pasal 12 : Bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan reproduksi

perempuan dan keluarga berencana sebagaimana dimaksud dalam pasal 9

point 3, berwenang untuk :

1. Memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan reproduksi

perempuan dan keluarga berencana

2. Memberikan alat kontrasepsi oral dan kondom

Page 50: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Studi

Studi kasus menggunakan metode deskriptif yaitu suatu metode

yang dilakukan dengan tujuan untuk memaparkan atau membuat gambaran

tentang studi keadaan secara objektif. Studi kasus adalah studi yang

dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu proses

yang terdiri dari unit tunggal, yaitu satu orang, sekelompok penduduk

yang terkena suatu masalah (Notoatmodjo, 2012). Pada studi kasus ini

akan memberikan gambaran tentang asuhan kebidanan gangguan

reproduksi pada Ny.R dengan perdarahan uterus disfungsional di RSU

Assalam Gemolong Sragen.

B. Lokasi Studi Kasus

Lokasi merupakan tempat pengambilan kasus dilakukan

(Notoatmodjo, 2012). Tempat atau lokasi pengambilan studi kasus ini

dilaksanakan di Rumah Sakit Umum (RSU) Assalam Gemolong, Sragen.

C. Subjek Studi Kasus

Dalam penulisan studi kasus ini subjek merupakan orang yang

dijadikan sebagai responden untuk mengambil kasus (Notoatmodjo, 2010).

Subjek dalam penyusunan kasus ini adalah Ny. R umur 34 tahun P1A0

dengan perdarahan uterus disfungsional di RSU Assalam Gemolong,

Sragen.

Page 51: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

38

D. Waktu Studi Kasus

Waktu studi kasus merupakan kapan pelaksanaan pengambilan

studi kasus dilaksanakan (Notoatmodjo, 2012). Studi kasus ini

dilaksanakan pada tanggal 21 Desember 2015 – 30 Januari 2016.

E. Instrumen Studi Kasus

Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data (Notoatmodjo, 2012). Pada kasus ini instrumen

yang digunakan untuk mendapatkan data adalah dengan menggunakan

format asuhan kebidanan gangguan reproduksi dengan 7 langkah Varney

dan data perkembangan menggunakan SOAP.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada klien adalah dengan cara

mengambil data primer dan sekunder :

1. Data primer

Data primer adalah data yang diambil secara langsung diambil

dari responden yang menjadi objek dalam penelitian (Saryono, 2011).

Data primer diperoleh dengan cara :

a. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dapat dilakukan melalui empat teknik, yaitu:

1) Inspeksi

Inspeksi merupakan proses observasi yang dilaksanakan

secara sistematik. Inspeksi dilakukan dengan menggunakan

indera pengelihatan, pendengaran dan penciuman (Priharjo,

Page 52: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

39

2006). Inspeksi dilakukan secara berurutan dimulai dari

kepala sampai kaki. Pada kasus perdarahan uterus

disfungsional dilakukan inspeksi dari kepala sampai kaki.

2) Palpasi

Palpasi adalah teknik pemeriksaan dengan menggunakan

sentuhan atau rabaan (Priharjo, 2006). Pada kasus perdarahan

uterus disfungsional dilakukan pemeriksaan palpasi

abdomen.

3) Perkusi

Perkusi merupakan teknik pemeriksaan dengan mengetuk

(Priharjo, 2006). Pada kasus perdarahan uterus disfungsional

untuk pemeriksaan perkusi tidak akan dilakukan karena

pasien sedang dalam observasi perdarahan dan tidak

memungkinkan untuk dilakukan reflek patella.

4) Auskultasi

Auskultasi adalah metode pengkajian yang menggunakan

stetoskop untuk memperjelas pendengaran (Priharjo, 2006).

Pada kasus perdarahan uterus disfungsional dilakukan

pemeriksaan auskultasi untuk mengetahui tekanan darah ibu.

b. Wawancara

Wawancara yaitu suatu metode yang digunakan untuk

mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan

secara lisan dari seseorang responden atau sasaran peneliti atau

Page 53: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

40

bercakap-cakap berhadaan muka dengan orang tersebut (face to

face) (Notoatmodjo, 2012). Pada studi kasus ini wawancara akan

dilakukan pada pasien, keluarga, tenaga kesehatan dengan

menggunakan format asuhan kebidanan gangguan reproduksi dan

SOAP.

c. Observasi

Observasi merupakan cara pengumpulan data dengan

mengadakan pengamatan secara langsung kepada responden

penelitian untuk mencari perubahan atau hal – hal yang akan

diteliti (Hidayat, 2010). Pada studi kasus ini observasi yang

dilakukan meliputi: pemeriksaan umum, pemeriksaan fisik yaitu

keluhan umum, kesadaran, tanda – tanda vital, pemeriksaan

penunjang yaitu pemeriksaan USG dan laboratorium

(pemeriksaan Hb).

2. Data sekunder

Data sekunder adalah dokumentasi catatan medis merupakan

sumber informasi yang penting bagi tenaga kesehatan untuk

mengidentifikasi masalah untuk menegakkan diagnosa, merencanakan

tindakan kebidanan dan memonitor respon pasien terhadap tindakan

(Notoatmodjo, 2012).

a. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal – hal

atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,

Page 54: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

41

majalah, prasasti, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya

(Arikunto, 2010). Dalam kasus ini dokumentasi dilakukan dengan

mengumpulkan data yang diambil dari catatan rekam medik klien

di RSU Assalam Gemolong Sragen.

b. Studi kepustakaan

Studi kepustakaan adalah bahan – bahan pustaka yang

sangat penting dalam menunjang latar belakang teoritis dalam

suatu penelitian (Notoatmodjo, 2012). Studi kasus pada penelitian

ini mengambil dari buku – buku kesehatan tahun 2005 – 2015.

G. Alat-alat yang dibutuhkan

Studi kasus ini akan dilakukan dengan menggunakan alat dan

bahan sebagai berikut :

1. Alat dan bahan dalam pengambilan data (wawancara) :

a. Format pengkajian pada gangguan sistem reproduksi

b. Buku tulis dan alat tulis

2. Alat dan bahan dalam melakukan pemeriksaan dan observasi :

a. Tensi

b. Stetoskop

c. Termometer

d. Timbangan berat badan

e. Pengukur tinggi badan

f. Handscoon

g. Spekulum

Page 55: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

42

h. Bak instrument

i. Spuit

j. Bengkok

k. Jam tangan

l. Hammer

3. Alat dan bahan dalam pengambilan data :

a. Format pengkajian asuhan kebidanan gangguan reproduksi

b. Buku tulis

c. Bolpoin

H. Jadwal

Bagian ini menguraikan langkah – langkah kegiatan dari mulai

menyusum proposal penelitian sampai dengan penulisan laporan

penelitian, beserta waktu berjalannya atau berlangsungnya setiap kegiatan

tersebut (Notoatmodjo, 2012). Jadwal studi kasus terlampir.

