Pergaulan Remaja

48
Makalah Pendidikan Agama Kristen PERGAULAN REMAJA Oleh: ROSS SHIELD RENTI BELLINDA XI IPA 5 SMA NEGERI 2 PALANGKARAYA 0

Transcript of Pergaulan Remaja

Page 1: Pergaulan Remaja

Makalah Pendidikan Agama Kristen

PERGAULAN REMAJA

Oleh:

ROSS SHIELD RENTI BELLINDA

XI IPA 5

SMA NEGERI 2 PALANGKARAYA

RSBI

0

Page 2: Pergaulan Remaja

KATA PENGANTAR

` Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat

limpahan karunianya saya dapat menyelesaikan penulisan makalah Pendidikan

Agama Kristen ini yang berjudul “Pergaulan Remaja”. Tak lupa juga saya ucapkan

terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan

makalah ini.

Tiada gading yang tak retak, begitu pula dengan makalah ini. Saya menyadari

bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik serta saran

yang membangun dari para pembaca akan saya terima dengan senang hati sehingga

bisa menjadi sebuah pelajaran agar kelak lebih baik lagi. Semoga makalah Pergaulan

Remaja ini memberikan manfaat bagi masyarakat pada umumnya dan pembaca pada

khususnya serta dapat membantu meningkatkan harkat dan martabat bangsa kita

dalam membangun bangsa Indonesia tercinta ini.

Palangkaraya, 17 November 2012

Penulis

1

Page 3: Pergaulan Remaja

DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………….……....1

Daftar Isi......................................................................................................................2

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………………….….……...3

B. Rumusan Masalah……………………………………………………….………...5

C. Metode Penulisan………………………………………………………….……....5

D. Tujuan Penulisan………………………………………………………….….…....5

E. Manfaat Penulisan…………………………………………………………………6

BAB II: ISI

A. Pengertian

1. Pergaulan…………………………………………………………………….7

2. Remaja……………………………………………………………………….7

3. Kenakalan……………………………………………………………………8

4. Kenakalan Anak………………..……………………………………………9

5. Etika Dan Etiket……………………………………………………………..10

B. Pembahasan

1. Pergaulan Positif…………………………………………………………….12

2. Pergaulan Negatif……………………………………………………………12

3. Dampak……………………...………………………………………………15

4. Penyebab Kenakalan Remaja………………………………………………..16

C. Kaitan Remaja Dan Pendidikan Agama Kristen…….….......................................22

D. Usaha Penanggulangan Kenakalan Remaja……………………………………...27

BAB III: PENUTUP

A. Simpulan…………………………………………………………………………28

B. Saran……………………………………………………………………………...28

Daftar Pustaka………………………………………………………………………29

2

Page 4: Pergaulan Remaja

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Masa remaja adalah masa transisi ketika anak tumbuh menjadi dewasa. Masa itu

juga dianggap masa yang paling indah. Namun kadangkala masa remaja bisa juga

menjadi rawan apabila remaja salah jalan, baik dalam pergaulan maupun hubungan

cinta.

Remaja bergaul memang adalah sebuah kebutuhan. Sama halnya dengan dahaga

yang ingin terpuaskan. Mereka ingin mengenal banyak orang dari berbagai

lingkungan. Ini sebetulnya tidak terlepas dari proses pencarian jati diri semata.

Dengan membebaskan perasaan dan isi hati, mereka juga mengharapkan kebebasan

dan ketenangan jiwa. Bila dikekang, mereka nampak begitu sedih dan terkekang.

Tapi bila pergaulan terlalu dibebaskan, juga sangat mengkuatirkan. Yang penting

berkomunikasi dan terarah. Bilamana sang remaja masih mampu berkomunikasi

dengan keluarga dan orang tua, maka bimbingan untuk pergaulan pun dapat

tersampaikan. Informasi tentang apa yang sebaiknya mereka lakukan dengan teman-

teman dan apa efek dari apa yang mereka lakukan dan perbuat juga perlu

dikomunikasikan.

Pergaulan remaja saat ini sangat didukung oleh fasilitas dunia maya atau

internet. Hampir semua remaja di seluruh Indonesia menggunakan facebook atau

blackberry messanger sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan sesamanya.

Memiliki piranti blackberry dianggap sebagai sesuatu keharusan dalam pergaulan

mereka. Memang diakui penggunaan alat komunikasi yang satu ini sangat cepat dan

efektif untuk berbagi informasi baik yang benar ataupun salah. Terkadang gadget

yang satu ini menjadi penghalang bagi remaja untuk belajar dengan serius.

Pergaulan remaja saat ini juga di warnai dengan permainan-permainan ala dunia

virtual. Permainan yang terdapat di internet atau playstation dan sejenisnya bukanlah

hal yang asing bagi mereka. Remaja saat ini sangat lihai dalam mengoperasikan hal-

3

Page 5: Pergaulan Remaja

hal yang demikian. Dengan bermain, mereka saling berkomunikasi dan bersaing

untuk memenangkan permainan. Namun sangat di sayangkan tidak semua permainan

jenis ini dapat digunakan secara bersama-sama. Hal ini mengakibatkan kurang

meluasnya sosialiasi mereka.

Pergaulan remaja saat ini lebih bebas dibandingkan dengan remaja-remaja dari

periode waktu sebelumnya. Jam malam sudah tidak efektif bagi remaja. Hal ini dapat

dilihat dengan menjamurnya remaja-remaja yang menonton bioskop midnight atau

hangout di café sampai larut malam. Hal inilah yang memicu kepada pergaulan bebas

yang marak disiarkan dimana-mana. Pergaulan mereka tidak lagi hanya sebatas

teman namun mulai mengarah kepada percintaan yang serius. Dimana percintan yang

serius ini juga memicu prilaku seks bebas yang marak disaat-saat ini. Keterbukaan

remaja saat ini tentang hal yang berbau seks sangatlah lumrah. Seks bukanlah hal

yang tabu untuk dibicarakan, bahkan remaja saat ini diarahkan agar tidak memiliki

prilaku seks yang menyimpang. Mereka diajarkan mengenai seksualitas mereka

masing-masing.

Hal berikutnya yang menarik dengan pergaulan remaja saat ini adalah dengan

begitu kentalnya predikat anak mami yang akhir-akhir ini populasinya semakin

meningkat. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa kemandirian remaja saat ini

sangatlah minim. Terlalu banyak fasilitas yang diberikan dan terlalu banyak juga ikut

campur orangtua dalam kehidupan sehari-hari mereka sehingga remaja saat ini tidak

bisa menilai dengan cepat apa yang salah dan apa yang benar. Hal ini mungkin di

picu dengan maraknya penggunaan baby sister dan jasa pembantu rumah tangga

lainnya. Pengunaan yang berlebihan mengakibatkan kemalasan bagi remaja untuk

melakukan segala sesuatunya dengan mandiri.

