Makalah Kesling Final
Click here to load reader
Transcript of Makalah Kesling Final
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I. PENDAHULUAN 3
1.1. Latar Belakang 4
1.2. Rumusan masalah
1.3. Tujuan 6
1.4. Manfaat
BAB II. LANDASAN TEORI 8
BAB III. PEMBAHASAN 11
BAB IV. PENUTUP 14
4.1 Kesimpulan 14
4.2.Saran 15
BAB V. DAFTAR PUSTAKA 15
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur tim penulis panjatkan kepada Allah SWT atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah yang berjudul “Kerusakan dan
Pencemaran Saluran Air Buangan di Daerah Kidang Pananjung”.
Penelitian yang menjadi bahan penyusunan makalah ini adalah analisis
dampak kerusakan saluran air buangan bagi masyarakat. Dalam
penulisan makalah ini, tim penulis mengumpulkan bahan dengan
mencoba melakukan pengamatan secara langsung ke tempat terjadinya
kerusakan dan pencemaran tersebut.
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini dapat terwujud atas
bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini Penulis
menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada:
1. Rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan kontribusi dalam
penyelesaian makalah ini.
2. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membuat semua ini bisa terwujud.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih belum sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat konstruktif guna
penyempurnaan makalah ini sangat diharapkan. Semoga tulisan ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Bandung, April 2009
Tim Penulis
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar
belakang
Pada masa sekarang ini pencemaran lingkungan tempat tinggal menjadi salah satu
faktor penyebab penyakit yang ada di masyarakat. Berdasarkan lingkungan yang
mengalami pencemaran, secara garis besar pencemaran lingkungan dapat
dikelompokkan menjadi pencemaran air, tanah, dan udara.
Kebersihan lingkungan air memiliki dampak yang sangat besar pada kehidupan
masyarakat sekitarnya, terutama bila lingkungan air tersebut merupakan sumber air
bagi para penduduk sekitarnya. Di dalam tata kehidupan manusia, air banyak
memegang peranan penting antara lain untuk minum, memasak, mencuci dan mandi.
Di samping itu air juga banyak diperlukan untuk mengairi sawah, ladang, industri, dan
masih banyak lagi.
Tindakan manusia dalam pemenuhan kegiatan sehari-hari, secara tidak sengaja
telah menambah jumlah bahan anorganik pada perairan dan mencemari air. Misalnya,
pembuangan detergen ke perairan dapat berakibat buruk terhadap organisme yang ada
di perairan. Pemupukan tanah persawahan atau ladang dengan pupuk buatan, kemudian
masuk ke perairan akan menyebabkan pertumbuhan tumbuhan air yang tidak terkendali
yang disebut eutrofikasi atau blooming. Beberapa jenis tumbuhan seperti alga, paku air,
dan eceng gondok akan tumbuh subur dan menutupi permukaan perairan sehingga
cahaya matahari tidak menembus sampai dasar perairan. Akibatnya, tumbuhan yang
ada di bawah permukaan tidak dapat berfotosintesis sehingga kadar oksigen yang
terlarut di dalam air menjadi berkurang.
Air merupakan kebutuhan primer bagi kehidupan di muka bumi terutama bagi
manusia. Oleh karena itu apabila air yang akan digunakan mengandung bahan
pencemar seperti logam-logam berat: arsen (As), kadmium (Cd), berilium (Be), Boron
(B), tembaga (Cu), fluor (F), timbal (Pb), air raksa (Hg), selenium (Se), seng (Zn), atau
oksida-oksida karbon (CO dan CO2), oksidaoksida nitrogen (NO dan NO2) akan
mengganggu kesehatan manusia, menyebabkan keracunan bahkan sangat berbahaya
karena dapat menyebabkan kematian. Bahan pencemar yang menumpuk dalam
jaringan tubuh dapat meracuni organ tubuh tersebut, sehingga organ tubuh tidak bisa
berfungsi lagi dan dapat menyebabkan kesehatan terganggu bahkan dapat sampai mati.
