MAKALAH KEWIRAUSAHAAN
Click here to load reader
Transcript of MAKALAH KEWIRAUSAHAAN
INISIATIF, GAGASAN, INOVASI, KARYA DAN KREATIVITAS SERTA
KEPEMMPINAN SEBAGAI SUATU KARAKTERISTIK
KEWIRAUSAHAAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada setiap organissasi, apakah itu pada tingkatan lembaga pendidikan,
perusahaan, birokrasi, atau negara yang memiliki ciri-ciri inovatif, selalu ada
seorang tokoh pimpinan yang membuat organisasi tersebut menghasilkan
karya inovatif. Peranan seorang pemimpin sebagai penggerak sekumpulan
orang dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama sangatlah penting.
Pemimpin adalah orang yang menjadi penggerak sekumpulan orang dalam
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Keteladanan, dedikasi, dan
motivasi yang diberikannya kepada para pengikutnya menjadi penggerak bagi
tercapainya tujuan organisasi.
Ada beberapa hal yang biasanya dilakukan oleh seorang pemimpin yang
inovatif. Mereka memiliki visi yang jelas kemana organisasi harus dibawa,
dan mereka mampu menginspirasi para pengikutnya untuk ikut memiliki visi
tersebut dan mewujudkannya menjadi kenyataan. Mereka adalah orang yang
berani mengambil resiko. Mereka adalah orang yang berpikiran positif
terhadap para pengikutnya dan memperlakukan para pengikut dengan penuh
kepercayaan agar mereka dapat mewujudkan potensi kreatif yang dimilikinya
semaksimal mungkin. Pemimpin inovatif adalah pemimpin yang tidak
menghukum para pengikutnya yang berbuat kesalahan, selama kesalahan
tersebut dilakukan bukan dengan niat buruk. Pemimpin memberikan peluang
kepada para pengikutnya untuk belajar dari kesalahan. Mereka adalah
pemimpin yang menghargai pendapat para karyawannya dan memberi
apresiasi pada hasil karya pengikutnya.
Di sisi lain, pemimpin inovatif berani mengubah cara berorganisasi
yang membuat proses inovasi mandeg. Sebagai pemimpin dia membuat
suasana organisasi jadi sangat menyenangkan. Organisasi yang sangat
birokratis dan kaku, serba diatur dari atas, dan karyawan yang menunggu
perintah adalah organisasi yang akan membunuh gagasan inovatif karyawan.
Pemimpin inovatif adalah pemimpin yang mengubah organisasi yang sangat
birokratis menjadi organisasi yang memberikan keleluasaan pada karyawan
untuk berbuat sesuai dengan keinginan mereka selama hal yang dilakukan
sesuai dengan visi, misi, dan tat nilai perusahaan. Sebagai pemimpin dia
berani memangkas proses bisnis dan rantai birokrasi yang panjang menjadi
sederhana dan memudahkan pelaksanaan tugas. Pemimpin telah menjadi
faktor penting dalam menumbuhkan budaya organisasi yang kondusif bagi
munculnya inovasi.
B. RUMUSAN MASALAH
Atas dasar latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan persoalan-
persoalan yaitu;
1. Apa definisi dari inisiatif, gagasan, inovasi, karya dan kreativitas serta
kepemimpinan sebagai suatu karakteristik kewirausahaan.
2. Apakah karakteristik atau sifat orang yang inisiatif, memiliki gagasan,
inovatif, dapat berkarya dan kreatifserta pintar dalam kepemimpinan.
3. Apakah penghambat dan solusi dari inisiasi, gagasan, inovasi, karya dan
kreativitas serta kepemimpinan dalam berwirausaha.
4. Bagaimana perilaku individu atau perusahaan dalam mengembangkan
inisiasi, gagasan, inovasi, karya dan kreativitas serta kepemimpinan untuk
berwirausaha.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam kehidupan berwirausaha inisiatif, gagasan, inovasi, karya dan
kreativitas serta kepemimpinan memiliki peran masing-masing untuk menunjan
kesuksesan dan tujuan berwirausaha. Seorang eirausaha harus berusaha dan
mampu mengembngkan masing-masing aspek tersebut.
Sebagai karakteristik kewirausahaan inisiatif, gagasan, inovasi, karya
dan kreativitas serta kepemimpinan memiliki definisi dan kualifikasi masing-
masing.
I. INISIATIF
A. Definisi Inisiatif
Inisiatif adalah Kemampuan Berpikir atau Mengembangkan Pikiran
tentang hal-hal yang harus dilakukan dalam pengembangan pribadi
maupun kelompok yang dibuat dalam Suatu Perencanaan. Inisiatif sering
ditemui dalam Pekerjaan, Kegiatan Sosial dan Dunia Ekonomi dan Bisnis.