Selain hal diatas, salah satu kekhawatiran dari pergaulan remaja saat ini adalah

mulai terinspirasinya mereka dengan pergaulan sesama jenis yang mengarah kepada

percintaan sesama jenis. Hal ini mulai menjadi hal yang umum dengan semakin

terbukanya negara Indonesia terhadap globaliasi dan pengaruh negara-negara lain

yang melegalisir aktivitas seksual tersebut.

Dalam hal ini kita dituntut untuk bisa membedakan mana yang baik dan mana

yang buruk. Tentunya kita harus menggunakan pikiran dan hati nurani yang bersih.

4

Page 6: Pergaulan Remaja

Kita sangat membutuhkan tuntunan dan bimbingan Tuhan serta koordinasi orang tua.

Sangatlah penting dalam hidup kita untuk menaggulangi pergaulan bebas di masa

puber ini.

B. RUMUSAN MASALAH

Dalam setiap penulisan dan penelitian ilmiah pasti ada masalah yang ingin

dipecahkan, begitu pula dengan penulisan makalah ini. Rumusan masalah yang ada

dalam makalah ini yaitu

1. Apakah yang dimaksud dengan pergaulan remaja?

2. Bagaimana pergaulan remaja sekarang?

3. Masalah apa saja yang terjadi dalam pergaulan remaja?

4. Apakah yang dimaksud dengan kenakalan anak?

5. Apakah faktor penyebab kenakalan anak?

6. Apakah kontribusi pendidikan agama dalam penanggulangan kenakalan

anak?

7. Apa kaitan remaja dengan Pendidikan Agama Kristen?

8. Apa yang harus dilakukan remaja untuk menanggulangi pergaulan yang

salah?

9. Bagaimana usaha penanggulangan kenakalan anak?

C. METODE PENULISAN

Dalam penulisan makalah ini, untuk mengumpulkan data-data yang ingin

diperoleh menggunakan metode kualitatif sebagai metode penelitian dan penulisan.

Selain itu, di lapangan menggunakan penelitian dengan instrumen (alat) berupa studi

kepustakaan untuk mendapatkan bahan pendukung lain makalah ini.

D. TUJUAN PENULISAN

Tujuan khusus:

Untuk memenuhi hasil kerja individu

Tujuan Umum:

1. Sebagai wawasan tambahan informasi serta menperbanyak pengetahuan.

5

Page 7: Pergaulan Remaja

2. Sebagai latihan untuk memperlancar sastra dan bahasa.

3. Sebagai perbandingan antara teori di kelas dan kenyataan di lapangan.

4. Mengajak masyarakat untuk lebih berperan aktif dan peduli terhadap setiap

interaksi dan pergaulan disekitar.

5. Untuk berlatih menyusun Karya Tulis secara Sistematis.

E. MANFAT PENULISAN

Adapun manfaat penulisan dari makalah ini antara lain:

1. Sebagai tambahan materi diluar sekolah.

2. Melatih siswa agar dapat mengolah laporan karya wisata.

3. Menambah pembendaharaan pustaka sekolah yang menunjang minat baca

siswa agar pengetahuannya lebih luas.

6

Page 8: Pergaulan Remaja

BAB II

I S I

A. PENGERTIAN

1. Pergaulan

Pergaulan (interpersonal relationship) adalah hubungan antar manusia

yang dibina akibat kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk sosial untuk

saling berinteraksi satu dengan yang lain yang dalam kesehariannya selalu

membutuhkan orang lain. Pergaulan juga merupakan salah satu HAM dan

tidak boleh dibatasi, apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal itu

melanggar HAM. Jadi pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap

mematuhi norma hukum, norma agama, norma budaya, serta norma

bermasyarakat. Jadi, dalam membina pergaulan harus teratur atau dibatasi

aturan dan norma sehingga tidak merugikan pihak lain.

2. Remaja

Masa remaja adalah masa transisi/ peralihan dari masa kanak-kanak

menuju dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan aspek fisik, psikis &

psikososial. Remaja terbagi menjadi beberapa tahap yaitu remaja awal (13-14

tahun), remaja tengah (15-17 tahun), dan remaja akhir (18-21 tahun)

Istilah “Remaja” berasal dari bahasa latin “Adolescere” yang berarti

remaja. Mencakup kematangan mental, emosi, social, dan fisik. Pandangan

ini diungkapkan oleh Jhon Pieget, :secara psikologi masa remaja adalah usia

saat individu berintegrasi  dengan masyarakat dewasa, usia saat anak tidak

lagi merasa dibawah tingkat orang yang lebih tua, melainkan berada dalam

tingkat yang sama. Presepsi umum tentang remaja merupakan kelompok yang

biasanya tidak berada dengan kelompok manusia yang lain, ada yang

berpendapat  bahwa remaja adalah kelompok orang-orang yang sering

menyusahkan orang tua. Remaja merupakan kelompok manusia yang penuh

dengan potensi berdasarakan catatan sejarah remaja Indonesia yang penuh

7

Page 9: Pergaulan Remaja

vitalitas, semangat patriotisme yang menjadi harapan penerus bangsa  Perlu

dilakukan pembinaan remaja oleh orang tua dan guru harus memahami

kejiwaan dan dunia mereka. Bila tidak akan menimbulkan efek yang tidak

diharapkan.

Masa remaja melalui 6 perkembangan yaitu

a. Perkembangan Motorik

b. Perkembangan Kognitif

c. Perkembangan Sosial Pribadi

d. Perkembangan Emosi

e. Perkembangan Komunikasi

f. Perkembangan Spritual

3. Kenakalan

Menurut  Kamus Besar  Bahasa Indonesia, kenakalan dengan kata dasar

nakal adalah suka berbuat tidak baik, suka mengganggu, dan suka tidak

menurut. Sedangkan kenakalan adalah perbuatan nakal, perbuatan tidak baik

dan bersifat mengganggu  ketenangan orang lain ; tingkah laku yang

melanggar norma kehidupan masyarakat. Kenakalan remaja di era modern ini

sudah melebihi batas yang sewajarnya. Definisi kenakalan remaja menurut

para ahli, salah satunya adalah Kartono seorang ilmuan sosiologi

mengemukakan pendapatnya bahwa Kenakalan Remaja atau dalam bahasa

Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala

patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian

sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang

menyimpang”. Dan Santrock mengatakan bahwa  ”Kenakalan remaja

merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima

secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal.

Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari

norma-norma hukum pidana yang  dilakukan  oleh remaja. Perilaku tersebut

akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Banyak  anak

8

Page 10: Pergaulan Remaja

dibawah umur yang sudah mengenal Rokok, Narkoba, Freesex, dan terlibat

banyak tindakan kriminal lainnya.

