MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan
-
Upload
latif-doellah -
Category
Documents
-
view
742 -
download
8
description
Transcript of MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan
7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 1/24
MAKALAH KELOMPOK 6
KEWIRAUSAHAAN
(SUMBER DAN IDE KEWIRAUSAHAAN)
Dosen : Fitria Sari Hasanusi , M.Pd.
Disusun oleh :
•
Muhamad Ramlan (201043500764)• Risqy Muharam (201043500772)
• Mety Sulistuna (201043500769)
• Muhammad Yahya (201043500774)
• Dahiyat (201043500778)
PROGRAM STUDI : TEKNIK INFORMATIKA
7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 2/24
FAKULTAS TEKNIK MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia
– Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini.Tidak lupa saya ucapkan
kepada teman – teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami membuat makalah KEWIRAUSAHAAN tentang SUMBER DAN IDE
KEWIRAUSAHAAN ini guna untuk memenuhi nilai tugas.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.Dan semoga dengan
selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman – teman. Amin.
Jakarta, 1 Desember 2012
(Penyusun)
Page 2
7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 3/24
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG…………………………………………………………………………4
B. PENGERTIAN………………………………………………………………………………...4
BAB II. PEMBAHASAN DAN TEORI
A. IDE KEWIRAUSAHAAN……………………………………………………………………6
B. TEORI KEWIRAUSAHAAN………………………………………………………………..12
BAB III. STUDI KASUS
KAJIAN KASUS………………………………………………………………………………...17
BAB IV. KESIMPULAN DAN PENUTUP...............................................................................21
BAB V. SARAN-SARAN………………………………………………………………………23
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..24
Page 3
7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 4/24
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini, jarang ditemukan orang yang mencoba untuk memikirkan kembali tentang
apa yang menyebabkan usahanya berhasil, yang keseringan didapat hanyalah orang yang
sementara bengong memikirkan penyebab kegagalan dalam usahanya, bahkan ada orang yang
sampai stress memikirkannya.
Penulis mencoba mengklarifikasi kembali materi kuliah Kewirausahaan tentang beberapa
hal yang menyangkut wirausaha. Baik dari pengertian wirausaha hingga sumber dan ide
kewirausahaan agar bisa menjalankan usaha dengan baik. Karena tentu setiap orang yang
melakukan usaha pasti menginginkan hasil yang labih atau maksimal, bahasa lainnya adala
mengahrapkan keuntungan yang besar.
Dalam makalah ini, banyak hal yang cukup penting diterapkan dalam memulai usaha
hingga apa yang kita harapkan dari usaha tersebut bisa terlaksana atau dapat kita raih. Dan
kesemuanya itu akan dibahas pada bab-bab selanjutnya.
B. PENGERTIAN
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan,
manusia unggul, berbudi luhur, berani dan berwatak agung.
Usaha berarti perbutan amal, berupa sesuatu, bekerja atau berusaha. Jadi wira usaha
secara etimologi berarti pejuang yang berbuat sesuatu.
Di dalam kamus besar bahasa Indonesia itu dikatakan bahwa kewirausahaan adalah:
a. Orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru.
b. Menentukan cara produksi baru.
c. Meyusun operasi untuk mengadakan produk baru.
d. Mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
Page 4
7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 5/24
Wira usaha bisa juga dikatakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang
dalam mengenali usaha, atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,menerapkan cara
kerja tekhnologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan
pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Wira usaha itu mengarah pada orang yang melakukan suatu uasaha atau kegiatan sendiri
dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Maksudnya orang yang melakukan sesuatu usaha
atau kegiatan yang dilakukan oleh dirinya sendiri dia harus mengeluarkan segala potensi yang
dimilikinya dalam melakukan sesuatu usaha atau kegiatan. Sedangkan kewirausahaaan menunjuk
atau mengarah kepada sikap mental yang dimiliki oleh seorang wirausaha didalam melaksanakan
suatu usaha atau kegiatan.
Wira usaha mengarah kepada orang yang melakukan usaha sedangkan kewirausahaan
adalah mengara kepada sikap, cara mental seseorang melakukan sesuatu (usaha).
Wira usaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri
dalam menjalangkan usaha atau bisnisnya. Ia bebas merancang, menentukan, mengelolah,
mengatur serta mengendalikan semua usahanya.
Kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan menciptakan sesuatu yang baru
yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain (masyarakat).
Kewirausahaan adalah mental dan jiwa yang aktif serta sikap berusaha meningkatkan
hasil karyanya dalam arti meningkatkan penghasilan.
Menurut Robin (1996). Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar
peluang-peluang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan keinginan melalui inovasi tanpa
memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan.
Kewirausahaan adalah proses dinamis untuk menciptakan tambahan kemakmuran.
Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan
waktu dan kegiatan disertai modal jasa dan resiko, serta menerima balas jasa, kepuasan dan
kebebasan peribadi.
Instruksi Presiden No.4/1995, kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan
kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara
kerja tekhnologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan
pelayanan yang baik dan keuntungan yang lebih besar.
Inovasi adalah mencari cara atau model baru agar orang tertarik tanpa menambah biaya.
