Makalah Klp Jurnal Pa Udi

23
“ SISTEM ENDOKRIN” ”ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM (GAKY) (Studi di Desa Sejati Kecamatan Camplong Kabupaten Sampang)” O L E H KELOMPOK III MUTMAINNAH LESTALUHU NURHAYANI RADIHI HAPSA WATIHELUW NURAINI MARUAPEY FITRIA NAHUMARURY MARTHA SIAHAY RUMIYATI SAIFA IBRAHIM RISAL SAMSU

Transcript of Makalah Klp Jurnal Pa Udi

Page 1: Makalah Klp Jurnal Pa Udi

“ SISTEM ENDOKRIN”

”ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN

GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM (GAKY)

(Studi di Desa Sejati Kecamatan Camplong Kabupaten

Sampang)”

O

L

E

H

KELOMPOK III

MUTMAINNAH LESTALUHU NURHAYANI RADIHI

HAPSA WATIHELUW NURAINI MARUAPEY

FITRIA NAHUMARURY MARTHA SIAHAY

RUMIYATI SAIFA IBRAHIM

RISAL SAMSU

STIKES MALUKU HUSADA

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

Tahun 2013

Page 2: Makalah Klp Jurnal Pa Udi

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN

GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM (GAKY)

(Studi di Desa Sejati Kecamatan Camplong Kabupaten

Sampang)

ABSTRACT

Salah satu dari empat masalah nutrisi di Indonesia adalah kekurangan yodium. Kekurangan

yodium adalah sekumpulan gejala yang mana terjadi karena kurangnya unsur-unsur atau zat-zat

yodium secara kontinyu dan dalam waktu yang lama. Yodium diperlukan bagi setiap orang,

khususnya selama masa pertumbuhan dari janin, bayi dan anak belasan tahun.

Kekurangan yodium akan menyebabkan terganggunya pertumbuhan fisik dan rendahnya tingkat

inteligensi sehingga kwalitas sumber daya manusia menjadi sangat buruk. Penelitian ini

bertujuan untuk menganalisa factor-faktor yang mana berhubungan dengan kekurangan yodium

di desa sejati kecamatan camplong kabupaten sampang. Ini adalah sebuah survey analisis kasus

control dengan menggunakan pendekatan peninjauan kembali. Populasinya adalah ibu-ibu yang

mempunyai anak-anak yang menderita kekurangan yodium (70 kasus) dan yang mempunyai

anak-anak yang tidak menderita kekurangan yodium (70) sebagai grup control. Mereka diambil

dalam tingkatan-tingkatan yang sebanding secara random/acak. Pengumpulan data dilakukan

dalam bentuk questionare, wawancara, observasi/pengamatan dan tes garam.

Analisa data dilakukan dalam bentuk tes statistic kemunduran logistic. Berdasarkan hasil

penelitian 0.05, dapat disimpulkan bahwa tidak ada korelasi antara pengetahuan, tingkah laku,

tindakan dan makanan yang bisa menyebabkan gondok yang dikonsumsi oleh keluarga dari

kelompok kasus dan dari grup control. 94,3 % keluarga tidak memiliki pengetahuan tentang

hubungan garam yodium dengan kekurangan yodium, sikap 52,85 % setuju dan tindakan 87,85

% dari keluarga yang salah dalam menyimpan dan menggunakan garam yodium dan 53,6 %

keluarga jarang mengkonsumsi zat yang dapat menyebabkan gondok. 68,2 % orang-orang

penting tidak memiliki pengetahuan tentang hubungan garam-garam yodium dengan kekurangan

yodium, sikap 90,9 % orang-orang penting setuju, 70 % penjual garam tidak memiliki

pengetahuan tentang garam-garam yodium, 70 % setuju untuk garam-garam yodium. 51,42 %

keluarga di desa sejati mengkonsumsi garam yodium setiap hari. 77,77 % garam yodium di desa

sejati berkualitas cukup baik.

Page 3: Makalah Klp Jurnal Pa Udi

Saran : Bimbingan dan anjuran kesehatan secara kontinyu tentang garam-garam yodium perlu

ditingkatkan sehingga dapat menurunkan tingkat kekurangan yodium secara merata di desa sejati

kecamatan camplong kabupaten sampan.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Tujuan Pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kemampuan hidup

sehat bagi setiap penduduk dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal serta berupaya untuk

menciptakan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas. Oleh sebab itu sebagai sasaran

pembangunan masyarakat berhak memperoleh derajat kesehatan yang setinggi&tingginya. Edisi

Khusus Hari Kesehatan Nasional, November 2010ISSN: 2086-3098Jurnal Penelitian Kesehatan

