Makalah Komunikasi Lintas Budaya (Kelompok 2)

22
TUGAS KOMUNIKASI BISNIS KOMUNIKASI BISNIS LINTAS BUDAYA DIBUAT OLEH: KELOMPOK 2 JUPITER SUBUR (117141080) IMMANUEL SIAGIAN (117141077) MELFIN YUSA YULIAN (117141018) UNIVERSITAS TARUMANAGARA JAKARTA

description

lintas budaya

Transcript of Makalah Komunikasi Lintas Budaya (Kelompok 2)

Page 1: Makalah Komunikasi Lintas Budaya (Kelompok 2)

TUGAS KOMUNIKASI BISNIS

KOMUNIKASI BISNIS LINTAS BUDAYA

DIBUAT OLEH:

KELOMPOK 2

JUPITER SUBUR (117141080)

IMMANUEL SIAGIAN (117141077)

MELFIN YUSA YULIAN (117141018)

UNIVERSITAS TARUMANAGARA

JAKARTA

2015

Page 2: Makalah Komunikasi Lintas Budaya (Kelompok 2)

BAB I

LATAR BELAKANG

Perkembangan dunia saat ini menuju pada suatu yang disebut sebagai “Desa Dunia”

karena semakin meningkatnya kontak-kontak komunikasi dan hubungan antar berbagai

bangsa dan Negara. Mempelajari masalah-masalah komunikasi antarbudaya menjadi

semakin penting. Dari berbagai permasalahan, orang mulai menyadari cara-cara untuk

berhubungan dalam konteks antarbudaya tidaklah sesederhana yang dipikirkan sebelumnya.

Keanekaragaman ini mengindikasikan eksistensi manusia sebagai mahkluk sosial

yang berbudaya. Sebagai makhluk sosial manusia tentunya harus berinteraksi antar

individu, antar kelompok atau bahkan antar bangsa. Dan dalam interaksi tersebut manusia

akan saling bertukar informasi melalui komunikasi. Liliweri (2009) mengungkapkan bahwa

manusia tidak bisa dikatakan berinteraksi sosial kalau ia tidak berkomunikasi dengan cara

atau melalui pertukaran informasi, ide-ide, gagasan, maksud serta emosi yang dinyatakan

dalam simbol-simbol dengan orang lain.

Saat ini orang-orang bertambah mudah untuk pergi ke tempat-tempat yang mulanya

asing dan sangat mudah untuk bertemu bahkan berinteraksi. Mobilitas yang meningkatkan,

teknologi komunikasi modern, serta kesadaran akan masalah- masalah dunia yang harus

ditangani bersama meningkatkan hubungan antarbudaya.

Dengan berkurangnya hambatan- hambatan komunikasi, maka dunia harus

mencapai saling pengertian antar sesama umat manusia. Belajar untuk mengerti pikiran dan

perilaku orang lain, tidak saja menjadi perhatian utama dari pemerintah suatu Negara tetapi

juga lembaga perekonomian sosial dan keagamaan, serta individu- individu yang berusaha

untuk memahami dunia.

Page 3: Makalah Komunikasi Lintas Budaya (Kelompok 2)

Manifestasi budaya tidak akan dapat ditransmisikan tanpa komunikasi. Oleh karena

itu, Fiske (2011) menyatakan bahwa komunikasi menjadi sentral bagi keberlangsungan

kehidupan budaya; tanpa komunikasi kebudayaan jenis apapun akan mati.

Komunikasi dipahami sebagai interaksi antarperibadi melalui penukaran simbol-

simbol linguistik, misalnya verbal dan nonverbal. Simbol-simbol itu kemudian dinyatakan

melalui sistem yang langsung seperti tatap muka atau media berupa tulisan, visual atau

aural (Liliweri, 2009)

Liliweri (2009) juga mengartikan komunikasi antarbudaya dalam beberapa

pernyataan sebagai berikut:

1.      Komunikasi antarbudaya adalah pernyataan diri antar-pribadi yang paling efektif

antara dua orang yang saling berbeda latar belakang budaya.

