Makalah Protein kiyutt
-
Upload
nia-marcelldarwin -
Category
Documents
-
view
48 -
download
1
description
Transcript of Makalah Protein kiyutt
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangProtein merupakan suatu zat makanan yang sangat penting bagi tubuh karena protein berfungsi sebagai bahan bakar dalam tubuh, zat pembangun dan pengatur. Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H O samaseperti karbohidrat dan lemak. Namun selain ketiga unsur-unsur tersebut protein jugamengandung N, fosfor, belerang dan juga unsur-unsur logam lainnya.Struktur protein dapat dibagi menjadi empat bentuk antara lain primer, sekunder,tersier dan juga kwartener.Struktur primer merupakan srtuktur linier asam aminodalam protein. Susunan tersebut akan menentukan sifat dasar protein dan bentuk struktur berikutnya. Dalam struktur protein terdapat ikatan-ikatan yang mempengaruhikestabilan struktur tersebut. Ikatan-ikatan ini menyebabkan terjadinya interaksi antar molekul dalam protein dan mempengaruhi sifat protein. Protein dapat berinterkasidengan protein lain karena adanya ikatan hidrogen dan perubahan gugus sulfuhidrildan disulfida. Interaksi molekuler tersebut membentuk suatu jaringan tiga dimensiyang mengakibatkan tekstur protein menjadi kompak, dan dengan struktur tigadimensi tersebut maka protein dapat memerangkap sejumlah air. Denganterperangkapanya air dapat terjadi peristiwa gelasi protein yang dibantu denganadanya denaturasi parsial terlebih dahulu. Suatu protein dapat dikatakan terdenaturasiapabila susunan ruang atau rantai polipeptida suatu molekul protein mengalami perubahan. Sebagian besar protein globuler mudah mengalami denaturasi. Jika ikatan-ikatan yang membentuk konfigurasi molekul tersebut rusak, maka molekul tersebutakan mengembang. Ada dua macam denaturasi, yaitu pengembangan rantai peptida dan pemecahan protein menjadi unit yang lebih kecil tanpa disertai pengembangan molekul.Terjadinya kedua jenis denaturasi ini tergantung pada keadaan molekul. Ikatan-ikatanyang mempengaruhi denaturasi protein antara lain ikatan hidrogen, ikatan hidrofobik,ikatan ionik antar gugus yang bermuatan positif dan negatif serta ikatanintramolekuler. Denaturasi dapat diartikan suatu perubahan atau modifikasi terhadapstruktur sekunder, tersier, dan kwartener terhadap molekul protein tanpa terjadinya pemecahan ikatan-ikatan kovalen. Oleh sebab itu, denaturasi dapat pula diartikansebagi suatu proses terpecahnya ikatan hidrogen, interaksi hidrofobik, ikatan garamdan terbukanya lipatan molekul. Pemekaran atau pengembangan molekul protein.
B. Rumusan MasalahDari latar belakang di atas maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah definisi dan tata nama dari protein dan nukleotida ?
2. Apakah fungsi dari protein dan nukleotida ?
3. Darimanakah sumber dari protein dan nukleotida ?
4. Bagaimanakah proses pencernaan, penyerapan, dan transportasi dari protein dan
nukleotida?
5. Bagaimanakah metabolisme dari protein dan nukleotida ?
6. Apasajakah nilai laboratorium pendukung dari protein dan nukleotida ?
7. Apasajakah penyakit akibat gangguan metabolisme dari protein dan nukleotida ?
8. Apasajakah prinsip, analisis zat gizi interpresi hasil dari protein dan nukleotida ?
C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah di atas maka diperoleh tujuan penulisan sebagai berikut :
1. Apakah definisi dan tata nama dari protein dan nukleotida
2. Apakah fungsi dari protein dan nukleotida
3. Darimanakah sumber dari protein dan nukleotida
4. Bagaimanakah proses pencernaan, penyerapan, dan transportasi dari protein dan nukleotida
5. Bagaimanakah metabolisme dari protein dan nukleotida
6. Apasajakah nilai laboratorium pendukung dari protein dan nukleotida
7. Apasajakah penyakit akibat gangguan metabolisme dari protein dan nukleotida
8. Apasajakah prinsip, analisis zat gizi interpresi hasil dari protein dan nukleotida
D. Manfaat Penulisan
Dari tujuan penulisan di atas maka manfaat yang dapat diperoleh sebagai berikut:
1. Bagi penulis dapat memiliki dan menambah wawasan serta pengetahuan lebih mengenai :
a. Definisi dan tata nama dari protein dan nukleotida
b. Fungsi dari protein dan nukleotida
c. Sumber dari protein dan nukleotida
d. Proses pencernaan, penyerapan, dan transportasi dari protein dan nukleotida
e. Proses metabolisme dari protein dan nukleotida
f. Nilai laboratorium pendukung dari protein dan nukleotida
g. Penyakit akibat gangguan metabolisme dari protein dan nukleotida
h. Prinsip analisis zat gizi interpresi hasil dari protein dan nukleotida
2. Bagi Dosen mata kuliah yang bersangkutan makalah ini dapat dijadikan sebagai
bahan atau persyaratan yang akan membantu dalam pemenuhan nilai yang mesti dicapai oleh
mahasiswa. Selain itu dapat membantu dalam mewujudkan suatu sistem pembelajaran yang
berdasarkan KBK.