Suara Forikes 44 Salah satu masalah kesehatan yang sampai saat ini diprioritaskan oleh

pemerintah adalah masalah pangan dan gizi, mengingat masalah pangan dan gizi merupakan hal

yang bersifat kompleks dan menyentuh kebutuhan dasar serta menyangkut hak asasi manusia

sehingga memerlukan perhatian yang serius penanganannya. Di Indonesia dan negara

berkembang lainnya masalah gizi utama didominasi oleh masalah Kurang Energi Protein (KEP),

Anemi Gizi Besi (AGB), Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), dan Kurang Vitamin

A (KVA). Status gizi masyarakat dapat diamati dari prevalensi keempat masalah penting tersebut

(Supariasa, 2001). GAKY merupakan masalah yang serius mengingat dampak secara langsung

maupun tidak langsung sangatmempengaruhi kelangsungan hidup dan kualitas sumber daya

manusia yang mencakup, aspek perkembangan kecerdasan, aspek perkembangan sosial, dan

aspek perkembangan ekonomi. Perkembangan selanjutnya istilah defisiensi yodium yang dahulu

diidentikkan dengan Gondok Endemik dan Kretin diganti dengan istilah GAKY

(Djokomoeljanto, 1996). Dampak GAKY akan menghambat tujuan pembangunan nasional

karena berkaitan dengan penurunan kualitas sumber daya manusia. Berdasarkan data UNDP

tahun 2007 Human Development Index(HDI) Indonesia berada pada urutan 108 dari 177 negara,

termasuk pada negara dengan level medium Human Development Index. Dampak negatif dari

GAKY terhadap kelangsungan hidup manusia dapat terjadi mulai dari dalam kandungan hingga

pada orang dewasa, jika dampak ini terjadi sejak masih dalam kandungan maka akan berisiko

antara lain terjadinya keguguran(abortus), lahir mati, cacat bawaan,. Untuk mencegah hal itu

terjadi maka upaya pendidikan kesehatan mengenai masalah GAKY serta pemberian

keterampilan tentang cara untuk menguji kualitas garam beryodium yang benar dapat dilakukan

Page 4: Makalah Klp Jurnal Pa Udi

sedini mungkin antara lain pada kelompok Wanita Usia Subur (WUS). Wanita Usia Subur

(WUS) adalah salah satu kelompok yang menjadi sasaran dalam upaya penanggulangan masalah

GAKY. WUS mempunyai peranan penting dalam mempersiapkan calon generasi penerus

yang berkualitas baik, oleh karena itu upaya penanggulangan GAKY sebaiknya dilakukan pada

tahap ini sebelum WUS tersebut merencanakan kehamilan atau memasuki tahap rumah tangga

baru. Upaya pencegahan GAKY pada kelompok WUS bertujuan untuk mencegah terjadinya

defisiensi yodium yang akan mengakibatkan masalah pada tumbuh kembang WUS tersebut, juga

untuk mencegah timbulnya akibat yang merugikan khususnya kelahiranbayi kretin. Hasil

pemetaan GAKY nasional pada tahun 1998 prevalensi gondok di Jawa Timur cukup tinggi, dari

37 kabupaten / kota yang ada semuanya termasuk daerah endemik gondok, meskipun termasuk

endemik ringan dan sedang. Demikian juga hasil survei GAKY tahun 1999 di Kabupaten

Sampang menunjukkan bahwa dari 12 kecamatan yang ada di Kabupaten Sampang prevalensi

TGR bervariasi dari yang terendah 1,6% di Kecamatan Sreseh sampai yang tertinggi 25,5% di

Kecamatan Robatal. Namun setelah berselang 5 tahun terjadi suatu perubahan yang cukup

memprihatinkan, hal ini dapat dilihat hasil tahun 2004 menunjukkan bahwa rata – rata prevalensi

TGR kabupaten Sampang termasuk endemik berat (32,1%). Oleh karena itu perlu dilakukan

upaya penanganan terhadapmasalah ini agar dampak yang akan ditimbulkan tidak menjadi lebih

parah lagi. Secara geografis Kabupaten Sampang khususnya wilayah selatan dan utara termasuk

daerahpantai yang banyak menghasilkan aneka ragam hasil laut yang seharusnya kaya dengan

kandungan yodium, Bahkan di wilayah selatan yakni di desa Sejati Kecamatan Camplong, selain

penduduknya banyak yang menjadi Edisi Khusus Hari Kesehatan Nasional,

November2010ISSN: 2086-3098Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes 45 nelayan di desa

tersebut juga terdapat gudang dan pabrik garam, namun data yang ada menunjukkan bahwa desa

Sejati termasuk daerah endemik berat dengan prevalensi TGR 36,7%. Berdasarkan fenomena

tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di Desa Sejati Kecamatan Camplong

Sampang. Dari hasil Skrining terhadap siswa kelas 2 sampai kelas 6 SDN dan Madrasah

Ibtidaiyah Desa Sejati tanggal 3 sampai 10 Nopember2008 terhadap 438 siswa yang diperiksa

terdapat 102 anak mengalami pembesaran kelenjar tiroid ( TGR 23,28 % ).

