Makalah Manajemen Kewirausahaan
-
Upload
rhevanck-jhiee -
Category
Documents
-
view
221 -
download
2
Transcript of Makalah Manajemen Kewirausahaan
5/14/2018 Makalah Manajemen Kewirausahaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-manajemen-kewirausahaan 1/16
Makalah Manajemen Kewirausahaan
Sejarah kewirausahaan menunjukkan bahwa Wirausahawan mempunyai karakteristik
umum serta berasal dari kelas yang sama. Para pemula revolusi industri Inggris berasal darikelas menengah dan menengah bawah. Dalam sejarah Amerika pada akhir abad ke sembilan
belas, Heillbroner mengemukakan bahwa rata-rata Wirausahawan adalah anak dari orang tua
yang mempunyai kondisi keuangan yang memadai, tidak miskin dan tidak kaya. Schumpeter menulis bahwa Wirausahawan tidak membentuk suatu kelas sosial tetapi berada dari semua
kelas.
Manajemen Kewirausahaan. Sosok kewirausahaan yang ideal dituntut mempunyai nilai-nilai
kearah kualitas manusia yang semapan mungkin, dalam artian sangat memperhatikan struktur prioritas kewirausahaan yang terdiri dari empat lapisan. nah untuk lebih jelas makalah
Manajemen Kewirausahaan silakan anda baca di bawah ini.
BAB IPENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam kewirausahaan, kekayaan menjadi relatif sifatnya. Ia hanya merupakan produk
bawaan (by-product) dari sebuah usaha yang berorientasi dari sebuah prestasi. Prestasi kerja
manusia yang ingin mengaktualisasikan diri dalam suatu kehidupan mandiri. Ada pengusahayang sudah amat sukses dan kaya, tapi tidak pernah menampilkan diri sebagai orang yang
hidup mewah, dan ada juga orang yang sebenarnya belum bisa dikatakan kaya, namun
berpenampilan begitu glamor dengan pakaian dan perhiasan yang amat mencolok.
Maka soal kekayaan akhirnya terpulang pada masing-masing individu. Keadaan kaya miskin,
sukses gagal, naik dan jatuh merupakan keadaan yang bisa terjadi kapan saja dalamkehidupan seorang pengusaha, tidak peduli betapapun piawainya ia. Ilmu kewirausahaan
5/14/2018 Makalah Manajemen Kewirausahaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-manajemen-kewirausahaan 2/16
hanya menggariskan bahwa seorang Wirausahawan yang baik adalah sosok pengusaha yangtidak sombong pada saat jaya, dan tidak berputus asa saat jatuh.
Tidak ada satu suku katapun dari kata “Wirausaha” yang menunjukkan arti kearah pengejaran
uang dan harta benda, tidak pula kata wirausaha itu menunjuk pada salah satu strata, kasta,tingkatan sosial, golongan ataupun kelompok elite tertentu. Di Indonesia, di penghujung abad
ke 20 ini kewirausahaan boleh dikata baru saja diterima oleh masyarakat sebagai salah satu
alternatif dalam meniti karier dan penghidupan. Seperti diketahui, umumnya rakyat Indonesiamempunyai latar belakang pekerja pertanian yang baik. Dengan hidup dialam penjajahan
hampir 3,5 abad lamanya, nyaris tidak ada figur panutan dalam dunia kewirausahaan. Yang
ada hanya pola pemikiran feodalisme, priyayiisme, serta elitisme yang satu diantaranyasekian banyak ciri-cirinya adalah mengagungkan status sosial sebagai pegawai, terutama
pegawai negeri (kontras dengan status leluhur yang petani).
Pada era orde baru, pemerintah sadar bahwa untuk memajukan bangsa dan negara, peran
serta masyarakat swasta harus dilibatkan secara serius. Oleh sebab itu keWirausahaan mulaidikampanyekan, dengan berbagai penekanan bahwa lowongan kerja tidak akan mampu
menampung jumlah angkatan kerja yang dari tahun ke tahun semakin membengkak. Lebih jauh para pengusaha kecil dibina dengan harapan bisa berkembang menjadi tonggak tumpuan
ekonomi di masa datang. Pengusaha besar diberi kemudahan, karena merekalah kini pemain-
pemain utama yang mendukung tugas pemerintah di sektor ekonomi. Sebagai negara berkembang bisa dimengerti kalau terjadi berbagai ekses dan penyimpangan. Dengan
masyarakat yang berlatar belakang non entrepreneur serta cendrung feodalis, bangsa
Indonesia tampak kurang siap di berbagai aspek. Dalam periode transisi dari alam birokrasike iklim bisnis yang serba cepat, pacuan kewirausahaan menyebakan para pengusaha
Indonesia kedodoran pada segi-segi yang amat penting, diantaranya faktor sikap mental
(attitude), motivasi, etos kerja serta kesadaran tentang pengabdian kepada bangsa dan negara.
Setiap kegiatan yang mempunyai bobot persaingan, memerlukan ketajaman naluri. Seorang
pemburu memerlukan naluri untuk bersaing dengan buruannya. Demikian juga dalam dunia
kewirausahaan. Pengusaha bersaing tidak hanya dengan perusahaan-perusahaan pesaing,tetapi juga dengan keadaan dan situasi tertentu, seperti moneter dan ekonomi, politik,
perubahan kebijaksanaan pemerintah. Untuk dapat mengantisipasi setiap perkembangan yang
mungkin terjadi, seorang Wirausahaan perlu melatih naluri keWirausahaannya, agar selalusiap menghadapi hal apapun dantetap bertahan hidup.
