Makalah Koloqium (Multimedia) Fix 6

14
Peranan Multimedia dalam Pembelajaran Biologi Deika Trioktavia/06091009036 Abstrak Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui peran Multimedia dalam pembelajaran biologi. Dari hasil penelitian yang dilakukan Syaroni penggunaan media audiovisual didapatkan hasil pada pada kelas klasik 30,52 dan pada kelas eksperimen 38,35. Penelitian yang dilakukan Sihombing dengan menggunakan media animasi hasil pada kelas klasik 18,86 dan hasil pada kelas eksperimen 35,86. Irdanetti penggunaan media audiovisual pada siklus 1 diperoleh hasil 69 dan pada siklus 2 diperoleh hasil 78,1. Penelitian yang dilakukan Murdjoko penggunaan media Power Point pada siklus 1 hasil 68,75 dan pada siklus 2 diperoleh hasil 75,31, serta penelitian yang dilakukan Maryanto penggunaan media animasi diperoleh hasil yaitu kelas klasik 72,42 dan kelas eksperimen 83,83. Dari data diatas diketahui bahwa dengan menggunakan multimedia pada pembelajaran biologi maka dapat meningkatkan hasil dan motivasi siswa IPA/Biologi. Hasil belajar siswa yang memiliki motivasi rendah meningkat dan memantapkan hasil siswa yang telah memiliki motivasi tinggi. Dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan multimedia pembelajaran dapat meningkatkan hasil dan motivasi belajar pada pembelajaran biologi. Kata kunci : Multimedia, motivasi, hasil belajar Pendahuluan Teknologi pendidikan merupakan disiplin ilmu terapan, artinya ia berkembang karena adanya kebutuhan di lapangan, yaitu kebutuhan belajar. Penerapan Teknologi pendidikan dalam proses pembelajaran dimaksudkan agar belajar menjadi lebih efektif, lebih banyak, lebih luas, lebih cepat dan lebih bermakna bagi kehidupan orang yang belajar (Prawiradilaga dan Siregar, 2008) 1

Transcript of Makalah Koloqium (Multimedia) Fix 6

Page 1: Makalah Koloqium (Multimedia) Fix 6

Peranan Multimedia dalam Pembelajaran Biologi

Deika Trioktavia/06091009036

Abstrak

Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui peran Multimedia dalam pembelajaran biologi. Dari hasil penelitian yang dilakukan Syaroni penggunaan media audiovisual didapatkan hasil pada pada kelas klasik 30,52 dan pada kelas eksperimen 38,35. Penelitian yang dilakukan Sihombing dengan menggunakan media animasi hasil pada kelas klasik 18,86 dan hasil pada kelas eksperimen 35,86. Irdanetti penggunaan media audiovisual pada siklus 1 diperoleh hasil 69 dan pada siklus 2 diperoleh hasil 78,1. Penelitian yang dilakukan Murdjoko penggunaan media Power Point pada siklus 1 hasil 68,75 dan pada siklus 2 diperoleh hasil 75,31, serta penelitian yang dilakukan Maryanto penggunaan media animasi diperoleh hasil yaitu kelas klasik 72,42 dan kelas eksperimen 83,83. Dari data diatas diketahui bahwa dengan menggunakan multimedia pada pembelajaran biologi maka dapat meningkatkan hasil dan motivasi siswa IPA/Biologi. Hasil belajar siswa yang memiliki motivasi rendah meningkat dan memantapkan hasil siswa yang telah memiliki motivasi tinggi. Dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan multimedia pembelajaran dapat meningkatkan hasil dan motivasi belajar pada pembelajaran biologi.

