Makalah PLH - Pentingnya Sanitasi Lingkungan

28
PENTINGNYA SANITASI LINGKUNGAN Disusun Oleh : Nama : Retno Ningkristiana NIM : 4001413039 Prodi : Pendidikan IPA JURUSAN IPA TERPADU i

description

Pentingnya Sanitasi Lingkungan

Transcript of Makalah PLH - Pentingnya Sanitasi Lingkungan

Page 1: Makalah PLH - Pentingnya Sanitasi Lingkungan

PENTINGNYA

SANITASI LINGKUNGAN

Disusun Oleh :

Nama : Retno Ningkristiana

NIM : 4001413039

Prodi : Pendidikan IPA

JURUSAN IPA TERPADU

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

i

Page 2: Makalah PLH - Pentingnya Sanitasi Lingkungan

2014

ii

Page 3: Makalah PLH - Pentingnya Sanitasi Lingkungan

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................iii

BAB I – PENDAHULUAN...........................................................................................................................1

1. Latar Belakang...................................................................................................................................1

2. Rumusan Masalah..............................................................................................................................2

3. Tujuan................................................................................................................................................2

BAB II – PEMBAHASAN............................................................................................................................3

1. Pengertian..........................................................................................................................................3

2. Sanitasi Lingkungan...........................................................................................................................3

3. Pentingnya Menciptakan Sanitasi yang Baik................................................................................5

4. Menciptakan Sanitasi yang Baik....................................................................................................6

a. Mengembangkan kebiasaan atau perilaku hidup sehat.................................................................6

b. Membersihkan ruangan dan halaman rumah secara rutin..............................................................6

c. Membersihkan kamar mandi dan toilet..........................................................................................7

d. Menguras, menutup dan menimbun (3M).....................................................................................7

e. Tidak membiarkan adanya air yang tergenang..............................................................................7

f. Membersihkan saluran pembuangan air........................................................................................7

g. Menggunakan air yang bersih........................................................................................................7

h. Faktor Rumah.................................................................................................................................8

BAB III – PENUTUP..................................................................................................................................15

Simpulan..........................................................................................................................................15

Daftar Pustaka..................................................................................................................................15

iii

Page 4: Makalah PLH - Pentingnya Sanitasi Lingkungan

iv

Page 5: Makalah PLH - Pentingnya Sanitasi Lingkungan

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-

Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah yang berjudul Pentingnya

Sanitasi Lingkungan ini. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dan

teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh

sebab itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan

selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.

Penulis

v

Page 6: Makalah PLH - Pentingnya Sanitasi Lingkungan

BAB I – PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dalam penerapannya di masyarakat, sanitasi meliputi penyediaan air, pengolaan limbah,

pengolaan sampah, control vector, pencegahan dan pengontrolan pencemaran tanah, sanitasi

makanan, serta pencemaran udara.

Kesehatan lingkungan di Indonesia masih memprihatinkan.  Belum optimalnya sanitasi di

Indonesia ini ditandai dengan masih tingginya angka kejadian penyakit infeksi dan

penyakit menular di masyarakat. Pada saat negara lain pola penyakit sudah bergeser menjadi

penyakit degeneratif, Indonesia masih direpotkan oleh kasus demam berdarah,  diare, kusta,

serta hepatitis A yang seakan tidak ada habisnya.

Kondisi sanitasi di Indonesia memang tertinggal cukup jauh dari Negara-negara

tetangga.  Dengan Vietnam saja Indonesia hampir disalip, apalagi dibandingkan dengan

Malaysia atau Singapura yang memiliki komitmen tinggi terhadap kesehatan lingkungan di

negaranya.  Jakarta hanya menduduki posisi nomor 2 dari bawah setelah Laos dalam

pencapaian cakupan sanitasinya.

Sanitasi sangat menentukan keberhasilan dari paradigma pembangunan kesehatan

lingkungan lima tahun ke depan yang lebih menekankan pada aspek pencegahan dari aspek

pengobatan.  Dengan adanya upaya pencegahan yang baik, angka kejadian penyakit yang

terkait dengan kondisi lingkungan dapat di cegah.  Selain itu anggaran yang diperlukan untuk

preventif juga relative lebih terjangkau daripada melakukan upaya pengobatan.