Kim Woo Chong, pendiri Daewoo, mengatakan bahwa sekali wirausahawan
memproklamirkan diri sebagai seorang Wirausahawan, maka semua pemikiran dan tindakanwirausahawan adalah untuk usaha. Wirausahawan harus “ merendam “ jiwa raga
wirausahawan kesana.
Makin lama wirausahawan menjiwai dunia wirausaha, makin banyak pengalaman
wirausahawan, maka makin tajamlah naluri wirausahawan. Seseorang yang mempunyai
komitmen diri yang teguh akan sikapnya adalah orang yang mampu untuk menjadi pemimpinyang selanjutnya cara dan metode yang diterapkannya disebut Kepemimpinan. Suatu
5/14/2018 Makalah Manajemen Kewirausahaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-manajemen-kewirausahaan 3/16
pedoman bagi kepemimpinan yang baik adalah “perlakukanlah orang-orang lain sebagaimanawirausahawan ingin diperlakukan”. Berusaha memandang suatu keadaan dari sudut
pandangan orang lain akan ikut mengembangkan sebuah sikap tepo seliro. Pengusaha yang
berpeluang untuk maju secara mantap adalah yang memiliki jiwa kepemimpinan yang sangat
menonjol. Ciri-ciri mereka biasanya sangat menonjol, dan sangat khas. Dimana keputusandan sepak terjangnya sering dianggap tidak lazim dan lain dari pada umumnya pengusaha.
Mereka “tampil beda”. Salah satu contoh : adalah Kim Woo Chong, seorang Wirausahawanterkemuka di Korea, pendiri kelompok Daewoo. Kim tidak pernah terpengaruh oleh sepak
terjang pengusaha-pengusaha lain dan ikut-ikutan mengejar trend bisnis yang ramai-ramai
dilakukan orang. Pada saat para pengusaha lain berlomba-lomba mencari pasar di Amerikadan Eropa, ia secara mengejutkan justru menerobos negara-negara tirai besi, seperti Rusia
dan sekutu-sekutunya. Lebih mencengangkan lagi ia juga merangkul negara-negara yang
sejauh ini sangat ditakuti dan diharamkan oleh negara-negara penganut kapitalisme sepertiLibia dan Iran. Akan tetapi kenyataan membuktikan bahwa Kim benar. Dengan keputusannya
itu ia, dan Daewoo berkembang menjadi salah satu konglomerat terbesar di Asia sertadiperhitungkan dimana-mana termasuk Amerika dan Eropa.
Charles Webber: 1970, mengatakan bahwa untuk menjadi negara maju, minimal diperlukan
2% komunitas pengusaha besar dan 20% komunitas pengusaha menengah dan kecil, dan
tentunya untuk dapat dan mau menjadi pengusaha sangat diperlukan rangsangan makromaupun mikro serta bakat-bakat kepemimpinan pada warga negara di suatu negara.
Bagaimanakah dengan kondisi kewirausahaan, kepemimpinan serta motivasi apa saja yang
mendorong para pengusaha kecil untuk berwira usaha?. Untuk inilah makalah ini ditulis.
2. Pokok Masalah
• Bagaimanakah kondisi kewirausahaan di Indonesia saat ini?
• Bagaimanakah Gaya dan Type kepemimpinan yang diterapkan pada perusahaan kecil
agribisnis di Indonesia?
• Motivasi apa saja yang mendorong para pengusaha kecil untuk berwirausaha?.
3. Tujuan
• Ingin Mengetahui kondisi kewirausahaan di Indonesia saat ini.’
•
Ingin mengetahui Gaya dan Type kepemimpinan yang diterapkan pada perusahaankecil agribisnis di Indonesia.
• Ingin Mengetahui Motivasi apa saja yang mendorong para pengusaha kecil untuk
berwirausaha.
4. Batasan Masalah
5/14/2018 Makalah Manajemen Kewirausahaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-manajemen-kewirausahaan 4/16
Malakalah ini membahas tentang
• Kondisi kewirausahaan di Indonesia saat ini
•
Gaya dan Type kepemimpinan yang diterapkan pada perusahaan kecil agribisnis diIndonesia
BAB II
LANDASAN TEORIA. Kewirausahaan
Sosok kewirausahaan yang ideal dituntut mempunyai nilai-nilai kearah kualitas manusia yangsemapan mungkin, dalam artian sangat memperhatikan struktur prioritas kewirausahaan yang
terdiri dari empat lapisan yaitu :
1. Sikap Mental
Sikap mental merupakan elemen paling dasar yang perlu dijamin untuk selalu dalam keadaan
baik. Unsur ini yang menentukan apakah orang menjadi sosok yang tinggi budi ataukahsebaliknya menjadi orang yang jahat dan culas. Orang baik budi merupakan kader
pembangunan bangsa, sedangkan orang jahat akan menjadi beban masyarakat dari bangsa itu
sendiri.
Tentu kita tidak ingin melihat bahwa banyak kejahatan dan keculasan merajalela di negeri
ini. Itu sebabnya pembinaan sikap mental menjadi unsur penting dalam dunia kewirausahaansekaligus dalam kehidupan. Selain menghadirkan sifat-sifat baik alamiah seperti kejujuran
dan ketulusan, sikap mental mencakup juga segi-segi positif dalam motivasi dan proaktivitas.
