Melaksanakan Askeb Pada Ibu Dengan Gangguan Sistem Reproduksi

29
MELAKSANAKAN ASKEB PADA IBU DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI DAN PADA MAMAE I. Pengertian Yaitu malaksanakan asuhan kebidanan pada ibu dengan melakukan pendekatan secara pribadi agar ibu lebih terbuka dan merasa nyaman. Tindakan sebagai bidan dalam melaksanakan askeb pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi yaitu : a. melakukan anamnesa (untuk mendapatkan suatu data) b. melakukan pendekatan pada ibu dan berkomunikasi dengan baik c. melakukan pemeriksaan d. menjelaskan tentang bahaya gangguan pada sistem reproduksi e. mengambil keputusan dengan benar dan tepat sistem reproduksi pada wanita yaitu : pada ovarium , saluran telur, rahim, leher rahim, vagina, atau vulva. 1. MASTITIS a. Pengertian Mastitis Mastitis atau biasa juga disebut dengan abses pada payudara/peradangan payudara. Abses (nanah) payudara, pengumpulan nanah lokal di dalam payudara, merupakan komplikasi berat dari mastitis. Mastitis ini dapat terjadi

description

ASKEB DENGAN GANGGUAN REPRODUKSI

Transcript of Melaksanakan Askeb Pada Ibu Dengan Gangguan Sistem Reproduksi

Page 1: Melaksanakan Askeb Pada Ibu Dengan Gangguan Sistem Reproduksi

MELAKSANAKAN ASKEB PADA IBU DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI DAN PADA MAMAE

I. Pengertian

Yaitu malaksanakan asuhan kebidanan pada ibu dengan melakukan pendekatan secara pribadi agar ibu lebih terbuka dan merasa nyaman.

Tindakan sebagai bidan dalam melaksanakan askeb pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi yaitu :

a. melakukan anamnesa (untuk mendapatkan suatu data)

b. melakukan pendekatan pada ibu dan berkomunikasi dengan baik

c. melakukan pemeriksaan

d. menjelaskan tentang bahaya gangguan pada sistem reproduksi

e. mengambil keputusan dengan benar dan tepat

sistem reproduksi pada wanita yaitu : pada ovarium , saluran telur, rahim, leher rahim, vagina, atau vulva.

1. MASTITIS

a. Pengertian Mastitis

     Mastitis atau biasa juga disebut dengan abses pada payudara/peradangan

   payudara.

     Abses (nanah) payudara, pengumpulan nanah lokal di dalam payudara, merupakan

   komplikasi berat dari mastitis. Mastitis ini dapat terjadi kapan saja sepanjang

   periode menyusui, tapi paling sering terjadi antara hari ke-10 dan hari ke-28

   setelah kelahiran.

b. Jenis Mastitis

   Ada 2 macam :

Page 2: Melaksanakan Askeb Pada Ibu Dengan Gangguan Sistem Reproduksi

   1. Mastitis infeksi (kuman yang masuk ke saluran air susu di putting payudara

      melalui perantaraan mulut atau hidung bayi Anda saat menyusui

   2. Mastitis non-infeksi (saluran air susu yang tersumbat atau juga karena posisi

      menyusui yang salah.

c. Penyebab Mastitis

   1. Adanya bakteri jenis staphylococcus aureus

   2. Adanya sumbatan pada saluran ASI

   3. Payudara bengkak yang tidak disusukan secara adekuat.

   4. Bra yang terlalu ketat.

   5. Puting susu lecet yang menyebabkan infeksi.

   6. Asupan gizi kurang, istirahat tidak cukup dan terjadi anemia.

d. Patofisiologi Mastitis

      Pada awalnya bermula dari kuman penyebab mastitis yaitu puting susu yang luka

   atau lecet dan kuman tersebut berkelanjutan menjalar ke duktulus-duktulus dan

   sinus sehingga mengakibatkan radang pada mamae. Radang duktulus-duktulus menjadi

   edematus dan akibatnya air susu tersebut terbendung.

e. Gambaran Klinis Pada Ibu (tanda dan gejala)Mastitis

      Jika sudah terinfeksi, payudara akan bengkak dan terasa nyeri, terasa keras

   saat diraba dan tampak memerah, permukaan kulit dari payudara yang terkena

   infeksi juga tampak seperti pecah-pecah. Badan demam seperti terserang flu. Namun

   bila karena sumbatan tanpa infeksi, biasanya badan tidak terasa nyeri dan tidak

   demam. Pada payudara juga tidak teraba bagian yang keras dan nyeri, serta merah.

