MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

24
MAKALAH KELOMPOK 6 KEWIRAUSAHAAN (SUMBER DAN IDE KEWIRAUSAHAAN) Dosen : Fitria Sari Hasanusi , M.Pd. Disusun oleh : Muhamad Ramlan (201043500764) Risqy Muharam (201043500772) Mety Sulistuna (201043500769) Muhammad Yahya (201043500774) Dahiyat (201043500778) PROGRAM STUDI : TEKNIK INFORMATIKA

description

makalah

Transcript of MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

Page 1: MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 1/24

MAKALAH KELOMPOK 6

KEWIRAUSAHAAN

(SUMBER DAN IDE KEWIRAUSAHAAN)

Dosen : Fitria Sari Hasanusi , M.Pd.

Disusun oleh :

Muhamad Ramlan (201043500764)• Risqy Muharam (201043500772)

• Mety Sulistuna (201043500769)

• Muhammad Yahya (201043500774)

• Dahiyat (201043500778)

PROGRAM STUDI : TEKNIK INFORMATIKA

Page 2: MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 2/24

FAKULTAS TEKNIK MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

KATA PENGANTAR 

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia

 – Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini.Tidak lupa saya ucapkan

kepada teman – teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.

Kami membuat makalah KEWIRAUSAHAAN tentang SUMBER DAN IDE

KEWIRAUSAHAAN ini guna untuk memenuhi nilai tugas.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh

sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.Dan semoga dengan

selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman – teman. Amin.

Jakarta, 1 Desember 2012

(Penyusun)

Page 2

Page 3: MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 3/24

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................................................3

BAB I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG…………………………………………………………………………4

B. PENGERTIAN………………………………………………………………………………...4

BAB II. PEMBAHASAN DAN TEORI

A. IDE KEWIRAUSAHAAN……………………………………………………………………6

B. TEORI KEWIRAUSAHAAN………………………………………………………………..12

BAB III. STUDI KASUS

KAJIAN KASUS………………………………………………………………………………...17

BAB IV. KESIMPULAN DAN PENUTUP...............................................................................21

BAB V. SARAN-SARAN………………………………………………………………………23

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..24

Page 3

Page 4: MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 4/24

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dewasa ini, jarang ditemukan orang yang mencoba untuk memikirkan kembali tentang

apa yang menyebabkan usahanya berhasil, yang keseringan didapat hanyalah orang yang

sementara bengong memikirkan penyebab kegagalan dalam usahanya, bahkan ada orang yang

sampai stress memikirkannya.

Penulis mencoba mengklarifikasi kembali materi kuliah Kewirausahaan tentang beberapa

hal yang menyangkut wirausaha. Baik dari pengertian wirausaha hingga sumber dan ide

kewirausahaan agar bisa menjalankan usaha dengan baik. Karena tentu setiap orang yang

melakukan usaha pasti menginginkan hasil yang labih atau maksimal, bahasa lainnya adala

mengahrapkan keuntungan yang besar.

Dalam makalah ini, banyak hal yang cukup penting diterapkan dalam memulai usaha

hingga apa yang kita harapkan dari usaha tersebut bisa terlaksana atau dapat kita raih. Dan

kesemuanya itu akan dibahas pada bab-bab selanjutnya.

B. PENGERTIAN

Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan,

manusia unggul, berbudi luhur, berani dan berwatak agung.

Usaha berarti perbutan amal, berupa sesuatu, bekerja atau berusaha. Jadi wira usaha

secara etimologi berarti pejuang yang berbuat sesuatu.

Di dalam kamus besar bahasa Indonesia itu dikatakan bahwa kewirausahaan adalah:

a. Orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru.

 b. Menentukan cara produksi baru.

c. Meyusun operasi untuk mengadakan produk baru.

d. Mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.

Page 4

Page 5: MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 5/24

Wira usaha bisa juga dikatakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang

dalam mengenali usaha, atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,menerapkan cara

kerja tekhnologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan

 pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.

Wira usaha itu mengarah pada orang yang melakukan suatu uasaha atau kegiatan sendiri

dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Maksudnya orang yang melakukan sesuatu usaha

atau kegiatan yang dilakukan oleh dirinya sendiri dia harus mengeluarkan segala potensi yang

dimilikinya dalam melakukan sesuatu usaha atau kegiatan. Sedangkan kewirausahaaan menunjuk 

atau mengarah kepada sikap mental yang dimiliki oleh seorang wirausaha didalam melaksanakan

suatu usaha atau kegiatan.

Wira usaha mengarah kepada orang yang melakukan usaha sedangkan kewirausahaan

adalah mengara kepada sikap, cara mental seseorang melakukan sesuatu (usaha).

Wira usaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri

dalam menjalangkan usaha atau bisnisnya. Ia bebas merancang, menentukan, mengelolah,

mengatur serta mengendalikan semua usahanya.

Kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan menciptakan sesuatu yang baru

yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain (masyarakat).

Kewirausahaan adalah mental dan jiwa yang aktif serta sikap berusaha meningkatkan

hasil karyanya dalam arti meningkatkan penghasilan.

Menurut Robin (1996). Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar 

 peluang-peluang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan keinginan melalui inovasi tanpa

memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan.

