Makalah Pleno A6 Blok 26 2012 Skenario HIV

29
Meningkatnya Kasus HIV - AIDS Disusun Oleh : 1. Esterlina Ratu Anak 102009217 2. Ramos Silalahi 102009137 3. Zebri Yandi 102010102 4. Demar Bekam 102011400 5. Farella Kartika Huzna 102011408 6. Rendy 102012090 7. Merissa Arviana 102012133 8. Kiki Puspitasari 102012350 9. Martinus Vincentius Tjanndra 102012400 1

description

tfghfghfhgfhtjfj

Transcript of Makalah Pleno A6 Blok 26 2012 Skenario HIV

Meningkatnya Kasus HIV - AIDS

Disusun Oleh : 1. Esterlina Ratu Anak1020092172. Ramos Silalahi1020091373. Zebri Yandi1020101024. Demar Bekam102011400 5. Farella Kartika Huzna1020114086. Rendy1020120907. Merissa Arviana1020121338. Kiki Puspitasari1020123509. Martinus Vincentius Tjanndra102012400

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJalan Arjuna Utara no. 6 Jakarta BaratPENDAHULUANAIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan penyakit menular dengan angka kematian yang tinggi dan dapat menjangkiti seluruh lapisan masyarakat dari mulai bayi sampai dewasa baik laki-laki maupun perempuan. Di Indonesia, sejak tahun 1987 perkembangan jumlah kasus AIDS maupun HIV (+) cenderung meningkat pada setiap tahunnya. Menurut laporan UNAIDS (2004), diketahui jumlah penderita HIV di Indonesia sebanyak diperkirakan 110.000 orang, sedangkan menurut harian Galamedia (28 Juli 2005) sampai Juni 2005 jumlah penderita AIDS di Indonesia tercatat 7098 orang.1Human immunodeficiency virus (HIV) merupakan infeksi retrovirus RNA yang dulunya disebut sebagai Human T Lymphotrophic Virus III (HTL-III). Infeksi virus HIV akan menyebabkan imunodefisiensi. Virus HIV bias ditularkan oleh penderita HIV melalui beberapa cara yaitu hubungan seksual, berbagi jarum suntik atau syringe, transfuse darah dan organ serta melalui ibu hamil kepada bayinya. 1Terdapat 2 virus utama pada infeksi HIV yaitu HIV 1 yang sejauh ini paling umum di dunia dan HIV 2 yang menyebar terutama di Afrika Barat. Pintu masuk utama HIV kedalam tubuh adalah melalui darah dan mukosa yang terbuka pada vagina, vulva, rectum, penis, dan juga oral kaviti.1,2PEMBAHASAN Skenario : Angka kejadian HIV-AIDS semakin hari semakin memprihatinkan. Sampai dengan triwulan III tahun 2004 jumlah kasus baru HIV 7335 kasus, infeksi tertinggi menurut golongan umur adalah 25-49 tahun mencapai 69,1%, 20-24 = 17,2%, umur >50 tahun = 5,5%. Rasio laki-laki : perempuan = 1:1. Sementara itu kasus AIDS dari bulan juli sampai september 2014 telah bertambah 176 orang. Persentase tertinggi kasus AIDS pada usia 30-39 tahun (42%) umur 20-29 tahun (36,9%) dan umur 40-49 (13,1%). Rasio AIDS laki-laki : perempuan = 2:1. Yang menarik adalah adanya 4% kasus berasal dari ibu yang positif HIV yang menularkan kepada anaknya. Pemerintah saat ini sedang melaksanakan program yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku masyarakat terhadap penyakit HIV-AIDS ini, antara lain dengan program VCT ( Voluntary, Counseling and Test ). Diharapkan mampu menjaring sebanyak mungkin kasus HIV-AIDS sedini mungkin untuk mencegah penularan lebih lanjut. Selain itu sasaran lainnya adalah usia muda dan remaja agar mampu melaksanakan upaya promosi dan prevalensi terhadap penyakit ini. DefinisiAIDS adalah sebuah kondisi medis di mana sistem kekebalan tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik dan melindungi tubuh dari penyakit .Akibatnya tubuh tidak dapat mempertahankan diri melawan infeksi.HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan menimbulkan AIDS.HIV menyerang salah satu jenis dari sel sel darah putih yang bertugas menangkal infeksi.Sel darah putih tersebut termasuk limfosit yang diebut sel T4 atau disebut juga sel CD4.1Epidemiologi HIV AIDSPada tahun 1992, sekurang-kurangnya 12,9 juta penduduk dunia terinfeksi dengan HIV (Human Immunodeficiency Virus) termasuk anak-anak, dan dari jumlah ini sebanyak 2,58 juta telah menjadi penderita AIDS (Acute Immuno Deficiency Syndrome) dengan CFR (Cost and Freight) sebesar 98,9%.1Prevalensi pengidap HIV dewasa (15- 49 tahun) di wilayah Sub Sahara Afrika sebesar 7,4%. Benua Afrika didiami oleh 10% jumlah populasi dunia, namun di saat yang sama, 60% dari jumlah populasinya telah mengidap AIDS.1 Demikian juga dengan prevalensi pengidap HIV dewasa (15-49 tahun) di Amerika Utara sebesar 0,6% dan di Eropa Barat sebesar 0,3%. Prevalensi kasus AIDS secara nasional sebesar 3,47 per 100.000 penduduk dengan prevalensi kasus tertinggi dilaporkan dari Propinsi Papua yaitu sebesar 50,94 per 100.000 penduduk dan disusul dengan Propinsi Jakarta dengan prevalensi sebesar 28,73 per 100.000 penduduk.Kasus AIDS tertinggi dilaporkan berada pada golongan umur 20-39 tahun (79,98%) dan 40-49 tahun (8,47%) sedangkan berdasarkan data dari Departemen Kesehatan RI (2007), rasio kasus AIDS antara laki-laki dan perempuan adalah 4,07:1. Berdasarkan profil tersebut juga dinyatakan bahwa penularan HIV/AIDS terbanyak adalah melalui hubungan seksual dan penggunaan jarum suntik bersama pada IDU( Intravenous Drug Users). Kelompok umur 20-49 tahun merupakan kelompok umur yang aktif dalam aktivitas seksual dan pengguna IDU juga didominasi oleh kelompok umur produktif.1