Inisiatif adalah Langkah Awal atau Permulaan dalam Pemecahaan
Masalah. Proaktif merupakan kelanjutan dari Inisiatif yang diwujudkan
dalam Tindakan Aktual. Tindakan yang bersifat menghindari kejadian
yang tidak diharapkan, sehingga rencana awal Inisiatif mudah terkontrol
dan dalam jangkauan.
Definisi Inisiatif yng lain ialah dari kata inisiatif, menurut kamus
inisiatif berarti usaha sendiri, langkah awal, ide baru. Berinisiatif berarti
mengembangkan dan memberdayakan sector kreatifitas daya pikir
manusia, untuk merencanakan idea tau buah pikiran menjadi konsep yang
baru yang pada gilirannya diharapkan dapat berdaya guna dan bermanfaat.
Manusia yang berinisiatif adalah manusia yang tanggap terhadap segala
perkembangan yakni manusia yang pandai membaca, menghimpun dan
meneliti (iqra), manusia yang inisiatif juga dapat memanfaatkan setiap
peluang di setiap pergantian waktu, dan menjadikannya sebagai kreasi
yang berarti.
Kemampuan Anda beradaptasi dalam lingkungan kerja baru
diantaranya dilihat dari cara memulai pekerjaan baru tanpa banyak
bimbingan dari rekan atau atasan. Kemampuan Self Starting ini
merupakan kemampuan ber-Inisiatif dan ber-Proaktif. Dapat dipastikan
bahwa orang baru selalu menjadi sorotan dalam lingkungannya, dan inilah
yang perlu Anda bangun agar menjadi Perhatian Positif.
Keistimewaan dari inisiatif ini sendiri yaitu mampu mencermagti
kreasi Tuhan, selanjutnya menjadikan bahan renungan atau kreatifitas
berpikir dalam semua waktu dan tempat, kemudian membuat kreasi baru
(karya baru) atau berinisiatif memproduksi semua potensi menjadi berdaya
guna.
B. Pengembangan inisiatif dalam perusahaaan
Inisiatif membutuhkan kemampuan-kemampuan lain untuk bisa
mengembangkannya, antara lain:
a. Motivasi diri atau dorongan diri untuk mau lebih maju. Faktor ini
merupakan faktor utama yang mendukung kemampuan insiatif. Orang
yang memiliki motivasi tinggi cenderung tidak ”puas” dengan apa yang
dikerjakan dan itu akan memungkinkan seseorang yang memiliki
motivasi tinggi tersebut untuk mencari dan mengkesplorasi yang lebih
banyak.
b. Kepekaan atau perhatian terhadap lingkungan sekitar termasuk tugas.
Orang yang memiliki kepekaan tinggi terhadap lingkungan sekitar akan
memiliki kemungkinan untuk memunculkan kemampuan inisiatifnya.
c. Dukungan dari manajemen. Manajemen yang sangat menjaga wibawa
biasanya sulit diharapkan dapat menggali inisiatif-inisiatif cemerlang
dari orang-orang dalam yang sudah ada. Begitu juga manajemen yang
memberikan kebebasan tanpa dasar yang jelas. Misalnya saja tidak jelas
peranan masing-masing orang. Inisiatif yang muncul biasanya inisiatif
untuk kepentingan pribadi.
II. GAGASAN
A. Definisi Gagasan
Gagasan atau ide adalah istilah yang dipakai baik secara populer
maupun dalam bidang filsafat dengan pengertian umum "citra mental" atau
"pengertian". Terutama Plato adalah eksponen pemikiran seperti ini.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ide/gagasan adalah
rancangan yang tersusun di pikiran. Artinya sama dengan cita-cita.
Gagasan dalam kajian Filsafat Yunani maupun Filsafat Islam menyangkut
suatu gambaran imajinal utuh yang melintas cepat. Misalnya: gagasan
tentang sendok, muncul dalam bentuk sendok yang utuh di pikiran. Selama
gagasan belum dituangkan menjadi suatu konsep dengan tulisan maupun
gambar yang nyata, maka gagasan masih berada di dalam pikiran.
Gagasan menyebabkan timbulnya konsep, yang merupakan dasar bagi
segala macam pengetahuan, baik sains maupun filsafat.
Sekarang banyak orang percaya bahwa gagasan adalah suatu kekayaan
intelektual seperti hak cipta atau paten.