Saran-saran berikut akan membantu wirausahawan untuk mengembangkan sikap mental yang
baik :
1. Para wirausaha adalah orang-orang yang mengetahui bagaimana menemukan
kepuasan dalam pekerjaan dan bangga akan prestasinya. Tunjukan sikap mental yang
positif terhadap pekerjaan wirausahawan, karena sikap inilah yang akan ikut
menentukan keberhasilan wirausahawan.2. Otak wirausahawan merupakan alat yang berdaya luar biasa. Menyediakan waktu
beberapa saat setiap hari untuk renungan pikiran wirausahawan yang akanmemungkinkan wirausahawan terarah pada kegiatan-kegiatan yang berarti.3. Kebanyakan orang membatasi pikiran-pikirannya pada problem-problem dan
kegiatan-kegiatan sehari-hari. Gunakanlah imajinasi wirausahawan untuk meluaskan
pikiran-pikiran wirausahawan dan cobalah berpikir yang besar-besar. Orang-orangyang dapat melihat gambaran besar adalah orang yang bersifat wirausaha dan
merupakan calon-calon pemimpin bisnis maupun masyarakat.
5/14/2018 Makalah Manajemen Kewirausahaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-manajemen-kewirausahaan 5/16
4. Rasa humor ikut mengembangkan sikap mental yang sehat. Terlalu serius dapatmerugikan pekerjaan wirausahawan dan tidak sehat. Menunjukan rasa humor
berpengaruh terhadap orang lain dengan jalan menyebarkan optimisme dan suasana
yang santai.
Pikiran wirausahawan haruslah terorganisasi dengan baik sekali dan mampu memfokuskan pada pelbagai problem. Wirausahawan haruslah mampu memindahkan perhatian
wirausahawan dari satu problem ke problem lain dengan upaya yang minim.
2. Kepemimpinan.
Suatu pedoman bagi kepemimpinan yang baik adalah “perlakukanlah orang-orang lain
sebagaimana wirausahawan ingin diperlakukan”. Berusaha membangkitkan suatu keadaandari sudut pandangan orang lain akan ikut mengembangkan sebuah sikap tepo seliro.
Pengusaha yang berpeluang untuk maju secara mantap adalah yang memiliki jiwakepemimpinan yang sangat menonjol. Ciri-ciri mereka biasanya sangat menonjol, dan sangat
khas. Dimana keputusan dan sepak terjangnya sering dianggap tidak lazim dan lain dari pada
umumnya pengusaha. Mereka “tampil beda”.
Salah satu contoh : adalah Kim Woo Chong, seorang Wirausahawan terkemuka di Korea,
pendiri kelompok Daewoo. Kim tidak pernah terpengaruh oleh sepak terjang pengusaha-
pengusaha lain dan ikut-ikutan mengejar trend bisnis yang ramai-ramai dilakukan orang.
Pada saat para pengusaha lain berlomba-lomba mencari pasar di Amerika dan Eropa, ia
secara mengejutkan justru menerobos negara-negara tirai besi, seperti Rusia dan sekutu-
sekutunya. Lebih mencengangkan lagi ia juga merangkul negara-negara yang sejauh inisangat ditakuti dan diharamkan oleh negara-negara penganut kapitalisme seperti Libia dan
Iran. Akan tetapi kenyataan membuktikan bahwa Kim benar. Dengan keputusannya itu ia,dan Daewoo berkembang menjadi salah satu konglomerat terbesar di Asia serta
diperhitungkan dimana-mana termasuk Amerika dan Eropa.
a. Perilaku Pemimpin
Perilaku pemimpin menyangkut dua bidang utama :
• Berorientasi pada tugas yang menetapkan sasaran, merencanakan dan mencapai
sasaran.• Berorientasi pada orang, yang memotivasi dan membina hubungan manusiawi.
Orientasi Tugas Seorang pemimpin dengan orientasi demikian cenderung menunjukan
perilaku :
• Merumuskan secara jelas peranannya sendiri maupun peranan stafnya.
• Menentukan tujuan-tujuan yang sukar tapi dapat dicapai.
5/14/2018 Makalah Manajemen Kewirausahaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-manajemen-kewirausahaan 6/16
• Melaksanakan kepemimpinan secara aktif dalam merencanakan, mengarahkan,membimbing dan mengendalikan kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada tujuan.
• Berminat mencapai peningkatkan produktivitas. Orientasi Orang
Orang-orang yang kuat dalam orientasi orang cenderung akan menunjukan perilaku sebagai berikut :
• Menunjukan perhatian atas terpeliharanya keharmonisan dalam organisasi dan
menghilangkan ketegangan, jika timbul.
• Menunjukan perhatian pada orang sebagai manusia dan bukan sebagai alat produksisaja.
• Menunjukan pengertian dan rasa hormat pada kebutuhan-kebutuhan, tujuan-tujuan
dan keinginan-keinginan, perasaan dan ide-ide karyawan.
• Mendirikan komunikasi timbal balik dengan staf.
•
Menerapkan prinsip penekanan ulang untuk meningkatkan prestasi karyawan.• Mendelegasikan kekuasaan dan tanggung jawab, serta mendorong inisiatif.
• Menciptakan suatu suasana kerjasama dan gugus kerja dalam organisasi.
b. Tindakan Kepem
Saran-saran berikut akan dapat membantu wirausahawan meningkatkan kemampuan
kepemimpinan wirausahawan :
1. Sekali wirausahawan telah mengambil keputusan, ambil tindakan secepat mungkin
2. Upaya-upaya wirausahawan dapat dilipat gandakan melalui bakat dan kemampuanstaf wirausahawan. Untuk menjadi seorang pemimpin yang baik, wirausahawan harus
mengetahui bagaimana dan kapan menggunakan kemampuan ini dari orang-orang
yang mampu disekitar wirausahawan dan menyokong serta percaya padawirausahawan sebagai pemimpin.
3. Wirausahawan akan memperoleh kepercayaan pada kemampuan kepemimpinan
wirausahawan, jika wirausahawan memusatkan perhatian pada upaya meningkatkan
kekuatan-kekuatan wirausahawan. Jauhilah situasi dimana kelemahan-kelemahanwirausahawan akan tampak.