4. Kenakalan Anak

Istilah baku tentang kenakalan remaja dalam konsep psikologi adalah

juvenily delinquency. Secara etimologis dapat dijabarkan bahwa

juvenile berarti anak. Jika meenyangkut subjek/pelaku, maka juvenile

delinquency berarti anak penjahat atau anak jahat.

Pada awalnya juvenile delinquency diartikan sebagai kenakalan anak-

anak, namun manakala masyarakat merasakan dampak negatif yang

ditimbulkannya, maka timbul kesimpang siuran dalam mengartikan juvenile

delinquency tersebut, sebab rata-rata pelakunya adalah para remaja yang

tentu dilihat dari umur, sudah tidak bisa lagi disebut sebagai anak-anak.

Pergeseran pengertian juvenile delinquency, dari kenakalan anak menjadi

kenakalan remaja, dapat dipahami karena para delinkuen kebanyakan bukan

anak-anak, tapi para remaja, walau dalam praktik hukum di pengadilan

dianggap termasuk yurisdiksi pengadilan anak (‘Juvenile Court).

Terlepas dari adanya kerancuan pengertian tersebut, yang jelas dambaan

seluruh masyarakat pada dasarnya sama, yaitu terciptanya kehidupan yang

damai, untuk menciptakan kedamian itu diperlukan adanya norma-norma/

hukum/ aturan. Untuk menegakkan hukum/ norma/ aturan dalam kehidupan

diperlukan adanya kesadaran berperilaku sesuai dengan norma/ hukum/

aturan yang berlaku bagi anggota masyarakat itu. 

Sehubungan dengan hal tersebut dikatakan bahwa 

“ tempat dari kesadaran hukum adalah sebagai perantara atau mediator

antara hukum dengan perilaku manusia. Hukum, baik sebagai kaidah

maupun perilaku yang ajeg atau unik, mempunyai tujuan agar kehidupan

manusia dalam masyarakat berlangsung dalam keadaan damai. Kedamaian

tersebut akan tercapai dengan mengusahakan, agar hukum itu dipatuhi”. 

Perbuatan para delinkuen bukan hanya berakibat negatif pada pelaku,

tapi lebih jauh lagi perbuatan melawan hukum/ norma/ tata aturan yang ada

9

Page 11: Pergaulan Remaja

di masyarakat, yang dirasakan langsung oleh masyarakat sebagai bentuk

‘kejahatan’ yang telah merusak kedamaian hidup dan kehidupan masyarakat

tersebut, sehingga adalah hal yang seharusnya dilakukan oleh semua orang

sebagai anggota masyarakat untuk mengupayakan bagaimana tindak

delinkuensi ini bisa ditekan dan bahkan kalau bisa hilang sama sekali.

Menurut B. Simanjuntak, kenakalan siswa adalah perbuatan anak yang

melanggar norma-norma, baik norma sosial, norma hukum, norma

kelompok, mengganggu ketentraman masyarakat sehingga yang berwajib

mengambil tindakan pengasingan.

Kenakalan anak/remaja merupakan perbuatan pelanggaran norma-norma

baik norma hukum maupun norma sosial. Menurut Paul Moedikdo, SH

kenakalan remaja adalah :

a. Perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu kejahatan bagi

anak-anak  merupakan kenakalan jadi semua yang dilarang oleh hukum

pidana, seperti mencuri, menganiaya dan sebagainya.

b. Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok tertentu untuk

menimbulkan keonaran dalam masyarakat.

c. Semua perbuatan yang menunjukkan kebutuhan perlindungan bagi

sosial.

5. Etika Dan Etiket

Bergaul adalah hal yang sangat diperlukan oleh remaja untuk mencari jati

dirinya yang sebenarnya. Namun dalam bergaul, remaja rentan mencoba hal-

hal baru yang kerap kali merusak masa depannya. Akibat pergaulan yang

salah tersebut etika dan etiket dari remaja mulai merosot. Etika dan etiket

mempunyai arti yang berbeda. Perbedaan antara etika dan etiket yaitu

a. Etika merupakan falsafah moral yang dilandasi agama, budaya,

perilaku mana yang baik dan buruk.

b. Etiket adalah aturan sopan santun dan tata cara pergaulan yang baik

antara sesama manusia. Etiket bisa disebut sebagai golden rules

yang menyatakan “perlakukan orang lain sebagaimana kamu ingin

10

Page 12: Pergaulan Remaja

diperlakukan”. Karena itu, orang yang memahami etiket

memperlakukan orang lain dengan baik dan respek, sehingga akan

lebih diterima dalam pergaulan.

Etiket remaja tidak hanya mengenai cara bergaul yang benar, tetapi juga

menyangkut tentang berkehidupan dengan lingkungan manusia, alam dan

segala isinya termasuk flora dan fauna. Bila berkaitan hubungan dengan

sesama manusia maka komunikasi dan sosialisasi sangat memerlukan etika.

Etika tersebut bisa saja mengenai cara berpacaran yang benar, aturan sopan

santun yang umum, sampai cara bergaul yang baik dalam situasi yang

spesifik. Etika remaja juga meliputi komunikasi dengan orang lain, cara

bersikap di depan umum, cara berbusana yang pantas untuk setiap

kesempatan. Remaja yang memahami etiket akan lebih berhasil dalam

pergaulan. Berinteraksi dengan orang lain tidak membuatnya sengsara, malah

membuat suasana hati ceria.

Remaja juga diingatkan untuk belajar berbagai tata krama, dari mulai tata

krama menghadiri pesta, bersilaturahmi, bepergian, mengemudi di jalan raya,

merokok, sampai tata krama bergaul dengan orang lain dan lawan jenis,

berkata tidak untuk ajakan kencan seks, narkoba dan miras. Remaja harus

diberi pengertian, agar mereka tumbuh menjadi remaja yang penuh empati.

Untuk mencapai sukses dalam banyak hal, paling esensial yang perlu dimiliki

oleh remaja dan generasi muda sekarang ini adalah etiket. Etiket harus

bersandarkan pada etika. Etiket adalah kebutuhan hakiki.

Untuk urusan berpacaran, remaja juga harus punya etiket. “Menembak”

atau mengutarakan cinta juga ada etiketnya, demikian halnya sopan-santun

dalam berkencan, yang paling utama adalah ’say no to sex’. Jangan tertipu

oleh janji-janji manis cowok. Misalnya, “Aku akan bertanggungjawab kok,

aku akan nikahin kamu”. Cowok yang gampang berjanji biasanya gampang

mengingkari.

11

Page 13: Pergaulan Remaja

B. PEMBAHASAN

Pergaulan remaja tidak hanya berdampak negative tapi juga ada yang positif.