Kewirausahaan adalah proses dinamis untuk menciptakan tambahan kemakmuran.

Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan

waktu dan kegiatan disertai modal jasa dan resiko, serta menerima balas jasa, kepuasan dan

kebebasan peribadi.

Instruksi Presiden No.4/1995, kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan

kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara

kerja tekhnologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan

 pelayanan yang baik dan keuntungan yang lebih besar.

Inovasi adalah mencari cara atau model baru agar orang tertarik tanpa menambah biaya.

Page 5

Page 6: MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 6/24

BAB II

PEMBAHASAN DAN TEORI

A. IDE KEWIRAUSAHAAN

 Nilai suatu barang atau produk dapat diciptakan melalui:

• Inovasi

Keberhasilan wirausaha dicapai apabila wirausaha menggunakan produk, proses, dan jasa-jasa

inovasi sebagai alat untuk menggali perubahan.

• Mengubah tantangan menjadi peluang

Menciptakan permintaan melalui penemuan baru (market driven).

Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan pasar. Dalam mengevaluasi ide, wirausaha perlu mengidentifikasi dan

mengevaluasi semua resiko yang mungkin terjadi dengan cara:• Pengurangan resiko melalui strategi yang proaktif 

• Penyebaran resiko pada aspek yang paling mungkin

• Pengelolaan resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat

Ada tiga resiko yang perlu dievaluasi, yaitu:

• Resiko pasar atau resiko persaingan, terjadi akibat adanya ketidakpastian pasar 

• Resiko finansial, terjadi akibat rendahnya hasil penjualan dan tingginya biaya

• Resiko teknik, terjadi akibat kegagalan teknik 

Bagaimana ide dapat menjadi peluang, ada beberapa cara untuk melakukannya yaitu:

• Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metoda yang lebih baik 

untuk dapat memenuhi kepuasan pelanggan

• Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru

• Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi, bagaimana pekerjaan dilakukan atau

dimodifikasi cara melakukan suatu pekerjaan.

Page 6

Page 7: MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 7/24

Definisi Kreativitas 4 P (Product, Process, Press, Person)

1. Person

Ditinjau dari aspek pribadi, kreativitas muncul dari interaksi pribadi yang unik dengan

lingkungannya Faktor pribadi yang kreatif menurut Roger (dalam Afifa, 2007) :

· Keterbukaan kepada pengalaman,

· Kemampuan untuk memberikan penilaian secara internal sesuai dengan lokus pribadinya,

· Kemampuan untuk secara spontan bereksplorasi bermain dengan elemen-elemen dan konsep-

konsep.

Menurut Sternberg (dalam Afifa, 2007) seseorang yang kreatif adalah seorang yang dapat berpikir secara sintesis artinya dapat melihat hubungan-hubungan di mana orang lain tidak 

mampu melihatnya yang mempunyai kemampuan untuk menganalisis ide-idenya sendiri serta

mengevaluasi nilai ataupun kualitas karya pribadinya, mampu menterjemahkan teori dan hal-halyang abstrak ke dalam ide-ide praktis, sehingga individu mampu meyakinkan orang lain

mengenai ide-ide yang akan dikerjakannya.

Kreativitas adalah suatu proses yang menghasilkan sesuatu yang baru, apakah suatu gagasan atausuatu objek dalam suatu bentuk atau susunan yang baru (Hurlock dalam Basuki, 2010). Proses

kreatif adalah suatu produk baru yang tumbuh dari keunikan individu di satu pihak, dan dari

 pengalaman (Rogers dalam Basuki, 2010).

Basuki (2010) kreativitas adalah suatu proses upaya manusia atau bangsa untuk membangundirinya dalam berbagai aspek kehidupannya. Tujuan pembangunan diri itu ialah untuk menikmati

kualitas kehidupan yang semakin baik (Alvian dalam Basuki, 2010). Kreativitas adalah suatu

 proses yang tercermin dalam kelancaran, kelenturan (fleksibilitas) dan originalitas dalam berfiir 

(Munandar dalam Basuki, 2010).

Basuki (2010) menjelaskan, kreativitas merupakan ungkapan unik dari seluruh pribadi sebagai

hasil interaksi individu, perasaan, sikap dan perilakunya yang dimulai dengan kemampuan

individu untuk menciptakan sesuatu yang baru, dimana seorang individu yang kreatif memilikisifat yang mandiri, tidak merasa terikat pada nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku.

Kreativitas merupakan sifat pribadi seorang individu yang tercermin dari kemampuannya untuk 

menciptakan sesuatu yang baru (Soemardjan dalam Basuki, 2010)

2. Press

Ditinjau dari aspek pendorong kreativitas dalam perwujudannya memerlukan dorongan internal

maupun eksternal dari lingkungan. Kreativitas dapat terwujud dengan adanya dorongan dari diri

individu (intrinsic) dan lingkungan (ekstrinsik). ada beberapa faktor yang mendorong tumbuhnya

kreativitas yaitu:

· Predisposisi genetik (Genetic predisposition)

Predisposisi genetik atau genetic predisposition sebagai faktor pertama yang memberikan peluang terhadap tumbuhnya kreativitas, seseorang yang mempunyai potensi keterampilan

kinestetik yang baik akan berpeluang menjadi penari, namun ia juga harus mempunyai kepekaanterhadap nada dan suara untuk memahami musik yang berkaitan erat dengan tari. Dengan

memperoleh keberhasilan yang terus meningkat menjadi lebih baik pada ranahnya masing-

masing, minat seorang anak akan lebih mendalam dan ingin mempelajari sesuatu yangdiminatinya lebih jauh lagi.