Page 5
7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 6/24
BAB II
PEMBAHASAN DAN TEORI
A. IDE KEWIRAUSAHAAN
Nilai suatu barang atau produk dapat diciptakan melalui:
• Inovasi
Keberhasilan wirausaha dicapai apabila wirausaha menggunakan produk, proses, dan jasa-jasa
inovasi sebagai alat untuk menggali perubahan.
• Mengubah tantangan menjadi peluang
Menciptakan permintaan melalui penemuan baru (market driven).
Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan pasar. Dalam mengevaluasi ide, wirausaha perlu mengidentifikasi dan
mengevaluasi semua resiko yang mungkin terjadi dengan cara:• Pengurangan resiko melalui strategi yang proaktif
• Penyebaran resiko pada aspek yang paling mungkin
• Pengelolaan resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat
Ada tiga resiko yang perlu dievaluasi, yaitu:
• Resiko pasar atau resiko persaingan, terjadi akibat adanya ketidakpastian pasar
• Resiko finansial, terjadi akibat rendahnya hasil penjualan dan tingginya biaya
• Resiko teknik, terjadi akibat kegagalan teknik
Bagaimana ide dapat menjadi peluang, ada beberapa cara untuk melakukannya yaitu:
• Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metoda yang lebih baik
untuk dapat memenuhi kepuasan pelanggan
• Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru
• Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi, bagaimana pekerjaan dilakukan atau
dimodifikasi cara melakukan suatu pekerjaan.
Page 6
7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 7/24
Definisi Kreativitas 4 P (Product, Process, Press, Person)
1. Person
Ditinjau dari aspek pribadi, kreativitas muncul dari interaksi pribadi yang unik dengan
lingkungannya Faktor pribadi yang kreatif menurut Roger (dalam Afifa, 2007) :
· Keterbukaan kepada pengalaman,
· Kemampuan untuk memberikan penilaian secara internal sesuai dengan lokus pribadinya,
· Kemampuan untuk secara spontan bereksplorasi bermain dengan elemen-elemen dan konsep-
konsep.
Menurut Sternberg (dalam Afifa, 2007) seseorang yang kreatif adalah seorang yang dapat berpikir secara sintesis artinya dapat melihat hubungan-hubungan di mana orang lain tidak
mampu melihatnya yang mempunyai kemampuan untuk menganalisis ide-idenya sendiri serta
mengevaluasi nilai ataupun kualitas karya pribadinya, mampu menterjemahkan teori dan hal-halyang abstrak ke dalam ide-ide praktis, sehingga individu mampu meyakinkan orang lain
mengenai ide-ide yang akan dikerjakannya.
Kreativitas adalah suatu proses yang menghasilkan sesuatu yang baru, apakah suatu gagasan atausuatu objek dalam suatu bentuk atau susunan yang baru (Hurlock dalam Basuki, 2010). Proses
kreatif adalah suatu produk baru yang tumbuh dari keunikan individu di satu pihak, dan dari
pengalaman (Rogers dalam Basuki, 2010).
Basuki (2010) kreativitas adalah suatu proses upaya manusia atau bangsa untuk membangundirinya dalam berbagai aspek kehidupannya. Tujuan pembangunan diri itu ialah untuk menikmati
kualitas kehidupan yang semakin baik (Alvian dalam Basuki, 2010). Kreativitas adalah suatu
proses yang tercermin dalam kelancaran, kelenturan (fleksibilitas) dan originalitas dalam berfiir
(Munandar dalam Basuki, 2010).
Basuki (2010) menjelaskan, kreativitas merupakan ungkapan unik dari seluruh pribadi sebagai
hasil interaksi individu, perasaan, sikap dan perilakunya yang dimulai dengan kemampuan
individu untuk menciptakan sesuatu yang baru, dimana seorang individu yang kreatif memilikisifat yang mandiri, tidak merasa terikat pada nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku.
Kreativitas merupakan sifat pribadi seorang individu yang tercermin dari kemampuannya untuk
menciptakan sesuatu yang baru (Soemardjan dalam Basuki, 2010)
2. Press
Ditinjau dari aspek pendorong kreativitas dalam perwujudannya memerlukan dorongan internal
maupun eksternal dari lingkungan. Kreativitas dapat terwujud dengan adanya dorongan dari diri
individu (intrinsic) dan lingkungan (ekstrinsik). ada beberapa faktor yang mendorong tumbuhnya
kreativitas yaitu:
· Predisposisi genetik (Genetic predisposition)
Predisposisi genetik atau genetic predisposition sebagai faktor pertama yang memberikan peluang terhadap tumbuhnya kreativitas, seseorang yang mempunyai potensi keterampilan
kinestetik yang baik akan berpeluang menjadi penari, namun ia juga harus mempunyai kepekaanterhadap nada dan suara untuk memahami musik yang berkaitan erat dengan tari. Dengan
memperoleh keberhasilan yang terus meningkat menjadi lebih baik pada ranahnya masing-
masing, minat seorang anak akan lebih mendalam dan ingin mempelajari sesuatu yangdiminatinya lebih jauh lagi.