B. Menumbuhkan gagasan dalam berwirausaha
Terdapat beberapa pokok pikiran yang dapat diterapkan dalam
mencari ide atau gagasan bisnis, diataranya adalah:
1. Pahami Persoalan
Untuk memenuhi kebutuhan kita dalam memecahkan persoalan
harus adanya gagasan. Dalam hal ini diharapkan untuk membuat suatu
rumusan tentang situasi dan apa yang ingin anda capai, bila kita telah
merumuskan apa yang menjadi persoalan dan tujuan yang diharapkan dan
membuat suatu garis besar dari permasalahan yang ada maka anda akan
dapat menyelesaikan persoalan yang anda hadapi. Dari hal ini
kembangkan cara penyelesaian dan kembangkan sebagai suatu permulaan
dalam melakukan suatu bisnis
2. Kenali celah-celah dan inti masalahnya
Setelah melakukan perumusan masalah yang tengah dihadapi
langkah selanjutnya adalah mencari celah dalam menyelesaikan
permasalahan. Intinya adalah bagaimana anda memahami permasalahan
anda dan mencari celah dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi.
3. Jangan menunda pekerjaan
Salah satu hal yang mengherankan tentang ide-ide adalah bahwa
kita dapat memerintahkan otak untuk bekerja dengan autopilot. Apabila
kita memberinya gagasan-gagasan dasar dan sejumlah rangsangan yang
cocok, akhirnya otak akan memunculkan gagasan-gagasan yang dapat
diteruskan. Jika kita mengerjakan jauh hari sebelum batas waktu tidak
berarti kita harus segera merampungkan, tetapi sekedar memberi masukan
yang lebih baik kepada diri sendiri untuk menyadari dimensi-dimensi lain
dari keadaan yang kita hadapi
4. Ambillah sudut pandang orang lain
Artinya kita mencoba untuk menempatkan diri kita pada posisi
orang lain, dengan tujuan untuk mengetahui reaksi seseorang atas tindakan
yang kita ambil.
5.Tinggalkan tanggapan negative
Menghilangkan pikiran-pikiran negatif muncul dipermukaan
karena akan menjadi penghalang.
6. Belajarlah untuk mendengarkan
Mendengarkan adalah suatu kegiatan yang harus dilakukan secara
aktif. Keuntungan dari mendengar ialah perhatian kita akan lebih terarah
ke masalah yang sedang dihadapi dan kita akan mendapatkan lebih
banyak informasi.
III. INOVASI
a. Definisi dan ciri-ciri inovasi
Menurut Rosabeth Moss Kanter (1986), inovasi adalah sebuah
hasil karya pemikiran baru yang diterapkan dalam kehidupan manusia.1
Sedangkan menurut Amabile & Conti (1999), inovasi adalah implementasi
dan adopsi pemikiran baru oleh individu dalam perusahaan.2
1 Ancok, Djamaludin. Psikologi kepemimpinan dan inovasi. 2012. Jakarta: Erlangga.hlm 34.2 Ancok, Djamaludin. Psikologi kepemimpinan dan inovasi. 2012. Jakarta: Erlangga.hlm 34.
West & Farr (1990) mendefinisikan inovasi sebagai berikut:3
Pengenalan dan penerapan dengan sengaja gagasan, proses, produk, dan
prosedur yang baru pada unit yang menerapkannya, yang dirancang untuk
memberikan keuntungan bagi individu, kelompok, organisasi dan
masyarakat luas.
Hamel (2000) mengemukakan pandangannya seperti di bawah
ini: 4 Peralihan dari prinsip-prinsip , proses, dan praktik-praktik
manajemen tradisional atau pergeseran dari bentuk organisasi yang lama
yang memberi pengaruh yang sangat signifikan terhadap cara sebuah
manajemen dijalankan.
Menurut ensiklopedia bisnis5, yang dimaksud inovasi adalah
proses penerjemahan ide kedalam bentuk sebuah produk atau layanan yang
akan dibeli orang, atau sesuatu yang dihasilkan dari proses tersebut.
b. Jenis-jenis inovasi
Keunggulan suatu perusahaan atau organisasi ialah kemampuan
dalam menghasilkan produk dengan kualitas tinggi namun harga murah,
penyampaian produk yang cepat. Ketiga aspek tersebut selanjutnya akan
berdampak kesetiaaan pelanggan. Dalam hal ini perusahaan harus
menginovasikan produk agar dapat menjaga loyalitas konsumen. Berikut
jenis-jenis inovasi:
Inovasi Proses; proses disini ialah dalam produksi. Perusahaan
berinovasi agar biaya yag digunakan berproduksi ditekan namun
kualitas sama dengan yang biasanya.
