Makalah Pengaruh Bahasa Pergaulan Dalam Perkembangan Bahasa Indonesia
Transcript of Makalah Pengaruh Bahasa Pergaulan Dalam Perkembangan Bahasa Indonesia
PENGARUH BAHASA PERGAULAN DALAM PERKEMBANGAN BAHASA
INDONESIA
NAMA : RIZKY CANDRA PUTRA
KELAS : 3 KA34
NPM : 16110167
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia 1
Dosen : Fadlan Maulana
Topik Tugas : Pengaruh bahasa pergaulan dalam perkembangan bahasa indonesia
Kelas : 3-KA34
Dateline tugas : 6 November 2012
Tanggal Penyerahan & Upload Tugas : 6 November 2012
PERNYATAAN
Dengan ini kami menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam tugas ini kami buat
sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.
Apabila terbukti tidak benar, kami siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai
1/100 untuk mata kuliah ini.
Penyusun
NPM Nama Lengkap Tanda
Tangan
16110167 Rizky Candra Putra
Program Sar jana S1 / S ISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
PENGANTAR MAKALAH
PENULIS
RIZKY CANDRA PUTRA
EDITOR
RIZKY CANDRA PUTRA
DESAINER ISI
RIZKY CANDRA PUTRA
DESAINER COVER
RIZKY CANDRA PUTRA
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, Sehingga
Makalah Mata Kuliah Bahasa Indonesia ini dapat saya selesaikan guna sebagai salah satu
tugas yang diberikan dosen mata kuliah Bahasa Indonesia sebagai salah satu mata kuliah
softskill. Sebelumnya, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
p engampu mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberi kesempatan kapadasaya
untuk mengumpulkan tugas makalah ini.
Tugas makalah yang berjudul PENGARUH BAHASA PERGAULAN DALAM
PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA. Sebuah makalah yang mengupas hal-hal
yang berkaitan dengan masalah-masalah sosial yang ada di lingkungan masyarakat,
tentunya di lingkungan sekitar kita. Saya sadar, bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna.
Untuk itu, saya terus mengharapkan bimbingan dari dosen pengampu mata kuliah
Bahasa Indonesia. Agar dilain waktu, tugas-tugas yang diberikan oleh Dosen Pengampu
Mata Kuliah Bahasa Indonesia dapat saya kerjakan lebih baik lagi.
Harapan saya, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembacanya.
Akhirnya saya ucapkan terima kasih. Akhir kata. Wassalamualaikum.
Bekasi, 6 November 2012
Penulis
DAFTAR ISI
PENGANTAR MAKALAH……………………………………………….. …. i
KATA PENGANTAR………………………………………………… …. i i
DAFTAR ISI ………………………………………………………….. …. i i i
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………. 1
1 .1 . Latar Be lakang …………………………………………….. 2
1 .2 . Tujuan ………………………………………………………… 3
1.3 . Sasaran ……………………………………………………….. 4
BAB I I PEMBAHASAN….………………………………………….. 5
BAB I I I KESIMPULAN………………………….. ……………….. 8
Referens i ………………………………………………………………….. 9
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Be lakang
Seiring dengan perkembangan zaman ke zaman khususnya di Negara Indonesia
semakin terlihat pengaruh yang diberikan oleh bahasa gaul terhadap bahasa Indonesia dalam
penggunaan tata bahasanya. Penggunaan bahasa gaul oleh masyarakat luas menimbulkan
dampak negatif terhadap perkembangan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa pada saat
sekarang dan masa yang akan dating.
Dewasa ini, masyarakat sudah banyak yang memakai bahasa gaul dan parahnya lagi
generasi muda Indonesia juga tidak terlepas dari pemakaian bahasa gaul ini. Bahkan generasi
muda inilah yang banyak memakai bahasa gaul daripada pemakaian bahasa Indonesia. Untuk
menghindari pemakaian bahasa gaul yang sangat luas di masyrakat, seharusnya kita
menanamkan kecintaan dalam diri generasi bangsa terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional.