Sanitasi yang memadai merupakan dasar dari pembangunan. Namun, fasilitas

sanitasi jauh di bawah kebutuhan penduduk yang terus meningkat jumlahnya. Akibatnya,

muncul berbagai jenis penyakit yang salah satu diantaranya adalah penyakit diare. Di dunia,

penyakit tersebut telah menimbulkan kematian sekitar 2,2 juta anak per tahun dan

menghabiskan banyak dana untuk mengatasinya. Minimnya sanitasi lingkungan seperti

penanganan sampah, air limbah, tinja, saluran pembuangan, dan kesehatan masyarakat, telah

menyebabkan terus tingginya kematian bayi dan anak oleh penyakit diare dan berperan

penting dalam mengundang munculnya berbagai vektor pembawa penyakit. Penanganan

sanitasi lingkungan oleh pemerintah sampai saat ini masih menghadapi banyak kendala.

1

Page 7: Makalah PLH - Pentingnya Sanitasi Lingkungan

Jumlah fasilitas yang ada, tidak sebanding dengan pertumbuhan penduduk. Selain itu,

masyarakat di banyak wilayah masih mempraktikkan perilaku hidup yang tidak sehat, seperti

buang air besar di kebun atau di sungai yang airnya kotor, mencuci di sungai yang airnya

kotor, membuang sampah sembarangan dan lain-lain.

Karena itu, kita diharapkan tidak meniru perilaku tersebut dan mampu mengajak rekan

dan orang-orang di sekitar untuk mempraktikkan hidup sehat dengan menciptakan sanitasi

lingkungan yang baik.

2. Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan sanitasi lingkungan?

b. Mengapa sanitasi lingkungan perlu untuk dikaji lebih dalam?

c. Bagaimana menciptakan sanitasi yang baik?

3. Tujuan

a. Memahami tentang sanitasi yang terjadi di sekitar lingkungan tempat tinggal kita.

b. Memahami pentingnya sanitasi lingkungan yang baik bagi kehidupan manusia.

c. Memahami cara membuat sanitasi yang baik.

2

Page 8: Makalah PLH - Pentingnya Sanitasi Lingkungan

BAB II – PEMBAHASAN

1. Pengertian

Sanitasi merupakan salah satu komponen dari kesehatan lingkungan, yaitu perilaku yang

disengaja untuk membudayakan hidup bersih untuk mencegah manusia bersentuh langsung

dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya, dengan harapan dapat menjaga dan

meningkatkan kesehatan manusia.

Sanitasi lingkungan sering dikaitkan dengan status kesehatan suatu lingkungan yang

mencakup perumahan, pembuangan kotoran, penyediaan air bersih dan sebagainya. Sanitasi

lingkungan dapat pula di artikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan dan

mempertahankan standar kondisi lingkungan yang mendasar yang mempengaruhi

kesejahteraan manusia.

Kondisi tersebut mencakup :

1.      Pasokan air yang bersih dan aman

2.      Pembuangan limbah dari hewan, manusia dan industry

3.      Perlindungan makanan dari kontaminasi biologis dan kimis

4.      Udara bersih dan aman

5.      Rumah yang bersih dan aman.

Definisi lain dari sanitasi adalah segala upaya yang dilakukan untuk menjamin

terwujudnya kondisi yang memenuhi persyaratan kesehatan. Sementara beberapa definisi

lainnya menitik beratkan pada pemutusan mata rantai kuman dari sumber penularannya dan

pengendalian lingkungan.

2. Sanitasi Lingkungan

Sanitasi lingkungan adalah pencegahan penyakit dengan jalan pengawasan tidak hanya

terhadap lingkungan fisik manusia saja tetapi juga pengawasan terhadap lingkungan biologis,

sosial dan ekonomi yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia. Sanitasi lingkungan

sangat berperan juga terhadap sanitasi makanan yang meliputi kegiatan usaha yang ditujukan

kepada semua tindakan pada semua tingkatan, sejak makanan dibeli, disimpan, diolah sampai

disajikan untuk melindungi agar konsumen tidak dirugikan kesehatannya.