2.      Komunikasi antarbudaya merupakan pertukaran pesan-pesan yang disampaikan

secara lisan, tertulis, bahkan secara imajiner antara dua orang yang berbeda latar belakang

budaya.

3.      Komunikasi antarbudaya adalah pertukaran makna berbentuk simbol yang dilakukan

oleh dua orang yang berbeda latar belakang budayanya.

Dari beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi antarbudaya

adalah proses penyampaian pesan secara lisan, tulisan ataupun simbol-simbol antar pribadi

yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda.

Page 4: Makalah Komunikasi Lintas Budaya (Kelompok 2)

BAB II

PEMBAHASAN

1. UNDERSTANDING THE OPPORTUNITIES AND

CHALLENGES OF COMMUNICATION IN A DIVERSE

WORLD (Memahami Kesempatan dan Tantangan Komunikasi

dalam Keragaman Dunia)

Keragaman meliputi semua karakteristik dan pengalaman yang memberi

pemahaman tentang individu ini sendiri, karakteristik dan pengalaman ini mempunyai

pengaruh yang besar dan mendalam terhadap cara komunikasi seorang pebisnis.

Dalam skala besar, efek dari suatu komunikasi menghasilkan hasil yang sangat

fundamental atau mendasar dalam suatu budaya. Komunikasi antar budaya adalah suatu

proses pengiriman dan penerimaan pesan antara orang-orang dengan latar belakang

budayanya dapat menginterpretasikan simbol verbal dan nonverbal secara berbeda. Setiap

percobaan untuk mengirim dan menerima pesan sangat dipengaruhi oleh budaya, agar

sukses dalam berkomunikasi, pebisnis harus mengetahui dasar dari perbedaan budaya yang

mungkin dia hadapi dan bagaimana caranya untuk menangani hal ini, Apabila pebisnis

mengenali dan menyesuaikan diri dengan perbedaan budaya, akan sangat membantu sekali

dalam membuka kesempatan bisnis di negara manapun dan memaksimalkan kontribusi

semua pekerjanya dalam budaya yang beragam.

Page 5: Makalah Komunikasi Lintas Budaya (Kelompok 2)

1.1 Kesempatan yang ada di Pasar Global

Sebagai pebisnis, tentu dia mencari konsumen baru atau tenaga kerja baru,

atau sebagai karyawan, mencari kesempatan kerja baru. Karena itu, kesempatan

akan sangat terbuka lebar ketika seseorang mencarinya di luar negeri.

Pasar global saat ini tidak ada batasan sama sekali, batas alamiah dan batas

antar negara bukanlah sesuatu yang tidak bisa ditembus seperti dahulu kala. Pasar

domestik membuka diri untuk bersaing secara global, sama dengan bisnis dalam

skala apapun juga mencari kesempatan untuk bertumbuh di luar negara mereka.

1.2 Keuntungan dari Tenaga Kerja yang Beragam

Pandangan dan ide yang didapat lebih luas dari yang sebelumnya

Bisa lebih mengerti perbedaan pasar antar negara

Rekrutmen bisa lebih luas karena banyak calon-calon yang mempunyai latar

belakang dan kemampuan yang berbeda dengan yang lainnya

1.3 Tantangan Komunikasi Antar Budaya

Keragaman mempengaruhi bagaimana pesan bisnis dibentuk, direncanakan,

dikirim, diterima, dan diintepretasikan dalam tempat kerja. Keragaman tenaga kerja

saat ini meliputi kemampuan, tradisi, latar belakang, pengalaman, penampilan, dan

sikap terhadap pekerjaan secara luas. Supervisor memilik tantangan komunikasi

dengan karyawan yang beragam, memotivasi mereka, dan menjaga kerjasama dan

harmoni di antara mereka. Tim memiliki tantangan untuk bekerja secara dekat dan

solid, dan perusahaan juga mempunyai tantangan untuk bisa bekerjasama baik

dengan rekan bisnis dan masyarakat secara menyeluruh.