Berikut pembahasannya.

1. Pergaulan Positif

Pergaulan positif dari remaja membawa dampak yang positif pula untuk

remaja tersebut. Berikut beberapa gambar dari pergaulan positif.

2. Pergaulan Negatif

Pergaulan negative dari remaja menyebabkan kenakalan remaja. Berikut

beberapa contoh kenakalan remaja.

a. Mengkonsumsi Alcohol

Alcohol merupakan substansi utama yang sering dikonsumsi oleh

remaja dan sering berhubungan dengan kecelakaan kendaraan

bermotor yang merupakan penyebab utama kematian remaja. Menurut

12

Page 14: Pergaulan Remaja

clinical and experimental research, remaja yang mengkonsumsi

narkoba berkurang ingatannya 10%.

b. Penggunaan Narkoba

Remaja yang menggunakan narkoba bukan berarti memiliki moral

yang lemah. Banyaknya zat candu yang terdapat pada narkoba

membuat remaja sulit melepaskan diri dari jerat narkoba jika tak

dibantu oleh orang-orang yang berada disekitarnya.

c. Aborsi

Saat ini tiap hari ada 100 remaja yang melakukan aborsi karena

kehamilan diluar nikah. Jika dihitung per tahun, 36 ribu janin dibunuh

oleh remaja dari rahimnya. Ini menunjukkan pergaulan seks bebas di

kalangan remaja Indonesia begitu memprihatinkan.

d. Hubungan Pra-Nikah

13

Page 15: Pergaulan Remaja

Beberapa factor yang mempengaruhi remaja untuk melakukan

hubungan seks pra nikah karena membaca buku porno dan menonton

blue film. Adapun motivasi utama melakukan senggama adalah suka

sama suka, pengaruh teman, kebutuhan biologis, pengaruh ekonomi,

dan merasa kurang taat pada nilai agama.

e. Glamour

Glamour adalah hidup berfoya-foya penuh kemewahan. Hal ini sering

dilakukan remaja untuk memenuhi gengsinya.

f. Kebut-Kebutan di Jalananan

Kebut-kebut di jalananan mengganggu keamanan lalu lintas dan

membahayakan jiwa serta orang lain.

g. Membolos sekolah

Membolos sekolah lalu bergelandangan sepanjang jalan dan kadang-

kadang pergi ke warnet untuk bermain game.

h. Perjudian

Perjudian dan bentuk-bentuk permainan lain dengan taruhan, seperti

permainan domino, remi dan lain-lain.

i. Berkelahi

Perkelahian antar geng, antar kelompok, antar sekolah, sehingga harus

melibatkan pihak yang berwajib.

3. Dampak

14

Page 16: Pergaulan Remaja

a. Pergaulan Positive

Pergaulan positif dari remaja membawa dampak yang baik pula bagi

remaja. Berikut contohnya.

Masa depan lebih terjamin

Orang tua merasa bangga

Prestasi dapat diraih

Cita-cita dapat diwujudkan

Waktu tidak tebuang cuma-cuma

Memiliki bekal ketrampilan di masa depan (jika mengikuti

ekskul)

Mempunyai banyak teman

Nama baik tetap terjaga, dll.

b. Pergaulan Negative

Dampak dari pergaulan negative dari remaja yaitu

Untuk pelaku:

Berdosa kepada Tuhan dan diri sendiri

Mencemarkan bait Allah

Sekolah mereka terganggu

Jarang pulang kerumah

Membuang-buang waktu untuk hal yang sia-sia

Masa depan menjadi berantakan

Dikucilkan masyarakat

Aborsi

Tertular Penyakit menular kelamin (PMS)

Hamil di luar nikah

Nama baik keluarga, sekolah, dan diri sendiri rusak

Hilangnya kepercayaan orangtua

Masa depan menjadi suram

Hilangnya harga diri di depan masyarakat

Penyesalan seumur hidup

15

Page 17: Pergaulan Remaja

Penderitaan seumur hidup

Kematian di usia muda

Dianggap sebagai sampah masyarakat.

b. Untuk orangtua:

Mendapat malu dan sindiran tetangga

Frustasi

Harus mengeluarkan uang untuk hal yang sia-sia

Mendapat kerugian baik mental, fisik, dan rohani.

Merasa berdosa.

4. Penyebab Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja biasanya dilakukan oleh remaja-remaja

yang gagal dalam menjalani proses-proses perkembangan jiwanya,

baik pada saat remaja maupun pada masa kanak-kanaknya. Masa

kanak-kanak dan masa remaja berlangsung begitu singkat, dengan

perkembangan fisik, psikis, dan emosi yang begitu cepat. Secara

psikologis, kenakalan remaja merupakan wujud dari konflik-konflik

yang tidak terselesaikan dengan baik pada masa kanak-kanak maupun

remaja para pelakunya. Seringkali didapati bahwa ada trauma dalam

masa lalunya, perlakuan kasar dan tidak menyenangkan dari

lingkungannya, maupun trauma terhadap kondisi lingkungan, seperti

kondisi ekonomi yang membuatnya merasa rendah diri, dan

sebagainya. Penyebab kenakalan remaja antara lain:

1. `Faktor Internal (Dalam)

a. Reaksi frustasi diri

Dengan semakin pesatnya usaha pembangunan, modernisasi yang

berakibat pada banyaknya anak remaja yang tidak mampu

menyesuaikan diri terhadap berbagai perubahan sosial itu. Mereka

lalu mengalami banyak kejutan, frustasi, ketegangan batin dan

bahkan sampai kepada gangguan jiwa.

b. Gangguan pengamatan dan tanggapan pada anak remaja

16

Page 18: Pergaulan Remaja

Adanya gangguan pengamatan dan tanggapan di atas sangat

mengganggu daya adaptasi dan perkembangan pribadi anak yang

sehat. Gangguan pengamatan dan tanggapan itu, antara lain :

halusinasi, ilusi dan gambaran semua. Tanggapan anak tidak

merupakan pencerminan realitas lingkungan yang nyata, tetapi

berupa pengolahan batin yang keliru, sehingga timbul interpretasi

dan pengertian yang salah. Sebabnya ialah semua itu diwarnai

harapan yang terlalu muluk, dan kecemasan yang berlebihan.

c. Gangguan berfikir dan intelegensi pada diri remaja

Berfikir mutlak perlu bagi kemampuan orientasi yang sehat dan

adaptasi yang wajar terhadap tuntutan lingkungan. Berpikir juga

penting bagi upaya pemecahan kesulitan dan permasalahan hidup

sehari-hari. Jika anak remaja tidak mampu mengoreksi pekiran-

pekirannya yang salah dan tidak sesuai dengan realita yang ada,

maka pikirannya terganggu.

d. Gangguan perasaan pada anak remaja

Perasaan memberikan nilai pada situasi kehidupan dan

menentukan sekali besar kecilnya kebahagiaan serta rasa

kepuasan. Perasaan bergandengan dengan pemuasan terhadap

harapan, keinginan dan kebutuhan manusia. Jika semua tadi

terpuaskan, orang merasa senang dan bahagia. Gangguan-

gangguan fungsi perasaan itu antara lain :

1) Inkontinensi emosional ialah tidak terkendalinya perasaan

yang meledak-ledak, tidak bisa dikekang.

