Makalah Final Praktikum

37
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keselamatan dan kesehatan kerja secara filosofi adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani. Dengan keselamatan dan kesehatan kerja maka para pengguna diharapkan dapat melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman. Pekerjaan dikatakan aman jika apapun yang dilakukan oleh pekerja tersebut, resiko yang mungkin muncul dapat dihindari. Pekejaan dikatakan nyaman jika para pekerja yang bersangkutan dapat melakukan dengan merasa nyaman dan betah, sehingga tidak mudah capek. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek perlindungan tenaga kerja dengan cara penerapan teknologi pengendalian segala aspek yang berpotensi membahayakan para pekerja. Pengendalian juga ditujukan kepada sumber yang berpotensi menimbulkan penyakit akibat dari jenis pekerjaan tersebut, 1

description

Tugas

Transcript of Makalah Final Praktikum

Page 1: Makalah Final Praktikum

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Keselamatan dan kesehatan kerja secara filosofi adalah suatu pemikiran

dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun

rohani Dengan keselamatan dan kesehatan kerja maka para pengguna diharapkan

dapat melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman Pekerjaan dikatakan aman

jika apapun yang dilakukan oleh pekerja tersebut resiko yang mungkin muncul

dapat dihindari Pekejaan dikatakan nyaman jika para pekerja yang bersangkutan

dapat melakukan dengan merasa nyaman dan betah sehingga tidak mudah capek

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek

perlindungan tenaga kerja dengan cara penerapan teknologi pengendalian segala

aspek yang berpotensi membahayakan para pekerja Pengendalian juga ditujukan

kepada sumber yang berpotensi menimbulkan penyakit akibat dari jenis pekerjaan

tersebut pencegahan kecelakaan dan penserasian peralatan kerja mesin

instrumen dan karakteristik manusia yang menjalankan pekerjaan tersebut

maupun orang-orang yang berada di sekelilingnya Dengan menerapkan teknologi

pengendalian keselamatan dan kesehatan kerja diharapkan tenaga kerja akan

mencapai ketahanan fisik daya kerja dan tingkat kesehatan yang tinggi

Disamping itu keselamatan dan kesehatan kerja dapat diharapkan untuk

menciptakan ksenyamanan kerja dan keselamatan kerja yang tinggi

Perkembangan ilmu pengetahuan melalui berbagai penelitian dan

percobaan di laboratorium sudah sedemikian pesat Perkembangan ilmu

1

pengetahuan yang pesat ini sangat bermanfaat bagi kehidupan umat manusia

Akan tetapi perkembangan yang sedemikian pesat juga dikhawatirkan akan

berpotensi meningkatkan bahaya dalam industri Kalau prinsip keseimbangan dan

keserasian dipegang teguh oleh para ilmuwan dan para pengusaha niscaya

kekhawatiran tersebut dapat diminimalkan Peningkatan kemampuan dalam

membuat alat dengan teknologi baru haruslah diimbangi dengan penciptaan alat

pengendali yang lebih canggih dan kemampuan tenaga yang makin beertambah

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menghadapi bahaya yang mungkin

timbul akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi antara lain

menyangkut ukuran alat alat pengendali kemampuan dan ketrampilan pekerja

alat penanggulangan musibah dan pengawasan yang dilakukan

Dari segi ekonomi pemakaian alat yang berkapasitas besar adalah lebih

menguntungkan akan tetapi bahaya yang mungkin ditimbulkan juga akan besar

Dengan demikian penentuan ukuran reaktor harus didasarkan pada keuntungan

dari segi ekonomi dan bahaya yang mungkin ditimbulkan Salah satu langkah

pengamanan yang dilakukan dalam rancang bangun adalah penggunaan safety

factor atau over design factor pada perhitungan perancangan masing-masing alat

dengan kisaran 10 ndash 20 Alat pengendali harus lebih canggih dan lebih dapat

diandalkan Alat pengamanan yang terkait dengan alat produksi dan alat

perlindungan bagi pekerja harus ditingkatkan Biaya untuk membangun

keselamatan dan kesehatan kerja biaya untum membeli alat-alat pengamanan

memang cukup besar Akan tetapi keselamatan dan kesehatan kerja juga akan

lebih terjamin Kemampuan dan ketrampilan pekerja harus ditingkatkan melalui

2

pendidikan dan pelatihan sehingga dapat mengikuti laju perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi Alat penanggulangan musibah harus ditingkatkan

agar malapetaka yang diakibatkan oleh penerpan teknologi maju tidak sampai

meluas dan merusak Pengawasan terhadap alat maupun terhadap pekerja harus

dilakukan secara teratur dan berkesinambungan

Laboratorium kimia merupakan kelengkapan sebuah program studi yang

digunakan untuk meningkatkan ketrampilan penggunaan dan pemakaian bahan

kimia maupun peralatan analisis (instrumentasi) Dalam penggunaan lanjut

laboratorium merupakan sarana untuk melaksanakan kegiatan penelitian ilmiah

Laboratorium kimia dengan segala kelengkapan peralatan dan bahan kimia

merupakan tempat berpotensi menimbulkan bahaya kepada para penggunanya jika

para pekerja di dalamnya tidak dibekali dengan pengetahuan mengenai kesehatan

dan keselamatan kerja

Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan

penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis

laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan

SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan

pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya

berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun

demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-

laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat

penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya

3

Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para

penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit

maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang

dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan

kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan

apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri

Diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan dapat berakibat pada para

pengguna maupun orang lain serta lingkungan di sekitarnya Ini adalah tanggung

jawab moral dalam keselamatan kerja yang memegang peranan penting dalam

pencegahan kecelakaan Selain itu disiplin setiap individu terhadap peraturan juga

memberikan andil besar dalam keselamatan kerja Kedua faktor penting tersebut

bergantung pada faktor manusianya yang ternyata merupakan sumber terbesar

kecelakaan di dalam laboratorium

B Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat di rumuskan masalah

sebagai berikut

Apa saja bahaya yang terdapat dalam laboratorium kimia

Bagaimana upaya kesehatan dan keselamatan kerja di lab kimia

C Tujuan

Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut

Untuk mengetahui bahaya yang terdapat dalam laboratorium kimia

Untuk mengetahui upaya kesehatan dan keselamatan kerja di lab kimia

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Laboratorium adalah tempat berkumpulnya berbagai jenis bahan kimia

bahkan bahan kimia yang tidak digunakan didalam proses produksi diperlukan di

laboratorium Meskipun dari sisi volume jumlah bahan kimia di laboratorium

tergolong relative sangat kecil jika dibandingkan dengan volume bahan kimia

dibagian produksi atau gudang namun tingkat bahaya yang ada dilaboratorium

tidak bisa diabaikan begitu saja Sudah banyak kejadian kecelakaan yang berasal

dari laboratorium yang kemudian menyebar ketempat lain

Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa

diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik

bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus

diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen

penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan

bahan kimia dan pajanan terhadap laboran

A Penyimpanan Bahan Kimia

Mengingat bahwa sering terjadi kebakaran ledakan atau bocornya bahan-

bahan kimia beracun dalam gudang maka dalam penyimpanan bahan-bahan

kimia selain memperhatikan ketujuh sumber-sumber kerusakan di atas juga perlu

diperhatikan faktor lain yaitu

Interaksi bahan kimia dengan wadahnya bahan kimia dapat berinteraksi

dengan wadahnya dan dapat mengakibatkan kebocoran

5

Kemungkinan interaksi antar bahan dapat menimbulkan ledakan kebakaran

atau timbulnya gas beracun

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas beberapa syarat

penyimpanan bahan secara singkat adalah sebagai berikut

1 Bahan beracun

Banyak bahan-bahan kimia yang beracun Yang paling keras dan sering

dijumpai di laboratorium sekolah antara lain sublimate (HgCl2) persenyawaan

sianida arsen gas karbon monoksida (CO) dari aliran gas Syarat penyimpanan

1048621 ruangan dingin dan berventilasi

1048621 jauh dari bahaya kebakaran

1048621 dipisahkan dari bahan-bahan yang mungkin bereaksi

1048621 kran dari saluran gas harus tetap dalam keadaan tertutup rapat jika tidak sedang

dipergunakan

1048621 disediakan alat pelindung diri pakaian kerja masker dan sarung tangan

2 Bahan korosif

Contoh bahan korosif misalnya asam-asam anhidrida asam dan alkali

Bahan ini dapat merusak wadah dan bereaksi dengan zat-zat beracun Syarat

penyimpanan

1048621 ruangan dingin dan berventilasi

1048621 wadah tertutup dan beretiket

1048621 dipisahkan dari zat-zat beracun

3 Bahan mudah terbakar

6

Banyak bahan-bahan kimia yang dapat terbakar sendiri terbakar jika kena

udara kena benda panas kena api atau jika bercampur dengan bahan kimia lain

Fosfor (P) putih fosfin (PH3) alkil logam boran (BH3) misalnya akan terbakar

sendiri jika kena udara Pipa air tabung gelas yang panas akan menyalakan

karbon disulfide (CS2) Bunga api dapat menyalakan bermacam-macam gas Dari

segi mudahnya terbakar cairan organic dapat dibagi menjadi 3 golongan

a) Cairan yang terbakar di bawah temperatur -4oC misalnya karbon disulfida

(CS2) eter (C2H5OC2H5) benzena (C5H6 aseton (CH3COCH3)

b) Cairan yang dapat terbakar pada temperatur antara -4oC - 21oC misalnya

etanol (C2H5OH) methanol (CH3OH)

c) Cairan yang dapat terbakar pada temperatur 21oC ndash 935oC misalnya kerosin

(minyak lampu) terpentin naftalena minyak baker

Syarat penyimpanan

1048621 temperatur dingin dan berventilasi

1048621 jauhkan dari sumber api atau panas terutama loncatan api listrik dan bara rokok

1048621 tersedia alat pemadam kebakaran

4 Bahan mudah meledak

Contoh bahan kimia mudah meledak antara lain ammonium nitrat nitrogliserin

TNT

Syarat penyimpanan

1048621 ruangan dingin dan berventilasi

1048621 jauhkan dari panas dan api

1048621 hindarkan dari gesekan atau tumbukan mekanis

7

Banyak reaksi eksoterm antara gas-gas dan serbuk zat-zat padat yang

dapat meledak dengan dahsyat Kecepatan reaksi zat-zat seperti ini sangat

tergantung pada komposisi dan bentuk dari campurannya Kombinasi zat-zat yang

sering meledak di laboratorium pada waktu melakukan percobaan misalnya

1048621 natrium (Na) atau kalium (K) dengan air

1048621 ammonium nitrat (NH4NO3) serbuk seng (Zn) dengan air

1048621 kalium nitrat (KNO3) dengan natrium asetat (CH3COONa)

1048621 nitrat dengan eter

1048621 peroksida dengan magnesium (Mg) seng (Zn) atau aluminium (Al)

1048621 klorat dengan asam sulfat

1048621 asam nitrat (HNO3) dengan seng (Zn) magnesium atau logam lain

1048621 halogen dengan amoniak

1048621 merkuri oksida (HgO) dengan sulfur (S)

1048621 Fosfor (P) dengan asam nitrat (HNO3) suatu nitrat atau klorat

5 Bahan Oksidator

Contoh perklorat permanganat peroksida organik

Syarat penyimpana

1048621 temperatur ruangan dingin dan berventilasi

1048621 jauhkan dari sumber api dan panas termasuk loncatan api listrik dan bara rokok

1048621 jauhkan dari bahan-bahan cairan mudah terbakar atau reduktor

6 Bahan reaktif terhadap air

Contoh natrium hidrida karbit nitrida

Syarat penyimpanan

8

1048621 temperatur ruangan dingin kering dan berventilasi

1048621 jauh dari sumber nyala api atau panas

1048621 bangunan kedap air

1048621 disediakan pemadam kebakaran tanpa air (CO2 dry powder)

7 Bahan reaktif terhadap asam

Zat-zat tersebut kebanyakan dengan asam menghasilkan gas yang mudah

terbakar atau beracun contoh natrium hidrida sianida

Syarat penyimpanan

1048621 ruangan dingin dan berventilasi

1048621 jauhkan dari sumber api panas dan asam

1048621 ruangan penyimpan perlu didesain agar tidak memungkinkan terbentuk

kantong-kantong hidrogen

1048621 disediakan alat pelindung diri seperti kacamata sarung tangan pakaian kerja

8 Gas bertekanan

Contoh gas N2 asetilen H2 dan Cl2 dalam tabung silinder Syarat

penyimpanan

1048621 disimpan dalam keadaan tegak berdiri dan terikat

1048621 ruangan dingin dan tidak terkena langsung sinar matahari

1048621 jauh dari api dan panas

1048621 jauh dari bahan korosif yang dapat merusak kran dan katub-katub

Seperti diuraikan sebelumnya ada bahan-bahan kimia yang tidak boleh

dicampur dalam penyimpananya seperti asam dengan bahan yang beracun bahan

mudah terbakar dengan oksidator Bahan-bahan demikian disebut bahan

9

incompatible dan harus disimpan secara terpisah Pada Tabel 1 disajikan bahaya

yang timbul bila suatu zat pada kolom A kontak dengan zat pada kolom B akan

menghasilkan gas beracun pada kolom C Dan pada Tabel 2 disajikan bahan-

bahan kimia incompatible bila bersentuhan (kontak) akan menghasilkan reaksi

yang hebat kebakaran atau ledakan

Tabel 1 Bahaya yang Ditimbulkan Apabila Bahan-Bahan Incompatible (kolom A) Kontak dengan zat pada kolom B