Page 7

Page 8: MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 8/24

· Akses terhadap ranah (Acces to a domain)

Untuk memicu tumbuhnya kreativitas menurut Csikszentmihalyi (dalam Afifa, 2007) diperlukan

akses terhadap ranah yang diminati, yang ditentukan juga oleh faktor keberuntungan. Contohnyaadalah bila anak dilahirkan dalam keluarga yang mendukung minatnya, sekolah yang

memberikan terhadap tumbuhnya berbagai aspek kecerdasan, adanya pembimbing yang dapat

mengarahkan minat dan bakatnya (sebagai motivator dan fasilitator), serta adanya guru atau pelatih yang kompeten di bidangnya.

· Akses terhadap bidang (Acces to a field)

Pengakuan terhadap kreativitas seseorang penting bagi orang-orang yang sedang berkarya di

 bidangnya. Karenanya ia perlu membina hubungan baik di lapangan dengan para pakar danorang yang relevan di bidangnya. Dalam hal ini sekolah perlu membantu siswa yang

menunjukkan minat dan bakat kreatifnya di bidang seni. Caranya antara lain, membina hubungan

dengan lembaga-lembaga terkait melalui program-programnya. Seperti contohnya di Jakarta,

dengan: Dewan Kesenian Jakarta, Indonesian Dance Festival (di Institut Kesenian Jakarta),Gedung Kesenian Jakarta dan lain-lain

3. ProcesDitinjau sebagai proses, menurut Torrance (1988) kreativitas adalah proses merasakan dan

mengamati adanya masalah, membuat dugaan tentang kekurangan (masalah) ini, menilai, danmenguji dugaan atau hipotesis, kemudian mengubah dan mengujinya lagi, dan akhirnya

menyaipaikan hasil-hasilnya

Munandar (2002) mengemukakan bahwa untuk mengembangkan kreativitas anak ada beberapa

cara yang dapat digunakan antara lain memberi kesempatan untuk menyibukkan diri secarakreatif, merangsang individu untuk melibatkan diri dalam berbagai kegiatan kreatif, memberikan

kebebasan kepada individu untuk mengekspresikan diri secara kreatif, menghargai kreativitas

individu, meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan konstruktif yang diminati oleh individu.

Wallace dalam bukunya The Art of Thought (dalam Afifa, 2007) menjelaskan langkah-langkah

atau tahapan dalam proses kreativitas yang meliputi tahap persiapan, inkubasi, iluminasi dan

verifikasi

4. Product

Definisi produk kreativitas menekankan bahwa apa yang dihasilkan dari proses kreativitas adalah

sesuatu yang baru, orisinil, dan bermakna. Mengenali bakat, ciri pribadi, mendorong dengan

motivasi, menyediakan waktu dan sarana prasarana, serta mempertunjukkan hasil karya guna

menggugah minat untuk berkreasi akan membuat individu terpacu untuk kreatif (Munandar,2002).

Munandar (dalam Afifa, 2007) menyatakan bahwa suatu karya cipta pada hakikatnya tidaklah

 baru sama sekali tetapi merupakan pengembangan atau kombinasi baru berdasarkan data,

informasi atau unsurunsur yang sudah ada sebelumnya.

Stein (dalam Basuki, 2010) menyatakan bahwa suatu produk baru dapat disebut karya kreatif jika

mendapatkan pengakuan (penghargaan) oleh masyarakat pada waktu tertentu.

Definisi Operasional Kreatifitas

Kreativitas merupakan kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas),dan originalitas dalam berfikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan,

memperkaya, memperinci suatu gagasan (Munandar dalam Basuki, 2010).

Page 8

Page 9: MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 9/24

Sumber-sumber Potensial Peluang

Proses penjaringan ide disebut screening yang merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan

ide potensial menjadi produk atau jasa riil. Adapun langkah-langkah dalam penjaringan ide( screening ) ide dapat dilakukan dengan cara Menciptakan produk baru dan berbeda, mengamati

 pintu peluang, analisis produk dan proses produksi secara mendalam, menaksi biaya awal, dan

memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi.Menciptakan Produk Baru dan Berbeda

Produk dan jasa yang dibuat harus menciptakan nilai bagi pembeli, untuk itu wirausaha harus

 benar-benar mengenal perilaku konsumen di pasar.

Ada dua unsur pasar yang perlu diperhatikan:

• Permintaan terhadap barang/jasa yang dihasilkan

• Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa

Kemampuan untuk memperoleh peluang, sangat bergantung pada kemampuan wirausaha untuk menganalisis pasar, yang meliputi aspek:

Analisis demografi pasar • Analisis serta tingkah laku pesaing

• Analisis keunggulan bersaing pesaing dan kevakuman pesaing yang dapat dianggap dapat

menciptakan peluang

Mengamati Pintu Peluang

Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya:

• Kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru

• Pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk baru

• Dukungan keuangan

• Keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar 

Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi dengan mengamati

kelemahan-kelemahan dan resiko pesaing dalam menanamkan modal barunya.

