Makalah Pap Smear
-
Upload
hendra-pajan -
Category
Documents
-
view
647 -
download
97
description
Transcript of Makalah Pap Smear
BAB I
PENDAHULUAN
Pap smear merupakan upaya pengambilan cairan dari mulut rahim untuk diteliti
adanya kelainan sel-sel sekitar leher rahim. Pada pemeriksaan ini, biasanya dapat ditentukan
apakah sel-sel di mulut rahim masih normal, berubah menuju kanker, atau telah menjadi sel
kanker. Selain itu inflamasi dan infeksi mulut rahim dapat ditentukan dari pemeriksaan
ini.1
Perubahan pada sel-sel biasanya memakan waktu sampai bertahun-tahun sebelum
sel-sel tadi berubah menjadi sel kanker. Selama jeda tersebut, pengobatan yang tepat akan
segera dapat menghentikan sel-sel yang abnormal sebelum berubah menjadi sel kanker. Sel-
sel yang abnormal dapat dideteksi kehadirannya dengan pap smear, sehingga semakin dini
sel-sel abnormal tadi terdeteksi, semakin rendahlah resiko seseorang menderita kanker leher
rahim.1,2
Kanker leher rahim merupakan kanker yang terjadi pada serviks uterus, suatu
daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk kearah rahim yang
terletak antara rahim dengan liang senggama. Kanker ini biasanya terjadi pada wanita
yang telah berumur, tetapi bukti statistik menunjukkan bahwa kanker leher rahim dapat
juga menyerang wanita yang berumur antara 20 sampai 30 tahun.1,2
Faktor pemicu atau resiko terjadinya kanker leher rahim yang terjadi pada wanita
meliputi usia pernikahan yang terlalu dini (kurang dari 18 tahun) atau memulai aktivitas
seksual pada usia muda, wanita yang merokok, kebersihan genetalia yang buruk,
wanita yang melahirkan lebih dari 3 kali, wanita dengan aktivitas seksual yang tinggi
dan sering berganti-ganti pasangan.1,2
1
Kondisi yang tersebut diatas akan mempengaruhi timbulnya infeksi menular
seksual (IMS) seperti clamidia, herpes, dan kondiloma akuminata, yang merupakan faktor
pemicu terjadinya kanker leher rahim. IMS dapat dideteksi keberadaanya dengan
pemeriksaan pap smear. Apabila ibu-ibu cukup mengetahui bahaya kanker leher
rahim dan manfaat pemeriksaan pap smear maka mereka akan menyadari pentingnya
melakukan deteksi dini untuk mengetahui ada tidaknya kanker leher rahim pada dirinya.1
Pada kenyataannya, masyarakat masih belum menyadari akan pentingnya
pemeriksaan pap smear secara dini, karena rendahnya tingkat pengetahuan dan
minimnya akses informasi kesehatan mengenai pemeriksaan pap smear. Sehingga angka
kejadian kanker leher rahim semakin meningkat dari tahun ke tahun.1
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pap Smear
Pemeriksaan sitologi vaginal yang teratur dan berkala dilakukan untuk kepentingan
diagnosis dini karsinoma servis uteri dan karsinoma uteri karena Papanicolau dalam tahun
1928 yang menganjurkan cara pemeriksaan ini, maka sekarang sudah lazim penggunaan
istilah Pap Smear. 3
Pap smear adalah upaya pengambilan cairan dari vagina untuk melihat kelainan sel
disekitar leher rahim. Tes Pap smear adalah suatu langkah skrining bukan pengobatan, oleh
karena itu semakin dini gejala awal penyakit kanker rahim diketahui, semakin mudah
pengobatan dan penanganannya.4
Pap smear adalah suatu pemeriksaan dengan cara mengusap leher rahim
atauscrapping, untuk mendapatkan sel-sel leher rahim untuk kemudian diperiksa. Pap smear
juga merupakan tes skrining untuk mendeteksi dini perubahan atau abnormalitas dalam
serviks sebelum sel-sel tersebut menjadi kanker, atau suatu metode pemeriksaan sel-sel yang
diambil dari leher rahim dan kemudian diperiksa dengan menggunakan mikroskop untuk
melihat perubahan-perubahan yang terjadi dari sel tersebut.1,5
B. Manfaat Pap Smear6
1) Evaluasi sitohormonal
Menentukan status hormonal seorang wanita, menentukan adanya gangguan
hormonal, menentukan ada tidaknya ovulasi pada kasus infertilitas, menentukan apakah
3
kehamilan muda terancam abortus, dan menilai ada tidaknya stimulasi estrogen pada
wanita yang telah melakukan ooforektomi atau mereka yang mendapatkan terapi estrogen
peroral.