Page 56: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

43

BAB IV

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

Ruang : Multazam 2

No. Registrasi : 055518

Tanggal masuk: 21 Desember 2015

A. TINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN

Tanggal : 21 Desember 2015 Pukul : 09.00 WIB

1. Identitas pasien: Identitas suami:

a. Nama : Ny. R Nama : Tn. P

b. Umur : 34 tahun Umur : 36 tahun

c. Agama : Islam Agama : Islam

d. Suku Bangsa : Jawa, Indonesia Suku Bangsa:Jawa, Indonesia

e. Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

f. Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

g. Alamat : Ngeseng 2/X Kwangen, Gemolong, Sragen

2. Anamnesa (Data Subyektif)

a. Keluhan Utama : Ibu mengatakan mengalami

perdarahan di luar siklus haid sejak tanggal 11 Desember 2015

hingga sekarang banyaknya 4 kali ganti pembalut setiap hari, ibu

Page 57: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

44

merasa lemas, terasa nyeri perut, pusing dan cemas dengan

keadaannya.

b. Riwayat Menstruasi :

1) Menarche :Ibu mengatakan pertama kali

menstruasi umur 12 tahun.

2) Siklus : Ibu mengatakan jarak menstruasinya

± 27 hari.

3) Teratur / tidak teratur : Ibu mengatakan mentruasinya tidak

teratur tiap bulannya.

4) Lama : Ibu mengatakan lamanya haid ± 7

hari.

5) Banyaknya : Ibu mengatakan dulu ganti pembalut

2 kali sehari. Ibu mengatakan

sekarang ganti pembalut 4 kali

sehari.

6) Sifat Darah : Ibu mengatakan darahnya encer

berwarna merah tua kadang ada

gumpalan.

7) Dismenorhoe : Ibu mengatakan merasa nyeri saat

haid tetapi tidak sampai

mengganggu aktivitas saat

menstruasi

Page 58: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

45

c. Riwayat Perkawinan :

1) Umur menikah : 23 tahun dengan suami umur 25 tahun.

2) Lama menikah : 11 tahun

3) Menikah : 1 kali

4) Suami Ke : 1

5) Usia pernikahan dengan suami sekarang : 11 tahun

d. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas

Tabel 4.1 Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas

N

o

Tgl/th

partus

UK

(bln)

Jenis

Part

us

Tem

pat

part

us

Peno

long

Anak Nifas

Kead

anak

skrng

JK

(P/

L)

BB

(gram)

PB

(cm)

Kead Lakt

asi

1 2005 9 bln

Spo

ntan

BPS

Bida

n

L 3800 49 Baik

Lanc

ar

Hidup

e. Riwayat KB

1) Metode yang pernah dipakai : Ibu mengatakan

memakai kontrasepsi kondom setelah kelahiran anak pertama

sampai sekarang.

2) Lama penggunaan : 10 tahun

3) Keluhan selama pemakaian kotrasepsi : ibu mengatakan tidak

ada keluhan apapun.

f. Riwayat penyakit

1) Riwayat penyakit sekarang : Ibu mengatakan sedang

mengalami perdarahan di luar siklus haid sejak

Page 59: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

46

tanggal 11 Desember 2015 hingga sekarang banyaknya 4 kali

ganti pembalut setiap hari, ibu merasa lemas, terasa nyeri

perut, pusing dan cemas dengan keadaanya.

2) Riwayat penyakit sistemik

a) Jantung : Ibu mengatakan tidak pernah merasa

berdebar-debar di dada bagian kiri

kemudian tidak pernah muncul keringat

dingin saat beraktivitas.

b) Ginjal : Ibu mengatakan tidak pernah merasakan

sakit pada bagian pinggang kanan dan

kiri bawah.

c) Asma : Ibu mengatakan tidak pernah sesak

napas.

d) TBC : Ibu mengatakan tidak pernah batuk lebih

dari 2 minggu, batuk mengeluarkan

darah, demam lebih dari 1 bulan, sesak

dan nyeri dada, berkeringat malam hari,

badan lemah.

e) Hepatitis : Ibu mengatakan tidak pernah sakit

kuning dengan ciri pada mata, kuku,

kulit tidak pernah berwarna kuning.

f) DM : Ibu mengatakan tidak sering haus, sering

lapar dan sering kencing di malam hari.

Page 60: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

47

g) Hipertensi : Ibu mengatakan hasil tekanan darahnya

tidak pernah lebih dari 140/100 mmHg

dan tidak pernah mengalami sakit kepala

yang menetap.

h) Epilepsi : Ibu mengatakan tidak pernah kejang

sampai mengeluarkan busa dari mulut.

i) Lain – lain : Ibu mengatakan tidak pernah memiliki

penyakit lain seperti HIV/AIDS.

3) Riwayat penyakit keluarga : Ibu mengatakan dari

keluarganya maupun suami tidak ada yang mempunyai riwayat

penyakit menurun (asma, DM, jantung) dan menular (TBC,

hepatitis, HIV/AIDS).

4) Riwayat keturunan kembar : Ibu mengatakan dari

keluarganya maupun suami tidak mempunyai riwayat

keturunan kembar.

5) Riwayat operasi : Ibu mengatakan belum pernah

operasi apapun.

g. Data Psikologis : Ibu mengatakan sedikit khawatir dan cemas

dengan keadaannya saat ini.