Tujuan Penelitian

1.Menganalisis hubungan pengetahuan keluarga tentang garam yodium dengan kejadian GAKY

2.Menganalisis hubungan sikap keluarga tentang garam yodium dengan kejadian GAKY

Page 5: Makalah Klp Jurnal Pa Udi

3.Menganalisis hubungan pola konsumsi garam dalam keluarga dengan kejadian GAKY

4.Menganalisis hubungan bahan makanan mengandung zat goitrogenik yang sering dikonsumsi

keluarga dengan kejadian GAKY

5.Mendiskripsikan pengetahuan dan sikap penjual garam tentang garam yodium dan GAKY

6.Mendiskripsikan pengetahuan dan sikap tokoh masyarakat tentang garam yodium dan GAKY

7.Mendiskripsikan alur peredaran garam beryodium sampai ke masyarakat

8.Mendiskripsikan kualitas garam yodium yang beredar

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sejati wilayah kerja Puskesmas Camplong,

Kab.Sampang, pada bulan Pebruari 2008 sampai Maret 2009. Jenis penelitian ini adalah survei

analitik dengan rancangan case control.Populasi penelitian adalah: 1) ibu yang anaknya

menderita GAKY (102 anak). 2) ibu yang anaknya tidak menderita GAKY (sebagai Kontrol)

yang ada di Desa Sejati. Teknik proporsional stratified random sampling diterapkan untuk

mengambil sampel yang besarnya ditentukan dengan rumus: βα= 69,265 = 70 Ada 10 variabel

independen yaitu: 1) pengetahuan keluarga/ ibu, 2) sikap keluarga, 3) pola konsumsi garam, 4)

konsumsi zat goitrogenik, 5) pengetahuan tokoh masyarakat, 6) sikap tokoh masyarakat, 7)

pengetahuan penjual garam, 8) sikap penjual garam, 9) alur peredaran garam, 10) kualitas garam.

Sedangkan variabel dependen hanya ada satu yaitu kejadian GAKY. Teknik pengumpulan data

diuraikan sebagai berikut:

1.Data pengetahuan, sikap dan tidakan keluarga dalampenggunaan garam beryodium serta

makanan yang mengandung zat goitrogenik, dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan

penyebaran kuesioner terhadap ibu ibu rumah tangga Edisi Khusus Hari Kesehatan Nasional,

November 2010ISSN: 2086-3098Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes 46

2.Data pengetahuan dan sikap tokoh masyarakat berkaitan dengan garam beryodium dankejadian

GAKY dikumpulkan melalui wawancara dan pengisian kuesioner terhadap 10 tokoh informal

dan 10 tokoh formal

3.Data distribusi garam yodium di tingkat penjual/ warung di desa, dikumpulkan melalui

wawancara terhadap seluruh warung/ penjual garam yang ada di desa Sejati.

Page 6: Makalah Klp Jurnal Pa Udi

4.Data mutu garam dikumpulkan melalui test garam yang dikonsumsi keluarga di rumah Pada

tahap analisis data dilakukan deskripsi data berupa distribusi frekuensi menggunakan tabel

kontingensi, dilanjutkan dengan uji regresi logistik, dengan α= 0,05.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Data hasil penelitian secara deskriptif maupun hasil uji regresi logistik disajikan pada

Tabel 1 sampai dengan Tabel 9 dan Gambar 1. Tabel 1. Distribusi Kejadian GAKY Menurut

Pengetahuan Responden Tentang Garam Beryodium di Desa Sejati Pebruari 2009 Kelompok

Tingkat pengetahuan Total kurang% Cukup % Baik % n % Kasus 67 95,7 2 2,85 1 1,43 70 100

Kontrol 65 92,8 3 4,30 2 2,85 70 100 Total 132 94,3 5 3,6 3 2,1 140 100 Uji statistik Regresi

Logistik α = 0,05 p = 0,725 > α = 0,05 Tabel 2. Distribusi Kejadian GAKY Menurut Sikap

Responden Terhadap Garam Beryodium di Desa Sejati Pebruari 2009 Kelompok Sikap total

Setuju %Tidak setuju%n % Kasus 39 55,72 31 44,28 70 100 Kontrol 35 50 35 50 70 100 Total

74 52,9 66 47,1 140 100 Uji statistik Regresi Logistik α = 0,05 p = 0,255 > α = 0,05 Tabel 3.