a.Distribusi dan Frekuensi HIV/AIDS Berdasarkan Orang Tidak diketahui adanya kekebalan orang terhadap infeksi HIV/AIDS, tetapi kerentanan setiap orang terhadap HIV/AIDS diasumsikan bersifat umum, tidak dipengaruhi oleh ras, jenis kelamin dan kehamilan, sehingga setiap orang mungkin untuk terserang HIV/AIDS. 2Ras Kulit hitam 9 kali berisiko menderita AIDS dibanding Ras Kulit putih dengan Resiko Relative (RR) 9,16 dan Ras Hispanik mempunyai risiko 3 kali lebih tinggi daripada Ras Kulit Putih (RR 3,05). Risiko menderita AIDS 2 kali lebih tinggi pada orang Indian Amerika/penduduk asli Alaska dari pada orang Asia/Kepulauan Pasifik (RR 2,05). Di Canada, RR AIDS 5,5 kali lebih tinggi pada Ras Kulit hitam dibandingkan pada Ras Kulit putih (RR 5,54) dan 4 kali lebih tinggi pada orang Aborigin dibandingkan IR Ras Kulit putih (RR 4,36).2 Infeksi HIV di dunia terdapat di Sub-Sahara Afrika. Dari 2,7 juta kasus baru pada tahun 2008, 68% terdapat pada orang dewasa. Sebesar 6,4% prevalensi HIV terdapat pada perempuan. Terdapat 19.973 jumlah kumulatif kasus AIDS dengan 49,07% terdapat pada kelompok umur 20-29 tahun, 30,14% pada kelompok umur 30-39 tahun, 8,82% pada kelompok umur 40-49 tahun, 3,05% pada kelompok umur 15-19 tahun, 2,49% pada kelompok umur 50-59 tahun, 0,51% pada kelompok umur > 60 tahun, 2,65% pada kelompok umur < 15 tahun dan 3,27% tidak diketahui. Rasio kasus AIDS antara laki-laki dan perempuan adalah 3:1.2Hampir 40,2% penderita AIDS terdapat pada kelompok Pengguna Napza Suntik atau IDU. Kumulatif kasus AIDS pada Pengguna Napza Suntik di Indonesia hingga tahun 2009 adalah 7.966 kasus, 7.312 kasus adalah laki-laki (91,8%), 605 kasus perempuan (7,6%) dan 49 kasus tidak diketahui jenis kelaminnya (0,6%). 64,1% terdapat pada kelompok umur 20-29 tahun, 27,1% pada kelompok umur 30-39 tahun, 3,5% pada kelompok umur 40-49 tahun, 1,5% pada kelompok umur 15-19 tahun, 0,6% pada kelompok umur 50-59 tahun, pada kelompok umur 5-14 tahun dan >60 tahun masing-masing 0,1% dan 2,8% tidak diketahui kelompok umurnya.2Penelitian yang dilakukan oleh Hamdan di Kota Batam (2003), desain case series, terdapat 164 penderita HIV/AIDS, 126 penderita (76,9%) berada pada kelompok umur 20-40 tahun, 62,8% berjenis kelamin perempuan, 37,2% berjenis kelamin laki-laki, berpendidikan SLTP 33,5%, SLTA 32,3%, SD 19,5%, tidak sekolah 12,2% dan berpendidikan Akademi/PT 2,4%.26. Berdasarkan data dari Komisi Pemberantasan AIDS (KPA) Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (2009), sejak 1992 hingga April 2009 terdapat 1.680 jumlah kumulatif HIV/AIDS, 1.339 kasus pada pria (79,70%) dan 341 kasus pada perempuan (20,30%), 921 kasus pada kelompok umur 20-29 tahun (54,82%) dan 523 kasus pada kelompok umur 30-39 tahun (31,13%), 121 kasus pada kelompok umur 40-49 tahun (7,20%), 46 kasus pada kelompok umur 10-19 tahun (2,74%), 41 kasus pada kelompok umur >50 tahun (2,44%), 8 kasus pada kelompok umur 1-4 tahun (0,47%), masing-masing 5 kasus pada kelompok umur 5-9 tahun dan