Makalah Anggun Paud 2003

26
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah merupakan salah satu wujud usaha masyarakat Indonesia untuk mengembangkan pendidikan di Indonesia. PAUD dalam konteks upaya merekonstruksi suatu peradaban merupakan salah satu kebutuhan (jasa) asasi yang dibutuhkan oleh setiap manusia dan kewajiban yang harus diemban oleh Negara agar dapat membentuk masyarakat yang memiliki pemahaman dan kemampuan untuk menjalankan fungsi-fungsi kehidupan selaras dengan fitrahnya serta mampu mengembangkan kehidupannya menjadi lebih baik dari setiap masa ke masa berikutnya. Fitrah kehidupan manusia adalah menjalani kehidupan ini sesuai dengan aturan-aturan kehidupan yang telah ditetapkan oleh penciptanya, yaitu Allah swt.

Transcript of Makalah Anggun Paud 2003

Page 1: Makalah Anggun Paud 2003

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah merupakan salah satu wujud

usaha masyarakat Indonesia untuk mengembangkan pendidikan di Indonesia. PAUD

dalam konteks upaya merekonstruksi suatu peradaban merupakan salah satu

kebutuhan (jasa) asasi yang dibutuhkan oleh setiap manusia dan kewajiban yang

harus diemban oleh Negara agar dapat membentuk masyarakat yang memiliki

pemahaman dan kemampuan untuk menjalankan fungsi-fungsi kehidupan selaras

dengan fitrahnya serta mampu mengembangkan kehidupannya menjadi lebih baik

dari setiap masa ke masa berikutnya. Fitrah kehidupan manusia adalah menjalani

kehidupan ini sesuai dengan aturan-aturan kehidupan yang telah ditetapkan oleh

penciptanya, yaitu Allah swt.

Page 2: Makalah Anggun Paud 2003

B. Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan

makalah ini adalah “Dimensi Pembelajaran Anak Usia Dini ”.Untuk memberikan

kejelasan makna serta menghindari meluasnya pembahasan, maka dalam makalah ini

masalahnya dibatasi pada :

1. Kurikulum Pendidikan yang tepat bagi PAUD.

2. Aspek Kurikulum PAUD.

C. Tujuan Penulisan

Pada dasarnya tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah

satu tugas mata kuliah Seminar PAUD.

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :

1. Untuk Mengetahui Kurikulum Yang Tepat Bagi PAUD

2. Untuk Mengetahui Asas-Asas Kurikulum PAUD

Page 3: Makalah Anggun Paud 2003

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kurikulum Yang Tepat Bagi PAUD

Setiap prasekolah ternyata memiliki kurikulum yang berbeda. Ada yang

menggunakan metode Montessori, ada pula yang dengan pendekatan multiple

intelligences.

Banyak cara untuk membentuk dan mengembangkan karakter seorang anak.

Karena itulah, setiap prasekolah punya cara sendiri yang tentu saja dianggapnya

terbaik dalam mendidik anak. TK misalnya, prasekolah ini pada umumnya meyakini

bahwa untuk memberikan yang terbaik bagi perkembangan anak, sekolah ini

menerapkan prinsip pendidikan anak usia dini (PAUD) yang dianjurkan The National

Association for the Education of Young Children.

Prinsip-prinsip ini sekaligus menjadi kelebihan TK, yakni kurikulum sesuai

tahap perkembangan anak yang didasarkan pada pendekatan multiple

intelligences.Pendekatan tersebut mencakup aspek sosial, emosi, fisik, dan

intelektual. TK didukung pula dengan fasilitas permainan yang edukatif.

Dari segi pengajar, TK memiliki guru yang melakukan interaksi dengan

anak secara individual dan melaporkan perkembangan anak kepada orangtua. Pihak

Page 4: Makalah Anggun Paud 2003

sekolah pun melakukan kerja sama dengan orangtua untuk menuju perkembangan

anak yang lebih optimal.

“Kami meyakini untuk dapat menyerap bahasa asing, anak-anak harus

dimantapkan dulu bahasa ibunya,”

Tidak hanya itu, PAUD ini mencoba untuk menumbuhkan rasa kecintaan

terhadap Tanah Air. Misalnya dengan cara mengajarkan lagu daerah kepada para

siswa. Siswa juga diajak untuk memahami lagu tersebut secara sederhana.