3. Pemeriksaan Fisik (Data Obyektif)

a. Status Generalis

1) Keadaan Umum : baik

2) Kesadaran : composmentis

Page 61: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

48

3) TTV :

TD : 130/90mmHg

N : 80 x/menit

R : 22 x/menit

S : 370C

4) TB : 157 cm

5) BB : 54 kg

b. Pemeriksaan Sistemis

1) Kepala

a) Rambut : Berwarna hitam, bersih, tidak

berketombe

b) Muka : Simetris, tidak oedema dan tidak

pucat

c) Mata

(1) Oedema : Tidak oedema

(2) Conjungtiva : Merah muda

(3) Sklera : Putih

d) Hidung : Simetris, bersih, tidak ada secret dan

tidak ada benjolan

e) Telinga : Simetris, bersih dan tidak ada serumen

f) Mulut/gigi/gusi : Tidak stomatitis dan lembab/ tidak

caries/ tidak berdarah

2) Leher

a) Kelenjar gondok : tidak ada pembesaran kelenjar gondok

b) Tumor : tidak ada benjolan

Page 62: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

49

c) Kelenjar limfe : tidak ada pembesaran kelenjar limfe

3) Dada dan Axilla

a) Dada : Simetris, tidak ada retraksi dinding

dada

b) Mammae

(1) Membesar : Normal

(2) Tumor : Tidak ada benjolan

(3) Simetris : Simetris

(4) Puting susu : Menonjol

(5) Kolustrum : Tidak ada

c) Axilla

(1) Benjolan : Tidak ada benjolan

(2) Nyeri : Tidak nyeri tekan

4) Abdomen

a) Pembesaran hati : Tidak ada pembesaran hati

b) Benjolan / tumor : Tidak ada benjolan

c) Nyeri tekan : Ada nyeri tekan sympisis

d) Luka bekas operasi : Tidak ada bekas operasi

5) Anogenital

a) Vulva vagina

(1) Varices : Tidak ada varices

(2) Luka : Tidak ada luka

(3) Pembengkakan : Tidak ada pembengkakan

Page 63: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

50

(4) Kemerahan : Tidak ada kemerahan

(5) Nyeri : Tidak ada nyeri tekan

b) Pengeluaran pervaginam

a. Keputihan : Tidak ada keputihan

b. Keluhan lain : Tidak ada oedema, tidak ada varices,

pengeluaran pervaginam berupa

darah stolsel dan berwarna merah

tua.

6) Inspeculo

Servik / portio : Vagina dalam batas normal, dinding

vagina dalam batas normal, portio

utuh, OUE tertutup, pengeluaran

berupa darah.

7) Pemeriksaan dalam

a) Portio / servik

- Keras / lunak : Lunak

b) Tumor / benjolan : Tidak ada benjolan

c) Nyeri : Tidak ada nyeri tekan

8) Anus

Tidak dilakukan pemeriksaan

9) Ekstremitas

a) Varices : Tidak ada varices pada kaki

b) Oedema : Sedikit ada pembengkakan

Page 64: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

51

c) Reflek patella : Positif kanan dan kiri

4. Pemeriksaan penunjang

a. Pemeriksaan penunjang lain:

Pemeriksaan USG pada tanggal 21 Desember 2015

pukul 09.15 WIB yaitu uterus berukuran 10,5 cm x 6,05 cm,

perdarahan intra uteri.

b. Pemeriksaann Laboratorium:

Tanggal 21 Desember 2015 pukul 09.25 WIB dengan hasil :

Hb : 11,1 gr%

Golongan darah : O

Trombosit : 273 103/ UL

Leukosit : 7,4 103/ UL

II. INTERPRETASI DATA

Tanggal : 21 Desember 2015 pukul : 09.30 WIB

A. Diagnosa Kebidanan

Ny. R P1A0 umur 34 tahun dengan perdarahan uterus disfungsional

Data Dasar :

DS :

1. Ibu mengatakan bernama Ny. R umur 34 tahun.

2. Ibu mengatakan pernah melahirkan 1 kali dan belum pernah

keguguran.

Page 65: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

52

3. Ibu mengatakan mengalami perdarahan sejak

tanggal 11 Desember 2015 hingga sekarang. Banyaknya 4 kali

ganti pembalut setiap hari.

4. Ibu mengatakan merasa sedikit lemas dan pusing.

5. Ibu mengatakan cemas dengan keadaanya.

DO :

1. Keadaan Umum : baik

2. Kesadaran : composmentis

3. TTV :

TD : 130/90 mmHg

N : 80 x/menit

R : 22 x/menit

S : 370C

4. Muka : Simetris, tidak oedema dan tidak pucat

5. Mata

a. Oedema : Tidak oedema

b. Conjungtiva : Merah muda

c. Sklera : Putih

6. Abdomen : Ada nyeri tekan sympisis

7. Pengeluaran pervaginam

a. Keputihan : Tidak ada keputihan

b. Keluhan lain : Tidak ada oedema, tidak ada varices,

pengeluaran pervaginam berupa darah

stolsel dan berwarna merah tua.

Page 66: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

53

8. Inspeculo

Servik / portio : Vagina dalam batas normal, dinding

vagina dalam batas normal, portio utuh,

OUE tertutup, pengeluaran berupa darah.

9. Pemeriksaan dalam

a. Portio / servik

- Keras / lunak : Lunak

b. Tumor / benjolan : Tidak ada benjolan

c. Nyeri : Tidak ada nyeri tekan

10. Pemeriksaan penunjang

a. Pemeriksaan penunjang lain :

Pemeriksaan USG pada tanggal 21 Desember 2015

pukul 09.15 WIB yaitu uterus berukuran 10,5 cm x 6,05 cm,

perdarahan intra uteri.

b. Pemeriksaann Laboratorium :

Tanggal 21 Desember 2015 pukul 09.25 WIB dengan hasil :

Hb : 11,1 gr%

Golongan darah : O

Trombosit : 273 103/ UL

Leukosit : 7,4 103/ UL

B. Masalah

Ibu mengatakan tidak nyaman, merasa cemas dan gelisah karena

mengeluarkan perdarahan dengan jumlah yang banyak.

Page 67: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

54

C. Kebutuhan

1. Memberi informasi tentang kondisi dan perdarahan yang sedang

dialami ibu.

2. Memberikan support mental pada ibu untuk mengurangi rasa

cemas.

3. Memberikan informasi tentang kebutuhan gizi, pola istirahat dan

personal hygiene.

III. DIAGNOSA POTENSIAL

Tidak Ada

IV. ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA

Tidak Ada

V. PERENCANAAN

Tanggal : 21 Desember 2015 Pukul : 09.40 WIB

1. Informasikan mengenai penyakit yang diderita pasien.

2. Berikan informed consent pada pasien dan keluarga untuk tindakan

curretase.