Kolom A Kolom B Bahaya yang tumbul bila kontak

SianidaHipoklorit

NitratAsam nitrat

NitritAsida

Senyawa arsenikSulfida

AsamAsam

Asam sulfatTembaga logam berat

AsamAsam

ReduktorAsam

Asam sianidaKlor atau asam hipoklorit

Nitrogen dioksidaNitrogen dioksida

Asam nitrogen oksidaHidrogen asida

ArsenHodrogen sulfida

B Sumber Kerusakan Bahan Kimia

Kerusakan bahan-bahan kimia dapat disebabkan oleh

1 Udara

Udara mengandung oksigen dan uap air Bahan-bahan kimia yang sifatnya

higroskopis harus disimpan di dalam botol yang dapat ditutup rapat Bahan-bahan

kimia semacam ini jika menyimpannya tidak benar maka akan berair bahkan

dapat berubah menjadi larutan

2 Cairan air asam basa cairan lainnya

Bahan-bahan kimia harus disimpan dalam tempat yang kering Apalagi bahan

kimia yang reaktif terhadap air Logam-logam seperti Na K dan Ca bereaksi

dengan air menghasilkan gas H2 yang langsung terbakar oleh panas reaksi yang

10

terbentuk Zat-zat lain yang bereaksi dengan air secara hebat seperti asam sulfat

pekat logam halide anhidrat oksida non logam halide harus dijauhkan dari air

atau disimpan dalam ruangan yang kering dan bebas kebocoran di waktu hujan

Kebakaran akibat zat-zat di atas tak dapat dipadamkan dengan penyiraman air

Cairan yang bersifat asam mempunyai daya merusak lebih hebat dari air Asam

yang sifatnya gas gas misalnya asam klorida lebih ganas lagi Sebab bersama

udara akan mudah berpindah dari tempat asalnya Cara yang paling baik adalah

dengan mengisolir asam itu sendiri misalnya menempatkan botol asam yang

tertutup rapat dan ditempatkan dalam lemari khusus atau di lemari asam

3 Panastemperatur

Pengaruh temperatur akan menyebabkan reaksi atau perubahan kimia terjadi dan

juga mempercepat reaksi Panas yang cukup tinggi dapat memacu terjadinya

reaksi oksidasi Keadaan temperatur yang terlalu rendah juga mempunyai akibat

yang serupa Untungnya Indonesia beriklim tropis sehingga penyebab kerusakan

akibat panas tinggi dan terlalu rendah jarang terjadi di laboratorium kita

4 Mekanik

Benturan tarikan maupun tekanan yang besar harus dihindari khususnya pada

bahan kimia yang mudah meledak seperti ammonium nitrat nitrogliserin

trinitrotoluene (TNT)

5 Sinar

Sinar terutama sinar ultra violet (UV) sangat mempengaruhi bahan-bahan kimia

Sebagai contoh larutan kalium permanganat apabila terkena sinar UV akan

mengalami reduksi sehingga akan merubah sifat larutan itu Oleh karena itu

11

untuk menyimpan larutan kalium permanganat dianjurkan menggunakan botol

yang berwarna coklat Kristal perak nitrat juga akan rusak jika terkena sinar UV

oleh sebab itu dalam penyimpanan harus dihindarkan dari pengaruh sinar UV

6 Api

Apikebakaran dapat terjadi bila tiga komponen berada bersama-sama

pada suatu saat

Gambar Segitiga Api

Ketiga komponen itu ialah

a Adanya bahan bakar (bahan yang dapat dibakar)

b Adanya panas yang cukup tinggi yang dapat mengubah bahan baker menjadi

uap yang dapat terbakar (mencapai titik bakarnya)

c Adanya oksigen (di udara di sekitar kita)

Maka pada saat yang demikian itulah oksigen yang mudah bereaksi dengan bahan

bakar yang berupa uap yang sudah mencapai titik bakarnya akan menghasilkan

api Api inilah yang selanjutnya dapat mengakibatkan kebakaran Maka untuk

menghindari terjadinya kebakaran haruslah salah satu dari komponen segitiga api

tersebut harus ditiadakan Cara termudah ialah menyimpan bahan-bahan yang

12

mudah terbakar di tempat yang dingin sehingga tidak mudah naik temperaturnya

dan tidak mudah berubah menjadi uap yang mencapai titik bakarnya

7 Sifat bahan kimia itu sendiri

Bahan-bahan kimia mempunyai sifat khasnya masing-masing Misalnya

asam sangat mudah bereaksi dengan basa Reaksi-reaksi kimia dapat berjalan dari

yang sangat lambat hingga ke yang spontan Reaksi yang spontan biasanya

menimbulkan panas yang tinggi dan api Ledakan dapat terjadi bila reaksi terjadi

pada ruang yang tertutup Contoh reaksi spontan asam sulfat pekat yang

diteteskan pada campuran kalium klorat padat dan gula pasir seketika akan terjadi

api Demikian juga kalau kristal kalium permanganate ditetesi dengan gliserin

13

BAB III

PEMBAHASAN

A Upaya Kesehatan dan Keselamatan di Laboratorium

Berikut adalah beberapa upaya untuk menjamin kesehatan dan keselamatan

kerja di Laboratorium

1 Informasi dan Komunikasi K3

Adanya dokumentasi terkait dengan data keamanan bahan kimia

(Material Safety Data Sheet) atau dalam bentuk lain yang praktis

(posterlabel dari produsen bahan kimia) Hal ini merupakan informasi

acuan untuk penanganan dan pengelolaan bahan kimia berbahaya di

laboratorium

Beberapa lab memasang sensor bahaya (alarm) di lokasi yang potensi

kebakaran dan tandasymbol tertentu pada lokasi yang berkaitan dengan

bahan kimia B3radioaktif

Adapun karakteristik bahan kimia sbb

- Bahan mudah meledak (explosive substances)

- Bahan mudah teroksidasi (oxidizing substances)

- Bahan mudah menyebabkan korosif

- Bahan mudah terbakar (flammable substances)

- Bahan yang tidak boleh dibuang ke lingkungan

- Bahan berbahaya (harmful substances)

- Bahan bersifat infeksi (infectious substances)

- Bahan bersifat korosif (corrosive substances)

14

2 Tata Aturan Umum bekerja di dalam Laboratorium

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bekerja di Laboratorium adalah

- Tidak boleh makan dan minum

- Tidak boleh tidur

- Tidak boleh merokok

- Tidak boleh memasak apalagi menggunakan peralatan laboratorium

3 Fasilitas mutlak yang ada di Laboratorium

a Safety Shower berfungsi sebagai sarana pengaliran air bagi kondisi

kritis tertentu

b Bak Cuci berfungsi sebagai sarana pencucian peralatan dan pekerja

c Lemari Asam berfungsi sebagai tempat bekerja khususnya saat proses

pencampuran bahan kimia berbahaya Adanya sirkulasi udara keluar

ruangan mutlak dibutuhkan untuk menjamin lingkungan kerja pekerja

laboratorium

d Eye washer merupakan paket khusus pengaliran air pada mata pekerja

yang terkena bahan kimia Air yang dialirkan harus memenuhi standar

air bersih

e Perlengkapan kerja terdiri dari baju bekerja (jas lab) kacamata

pengaman sepatu tertutup sarung tangan dan masker Hal ini mutlak

terutama pada saat pengujian sampel

f Exhaust fan diperlukan padaruangan tertentu seperti ruang preparasi

atau pada ruang penyimpanan bahan kimia

15

g Pemadam kebakaran Selain Alat pemadam kebakaran ringan (APAR)

yang merupakan paket media pemadam kebakaran dalam tabung

bertekanan juga perlu disediakan alat bantu pemadam kebakaran

lainnya yaitu karung goni basah pasir dan baju tahan api

h Alarm berfungsi sebagai komunikasi bahaya

i Petunjuk arah keluar ruangan laboratorium Merupakan tanda yang dapat

memberikan informasi bagi pekerja laboratorium untuk keluar dari

ruang dengan aman dan selamat apabila terjadi bahaya di laboratorium

j P3K Beberapa obat-obatan standar yang harus ada yaitu obat luka bakar

plester luka kapas antiseptic kain kassa dll

k Penyimpan Bahan Kimia

Bahan kimia memiliki karakteristik masing-masing dimana akan

berpengaruh terhadap cara penyimpanannya Adapun karakteristik

bahan kimia dikelompokkan sbb

- Bahan mudah terbakar

- Bahan mudah meledak

- Bahan oksidator

- Bahan reaktif terhadap asam

- Bahan reaktif terhadap air

- Gas bertekanan

- Bahan beracun

- Bahan korosif

16

l Penanggulangan Tanggap Darurat

Pada prinsipnya apabila terjadi suatu kecelakaan maka hal utama yang

harus dilakukan adalah tetap tenang kemudian melakukan pertolongan

pertama untuk kecelakaan tersebut Dan segera menghubungi

penanggung jawab K3

Apabila terjadi kebakaran maka lakukan tindakan pencegahan

kebakaran dan segera menghubungi penanggung jawab K3

B Penanganan dan Pemusnahan Bahan Kimia Tumpahan

Disamping metoda-metoda yang telah disebutkan diatas terdapat beberapa

jenis tumpahan bahan kimia sisa yang perlu mendapatkan perlakuan khusus

sebelum dibuang keperairan Bahkan diantaranya perlu dimusnahkan sebelum

dibuang Diantara bahan-bahan kimia tersebut antara lain

1 Tumpahan Asam-asam Anorganik

Tumpahan asam-asam anorganik seperti HCl HF HNO3 H3PO4 H2SO4

haruslah diperlakukan dengan penanganan khusus Bahan tumpahan tersebut

permukaannya ditutup dengan NaHCO3atau campuran NaOH dan Ca(OH)2

dengan perbandingan11 Selanjutnya diencerkan dengan air supaya brbentuk

bubur dan selanjutnya dibuang kebak pembuangan air limbah

2 Basa Akali dan Amonia

Tumpahan basa-basa alkali dan ammonia seperti amonia anhidrat

Ca(OH)2 dan NaOH dapat ditangani dengan mengencerkannya dengan air dan

17

dinetralkan dengan HCl 6 M Kemudian diserap dengan kain dan dibuang

3 Bahan-Bahan Kimia Oksidator

Tumpahan bahan-bahan kimia oksidator (padat maupun cair) seperti

amonium dikromat amonium perklorat asam perklorat dan sejenisnya dicampur

dengan reduktor (seperti garam hypo bisulfit ferro sulfat) dan ditambahkan

sedikit asam sulfat 3 M selanjutnya campuran tersebut dinetralkan dan dibuang

4 Bahan-Bahan Kimia Reduktor

Tumpahan bahan-bahan kimia reduktor ditutup atau dicampurkan dengan

NaHCO3 (reaksi selesai) dan dipindahkan ke suatu wadah Selanjutnya kedalam

campuran tersebut ditambahkan Ca(OCl)2 secara perlahan-lahan dan air (biarkan

reaksi selesai) Setelah reaksi selesai cmpuran diencerkan dan dinetralkan sebelum

dibuang ke perairan

Untuk pemusnahan bahan reduktor (seperti Natrium bisulfit NaNO2 SO

Na2SO2) dapat dipisahkan antara bentuk gas dan padat Untuk gas (SO2) alirkan

kedalam larutan NaOH atau larutan kalsium hipoklorit Untu k padatan

campurkan dengan NaOH (11) dan ditambahkan air hingga terbentuk slurry

Slurry yang terbentuk ditambahkan kalsium hipoklorit dan air dan dibiarkan

selama 2 jam Selanjutnya dinetralkan dan dibuang ke perairan

5 Sianida dan Nitril

Tumpahan sianida ditangani dengan menyerap tumpahan tersebut dengan

kertastissu dan diuapkan dalam lemari asam dibakar atau dipindahkan kedalam

wadah dan dibasakan dengan NaOH dan diaduk hingga terbentuk slurry

18

Kemudian ditambahkan ferro sulfat berlebih dan dibiarkan lebh kurang 1 jam dan

dibuang keperairan

Pemusnahan sianda dapat dilakukan dengan cara menambahkan

kedalamnya larutan asa dan kalsium hipoklorit berlebih dan dibiarkan 24 jam

Selanjutnya dibuang ke perairan

Untuk tumpahan nitril ditambahkan NaOH berlebih dan Ca(OCl)2 setelah

satu jam dibuang keperairan Cuci bekas wadah dengan larutan hipoklorit

Pemusnahan nitril dilakukan dengan menambahkan kadalamnya NaOH dan

alkohol Setelah 1 jam uapkan alkohol dan ditambahkan larutan basa kalsium

hipoklorit Setelah 24 jam dapat dibuang ke perairan

C Pertolongan Pertama Saat Keracunan Zat Kimia

Cara pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap korban yang

terkena bahan toksik secara garis besar adalah sebagai berikut

Bila bahan kimia terhirup maka bawa korban ke lingkungan dengan udara

bersih

Bila bahan kimia masuk mata cuci bersih dengan air mengalir terus menerus

selama 5-10 menit

Meminumkan karbon aktif untuk menurunkan konsentrasi zat kimia

dengan cara adsorpsi

Meminumkan air untuk pengenceran

Meminumkan susu untuk menetralkan dan mengadsorpsi asam atau basa kuat

dan fenol

19

Untuk memperlambat atau mengurangi pemasukan racun maka dapat

diberikan garam laksania (hanya boleh dilakukan oleh Paramedis)

(MgSO4 Na2SO4) yang akan merangsang peristaltik dari seluruh saluran

pencernaan sehingga efek osmotik akan memperlambat absorbsi air dan

membuat racun terencerkan

Jika keracunan sudah agak lama maka korban dibuat muntah untuk

mengosongkan lambung dengan pemberian larutan NaCl (garam dapur)

hangat Tetapi hal ini tidak diperbolehkan untuk korban yang masih

pingsan atau keracunan deterjen bensin BTX (Benzene Toluen

D Aspek Keamanan Pengunaan Sarana dan Alat Selama Eksperimen

Hampir semua eksperimen dengan bahan kimia dilakukan menggunakan

peralatan gelas Gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia

Gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan

visual selama reaksi berlangsung Tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini

dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan Luka terpotong atau tergores dari

pecahan peralatan gelas merupakan salah satu luka yang sangat sering terjadi di

laboratorium Peralatan tersusun dari bahan gelas dapat menyebabkan bahan

kimia yang berbahaya dan memungkinkan terjadinya kebakaran Susunan

peralatan gelas harus dilakukan dengan mengikuti petunjuk kerja yang aman

Penggunaan bagian peralatan yang tidak cocok harus dihindari seperti

penggunaan tipe gelas yang berbeda sambungan peralatan gelas yang tidak

sesuai dan lain sebagainya Susunan peralatan gelas yang kompleks harus

20

dibangun tanpa tekanan mekanik yang dapat memungkinkan gelas pecah Hal ini

dapat dilakukan pada tempat yang aman (yang terbaik adalah di lemari asam) dan

aman dari gangguan

Peralatan laboratorium biasanya disusun pada sistem terbuka pada kondisi

atmosfer supaya menjamin kompensasi tekanan dan menghindari ledakan

perkecualian reaktor autoklaf yang terbukan dari bahan logam baja dan non

korosif Pada banyak kasus peralatan yang menggunakan listrik umum digunakan

seperti pengaduk pemanas sentrifus dan lain-lain Peralatan seperti ini harus

dalam kondisi teknis yang baik dan memenuhi spesifikasi keamanan untuk

dioperasikan dengan listrik Hal ini harus diperikasa selama kisaran waktu tertentu

