Makalah PA

50
DAFTAR GAMBAR Schwanoma Meningioma 1

Transcript of Makalah PA

Page 1: Makalah PA

DAFTAR GAMBAR

Schwanoma

Meningioma

1

Page 2: Makalah PA

Astrositoma

Globlastoma Multiformis

2

Page 3: Makalah PA

SCHWANNOMA

Pengertian

Schwannoma adalah tumor yang sangat homogen, hanya terdiri dari sel

Schwann. Schwannoma berasal dari sel Schwann, yang merupakan bagian

pembentuk mielin saraf tengkorak dan saraf perifer lainnya. Tumor ini biasanya

jinak. Mereka bisa timbul dari saraf kranial. Ketika mereka membentuk tumor dari

saraf kranial yang bertanggung jawab untuk keseimbangan dekat otak kecil,

mereka disebut Schwannoma vestibular atau neuromas akustik. Mereka juga

mungkin timbul dari saraf tulang belakang setelah mereka telah meninggalkan

sumsum tulang belakang. Schwannoma membuat sekitar 9% dari semua tumor

SSP. 

Sel-sel tumor selalu tinggal di luar saraf, tetapi tumor itu sendiri baik dapat

mendorong saraf samping dan / atau melawan struktur tulang (sehingga mungkin

menyebabkan kerusakan).Schwannoma relatif lambat tumbuh. Untuk alasan yang

belum dipahami, Schwannoma sebagian besar jinak dan kurang dari 1% menjadi

ganas, merosot menjadi suatu bentuk kanker yang dikenal

sebagai neurofibrosarcoma.

Gejala

Karena Schwannoma akustik menyebabkan kerusakan pada serat-serat

saraf iritasi, telinga bagian dalam dan telinga lain yang berhubungan dengan

gejala yang umum. Schwannoma juga dapat mempengaruhi saraf lainnya, dan

gejala yang dialami berkaitan dengan saraf tertentu yang terlibat.

Gejala umum diantaranya adalah:

Kesulitan pendengaran di satu sisi

Pusing  atau vertigo

Sakit kepala

3

Page 4: Makalah PA

Mati rasa di wajah

Dering di telinga (tinnitus)

Dalam beberapa kasus, schwannoma dapat menghasilkan gejala yang juga dapat

menunjukkan kondisi yang serius atau berpotensi mengancam nyawa,beberapa

gejalanya adalah:

Kebingungan atau kehilangan kesadaran bahkan untuk sesaat

Kesulitan berbicara

Kelemahan otot atau mati rasa pada satu sisi tubuh

Kelumpuhan atau ketidakmampuan untuk menggerakkan bagian tubuh,

seperti wajah, lengan atau kaki.

 

Penanganan

Pengobatan tumor dengan pembedahan

Solusi bedah adalah pengobatan tumor Schwannoma yang biasa diambil. Karena

Schwannoma mengenai syaraf, dibutuhkan ahli syaraf berpengalaman untuk

terlibat dalam pembedahan. Saat berhadapan dengan Schwannoma, serat syaraf

turut terlibat, yang artinya akan menjadi masalah seumur hidup apabila serat itu

terpotong atau rusak. Setelah pembedahan, pasien biasanya akan mengalami

disfungsi syaraf seperti merasa kebas dan terasa ditusuk-tusuk.

Bedah Gamma Knife

Jika Schwannoma berukuran cukup besar, pembedah bisa memilih metode

Gamma Knife atau pengobatan dengan radiasi yang difokuskan pada tumor.

Metode ini bisa menjadi pengobatan tumor tunggal ataupun menjadi pendahulu

sebelum pembedahan. Tumor yang lebih kecil lebih mudah diangkat dan

risikonya tidak terlalu tinggi.

Pengawasan setelah pengobatan tumor

4

Page 5: Makalah PA

Pengawasan ketat oleh dokter merupakan solusi terbaik setelah proses pengobatan

tumor. Jika tumor tidak menyebabkan gejala-gejala apapun, tidak ada tanda-tanda

menjadi ganas dan si pasien dan dokternya merasa nyaman dengan hasil yang

dirasakan, tumor tetaplah harus diawasi secara berkala untuk memastikan tidak

ada efek samping yang membahayakan bagi si pasien.

Meski demikian, penderita tumor Schwannoma yang memiliki kondisi kesehatan

yang memprihatinkan tidak disarankan untuk menempuh pengobatan tumor

dengan pembedahan. Dalam kasus ini, radiasi bisa dilakukan untuk

menyingkirkan tumor dan menekan gejala-gejala terkait penyakit ini. Dan tentu

saja harus selalu di bawah pengawasan dokter.

Pemeriksaan Radiologi

Schwannoma dapat dilihat menggunakan myelografi, tetapi standar

patokannya adalah MRI. Schwannoma menunjukkan gambaran isointense pada

gambaran T1, hiperintense pada gambaran T2, dan enhanced dengan kontras

gadolinium.

Pemulihan

Wilayah dapat digunakan untuk aktivitas ringan selama dua minggu pertama

setelah operasi. Lembut rentang-of-gerakan latihan didorong. Dressing oklusif

memungkinkan Anda untuk mandi segera setelah operasi. Setelah tiga hari

berpakaian ini dihapus. Di bawahnya adalah stiker steril kecil pada luka yang

tersisa di tempat sampai Anda melihat dokter bedah Anda tentang satu minggu

setelah operasi. Anda dapat mandi dengan stiker. Hasil Patologi biasanya siap tiga

sampai lima hari kerja setelah operasi. Anda dapat kembali ke pekerjaan ringan

dalam minggu pertama atau kedua, tergantung pada kondisi spesifik Anda dan

deskripsi pekerjaan. Resolusi kelemahan pra operasi dan mati rasa mungkin

memakan waktu berminggu-minggu sampai berbulan-bulan terjadi, tergantung

5

Page 6: Makalah PA

pada berapa lama Anda memilikinya sebelum operasi. Mulai dua minggu setelah

operasi, terapi fisik yang diresepkan sesuai kebutuhan

MENINGIOMA

Pengertian

Meningioma pertama kali dinamai oleh Harvey Cushing pada tahun 1922.

Saat itu digambarkan meningioma merupakan suatu tumor yang berasal dari sel

meningen. Dapat terjadi intrakranial dan pada kanal spinal. Pada umumnya

meningioma ditemukan pada permukaan otak, bahkan pada dasar tengkorak.

Meningioma dapat ditemukan intraventrikel atau intraoseus, tapi sangat jarang.

Meningioma ditemukan pada sekitar 15% tumor primer otak dan 25% dari tumor

medulla spinalis. Angka mortalitas pada meningioma sebesar 6 %. Meningioma

biasanya ditemukan pada usia 20 – 60 tahun, tapi walaupun jarang dapat juga

ditemukan pada anak-anak, yaitu sekitar 2 % dari tumor otak anak. Lebih sering

ditemukan pada wanita dengan perbandingan pria: wanita adalah 1: 4 Sembilan

puluh persen ditemukan supratentorial (parasagital, sphenoid ridge, pl.

olfactorius/planum sphenoid dan juxtasellar), 8%-10% ditemukan pada

infratentorial (paling sering pada cerebellopontine angle) dan ditempat lain 1%-

2% (intraventrikel, sinus paranasal).Meningioma multiple adalah suatu kondisi

dimana pada pasien ditemukan lebih dari 1 meningioma pada beberapa lokasi

dalam intrakranial. Insidens meningioma multiple intrakranial antara 1%-10%.