Dalam pergaulan internasional, bahasa Indonesia mewujudkan identitas bangsa
Indonesia. Seiring dengan munculnya bahasa gaul dalam masyarakat, banyak sekali dampak
atau pengaruh yang ditimbulkan oleh bahasa gaul terhadap perkembangan bahasa Indonesia
sebagai identitas bangsa diantaranya sebagai berikut:
1. Eksistensi Bahasa Indonesia Terancam Terpinggirkan Oleh Bahasa Gaul. Berbahasa
sangat erat kaitannya dengan budaya sebuah generasi.
Kalau generasi negeri ini kian tenggelam dalam pembususkan bahasa Indonesia yang lebih
dalam, mungkin bahasa Indonesia akan semakin sempoyongan dalam memanggul bebannya
sebagai bahasa nasional dan identitas bangsa. Dalam kondisi demikian, diperlukan pembinaan
dan pemupukan sejak dini kepada generasi muda agar mereka tidak mengikuti pembusukan itu.
Pengaruh arus globalisasi dalam identitas bangsa tercermin pada perilaku masyarakat
yang mulai meninggalkan bahasa Indonesia dan terbiasa menggunakan bahasa gaul. Saat ini
jelas di masyarakat sudah banyak adanya penggunaan bahasa gaul dan hal ini diperparah lagi
dengan generasi muda Indonesia juga tidak terlepas dari pemakaian bahasa gaul. Bahkan,
generasi muda inilah yang paling banyak menggunakan dan menciptakan bahasa gaul di
masyarakat.
2. Menurunnya Derajat Bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia masih sangat muda usianya dibandingkan dengan bahasa lainya,
tidak mengherankan apabila dalam sejarah pertumbuhannya, perkembangan bahasa asing yang
lebih maju. Seperti kita ketahui bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dewasa ini dikuasai
oleh bangsa-bangsa barat. Merupakan hal yang wajar apabila bahasa mereka pula yang
menyertai penyebaran ilmu pengetahuan tersebut ke seluruh dunia. Indonesia sebagai Negara
yang baru berkembang tidak mustahil menerima pengaruh dari Negara asing. Kemudian
masuklah ke dalam bahasa Indonesia istilah-istilah kata asing karena memang makna yang
dimaksud oleh kata-kata asing tersebut belum ada dalam bahasa Indonesia. Sesuai sifatnya
sebagai bahasa represif, sangat membuka kesempatan untuk itu.
Melihat kondisi seperti ini, timbullah beberapa anggapan yang tidak baik. Bahasa
Indonesia dianggap sebagai bahasa yang miskin, tidak mampu mendukung ilmu pengetahuan
yang modern. Pada pihak lain muncul sikap mengagung-agungkan bahasa inggris dan bahasa
asing lainnya. Dengan demikian timbul anggapan mampu berbahasa inggris atau bahasa asing
merupakan ukuran derajat seseorang. Akhirnya motivasi untuk belajar menguasai bahasa asing
lebih tinggi daripada belajar dan menguasai bahasa sendiri. Kenyataan adanya efek social yang
lebih baik bagi orang yang mampu berbahasa asing daripada berbahasa Indonesia, hal ini lebih
menurunkan lagi derajat bahasa Indonesia di mata orang awam
1.2. Tujuan
Sebagai sarana komunikasi, bahasa Indonesia mempunyai peran untuk menyampaikan informasi. Peran
sebagai penyampai informasi ini menuntut agar bahasa Indonesia itu digunakan dengan baik dan benar. Hal
ini cukup mendasar karena bahasa Indonesia diharapkan mampu sejajar dengan bahasa internasional.
Berdasarkan penggunaannya bahasa Indonesia dibagi menjadi ragam lisan dan tulisan. Kemudian ragam
baku dan nonbaku. Semuanya itu digunakan bergantung pada situasi dan tempat juga dengan siapa bahsa
Indonesia itu digunakan. Dalam kondisi tertentu, seperti situasi formal penggunaan bahasa Indonesia yang
baik dan benar menjadi prioritas utama. pada situasi seperti ini bahasa yang digunakan adalah bahasa yang
baku. Penggunaan bahasa sesuai konteks akan sesuai dengan kaidah penggunaan bahasa. Apabila bahasa
baku digunakan dalam situasi santai maka tidak sesuai dengan kaidah penggunaan bahasa.