oleh teknisi yang ahli meliputi perbaikan kabel yang tersayat sambungan

konsluiting dan lain-lain atau menggantinya jika terjadi kerusakan

Pemeriksaan keamanan yang diperlukan untuk peralatan bersifat bergerak

juga perlu dilakukan setara dengan peralatan diam Pompa dan pengaduk biasanya

dioperasikan dengan menggunakan motor listrik Peralatan ini biasanya tidak

dapat meledak Pada eksperimen yang menggunakan bahan kimia yang sangat

mudah meledak seperi gas hidrogen atau hidrogen sulfida motor listrik dapat

diganti dengan menggunakan turbin air atau motor udara Sebelum memulai

eksperimen bagian-bagian yang umum pada setiap peralatan perlu diperiksa

unjuk kerjanya Hal ini meliputi pompa vakum sistem pendingin pengaduk dan

beberapa peralatan listrik lainnya ndash sebelum bahan kimia ditambahkan ke dalam

peralatan

21

BAB IV

PENUTUP

A Kesimpulan

Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan

penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis

laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan

SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan

pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya

berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun

demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-

laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat

penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya

Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para

penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit

maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang

dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan

kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan

apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri

Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa

diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik

bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus

diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen

22

penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan

bahan kimia dan pajanan terhadap laboran

B Saran

1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada

sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan

2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan

kimia yang ada di laboratorium

3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan

cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh

para mahasiswa dan laboran

23

DAFTAR PUSTAKA

Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)

httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-

laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei

2013

Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia

(online)

httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i

dpdf diakses pada 20 Mei 2013

Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes

Cikarang (online)

httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp

option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-

kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19

Mei 2013

HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)

httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei

2013

Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)

httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml

diakses pada 20 Mei 2013

Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)

httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-

bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013

24

Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)

httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN

20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013

25

Page 2: Makalah Final Praktikum

pengetahuan yang pesat ini sangat bermanfaat bagi kehidupan umat manusia

Akan tetapi perkembangan yang sedemikian pesat juga dikhawatirkan akan

berpotensi meningkatkan bahaya dalam industri Kalau prinsip keseimbangan dan

keserasian dipegang teguh oleh para ilmuwan dan para pengusaha niscaya

kekhawatiran tersebut dapat diminimalkan Peningkatan kemampuan dalam

membuat alat dengan teknologi baru haruslah diimbangi dengan penciptaan alat

pengendali yang lebih canggih dan kemampuan tenaga yang makin beertambah

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menghadapi bahaya yang mungkin

timbul akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi antara lain

menyangkut ukuran alat alat pengendali kemampuan dan ketrampilan pekerja

alat penanggulangan musibah dan pengawasan yang dilakukan

Dari segi ekonomi pemakaian alat yang berkapasitas besar adalah lebih

menguntungkan akan tetapi bahaya yang mungkin ditimbulkan juga akan besar

Dengan demikian penentuan ukuran reaktor harus didasarkan pada keuntungan

dari segi ekonomi dan bahaya yang mungkin ditimbulkan Salah satu langkah

pengamanan yang dilakukan dalam rancang bangun adalah penggunaan safety

factor atau over design factor pada perhitungan perancangan masing-masing alat

dengan kisaran 10 ndash 20 Alat pengendali harus lebih canggih dan lebih dapat

diandalkan Alat pengamanan yang terkait dengan alat produksi dan alat

perlindungan bagi pekerja harus ditingkatkan Biaya untuk membangun

keselamatan dan kesehatan kerja biaya untum membeli alat-alat pengamanan

memang cukup besar Akan tetapi keselamatan dan kesehatan kerja juga akan

lebih terjamin Kemampuan dan ketrampilan pekerja harus ditingkatkan melalui

2

pendidikan dan pelatihan sehingga dapat mengikuti laju perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi Alat penanggulangan musibah harus ditingkatkan

agar malapetaka yang diakibatkan oleh penerpan teknologi maju tidak sampai

meluas dan merusak Pengawasan terhadap alat maupun terhadap pekerja harus

dilakukan secara teratur dan berkesinambungan

Laboratorium kimia merupakan kelengkapan sebuah program studi yang

digunakan untuk meningkatkan ketrampilan penggunaan dan pemakaian bahan

kimia maupun peralatan analisis (instrumentasi) Dalam penggunaan lanjut

laboratorium merupakan sarana untuk melaksanakan kegiatan penelitian ilmiah

Laboratorium kimia dengan segala kelengkapan peralatan dan bahan kimia

merupakan tempat berpotensi menimbulkan bahaya kepada para penggunanya jika

para pekerja di dalamnya tidak dibekali dengan pengetahuan mengenai kesehatan

dan keselamatan kerja

Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan

penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis

laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan

SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan

pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya

berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun

demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-

laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat

penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya

3

Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para

penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit

maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang

dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan

kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan

apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri

Diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan dapat berakibat pada para

pengguna maupun orang lain serta lingkungan di sekitarnya Ini adalah tanggung

jawab moral dalam keselamatan kerja yang memegang peranan penting dalam

pencegahan kecelakaan Selain itu disiplin setiap individu terhadap peraturan juga

memberikan andil besar dalam keselamatan kerja Kedua faktor penting tersebut

bergantung pada faktor manusianya yang ternyata merupakan sumber terbesar

kecelakaan di dalam laboratorium

B Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat di rumuskan masalah

sebagai berikut

Apa saja bahaya yang terdapat dalam laboratorium kimia

Bagaimana upaya kesehatan dan keselamatan kerja di lab kimia

C Tujuan

Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut

Untuk mengetahui bahaya yang terdapat dalam laboratorium kimia

Untuk mengetahui upaya kesehatan dan keselamatan kerja di lab kimia

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Laboratorium adalah tempat berkumpulnya berbagai jenis bahan kimia

bahkan bahan kimia yang tidak digunakan didalam proses produksi diperlukan di

laboratorium Meskipun dari sisi volume jumlah bahan kimia di laboratorium

tergolong relative sangat kecil jika dibandingkan dengan volume bahan kimia

dibagian produksi atau gudang namun tingkat bahaya yang ada dilaboratorium

tidak bisa diabaikan begitu saja Sudah banyak kejadian kecelakaan yang berasal

dari laboratorium yang kemudian menyebar ketempat lain

Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa

diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik

bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus

diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen

penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan

bahan kimia dan pajanan terhadap laboran

A Penyimpanan Bahan Kimia

Mengingat bahwa sering terjadi kebakaran ledakan atau bocornya bahan-

bahan kimia beracun dalam gudang maka dalam penyimpanan bahan-bahan

kimia selain memperhatikan ketujuh sumber-sumber kerusakan di atas juga perlu

diperhatikan faktor lain yaitu

Interaksi bahan kimia dengan wadahnya bahan kimia dapat berinteraksi

dengan wadahnya dan dapat mengakibatkan kebocoran

5

Kemungkinan interaksi antar bahan dapat menimbulkan ledakan kebakaran

atau timbulnya gas beracun

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas beberapa syarat

penyimpanan bahan secara singkat adalah sebagai berikut

1 Bahan beracun

Banyak bahan-bahan kimia yang beracun Yang paling keras dan sering

dijumpai di laboratorium sekolah antara lain sublimate (HgCl2) persenyawaan

sianida arsen gas karbon monoksida (CO) dari aliran gas Syarat penyimpanan

1048621 ruangan dingin dan berventilasi

1048621 jauh dari bahaya kebakaran

1048621 dipisahkan dari bahan-bahan yang mungkin bereaksi

1048621 kran dari saluran gas harus tetap dalam keadaan tertutup rapat jika tidak sedang

dipergunakan

1048621 disediakan alat pelindung diri pakaian kerja masker dan sarung tangan

2 Bahan korosif

Contoh bahan korosif misalnya asam-asam anhidrida asam dan alkali

Bahan ini dapat merusak wadah dan bereaksi dengan zat-zat beracun Syarat

penyimpanan

1048621 ruangan dingin dan berventilasi

1048621 wadah tertutup dan beretiket

1048621 dipisahkan dari zat-zat beracun

3 Bahan mudah terbakar

6

Banyak bahan-bahan kimia yang dapat terbakar sendiri terbakar jika kena

udara kena benda panas kena api atau jika bercampur dengan bahan kimia lain

Fosfor (P) putih fosfin (PH3) alkil logam boran (BH3) misalnya akan terbakar

sendiri jika kena udara Pipa air tabung gelas yang panas akan menyalakan

karbon disulfide (CS2) Bunga api dapat menyalakan bermacam-macam gas Dari

segi mudahnya terbakar cairan organic dapat dibagi menjadi 3 golongan

a) Cairan yang terbakar di bawah temperatur -4oC misalnya karbon disulfida

(CS2) eter (C2H5OC2H5) benzena (C5H6 aseton (CH3COCH3)

b) Cairan yang dapat terbakar pada temperatur antara -4oC - 21oC misalnya

etanol (C2H5OH) methanol (CH3OH)

c) Cairan yang dapat terbakar pada temperatur 21oC ndash 935oC misalnya kerosin

(minyak lampu) terpentin naftalena minyak baker

Syarat penyimpanan

1048621 temperatur dingin dan berventilasi

1048621 jauhkan dari sumber api atau panas terutama loncatan api listrik dan bara rokok

1048621 tersedia alat pemadam kebakaran

4 Bahan mudah meledak

Contoh bahan kimia mudah meledak antara lain ammonium nitrat nitrogliserin

TNT

Syarat penyimpanan

1048621 ruangan dingin dan berventilasi

1048621 jauhkan dari panas dan api

1048621 hindarkan dari gesekan atau tumbukan mekanis

7

Banyak reaksi eksoterm antara gas-gas dan serbuk zat-zat padat yang

dapat meledak dengan dahsyat Kecepatan reaksi zat-zat seperti ini sangat

tergantung pada komposisi dan bentuk dari campurannya Kombinasi zat-zat yang

sering meledak di laboratorium pada waktu melakukan percobaan misalnya

1048621 natrium (Na) atau kalium (K) dengan air

1048621 ammonium nitrat (NH4NO3) serbuk seng (Zn) dengan air

1048621 kalium nitrat (KNO3) dengan natrium asetat (CH3COONa)

1048621 nitrat dengan eter

1048621 peroksida dengan magnesium (Mg) seng (Zn) atau aluminium (Al)

1048621 klorat dengan asam sulfat

1048621 asam nitrat (HNO3) dengan seng (Zn) magnesium atau logam lain

1048621 halogen dengan amoniak

1048621 merkuri oksida (HgO) dengan sulfur (S)

1048621 Fosfor (P) dengan asam nitrat (HNO3) suatu nitrat atau klorat

5 Bahan Oksidator

Contoh perklorat permanganat peroksida organik

Syarat penyimpana

1048621 temperatur ruangan dingin dan berventilasi

1048621 jauhkan dari sumber api dan panas termasuk loncatan api listrik dan bara rokok

1048621 jauhkan dari bahan-bahan cairan mudah terbakar atau reduktor

6 Bahan reaktif terhadap air

Contoh natrium hidrida karbit nitrida

Syarat penyimpanan

8

1048621 temperatur ruangan dingin kering dan berventilasi

1048621 jauh dari sumber nyala api atau panas

1048621 bangunan kedap air

1048621 disediakan pemadam kebakaran tanpa air (CO2 dry powder)

7 Bahan reaktif terhadap asam

Zat-zat tersebut kebanyakan dengan asam menghasilkan gas yang mudah

terbakar atau beracun contoh natrium hidrida sianida

Syarat penyimpanan

1048621 ruangan dingin dan berventilasi

1048621 jauhkan dari sumber api panas dan asam

1048621 ruangan penyimpan perlu didesain agar tidak memungkinkan terbentuk

kantong-kantong hidrogen

1048621 disediakan alat pelindung diri seperti kacamata sarung tangan pakaian kerja

8 Gas bertekanan

Contoh gas N2 asetilen H2 dan Cl2 dalam tabung silinder Syarat

penyimpanan

1048621 disimpan dalam keadaan tegak berdiri dan terikat

1048621 ruangan dingin dan tidak terkena langsung sinar matahari

1048621 jauh dari api dan panas

1048621 jauh dari bahan korosif yang dapat merusak kran dan katub-katub

Seperti diuraikan sebelumnya ada bahan-bahan kimia yang tidak boleh

dicampur dalam penyimpananya seperti asam dengan bahan yang beracun bahan

mudah terbakar dengan oksidator Bahan-bahan demikian disebut bahan

9

incompatible dan harus disimpan secara terpisah Pada Tabel 1 disajikan bahaya

yang timbul bila suatu zat pada kolom A kontak dengan zat pada kolom B akan

menghasilkan gas beracun pada kolom C Dan pada Tabel 2 disajikan bahan-

bahan kimia incompatible bila bersentuhan (kontak) akan menghasilkan reaksi

yang hebat kebakaran atau ledakan

Tabel 1 Bahaya yang Ditimbulkan Apabila Bahan-Bahan Incompatible (kolom A) Kontak dengan zat pada kolom B

Kolom A Kolom B Bahaya yang tumbul bila kontak

SianidaHipoklorit

NitratAsam nitrat

NitritAsida

Senyawa arsenikSulfida

AsamAsam

Asam sulfatTembaga logam berat

AsamAsam

ReduktorAsam

Asam sianidaKlor atau asam hipoklorit

Nitrogen dioksidaNitrogen dioksida

Asam nitrogen oksidaHidrogen asida

ArsenHodrogen sulfida

B Sumber Kerusakan Bahan Kimia

Kerusakan bahan-bahan kimia dapat disebabkan oleh

1 Udara

Udara mengandung oksigen dan uap air Bahan-bahan kimia yang sifatnya

higroskopis harus disimpan di dalam botol yang dapat ditutup rapat Bahan-bahan

kimia semacam ini jika menyimpannya tidak benar maka akan berair bahkan

dapat berubah menjadi larutan

2 Cairan air asam basa cairan lainnya

Bahan-bahan kimia harus disimpan dalam tempat yang kering Apalagi bahan

kimia yang reaktif terhadap air Logam-logam seperti Na K dan Ca bereaksi

dengan air menghasilkan gas H2 yang langsung terbakar oleh panas reaksi yang

10

terbentuk Zat-zat lain yang bereaksi dengan air secara hebat seperti asam sulfat

pekat logam halide anhidrat oksida non logam halide harus dijauhkan dari air

atau disimpan dalam ruangan yang kering dan bebas kebocoran di waktu hujan

Kebakaran akibat zat-zat di atas tak dapat dipadamkan dengan penyiraman air

Cairan yang bersifat asam mempunyai daya merusak lebih hebat dari air Asam

yang sifatnya gas gas misalnya asam klorida lebih ganas lagi Sebab bersama

udara akan mudah berpindah dari tempat asalnya Cara yang paling baik adalah

dengan mengisolir asam itu sendiri misalnya menempatkan botol asam yang

tertutup rapat dan ditempatkan dalam lemari khusus atau di lemari asam

3 Panastemperatur

Pengaruh temperatur akan menyebabkan reaksi atau perubahan kimia terjadi dan

juga mempercepat reaksi Panas yang cukup tinggi dapat memacu terjadinya

reaksi oksidasi Keadaan temperatur yang terlalu rendah juga mempunyai akibat

yang serupa Untungnya Indonesia beriklim tropis sehingga penyebab kerusakan

akibat panas tinggi dan terlalu rendah jarang terjadi di laboratorium kita

4 Mekanik

Benturan tarikan maupun tekanan yang besar harus dihindari khususnya pada

bahan kimia yang mudah meledak seperti ammonium nitrat nitrogliserin

trinitrotoluene (TNT)