Meningioma predominasi pada perempuan, terutama pada lesi yang terbentuk

pada medula spinalis. Hal ini mungkin berkaitan dengan keberadaan reseptor

progresteron di sel meningotel dan respons trofik terhadap hormon tersebut.

Frekuensi tumor ini juga meningkat pada pasien dengan neurofibromatosis ( NF)

tipe 2, tumor biasanya multiple. Pada pasien dengan NF tipe 2, serta pada

sejumlah kasus meningioma sporadik, gen NF2 dan produknya, merlin

6

Page 7: Makalah PA

menghilang. NF2 terletak di 22q11, dan hilangnya gen ini mungkin berkaitan

dengan hilangnya sebagian atau seluruh kromosom 22.

Etiologi

Para ahli tidak memastikan apa penyebab tumor meningioma, namun

beberapa teori telah diteliti dan sebagian besar menyetujui bahwa kromoson yang

jelek yang meyebabkan timbulnya meningioma. Para peneliti sedang mempelajari

beberapa teori tentang kemungkinan asal usul meningioma. Di antara 40% dan

80% dari meningiomas berisi kromosom 22 yang abnormal pada lokus gen

neurofibromatosis 2 (NF2). NF2 merupakan gen supresor tumor pada 22Q12,

ditemukan tidak aktif pada 40% meningioma sporadik. Pasien dengan NF2 dan

beberapa non-NF2 sindrom familial yang lain dapat berkembang menjadi

meningioma multiple, dan sering terjadi pada usia muda. Disamping itu, deplesi

gen yang lain juga berhubungan dengan pertumbuhan meningioma .

Anatomi

Meningen adalah suatu selaput jaringan ikat yang membungkus

enchepalon dan medulla spinalis. Terdiri dari duramater, arachnoid dan piamater,

yang letaknya berurutan dari superficial ke profunda. Bersama-sama,araknoid dan

piamater disebut leptomening.

Duramater terdiri dari jaringan fibrous yang kuat, berwarna putih, terdiri

dari lamina meningialis dan lamina endostealis. Pada medulla spinalis lamina

endostealis melekat erat pada dinding kanalis vertebralis, menjadi endosteum

(periosteum), sehingga di antara lamina meningialis dan lamina endostealis

terdapat spatium extraduralis (spatium epiduralis) yang berisi jaringan ikat

longgar, lemak dan pleksus venosus. Antara dura mater dan archnoid terdapat

spatium subdurale yang berisi cairan limfe. Pada enchepalon lamina endostealis

melekat erat pada permukaan interior kranium, terutama pada sutura, basis krania

7

Page 8: Makalah PA

dan tepi foramen occipitale magnum. Lamina meningialis mempunyai permukaan

yang licin dan dilapisi oleh suatu lapisan sel, dan membentuk empat buah septa,

yaitu:

1. Falx cerebri

2. Tentorium cerebella

3. Falx cerebella

4. Diaphragm sellae

Arachnoid bersama-sama dengan pia mater disebut leptomeningens. Kedua

lapisan ini dihubungkan satu sama lain oleh trabekula arachnoideae. Arachniod

adalah suatu selubung tipis, membentuk spatium subdurale dengan dura mater.

Antara archnoid dan pia mater terdapat spatium subarachnoideum yang berisi

liquor cerebrospinalis. Arachnoid yang membungkus basis serebri berbentuk tebal

sedangkan yang membungkus facies superior cerebri tipis dan transparant.

Arachnoid membentuk tonjolan-tonjolan kecil disebut granulation arachnoidea,

masuk kedalam sinus venosus, terutama sinus sagitallis superior.

Lapisan disebelah profunda, meluas ke dalam gyrus cerebri dan diantara

folia cerebri. Membentuk tela chorioidea venticuli. Dibentuk oleh serabut-serabut

reticularis dan elastic, ditutupi oleh pembuluh-pembuluh darah cerebral. Pia

terdiri dari lapisan sel mesodermal tipis seperti endothelium. Berlawanan dengan

arachnoid, membrane ini ini menutupi semua permukaan otak dan medulla

spinalis.

Patofisiologi

Seperti banyak kasus neoplasma lainnya, masih banyak hal yang belum

diketahui dari meningioma. Tumor otak yang tergolong jinak ini secara

histopatologis berasal dari sel pembungkus arakhnoid (arakhnoid cap cells) yang

mengalami granulasi dan perubahan bentuk. Patofisiologi terjadinya meningioma

sampai saat ini masih belum jelas. Kaskade eikosanoid diduga memainkan

peranan dalam tumorogenesis dan perkembangan edema peritumoral.

8

Page 9: Makalah PA

Klasifikasi

WHO mengembangkan sistem klasifikasi untuk beberapa tumor yang telah

diketahui, termasuk meningioma. Tumor diklasifikasikan melalui tipe sel dan

derajat pada hasil biopsi yang dilihat di bawah mikroskop. Penatalaksanaannya

pun berbeda-beda di tiap derajatnya.

Grade I

Meningioma tumbuh dengan lambat, jika tumor tidak menimbulkan gejala,

mungkin pertumbuhannya sangat baik jika diobservasi dengan MRI secara

periodik. Jika tumor semakin berkembang, maka pada akhirnya dapat

menimbulkan gejala, kemudian penatalaksanaan bedah dapat direkomendasikan.

Kebanyakan meningioma grade I diterapi dengan tindakan bedah dan observasi

yang berkelanjutan.

Grade II

Meningioma grade II disebut juga meningioma atypical. Jenis ini tumbuh lebih

cepat dibandingkan dengan grade I dan juga mempunyai angka kekambuhan yang

lebih tinggi. Pembedahan adalah penatalaksanaan awal pada tipe ini. Meningioma

grade II biasanya membutuhkan terapi radiasi setelah pembedahan.

Grade III

Meningioma berkembang dengan sangat agresif dan disebut meningioma

malignan atau meningioma anaplastik. Meningioma malignan terhitung kurang

dari 1 % dari seluruh kejadian meningioma. Pembedahan adalah penatalaksanaan

yang pertama untuk grade III diikuti dengan terapi radiasi. Jika terjadi rekurensi

tumor, dapat dilakukan kemoterapi.

Diagnosa

Gejala meningioma dapat bersifat umum (disebabkan oleh tekanan tumor

pada otak dan medulla spinalis) atau bisa bersifat khusus (disebabkan oleh

terganggunya fungsi normal dari bagian khusus dari otak atau tekanan pada

9

Page 10: Makalah PA

nervus atau pembuluh darah). Secara umum, meningioma tidak bisa didiagnosa

pada gejala awal.

Gejala umumnya seperti :

Sakit kepala

Perubahan mental

Kejang

Mual muntah

Perubahan visus, misalnya pandangan kabur.

Gejala dapat pula spesifik terhadap lokasi tumor :

Meningioma falx dan parasagittal : nyeri tungkai

Meningioma Convexitas : kejang, sakit kepala, defisit neurologis

fokal, perubahan status mental

Meningioma Sphenoid : kurangnya sensibilitas wajah, gangguan

lapangan pandang, kebutaan, dan penglihatan ganda.

Meningioma Olfactorius : kurangnya kepekaan penciuman, masalah

visus.