Kata kunci : Multimedia, motivasi, hasil belajar

Pendahuluan

Teknologi pendidikan merupakan disiplin ilmu terapan, artinya ia berkembang karena

adanya kebutuhan di lapangan, yaitu kebutuhan belajar. Penerapan Teknologi pendidikan

dalam proses pembelajaran dimaksudkan agar belajar menjadi lebih efektif, lebih banyak,

lebih luas, lebih cepat dan lebih bermakna bagi kehidupan orang yang belajar (Prawiradilaga

dan Siregar, 2008)

Salah satu program pemerintah untuk mencerdaskan masyarakat adalah belajar secara

formal yang diselenggarakan disekolah-sekolah yang tak lain dimaksudkan untuk

mengarahkan perubahan prilaku secara bertahap, terutama dalam aspek sikap, mental,

pengetahuan, dan keterampilan. Walaupun demikian, selama proses belajar pengaruh

lingkungan seperti tingkah laku siswa, guru, petugas perpustakaan, kepala sekolah, materi

pelajaran (buku, modul dan sejenisnya), dan berbagai sumber belajar atau fasilitas (overhead

projector, video, radio, televisi, komputer, perpustakaan, laboratorium dan lain-lain) menjadi

faktor penentu kemajuan dan mutu belajar (Arsyat dalam Mesta, 2008)

Pembelajaran adalah upaya menciptakan kondisi dengan sengaja agar tujuan

pembelajaran dapat dipermudah (facilitated) pencapaiannya. Dalam kegiatan pembelajaran

perlu dipilih strategi yang tepat agar tujuan pembelajaran dapat dicapai. Pada setiap kegiatan

1

Page 2: Makalah Koloqium (Multimedia) Fix 6

pembelajaran terlebih dahulu harus dirumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran

harus bersifat “behavioral” atau berbentuk tingkah laku yang dapat diamati, dan “measurable”

atau dapat diukur (Prawiradilaga dan Siregar, 2008).

Banyak hal yang harus diperhatikan guru dalam merancang kegiatan pembelajaran,

temasuk memilih alat bantu dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran merupakan alat

bantu dalam proses pembelajaran yang berguna untuk mewakili sesuatu yang tidak dapat

disampaikan oleh guru lewat kata-kata maupun kalimat. Media dapat mengefektifitaskan daya

serap siswa terhadap bahan pelajaran yang sulit dan rumit (Djamarah dan Bahri, 2002). Media

adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya.

Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca. Apapun batasan

yang diberikan, ada persamaan diantara batasan yaitu bahwa media adalah segala sesuatu

yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat

merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa

sehingga proses belajar terjadi (Sadiman dan Arief, 2010).

Sebagai pembawa pesan media tidak hanya digunakan oleh guru, tetapi yang lebih

penting lagi dapat digunakan oleh siswa. Oleh karena itu sebagai penyaji dan penyalur pesan

dalam hal-hal tertentu, media dapat mewakili guru menyampaikan informasi secara teliti, jelas

dan menarik. Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual, yaitu gambar, model, objek,

dan alat-alat yang dapat memberikan pengalaman konkrit, motivasi belajar serta

mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa (Sadiman dan Arief, 2002).

Pengertian multimedia

Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang

terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi. Multimedia

terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linier dan multimedia interaktif. Sedangkan

multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang

dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki

untuk proses selanjutnya (Fathurrahmar, 2012).

Jenis - jenis Multimedia

Media Audiovisual

Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar.

Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik. Media ini dibagi ke dalam :

2

Page 3: Makalah Koloqium (Multimedia) Fix 6

1) Audiovisual Diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti bingkai

suara, film rangkai suara.

2) Audiovisual Gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang

bergerak seperti film suara dan video cassette.

Peranan multimedia

Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut :

(Sadiman dan Arief, 2010)

1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk

kata-kata tertulis atau lisan belaka)

2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.

3. Penggunaan media secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik

4. Memberikan perangsang yg sama, mempersamakan pengalaman yg sama dan

menimbulkan persepsi yang sama kepada siswa yg memiliki karakteristik yang

berbeda.

Hasil-hasil Penelitian yang berkaitan dengan Penerapan Multimedia

Pada penelitian yang dilakukan oleh Syaroni (2010) melakukan analisis terhadap

efektifitas penerapan strategi pembelajaran dengan menggunakan video dan pemberian

ringkasan, serta keadaan motivasi belajar siswa. Banyak faktor yag berpengaruh terhadap

hasil belajar mata pelajaran IPA/Biologi siswa, dari faktor-faktor tersebut yang akan diteliti

adalah penerapan strategi pembelajaran dengan menggunakan video dan pemberian ringkasan

yang berkaitan dengan atribut motivasi belajar siswa. Dalam perancangan pembelajaran perlu

memperhatikan masalah penyajian pembelajaran berdasarkan tujuan pembelajaran yang telat

ditetapkan. Alasan dipilihnya strategi pembelajaran ini adalah untuk menarik strategi

penyajian materi pembelajaran yang tepat agar pembelajaran tersebut dapat meningkatkan

hasil belajar.

