makalah pemasaran sosial

11
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik dan paling sempurna untuk bayi. Kandungan gizinya yang tinggi dan adanya zat kebal di dalamnya membuat ASI tidak tergantikan oleh susu formula yang paling hebat dan mahal sekalipun. Oleh karena itu, sangatlah tepat bila departemen kesehatan menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan pemberian ASI dilanjutkan sampai bayi berumur sekurang-kurangnya 2 tahun dengan makanan tambahan makanan pendamping ASI (MP ASI). Pemberian air susu ibu (ASI) merupakan salah satu strategi utama untuk memenuhi kecukupan gizi, mencegah penyakit dan kematian akibat penyakit infeksi (diare) pada tahun-tahun awal kehidupan. Hal ini berhubungan dengan kandungan nutrisi ASI termasuk, adanya faktor imunitas pada ASI baik imunitas nonspesifik (inat) maupun imunitas spesifik (adaptif) (Morrow & Rangel, 2004). ASI merupakan makanan alamiah utama bayi baru lahir hingga berusia 6 bulan. Kandungan nutrisinya cukup lengkap untuk tumbuh kembang bayi pada usia tersebut (American Academy of Pediatrics and Work Group on Breastfeeding, 1997). Di negara berkembang pemberian ASI secara eksklusif (hanya memberi ASI sebagai makanan bayi) telah terbukti melindungi bayi dari kematian maupun kesakitan akibat penyakit berat (WHO, 2000). Di negara maju, pemberian ASI-eksklusif dapat menurunkan risiko 1

Transcript of makalah pemasaran sosial

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik dan paling sempurna untuk bayi. Kandungan gizinya yang tinggi dan adanya zat kebal di dalamnya membuat ASI tidak tergantikan oleh susu formula yang paling hebat dan mahal sekalipun. Oleh karena itu, sangatlah tepat bila departemen kesehatan menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan pemberian ASI dilanjutkan sampai bayi berumur sekurang-kurangnya 2 tahun dengan makanan tambahan makanan pendamping ASI (MP ASI).

Pemberian air susu ibu (ASI) merupakan salah satu strategi utama untuk memenuhi kecukupan gizi, mencegah penyakit dan kematian akibat penyakit infeksi (diare) pada tahun-tahun awal kehidupan. Hal ini berhubungan dengan kandungan nutrisi ASI termasuk, adanya faktor imunitas pada ASI baik imunitas nonspesifik (inat) maupun imunitas spesifik (adaptif) (Morrow & Rangel, 2004).

ASI merupakan makanan alamiah utama bayi baru lahir hingga berusia 6 bulan. Kandungan nutrisinya cukup lengkap untuk tumbuh kembang bayi pada usia tersebut (American Academy of Pediatrics and Work Group on Breastfeeding, 1997). Di negara berkembang pemberian ASI secara eksklusif (hanya memberi ASI sebagai makanan bayi) telah terbukti melindungi bayi dari kematian maupun kesakitan akibat penyakit berat (WHO, 2000). Di negara maju, pemberian ASI-eksklusif dapat menurunkan risiko anak dirawat karena penyakit infeksi pada usia di bawah 1 tahun (Talayero dkk, 2006).

Oleh karena itu penulis bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemberian ASI terhadap kekebalan tubuh bayi. Dengan mengetahui hal tersebut diharapkan dapat ditingkatkan kesadaran ibu yang menyusui dalam memberikan ASI kepada bayi sehingga kesehatan dan kesejahteraan bayi terjamin.1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apakah yang dimaksud dengan pengertian hak asasi manusia?

1.2.2 Apa saja pembagian bidang, jenis, dan macam hak asasi manusia?1.2.3 Bagaimanakah hubungan antara bidan dan masyarakat?

