makalah pemmodelan 2003
Transcript of makalah pemmodelan 2003
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari - hari, banyak fenomena yang dalam menyelesaikannya
menggunakan persamaan diferensial linier orde satu. Contoh penerapan persamaan
diferensial linier orde satu sering dijumpai dalam masalah konsentrasi suatu cairan,
masalah suku bunga bank, masalah pembelahan dan pertumbuhan sel, masalah dalam
mekanika dan lain sebagainya. [6]
Dalam pemodelan matematika ini, penulis membahas tentang salah satu
penerapan persamaan diferensial orde satu yaitu masalah konsentrasi suatu cairan.
Permasalahan ini diperoleh dari literatur yang bejudul ” Elementary Differential
Equations and Boundary Value Problems” (William E. Boyce and Richard C. DiPrima,
2001: 136 ) dan beberapa jurnal ilmiah yang lain yang membahas tentang lake polution
( terlampir dalam daftar pustaka ).
Dalam makalah ini penulis membahas masalah pencampuran suatu pencemar
pada danau, dimana masalah pencampuran ini terjadi hanya pada satu danau. Pencemar
merupakan suatu zat aditif yang dapat merusak lingkungan. Suatu pencemar mengalir ke
dalam danau dan mencemari air di dalam danau yang masih jernih. Pencemar yang masuk
dan keluar dari danau bergantung pada laju aliran masuk dan laju aliran keluar. Pada
waktu tertentu jumlah pencemar yang tercampur di dalam danau akan berbeda. Suatu
pencemar tersebut diasumsikan tercampur dengan baik dan volum air pada danau
konstan. Berdasarkan asumsi - asumsi tersebut dapat ditentukan model matematika untuk
masalah pencampuran suatu pencemar pada danau. Dalam menentukan model
matematika dari permasalahan tersebut menggunakan hukum keseimbangan ( Balance
Law ). Selain itu untuk menggambarkan sistem model matematika tersebut menggunakan
model kompartemen ( compartment model ) dimana danau sebagai kompartemen.
Berdasarkan pemodelan matematika tersebut akan ditentukan solusinya, yang
menunjukkan jumlah suatu pencemar di dalam danau pada waktu tertentu. Tahap - tahap
memeroleh solusi tersebut menggunakan metode faktor integrasi dan mensubstitusikan
kondisi awal.
1
1.2 Rumusan masalah
Bagaimana model matematika dari masalah pencampuran suatu pencemar dalam
danau dan solusinya ?
1.3 Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini antara lain :
1. Menentukan model matematika dari pencampuran suatu pencemar pada danau
berdasarkan asumsi – asumsi yang diberikan.
2. Menentukan solusi umum dari model matematika dari pencampuran suatu pencemar
pada danau.
3. Menentukan solusi khusus yang menunjukan jumlah suatu pencemar dalam danau
pada waktu tertentu.
2
BAB II
TEORI – TEORI yang RELAVAN
2.1 Definisi Turunan Fungsi y
Fungsi y didefinisikan dalam interval I = ( a , b ) dan maka turunan fungsi
y pada dinyatakan dengan adalah
Jika limit ini ada.[10]
2.2 Teorema Antiturunan
Teorema dasar kalkulus menjadi kunci dasar untuk menentukan solusi
persamaan diferensial. Konsep dasar dari teorema ini adalah antiturunan. Suatu
antiturunan dari fungsi adalah sehingga .
Misalkan adalah suatu antiturunan dari fungsi kontinu pada interval t.
Maka semua solusi dari persamaan diferensial pada interval t yaitu
, dimana C sebarang konstanta.
Bukti : Misalkan sebarang solusi dari , adalah suatu antiturunan dari
dan sebarang titik dalam interval t. dengan menggunakan teorema fundamental
kalkulus dan mengintegralkan dari ke t, diperoleh
, untuk setiap t dalam interval.