Bahasa Indonesia sejatinya mengalami perkembangan. Dari segi usia bahasa Indonesia masih tergolong
bahasa muda. Ditetapkan sebagai bahasa nasional dalam kongtes pemuda tanggal 28 Oktober 1928, bahasa
Indonesia terus mengalami perkembangan. Boleh dikatakan bahasa Indonesia dewasa ini bukanlah murni
lagi bahasa Melayu khususnya melayu Riau, melainkan bahasa baru. Bahasa Indonesia dikatakan bahasa
baru kerena dari segi struktur bahasa maupun kosakata telah mengalami perubahan. Bahasa Indonesia
mengalami penyempurnaan dengan penggunaan kosakata-kosakata dari bahasa daerah dan bahasa asing.
Total ada kurang lebih 357.000 kosakata bahasa asing yang menjadi bahasa Indonesia.
Bahasa yang masih berkembang ini menjadikan bahasa Indonesia rentan terhadap perubahan. banyak faktor
yang bisa mampengaruhi perubahan tersebut seperti penggunaan bahasa prokem yang menasional. Dan juga
penggunaan bahasa asing yang terus menekan keberadaan bahasa Indonesia. Tulisan ini akan mambahasa
pengaruh bahasa prokem—yang biasa digunakan anak muda perkotaan—terhadap bahasa Indonesia.
1.3. Sasaran
masyarakat sudah banyak yang memakai bahasa gaul dan parahnya lagi generasi muda
Indonesia juga tidak terlepas dari pemakaian bahasa gaul ini. Bahkan generasi muda inilah
yang banyak memakai bahasa gaul daripada pemakaian bahasa Indonesia. Untuk menghindari
pemakaian bahasa gaul yang sangat luas di masyrakat, seharusnya kita menanamkan kecintaan
dalam diri generasi bangsa terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
Dalam pergaulan internasional, bahasa Indonesia mewujudkan identitas bangsa Indonesia.
Seiring dengan munculnya bahasa gaul dalam masyarakat, banyak sekali dampak atau
pengaruh yang ditimbulkan oleh bahasa gaul terhadap perkembangan bahasa Indonesia sebagai
identitas bangsa.
Bahasa Indonesia sejatinya mengalami perkembangan. Dari segi usia bahasa Indonesia masih
tergolong bahasa muda. Ditetapkan sebagai bahasa nasional dalam kongtes pemuda tanggal 28
Oktober 1928, bahasa Indonesia terus mengalami perkembangan. Boleh dikatakan bahasa
Indonesia dewasa ini bukanlah murni lagi bahasa Melayu khususnya melayu Riau, melainkan
bahasa baru. Bahasa Indonesia dikatakan bahasa baru kerena dari segi struktur bahasa maupun
kosakata telah mengalami perubahan. Bahasa Indonesia mengalami penyempurnaan dengan
penggunaan kosakata-kosakata dari bahasa daerah dan bahasa asing. Total ada kurang lebih
357.000 kosakata bahasa asing yang menjadi bahasa Indonesia.
Bahasa yang masih berkembang ini menjadikan bahasa Indonesia rentan terhadap perubahan.
banyak faktor yang bisa mampengaruhi perubahan tersebut seperti penggunaan bahasa prokem
yang menasional. Dan juga penggunaan bahasa asing yang terus menekan keberadaan bahasa
Indonesia. Tulisan ini akan mambahasa pengaruh bahasa prokem—yang biasa digunakan anak
muda perkotaan—terhadap bahasa Indonesia.
BAB I I PEMBAHASAN
Bangga menggunakan bahasa Indonesia merupakan wujud dari kecintaan terhadap tanah air
kita Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional dan itu sudah diatur dalam
Undang-undang Republik Indonesia nomor 24 tahun 2009 pasal 25 tentang bahasa. Pentingnya
pengaturan dan penjelasan terhadap status bahasa Indonesia karena bahasa Indonesia bukan
hanya digunakan sebagai bahasa percakapan baik itu formal atau nonformal melainkan juga
sebagai bahasa ilmiah yang berpengaruh besar terhadap pembangunan nasional.