Page 7
7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 8/24
· Akses terhadap ranah (Acces to a domain)
Untuk memicu tumbuhnya kreativitas menurut Csikszentmihalyi (dalam Afifa, 2007) diperlukan
akses terhadap ranah yang diminati, yang ditentukan juga oleh faktor keberuntungan. Contohnyaadalah bila anak dilahirkan dalam keluarga yang mendukung minatnya, sekolah yang
memberikan terhadap tumbuhnya berbagai aspek kecerdasan, adanya pembimbing yang dapat
mengarahkan minat dan bakatnya (sebagai motivator dan fasilitator), serta adanya guru atau pelatih yang kompeten di bidangnya.
· Akses terhadap bidang (Acces to a field)
Pengakuan terhadap kreativitas seseorang penting bagi orang-orang yang sedang berkarya di
bidangnya. Karenanya ia perlu membina hubungan baik di lapangan dengan para pakar danorang yang relevan di bidangnya. Dalam hal ini sekolah perlu membantu siswa yang
menunjukkan minat dan bakat kreatifnya di bidang seni. Caranya antara lain, membina hubungan
dengan lembaga-lembaga terkait melalui program-programnya. Seperti contohnya di Jakarta,
dengan: Dewan Kesenian Jakarta, Indonesian Dance Festival (di Institut Kesenian Jakarta),Gedung Kesenian Jakarta dan lain-lain
3. ProcesDitinjau sebagai proses, menurut Torrance (1988) kreativitas adalah proses merasakan dan
mengamati adanya masalah, membuat dugaan tentang kekurangan (masalah) ini, menilai, danmenguji dugaan atau hipotesis, kemudian mengubah dan mengujinya lagi, dan akhirnya
menyaipaikan hasil-hasilnya
Munandar (2002) mengemukakan bahwa untuk mengembangkan kreativitas anak ada beberapa
cara yang dapat digunakan antara lain memberi kesempatan untuk menyibukkan diri secarakreatif, merangsang individu untuk melibatkan diri dalam berbagai kegiatan kreatif, memberikan
kebebasan kepada individu untuk mengekspresikan diri secara kreatif, menghargai kreativitas
individu, meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan konstruktif yang diminati oleh individu.
Wallace dalam bukunya The Art of Thought (dalam Afifa, 2007) menjelaskan langkah-langkah
atau tahapan dalam proses kreativitas yang meliputi tahap persiapan, inkubasi, iluminasi dan
verifikasi
4. Product
Definisi produk kreativitas menekankan bahwa apa yang dihasilkan dari proses kreativitas adalah
sesuatu yang baru, orisinil, dan bermakna. Mengenali bakat, ciri pribadi, mendorong dengan
motivasi, menyediakan waktu dan sarana prasarana, serta mempertunjukkan hasil karya guna
menggugah minat untuk berkreasi akan membuat individu terpacu untuk kreatif (Munandar,2002).
Munandar (dalam Afifa, 2007) menyatakan bahwa suatu karya cipta pada hakikatnya tidaklah
baru sama sekali tetapi merupakan pengembangan atau kombinasi baru berdasarkan data,
informasi atau unsurunsur yang sudah ada sebelumnya.
Stein (dalam Basuki, 2010) menyatakan bahwa suatu produk baru dapat disebut karya kreatif jika
mendapatkan pengakuan (penghargaan) oleh masyarakat pada waktu tertentu.
Definisi Operasional Kreatifitas
Kreativitas merupakan kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas),dan originalitas dalam berfikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan,
memperkaya, memperinci suatu gagasan (Munandar dalam Basuki, 2010).
Page 8
7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 9/24
Sumber-sumber Potensial Peluang
Proses penjaringan ide disebut screening yang merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan
ide potensial menjadi produk atau jasa riil. Adapun langkah-langkah dalam penjaringan ide( screening ) ide dapat dilakukan dengan cara Menciptakan produk baru dan berbeda, mengamati
pintu peluang, analisis produk dan proses produksi secara mendalam, menaksi biaya awal, dan
memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi.Menciptakan Produk Baru dan Berbeda
Produk dan jasa yang dibuat harus menciptakan nilai bagi pembeli, untuk itu wirausaha harus
benar-benar mengenal perilaku konsumen di pasar.
Ada dua unsur pasar yang perlu diperhatikan:
• Permintaan terhadap barang/jasa yang dihasilkan
• Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa
Kemampuan untuk memperoleh peluang, sangat bergantung pada kemampuan wirausaha untuk menganalisis pasar, yang meliputi aspek:
•
Analisis demografi pasar • Analisis serta tingkah laku pesaing
• Analisis keunggulan bersaing pesaing dan kevakuman pesaing yang dapat dianggap dapat
menciptakan peluang
Mengamati Pintu Peluang
Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya:
• Kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru
• Pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk baru
• Dukungan keuangan
• Keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar
Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi dengan mengamati
kelemahan-kelemahan dan resiko pesaing dalam menanamkan modal barunya.