Pada hari lainnya, siswa diajak belajar untuk memainkan alat musik

tradisional. Orangtua siswa bahkan juga diperbolehkan untuk memainkan alat musik

tersebut dengan bantuan guru demi bimbingan kepada anak.

Sebagai seorang pendidik terkadang juga harus melihat perkembangan

sekolah PAUD yang lain misalnya, Modern Montessori International (MMI) Menteng

Preschool mendasarkan kurikulumnya pada metode Montessori. Sekolah ini

mempunyai beberapa kurikulum, di antaranya practical life, sensorial education,

keterampilan komunikasi dan bahasa, serta matematika. Pelatihan practical life

memberikan kesempatan pada anak untuk mengembangkan fisik, emosi, dan sosial.

Sensorial education atau segala kegiatan yang bertujuan merangsang lima

indra. Ada pula keterampilan komunikasi dan bahasa, serta studi kebudayaan yang

meliputi botani dan zoologi, geografi, dan sejarah.Adapun mata pelajaran matematika

Page 5: Makalah Anggun Paud 2003

khusus dirancang untuk menumbuhkan kesukaan anak sejak dini pada angka-angka

dengan cara yang menyenangkan.

Menurut pemilik MMI Menteng Preschool Rozana M Daecyanti, setiap materi

yang diberikan kepada siswa selalu dimulai dengan hal konkret terlebih dahulu, baru

kemudian yang abstrak.

“Umpamanya jika guru ingin memperkenalkan seekor binatang, maka dimulai

dengan menunjukkan bonekanya dulu. Baru mereka diminta untuk menyusun gambar

binatang itu dalam puzzle,” ujar wanita yang disapa Daecy ini.

Sama halnya dengan belajar matematika. Mereka diajarkan menghitung

jumlah balok terlebih dahulu dengan mengikuti panduan guru. Setelah itu, mereka

diperlihatkan angka sesuai jumlah balok itu yang tertera pada sebuah karton. Siswa

diminta meraba angka itu dengan tangan.

Gambar angka tersebut agak menonjol sehingga memudahkan siswa dalam

menangkap angka-angka. Daecy menambahkan, metode Montessori diperkaya

dengan mainan edukasi.Untuk pelajaran berhitung, Montessori memiliki alat

permainan berhitung hingga angka 10.000. Tidak heran jika siswa Menteng Preschool

yang masih berusia 4 tahun sudah mahir menghitung hingga nominal tersebut.

Menteng Preschool menggunakan bahasa pengantar dengan bahasa Inggris

dan Indonesia. Nah, di prasekolah I Smile, bahasa yang digunakan adalah bilingual

Page 6: Makalah Anggun Paud 2003

antara Inggris dan Mandarin.Untuk kurikulum, prasekolah I Smile ini mengadopsi

preschool di Singapura dan ditambah dengan pendekatan multiple intelligences.

Kurikulum yang diterapkan prasekolah I Smile menyentuh delapan aspek

pembelajaran, yakni bahasa, logika, visual, kesenian, musik, intrapersonal

interpersonal, naturalistic, dan kinaesthetic.

Kebutuhan akan segenap aspek pembelajaran tersebut dipenuhi dengan

kehadiran learning center di area sekolah. Sekolah yang ada di kawasan Permata

Hijau, Jakarta Selatan, ini memiliki sudut-sudut kesenian, olahraga, musik, sains,

kebudayaan, dan matematika. Fasilitas ini ditambah dengan kehadiran perpustakaan

yang mengajarkan anak agar hobi membaca.

B. Aspek Kurikulum PAUD.

1. Perkembangan agama dan moral

Perkembangan agama dan moral merupakan perwujudan dari perkembangan

seorang anak didik yang harus ditanamkan kepada seorang anak didik agar senantiasa

tidak kalang kabut dalam kehidupannya.

Pendidikan anak usia dini, akan berperan membentuk mental umat – dengan

FAST -, satu ranah ruhani yang memiliki kekuatan ;

1. Fathanah (Ilmiah),

Page 7: Makalah Anggun Paud 2003

2. Amanah (jujur),

3. Amaliyah (transparan),

4. Shiddiq (lurus),

5. Shaleh (Yakin terhadap akhirat),

6. Setia (ukhuwah mendalam),

7. Tabligh (Dialogis),

8. Tauhid (Percaya kepada Allah),

9. Taat (Disiplin),

Generasi baru harus mampu mencipta, menjadi syarat utama keunggulan.

