Makalah Han Final

27
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah Dalam negara hukum, hukum ditempatkan sebagai aturan main dalam penyelenggaraan kenegaraan, pemerintahan, dan kemasyarakatan, sementara tujuan hukum itu sendiri antara lain”...opgelegd om de samenleving vreedzaam, rechtvaardig, en doelmatig to ordenen"' (diletakkan untuk menata masyarakat yang damai, adil, dan bermakna). Artinya sasaran dari negara hukum adalah terciptanya kegiatan kenegaraan, pemerintahan, dan kemasyarakatan yang bertumpu pada keadilan, kedamaian, dan kemanfaatan atau kebermaknaan. Dalam negara hukum, eksistensi hukum dijadikan sebagai instrumen dalam menata kehidupan kenegaraan, pemerintahan, dan kemasyarakatan. Terhadap penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan dan kenegaraan dalam suatu negara hukum itu terdapat aturan-aturan hukum yang tertulis dalam konstitusi atau peraturan-peraturan yang terhimpun dalam hukum tata negara. Meskipun demikian, untuk menyelenggarakan persoalan- persoalan yang bersifat teknis, hukum tata negara ini tidak sepenuhnya dapat dilaksanakan dengan efektif. Dengan kata lain, hukum tata negara membutuhkan hukum lain yang lebih bersifat teknis. Hukum tersebut adalah hukum administrasi negara. Berdasarkan hal diatas tulisan ini hanya membicarakan kaitan Negara hukum dengan hukum administrasi Negara. 1

Transcript of Makalah Han Final

Page 1: Makalah Han Final

BAB I

PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang Masalah

Dalam negara hukum, hukum ditempatkan sebagai aturan main dalam

penyelenggaraan kenegaraan, pemerintahan, dan kemasyarakatan, sementara

tujuan hukum itu sendiri antara lain”...opgelegd om de samenleving vreedzaam,

rechtvaardig, en doelmatig to ordenen"' (diletakkan untuk menata masyarakat yang

damai, adil, dan bermakna). Artinya sasaran dari negara hukum adalah terciptanya

kegiatan kenegaraan, pemerintahan, dan kemasyarakatan yang bertumpu pada

keadilan, kedamaian, dan kemanfaatan atau kebermaknaan. Dalam negara hukum,

eksistensi hukum dijadikan sebagai instrumen dalam menata kehidupan

kenegaraan, pemerintahan, dan kemasyarakatan.

Terhadap penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan dan kenegaraan dalam suatu

negara hukum itu terdapat aturan-aturan hukum yang tertulis dalam konstitusi atau

peraturan-peraturan yang terhimpun dalam hukum tata negara. Meskipun

demikian, untuk menyelenggarakan persoalan-persoalan yang bersifat teknis,

hukum tata negara ini tidak sepenuhnya dapat dilaksanakan dengan efektif.

Dengan kata lain, hukum tata negara membutuhkan hukum lain yang lebih bersifat

teknis. Hukum tersebut adalah hukum administrasi negara. Berdasarkan hal diatas

tulisan ini hanya membicarakan kaitan Negara hukum dengan hukum administrasi

Negara.

1

Page 2: Makalah Han Final

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan hal diatas ada beberapa hal yang dapat kita rumuskan dalam

makalah ini, yakni:

1. Apa yang dimaksud dengan Negara hukum ?

2. Bagaimana pengertian Negara Hukum di Indonesia?

3. Apakah Dasar Teoritis Negara Hukum ?

4. Bagaimanakah ruang lingkup Hukum Administrasi Negara?

5. Bagaimanakah hubungan Hukum Administrasi Negara dalam Negara hukum?

Bab II

2

Page 3: Makalah Han Final

Landasan teori

2.1 Negara hukum

Negara hukum menurut F.R. Bothlingk adalah "De staat, waarin de wilsvrijheid

van gezagsdragers is beperkt door grenzen van recht" (negara, di mana

kebebasan kehendak pemegang kekuasaan dibatasi oleh ketentuan hukum).

Lebih lanjut disebutkan bahwa dalam rangka merealisasi pembatasan pemegang

kekuasaan tersebut, maka diwujudkan dengan cara, "Enerzilds in een binding

van rechter en administratie aan de met, anderjizds in een begrenzing van de

bevoegdheden van de wetgever,"" (di satu sisi keterikatan hakim dan

pemerintah terhadap undang-undang, dan di sisi lain pembatasan kewenangan

oleh pembuat undang-undang). A. Hamid S. Attamimi, dengan mengutip

Burkens, mengatakan bahwa negara hukum (rechtsstaat) secara sederhana

adalah negara yang menempatkan hukum sebagai dasar kekuasaan negara dan

penyelenggaraan kekuasaan tersebut dalam segala bentuknya dilakukan di

bawah kekuasaan hukum." Dalam negara hukum, segala sesuatu harus

dilakukan menurut hukum (everything mnst be done according to lain). Negara

hukum menentukan bahwa pemerintah harus tunduk pada hukum, bukannya

hukum yang harus tunduk pada pemerintah."