3. Lakukan kolaborasi dengan dokter SpOG untuk pemasangan infus,

skin test ceftriaxone, pemberian terapi dan tindakan lebih lanjut.

Injeksi ceftriaxone 1 gr per 8 jam (10.30 WIB, 18.30 WIB, 02.30

WIB), asam traneksamat 1 gr per 6 jam (10.30 WIB, 16.30 WIB,

22.30 WIB, 4.30 WIB), Noprostol 1 tablet/PO (10.30 WIB), rencana

curretase (12.30 WIB).

Page 68: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

55

4. Berikan support mental dan motivasi pada klien untuk mengurangi

rasa cemas.

5. Observasi keadaan umum, tanda-tanda vital dan perdarahan

pervaginam setiap 4 jam.

6. Persiapan curretase.

7. Observasi post curretase.

8. Dokumentasikan hasil tindakan.

VI. PELAKSANAAN

Tanggal : 21 Desember 2015 Pukul : 09.45 WIB

1. Pukul : 09.45 WIB. Menginformasikan kepada pasien dan keluarga

mengenai penyakit yang sedang diderita pasien, bahwa pasien

mengalami perdarahan uterus disfungsional, yaitu perdarahan

pervaginam yang terjadi di dalam maupun di luar siklus haid dengan

jumlah yang banyak dan waktu yang lama tanpa disertai kelainan

organik. Perdarahan ini dapat diobati dengan memberikan terapi

untuk menghentikan perdarahan serta dilakukan curretase.

Perdarahan uterus disfungsional juga dapat berulang, yaitu dengan

ciri-ciri mengalami perdarahan kembali dengan jumlah banyak dan

waktu yang lama setelah dilakukan pengobatan.

2. Pukul 09.55 WIB. Memberikan lembar persetujuan (informed

consent) kepada keluarga untuk ditandatangani sebagai bentuk

persetujuan pemberian terapi dan penatalaksanaan curretase kepada

pasien.

Page 69: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

56

3. Pukul 10.20 WIB. Melakukan kolaborasi dengan dokter SpOG untuk

pemberian terapi lanjut, hasil advise dokter yaitu :

a. Rawat inap di rumah sakit

b. Pasang infus RL 20 tpm, dipasang pukul 10.10 WIB

c. Skin test terhadap antibiotik ceftriaxone (IC) tangan sebelah

kanan pukul 10.12 WIB

d. Advise dokter dalam pemberian terapi dan tindak lanjut :

1) Antibiotik : Injeksi ceftriaxone 1 gr/8 jam (IV)

2) Antifibrinolitik : Injeksi asam traneksamat 1 gr/6jam (IV)

3) Untuk dilatasi serviks : Noprostol 1 tablet dosis 0,2 mg

(oral)

4) Rencana curretase pukul 12.30 WIB

4. Pukul 10.35 WIB. Memberikan dukungan mental dan spiritual

kepada pasien dengan cara menjelaskan bahwa setelah dilakukan

tindakan curretase pasien dapat sehat kembali seperti semula serta

menganjurkan kepada pasien untuk berdoa kepada Allah agar

diberikan keselamatan dan kesehatan. Mengikutsertakan peran

keluarga dalam pemberian motivasi.

5. Pukul 10.45 WIB. Mengobservasi keadaan umum, tanda-tanda vital

meliputi tekanan darah, suhu, nadi dan pernapasan serta pengeluaran

pervaginam dilakukan secara teratur setiap 4 jam.

6. Pukul 11.30 WIB. Melakukan scaren (pemotongan rambut pubis).

Page 70: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

57

7. Pukul 12.00 WIB. Menyiapkan alat curretase dan menyiapkan obat

anestesi umum berupa ketamine 1 mg/kg BB.

8. Pukul 12.30 WIB. Membantu dr.SpOG melakukan tindakan

curretase, berupa:

a. Memasukkan obat anestesi, ketamin 1 mg/kg BB melalui IV

b. Membantu melakukan curretase

9. Pukul 13.10 WIB. Melakukan observasi pada pasien post curretase.

10. Pukul 14.00 WIB. Mendokumentasikan hasil tindakan.

VII. EVALUASI

Tanggal : 21 Desember 2015 Pukul : 14.30 WIB

1. Pukul 09.52 WIB. Pasien dan keluarga mengerti dan paham

mengenai penyakit yang sedang di derita, bagaimana cara

pengobatan dan tanda-tanda terjadi perdarahan uterus disfungsional

yang berulang.

2. Pukul 10. 10 WIB. Ibu dan keluarga bersedia mengisi informed

consent

3. Pukul 10.25 WIB. Terapi sesuai advise dokter SpOG telah diberikan,

hasil :

a. Pasien rawat inap di bangsal Multazam 2

b. Pukul 10.20 WIB. Telah terpasang infus RL 20 tpm pada tangan

sebelah kiri

c. Pukul 10.22 WIB. Telah diinjeksikan ceftriaxone secara intra

cutan dan hasilnya pasien tidak alergi

Page 71: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

58

d. Pukul 10.23 WIB. Telah diinjeksikan ceftriaxone 1 gr per 8 jam

intra vena

e. Pukul 10.25 WIB. Telah diinjeksikan asam traneksamat 1 gr

intra vena per 6 jam

f. Pukul 10.27 WIB. Telah diberikan noprostrol 1 tablet

dosis 0,2 mg (oral)

g. Pukul 10.30 WIB. Ibu dan keluarga sudah mengetahui bahwa

akan dilakukan curretase pada pukul 12.30 WIB

4. Pukul 10.40 WIB. Pasien sudah tidak cemas karena akan dilakukan

curretase untuk kesembuhannya. Keluarga juga sudah turut andil

dalam memotivasi pasien agar mau dicurretase.

5. Pukul 10.50 WIB. Hasil observasi KU, TTV, PPV pada pasien

pukul 09.30 WIB

a. Keadaan umum : baik

b. Kesadaran : composmentis

c. TTV :

TD : 130/90 mmHg

N : 80 x/menit

R : 22 x/menit

S : 37 0

C

d. PPV : darah stolsel, berwarna merah tua

6. Pukul 11.45 WIB. Telah dilakukan scaren (pemotongan rambut

pubis).

7. Pukul 12.10 WIB. Alat curretase dan obat anestesi umum berupa

ketamine 1 mg/kg BB telah disiapkan.

Page 72: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

59

8. Pukul 12.50 WIB. Telah dilakukan tindakan curretase dengan hasil

didapatkan kerokan endometrium 1cc berwarna coklat dan kenyal.