1.2.4 Apa yang dimaksud dengan hak asasi manusia tentang kesehatan?

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Untuk mengetahui pengertian hak asasi manusia1.3.2 Untuk mengetahui pembagian bidang, jenis, dan macam hak asasi manusia1.3.3 Untuk mengetahui hubungan antara bidan dan masyarakat1.3.4 Untuk mengetahui hak asasi manusia tentang kesehatanBAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hak Asasi ManusiaHAM / Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapa pun. Sebagai warga negara yang baik kita mesti menjunjung tinggi nilai hak azasi manusia tanpa membeda-bedakan status, golongan, keturunan, jabatan, dan lain sebagainya.Kesadaran akan hak asasi manusia , harga diri , harkat dan martabat kemanusiaannya, diawali sejak manusia ada di muka bumi. Hal itu disebabkan oleh hak hak kemanusiaan yang sudah ada sejak manusia itu dilahirkan dan merupakan hak kodrati yang melekat pada diri manusia. Sejarah mencatat berbagai peristiwa besar di dunia ini sebagai suatu usaha untuk menegakkan hak asasi manusia.Melanggar HAM seseorang bertentangan dengan hukum yang berlaku di Indonesia. Hak asasi manusia memiliki wadah organisasi yang mengurus permasalahan seputar hak asasi manusia yaitu Komnas HAM. Kasus pelanggaran ham di Indonesia memang masih banyak yang belum terselesaikan / tuntas sehingga diharapkan perkembangan dunia ham di Indonesia dapat terwujud ke arah yang lebih baik. Salah satu tokoh ham di Indonesia adalah Munir yang tewas dibunuh di atas pesawat udara saat menuju Belanda dari Indonesia.

2.2 Pembagian Bidang, Jenis, dan Macam Hak Asasi Manusia1. Hak asasi pribadi / personal Right

Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian dan berpindah-pndah tempat.

Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat

Hak kebebasan memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan

Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan kepercayaan yang diyakini masing-masing

2. Hak asasi politik / Political Right

Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan

hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan

Hak membuat dan mendirikan parpol / partai politik dan organisasi politik lainnya

Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi

3. Hak azasi hukum / Legal Equality Right

Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan

Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil / pns

Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum4. Hak azasi Ekonomi / Property Rigths

Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli

Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak

Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa, hutang-piutang, dll.

Hak kebebasan untuk memiliki susuatu

Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak

5. Hak Asasi Peradilan / Procedural Rights

Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan

Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan dan penyelidikan di mata hukum.

6. Hak asasi sosial budaya / Social Culture Right

Hak menentukan, memilih dan mendapatkan pendidikan

Hak mendapatkan pengajaran

Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat

2.3 Hubungan Antara Bidan dan MasyarakatBidan dan masyarakat tentunya dua objek yang tidak dapat dipisahkan, mereka saling bersinggungan satu sama lain. Bidan merupakan orang yang membantu dalam proses bertumbuh kembangnya generasi-generasi baru yang nantinya generasi-generasi itulah yang akan menjadi generasi penerus bangsa. Sedangkan masyarakat itu sendiri tidak mungkin dapat terlepas dari tenaga kebidanan, karena tentunya sangatlah dibutuhkan tenaga-tenaga ahli untuk membantu proses kelahiran tersebut.Dan ketika kita berbicara tentang perbandingan antara masyarakat modern dan masyarakat disebuah pedesaan, kita akan menemukan sebuah budaya yang berbeda. Dimana ketika masyarakat modern memahami tentang pentingnya tenaga medis yang ahli dalam bidang kebidanan untuk membantu mereka dalam proses melahirkan, masyarakat dipedesaan ternyata masih banyak kita jumpai yang mana mereka itu sendiri masih mempercayakan kelahiran bayi mereka pada seorang dukun beranak yang pada dasarnya dukun beranak tersebut tidak mengerti tentang ilmu kebidanan itu sendiri. Kadang, mereka meyakini dukun beranak lebih ahli dibanding bidan swasta karena mereka yang berada dipedesaan melakukan budaya tersebut secara turun temurun dan sulit bagi mereka untuk menerima tenaga medis yang menurut mereka itu sebuah hal yang asing.Sekalipun mereka berkeinginan untuk mempercayakan kelahiran bayi mereka pada bidan swasta, mereka tidak mampu untuk membayar proses persalinan tersebut yang tentunya harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Itulah yang menyebabkan mengapa masyarakat pedesaan sangat mempercayakan proses kelahiran bayi mereka pada seorang dukun beranak. Lalu, bagaimana dengan seorang bidan yang ditempatkan disebuah pedesaan untuk mengabdi kepada masyarakat didesa tersebut, sementara pelayanan mereka kurang memuaskan. Dalam artian mereka melayani bukan sebagaimana pengabdian seorang bidan pada umumnya, mereka meletakkan tarif yang tinggi untuk konsultasi dan proses kehamilan. Sedangkan mereka tahu mereka sedang berada disebuah pedesaan yang mayoritas tentunya berpenghasilan ekonomi kelas bawah. Sehingga terjadi ketidaknyamanan antara bidan swasta dan masyarakat dipedesaan itu sendiri.