5 Sinar

Sinar terutama sinar ultra violet (UV) sangat mempengaruhi bahan-bahan kimia

Sebagai contoh larutan kalium permanganat apabila terkena sinar UV akan

mengalami reduksi sehingga akan merubah sifat larutan itu Oleh karena itu

11

untuk menyimpan larutan kalium permanganat dianjurkan menggunakan botol

yang berwarna coklat Kristal perak nitrat juga akan rusak jika terkena sinar UV

oleh sebab itu dalam penyimpanan harus dihindarkan dari pengaruh sinar UV

6 Api

Apikebakaran dapat terjadi bila tiga komponen berada bersama-sama

pada suatu saat

Gambar Segitiga Api

Ketiga komponen itu ialah

a Adanya bahan bakar (bahan yang dapat dibakar)

b Adanya panas yang cukup tinggi yang dapat mengubah bahan baker menjadi

uap yang dapat terbakar (mencapai titik bakarnya)

c Adanya oksigen (di udara di sekitar kita)

Maka pada saat yang demikian itulah oksigen yang mudah bereaksi dengan bahan

bakar yang berupa uap yang sudah mencapai titik bakarnya akan menghasilkan

api Api inilah yang selanjutnya dapat mengakibatkan kebakaran Maka untuk

menghindari terjadinya kebakaran haruslah salah satu dari komponen segitiga api

tersebut harus ditiadakan Cara termudah ialah menyimpan bahan-bahan yang

12

mudah terbakar di tempat yang dingin sehingga tidak mudah naik temperaturnya

dan tidak mudah berubah menjadi uap yang mencapai titik bakarnya

7 Sifat bahan kimia itu sendiri

Bahan-bahan kimia mempunyai sifat khasnya masing-masing Misalnya

asam sangat mudah bereaksi dengan basa Reaksi-reaksi kimia dapat berjalan dari

yang sangat lambat hingga ke yang spontan Reaksi yang spontan biasanya

menimbulkan panas yang tinggi dan api Ledakan dapat terjadi bila reaksi terjadi

pada ruang yang tertutup Contoh reaksi spontan asam sulfat pekat yang

diteteskan pada campuran kalium klorat padat dan gula pasir seketika akan terjadi

api Demikian juga kalau kristal kalium permanganate ditetesi dengan gliserin

13

BAB III

PEMBAHASAN

A Upaya Kesehatan dan Keselamatan di Laboratorium

Berikut adalah beberapa upaya untuk menjamin kesehatan dan keselamatan

kerja di Laboratorium

1 Informasi dan Komunikasi K3

Adanya dokumentasi terkait dengan data keamanan bahan kimia

(Material Safety Data Sheet) atau dalam bentuk lain yang praktis

(posterlabel dari produsen bahan kimia) Hal ini merupakan informasi

acuan untuk penanganan dan pengelolaan bahan kimia berbahaya di

laboratorium

Beberapa lab memasang sensor bahaya (alarm) di lokasi yang potensi

kebakaran dan tandasymbol tertentu pada lokasi yang berkaitan dengan

bahan kimia B3radioaktif

Adapun karakteristik bahan kimia sbb

- Bahan mudah meledak (explosive substances)

- Bahan mudah teroksidasi (oxidizing substances)

- Bahan mudah menyebabkan korosif

- Bahan mudah terbakar (flammable substances)

- Bahan yang tidak boleh dibuang ke lingkungan

- Bahan berbahaya (harmful substances)

- Bahan bersifat infeksi (infectious substances)

- Bahan bersifat korosif (corrosive substances)

14

2 Tata Aturan Umum bekerja di dalam Laboratorium

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bekerja di Laboratorium adalah

- Tidak boleh makan dan minum

- Tidak boleh tidur

- Tidak boleh merokok

- Tidak boleh memasak apalagi menggunakan peralatan laboratorium

3 Fasilitas mutlak yang ada di Laboratorium

a Safety Shower berfungsi sebagai sarana pengaliran air bagi kondisi

kritis tertentu

b Bak Cuci berfungsi sebagai sarana pencucian peralatan dan pekerja

c Lemari Asam berfungsi sebagai tempat bekerja khususnya saat proses

pencampuran bahan kimia berbahaya Adanya sirkulasi udara keluar

ruangan mutlak dibutuhkan untuk menjamin lingkungan kerja pekerja

laboratorium

d Eye washer merupakan paket khusus pengaliran air pada mata pekerja

yang terkena bahan kimia Air yang dialirkan harus memenuhi standar

air bersih

e Perlengkapan kerja terdiri dari baju bekerja (jas lab) kacamata

pengaman sepatu tertutup sarung tangan dan masker Hal ini mutlak

terutama pada saat pengujian sampel

f Exhaust fan diperlukan padaruangan tertentu seperti ruang preparasi

atau pada ruang penyimpanan bahan kimia

15

g Pemadam kebakaran Selain Alat pemadam kebakaran ringan (APAR)

yang merupakan paket media pemadam kebakaran dalam tabung

bertekanan juga perlu disediakan alat bantu pemadam kebakaran

lainnya yaitu karung goni basah pasir dan baju tahan api

h Alarm berfungsi sebagai komunikasi bahaya

i Petunjuk arah keluar ruangan laboratorium Merupakan tanda yang dapat

memberikan informasi bagi pekerja laboratorium untuk keluar dari

ruang dengan aman dan selamat apabila terjadi bahaya di laboratorium

j P3K Beberapa obat-obatan standar yang harus ada yaitu obat luka bakar

plester luka kapas antiseptic kain kassa dll

k Penyimpan Bahan Kimia

Bahan kimia memiliki karakteristik masing-masing dimana akan

berpengaruh terhadap cara penyimpanannya Adapun karakteristik

bahan kimia dikelompokkan sbb

- Bahan mudah terbakar

- Bahan mudah meledak

- Bahan oksidator

- Bahan reaktif terhadap asam

- Bahan reaktif terhadap air

- Gas bertekanan

- Bahan beracun

- Bahan korosif

16

l Penanggulangan Tanggap Darurat

Pada prinsipnya apabila terjadi suatu kecelakaan maka hal utama yang

harus dilakukan adalah tetap tenang kemudian melakukan pertolongan

pertama untuk kecelakaan tersebut Dan segera menghubungi

penanggung jawab K3

Apabila terjadi kebakaran maka lakukan tindakan pencegahan

kebakaran dan segera menghubungi penanggung jawab K3

B Penanganan dan Pemusnahan Bahan Kimia Tumpahan

Disamping metoda-metoda yang telah disebutkan diatas terdapat beberapa

jenis tumpahan bahan kimia sisa yang perlu mendapatkan perlakuan khusus

sebelum dibuang keperairan Bahkan diantaranya perlu dimusnahkan sebelum

dibuang Diantara bahan-bahan kimia tersebut antara lain

1 Tumpahan Asam-asam Anorganik

Tumpahan asam-asam anorganik seperti HCl HF HNO3 H3PO4 H2SO4

haruslah diperlakukan dengan penanganan khusus Bahan tumpahan tersebut

permukaannya ditutup dengan NaHCO3atau campuran NaOH dan Ca(OH)2

dengan perbandingan11 Selanjutnya diencerkan dengan air supaya brbentuk

bubur dan selanjutnya dibuang kebak pembuangan air limbah

2 Basa Akali dan Amonia

Tumpahan basa-basa alkali dan ammonia seperti amonia anhidrat

Ca(OH)2 dan NaOH dapat ditangani dengan mengencerkannya dengan air dan

17

dinetralkan dengan HCl 6 M Kemudian diserap dengan kain dan dibuang

3 Bahan-Bahan Kimia Oksidator

Tumpahan bahan-bahan kimia oksidator (padat maupun cair) seperti

amonium dikromat amonium perklorat asam perklorat dan sejenisnya dicampur

dengan reduktor (seperti garam hypo bisulfit ferro sulfat) dan ditambahkan

sedikit asam sulfat 3 M selanjutnya campuran tersebut dinetralkan dan dibuang

4 Bahan-Bahan Kimia Reduktor

Tumpahan bahan-bahan kimia reduktor ditutup atau dicampurkan dengan

NaHCO3 (reaksi selesai) dan dipindahkan ke suatu wadah Selanjutnya kedalam

campuran tersebut ditambahkan Ca(OCl)2 secara perlahan-lahan dan air (biarkan

reaksi selesai) Setelah reaksi selesai cmpuran diencerkan dan dinetralkan sebelum

dibuang ke perairan

Untuk pemusnahan bahan reduktor (seperti Natrium bisulfit NaNO2 SO

Na2SO2) dapat dipisahkan antara bentuk gas dan padat Untuk gas (SO2) alirkan

kedalam larutan NaOH atau larutan kalsium hipoklorit Untu k padatan

campurkan dengan NaOH (11) dan ditambahkan air hingga terbentuk slurry

Slurry yang terbentuk ditambahkan kalsium hipoklorit dan air dan dibiarkan

selama 2 jam Selanjutnya dinetralkan dan dibuang ke perairan

5 Sianida dan Nitril

Tumpahan sianida ditangani dengan menyerap tumpahan tersebut dengan

kertastissu dan diuapkan dalam lemari asam dibakar atau dipindahkan kedalam

wadah dan dibasakan dengan NaOH dan diaduk hingga terbentuk slurry

18

Kemudian ditambahkan ferro sulfat berlebih dan dibiarkan lebh kurang 1 jam dan

dibuang keperairan

Pemusnahan sianda dapat dilakukan dengan cara menambahkan

kedalamnya larutan asa dan kalsium hipoklorit berlebih dan dibiarkan 24 jam

Selanjutnya dibuang ke perairan

Untuk tumpahan nitril ditambahkan NaOH berlebih dan Ca(OCl)2 setelah

satu jam dibuang keperairan Cuci bekas wadah dengan larutan hipoklorit

Pemusnahan nitril dilakukan dengan menambahkan kadalamnya NaOH dan

alkohol Setelah 1 jam uapkan alkohol dan ditambahkan larutan basa kalsium

hipoklorit Setelah 24 jam dapat dibuang ke perairan

C Pertolongan Pertama Saat Keracunan Zat Kimia

Cara pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap korban yang

terkena bahan toksik secara garis besar adalah sebagai berikut

Bila bahan kimia terhirup maka bawa korban ke lingkungan dengan udara

bersih

Bila bahan kimia masuk mata cuci bersih dengan air mengalir terus menerus

selama 5-10 menit

Meminumkan karbon aktif untuk menurunkan konsentrasi zat kimia

dengan cara adsorpsi

Meminumkan air untuk pengenceran

Meminumkan susu untuk menetralkan dan mengadsorpsi asam atau basa kuat

dan fenol

19

Untuk memperlambat atau mengurangi pemasukan racun maka dapat

diberikan garam laksania (hanya boleh dilakukan oleh Paramedis)

(MgSO4 Na2SO4) yang akan merangsang peristaltik dari seluruh saluran

pencernaan sehingga efek osmotik akan memperlambat absorbsi air dan

membuat racun terencerkan

Jika keracunan sudah agak lama maka korban dibuat muntah untuk

mengosongkan lambung dengan pemberian larutan NaCl (garam dapur)

hangat Tetapi hal ini tidak diperbolehkan untuk korban yang masih

pingsan atau keracunan deterjen bensin BTX (Benzene Toluen

D Aspek Keamanan Pengunaan Sarana dan Alat Selama Eksperimen

Hampir semua eksperimen dengan bahan kimia dilakukan menggunakan

peralatan gelas Gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia

Gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan

visual selama reaksi berlangsung Tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini

dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan Luka terpotong atau tergores dari

pecahan peralatan gelas merupakan salah satu luka yang sangat sering terjadi di

laboratorium Peralatan tersusun dari bahan gelas dapat menyebabkan bahan

kimia yang berbahaya dan memungkinkan terjadinya kebakaran Susunan

peralatan gelas harus dilakukan dengan mengikuti petunjuk kerja yang aman

Penggunaan bagian peralatan yang tidak cocok harus dihindari seperti

penggunaan tipe gelas yang berbeda sambungan peralatan gelas yang tidak

sesuai dan lain sebagainya Susunan peralatan gelas yang kompleks harus

20

dibangun tanpa tekanan mekanik yang dapat memungkinkan gelas pecah Hal ini

dapat dilakukan pada tempat yang aman (yang terbaik adalah di lemari asam) dan

aman dari gangguan

Peralatan laboratorium biasanya disusun pada sistem terbuka pada kondisi

atmosfer supaya menjamin kompensasi tekanan dan menghindari ledakan

perkecualian reaktor autoklaf yang terbukan dari bahan logam baja dan non

korosif Pada banyak kasus peralatan yang menggunakan listrik umum digunakan

seperti pengaduk pemanas sentrifus dan lain-lain Peralatan seperti ini harus

dalam kondisi teknis yang baik dan memenuhi spesifikasi keamanan untuk

dioperasikan dengan listrik Hal ini harus diperikasa selama kisaran waktu tertentu

oleh teknisi yang ahli meliputi perbaikan kabel yang tersayat sambungan

konsluiting dan lain-lain atau menggantinya jika terjadi kerusakan

Pemeriksaan keamanan yang diperlukan untuk peralatan bersifat bergerak

juga perlu dilakukan setara dengan peralatan diam Pompa dan pengaduk biasanya

dioperasikan dengan menggunakan motor listrik Peralatan ini biasanya tidak

dapat meledak Pada eksperimen yang menggunakan bahan kimia yang sangat

mudah meledak seperi gas hidrogen atau hidrogen sulfida motor listrik dapat

diganti dengan menggunakan turbin air atau motor udara Sebelum memulai

eksperimen bagian-bagian yang umum pada setiap peralatan perlu diperiksa

unjuk kerjanya Hal ini meliputi pompa vakum sistem pendingin pengaduk dan

beberapa peralatan listrik lainnya ndash sebelum bahan kimia ditambahkan ke dalam