2.2 Administrasi Negara

Kata administrasi berasal dari bahasa Latin "administrare" yang berarti to

manage. Derivasinya antara lain menjadi "administratio" yang berarti bestirring

atau pemerintahan. Dalam KBBI, administrasi diartikan sebagai; (1) usaha dan

kegiatan yang meliputi penetapan tujuan serta penetapan cara-cara penye-

lenggaraan pembinaan organisasi; (2) usaha dan kegiatan yang berkaitan

dengan penyelenggaraan kebijaksanaan serta mencapai tujuan; (3) kegiatan

yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan; (4) kegiatan kantor dan

3

Page 4: Makalah Han Final

tata usaha. Prajudi Atmosudirdjo mengemukakan bahwa administrasi negara

mempunyai tiga arti, yaitu; (1) sebagai salah satu fungsi pemerintah; (2) sebagai

aparatur (machinery) dan aparat (apparatus) daripada pemerintah; (3) sebagai

proses penyelenggaraan tugas pekerjaan pemerintah yang memerlukan kerja

sama secara tertentu. Menurut Bintoro Tjokroamidjojo administrasi negara

adalah manajemen dan organisasi dari manusia-manusia dan peralatannya guna

mencapai tujuan-tujuan pemerintah. Sondang P. Siagian mengartikan

administrasi negara sebagai "keseluruhan Kegiatan yang dilakukan oleh seluruh

aparatur pemerintah dari Suatu negara dalam usaha mencapai tujuan negara".

E. Utrecht menyebutkan bahwa administrasi negara adalah gabungan jabatan-

jabatan, aparat (alat) administrasi yang di bawah pimpinan pemerintah

melakukan sebagian dari pekerjaan pemerintah. Menurut Dimock & Dimock,

administrasi Negara adalah aktivitas-aktivitas negara dalam melaksanakan

kekuasaan-kekuasaan politiknya; dalam anti sempit, aktivitas-aktivitas

badan-badan eksekutif dan kehakiman atau khususnya aktivitas-aktivitas badan

eksekutif saja dalam melaksanakan pemerintahan." Bahsan Mustafa

mengartikan administrasi Negara gabungan jabatan-jabatan yang dibentuk dan

disusun bertingkat yang diserahi tugas melakukan sebagian dari pekerjaan

pemerintah dalam arti luas, yang tidak diserahkan kepada badan-badan

pembuat undang-undang dan badan-badan

kehakiman." Dari beberapa pendapat tersebut dapatlah diketahui administrasi

negara adalah keseluruhan aparatur pemerintah yang melakukan berbagai

aktivitas atau tugas-tugas selain tugas pembuatan undang-undang dan

pengadilan.

2.3 Hukum administrasi negara

4

Page 5: Makalah Han Final

Secara teoretis, hukum administrasi negara merupakan fenomena kenegaraan

dan pemerintahan yang keberadaann setua dengan konsepsi negara hukum

atau muncul bersamaan dengan diselenggarakannya kekuasaan negara dan

pemerintahan berdasarkan aturan hukum tertentu. Meskipun demikian; hukum

administrasi negara sebagai suatu cabang ilmu, khususnya di wilayah hukum

kontinental, baru muncul belakangan. Pada awalnya, khususnya di negeri

Belanda, hukum administrasi ini menjadi satu kesatuan dengan hukum tata

negara dengan narna staat en administratief recht Agak berbeda dengan yang

berkembang di Francis sebagai bidang tersendiri di samping hukum tata

negara," dan selain itu "het bestuursrecht vormt in vergeliiking tot het pri-

vaatrecht en het strafrecht een relatief jong rechtsgebied" (dibandingkan dengan

hukum perdata dan hukum pidana, hukum administrasi negara merupakan

bidang hukum yang relatif muda).

Di negeri Belanda ada dua istilah mengenai hukum ini yaitu bestuursrecht dan

administratief recht, dengan kata dasar (administratie' dan ‘bestuur'. Terhadap

dua istilah ini para sarjana Indonesia berbeda pendapat dalam

menerjemahkannya. Untuk kata administratie ini ada yang menerjemahkan

dengan tata usaha, tata usaha pemerintahan, tata pemerintahan, tata usaha

negara, dan ada yang menerjemahkan dengan administrasi saja, sedangkan

kata bestuur diterjemahkan secara seragam dengan pemerintahan.