Distribusi Kejadian GAKY Menurut Pola Konsumsi Garam Beryodium di Desa Sejati Pebruari

2009Kelompok Pola konsumsi garam yodiumtotal Benar % Salah % n % Kasus 7 10 63 90 70

100 Kontrol 10 14,28 60 85,72 70 100 Total 17 12,1 123 87,9 140 100 Uji statistik Regresi

Logistikα = 0,05 p = 0,519 > α = 0,05 Edisi Khusus Hari Kesehatan Nasional, November

2010ISSN: 2086-3098Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes 47 Tabel 4. Distribusi Kejadian

GAKY Menurut KandunganZat Goitrogenik di Desa Sejati Pebruari 2009KelompokMakanan

mengandung zat goitrogenik total Sering % Jarang % n % Kasus 29 41,43 41 58,57 70 100

Kontrol 36 51,43 34 48,57 70 100 Total 65 46,4 75 53,6 140 100 Uji statistik Regresi Logistikα

= 0,05 p = 0,207 > α = 0,05 Tabel 5. Distribusi Tingkat Pengetahuan Penjual Garam Tentang

Garam Yodium di Desa Sejati bulan Pebruari 2009 No Tingkat pengetahuan Jumlah

% 1 Baik 3 30 2 Kurang 7 70 Total 10 100 Tabel 6. Distribusi Sikap Penjual Garam Terhadap

Garam Yodium di Desa Sejati bulan Pebruari 2009 No Sikap penjual garam Jumlah % 1 Setuju

770 2 Tidak setuju 3 30 Total 10 100 Tabel 7. Distribusi Pengetahuan Tokoh Masyarakat

Tentang Garam Yodium di Desa Sejati bulan Pebruari 2009No Tingkat pengetahuan Jumlah % 1

Baik 7 31,8 2 Kurang 15 68,2 Total 22 100 Tabel 8. Distribusi Sikap Tokoh Masyarakat

TerhadapGaram Yodium di Desa Sejati bulan Pebruari 2009No Sikap Tokoh Jumlah % 1 Setuju

Page 7: Makalah Klp Jurnal Pa Udi

20 90.9 2 Tidak setuju 2 9,1 Total 22 100 Edisi Khusus Hari Kesehatan Nasional, November

2010ISSN: 2086-3098Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes 48 35 % 15 % 50% Gambar 1.

Alur Peredaran Garam dari Produsen Sampaike Konsumen Di Desa Sejati Tahun 2009. Tabel 9.

Distribusi Frekuensi Kadar Yodium pada Garam Yodium di Desa Sejati Pebruari 2009No

Kandungan yodium Jumlah % 1 Cukup 46 63,9 2 Kurang 26 36,1 3 Tidak ada 0 0 Total 72 100

PEMBAHASAN

Kejadian Gaky Ada dugaan bahwa pada masa sekarang, konsumsi makanan pada

generasi muda mulai bergeser kepada protein bersumber daratan, misalnya telur ayam, daging

ayam , daging sapi dimana kadar yodium hewan tersebut jauh lebih rendah bila dibandaningkan

dengan bahan makanan yang bersumber dari hasil laut (marine based), Hal ini sesuai dengan

pendeapat Hetzel (1987) bahwa ikan laut / cumi & cumi kadar yodiumnya sangat tinggi bila

dibandingkan dengan makanan bersumber dari daratan.itu garam beryodium yang dikonsumsi

baru 51,42 % suatu jumlah yang masih jauh dari target yang diharapkan pada tahun 2010 , yakni

konsumsi garam yodium > 30 ppm mencapai 90 % (Dep Kes RI 2001). Sedangkan 25 – 30 tahun

yang lampau ketika generasiorang tua mereka pada usia yang sebaya dengan mereka , tingkat

konsumsi proteinnya lebih kaya yodium , karena bersumber kelautan yaitu ikan laut meskipun

saat itu garam yang digunakan belum mengandung yodium. Sedangkan penurunan dari kategori

endemik berat ke kategori endemik sedang dugaan peneliti adalah disebabkan karena

1) meningkatnya mobilitas penduduk akibat perbaikan PRODUSEN GARAM

DISTRIBUTOR GARAM PASAR TOKO /SUB AGEN TAMBAK GARAM PEDAGANG

KELILING (MOBIL) KONSUMEN WARUNG Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes 49

sarana dan prasarana transportasi sehingga banyak penjaja makanan yang keluar masuk desa /

kampung , seperti penjual bakso, roti, pentol dan lain lain dimana mereka telah menggunakan

bahan penyedap / garam beryodium.