Sebagai sarana komunikasi, bahasa Indonesia mempunyai peran untuk menyampaikan
informasi. Peran sebagai penyampai informasi ini menuntut agar bahasa Indonesia itu
digunakan dengan baik dan benar. Hal ini cukup mendasar karena bahasa Indonesia diharapkan
mampu sejajar dengan bahasa internasional.
Berdasarkan penggunaannya bahasa Indonesia dibagi menjadi ragam lisan dan tulisan.
Kemudian ragam baku dan nonbaku. Semuanya itu digunakan bergantung pada situasi dan
tempat juga dengan siapa bahsa Indonesia itu digunakan. Dalam kondisi tertentu, seperti situasi
formal penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar menjadi prioritas utama. pada situasi
seperti ini bahasa yang digunakan adalah bahasa yang baku. Penggunaan bahasa sesuai konteks
akan sesuai dengan kaidah penggunaan bahasa. Apabila bahasa baku digunakan dalam situasi
santai maka tidak sesuai dengan kaidah penggunaan bahasa.
Bahasa Indonesia sejatinya mengalami perkembangan. Dari segi usia bahasa Indonesia masih
tergolong bahasa muda. Ditetapkan sebagai bahasa nasional dalam kongtes pemuda tanggal 28
Oktober 1928, bahasa Indonesia terus mengalami perkembangan. Boleh dikatakan bahasa
Indonesia dewasa ini bukanlah murni lagi bahasa Melayu khususnya melayu Riau, melainkan
bahasa baru. Bahasa Indonesia dikatakan bahasa baru kerena dari segi struktur bahasa maupun
kosakata telah mengalami perubahan. Bahasa Indonesia mengalami penyempurnaan dengan
penggunaan kosakata-kosakata dari bahasa daerah dan bahasa asing. Total ada kurang lebih
357.000 kosakata bahasa asing yang menjadi bahasa Indonesia.
Bahasa yang masih berkembang ini menjadikan bahasa Indonesia rentan terhadap perubahan.
banyak faktor yang bisa mampengaruhi perubahan tersebut seperti penggunaan bahasa prokem
yang menasional. Dan juga penggunaan bahasa asing yang terus menekan keberadaan bahasa
Indonesia. Tulisan ini akan mambahasa pengaruh bahasa prokem—yang biasa digunakan anak
muda perkotaan—terhadap bahasa Indonesia.
BAHASA GAUL (PROKEM)
Bahasa prokem adalah ragam bahasa Indonesia nonstandar yang lazim digunakan di Jakarta
pada tahun 1970-an yang kemudian digantikan oleh ragam yang disebut sebagai bahasa gaul
(Wikipedia). Berdasarkan sejarahnya bahasa ini adalah bahasa sandi yang digunakan oleh anak
jalanan atau preman/prokem (pr+OK+em+an= prokem; dua fonem terakhir dihilangkan).
Bahasa gaul (prokem) mengawali popularitasnya pada tahun 1998 (Ajip Rosidi). Ternyata
seiring perkembangannya bahasa para prokem ini menjadi bahasa pergaulan yang
penyebarannya sulit untuk dibendung.
Bahasa gaul (prokem) bagi bahasa Indonesia jelas menjadi ancaman yang besar. Bisa dilihat
penggunaan bahasa gaul (prokem) ini telah mengalahkan popularitas bahasa Indonesia. Dewasa
ini media elektronik seperti televisi semakin mendukung penyebaran dan penggunaan bahasa
gaul. Mulai dari industri periklanan, sinetron, industri perfilman, semuanya gencar
menggunakan bahasa gaul.
Tahun 2011 ini, muncul gaya bahasa gaul baru yang disebut “Ababil”. Bahasa gaul “Ababil”
ini marak digunakan oleh anak ABG Labil (Ababil), dengan kata lain anak-anak SMP dan
SMA. Gaya bahasa gaul “Ababil” ini tergolong “unik” karena selain bahasa gaulnya, juga
disertai dengan mimik atau gestur tubuh. Sebagai contoh:
Kata “Sangat”, bahasa gaul umum menjadi “Banget”, dan oleh bahasa Gaul Ababil menjadi
“Beud”. Jelas sekali bahasa ini telah mengalami pergeseran yang begitu jauh dari esensi bahasa
Indonesia yang sesungguhnya. Jika tidak ada filterisasi terhadap bahasa gaul ini, maka kita
harus siap-siap menerima kehancuran masa depan bahasa Indonesia.