Perbedaan penerjemahan tersebut mengakibatkan perbedaan penamaan

terhadap hukum ini, yakni seperti HAN, Hukum Tata Pemerintahan, Hukum Tata

Usaha Pemerintahan, Hukum Tata Usaha Negara, Hukum Tata Usaha Negara

Indonesia, HAN 'Indonesia, dan Hukum Administrasi, tanpa atribut negara,

sebagaimana yang dianut Hadjon, dengan alasan bahwa pada kata administrasi

itu sudah mengandung konotasi negara/ pemerintahan. Adanya keragaman

5

Page 6: Makalah Han Final

istilah ini dalam perkembangannya lebih mengarah pada penggunaan istilah

HAN dibandingkan istilah lainnya.

Menurut Logemann, definisi Hukum Administrasi Negara ialah menguji hubungan

hukum istimewa yang diadakan dan yang memungkinkan para pejabat

administrasi negara melakukan tugas istimewa mereka. Tugas administrasi

negara adalah mengatur kepentingan umum, misalnya kesehatan masyarakat,

pengajaran, pengairan, dan lain-lain.

Dalam hal ini apabila dikaitkan dengan Hukum Tata Negara maka Logemann

memberikan perbedaan yang hakiki, yaitu apabila Hukum Tata Negara sebagai

hukum membahas mengenai organisasi jabatan negara yang memandang

negara sebagai organisasi, sebaliknya Hukum Administrasi Negara membahas

mengenai hubungan antara jabatan tersebut satu dengan yang lainnya, serta

hubungan hukum antara jabatan negara itu dan warga masyarakat.

BAB III

ANALISA DAN PEMBAHASAN

3.1 Mengenai Negara Hukum

6

Page 7: Makalah Han Final

Negara Hukum Adalah Negara yang didalamnya terdapat berbagai aspek

peraturan-peraturan yang memang bersifat abstrak yaitu memaksa, dan

mempunyai sanksi yang tegas. Gagasan Negara hukum masih bersifat samar-

samar dan tenggelam dalam waktu yang sangat panjang, kemudian muncul

kembali secara lebih ekplisit pada abad ke-19,yaitu dengan munculnya konsep

rechtsstaat dari Freidrich Julius Stahl, yang diilhami oleh Immanuel Kant, unsur-

unsur Negara hukum adalah:

a. Perlindungan hak-hak Asasi Manusia

b. Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak-hak itu.

c. Pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan

d. Peradilan administrasi dalam perselisihan

Munculnya “unsur peradilan administrasi dalam perselisihan “ pada konsep

rechtsstaat menunjukan adanya hubungan histories antara Negara Hukum Eropa

Kontinental dengan Hukum Romawi. “Konsep rechtsstaat bertumpu pada sistem

hukum continental yang disebut “civil law” atau “modern roman law” Dalam

perkembangannya konsepsi Negara hukum tersebut kemudian mengalami

penyempurnaan diantaranya :

1. sistem pemerintahan Negara yang didasarkan atas kedaulatan rakyat

2. bahwa pemerintah dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya harus

berdasar

atas hukum atau peraturan perundang-undangan,

3. adanya jaminan terhadap hak-hak asasi manusia (Warga Negara)

4. adanya pembagian kekuasaan dalam Negara

7

Page 8: Makalah Han Final

5. adanya pengawasan dari badan-badan peradilan yang bebas dan mandiri,arti

lembaga peradilan tersebut benar-benar tidak memihak dan tidak berada

dibawah pengaruh eksekutif.,

6. adanya peran yang nyata dari anggota-anggota masyarakat atau warga

Negara untuk

turut serta mengawasi perbuatan dan pelaksanaan yang dilakukan oleh

pemerintah

7. adanya system perekonomian yang dapat menjamin pembagian yang merata

sumber daya yang diperlukan bagi kemakmuran warga Negara.

Perumusan unsur-unsur Negara hukum ini tidak terlepas dari falsafah dan sosio

politik yang melatar belakanginya, terutama pengaruh falsafah Individualisme,

yang menempatkan individu atau warga Negara sebagai primus interpares

dalam kehidupan bernegara. Oleh karena itu,unsur pembatasan kekuasaan

Negara untuk melindungi hak-hak individu menempati posisi yang signifikan.

Semangat membatasi kekuasaan Negara ini semakin kental segera setelah

lahirnya adagiyum yang begitu popular dan Lord Acton, yaitu “power tends to

corrupt, but absolute power corruptabsolutely “ (Manusia yang mempunyai

kekuasaan cenderung untuk menyalahgunakan kekuasaan itu, tetapi kekuasaan

yang tidak terbatas (absolut) pasti akan disalah gunakan ). Model Negara hukum

seperti ini berdasarkan catatan sejarah disebut dengan demokrasi konstitusional,

dengan ciri pemerintah yang demokrtis adalah pemerintah yang terbatas

kekuasaannya dan tidak dibenarkan bertindak sewenang-wenang terhadap

warga negaranya. Dengan kata lain , esensi dari Negara berkonstitusi adalah

perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia.Atas dasar itu keberadaan