3. Bagi masyarakat, makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam hal
penulisan makalah ataupun paper lainnya
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI DAN TATA NAMA PROTEIN
Protein merupakan salah satu zat penting yang diperlukan untuk tubuh kita agar tetap sehat.
Protein merupakan kelompok dari makromolekul organik kompleks dimana didalamnya
terkandung hidrogen, karbon, nitrogen, oksigen dan sulfur serta terdiri dari satu atau beberapa
rantai asam amino.
Ini adalah komponen utama dari semua sel hidup yang mencakup banyak zat seperti hormon,
enzim, serta antibodi yang dibutuhkan untuk fungsi organisme. Zat ini sangat penting karena
digunakan untuk perbaikan jaringan dan pertumbuhan. Zat ini bisa diperoleh dari berbagai
sumber makanan seperti telur, susu, ikan, daging, dan kacang-kacangan. Jika melihat dari
pengertian protein, zat ini tidak bisa diproduksi sendiri dari dalam tubuh manusia sehingga
harus diambil melalui sumber lainnya yaitu lewat makanan. Kebutuhan sisanya bisa dibuat
oleh hati bila seluruh komponen kimia yang dibutuhkan tersedia. Senyawa ini memiliki
fungsi yang bermacam-macam untuk tubuh kita dan semua fungsi tersebut dibangun dari satu
set asam amino.
B. FUNGSI PROTEIN
1. Pertumbuhan dan Pemeliharaan
Karena sebagian protein tubuh terbentuk hormon pertumbuhan, maka fungsi protein termasuk
dalam pertumbuhan dan pemeliharaan. Dengan proses sintesis dan degradasi protein,
pertumbuhan, dan pemeliharaan sel maupun jaringan tubuh yang rusak akan tetap bisa
ditangani dengan baik oleh protein tubuh.
2. Pembentukan Ikatan-Ikatan Essensial Tubuh
Hormon-hormon tubuh dan enzim merupakan bentuk ikatan-ikatan tubuh yang bertindak
sebagai katalisator atau membantu perubahan-perubahan biokimia yang terjadi di dalam
tubuh. Dengan mengonsumsi protein yang cukup maka ikatan-ikatan ini akan berfungsi
dengan baik.
3. Mengatur Keseimbangan Air
Cairan dalam tubuh manusia dipisahkan oleh membran-membran sel. Membran-membran sel
ini dengan bantuan protein memiliki fungsi untuk menjaga homeostatis dari cairan itu sendiri,
salah satu masalah yang timbul jika terjadi kekurangan protein adalah dengan terjadinya
edema pada bagian tubuh tertentu.
4. Netralitas Tubuh
Sebagian besar jaringan tubuh membutuhkan pH netral untuk menjalankan fungsinya dan
protein dapat bereaksi terhadap asam dan basa dalam tubuh untuk menjaga pH pada kondisi
konstan.
5. Pembentukan Antibodi
Tinggi rendahnya daya tahan tubuh sangat berfantung pada pembentukan antibodi dalam
tubuh dan kemampuan tubuh untuk memproduksi antibodi ini sangat bergantung pada tinggi
rendagnya protein tubuh. Karena protein tubuhlah yang mampu untuk membentuk enzim-
enzim yang berguna dalam pembentukan antibodi ini.
6. Mengangkut Zat Gizi
Dalam transportasi sari-sari makanan dalam tubuh protein juga memiliki andil yang sangat
besar, karena sebagian besar dari zat-zat gizi di dalam tubuh hanya bisa diangkut oleh
protein.