2. FIBRIO ADENOMA

Page 3: Melaksanakan Askeb Pada Ibu Dengan Gangguan Sistem Reproduksi

a. Pengertian

      Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang sering terjadi di payudara.

   Fibroadenoma adalah suatu tumor jinak yang merupakan pertumbuhan yang meliputi 

   kelenjar dan stroma jaringan ikat. Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak pada

   payudara yang bersimpai jelas, berbatas jelas, soliter, berbentuk benjolan yang

   dapat digerakkan.

b. Jenis

   Pembagian fibroadenoma berdasarkan histologik yaitu :

   1. Fibroadenoma Pericanaliculare

         Yakni kelenjar berbentuk bulat dan lonjong dilapisi epitel selapis atau

      beberapa lapis.

   2. Fibroadenoma intracanaliculare

         Yakni jaringan ikat mengalami proliferasi lebih banyak sehingga kelenjar

      berbentuk panjang-panjang (tidak teratur) dengan lumen yang sempit atau

      menghilang.

         Pada saat menjelang haid dan kehamilan tampak pembesaran sedikit dan pada

      saat menopause terjadi regresi.

c. Penyebab

   1. Peningkatan Estrogen

   2. Genetik : payudara

   3. Faktor-faktor predisposisi : Usia

d. Patofisiologi

      Fibroadenoma merupakan tumor jinak payudara yang sering ditemukan pada masa

Page 4: Melaksanakan Askeb Pada Ibu Dengan Gangguan Sistem Reproduksi

   reproduksi yang disebabkan oelh beberapa kemungkinan yaitu akibat sensitivitas

   jaringan setempat yang berlebihan terhadap estrogen sehingga kelainan ini sering

   digolongkan dalam mamary displasia.

      Fibroadenoma biasanya ditemukan pada kuadran luar atas, merupakan lobus yang

   berbatas jelas, mudah digerakkan dari jaringan di sekitarnya. Pada gambaran

   histologis menunjukkan stroma dengan proliferasi fibroblast yang mengelilingi

   kelenjar dan rongga kistik yang dilapisi epitel dengan bentuk dan ukuran yang

   berbeda.

e. Gambaran Klinis Pada Ibu (tanda dan gejala)

   1. Secara makroskopik : tumor bersimpai, berwarna putih keabu- abuan pada

      penampang tampak jaringan ikat berwarna putih, kenyal

   2. Ada bagian yang menonjol ke permukaan

   3. Ada penekanan pada jaringan sekitar

   4. Ada batas yang tegas

   5. Bila diameter mencapai 10 – 15 cm muncul Fibroadenoma raksasa (Giant

      Fibroadenoma )

   6. Memiliki kapsul dan soliter

   7. Benjolan dapat digerakkan

   8. Pertumbuhannya lambat

   9. Mudah diangkat dengan lokal surgery

   10 Bila segera ditangani tidak menyebabkan kematian

3. KISTA SARKOMA FILLODES

Page 5: Melaksanakan Askeb Pada Ibu Dengan Gangguan Sistem Reproduksi

a. Pengertian

      Tumor filodes di payudara, merupakan tumor yang jarang terjadi dibandingkan

   dengan fibroadenoma bermula dari intralobular stroma dan jarang disebabkan oleh

   fibroadenoma.

b. Penyebab

      Tumor ini bias berasal dari fibroadenoma selular yang telah ada dan sekarang

   telah mengandung satu atau lebih komponen asal measenkima. Diferensiasi dari

   fibroadenoma didasarkan atas lebih besarnya derajat selularitas stroma,

   pleomorfisme selular, inti hiperkromatikdan gambaran mitosis dalam jumlah yang

   bermakna. Protrusio khas massa polopoid stroma hiperplastik ke dalam kanalikuli

   yang tertekan menghasilkan penampilan seperti daun yang menggambarkan istilah

   filodes

c. Patofisiologi

      Bermula dari intralobular stroma dan jarang disebabkan oleh fibroadenoma.