konstitusi dalam suatu Negara merupakan condition sine quanon Negara dan

8

Page 9: Makalah Han Final

konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak dapat dipisahkan satu dengan

yang lainnya, bila Negara hukum diidentikan dengan keberadaan konstitusi

dalam suatu Negara dalam abad ke-20 ini hampir tidak suatu Negara pun yang

menganggap suatu Negara modern tanpa menyebutkan dirinnya “ Negara

berdasar atas hukum “ Negara hukum identik dengan Negara yang berkonstitusi

atau Negara yang menjadikan konstitusi sebagai aturan main kehidupan

kenegaraan, pemerintahan, dan kemasyarakatan.

3.2 Pengertian Negara Hukum di Indonesia

Prof R. Djokosutono, S.H. mengatakan, bahwa Negara Hukum menurut UUD 1945

adalah berdasarkan pada Kedaulatan Hukum. Hukumlah yang berdaulat. Negara

adalah merupakan subjek hukum, dalam arti rechstaat (badan hukum publik).

Karena negara itu dipandang sebagai subjek hukum, maka jika is bersalah dapat

dituntut di depan pengadilan karena perbuatan melanggar hukum.

Dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan bahwa "negara Indonesia berdasar atas

hukum (rechtstaat) tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka (machstaat). Oleh

karena itu negara tidak boleh melaksanakan aktivitasnya atas dasar kekuasaan

belaka, tetapi harus berdasarkan pada hukum.

Selanjutnya Penjelasan UUD 1945 itu menerangkan bahwa "Pemerintahan

berdasar atas sistem konstitusional (hukum dasar) tidak bersifat absolutisme

(kekuasaan yang terbatas), karena kekuasaan eksekutif dan administrasi, di

Indonesia berada dalam satu tangan, yaitu ada pada presiden maka administrasi

harus berdasar atas sistem konstitusional tidak bersifat absolut. Artinya

administrasi dalam menjalankan tugasnya dibatasi oleh peraturan perundangan.

Prof. Dr. Ismail Suny, SH, MCL., dalam brosur beliau Mekanisme Demokrasi

Pancasila mengatakan, bahwa negara hukum Indonesia memuat unsur-unsur:

9

Page 10: Makalah Han Final

1. Menjunjung tinggi hokum

2. Adanya pembagian kekuasaan.

3. Adanya perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia serta remedi-

remedi prosedural untuk mempertahankannya.

4. Dimungkinkan adanya peradilan administrasi.

Dari apa yang diuraikan di atas dapatlah dipahami, bahwa Hukum Tata

Pemerintahan di Indonesia menganut asas sebagai berikut:

1. Penjabat-penjabat administrasi dalam menjalankan fungsinya harus

berdasarkan hukum.

2. Negara merupakan subjek hukum yang tertinggi.

3.3 Dasar Teoritis Negara Hukum

Pemikiran atau konsepsi manusia merupakan anak jaman yang lahir dan

berkembang dalam situasi kesejarahan dengan berbagai pengaruhnya.

Pemikiran atau konsepsi manusia tentang Negara hukum juga lahir dan

berkembang dalam situai kesejarahan, “Pada babak sejarah sekarang, sukar

untuk membayangkan Negara tidak sebagai Negara hukum. Setiap Negara yang

tidak mau dikucilkan dari pergaulan masyarakat internasional menjelang abad

XXI paling sedikit secara formal akan memaklumkan dirinya.

10

Page 11: Makalah Han Final

Negara Hukum Demokratis

Sebagaimana disebutkan di atas dalam sistem demokrasi penyelenggaraan

Negara itu harus bertumpu pada partisipasi dan kepentingan rakyat

Implementasi Negara hukum itu harus ditopang dengan sistem demokrasi.

Hubungan antara Negara hukum dan demokrasi dapat dipisahkan. Demokrasi

tanpa pengaturan hukum akan kehilangan bentuk dan arah, sedangkan hukum

tanpa demokrasi akan akan kehilangan makna.

3.4 Ruang Lingkup Hukum Administrasi Negara

Di negri Belanda ada dua istilah mengenai hukum ini yaitu bestuurrecht dan

administratief recht, dengan kata dasar ‘administratie’ dan ‘bastuur’.terhadap

dua istilah ini para sarjana Indonesia berbeda pendapat dalam

menerjemahkannya. Administrase ini ada yang menerjemahkan dengan tata

usah, tata usaha pemerintahan, tata pemerintahan, tata usaha Negara, dan ada

yang menerjemahkan dengan administrasi saja, sedangkan bastuur

diterjemahkan secara seragam dengan pemerintahan.