Keutuhan budaya bertumpu kepada individu dan masyarakat yang mampu

mempersatukan seluruh potensi yang ada.

Generasi muda harus dibina menjadi umat dakwah, dengan memiliki budaya

yang kuat berintikan nilai-nilai dinamik yang relevan dengan realiti kemajuan di era

globalisasi, yakni nilai-nilai agama Islam.

Generasi masa depan (era globalisasi) mesti Memiliki ; budaya luhur

(tamaddun), berpaksikan tauhidik, kreatif dan dinamik, memiliki utilitarian ilmu

berasaskan epistemologi Islam yang jelas, tasawwur (world view) yang integratik dan

umatik sifatnya (bermanfaat untuk semua, terbuka dan transparan).

Pendidikan dikembangkan sejak usia dini si anak, dengan menekankan pada

pendidikan akhlak, budi pekerti, dengan tujuan yang jelas ;

1. Menghambat gerakan-gerakan yang merusak Islam.

Page 8: Makalah Anggun Paud 2003

2. Menimbulkan keinsafan tentang perlunya adil sesuai syara’ Islam.

3. Melahirkan masyarakat penyayang yang tidak aniaya satu sama lain.

4. Menanamkan tata kehidupan saling kasih mengasihi dan beradab sopan.

Akhlak karimah adalah tujuan sesungguhnya dari proses pendidikan, dan

menjadi wadah dalam menerima ilmu lainnya, dan membimbing umat kearah

amal karya, kreasi, inovasi, motivasi yang shaleh (baik).

Akhlak, adalah jiwa pendidikan, Inti ajaran Agama, dan buah keimanan.

2. Perkembangan kognitif

Dunia kognitif masa anak anak prasekolah adalah kreatif, bebas, dan penuh

imajinasi. Di dalam seni mereka, matahari kadang kadang berwarna hijau, dan langit

berwarna kuning. Mobil mengambang di awan, dan manusia seperti kecebong.

Imajinasi anak anak prasekolah terus bekerja, dan daya serap mental mereka tentang

dunia semakin meningkat. Bahasan tentang perkembangan kognitif masa awal anak

anak kali ini berfokus pada tahap pemikiran praoperasional piaget.

Pada tahap masa awal anak, seorang anak telah memasuki perkembangan

kognitif tahap praoperasional. Menurut piaget, tahap ini terjadi pada usia anak

mencapai 2 hingga 7 tahun. Pada tahap inilah konsep yang stabil dibentuk, penalaran

mental muncul, egosentrisme mulai kuat dan kemudian melemah, serta keyakinan

pada hal hal yang magis terbentuk.

3. Perkembangan bahasa

Page 9: Makalah Anggun Paud 2003

Kata-kata pertama ialah kata-kata lisan pertama yang di ucapkan oleh seorang

anak setelah mampu berbicara atau berkomunikasi dengan orang lain. Kata-kata

pertama merupakan cara bagi seorang anak untuk menyampaikan pesan atau sesuatu

kepada orang lain dan biasa dianggap sebagai suatu proses perkembangan bahasa

yang dipengaruhi oleh kematangan kognitif dari anak tersebut. Biasanya ditandai

dengan kemampuan anak dalam mengunbgkapkan susunan kata menjadi sebuah

kalimat dalam berbicara baik itu kepada orang tua maupun dengan orang lain.

Kemampuan ini akan semakin berkembang dengan sendirinya tatkalaseorang

ana senantiasa berbicara dan berkomunikasi dengan orang lain yang dihadapinya.

4. Perkembangan fisik /motorik

Perkembangan motorik sangat dipengaruhi oleh organ otak. Otak lah yang

mensetir setiap gerakan yang dilakukan anak.Semakin matangnya perkembangan

system syaraf otak yang mengatur otot memungkinkan berkembangnya kompetensi

atau kemampuan motorik anak. Perkembangan motorik anak dibagi menjadi dua:

1. Keterampilan atau gerakan kasar seperti berjalan, berlari, mmelompat, naik

turun tangga.

2. Keterampilan motorik halus atau keterampilan manipulasi seperti menulis,

menggambar, memotong, melempar dan menagkap bola serta memainkan

Page 10: Makalah Anggun Paud 2003

benda-benda atau alat-alat mainan (Curtis,1998; Hurlock, 1957 dalam Yusuf

2002)

Perkembangan motorik berbeda dari setiap individu, ada orang yang

perkembangan motoriknya sangat baik, seperti para atlit, ada juga yang tidak seperti

orang yang memiliki keterbatasan fisik. Gender pun memiliki pengaruh dalam hal ini,

sesuai dengan pendapat Sherman (1973) yang menyatakan bahwa anak perempuan

pada usia middle childhood kelenturan fisiknya 5 %- 10 % lebih baik dari pada anak

laki-laki, tapi kemampuan fisik atletis seperti lari, melompat dan melempar lebih

tinggi pada anak laku-laki dari pada perempuan.