Celakanya penggunaan bahasa gaul ini semakin diperparah oleh pejabat yang begitu latah
menggunakannya. Dalam situasi formal sekalipun bahasa gaul ini digunakan. Jelas sudah
bahwa hal ini sudah tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
Perlu untuk dipahami bahawa bahasa gaul (prokem) bukanlah merupakan bagian dari bahasa
resmi. Pada dasarnya bahasa ini adalah bahasa yang digunakan pada tingkatan rendah yaitu
sebagai bahasa percakapan. msekipun secara struktur tidak jauh berbeda dengan struktur bahasa
Indonesia baku. Fakta ini kadang membingungkan orang asing yang sedang belajar bahasa
Indonesia karena mereka akan susah untuk membedakan bahasa prokem sebagai bahasa
pergaulan dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi. Hal ini disebabkan karena eksploitasi
bahasa prokem yang begitu gencar. Akibat buruknya adalah makain tergerusnya perenan
bahasa Indonesia dalam penggunaannya sehari-hari.
Kesalahannya adalah tidak adanya saringan ataupun pembendungan terhadap penyebaran dan
penggunaan bahasa prokem ini. Media pertelevisian di Indonesia tidak mampu memfilter
penggunaan bahasa prokem ini secara terus menerus. Media televisi cenderung membiarkan
penggunaan bahasa prokem ini sebagai alat komersialisasi. Pemerintah seharusnya jeli dalam
melihat kondisi ini. Pembatasan penggunaan bahasa prokem dalam media pertelevisan atau
periklanan harus diterapkan.
Kekhawatiran yang nyata adalah akibat dari perkembangan dan penggunaan bahasa gaul akan
mempengaruhi perbendaharaan bahasa Indoneisa. Akhirnya dapat diprediksi lambat laun
perbendaharaan bahasa gaul (prokem) bisa menjadi bahasa baku dalam bahasa Indonesia.
Konkritnya bahasa Indonesia bukan makin berkembang menjadi bahasa ilmiah melainkan
tergerus ke lembah kehancuran.
Satu diantara banyak jalan keluar adalah pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah harus lebih
memadai. Materi pembelajaran bahasa Indonesia harus mempunyai prioritas yang utama.
Tujuan pokok belajar bahasa Indonesia harus diterapkan. Selain itu, yang perlu menjadi
perhatian adalah bagaimana menarik minat baca peserta didik terhadap buku-buku bahasa dan
sastra Indonesia. Karena dengan itu niscaya perkembangan bahasa gaul dapat dibendung. Harus
ada sinkronisasi dan kerjasama berbagai pihak entah itu akademisi, pelajar, pejabat pemerintah,
serta lembaga terkait agar penggunaan bahasa Indonesia mencapai entitas utamanya. Kuncinya
adalah penting untuk setiap rakyat Indonesia untuk memiliki kecintaan terhadap bahasa
Indonesia.