peralatan

21

BAB IV

PENUTUP

A Kesimpulan

Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan

penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis

laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan

SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan

pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya

berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun

demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-

laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat

penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya

Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para

penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit

maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang

dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan

kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan

apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri

Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa

diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik

bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus

diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen

22

penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan

bahan kimia dan pajanan terhadap laboran

B Saran

1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada

sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan

2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan

kimia yang ada di laboratorium

3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan

cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh

para mahasiswa dan laboran

23

DAFTAR PUSTAKA

Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)

httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-

laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei

2013

Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia

(online)

httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i

dpdf diakses pada 20 Mei 2013

Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes

Cikarang (online)

httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp

option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-

kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19

Mei 2013

HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)

httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei

2013

Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)

httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml

diakses pada 20 Mei 2013

Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)

httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-

bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013

24

Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)

httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN

20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013

25

Page 3: Makalah Final Praktikum

pendidikan dan pelatihan sehingga dapat mengikuti laju perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi Alat penanggulangan musibah harus ditingkatkan

agar malapetaka yang diakibatkan oleh penerpan teknologi maju tidak sampai

meluas dan merusak Pengawasan terhadap alat maupun terhadap pekerja harus

dilakukan secara teratur dan berkesinambungan

Laboratorium kimia merupakan kelengkapan sebuah program studi yang

digunakan untuk meningkatkan ketrampilan penggunaan dan pemakaian bahan

kimia maupun peralatan analisis (instrumentasi) Dalam penggunaan lanjut

laboratorium merupakan sarana untuk melaksanakan kegiatan penelitian ilmiah

Laboratorium kimia dengan segala kelengkapan peralatan dan bahan kimia

merupakan tempat berpotensi menimbulkan bahaya kepada para penggunanya jika

para pekerja di dalamnya tidak dibekali dengan pengetahuan mengenai kesehatan

dan keselamatan kerja

Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan

penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis

laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan

SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan

pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya

berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun

demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-

laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat

penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya

3

Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para

penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit

maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang

dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan

kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan

apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri

Diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan dapat berakibat pada para

pengguna maupun orang lain serta lingkungan di sekitarnya Ini adalah tanggung

jawab moral dalam keselamatan kerja yang memegang peranan penting dalam

pencegahan kecelakaan Selain itu disiplin setiap individu terhadap peraturan juga

memberikan andil besar dalam keselamatan kerja Kedua faktor penting tersebut

bergantung pada faktor manusianya yang ternyata merupakan sumber terbesar

kecelakaan di dalam laboratorium

B Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat di rumuskan masalah

sebagai berikut

Apa saja bahaya yang terdapat dalam laboratorium kimia

Bagaimana upaya kesehatan dan keselamatan kerja di lab kimia

C Tujuan

Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut

Untuk mengetahui bahaya yang terdapat dalam laboratorium kimia

Untuk mengetahui upaya kesehatan dan keselamatan kerja di lab kimia

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Laboratorium adalah tempat berkumpulnya berbagai jenis bahan kimia

bahkan bahan kimia yang tidak digunakan didalam proses produksi diperlukan di

laboratorium Meskipun dari sisi volume jumlah bahan kimia di laboratorium

tergolong relative sangat kecil jika dibandingkan dengan volume bahan kimia

dibagian produksi atau gudang namun tingkat bahaya yang ada dilaboratorium

tidak bisa diabaikan begitu saja Sudah banyak kejadian kecelakaan yang berasal

dari laboratorium yang kemudian menyebar ketempat lain

Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa

diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik

bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus

diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen

penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan

bahan kimia dan pajanan terhadap laboran

A Penyimpanan Bahan Kimia

Mengingat bahwa sering terjadi kebakaran ledakan atau bocornya bahan-

bahan kimia beracun dalam gudang maka dalam penyimpanan bahan-bahan

kimia selain memperhatikan ketujuh sumber-sumber kerusakan di atas juga perlu

diperhatikan faktor lain yaitu

Interaksi bahan kimia dengan wadahnya bahan kimia dapat berinteraksi

dengan wadahnya dan dapat mengakibatkan kebocoran

5

Kemungkinan interaksi antar bahan dapat menimbulkan ledakan kebakaran

atau timbulnya gas beracun

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas beberapa syarat

penyimpanan bahan secara singkat adalah sebagai berikut

1 Bahan beracun

Banyak bahan-bahan kimia yang beracun Yang paling keras dan sering

dijumpai di laboratorium sekolah antara lain sublimate (HgCl2) persenyawaan

sianida arsen gas karbon monoksida (CO) dari aliran gas Syarat penyimpanan

1048621 ruangan dingin dan berventilasi

1048621 jauh dari bahaya kebakaran

1048621 dipisahkan dari bahan-bahan yang mungkin bereaksi

1048621 kran dari saluran gas harus tetap dalam keadaan tertutup rapat jika tidak sedang

dipergunakan

1048621 disediakan alat pelindung diri pakaian kerja masker dan sarung tangan

2 Bahan korosif

Contoh bahan korosif misalnya asam-asam anhidrida asam dan alkali

Bahan ini dapat merusak wadah dan bereaksi dengan zat-zat beracun Syarat

penyimpanan

1048621 ruangan dingin dan berventilasi

1048621 wadah tertutup dan beretiket

1048621 dipisahkan dari zat-zat beracun

3 Bahan mudah terbakar

6

Banyak bahan-bahan kimia yang dapat terbakar sendiri terbakar jika kena

udara kena benda panas kena api atau jika bercampur dengan bahan kimia lain

Fosfor (P) putih fosfin (PH3) alkil logam boran (BH3) misalnya akan terbakar

sendiri jika kena udara Pipa air tabung gelas yang panas akan menyalakan

karbon disulfide (CS2) Bunga api dapat menyalakan bermacam-macam gas Dari

segi mudahnya terbakar cairan organic dapat dibagi menjadi 3 golongan

a) Cairan yang terbakar di bawah temperatur -4oC misalnya karbon disulfida

(CS2) eter (C2H5OC2H5) benzena (C5H6 aseton (CH3COCH3)

b) Cairan yang dapat terbakar pada temperatur antara -4oC - 21oC misalnya

etanol (C2H5OH) methanol (CH3OH)

c) Cairan yang dapat terbakar pada temperatur 21oC ndash 935oC misalnya kerosin

(minyak lampu) terpentin naftalena minyak baker

Syarat penyimpanan

1048621 temperatur dingin dan berventilasi

1048621 jauhkan dari sumber api atau panas terutama loncatan api listrik dan bara rokok

1048621 tersedia alat pemadam kebakaran

4 Bahan mudah meledak

Contoh bahan kimia mudah meledak antara lain ammonium nitrat nitrogliserin

TNT

Syarat penyimpanan

1048621 ruangan dingin dan berventilasi

1048621 jauhkan dari panas dan api

1048621 hindarkan dari gesekan atau tumbukan mekanis

7

Banyak reaksi eksoterm antara gas-gas dan serbuk zat-zat padat yang

dapat meledak dengan dahsyat Kecepatan reaksi zat-zat seperti ini sangat

tergantung pada komposisi dan bentuk dari campurannya Kombinasi zat-zat yang

sering meledak di laboratorium pada waktu melakukan percobaan misalnya

1048621 natrium (Na) atau kalium (K) dengan air

1048621 ammonium nitrat (NH4NO3) serbuk seng (Zn) dengan air

1048621 kalium nitrat (KNO3) dengan natrium asetat (CH3COONa)

1048621 nitrat dengan eter

1048621 peroksida dengan magnesium (Mg) seng (Zn) atau aluminium (Al)

1048621 klorat dengan asam sulfat

1048621 asam nitrat (HNO3) dengan seng (Zn) magnesium atau logam lain

1048621 halogen dengan amoniak

1048621 merkuri oksida (HgO) dengan sulfur (S)

1048621 Fosfor (P) dengan asam nitrat (HNO3) suatu nitrat atau klorat

5 Bahan Oksidator

Contoh perklorat permanganat peroksida organik

Syarat penyimpana

1048621 temperatur ruangan dingin dan berventilasi

1048621 jauhkan dari sumber api dan panas termasuk loncatan api listrik dan bara rokok

1048621 jauhkan dari bahan-bahan cairan mudah terbakar atau reduktor

6 Bahan reaktif terhadap air

Contoh natrium hidrida karbit nitrida

Syarat penyimpanan

8

1048621 temperatur ruangan dingin kering dan berventilasi

1048621 jauh dari sumber nyala api atau panas

1048621 bangunan kedap air

1048621 disediakan pemadam kebakaran tanpa air (CO2 dry powder)

7 Bahan reaktif terhadap asam

Zat-zat tersebut kebanyakan dengan asam menghasilkan gas yang mudah

terbakar atau beracun contoh natrium hidrida sianida

Syarat penyimpanan

1048621 ruangan dingin dan berventilasi

1048621 jauhkan dari sumber api panas dan asam

1048621 ruangan penyimpan perlu didesain agar tidak memungkinkan terbentuk

kantong-kantong hidrogen

1048621 disediakan alat pelindung diri seperti kacamata sarung tangan pakaian kerja

8 Gas bertekanan

Contoh gas N2 asetilen H2 dan Cl2 dalam tabung silinder Syarat

penyimpanan

1048621 disimpan dalam keadaan tegak berdiri dan terikat

1048621 ruangan dingin dan tidak terkena langsung sinar matahari

1048621 jauh dari api dan panas

1048621 jauh dari bahan korosif yang dapat merusak kran dan katub-katub

Seperti diuraikan sebelumnya ada bahan-bahan kimia yang tidak boleh

dicampur dalam penyimpananya seperti asam dengan bahan yang beracun bahan

mudah terbakar dengan oksidator Bahan-bahan demikian disebut bahan

9

incompatible dan harus disimpan secara terpisah Pada Tabel 1 disajikan bahaya

yang timbul bila suatu zat pada kolom A kontak dengan zat pada kolom B akan

menghasilkan gas beracun pada kolom C Dan pada Tabel 2 disajikan bahan-

bahan kimia incompatible bila bersentuhan (kontak) akan menghasilkan reaksi

yang hebat kebakaran atau ledakan

Tabel 1 Bahaya yang Ditimbulkan Apabila Bahan-Bahan Incompatible (kolom A) Kontak dengan zat pada kolom B

Kolom A Kolom B Bahaya yang tumbul bila kontak

SianidaHipoklorit

NitratAsam nitrat

NitritAsida

Senyawa arsenikSulfida

AsamAsam

Asam sulfatTembaga logam berat

AsamAsam

ReduktorAsam

Asam sianidaKlor atau asam hipoklorit

Nitrogen dioksidaNitrogen dioksida

Asam nitrogen oksidaHidrogen asida

ArsenHodrogen sulfida

B Sumber Kerusakan Bahan Kimia

Kerusakan bahan-bahan kimia dapat disebabkan oleh

1 Udara

Udara mengandung oksigen dan uap air Bahan-bahan kimia yang sifatnya

higroskopis harus disimpan di dalam botol yang dapat ditutup rapat Bahan-bahan

kimia semacam ini jika menyimpannya tidak benar maka akan berair bahkan

dapat berubah menjadi larutan

2 Cairan air asam basa cairan lainnya

Bahan-bahan kimia harus disimpan dalam tempat yang kering Apalagi bahan

kimia yang reaktif terhadap air Logam-logam seperti Na K dan Ca bereaksi

dengan air menghasilkan gas H2 yang langsung terbakar oleh panas reaksi yang

10

terbentuk Zat-zat lain yang bereaksi dengan air secara hebat seperti asam sulfat

pekat logam halide anhidrat oksida non logam halide harus dijauhkan dari air

atau disimpan dalam ruangan yang kering dan bebas kebocoran di waktu hujan

Kebakaran akibat zat-zat di atas tak dapat dipadamkan dengan penyiraman air

Cairan yang bersifat asam mempunyai daya merusak lebih hebat dari air Asam

yang sifatnya gas gas misalnya asam klorida lebih ganas lagi Sebab bersama

udara akan mudah berpindah dari tempat asalnya Cara yang paling baik adalah

dengan mengisolir asam itu sendiri misalnya menempatkan botol asam yang

tertutup rapat dan ditempatkan dalam lemari khusus atau di lemari asam

3 Panastemperatur

Pengaruh temperatur akan menyebabkan reaksi atau perubahan kimia terjadi dan

juga mempercepat reaksi Panas yang cukup tinggi dapat memacu terjadinya

reaksi oksidasi Keadaan temperatur yang terlalu rendah juga mempunyai akibat

yang serupa Untungnya Indonesia beriklim tropis sehingga penyebab kerusakan

akibat panas tinggi dan terlalu rendah jarang terjadi di laboratorium kita

4 Mekanik

Benturan tarikan maupun tekanan yang besar harus dihindari khususnya pada

bahan kimia yang mudah meledak seperti ammonium nitrat nitrogliserin

trinitrotoluene (TNT)

5 Sinar

Sinar terutama sinar ultra violet (UV) sangat mempengaruhi bahan-bahan kimia

Sebagai contoh larutan kalium permanganat apabila terkena sinar UV akan

mengalami reduksi sehingga akan merubah sifat larutan itu Oleh karena itu

11

untuk menyimpan larutan kalium permanganat dianjurkan menggunakan botol

yang berwarna coklat Kristal perak nitrat juga akan rusak jika terkena sinar UV

oleh sebab itu dalam penyimpanan harus dihindarkan dari pengaruh sinar UV

6 Api

Apikebakaran dapat terjadi bila tiga komponen berada bersama-sama

pada suatu saat

Gambar Segitiga Api

Ketiga komponen itu ialah

a Adanya bahan bakar (bahan yang dapat dibakar)

b Adanya panas yang cukup tinggi yang dapat mengubah bahan baker menjadi

uap yang dapat terbakar (mencapai titik bakarnya)

c Adanya oksigen (di udara di sekitar kita)