Pintu peluang usaha baru dapat diperoleh dengan cara (Zimmerer):
• Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat
• Kerugian teknik harus rendah
• Bila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya
• Pesaing tidak memiliki teknologi yang canggih
• Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya
• Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumbe-sumber untuk menghasilkan produk
barunya
Page 9
7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 10/24
Memperhitungkan Resiko yang Mungkin Terjadi
Resiko pesaing, kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisi pasarnya:
• Kesamaan dan keunggulan produk yang dikembangkan pesaing
•
Tingkat keberhasilan yang dicapai pesaing dalam pengembangan produknya• Seberapa besar dukungan keuangan pesaing bagi pengembangan produk baru
Resiko teknik adalah kegagalan dalam proses pengembangan produk. Sedangkan resiko finansial
adalah kegagalan yang timbul akibat ketidakcukupan dana.
Bekal Pengetahuan dan Kompetensi Kewirausahaan
Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh
keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Komptensi itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan
dan pengalaman. Wirausahawan adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentudalam berkreasi dan berinovasi, ia memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda.Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut tercermin dalam:
• Kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha ( start-up)
• Kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative)
• Kemampuan dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity)
• Kemampuan dan keberanian untuk menanggung resiko (risk bearing )
• Kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya
Kemauan dan kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan terutama untuk:
• Menghasilkan produk atau jasa baru
• Menghasilkan nilai tambah baru
• Merintis usaha baru
• Melakukan proses/teknik baru
• Mengembangkan organisasi baru
Sumber Peluang Potensial
Agar ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausaha harus bersediamelakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus. Proses penjaringan ide atau disebut
screening merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk dan
jasa riil. Adapun langkah dalam penjaringan ide dapat dilakukan sebagai berikut ;
1. Menciptakan produk baru dan berbeda2. Mengamati pintu peluang
3. Analisis produk dan proses produksi secara mendalam
4. Menaksir biaya awal
5. Memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi
Page 10
7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 11/24
Proses inovasi :
1. Wirausahawan melihat adanya kebutuhan
2. Mengumpulkan data dan mendefinisikan konsep-konsep
3. Menguraikan masalah-masalah
4. Menggunakan daya ingat untuk mencari kesamaan
5. Menemukan kesamaan dan gagasan yang berhubungan
6. Melihat bagaimana menggabungkan kesamaan dan gagasan yang berhubungan
7. Mencari pemecahan sementara
8. Meneliti pemecahan dengan hati-hati
9. Bergerak terus jika semuanya baik
10. Mencapai keberhasilan
Untuk menciptakan ide bisnis ada 5 sumber peluang yang penting untuk anda ketahui :
1. Lewat iklan. Melalui media iklan, anda bisa mencari peluang, agen perantara atau
mengamati kegiatan bisnis yang sudah ada dan sesuai dengan tujuan yang anda inginkan.
2. Dengan cara meniru bisnis orang lain.
3. Mengenal kebutuhan msyarakat/tetangga di sekitar kita.
4. Mengenali tren peluang usaha yang ada di pasaran.
5. Melakukan identifikasi celah pasar yang ada.
Teknik yang membantu anda untuk menciptakan ide, yaitu :
1. Membentuk Visualisasi, pada cara ini anda harus “bermimpi”. Hal ini merupakan alat
untuk membantu anda memvisualisasikan gambaran masa depan usaha dan memperjelastujuan jangka panjang, penyusunan ide, dan evaluasi ide peluang yang anda pilih.
2. Menggunakan Brainstorming, yaitu mengembangkan kemampuan otak kanan andauntuk mengasah kemampuan daya berpikir anda menjadi lebih optimal, untuk
menganalisis ide peluang yang tepat.
3. Menggunakan Analisis Morfologi, yaitu cara anda memisahkan antara masalah-masalah
yang kompleks menjadi lebih sederhana. Pada tahap ini sebuah ide dapat terpecahkanmenjadi beberapa bagian. Misalnya, anda tertarik dengan ide membuat usaha makanan,
berupa kacang. Untuk segmen pasarnya anda bisa memasuki semua jenis usia. Dan untuk
variasi makanan dari bahan baku kacang(anda dapat membuat selai kacang,kacang kulit
dsb). Dari jenis produk kacang ini anda bisa memiliki beragam bentuk produk olahankacang.
4. Merumuskan ide peluang merupakan langkah anda mengumpulkan sebanyak-banyaknya
daftar ide peluang dan mereferensi ide peluang dari berbagai jenis usaha orang lain.
Page 11
7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 12/24
B. TEORI KEWIRAUSAHAAN
Menurut A. Pekerti, senantiasa melibatkan dua unsur:
1.Peluang (dianut ahli ekonomi)
2.Kemampuan menanggapi peluang ( dianut ahli sosiologi dan psikologi)
Teori Ekonomi:
Wirausaha akan muncul dan berkembang kalau ada peluang
Ketidak pastian masa depan merupakan peluang
Catillon: orang yang pertama kali menggunakan istilah entreprenaur, mengatakan
Wirausaha adalah orang mengambil resiko dengan jalan membeli barang sekarang dan dijualnya
kemudian dengan harga yang tidak pasti. Jadi wirausaha adalah penanggung resiko
Peningkatan atau perubahan kebutuhan barang dan jasa dalam masyarakat merupakan
peluang bagi wirausaha untuk menciptakan produk baru, pasar baru, sumber, bahan baru, cara
produksi baru dan organisasi baru
Menurut Schumpeter wirausaha adalah orang yang menciptakan cara baru dalam
mengorganisasikan proses produksi. Wirausahawan adalah seorang invator produkasi.