   tumor payudara ini biasanya tumbuh cepat, terkadang jinak, terkadang di batas

   antara jinak dan ganas dan terkadang ganas.Tumor filodes (sistosarkoma filoides)

   merupakan suatu neoplasma jinak yang bersifat menyusup (invasive) secara local

   dan dapat menjadi ganas (10-15%). Pertumbuhannya cepat dan dapat ditemukan dalam

   ukuran yang besar. Tumor ini terdapat pada semua usia, tetapi kebanyakan terdapat

   pada usia sekitar 45 tahun. Tumor filodes ini dapat berukuran kecil sekitar 3-4

   cm, dan dapat pula dalam ukuran yang sangat besar dan membuat payudara menjadi

   besar (bengkak).

Page 6: Melaksanakan Askeb Pada Ibu Dengan Gangguan Sistem Reproduksi

d. Gambaran Klinis Pada Ibu (tanda dan gejala)

   -  Kulit di atas tumor mengkilap, regang, tipis, merah & pembuluh2 balik

      melebar & panas

   -  Jarang tjd mestastasis (pembesaran kelenjar regional)

   -  Tumor tumbuh cepat; nekrosis & radang pd kuli

4. SARCOMA

a. Pengertian

      Sarcoma adalah tumor yang berasal dari jaringan penyambung. Sarcoma secara

   umum dibagi kedalam dua kelompok yaitu tulang dan jaringan lunak.

b. Jenis

   Ada empat tipe utama dari sarkoma tulang, yaitu

   1. Randro Sarkoma

   2. Sarkoma Ewing

   3. Fibrosar Koma

   4. Osteosar Koma

c. Penyebab Sarcoma Kaposi

      Pada penderita AIDS, penyakit ini terjadi akibat gangguan sistem kekebalan dan

   penelitian terakhir menyebutkan adanya kombinasi antara gangguan sistem kekebalan

   dengan sejenis virus herpes 8 (HHV8).

d. Patofisiologi Sarcoma Kaposi

      Meskipun namanya adalah Sarkoma Kaposi, namun, Sarkoma Kaposi bukanlah sarkoma

   yang sebenarnya, yang merupakan tumor yang muncul dari jaringan mesensim. Sarkoma

Page 7: Melaksanakan Askeb Pada Ibu Dengan Gangguan Sistem Reproduksi

   Kaposi muncul sebagai kanker endothelium limfatik dan membentuk jaringan vaskular

   yang diisi dengan sel darah, memberikan tumor ini karakteristik kemunculan

   seperti-luka memar.

      Lesi Sarkoma Kaposi berisi tumor sel dengan karakteristk bentuk memanjang yang

   tidak normal dan disebut sel spindle. Tumor ini sangat bersifat vaskular, berisi

   pembuluh darah tebal yang tidak normal, yang membocorkan sel darah merah pada

   jaringan yang mengelilinginya dan memberikan tumor warna gelapnya. Peradangan

   disekitar tumor dapat menyebabkan rasa nyeri dan pembengkakan.

      Walaupun Sarkoma Kaposi dapat diduga dari kemunculan lesi dan faktor resiko

   pasien, diagnosis dapat hanya dibuat oleh biopsi dan pemeriksaan mikrosokop, yang

   akan menunjukan kehadiran sel spindle. Deteksi protein viral LANA pada sel

   mengkonfirmasi diagnosis.

e. Gambaran Klinis

      Luka KS berupa lesi dan noda yang berwarna-warni merah, ungu, coklat, atau

   hitam, dan biasanya Luka tersebut biasanya ditemukan pada kulit, walau bisa juga

   tersebar di tempat lain terutama mulut, gastrointestinal tract dan saluran

   pernafasan. Pertumbuhan dari sangat lambat ke sangat cepat.