Inovasi Metode; dalam hal ini organisasi atau perusahaan akan
menggunakan cara atau metode agar tujuannya tercapai.
Inovasi Struktur Organisasi; model organisasi perusahaan sangat
banyak, namun dalam organisasi agar nilai perusahaan terus meningkat
struktur organisasi perlu diubah sesuai dengan perkembangan jaman.
3 Ibid.4 Ibid.5 http://www.businessdictionary.com/definition/innovation.html
Inovasi dalam hubungan; biaya yang tinggi di sebabkan oleh
kurangnya jaringan bisnis. Suatu perusahaan harus selalu mencari dan
berinovasi dalam menjalin hubunngan bisnis, agar biaya bisa ditekan
namun eksistensi perusahaan tetap stabil.
Inovasi Strategi; untuk meningkatkan eksistensi perusahaan perlu
adanya strategi yang beragam. Dalam inovasi strategi seharusnya suatu
perusahaan berorientasi luas tidak hanya ranah lokal, namun
internasional.
Inovasi pola pikir; pola berfikir dalam berwirausaha harus
diperhatikan, karena akan berdampak pada kesuksesan usaha dan
pengambilan keputusan. Sehingga inovasi pola pikir ini baik lini atas
maupun bawah harus mampu menjadikan masing-masing individu
yang visioner dan produktif.
Inovasi Produk; konsumen tentu akan memilih produk yang lebih
berguna bagi diri konsumen. Meskipun fungsinya sama namun produk
yang lebih inovatif akan lebih dipilih oleh konsumen.
Inovasi pelayanan; pelayanan termasuk faktor penting dalam
pemasaran dn menjaga loyalitas pelanggan. Perusahaan harus bisa
menginovasikan pelayanannya, karena konsumen satu dengan yang
lain memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
IV. KREATIVITAS
A. Definisi kreativitas
a. Kreatifitas
Kreatif bersifat baru, orisinil, unik, eureka, kata seru dari
bahasa yunani yang artinya “saya telah menemukannya!” diluar
kebiasaan, berhubungan dengan kecerdikan atau kepandaian.6
Arti kreativitas adalah menciptakan, menemukan,
mengimajinasikan, mengonsepkan, membentuk, mengonstruksikan,
memproduksi, menghasilkan, melihat masa depan, atau kemampuan
untuk memprediksi tren yang baru, kemampuan menganalisis
6 Chen, Febe. Be Creative menjadi pribadi kreatif.2010. jakarta: gramedia pustaka utama. Hlm 17.
kebutuhan pasar atau masyarakat, kemampuan memelihara alam, dan
seterusnya.7
Jadi, kreativitas itu sangatlah kompleks dan memiliki banyak
sisi. Kreativitas adalah proses mental yang menghasilkan solusi, ide,
konsep, artistik, teori, atau produk yang baru atau unik.8
B. Karakteristik kreatifitas
Menurut hasil penelitian yang dimuat di Flow dan The Psychology
of Discovery for Invention, orang-orang kreatif memiliki karakter yang
kontradiktsi. Demikian juga, mereka bisa menguasai dan menghadapi
kontradiksi:9
a.Intelengensia
Mereka memiliki intelengensia yang mencukupi, namun
mereka juga tak segan untuk bertanya dengan pertanyaan yang
kekanak-kanankan. Begitu juga sebaliknya, mereka mampu
menghadapi pertanyaan yang aneh dan kekanak-kanakan tanpa
memandang sebelah mata kepada yang bertanya. Orang-orang
menganggap mereka bijaksana sekaligus kekanak-kanakan.
b. Realitas dan imajinasi
Mereka mampu bergerak dengan lancar antara imajinasi dan
realita.
c. Subjektif dan objektif
Pikiran mereka adalah gabungan antara pikiran yang objektif
dan subjektif.
d. Energi
Mereka mengelola kontrol tingkat energi mereka, baik ketika
bergerak, istirahat, atau refleksi.
e. Disiplin
Mereka memiliki disiplin yang terkontrol. Orang-orang kreatif
dapat bekerja dengan keras dan tekun.
7 Ibid.8 Ibid.9 Ibid. Hlm 29.
f. Rendah hati dan sombong
Mereka dengan bebas mengekspresikan diri dan
mengungkapkan pendapatnya tanpa peduli apa kata orang. Di sisi lain,
mereka dapat beralih dari sikap arogan menjadi mengkritik diri sendiri.