Hasil obsevasi awal yang dilakukan oleh Murdjoko (2009) terhadap SMA Kristen

YSKI jurusan IPA menunjukkan bahwa siswa kurang berminat pada mata pelajaran biologi,

apalagi guru masih menggunakan model ceramah saja, sehingga siswa kurang berminat

mendengarkan penjelaskan guru, cenderug pasif yang berakibat pada rendahnya nilai hasil

belajarnya yaitu kurang dari 65. Guru biologi perlu melakukan inovasi dalam

3

Page 4: Makalah Koloqium (Multimedia) Fix 6

pembelajarannya, dengan menggunakan media pembelajaran yang mampu meningkatkan

motivasi dan hasil belajar siswa. .

Pada penelitian oleh Syaroni (2010) dengan populasi penelitian berjumlah 88 orang.

Sebelum perlakuan diberikan, siswa yang berada dalam dua kelas tersebut diberi kuisioner

motivasi degan skala Likert untuk menentukan data motivasi belajar siswa, kemudian

hasilnya masing-masing diurutkan mulai dari skor tertinggi sampai skor terendah dari masing-

masing kelas. Setelah itu dari masing-masing kelas dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu:

kelompok motivasi tinggi (30%), kelompok motivasi rendah 30% dan kelompok tengah 40%.

Jadi yang menjadi sampel penelitian ini berjumlah 60% dari 88 siswa yaitu 52 siswa masing-

masing kelas berjumlah 26 siswa. Selanjutnya kedua kelas tersebut mendapatkan perlakuan

yang berbeda yaitu: kelas (A) pembelajaran dengan video dan kelas lainnya (B) dengan

pemberian ringkasan yang penentuannya dilakukan secara acak.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Syaroni (2010) didapatkan hasil

perbandingan antara hasil belajar dengan menggunakan rigkasan dan hasil belajar dengan

menggunakan video. Pada gambar dibawah ini dijelaskan pada A1 pembelajaran

menggunakan video, A2 pembelajaran menggunakan ringkasan, B1 siswa yang memiliki

motivasi tinggi dan B2 siswa yang memiliki motivasi rendah.

50

A2B1 A1B1

40 42,30 38,35

A2B2 35,30 A1B2

30 30,52

20 Ringkasan Video

10

Gambar. Grafik Interaksi Pembelajaran dan Motivasi belajar terhadap Hasil Belajar IPA/Biologi siswa

Strategi pembelajaran video atau kelas A(A1) dan siswa yang belajar dengan strategi

pemberian ringkasan atau kelas B(B2). Skor hasil belajar IPA/Biologi siswa yang belajar

dengan strategi pemberian video dibedakan menjadi dua kelompok yaitu : (1) skor hasil

belajar mata pelajaran IPA/Biologi siswa yang belajar dengan strategi pembelajaran video

4

Page 5: Makalah Koloqium (Multimedia) Fix 6

dibedakan menjadi dua kelompok yaitu, (1) skor hasil belajar mata pelajaran IPA/Biologi

siswa yang belajar dengan stategi pembelajaran video bagi siswa yang memiliki motivasi

belajar tinggi. (2) skor hasil belajar mata pelajaran IPA/Biologi siswa yang belajar dengan

strategi pembelajaran video bagi siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. Begitu juga

skor hasil belajar IPA/Biologi siswa yang belajar dengan strategi pemberian pemberian

ringkasan dibedakan menjadi dua kelompok sama seperti perlakuan pada stategi

menggunakan video.