Meningioma fossa posterior : nyeri tajam pada wajah, mati rasa, dan spasme

otot-otot wajah, berkurangnya pendengaran, gangguan menelan, gangguan gaya

berjalan,

Meningioma suprasellar : pembengkakan diskus optikus, masalah

visus

Spinal meningioma : nyeri punggung, nyeri dada dan lengan

Meningioma Intraorbital : penurunan visus, penonjolan bola mata

Meningioma Intraventrikular : perubahan mental, sakit kepala, pusing

Pemeriksaan Radiologi

10

Page 11: Makalah PA

Pemeriksaan foto polos kepala sebagai penunjang penyaki meningioma

masih memiliki derajat kepercayaan yang tinggi. Gambaran yang sering terlihat

plak yang hyperostosis, dan bentuk sphenoid , dan pterion.

Kalsifikasi tanpa adanya tumor pada foto polos kepala dapat menunjukkan

hasil false-negatif pada meningioma. Banyak pasien dengan meningioma otak

dapat ditegakkan secara langsung dengan menggunakan CT atau MRI.

a. Foto Polos Otak

Hiperostosis adalah salah satu gambaran mayor dari meningioma pada foto polos.

Foto polos diindikasikan untuk tumor pada meninx. Tampak erosi tulang dan

dekstruksi sinus sphenoidales, kalsifikasi dan lesi litik pada tulang tengkorak.

Pembesaran pembuluh darah meninx menggambarkan dilatasi arteri meninx yang

mensuplai darah ke tumor. Kalsifikasi terdapat pada 20-25% kasus dapat bersifat

fokal maupun difus.

b. Computed Tomography (CT scan)

CT-scan kontras dan CT-scan tanpa kontras memperlihatkan paling banyak

meningioma. Tampak gambaran isodense hingga hiperdense pada foto sebelum

kontras, dan gambaran peningkatan densitas yang homogen pada foto kontras.

Tumor juga memberikan gambaran komponen kistik dan kalsifikasi pada

beberapa kasus. Udem peritumoral dapat terlihat dengan jelas. Perdarahan dan

cairan intratumoral sampai akumulasi cairan dapat terlihat.

CT-scan memiliki kelebihan untuk menggambarkan meningioma. Invasi

sepanjang dura serebri sering muncul akibat provokasi dari respon osteoblas, yang

menyebabkan hiperostosis.8 Gambaran CT-scan paling baik untuk menunjukkan

kalsifikasi dari meningioma; dapat dilihat pada gambar-gambar berikut. The CT

nature of the calcification may be nodular, fine and punctate, or dense. Penelitian

histologi membuktikan bahwa proses kalsifikasi > 45% adalah meningioma.

c. Magnetic Resonance Imaging (MRI)

MRI merupakan pencitraan yang sangat baik digunakan untuk mengevaluasi

meningioma. MRI memperlihatkan lesi berupa massa, dengan gejala tergantung

11

Page 12: Makalah PA

pada lokasi tumor berada.9 Kelebihan MRI dalam memberikan gambaran

meningioma adalah resolusi 3 dimensi. Kemampuan MRI untuk membedakan tipe

dari jaringan ikat, kemampuan multiplanar, dan rekonstruksi 3D. MRI dapat

memperlihatkan vaskularisasi tumor, pembesaran arteri, dan invasi sinus venos,

dan hubungan antara tumor dengan dengan sekeliilingnya.Kelebihan lain dapat

melihat area juxtasellar dan fossa posterior dan kadang dapat menunjukkan

hubungan penyebaran penyakit melalui CSF. Kemampuan multiplanar adalah

kemampuan untuk memvisualisasikan kontak tumor dengan meningen, kapsul

tumor, dan kontras pada meningeal dapat memperjelas tumor.

d. Ultrasonografi (USG)

Ultrasonografi dapat memberikan gambaran lokasi dari intratumoral hemorrhage,

perubahan kista yang terdapat di bagian dalam dan luar massa tumor, kalsifikasi,

invasi parenkim oleh meningioma malignan, dan massa lobus atau multi lobules

yang hanya dapat digambarkan dengan ultrasonografi.

e. Angiografi

Umumnya meningioma merupakan tumor vascular. Dan dapat menimbulkan

gambaran “spoke wheel appearance”. Selanjutnya arteri dan kapiler

memperlihatkan gambaran vascular yang homogen dan prominen yang disebut

dengan mother and law phenomenon.

Epidemiologi dan Insidensi

Tumor ini mewakili 20% dari semua neoplasma intrakranial dan 12 % dari

semua tumor medulla spinalis. Meningioma biasanya jinak, tetapi bisa kambuh

setelah diangkat. Tumor ini lebih sering ditemukan pada wanita dan biasanya

muncul pada usia 40-60 tahun, tetapi tidak tertutup kemungkinan muncul pada

masa kanak-kanak atau pada usia yang lebih lanjut.Paling banyak meningioma

tergolong jinak (benign) dan 10 % malignan. Meningioma malignant dapat terjadi

pada wanita dan laki-laki,meningioma benign lebih banyak terjadi pada wanita.

12

Page 13: Makalah PA

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan meningioma tergantung dari lokasi dan ukuran tumor itu

sendiri. Terapi meningioma masih menempatkan reseksi operatif sebagai pilihan

pertama. Beberapa faktor yang mempengaruhi operasi removal massa tumor ini

antara lain lokasi tumor, ukuran dan konsistensi, vaskularisasi dan pengaruh

terhadap sel saraf, dan pada kasus rekurensi, riwayat operasi sebelumnya dan atau

radioterapi. Lebih jauh lagi, rencana operasi dan tujuannya berubah berdasarkan

faktor resiko, pola, dan rekurensi tumor. Tindakan operasi tidak hanya

mengangkat seluruh tumor tetapi juga termasuk dura, jaringan lunak, dan tulang

untuk menurunkan kejadian rekurensi.

Radioterapi

Penggunaan external beam irradiation pada meningioma semakin banyak

dipakai untuk terapi. External beam irradiation dengan 4500-6000 cGy

dilaporkan efektif untuk melanjutkan terapi operasi meningioma reseksi subtotal,

kasus-kasus rekurensi baik yang didahului dengan operasi sebelumnya ataupun

tidak. Pada kasus meningioma yang tidak dapat dioperasi karena lokasi yang sulit,

keadaan pasien yang buruk, atau pada pasien yang menolak dilakukan operasi,

external beam irradiation masih belum menunjukkan keefektifitasannya. Teori

terakhir menyatakan terapi external beam irradiation tampaknya akan efektif pada

kasus meningioma yang agresif (atyppical, malignan), tetapi informasi yang

mendukung teori ini belum banyak dikemukakan.

Efektifitas dosis yang lebih tinggi dari radioterapi harus dengan

pertimbangan komplikasi yang ditimbulkan terutama pada meningioma. Saraf

optikus sangat rentan mengalami kerusakan akibat radioterapi. Komplikasi lain

yang dapat ditimbulkan berupa insufisiensi pituitari ataupun nekrosis akibat

radioterapi 12.