Interaksi antara budaya dengan komunikasi sangat lekat dan tidak bisa

dipisahkan. Cara seseorang berkomunikasi, dari bahasa yang digunakan dan simbol

nonverbal yang dikirim ke seseorang, sangat dipengaruhi oleh budaya dari tempat

seseorang itu berada. Arti dari suatu kata, banyaknya gerakan, pentingnya waktu

Page 6: Makalah Komunikasi Lintas Budaya (Kelompok 2)

dan tempat, aturan dalam hubungan manusia, dan banyak sekali aspek aspek

komunikasi yang dipengaruhi oleh budaya. Dalam skala besar, budaya seseorang

mempengaruhi cara berpikir, yang kemudian mempengaruhi cara komunikasi baik

dalam posisi pengirim maupun penerima. Dari sini bisa dilihat bagaimana

komunikasi antar budaya lebih kompleks dibandingkan dengan mencocokkan

bahasa yang digunakan si penerima dan pengirim, hal ini sudah melampaui

kepercayaan, nilai, dan emosi.

2.ENHANCING YOUR SENSITIVITY TO CULTURE AND

DIVERSITY (Meningkatkan Sensitivitas terhadap Budaya dan

Keragaman)

Pengertian tentang Konsep Budaya

Budaya adalah sistem umum yang mencakup simbol, kepercayaan, perilaku, nilai,

ekspektasi dan norma berperilaku. Budaya sangat mempengaruhi cara hidup, memberi

panduan mengenai sikap yang harus dilakukan terhadap situasi tertentu, dan membentuk

aturan perilaku.

Sebenarnya, seorang individu terbentuk dari beberapa budaya. Dengan adanya

tambahan budaya yang orang tersebut bagikan dengan semua orang yang hidup di

negaranya, individu tersebut berasal dari budaya lain, khusus grup etnis, atau kemungkinan

grup religius, dan bisa saja dari profesi yang mempunyai bahasa khusus dan budaya sendiri.

Masyarakat belajar budaya secara langsung dan tidak langsung dari anggota lain

di dalam grup. Hidup dan bertumbuh dalam suatu budaya, seseorang juga diajarkan siapa

dia dan bagaimana cara memaksimalkan elemen fungsional budaya tersebut. Kadang-

kadang seseorang diberitahukan secara eksplisit tentang perilaku apa yang bisa diterima, di

waktu lainnya orang tersebut juga belajar melalui observasi nilai seperti apa yang bisa

Page 7: Makalah Komunikasi Lintas Budaya (Kelompok 2)

dipakai dalam suatu grup. Dari sini bisa disimpulkan bahwa budaya diturunkan dari orang

ke orang dan dari generasi ke generasi.

Selain dipelajari secara otomatis, budaya juga cenderung koheren, yaitu suatu

budaya sangat konsisten dan logis jika dilihat secara mendalam

Budaya cenderung komplit, yaitu budaya memberikan jawaban yang begitu

banyak terhadap pertanyaan besar tentang hidup, oleh karena itu komplitnya suatu budaya

bisa membuat komunikasi dengan budaya lain menjadi kompleks.

Mengatasi Etnosentrisme dan Stereotip Etnosentrisme adalah suatu tendensi untuk menilai grup lain berdasarkan standar, perilaku, dan

budaya grup yang bersangkutan, dengan penilaian seperti ini, ketika suatu grup dibandingkan dengan

dirinya, mereka merasa grupnya paling superior, bahkan ekstrimnya menjadi xenophobia, ketakutan

terhadap pendatang, pebisnis yang punya pandangan seperti ini tidak akan sukses untuk berkomunikasi

antar budaya.

Pandangan yang kabur atau terdistorsi terhadap suatu budaya atau kelompok disebut stereotip,

menilai seseorang atau mengeneralisasikan seseorang dengan dasar keanggotaannya di kelompok

tertentu. Etnosentrisme dan Xenophobia adalah pandangan negatif terhadap semua orang dalam suatu

kelompok, stereotip adalah anggapan bahwa seseorang adalah anggota grup tertentu dan kegagalan

untuk mengenal individu lebih jauh.

Pluralisme kultur adalah paham yang menerima semua budaya dengan kekhasannya. Dengan

adanya ini pebsinis bisa mengomunikasikan hal-hal yang ingin dia sampaikan dengan mudah ditengah

keragaman budaya.