Sehingga memiliki bentuk dimana suatu konstanta
3
tersebut adalah . Maka adalah solusi dari persamaan
diferensial untuk sebarang nilai konstanta C. [2]
2.3 Persamaan Diferensial Linier Orde Satu
Persamaan diferensial adalah suatu hubungan yang terdapat antara suatu
variabel bebas ( independent ) x, suatu variabel tak bebas ( dependent ) y, dan satu atau
lebih turunan y terhadap x. Orde dari suatu persamaan diferensial ditentukan oleh turunan
tertinggi dalam persamaan tersebut.[7]
Bentuk standar dari persamaan diferensial linier orde satu adalah
dimana dan adalah fungsi kontinu di x pada interval I. Beberapa contoh dari
persamaan diferensial linier orde satu yaitu :
, ,
[5]
2.4 Metode Faktor Integrasi
Penyelesaian persamaan diferensial diperoleh dengan cara memanipulasi
persamaan tersebut sehingga seluruh turunannya hilang dan harga menyisakan hubungan
antara x dan y. Salah satu metode untuk menentukan penyelesaian persamaan diferensial
linier orde satu adalah dengan metode faktor integrasi , dengan mengubah sisi kiri
persamaan ke dalam hasil turunan . sehingga diperoleh faktor
sebagai berikut :
4
Ambil C=I, kalikan kedua ruas dengan pada persamaan
diperoleh
Maka solusi umum persamaan diferensial linier orde satu adalah
dimana C sebarang konstanta. [1]
Misalkan adalah suatu antiturunan dari koefisien pada interval I dan
adalah antiturunan dari maka solusi umum persamaan diferensial
linier orde satu menjadi
atau dimana C sebarang konstanta.[2]
2.5 Masalah nilai awal
5
Dalam penerapan persamaan diferensial biasanya terdapat kondisi untuk
menentukan nilai – nilai tertentu untuk konstanta sebarang. Untuk persamaan diferensial
linier orde satu, sebarang konstanta tunggal dapat ditentukan dengan menentukan nilai
dari fungsi tak diketahui pada sebarang nilai t misal katakan disebut
kondisi awal. Solusi masalah dari persamaan diferensial linier orde satu untuk kondisi
awal disebut masalah nilai awal persamaan diferensial linier orde satu. Secara geometris,
kondisi awal dapat direpresentasikan dalam kurva integral yang melewati titik
. Bentuk standar dari masalah nilai awal persamaan diferensial linier orde satu
dengan . [5]
2.6 Keujudan dan ketunggalan
Diberikan dan dalah fungsi kontinu di x pada interval I. dan setiap
titik dalam interval I. Jika sebarang nilai maka dengan kondisi
awal memiliki solusi yang didefinisikan pada setiap interval I
( keujudan ) dan tidak ada yang lain ( ketunggalan ).
Bukti : Dengan menggunakan metode faktor integrasi diperoleh solusi umum dari
adalah dengan x pada interval I ,
adalah suatu antiturunan dari koefisien pada interval I, adalah antiturunan dari
dan C sebarang konstanta. Untuk memenuhi kondisi ,
substitusikan dan ke dalam solusi umum sehingga diperoleh
maka persamaan aljabar C memiliki sulusi tunggal yaitu
6
Teorema keujudan dan ketunggalan menjadi dasar dalam aplikasi masalah nilai awal
persamaan diferensial orde satu karena menjamin bahwa masalah nilai awal memiliki
tepat satu solusi.[2]
2.7 Hukum keseimbangan dan model kompartemen
Jika menyatakan suatu ukuran populasi atau jumlah zat dalam
kompartemen pada waktu t, maka laju perubahan dapat dihitung sebagai “ laju
masuk “ dikurang “ laju keluar “ untuk suatu kompartemen. Sehingga dapat diformulakan
sebagai hukum keseimbangan ( Balance Law ) : Tingkat laju perubahan = laju masuk –
laju keluar.
Sebuah model kompartemen (Compartment Model) terdiri dari jumlah terbatas
kompartemen ( atau kotak ) yang terhubung dengan panah. Setiap panah memiliki arti,
yaitu kaki panah artinya zat yang dilacak meninggalkan kotak dan kepala panah artinya
zat yang dilacak memasuki kotak. Model kompartemen yang paling sederhana adalah
cascade linear. Sebuah kompartemen adalah cascade linear jika:
1. Panah dimulai dan diakhiri pada kotak yang sama,
2. Zat yang keluar dari kotak sebanding dengan jumlah yang masuk ke kotak, dan akan
sama jika memasuki kotak lain.
Panah yang menunjuk ke arah satu kotak, tetapi tidak keluar dari yang lain, menunjukkan
eksternal sumber zat (yaitu, input). Panah – panah ini diberi label “ I “, dimana “ I “
adalah laju masuk zat. Panah yang menjauh dari kotak tetapi tidak menuju kotak lain
berarti bahwa zat keluar dari sistem kotak tersebut. Suatu variabel menyatakan
jumlah zat dalam kotak i pada waktu t. Simbol dengan panah meninggalkan kotak i
dan masuk kotak j berarti bahwa zat kelur kotak i dan masuk kotak j pada laju .