Perbedaan penerjemahan tersebut mengakibatkan perbedaan penamaan

terhadap hukum ini, yakni seperti HAN, Hukum Tata Pemerintahan, Hukum Tata

usaha Pemerintahan, Hukum Tata Usaha Negara, Hukum Tata Usaha Negara

Indonesia, HAN Indonesia, dan Hukum administrasi, tanpa atribut Negara,

sebagaimana yang dianut Hadjon, dengan alasan bahwa pada kata administrasi

itu sudah mengandung konotasi Negara/ pemerintahan. Sebenarnya kedua kata

ini dalam penggungaanya memiliki makna sama, karena pemerintah itu sendiri

merupakan terjemahan dari kata administrasi. Meski demikian ada akan

dikemukakan secara terpisah mengenai istilah administrasi Negara dan istilah

pemerintah/pemerintahan berdasarkan kamus dan yang berkembang dikalangan

para sarjana.

11

Page 12: Makalah Han Final

a. Administrasi merujuk pada pengertian yang ketiga, yakni kegiatan yang

berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan Prajudi Atmosudirdjo

mengemukakan bahwa administrasi Negara mempunyai tiga arti, yaitu;

Sebagai salah satu fungsi pemerintah;

Sebagai aparatur dan aparat dari pada pemerintah;

Sebagai proses pemerintah yang memerlukan kerja sama tertentu.

Menurut Bintoro Tjokroamidjojo administrasi Negara adalah manajemen dan

organisasi dari manusia-manusia dan peralatannya guna mencapai tujuan-tujuan

pemerintah.”Sondang P. Siagian mengartikan administrasi Negara sebagai

“keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh seluruh aparatur pemerintah dari

satu Negara dalam usaha mencapai tujuan Negara”. EUtrecht menyebutkan

bahwa administrasi Negara adalah gabungan jabatan-jabatan, aparat (alat)

administrasi yang dibawah pimpinan pemerintah melakukan sebagian dari

pekerjaan pemerintah, Menurut Dimock & Dimock, administrasi Negara adalah

aktivitas-aktivitas Negara dalam melaksanakan kekuasaan-

kekuasaan politiknya, dalam arti sempit, aktivitas-aktivitas badan-badan

eksekutif dan kehakiman atau khususnya aktivitas-aktivitas badan eksekutif saja

dalam melaksanakan pemerintahan. “Bahsan Mustafa mengartikan administrasi

Negara sebagai gabungan jabatan-jabatan yang dibentuk dan disusun secara

bertingkat dan diserahi tugas melakukan sebagian dari pekerjaan pemerintah

dalam arti luas, yang tidak diserahkan kepada badan-badan pembuat undang-

undang dan badan-badan kehakiman. Sudah jelas dari beberapa pendapat

tersebut dapatlah diketahui bahwa adminisrtasi Negara adalah “Keseluruhan

aparatur pemerintah yang melakukan berbagai aktivitas atau tugas-tugas

Negara selain tugas pembuatan undang-undang dan pengadilan”

12

Page 13: Makalah Han Final

b. Pemerintah/Pemerintahan

Pemerintah sebagai alat kelengkapan Negara dapat diartikan secara luas dan

dalam arti sempit. Pemerintah dalam arti luas itu mencangkup semua alat

kelengkapan Negara, yang pada pokoknya terdiri dari cabang-cabang kekuasaan

eksekutif,legislatif, dan yudisial atau alat-alat kelengkapan Negara lain yang

bertindak untuk dan atas nama Negara, sedangkan dalam pengertian sempit

pemerintah adalah cabang kekuasaan eksekutif.

Pemerintah dalam arti sempit adalah organ/alat perlengkapan Negara yang

diserahi tugas pemerintahan atau melaksanakan undang-undang, sedangkan

dalam arti luas mencangkup semua badan yang menyelenggarakan semua

kekuasaan didalam Negara baik eksekutuf maupun legislatif dan yudikatif.

Dalam kepustakaan disebutkan bahwa istilah pemerintahan disebutkan memiliki

dua pengertian, yaitu seabagai fungsi dan sebagai organisasi.

a Pemerintah sebagai fungsi adalah: melaksanakan tugas-tugas pemerintahan,

pemerintah sebagai organ adalah kumpulan organ-organ dan organisasi

pemerintahan yang dibebani dengan pelaksanaan tugas pemerintahan.

b. Pemerintah sebagai organisasi adalah: bila kita mempelajari ketentuan-

ketentuan susunan organisasi, termasuk didalamnya fungsi, penugasan,

kewenangan, kewajiban masing-masing departemen pemerintahan, badan-

badan, instansi serta dinas-dinas pemerintahan.