5. KANKER PAYUDARA

a. Jenis Klasifikasi kanker payudara terdiri dari 2 macam yaitu :

   1) Klasifikasi Patologik terdiri dari:

         Kanker puting payudara atau pagets disease Pagets disease adalah bentuk 

      kanker dalam taraf permulaan manifestasinya sebagai eksema menahun putting

Page 8: Melaksanakan Askeb Pada Ibu Dengan Gangguan Sistem Reproduksi

      susu yang biasanya merah dan menebal. Suatu tumor sub areoler bisa teraba.

      Sedang pada umumnya kanker payudara yang berinfiltrasi ke kulit mempunyai

      prognosis yang buruk, lain halnya dengan pagets disease ini prognosisnya

      lebih baik. Sebenarnya penyakit ini adalah suatu kanker intra duktal yang

      tumbuh di bagian terminal dari duktus laktiferus secara patologik

     

         Ciri-cirinya ialah: sel-sel pagets (seperti pasir) hypertrofi sel

      epidermoid,infiltrsi sel-sel bundar dibawah epidermis. - Kanker duktus

      laktiferus:papillary, comedo, adenocarsinoma dengan banyak fibrosis

      (scirrhus), medullary carsinoma dengan infiltrasi kelenjar, semuanya

      infiltrating.

  

         Penyakit ini dapat timbul pada waktu menyusui, akan tetapi juga diluar

      waktu tersebut. Dapat kita ketahui bahwa oprasi dapat mengakibatkan

      penyebaran yang sangat cepat dan kematian.

   2) Klasifikasi klinik kanker payudara

      Sebelum 1968, diklinik bedah sering dipakai klasifikasi steinthal. Steinthal

      a) Kanker payudara sampai 2cm besarnya dan tidak mempunyai anak sebar.

         Steinthal

      b) Kanker payudara 2cm atau lebih dengan mempunyai anak sebar dikelenjar

         ketiak. Steinthal

      c) Kanker payudara 2cm atau lebih dengan anak sebar, dikelenjar ketiak, infra

         dan supra klafikula; atau infiltrasi vasia pektoralis atau kekulit; atau

Page 9: Melaksanakan Askeb Pada Ibu Dengan Gangguan Sistem Reproduksi

         kanker yang apert (memecah kekulit). Steinthal

      d) Kanker payudara dengan metastasis jauh, misalnya ketengkorak, atau tulang

         punggun, atau paru-paru, atau hati dan panggul.

b. Penyebab

1. Faktor Risiko

   a. Faktor Reproduksi:

         Karakteristik reproduktif yang berhubungan dengan risiko terjadinya kanker

      payudara adalah nuliparitas, menarche pada umur muda,menopause pada umur lebih

      tua, dan kehamilan pertama pada umur tua. Risiko utama kanker payudara adalah

      bertambahnya umur. Diperkirakan, periode antara terjadinya haid pertama dengan

      umur saat kehamilan pertama merupakan window of initiation perkembangan kanker

      payudara. Secara anatomi dan fungsional,payudara akan mengalami atrofi dengan

      bertambahnya umur. Kurang dari 25% kanker payudara terjadi pada masa sebelum

      menopause sehingga diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi jauh sebelum

      terjadinya perubahan klinis.

   b. Penggunaan Hormon:

         Hormon estrogen berhubungan dengan terjadinya kanker payudara. Laporan dari

      Harvard School of Public Health menyatakan bahwa terdapat peningkatan kanker

      payudara yang signifikan pada para pengguna terapi estrogen replacement. Suatu

      metaanalisis menyatakan bahwa walaupun tidak terdapat risiko kanker payudara

      pada pengguna kontrasepsi oral, wanita yang menggunakan obat ini untuk waktu

      yang lama mempunyai risiko tinggi untuk mengalami kanker payudara sebelum

Page 10: Melaksanakan Askeb Pada Ibu Dengan Gangguan Sistem Reproduksi

      menopause. Sel-sel yang sensitive terhadap rangsangan hormonal mungkin

      mengalami perubahan degenerasi jinak atau menjadi ganas[15].

   c. Penyakit Fibrokistik :