13

Page 14: Makalah PA

Radiasi Stereotaktik

Terapi radiasi tumor menggunakan stereotaktik pertama kali diperkenalkan pada

tahun 1960an menggunakan alat Harvard proton beam. Setelah itu penggunaan

stereotaktik radioterapi ini semakin banyak dilakukan untuk meningioma. Sumber

energi yang digunakan didapat melalui teknik yang bervariasi, yang paling sering

digunakan adalah sinar foton yang berasal dari Co gamma (gamma knife) atau

linear accelerators (LINAC) dan partikel berat (proton, ion helium) dari

cyclotrons. Semua teknik radioterapi dengan stereotaktik ini dapat mengurangi

komplikasi, terutama pada lesi dengan diameter kurang dari 2,5 cm 12. Steiner

dan koleganya menganalisa pasien meningioma yang diterapi dengan gamma

knife dan diobservasi selama 5 tahun. Mereka menemukan sekitar 88%

pertumbuhan tumor ternyata dapat dikontrol. Kondziolka dan kawan-kawan

memperhitungkan pengontrolan pertumbuhan tumor dalam 2 tahun pada 96 %

kasus. Baru-baru ini peneliti yang sama melakukan studi dengan sampel 99 pasien

yang diikuti selama 5 hingga 10 tahun dan didapatkan pengontrolan pertumbuhan

tumor sekitar 93 % kasus dengan 61 % massa tumor mengecil. Kejadian defisit

neurologis baru pada pasien yang diterapi dengan stereotaktik tersebut

kejadiannya sekitar 5 %.

Kemoterapi

Modalitas kemoterapi dengan regimen antineoplasma masih belum banyak

diketahui efikasinya untuk terapi meningioma jinak maupun maligna. Kemoterapi

sebagai terapi ajuvan untuk rekuren meningioma atipikal atau jinak baru sedikit

sekali diaplikasikan pada pasien, tetapi terapi menggunakan regimen kemoterapi

(baik intravena atau intraarterial cis-platinum, decarbazine (DTIC) dan

adriamycin) menunjukkan hasil yang kurang memuaskan (DeMonte dan Yung),

walaupun regimen tersebut efektifitasnya sangat baik pada tumor jaringan lunak.

Laporan dari Chamberlin pemberian terapi kombinasi menggunakan

cyclophosphamide, adriamycin, dan vincristine dapat memperbaiki angka harapan

hidup dengan rata-rata sekitar 5,3 tahun. Pemberian obat kemoterapi lain seperti

hydroxyurea sedang dalam penelitian. Pertumbuhan sel pada meningioma

14

Page 15: Makalah PA

dihambat pada fase S dari siklus sel dan menginduksi apoptosis dari beberapa sel

dengan pemberian hydroxyurea. Dan dilaporkan pada satu kasus pemberian

hydroxyurea ini memberikan efek pada pasien-pasien dengan rekurensi dan

meningioma yang tidak dapat direseksi. Pemberian Alfainterferon dilaporkan

dapat memperpanjang waktu terjadinya rekurensi pada kasus meningioma yang

agresif. Dilaporkan juga terapi ini kurang menimbulkon toksisitas dibanding

pemberian dengan kemoterapi.

Prognosis

Pada umumnya prognosa meningioma adalah baik, karena pengangkatan

tumor yang sempurna akan memberikan penyembuhan yang permanen. Pada

orang dewasa snrvivalnya relatif lebih tinggi dibandingkan pada anak-anak,

dilaporkan survival rate lima tahun adalah 75%. Pada anak-anak lebih agresif,

perubahan menjadi keganasan lebih besar dan tumor dapat menjadi sangat besar.

Pada penyelidikan pengarang-pengarang barat lebih dari 10% meningioma akan

mengalami keganasan dan kekambuhannya tinggi.

Sejak 18 tahun meningioma dipandang sebagai tumor jinak, dan bila

letaknya mudah dapat diangkat seluruhnya. Degenerasi keganasan tampak bila

ada invasi dan kerusakan tulang tumor tidak berkapsul pada saat operasi invasi

pada jaringan otak. Angka kematian (mortalitas) meningioma sebelum operasi

jarang dilaporkan, dengan kemajuan teknik dan pengalaman operasi para ahli

bedah maka angka kematian post operasi makin kecil. Diperkirakan angka

kematian post operasi selama lima tahun (1942–1946) adalah 7,9% dan (1957–

1966) adalah8,5%. Sebab-sebab kematian menurut laporan-laporan yang

terdahulu yaitu perdarahan dan edema otak.

15

Page 16: Makalah PA

ASTROCYTOMA

Pengertian

Astrocytoma adalah neoplasma otak. berasal dari jenis tertentu glial-sel:

sel-sel otak berbentuk bintang yang disebut astrosit. Tumor jenis ini biasanya

tidak menyebar di luar otak dan tulang belakang dan biasanya tidak

mempengaruhi organ tubuh lainnya. Astrocytoma adalah glioma yang paling

umum, dan dapat terjadi di sebagian besar otak dan kadang-kadang di sumsum

tulang belakang. Astrocytoma berasal dari sel yang disebut astrosit dan yang

paling sering ditemukan di bagian utama dari otak, otak besar. Dalam

Astrocytoma secara luas terbagai menjadi dua kelas:

Astrocytoma dengan zona infiltrasi yang sempit (kebanyakan tumor

invasif, misalnya, astrocytoma pilocytic, astrocytoma sel subependymal raksasa,

xanthoastrocytoma pleomorfik), yang sering jelas terlihat pada imaging

diagnostik

Astrocytoma dengan zona infiltrasi difus (misalnya, astrocytoma ringan,

astrocytoma anaplastik, glioblastoma), dengan berbagai macam gambaran,

termasuk kemampuan untuk muncul di setiap lokasi pada SSP, tetapi dengan

preferensi untuk belahan otak, mereka biasanya terjadi pada orang dewasa, dan

kecenderungan intrinsik untuk maju ke kelas yang lebih maju.

Orang dapat menderita Astrocytoma pada semua jenis usia, jenis low

grade lebih sering ditemukan pada anak-anak atau orang dewasa muda, grade

yang lebih tinggi lebih sering pada orang dewasa. Astrocytoma di dasar otak yang

lebih umum pada orang muda.

Etiologi

Penyebab Astrositoma hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti,

walaupun telah banyak penyelidikan yang dilakukan. Adapun faktor-faktor yang

perlu ditinjau, yaitu :

16

Page 17: Makalah PA

1. Herediter

Riwayat tumor otak dalam satu anggota keluarga jarang ditemukan kecuali

pada meningioma, astrositoma dan neurofibroma dapat dijumpai pada

anggota-anggota sekeluarga. Sklerosis tuberose atau penyakit Sturge-Weber

yang dapat dianggap sebagai manifestasi pertumbuhan baru, memperlihatkan

faktor familial yang jelas. Selain jenis-jenis neoplasma tersebut tidak ada

bukti-buakti yang kuat untuk memikirkan adanya faktor-faktor hereditas yang

kuat pada neoplasma.

2. Sisa-sisa Sel Embrional (Embryonic Cell Rest)

Bangunan-bangunan embrional berkembang menjadi bangunan-bangunan

yang mempunyai morfologi dan fungsi yang terintegrasi dalam tubuh. Tetapi

ada kalanya sebagian dari bangunan embrional tertinggal dalam tubuh,

menjadi ganas dan merusak bangunan di sekitarnya. Perkembangan abnormal

itu dapat terjadi pada kraniofaringioma, teratoma intrakranial dan kordoma.