2) Labilitas emosional ialah suasana hati yang terus menerus

berganti-ganti dan tidak tetap. Sehingga anak remaja akan cepat

marah, gelisah, tidak tenang dan sebagainya.

3) Ketidak pekaan dan mempunyai perasaan biasa disebabkan

oleh sejak kecil anak tidak pernah diperkenalkan dengan kasih

sayang, kelembutan, kebaikan dan perhatian.

17

Page 19: Pergaulan Remaja

4) Kecemasan merupakan bentuk “ketakutan” pada hal-hal yang

tidak jelas, tidak riil, dan dirasakan sebagai ancaman yang tidak

bisa dihindari.

2. Faktor Eksternal (Luar)

Selain faktor dari dalam ada juga faktor yang datang dari luar anak

tersebut, antara lain :

a. Keluarga

Tidak diragukan bahwa keluarga memegang peranan penting dalam

pembentukan pribadi remaja dan menentukan masa depannya.

Mayoritas remaja yang terlibat dalam kenakalan atau melakukan

tindak kekerasan biasanya berasal dari keluarga yang berantakan,

keluarga yang tidak harmonis di mana pertengkaran ayah dan ibu

menjadi santapan sehari-hari remaja. Bapak yang otoriter,

pemabuk, suka menyiksa anak, atau ibu yang acuh tak acuh, ibu

yang lemah kepribadian dalam atri kata tidak tegas menghadapi

remaja, kemiskinan yang membelit keluarga, kurangnya nilai-nilai

agama yang diamalkan dll semuanya menjadi faktor yang

mendorong remaja melakukan tindak kekerasan dan kenakalan.

Struktur keluarga anak nakal pada umumnya menunjukkan

beberapa kelemahan/cacat di pihak ibu, antara lain ialah sebagai

berikut:

1) Ibu ini tidak hangat, tidak mencintai anak-anaknya, bahkan

sering membenci dan menolak anak laki-lakinya, sama sekali tidak

acuh terhadap kebutuhan anaknya.

2) Ibu kurang mempunyai kesadaran mengenai fungsi kewanitaan

dan keibuannya; mereka lebih banyak memiliki sifat ke jantan-

jantanan.

3) Reaksi terhadap kehidupan anak-anaknya tidak adekuat, tidak

cocok, tidak harmonis. Mereka tidak sanggup memenuhi kebutuhan

anak-anaknya, baik yang fisik maupun yang psikis sifatnya.

18

Page 20: Pergaulan Remaja

4) Kehidupan perasaan ibu-ibu tadi tidak mantap, tidak konsisten,

sangat mudah berubah dalam pendiriannya, tidak pernah

konsekuen., dan tidak bertanggung jawab secara moral.

Beberapa kelemahan di pihak ayah yang mengakibatkan anaknya

menjadi nakal mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1) Mereka menolak anak laki-lakinya.

2) Ayah-ayah tadi hampir selalu absen atau tidak pernah ada di

tengah keluarganya, tidak perduli, dan sewenang-wenang terhadap

anak dan istrinya.

3) Mereka pada umumnya alkoholik, dan mempunyai prestasi

kriminalitas, sehingga menyebarkan perasaan tidak aman

(insekuritas) kepada anak dan istrinya.

4) Ayah-ayah ini selalu gagal dalam memberikan supervisi dan

tuntunan moral kepada anak laki-lakinya.

5) Mereka mendidik anaknya dengan disiplin yang terlalu ketat

dan keras (otoriter) atau dengan disiplin yang tidak teratur, tidak

konsisten.

Selain itu, ada juga beberapa faktor yang datang dari keluarga

antara lain : 1) Rumah tangga berantakan. Bila rumah tangga terus

menerus dipenuhi konflik yang serius, menjadi retak, dan akhirnya

mengalami perceraian, maka mulailah serentetan kesulitan bagi

semua anggota keluarga, terutama anak-anak. Pecahlah harmonis

dalam keluarga, dan anak menjadi sangat bingung, dan merasakan

ketidakpastian emosional. Dengan rasa cemas, marah dan risau

anak mengikuti pertengkaran antara ayah dengan ibu. Mereka tidak

tahu harus memihak kepada siapa. Batin anak menjadi sangat

tertekan, sangat menderita, dan merasa malu akibat ulah orang tua

mereka. Ada perasaan ikut bersalah dan berdosa, serta merasa malu

terhadap lingkungan.

2) Perlindungan lebih dari orang tua. Bila orang tua terlalu banyak

melindungi dan memanjakan anak-anaknya, dan menghindarkan

19

Page 21: Pergaulan Remaja

mereka dari berbagai kesulitan atau ujian hidup yang kecil, anak-

anak pasti menjadi rapuh dan tidak akan pernah sanggup belajar

mandiri. Mereka akan selalu bergantung pada bantuan orang tua,

merasa cemas dan bimbang, ragu selalu; aspirasi dan harga-dirinya

tidak bisa tumbuh berkembang. Kepercayaan dirinya menjadi

hilang.

3) Penolakan orang tua. Ada pasangan suami-istri yang tidak

pernah bisa memikul tanggung jawab sebagai ayah dan ibu. Mereka

ingin terus melanjutkan kebiasaan hidup yang lama, bersenang-

senang sendiri seperti sebelum menikah. Mereka tidak mau

memikirkan konsekuensi dan tanggung jawab selaku orang dewasa

dan orang tua. Anak-anaknya sendiri ditolak, dianggap sebagai

beban, sebagai hambatan dalam meniti karir mereka. Anak mereka

anggap cuma menghalang-halangi kebebasan bahkan cuma

merepotkan saja.

4) Pengaruh buruk dari orang tua. Tingkah laku kriminal, asusila

(suka main perempuan, korup, senang berjudi, mabuk-mabukan,

kebiasaan minum dan menghisap rokok berganja, bertingkah

sewenang-wenang, dsb) dari orang tua atau salah seorang anggota

keluarga bisa memberikan pengaruh menular atau infeksius kepada

anak. Anak jadi ikut-ikutan kriminal dan asusila, atau menjadi anti-

sosial. Dengan begitu kebiasaan buruk orang tua mengkondisionir

tingkah laku dan sikap hidup anak-anaknya.

b. Lingkungan sekolah yang tidak menguntungkan

Sekolah kita sampai waktu sekarang masih banyak berfungsi

sebagai "sekolah dengar" daripada memberikan kesempatan luas

untuk membangun aktivitas, kreativitas dan inventivitas anak.