Penelitian yang dilakukan oleh Sihombing (2008) didapatkan bahwa dengan

penggunaan media animasi pembelajaran genetika pada mahasiswa Biologi di FMIPA UNM

2005/2006 sebagai berikut.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1405

101520253035404550

klasikanimasi

Gambar 2. Histogram Kemajuan skore pada mata kuliah genetika materi sintesis protein

Dari grafik diatas didapat bahwa dengan penggunaan media klasik skor rata-rata siswa

18,86 dan skor rata-rata pada penggunaan media animasi meningkat menjadi 35,86. Dari data

diatas dapat disimpulkan bahwa nilai pada pembelajaran genetika pokok bahasan sintesis

protein lebih meningkat dibandingkan tanpa menggunakan media.

Hasil penelitian yang dilakukan Irdanetti (2008) dengan menggunakan media

audiovisual didapatkan data sebagai berikut:

5

Page 6: Makalah Koloqium (Multimedia) Fix 6

Siklus 1 siklus 20

20

40

60

80

100

120

Skor TerendahSkor TertinggiRata-RataKetuntasan

Gambar 3. Peningkatan hasil belajar siswa dengan meggunkan media audiovisual

Dari data diatas didapatkan bahwa pada siklus 1 skor terendah siswa 30, skor tertinggi

90, nilai rata-rata 69 dan nilai ketuntasan siswa 69,4. Pada siklus 2 nilai minimum siswa 55,

nilai tertinggi 97, nilai rata-rata 78,1 dan nilai ketuntasan 86,1. Dari data tersebut dengan

penggunaan media audiovisual maka dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Hasil kuisioner siswa pada siklus 1 dan siklus 2 ini diperoleh data tentang motivasi

siswa dalam belajar menggunakan audiovisual ini sebesar 100%. Hal ini dapat disimpulkan

bahwa setiap siswa menyukai pembelajaran dengan menggunakan media audovisual.

Hasil penelitian yang dilakukan Murdjoko (2009) dengan penggunaan media Power

Point adalah sebagai berikut.

Tabel 1. Nilai hasil belajar dengan menggunakan media power point pada siklus I

Jumlah siswa 16

Siswa kompeten 10

Rata-rata 68,75

Ketuntasan 62,50%

Sumber : Murdjoko (2009)

Setelah siklus I berakhir, dilakukan ulangan harian pertama dengan materi ginjal dan

proses terbentuknya urin nilai rata-rata yang didapat 68,75 dan siswa yang kompeten 10 orang

mencapai ketuntasan belajaran 62,50%.

Tabel 2. Nilai hasil belajar dengan menggunakan media power point pada siklus II

Jumlah siswa 16

Siswa kompeten 13

6

Page 7: Makalah Koloqium (Multimedia) Fix 6

Rata-rata 75,31

Ketuntasan 87,50%

Sumber : Murdjoko (2009)

Setelah silus II berakhir, dilakukan ulangan harian ke dua yang didapat nilai rata-rata

75,31 dengan jumlah siswa yang kompeten 13 orang dan mencapai ketuntasan belajar

87,50%. Dari hasil observasi terjadi peningkatan minat dan motivasi belajar siswa kelas XI

IPA 2 ini yang lebih besar dari siklus I. Setelah dilakukan refleksi dirasakan sudah cukup

karena hasilnya telah melebihi indikator kinerja maka diputuskan peneitian sampai di siklus

II.

siklus 1 siklus 20

102030405060708090

100

siswa kompetenrata-rataketuntasan

Gambar 4. Hasil pada siklus I dan II

Penelitian yang dilakukan Maryanto (2011) dengan media animasi dilakukan

penelitian dengan melihat perbadingan antara kelas ekperimen dengan menggunakan media

animasi dan kelas pembanding.

Penelitian yang dilakukan oleh Maryanto (2011) dalam penelitian ini digunakan metode

eksperimen semu (quasi eksperiment) dengan desain penelitian sebagai berikut.