3. Radiasi

Jaringan dalam sistem saraf pusat peka terhadap radiasi dan dapat mengalami

perubahan degenerasi, namun belum ada bukti radiasi dapat memicu

terjadinya suatu glioma. Pernah dilaporkan bahwa meningioma terjadi setelah

timbulnya suatu radiasi.

4. Substansi-substansi Karsinogenik

Penyelidikan tentang substansi karsinogen sudah lama dan luas dilakukan.

Kini telah diakui bahwa ada substansi yang karsinogenik seperti

methylcholanthrone, nitroso-ethyl-urea. Ini berdasarkan percobaan yang

dilakukan pada hewan.

17

Page 18: Makalah PA

Klasifikasi

Astrositoma, secara umum dan yang paling banyak dipakai, menurut World

Health Organization dibagi didalam beberapa tipe dan grade:

1. Astrositoma Pilositik (Grade I)

Tumbuh lambat dan jarang menyebar ke jaringan disekitarnya. Tumor ini

biasa terjadi pada anak-anak dan dewasa muda. Mereka dapat disembuhkan

secara tuntas dan memuaskan. Namun demikian, apabila mereka menyerang

pada tempat yang sukar dijangkau, masih dapat mengancam hidup.

2. Astrositoma Difusa (Grade II)

Tumbuh lambat, namun menyebar ke jaringan sekitarnya. Beberapa dapat

berlanjut ke tahap berikutnya. Kebanyakan terjadi pada dewasa muda.

3. Astrositoma Anaplastik (Grade III)

Sering disebut sebagai astrositoma maligna. Tumbuh dengan cepat dan

menyebar ke jaringan sekitarnya. Sel-sel tumornya terlihat berbeda dibanding

dengan sel-sel yang normal. Rata-rata pasien yang menderita tumor jenis ini

berumur 41 tahun.

4. Gliobastoma multiforme (Grade IV)

Tumbuh dan menyebar secara agresif. Sel-selnya sangat berbeda dari yang

normal. Menyerang pada orang dewasa berumur antara 45 sampai 70 tahun.

Tumor ini merupakan salah satu tumor otak primer dengan prognosis yang

sangat buruk.

Grade I dan II juga dikenal sebagai Astrositoma berdifrensiasi baik (Well

differentiated astrocytomas).

18

Page 19: Makalah PA

Patofisiologi

Efek regional Astrocytoma adalah kompresi, invasi, dan perusakan

parenkim otak. Arteri dan vena hipoksia, kompetisi untuk nutrisi, pelepasan

produk akhir metabolik (misalnya, radikal bebas, elektrolit diubah,

neurotransmiter), dan melepaskan dan rekrutmen mediator seluler (misalnya,

sitokin) mengganggu fungsi parenkim normal. Peningkatan tekanan intrakranial

(ICP) yang timbul dari efek massa langsung, peningkatan volume darah, cairan

atau meningkat volume (CSF) serebrospinal dapat memediasi sequelae klinis

sekunder. Tanda-tanda neurologis dan gejala yang timbul terjadi akibat gangguan

Astrocytoma dari fungsi SSP. Defisit neurologis Focal (misalnya, kelemahan,

kelumpuhan, defisit sensorik, palsies saraf kranial) dan kejang merupakan

berbagai karakteristik dipengaruhi oleh lokalisasi lesi.

Infiltrasi Astrocytoma low grade tumbuh lambat dibandingkan dengan

jenis yang ganas. waktu pertumbuhan untuk Astrocytoma low grade diperkirakan

4 kali dari Astrocytoma anaplastik.

Untuk pasien dengan Astrocytoma anaplastik, 3 tingkat pertumbuhan dan

interval antara timbulnya gejala dan diagnosis adalah penengah antara

Astrocytoma grade rendah dan glioblastomas. Meskipun sangat bervariasi,

interval rata-rata sekitar 1,5-2 tahun antara timbulnya gejala dan diagnosis sering

dilaporkan. Dibandingkan dengan lesi derajat rendah, kejang kurang umum di

antara pasien dengan Astrocytoma anaplastik. gejala awal penyajian paling sering

adalah sakit kepala, status mental depresi, dan defisit neurologis fokal.

Prosedur Diagnostik.

a. Computed Tomography (CT)- scan

1. Astrositoma Gradasi Rendah :

19

Page 20: Makalah PA

Dapat memperlihatkan gambaran hipodens dengan bentuk yang ireguler dan

tepinya bergerigi. Astrositoma yang lain ber bentuk bulat atau oval dengan tepi

yang tegas yang

dapat disertai dengan kista. Adanya tumor kistik akan lebih nyata bila

ditemukan fluid level di dalam lesi atau adanya kebocoran kontras media ke

dalam tumornya. Kalsifikasi tampak pada 81% dan efek masa tampak pada

50%. Enhancement terlihat pada 50%, biasanya merata dan tidak tajam.

2. Astrositoma Anaplastik :

CT polos, tampak sebagai gambaran hipodens atau densitas campuran yang

heterogen. Enhancement media kontras tampak pada 78%, dapat berupa

gambaran lesi yang homogen, noduler atau pola cincin yang kompleks.

3. Glioblastoma Multiforme:

Gambaran CT bervariasi, hal ini merefleksikan gambaran patologinya yang

heterogen. Pola yang khas, lesi berdensitas campuran yang heterogen atau

hipodens, yang pada pemeriksaan paseakontras menunjukkan bentuk yang

ireguler dengan pola enhancement cincin yang ketebalannya bervariasi, dan

biasanya ada efek masa. Adanya penebalan dan pelebaran dari septum

pelusidum yang tampak path enhanced sean sangat spesifik untuk neoplasma

intraaksial. Hal ini tampak pada glioma dan metastasis tetapi tidak tampak pada

meningioma atau adenoma hipofisis.

b. Magnetic Resonance Imaging (MRI)

MRI Scan dengan penampakan tumor pada potongan axial dan sagital ialah

metode pilihan pada kasus-kasus curiga astrositoma. MRI memberikan garis batas

tumor lebih akurat dibandingkan dengan CT Scan, dan MRI Scan yang teratur

dapat dilakukan sebagai follow up pasca penatalaksanaan. Dengan CT Scan,

Astrositoma biasanya terlihat sebagai daerah dengan peningkatan densitas dan

menunjukkan peningkatan setelah penginfusan dari bahan kontras. Pergeseran

20

Page 21: Makalah PA

struktur-struktur garis tengah dan penipisan daripada dinding ventrikel lateralis di

sisi tumor dapat terlihat.

Diagnosis Diferensial

Tanda khas glioma berupa lesi yang bentuknya ireguler, berdensitas heterogen

dengan enhancement cincin yang tebalnya bervariasi biasanya dapat dibedakan

dari suatu meningioma yang bentuknya lebih reguler dan densitasnya lebih

homogen (pada pemeriksaan dengan media kontras).

Bila lesinya tunggal, tidak selalu dapat dibedakan antara glioma dari metastasis,

limfoma atau sarkoma.Pada beberapa kasus, pola CT dari infark serebri dapat

menyerupai suatu glioma. Bila di ferensiasinya tidak dapat dibuat pada CT polos,

ulangan CT dapat dilakukan 7- 10 hari kemudian.

Hal-hal penting dalam diagnosis diferensial suatu infark adalah : bentuknya

reguler dibatasi vaskuler, efek masa kurang dibanding dengan glioma. Pada

umumnya menyebabkan gyral enhancement dan jarang menunjukkan

enhancement noduler atau cincin tipis di bagian perifernya.

