Makalah Penghitungan Kebisingan Kompressor (1)

5
Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan Kompressor DTM FTUI Matakuliah : Kebisingan dan Getaran oleh : Mohamad Afin F Akhmad Musthaza Ahmad Indra Sakti H Tito Winnerson S Pembimbing: Dr. Ir. Wahyu Nirbito, MSME PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA 2013

description

aaa

Transcript of Makalah Penghitungan Kebisingan Kompressor (1)

Page 1: Makalah Penghitungan Kebisingan Kompressor (1)

Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan Kompressor DTM FTUI

Matakuliah : Kebisingan dan Getaran

oleh :

Mohamad Afin F

Akhmad Musthaza

Ahmad Indra Sakti H

Tito Winnerson S

Pembimbing:

Dr. Ir. Wahyu Nirbito, MSME

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA

2013

Page 2: Makalah Penghitungan Kebisingan Kompressor (1)

A. PENDAHULUAN

ISO (Organisasi Standarisasi Internasional) adalah organisasi terkemuka di dunia

dalam urusan penetapan stanadar. Beberapa standar yang dikeluarkan oleh ISO

diantaranya adalah ISO 11200 hingga 11204. Standar tersebut adalah standar yang dibuat

untuk menjelaskan metode pengukuran emisi suara (pada nilai SPL) di suatu ruangan

kerja dan pada posisi yang spesifik dari sebuah mesin atau peralatan. Pada ISO 11200

diberikan penjelasan dalam memilih metode yang akan digunakan untuk mendapatkan

nilai emisi SPL pada mesin dan peralatan. Dalam ISO 11202 secara khusus kemudian

dijelaskan metode pengukuran emisi SPL secara in situ. Metode yang diberikan dalam

standar ISO tersebut dapat diaplikasikan pada seluruh jenis mesin baik itu bergerak

maupun yang ada pada kondisi diam, baik itu indoor maupun outdoor.

Ketidaktentuan hasil pengukuran adalah hal yang lumrah terjadi. Ketidaktentuan pada

hasil pengukuran emisi SPL meningkat berdasarkan beberapa factor, beberapa dikaitkan

dengan kondisi lingkungan dari ruangan pengukuran dan dapat juga disebabkan oleh

teknik pengukuran. Oleh karena itu pada umumnya data pengukuran yang luas/ekstensif

diperlukan untuk mendapatkan standar deviasi dari emisi yang dihasilkan. Olehkarenaitu,

adalah suatu hal yang tidak mungkin untuk menggunakan suatu data hasil pengukuran

secara universal. Suatu data hanya dapat digunakan sebagai referensi untuk kondisi

lingkungan dan jenis mesin tertentu.

B. INSTRUMEN

Instrumen yang digunakan dalam pegnukuran emisi SPL adalah mikrofon dan kabel

yang telah memenuhi standar kebutuhan untuk instrument kelas 1 dan kelas 2 seperti

yang dijelaskandalam IEC 651. Jika yang diukur menggunakan integrating-averaging

sound level meter maka yang digunakan adalah standar IEC 804.

Pada sebelum ataupun setelah proses pengukuran sebuah kalibrator digunakan untuk

memverifikasi kalibrasi pada seluruh system pengukuran. Kalibrator yang digunakan

adalah kalibrator dengan akurasi Β± 0.3 dB.

Page 3: Makalah Penghitungan Kebisingan Kompressor (1)

Gambar 1 Sound Level Meter

C. PROSEDUR PERHITUNGAN

1. Menghitung panjang (L) dimensi dari

mesin yang akan diukur tingkat

kebisingannya. Panjang (L) yang diukur

merupakan dimensi terpanjang darimesin.

2. Mengukur background noise.

3. Menentukanjaraktitikpengukuran P1, P2,

P3, P4, dan P5 terhadap sumber suara

dengan jarak yang ada pada gambar di

samping.

4. Melakukan pengulangan pengukuran data

sebanyak 3 kali

5. Menganalisis data yang didapat.

Gambar 2 Penentuan Titik Pengukuran

Page 4: Makalah Penghitungan Kebisingan Kompressor (1)

D. PERHITUNGAN KEBISINGAN

Pengukuran Data

Panjang source (L) = 125 cm

Jari-jari (R) : 2 x L = 250 cm

Panjang 0,8R = 200 cm

Tinggi 0,6R = 150 cm

P1 P2 P3 P4 P5 Background

Noise(BN)

74 74 74,5 73,5 74 65

73,5 74,5 73,5 73 74 66

73,5 74,5 74 74 73,5 64

Analisa Perhitungan

Pi Pi - BN Correction

factor Pactual

P1 74 8 -1 73

P2 74,5 8,5 -1/2 74

P3 74,5 8,5 -1/2 74

P4 74 8 -1 73

P5 74 8 -1 73

Page 5: Makalah Penghitungan Kebisingan Kompressor (1)

πΏπ‘ƒπ‘Žπ‘£ = 10 log1

5 100,1 𝑃1 + 100,1 𝑃2 + 100,1 𝑃3 + 100,1 𝑃4 + 100,1 𝑃5

πΏπ‘ƒπ‘Žπ‘£ = 10 log1

5 100,1. 73 + 100,1 .74 + 100,1 .74 + 100,1 .73 + 100,1 .73

πΏπ‘ƒπ‘Žπ‘£ = 10 log1

5 110095598,1

πΏπ‘ƒπ‘Žπ‘£ = 10 log(22019119,62)

πΏπ‘ƒπ‘Žπ‘£ = 10 . 7,342799951

πΏπ‘ƒπ‘Žπ‘£ = 73,427 dBA

D. KESIMPULAN

Berdasarkan perhitungan diatas, tingkat kebisingan dari kompressor DTM FTUI

adalah sebesar 73, 427 dBA.

Background noise merupakan variabel penting yang menjadi faktor koreksi pada

pengukuran tingkat kebisingan suatu mesin.