Leibenstein: kekuranngan informasi tentang pasar dan proses produksi dan ketidak
pastian suplai tenaga kerja sebagai peluang usaha. Wirausaha mencari dan mengehimpun
informasi yang kurang itu dan mengangkat tenaga kerja yang dibutuhkan dalam organisasi.
Wirausaha adalah pembangun organisasi.
Page 12
7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 13/24
Broehl: kemajuan teknologi merupakan pembuka peluang usaha dan perbedaan taraf
kemajuan teknologi Negara maju dan berkembang merupakan peluan ekonomi bagi wirausaha.
Mengembangakan wirausaha bisa berwujud tindakan-tindakan:
1.Secara sengaja menciptakan peluang
2.Menyebarkan informasi tentang peluang ekonomi
3.Menawarkan insentif agar orang mau menanggung resiko, menjadi innovator dan membangun
organisasi.
Teori ekonomi mengenali berbagai variable yang mempengaruhi kewirusha wan, tetapi tidak
menunjuk siapa cenderung menjadi wirausaha dan bagaimana jalan menjadi wirausaha.
Teori Sosiologi
Para ahli sosiologi mencoba menerangkan mengapa berbagai kelompok sosial (kelompok
ras, susku, agama, dan kelas sosial menunjukkan tanggapan yang berbeda atas peluang usaha.
Mereka meneliti faktor-faktor sosial budaya yang menerangkan kewirausahaan antara berbagai
kelompok. Ciri budaya Jepang dan Negara industry baru seperti Korea Selatan, Singapura,
Taiwan, Hongkong berhasil memanfaatkan peluang ekonomi internasional. Mereka memiliki
budaya makan dengan sumpit, apakah cara makan menentukan keberhasilan menghadapi
peluang apakah etos kerja meraka yang mempengaruhi keberhasilan menghadapi peluang
ekonomi internasional.
Max Weber: mengemukakan teori hubungan antara kewirausahaan di Eropa Barat
dengan etika Protestan, tetapi tidak bisa menerangkan kewirauasahaan di Hongkong, Taiwan,
Jepang, Korea Selatan, dan masysrakat Islam dan Katolik.
Hagen: berdasarkan pengamatan dan anlisa perkembangan historis di Inggris, Perancis,
Rusia, Jepang, India, Pakistan, Lebanon dan Columbia, ia pada kesimpulannya bahwa dalam
semua masyarakat ada kelompok-kelompok sosial yang “melahirkan” lebih banyak wirausaha
dibanding dengan kelompok-kelompok lain.
Page 13
7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 14/24
Menyimpulkan bahwa dalam kelompok-kelompok itu yang terdorong menjadi wirausaha
karena sebagai kelompok dipandang rendah oleh kelompok elite dalam masyarakatnya. Atas
dasar itu mengemukakan teori yang menyatakan “makin direndahkan kedudukan sosialnya
makin besar kecenderungan kewirausahaan.
Teori Sosiologi mengingatkan kepada kita bahwa warisan sosial merupakan salah sastu
penentu utama kewiraushaan.
Karena itu kalau kita mau secara sengaja mengembangakn wirausaha dalam suatu
masyarakat tertentu kita harus menghiraukan ketimpangan sosial. Dinegara kita teori sosial tidak
berlaku sepenuhnya, karena banyak pengusaha besar yang lahir dari kelurga kaya.
Teori Psikologi
Pada dasarnya teori psikologi mencoba menjawab pertnyaan:
1.Adakah karaktersistik perorangan yang membedakan wirausaha dan orang yang bukan
wirausaha?.
2.Adakah karakteristik perorangan yang membedakan wirausaha yang berhasil dan yang kurang
berhasil.
Perintis teori psikologi kewirausahaan adalah David McClelland. Ia mencoba mencari (seacra
empiris) faktor-faktor kepribadian yang tidak tergantung kepada keadaan lingkungan, yang
menentukan suksesnya seorang wirausaha. Mula-mula ia menalarkan ada hubungan antara
perilaku kewirausahaan dengan kebutuhan untuk berprestasi. Selajutnya menemukan korelasi
positif antara kuatnya nAch pada suatu bangsa dengan isi cerita suatu bacaan di sekolah dasar
dengan taraf perekembangan ekonomi.
Menurut teori McClelland,nAch terbentuk pada masa kanak-kanak dan diantaranya ditentukan
oleh isi bacaan untuk sekolah dasar, ini berqarti perlu ditanamkan sejak dini. Motivasi
berprestasi dapat ditngkatkan melalu latihan pada orang dewasa.
Page 14
7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 15/24
Teori Perilaku
Wesper: memandang perilaku wirausaha sebagai kerja, menyimpulkan bahwa
keberhasilan seseorang wirausaha, tergantung dari:
1.Pilihan tempat kerjanya sebelum mulai sebagai wirauasaha
2.Pilihan bidang usahanya, kerjasama dengan orang lain
3.Dan kepiawaian mengamalkan manajemen yang tepat.