Penatalaksanaan

Umumnya, perawatan pasien dengan tumor otak terutama diarahkan oleh

seorang ahli saraf atau spesialis di neurooncology. Tidak ada standar diterima

pengobatan untuk astrocytoma rendah kadar atau anaplastik. Keputusan mengenai

intervensi operasi dan penggunaan kemoterapi dan terapi radiasi umumnya terbaik

dibuat oleh pendekatan tim, termasuk masukan dari ahli bedah saraf terlibat,

onkologi radiasi, dan onkologi medis atau ahli saraf.

Biasanya, Astrocytoma anaplastik diperlakukan dengan operasi, radioterapi, dan

temozolomide adjuvan. Beberapa praktisi menambahkan temozolomide

bersamaan, meskipun tidak ada data dari percobaan terkontrol ada untuk

mendukung temozolomide.

21

Page 22: Makalah PA

Astrocytoma Anaplastik biasanya lebih responsif terhadap kemoterapi daripada

glioblastomas. Untuk Astrocytoma anaplastik berulang sebelumnya diobati

dengan nitrosoureas, temozolomide menunjukkan tingkat respons 35%, dan

dibandingkan dengan terapi dengan tingkat respons yang lebih rendah,

temozolomide memberikan tingkat kelangsungan hidup meningkat 6-bulan (46%

vs 31%) . Beberapa manfaat kelangsungan hidup yang lebih kecil telah

ditunjukkan dengan BCNU ajuvan.

Pengobatan Astrocytoma tingkat rendah masih lebih kontroversial. Peran reseksi

bedah maksimal, waktu radioterapi, dan peran, waktu, dan agen yang tepat

kemoterapi tidak jelas. Kontroversi karena kurangnya data yang kuat ini

diperparah oleh usia yang relatif muda dari pasien, sejarah yang relatif lamban

dari Astrocytoma tingkat rendah, dan morbiditas terkait dengan interventions.

Pasien dengan astrocytoma dan riwayat kejang harus menerima terapi

antikonvulsan dengan pemantauan konsentrasi obat dalam aliran darah.

Penggunaan antikonvulsan astrocytoma profilaktik pada pasien tanpa riwayat

kejang telah dilaporkan tetapi masih kontroversial.

Penggunaan kortikosteroid seperti dexamethasone, peningkatan hasil yang cepat

pada kebanyakan pasien sekunder pada pengurangan efek massa tumor. Serentak

untuk profilaksis ulkus gastrointestinal harus diresepkan dengan administrasi

kortikosteroid.

Glioma batang otak: tumor batang otak account untuk 10-20% dari semua tumor

SSP dalam populasi anak-anak, biasanya didiagnosis antara usia 7-9. Meskipun

banyak skema klasifikasi ada, pengobatan dan prognosis untuk glioma batang

otak biasanya tergantung pada apakah tumor difus atau fokal.

Diffuse glioma batang otak membentuk 58-75% dari semua tumor otak, biasanya

timbul di pons, dan noncircumscribed pada MRI. Mereka sering Astrocytoma

berhubung dgn urat saraf ganas (WHO grade III atau IV), yang menyusup di

sepanjang saluran materi putih ke dalam otak tengah dan talamus dan memiliki

program cepat progresif dan fatal.

o presentasi klinis tumor ini sering melibatkan ataksia, tanda-tanda cerebellar, dan

saluran panjang signs. Ketika bukti klinis dan radiografi menunjukkan glioma

22

Page 23: Makalah PA

batang otak difus, biopsi pemanfaatannya terbatas sebagai histologi tumor tidak

sering mengubah treatment.

o Tidak ada manfaat reseksi bedah telah menunjukkan, sebagian besar disebabkan

oleh kefasihan daerah dan menyebar dan sifat agresif dari tumor. Kortikosteroid

dapat memberikan manfaat sementara dengan pengurangan edema. Iradiasi telah

terbukti memberikan perbaikan klinis sementara dan kadang-kadang bekerja, tapi

sebuah fase percobaan III besar menunjukkan tidak ada benefit. Bahkan dengan

terapi radiasi, 1-tahun survival telah terbukti 35-46%, dan 3 tahun kelangsungan

hidup 11 -17% . Kemoterapi juga kadang-kadang used. Tidak ada pengobatan,

bagaimanapun, telah terbukti dapat menyembuhkan atau memperpanjang

kelangsungan hidup pada pasien, dan radiasi kemoterapi nekrosis dan efek

samping dapat menjadi signifikan. pengiriman Konveksi-disempurnakan

kemoterapi menawarkan salah satu jalan potensial untuk meningkatkan prognosis

pasien, dan penelitian sedang berlangsung.

Glioma batang otak Focal biasanya WHO grade I atau II, baik terbatas pada MRI

dengan kontras peningkatan variabel, lebih sering ditemukan pada medula dan

otak tengah dan memiliki prognosis yang jauh lebih baik daripada glioma batang

otak difus. Pembedahan seringkali merupakan pengobatan utama untuk glioma

batang otak focal serta punggung glioma batang otak exophytic, meskipun

keputusan untuk mengoperasikan, pendekatan bedah, dan tingkat reseksi

tergantung pada lokasi, faktor pasien, dan penilaian dokter bedah. hidrosefalus

obstruktif adalah umum, biasanya dirawat dengan prosedur yang terpisah, baik

endoskopik ketiga ventriculostomy atau paralel placement.

Tindakan Bedah

Peranan pembedahan pada pasien dengan astrocytoma adalah (1) untuk

menghapus atau debulk tumor dan (2) untuk menyediakan jaringan untuk

diagnosis histologis, memungkinkan menyesuaikan terapi ajuvan dan penilaian

prognosis.41 stereotactic Biopsi adalah metode yang aman dan sederhana untuk

menetapkan diagnosis jaringan. Penggunaan biopsi stereotactic dapat dibatasi oleh

23

Page 24: Makalah PA

sampling error dan risiko perdarahan intraserebral biopsi-induced. Pengalihan

CSF oleh drain ventrikular eksternal (EVD) atau shunt ventriculoperitoneal (VPS)

mungkin diperlukan untuk mengurangi ICP sebagai bagian dari manajemen

nonoperative atau sebelum terapi bedah definitif jika hidrosefalus hadir.

Reseksi Total astrocytoma sering tidak mungkin karena tumor sering

menyerang ke daerah fasih dari otak dan infiltrasi tumor menunjukkan bahwa

hanya terdeteksi pada skala mikroskopis. Oleh karena itu, reseksi bedah hanya

memberikan manfaat kelangsungan hidup lebih baik dan diagnosis histologis

tumor daripada menawarkan obat. Namun, kraniotomi untuk reseksi tumor dapat

dilakukan dengan aman dan umumnya dilakukan dengan sengaja menyebabkan

cedera neurologis paling mungkin untuk pasien. reseksi Lengkap (> 98%

berdasarkan volumetrik MRI) telah ditunjukkan untuk meningkatkan

kelangsungan hidup rata-rata dibandingkan dengan reseksi subtotal (13 vs 8,8 mo)

GLIOBLASTOMA MULTIFORMIS

Pengertian

Glioblastoma multiforma (GBM) adalah tumor otak yang kadang-kadang

disebut artrositoma derajat tinggi atau kelas IV, yang tumbuh dengan cepat,

menyerang jaringan di dekatnya, dan mengandung sel-sel yang sangat ganas.