Hal ini berkaitan dengan sikap agresif dan ambisius mereka yang
kontradiksi dengan sifat rendah hati, tanpa pamrih, dan mementingkan
kepentingan orang lain.
g. Terbuka dan sensitif
Mereka mampu bersikap terbuka dengan tetap
mempertahankan sisi dalam mereka yang sensitif, sekaligus mampu
memaknai level emosi yang tinggi, baik kesenangan maupun kesakitan
semuanya dapat mereka atasi.
h. Introvert dan ekstrovert
Mereka mampu bergerak dari isolasi sosial manjadi pusat
perhatian. Mereka cenderung penyendiri karena terbiasa dianggap
berbeda oleh masyarakat. Ketika karya mereka diakui, mereka menjadi
terkenal, namun mereka tetap dapat mengendalikan diri, tetap
produktif dan menghasilkan karya-karya selanjutnya. Pikiran mereka
cenderung lancar dan fleksibel.
i. Maskulin dan feminim
Mereka mampu mengekpresikan kedua aspek tersebut.
j. Mandiri atau pemberontak dan konservatif atau tradisional
Mereka memiliki kedua karakter tersebut, dan mampu
berpindah-pindah karakter sesuai situasi kondisi.
C. Hambatan dan cara mengembangkan krestifitas
1. Hambatan kreativitas10
Sementara organisasi harus menghadapi tantangan dan
perubahan zaman, banyak organisasi di dunia justru menghambat
pertumbuhan kreativitas dan inovasi karyawan atau masyarakat. Dalam
Developing a 21st Century Mind, Betty Edward mengungkapkan “
10 Chen, Febe. Be Creative menjadi pribadi kreatif.2010. jakarta: gramedia pustaka utama. Hlm 13.
Faktanya dalam menghadapi perubahan zaman, senjata kita hanya
satu : INOVASI atau MATI.
a. Para penemu tidak mendapatkan dukungan dan kreatifitas serta
inovasinya tak dihargai.
b. Inovasi melewati jalan yang sulit dan berliku-liku sebelum diterima
dunia.
2. Cara mengembangkan kreativitas dan inovasi.11
a. Pikiran yang inovatif membutuhkan imajinasi
Imajinasi, bahkan yang sederhana sekalipun, memunculkan
banyak ide. Ide-ide ini membawa kita pada berbagai alternatif
pemecahan masalah sehingga akhirnya kita dapat memilih solusi
terbaik untuk di pakai sebagai system operational prosedure (SOP).
Mereka berpikir think out of the box. Kemampuan untuk
mengembangkan pola pikir imaginatif, seperti:
Berpikir diluar kebiasaan
Memiliki cara berfikir yang berbeda
Mencari solusi yang tidak biasa
Berpikir dari sudut pandang orang lain
Tidak seperti katak dalam tempurung
Tidak membaasi pikirannya
b. Gunakanlah waktu luang untuk berpikir
“great minds discus idea, average minds discuss events, small
minds discuss people” – hayman rickover-
c. Jangan tergesa-gesa atau khawatir
Berdiam diri
Tenangkan diri
Lakukanlah kedua hal itu agar anda dapat berpikir dengan
kreatif-inovatif-sederhana-afektif.
d. Pelajarilah kebiasaan baik dan buruk manusia
Hal ini akan membantu kita memahami hubungan antar
manusia.
11 Chen, Febe. Be Creative menjadi pribadi kreatif.2010. jakarta: gramedia pustaka utama. Hlm 9.
Membuka pikiran kita dengan ide atau cara inovatif dalam
mengatur sesama dan hubungan kekeluargaan.
Belajar dari sekeliling kita: orang tua, orang-orang yang lebih
dewasa dan berpengalaman.
e. Jadilah kreatif dan orisinal, pelajarilah strateginya.
Dapat menemukan ide sendiri bukan copy paste.
Mampu mengembangkan ide yang sudah ada menjadi lebih
baik dan kompleks.
Mampu mempertanyakan apa yang kita dengar.
Mencermati apa yang diajarkan orang-orang kepada kita.
Mengambil pelajaran dari diri sendiri dan orang lain.
V. KEPEMIMPINAN
A. Definisi kepemimpinan
Pemimpin serta kepemimpinan merupakan suatu kesatuan kata
yang tidak dapat dipisahkan secara struktural maupun fungsional.