Drucker: memandang bahwa kewirausahaan sebagai perilaku bukan sebagai sifat
kepribadian. Kewirausahaan adalah praktek kerja yang bertumpu pada atas konsep atau teori,
bukan intuisi. Karena kewirausahaan dapat dipelajari dan dikuasi secara sistimatis dan
terencana. Ia menyarankan tiga macam unsure perilaku untuk mendukung berhasilnya praktek
wirausaha:
1.Inovasi ( bertujuan)
2.Manajemen wiarausaha
3.Dan strategi wirausaha.
Menurut Drucker dasar pengetahuan kewirausahaan adalah inovasi, artinya cara baru
memanfaatkan sumberdaya untuk menciptakan kekayaan. Inovasi dapat dikejar dan diusahakan
secara sengaja dan tidak tergantung pada datangnya ilham.
Untuk membuahkan inovasi kita memperhatikan perubahan-perubahan yang terjadi
disekitar kita. Ini menyangkut kepekaan dan keterampilan diagnostic, dua macam kemampuan
yang isa dipelajari dan dilatihkan.
Page 15
7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 16/24
Menurut Drucker, manajemen kewiarusahaan mengutamakan empat hal:
1.Fokus pada pasar
2.Antisipasi kebutuhan keuangan
3.Menyiapkan dan menyusun tim manjemen puncak jauh sebelum diperlukan
4.Penentuan peran sipendiri dalam hubungan dengan orang lain
Wirausaha harus mampu mengatur strategi wirausaha: empat macam strategi wirausaha:
1.Pemimpin yang dominan dalam pasar
2.Imitasi kreatif
3.Monopoli dengan produk atau jasa yang sangat khusus
4.Menciptakan konsumen baru dengan menciptakan produk dan jasa baru.
Berpangkal dari teori perilaku bahwa :
1.Wirausaha dapat dipelajari dan dikuasai.
2.Kewirausahaan adalah pilihan kerja, pilihan karier
3.Peluaang wirauasaha dapat diciptakan
4.Keberhasilan wirausaha banyak ditentukan oleh dirinya.
Page 16
7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 17/24
BAB III
STUDI KASUS
KAJIAN KASUS
Awal Bisnis Tela-Tela
Adalah 4 sekawan Febri Triyanto (27), Fat Aulia Muhammad (31), Ashary Tamimi (31),
dan Eko Yulianto (32) pendiri dan pencetus waralaba “Tela-Tela”. Mereka adalah empat orang
pemuda asal Yogya yang memiliki minat yang sama terhadap bisnis dan sudah lama saling
mengenal sejak mereka masih sama-sama kuliah.
Sebelum serius mengembangkan usaha “Tela-Tela”, mereka juga pernah mencoba belajar
beberapa bisnis, hanya saja faktor keberuntungan mungkin belum berpihak kepada mereka.
Berkali-kali usaha yang mereka jalankan berakhir dengan kegagalan. Hebatnya mereka tidak
pernah menyerah, dengan modal spirit bisnis yang memang sudah kuat, mereka terus
bereksperimen dan berkarya, “Tela-Tela” adalah buah sukses perjuangan mereka.
Pada tahap awal mereka membuat singkong goreng dengan empat macam bumbu.
Mereka juga menyeleksi jenis singkong yang cocok. Lalu ditawarkan ke sejumlah rekannya di
kampus untuk mencicipi. Setelah ketemu rasa yang kira-kira menjual, mulailah berjualan pada
pertengahan 2005 di depan rumah.
Kebetulan di kawasan itu banyak mahasiswa kos. Keripik singkong dengan aneka rasa
dijual dengan harga murah meriah. Gerobaknya diberi nama Tela Tela. Sambutannya ternyata
meriah.Pokoknya membuat mereka optimistis melanjutkannya.
Tiga bulan kemudian mereka menambah dua outlet (gerobak). Modalnya diambil dari
uang hasil penjualan televisi dan sebagainya hingga terkumpul Rp 1,5 juta. Setelah itu upaya
mengembangkan pasar dilakukan. Termasuk ikut bazar yang berlangsung lima hari di acara yang
diselenggarakan Universitas Atma Jaya Yogyakarta. "Dalam sehari kami bisa menghabiskan 1
kuintal singkong di acara tersebut. Ini mengagetkan," ujar Eko. Berarti dalam lima hari mereka
harus menggoreng 500 kg singkong hanya untuk memenuhi acara tersebut.
Page 17
7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 18/24
Dari kegiatan ini juga ada orang yang ingin menjadi mitra Tela Tela. Tawaran itu
disambutnya dengan membuat gerobak dengan biaya Rp 2,5 jutaan. Bumbu "rahasianya" mereka
pasok. Saat itu mereka belum membuat sistem kerjasamanya. Setelah itu tawaran kerjasama
berlangsung dari mulut ke mulut. Tak terasa jumlah gerai Tela-Tela sudah mencapai 21 gerobak
pada awal 2006.