Dengan demikian sekolah tidak membangun dinamisme anak, dan

tidak merangsang kegairahan belajar anak. Selanjutnya, berjam-jam

lamanya setiap hari anak-anak harus melakukan kegiatan yang

tertekan, duduk, dan pasif mendengarkan, sehingga mereka

20

Page 22: Pergaulan Remaja

menjadi jemu, jengkel dan apatis. Di kelas, anak-anak-terutama

para remajanya sering mengalami frustasi dan tekanan batin,

merasa seperti dihukum atau terbelenggu oleh peraturan yang

"tidak adil". Di satu pihak pada dirinya anak ada dorongan naluriah

untuk bergiat, aktif dinamis, banyak bergerak dan berbuat; tetapi di

pihak lain anak dikekang ketat oleh disiplin mati di sekolah serta

sistem regimentasi dan sistem sekolah-dengar. Ada pula guru yang

kurang simpatik, sedikit memiliki dedikasi pada profesi, dan tidak

menguasai didaktik-metodik mengajar. Tidak jarang profesi

guru/dosen dikomersialkan, dan pengajar hanya berkepentingan

dengan pengoperan materi ajaran belaka. Perkembangan

kepribadian anak sama sekali tidak diperhatikan oleh guru, sebab

mereka lebih berkepentingan dengan masalah mengajar atau

mengoperkan informasi belaka.

c. Media elektronik

TV, video, film dan sebagainya nampaknya ikut berperan merusak

mental remaja. Padahal mayoritas ibu-ibu sibuk menyuruh anaknya

menonton TV sebagai upaya menghindari tuntutan anak yang tak

ada habisnya. Sebuah penelitian lapangan yang pernah dilakukan di

Amerika menunjukkan bahwa film-film yang memamerkan tindak

kekerasan sangat berdampak buruk pada tingkah laku remaja. Anak

yang sering menonton film-film keras lebih terlibat dalam tindak

kekerasan ketika remaja dibandingkan dengan teman-temannya

yang jarang menonton film sejenis. Polisi Amerika menyebutkan

bahwa sejumlah tindak kekerasan yang pernah ditangani polisi

ternyata dilakukan oleh remaja persis sama dengan adegan-adegan

film yang ditontonnya. Ternyata anak meniru dan

mengindentifikasi film-film yang ditontonnya.

d. Pengaruh pergaulan

Di usia remaja, anak mulai meluaskan pergaulan sosialnya dengan

teman-teman sebayanya. Remaja mulai betah berbicara berjam-jam

21

Page 23: Pergaulan Remaja

melalui telepon. Topik pembicaraan biasanya seputar pelajaran,

film, TV atau membicarakan cowok/ cewek yang ditaksir dsb.

C. KAITAN REMAJA DAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

Pendidikan Agama Kristen merupakan perintah dari Tuhan Yesus Kristus yang

disebut Amanat Agung dalam Matius 28:18-20. Pendidikan Agama Kristen itu unik,

berbeda dengan pendidikan umum karena prosesnya tidak hanya dikerjakan manusia,

tetapi juga melibatkan Allah. Keterlibatan-Nya mutlak diperlukan karena Pendidikan

Agama Kristen bukan hanya mendidik secara ilmu pengetahuan, namun  juga

membentuk karakter dari remaja-remaja Kristen.

Pendidikan Agama Kristen Remaja adalah Pendidikan yang berupaya menolong

para remaja untuk hidup dalam terang Injil, menemukan kepribadian yang tepat, dan

menerima tanggung jawab bagi makna dan nilai yang menjadi jelas bagi mereka

ketika mereka mengidentifikasikan diri mereka sendiri dengan tujuan dan misi gereja

dalam dunia. Para remaja dibentuk dalam paguyuban Kristen sehingga mereka dapat

mendengar Injil dan mengalami maknanya, menyadari kasih Allah hidup mereka,

dan meresponnya dalam iman dan kasih.

Pendidikan Agama Kristen untuk remaja merupakan pendidikan yang

menyadarkan setiap remaja akan Allah dan kasih-Nya dalam Yesus Kristus, agar

mereka mengetahui diri mereka yang sebenarnya. Pendidikan ini bertujuan untuk

menjadikan remaja bertumbuh sebagai anak Allah dalam persekutuan Kristen,

memenuhi panggilan bersama sebagai murid Yesus di dunia dan tetap pada

pengharapan Kristen. Kaum remaja harus mengenal Yesus Kristus dan jika sudah

mengenal Dia, harus rela memutuskan segala ikatan lain untuk mengikut dan

melayani Yesus. Jika remaja mau dipakai oleh Tuhan bagi pekerjaan-Nya, maka

justru merekalah yang dapat menjadi alat yang sangat berguna untuk membangun

kerajaan-Nya di antara umat manusia. Lalu apa kata Alkitab mengenai pergaulan

remaja sekarang? Berikut pembahasannya.

Amsal 14:12 “Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju

maut.”

22

Page 24: Pergaulan Remaja

Ada banyak cara yang tampaknya baik tapi ternyata menjerumuskan kita pada sikap

kompromi terhadap dosa, ada komunitas yang kelihatannya baik tetapi justru

memberikan pengaruh yang buruk terhadap sifat kita. Pergaulan yang buruk juga

bisa membuat seseorang yang tadinya baik menjadi buruk. Tuhan Yesus mengasihi

orang berdosa, tetapi ia tidak kompromi dengan dosa. Kepada wanita yang kedapatan

berzinah, Tuhan Yesus memberi pengampunan tetapi baca Yohanes 8:11 “…

jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang." 

1 Korintus 5:11 “Jangan bergaul dengan orang cabul, kikir, penyembah berhala,

pemfitnah, pemabuk atau penipu, sekalipun mereka menyebut diri mereka

saudara.”

Semua ini bertujuan baik, agar kita tidak terpengaruh, kehilangan kasih mula-mula

dan mengalami degradasi iman. Jika tidak berhati-hati, tanpa sadar kita menjadi

semakin jauh dari Tuhan dan akibatnya dapat terjerumus dalam kuasa kegelapan.

Kita pun akan kehilangan semua janji Allah. Karenanya kita harus berhati-hati dalam

memilih teman dan lingkungan pergaulan kita. Setidaknya kita harus mampu

menyaring atau menetralisir dampak dari sebuah lingkungan pergaulan yang buruk.

Galatia 6:1 "Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu

pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang

benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga

jangan kena pencobaan."