Selain bahan pencemar air seperti tersebut di atas ada juga bahan pencemar berupa
bibit penyakit (bakteri/virus) misalnya bakteri coli, disentri, kolera, typhus, para
typhus, lever, diare dan bermacammacam penyakit kulit. Bahan pencemar ini terbawa
air permukaan seperti air sungai dari buangan air rumah tangga, air buangan rumah
sakit, yang membawa kotoran manusia atau kotoran hewan.
Melihat betapa pentingnya kesehatan air bagi masyarakat sekitarnya maka penulis
pun mulai mengadakan survey ke salah satu tempat yang diduga memiliki kesehatan
lingkungan air yang kurang baik yaitu saluran air di daerah asrama kidang pananjung.
Dengan berdasar hal tersebut di atas,maka penulis mengangkat judul laporan ini
dengan judul “Pencemaran dan Kerusakan Saluran Air Buangan di Daerah Kidang
Pananjung”. Dengan meningkatkan standar kesehatan lingkungan air maka diharapkan
standar kesehatan masyarakat sekitar dapat lebih baik. Hal ini kemudian diharapkan
dapat menimbulkan kebiasaan hidup sehat pada masyarakat sekitar dengan cara
menjaga kesehatan lingkungan terutama lingkungan air.
1.2.
Perumusan Masalah
Selanjutnya agar tujuan makalah ini dapat tercapai, perlu dibuat batasan-batasan
tertentu. Adapun batasan-batasan tersebut diwujudkan dalam rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apakah bentuk kerusakan dan pencemaran saluran air yang terjadi?
2. Apa penyebab kerusan dan pencemaran tersebut?
3. Apa dampak dari kerusakan tersebut terhadap masyarakat sekitar?
4. Bagaimana peran masyarakat sekitar dalam menjaga lingkungan, terutama
lingkungan air
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Memperbaiki kesehatan lingkungan, terutama lingkungan air2. Menemukan solusi untuk masalah kerusakan dan pencemaran yang terjadi3. Mengubah kebiasaan penduduk sekitar untuk menjaga kebersihan lingkungan
sekitarnya4. Mengembalikan fungsi saluran air buangan sehingga tidak memberikan dampak
buruk terhadap lingkungan
1.4. Teknik pengumpulan data
Adapun metode untuk memperoleh sumber-sumber data tersebut adalah :
1. Studi Pustaka
Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengutip dan memahami
keterangan dari buku-buku referensi. Buku-buku referensi karya tulis ini, mayoritas
berupa e-book.
2. Obeservasi
Merupakan metode pengumpulan data dengan cara mengamati kebiasaan objek
penelitian. Dalam hal ini, penulis mengamati kebiasaan para pengguna Facebook
ketika sedang aktif di dalam accountnya.
3. Browsing
Merupakan metode pengumpulan data dengan cara mencari literatur dari berbagai
website dengan bantuan jaringan internet.
1.5. Manfaat
Adapun mamfaat dari penulisan makalah ini adalah :1. Mengetahui pengaruh kerusakan saluran air buangan terhadap lingkungan
masyarakat sekitar daerah kidang pananjung.2. Menemukan solusi alternative terhadap kerusakan dan pencemaran yang terjadi
daerah kidang pananjung
BAB II. LANDASAN TEORI
Drainase adalah lengkungan atau saluran air di permukaan atau di bawah tanah, baik yang
terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia. Dalam bahasa Indonesia, drainase
bisa merujuk pada parit di permukaan tanah atau gorong-gorong di bawah tanah. Drainase
berperan penting untuk mengatur suplai air demi pencegahan banjir. Menurut Dr. Ir.
Suripin, M.Eng., drainase adalah mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan
air. Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi
untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan,
sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Drainase juga diartikan sebagai usaha
untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas.
Manajemen sampah yang tidak bagus dapat menyebabkan tersumbatnya sistem drainase, yang
bisa menyebabkan meluapnya air akibat berkurangnya debit air yang dapat ditampung dan
disalurkan oleh drainase.
Pertambahan jumlah penduduk juga menjadi masalah sendiri bagi daya tampung drainase.
Meningkatnya jumlah penduduk berarti bertambahnya infrastruktur, yang diiringi oleh
bertambahnya jumlah limbah yang dikeluarkan ke lingkungan[1].