Ada beberapa cara unutk menghindari etnosentrisme dan stereotip

●Hindari Asumsi, jangan berharap semua orang akan berperilaku dan menggunakan bahasa yang sama

● Hindari Prasangka Buruk, Ketika seseorang melakukan pekerjaan berbeda, jangan disalahkan atau

menganggapnya tidak becus

● Ketahui perbedaan, Jangan menganggap semua budaya sama dan metode pekerjaannya pun sama

Menghadapi etnosentrisme dan stereotip bukan hal mudah, karena harus mengubah pandangan

diri sendiri dan budaya, bahkan menurut penelitian terdahulu, ada hal hal yang tidak disadari yang

menjadi penyebab etnosentrisme dan stereotip itu sendiri

Page 8: Makalah Komunikasi Lintas Budaya (Kelompok 2)

Mengenali Variasi di dalam Dunia yang Penuh RagamAda delapan perbedaan budaya yang mempengaruhi komunikasi antar budaya, yaitu :

Kontekstual, Legal dan Etika, Sosial, Simbol Nonverbal, Umur, Gender, Agama, dan Kemampuan.

Perbedaan KontekstualKonteks kultural adalah pola dari gerakan fisik, stimulus lingkungan dan pemahaman implisit

yang membentuk arti antara dua pihak dalam budaya yang sama

Budaya Konteks Tinggi : Masyarakat cenderung tidak banyak bicara dan lebih banyak

menggunalan simbol nonverbal untuk mengartikan sesuatu yang sedang dikomunikasikan, cth : Korea

Selatan dan Taiwan

Budaya Konteks Rendah : Masyarakat lebih banyak bicara dan tidak terlalu sering

menggunakan simbol nonverbal untuk mengartikan sesuatu yang sedang dikomunikasikan, cth :

Amerika dan Jerman

Perbedaan Legal dan Etika Konteks kultural juga mempengaruhi etika dan legal suatu negara, negara dengan konteks

rendah akan sangat memperhatikan pernyataan tertulis dibanding pernyataan verbal, sementara negara

dengan konteks tinggi, lebih percaya dan lebih memerhatikan pernyataan verbal dibanding tertulis.

Beberapa negara seperti Kenya, China, Rusia, dan negara-negara Timur Tengah banyak sekali

praktik menyuapnya dan ini adalah hal lumrah agar urusan bisnis dipermudah, sementara di Amerika

Serikat, praktik suap adalah tindakan kriminal.

Sistem hukum di setiap negara juga berbada di negara konteks tinggi, hukumnya lebih fleksibel

dan dalam hukum perjanjian kepercayaan antar dua belah pihak utama, sedangkan di negara dengan

konteks rendah, sangat terpaku pada hukum tertulis.

Ada empat prinsip dasar etika yang menjadi panduan komunikasi antar budaya

● Mengusahakan pengertian bersama secara aktif

Menjelaskan sejelas mungkin informasi terhadap semua pihak secara fleksibel dan menghindari hal hal

yang menyinggung budaya setempat

● Kirim dan terima pesan tanpa prasangka buruk

Mengirim dan menerima informasi dengan penuh kepercayaan dan tidak ada prasangka buruk

● Kirim pesan sejujur mungkin

Membuat pesan yang jujur agar pihak penerima mengerti dan tidak merasa ditipu

Page 9: Makalah Komunikasi Lintas Budaya (Kelompok 2)

● Hormati perbedaan budaya

Menghormati hak asasi kedua belah pihak dan mengetahui kebutuhan masing-masing dengan

komunikasi tanpa rasa curiga

Perbedaan Sosial Perilaku sosial sangat tergantung dengan budaya setempat, dan beberapa aturan sosial bersifat

formal dan dilakukan spesifik dan aturan yang lain bersifat informal dan dipelajari setiap saat, kombinasi

aturan formal dan informal ini mempengaruhi perilaku sosial masyarakat secara umum.

Beberapa negara seperti Kenya, China, Rusia, dan negara-negara Timur Tengah banyak sekali

praktik menyuapnya dan ini adalah hal lumrah agar urusan bisnis dipermudah, sementara di Amerika

Serikat, praktik suap adalah tindakan kriminal.