         Pada wanita dengan adenosis, fibroadenoma, dan fibrosis, tidak ada

      peningkatan risiko terjadinya kanker payudara. Pada hiperplasis dan papiloma,

      risiko sedikit meningkat 1,5 sampai 2 kali. Sedangkan pada hiperplasia atipik,

      risiko meningkat hingga 5 kali.

   d. Obesitas :

         Terdapat hubungan yang positif antara berat badan dan bentuk tubuh dengan

      kanker payudara pada wanita pasca menopause. Variasi terhadap kekerapan kanker

      ini di negara-negara Barat dan bukan Barat serta perubahan kekerapan sesudah

      migrasi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh diet terhadap terjadinya keganasan

      ini.

   e. Konsumsi Lemak :

         Konsumsi lemak diperkirakan sebagai suatu faktor risiko terjadinya kanker

      payudara. Willet dkk. melakukan studi prospektif selama 8 tahun tentang

      konsumsi lemak dan serat dalam hubungannya dengan risiko kanker payudara pada

      wanita umur 34 sampai 59 tahun.

   f. Radiasi :

         Eksposur dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas meningkatkan

      terjadinya risiko kanker payudara. Dari beberapa penelitian yang dilakukan

      disimpulkan bahwa risiko kanker radiasi berhubungan secara linier dengan dosis

Page 11: Melaksanakan Askeb Pada Ibu Dengan Gangguan Sistem Reproduksi

      dan umur saat terjadinya eksposur.

   g. Riwayat Keluarga dan Faktor Genetik :

         Riwayat keluarga merupakan komponen yang penting dalam riwayat penderita

      yang akan dilaksanakan skrining untuk kanker payudara. Terdapat peningkatan

      risiko keganasan pada wanita yang keluarganya menderita kanker payudara. Pada

      studi genetik ditemukan bahwa kanker payudara berhubungan dengan gen tertentu.

      Apabila terdapat BRCA 1, yaitu suatu gen kerentanan terhadap kanker payudara,

      probabilitas untuk terjadi kanker payudara sebesar 60% pada umur 50 tahun dan

      sebesar 85% pada umur 70 tahun. Faktor Usia sangat berpengaruh -> sekitar

      60% kanker payudara terjadi di usia 60 tahun. Resiko terbesar usia 75 tahun

      [16]

2. Faktor Genetik

      Kanker peyudara dapat terjadi karena adanya beberapa faktor genetik yang

   diturunkan dari orangtua kepada anaknya. Faktor genetik yang dimaksud adalah

   adanya mutasi pada beberapa gen yang berperan penting dalam pembentukan kanker

   payudara gen yang dimaksud adalah beberapa gen yang bersifat onkogen dan gen yang

   bersifat mensupresi tumor. Gen pensupresi tumor yang berperan penting dalam

   pembentukan kanker payudara diantaranya adalah gen BRCA1 dan gen BRCA2.

c. Patofisiologi

      Kanker payudara, seperti bentuk lain dari kanker, adalah hasil dari faktor

   lingkungan dan turun-temurun beberapa. Beberapa faktor-faktor ini meliputi:

   Lesi pada DNA seperti mutasi genetik. Mutasi yang dapat menyebabkan kanker

   payudara telah eksperimental dikaitkan dengan paparan estrogen.

Page 12: Melaksanakan Askeb Pada Ibu Dengan Gangguan Sistem Reproduksi

   Kegagalan pengawasan kekebalan, sebuah teori di mana sistem kekebalan tubuh

   menghilangkan sel-sel ganas sepanjang hidup seseorang.

   Faktor pertumbuhan abnormal sinyal dalam interaksi antara sel-sel stroma dan sel

   epitel dapat memfasilitasi pertumbuhan sel ganas.

   Cacat diwariskan dalam gen perbaikan DNA, seperti''''BRCA1, BRCA2''''dan''''TP53.

   Orang-orang di negara-negara berkembang melaporkan tingkat kejadian lebih rendah

   dibandingkan di negara maju.