Banyak muncul definisi mengenai pemimpin dan kepemimpinan,
antara lain :
1. Figur sentral yang mempersatukan kelompok
2. Keunggulan seseorang atau beberapa individu dalam kelompok, dalam
proses mengontrol gejala-gejala sosial
3. Brown (1936) berpendapat bahwa pemimpin tidak dapat dipisahkan
dari kelompok, akan tetapi boleh dipandang sebagai suatu posisi
dengan potensi tinggi di lapangan. Dalam hal sama, Krech dan
Crutchfield memandang bahwa dengan kebaikan dari posisinya yang
khusus dalam kelompok ia berperan sebagai agen primer untuk
penentuan struktur kelompok, suasana kelompok, tujuan kelompok,
ideologi
kelompok, dan aktivitas kelompok.
4. Kepemimpinan sebagai suatu kemampuan menghandel orang lain
untuk memperoleh hasil yang maksimal dengan friksi sesedikit
mungkin dan kerja sama yang besar, kepemimpinan merupakan
kekuatan semangat /moral yang kreatif dan terarah.
5. Individu yang memiliki program/rencana dan bersama anggota
kelompok bergerak untuk mencapai tujuan dengan cara yang pasti.
B. Kepemimpinan Dalam Perspektif
Setiap organisasi baik bersifat profit maupun non profit pasti
membutuhkan adanya kepemimpinan dari organisasi tersebut.
Kepemimpinan tidak bisa disamakan dengan manajemen. Tingkat
kepemimpinan lebih tinggi dari pada manajemen sehingga membutuhkan
suatu kemampuan yang lebih tinggi. Pemimpin yang menentukan kemana
arah tujuan organisasi, baik tujuan internal maupun eksternal. Pemimpin
juga harus dapat menyelaraskan aset dan keterampilan organisasi dengan
kesempatan dan risiko yang dihadapkan oleh lingkungan. Pemimpin yang
menjadi pusat strategi dalam kegiatan organisasi. Setiap pemimpin
mempunyai gaya yang berbeda dalam, akan tetapi ada satu aspek yang
menonjol, yaitu pancaran jiwa (Timpe, 2002).
Para pakar manajemen organisasi melakukan penelitian tentang
hakekat kepemimpinan selama lebih dari dua puluh tahun. Dari hasil
penelitian, para pakar mengidentifikasikan karakteristik dan keahlian yang
mampu membuat sejarah dalam ruang lingkupnya terhadap masyarakat.
Pemimpin adalah orang-orang yang dijadikan rujukan oleh orang lain
ketika mereka mampu membuat terobosan-terobosan yang baru dan
menakjubkan serta mencapai tujuan yang ditulis secara tepat waktu dengan
anggaran yang terbatas. Pemimpin merupakan orang-orang yang mampu
mengoptimalkan sumber daya manusia yang berpotensi melalui
kecerdasan, ketekunan, rasa tanggung jawab, dan jiwa pengorbanan
(Madhi, 2001).
Berbeda dalam pandangan Habsari, bahwa karakteristik
kepemimpinan itu adalah seorang pemimpin yang sangat mempengaruhi
dirinya untuk dapat mempengaruhi orang lain. Daya pengaruh untuk
mengajak, menggerakan, dan mngerahkan para anggotanya adalah
kekuatan bagi seorang pemimpin untuk mengembangkan suatu organisasi
dalam mencapai visi dan misi organisasi. Dalam hal ini kepemimpinan
merupakan proses menggerakan orang lain ke arah yang sama tanpa ada
paksaan, hal ini karena adanya kepercayaan anggota terhadap seorang
pemimpin (Habsari, 2008).
Prinsip-prinsip umum, teori, dan praktik kepemimpinan memang telah
menjadi subjek dalam penelitian pada empat puluh tahun terakhir di negara
barat. Pandangan Beekun dari University of Nevada yang meneliti tentang
kepemimpinan yang kemudian ia beri judul The Leadership Process in
Islam menyatakan bahwa kepemimpinan Islami berdasarkan moral punya
harapan untuk dapat mengarahkan seorang pemimpin. Karena itu, Beekun
menyatakan bahwa seorang pemimpin harus memiliki karakter yang
bermoral melalui peningkatan keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang akan melahirkan empat kekuatan spiritual, yaitu iman, islam, taqwa,
dan ihsan. Keempat spritual ini dapat diukur dengan lima parameter kunci
yang berupa perilaku islami yang menyangkut tentang keadilan, amanah,
kebijakan, berusaha meningkatkan kemampuan diri, dan menepati janji.12
C. Karakter Pemimpin Ideal Menurut Islam
Banyak pandangan tentang kepemimpinan yang merupakan salah satu
aspek manajerial dalam kehidupan organisasi yang berada pada posisi
kunci dalam menggerakan seluruh potensi yang ada. Hal ini menunjukan
bahwa seorang pemimpin harus punya potensi yang tinggi dalam
mengelolah organisasi atau lembaga.