Sebagai fungsi kita meneliti ketentuan-ketentuan yang mengatur apa dan cara

tindakan aparatur pemerintahan sesuai dengan kewenangan masing-masing,

fungsi pemerintah itu dapat ditentukan dengan menempatkannya dalam

hubungan dengan fungsi perundang-undangan dan peradilan.Pemerintah dapat

13

Page 14: Makalah Han Final

dirumuskan secara negatif sebagai segala macam kegiatan perundang-undangn

dan peradilan. Kalaupun hukum administrasi Negara berkenaan dengan

kekuasaan eksekutif, pengertian eksekutif ini tidak sama dengan apa dengan

apa yang dimaksudkan dengan konsep trias politika (yang menempatkan

kekuasaan eksekutif hanya melaksanakan undang-undang).

Meskipun secara umum dianut definisi negatif tentang pemerintahan, yaitu

sebagai suatu aktivitas diluar perundangan dan peradilan, pada kenyataannya

pemerintah juga melakukan tindakan hukum dalam bidang legislasi, misalnya

dalam pembuatan undang-undang organik dan pembuatan berbagai peraturan

pelaksanaan lainnya, dan juga bertindak dalam bidang penyelesaian

perselisihan, misalnya dalam penyelesaian hukum melalui upaya administrasi

dan dalam hal penegakan hukum administrasi atau pada penerapan sanki-sanki

administrasi yang semuanya itu menjadi objek kajian hukum administrasi

Negara. Oleh karena itu tidak mudah untuk menentukan ruang lingkup hukum

administrasi Negara. Di samping itu kesukaran menentukan ruang lingkup

hukum administrasi Negara ini disebabkan pula oleh beberapa faktor, Pertama,

HAN berkaitan dengan tindakan pemerintahan yang tidak semuanya dapat

ditentukan secara tertulis dalam peraturan perundang-undangan seiring dengan

perkembangan kemasyarakatan yang memerlukan pelayanan pemerintah dan

masing-masing masyarakat disuatu daerah atau Negara berbeda tuntutan dan

kebutuhan. Kedua, pembuatan peraturan-peraturan, keputusan-keputusan dan

instrument yuridis bidang administrasi lainnya tidak hanya terletak pada satu

tangan atau lembaga. Ketiga, hukum administrasi Negara berkembang sejalan

dengan perkembangan tugas-tugas pemerintahan dan kemasyarakatan, yang

menyebabkan pertumbuhan bidang hukum administrasi Negara tertentu berjalan

secara sektoral. Karena faktor-faktor inilah, (HAN tidak dapat dikodefikasi,

14

Page 15: Makalah Han Final

seperti dalam hukum perdata dan hukum pidana yang dapat dikumpulkan

menjadi satu kitab undang-undang).

Prajudi Atmosudirdjo membagi HAN dalam dua bagian, yaitu HAN heteronom dan

HAN otonom. HAN heteronom yang bersumber pada UUD,TAP MPR, dan UU

adalah hukum yang mengatur seluk beluk organisasi dan fungsi administrasi

Negara . HAN otonom adalah hukum oprasional yang diciptakan pemerintah dan

administrasi Negara. Dan juga ada yang menyebutkan bahwa HAN itu ada HAN

umum dan ada HAN khusus. HAN umum berkenaan dengan peraturan-peraturan

umum mengenai tindakan hukum dan hubungan hukum administrasi atau

peraturan-peraturan dan prinsip-prinsip yang berlaku untuk semua bidang

hukum administrasi, dalam arti tidak terikat pada bidang-bidang tertentu.

Sementara itu, HAN khusus adalah peraturan-peraturan yang berkaitan dengan

bidang-bidang tertentu seperti peraturan tata ruang, peraturan tentang

kepegawaian, peraturan tentang pertanahan, peraturan tentang kesehatan,

peraturan tentang perpajakan, peraturan bidang pendidikan, peraturan

pertambangan, dan sebagainya.

Adanya perbedaan bidang hukum Administrasi khusus merupakan suatu hal

yang logis dan wajar mengingat masing-masing Negara dihadapkan pada

perbedaan sosio kultural, politik, sistem pemerintahan, kebijakan pemerintah,

dan sebagainya, Artinya, munculnya pembedaan antara hukum administrasi

umum dan hukum administrasi khusus merupakan suatu yang tidak dapat

dihindari dan suatu yang alamiah. Munculnya hukum administrasi ini semakin

penting artinya seiring dengan lahirnya berbagai bidang tugas-tugas

pemerintahan yang baru dan sejalan dengan perkembangan dan penemuan-

penemuan baru berbagai bidang kehidupan ditengah masyarakat, yang harus

15

Page 16: Makalah Han Final

diatur melalui hukum administrasi. Dalam konteks ini tampak bahwa hukum

administrasi itu tumbuh dan berkembang secara Dinamis.

Berdasarkan keterangan tersebut, tampak bahwa bidang hukum administrasi itu

sangat luas sehingga tidak dapat ditentukan secara tegas ruang lingkupnya.