Kita harus terus memastikan agar kasih mula-mula tidak redup bahkan padam sambil

tetap mengulurkan tangan bagi mereka yang sesat agar kembali kepada Bapa.

Tetaplah tekun menjaga iman, jangan mengorbankannya demi berkompromi dengan

dunia. Jika anda mulai merasa tawar dan kehilangan kasih mula-mula dalam sebuah

lingkungan pergaulan, kembalilah segera pada Tuhan dan jangan biarkan diri anda

terjerumus makin dalam. Tuhan sangat mengasihi kita dan ingin kita pun tetap

mengasihiNya seperti saat pertama kali kita jatuh cinta padaNya. Miliki iman yang

terus bertumbuh dan jangan sampai terpengaruh pada pergaulan yang buruk.

23

Page 25: Pergaulan Remaja

1 Korintus 15:33 “Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusak

kebiasaan yang baik”

Ayat di atas menegur kita untuk berhati-hati dalam memilih teman dan bergaul.

Kebiasaan yang baik bisa rusak oleh pergaulan yang buruk. Ini mengingatkan kita

betapa besarnya pengaruh pergaulan dalam kehidupan, dengan kata lain kualitas

hidup kita ditentukan oleh pergaulan kita. Ada pepatah dunia mengatakan ”kalau

mau sukses bergaullah dengan orang-orang sukses, kalau mau gagal bergabunglah

dengan orang-orang gagal.” Pepatah tersebut memang benar karena pola pikir kita

biasanya dibentuk oleh orang-orang disekitar kita. Jika mencari jodoh jangan cari ke

diskotik, carilah di gereja. Bergaul dan bergabunglah dengan anak-anak Tuhan dan

jangan lupa ikut melayani Tuhan, maka Tuhan akan memberikan yang terbaik untuk

Anda. Karena tak mungkin seorang bapa yang baik saat anaknya minta roti diberikan

batu. Begitu pula Bapa di sorga, Ia akan memberikan yang terbaik untuk Anda jika

Anda mau menjaga kekudusan dan menjaga pergaulan Anda.

2 Tesalonika 3:14-15 “Jika ada orang yang tidak mau mendengarkan apa yang

kami katakan dalam surat ini, tandailah dia dan jangan bergaul denga dia, supaya

ia menjadi malu, tetapi janganlah anggap dia sebagai musuh, tetapi tegorlah dia

sebagai seorang saudara.”

Dalam nas ini dengan jelas kita diperingatkan untuk menjaga pergaulan kita dan

tidak bergaul dengan orang yang membawa dampak buruk untuk kita. Selain itu di

nas tersebut secara tegas dikatakan supaya tidak bergaul dengan orang yang menolak

dan menentang Firman yang telah kita terima. Menentang Firman, seperti tertulis

dalam Amsal 13:13, adalah orang yang meremehkan Firman. Kepada orang yang

meremehkan Firman pasti akan menanggung akibatnya. Tetapi orang yang mau

menerima dan taat pada Firman akan menerima balasan atau berkat. Akibat dari

meremehkan Firman, dalam Amsal 19:16 dikatakan adalah kematian, baik secara

rohani maupun jasmani. Sebaliknya, balasan bagi orang yang taat pada Firman

adalah kehidupan. Pergaulan yang buruk, jika kita lihat dalam Mazmur 50:16-18

adalah bagaikan orang fasik yang tidak mau bertobat dari dosa-dosanya, membenci

tegoran Firman dan lebih suku bergaul dengan pencuri dan orang yang berzinah.

24

Page 26: Pergaulan Remaja

Bahkan dalam Amsal 6:30-32 juga mempertegas lagi, bahwa pencuri dan pezinah

harus mempertanggungjawabkan dosa-dosanya. Tuhan tidak menghendaki kita rusak

atau tercampur dengan pergaulan yang buruk. Tuhan menghendaki kita benar-benar

murni hanya untuk Tuhan. Daud dalam doanya pada Mazmur 26:1-2 berkata: "Ujilah

aku ya Tuhan dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku.” Doa yang sama juga

terdapat dalam Mazmur 139:23-24. Doa Daud ini mengajarkan kita untuk terbuka di

hadapan Tuhan atas segala keadaan kita bahkan apa yang ada dalam hati dan batin

kita. Karena sebagaimana ditulis dalam Mazmur 139:1-6, Tuhan mengetahui segala

sesuatu. Tidak ada gunanya kita menutupi segala dosa atau kesalahan kita di hadapan

Tuhan. Lebih baik kita terbuka dan menerima koreksi Firman Tuhan yang

memurnikan hidup kita. Daud, dalam Mazmur 26:3-5 menjaga pergaulannya dari

yang jahat. Dia tidak bergaul dengan penipu, orang munafik, orang jahat dan orang

fasik, tepat seperti perintah Tuhan. Namun dalam Mazmur 25:11-14, jika kita sudah

berbuat dosa, kita harus mau mengakuinya serta memohon ampun pada Tuhan.

Sehingga kita menjadi orang yang diberkati dan berbahagia, bahkan sampai pada

anak dan cucu kita. Tuhan mau bergaul karib pada kita yang takut akan Tuhan.

Mengenai bergaul dengan Tuhan, kita diingatkan pada Nuh dan keluarganya. Dalam

Kejadian 6:9-12, sekalipun orang pada zaman itu hidup rusak, anak-anak Allah

bercampur dengan anak-anak manusia yang berarti sudah tidak murni lagi, namun

tidak demikian dengan Nuh. Nuh tetap menjaga kemurniannya sehingga ia hidup

bergaul dengan Allah. Sehingga pada saat bumi dibinasakan oleh air bah, Nuh

sekeluarga diselamatkan.

2 Korintus 6:14 “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang

dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara

kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan

gelap?”

Contoh orang yang tak menjaga pergaulan adalah Salomo. Salomo adalah raja besar

yang penuh hikmat dan kekayaan. Dia mempunyai hikmat yang tak dimiliki oleh

manusia sebelum dia bahkan sesudah dia. Artinya dia adalah manusia yang paling

berhikmat di dunia ini dan tidak ada lagi yang seperti dia, karena Tuhan telah

25

Page 27: Pergaulan Remaja

memilihnya. Salomo adalah satu-satunya raja yang Tuhan pilih untuk mendirikan

rumah bagi-Nya. Namun kalau kita perhatikan, akhir dari hidup Salomo tak

secemerlang masa mudanya. Pada masa tuanya ia jatuh dalam dosa yang besar yaitu

penyembahan berhala (I Raja-Raja 11:4). Mengapa Salomo bias jatuh begitu dalam,

bahkan hikmat yang dimilikinya tak mampu menahannya? Mari kita perhatikan ayat

berikut:

I Raja-Raja 11:1-2 “Adapun raja Salomo banyak perempuan asing. Di samping

anak Firaun ia mencintai perempuan-perempuan Moab, Amon, Edon, Sidon dan

Het, padahal tentang bangsa-bangsa itu Tuhan telah berfirman kepada orang

Israel: “janganlah kamu bergaul dengan mereka dan mereka pun janganlah

bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu

kepada allah-allah mereka.” Hati salomo telah terpaut kepada mereka dengan

cinta.”