2) meningkatnya konsumsi makanan instant khususnya mie instan yang juga

menggunakan garam yodium.

3) serta adanya program garam beryodium pemerintah, walaupun belum seluruh

masyarakat memngetahui / melaksanakannya. HUBUNGAN ANTAR VARIABEL KASUS

DAN VARIABEL KONTROL Berdasarkan hasil uji statistik Regresi Logistik dari ke 4

Page 8: Makalah Klp Jurnal Pa Udi

( empat ) variabel yang diteliti yaitu variabel pengetahuan , variabel sikap, variabel pola

konsumsi garam yodium serta variabel makanan mengandung zat goitrogenik didapatkan hasil

bahwa P hitung dari ke 4 variabel tersebut semuanya lebih besar dari 0,05 .sehingga H 1 ditolak,

dengan demikian berarti tidak ada hubungan antara ke 4 variabel pada kelompok kasus dengan

kelompok Kontrol tersebut dengan kejadian GAKY di Desa sejati kecamatan Camplong. Hal ini

disebabkan karena :

1) Selain variabel tersebut masih ada variabel lainyang dapat menyebabkan terjadinya GAKY ,

dimana variabel tersebut tidak termasuk variabel dalam penelitian ini, misalnya keturunan, sesuai

dengan pendapat Noor Nasri Noor (1997) bahwaada hubungan garis keturunan dan antar

keluarga yang jelas pada penyakit gondok, Diabetes dan asma serta dipengaruhi juga oleh cara

hidup atau sosial.

2) Populasinya hanya satu desa, dimana antara variabel kasus dan Kontrol sangat homogen baik

dalam hal perilaku , keadaan geografis , social budaya dan lain sebagainya.oleh karena itu

kemungkinan faktor lain seperti kerentanan / kekebalan individu sangat mempunyai peranan

yang cukup dominan dalam menimbulkan GAKY di Desa Sejati . HUBUNGAN

PENGETAHUAN DENGAN KEJADIAN GAKY Tingkat pengatahuan ibu yang rendah dapat

menyebabkan pemilihan bahan pangan yang salah misalnya sering mengkonsumsi bahan pangan

yang mengandung zat goitrogenik atau pemilihan serta penggunaan garam yang salah sehingga

dapat mempertinggi resiko terjadinya GAKY. Pengetahuan ibu rumah tangga yang kurang

akandapat menimbulkan beberapa macam permasalahan seperti pemilihan jenismakanan yang

kurang beragam, cara memperlakukan bahan dalam pengolahan yang tidak benar sehingga

banyak zat gizi yang hilang (Khumaidi, 1994) HUBUNGAN SIKAP DENGAN KEJADIAN

GAKY Alasan yang setuju dengan penggunaan garam yodiumpada umumnya setelah mereka

tahu akibat bila kekurangan yodium, sedangkan yang tidak setuju umumnya karena garam

grosok lebih mudah didapat , mudah digunakan, harganya murah, sedangkan alasan kualitas

garam yang baik belum menjadi pertimbangan utama. Pendapat Azwar S, (2000) bahwa ada

beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan sikapa adalah

(1) Pengalaman pribadi, apa yang telah/sedang dialami mempengaruhi atau sebagaidasar

terbentuknya sikap.

(2) Pengaruh orang lain; orang sekitar kita merupakan komponen sosial yang mempengaruhi

sikap.

Page 9: Makalah Klp Jurnal Pa Udi

(3) Pengaruh kebudayaan ; budaya dimana ia tinggal berpengaruh terhadap Edisi Khusus Hari

Kesehatan Nasional, November 2010ISSN: 2086-3098Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

50 pembentukan sikap.

(4) Media massa ; media massa mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan kepercayaan

orang yang berpengaruh pula terhadap pembentukan sikap.

(5) Lembaga pendidikan; Lembaga pendidikan termasuk lem

baga agama mempunyai pengaruh

terhadap pembentukan sikap karena keduanya meletakk

an konsep moral dalam diri individu.

(6) Pengaruh emosional

HUBUNGAN POLA KONSUMSI GARAM YODIUM DENGAN KEJADIANGAKY

Kebiasaan ini terbentuk secara turun temurun dari generasi ke generasi. suatu pola konsumsi

pangan diperoleh karena terjadi berulang&ulang (food consumptive behavior). Kebiasaan makan

juga menunjukkan tindakan manusia. (What people do and practice) terhadap makan dan

makanan diperuhi oleh pengetahuan (what people think) dan perasaan (what people feel) serta

persepsi (what people perceive) tentang hal itu. Garam beryodium merupakan salah satu

intervensi yang diharapkan secara jangka panjang dapat mengurangi prevalensi GAKY. Dengan