Disamping itu khusus bagi Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi,

terdapat pula hukum administrasi daerah, yaitu peraturan-peraturan yang

berkenaan dengan administrasi daearah atau pemerintah daerah. Sehubungan

dengan adanya hukum administrasi tertulis, yang tertuang dalam berbagai

peraturan perundang-undangan, dan hukum administrasi tidak tertulis, yang

lazim disebut asas-asas pemerintahan yang layak, Keberadaan dan sasaran dari

hukum administrasi Negara adalah sekumpulan peraturan hukum yang

mengatur tentang tugas dan kewenangan pemerintahan dalam berbagai

dimensinya sehingga tercipta penyelenggaraan pemerintahan dan

kemasyarakatan yang baik dalam suatu Negara hukum. Dengan deamikian,

keberadaan hukum administrasi Negara dalam suatu Negara hukum merupakan

condition sine quanon.

Menurut WF.Prins, batas antara hukum administrasi Negara debgan hukum tata

Negara sebagaimana telah dijelaskan beberapa pengarang, satupun tidak ada

yang sama. Akan tetapi, bila diteliti, di dalam membuat batas tersebut, sadar

maupun tidak, yang telah diambil sebagai dasar pikiran ialah bahwa tata

Negara mengenai hal pokok. Setelah menyebutkan bahwa hukum tata Negara

dan hukum administrasi Negara merupakan satu kesatuan dan hukum

administrasi Negara dianggap sebagai bagian atau tambahan dari hukum tata

Negara, yang kemudian pendapat ditinggalkan karena perkembangan sejarah

menempatkan hukum daministrasi Negara sebagai bidang kajian hukum

sendiri, mendefinisikan hukum administrasi Negara sebagai (keseluruhan

16

Page 17: Makalah Han Final

norma yang berasal dari hukum tata negrara yang mengatur hubungan hukum

di antara aparat Negara, mengatur prosedur pembentukan keputusan yang

mengikat pemerintahan, dan memuat ketentuan mengenai hubungan hukum

dengan subjek hukum lain). Guna mengakhiri perbedaan pendapat mengenai

perbedaan antara hukum tata Negara dan denagan hukum administrasi Negara

cukuplah disebutkan pendapat dari Bagir Manan, yang mengatakan bahwa

secara keilmuan hukum yang mengatur tingkah laku Negara (alat perlengkapan

Negara) dimasukan kedalam kelompok hukum tata Negara, sedangkan hukum

yang mengatur pemerintahan (dalam arti administrasi Negara) masuk kedalam

kelompok hukum administrasi Negara.

3.5 Hubungan Hukum Administrasi Negara dalam Negara hukum

Sehubungan dengan adanya hukum administrasi tertulis, yang tertuang dalam

berbagai peraturan perundang-undangan,dan hukum administrasi tidak

tertulis,yang lazim disebut asas-asas umum pemerintahan yang layak

keberadaan dan sasaran dari hukum administrasi adalah sekumpulan peraturan

hukum yang mengatur tentang tugas dan kewenangan pemerintahan dalam

berbagai dimensinya sehingga tercipta penyelenggaraan pemerintahan dan

kemasyarakatan yang baik dalam suatu Negara hukum. Dengan demikian,

keberadaan hukum administrasi Negara dalam suatu Negara hukum merupakan

conditio sine cuanon.

Adminisrtasi Negara mempunyai konsekuensi tertentu dalam bidang legislasi.

Dengan bersandar pada freies Ermessen, administrasi Negara memiliki

kewenangan yang luas untuk melakukan berbagai hukum dalam rangka

melayani kepentingan masyarakat atau mewujudkan kesejahteraan umum, dan

17

Page 18: Makalah Han Final

untuk melakukan itu diperlukan instrumen hukum. Artinya, bersamaan dengan

pemberian kewenangan yang luas untuk bertindak diberikan pula kewenangan

untuk membuat instrumen hukumnya. Menurut E.Utrecht, kekuasaan

administrasi Negara dalam bidang legislasi ini meliputi ; pertama kewenangan

untuk membuat peraturan atas inisiatif sendiri, terutama dalam menghadapi

soal-soal genting yang belum ada peraturannya, tanpa bergantung pada

pembuat undang-undang pusat. Kedua, kekuasaan administrasi Negara untuk

membuat peraturan atas dasar delegasi. Karena pembuat undang-undang hanya

dapat menyelesaikan soal-soal yang bersangkutan dalam garis besarnya saja

dan tidak dapat menyelesaikan tiap detail pergaulan sehari-hari, pemerintah

diberi tugas dengan keadaan yang sungguh-sungguh terjadi dimasyarakat,

ketiga, droit function, yaitu kekuasaan administrasi Negara untuk menafsirkan

sendiri berbagai peraturan, yang berarti administrasi Negara berwenang

mengoreksi (corigeren) hasil pekerjaan pembuat undang-undang.