3

Page 9: Makalah PLH - Pentingnya Sanitasi Lingkungan

Usaha-usaha sanitasi tersebut antara lain meliputi: keamanan makanan dan minuman

yang disediakan, hygiene perorangan dan praktek-praktek penanganan makanan oleh

karyawan yang bersangkutan, keamanan terhadap penyediaan, pengolahan pembuangan air

limbah dan kotoran, perlindungan makanan terhadap kontaminasi selama dalam proses

pengolahan, penyajian dan penyimpanan serta pencucianya, kebersihan dan penyimpanan

alat–alat atau perlengkapan. Selain itu, bagi Industri pangan air merupakan urat nadi

kehidupan.

Air mempunyai tiga fungsi yaitu sebagai bahan olah atau pencampur, sebagai media atau

sarana proses, misalnya sebagai pemanas, air pedingin dan sebagai sarana pembersih .Pada

fungsi pertama air akan menjadi bagian dari produk pangan, sedang kanpada fungsi kedua

dan ketiga air tidak menjadi bagian, namun langsung atau tidak langsung akan kontak dengan

produk pangan berarti mempunyai potensi sebagai pencemar.

Masing-masing penggunaan air memerlukan perlakuan sanitasi. Air yang digunakan

untuk memasak maupun untuk mencuci harus berasal dari sumber-sumber yang memenuhi

standar air, yaitu memenuhi syarat fisik, kimia, bakteriologis.

Karakteristik fisik

Sebagian besar terdiri dari air dan sebagian kecil terdiri dari bahan-bahan padat

dansuspensi. Terutama air limbah rumah tangga, biasanya berwarna suram

seperti larutansabun, sedikit berbau. Kadang-kadang mengandung sisa-sisa kertas,

berwarna bekascucian beras dan sayur, bagian-bagian tinja, dan sebagainya.2.

Karakter kimiawi

Biasanya air buangan ini mengandung campuran zat-zat kimia anorganik yang

berasaldari air bersih serta bermacam-macam zat organik berasal dari penguraian tinja,

urinedan sampah-sampah lainya. Oleh sebab itu, pada umumnya bersifat basah pada waktumasih

baru, dan cenderung ke asam apabila sudah memulai membusuk. Substansiorganic dalam

air buangan terdiri dari dua gabungan, yakni :

a. Gabungan yang mengandung nitrogen, misalnya: urea, protein, amine,

dan asamamino.

b. Gabungan yang tak mengandung nitrogen, misalnya: lemak, sabun,

dankarbuhidrat, termasuk selulosa.

Karakteristik bakteriologis

4

Page 10: Makalah PLH - Pentingnya Sanitasi Lingkungan

Kandungan bakteri pathogen serta organisme golongan coli terdapat juga dalam

airlimbah tergantung darimana sumbernya, namun keduanya tidak berperan dalamproses

pengolahan air buangan. Sesuai dengan zat-zat yang terkandung di dalam air limbah ini,

maka air limbah yangtidak diolah terlebih dahulu akan menyebabkan berbagai gangguan

kesehatanmasyarakat dan lingkungan hidup antara lain :

a. Menjadi transmisi atau media penyebaran berbagai penyakit, terutama: kholera,

typhus abdominalis, desentri baciler.

b. Menjadi media berkembang biaknya mikroorganisme pathogen.

c. Menjadi temoat-tempat berkembang biaknya nyamuk atau tempat

hidup larvanyamuk.

d. Menimbulkan bau yang tidak enak serta pandangan yang tidak sedap.

e. Merupakan sumber pencemaran air permukaan, tanah, dan lingkungan hidup lainya.

f. Mengurangi prodduktivitas manusia, karena orang bekerja dengan tidak nyaman

dan sebagainya.

3. Pentingnya Menciptakan Sanitasi yang Baik

Sanitasi yang buruk memungkinkan berbagai penyakit menular terus menyebar. Diantara

penyakit manusia yang disebabkan oleh parasit schistosomiasis menempati peringkat kedua

setelah malaria. Penyakit tersebut bersifat endemic di 74 negara berkembang dan

menginfeksi 200 juta penduduk dan 20 juta diantaranya sangat menderita sebagai akibat dari

penyakit tersebut.