Beberapa jenis drainase yang ada di Indonesia antara lain adalah sebagai berikut :
a. Menurut Sejarah Terbentuknya
1). Drainase Alamiah ( Natural Drainase )
Drainase yang terbentuk secara alami dan tidak terdapat bangunan-bangunan penunjang
seperti bangunan pelimpah, pasangan batu/beton, gorong-gorong dan lain-lain. Saluran ini
terbentuk oleh gerusan air yang bergerak karena grafitasi yang lambat laun membentuk
jalan air yang permanen seperti sungai.
2). Drainase Buatan ( Arficial Drainage )
Drainase yang dibuat dengan maksud dan tujuan tertentu sehingga memerlukan bangunan
– bangunan khusus seperti selokan pasangan batu/beton, gorong-gorong, pipa-pipa dan
sebagainya.
b. Menurut Letak Bangunan
1). Drainase Permukaan Tanah (Surface Drainage)
Saluran drainase yang berada di atas permukaan tanah yang berfungsi mengalirkan air
limpasan permukaan. Analisa alirannya merupakan analisa open chanel flow.
2). Drainase Bawah Permukaan Tanah ( Subsurface Drainage )
Saluran drainase yang bertujuan mengalirkan air limpasan permukaan melalui media
dibawah permukaan tanah (pipa-pipa), dikarenakan alasan-alasan tertentu. Alasan itu
antara lain Tuntutan artistik, tuntutan fungsi permukaan tanah yang tidak membolehkan
adanya saluran di permukaan tanah seperti lapangan sepak bola, lapangan terbang, taman
dan lain-lain.
c. Menurut Fungsi
1). Single Purpose, yaitu saluran yang berfungsi mengalirkan satu jenis air buangan,
misalnya air hujan saja atau jenis air buangan yang lainnya seperti limbah domestik, air
limbah industri dan lain – lain.
2). Multi Purpose, yaitu saluran yang berfungsi mengalirkan beberapa jenis air buangan
baik secara bercampur maupun bergantian.
d. Menurut Konstruksi
1). Saluran Terbuka, yaitu saluran yang lebih cocok untuk drainase air hujan yang terletak
di daerah yang mempunyai luasan yang cukup, ataupun untuk drainase air non-hujan yang
tidak membahayakan kesehatan/ mengganggu lingkungan.
2). Saluran Tertutup, yaitu saluran yang pada umumnya sering dipakai untuk aliran kotor
(air yang mengganggu kesehatan/lingkungan) atau untuk saluran yang terletak di
kota/permukiman.
Berbagai jenis saluran air di atas sangatlah penting untuk mengatur debit air yang ada di
suatu daerah.Apabila saluran air tidak berfungsi dengan baik, maka akan timbul berbagai
masalah, mulai dari masalah lingkungan maupun social.Masalah lingkungan terbesar yang
dapat ditimbulkan adalah terjadinya wabah penyakit.Penyakit ini dikarenakan kondisi
lingkungan air yang tidak baik.Berbagai penyakit yang dapat ditimbulkan akibat tidak
terpeliharanya saluran drainase antara lain pes, malaria, diare, dan penyakit-penyakit kulit
lainnya. Penyakit pes adalah penyakit yang disebabkan oleh enterobakteria Yersinia
pestis (dinamai dari bakteriolog Perancis A.J.E. Yersin) yang dibawa oleh hewan pengerat
(terutama tikus). Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit
bernama Plasmodium.Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit
tersebut.Di dalam tubuh manusia, parasit Plasmodium akan berkembang biak di organ hati
kemudian menginfeksi sel darah merah.Pasien yang terinfeksi oleh malaria akan menunjukan
gejala awal menyerupai penyakit influenza, namun bila tidak diobati maka dapat terjadi komplikasi
yang berujung pada kematian. Penyakit ini paling banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis di
mana parasit Plasmodium dapat berkembang baik begitu pula dengan vektor nyamuk Anopheles.
Demam berdarah (DB) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang
masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes
aegypti atau Aedes albopictus.Terdapat empat jenis virus dengue berbeda, namun berelasi dekat,
yang dapat menyebabkan demam berdarah.Virus dengue merupakan virus dari genus Flavivirus,
famili Flaviviridae.Penyakit demam berdarah ditemukan di daerah tropis dan subtropis di berbagai
belahan dunia, terutama di musim hujan yang lembap. Untuk diare kebanyakan disebabkan oleh
beberapa infeksi virus tetapi juga seringkali akibat dari racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang
bersih dan dengan makanan mencukupi dan air tersedia, pasien yang sehat biasanya sembuh dari
infeksi virus umum dalam beberapa hari dan paling lama satu minggu.