Hasil kerokan dikirim ke laboratorium patologi anatomi (PA).

9. Pukul 13.30 WIB. Hasil observasi pasien post curretase :

a. KU : lemah

b. Kesadaran : apatis

c. TTV :

TD :120/70 mmHg

N : 80 x/mnt

R : 24 x/mnt

S : 370C

d. PPV : ± 20 cc, merah tua

10. Pukul 14.20 WIB. Semua hasil sudah didokumentasikan.

Page 73: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

60

DATA PERKEMBANGAN I

Tanggal : 22 Desember 2015 Pukul : 10.00 WIB

S :

1. Ibu mengatakan badannya sudah enakan dan tidak pusing.

2. Ibu mengatakan sudah duduk di tempat tidur dan sudah mandi.

3. Ibu mengatakan sudah makan dan minum yang disediakan dari rumah

sakit dengan porsi 1 piring bubur nasi, 1 mangkok sayur bayam, 1 tempe,

1 buah pisang.

4. Ibu mengatakan mengeluarkan darah berupa bercak atau flek-flek.

O :

1. Keadaan umum : baik

2. Kesadaran : composmentis

3. TTV :

TD : 110/70 mmHg

N : 80 x/menit

R : 22 x/menit

S : 36,50C

4. PPV : bercak ± 10 cc, merah tua

5. Ekstremitas atas : terpasang infus RL ke-3 (20 tpm)

A :

Ny. R P1A0 umur 34 tahun dengan perdarahan uterus disfungsional hari

ke-1.

Page 74: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

61

P :

Tanggal : 22 Desember 2015 Pukul : 10.10 WIB

1. Pukul 10.10 WIB. Memberitahu kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa

perdarahan sudah berhenti dan keadaan ibu sudah normal kembali.

2. Pukul 10.15 WIB. Melanjutkan advise dokter SpOG dalam pemberian

tindakan dan terapi serta menganjurkan ibu untuk meminumnya di rumah.

a. Pasien boleh pulang

b. Lepas infus RL

c. Pemberian obat oral:

1) Obat anti perdarahan (asam traneksamat) 500 mg 3 x 1 (per

oral) / XX

2) Obat antibiotik (cefadroxyl) 500 mg 2 x 1 (per oral) / XV

3. Pukul 10.20 WIB. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan organ

genetalianya dengan cara mengganti pembalut jika penuh dan

membersihkan genetalianya setiap selesai BAK / BAB dengan mengusap

dari depan ke belakang dan keringkan dengan handuk.

4. Pukul 11.00 WIB. Memperbolehkan anggota keluarga untuk mengurus

administrasi pasien.

5. Pukul 11.10 WIB. Memperbolehkan pasien untuk berkemas pulang.

6. Pukul 11.15 WIB. Menganjurkan ibu untuk kontrol 1 minggu lagi

tanggal 29 Desember 2015 atau setelah ibu mengalami haid.

7. Pukul 11.35 WIB. Mendokumentasikan hasil tindakan.

Page 75: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

62

Evaluasi

Tanggal: 22 Desember 2015 Pukul: 12.40 WIB

1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan.

2. Infus sudah dilepas pukul 10.17 WIB. Ibu sudah menerima obat yang

diberikan dan bersedia untuk meminumnya di rumah.

a. Obat anti perdarahan (asam traneksamat) 500 mg 3 x 1 (per oral) / XX

b. Obat antibiotik (cefradroxyl) 500 mg 2 x 1 (per oral) / XV

3. Ibu bersedia untuk menjaga kebersihan organ genetalianya.

4. Keluarga telah melunasi semua administrasi pasien.

5. Pasien sudah berkemas-kemas untuk pulang.

6. Pasien bersedia untuk kembali 1 minggu lagi tanggal 29 Desember 2015

atau setelah ibu mengalami haid.

7. Semua hasil sudah di dokumentasikan.

8. Pasien pulang pukul 12.30 WIB.

Page 76: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

63

DATA PERKEMBANGAN II

Tanggal: 2 Januari 2016 Pukul : 07.50 WIB

S :

1. Ibu mengatakan hari ini jadwalnya kontrol.

2. Ibu mengatakan haid pada tanggal 25 Desember 2015 dan selesai

tanggal 1 Januari 2016.

3. Ibu mengatakan tidak ada keluhan apapun dan tidak mengalami

perdarahan.

4. Ibu mengatakan obatnya sudah habis tanggal 29 Desember 2015.

O :

1. Keadaan umum : baik

2. Kesadaran : composmentis

3. TTV :

TD : 120/80 mmHg

N : 84 x/menit

R : 22 x/menit

S : 36,80C

4. PPV : darah (-) / tidak ada

A :

Ny. R P1A0 umur 34 tahun dengan riwayat perdarahan uterus

disfungsional.

Page 77: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

64

P :

Tanggal : 2 Januari 2016 Pukul : 08.00 WIB

1. Pukul 08.00 WIB.Memberitahu kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu

sudah dalam keadaan normal dan memberitahu hasil pemeriksaan

laboratorium patologi anatomi, bahwa menurut hasil pemeriksaan mikros

di dapat kerokan cavum uteri menunjukkan keping-keping jaringan

endometrium dengan gambaran simple hyperplasia dan tidak tampak tanda

ganas.

2. Pukul 08.10 WIB. Menganjurkan ibu untuk tetap mengonsumsi makanan

bergizi.

3. Pukul 08.20 WIB. Memberi ibu terapi obat multivitamin (biosan) 1 x 1

(oral) / XX

4. Pukul 08.30 WIB. Menganjurkan ibu untuk periksa apabila terjadi

perdarahan kembali atau jika ada keluhan.

Evaluasi

Tanggal: 2 Januari 2016 Pukul: 08.35 WIB

1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan dan mengerti bahwa pemeriksaan

laboratoriumnya tidak mengarah pada keganasan.

2. Ibu bersedia mengonsumsi makanan bergizi.

3. Ibu telah diberi terapi obat dan bersedia meminumnya.

4. Ibu bersedia untuk periksa apabila terjadi perdarahan kembali atau jika ada

keluhan.

Page 78: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

65

DATA PERKEMBANGAN III

( KUNJUNGAN RUMAH )

Tanggal: 30 Januari 2016 Pukul : 09.50 WIB

S :

1. Ibu mengatakan tidak ada keluhan apapun dan tidak mengalami

perdarahan lagi.