Maka pada saat yang demikian itulah oksigen yang mudah bereaksi dengan bahan

bakar yang berupa uap yang sudah mencapai titik bakarnya akan menghasilkan

api Api inilah yang selanjutnya dapat mengakibatkan kebakaran Maka untuk

menghindari terjadinya kebakaran haruslah salah satu dari komponen segitiga api

tersebut harus ditiadakan Cara termudah ialah menyimpan bahan-bahan yang

12

mudah terbakar di tempat yang dingin sehingga tidak mudah naik temperaturnya

dan tidak mudah berubah menjadi uap yang mencapai titik bakarnya

7 Sifat bahan kimia itu sendiri

Bahan-bahan kimia mempunyai sifat khasnya masing-masing Misalnya

asam sangat mudah bereaksi dengan basa Reaksi-reaksi kimia dapat berjalan dari

yang sangat lambat hingga ke yang spontan Reaksi yang spontan biasanya

menimbulkan panas yang tinggi dan api Ledakan dapat terjadi bila reaksi terjadi

pada ruang yang tertutup Contoh reaksi spontan asam sulfat pekat yang

diteteskan pada campuran kalium klorat padat dan gula pasir seketika akan terjadi

api Demikian juga kalau kristal kalium permanganate ditetesi dengan gliserin

13

BAB III

PEMBAHASAN

A Upaya Kesehatan dan Keselamatan di Laboratorium

Berikut adalah beberapa upaya untuk menjamin kesehatan dan keselamatan

kerja di Laboratorium

1 Informasi dan Komunikasi K3

Adanya dokumentasi terkait dengan data keamanan bahan kimia

(Material Safety Data Sheet) atau dalam bentuk lain yang praktis

(posterlabel dari produsen bahan kimia) Hal ini merupakan informasi

acuan untuk penanganan dan pengelolaan bahan kimia berbahaya di

laboratorium

Beberapa lab memasang sensor bahaya (alarm) di lokasi yang potensi

kebakaran dan tandasymbol tertentu pada lokasi yang berkaitan dengan

bahan kimia B3radioaktif

Adapun karakteristik bahan kimia sbb

- Bahan mudah meledak (explosive substances)

- Bahan mudah teroksidasi (oxidizing substances)

- Bahan mudah menyebabkan korosif

- Bahan mudah terbakar (flammable substances)

- Bahan yang tidak boleh dibuang ke lingkungan

- Bahan berbahaya (harmful substances)

- Bahan bersifat infeksi (infectious substances)

- Bahan bersifat korosif (corrosive substances)

14

2 Tata Aturan Umum bekerja di dalam Laboratorium

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bekerja di Laboratorium adalah

- Tidak boleh makan dan minum

- Tidak boleh tidur

- Tidak boleh merokok

- Tidak boleh memasak apalagi menggunakan peralatan laboratorium

3 Fasilitas mutlak yang ada di Laboratorium

a Safety Shower berfungsi sebagai sarana pengaliran air bagi kondisi

kritis tertentu

b Bak Cuci berfungsi sebagai sarana pencucian peralatan dan pekerja

c Lemari Asam berfungsi sebagai tempat bekerja khususnya saat proses

pencampuran bahan kimia berbahaya Adanya sirkulasi udara keluar

ruangan mutlak dibutuhkan untuk menjamin lingkungan kerja pekerja

laboratorium

d Eye washer merupakan paket khusus pengaliran air pada mata pekerja

yang terkena bahan kimia Air yang dialirkan harus memenuhi standar

air bersih

e Perlengkapan kerja terdiri dari baju bekerja (jas lab) kacamata

pengaman sepatu tertutup sarung tangan dan masker Hal ini mutlak

terutama pada saat pengujian sampel

f Exhaust fan diperlukan padaruangan tertentu seperti ruang preparasi

atau pada ruang penyimpanan bahan kimia

15

g Pemadam kebakaran Selain Alat pemadam kebakaran ringan (APAR)

yang merupakan paket media pemadam kebakaran dalam tabung

bertekanan juga perlu disediakan alat bantu pemadam kebakaran

lainnya yaitu karung goni basah pasir dan baju tahan api

h Alarm berfungsi sebagai komunikasi bahaya

i Petunjuk arah keluar ruangan laboratorium Merupakan tanda yang dapat

memberikan informasi bagi pekerja laboratorium untuk keluar dari

ruang dengan aman dan selamat apabila terjadi bahaya di laboratorium

j P3K Beberapa obat-obatan standar yang harus ada yaitu obat luka bakar

plester luka kapas antiseptic kain kassa dll

k Penyimpan Bahan Kimia

Bahan kimia memiliki karakteristik masing-masing dimana akan

berpengaruh terhadap cara penyimpanannya Adapun karakteristik

bahan kimia dikelompokkan sbb

- Bahan mudah terbakar

- Bahan mudah meledak

- Bahan oksidator

- Bahan reaktif terhadap asam

- Bahan reaktif terhadap air

- Gas bertekanan

- Bahan beracun

- Bahan korosif

16

l Penanggulangan Tanggap Darurat

Pada prinsipnya apabila terjadi suatu kecelakaan maka hal utama yang

harus dilakukan adalah tetap tenang kemudian melakukan pertolongan

pertama untuk kecelakaan tersebut Dan segera menghubungi

penanggung jawab K3

Apabila terjadi kebakaran maka lakukan tindakan pencegahan

kebakaran dan segera menghubungi penanggung jawab K3

B Penanganan dan Pemusnahan Bahan Kimia Tumpahan

Disamping metoda-metoda yang telah disebutkan diatas terdapat beberapa

jenis tumpahan bahan kimia sisa yang perlu mendapatkan perlakuan khusus

sebelum dibuang keperairan Bahkan diantaranya perlu dimusnahkan sebelum

dibuang Diantara bahan-bahan kimia tersebut antara lain

1 Tumpahan Asam-asam Anorganik

Tumpahan asam-asam anorganik seperti HCl HF HNO3 H3PO4 H2SO4

haruslah diperlakukan dengan penanganan khusus Bahan tumpahan tersebut

permukaannya ditutup dengan NaHCO3atau campuran NaOH dan Ca(OH)2

dengan perbandingan11 Selanjutnya diencerkan dengan air supaya brbentuk

bubur dan selanjutnya dibuang kebak pembuangan air limbah

2 Basa Akali dan Amonia

Tumpahan basa-basa alkali dan ammonia seperti amonia anhidrat

Ca(OH)2 dan NaOH dapat ditangani dengan mengencerkannya dengan air dan

17

dinetralkan dengan HCl 6 M Kemudian diserap dengan kain dan dibuang

3 Bahan-Bahan Kimia Oksidator

Tumpahan bahan-bahan kimia oksidator (padat maupun cair) seperti

amonium dikromat amonium perklorat asam perklorat dan sejenisnya dicampur

dengan reduktor (seperti garam hypo bisulfit ferro sulfat) dan ditambahkan

sedikit asam sulfat 3 M selanjutnya campuran tersebut dinetralkan dan dibuang

4 Bahan-Bahan Kimia Reduktor

Tumpahan bahan-bahan kimia reduktor ditutup atau dicampurkan dengan

NaHCO3 (reaksi selesai) dan dipindahkan ke suatu wadah Selanjutnya kedalam

campuran tersebut ditambahkan Ca(OCl)2 secara perlahan-lahan dan air (biarkan

reaksi selesai) Setelah reaksi selesai cmpuran diencerkan dan dinetralkan sebelum

dibuang ke perairan

Untuk pemusnahan bahan reduktor (seperti Natrium bisulfit NaNO2 SO

Na2SO2) dapat dipisahkan antara bentuk gas dan padat Untuk gas (SO2) alirkan

kedalam larutan NaOH atau larutan kalsium hipoklorit Untu k padatan

campurkan dengan NaOH (11) dan ditambahkan air hingga terbentuk slurry

Slurry yang terbentuk ditambahkan kalsium hipoklorit dan air dan dibiarkan

selama 2 jam Selanjutnya dinetralkan dan dibuang ke perairan

5 Sianida dan Nitril

Tumpahan sianida ditangani dengan menyerap tumpahan tersebut dengan

kertastissu dan diuapkan dalam lemari asam dibakar atau dipindahkan kedalam

wadah dan dibasakan dengan NaOH dan diaduk hingga terbentuk slurry

18

Kemudian ditambahkan ferro sulfat berlebih dan dibiarkan lebh kurang 1 jam dan

dibuang keperairan

Pemusnahan sianda dapat dilakukan dengan cara menambahkan

kedalamnya larutan asa dan kalsium hipoklorit berlebih dan dibiarkan 24 jam

Selanjutnya dibuang ke perairan

Untuk tumpahan nitril ditambahkan NaOH berlebih dan Ca(OCl)2 setelah

satu jam dibuang keperairan Cuci bekas wadah dengan larutan hipoklorit

Pemusnahan nitril dilakukan dengan menambahkan kadalamnya NaOH dan

alkohol Setelah 1 jam uapkan alkohol dan ditambahkan larutan basa kalsium

hipoklorit Setelah 24 jam dapat dibuang ke perairan

C Pertolongan Pertama Saat Keracunan Zat Kimia

Cara pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap korban yang

terkena bahan toksik secara garis besar adalah sebagai berikut

Bila bahan kimia terhirup maka bawa korban ke lingkungan dengan udara

bersih

Bila bahan kimia masuk mata cuci bersih dengan air mengalir terus menerus

selama 5-10 menit

Meminumkan karbon aktif untuk menurunkan konsentrasi zat kimia

dengan cara adsorpsi

Meminumkan air untuk pengenceran

Meminumkan susu untuk menetralkan dan mengadsorpsi asam atau basa kuat

dan fenol

19

Untuk memperlambat atau mengurangi pemasukan racun maka dapat

diberikan garam laksania (hanya boleh dilakukan oleh Paramedis)

(MgSO4 Na2SO4) yang akan merangsang peristaltik dari seluruh saluran

pencernaan sehingga efek osmotik akan memperlambat absorbsi air dan

membuat racun terencerkan

Jika keracunan sudah agak lama maka korban dibuat muntah untuk

mengosongkan lambung dengan pemberian larutan NaCl (garam dapur)

hangat Tetapi hal ini tidak diperbolehkan untuk korban yang masih

pingsan atau keracunan deterjen bensin BTX (Benzene Toluen

D Aspek Keamanan Pengunaan Sarana dan Alat Selama Eksperimen

Hampir semua eksperimen dengan bahan kimia dilakukan menggunakan

peralatan gelas Gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia

Gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan

visual selama reaksi berlangsung Tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini

dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan Luka terpotong atau tergores dari

pecahan peralatan gelas merupakan salah satu luka yang sangat sering terjadi di

laboratorium Peralatan tersusun dari bahan gelas dapat menyebabkan bahan

kimia yang berbahaya dan memungkinkan terjadinya kebakaran Susunan

peralatan gelas harus dilakukan dengan mengikuti petunjuk kerja yang aman

Penggunaan bagian peralatan yang tidak cocok harus dihindari seperti

penggunaan tipe gelas yang berbeda sambungan peralatan gelas yang tidak

sesuai dan lain sebagainya Susunan peralatan gelas yang kompleks harus

20

dibangun tanpa tekanan mekanik yang dapat memungkinkan gelas pecah Hal ini

dapat dilakukan pada tempat yang aman (yang terbaik adalah di lemari asam) dan

aman dari gangguan

Peralatan laboratorium biasanya disusun pada sistem terbuka pada kondisi

atmosfer supaya menjamin kompensasi tekanan dan menghindari ledakan

perkecualian reaktor autoklaf yang terbukan dari bahan logam baja dan non

korosif Pada banyak kasus peralatan yang menggunakan listrik umum digunakan

seperti pengaduk pemanas sentrifus dan lain-lain Peralatan seperti ini harus

dalam kondisi teknis yang baik dan memenuhi spesifikasi keamanan untuk

dioperasikan dengan listrik Hal ini harus diperikasa selama kisaran waktu tertentu

oleh teknisi yang ahli meliputi perbaikan kabel yang tersayat sambungan

konsluiting dan lain-lain atau menggantinya jika terjadi kerusakan

Pemeriksaan keamanan yang diperlukan untuk peralatan bersifat bergerak

juga perlu dilakukan setara dengan peralatan diam Pompa dan pengaduk biasanya

dioperasikan dengan menggunakan motor listrik Peralatan ini biasanya tidak

dapat meledak Pada eksperimen yang menggunakan bahan kimia yang sangat

mudah meledak seperi gas hidrogen atau hidrogen sulfida motor listrik dapat

diganti dengan menggunakan turbin air atau motor udara Sebelum memulai

eksperimen bagian-bagian yang umum pada setiap peralatan perlu diperiksa

unjuk kerjanya Hal ini meliputi pompa vakum sistem pendingin pengaduk dan

beberapa peralatan listrik lainnya ndash sebelum bahan kimia ditambahkan ke dalam

peralatan

21

BAB IV

PENUTUP

A Kesimpulan

Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan

penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis

laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan

SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan

pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya

berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun

demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-

laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat

penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya

Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para

penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit

maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang

dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan

kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan

apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri

Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa

diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik

bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus

diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen

22

penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan

bahan kimia dan pajanan terhadap laboran

B Saran

1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada

sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan

2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan

kimia yang ada di laboratorium

3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan

cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh

para mahasiswa dan laboran

23

DAFTAR PUSTAKA

Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)

httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-

laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei

2013

Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia

(online)

httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i

dpdf diakses pada 20 Mei 2013

Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes

Cikarang (online)

httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp

option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-

kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19

Mei 2013

HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)

httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei

2013

Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)

httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml

diakses pada 20 Mei 2013

Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)

httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-

bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013

24

Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)

httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN

20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013

25

Page 4: Makalah Final Praktikum

Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para

penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit

maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang

dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan

kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan

apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri

Diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan dapat berakibat pada para

pengguna maupun orang lain serta lingkungan di sekitarnya Ini adalah tanggung

jawab moral dalam keselamatan kerja yang memegang peranan penting dalam

pencegahan kecelakaan Selain itu disiplin setiap individu terhadap peraturan juga

memberikan andil besar dalam keselamatan kerja Kedua faktor penting tersebut

bergantung pada faktor manusianya yang ternyata merupakan sumber terbesar

kecelakaan di dalam laboratorium

B Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat di rumuskan masalah

sebagai berikut

Apa saja bahaya yang terdapat dalam laboratorium kimia

Bagaimana upaya kesehatan dan keselamatan kerja di lab kimia

C Tujuan

Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut

Untuk mengetahui bahaya yang terdapat dalam laboratorium kimia

Untuk mengetahui upaya kesehatan dan keselamatan kerja di lab kimia

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Laboratorium adalah tempat berkumpulnya berbagai jenis bahan kimia