Ascariasis ditemukan di berbagai belahan dunia. Penularan dengan frekuensi kejadian

tertinggi terjadi di Negaranegara tropis dan subtropics serta di wilayah yang sanitasinya

buruk. Ascariasis merupakan salah satu penyakit parasit yang paling umum dijumpai.

Penyakit Ascaris mengakibatkan 60.000 kematian setiap tahunnya terutama anak-anak.

Infeksi trematode disebabkan oleh parasit yang menginfeksi manusia dan binatang. Di

banyak wilayah, infeksi ini bersifat endemik. Tinja yang dibuang begitu saja ke kolam,

sungai, atau danau dari orang yang terinfeksi akan dimakan oleh ikan, kerang-kerangan, dan

lainnya. Manusia terinfeksi oleh trematode melalui ikan dan kerang-kerangan tersebut.

Penyakit lainnya adalah ifeksi trachoma yang menyebabkan kebutaan. Trakhoma sangat

terkait dnegan sanitasi yang buruk. Trakhoma disebarkan dari:

5

Page 11: Makalah PLH - Pentingnya Sanitasi Lingkungan

a. Sanitasi yang buruk, yang memberikan kesempatan bagi lalat untuk berkembangbiak

b. Kesehatan yang buruk akibat kelangkaan air dan kualitas air yang rendah

c. Rendahnya pendidikan dan pemahaman tentang mudahnya penularan berbagai penyakit

di rumah dan antar manusia

Sekitar empat milyar kasus diare per tahun menyebabkan 1,5 juta kematian yang

sebagian besar adalah balia. Penyakit malaria juga diderita oleh 300 juta penduduk. Penyakit

schistosomiasis mengakibatkan 20 juta penduduk mengalami gangguan kesehatan.

Pengaruh buruk dari lingkungan sebenarnya dapat dicegah dengan mengembangkan

kebiasaan hidup sehat dan menciptakan sanitasi lingkungan yang baik. Kebiasaan hidup sehat

dilakukan dalam berbagai cara seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah makan,

membuang sampah pada tempatnya, membersihkan rumah dan halaman secara rutin,

membersihkan kamar mandi dan bak mandi secara rutin dan lain-lain. Kebiasaan tersebut

dapat memutus siklus perkembangbiakan berbagai jenis organism pembawa penyakit.

4. Menciptakan Sanitasi yang Baik

Menciptakan sanitasi yang baik dapat dimulai dari :

a. Mengembangkan kebiasaan atau perilaku hidup sehat

Terjangkitnya penyakit seperti diare diakibatkan oleh kebiasaan hidup yang tidak sehat.

Kebiasaan yang dimaksud adalah tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah makan,

buang air besar atau kecil sembarangan, minum air yang belum dimasak secara benar

dan lain-lain.

b. Membersihkan ruangan dan halaman rumah secara rutin

Ruangan dalam rumah dapat menimbulkan berbagai penyakit jika tidak secara rutin

dibersihkan. Perlengkapan rumah seperti karpet dan kursi berpotensi menjadi tempat

mengedapnya debu. Debu yang mengendap dan kemudian bertebvangan di dalam

ruangan dapat menimbulkan pentakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Debu juga

dapat berfungsi sebagai media tempat menempelnya bakteri atau virus yang dapat

mengganggu kesehatan manusia.

Ruangan yang tidak bersih dan rapi juga dapat mengundang masuknya lalat, nyamuk

dan tikus masuk dalam ruangan. Padahal keduanya dapat menjadi vector pembaya

6

Page 12: Makalah PLH - Pentingnya Sanitasi Lingkungan

penyakit.

c. Membersihkan kamar mandi dan toilet

Kamar mandi dan toilet merupakan bagian dari rumah yang paling kondusif untuk

dijadikan tempat perkembangbiakan berbagai jenis organism penyebab dan pembawa

penyakit. Lantai kamar mandi yang senantiasa lembab atau bahkan basah merupakan

tempat yang cocok bagi berkembangnya penyakit.

d. Menguras, menutup dan menimbun (3M)