4. Seorang pemimpin yang baik bersedia mengakui kesalahan-kesalahan dan mengubah
rencana-rencana. Wirausahawan haruslah sadar bahwa keadaan selalu berubah dan
penyesuaian-penyesuaian haruslah dibuat sewaktu-waktu.
3. Tata Laksana
Tata laksana merupakan terjemahan dari kata Management artinya pengelolaan. Yang perlu
5/14/2018 Makalah Manajemen Kewirausahaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-manajemen-kewirausahaan 7/16
dimengerti disini adalah manajemen bukan semata-mata konsumsi para manajer saja. Setiaporang perlu manajemen apapun status dan jabatan orang tersebut. Bahkan ibu rumah
tanggapun perlu manajemen untuk mengelola uang dapur dan belanjaannya. Tata laksana
merupakan metode atau serangkaian cara dan prosedur. Gunanya jelas, yaitu untuk
menghasilkan efektifitas dan efisiensi setiap pekerjaan, agar mendapatkan hasil yang baik dalam mutu serta tepat waktu dalam penyerahannya.
Berbeda dengan sikap mental dan kepemimpinan yang termasuk dalam klasifikasi nilai ataukualitas, maka manajemen merupakan pengetahuan yang bersifat praktis. Kalau sikap mental
dan kepemimpinan berada di dalam jiwa, manajemen berada diluar mirip ketrampilan teknis.
Manajemen mempunyai arti yang amat luas. Kegunaannya juga sangat universal dan semua
orang atau organisasi memerlukan manajemen. Banyak sekali kasus yang membuktikan
bahwa bila manajemen terabaikan, maka sebuah organisasi akan menjadi kacau dan moratmarit. Perusahaan tanpa manajemen yang baik, bisa dipastikan akan mengalami hambatan
besar dalam perkembangannya. Oleh sebab itu, setiap orang yang ingin memulai usaha harusmewaspadai aspek tata laksana sedini mungkin. Mulailah kegiatan manajemen seketika pada
saat perusahaan baru saja dimulai, sekecil apapun ukurannya.
4. Ketrampilan
Lapisan terluar dari struktur prioritas keWirausahaan adalah ketrampilan. Banyak pihak
berpendapat, bahwa dengan berbekal penguasaan ketrampilan, seseorang akan bisadiharapkan menjadi seorang entrepreneur yang berhasil. Pendapat ini sebenarnya tidaklah
terlalu salah, kalau dilihat banyak contoh yang membuktikan, misalnya seorang penjahit
dengan ketrampilan yang dimiliki akhirnya bisa memiliki sebuah perusahaan pakaian jadiyang cukup besar.
Namun demikian, kalau wirausahawan mau meneliti lebih jauh, ternyata keberhasilan-
keberhasilan itu sebenarnya bukan disebabkan oleh ketrampilan semata, melainkan lebih oleh jiwa kepemimpinan yang dimiliki si pengusaha. Leadership yang bersangkutan yang
menuntun dan membawanya ke jenjang sukses.
Ada tiga hal yang memungkinkan seseorang, baik trampil maupun tidak untuk bisa tampil
sebagai tokoh yang sukses, atau orang yang berkecukupan yaitu :
•
Memanfaatkan ledership yang berasal dari diri sendiri.• Memanfaatkan ledership orang lain.
• Faktor keberuntungan ( luck atau hoki )
B. Karakteristik Wirausahawan.
Sejarah kewirausahaan menunjukkan bahwa Wirausahawan mempunyai karakteristik umum
5/14/2018 Makalah Manajemen Kewirausahaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-manajemen-kewirausahaan 8/16
serta berasal dari kelas yang sama. Para pemula revolusi industri Inggris berasal dari kelasmenengah dan menengah bawah. Dalam sejarah Amerika pada akhir abad ke sembilan belas,
Heillbroner mengemukakan bahwa rata-rata Wirausahawan adalah anak dari orang tua yang
mempunyai kondisi keuangan yang memadai, tidak miskin dan tidak kaya. Schumpeter
menulis bahwa Wirausahawan tidak membentuk suatu kelas sosial tetapi berada dari semuakelas.
Menurut Mc Clelland, karakteristik Wirausahawan adalah sebagai berikut :
1. Keinginan untuk berprestasi.
Penggerak psikologis utama yang memotivasi Wirausahawan adalah kebutuhan untuk
berprestasi, yang biasanya diidentifikasikan sebagai kebutuhan. Kebutuhan ini didefinisikansebagai keinginan atau dorongan dalam diri orang yang memotivasi perilaku ke arah
pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan merupakan tantangan bagi kompetisi individu.
2. Keinginan untuk bertanggung jawab.
Wirausahawan menginginkan tanggung jawab pribadi bagi pencapaian tujuan. Merekamemilih menggunakan sumber daya sendiri dengan cara bekerja sendiri untuk mencapai
tujuan dan bertanggung jawab sendiri terhadap hasil yang dicapai. Akan tetapi mereka akan
melakukannya secara berkelompok sepanjang mereka bisa secara pribadi mempengaruhihasil-hasil.
3. Preferensi kepada resiko-resiko menengah.
Wirausahawan bukanlah penjudi. Mereka memilih menetapkan tujuan-tujuan yang
membutuhkan tingkat kinerja yang tinggi, suatu tingkatan yang mereka percaya akanmenuntut usaha keras tetapi yang dipercaya bisa mereka penuhi.