Ayat di atas menjelaskan, Salomo jatuh karena tak menjaga pergaulannya. Contoh

orang yang menjaga pergaulannya adalah Abraham. Abraham adalah orang yang

sangat diberkati oleh Tuhan. Abraham mempunyai ketaatan yang luar biasa. Itulah

sebabnya mengapa Tuhan menjanjikan dan memberikan berkat yang luar biasa

kepada Abraham.

Kejadian 12:1 “Berfirmanlah Tuhan kepada Abram: “pergilah dari negerimu dan

dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan

Kutunjukkan kepadamu”

Pada ayat di atas, Tuhan memerintahkan Abraham untuk pergi meninggalkan

negerinya bahkan sanak saudaranya. Mengapa demikian? Apa yang salah sehingga

Abraham harus keluar dari negeri itu? Tuhan memerintahkan Abraham untuk tidak

bergaul dengan orang–orang di negerinya. Negeri yang mereka tempati dipenuhi

dengan orang-orang yang menyembah berhala. Bahkan keluarga Abraham lainnya

terpengaruh dan terlibat dalam penyembahan berhala, hanya Lot dan Abraham yang

tidak. Itulah sebabnya Tuhan memisahkan mereka, agar mereka tidak jatuh dalam

penyembahan berhala.

26

Page 28: Pergaulan Remaja

Dari kedua contoh di atas kita dapat melihat orang yang mempunyai hikmat

luar biasa bisa jatuh dalam dosa karena tak menjaga pergaulannya sedangkan orang

yang biasa-biasa saja diberkati luar biasa karena menjaga pergaulannya. Mana yang

akan Anda pilih? Kita dapat memilih sesuai keinginan kita. Namun setiap pilihan

pasti memiliki konsekuensi tersendiri. Dalam hidup ini, banyak pilihan, tetapi

sebenarnya hanya ada 2 jalan yakni jalan menuju kehidupan dan jalan menuju

kebinasaan (jalan sempit dan jalan lebar). Jadi ingatlah bahwa pilihanmu menentukan

masa depanmu (baca Ulangan 30:19-20).

D. USAHA PENANGGULANGAN KENAKALAN REMAJA

1. Remaja

a. harus menyadari dirinya sebagai anak-anak Allah yang diutus ke dunia

untuk menjadi garam dan terang dunia bukan untuk menyatu dengan

dunia;

b. harus menyadari dirinya sebagai penerus bangsa.

2. Orangtua

a. mendidik dan mengajar anaknya dengan baik;

b. tidak memakai kata-kata kotor untuk memanggil anaknya atau mendidik

anaknya;

c. tidak menanamkan kekerasan dalam diri anaknya.

3. Masyarakat

a. tidak mempertontonkan aksi kekerasan di depan umum

b. member kesempatan untuk remaja dalam mengembangkan potensi, minat

dan bakatnya

c. tidak memandang rendah remaja karena ia masih muda.

27

Page 29: Pergaulan Remaja

BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN

Masa remaja adalah masa pembentukan identitas. Artinya, pada masa inilah

terjadi proses pencarian dan pemantapan sifat serta kebiasaan yang akan menjadi ciri

khas seseorang dan yang akan dipertahankan sampai sisa hidupnya. Dalam pencarian

identitas ini, seorang remaja sangat dipengaruhi oleh orang-orang disekitarnya dan

yang paling dominan yang mempengaruhi identitasnya adalah orang-orang yang

paling sering ditemui. Misalnya peranan keluarga dan teman sebaya.

Saat ini banyak remaja yang terlibat dalam hal-hal yang negative seperti

kecanduan narkoba, seks bebas, pola hidup konsumtif dan lain sebagainya. Hal itu

sering terjadi akibat pengaruh teman sebayanya yang mengatakan “tidak gaul” atau

“ketinggalan zaman”. Banyak remaja terjerumus ke hal-hal seperti ini tentunya

karena mereka tidak memiliki karakter yang kuat.

Sebagai remaja Kristen kita harus memiliki karakter yang kuat dan berpegang

teguh kepada firman Allah sehingga kita tidak mudah terpengaruh pada pergaulan

yang salah dan berkrompomi dengan dosa. Jadi tetaplah hidup kudus dan dekat

denga Allah.

B. SARAN

Bagi keluarga yang memiliki anak yang berusia 12-19 tahun diharapkan untuk

dijaga dengan perhatian yang baik. Bagi remaja harus menyadari begitu banyaknya

tantangan yang dapat mengganggu iman remaja dan tetap menjaga kekudusan.

28

Page 30: Pergaulan Remaja

DAFTAR PUSTAKA

http://rina2010.wordpress.com/d-artikel/1-tips-praktis/2-pergaulan/

www.aidsindonesia.or.id

http://silshyabila.wordpress.com/

http://korananakindonesia.wordpress.com/2009/12/05/perlunya-etiket-

dalam-pergaulan-remaja-masa-kini/

http://halalsehat.com/index.php/Remaja-Sukses/DAMPAK-PERILAKU-

SEKS-BEBAS-BAGI-KESEHATAN-REMAJA-*.html

http://choyho.multiply.com/journal/item/2/PENDIDIKAN-AGAMA-

KRISTEN-REMAJA?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem

http://mextedi.blogspot.com/2012/04/hubungan-perkembangan-emosi-

remaja.html

http://dapetza2007.blogspot.com/2008/10/pendidikan-agama-kristen-pak-

remaja.html

http://www.duniaremaja.net/catatan/hubungan-pendidikan-agama-kristen-

dengan-psikologi.html

http://www.duniaremaja.net/cara-mengatasi-kenakalan-remaja-1070.html

http://www.duniaremaja.net/psikologi-remaja-karakteristik-dan-

permasalahannya-1200.html

http://www.duniaremaja.net/penyebab-perilaku-pada-anak-remaja-329.html

http://jonaagatos.weebly.com/bab-iii-karakter-remaja-kristen.html

http://pendidikantheologia.blogspot.com/2010/03/pendidikan-pak-bagi-

pak.html

http://css.docstoc.com/docs/1986588/02-PENDIDIKAN-AGAMA-

KRISTEN-_C_/0208’98

http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2008/07/aspek-aspek-

perkembangan-perilaku-dan.html

29