Sistem hukum di setiap negara juga berbada di negara konteks tinggi, hukumnya lebih fleksibel

dan dalam hukum perjanjian kepercayaan antar dua belah pihak utama, sedangkan di negara dengan

konteks rendah, sangat terpaku pada hukum tertulis.

Aturan sosial sangat berbeda antar budaya, perbedaan tersebut dapat dilihat dari beberapa area

● Sikap terhadap pekerjaan dan kesuksesan

Masyarakat di negara barat seperti di Amerika menganggap bahwa kesuksesan berasal dari hasil kerja

individu itu sendiri, sementara masyarakat di negara timur, seperti di Jepang, menganggap kesuksesan

berasal dari kerjasama semua pihak dalam perusahaan

● Peran dan Status

Budaya menentukan peran seseorang, termasuk siapa berkomunikasi dengan siapa, apa yang

dikomunikasikan, dan cara apa yang digunakan dalam berkomunikasi

● Pengunaan Perilaku

Suatu perilaku yang dianggap sopan dalam suatu budaya bisa dianggap tidak sopan di budaya lain

● Konsep Waktu

Bisnis dengan jadwal, tenggat waktu, dan perjanjian sangat berbeda dilihat dari budaya yang satu dengan

budaya yang lainnya. Orang yang budaya konteksnya tinggi sangat fokus pada satu pekerjaan dan

merencanakan bisnisnya secara efisien. Orang yang budaya konteksnya rendah lebih fleksibel dan lebih

penting membangun hubungan bisnis dibanding mengejar tenggat waktu

Page 10: Makalah Komunikasi Lintas Budaya (Kelompok 2)

Perbedaan NonverbalSimbol nonverbal di setiap negara sangat berbeda, dan bisa diartikan macam-macam oleh

orang-orang yang ada di negara tersebut. Simbol nonverbal membuat komunikasi antar budaya

kompleks dan kaya.

Simbol non verbal dapat dilihat dalam beberapa area berikut

● Ucapan Salam

Apakah seseorang berjabat tangan, membungkuk, atau mencium?

● Jarak Personal

Ketika seseorang berbicara, apakah dia berdiri mendekati atau menjauhi lawan bicaranya?

● Sentuhan

Apakah ketika seseorang berbicara menyentuh lawan bicaranya atau tidak menyentuh lawan bicaranya?

● Ekspresi Muka

Apakah seseorang menggelengkan kepalanya ketika berkata tidak dan menganggukan kepalanya ketika

mengatakan ya?

● Kontak Mata

Apakah seseorang menatap mata lawan bicara ketika berkomunikasi?

● Postur

Apakah seseorang rileks atau santai ketika di kantor atau tempat umum? Apakah mereka duduk lurus?

● Formalitas Apakah suatu budaya bersifat formal atau informal

Perbedaan UmurUmur seseorang bisa menjadi faktor yang berpengaruh terhadap komunikasi antar budaya, di

negara barat, orang yang berumur senior, tidak terlalu dihormati karena dirinya sudah tua dan tidak

punya energi banyak dibandingkan dengan orang yang berusia muda, di negara timur, orang tua sangat

dihormati dan dijaga dengan baik oleh orang muda, dan dalam bisnis, mereka memegang kendali besar,

mempunyai jabatan prestisius, dan mempunyai posisi yang sangat kuat dalam bisnis.

Page 11: Makalah Komunikasi Lintas Budaya (Kelompok 2)

Perbedaan Gender Persepsi gender menjadi faktor yang berpengaruh terhadap komunikasi antar budaya, di negara

barat, baik pria maupun wanita memiliki kesempatan yang sama dalam mendapatkan pekerjaan dan

memegang jabatan eksekutif, sementara di negara timur pada umumnya pria lebih diutamakan untuk

memegang jabatan eksekutif dibanding wanita, dan wanita dianggap sebagai pengurus rumah tangga saja

dan harus ada di rumah untuk mengurus anak dan rumahnya.