Tabel.3 Metode yang digunakan dalam desain penelitian

KELOMPOK PRETEST VARIABEL

TERIKAT

POSTEST

Eksperimen Y1 X Y2

Pembanding Y1 - Y2

Keterangan:

Y1 : Tes awal atau pretest

X : Pemberian perlakuan

Y2 : Tes akhir atau posttest

7

Page 8: Makalah Koloqium (Multimedia) Fix 6

Tabel 4. Hasil analisis nilai rata-rata pretes dan posttest kelas eksperimen dan kelas pembanding

No KelasRata-rata

GainPretest Posttest

1 Eksperimen 37,5387 83,8304 46,2917

2 Pembanding 34,8482 72,4182 37,5700

Diagram Hasil Analisis Data

37,5387

83,8304

46,2917

34,8482

72,4182

37,5700

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Pretest Posttest Gain

Fre

kuen

si

Kelas Eksperimen

Kelas Pembanding

Gambar 5. Rata-rata nilai pretes, posttes, gain kelas eksperimen dan kelas pembanding

Sumber : Maryanto (2011)

Dari data diatas diketahui bahwa dengan penggunaan media animasi maka hasil yang

didapat lebih meningkat dibandingkan dengan kelas tanpa diberi perlakuan. Hal ini didukung

oleh data hasil angket/kuisioner yang telah diberikan pada siswa setelah proses pembelajaran

dengan media animasi. Dari hasil angket dapat diketahui bahwa 57,69% siswa sangat

berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31% menyatakan berminat, 0%

menyatakan kurang berminat, 0% menyatakan tidak berminat terhadap animasi yang telah

diberikan dalam proses pembelajaran. Dari data ini dapat dikatakan bahwa siswa tertarik

terhadap animasi yang telah diberikan saat proses pembelajaran. Dengan ketertarikan ini,

maka siswa akan termotivasi dan mudah menerima pelajaran yang diberikan serta menguasai

konsep-konsep materi yang telah diberikan.

Penutup

Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan terlihat dampak dari Peranan

Multimedia dalam pembelajaran antara lain :

1. Multimedia dalam pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa biologi

2. Multimedia dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa biologi.

Dapat disimpulkan bahwa Multimedia yang digunakan dapat meningkatkan hasil dan

motivasi siswa dalam proses pembelajaran dikelas. Proses pembelajaran dengan

8

Page 9: Makalah Koloqium (Multimedia) Fix 6

menggunakan Multimedia menunjukkan kemajuan dibandingkan dengan pembelajaran

dengan media tradisional. Oleh karena itu salah satu alternatif dalam pembelajaran biologi

sehingga menjadi inovatif, kreatif serta bermakna untuk siswa dapat diterapkan penggunaan

Multimedia pembelajaran untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran biologi.

Daftar Pustaka

Djamarah, Zain dan Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Fathurrhamar, farid. 2012. Pengertian media interaktif. (online). http://www.multimedia-interaktif.com/ diakses tanggal 23 Mei 2012.

Irdanetti. 2008. Biologi Audiovisual Modul (BAM) dalam Peningkatan Hasil belajar Biologi SMP Cendana Duri-Riau. Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains, 1(1): 22-28.

Maryanto, B. 2011. Pengaruh Media Animasi Terhadap Penguasaan Konsep Sistem Sirkulasi Pada Siswa Kelas XI IPA SMA N 1 Indralaya. Skripsi. Indralaya: FKIP Universitas Sriwijaya.

Mesta. 2008. “Perbaikan mutu belajar biologi melalui media LCD dengan rekaman materi protista pada microsoft power point beranimasi dikelas X SMAN 3 Payakumbuh” http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/31087583.pdf Diakses tanggal 22 Maret 2012.

Murdjoko. 2009. Upaya Meningkatakan Hasil Belajar Biologi dengan Menggunakan Media Power Point pada Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Kristen YSKI Semarang Semester 2 Tahun Ajaran 2008/2009. Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains, 2 (6): 40-44.

Prawiradilaga, D.S. dan E. Siregar. 2008. Mozaik Teknologi pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sadiman dan Arief, S. 2010. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press

Sihombing, P. 2007. Strategi Pembelajaran Genetika pada Pokok Bahasan Pembelahan Sel, Materi Genetik, Sintesis Protein dan Rekayasa Genetika dengan Menggunakan Animasi Komputer. Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains, 2 (2): 42-47.

Syaroni, A. 2008. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Motivasi Terhadap Hasil BelajarIPA/Biologi. Jurnal Teknologi Pendidikan, 10 (2): 99-109.

9