Pintu peluang usaha baru dapat diperoleh dengan cara (Zimmerer):

• Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat

• Kerugian teknik harus rendah

• Bila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya

• Pesaing tidak memiliki teknologi yang canggih

• Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya

• Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumbe-sumber untuk menghasilkan produk 

 barunya

Page 9

Page 10: MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 10/24

Memperhitungkan Resiko yang Mungkin Terjadi

Resiko pesaing, kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisi pasarnya:

• Kesamaan dan keunggulan produk yang dikembangkan pesaing

Tingkat keberhasilan yang dicapai pesaing dalam pengembangan produknya• Seberapa besar dukungan keuangan pesaing bagi pengembangan produk baru

Resiko teknik adalah kegagalan dalam proses pengembangan produk. Sedangkan resiko finansial

adalah kegagalan yang timbul akibat ketidakcukupan dana.

Bekal Pengetahuan dan Kompetensi Kewirausahaan

Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh

keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Komptensi itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan

dan pengalaman. Wirausahawan adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentudalam berkreasi dan berinovasi, ia memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru

dan berbeda.Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut tercermin dalam:

• Kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha ( start-up)

• Kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative)

• Kemampuan dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity)

• Kemampuan dan keberanian untuk menanggung resiko (risk bearing )

• Kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya

Kemauan dan kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan terutama untuk:

• Menghasilkan produk atau jasa baru

• Menghasilkan nilai tambah baru

• Merintis usaha baru

• Melakukan proses/teknik baru

• Mengembangkan organisasi baru

Sumber Peluang Potensial

Agar ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausaha harus bersediamelakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus. Proses penjaringan ide atau disebut

screening merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk dan

 jasa riil. Adapun langkah dalam penjaringan ide dapat dilakukan sebagai berikut ;

1. Menciptakan produk baru dan berbeda2. Mengamati pintu peluang

3. Analisis produk dan proses produksi secara mendalam

4. Menaksir biaya awal

5. Memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi

 

Page 10

Page 11: MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 11/24

Proses inovasi :

 1. Wirausahawan melihat adanya kebutuhan

2. Mengumpulkan data dan mendefinisikan konsep-konsep

3. Menguraikan masalah-masalah

4. Menggunakan daya ingat untuk mencari kesamaan

5. Menemukan kesamaan dan gagasan yang berhubungan

6. Melihat bagaimana menggabungkan kesamaan dan gagasan yang berhubungan

7. Mencari pemecahan sementara

8. Meneliti pemecahan dengan hati-hati

9. Bergerak terus jika semuanya baik 

10. Mencapai keberhasilan

 

Untuk menciptakan ide bisnis ada 5 sumber peluang yang penting untuk anda ketahui :

1. Lewat iklan. Melalui media iklan, anda bisa mencari peluang, agen perantara atau

mengamati kegiatan bisnis yang sudah ada dan sesuai dengan tujuan yang anda inginkan.

2. Dengan cara meniru bisnis orang lain.

3. Mengenal kebutuhan msyarakat/tetangga di sekitar kita.

4. Mengenali tren peluang usaha yang ada di pasaran.

5. Melakukan identifikasi celah pasar yang ada.

Teknik yang membantu anda untuk menciptakan ide, yaitu :

1. Membentuk Visualisasi, pada cara ini anda harus “bermimpi”. Hal ini merupakan alat

untuk membantu anda memvisualisasikan gambaran masa depan usaha dan memperjelastujuan jangka panjang, penyusunan ide, dan evaluasi ide peluang yang anda pilih.

2. Menggunakan Brainstorming, yaitu mengembangkan kemampuan otak kanan andauntuk mengasah kemampuan daya berpikir anda menjadi lebih optimal, untuk 

menganalisis ide peluang yang tepat.

3. Menggunakan Analisis Morfologi, yaitu cara anda memisahkan antara masalah-masalah

yang kompleks menjadi lebih sederhana. Pada tahap ini sebuah ide dapat terpecahkanmenjadi beberapa bagian. Misalnya, anda tertarik dengan ide membuat usaha makanan,

 berupa kacang. Untuk segmen pasarnya anda bisa memasuki semua jenis usia. Dan untuk 

variasi makanan dari bahan baku kacang(anda dapat membuat selai kacang,kacang kulit

dsb). Dari jenis produk kacang ini anda bisa memiliki beragam bentuk produk olahankacang.

4. Merumuskan ide peluang merupakan langkah anda mengumpulkan sebanyak-banyaknya

daftar ide peluang dan mereferensi ide peluang dari berbagai jenis usaha orang lain.