Dalam pandangan Islam kepemimpinan bukan hanya dilihat dari
potensi yang dimiliki oleh seorang pemimpin. Akan tetapi nilai-nilai Islam
harus menjadi karakteristik dalam seorang pemimpin. Djalaluddin (2007)
mengungkapkan bahwa ada beberapa karakteristik dasar yang harus
tumbuh dan berkembang pada diri seorang pemimpin dalam menjalankan
amanah kepemimpinannya, yaitu :
a. ‘Alim (orang yang berilmu)
12 Jamal Lulail Yunus (2009), Leadership, Penerbit UIN-Malang Press hal. 5
b. Mukhlish (orang yang ikhlas)
c. ‘Amil (orang yang giat bekerja)
d. Mujahid (orang yang selalu berjuang)
e. Muttadhy (orang yang senantiasa berkorban)
f. Mutajarrid (orang yang teguh pendirian)
Pemimpin yang dijadikan contoh oleh seluruh masyarakat dunia
adalah nabi Muhammad SAW. Beliau adalah pemimpin agama dan juga
pemimpin negara. Rasulullah merupakan suri tauladan bagi setiap orang,
termasuk para pemimpin karena dalam diri beliau hanya ada kebaikan,
kebaikan dan kebaikan. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam Al-
Qur’an:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah”. (QS Al-
Ahzab:21)
Sebagai pemimpin teladan yang menjadi model ideal pemimpin,
Rasulullah dikaruniai empat sifat utama, yaitu:
1. Sidiq/Jujur
Kejujuran merupakan syarat utama bagi seorang pemimpin.
Masyarakat akan menaruh respek kepada pemimpin apabila dia diketahui
dan juga terbukti memiliki kwalitas kejujuran yang tinggi. Pemimpin yang
memiliki prinsip kejujuran akan menjadi tumpuan harapan para
pengikutnya. Mereka sangat sadar bahwa kualitas kepemimpinannya
ditentukan seberapa jauh dirinya memperoleh kepercayaan dari
pengikutnya. Seorang pemimpin yang sidiq atau bahasa lainnya honest
akan mudah diterima di hati masyarakat, sebaliknya pemimpin yang tidak
jujur atau khianat akan dibenci oleh rakyatnya. Kejujuran seorang
pemimpin dinilai dari perkaataan dan sikapnya. Sikap pemimpin yang
jujur adalah manifestasi dari perkaatannya, dan perkatannya merupakan
cerminan dari hatinya.
2. Amanah/Terpecaya
Amanah merupakan kwalitas wajib yang harus dimiliki seorang
pemimpin. Dengan memiliki sifat amanah, pemimpin akan senantiasa
menjaga kepercayaan masyarakat yang telah diserahkan di atas
pundaknya. Kepercayaan maskarakat berupa penyerahan segala macam
urusan kepada pemimpin agar dikelola dengan baik dan untuk
kemaslahatan bersama.
Mengenai nilai amanah, Daniel Goleman mencatat beberapa ciri orang
yang memiliki sifat tersebut.
a.Dia bertindak berdasarkan etika dan tidak pernah mempermalukan orang.
b. Membangun kepercayaan diri lewat keandalan diri dan autentisitas
(kemurnia/kejujuran).
c.Berani mengakui kesalahan sendiri dan berani menegur perbuatan tidka etis
ornag lain.
d. Berpegang kepada prinsip secara teguh, walaupun resikonya tidak disukai
serta memiliki komitmen dan menepati janji.
e.Bertangung jawab sendiri untuk memperjuangkan tujuan serta terorganisir
dan cermat dalam bekerja. (Goleman, 1998). 13
3. Tablig/Komunikatif
Kemampuan berkomunikasi merupakan kualitas ketiga yang harus
dimiliki oleh pemimpi sejati. Pemimpin bukan berhadapan dengan benda
mati yang bisa digerakkan dan dipindah-pindah sesuai dengan
kemauannya sendiri, tetapi pemimpin berhadapan dengan rakyat manusia
yang memiliki beragam kecenderungan. Oleh karena itu komunikasi
merupakan kunci terjainnya hubungan yang baik antara pemimpin dan
rakyat.