4. Persepsi pada kemungkinan berhasil.
Keyakinan pada kemampuan untuk mencapai keberhasilan adalah kwalitas kepribadian
Wirausahawan yang penting. Mereka mempelajari fakta-fakta yang dikumpulkan danmenilainya. Ketika semua fakta tidak sepenuhnya tersedia, mereka berpaling pada sikap
percaya diri mereka yang tinggi dan melanjutkan tugas-tugas tersebut.
5. Rangsangan oleh umpan balik.
Wirausahawan ingin mengetahui bagaimana hal yang mereka kerjakan, apakah umpan
5/14/2018 Makalah Manajemen Kewirausahaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-manajemen-kewirausahaan 9/16
baliknya baik atau buruk. Mereka dirangsang untuk mencapai hasil kerja yang lebih tinggidengan mempelajari seberapa efektif usaha mereka.
6. Aktifitas enerjik.
Wirausahawan menunjukan enerji yang jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata orang.
Mereka bersifat aktif dan mobil dan mempunyai proporsi waktu yang besar dalammengerjakan tugas dengan cara baru. Mereka sangat menyadari perjalanan waktu. Kesadaran
ini merangsang mereka untuk terlibat secara mendalam pada kerja yang mereka lakukan.
7. Orientasi ke masa depan.
Wirausahawan melakukan perencanaan dan berpikir ke depan. Mereka mencari dan
mengantisipasi kemungkinan yang terjadi jauh di masa depan.
8. Ketrampilan dalam pengorganisasian.
Wirausahawan menunjukkan ketrampilan dalam organisasi kerja dan orang-orang dalammencapai tujuan. Mereka sangat obyektif dalam memilih individu-individu untuk tugas
tertentu. Mereka akan memilih yang ahli bukan teman agar pekerjaan bisa dilakukan dengan
efisien.
9. Sikap terhadap uang.
Keuntungan finansial adalah nomor dua dibandingkan arti penting dari prestasi kerja mereka.
Mereka hanya memandang uang sebagai lambang kongkret dari tercapainya tujuan dan
sebagai pembuktian dari kompetensi mereka.
C. Potensi Kewirausahaan.
Karakteristik Wirausahawan sukses dengan semangat tinggi akan memberikan pedoman bagi
analisa diri sendiri.
1. Kemampuan inovatif.
Inovasi memerlukan pencarian kesempatan baru. Hal tersebut berarti perbaikan barang dan
jasa yang ada, menciptakan barang dan jasa baru, atau mengkombinasikan unsur-unsur
produksi yang ada dengan cara baru dan lebih baik.
5/14/2018 Makalah Manajemen Kewirausahaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-manajemen-kewirausahaan 10/16
2. Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity).
Ini berarti kemampuan untuk berhubungan dengan hal yang tidak terstruktur dan tidak bisa
diprediksi. Karakteristik ini berkaitan erat dengan proses inovatif.
3. Keinginan untuk berprestasi adalah tanda-tanda penting dari dorongan keWirausahaan.
Hal ini menandai para pemiliknya sebagai orang yang tidak mengenal menyerah di dalam
mencapai tujuan yang telah mereka tetapkan sendiri.
4. Kemampuan perencanaan realistis.
Menetapkan tujuan yang menantang dan bisa diterapkan adalah tanda dari perencanaanrealistis. Tujuan ditetapkan sesuai dengan tujuan dari Wirausahawan.
5. Kepemimpinan terorientasi pada tujuan.
Wirausahawan membutuhkan aktivitas yang mempunyai tujuan. Semangat yang tinggi
memotivasi mereka untuk mengarahkan tenaga mereka dan rekan kerja serta bawahan
mereka ke arah tujuan yang ditetapkan.
6. Obyektivitas.
Wirausahawan obyektif di dalam mengarahkan pemikiran dan aktivitas keWirausahaannya
dengan cara pragmatis. Wirausahawan mengumpulkan fakta-fakta yang ada, mempelajarinya
dan menentukan arah tindakan dengan cara-cara praktis.
7. Tanggung jawab pribadi.
Wirausahawan memikul tanggung jawab pribadi, mereka menetapkan tujuan sendiri dan
memutuskan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut dengan kemampuan mereka sendiri.
8. Kemampuan beradaptasi.
Para Wirausahawan mampu menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan perubahan
lingkungan. Ketika Wirausahawan terhambat oleh kondisi yang berbeda dari apa yang
mereka harapkan, mereka tidak menyerah, namun melihat situasi secara obyektif.
5/14/2018 Makalah Manajemen Kewirausahaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-manajemen-kewirausahaan 11/16
9. Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator.
Wirausahawan mempunyai kemampuan mengorganisasi dan administasi di dalam
mengidentifikasi dan mengelompokkan orang-orang berbakat untuk mencapai tujuan. Merekamenghargai kompetensi dan akan memilih para spesialis untuk mengerjakan tugas dengan
efisien.
BAB IIIANALISA
MANAJEMEN KEWIRAUSAHAAN
1. Kondisi Nyata Usaha Kecil dan Menengah saat ini
Selama krisis ekonomi yang berawal pada pertengahan tahun 1997, sektor agribisnistermasuk didalamnya bisnis kecil secara nyata telah mampu menjadi stabilizer perekonomian
di Indonesia. Hal ini terbukti masih tetapnya usaha-usaha agribisnis berproduksi, terutama
usaha menengah dan usaha kecil. Meskipun demikian, pengembangan usaha kecil jugamengalami berbagai permasalahan seperti : [1] kesulitan mendapatkan modal yang cukup, [2]
kekurangan pengetahan di bidang agribisnis, [3] kelemahan dalam pengelolaan atau
manajemen usaha, [4] kekurangan dalam perencanaan usaha, [5] kekurangan dalam pengalaman berusaha, [6] kekurangan pengetahuaan dan ketrampilan teknis bidang usaha
yang dilakukan. Dengan kata lain, titik berat persoalan usaha kecil adalah sedikitnya
pengusaha kecil yang memiliki jiwa wirausaha. (Noer: 2001)
Kewirausahaan adalah jiwa, sehingga kurang tepat jika dikatakan pengembangan
kewirausahaan agribisnis dan usaha kecil. Kewirausahaan adalah kemampuan dalam melihat
atau menilai kesempatan di peluang bisnis serta kemampuan mengoptimalkan sumberdayadan mengambil tindakan yang beresiko tinggi. Mungkin lebih tepat apabila dikatakan
pengembangan agribisnis usaha kecil. (Noer: 2001)
Selama ini prospek bisnis ke depan, yang berkaitan dengan kontrak/transaksi, cenderung
memerlukan kemitraan dalam kaitannya antara perusahaan besar dengan perusahaan kecil.