2) Mendiagnosis peradangan
Peradangan pada vagina dan serviks pada umumnya dapat didiagnosis baik
peradangan akut maupun kronis sebahagian besar akan memberikan gambaran perubahan
sel yang khas pada sediaan apusan Pap sesuai dengan organisme penyebabnya.
3) Indetifikasi organisme penyebab peradangan
Pada umumnya organisme penyebab peradangan pada vagina dan serviks sulit
diidentifikasi dengan pulasan Pap, tetapi beberapa macam infeksi oleh kuman tertentu
menimbulkan perubahan sel yang khas pada sediaan apusan Pap sehingga berdasarkan
perubahan yang ada pada sel tersebut dapat diperkirakan organisme penyebabnya.
4) Mendiagnosa kelainan pra kanker (displasia) serviks dan kanker serviks dini atau
lanjut (karsinoma insitu/invasif)
Manfaat sitoligi apusan Pap yang paling banyak dikenal dn digunakan adalah
sebagai alat pemeriksaan untuk mendiagnosis lasi prakanker atau kanker serviks.
5) Memantau hasil terapi
Memahami hasil terapi kasus infertilitas atau gangguan endokrin terapi radiasi
pada kasus kanker serviks yang telah dioperasi atau diobati dengan radiasi, dan hasil
terapi lesi prakanker.
Selain itu pemeriksaan sitologi vagina dapat dipakai juga untuk secara tidak
langsung mengetahui fungsi hormonal karena pengaruh estrogen dan progesteron
menyebabkan perubahan-perubahan khas pada sel-sel selaput vagina.
4
Pemeriksaan sitologi dari cairan liang senggama dan cairan apa saja untuk
menetapkan secara dini kemungkinan adanya keganasan dikemukakan bahwa sel yang
lepas dapat dicat dan diperiksa untuk mendapatkan kemungkinan keganasan secara dini.
C. Indikasi Pemeriksaan Pap Smear6
Meskipun Pap smear tidak dengan sendirinya mencegah kanker, pemeriksaan ini
merupakan cara mendeteksi adanya perubahan yang bersifat pra kanker. Apabila kelainan ini
diterapi, kanker biasanya tidak akan berkembang. Sehingga dengan melakukan suatu Pap
smear dan berbagai lanjutan yang anda perlukan sebenarnya melakukan tindakan pencegahan
terhadap kanker. Alasan para wanita untuk tidak melakukan Pap smearbiasanya adalah
psikologis.
Ketakutan yang lain adalah kalau Pap smear akan menyatakan bahwa mereka
menderita kanker sehingga mereka lebih memilih tidak mengetahuinya dan menghindarinya
dan mereka secara salah menganggap bahwa kegunaan pemeriksaan Pap smear adalah tes
untuk kanker. Padahal tes tersebut adalah untuk melihat perubahan yang bersifat prakanker.
Akan tetapi, pada kejadian di sekolah yang remaja putrinya berkelompok masing-masing
enam orang ditanya. Mengapa anda memerlukan Pap smear, sebagian besar telah yakin
bahwa tes tersebut adalah untuk mendeteksi kanker. Hal ini mengkhawatirkan bukan saja
karena mereka telah mendapat informasi yang salah dan akan hidup dengan seseorang yang
pada akhirnya akan mengatakan pada mereka hal yang benar, tetapi juga karena banyak
wanita yang tidak menganggap diri mereka sendiri masuk dalam kelompok risiko terkena
kanker leher rahim. Gagasan yang salah tentang hal ini menjadikan tes tersebut tidak
berperanan penting bagi mereka sehingga menyakinkan mereka bahwa tes tersebut tidak
ditujukan bagi mereka dan oleh karena itu, mereka merasa tidak perlu melakukan tes tersebut.
Semua wanita berada pada risiko terkena kanker leher rahim sehingga merupakan alasan
mengapa Pap smear dilakukan.
5
Adapun golongan berisiko kanker serviks yang harus melakukan pemeriksaan Pap
smear adalah :
1) Wanita yang aktif secara seksual yaitu memiliki riwayat seksual pertama pada usia di
bawah 15 tahun, juga berisiko bila berhubungan dengan pria yang melakukan
hubungan seks dengan beberapa mitra seks atau berganti-ganti pasangan.
2) Wanita yang mengkonsumsi kantrasepsi oral dalam jangka panjang yaitu lebih dari 5
tahun dapat menimbulkan risiko relatif 1,53 kali. WHO (World Health Organization)
melaporkan risiko relatif pada pemakaian oral sebesar 1,19 kali dan meningkat sesuai
lamanya pemakaian.
