MAKALAH PATOLOGI ANATOMI

15
MAKALAH PATOLOGI ANATOMI Tumor Otak dan Saraf Perifer Disusun oleh: Vitya R. Mardiah 0908113616 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU

Transcript of MAKALAH PATOLOGI ANATOMI

Page 1: MAKALAH PATOLOGI ANATOMI

MAKALAH PATOLOGI ANATOMI

Tumor Otak dan Saraf Perifer

Disusun oleh:

Vitya R. Mardiah

0908113616

F AK UL T AS K ED OK T ER AN

UN IV E RSIT A S RI AU

P EK AN B AR U

2010

Page 2: MAKALAH PATOLOGI ANATOMI

2

BAB I

TUMOR OTAK

Tumor otak termasuk ke dalam neoplasma sistem saraf pusat (SSP). Walaupun lesi histologis yang terlihat bersifat jinak, dapat menyebabkan kematian, karena penekanan pada struktur vital. Bahkan tumor otak primer yang secara histologis ganas jarang menyebar ke bagian tubuh lainnya. Pembahasan tumor otak ini akan dibatasi pada glioma (astrositoma, oligodendroglioma, dan ependimoma), tumor neuroektoderm primitif (meduloblastoma), dan meningioma.

1.1 Glioma

1.1.1 Astrositoma

Astrositoma adalah kelompok tumor SSP primer yang tersering. Astrositoma adalah sekelompok neoplasma heterogen yang berkisar dari lesi berbatas tegas tumbuh lambat seperti astrositoma pilositik hingga neoplasma infiltratif yang sangat ganas seperti glioblastoma multiforme.

1.1.1.1 Astrositoma Pilositik (WHO GRADE I)

Astrositoma pilositik biasanya berbatas cukup tegas. Tumor ini umumnya kistik dan mengandung nodul mural. Asal nama astrositoma pilositik adalah dari keberadaan astrosit dengan prosesus sel yang memanjang “seperti rambut”. Sering ditemukan daerah kistik, serat Rosenthal yang eosinofilik terang dan butir-butir eosinofilik kaya protein (badan granular eosinofilik).

Page 3: MAKALAH PATOLOGI ANATOMI

3

Gambar 1 Astrositoma Pilositik

Gambar 2 Serat Rosenthal (tanda panah hitam) Gambar 3 Badan Granular Eosinofilik

Page 4: MAKALAH PATOLOGI ANATOMI

4

1.1.1.2 Astrositoma Derajat Rendah (WHO GRADE II)

Secara histologi, sel-sel tumor berbentuk stelata dan spindel dengan prosesus sel seperti serat, atau terdapat sel dengan sitoplasma eosinofilik yang besar (astrositoma gemistositik).

Gambar 4 Astrositoma Gemistositik (tanda panah merah dan hijau)

Page 5: MAKALAH PATOLOGI ANATOMI

5

1.1.1.3 Glioblastoma Multiforme (WHO GRADE IV)

Secara mikroskopik, glioblastoma multiforme menunjukkan selularitas yang tinggi, terdapat anaplasia nuklear dan seluler yang merupakan tanda-tanda dari “multiforme”, mitosis, proliferasi mikrovaskular, dan daerah nekrosis.

1.1.2 Oligodendroglioma

Gambar 5 Anaplasia (tanda panah hitam)

Gambar 6 Proliferasi mikrovaskular (tanda panah hitam)

Gambar 7 Nekrosis (tanda panah hitam) dan pseudopalisade (tanda panah merah)

Page 6: MAKALAH PATOLOGI ANATOMI

6

Secara mikroskopis, oligodendroglioma klasik dibedakan oleh adanya sel infiltratif dengan nukleus bulat seragam, sering dikelilingi oleh halo jernih perinukleus. Sel neoplastik cenderung berkumpul di sekitar neuron asli, suatu fenomena yang dibuat sebagai satelitosis.