Kemitraan ini tidak hanya di budidaya, tetapi juga di bagian pembibitan dan pengolahan.
Kegiatan hulu sampai dengan kegiatan hilir ini dapat saling dimanfaatkan. (Noer: 2001)
Bagi agribisnis baik petani, maupun pengusaha kecil dalam menjalankan usahanya,
mempunyai karakteristik, berupa harga dan pasar hasil petani tidak dapat dipengaruhi oleh produser secara sendiri-sendiri tapi harus dihadapi oleh agribisnis secara keseluruhan. Untuk
mendpatkan kesepakatan bersama ini tidak mudah tapi kelompok sekaligus bisa
mempengaruhi harga dan pasar, sehingga semua produser baik yang masuk kelompok atautidak akan merasakan hasilnya. Kemudian akan banyak para produser untuk menanamkan
produknya lebih luas dan produser yang tadinya tidak menanam produk tersebut akan tertarik
5/14/2018 Makalah Manajemen Kewirausahaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-manajemen-kewirausahaan 12/16
pula untuk menanam produk yang sama, sehingga pada akhirnya persediaan produk berlebihserta harga dan pasar akan turun.
2 Peluang Usaha Kecil yang sedang dikembangkan.
Untuk mendayagunakan keunggulan Indonesia sebagai negara agraris dan maritim serta
menghadapi tantangan kedepan seperti otonomi daerah, liberalisasi perdagangan, perubahan
pasar internasional lainnya. Pemerintah sedang mempromosikan pembangunan sistem danusaha agribisnis yang berdaya saing (Competiveness), berkerakyaratan (People-Driven),
berkelanjutan (Sustainable) dan terdesentralistis (Decentralized).
Pembangunan pertanian dalam kerangka system agribisnis merupakan suatu rangkaian dan
keterkaitan dari : (1) Sub agribisnis hulu (upstream agribusiness) yaitu seluruh kegiatan
ekonomi yang menghasilkan sarana produksi bagi pertanian primer (usahatani); (2) Subagribisnis usahatani (on-farm agribusiness) atau pertanian primer, yaitu kegiatan yang
menggunakan sara produksi dan sub agribisnis hulu untuk menghasilkan komoditas pertanian primer. Sub ini di Indonesia disebut pertanian; (3) Sub agribisnis hilir (down-stream
agribusiness) yaitu kegiatan ekonomi yang mengolah komoditas pertanian primer menjadi produk olahan baik bentuk produk antara (intermediate product) maupun bentuk produk akhir
(finished product); dan (4) Sub jasa penunjang yaitu kegiatan yang menyediakan jasa bagi
ketiga sub agribisnis di atas.
Sedangkan Strategi Sistem Agribisnis diatas harus bersinergi kedalam 4 sub-sistem yang
terjabarkan sebagai berikut: Keterkaitan 4 sub Sistem dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Upstream Agribusiness
Sub sistem agribisnis hulu berupa pengembangan industri yang menghasilkan barang modal
bagi pertanian, yaitu industri pembenihan atau pembibitan, tanaman, ternak ikan industri agro
kimia (Agro-otomotif) seperti pupuk, pestisida, obat, vaksin ternak/ikan, sindustri alat danmesin pertanian.
2. Onfarm agribusiness
Sub sistem pertanian primer berupa pengembangan kegiatan budidaya yang menghasilkan
komoditi pertanian primer (usaha tani tanaman pangan, usahatani hortikultura, usahatanitanaman obat-obatan) usaha perkebunan, usaha peternakan, usaha perikanan, dan usaha
kehutanan.
3. Downstream agribusiness
Sub sistem Agribisnis Hilir berupa pengembangan industri-industri yang mengolah komoditi
5/14/2018 Makalah Manajemen Kewirausahaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-manajemen-kewirausahaan 13/16
pertanian primer menjadi olahan seperti makanan dan minuman, industri pakan ternak,industri barang-barang serat alam, industri farmasi, industri bio-energi dan lain-lain.
4. Services for Agribusiness
Sub Sistem penyedia jasa Agribisnis berupa fasilitas Perkreditan, transportasi, pergudangan,
Litbang, Pendidikan SDM dan kebijakan ekonomi.
Dalam artian, peluang akan membuka usaha kecil dan menengah terbuka pada 4 subsistem
agribisnis, yang menjadi kendala saat ini, adakah jiwa-jiwa kewirausahaan dan
kepemimpinan untuk segera mempergunakan peluang tersebut.
Hasil penelitian yang telah dilakukan beberapa peneliti menunjukkan bahwa integrasi dan
link-antar sub sistem usaha agribisnis belum tersinkron dengan baik, dimana setiap subsistemmasih berjalan dengan sendiri-sendiri bahkan cenderung mengakibatkan kerugian yang
sebenarnya justru harus mendatangkan dampak positip dari keberadaannya. Usaha-usaha pada sistem agribisnis tersebut masih berskala kecil dengan sumberdaya manusia seadanya,
teknologi yang terbatas dan tidak ada kepastian harga dan proteksi akan kelangsunganusahanya.