kata lain bahwa masyarakat dituntut untuk merubah kebiasaan yang telah bertahun tahun mereka

kerjakan, sedangkan mereka merasa tidak ada masalah dengan tindakannya, sehingga sebagian

masyarakat ada yang tidak setuju dengan cara yang baru / ada yang mengerjakan dengan

terpaksa, hal ini mengingat keuntungan yang didapatkan dari perubahantersebut / mengkonsumsi

garam yodium tidak dirasakan secara langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Sebagian

keluarga memasak garam dengan cara memasukkan garampada makanan yang belum matang

atau diulek bersama dengan bumbu. Menurut Arhya (1996) penggunaan bumbu&bumbu untuk

memasak seperti cabai, merica, ketumbar, asam atau cuka akan menurunkan kandungan kadar

yodium.HUBUNGAN KANDUNGAN ZAT GOITROGENIK DENGAN KEJADIAN GAKY

Meskipun masyarakatdesa Sejati jarang mengkonsumsi zat goitrogenik, namun masyarakat Desa

Sejati juga jarang mengkonsumsi sumber makanan yang berasal dari hasil laut yang kaya akan

kandungan yodium, meskipun sebagian masyarakatnya bekerja sebagai nelayan, Hal ini

disebabkan karena pengaruh sistem perekonomian / tata niaga yang ada, serta demi pemenuhan

kebutuhan pokok yang lain sehingga sebagian besar hasil tangkapan

Page 10: Makalah Klp Jurnal Pa Udi

ikan langsung dijual dipasar, bahkan ada yang sudah dijual pada tengkulak di tengah laut,

akibatnya mereka jarang mengkonsumsi ikan laut, kalaupun ada tapi yang kualitasnya kurang

baik atau sisa, sedangkan yang kualitasnya lebih baik dijual ke pengepul untuk memenuhi

kebutuhan hidup yang lain,dan masyarakat sendiri malah banyak yang membeli tahu, tempe serta

telur ayam buras yang banyak dijual dipasar setempat. Di daerah endemik gondok kebanyakan

masyarakatnya lebih banyak mengkonsumsi makanan nabati dengan kuantitas dan frekuensi

cukup besar dibandingkan dengan makanan hewani, hal ini berpengaruh pada asupan yodium

yang sedikit dalam tubuh. PENGETAHUAN PENJUAL GARAM Selama ini peraturan Daerah

tentang larangan pengedaran garam yang tidak beryodium oleh pemerintah daerah Kabupaten

sampang belum di sosialisasikan kepada Edisi Khusus Hari Kesehatan Nasional, November

2010ISSN: 2086-3098Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes 51 masyarakat khususnya para

pedagang garam, sehingga pedagang garam di wilayah ini memasok garam hanya berdasarkan

penyediaan komoditidan kebutuhan konsumen. SIKAP PENJUAL GARAM Berdasarkan tabel

5.21 diketahui bahwa 70 % penjual garam di desa Sejati bersikap setuju / mendukung tentang

penggunaan garam yodiumdan 30 % yang menolak, sikap 70 % penjual garam yang mendukung

ini adalah para penjual garam di warung / toko yang garam dagangannya kulaan dari mobil

keliling atau sub agen garam, sedangkan yang menolak adalah para penjual garam yang

berjualan garam di pasar yang mendapatkan garamnya dari petani garam yang ada di

daerahnya.jadi sikap mendukung / menolak disini terkait dengan mata pencaharian hidup sehari

hari, mengingat berjualan garam dipasar merupakan sumber pendapatan keluarga sehari hari

maka anjuran menjual garam yodium dianggap sebagai ancaman , sehingga pada waktu peneliti

menanyakan tentang garam yang dijual ( dipasar) agak mengalami kesulitan. PENGETAHUAN

TOKOH MASYARAKAT . Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan promosi kesehatan tentang

GAKY belum dilaksanakan sampai ke desa desa, berdasarkan keterangan dari tokoh masyarakat

setempat kira – kira 6 bulan yang lalu pernah diadakan sosialisasi tentang anjuran menggunakan

garam yodium oleh bidan desa setempat setelah Desa ini menjadi desa Siaga, namun hanya

sekedar anjuran menggunakan garam yodium yang gunanya untukmencegah penyakit gondok

tetapi tidak dijelaskan secara detail tentang dampak yang lain akibat kekurangan yodium seperti

dapat menyebabkan keguguran, cacat bawaan, serta dampak terhadap kecerdasan anak. Bila

ditinjau dari teori Inovation Decision Proces,keadaan tokoh masyarakat didesa Sejati saat ini

berada pada tahap pengertian (Knowledge) dimana individu baru mengenal sesuatu yang baru