Glioblastoma adalah sebuah tumor sistem saraf pusat yang terbentuk dari glial

jaringan otak dan sumsum tulang belakang dan sel sel yang terlihat sangat berbeda

dengan jaringan yang normal.Glioblastoma biasanya terjadi pada orang dewasa

dan mempengaruhi otak dari pada sumsum tulang belakang. Glioblastoma adalah

tumor brain yang sangat agresif type primer.52% dari kasus parenchym tumor dan

20% semua tumor intracranial.Glioblastoma terjadi dari 2-3 kasus per 100.000

orang di Amerika Utara dan Eropa. Menurut the WHO classification of the tumors

of the central nervous system. 

24

Page 25: Makalah PA

Nama standart untuk tumor ini adalah Glioblastoma, ada dua varian yaitu : giant

cell glioblastoma and gliosarcoma .

Gejalanya biasanya kejang,muntah, nyeri kepala dan hemiparese.

Diagnosis jika dilihat dengan modalitas MRI maka akan terlihat ring-enhancing

lesions,seperti gb yang diatas.Gambar MRI diatas terlihat jelas ring enhancment

saat T1W post contrast.saat kita spectroscopy akan nampak metabolisme cholin

sangat tinggi.

Nampak pada gambar kanan bawah terlihat rasio cholin dan creatin yang tinggi. Menunjukkan agresifitas yang tinggi.

Ada juga nampak tampilan yang tidak spesific sebagai lainnya seperti abses, abses, metastasis, tumefactive multiple sclerosis,

Glioblastoma sering terjadi pada laki2 walaupun alasanya belum jelas, biasanya tumor ini sangat sporadis tanpa kecenderungan genetik

Tumor intrakranial sering diuraikan sebagai 'jinak' dan 'ganas', namun istilah

ini tidak dapat langsung dibandingkan dengan tumor yang terjadi ekstrakranial:

Tumor intrakranial jinak mempunyai efek membinasakan karena ia berkembang

25

Page 26: Makalah PA

didalam rongga tengkorak yang berdinding kaku. Astrositoma jinak bisa

menginfiltrasi jaringan otak secara luas hingga mencegah untuk pengangkatan

total, atau mengisi daerah neurologis yang kritis yang bahkan mencegah

pengangkatan parsial sekalipun. Tumor intrakranial ganas berarti pertumbuhan

yang cepat, diferensiasi yang buruk, selularitas yang bertambah, mitosis,

nekrosis dan proliferasi vaskuler. Namun metastasis kedaerah ekstrakranial jarang

terjadi.

Tanda dan Gejala

Meskipun gejala umum dari penyakit ini

termasuk kejang , mual dan muntah , sakit kepala , dan hemiparesis , gejala yang

paling umum tunggal adalah memori kepribadian, progresif, atau defisit

neurologis karena sementara dan lobus frontal terlibat. Jenis gejala yang

dihasilkan sangat tergantung pada lokasi tumor, lebih dari pada sifat patologis

nya. Tumor dapat mulai memproduksi gejala dengan cepat, tapi kadang-kadang

merupakan kondisi asimtomatik sampai mencapai ukuran yang sangat besar.

Penyebab

Untuk alasan yang tidak diketahui, GBM terjadi lebih umum pada laki-

laki. Tumor glioblastoma Kebanyakan tampaknya sporadis, tanpa predisposisi

genetik . Tidak ada link telah ditemukan antara glioblastoma

dan merokok , konsumsi daging sembuh , ataumedan elektromagnetik. Bukti

untuk virus penyebab telah ditemukan,

kemungkinan SV40  atau sitomegalovirus.  Ada juga tampaknya menjadi link

kecil antara radiasi pengion dan glioblastoma. Beberapa juga percaya bahwa

mungkin ada hubungan antara polyvinyl chloride (yang umum digunakan dalam

konstruksi) dan glioblastoma. Pada 2006, analisis link kanker otak untuk

memimpin paparan di tempat kerja. Ada juga asosiasi dari insiden tumor otak

26

Page 27: Makalah PA

dan malaria , menunjukkan bahwa anopheles nyamuk, pembawa malaria, dapat

menularkan virus atau agen lainnya yang dapat menyebabkan glioblastoma. 

Faktor risiko lain meliputi: 

Sex: laki-laki (sedikit lebih sering terjadi pada pria daripada wanita)

Umur: lebih dari 50 tahun

Etnis: Kaukasia, Asia

Memiliki kelas rendah astrocytoma (tumor otak), yang sering, dengan

waktu yang cukup, berkembang menjadi tumor kelas yang lebih tinggi

Memiliki salah satu kelainan genetik berikut dikaitkan dengan

peningkatan insiden glioma:

Neurofibromatosis

Tuberous sclerosis

Von Hippel-Lindau penyakit

Li-Fraumeni sindrom

Turcot sindrom

Diagnosis

Bila dilihat dengan MRI , glioblastomas sering muncul sebagai cincin

meningkatkan lesi. Penampilan tidak spesifik, namun, seperti lesi lainnya

seperti abses , metastasis , multiple sclerosis tumefactive , dan entitas lain

mungkin memiliki penampilan yang serupa. Diagnosis definitif dari GBM diduga

pada CT atau MRI memerlukan biopsi stereotactic atau kraniotomi dengan reseksi

tumor dan konfirmasi patologis. Karena kelas tumor didasarkan pada bagian yang

paling ganas dari tumor, biopsi atau reseksi subtotal tumor dapat menyebabkan

27

Page 28: Makalah PA

undergrading lesi. Pencitraan aliran darah tumor menggunakan perfusi konsentrasi

MRI dan pengukuran metabolit tumor dengan MR spektroskopi dapat menambah

nilai dengan standar MRI dalam diagnosis glioblastoma, tetapi patologi tetap

standar emas.

Pengobatan

Hal ini sangat sulit untuk mengobati glioblastoma karena faktor rumit

beberapa:

Sel-sel tumor sangat resisten terhadap terapi konvensional

Otak adalah rentan terhadap kerusakan akibat terapi konvensional

Otak memiliki kapasitas yang sangat terbatas untuk memperbaiki dirinya

sendiri

Banyak obat tidak bisa melintasi penghalang darah-otak untuk bertindak

pada tumor

Pengobatan tumor otak primer dan metastase otak terdiri dari terapi baik gejala

dan paliatif.

Terapi simtomatik

Pengobatan suportif berfokus pada meringankan gejala dan meningkatkan fungsi

neurologis pasien. Para agen pendukung utama

adalah antikonvulsan dan kortikosteroid .

Secara historis, sekitar 90% pasien dengan glioblastoma menjalani

perawatan antikonvulsan, meskipun telah memperkirakan bahwa hanya

sekitar 40% dari pasien memerlukan perawatan ini. Baru-baru ini, telah

direkomendasikan bahwa ahli bedah saraf tidak mengelola antikonvulsan

profilaksis, dan harus menunggu sampai kejang terjadi sebelum

meresepkan obat ini. Mereka yang menerima fenitoin bersamaan dengan

28

Page 29: Makalah PA

radiasi mungkin memiliki reaksi kulit yang serius seperti eritema

multiformis dan sindrom Stevens-Johnson .