4. Fathonah/Cerdas
Seorang pemimpin harus memiliki kecerdasan di atas rata-rata
masyarakatnya sehinga memiliki kepercayaan diri. Kecerdasan pemimpin
akan membantu dia dalam memecahkan segala macam persoalan yang
terjadi di masyarakat. Pemimpin yang cerdas tidak mudah frustasi
menghadapai problema, karena dengan kecerdasannya dia akan mampu
13 http//: www. Karakteristik Kepemimpinan Ideal.com
mencari solusi. Pemimpin yang cerdas tidak akan membiarkan masalah
berlangsung lama, karena dia selalu tertantang untuk menyelesaikan
masalah tepat waktu.
D. Kepemimpinan Dalam Mengembangkan Organisasi
Dalam hidup harus ada perubahan, tiada kehidupan tanpa perubahan.
Setiap kehidupan pada masyarakat baik sedikit maupun banyak, besar
maupun kecil pasti mengalami perubahan. Begitu pula dengan organisasi
pasti akan mengalami perubahan. Perubahan dalam organisasi merupakan
tantangan bagi seorang pemimpin. Terjadinya perubahan pada organisasi
kondisi dalam organisasi itu sendiri seperti volume kegiatan yang semakin
bertambah, adanya perubahan tujuan, pengembangan tujuan, peralatan
baru, perluasan wilayah kegiatan, tingkat keterampilan sikap dan lain
sebagainya.
Kebijakan pemimpinlah yang menjadi solusi terhadap perubahan
organisasi pada saat itu. Dalam menghadapi berbagai tantangan penyebab
perubahan tersebut organisasi dapat menyesuaikan diri dengan jalan :
1. Merubah struktur yaitu menambah satuan, mengurangi satuan, merubah
sistem sentralisasi menjadi desentralisai atau sebaliknya, merinci kembali
kegiatan, menambah karyawan, mengurangin karyawan, dan lain
sebagainya.
2. Merubah tatakerja yang dapat meliputi tatacara, tata tertib, dan syarat-
syarat melakukan pekerjaan.
3. Merubah orang pada sikap, perilaku, meningkatkan pengetahuan,
meningkatkan keterampilan.
4. Merubah peralatan kerja, hal ini bisa menambah peralatan baru dan atau
mengganti peralatan baru.
Keempat macam perubahan tersebut saling berkaitan, perubahan yang
satu akan mengakibatkan perubahan yang lain.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari Uraian-uraian mengenai inisiatif, gagasan, inovasi, karya dan
kreativitas serta kepemimpinan sebagai suatu karakteristik kewirausahaan
dapat disambil kesimpulan bahwa dalam berwirausaha harus memahami
masing-masing karakteristik kewirausahaan tersebut.
Adapun seseorang harus inisiatif dalam usahanya,yaitu dengan memotivasi diri untuk mau lebih maju, kepekaan atau perhatian terhadap lingkungan, mendapat dukungan dari manajemen. Seorang wirausaha juga harus memiliki gagasan yang luas, artinya mampu mahami persoalan, mengenali celah-celah dan inti masalahan, tidak menunda pekerjaan. Selain itu juga mampu berinovasi yaitu dengan menghasilkan produk dengan kualitas tinggi namun harga murah, penyampaian produk yang cepat. Ketiga aspek tersebut selanjutnya akan berdampak kesetiaaan pelanggan. Wirausaha jugs harus kreatif dalam menghasilkan solusi, ide, konsep, artistik, teori, atau produk yang baru atau unik. Memilki jiwa kepemimpinan yang bercirikan; figur sentral yang mempersatukan kelompok, keunggulan dalam proses mengontrol gejala-gejala sosial, memiliki posisi dengan potensi tinggi di lapangan.
Dari karakteristik tersebut seorang wirausaha mejadi usahawan yang tangguh yang senantiasa memajukan ushanya.
DAFTAR PUSTAKA
Jamal Lulail Yunus. 2009. Leadership, Malang : UIN-Malang Press.
Suprayogo, Imam. 2010. Kepemimpinan Pengembangan Organisasi Team
Building dan Perilaku Inovatif, Malang : UIN-Malang Press.
http//:www. Karakteristik Pemimpin Dalam Prespektif Islam.com
Chen, Febe. Be Creative menjadi pribadi kreatif.2010. jakarta: gramedia pustaka
utama.
Ancok, Djamaludin. Psikologi kepemimpinan dan inovasi. 2012. Jakarta:
Erlangga.
http://www.businessdictionary.com/definition/innovation.html diakses 4 maret
2012 pukul 00. 00 wib.
http://your-succes.blogspot.com/2009/04/cara-menumbuhkan-gagasan-gagasan-
besar.html
http://www.jtanzilco.com/main/index.php/component/content/article/1-kap-
news/510-inisiatifmemicukesuksesan