3. Kondisi Kepemimpinan Usaha Kecil
a. Mencari Pemimpin Yang Baik.
Usaha mencari perpaduan terbaik untuk menjadi seorang pemimpin yang sukses tidaklah
mudah. Dan, usaha untuk bisa menemukan nilai, gaya dan aktivitas atau apa pun yangrelevan untuk disebut sebagai pemimpin yang sukses merupakan proses yang panjang. Ada pemimpin yang sukses karena mampu bertindak sebagai seorang pengarah tugas, pendorong
yang kuat, dan berorientasi pada hasil sehingga mendapatkan nilai kepemimpinan yang
tinggi. Ada pemimpin yang sukses karena mampu memberi wewenang kepada para pegawainya untuk membuat keputusan dan bebas memberikan saran, mampu menciptakan
jenis budaya kerja yang mendorong serta menunjang pertumbuhan. Pendeknya, untuk
menjadi pemimpin yang sukses haruslah memiliki dorongan yang kuat dan integritas yangtinggi.
Kepemimpinan adalah sebuah proses yang melibatkan seseorang untuk mempengaruhi orang
lain dengan memberi kekuatan motivasi, sehingga orang tersebut dengan penuh semangat berupaya menuju sasaran. Ahli manajemen, Peter F Drucker secara khas memandang
kepemimpinan adalah kerja. Seorang pemimpin adalah mereka yang memimpin dengan
mengerjakan pekerjaan mereka setiap hari. Pemimpin terlahir tidak hanya dalam hirarkimanagerial, tetapi juga dapat terlahir dalam kelompok kerja non formal.
b. Kondisi Kepemimpinan Bisnis Kecil saat ini
5/14/2018 Makalah Manajemen Kewirausahaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-manajemen-kewirausahaan 14/16
Kepemimpinan sebenarnya sangat bersangkut erat terhadap karakter seseorang, jika
seseorang berbudi halus maka ia cenderung memimpin dengan gaya dan type yang halus
pula. Melihat kondisi kebanyakan bisnis kecil yang ada di Indonesia, Pemimpin: Manajer,
Direktur biasanya juga pemilik itu sendiri, bagian-bagian vital perusahaan cenderung dijabatoleh anggota keluarga dekat, sehingga kekuasan pemimpin pada bisnis kecil tak terbatas.
Disamping itu pengetahuan akan teori-teori kepemimpinan juga terbatas sehingga
kebanyakan pemimpin bisnis kecil memimpin dengan gaya tradisional, misalnya pemimpin bisnis kecil di Bali akan cenderung memimpin dengan gaya serta type dengan kaidah-kaidah
atau norma-norma ke-baliannya. Begitu juga, jika ada pemimpin bisnis kecil dari suku
Tionghoa akan cenderung juga menerapkan gaya dan type kepemimpinan ala cines, ataukalau kita bandingkan dengan teori kepemimpin lebih dekat kepada gaya Paternalistik
kekeluargaan.
Masalah-masalah SDM pada perusahaannya belum begitu nampak besar dan serius karena
skala usahanya masih kecil, unsur kekeluargaan masih bisa dijalankan dengan baik, hal ini juga sebenarnya menjadi faktor penghambat kenapa bisnis kecil tetap kecil. Alasan pertama
adalah gaya dan type kepemimpinan yang masih tradisional, paternalistik, lebih-lebih masihsaja ada yang feodal, seperti di Jawa misalnya.
c. Penerapan Teori Kebutuhan Maslow Dalam Bisnis Kecil
Penerapan Teori Kebutuhan Maslow dalam menumbuhkan dukungan yang kuat para anggota perusahaan yang bersaing dalam: inovasi” dan “peningkatan kualitas” sehingga terjadi
peningkatan kinerja dan keuntungan perusahaan. Motivasi merupakan proses interaksi antara
kebutuhan (need), dorongan (drive), dan tujuan (goals)
Mengapa dua produk yang sama, dijual oleh dua perusahaan yang berbeda, memberikan hasil
yang berbeda ? Suatu perusahaan membuat produk yang dapat dijual, bukan menjual produk
yang dapat dibuat, karena itu perusahaan perlu mengenali pelanggan dan mengidentifikasikebutuhannya. Dengan demikian perusahaan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Salah
satu kegagalan dari produk baru, biasanya adalah karena mereka salah mengenali kebutuhan
konsumen. Perusahaan mengharapkan konsumennya menjadi pelanggan, sehingga adakontinuitas pembelian.