Page 11

Page 12: MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 12/24

B. TEORI KEWIRAUSAHAAN

Menurut A. Pekerti, senantiasa melibatkan dua unsur:

1.Peluang (dianut ahli ekonomi)

2.Kemampuan menanggapi peluang ( dianut ahli sosiologi dan psikologi)

Teori Ekonomi:

Wirausaha akan muncul dan berkembang kalau ada peluang

Ketidak pastian masa depan merupakan peluang

Catillon: orang yang pertama kali menggunakan istilah entreprenaur, mengatakan

Wirausaha adalah orang mengambil resiko dengan jalan membeli barang sekarang dan dijualnya

kemudian dengan harga yang tidak pasti. Jadi wirausaha adalah penanggung resiko

Peningkatan atau perubahan kebutuhan barang dan jasa dalam masyarakat merupakan

 peluang bagi wirausaha untuk menciptakan produk baru, pasar baru, sumber, bahan baru, cara

 produksi baru dan organisasi baru

Menurut Schumpeter wirausaha adalah orang yang menciptakan cara baru dalam

mengorganisasikan proses produksi. Wirausahawan adalah seorang invator produkasi.

Leibenstein: kekuranngan informasi tentang pasar dan proses produksi dan ketidak 

 pastian suplai tenaga kerja sebagai peluang usaha. Wirausaha mencari dan mengehimpun

informasi yang kurang itu dan mengangkat tenaga kerja yang dibutuhkan dalam organisasi.

Wirausaha adalah pembangun organisasi.

Page 12

Page 13: MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 13/24

Broehl: kemajuan teknologi merupakan pembuka peluang usaha dan perbedaan taraf 

kemajuan teknologi Negara maju dan berkembang merupakan peluan ekonomi bagi wirausaha.

Mengembangakan wirausaha bisa berwujud tindakan-tindakan:

1.Secara sengaja menciptakan peluang

2.Menyebarkan informasi tentang peluang ekonomi

3.Menawarkan insentif agar orang mau menanggung resiko, menjadi innovator dan membangun

organisasi.

Teori ekonomi mengenali berbagai variable yang mempengaruhi kewirusha wan, tetapi tidak 

menunjuk siapa cenderung menjadi wirausaha dan bagaimana jalan menjadi wirausaha.

Teori Sosiologi

Para ahli sosiologi mencoba menerangkan mengapa berbagai kelompok sosial (kelompok 

ras, susku, agama, dan kelas sosial menunjukkan tanggapan yang berbeda atas peluang usaha.

Mereka meneliti faktor-faktor sosial budaya yang menerangkan kewirausahaan antara berbagai

kelompok. Ciri budaya Jepang dan Negara industry baru seperti Korea Selatan, Singapura,

Taiwan, Hongkong berhasil memanfaatkan peluang ekonomi internasional. Mereka memiliki

 budaya makan dengan sumpit, apakah cara makan menentukan keberhasilan menghadapi

 peluang apakah etos kerja meraka yang mempengaruhi keberhasilan menghadapi peluang

ekonomi internasional.

Max Weber: mengemukakan teori hubungan antara kewirausahaan di Eropa Barat

dengan etika Protestan, tetapi tidak bisa menerangkan kewirauasahaan di Hongkong, Taiwan,

Jepang, Korea Selatan, dan masysrakat Islam dan Katolik.

Hagen: berdasarkan pengamatan dan anlisa perkembangan historis di Inggris, Perancis,

Rusia, Jepang, India, Pakistan, Lebanon dan Columbia, ia pada kesimpulannya bahwa dalam

semua masyarakat ada kelompok-kelompok sosial yang “melahirkan” lebih banyak wirausaha

dibanding dengan kelompok-kelompok lain.

Page 13

Page 14: MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 14/24

Menyimpulkan bahwa dalam kelompok-kelompok itu yang terdorong menjadi wirausaha

karena sebagai kelompok dipandang rendah oleh kelompok elite dalam masyarakatnya. Atas

dasar itu mengemukakan teori yang menyatakan “makin direndahkan kedudukan sosialnya

makin besar kecenderungan kewirausahaan.

Teori Sosiologi mengingatkan kepada kita bahwa warisan sosial merupakan salah sastu

 penentu utama kewiraushaan.

Karena itu kalau kita mau secara sengaja mengembangakn wirausaha dalam suatu

masyarakat tertentu kita harus menghiraukan ketimpangan sosial. Dinegara kita teori sosial tidak 

 berlaku sepenuhnya, karena banyak pengusaha besar yang lahir dari kelurga kaya.

Teori Psikologi

Pada dasarnya teori psikologi mencoba menjawab pertnyaan:

1.Adakah karaktersistik perorangan yang membedakan wirausaha dan orang yang bukan

wirausaha?.

2.Adakah karakteristik perorangan yang membedakan wirausaha yang berhasil dan yang kurang

 berhasil.

Perintis teori psikologi kewirausahaan adalah David McClelland. Ia mencoba mencari (seacra

empiris) faktor-faktor kepribadian yang tidak tergantung kepada keadaan lingkungan, yang

menentukan suksesnya seorang wirausaha. Mula-mula ia menalarkan ada hubungan antara

 perilaku kewirausahaan dengan kebutuhan untuk berprestasi. Selajutnya menemukan korelasi

 positif antara kuatnya nAch pada suatu bangsa dengan isi cerita suatu bacaan di sekolah dasar 

dengan taraf perekembangan ekonomi.

Menurut teori McClelland,nAch terbentuk pada masa kanak-kanak dan diantaranya ditentukan

oleh isi bacaan untuk sekolah dasar, ini berqarti perlu ditanamkan sejak dini. Motivasi

 berprestasi dapat ditngkatkan melalu latihan pada orang dewasa.