Kortikosteroid, biasanya deksametason diberikan 4 sampai 8 mg setiap 4

sampai 6 jam, dapat mengurangi edema peritumoral (melalui penataan

penghalang darah-otak), mengurangi efek massa dan menurunkan tekanan

intrakranial, dengan penurunan sakit kepala atau mengantuk.

Bedah

Pembedahan adalah tahap pertama pengobatan glioblastoma. Sebuah tumor GBM

rata-rata mengandung 10 11 sel, yang rata-rata berkurang menjadi 10 9 sel setelah

operasi (pengurangan 99%). Hal ini digunakan untuk mengambil bagian untuk

diagnosis patologis, untuk menghapus beberapa gejala dari sebuah massa besar

menekan otak, untuk menghilangkan penyakit sebelum resistensi sekunder untuk

radioterapi dan kemoterapi, dan untuk memperpanjang kelangsungan hidup.

Tingkat yang lebih besar dari pengangkatan tumor, semakin baik. Penghapusan

dari 98% atau lebih dari tumor telah dikaitkan dengan waktu lebih lama sehat

daripada jika kurang dari 98% dari tumor dihapus.  Kemungkinan hampir lengkap

penghapusan awal tumor dapat sangat meningkat jika operasi dipandu oleh

pewarna fluorescent yang dikenal sebagai 5-aminolevulinic acid .  GBM sel

secara luas infiltrasi melalui otak saat diagnosis, dan sebagainya meskipun

"reseksi total" dari semua tumor yang jelas, kebanyakan orang dengan GBM

kemudian mengembangkan tumor berulang baik dekat tempat asal atau lebih jauh

"lesi satelit" di dalam otak. Modalitas lainnya, termasuk radiasi, digunakan setelah

operasi dalam upaya untuk menekan dan memperlambat penyakit berulang.

Radioterapi

Setelah operasi, radioterapi adalah andalan pengobatan untuk orang dengan

glioblastoma. Sebuah uji klinis penting yang dilakukan pada awal tahun 1970

menunjukkan bahwa di antara 303 pasien GBM acak terapi radiasi atau

nonradiation, mereka yang menerima radiasi memiliki hidup rata-rata lebih dari

29

Page 30: Makalah PA

dua kali lipat mereka yang tidak. Penelitian klinis selanjutnya telah berusaha

untuk membangun tulang punggung operasi diikuti dengan radiasi. Rata-

rata, radioterapi setelah operasi dapat mengurangi ukuran tumor hingga

10 7 sel. Radioterapi seluruh otak tidak membaik jika dibandingkan dengan

radioterapi tiga-dimensi yang lebih tepat dan terarah konformal.  Sebuah dosis

radiasi total 60-65 Gy telah ditemukan untuk menjadi optimal untuk pengobatan. 

Tumor GBM dikenal mengandung zona jaringan menunjukkan hipoksia

(medis) yang sangat resisten terhadap radioterapi. Berbagai pendekatan untuk

radiosensitizers kemoterapi telah dikejar dengan keberhasilan yang terbatas

sampai saat ini. Pendekatan penelitian baru yang saat ini sedang dipelajari,

termasuk penyelidikan praklinis dan klinis ke dalam penggunaan senyawa-difusi

meningkatkan oksigen seperti natrium crocetinate trans (TSC) sebagai

radiosensitizers dan percobaan klinis saat ini sedang berlangsung.

Boron neutron capture therapy telah diuji sebagai pengobatan alternatif untuk

glioblastoma tetapi tidak umum digunakan.

30

Page 31: Makalah PA

KESIMPULAN

Schwannoma

Schwannoma merupakan tumor yang berasal dari bagian sel saraf. Pada dasarnya

merupakan tumor jinak, tumor ini seringkali memiliki pertumbuhan yang lambat

dan baru terdeteksi ketika ukurannya telah menimbulkan gejala seperti penurunan

pendengaran, tinitus dan kehilangan keseimbangan. Nama lain nya adalah

Neuroma Akustik.

Meningioma

Meningioma intrakranial merupakan tumor intrakranial kedua yang tersering

disamping glioma, perjalananya sangat lambat dan lebih sering didapatkan pada

wanita pada usia 50 – 60 th. Diduga sebagai penyebabnya adalah trauma,

kehamilan dan virus. Lokalisasi tersering didaerah supra tentorial di para sagital.

Permulaan sampai timbul gejala-gejala rata-rata 26 bulan. Gejala-gejala umum

seperti tumor intrakranial disertai gejala-gejala fokal tergantung lokalisasi dari

tumor. Diagnosa dibuat berdasarkan pemeriksaan tumor intracranial pada

umumnya, yaitu dibuat berdasarkan pemeriksaan klinik , E.E.G., x-foto

tengkorak, angiografi, PEG atau ventrikulografi. Diagnosa banding seringkali

menyerupai insuffisiensi serebral sementara dan berulang-ulang,infark otak,

chronic  subdural hematoma, perdarahan sub archnoid dan meningitis.serosa.

Pengobatan dengan operasi, drainage ventrikel, penutupan vaskuler, pembesaran

lapangan operasi. Prognosa pada umumnya baik, survival rate lima tahun adalah

75%. Angka kematian : diperkirakan post operasi selama lima tahun (1942 –

1946) adalah 7,9% dan (1957 – 1966) adalah 8,5%.

31

Page 32: Makalah PA

Astrositoma

Astrositoma terjadi pada semua usia, tersering antara 40-60 tahun. Perbandingan

kejadian astrositoma antara pria dan wanita adalah 2 : 1. Tumor otak ini

merupakan tipe tumor otak yang paling banyak ditemukan pada anak-anak

maupun pada orang-orang yang berumur antara 20 sampai 40 tahun. Walaupun

berkembang lambat, namun bukan merupakan tumor jinak karena kualitas dan

lokasinya yang bersifat invasif didalam ruang tulang calvarium. Astrositoma

anaplastik dapat ditemukan pada pasien berumur antara 30 sampai 50 tahun

dengan jumlah yang meningkat dan glioblastoma multiforme, bentuk astrositoma

yang paling ganas, diderita oleh pasien yang kebanyakan berumur 50 tahun keatas

namun dapat menyerang segala umur

Etiologi nya bisa dari Herediter, Sisa embrional, Radiasi, Substansi-substansi

Kaddiogenik

Glioblastoma Multiformis

Glioma sebagai "terminator" dengan  harapan hidup sekitar satu tahun, perlu

mendapat perhatian besar dalam menanggulanginya. Beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi peningkatan proses apoptosis dan penghambatan angiogenesis

diharapkan dapat  mencegah pertumbuhan glioma. Dengan mengetahui lebih rinci

jalur dan komponen yang berperan dalam kedua proses tersebut pada tumor,

khususnya glioma,  diharapkan dapat digunakan untuk mengendali dan mencegah

pertumbuhan..

32

Page 33: Makalah PA

DAFTAR PUSTAKA

Yusup FXEG. Histopatologi Tumor Otak. 1992. Diumduh dari

http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/09HistopatologiTumorOtak077.pdf/

09HistopatologiTumorOtak077.html

Mardjono M, Sidharta P. Dalam: Neurologi klinis dasar. : Fakultas Kedokteran

Universtas Indonesia; 2003. Hal 393-4.

FKUI, Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta : Media Gesapius

33