7
Gambar 1. Sebuah cascade linear yang bergabung-bercabang
Gambar 1 menunjukkan cascade linear dengan dua input. Persamaan diferensial
dapat dikonstruksi secara langsung dari kotak dan panah. Sistem persamaan diferensial
linier orde satu didasarkan pada hukum keseimbangan yang diterapkan pada setiap kotak :
Sumber : [2]
BAB III
PEMBAHASAN DAN SIMULASI
3.1 Pemodelan Matematika dari Pencampuran Suatu Pencemar pada Danau
Memodelkan bagaimana pencemar dapat bergerak ke suatu lingkungan adalah
hal penting untuk mengetahui efek berbahaya dari pencemar. Salah satu situasi yang
paling sederhana adalah sumber pencemar yang mengotori suatu habitat seperti danau.
8
Dalam memodelkan sistem ini, bayangkan danau sebagai kompartemen, pencemar dalam
air mengalir masuk dan keluar dari kompartemen. Berikut diagram kompartemen untuk
mengilustrasikan model pencemar pada danau, di mana kotak merupakan kompartemen
dan panah merupakan laju aliran.[12]
Gambar 2. Compartment model untuk model pencemar pada danau
Untuk menentukan model matematika dari pencampuran suatu pencemar pada
danau, dibutuhkan beberapa asumsi – asumsi berikut ini :
1. Volum air pada suatu danau konstan
Batasan ini dibuat dalam periode tertentu terjadi pasang surut volum air dalam danau.
2. Campuran dalam danau tercampur dengan baik
Batasan ini dibuat agar konsentrasi pencemar yang masuk ke dalam danau sama
dengan konsentrasi pencemar yang keluar dari danau.
Untuk memeroleh persamaan perubahan laju jumlah pencemar di danau pada
saat t, menggunakan hukum keseimbangan ( balanced law ). Diberikan
L(t) sebagai jumlah pencemar dalam danau pada waktu t.
sebagai “laju masuk” adalah laju pencemar yang mengalir ke dalam danau pada waktu
t .
sebagai “ laju keluar “ adalah laju pencemar yang mengalir keluar danau pada waktu
t.
Maka dengan menggunakan hukum keseimbangan diperoleh
. . . . . ( 1 )
9
dengan sebagai laju perubahan pencemar dalam danau pada waktu t.
Persamaan diferensial tersebut digunakan saat tidak diketahui laju masuk dan
laju keluar, tetapi biasanya laju ini tidak konstan, Maka persamaan diferensial tersebut
bergantung pada laju aliran air yang masuk ke danau, laju aliran air yang keluar dari
danau dan konsentrasi pencemar yang masuk ke danau.
Diberikan beberapa parameter untuk memodelkan jumlah suatu pencemar dalam
waktu tertentu pada suatu danau :
1. V sebagai volum air pada suatu danau
2. sebagai volum aliran air yang masuk ke danau
3. sebagai volum aliran air yang keluar danau
4. sebagai konsentrasi pencemar yang masuk ke danau
Sehingga dapat dihitung laju masuk dan laju keluar
. . . . . ( 2 )
Untuk menghitung laju keluar, dihitung terlebih dahulu konsentrasi pencemar pada waktu
t
maka laju keluar . . . . . ( 3 )
Catatan : Jika volum air dalam danau tidak diasumsikan konstan, maka untuk menentukan
volum air pada danau pada saat t dapat menggunakan masalah nilai awal ,
sehingga .
10
Berdasarkan (1) ,(2) ,(3) diperoleh persamaan dtferensial yang merupakan
pemodelan matematika dari permasalahan pencampuran suatu pencemar pada danau pada
waktu t sebagai berikut.[12]
atau . . . . . ( 4 )
3.2 Solusi Umum Model Matematika dari Pencampuran Suatu Pencemar pada Danau
Pada subbab 3.1, diperoleh suatu model matematika dari permasalahn
pencampuran suatu pencemar pada danau yaitu
Untuk menentukan solusi umum dari model tersebut, menggunakan persamaan diferensial
linier order satu yang memiliki bentuk umum
Sehingga . . . . . ( 5 )
dimana dan dimana p(t) dan q(t) sebarang konstanta.
Dengan menggunakan faktor integrasi . Karena p(t) dan q(t)
suatu konstanta maka
dimana c sebarang konstanta.