    

      Di Amerika Serikat, 10 sampai 20 persen pasien dengan kanker payudara dan

   pasien dengan kanker ovarium memiliki kerabat pertama atau kedua-derajat dengan

   salah satu dari penyakit ini. Mutasi di salah satu dari dua gen kerentanan besar,

   kanker payudara gen kerentanan 1 (BRCA1) dan kanker payudara gen kerentanan 2

   (BRCA2), memberikan risiko kanker payudara seumur hidup antara 60 dan 85 persen

   dan risiko seumur hidup dari kanker ovarium antara 15 dan 40 persen. Namun,

   mutasi dalam gen account hanya 2 sampai 3 persen dari semua kanker payudara.

d. Gambaran Klinis

Gejala klinis kanker payudara dapat berupa:

1. Benjolan pada payudara

      Umumnya berupa benjolan yang tidak nyeri pada payudara. Benjolan itu mula-mula

   kecil, semakin lama akan semakin besar, lalu melekat pada kulit atau menimbulkan

   perubahan pada kulit payudara atau pada puting susu.

2. Erosi atau eksema puting susu

      Kulit atau puting susu tadi menjadi tertarik ke dalam (retraksi), berwarna

Page 13: Melaksanakan Askeb Pada Ibu Dengan Gangguan Sistem Reproduksi

   merah muda atau kecoklat-coklatan sampai menjadi oedema hingga kulit kelihatan

   seperti kulit jeruk (peau d'orange), mengkerut, atau timbul borok (ulkus) pada

   payudara. Borok itu semakin lama akan semakin besar dan mendalam sehingga dapat

   menghancurkan seluruh payudara, sering berbau busuk, dan mudah berdarah.

Ciri-ciri lainnya antara lain:

·  Pendarahan pada puting susu.

·  Rasa sakit atau nyeri pada umumnya baru timbul apabila tumor sudah besar, sudah

   timbul borok, atau bila sudah muncul metastase ke tulang-tulang.

·  Kemudian timbul pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, bengkak (edema) pada

   lengan, dan penyebaran kanker ke seluruh tubuh (Handoyo, 1990).

Kanker payudara lanjut sangat mudah dikenali dengan mengetahui kriteria operbilitas Heagensen sebagai berikut:

·  Terdapat edema luas pada kulit payudara (lebih 1/3 luas kulit payudara);

·  Adanya nodul satelit pada kulit payudara;

·  Kanker payudara jenis mastitis karsinimatosa;

·  Terdapat model parasternal;

·  Terdapat nodul supraklavikula;

·  Adanya edema lengan;

·  Adanya metastase jauh;serta

·  Terdapat dua dari tanda-tanda locally advanced, yaitu ulserasi kulit, edema

   kulit, kulit terfiksasi pada dinding toraks, kelenjar getah bening aksila

   berdiameter lebih 2,5 cm, dan kelenjar getah bening aksila melekat satu sama lain.

6. TUMOR JINAK DAN GANAS

Page 14: Melaksanakan Askeb Pada Ibu Dengan Gangguan Sistem Reproduksi

a. Pengertian

      Tumor merupakan sekelompok sel-sel abnormal yang terbentuk hasil proses

   pembelahan sel yang berlebihan dan tak terkoordinasi.

b. Penyebab

   1. Tumor jinak dan Ganas Pada Vulva

       a. Tumor jinak

          Tumor kistik vulva

          - Kista sisa jaringan embrio

          - Kista garther : pada dinding lateral – anterolaterral vagina sampai pada

            vulva dekat erethra dan klitoris. Biasnya berukuran kecil dan multiple

            namun dapat mencapai ukuran kepala janin, dengan konsistensi yang lunak.

          - Kista / hidrokele saluran nuck : terletak mulai dari saluran inguinal

            sampai dinding labium mayor, kadang-kadang terdiri dari beberapa kista.

            Berisi cairan jernih dengan dinding selaput peritonium

          - Kista kelenjar

          - Kista bartholoni : terjadi akibat radang.

          - Kista sebasea : berasal dari kelenjar sebasea kulit ynag terdapat pada

            labium mayor, labium minor dan mons vanoris, terjadi karena penyumbatan

            saluran kelenjar sehingga terjadilah penimbunan sabun.