Bak atau tempat penampungan air dapat menjadi tempat yang sangat baik bagi

perkembangiakan nyamuk. Karena itu, bak, dan penampungan air harus dibersihkan dan

dikuras secara rutin minimal satu minggu sekali. Tampat penampungan air diupayakan

selalu tertutup. Menutup tempat penyimpanan air dapat mencegah perkembangiakan

nyamuk. Menutup tempat penampungan air juga mencegah masuknya organism lainnya

yang dapat menimbulkan penyakit seperti tikus dan kecoa. Aktivitas menimbun

dilakukan agar barangbarang di lingkungan tidak dijadikan sarang atau tempat

perkembangbiakan organism yang merugikan kesehatan. Kaleng, ban bekas, plastic dan

lain-lain sebaiknya ditimbun jika tidak dipakai lagi.

e. Tidak membiarkan adanya air yang tergenang

Genangan air seringkali dianggap tidak membahayan. Padahal, genangan air yang

dibiarkan lama, terutama pada musim hujan dapat menjadi tempat perkembangbiakan

nyamuk. Karena itu, barang-barang bekas yang sedianya dapat menampung air seperti

botol, kaleng, ban bekas sebaiknya dikubur atau dihancurkan.

f. Membersihkan saluran pembuangan air

Air bekas mencuci, mandi, masak dan air dari kakus akan masuk kesaluran pembuangan.

Saluran tersebut biasanya terbuka dan air yang mengalir sangat kotor dari limbah vair

maupun sampah. Jika dibiarkan, tempat tersebut menjadi sumber berbagai jenis penyakit

dari organism yang hidup di dalamnya. Karena itu, secara individu maupun bersamasama

dengan warga masyarakat lainnya, secara rutin saluran tersebut harus dibersihkan.

g. Menggunakan air yang bersih

Air menjadi salah satu komponen penting dalam kaitannya dengan kesehatan. Namun,

sebagian masyaraat kita masih menggunakan air yang tidak bersih untuk keperluan

mencuci dan mandi serta memasak maupun minum. Selain itu, poses masak yang tidak

7

Page 13: Makalah PLH - Pentingnya Sanitasi Lingkungan

sempurna juga dapat menyebabkan penyakit. Karena itu, tidak heran jika banyak

penyakit yang muncul karena faktor air.

h. Faktor Rumah

Rumah yang sehat memiliki ciri-ciri :

i. Bahan bangunan

1. Lantai : Ubin atau semen adalah baik, namun tidak cocok untuk kondisi

ekonomi pedesaan. Lantai kayu sering terdapat pada rumah-rumah orang

yang mampu di pedesaan, dan inipun mahal. Oleh karena itu, untuk lantai

rumah pedesaan cukuplah tanah biasa yang dipadatkan. Syarat yang

penting disini adalah tdak berdebu pada musim kemarau dan tidak basah

pada musim hujan. Untuk memperoleh lantai tanah yang padat (tidak

berdebu) dapat ditempuh dengan menyiram air kemudian dipadatkan

dengan benda-benda yang berat, dan dilakukan berkali-kali. Lantai yang

basah dan berdebu merupakan sarang penyakit.

2. Dinding : Tembok adalah baik, namun disamping mahal tembok

sebenarnya kurang cocok untuk daerah tropis, lebih-lebih bila ventilasinya

tidak cukup. Dinding rumah di daerah tropis khususnya di pedesaan lebih

baik dinding atau papan. Sebab meskipun jendela tidak cukup, maka

lubang-lubang pada dinding atau papan tersebut dapat merupakan

ventilasi, dan dapat menambah penerangan alamiah.

3. Atap Genteng : Atap genteng adalah umum dipakai baik di daerah

perkotaan maupun pedesaan. Disamping atap genteng cocok untuk daerah

tropis, juga dapat terjangkau oleh masyarakat dan bahkan masyarakat

dapat membuatnya sendiri. Namun demikian, banyak masyarakat

pedesaan yang tidak mampu untuk itu, maka atap daun rumbai atau daun

kelapa pun dapat dipertahankan. Atap seng ataupun asbes tidak cocok

untuk rumah pedesaan, di samping mahal juga menimbulkan suhu panas

didalam rumah.

4. Lain-lain (tiang, kaso dan reng)

Katu untuk tiang, bambu untuk kaso dan reng adalah umum di pedesaan.