Page 14

Page 15: MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 15/24

Teori Perilaku

Wesper: memandang perilaku wirausaha sebagai kerja, menyimpulkan bahwa

keberhasilan seseorang wirausaha, tergantung dari:

1.Pilihan tempat kerjanya sebelum mulai sebagai wirauasaha

2.Pilihan bidang usahanya, kerjasama dengan orang lain

3.Dan kepiawaian mengamalkan manajemen yang tepat.

Drucker: memandang bahwa kewirausahaan sebagai perilaku bukan sebagai sifat

kepribadian. Kewirausahaan adalah praktek kerja yang bertumpu pada atas konsep atau teori,

 bukan intuisi. Karena kewirausahaan dapat dipelajari dan dikuasi secara sistimatis dan

terencana. Ia menyarankan tiga macam unsure perilaku untuk mendukung berhasilnya praktek 

wirausaha:

1.Inovasi ( bertujuan)

2.Manajemen wiarausaha

3.Dan strategi wirausaha.

Menurut Drucker dasar pengetahuan kewirausahaan adalah inovasi, artinya cara baru

memanfaatkan sumberdaya untuk menciptakan kekayaan. Inovasi dapat dikejar dan diusahakan

secara sengaja dan tidak tergantung pada datangnya ilham.

Untuk membuahkan inovasi kita memperhatikan perubahan-perubahan yang terjadi

disekitar kita. Ini menyangkut kepekaan dan keterampilan diagnostic, dua macam kemampuan

yang isa dipelajari dan dilatihkan.

Page 15

Page 16: MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 16/24

Menurut Drucker, manajemen kewiarusahaan mengutamakan empat hal:

1.Fokus pada pasar 

2.Antisipasi kebutuhan keuangan

3.Menyiapkan dan menyusun tim manjemen puncak jauh sebelum diperlukan

4.Penentuan peran sipendiri dalam hubungan dengan orang lain

Wirausaha harus mampu mengatur strategi wirausaha: empat macam strategi wirausaha:

1.Pemimpin yang dominan dalam pasar 

2.Imitasi kreatif 

3.Monopoli dengan produk atau jasa yang sangat khusus

4.Menciptakan konsumen baru dengan menciptakan produk dan jasa baru.

Berpangkal dari teori perilaku bahwa :

1.Wirausaha dapat dipelajari dan dikuasai.

2.Kewirausahaan adalah pilihan kerja, pilihan karier 

3.Peluaang wirauasaha dapat diciptakan

4.Keberhasilan wirausaha banyak ditentukan oleh dirinya.

Page 16

Page 17: MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 17/24

BAB III

STUDI KASUS

KAJIAN KASUS

Awal Bisnis Tela-Tela

Adalah 4 sekawan Febri Triyanto (27), Fat Aulia Muhammad (31), Ashary Tamimi (31),

dan Eko Yulianto (32) pendiri dan pencetus waralaba “Tela-Tela”. Mereka adalah empat orang

 pemuda asal Yogya yang memiliki minat yang sama terhadap bisnis dan sudah lama saling

mengenal sejak mereka masih sama-sama kuliah.

Sebelum serius mengembangkan usaha “Tela-Tela”, mereka juga pernah mencoba belajar 

 beberapa bisnis, hanya saja faktor keberuntungan mungkin belum berpihak kepada mereka.

Berkali-kali usaha yang mereka jalankan berakhir dengan kegagalan. Hebatnya mereka tidak 

 pernah menyerah, dengan modal spirit bisnis yang memang sudah kuat, mereka terus

 bereksperimen dan berkarya, “Tela-Tela” adalah buah sukses perjuangan mereka.

Pada tahap awal mereka membuat singkong goreng dengan empat macam bumbu.

Mereka juga menyeleksi jenis singkong yang cocok. Lalu ditawarkan ke sejumlah rekannya di

kampus untuk mencicipi. Setelah ketemu rasa yang kira-kira menjual, mulailah berjualan pada

 pertengahan 2005 di depan rumah.

Kebetulan di kawasan itu banyak mahasiswa kos. Keripik singkong dengan aneka rasa

dijual dengan harga murah meriah. Gerobaknya diberi nama Tela Tela. Sambutannya ternyata

meriah.Pokoknya membuat mereka optimistis melanjutkannya.

Tiga bulan kemudian mereka menambah dua outlet (gerobak). Modalnya diambil dari

uang hasil penjualan televisi dan sebagainya hingga terkumpul Rp 1,5 juta. Setelah itu upaya

mengembangkan pasar dilakukan. Termasuk ikut bazar yang berlangsung lima hari di acara yang

diselenggarakan Universitas Atma Jaya Yogyakarta. "Dalam sehari kami bisa menghabiskan 1

kuintal singkong di acara tersebut. Ini mengagetkan," ujar Eko. Berarti dalam lima hari mereka

harus menggoreng 500 kg singkong hanya untuk memenuhi acara tersebut.

Page 17

Page 18: MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 18/24

Dari kegiatan ini juga ada orang yang ingin menjadi mitra Tela Tela. Tawaran itu

disambutnya dengan membuat gerobak dengan biaya Rp 2,5 jutaan. Bumbu "rahasianya" mereka

 pasok. Saat itu mereka belum membuat sistem kerjasamanya. Setelah itu tawaran kerjasama

 berlangsung dari mulut ke mulut. Tak terasa jumlah gerai Tela-Tela sudah mencapai 21 gerobak 

 pada awal 2006.