5. Perkembangan sosio emosional

Perkembangan merupakan perubahan ke arah kemajuan menuju terwujudnya

hakekat manusia yang bermartabat atau berkualitas. Usia lahir sampai dengan pra

sekolah merupakan masa keemasan sekaligus dengan masa kritis dalam tahapan

kehidupan manusia yang akan menentukan perkembangan anak selanjutnya, masa ini

merupakan masa yang tepat untuk meletakan dasar-dasar pengembangan fisik,

bahasa, sosial, emosional, moral dan nilai-nilai agama, kognitif dan seni.

Keterampilan sosial-emosional pada anal usia dini akan menjadi pondasi bagi

anak-anak untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab, peduli kepada

orang lain, dan produktif.

Page 11: Makalah Anggun Paud 2003

Dalam periode pra sekolah, anak mampu mengembangkan diri dengan

berbagai orang dari berbagai tatanan, yaitu keluarga, sekolah dan teman sebaya.

Perkembangan sosial biasanya dimaksudkan, sebagai perkembangan tingkah laku

anak dalam menyesuaikan diri dengan aturan- aturan yang berlaku di dalam

masyarakat dimana anak berada.

Perkembangan sosial diperoleh dari kematangan dan kesempatan belajar dari

berbagai respon lingkungan terhadap anak, pada usia dua tahun anak- anak mulai

memantapkan identitas dirinya dan selalu ingin menunjukan kemauan dan

kemampuannya dengan berbagai pertanyaan. Tidak jarang pada saat tersebut anak-

anak dinilai sebagai anak keras kepala.

Di usia ini anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental, dengan

karakteristik sebagai berikut:

a. Berkembangnya konsep diri

b. Munculnya egosentris

c. Rasa ingin tahu yang tinggi

d. Imajinasi yang tinggi

e. Belajar menimbang rasa

f. Munculnya kontrol internal

g. Belajar dari lingkungannya

h. Berkembangnya cara berfikir

Page 12: Makalah Anggun Paud 2003

i. Berkembangnya kemampuan bahasa

j. Munculnya perilaku “buruk”

6. Perkembangan seni

Secara alamiah anak sudah memiliki seni. Dari mereka berumur 0 – 8 tahun.

Anak-anak sudah bisa mengembangkan dan mempunyai imajinasi. Anak berumur 1

tahun sudah mulai mencoret-coret apa saja. Ia mulai mempelajari dan menyerap

segala yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Setiap benda yang dimainkan berfungsi

sesuai dengan imajinasi si anak.

Menurut teori Beal dan Miller (2003 : 1) Seni merupakan lakon, menolong

anak-anak untuk memahami dunia mereka. Tetapi seni melebihi lakon membuat

mereka mengekspresikan pengalaman-pengalaman dan fantasi-fantasi individu

dengan cara-cara konkret dan mendesak. Seni mengundang mereka untuk menyentuh

dan melakukan eksperimen, mengeksplorasi dan mentransformasi.

Page 13: Makalah Anggun Paud 2003

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berangkat dari beberapa uraian yang telah dipapar dalam bab-bab terdahulu,

dan merujuk pula pada rumusan masalah yang telah disampaikan sebelumnya, maka

kesimpulan yang dapat dirumuskan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Dimensi pendidikan anak usia dini dapat terlihat dari beberapa sudut pandang

baik dari segi landasan aspek, kurikulum dan lain-lain.

2. Dalam penerapan metode balajar PAUD berbeda dengan yang lainnya. Dalam

pelaksanaan pendidikan anak usia dini justru terfokus pada sistem

perkembangan dari aspek kurikulum yang diberlakukan di PAUD.

B. Saran

kami yakin bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan

maka dari itu kami berharap kritik dan saran yang membangun agar kami dapat

menyempurnakan isi makalah ini di masa yang akan datang. Semoga makalah ini

bermanfaat bagi kita semua.