3) Wanita yang merokok, karena bahan yang berasal dari tembakau yang dihisap seperti
nikotin yang masuk ke dalam tubuh bereaksi atau terangsang dan menimbulkan
infeksi virus dan konsentrasi nikotin pada getah serviks 56 kali lebih tinggi
dibandingkan dalam serum.
4) Wanita yang kurang mengkomsumsi bahan makanan yang mengandung bahan
antioksidan yang dapat mencegah kanker seperti sayuran yang berwarna hijau, wortel,
tomat, brokoli, kol, jeruk, anggur dan bawang.
D. Tata Cara Pelaksanaan Pap Smear4,6
Pemeriksaan apusan Pap merupakan suatu keharusan bagi wanita sebagai sarana
pencegahan dan deteksi dini kanker serviks yang seyogyanya dilaksanakan oleh setiap wanita
yang telah menikah dengan umur kurang lebih 65 tahun, bila dua kali pemeriksaan
apusan Pap smear terakhir negatif dan tidak mempunyai riwayat hasil pemeriksaan abnormal
sebelumnya. Departemen kesehatan menganjurkan bahwa semua wanita yang memiliki usia
20 – 60 tahun harus melakukan Pap smear paling tidak setiap lima tahun.
6
The British Medical Association Family Health Enccyclopedia menganjurkan bahwa
seorang wanita harus melakukan Pap smear dalam 6 bulan setelah pertama kali melakukan
hubungan seksual, dengan periksa Pap smear kedua 6-12 bulan setelah Pap smearpertama
(arena suatu perubahan kecil dapat menghilangkan suatu abnormalitas dalam suatu Pap
smear) dan hasil yang diberikan adalah normal pada selang waktu 3 tahunan selama masa
hidupnya. Para ahli di Maria Stopes Internasional menganjurkan agar kita melakukan Pap
smear setiap tahun meskipun itu tidak memungkinkan bagi NHSS (National Health
Surveillance System) untuk memberikan suatu pelayanan regular.
Pemeriksaan ini harus dilaksanakan secara berkala minimal satu tahun sekali
walaupun wanita itu tidak mempunyai keluhan pada organ saluran genital, karena kanker
serviks pada stadium dini biasanya tanpa keluhan dan dengan mata biasa tidak mungkin dapat
dideteksi. Pemeriksan skrining apusan Pap smear berkala, diharapkan dapat menemukan
kasus-kasus kanker serviks dini atau lesi pra kanker yang belum menimbulkan gejala secara
klinik, sehingga dapat dilakukan terapi secara tuntas.
1) Cara Pengambilan Cairan Untuk Pap smear
Bahan pemeriksanan apusan ;
(1) Sekret vaginal, diambil dengan menghapus dinding lateral vagina
sepertiga bagian atas.
(2) Sekret servikal (endoserviks), diambil dengan menghapus seluruh permukaan
serviks sekitar orifisium uteri eksternum (OUE).
(3) Sekret Endoservikal, sekret diambil dengan menghapus mukosa endoserviks dan
daerah squamo-columna jungtion.
(4) Sekret en dometrial, diambil dengan menghapus mukosa endometrium dalam
kavum uteri dengan alat khusus disebut sapu endometrium.
7
(5) Sekret forniks posterior, diambil dengan menghapus permukaan mukosa forniks
posterior vagina.
2) Cara pengambilan bahan apusan
(1) Sekret vaginal, diambil dengan menghapus dinding lateral vagina bagian atas
dengan spatula Ayre
(2) Sekret servikal, diambil dengan menghapus seluruh permukaan portio serviks
sekitar orifisium uteri eksternum (OUE)
(3) Sekret endoservikal, sekret diambil dengan menghapus permukaan
mukosa kanalis endoserviks dan daerah squamo – columnar junction dengan
bantuan alat pengambil bahan sediaan endoserviks yaitu kapas lidi
atau cytobrush.
(4) Sekret endometrial, menghapus permukaan mukosa endometrium, dengan alat
khusus disebut sapu endometrium.
3) Cara Fiksasi Apusan
(1) Cara basah
Setelah sediaan selesai dibuat, sewaktu sekret masih segar, masukkan segera
kedalam alcohol 95% setelah difiksasi 30 menit, sediaan diangkat dan dikeringkan
atau dapat dikirim dalam keadaan cairan fiksasi dalam botol.