Menurut pengalaman bahan-bahan ini tahan lama. Tapi perlu diperhatikan

8

Page 14: Makalah PLH - Pentingnya Sanitasi Lingkungan

bahwa lubang-lubang bambu merupakan sarang tikus yang baik. Untuk

menghindari ini cara memotongnya barus menurut ruas-ruas bambu

tersebut, maka lubang pada ujung-ujung bambu yang digunakan untuk

kaso tersebut ditutup dengan kayu.

ii. Ventilasi

Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi. Fungsi pertama adalah untuk

menjaga agar aliran udara di dalam rumah tersebut tetap segar. Hal ini berarti

keseimbangan O2 yang diperlukan oleh penghuni rumah tersebut tetap terjaga.

Kurangnya ventilasi akan menyebabkan O2 didalam rumah yang berarti kadar

CO2 yang bersifat racun bagi penghuninya menjadi meningkat.disamping itu

tidak cukupnya ventilasi akan menyebabkan kelembaban udara didalam

ruangan naik karena terjadinya proses penguapan dari kulit dan penyerapan.

Kelembaban ini akan merupakan media yang baik untuk bakteri-bakteri,

patogen (bakteri-bakteri penyebab penyakit.)

Funsi kedua daripada ventilasi adalah untuk membebaskan udara ruangan-

ruangan dari bakteri-bakteri, terutama bakteri patogen, karena disitu selalu

terjadi aliran udara yang terus-menerus. Bakteri yang terbawa oleh udara akan

selalu mengalir. Fungsi lainya adalah untuk menjaga agar ruangan selalu tetap

didalam kelembaban (humuduty) yang optium.

Ada 2 macam ventilasi, yakni :

1. Ventilasi alamiah

Ventilasi alamiah ini tidak menguntungkan, karena merupakan jalan

masuknya nyamuk dan serangga lainya ke dalam rumah. Untuk itu harus

ada usaha-usaha lain untuk melindung kita dari gigitan-gigitan nyamuk

tersebut.

2. Ventilasi buatan

yaitu dengan mempergunakan alat-alat khusus untuk mengalirkan udara

tersebut, misalnya kipas angin, dan mesin penghisap udara. Tetapi jelas

alat ini tidak cocok dengan kondisi rumah di pedesaan.

9

Page 15: Makalah PLH - Pentingnya Sanitasi Lingkungan

Perlu diperhatika disinni bahwa sistem pembuatan ventilasi harus dijaga agar

udara tidak berhenti atau membalik lagi, harus mengalir. Artinya di dalam

ruangan rumah harus ada jalan masuk dan keluarnya udara.

iii. Cahaya

Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang dan tidak

terlalu banyak. Kurangnya cahaya yang masuk kedalam ruangan rumah,

terutama cahaya matahari di samping kurang nyaman, juga merupakan media

atau tempat yang baik untuk hidup dan berkembangnya bibit-bibit penyakit.

Sebaliknya terlalu banyak cahaya didalam rumah akan menyebabkan silau,

dam akhirnya dapat merusakan mata. Cahaya dapat dibedakan menjadi 2,

yakni :

1. Cahaya alamiah, yakni matahari. Cahaya matahari ini sangat penting,

karena dapat membunuh bakteri-bakteri patogen di dalam rumah,

misalnya baksil TBC. Oleh karena itu, rumah yang sehat harus

mempunyai jalan masuk cahaya yang cukup. Seyogyanya jalan masuk

cahaya (jendela) luasnya sekurang-kurangnya 15% sampai 20% dari luas

lantai yang terdapat didalam ruangan rumah. Perlu diperhatikan di dalam

membuat jendela diusahakan agar sinar matahari dapat langsung masuk ke

dalam ruangan, tidak terhalang oleh bangunan lain. Fungsi jendela disini,

disamping sebagai ventilasi, juga sebagai jalan masuk cahaya.

Lokasi penempatan jendela pun harus diperhatikan dan dusahakan agar

sinar matahari lama menyinari lantai (bukan menyinari dinding). Maka

sebaiknya jendela itu harus di tengah-tenan tinggi dinding (tembok). Jalan

masuknya cahaya ilmiah juga diusahakan dengan geneng kaca. Genteng

kaca pun dapat dibuat secra sederhana, yakni dengan melubangi genteng

biasa waktu pembuatanya kemudian menutupnya dengan pecahan kaca.