bahkan bahan kimia yang tidak digunakan didalam proses produksi diperlukan di

laboratorium Meskipun dari sisi volume jumlah bahan kimia di laboratorium

tergolong relative sangat kecil jika dibandingkan dengan volume bahan kimia

dibagian produksi atau gudang namun tingkat bahaya yang ada dilaboratorium

tidak bisa diabaikan begitu saja Sudah banyak kejadian kecelakaan yang berasal

dari laboratorium yang kemudian menyebar ketempat lain

Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa

diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik

bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus

diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen

penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan

bahan kimia dan pajanan terhadap laboran

A Penyimpanan Bahan Kimia

Mengingat bahwa sering terjadi kebakaran ledakan atau bocornya bahan-

bahan kimia beracun dalam gudang maka dalam penyimpanan bahan-bahan

kimia selain memperhatikan ketujuh sumber-sumber kerusakan di atas juga perlu

diperhatikan faktor lain yaitu

Interaksi bahan kimia dengan wadahnya bahan kimia dapat berinteraksi

dengan wadahnya dan dapat mengakibatkan kebocoran

5

Kemungkinan interaksi antar bahan dapat menimbulkan ledakan kebakaran

atau timbulnya gas beracun

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas beberapa syarat

penyimpanan bahan secara singkat adalah sebagai berikut

1 Bahan beracun

Banyak bahan-bahan kimia yang beracun Yang paling keras dan sering

dijumpai di laboratorium sekolah antara lain sublimate (HgCl2) persenyawaan

sianida arsen gas karbon monoksida (CO) dari aliran gas Syarat penyimpanan

1048621 ruangan dingin dan berventilasi

1048621 jauh dari bahaya kebakaran

1048621 dipisahkan dari bahan-bahan yang mungkin bereaksi

1048621 kran dari saluran gas harus tetap dalam keadaan tertutup rapat jika tidak sedang

dipergunakan

1048621 disediakan alat pelindung diri pakaian kerja masker dan sarung tangan

2 Bahan korosif

Contoh bahan korosif misalnya asam-asam anhidrida asam dan alkali

Bahan ini dapat merusak wadah dan bereaksi dengan zat-zat beracun Syarat

penyimpanan

1048621 ruangan dingin dan berventilasi

1048621 wadah tertutup dan beretiket

1048621 dipisahkan dari zat-zat beracun

3 Bahan mudah terbakar

6

Banyak bahan-bahan kimia yang dapat terbakar sendiri terbakar jika kena

udara kena benda panas kena api atau jika bercampur dengan bahan kimia lain

Fosfor (P) putih fosfin (PH3) alkil logam boran (BH3) misalnya akan terbakar

sendiri jika kena udara Pipa air tabung gelas yang panas akan menyalakan

karbon disulfide (CS2) Bunga api dapat menyalakan bermacam-macam gas Dari

segi mudahnya terbakar cairan organic dapat dibagi menjadi 3 golongan

a) Cairan yang terbakar di bawah temperatur -4oC misalnya karbon disulfida

(CS2) eter (C2H5OC2H5) benzena (C5H6 aseton (CH3COCH3)

b) Cairan yang dapat terbakar pada temperatur antara -4oC - 21oC misalnya

etanol (C2H5OH) methanol (CH3OH)

c) Cairan yang dapat terbakar pada temperatur 21oC ndash 935oC misalnya kerosin

(minyak lampu) terpentin naftalena minyak baker

Syarat penyimpanan

1048621 temperatur dingin dan berventilasi

1048621 jauhkan dari sumber api atau panas terutama loncatan api listrik dan bara rokok

1048621 tersedia alat pemadam kebakaran

4 Bahan mudah meledak

Contoh bahan kimia mudah meledak antara lain ammonium nitrat nitrogliserin

TNT

Syarat penyimpanan

1048621 ruangan dingin dan berventilasi

1048621 jauhkan dari panas dan api

1048621 hindarkan dari gesekan atau tumbukan mekanis

7

Banyak reaksi eksoterm antara gas-gas dan serbuk zat-zat padat yang

dapat meledak dengan dahsyat Kecepatan reaksi zat-zat seperti ini sangat

tergantung pada komposisi dan bentuk dari campurannya Kombinasi zat-zat yang

sering meledak di laboratorium pada waktu melakukan percobaan misalnya

1048621 natrium (Na) atau kalium (K) dengan air

1048621 ammonium nitrat (NH4NO3) serbuk seng (Zn) dengan air

1048621 kalium nitrat (KNO3) dengan natrium asetat (CH3COONa)

1048621 nitrat dengan eter

1048621 peroksida dengan magnesium (Mg) seng (Zn) atau aluminium (Al)

1048621 klorat dengan asam sulfat

1048621 asam nitrat (HNO3) dengan seng (Zn) magnesium atau logam lain

1048621 halogen dengan amoniak

1048621 merkuri oksida (HgO) dengan sulfur (S)

1048621 Fosfor (P) dengan asam nitrat (HNO3) suatu nitrat atau klorat

5 Bahan Oksidator

Contoh perklorat permanganat peroksida organik

Syarat penyimpana

1048621 temperatur ruangan dingin dan berventilasi

1048621 jauhkan dari sumber api dan panas termasuk loncatan api listrik dan bara rokok

1048621 jauhkan dari bahan-bahan cairan mudah terbakar atau reduktor

6 Bahan reaktif terhadap air

Contoh natrium hidrida karbit nitrida

Syarat penyimpanan

8

1048621 temperatur ruangan dingin kering dan berventilasi

1048621 jauh dari sumber nyala api atau panas

1048621 bangunan kedap air

1048621 disediakan pemadam kebakaran tanpa air (CO2 dry powder)

7 Bahan reaktif terhadap asam

Zat-zat tersebut kebanyakan dengan asam menghasilkan gas yang mudah

terbakar atau beracun contoh natrium hidrida sianida

Syarat penyimpanan

1048621 ruangan dingin dan berventilasi

1048621 jauhkan dari sumber api panas dan asam

1048621 ruangan penyimpan perlu didesain agar tidak memungkinkan terbentuk

kantong-kantong hidrogen

1048621 disediakan alat pelindung diri seperti kacamata sarung tangan pakaian kerja

8 Gas bertekanan

Contoh gas N2 asetilen H2 dan Cl2 dalam tabung silinder Syarat

penyimpanan

1048621 disimpan dalam keadaan tegak berdiri dan terikat

1048621 ruangan dingin dan tidak terkena langsung sinar matahari

1048621 jauh dari api dan panas

1048621 jauh dari bahan korosif yang dapat merusak kran dan katub-katub

Seperti diuraikan sebelumnya ada bahan-bahan kimia yang tidak boleh

dicampur dalam penyimpananya seperti asam dengan bahan yang beracun bahan

mudah terbakar dengan oksidator Bahan-bahan demikian disebut bahan

9

incompatible dan harus disimpan secara terpisah Pada Tabel 1 disajikan bahaya

yang timbul bila suatu zat pada kolom A kontak dengan zat pada kolom B akan

menghasilkan gas beracun pada kolom C Dan pada Tabel 2 disajikan bahan-

bahan kimia incompatible bila bersentuhan (kontak) akan menghasilkan reaksi

yang hebat kebakaran atau ledakan

Tabel 1 Bahaya yang Ditimbulkan Apabila Bahan-Bahan Incompatible (kolom A) Kontak dengan zat pada kolom B

Kolom A Kolom B Bahaya yang tumbul bila kontak

SianidaHipoklorit

NitratAsam nitrat

NitritAsida

Senyawa arsenikSulfida

AsamAsam

Asam sulfatTembaga logam berat

AsamAsam

ReduktorAsam

Asam sianidaKlor atau asam hipoklorit

Nitrogen dioksidaNitrogen dioksida

Asam nitrogen oksidaHidrogen asida

ArsenHodrogen sulfida

B Sumber Kerusakan Bahan Kimia

Kerusakan bahan-bahan kimia dapat disebabkan oleh

1 Udara

Udara mengandung oksigen dan uap air Bahan-bahan kimia yang sifatnya

higroskopis harus disimpan di dalam botol yang dapat ditutup rapat Bahan-bahan

kimia semacam ini jika menyimpannya tidak benar maka akan berair bahkan

dapat berubah menjadi larutan

2 Cairan air asam basa cairan lainnya

Bahan-bahan kimia harus disimpan dalam tempat yang kering Apalagi bahan

kimia yang reaktif terhadap air Logam-logam seperti Na K dan Ca bereaksi

dengan air menghasilkan gas H2 yang langsung terbakar oleh panas reaksi yang

10

terbentuk Zat-zat lain yang bereaksi dengan air secara hebat seperti asam sulfat

pekat logam halide anhidrat oksida non logam halide harus dijauhkan dari air

atau disimpan dalam ruangan yang kering dan bebas kebocoran di waktu hujan

Kebakaran akibat zat-zat di atas tak dapat dipadamkan dengan penyiraman air

Cairan yang bersifat asam mempunyai daya merusak lebih hebat dari air Asam

yang sifatnya gas gas misalnya asam klorida lebih ganas lagi Sebab bersama

udara akan mudah berpindah dari tempat asalnya Cara yang paling baik adalah

dengan mengisolir asam itu sendiri misalnya menempatkan botol asam yang

tertutup rapat dan ditempatkan dalam lemari khusus atau di lemari asam

3 Panastemperatur

Pengaruh temperatur akan menyebabkan reaksi atau perubahan kimia terjadi dan

juga mempercepat reaksi Panas yang cukup tinggi dapat memacu terjadinya

reaksi oksidasi Keadaan temperatur yang terlalu rendah juga mempunyai akibat

yang serupa Untungnya Indonesia beriklim tropis sehingga penyebab kerusakan

akibat panas tinggi dan terlalu rendah jarang terjadi di laboratorium kita

4 Mekanik

Benturan tarikan maupun tekanan yang besar harus dihindari khususnya pada

bahan kimia yang mudah meledak seperti ammonium nitrat nitrogliserin

trinitrotoluene (TNT)

5 Sinar

Sinar terutama sinar ultra violet (UV) sangat mempengaruhi bahan-bahan kimia

Sebagai contoh larutan kalium permanganat apabila terkena sinar UV akan

mengalami reduksi sehingga akan merubah sifat larutan itu Oleh karena itu

11

untuk menyimpan larutan kalium permanganat dianjurkan menggunakan botol

yang berwarna coklat Kristal perak nitrat juga akan rusak jika terkena sinar UV

oleh sebab itu dalam penyimpanan harus dihindarkan dari pengaruh sinar UV

6 Api

Apikebakaran dapat terjadi bila tiga komponen berada bersama-sama

pada suatu saat

Gambar Segitiga Api

Ketiga komponen itu ialah

a Adanya bahan bakar (bahan yang dapat dibakar)

b Adanya panas yang cukup tinggi yang dapat mengubah bahan baker menjadi

uap yang dapat terbakar (mencapai titik bakarnya)

c Adanya oksigen (di udara di sekitar kita)

Maka pada saat yang demikian itulah oksigen yang mudah bereaksi dengan bahan

bakar yang berupa uap yang sudah mencapai titik bakarnya akan menghasilkan

api Api inilah yang selanjutnya dapat mengakibatkan kebakaran Maka untuk

menghindari terjadinya kebakaran haruslah salah satu dari komponen segitiga api

tersebut harus ditiadakan Cara termudah ialah menyimpan bahan-bahan yang

12

mudah terbakar di tempat yang dingin sehingga tidak mudah naik temperaturnya

dan tidak mudah berubah menjadi uap yang mencapai titik bakarnya

7 Sifat bahan kimia itu sendiri

Bahan-bahan kimia mempunyai sifat khasnya masing-masing Misalnya

asam sangat mudah bereaksi dengan basa Reaksi-reaksi kimia dapat berjalan dari

yang sangat lambat hingga ke yang spontan Reaksi yang spontan biasanya

menimbulkan panas yang tinggi dan api Ledakan dapat terjadi bila reaksi terjadi

pada ruang yang tertutup Contoh reaksi spontan asam sulfat pekat yang

diteteskan pada campuran kalium klorat padat dan gula pasir seketika akan terjadi

api Demikian juga kalau kristal kalium permanganate ditetesi dengan gliserin

13

BAB III

PEMBAHASAN

A Upaya Kesehatan dan Keselamatan di Laboratorium

Berikut adalah beberapa upaya untuk menjamin kesehatan dan keselamatan

kerja di Laboratorium

1 Informasi dan Komunikasi K3

Adanya dokumentasi terkait dengan data keamanan bahan kimia

(Material Safety Data Sheet) atau dalam bentuk lain yang praktis

(posterlabel dari produsen bahan kimia) Hal ini merupakan informasi

acuan untuk penanganan dan pengelolaan bahan kimia berbahaya di

laboratorium

Beberapa lab memasang sensor bahaya (alarm) di lokasi yang potensi

kebakaran dan tandasymbol tertentu pada lokasi yang berkaitan dengan

bahan kimia B3radioaktif

Adapun karakteristik bahan kimia sbb

- Bahan mudah meledak (explosive substances)

- Bahan mudah teroksidasi (oxidizing substances)

- Bahan mudah menyebabkan korosif

- Bahan mudah terbakar (flammable substances)

- Bahan yang tidak boleh dibuang ke lingkungan

- Bahan berbahaya (harmful substances)

- Bahan bersifat infeksi (infectious substances)

- Bahan bersifat korosif (corrosive substances)

14

2 Tata Aturan Umum bekerja di dalam Laboratorium

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bekerja di Laboratorium adalah