Page 11: Makalah Klp Jurnal Pa Udi

(inovasi) dari orang lain dan telah memperoleh pengertian tentang inovasi tersebut. Keadaan ini

bisa berlanjut pada tahap persuasi, tahap pengambilan keputusan, sampai tahap pemantapan bila

rangsangan / stimuli yang berupa informasi terus menerus diberikan .SIKAP TOKOH

MASYARAKAT Pada umumnya masyarakat desa Sejati mendukung terhadap program

pemerintah tentang anjuran menggunakan garam yodium, Perubahansikap akan terjadi akaibat

dari proses yang dinamakan internalisme yaitu perubahan yang diintegrasikan dengan dirinya,

ada kelompok lain yang dipercayai yaitu kelompok para ahli yang memberikan pengetahuan

tentang hal yang berkaitan dengan penggunaan garam yodium, namun tidak semua orang dapat

mengaplikasikan sikapnya dengan baik terutamajika reference groupkurang representatif untuk

diikuti. ALUR PEREDARAN GARAM DI MASYARAKAT Dari hasil wawancara dan

observasi diketahui bahwa masyarakat yang membeli garam ditoko / warung pada umumnya

menggunakan garam yodium untuk keperluan memasak, mengingat semua warung yang menjual

garam hanya menjual garam yodium. Sedangkanyang membeli dipasar sebagian besar

menggunakan garam grosok, mengingat dari 4 orang Edisi Khusus Hari Kesehatan Nasional,

November 2010ISSN: 2086-3098Jurnal PenelitianKesehatan Suara Forikes 52 penjual garam

yang ada di pasar hanya 1 orang yang menjual garam beryodium , sedang yang 3 orang berjual

garam grosok. KUALITAS GARAM YANG BEREDAR DI MASYARAKAT dari 72 keluarga

yang menggunakan garam yodium kandungan yodium dalam garam yang digunakan 63,9 % baik

dan 36,1 % kurang. Hal ini disebabkan karena cara penyimpanan garam yang salah, yaitu

disimpan pada wadah yang terbuka, sehingga garam menjadi lembab, sehingga dapat

mengurangi kadar yodium karena yodiumnya terjadi penguapan .

Page 12: Makalah Klp Jurnal Pa Udi

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa di Desa Sejati,

Camplong Sampang:

1.Tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan kejadian GAKY

2.Tidak ada hubungan antara sikap ibu dengan kejadianGAKY

3.Tidak ada hubungan antara pola garam yodium dengan kejadian GAKY

4.Tidak ada hubungan antara kandungan zat goitrogenikdengan kejadian GAKY

5.Pengetahuan penjual garam tentang garam yodium sebagian besar (70%) kurang.

6.Sikap penjual garam tentang garam yodium sebagian besar (70%) setuju

7.Pengetahuan tokoh masyarakat tentang garam yodium sebagian besar (68,2%) kurang

8.Sikap tokoh masyarakat tentang garam yodium sebagian besar (90,9%) setuju

9.Garam konsumsi keluarga 50% membeli di warung/toko,35% membeli di pasar dan 15%

langsung dari petani tambak/ gudang garam yang ada di Desa Sejati.

10.Kualitas garam yodium sebagian besar (63,9 % ) cukup baik.

Saran

Dinas Kesehatan hendaknya mengadakan advokasi kepada pemerintah daerah Kabupaten

Sampang agar:

1)Menjalin kemitraan dengan pemimpin sektor swasta atau pengusaha dan LSM, misalnya dalam

bentuk subsidi garam yodium sehingga penanggulangan GAKY menjadi tanggung jawab

bersama.

2) Dinas pendapatan dan pengelolaan pasar kabupaten sampang dapat berperan secara aktif

dalam melakukan pengawasan terhadap garam yang beredar dipasar, dengan mengadakan

pembinaan kepada setiap pedagang yang mengedarkan garam tidak beryodium untuk konsumsi

manusia, dan menyediakan alat “mini” yodisasi dipasar agar garam grosok yang ditemukan dapat

diyodisasi ditempat.

3) Menyebarluaskan Peraturan Daerah yang mengatur tentang larangan dan memberi sangsi yang

tegas bagi pihak yang mengedarkan maupun mengunakan garam konsumsi yang tidak

beryodium.

Page 13: Makalah Klp Jurnal Pa Udi

4)Meningkatkan pengetahuan, tentang garam beryodium pada ibu rumah tangga, anak sekolah

dasar, guru, penjual garam, dan tokoh masyarakat, sebaiknya promosi kesehatan Edisi Khusus

Hari Kesehatan Nasional, November 2010ISSN: 2086-3098Jurnal Penelitian Kesehatan Suara

Forikes 53 dilakukan dengan menggunakan komunikasi interpersonal secara terus menerus,

sehingga penerimaan masyarakat terhadap garam yodium lebih cepat.