Permasalahan yang Dihadapi
Setelah bisnis Tela-Tela mulai sukses maka ada tantangan yang harus mereka hadapi,
karena akhirnya bisnis ini berkembang menjadi kemitraan. Banyak kesulitan yang harus
ditemukan solusinya mengingat bisnis kemitraan sangat beresiko dan dapat saja suatu saat akan
membuat citra yang buruk terhadap merk “Tela-Tela” karena dimitrakan dengan orang lain.
Tantangan utamanya adalah bagaimana agar kualitas dan rasa dari produk “Tela-Tela” ini
tetap sama walaupun dibuat oleh orang yang berbeda. Kualitas dan rasa merupakan sebuah hal
yang sangat penting dalam bisnis makanan. Harus ada jaminan dari “Tela-Tela” untuk selalu
memberikan yang terbaik kepada konsumen.
Kebutuhan akan bahan utama produk ini, yaitu singkong juga merupakan masalah yang
serius. Bila “Tela-Tela” ingin berkembang ke seluruh derah di nusantara maka harus tersedia
singkong sebagai bahan utama produk. Sementara tidak semua daerah memiliki kebun singkong,
dengan kata lain di suatu daerah tidak tersedia bahan utama untuk bisa menjual “Tela-Tela”.
Hal ini akhirnya diakali dengan adanya pendistibusian bahan baku untuk penjualan
“Tela-Tela”. Singkong dan juga bumbu untuk memasaknya langsung dipasok dari kantor pusat.
Dengan demikian diharapkan rasa “Tela-Tela” akan tetap terjaga dan selalu sama di setiap
outletnya.
Tantangan semakin besar karena akhirnya makin banyak orang yang berminat untuk ikut
kemitraan berbisnis “Tela-Tela”. Walaupun hal ini dapat dilihat sebagai sebuah keuntungan
tetapi juga merupakan masalah penting yang bila akhirnya bisa diselesaikan dengan baik akan
memberikan kesuksesan.
Page 18
7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 19/24
Akhirnya manajemen “Tela-Tela” memberikan pelatihan khusus bagi para mitra
kerjanya. Pelatihan mulai dari cara memproses produk hingga bagaimana caranya untuk
mendapatkan pelanggan. Untuk masalah bahan baku sendiri akan dipasok langsung oleh “Tela-
Tela” sehingga kualitas dan rasa bisa terus terjaga.
Kesungguhan manajemen “Tela-Tela” merupakan ujian paling berat untuk tetap
konsisten menjalankan bisnis ini walaupum banyak tantangan yang harus dihadapi. Kualitas
produk menjadi prioritas utama untuk selalu diperhatikan karena akan mempengaruhi citra
“Tela-Tela” di masyarakat.
Upaya Kreativitas dan Inovasi yang Dilakukan dalam Pengembangan Usaha
Usaha yang diawali oleh empat sekawan ini akhirnya banyak menarik minat orang lain
untuk menjadi mitra bisnis. Tela-Tela akhirnya menawarkan pola kerjasama berupa franchise
(business opportunity) / waralaba. Dengan bahan baku dan resepnya tetap mereka yang membuat
untuk menjaga rasa dan kualitasnya.
Tela-Tela juga menambah varian rasanya yaitu: BBQ, balado, keju, ayam, kebab, jagung
manis, jagung pedas, jagung bakar, pepperoni, pizza, pedas manis, pedas asin, super pedas, lado
mudo, rujak dan rasa campur. Sehingga pelanggan memiliki banyak pilihan rasa untuk
menikmati singkong mereka.
Alasan mengapa Tela-Tela dapat berkembang sukses:
1. Tela Tela adalah perusahaan pelopor dan pemimpin pasar dalam industri snack ketela.
2. Menjadi snack favorit no. l di Yogyakarta tahun 2006.
3. Investasi yang terjangkau mengurangi besarnya kerugian disbanding usaha lain.
4. Break Event Point yang relative cepat, dengan lokasi yang tepat dalam 3-6 bulan sudah balik
modal.
5. Konsep take Away menjadikan tela tela tidak membutuhkan tempat yang luas untuk berjualan,
bahkan dapat dilakukan dengan konsep kaki lima.
6. Harga jual yang terjangkau bagi semua golongan masyarakat. Murah, Enak, Kenyang.
Page 19
7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 20/24
7. Tidak menggunakan system jual putus. Dalam hal pelayanan Agen selalu memantau
perkembangan outlet dan terbuka untuk melakukan diskusi masalah.
8. Jaminan akan adanya inovasi produk menjadikan Tela Tela usaha jangka panjang.
9. Mampu dan berani bersaing dalam hal rasa, kualitas, maupun harga untuk produk yang
sejenis.
10. Dukungan dari pusat atau agen untuk melakukan promosi bagi outlet baru.
11. Franchise / mitra kerja dapat melakukan konsultasi setiap saat dengan pihak
perusahaan atau agen tanpa dikenakan biaya.