Pengaruh bahasa gaul terhadap perkembangan bahasa Indonesia
Seiring dengan perkembangan zaman ke zaman khususnya di Negara Indonesia semakin
terlihat pengaruh yang diberikan oleh bahasa gaul terhadap bahasa Indonesia dalam
penggunaan tata bahasanya. Penggunaan bahasa gaul oleh masyarakat luas menimbulkan
dampak negatif terhadap perkembangan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa pada saat
sekarang dan masa yang akan dating. Dewasa ini, masyarakat sudah banyak yang memakai
bahasa gaul dan parahnya lagi generasi muda Indonesia juga tidak terlepas dari pemakaian
bahasa gaul ini. Bahkan generasi muda inilah yang banyak memakai bahasa gaul daripada
pemakaian bahasa Indonesia. Untuk menghindari pemakaian bahasa gaul yang sangat luas di
masyrakat, seharusnya kita menanamkan kecintaan dalam diri generasi bangsa terhadap bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional. Dalam pergaulan internasional, bahasa Indonesia
mewujudkan identitas bangsa Indonesia. Seiring dengan munculnya bahasa gaul dalam
masyarakat, banyak sekali dampak atau pengaruh yang ditimbulkan oleh bahasa gaul terhadap
perkembangan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa diantaranya sebagai berikut:
1. Eksistensi Bahasa Indonesia Terancam Terpinggirkan Oleh Bahasa Gaul
Berbahasa sangat erat kaitannya dengan budaya sebuah generasi. Kalau generasi negeri ini kian
tenggelam dalam pembususkan bahasa Indonesia yang lebih dalam, mungkin bahasa Indonesia
akan semakin sempoyongan dalam memanggul bebannya sebagai bahasa nasional dan identitas
bangsa. Dalam kondisi demikian, diperlukan pembinaan dan pemupukan sejak dini kepada
generasi muda agar mereka tidak mengikuti pembusukan itu. Pengaruh arus globalisasi dalam
identitas bangsa tercermin pada perilaku masyarakat yang mulai meninggalkan bahasa
Indonesia dan terbiasa menggunakan bahasa gaul. Saat ini jelas di masyarakat sudah banyak
adanya penggunaan bahasa gaul dan hal ini diperparah lagi dengan generasi muda Indonesia
juga tidak terlepas dari pemakaian bahasa gaul. Bahkan, generasi muda inilah yang paling
banyak menggunakan dan menciptakan bahasa gaul di masyarakat.
2. Menurunnya Derajat Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia masih sangat muda usianya dibandingkan dengan bahasa lainya, tidak
mengherankan apabila dalam sejarah pertumbuhannya, perkembangan bahasa asing yang lebih
maju. Seperti kita ketahui bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dewasa ini dikuasai oleh
bangsa-bangsa barat. Merupakan hal yang wajar apabila bahasa mereka pula yang menyertai
penyebaran ilmu pengetahuan tersebut ke seluruh dunia. Indonesia sebagai Negara yang baru
berkembang tidak mustahil menerima pengaruh dari Negara asing. Kemudian masuklah ke
dalam bahasa Indonesia istilah-istilah kata asing karena memang makna yang dimaksud oleh
kata-kata asing tersebut belum ada dalam bahasa Indonesia. Sesuai sifatnya sebagai bahasa
represif, sangat membuka kesempatan untuk itu. Melihat kondisi seperti ini, timbullah beberapa
anggapan yang tidak baik. Bahasa Indonesia dianggap sebagai bahasa yang miskin, tidak
mampu mendukung ilmu pengetahuan yang modern. Pada pihak lain muncul sikap mengagung-
agungkan bahasa inggris dan bahasa asing lainnya. Dengan demikian timbul anggapan mampu
berbahasa inggris atau bahasa asing merupakan ukuran derajat seseorang. Akhirnya motivasi
untuk belajar menguasai bahasa asing lebih tinggi daripada belajar dan menguasai bahasa
sendiri. Kenyataan adanya efek social yang lebih baik bagi orang yang mampu berbahasa asing
daripada berbahasa Indonesia, hal ini lebih menururnkan lagi derajat bahasa Indonesia di mata
orang awam.
Dapat kita simpulkan banyaknya kalangan remaja menggunakan bahasa gaul adakah akibat dari
perkembangan zamanyang kian mengalami kamjuan baik dari dunia pendidikan sampai
teknologi.
BAB I I I KESIMPULAN
Gejala bahasa yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan bahasa
Indonesia dianggap sebagai penyimpangan terhadap bahasa. Kurangnya kesadaran untuk
mencintai bahasa di negeri sendiri berdampak pada tergilasnya atau lunturnya bahasa
Indonesia dalam pemakaiannya dalam masyarakat terutama dikalangan remaja.
Apalagi dengan maraknya dunia kalangan artis menggunakan bahasa gaul di media massa dan
elektronik, membuat remaja semakin sering menirukannya di kehidupan sehari-hari hal ini
sudah menjadi wajar karena remaja suka meniru hal-hal yang baru.
Referens i
http://www.google.co.id
http://museumindonesia.webs.com/
http://santri-ppsd.blogspot.com/2011/06/makalah-bahasa-dan-sastra-indonesia.html