Permasalahan yang Dihadapi

Setelah bisnis Tela-Tela mulai sukses maka ada tantangan yang harus mereka hadapi,

karena akhirnya bisnis ini berkembang menjadi kemitraan. Banyak kesulitan yang harus

ditemukan solusinya mengingat bisnis kemitraan sangat beresiko dan dapat saja suatu saat akan

membuat citra yang buruk terhadap merk “Tela-Tela” karena dimitrakan dengan orang lain.

Tantangan utamanya adalah bagaimana agar kualitas dan rasa dari produk “Tela-Tela” ini

tetap sama walaupun dibuat oleh orang yang berbeda. Kualitas dan rasa merupakan sebuah hal

yang sangat penting dalam bisnis makanan. Harus ada jaminan dari “Tela-Tela” untuk selalu

memberikan yang terbaik kepada konsumen.

Kebutuhan akan bahan utama produk ini, yaitu singkong juga merupakan masalah yang

serius. Bila “Tela-Tela” ingin berkembang ke seluruh derah di nusantara maka harus tersedia

singkong sebagai bahan utama produk. Sementara tidak semua daerah memiliki kebun singkong,

dengan kata lain di suatu daerah tidak tersedia bahan utama untuk bisa menjual “Tela-Tela”.

Hal ini akhirnya diakali dengan adanya pendistibusian bahan baku untuk penjualan

“Tela-Tela”. Singkong dan juga bumbu untuk memasaknya langsung dipasok dari kantor pusat.

Dengan demikian diharapkan rasa “Tela-Tela” akan tetap terjaga dan selalu sama di setiap

outletnya.

Tantangan semakin besar karena akhirnya makin banyak orang yang berminat untuk ikut

kemitraan berbisnis “Tela-Tela”. Walaupun hal ini dapat dilihat sebagai sebuah keuntungan

tetapi juga merupakan masalah penting yang bila akhirnya bisa diselesaikan dengan baik akan

memberikan kesuksesan.

Page 18

Page 19: MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 19/24

Akhirnya manajemen “Tela-Tela” memberikan pelatihan khusus bagi para mitra

kerjanya. Pelatihan mulai dari cara memproses produk hingga bagaimana caranya untuk 

mendapatkan pelanggan. Untuk masalah bahan baku sendiri akan dipasok langsung oleh “Tela-

Tela” sehingga kualitas dan rasa bisa terus terjaga.

Kesungguhan manajemen “Tela-Tela” merupakan ujian paling berat untuk tetap

konsisten menjalankan bisnis ini walaupum banyak tantangan yang harus dihadapi. Kualitas

 produk menjadi prioritas utama untuk selalu diperhatikan karena akan mempengaruhi citra

“Tela-Tela” di masyarakat.

Upaya Kreativitas dan Inovasi yang Dilakukan dalam Pengembangan Usaha

Usaha yang diawali oleh empat sekawan ini akhirnya banyak menarik minat orang lain

untuk menjadi mitra bisnis. Tela-Tela akhirnya menawarkan pola kerjasama berupa franchise

(business opportunity) / waralaba. Dengan bahan baku dan resepnya tetap mereka yang membuat

untuk menjaga rasa dan kualitasnya.

Tela-Tela juga menambah varian rasanya yaitu: BBQ, balado, keju, ayam, kebab, jagung

manis, jagung pedas, jagung bakar, pepperoni, pizza, pedas manis, pedas asin, super pedas, lado

mudo, rujak dan rasa campur. Sehingga pelanggan memiliki banyak pilihan rasa untuk 

menikmati singkong mereka.

Alasan mengapa Tela-Tela dapat berkembang sukses:

1. Tela Tela adalah perusahaan pelopor dan pemimpin pasar dalam industri snack ketela.

2. Menjadi snack favorit no. l di Yogyakarta tahun 2006.

3. Investasi yang terjangkau mengurangi besarnya kerugian disbanding usaha lain.

4. Break Event Point yang relative cepat, dengan lokasi yang tepat dalam 3-6 bulan sudah balik 

modal.

5. Konsep take Away menjadikan tela tela tidak membutuhkan tempat yang luas untuk berjualan,

 bahkan dapat dilakukan dengan konsep kaki lima.

6. Harga jual yang terjangkau bagi semua golongan masyarakat. Murah, Enak, Kenyang.

Page 19

Page 20: MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 20/24

7. Tidak menggunakan system jual putus. Dalam hal pelayanan Agen selalu memantau

 perkembangan outlet dan terbuka untuk melakukan diskusi masalah.

8. Jaminan akan adanya inovasi produk menjadikan Tela Tela usaha jangka panjang.

9. Mampu dan berani bersaing dalam hal rasa, kualitas, maupun harga untuk produk yang

sejenis.

10. Dukungan dari pusat atau agen untuk melakukan promosi bagi outlet baru.

11. Franchise / mitra kerja dapat melakukan konsultasi setiap saat dengan pihak 

 perusahaan atau agen tanpa dikenakan biaya.