Dipilih , kalikan kedua ruas dengan pada persamaan (5), diperoleh
11
Integralkan kedua ruas
. . . . . ( 6 )
Jadi persamaan (6) adalah solusi umum dari model matematika dari pencampuran suatu
pencemar pada danau, dimana dan dengan p(t) dan q(t)
sebarang konstanta.
3.3 Permasalahan Nilai Awal dari Model Matematika Pencampuran Suatu Pencemar
pada Danau
Menentukan nilai awal dari model matematika pencampuran suatu pencemar
pada danau dengan cara mensubstitusikan ke solusi umumnya
diperoleh .
Sehingga solusi khusus dari masalah nilai awal adalah
12
. . . . . ( 7 )
Solusi khusus tersebut menunjukkan jumlah suatu pencemar di dalam danau pada waktu
tertentu.
Berikut ini diberikan suatu ilustrasi contoh model matematika untuk
permasalahan pencampuran suatu pencemar pada danau untuk menentukan jumlah
pencemar dalam danau pada waktu t. [8]
Contoh 1 : Asumsikan bahwa volum suatu danau . Kondisi awal air danau masih
jernih, tetapi saat t = 0 sebuah industri lemak trans mulai mencemari danau dengan
memompakan limbah dengan konsentrasi zat kimia “F” sebanyak . Limbah yang
dipompakan ke dalam danau dengan laju . Ada juga sumber air murni yang
memasuki danau dengan laju . Pencemar di dalam danau tercampur dengan baik
dan campuran air keluar dari danau dengan laju . ( sehingga volum danau
dipertahankan ). Akan ditentukan jumlah zat kimia “F” di dalam danau saat t
mendekati tak hingga ( dalam satuan kilogram ).
Penyelesaian : Pertama ditentukan terlebih dahulu model persamaan diferensialnya
sebagai berikut. Ambil L(t) sebagai jumlah zat kimia “F” di dalam danau setelah t hari,
maka sebagai laju perubahan pencemar dalam danau pada waktu t. Dengan
menggunakan hukum keseimbangan diperoleh .
Menghitung laju masuk
13
dan laju keluar
Sehingga persamaan diferensial dari masalah campuran ini adalah
atau . . . . . ( 8 )
Menentukan solusi umum dari masalah campuran ini, dengan menggunakan metode
integrasi , dengan C sebarang konstanta. Pilih kemudian kalikan kedua
ruas dengan pada persamaan (8) sehingga sisi kiri persamaan (8) sama
dengan hasil turunan diperoleh
Dengan mecngintegralkan kedua ruas terhadap t, diperoleh
Kalikan kedua ruas dengan , diperoleh
Dengan syarat awal L(0)=0 yang menerangkan keadaan air danau masih jernih saat t=0
diperoleh jadi,
.
Maka dapat ditentukan jumlah zat kimia “F” dalam danau tersebut saat t menuju tak
hingga sebanyak . Berikut grafik dari
permasalahan pencampuran zat kimia “F” dalam danau saat t mendekati tak hingga.
Penggambaran grafik menggunakan software Maple 11.
14
Gambar 3. Jumlah zat kimia “F” di dalam danau saat waktu t mendekati tak hingga
Berikut simulasi komputer untuk memeroleh solusi dari contoh 1 di atas dengan
menggunakan software Maple 11:
1. Menggunakan algoritma untuk memeroleh solusi dari persamaan diferensial yaitu
>
2. Mendefinisikan model persamaan diferensial dari masalah pencampuran tersebut
dengan menggunakan notasi operasi D(L)(t) sebagai fungsi
turunan L tehadap t dan L(t) sebagai fungsi L.
> diperoleh
3. Mengalikan kedua ruas persamaan ode tersebut dengan faktor integrasi
sehingga ruas kiri persamaan ode sama dengan hasil turunan . Integralkan
kedua ruas dan kalikan dengan sehingga diperoleh solusi umum dengan sebarang
konstanta C.
> diperoleh
15
4. Sederhanakan solusi tersebut
> diperoleh
5. Menentukan C dengan menggunakan kondisi awal L(0)=0 dan menggunakan algoritma
solve untuk C.