Penyelenggaraan tugas-tugas pemerintah berkaitan pula dengan bentuk Negara

tertentu. Dalam Negara yang berbentuk kesatuan, ada dua kemungkinan

penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan, yaitu sentralisasi atau

desentralisasi. Penyelenggaraan pemerintahan secara berarti seluruh bidang-

bidang pemerintahan diselenggarakan oleh pemerintah pusat, sedangkan

dengan desentralisasi berarti penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan tidak

hanya dijalankan oleh pemerintah pusat, tetapi juga oleh satuan pemerntahan

daerah, yang umumnya bertumpu pada prinsip otonomi, yaitu kebebasan dan

kemandirian daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan rumah

tangga daerah (huishouding).

18

Page 19: Makalah Han Final

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Bahwa sebenarnya Indonesia adalah Negara hukum Negara yang

memprioritaskan berbagai hukum yang berlaku dijaman modern guna

terciptanya suatu hukum yang dapat ditaati, dipatuhi, dan dilaksanakan secara

menyeluruh oleh masyarakat,dan diantara hukum-hukum yang ada dalam

hukum administrasi Negara meliputi: Hukum Tata Negara, Hukum tata

pemerintah, Hukum tata usaha pemerintah, Hukum tata usaha Negara, Hukum

tata usaha pemerintah Indonesia, dan lain sebagainya. Tujuan dari Negara

hukum adalah agar terciptanya keamanan, yang dapat memberikan

ketentraman bagi setiap warga Negaranya. (Hukum administrasi Negara

merupakan bagian-bagian dari hukum publik, hukum administrasi Negara dapat

dijelaskan sebagai peraturan-peraturan dari hukum publik), yang berkenaan

dengan pemerintahan umum untuk menemukan definisi yang baik mengenai

istilah hukum administrasi Negara, agar dapat terlaksananya hukum harus

19

Page 20: Makalah Han Final

mengatur tindakan pemerintah dan mengatur hubungan antara pemerintah

dengan warga Negara atau hubungan antar organ pemerintah.Oleh karena itu,

sebenarnya semua Negara modern mengenal Hukum Administrasi Negara hanya

saja Hukum Administrasi Negara itu berbeda-beda antara satu Negara dengan

yang lainnya, yang disebabkan oleh perbedaan persoalan kemasyarakatan dan

pemerintahan yang dihadapi penguasa, perbedaan sistem politik, perbedaan

bentuk Negara dan bentuk pemerintahan. Pemerintah dapat diartikan secara

luas dan dalam arti sempit, pemerintah dalam arti luas adalah mencangkup

semua alat kelengkapan Negara yang pada pokoknya terdiri dari cabang

kekuasaan eksekutif, legislative, yudisial atau alat-alat kelengkapan Negara lain

yang bertindak untuk dan atas nama Negara, sedangkan dalam pengertian

pemerintah dalam arti sempit adalah cabang kekuasaan eksekutif. Berdasarkan

keterangan tersebut, tampak bahwa bidang hukum administrasi Negara itu

sangat luas sehingga tidak dapt ditentukan secara tegas ruang lingkupnya,

disamping itu khusus bagi Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi,

terdapat pula hukum administrasi daerah, yaitu peraturan-peraturan yang

berkenaan dengan administrasi daerah atau pemerintah daerah.

4.2 SARAN

Sebagai Negara hukum sudah sepatutnya hukum itu harus dipatuhi dan ditaati

agar terciptalah Negara yang sejahtera, agar demikian masyarakat yang ada

didalam dapat terlendungi hukum dari hal-hal yang meresahkan dan tidak

mengenakan, sebagai Negara hukum Indonesia adalah salah satu Negara yang

menjunjung hukum agar ketentraman dinegara Indonesia senantiasa terjaga dan

terpelihara agar terciptalah kesejahteraan dan ketentraman dalam

bermasyarakat, oleh karena itu sudah seharusnya pemerintah juga turut turun

langsung meninjau apakah seluruh masyarakat sudah mendapatkan hak-nya

20

Page 21: Makalah Han Final

dilindungi oleh hukum tanpa pandang bulu apa dia masyarakat yang mampu

ataukah tidak mampu. Karena hukum itu adalah bagian dari masyarakat juga

dan masyarakatlah yang berhak dijamin atas hukum.

DAFTAR PUSTAKA

RIDWAN HR, 2006, HUKUM ADMINISTRASI NEGARA, PT RAJA GRAFINDO PERSADA, JAKARTA

Masriani, Yulies Tiena, M.H. S.H.,2008, Pengantar Hukum Indonesia, sinar grafika, Jakarta

Kansil, CST, Prof. Drs. S. H. kansil, Christine s.t , M.H. S.H., 2000, Hukum Tata Negara Republik Indonesia, rineka cipta, Jakarta

21