7. Sebagai Sumber Energi
Dengan mengetahui fungsi protein yang sangat penting bagi tubuh kita perlu pula diketahui
beberapa sumber makanan yang kaya akan protein yaitu sumber makanan hewani seperti
telur, susu, ikan, daging, unggas, dan kerang. Untuk sumber protein nabati antara lain kacang
kedelai dan hasil olahannya seperti tempe dan tahu, serta jenis kacang-kacangan lainnya.
C. SUMBER PROTEIN
Berdasarkan sumbernya, protein dibagi menjadi dua, yaitu protein nabati dan protein
hewani. Protein nabati berasal dari tumbuhan sedangkan protein hewani berasal dari hewan.
Protein hewani mengandung profil asam amino yang lengkap termasuk asam amino esensial
yang mutlak dibutuhkan untuk perkembangan tubuh.
1. Protein Hewani
sumber protein hewani segala macam jenis makanan yang terkait baik itu langsung
maupun tidak langsung dengan hewan. Adapun ragam makanan yang berperan sebagai
sumber protein hewani ini, antara lain:
a) Daging merah atau dikenal dengan istilah red meat. Daging jenis ini bisa berupa
daging sapi, daging kambing, daging babi, daging domba dan semua jenis daging
binatang ternak dengan warna merah. Berdasarkan penelitian ahli gizi, ditemukan
fakta bahwa daging dengan warna merah mengandung protein yang melimpah. Selain
itu, ia juga diketahui menyimpan kebaikan dari senyawa lain yang ia kandung antara
lain zat besi heme yang mudah diserap tubuh, vitamin B12 dan masih banyak lagi
lainnya.
b) Daging putih atau dikenal juga dengan nama white meat ternyata merupakan sumber
protein hewani yang baik. Contoh daging putih yang paling dekat dalam keseharian
kita adalah daging ayam. Konsumsi daging jenis ini juga dianjurkan meski harus
dalam takaran yang tepat sebab selain kaya akan protein, daging putih ini juga
diperkaya dengan lemak dan juga kolesterol.
c) Susu hewani merupakan sumber protein yang baik. Mudah diserap tubuh sehingga
sangat baik dikonsumsi mereka yang sedang dalam proses pemulihan atau juga bagi
anak-anak yang masih ada dalam tahap pertumbuhan.
d) Telur juga harus dimasukkan ke dalam daftar makanan yang berperan sebagai
sumber protein hewani.
2. Protein Nabati
Sumber utamanya adalah tumbuh-tumbuhan. Protein nabati tidak mempunyai profil asam
amino yang lengkap. Walaupun demikian ternyata ada salah satu sumber makanan yang
mempunyai asam amino yang paling lengkap yaitu kedelai. Tetapi, soy protein sekalipun
juga masih kekurangan asam amino esensial yang disebut methionine. Makanan yang kaya
protein nabati adalah kacang-kacangan dan biji-bijian.
D. PENCERNAAN,PENYERAPAN & TRANSPORTASI PROTEIN
Pencernaan protein dimulai dari lambung dan juga pada usus halus dengan kegiatan
sebagai berikut: pencernaan protein di lambung, oleh enzim: pepsin, dan gastrik protease
(dari lambung) protein dicerna sampai berbentuk sederhana seperti polipeptida. Bagian
ini kemudian masuk ke usus halus. Selanjutnya, di usus halus protein dicerna oleh
khimotripsin dan tripsin yang berasal dari pankreas. Enzim ini memotong polipeptida
menjadi bentuk peptida yang lebih sederhana. Karboksipeptidase, aminopeptidase,
dipeptidase menyerang asam, dan bagian akhir dari peptida kemudian menjadikan asam
amino bebas yang selanjutnya diserap oleh dinding usus halus.
Dalam bentuk aslinya, sebagian besar protein sangat resisten terhadap pencernaan.
Akan tetapi, setelah protein mengalami denaturasi oleh pejanan panas atau asam,
kekuatan yang mempertahankan struktur protein menjadi lemah, sehingga protein dapat
dicerna. Enzim disekresi sebagai proenzim (zimogen non aktif), dan diaktifkan hanya
setelah disekresi ke dalam lambung atau duodenum. Hal ini melindungi organ tubuh dari
pencernaan sendiri (autodigesti) oleh enzim proteolitik. Pada prosesnya rantai
polipeptida dipecah pada lokasi spesifik, sehingga membuka lebih banyak lokasi
terminal untuk pemutusan lebih lanjut. Dengan demikian dihasilkan rantai peptida yang
lebih pendek secara progresif. Jadi secara keseluruhan proses ini menghasilkan asam
amino bebas serta peptida kecil lain, yang kemudian dipecah lagi oleh aminopeptidase
yang terdapat dalam mukosa usus (intestin) selama proses absorpsi. Dalam kondisi
normal protein dari makanan yang kita konsumsi hampir seluruhnya tercerna. Akan
tetapi, adanya dinding sel yang tidak tercerna dan inhibitor tripsin misalnya dalam jenis
kacang polong yang masih mentah dapat menghambat proses ini.