5) Pembangunan yang dijalankan terutama dibidang pertanian hendaknya berwawasan kesehatan

/ Healthy Public Policy.Mengingat posisi penjual garam sangat strategis dalam peredaran garam

beryodium, hendaknya kegiatan sosialisasi tentang GAKY dan garam beryodium pada kelompok

ini perlu dilakukan lebih instensif .

Page 14: Makalah Klp Jurnal Pa Udi

DAFTAR PUSTAKA

Adriani,M,Bambang W. (1999). Identifikasi permasalahan Gangguan Akibat kekurangan akibat

yodium di Daerah Perkotaan.Surabaya: Lembaga Peneletian Universitas Airlangga Arhya,

(1996), Kendala – kendala Penggunaan Garam Beryodium di Indonesia, Makalah

dipresentasikan pada pertemuan Nasional GAKY, Semarang Azwar,S.(2000). Sikap

manusia,teori dan pengukurannya, pustaka pelajar, Jokyakarta. Anonim ,(1993). Universal

SalLodation As the Main Strategy To Elliminate Lodine Deficiency Disordes (kumpulan

Simposium GAKY) Semarang, Badan penerbit Undip. Benny S, (2004). Laporan Akhir

Penelitian Penyebaran GAKY Kabupaten Sampang. Benny S. Gangguan Akibat Kekurangan

Yodium (GAKY). Akademi Gizi Surabaya. Berg A ,(1986). Peranan Gizi Dalam Pengembangan

Nasional. Jakarta : CV Rajawali Depkes.(1999). Indonesia Sehat 2010 : visi baru, Visi Kebijakan

Dan Strategis Pengembangan Kesehatan, Jakarta (1995). Petunjuk Pelaksanadan Pemberian

Kapsul MInyak Beryoduim. Jakarta : Direktorat Bina Gizi Masyarakat. Gaitan E,(1980),

Goitrogensln Ethiology Of Indemic Goitre. In Stambury and Hetzel (Eds), Endemik Goitre And

Endemik Cretinism. Iodine Nutrition In Health and Disease.Jhon Willey and Son ,Toronto

Gunanti, I.R, (1999), Pola Konsumsi Pangan Kaitannya Dengan kejadian Gondok Pada Anak

Sekolah Dasar Di Daerah Pantai, Thesis. Program Pasca Sarjana Institut PertanianBogor.

Djokomoeljanto, R.,(1996) Masalah Gangguan Akibat Kekurangan Iodium : Pengamatan

Seperempat Abad Terbukanya Kemungkinan Penelitian. Semarang: Penerbit Undip Hartono, I.R.

(2003) Diagnostic Bentuk Ringan dari Kretin Endemik, Jurnal GAKY Indonesia Volume 4.

Nomor 2. April 2003 Hetzel, B.S (1987) , An Overview of the Prevention and Control of Iodine

Deficiency Disorders,Elsevier Amsterdam –New York& Oxford. Mantra.IB, (1994) ,

Perencanaan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat, Dep Kes RI Muhilal dan R Iriani. (1985) Cara

Sederhana Deteksi Kandungan Yodium Dalam Garam. Jurnal Gizi Indonesia. Volume X. Nomor

2.1985 M.Khumaidi, (1994), Gizi Masyarakat, PT BPK Gunung Mulia Noor .NN, (1997), Dasar

Epidemiologi, Jakarta, PT Renika Cipta . Notoatmodjo S (2003). Perilaku Kesehatan. Jakarta :

PT Rineka Cipta Edisi Khusus Hari Kesehatan Nasional, November 2010ISSN: 2086-3098

Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes 54 (2005).Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta :

PT Rineka Cipta Picauly, I, 2002. Iodium dan Gangguan akibat Kekurangan Iodium

(GAKI)http://rudyct.topcities.com//pps702/intje picauly.Htm Rogers, Everett.M. (1987),

Page 15: Makalah Klp Jurnal Pa Udi

Diffution of InnovationsThind Edition , New York, the free press Adiv of Macmilan Publising,

Co.Inc. Supariasa I. D. N, dkk.(2001). Penelitian Status Gizi Jakarta: Penerbit ECG. Tim

Penanggulangan (TP) GAKY Pusat. 2003. Rencana Aksi Nasional Kesinambungan Program

Penanggulangan GAKY.http://www.gizi.net.GAKY/exit%20GAKY.pdf.

UNDP. 2007 Monitoring Human Development Reports:

2007.http://www.hdr.undp.org/reports/global/2007/pdf

.