          - Hidrodenoma : berasal dari kelenjar keringat

          - Penyakit fox forduce : akibat sumbatan saluran kelenjar keringat

            membentuk banyak kristal kecil dengan diameter 1 – 3 mm, multiple,

            terasa gatal, dapat mengalami kekambuhan.

Page 15: Melaksanakan Askeb Pada Ibu Dengan Gangguan Sistem Reproduksi

          - Kista parauretbra (skene) : terjadi karena saluran kelenjar ini tertutup

            oleh infeksi.

          - Kista endometriosis : jarang sekali dapat tumbuh pada vulva atau vagina.

     

          Tumor solid vulva

          - Tumor epitel : kondilima ekuminatum, karunkula uretra, nevus pigmentosus

          - Tumor jaringan mesoderm : fibroma, lipoma, kiomioma, neurofibroma,

            hemangioma, limfangioma, miksoma.

       b. Tumor ganas sekunder pada vulva

             Berasal dari jaringan dekat vulva seperti serviks uteri, vagina uterus

          yang merembet langsung atau secara limfogen atau embolisasi melalui

          pembuluh darah balik.

   2. Tumor jinak dan ganas pada vagina

       a. Tumor jinak

          Tumor kistik vagina

          - Kista inklusi

          - Kista sisa jaringan embrio, kista qartner, kista saliran muller

          Tumor solid vagina

          - Tumor epitel : kondiloma akuminata, granuloma

          - Tumor jaringan mesoderm, fibroma, hemangioma, miksoma

          - Adenosis vagina

       b. Tumor ganas primer di vagina sangat jarang.

             Bila serviks uteri ikut terlibat dalam proses, maka tumor itu dianggap

Page 16: Melaksanakan Askeb Pada Ibu Dengan Gangguan Sistem Reproduksi

          sebagai tumor ganas serviks uteri. Tumor biasanya terdapat dibagian tengah

          proksimal vagina, dari dinding samping atau belakang vagina.

   3. Tumor jinak dan ganas pada tuba

       a. Tumor jinak

             Dapat berupa neoplasma maupun non neoplasma, tumor neoplasmatik jinak

          dekat tuba, kista parovarium terletak diantara tuba bagian distal dan

          ovarium dengan diameter biasnya tidak mencapai 4 cm. sedangkan tumor non

          neoplasmatikdisebabkan oleh radang.

       b. Tumor ganas

             Deteksi dini tumor ganas tuba fallopi sukar diupayakan. Perlu mendapat

          perhatian khusus bila wanita berusia 45 – 55 tahun ditemukan tumor

          adneksa. Disertai rasa nyeri dan adanya getah vagina yang semula kekuning-

          kuningan kemudian bercampur darah, perlu dicurigai kemungkinan adanya

          tumor ganas tuba terutama pada nullipara atau primipara.

   4. Tumor jinak dan ganas pada uterus

       a. Tumor jinak

           Ø  Ekto serviks

              - Kista sisa jaringan embrional : berasal dari saluran mesonefridikus

                wolffi terdapat pada dinding samping ekto serviks

              - Kista endometriosis : letaknya superfisial

              - Folikel atau kista nabothi : kista retensi kelenjar endo serviks,

                biasanya terdapat pada wanita multipara, sebagai penampilan

                servisitis, berwarna putih mengkilap berisi cairan mukus. Bila

Page 17: Melaksanakan Askeb Pada Ibu Dengan Gangguan Sistem Reproduksi

                menjadi besar dapat menyebabkan perasaan nyeri.

              - Papiloma, seperti kondiloma akuminata, kebanyakan papiloma adalah

                sisa epitel yang terlebih pada trauma bedah maupun persalinan

              - Hemangioma : jarang, biasanya terletak superfisial, dapat membesar

                pada waktu kehamilan.

           Ø  Endo serviks

              - Polip : suatu adenoma maupun adenofibroma yang berasal dari selaput

                lendir endo serviks. Tangkainya dapat panjang hingga keluar dari

                vulva. Polip berkembang karena pengaruh radang maupun virus.