2. Cahaya buatan, yaitu menggunakan sumber cahaya yang bukan alamiah,

seperti lampu minyak tanah, listrik, api dan sebagainya.

iv. Luas bangunan rumah

Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di dalamnya,

artinya luas lanai bangunan tersebut harus disesuaikan dengan jumlah

10

Page 16: Makalah PLH - Pentingnya Sanitasi Lingkungan

penghuninya. Luas bangunan yang tidak sebanding dengan jumlah

penghuninya akan menyebabkan perjubelan (overcrowded). Hal ini tidak

sehat, sebab di samping menyebabkan kurangnya konsumsi O2 juga bila salah

satu anggota keluarga terkene penyakit infeksi, akan mudah menular kepada

anggota keluarga yang lain. Luas bangunan yang optimum adalah apabila

dapat menyediakan 2,5 – 3 m2 untuk tiap orang (tiap anggota keluarga).

v. Fasilitas-fasilitas didalam rumah sehat

Rumah yang sehat harus mempunyai fasilitas-fasilitas sebagai berikut:

1. Penyediaan air bersih yang cukup

2. Pembuangan Tinja

3. Pembuangan air limbah (air bekas)

4. Pembuangan sampah

5. Fasilitas dapur ruang berkumpul keluarga

Untuk rumah di pedesaan lebih cocok adanya serambi (serambi muka atau

belakang).

vi. Sistem Pembuangan

Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari

rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainya, dan pada

umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan

bagi kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan hidup. Batasan lain

mengatakan bahwa air limbah adalah kombinasi dari cairan dan sampah cair

yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan, perkantoran dan industri,

bersama-sama dengan air tanah, air permukaan dan air hujan yang mungkin

ada. Dari batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa air buangan adalah air

yang tersisa dari kegiatan manusia, baik kegiatan rumah tangga maupun

kegiatan lain seperti industri, perhotelan, dan sebagainya. Meskipun

merupakan air sisa, namun volumenya besar, karena lebih kurang 80% dari air

yang digunakan bagi kegiatan-kegiatan manusia sehari-hari tersebut dibuang

lagi dalam bentuk yang sudah kotor (tercemar). Selanjutnya air limbah ini

akhirnya akan mengalir ke sungai dan laut dan akan digunakan oleh manusia

lagi. Oleh sebab itu, air buangan ini harus dikelola atau diolah secara baik.

11

Page 17: Makalah PLH - Pentingnya Sanitasi Lingkungan

Air limbah ini berasal dari berbagai sumber, secara garis besar dapat

dikelompokan sebagai berikut :

1. Air buangan yang bersumber dari rumah tangga (domestic wastes water),

yaitu air limbah yang berasal dari pemukiman penduduk. Pada umumnya

air limbah ini terdiri dari ekskreta (tinja dan air seni), air bekas cucian

dapur dan kamar mandi, dan umumnya terdiri dari bahan-bahan organik.

2. Air buangan industri (industrial wastes water), yang berasal dari berbagai

jenis industri akibat proses produksi. Zat-zat yang tergantung di dalamnya

sangat bervariasi sesuai dengan bahan baku yang dipakai oleh masing-

masing industri, antara lain : nitrogen, logam berat, zat pelarut dan

sebagainya. Oleh sebab itu pengolahan jenis air limbah ini, agar tidak

menimbulkan polusi lingkungan memnjadi rumit.

3. Air buangan kotapraja (municipal wastes water), yaitu air buangan yang

berasal dari daerah : perkantoran, perdagangan, hotel, restoran, tempat-

tempat ibadah, dan sebagainya. Pada umumnya zat-zat yang terkandung

dalam jenis air limbah ini sama dengan air limbah rumah tangga.

Sesuai dengan zat-zat yang terkandung di dalam air limbah ini, maka air

limbah yang tidak diolah terlebih dahulu akan menyebabkan berbagai

gangguan kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup antara lain :

1. menjadi transmisi atau media penyebaran berbagai penyakit, terutama:

kholera, typhus abdominalis, desentri baciler.

2. Menjadi media berkembang biaknya mikroorganisme pathogen.

3. Menjadi temoat-tempat berkembang biaknya nyamuk atau tempat hidup

larva nyamuk.