Selanjutnya penyerapan atau absorpsi dari protein berlangsung melalui difusi pasif
maupun mekanisme transpor aktif yang tergantung natrium. Asam amino yang
diabsorpsi kemudian masuk ke peredaran darah melalui vena porta. Selain mengabsorpsi
asam amino dari makanan, mukosa usus juga mengabsorpsi cukup banyak asam amino
endogen (kurang lebih 80 g/hari), yang berasal dari sekresi ke dalam usus halus, dan sel
yang terkelupas dari permukaan mukosa.
E. METABOLISME PROTEIN
Metabolisme protein meliputi:
1). Degradasi protein (makanan dan protein intraseluler) menjadi asam amino
Jika jumlah protein terus meningkat protein sel dipecah jadi asam amino untuk
dijadikan energi atau disimpan dalam bentuk lemak. Pemecahan protein jadi asam
amino terjadi di hati dengan proses: deaminasi atau transaminasi.
Transaminasi adalah proses perubahan asam amino menjadi asam keto. Sedangkan
Deaminasi adalah proses pembuangan gugus amino dari asam amino.
2). Oksidasi asam amino
Pada umumnya, degradasi asam amino dimulai dengan pelepasan gugus amino
sehingga menghasilkan kerangka C yang diubah menjadi senyawa antara
metabolisme utama tubuh. Metabolisme asam amino pada umumnya terjadi di hati.
Kelebihan di luar liver dibawa ke hati diekskresikan. Ammonia digunakan kembali
untuk proses biosintesis. diekskresi secara langsung atau diubah terlebih dahulu
menjadi asam urat / urea.
3). Biosintesis asam amino
Asam amino adalah prekursor dalam biosintesis nukleotida. Asam amino
berhubungan satu sama lain : keduanya adalah unitdasar di dalam biokimiawi
penurunan sifat genetik Lintas biosintetik yang menghasilkan ke-20 jenis asam
aminoprotein dan 8 nukleotida asam nukleotida asam nukleat,tidak hanya banyak
jumlahnya tetapi juga kebanyakan bersifat agak kompleks.
Masing-masing asam amino dibutuhkan dalam jumlah relatif kecil pada aliran biosintetik
yang menghasilkan karbohidrat ataulemak pada jaringan hewan. Sebaliknya, karena asam amino
yang berbeda harus dibuatdalam rasio yang benar dan pada waktu yang tepat untuk sintesisprotein, lintas
biosintetiknya harus diatur dan dikoordinasi satusama lain.
Seperti halnya lintas metabolik lainnya jalurbiosintesis asam amino tidak sama jalurnya
dengandegradasi.hubungan lintas biosintetik dan lintaskabolik diatur secara terpisah. lintas biosintetik
menuju asam amino dan nukleotidasering dibahas bersama-sama. Kedua macambiomolekul tersebut
mengandung atom nitrogen,yangberasal dari sumber-sumber biologis yang sama.
4). Biosintesis protein
Penyusunan protein yang merupakan bagian dari protoplasma berbentuk suatu rantai
panjang, sedangkan molekul protein-protein yang lain mirip bola. Sintesis protein
adalah proses pembentukan protein dari monomer peptida yang diatur susunannya
oleh kode genetik. Sintesis protein dimulai dari anak inti sel, sitoplasma dan ribosom.
Sintesis protein terdiri dari 2 tahapan besar yaitu:
a). Transkripsi.
DNA membuka menjadi 2 rantai terpisah. Karena mRNA berantai tunggal, maka
salah satu rantai DNA ditranskripsi (dicopy). Rantai yang ditranskripsi dinamakan
DNA sense atau template dan kode genetik yang dikode disebut kodogen.
Sedangkan yang tidak ditranskripsi disebut DNA antisense/komplementer. RNA
Polimerase membuka pilinan rantai DNA dan memasukkan nukleotida-nukleotida
untuk berpasangan dengan DNA sense sehingga terbentuklah rantai mRNA.
b) Translasi
Translasi adalah proses penerjemahan urutan nukleotida atau kodon yang ada pada
molekul mRNA menjadi rangkaian asam-asam amino yang menyusun
suatu polipeptida atau protein. Transkripsi dan translasi merupakan dua proses
utama yang menghubungkan gen ke protein.