           Ø  Endometrium

              - Adenoma – adenofibroma : terdiri dari epitel endometrino dengan

                stroma yang sesuai dengan daur haid. Adenoma ini biasanya merupakan

                penampilan hiperplasia endometrium, dengan konsistensi lunak dan

                berwarna kemerah-merahan.

              - Mioma submokosum : dapat tumbuh dan keluar dari uterus menjadi

                mioma. Konsistensinya kenyal berwarna putih.

              - Polip placenta : berasal dari sisa placenta yang tertinggal setelah

                partus maupun abortus. Polip placenta menyebabkan uterus mengalami

                subinvolusio yang menimbulkan pendarahan pada umumnya pengangkatan

                dengan cara kuretase.

    

       b. Tumor ganas

             Tumor ganas korpus uteri dianggap primer jika berasal dari enmetrium

Page 18: Melaksanakan Askeb Pada Ibu Dengan Gangguan Sistem Reproduksi

          atau miometrium. Jika terdapat proses di endometrium dan endoserviks dan

          tidak dapat dipastikan dari mana asalnya, maka dianggap sebagai tumor

          ganas serviks uteri bila hasil histologik menunjukkan jenis epidermoid.

       Gambar klinik

       -  Biasanya tersembunyi dan membahayakan, dalam banyak kejadian gejalanya

          dikaitkan dengan monopause limpa getah vagina kemerahan atau sesudah

          monopause. Rasa sakit dan perasaan rahim berkontraksi sering dikeluhkan.

   5. Tumor jinak dan ganas pada ovarium

       a. Tumor jinak :

             diantara tumor ovarium ada yang bersifat neoplastik dan non

          neoplastik.

             Pada tumor ovarium biasanya uterus dapat diraba sendiri. Jika tumor

          ovarium terletak di garis tengah dalam rongga perut bagian bawah dan

          konsistensinya kistik.

             Apabila sudah ditentukan bahwa tumor ovarium, maka perlu diketahui

          apakah bersifat neoplastik atau nonneoplastik. Tumor nonneoplastik akibat

          peradangan umumnya adalah anamniesis menunjukkan gejala-gejala ke arah

          peradangan genital, dan pada pemeriksaan tumor-tumor akibat peradangan

          tidak dapat digerakkan karena pelekatan. Kista nonneoplastik umumnya tidak

          menjadi besar, dan diantaranya pada suatu waktu biasanya menghilang

          sendiri.

          Penanganannya :

             Dapat dipakai sebagai prinsip bahwa tumor ovalium neoplastik memerlukan

Page 19: Melaksanakan Askeb Pada Ibu Dengan Gangguan Sistem Reproduksi

          operasi dan tumor nenneoplastik tidak.

       b. Tumor ganas :

             merupakan 20% dari semua keganasan alat reproduksi wanita. Tumor ganas

          merupakan kumpulan tumor dengan histiogenesis yang beranekaragam, dengan

          sifat-sifat histologis maupun biologis yang beranekaragam. Kira-kira 60%

          pada usia perimonopause, 30% dalam masa reproduksi dan 10% pada usia jauh

          lebih muda.

             Tumor ganas ovarium menyebar secara limfogen ke kelenjar para norta,

          mediastinal dan supraklavikular, untuk seterusnya menyebar ke alat-alat

          yang lebih jauh, terutama paru-paru, hati dan otak. Opstruksi usus dan

          ureter merupakan masalah yang sering menyertai penderita tomur ganas

          ovarium.

Diagnosis :

   Diagnosis didasarkan atas 3 gejala dan tanda yang biasanya muncul dalam

perjalanan penyakit yang sudah agak lanjut :

   a. Gejala desakan

   b. Gejala determinasi/penyebaran

   c. Gejala hormonal

Terapi :

      Untuk tumor ganas ovarium pembedahan merupakan pilihan utama pada tingkatan

   awal, meskipun pembedahan bukan semata-mata bukan tujuan pengobatan, penetapan

   tingkatan klinik penyakit yang akurat sewaktu pembedahan dan hasil histopatologi

   sangat penting untuk kelak melakukan penanganan yang adekuat