Perbedaan AgamaAgama adalah salah satu penggerak dominan dalam banyak budaya dan sumber perbedaan antar

budaya, dalam bisnis ada banyak pekerja yang aturan agamanya sangat ketat dan tidak boleh dilanggar,

sehingga mereka harus minta izin untuk berdoa dan ada juga pekerja yang tidak terlalu ketat dalam

urusan agama.

Perbedaan Kemampuan Orang-orang disabilitas sangat sulit dalam melakukan suatu pekerjaan dan ini menjadi faktor

yang mempengaruhi antar budaya, Budaya yang sangat kooperatif dengan orang-orang ini akan sangat

membantu pekerjaan dan menunjang mereka agar dapat memaksimalkan pekerjaannya.

3.IMPROVING INTERCULTURAL COMMUNICATION

SKILLS (Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Antar

Budaya)

Komunikasi antar budaya yang sukses perlu banyak kemampuan, seorang pebisnis harus bisa

meningkatkan kemampuan antar budayanya lewat pembelajaran budaya dan bahasa lain, menghormati

gaya komunikasi yang diharapkan, belajar untuk menulis dan berbicara dengan jelas, dengarkan dengan

baik, ketahui kapan menggunakan penerjemah, dan membantu orang lain beradaptasi dengan budaya

pebisnis tersebut.

Page 12: Makalah Komunikasi Lintas Budaya (Kelompok 2)

Belajar Budaya LainAgar dapat beradaptasi dan berkomunikasi dengan budaya lain diperlukan tidak hanya

pengetahuan saja tapi dibutuhkan kemampuan dan motivasi untuk mengubah perilaku sendiri, dengan

kata lain, ini bukanlah hal yang mudah, dan sayangnya pengetahuan tentang budaya lain dan pola

komunikasi baru bisa terbentuk setelah belajar bertahun-tahun, tapi baiknya, sekarang tidak perlu

mempelajari seluruh dunia secara keseluruhan karena perusahaan sekarang merekrut spesialis untuk

beberapa negara atau regional, dan ini akan memberi kesempatan untuk fokus pada budaya tertentu

secara spesifik, dan beberapa perusahaan membantu karyawan mempelajari budaya dan kebiasaan

penduduk negara lain.

Komunikasi antar budaya yang sukses terbentuk dari kejujuran dan kesan baik, supaya sukses

perlu pendekatan bersahabat, humor sehat, dan pemikiran terbuka.

Belajar Bahasa LainAgar dapat beradaptasi dan berkomunikasi dengan budaya lain diperlukan pembelajaran bahasa,

namun sekarang tidak harus belajar semua bahasa di semua negara, saat ini bahasa Inggris adalah bahasa

internasional dan penghubung semua bisnis di dunia, jadi diperlukan pembelajaran dan latihan bahasa

Inggris secara intensif, ditambah dengan bahasa-bahasa tertentu yang akan lebih sering digunakan di

negara tertentu dibanding bahasa Inggris, seperti bahasa Mandarin di China.

Hormati Gaya Komunikasi yang Diinginkan Gaya komunikasi—termasuk penyampaian secara langsung atau tidak, tingkat formalitas,

preferensi tertulis dengan lisan, dan faktor lainnya sangat beragam dari satu budaya dengan budaya.

Mengetahui gaya komunikasi yang diinginkan akan sangat membantu pebisnis untuk beradaptasi dan

berkomunikasi dengan lawan bicaranya di luar negeri, contoh orang Amerika lebih suka berbicara

langsung dan terbuka, orang Jepang dan orang China tidak suka berbicara langsung pada poinnya.

Menulis dan Berbicara Secara JelasKetika mengirimkan pesan tertulis kepada rekan bisnis di negara lain, buat diri sendiri mengenal

dan terbiasa dengan gaya komunikasi tertulis mereka, dan adaptasi gaya, pendekatan, dan irama agar

dapat memenuhi ekspektasi mereka.