2.4 Hak Asasi Manusia tentang Kesehatan Kesehatan adalah keadaaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yangmemungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi, karena itu kesehatan merupakan dasar dari diakuinya derajat kemanusiaan. Tanpa kesehatan, seseorang menjadi tidak sederajat secara kondisional. Tanpa kesehatan, seseorang tidak akan mampu memperoleh hak-hak lainnya. Sehingga kesehatan menjadi salah satu ukuran selain tingkat pendidikan dan ekonomi, yang menentukan mutu dari sumber daya manusia.Semua manusia memiliki hak untuk sehat, tidak terkecuali bagi ibu melahirkan dan bayi. Bagaimana bisa mereka merasa nyaman dan terselamatkan dengan kehadiran bidan swasta didesa mereka sementara bidan tersebut tidak memenuhi kode etik seorang bidan yang pada dasarnya mengabdi kepada masyarakat dan memenuhi hak asasi manusia pada khususnya ibu dan anak. Karena Hak asasi manusia tercantum dalam komentar umum No 14 tentang hak atas standar kesehatan tertinggi yang dapat dijangkau sesuai bunyi pasal 12 ayat (2) International Covenant on Economic, Social and Cultural Right (ICESCR) memberikan contoh umum dan spesifik berbagai langkah-langkah yang muncul dari adanya definisi yang luas dari hak atas kesehatan dalam pasal 12 ayat (1) sehingga dapat menggambarkan isi dari hak atas kesehatan tersebut, yaitu :

Hak ibu, Hak anak dan kesehatan reproduksi.

mengurangi angka kematian bayi dan anak di bawah usia 5 tahun

pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi

akses terhadap Keluarga Berencana (KB)

perawatan sebelum dan sesudah melahirkan

pelayanan gawat darurat dalam bidang obstetri (kebidanan)

akses dan sumber daya yang dibutuhkan sehubungan dengan kesehatan reproduksi.

Setelah meninjau dari segi hak asasi seorang ibu dan anak pada keterangan diatas, seharusnya seorang bidan yang mengabdi tidaklah memberikan kesulitan bagi pasien-pasiennya yang sangat membutuhkan tenaga medis khususnya tenaga kebidanan. Berikanlah pelayanan-pelayanan yang memadai serta memberikan kenyamanan pada masyarakat itu sendiri, walau mereka berada dikalanagn ekonomi kelas bawah. Namun mereka juga memilik hak untuk sehat dan bereproduksi.

BAB III

PENUTUP

3.1 KesimpulanBidan dan masyarakat adalah dua objek yang tidak dapat dipisahkan, mereka saling bersinggungan satu sama lain.Hak asasi manusia tercantum dalam komentar umum No 14 tentang hak atas standar kesehatan tertinggi yang dapat dijangkau sesuai bunyi pasal 12 ayat (2) International Covenant on Economic, Social and Cultural Right (ICESCR) memberikan contoh umum dan spesifik berbagai langkah-langkah yang muncul dari adanya definisi yang luas dari hak atas kesehatan dalam pasal 12 ayat (1) sehingga dapat menggambarkan isi dari hak atas kesehatan tersebut.Bidan yang mengabdi tidaklah memberikan kesulitan bagi pasien-pasiennya yang sangat membutuhkan tenaga medis khususnya tenaga kebidanan. Berikanlah pelayanan-pelayanan yang memadai serta memberikan kenyamanan pada masyarakat itu sendiri, walau mereka berada dikalanagn ekonomi kelas bawah. Namun mereka juga memilik hak untuk sehat dan bereproduksi.3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKAhttp://www.lusa.web.id/hubungan-antar-manusia-human-relation/http://pemahamantentanghakasasimanusia.blogspot.com/http://www.organisasi.org/1970/01/pengertian-macam-dan-jenis-hak-asasi-manusia-ham-yang-berlaku-umum-global-pelajaran-ilmu-ppkn-pmp-indonesia.htmlhttp://arali2008.wordpress.com/2010/12/18/asia-ham-bidang-kesehatan/http://cerminanhatial-insan.blogspot.com/2012/06/ham-hubungan-antar-manusia.html1