Page 20

Page 21: MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 21/24

BAB IV

PENUTUP DAN KESIMPULAN

Kreasi dan inovasi sangat dibutuhkan dalam berwirausaha. Para pelaku wirausaha harus

mampu cerdas dalam memanfaatkan peluang yang ada. Dengan kreatif dalam berwirausaha

maka diharapkan akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar karena dapat menarik minat

konsumen. Terdapat keistimewaan dalam berwirausaha yaitu kita dituntut tidak hanya mencari

keuntungan saja tetapi juga untuk mampu menampilkan sesuatu yang berbeda.

Dalam berwirausaha juga membutuhkan semangat yang tinggi untuk selalu pantang

menyerah. Semua kegiatan memang diawali dari nol, mungkin pada awalnya kita akan

mengalami sedikit kerugian karena tidak adanya pembeli. Tetapi lambat-laun hasil jerih payah

kita dalam berwirausaha akan mulai dapat dirasakan hasilnya.

Berwirausaha memberikan kepuasan tersendiri dibandingkan kita bekerja sebagai

 pegawai. Dengan berwirausaha kita dapat mencurahkan ide kreatif kita secara maksimal

sehingga dapat merasa bebas dalam melakukan inovasi dan kreasi. Berwirausaha juga mampu

memberikan penghasilan yang lebih banyak dibandingkan dengan menjadi pegawai yang hanya

 bergantung kepada gaji bulanan saja.

Manfaat kegiatan wirausaha lainnya adalah penciptaan lapangan pekerjaan. Dengan

 banyaknya bisnis baru dalam berwirausaha maka kebutuhan akan tenaga kerja juga akan

meningkat. Penyerapan tenaga kerja dari kegiatan wirausaha diharapkan dapat mengurangi

tingkat pengangguran. Wirausaha menjadikan kita sebagai masyarakat yang mandiri karena

mampu mendapatkan penghasilan tanpa harus menjadi pegawai.

Hal yang harus dimiliki oleh pelaku wirausaha antara lain kreatif dan inovatif untuk bisa

menciptakan suatu produk yang baru. Semangat pantang menyerah untuk selalu menjalankan

usahanya dengan keyakinan suatu saat usahanya akan sukses. Cerdas dalam mengelola

 permodalan dan juga manajemen tenaga kerja.

Page 21

Page 22: MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 22/24

Kegitan berwirausaha diharapkan dapat mulai menginspirasi masyarakat untuk mulai

mencoba menekuninya. Saat ini sangat sulit rasanya untuk mendapatkan pekerjaan maka

 berwirausaha merupakan salah satu solusi untuk mendapatkan pekerjaan. Diharapkan dari

kegiatan wirusaha, akan menciptakan lapangan pekerjaan yang baru sehingga membuka peluang

 bagi para tenaga kerja untuk mampu berkreasi dan berinovasi dengan ide-ide yang dimiliki.

Page 22

Page 23: MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 23/24

BAB V

SARAN-SARAN

Untuk mendapatkan ide bisnis/berwirausaha yang baik kita bisa mencoba coba beberapa langkah

 berikut ini:

A. Mulailah dari yang terdekat di kota Anda, bisnis apa yang sedang berjalan dan bisnis apa yang

 belum berjalan. Bisnis yang belum berjalan adalah celah usaha yang bisa anda masuki dengan

mudah karena masih mini pesaing.

B. Temukan potensi daerah Anda, kira-kira apa yang bisa di optimalkan. Misalnya daerah Anda

adalah penghasil kerajinan tas, anda bisa mulai mengembangkan ide bagaimana caramemasarkan tas ke daerah lain dengan profit yang lebih tinggi dan jangkauan penjualan yang

lebih luas.

C. Gali potensi diri, kemampuan apa yang anda punya dan kemana arah hobi Anda. Bisnis yang

dijalankan atas dasar hobi biasanya akan berjalan dengan sukses karena akan dijalankan dengansenang hati.

D. Gabungkan antara peluang yang ada dengan potensi diri yang anda miliki dan tentukan bisnisapa yang akan anda jalankan. Jangan dulu berfikir tentang modal usaha yang terpenting adalah

menemukan bisnis yang sesuai dengan bakat dan kemampuan Anda karena modal usaha adalah

faktor yang dicari setelah menemukan bisnis mantap yang Anda pilih. Untuk modal usaha Andadapat membaca artikel “Alternatif Modal Selain Bank.”

Setelah menemukan ide bisnis yang akan Anda jalankan, langkah berikutnya adalah konsistensi

dan fokus dalam menjalankannya. Kekuatan fokus dalam menjalankan bisnis anda bisa baca

dalam artikel “Kekuatan Fokus Dalam Memajukan Bisnis.” (*DI)

Page 23

Page 24: MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 24/24

DAFTAR PUSTAKA

Riani, Asri L. 2005. Dasar-Dasar Kewirausahaan.Cetakan ke-1. Surakarta : Sebelas Maret

University Press

Kao, John. Entepreneurship Creativity & Organization Text, Case and Reading. New Jersey :

Prentice Hall

Meredith, Geoffrey G. 2002. Kewirausahaan: Teori dan Praktek. Jakarta : PPM

Munandar. 1988. Kreativitas Sepanjang Masa. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan

Suryana. 2003. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta:

Salemba Empat

***