Page 14: Makalah Anggun Paud 2003

DAFTAR PUSTAKA

Muhammad,K.A Jamila,2008,”Special Education For Special Children”

Indri-Ima-Indah,Majalah Paras,2007, “ Tak Ada Yang Tak Bernilai”,”Dunia Masih

Belum Milik Kami”,”Selalu Ada Keistimewaan Dibalik Kekhususan Yang

Ada” Wardani ,I.G.A.K; Hernawati,Tati; Astati, “Pengantar Pendidikan Luar

Biasa”, UT

Hibana S. Rahman, 2002, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, PGTKI Press,

Yogyakarta

Hurlock, Elizabeth B edisi 5 (1980), Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan

Sepanjang Rentang Kehidupan, Erlangga, Jakarta

Jamaal Abdur Rahman, 2005, Tahapan Mendidik Anak, Teladan Rasulullah,

Penerjemah Bahrun Abubakar Ihsan Zubaidi, Penerbit Irsyad Baitus Salam,

Bandung

Nurlaila, N.Q Mei Tientje, Yul Iskandar, 2004, Pendidikan Anank Dini Usia (PADU)

untuk mengembangkan Multipel Intelegensi, Dharma Graha Press

Rahman, H.S, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, PGTKI Press, Yogyakarta

Reni Akbar, Hawadi, 2001, Psikologi Perkembangan Anak, Mengenal Sifat-Bakat,

dan Kemampuan Anak, Penerbit PT Gramedia Widiasarana Inonesia, Jakarta

Page 15: Makalah Anggun Paud 2003

Suryadi, 2007, Cara Efektif Memahami Perilaku Anak Usia Dini, Penerbit EDSA

Mahkota Soemiarti Patmonodewo, 2003, Pendidikan Anak Prasekolah,

Kerjasama DEPDIKBUD dan Penerbit Rineka Cipta Jakarta

Syarief, H, 2007, Jangan Sia-siakan Usia Emas (Golden Age), Makalah pada Seminar

PAUD, Bogor 24 Maret 2007

Syarief H, dkk 2006, Studi Kebijakan Pengembangan Anak Usia Dini yang Holistik

dan Terintegrasi,

Staf Ahli Meneg PPN Bidang SDM dan Kemiskinan, Kementrian Negara

Perencanaan Pembangunan Nasional BAPPENA

Hildayani, Rini. 2005. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka.

Shapiro, Lawrence E. 1997. Mengajarkan Emosional Intelligence. Jakarta :

Eramedia.

Page 16: Makalah Anggun Paud 2003

KATA PENGANTAR

الرحيم الرحمن الله بسم

العا رب محم�د الحمدلله سيدنا والمرسلين االنبياء أشرف على والسالم والصالة لمين

. اجمعين وصحبه اله وعلى

Puji syukur sedalam-dalamnya, penulis panjatkan ke hadirat Allah swt

karena dengan izin-Nya jualah, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada junjungan Nabiyullah

Muhammad saw, serta segenap keluarga dan pengikut-pengikutnya.

Oleh karena itu, penulis dengan penuh suka-cita menyampaikan rasa terima kasih

yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang dengan ikhlas telah membantu penulis

dalam menyusun makalah ini. Hanya kepada Allah jualah penulis memohon balasan atas

jasa-jasa mereka.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang

membutuhkan, terlebih bagi diri penulis sendiri. Sekaligus tulisan ini menjadi sumbangan

pemikiran bagi pihak terkait. Amin Ya Rabbal Alamin

Watampone, 29 September 2011

Penulis

Page 17: Makalah Anggun Paud 2003

DAFTAR ISI

Hal.

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................

KATA PENGANTAR .....................................................................................................

DAFTAR ISI ....................................................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................

B. Rumusan Masalah ................................................................................

C. Tujuan Penulisan………………………………………………………

BAB II. PEMBAHASAN

A. Kurikulum yang tepat bagi PAUD.......................................................

B. Asas-Asas Kurikulum PAUD...........................................................

BAB III. PENUTUP

A. Simpulan ..............................................................................................

B.Saran .......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................

Page 18: Makalah Anggun Paud 2003

DIMENSI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah Seminar PAUD Jurusan Tarbiyah Prodi PAI

STAI AL-GAZALI BONE

Oleh

Kelompok VIII

Satirah : 08 31 045

Anggun dwi retno : 08 31 003

Asrianti : 08 31

Hermawati Pabo : 08 31

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI AL-GAZALI BONE)

TAHUN 2011