> diperoleh
6. Menentukan solusi khusus dengan mensubstitusi C= - 200000 ke Soln.
> diperoleh
7. Algoritma untuk menggambar grafik dari masalah pencampuran pada contoh 1.
16
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Berdasarkan asumsi – asumsi yang diberikan dan menggunakan model
kompartemen serta hukum keseimbangan telah diperoleh pemodelan matematika dari
masalah pencampuran suatu pencemar pada danau yang berbentuk
dimana sebagai laju perubahan pencemar dalam danau pada waktu t
V sebagai volum air pada suatu danau
17
sebagai volum aliran air yang masuk ke danau
sebagai volum aliran air yang keluar danau
sebagai konsentrasi pencemar yang masuk ke danau
Dengan menggunakan metode faktor integrasi telah diperoleh solusi umum dari
model matematika tersebut
dimana , dengan p(t), q(t) dan C sebarang konstanta.
Dengan menggunakan kondisi awal telah diperoleh solusi khusus
dari model matematika tersebut yang menunjukan jumlah suatu pencemar dalam danau
pada waktu tertentu
4.2 Saran
Penerapan persamaan deferensial linier orde satu khususnya masalah
pencampuran suatu pencemar pada danau masih dapat dilakukan pengembangan lain
dalam menentukan pemodelan matematika dan solusinya. Hal ini bergantung pada asumsi
– asumsi yang diberikan misalnya diasumsikan volum danau tidak konstan, suatu
pencemar tercampur ke dalam beberapa danau dan lain sebagainya. Dalam makalah ini,
penulis fokus pada masalah pencampuran suatu pencemar pada satu danau, maka
disarankan untuk ada pengkajian masalah pencampuran suatu pencemar pada beberapa
danau dengan pengembangan pada asumsi yang diberikan.
18
DAFTAR PUSTAKA
[1] First – Order Linear Differential Equations [online]. Termuat di:
college.cengage.com/mathematics/larson/calculus.../clc7eap1502.pdf [Tanggal akses:
21 April 2012].
[2] First-Order Differential Equations and Models [online]. Termuat di:
www.wiley.com/college/borrelli/pdf/bctext1.pdf [Tanggal akses: 21 Maret 2012].
19
[3] Joel Aguirre dan Darren Tully ( 1999 ) Lake Poluttion Models [ online ]. Termuat di:
online.redwoods.cc.ca.us/instruct/darnold/deproj/.../lakepollution.pdf [Tanggal akses:
15 Maret 2012].
[4] Linear equations and the integrating factor [online]. Termuat di:
http://www.jirka.org/diffyqs/htmlver/diffyqsse6.html [Tanggal akses: 21 April 2012].
[5] Mathematical Modeling With Differential Equations [online]. Termuat di:
higheredbcs.wiley.com/.../ mathematical_modeling_with_diff_equations.pdf [Tanggal
akses: 21 April 2012].
[6] Paul Dawkins (2012), Modeling with First Order Differential Equations [online].
Termuat di: http://alfysta.wordpress.com [Tanggal akses: 14 Februari 2012].
[7] Persamaan Diferensial Biasa Orde Satu [online]. Termuat di:
syafii.staff.uns.ac.id/files/2011/02/bab-i.pdf [Tanggal akses: 21 April 2012].
[8] Prof. Swift (2007) Differential Equations Final Exam [online]. Termuat di:
oak.ucc.nau.edu/jws8/classes/239.2012.1/S07FinalSolutions.pdf [Tanggal akses: 21
Maret 2012].
[9] Steve McKelvey, St. Olaf College ( 1995 ) Great Lakes Pollution [ online ]. Termuat di
: www.pagines.ma1.upc.edu/~edis/ lakes . pdf [Tanggal akses: 15 Maret 2012 ].
[10] William A. Adkins dan Mark G. Davidson ( 2004 ) Ordinary Diferential Equations
[ online ]. Termuat di: marian.fsik.cvut.cz/~herrmann/Adkins_Davidson.pdf [Tanggal
akses: 21 April 2012].
[11] William E. Boyce and Richard C. DiPrima. ( 2001 ) Compartment Models [ online ].
Termuat di: www.kau.edu.sa/GetFile.aspx?id=134396&fn=Chapter%208.pdf [Tanggal
akses:21 Maret 2012].
[12] William E. Boyce, and Richard C. DiPrima (2001) Elementary Differential Equations
and Boundary Value Problems Seventh Edition. United States of America : John Wiley
& Sons, Inc.
[13] William Fox, dkk (1995) Lake Poluttion [ online ]. Termuat di:
www.cengage.com/math/book_content/...cd/.../lake_pollution.pdf [Tanggal akses: 18
Maret 2012].
20
21