1.1.3 Ependimoma

Gambar 8 Sel dengan nukleus bulat seragam yang dikelilingi oleh halo jernih perinukleus (tanda panah hijau dan hitam)

Page 7: MAKALAH PATOLOGI ANATOMI

7

Gambaran mikroskopik, meskipun bervariasi, sering didominasi oleh sel panjang dengan prosesus menyebar di sekitar pembuluh darah (perivascular pseudorosette) atau lumen (ependimal rosette), ependimal rosette merupakan rekapitulasi struktur ependim normal.

1.2 Tumor Neuroektoderm Primitif (Meduloblastoma)

Gambar 9 Ependimal rosette (tanda panah kuning) dan perivascular pseudorosette (tanda panah hijau)

Gambar 10 Perivascular pseudorosette (tanda panah hitam)

Gambar 11 Ependimal rosette (tanda panah merah)

Page 8: MAKALAH PATOLOGI ANATOMI

8

Meduloblastoma adalah lesi serebelum yang terjadi dalam 2 dekade pertama kehidupan. Secara mikroskopis, meduloblastoma terdiri dari sel kecil primitif dengan sedikit sitoplasma. Sel neoplastik kadang membentuk rosette kecil, yang disebut rosette Homer Wright, disekitar inti fibrilar.

1.3 Meningioma

Gambar 12 Rosette Homer Wright (tanda panah orange)

Page 9: MAKALAH PATOLOGI ANATOMI

9

Berbagai pola mikroskopik mungkin ditemukan pada meningioma, tetapi biasanya terdapat rekapitulasi kumparan sel kompak yang terlihat pada araknoid mater normal. Tipe histologik yang umum adalah varian sinsitium (batas anatara satu sel dengan yang lainnya tidak jelas) dan fibroblastik (sel-sel tumor memanjang seperti fibroblas); neoplasma yang mengandung campuran dari kedua pola ini disebut meningioma transisional. Kalsifikasi, jika ada, biasanya mengambil bentuk granula kalsifikasi berlapis konsentris yang disebut badan psammoma.

Gambar 13 Menigioma Fibroblastik (daerah tengah yang dibatasi garis hitam)

Gambar 14 Meningioma Transisional. Gambaran histologik fibroblastik (tanda panah

hijau) dan sinsitium (tanda panah kuning)

Gambar 15 Badan psammoma (tanda panah coklat)

Page 10: MAKALAH PATOLOGI ANATOMI

10

BAB II

TUMOR SARAF PERIFER

Neoplasma saraf perifer berasal dari sel Schwann dan elemen lain seperti fibroblas. Dua neoplasma selubung perifer tersering adalah neurofibroma dan Schwannoma.

2.2 Neurofibroma

Secara mikroskopis, neurofibroma ditandai dengan berkas-berkas sel yang memanjang, halus, dan saling jalin dengan nukleus langsing bergelombang (sel spindle wavy). Akson asli biasanya bercampur dengan sel neoplastik dan tidak tergeser ke tepi. Berbagai kelainan degeneratif dapat ditemukan seperti hialinisasi vaskular dan makrofag kaya-lemak.

Gambar 16 Sel spindle wavy

Page 11: MAKALAH PATOLOGI ANATOMI

11

2.3 Schwannoma

Secara mikroskopis, schwannoma biasanya mengandung daerah sel gelendong yang terkemas rapat, yang disebut jaringan Antoni A, bercampur dengan region miksoid longgar yang disebut jaringan Antoni B. Di daerah yang lebih padat, nukleus sel membentuk pagar, dan disebut Badan Verocay.

Gambar 17 Jaringan Antoni A (daerah yang dibatasi garis hitam) dan jaringan Antoni B (daerah yang dibatasi garis

merah)

Gambar 18 Badan Verocay (tanda panah hitam)

Page 12: MAKALAH PATOLOGI ANATOMI

12

REFERENSI

Dhall G. Medulloblastoma. J Child Neurol 2009;24:1418-30.   PubMed

Neuropathology. 2008. http://www.neuropathologyweb.org/chapter7/chapter7bGliomas. Diakses pada tanggal 9 Desember 2010

Robbins, Cotran & Kumar. 2007. Buku Ajar Patologi Robbins. Jakarta: EGC.