Page 13: Makalah Komunikasi Lintas Budaya (Kelompok 2)

Ada beberapa rekomendasi, seperti di bawah ini

● Gunakan bahasa secara jelas dan simpel

Gunakan kata-kata yang tepat dan jangan membingungkan lawan bicara dengan kata-kata yang ambigu

● Usahakan singkat

Gunakan kalimat simpel dan paragraph singkat dan sampaikan informasi secara spesifik agar mudah

ditangkap dan dimengerti lawan bicara

Gunakan elemen transisional

Bantu lawan bicara untuk mengikuti jalan pikiran lewat kata-kata transisional dan frase, dan bila perlu

diurutkan setiap langkah yang akan dikomunikasikan

● Tanggapi korespondensi internasional dengan baik

● Catat dan ingat tanggal dan angka dengan hati-hati

● Hindari bahasa non formal, jargon bisnis, dan frase

● Hindari candaan dan referensi yang tidak dikenali di budaya lain

Mendengar dengan BaikPercakapan dalam semua bahasa dalam dunia ini sangat berbeda dalam irama, tinggi-rendah

suara, kecepatan, dan volume, satu kata dalam bahasa tertentu bisa berarti sangat banyak tergantung

kondisi pemakaiannya, dan ketika satu bahasa dikomunikasikan bisa ditanggapi dengan perasaan dan

pendapat yang bermacam-macam, contoh orang Arab ketika dia sedang berbicara akan dianggap marah

atau senang oleh orang Amerika, orang Jepang cenderung berbicara halus dibanding dengan orang di

negara barat, salah satu cara menangani hal ini adalah bertanya pada lawan bicara apa maksud dari arti

kata yang dia ucapkan dalam bahasa negaranya sendiri dan mendengarkan dengan baik maksud dari kata

tersebut.

Gunakan Penerjemah (Interpreter dan Translator) dan Software Penerjemah

Pebisnis sering menemui keadaan yang di mana penerjemah sangat dibutuhkan, ada dua jenis

penerjemah, yaitu interpreter (untuk komunikasi lisan) dan translator (untuk komunikasi tertulis),

konsumen sendiri lebih suka ditanggapi dengan bahasa lokal dibanding dengan bahasa internasional,

terutama dalam hal iklan, garansi, panduan perbaikan, dan label produk. Interpreter atau translator

mungkin mahal, tetapi seiring dengan kemajuan teknologi, pebisnis tinggal menggunakan software

penerjemah untuk mengartikan tulisan dokumen dalam bahasa lain ke bahasa lokal atau ke dalam bahasa

internasional, yaitu bahasa Inggris.

Page 14: Makalah Komunikasi Lintas Budaya (Kelompok 2)

Bantu Lawan Bicara Bisa Beradaptasi dengan Budaya Sendiri

Pebisnis hendaknya membantu lawan bicara untuk bisa beradaptasi dengan budaya pebisnis

sendiri dengan menjelaskan apa dan bagaimana harus dilakukan, hal-hal yang boleh dan tidak boleh

dilakukan dalam budaya lokal si pebisnis, menjelaskan secara lengkap hal-hal yang lawan bicara tidak

mengerti, dan buat mereka nyaman ketika mereka berkomunikasi dengan pebisnis.

Page 15: Makalah Komunikasi Lintas Budaya (Kelompok 2)

BAB III

KESIMPULANDari pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa komunikasi antar budaya

sangat berpengaruh terhadap kesuksesan bisnis dan karir seorang pebisnis, oleh karena itu komunikasi

antar budaya harus dikuasai secara intensif, komunikasi antar budaya sendiri sangat dipengaruhi budaya

negara yang bersangkutan, oleh karena itu pebisnis harus bisa menyesuaikan dan beradaptasi dengan

budaya negara tempat dia berbisnis dan membantu rekan bisnisnya untuk bisa beradaptasi dengan

budaya pebisnis tersebut.

Page 16: Makalah Komunikasi Lintas Budaya (Kelompok 2)

DAFTAR PUSTAKA

Bovee, C.L., & Thill, J.V. (2008). Business Communication Today (9th ed.). Upper Saddle

River, NJ: Prentice Hall.

Fiske, John. (2011). Studies in Culture and Communications: Introduction to

Communication Studies. New York: Routledge.

Liliweri, Alo. (2009). Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.