Page 20
7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 21/24
BAB IV
PENUTUP DAN KESIMPULAN
Kreasi dan inovasi sangat dibutuhkan dalam berwirausaha. Para pelaku wirausaha harus
mampu cerdas dalam memanfaatkan peluang yang ada. Dengan kreatif dalam berwirausaha
maka diharapkan akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar karena dapat menarik minat
konsumen. Terdapat keistimewaan dalam berwirausaha yaitu kita dituntut tidak hanya mencari
keuntungan saja tetapi juga untuk mampu menampilkan sesuatu yang berbeda.
Dalam berwirausaha juga membutuhkan semangat yang tinggi untuk selalu pantang
menyerah. Semua kegiatan memang diawali dari nol, mungkin pada awalnya kita akan
mengalami sedikit kerugian karena tidak adanya pembeli. Tetapi lambat-laun hasil jerih payah
kita dalam berwirausaha akan mulai dapat dirasakan hasilnya.
Berwirausaha memberikan kepuasan tersendiri dibandingkan kita bekerja sebagai
pegawai. Dengan berwirausaha kita dapat mencurahkan ide kreatif kita secara maksimal
sehingga dapat merasa bebas dalam melakukan inovasi dan kreasi. Berwirausaha juga mampu
memberikan penghasilan yang lebih banyak dibandingkan dengan menjadi pegawai yang hanya
bergantung kepada gaji bulanan saja.
Manfaat kegiatan wirausaha lainnya adalah penciptaan lapangan pekerjaan. Dengan
banyaknya bisnis baru dalam berwirausaha maka kebutuhan akan tenaga kerja juga akan
meningkat. Penyerapan tenaga kerja dari kegiatan wirausaha diharapkan dapat mengurangi
tingkat pengangguran. Wirausaha menjadikan kita sebagai masyarakat yang mandiri karena
mampu mendapatkan penghasilan tanpa harus menjadi pegawai.
Hal yang harus dimiliki oleh pelaku wirausaha antara lain kreatif dan inovatif untuk bisa
menciptakan suatu produk yang baru. Semangat pantang menyerah untuk selalu menjalankan
usahanya dengan keyakinan suatu saat usahanya akan sukses. Cerdas dalam mengelola
permodalan dan juga manajemen tenaga kerja.
Page 21
7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 22/24
Kegitan berwirausaha diharapkan dapat mulai menginspirasi masyarakat untuk mulai
mencoba menekuninya. Saat ini sangat sulit rasanya untuk mendapatkan pekerjaan maka
berwirausaha merupakan salah satu solusi untuk mendapatkan pekerjaan. Diharapkan dari
kegiatan wirusaha, akan menciptakan lapangan pekerjaan yang baru sehingga membuka peluang
bagi para tenaga kerja untuk mampu berkreasi dan berinovasi dengan ide-ide yang dimiliki.
Page 22
7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 23/24
BAB V
SARAN-SARAN
Untuk mendapatkan ide bisnis/berwirausaha yang baik kita bisa mencoba coba beberapa langkah
berikut ini:
A. Mulailah dari yang terdekat di kota Anda, bisnis apa yang sedang berjalan dan bisnis apa yang
belum berjalan. Bisnis yang belum berjalan adalah celah usaha yang bisa anda masuki dengan
mudah karena masih mini pesaing.
B. Temukan potensi daerah Anda, kira-kira apa yang bisa di optimalkan. Misalnya daerah Anda
adalah penghasil kerajinan tas, anda bisa mulai mengembangkan ide bagaimana caramemasarkan tas ke daerah lain dengan profit yang lebih tinggi dan jangkauan penjualan yang
lebih luas.
C. Gali potensi diri, kemampuan apa yang anda punya dan kemana arah hobi Anda. Bisnis yang
dijalankan atas dasar hobi biasanya akan berjalan dengan sukses karena akan dijalankan dengansenang hati.
D. Gabungkan antara peluang yang ada dengan potensi diri yang anda miliki dan tentukan bisnisapa yang akan anda jalankan. Jangan dulu berfikir tentang modal usaha yang terpenting adalah
menemukan bisnis yang sesuai dengan bakat dan kemampuan Anda karena modal usaha adalah
faktor yang dicari setelah menemukan bisnis mantap yang Anda pilih. Untuk modal usaha Andadapat membaca artikel “Alternatif Modal Selain Bank.”
Setelah menemukan ide bisnis yang akan Anda jalankan, langkah berikutnya adalah konsistensi
dan fokus dalam menjalankannya. Kekuatan fokus dalam menjalankan bisnis anda bisa baca
dalam artikel “Kekuatan Fokus Dalam Memajukan Bisnis.” (*DI)
Page 23
7/16/2019 MAKALAH KELOMPOK 6 kewirausahaan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-6-kewirausahaan 24/24
DAFTAR PUSTAKA
Riani, Asri L. 2005. Dasar-Dasar Kewirausahaan.Cetakan ke-1. Surakarta : Sebelas Maret
University Press
Kao, John. Entepreneurship Creativity & Organization Text, Case and Reading. New Jersey :
Prentice Hall
Meredith, Geoffrey G. 2002. Kewirausahaan: Teori dan Praktek. Jakarta : PPM
Munandar. 1988. Kreativitas Sepanjang Masa. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan
Suryana. 2003. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta:
Salemba Empat
***