2. Ibu mengatakan merasa nyaman dan beraktivitas seperti biasa.

O :

1. Keadaan umum : baik

2. Kesadaran : composmentis

3. TTV :

TD : 110/70 mmHg

N : 80 x/menit

R : 22 x/menit

S : 37,30C

4. PPV : darah (-) / tidak ada

A :

Ny. R P1A0 umur 34 tahun dengan riwayat perdarahan uterus

disfungsional.

P :

1. Pukul 10.00 WIB. Memberitahu kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu

sudah dalam keadaan normal.

2. Pukul 10.10 WIB. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan organ

genetalianya dengan cara membersihkan genetalianya setiap selesai BAK /

Page 79: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

66

BAB dengan mengusap dari depan ke belakang dan keringkan dengan

handuk.

Evaluasi

Tanggal: 30 Januari 2016 Pukul: 10.40 WIB

1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan.

2. Ibu bersedia untuk menjaga kebersihan organ genetalianya.

Page 80: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

74

B. PEMBAHASAN

1. Pengkajian

a. Subjektif

1) Berdasarkan hasil anamnesa terdapat tanda-tanda terjadinya

perdarahan uterus disfungsional yaitu Ny. R umur 34 tahun

mengeluh mengalami perdarahan yang banyak selama 10 hari

dengan 4 kali ganti pembalut per hari.

Hal ini sudah sesuai dengan teori Baziad (2008) dan

Wiknjosastro (2009) yang menjelaskan bahwa perdarahan uterus

disfungsional paling banyak dijumpai pada usia perimenarche,

usia reproduksi dan usia perimenopause. Keluhan yang sering

muncul dalam perdarahan uterus disfungsional adalah mengalami

perdarahan di luar atau sewaktu menstruasi dalam jumlah banyak

dan dalam jangka waktu lama.

2) Status perkawinan pada kasus ini yaitu Ny.R telah menikah

selama 11tahun, Ny.R menikah di usia 23 tahun dan ini

merupakan pernikahan pertama pasien. Dalam kasus ini akan

dilakukan tindakan curretase.

Keadaan ini sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa

riwayat perkawinan akan mempengaruhi pengobatan perdarahan

uterus disfungsional. Pada wanita dewasa muda yang belum

menikah pengobatan yang dapat dilakukan dengan terapi

hormonal. Sedangakan untuk wanita yang sudah menikah dan

Page 81: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

75

melakukan hubungan seksual diperlukan tindakan curretase

(Manuaba, 2008).

3) Hasil anamnesa data psikososial pada kasus ini, hubungan Ny.R

dengan keluarga dan lingkungan baik dan harmonis. Pasien juga

rajin melaksanakan sholat 5 waktu.

Hal ini sesuai dengan teori menurut Wiknjosastro (2009),

data psikososial perlu dikaji untuk mengetahui respon pasien

terhadap gangguan menstruasi, hubungan sosial antara pasien

dan keluarga. Dukungan keluarga akan meningkatkan rasa

nyaman pada pasien, sehingga mengurangi kecemasan pasien.

Penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan

praktik dalam pengumpulan data dasar pada data subjektif.

b. Objektif

Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik Ny.R melalui

inspeksi didapatkan bahwa keadaan umum baik, tanda-tanda

vital dalam batas normal, pada pemeriksaan kepala sampai

ekstremitas tidak terdapat kelainan, tidak tampak adanya

pembesaran abdomen, pada pemeriksaan genital terdapat

pengeluaran darah berwarna merah tua dengan sedikit stolsel.

Hal tersebut sesuai dengan pendapat Baziad (2008) yaitu

dilakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui keadaan umum

dan kesadaran pasien, pengukuran tanda-tanda vital yang

meliputi tekanan darah, suhu, nadi dan respirasi, serta

Page 82: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

76

pemeriksan mulai dari kepala sampai ekstremitas bawah dan

berat badan.

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada Ny.R

dalam menegakkan kasus ini adalah USG dan pemeriksaan

darah lengkap. Pemeriksaan USG (21 Desember 2015)

menunjukkan tidak terdapat kelainan ginekologis. Dari

pemeriksaan darah lengkap diperoleh kadar Hb 11,1 gr%.

Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis

perdarahan uterus disfungsional adalah pemeriksaan

laboratorium (pemeriksaan darah lengkap). Selain itu untuk

mengkaji masalah struktur dan keganasan, dapat dilakukan USG

(Baziad, 2008).

Pada tahap ini tidak terdapat kesenjangan antara teori

dan kasus nyata yang penulis kaji.

2. Interpretasi Data

Interpretasi data meliputi diagnosis kebidanan, masalah dan

kebutuhan. Dari pengumpulan data dasar dapat ditegakkan diagnosis

kebidanan yaitu Ny. R P1A0 umur 34 tahun dengan perdarahan uterus

disfungsional. Dasar untuk menegakkan diagnosis pada Ny. R diperoleh

dari data subjektif dan data objektif. Pada data objektif didapatkan hasil

pemeriksaan fisik tidak ditemukan adanya hipo/hipertiroid dan

pengukuran suhu basal badan tidak dilakukan.

Page 83: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

77

Hal ini tidak sesuai dengan teori menurut Mansjoer, 2007 yaitu

pada pemeriksaan fisik dinilai adanya hipo/hipertiroid dan gangguan

haemostatis seperti petekie. Diagnosis ditegakkan berdasarkan

pengukuran suhu basal badan atau pemeriksaan hormon FSH dan LH.

Masalah pada kasus perdarahan uterus disfungsional adalah

timbulnya rasa cemas akibat perdarahan akut dan banyak. Dalam kasus

ini, Ny. R mengeluh merasa cemas dan tidak nyaman karena perdarahan

yang dialaminya. Kebutuhan pasien dalam hal ini yaitu memberi

informasi kesehatan tentang kondisi dan perdarahan yang sedang dialami

pasien serta memberikan support mental pada pasien untuk mengurangi

rasa cemas.

Hal ini telah sesuai dengan teori Prawirohardjo, 2011 yaitu

masalah yang muncul pada pasien dengan perdarahan uterus

disfungsional yang berdampak pada psikologi berupa kecemasan dan

ketidaknyamanan pada perdarahan uterus disfungsional yaitu

mengeluarkan perdarahan haid dengan jumlah darah lebih banyak.