F. NILAI LAB. PENDUKUNG
1). Protein
Tujuan : untuk menentukan kadar dan defisiensi protein
total.
Nilai normal : 6,6 -8,7 mg/dl
Abnormal : Meninggi ; inflamasi kronik misalnya artritis
dhidrasi,DM asidosis. Menurun ; gangguan
hati, malapsorpsi, malnutrisi, dan diabetes
melitus.
2). Albumin.
Albumin adalah protein yang ada dalah darah yang diperlukan oleh tubuh untuk memelihara
dan memperbaiki jaringan. Selama proses dialysis, albumin dalam darah membantu
pembuangan cairan dengan cara menarik cairan yang berlebih dalam jaringan kembali ke
dalam darah untuk kemudian disaring oleh ginjal buatan (dialyzer).
Tujuan : penentuan secara kuantitatif albumin dalam serum dan plasma manusia.
Nilai normal : 3,4 – 4,8 mg/dl
Abnormal : dapat menyebabkan penyakit kolagen, diare, kronik, malnutrisi,
hipertiroid, penyakit ginjal, hati darah dan AIDS
G. PENYAKIT GANGGUAN METABOLISME PROTEIN
Dua penyakit yang berhubungan dengan metabolisme protein ialah : pirai (gout arthritis) dan
infark asam urat pada ginjal. Pada kedua kelainan ini terdapat gangguan metabolisme asam
urat sehingga serum meninggi dan terjadi pengendapan urat pada berbagai jaringan.Asam
urat ini merupakan hasil akhir dari pada metabolisme purin . Berasal dari reruntuhan asam2
nukleat menjadi purin dan akhirnya asam urat. Protein ini berasal dari tubuh sendiri dan dari
makanan. Sebagian asam urat ini dioksidasi menjadi ureum dan diekskresi.
pirai (gouty arthritis)
Secara klinis penyakit ini merupakan arthritis akuta yang sering kambuh secara menahun.
Pada berbagai jaringan ditemukan endapan2 urat yang merupakan tonjolan2 yang disebut
tophus biasanya terdapat disekitar sendi, sering juga tulang rawan daun telinga . Pengendapan
juga terdapat pada ginjal juga pada jantung. Penyakit ini lebih sering ditemukan pada pria
usia pertengahan atau lebih tua. Penyakit ini juga cenderung timbul secara familial. Dalam
satu keluarga, satu diantara lima anggota dapat terkena penyakit ini. Kadang secara klinis
tidak tampak manifestasi pirai, tetapi dalam darah terdapat hyperurecaemia. Dasar gangguan
metabolic ini tidak diketahui tetapi meningkatnya kadar asam urat darah dapat disebabkan :
1.destruksi asam urat dalam tubuh berkurang.
2.ekskresinya berkurang.
3.pembentukannya berlebihan.
Infark asam Urat pada ginjal
Pada ujung2 piramide ginjal pada bayi dan pada penderita leukemia dan polisitemia terdapat
endapan-endapan urat. Pada ginjal bisa terjadi infark asam urat. Endapan terdapat pada
tubulus kontortus ,kemudian epitel peritubuler.
Albuminariaalbuminuria merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan adanya molekul albumin dan protein lain dalam urine. Penyebabnya adalah kerusakan pada bagian glomerulus. Albumin sendiri adalah salah satu protein yang disintesa oleh hati, yang berperan dalam hal menjaga tekanan onkotik plasma agar tetap stabil.
Secara normal protein albumin tidak dikeluarkan melalui ginjal, jika sekiranya terdapat gangguan pada fungsi ginjal terutama pada membran glomerulusnya maka albumin tidak terfiltrasi dan dapat dikeluarkan bersama-sama dengan urine. Adanya protein albumin didalam urine disebut juga sebagai albumininuria.
H. Prinsip Analisis Zat Gizi Interpresi Hasil
Daftar Pustaka
1. Solusi kesehatan kita.2013.manfaat protein bagi tubuhhttp://solusikesehatankita.wordpress.com/2013/02/26/manfaat-protein-bagi-tubuh/ (diakses : 15 sept 2013)
2. Unguviolet.2013.penyerapan protein dala tubuhhttp://unguvioolet.wordpress.com/2013/03/12/penyerapan-protein-dalam-tubuh/ (diakses : 15 sept 2013)
3. Febrikusnanto.2011.metabolisme proteinhttp://febrikusnanto.wordpress.com/2011/03/17/metabolisme-protein/ (diakses : 15 sept 2013)