BAB III. PEMBAHASAN
Dari hasil observasi kami di daerah kidang pananjung terjadi kerusakan fungsi
saluran air buangan. Seperti adanya lumpur di saluran air sehingga saluran tersebut tidak
mengalirkan air buangan, terjadinya pendangkalan saluran air buangan dan kurangnya nilai
estetika lingkungan. Dari kerusakan tersebut menimbulkan pencemaran lingkungan, yaitu
menimbulkan bau tidak sedap yang dapat mengganggu lingkungan sekitar, kemudian
pencemaran oleh pembuangan kotoran, deterjen dsb. Kemudian pencemaran juga terjadi
karena sampah-sampah yang langsung dibuang ke saluran air buangan tersebut.
Penyebab kerusakan dan pencemaran tersebut terjadi oleh beberapa hal. Penyebab
yang paling utama adalah penumpukan sampah di saluran sehingga air susah untuk
mengalir dan lama kelamaan akan menyebabkan pengendapan lumpur yang pada akhirnya
terjadi pendangkalan saluran air buangan. Selain itu tempat sampah masyarakat juga berasa
ditepi sungai dan tidak diberi pembatas yang kokoh sehingga saat sampahnya sudah
menumpuk sampah tersebut akan jatuh kesungai. Kemudian pencemaran juga terjadi
karena saluran tersebut menjadi tempat pembuangan kotoran rumah tangga. Karena hal-hal
diataslah terjadinya kerusakan dan penyemaran saluran air buangan di daerah kidang
pananjung yang akhirnya memberikan dampak buruk terhadap masyarakat di daerah
tersebut.
Banyak dampak buruk yang diberikan terhadap lingkungan sekitar. Yang pertama
timbulnya bau tidak sedap yang mengganggu lingkungan, kemudian saluran tersebut
menjadi sarang penyakit, yaitu menjadi tempat perkembang biakan nyamuk, berkembang
biaknya tikus, menjadi tempat berkembang biaknya kecoa.
Nyamuk memberikan dampak yang besar terhadap masyarakat, dengan
meningkatnya populasi nyamuk maka akan meningkatkan resiko penyakit DBD dan
penularannya-pun akan semakin cepat. Salain itu tikus juga akan menyebabkan beberapa
penyakit, yaitu Leptospirosis, Riketsia, demam gigitan tikus. Kemudian kecoa akan
menyebabkan penyakit tifus. kecoa mengantarkan bakteri Salmonella tyhi melalui makan
yang dihinggapinya. Selain dampak diatas masih banyak dampak buruk yang diberikan
oleh kerusakan saluran air buangan yang tidak kami bahas dalam makalah ini.
Peran masyarakat sangat besar terhadap kerusakan tersebut yang pada akhirnya
memberikan dampak buruk terhadap masyarakat itu sendiri. Berdasarkan hasil pengamatan
kami masyarakat membuang sampah sembarangan dan tidak adanya tempat pembuangan
sampah yang memadai. Namun kami juga melihat usaha masyarakat sekitar untuk
mengurangi sampah yang menumpuk dengan cara membakar, namun usaha tersebut tidak
efeltif karena membakar sampah juga akan menyebabkan pencemaran lain terhadap
lingkungan sekitar, khususnya udara.
Dari permasalahan yang ada kami mencoba untuk memberikan solusi yang
diharapkan dapat mengurangi dan mengatasi permasalahan lingkungan oleh kerusakan
saluran air buangan di daerah kidang pananjung. Solusi pertama adalah membersihkan
lingkungan sekitar dari sampah, lumpur dan sebagainya. Seterusnya masyarakat diberikan
penyuluhan tentang pentingnya menjaga kesehatan lingkungan dan memberikan fasilitas
pembuangan sampah yang memadai. Terakhir mengorganisir tim control yang berfungsi
sebagai pengawas kebersihan lingkungan sekitar.