Kebutuhan untuk menangani diagnosis kebidanan dan masalah yang

timbul dalam kasus ini adalah memberikan informasi pada pasien tentang

kondisinya, memberikan KIE pada ibu tentang kebutuhan gizi, pola

istirahat, personal hygiene serta memberikan support mental agar cemas

pada pasien berkurang (Hidayat, 2011). Dalam tahap ini terdapat

kesenjangan antara teori dengan kasus nyata.

Page 84: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

78

3. Diagnosa Potensial

Diagnosa potensial untuk Ny. R dengan perdarahan uterus

disfingsional adalah tidak ada atau tidak terjadi diagnosa potensial

dikarenakan hasil pemeriksaan inspeksi pada mata dan pemeriksaan

laboratorium pada tanggal 21 Desember 2015 pukul 09.25 WIB untuk

cek kadar Hb dengan hasil 11, 1 gr/dl. Hal ini sesuai teori yang

dinyatakan oleh Baziad (2008) bahwa pada keadaan akut, dimana

Hb < 8 gr/dl yang menyebabkan klien mengalami anemia. Dalam tahap

ini tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek di lahan.

4. Antisipasi / Tindakan Segera

Pada kasus perdarahan uterus disfungsional antisipasi atau tindakan

segera yang diberikan yaitu tidak ada, dikarenakan hasil pemeriksaan

USG pada tanggal 21 Desember 2015 pukul 09.15 WIB yaitu uterus

berukuran 10,5 cm x 6,05 cm, perdarahan intra uteri dan pemeriksaan

laboratorium pada tanggal 21 Desember 2015 pukul 09.25 WIB untuk

cek kadar Hb dengan hasil 11, 1 gr/dl dalam batas normal.

Hal ini sesuai teori menurut Ambarwati, 2010. Langkah ini

memerlukan kesinambungan dari manajemen kebidanan. Identifikasi dan

menetapkan perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan atau

untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim

kesehatan lain sesuai dengan kondisi pasien.

Dalam tahap ini, penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori

dan praktik dalam penetapan kebutuhan terhadap tindakan segera.

Page 85: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

79

5. Perencanaan

Perencanaan dalam kasus perdarahan uterus disfungsional pada

Ny. R yaitu:

a. Informasikan mengenai penyakit yang diderita pasien.

b. Berikan informed consent pada pasien dan keluarga untuk tindakan

curretase.

c. Lakukan kolaborasi dengan dokter SpOG untuk pemasangan infus,

skin test ceftriaxone, pemberian terapi dan tindakan lebih lanjut.

Injeksi ceftriaxone 1 gr per 8 jam (10.30 WIB), asam traneksamat

1 gr per 6 jam (10.30 WIB), Noprostol 1 tablet/PO (10.30 WIB),

rencana curretase (12.30 WIB).

d. Berikan support mental dan motivasi pada klien untuk mengurangi

rasa cemas.

e. Observasi keadaan umum, tanda-tanda vital dan perdarahan

pervaginam.

f. Persiapan curretase.

g. Observasi post curretase.

h. Dokumentasikan hasil tindakan.

Dari uraian di atas penulis tidak menemukan kesenjangan antara

teori dan praktik dalam perencanaan asuhan.

6. Pelaksanaan

Pelaksanaan yang dilakukan pada kasus ini disesuaikan dengan

perencanaan yang telah disusun sebelumnya. Semua tindakan telah

Page 86: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

80

dilaksanakan sesuai rencana. Dalam tahap ini, penulis tidak menemukan

kesenjangan antara teori dengan praktik di lahan.

7. Evaluasi

Evaluasi asuhan kebidanan gangguan sistem reproduksi wanita

pada Ny. R P1A0 umur 34 tahun dengan perdarahan uterus disfungsional

adalah pasien mengerti tentang penyakitnya, keadaan umum baik.

Diagnosa potensial dan antisipasi tidak ada. Berdasarkan data terakhir,

tidak ada perdarahan post curretase. Hasil dari curretase diagnostik tidak

menunjukkan tanda ganas dan kelainan anatomis.

Keadaan tersebut sesuai dengan teori yaitu pasien diharapkan

mengerti tentang penyakitnya setelah diberikan penjelasan oleh bidan,

mendapat asuhan yang menyeluruh sesuai kebutuhannya, mendapatkan

terapi dan tindakan untuk mengatasi keluhan yang dideritanya serta

perdarahan berulang atau pada pasien pubertas siklus menstruasi dapat

kembali normal (Ambarwati, 2010). Penulis tidak menemukan

kesenjangan antara teori dan praktik pada langkah evaluasi.

Page 87: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

74

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada bab ini penulis mengambil suatu kesimpulan dari studi kasus yang

berjudul Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi pada Ny. R P1A0 umur 34

tahun dengan Perdarahan Uterus Disfungsional di RSU Assalam Gemolong

Sragen, yaitu :

1. Pengkajian diperoleh data Ny. R mengalami perdarahan sejak 10 hari

yang lalu dengan mengeluarkan darah banyak dan bergumpal serta

merasakan nyeri pada sympisis, lemas, pusing dan cemas terhadap

keadaannya. Data objektif didapati perdarahan pervaginam darah

berwarna merah gelap dengan sedikit stolsel. Sedangkan pada data

pemeriksaan penunjang didapatkan hasil pemeriksaan USG yang

menunjukkan tidak ada kelainan ginekologis dan data pemeriksaan

laboratorium didapatkan kadar haemoglobin 11, 1 gr/dl.

2. Interpretasi data meliputi diagnosis kebidanan yaitu Ny. R P1A0

umur 34 tahun dengan perdarahan uterus disfungsional. Masalah yang

dihadapi adalah cemas dengan keadaan yang dialaminya. Kebutuhan

Ny. R adalah pemberian informasi mengenai kondisi ibu, memberikan

support mental pada ibu untuk mengurangi rasa cemas serta

memberikan KIE tentang kebutuhan gizi, polai stirahat, personal

hygiene.

Page 88: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

75

3. Diagnosa potensial yaitu tidak ada karena berdasarkan observasi

keadaan umum, pemeriksaan laboratorium, vital sign dan perdarahan

pervaginam serta Kadar Hb menunjukkan batasan normal.

4. Tindakan segera yaitu tidak ada karena dalam diagnosa potensial tidak

ditemukan masalah yang membahayakan dan semua dalam batasan

normal.