(2) Cara kering
Setelah sediaan selesai dibuat sewaktu sekret masih segar semprotkan hair
spray pada kaca objek dengan jarak kurang lebih 10 – 15 cm, sebanyak 2 kali sampai
4 kali, keringkan dengan membiarkannya diudara terbuka selama 5 – 10 menit,
setelah kering maka sediaan siap dikirim ke laboratorim sitologi.
Syarat utama cairan yang akan diambil adalah tidak boleh bercampur dengan
cairan lain yang dapat mengganggu pemeriksaannya.
8
Adapun syarat-syaratnya sebagai berikut:
(1) Cairan yang akan akan diambil dibagian luar genitalia, dibiarkan sebagaimana
adanya, jangan dicuci sekalipun berbau.
(2) Cairan liang senggama, jangan dicuci menjelang pengambilan bahannya. Jangan
melakukan hubungan seks sedikitnya tiga hari dan tidak boleh dalam keadaan
menstruasi.
(3) Sekret vaginal harus benar-benar berasal dari dinding lateral vagina sepertiga
bagian atas.
Dalam diagnostik tumor ganas dari laboratorium diperoleh hasil menurut klasifikasi
Papanicolau :
Kelas I berarti negatif
Kelas II berarti ada sel atipik, akan tetapi tidak mencurigakan
Kelas III berarti ada sel atipik dicurigai keganasan
Kelas IV berarti ada kemungkinan tumor ganas
Kelas V berarti jelas tumor ganas
9
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Pap smear adalah sebuah langkah pengujian medis untuk mendeteksi ada tidaknya
gangguan pada leher rahim, biasa berkaitan perihal kanker serviks pada wanita. Adapun
wilayah kewanitaan yang diperiksa meliputi sel-sel dari leher rahim hingga panggul.
Langkah tes pap smear memberikan fakta medis keberadaan virus papiloma yang
notabene adalah virus yang bertanggung jawab menyebabkan kanker serviks.
Pap smear memberikan anda kesempatan untuk melakukan deteksi dini (early
detection) dan mengambil langkah yang dibutuhkan sebelum terlampau parah.
Para dokter menyarankan para wanita yang setidaknya berusia 21 tahun, yang sudah
menikah atau sudah aktif berhubungan seksual untuk melakukan tes pap smear, karena
biasanya pada usia tersebut alat reproduksi pada wanita telah berkembang sempurna.
Hal ini boleh dilakukan lebih awal jika ada riwayat kanker serviks dari ibu, seusai
menjalani transplansi organ, kemoterapi dan/atau bila memiliki gaya hidup sering berganti
pasangan.
Kanker serviks memang dapat ditularkan melalui hubungan seksual, tapi bukan berarti
orang-orang yang belum pernah berhubungan seksual tidak akan terkena kanker serviks.
Kanker serviks dapat terjadi pada setiap wanita.
Pap smear merupakan langkah awal deteksi sekaligus langkah pencegahan dini bagi
penyakit kanker serviks sebelum semakin parah.
10
B. SARAN
Bagi wanita berumur 20-70 tahun yang sudah menikah lebih baik meluangkan waktu
secara rutin misalnya setahun sekali atau sampai dua kali untuk melakukan pemeriksaan
Pap Smear sebagai deteksi dini kanker serviks.
Perlu juga bagi para wanita yang sudah memiliki 3 anak atau lebih untuk konsultasi ke
dokter ahli kandungan dan melakukan pemeriksaan Pap Smear.
Setia pada pasangan dan memakai kondom jika berhubungan seksual untuk perlindungan.
Bagi wanita yang sudah menopause lebih baik kontrol ke dokter ahli kandungan untuk
deteksi dini.
Pemerintah dan instansi keseheatan harus lebih memperhatikan pengetahuan dan
kepedulian masyarakat tentang pentingnya deteksi dini kanker rahim melalui pemeriksaan
Pap Smear.
Penyuluhan tentang pemeriksaan Pap Smear harus lebih digencarkan.
11
DAFTAR PUSTAKA
1. Dewanto D. Pap Smear. Mei 2009. Dikutip dari: http://meetdoctor.com/article/pap-
smear
2. Mukhlis, Ramli, dkk. 2005. Deteksi Dini Kanker. Jakarta : Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
3. Rachmawati L. Pap Smear. April 2013. Dikutip dari:
http://id.wikipedia.org/wiki/Pap_smear
4. Candranita M, I.B.G. Fajar Manuaba, I.B.G Manuaba. Gawat darurat obstetri
ginekologi sosail untuk profesi bidan. Jakarta : EGC. 2008
5. Ali B. Menopause dan andropause. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, 2003
6. Evennett, K. Surya S (editor). Pap Smear : Apa yang perlu anda ketahui? Jakarta :
Arcan; 2003.
12