Dalam pemenuhan kebutuhan konsumen, wirausahawan tidak dapat menciptakan suatu
produk untuk memenuhi semua kebutuhan. Diversifikasi produk perlu dilakukan untuk melayani semua kebutuhan. Berbagai usaha dilakukan perusahaan untuk membuat
pelanggannya merasa istimewa. Selain untuk meningkatkan penjualan juga untuk
membangun loyalitas pelanggan. Perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas, sehinggamereka yang menjalankan organisasi tahu apa yang ingin dicapai dan dapat melakukan
perencanaan dan implement
Kunci dari keberhasilan Perusahaan untuk mencapai tujuan yaitu membangun loyalitas
5/14/2018 Makalah Manajemen Kewirausahaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-manajemen-kewirausahaan 15/16
pelanggan dalam arti luas dapat dijabarkan bahwa: pelanggan bukan semata-mata hanyaorang yang membutuhkan produk yang dihasilkan oleh perusahaan tetapi jauh lebih luas,
dalam Total Quality Management dijelaskan yang termasuk pelanggan adalah: Konsumen,
Pekerja, dan pemilik. Kelemahan mendasar pada bisnis kecil adalah mengabaikan arti dan
makna motivasi ini, pemilik biasanya hanya memperhatikan pada tingkat kebutuhan dasar, belum lagi, pemerintah telah mematok upah minimum regional misalnya, justru ini akan
menjadi acuan untuk menggaji karyawannya sebatas atau sebesar UMR itu sendiri. Pada
akhirnya banyak bisnis kecil yang tidak bertahan lama
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Kondisi Nyata Usaha Kecil dan Menengah saat ini Selama krisis ekonomi yang berawal pada
pertengahan tahun 1997, sektor agribisnis termasuk didalamnya bisnis kecil secara nyatatelah mampu menjadi stabilizer perekonomian di Indonesia. Hal ini terbukti masih tetapnya
usaha-usaha agribisnis berproduksi, terutama usaha menengah dan usaha kecil.
Peluang Usaha Kecil yang sedang dikembangkan Pembangunan pertanian dalam kerangka
system agribisnis merupakan suatu rangkaian dan keterkaitan dari : (1) Sub agribisnis hulu
(upstream agribusiness) yaitu seluruh kegiatan ekonomi yang menghasilkan sarana produksi bagi pertanian primer (usahatani); (2) Sub agribisnis usahatani (on-farm agribusiness) atau
pertanian primer, yaitu kegiatan yang menggunakan sara produksi dan sub agribisnis hulu
untuk menghasilkan komoditas pertanian primer. Sub ini di Indonesia disebut pertanian; (3)
Sub agribisnis hilir (down-stream agribusiness) yaitu kegiatan ekonomi yang mengolahkomoditas pertanian primer menjadi produk olahan baik bentuk produk antara (intermediate
product) maupun bentuk produk akhir (finished product); dan (4) Sub jasa penunjang yaitu
kegiatan yang menyediakan jasa bagi ketiga sub agribisnis di atas. Ini semua merupakan peluang yang dapat kita manfaatkan sebagai peluang untuk menjadi wirausahawan.
Kondisi Kepemimpinan Bisnis Kecil saat ini Kondisi kebanyakan bisnis kecil yang ada diIndonesia, Pemimpin: Manajer, Direktur biasanya juga pemilik itu sendiri, bagian-bagian
vital perusahaan cenderung dijabat oleh anggota keluarga dekat, sehingga kekuasan
pemimpin pada bisnis kecil tak terbatas.
Penerapan Teori Motivasi dalam Bisnis Kecil Kelemahan mendasar pada bisnis kecil adalahmengabaikan arti dan makna motivasi ini, pemilik biasanya hanya memperhatikan pada
tingkat kebutuhan dasar, belum lagi, pemerintah telah mematok upah minimum regional
misalnya, justru ini akan menjadi acuan untuk menggaji karyawannya sebatas atau sebesar UMR itu sendiri. Pada akhirnya banyak bisnis kecil yang tidak bertahan lama karena
ditinggalkan SDM yang telah perpengalaman.
B. Saran
Motivasi Pemerintah Selama krisis ekonomi yang berawal pada pertengahan tahun 1997,
5/14/2018 Makalah Manajemen Kewirausahaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-manajemen-kewirausahaan 16/16
sektor agribisnis termasuk didalamnya bisnis kecil secara nyata telah mampu menjadistabilizer perekonomian di Indonesia. Hal ini terbukti masih tetapnya usaha-usaha agribisnis
berproduksi, terutama usaha menengah dan usaha kecil. Jika ini yang terjadi haruslah ada
intervensi pemerintah sebagai regulasi dalam memotivasi bertumbuhnya wira-wira usaha
baru sehingga perekonomian nasional dapat segera bangkit.
Para pemimpin Bisnis Kecil, belajarlah lebih banyak lagi Para pemimpin bisnis kecil,
pandanglah masa depan perusahaan anda sebagai sebuah masa depan yang terus dapat diwariskan sehingga anda dapat mengelola bisnis secara profesional, manjauhkan diri dari
kekuasan mutlak, kesewenang-wenangan.
Paculah Kinerja Karyawan anda dengan Motivasi Kelemahan mendasar pada bisnis kecil
adalah mengabaikan arti dan makna motivasi ini, pemilik biasanya hanya memperhatikan
pada tingkat kebutuhan dasar, belum lagi, pemerintah telah mematok upah minimum regionalmisalnya, justru ini akan menjadi acuan untuk menggaji karyawannya sebatas atau sebesar
UMR itu sendiri. Untuk hal ini, penulis sangat mengharapkan, para pengusaha kecil janganlah memberikan motivasi hanya sebatas kebutuhan dasar saja, tetapi perlakukanlah
karyawan anda seperti manusia selayaknya. Pada akhirnya banyak bisnis kecil anda bertahanlama tidak ditinggalkan SDM yang telah perpengalaman.
DAFTAR PUSTAKA
Sutjipta, Nyoman, 2001, “ Manajemen Sumber Daya Manusia” Diktat: Univeritas Udayana,Denpasar.
Sumidjo, Wahyo, 1984,”Kepemimpinan dan Motivasi”, Ghalia Indonesia, Jakarta.
http://artikelrande.blogspot.com/2010/07/manajemen-kewirausahaan.html
Thoha, Miftah, 1994,” Kepemimpinan Dalam Manajemen”, CV. Rajawali, Jakarta.
Yukl, Gary, 1996, “Kepemimpinan Dalam kewirausahaan”, Prerhallindo, Jakarta