5. Rencana asuhan meliputi informasikan hasil pemeriksaan, observasi

KU, TTV dan perdarahan pervaginam, kolaborasi dengan dokter SpOG

berupa pemberian terapi (antibiotik, antifibrinolitik, roboratia), berikan

informed consent, berikan support mental dan motivasi.

6. Pelaksanaan asuhan mengacu pada perencanaan yang telah ditetapkan.

Hasil akhir dari asuhan yang telah diberikan dapat tercapai sesuai

dengan harapan, yaitu ibu mendapat asuhan, terapi, serta tindakan

curretase untuk mengatasi keluhannya. Perdarahan post curretase

berupa spotting, diagnosa potensial tidak terjadi, sehingga pasien

pulang dalam kondisi baik. Ibu telah mendapatkan informasi mengenai

perdarahan yang terjadi padanya dan bersedia untuk kembali apabila

terjadi perdarahan berulang.

7. Evaluasi yang didapat setelah diberikan asuhan kebidanan selama 4 hari

pada Ny.R adalah keadaan umum baik, kesadaran composmentis,

perdarahan berhenti, vital sign: TD : 110/70 mmHg, N : 80 x/menit,

R : 22 x/menit, S : 36,50C.

Page 89: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

76

8. Pada kasus Ny. R P1A0 umur 34 tahun dengan perdarahan uterus

disfungsional penulis menemukan adanya kesenjangan antara teori dan

kasus yang ada di lahan praktik.

9. Dari kesenjangan tersebut maka alternatif pemecahan masalahnya

adalah sebagai tenaga kesehatan dalam melakukan pemeriksaan fisik

seharusnya dilakukan secara menyeluruh termasuk dalam pengukuran

suhu basal badan atau pemeriksaan hormon FSH dan LH sebagai

penunjang penegakkan diagnosis.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis dapat memberikan saran

bagi:

1. Instansi pelayanan kesehatan

RSU Assalam Gemolong Sragen diharapkan lebih

meningkatkan pemberian asuhan secara komprehensif, tepat dan

profesional untuk meningkatkan mutu pelayanan sehingga pasien

merasa aman dan nyaman.

2. Profesi

Hasil studi kasus ini diharapkan dapat menambah wawasan

dan sebagai masukan dalam meningkatkan asuhan kebidanan

gangguan reproduksi dengan perdarahan uterus disfungsional.

Page 90: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

77

3. Pendidikan

Diharapkan agar isntitusi pendidikan lebih meningkatkan

atau menambah referensi, sehingga dapat membantu Mahasiswa

yang akan mengambil kasus yang sama.

4. Klien dan masyarakat

Klien dan masyarakat diharapkan mengerti mengenai

perdarahan uterus disfungsional dan segera memeriksakan diri

pada tenaga kesehatan jika mengalami perdarahan pervaginam

yang lama dan banyak, sehingga segera mendapatkan pelayanan

kesehatan yang optimal sesuai dengan kasus yang dialami.

Page 91: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

78

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, E.R, Diah, W. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Nuha

Medika.

Anwar, dkk. 2011. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: Yayasan Bina

Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi V.

Jakarta: Rineka Cipta.

Baradero, M, dkk. 2006. Klien Gangguan Sistem Reproduksi dan Seksualitas.

Jakarta: EGC.

Baziad, dkk. Endokrinologi – Ginekologi. Jakarta: KSERI.

Dewi, M.U.K. 2013. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana

Untuk Mahasiswa Bidan. Jakarta: TIM.

Hestiantoro, A, Ed. 2007. Panduan Tata Laksana Perdarahan Uterus

Disfungsional. Jakarta: HIFERI – POGI.

Hidayat, A.A. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Edisi 2.

Jakarta: Salemba Medika.

.. 2010. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik

Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.

. 2011. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi

Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

. 2012. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis

Data. Edisi2. Jakarta: Salemba Medika.

Janiwarti, B, Herri, Z.P. 2013. Pendidikan Psikologi Untuk Bidan. Edisi 1.

Yogyakarta: Rapha Publishing.

Kumalasari, I, Iwan, A. 2012. Kesehatan Reproduksi Untuk Mahasiswa

Kebidanan dan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Mansjoer, dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jilid 1. Jakarta:

Mediaa Aesculapius.

Manuaba. 2008. Penuntun Kepaniteraan Klinik Obstetri dan Ginekologi. Edisi

2. Jakarta: EGC.

Page 92: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

79

. 2008. Gawat Darurat Obstetri Ginekologi & Obstetri

Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan. Jakarta: EGC.

Marmi. 2014. Kesehatan Reproduksi. Cetakan kedua. Yogyakarta: Pustaka

Belajar.

Maryanti, D, Majestika, S. 2009. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Teori dan

Praktikum. Yogyakarta: Nuha Medika.

Mumpuni, Y, dkk. 2013. 45 Penyakit Musuh Kaum Perempuan. Yogyakarta:

Rapha Publishing.

Notoatmodjo, S. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nuaryalstonia, C. 2014. Asuhan kebidanan gangguan reproduksi wanita pada

ny. S P3A0 umur 44 tahun dengan perdarahan uterus disfungsional

fakultas kedokteran Uns. Karya ilmiah.

Nugroho, T, Bobby, I.U. 2014. Masalah Kesehatan Reproduksi Wanita.

Yogyakarta: Nuha Medika.

Nugroho, T. 2012. Obstetri dan Ginekologi Untuk Kebidanan dan Keperawatan.

Yogyakarta: Nuha Medika.

Nursalam. 2013. Metode Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis.

Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.

Price, S.A. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses – proses Penyakit. Edisi 6.

Jakarta: EGC.

Priharjo R. 2006. Pengkajian Fisik Keperawatan. Edisi 2. Jakarta: EGC.

Saryono, Ari, S. 2011. Metodologi Penelitian Kebidanan DIII, DIV, S1 dan S2.

Yogyakarta: Nuha Medika.

Soepardan, S. 2007. Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC.

Walyani, E.S. 2015. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Yogyakarta: Pustaka

Baru.

Wiknjosastro, H. 2009. Ilmu Kandungan. Edisi kedua. Jakarta: Yayasan Bina

Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Yanti. 2011. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Untuk Mahasiswa Kebidanan.

Yogyakarta: Pustaka Rihama.

Page 93: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. … · ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. R UMUR 34 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL ... (PUD) cukup tinggi tetapi karena PUD

80