4. Menimbulkan bau yang tidak enak serta pandangan yang tidak sedap.

5. Merupakan sumber pencemaran air permukaan, tanah, dan lingkungan

hidup lainya.

6. Mengurangi produktivitas manusia, karena orang bekerja dengan tidak

nyaman, dan sebagainya.

Pegolahan air limbah dimaksudkan untuk melindungi lingkungan hidup

terhadap pencemaran air limbah tersebut. Secara ilmiah sebenarnya

12

Page 18: Makalah PLH - Pentingnya Sanitasi Lingkungan

lingkungan mempunyai daya dukung yang cukup besar terhadap gangguan

yang timbul karena pencemaraan air limbah tersebut. Namun demikian, alam

tersebut mempunyai kemampuan yang terbatas dalam daya dukungnya,

sehingga air limbah perlu dibuang.

Beberapa cara sederhana pengolahan air buangan antara lain sebagai berikut :

1. Pengeceran (dilution)

Air limbah diencerkan sampai mencapai konsentrasi yang cukup rendah,

kemudian baru dibuang ke badan-badan air. Tetapi, dengan makin

bertambahnya penduduk, yang berarti makin meningkatnya kegiatan

manusia, maka jumlah air limbah yang harus dibuang terlalu banyak, dan

diperluka air pengenceran terlalu banyak pula, maka cara ini tidak dapat

dipertahankan lagi. Disamping itu, cara ini menimbulkan kerugian lain,

diantaranya : bahaya kontaminasi terhadap badan-badan air masih tetap

ada, pengendapan yang akhirnya menimbulkan pendangkalan terhadap

badan-badan air, seperti selokan, sungai, danau, dan sebagainya.

Selanjutnnya dapat menimbulkan banjir.

2. Kolam Oksidasi (Oxidation ponds)

Pada prinsipnya cara pengolahan ini adalah pemanfaatan sinar matahari,

ganggang (algae), bakteri dan oksigen dalam proses pembersihan alamiah.

Air limbah dialirkan kedalam kolam berbentuk segi empat dengan

kedalaman antara 1-2 meter. Dinding dan dasar kolam tidak perlu diberi

lapisan apapun. Lokasi kolam harus jauh dari daerah pemukiman, dan

didaerah yang terbuka, sehingga memungkinkan memungkinkan sirkulasi

angin dengan baik.

3. Irigasi

Air limbah dialirkan ke parit-parit terbuka yang digali, dan air akan

merembes masuk kedalam tanah melalui dasar dan dindindg parit tersebut.

Dalam keadaan tertentu air buangan dapat digunakan untuk pengairan

ladang pertanian atau perkebunan dan sekaligus berfungsi untuk

pemupukan. Hal ini terutama dapat dilakukan untuk air limbah dari rumah

tangga, perusahaan susu sapi, rumah potong hewan, damn lain-lainya

13

Page 19: Makalah PLH - Pentingnya Sanitasi Lingkungan

dimana kandungan zat-zat organik dan protein cukup tinggi yang

diperlukan oleh tanam-tanaman.

14

Page 20: Makalah PLH - Pentingnya Sanitasi Lingkungan

BAB III – PENUTUP

Simpulan

Sanitasi lingkungan dapat pula di artikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk

meningkatkan dan mempertahankan standar kondisi lingkungan yang mendasar yang

mempengaruhi kesejahteraan manusia.

Lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang memiliki sanitasi yang baik yang akan

memberikan dampak baik bagi kesehatan, sebaliknya jika lingkungan yang buruk akan

berdampak buruk pula bagi kesehatan sehingga dapat mengakibatkan berbagai macam

jenis penyakit.

Daftar Pustaka

Anonim. 2010. Pendidikan Lingkungan Hidup. Semarang : Unnes Press.

http://creasoft.wordpress.com/2008/04/15/sanitasi-lingkungan

http://www.scribd.com/doc/61283816/Makalah-Sanitasi-Lingkungan

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cet.

ke-2, Mei. Jakarta : Rineka Cipta.

Sri Budiyati. Tanpa tahun. Kesehatan Lingkungan. Bogor: Departemen Biologi FMIPA

IPB.

15