- Tidak boleh makan dan minum

- Tidak boleh tidur

- Tidak boleh merokok

- Tidak boleh memasak apalagi menggunakan peralatan laboratorium

3 Fasilitas mutlak yang ada di Laboratorium

a Safety Shower berfungsi sebagai sarana pengaliran air bagi kondisi

kritis tertentu

b Bak Cuci berfungsi sebagai sarana pencucian peralatan dan pekerja

c Lemari Asam berfungsi sebagai tempat bekerja khususnya saat proses

pencampuran bahan kimia berbahaya Adanya sirkulasi udara keluar

ruangan mutlak dibutuhkan untuk menjamin lingkungan kerja pekerja

laboratorium

d Eye washer merupakan paket khusus pengaliran air pada mata pekerja

yang terkena bahan kimia Air yang dialirkan harus memenuhi standar

air bersih

e Perlengkapan kerja terdiri dari baju bekerja (jas lab) kacamata

pengaman sepatu tertutup sarung tangan dan masker Hal ini mutlak

terutama pada saat pengujian sampel

f Exhaust fan diperlukan padaruangan tertentu seperti ruang preparasi

atau pada ruang penyimpanan bahan kimia

15

g Pemadam kebakaran Selain Alat pemadam kebakaran ringan (APAR)

yang merupakan paket media pemadam kebakaran dalam tabung

bertekanan juga perlu disediakan alat bantu pemadam kebakaran

lainnya yaitu karung goni basah pasir dan baju tahan api

h Alarm berfungsi sebagai komunikasi bahaya

i Petunjuk arah keluar ruangan laboratorium Merupakan tanda yang dapat

memberikan informasi bagi pekerja laboratorium untuk keluar dari

ruang dengan aman dan selamat apabila terjadi bahaya di laboratorium

j P3K Beberapa obat-obatan standar yang harus ada yaitu obat luka bakar

plester luka kapas antiseptic kain kassa dll

k Penyimpan Bahan Kimia

Bahan kimia memiliki karakteristik masing-masing dimana akan

berpengaruh terhadap cara penyimpanannya Adapun karakteristik

bahan kimia dikelompokkan sbb

- Bahan mudah terbakar

- Bahan mudah meledak

- Bahan oksidator

- Bahan reaktif terhadap asam

- Bahan reaktif terhadap air

- Gas bertekanan

- Bahan beracun

- Bahan korosif

16

l Penanggulangan Tanggap Darurat

Pada prinsipnya apabila terjadi suatu kecelakaan maka hal utama yang

harus dilakukan adalah tetap tenang kemudian melakukan pertolongan

pertama untuk kecelakaan tersebut Dan segera menghubungi

penanggung jawab K3

Apabila terjadi kebakaran maka lakukan tindakan pencegahan

kebakaran dan segera menghubungi penanggung jawab K3

B Penanganan dan Pemusnahan Bahan Kimia Tumpahan

Disamping metoda-metoda yang telah disebutkan diatas terdapat beberapa

jenis tumpahan bahan kimia sisa yang perlu mendapatkan perlakuan khusus

sebelum dibuang keperairan Bahkan diantaranya perlu dimusnahkan sebelum

dibuang Diantara bahan-bahan kimia tersebut antara lain

1 Tumpahan Asam-asam Anorganik

Tumpahan asam-asam anorganik seperti HCl HF HNO3 H3PO4 H2SO4

haruslah diperlakukan dengan penanganan khusus Bahan tumpahan tersebut

permukaannya ditutup dengan NaHCO3atau campuran NaOH dan Ca(OH)2

dengan perbandingan11 Selanjutnya diencerkan dengan air supaya brbentuk

bubur dan selanjutnya dibuang kebak pembuangan air limbah

2 Basa Akali dan Amonia

Tumpahan basa-basa alkali dan ammonia seperti amonia anhidrat

Ca(OH)2 dan NaOH dapat ditangani dengan mengencerkannya dengan air dan

17

dinetralkan dengan HCl 6 M Kemudian diserap dengan kain dan dibuang

3 Bahan-Bahan Kimia Oksidator

Tumpahan bahan-bahan kimia oksidator (padat maupun cair) seperti

amonium dikromat amonium perklorat asam perklorat dan sejenisnya dicampur

dengan reduktor (seperti garam hypo bisulfit ferro sulfat) dan ditambahkan

sedikit asam sulfat 3 M selanjutnya campuran tersebut dinetralkan dan dibuang

4 Bahan-Bahan Kimia Reduktor

Tumpahan bahan-bahan kimia reduktor ditutup atau dicampurkan dengan

NaHCO3 (reaksi selesai) dan dipindahkan ke suatu wadah Selanjutnya kedalam

campuran tersebut ditambahkan Ca(OCl)2 secara perlahan-lahan dan air (biarkan

reaksi selesai) Setelah reaksi selesai cmpuran diencerkan dan dinetralkan sebelum

dibuang ke perairan

Untuk pemusnahan bahan reduktor (seperti Natrium bisulfit NaNO2 SO

Na2SO2) dapat dipisahkan antara bentuk gas dan padat Untuk gas (SO2) alirkan

kedalam larutan NaOH atau larutan kalsium hipoklorit Untu k padatan

campurkan dengan NaOH (11) dan ditambahkan air hingga terbentuk slurry

Slurry yang terbentuk ditambahkan kalsium hipoklorit dan air dan dibiarkan

selama 2 jam Selanjutnya dinetralkan dan dibuang ke perairan

5 Sianida dan Nitril

Tumpahan sianida ditangani dengan menyerap tumpahan tersebut dengan

kertastissu dan diuapkan dalam lemari asam dibakar atau dipindahkan kedalam

wadah dan dibasakan dengan NaOH dan diaduk hingga terbentuk slurry

18

Kemudian ditambahkan ferro sulfat berlebih dan dibiarkan lebh kurang 1 jam dan

dibuang keperairan

Pemusnahan sianda dapat dilakukan dengan cara menambahkan

kedalamnya larutan asa dan kalsium hipoklorit berlebih dan dibiarkan 24 jam

Selanjutnya dibuang ke perairan

Untuk tumpahan nitril ditambahkan NaOH berlebih dan Ca(OCl)2 setelah

satu jam dibuang keperairan Cuci bekas wadah dengan larutan hipoklorit

Pemusnahan nitril dilakukan dengan menambahkan kadalamnya NaOH dan

alkohol Setelah 1 jam uapkan alkohol dan ditambahkan larutan basa kalsium

hipoklorit Setelah 24 jam dapat dibuang ke perairan

C Pertolongan Pertama Saat Keracunan Zat Kimia

Cara pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap korban yang

terkena bahan toksik secara garis besar adalah sebagai berikut

Bila bahan kimia terhirup maka bawa korban ke lingkungan dengan udara

bersih

Bila bahan kimia masuk mata cuci bersih dengan air mengalir terus menerus

selama 5-10 menit

Meminumkan karbon aktif untuk menurunkan konsentrasi zat kimia

dengan cara adsorpsi

Meminumkan air untuk pengenceran

Meminumkan susu untuk menetralkan dan mengadsorpsi asam atau basa kuat

dan fenol

19

Untuk memperlambat atau mengurangi pemasukan racun maka dapat

diberikan garam laksania (hanya boleh dilakukan oleh Paramedis)

(MgSO4 Na2SO4) yang akan merangsang peristaltik dari seluruh saluran

pencernaan sehingga efek osmotik akan memperlambat absorbsi air dan

membuat racun terencerkan

Jika keracunan sudah agak lama maka korban dibuat muntah untuk

mengosongkan lambung dengan pemberian larutan NaCl (garam dapur)

hangat Tetapi hal ini tidak diperbolehkan untuk korban yang masih

pingsan atau keracunan deterjen bensin BTX (Benzene Toluen

D Aspek Keamanan Pengunaan Sarana dan Alat Selama Eksperimen

Hampir semua eksperimen dengan bahan kimia dilakukan menggunakan

peralatan gelas Gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia

Gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan

visual selama reaksi berlangsung Tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini

dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan Luka terpotong atau tergores dari

pecahan peralatan gelas merupakan salah satu luka yang sangat sering terjadi di

laboratorium Peralatan tersusun dari bahan gelas dapat menyebabkan bahan

kimia yang berbahaya dan memungkinkan terjadinya kebakaran Susunan

peralatan gelas harus dilakukan dengan mengikuti petunjuk kerja yang aman

Penggunaan bagian peralatan yang tidak cocok harus dihindari seperti

penggunaan tipe gelas yang berbeda sambungan peralatan gelas yang tidak

sesuai dan lain sebagainya Susunan peralatan gelas yang kompleks harus

20

dibangun tanpa tekanan mekanik yang dapat memungkinkan gelas pecah Hal ini

dapat dilakukan pada tempat yang aman (yang terbaik adalah di lemari asam) dan

aman dari gangguan

Peralatan laboratorium biasanya disusun pada sistem terbuka pada kondisi

atmosfer supaya menjamin kompensasi tekanan dan menghindari ledakan

perkecualian reaktor autoklaf yang terbukan dari bahan logam baja dan non

korosif Pada banyak kasus peralatan yang menggunakan listrik umum digunakan

seperti pengaduk pemanas sentrifus dan lain-lain Peralatan seperti ini harus

dalam kondisi teknis yang baik dan memenuhi spesifikasi keamanan untuk

dioperasikan dengan listrik Hal ini harus diperikasa selama kisaran waktu tertentu

oleh teknisi yang ahli meliputi perbaikan kabel yang tersayat sambungan

konsluiting dan lain-lain atau menggantinya jika terjadi kerusakan

Pemeriksaan keamanan yang diperlukan untuk peralatan bersifat bergerak

juga perlu dilakukan setara dengan peralatan diam Pompa dan pengaduk biasanya

dioperasikan dengan menggunakan motor listrik Peralatan ini biasanya tidak

dapat meledak Pada eksperimen yang menggunakan bahan kimia yang sangat

mudah meledak seperi gas hidrogen atau hidrogen sulfida motor listrik dapat

diganti dengan menggunakan turbin air atau motor udara Sebelum memulai

eksperimen bagian-bagian yang umum pada setiap peralatan perlu diperiksa

unjuk kerjanya Hal ini meliputi pompa vakum sistem pendingin pengaduk dan

beberapa peralatan listrik lainnya ndash sebelum bahan kimia ditambahkan ke dalam

peralatan

21

BAB IV

PENUTUP

A Kesimpulan

Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan

penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis

laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan

SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan

pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya

berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun

demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-

laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat

penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya

Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para

penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit

maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang

dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan

kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan

apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri

Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa

diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik

bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus

diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen

22

penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan

bahan kimia dan pajanan terhadap laboran

B Saran

1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada

sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan

2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan

kimia yang ada di laboratorium

3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan

cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh

para mahasiswa dan laboran

23

DAFTAR PUSTAKA

Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)

httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-

laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei

2013

Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia

(online)

httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i

dpdf diakses pada 20 Mei 2013

Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes

Cikarang (online)

httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp

option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-

kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19

Mei 2013

HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)

httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei

2013

Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)

httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml

diakses pada 20 Mei 2013

Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)

httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-

bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013

24

Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)

httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN

20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013

25

Page 5: Makalah Final Praktikum

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Laboratorium adalah tempat berkumpulnya berbagai jenis bahan kimia

bahkan bahan kimia yang tidak digunakan didalam proses produksi diperlukan di

laboratorium Meskipun dari sisi volume jumlah bahan kimia di laboratorium

tergolong relative sangat kecil jika dibandingkan dengan volume bahan kimia

dibagian produksi atau gudang namun tingkat bahaya yang ada dilaboratorium

tidak bisa diabaikan begitu saja Sudah banyak kejadian kecelakaan yang berasal

dari laboratorium yang kemudian menyebar ketempat lain

Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa

diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik

bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus

diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen

penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan

bahan kimia dan pajanan terhadap laboran

A Penyimpanan Bahan Kimia

Mengingat bahwa sering terjadi kebakaran ledakan atau bocornya bahan-

bahan kimia beracun dalam gudang maka dalam penyimpanan bahan-bahan

kimia selain memperhatikan ketujuh sumber-sumber kerusakan di atas juga perlu

diperhatikan faktor lain yaitu

Interaksi bahan kimia dengan wadahnya bahan kimia dapat berinteraksi

dengan wadahnya dan dapat mengakibatkan kebocoran

5

Kemungkinan interaksi antar bahan dapat menimbulkan ledakan kebakaran

atau timbulnya gas beracun

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas beberapa syarat

penyimpanan bahan secara singkat adalah sebagai berikut

1 Bahan beracun

Banyak bahan-bahan kimia yang beracun Yang paling keras dan sering

dijumpai di laboratorium sekolah antara lain sublimate (HgCl2) persenyawaan

sianida arsen gas karbon monoksida (CO) dari aliran gas Syarat penyimpanan

1048621 ruangan dingin dan berventilasi

1048621 jauh dari bahaya kebakaran

1048621 dipisahkan dari bahan-bahan yang mungkin bereaksi

1048621 kran dari saluran gas harus tetap dalam keadaan tertutup rapat jika tidak sedang

dipergunakan

1048621 disediakan alat pelindung diri pakaian kerja masker dan sarung tangan

2 Bahan korosif

Contoh bahan korosif misalnya asam-asam anhidrida asam dan alkali

Bahan ini dapat merusak wadah dan bereaksi dengan zat-zat beracun Syarat

penyimpanan

1048621 ruangan dingin dan berventilasi

1048621 wadah tertutup dan beretiket

1048621 dipisahkan dari zat-zat beracun

3 Bahan mudah terbakar

6

Banyak bahan-bahan kimia yang dapat terbakar sendiri terbakar jika kena

udara kena benda panas kena api atau jika bercampur dengan bahan kimia lain

Fosfor (P) putih fosfin (PH3) alkil logam boran (BH3) misalnya akan terbakar

sendiri jika kena udara Pipa air tabung gelas yang panas akan menyalakan

karbon disulfide (CS2) Bunga api dapat menyalakan bermacam-macam gas Dari

segi mudahnya terbakar cairan organic dapat dibagi menjadi 3 golongan

a) Cairan yang terbakar di bawah temperatur -4oC misalnya karbon disulfida

(CS2) eter (C2H5OC2H5) benzena (C5H6 aseton (CH3COCH3)

b) Cairan yang dapat terbakar pada temperatur antara -4oC - 21oC misalnya

etanol (C2H5OH) methanol (CH3OH)

c) Cairan yang dapat terbakar pada temperatur 21oC ndash 935oC misalnya kerosin

(minyak lampu) terpentin naftalena minyak baker

Syarat penyimpanan

1048621 temperatur dingin dan berventilasi

1048621 jauhkan dari sumber api atau panas terutama loncatan api listrik dan bara rokok

1048621 tersedia alat pemadam kebakaran

4 Bahan mudah meledak

Contoh bahan kimia mudah meledak antara lain ammonium nitrat nitrogliserin

TNT

Syarat penyimpanan

1048621 ruangan dingin dan berventilasi

1048621 jauhkan dari panas dan api

1048621 hindarkan dari gesekan atau tumbukan mekanis

7

Banyak reaksi eksoterm antara gas-gas dan serbuk zat-zat padat yang

dapat meledak dengan dahsyat Kecepatan reaksi zat-zat seperti ini sangat

tergantung pada komposisi dan bentuk dari campurannya Kombinasi zat-zat yang

sering meledak di laboratorium pada waktu melakukan percobaan misalnya

1048621 natrium (Na) atau kalium (K) dengan air

1048621 ammonium nitrat (NH4NO3) serbuk seng (Zn) dengan air

1048621 kalium nitrat (KNO3) dengan natrium asetat (CH3COONa)

1048621 nitrat dengan eter

1048621 peroksida dengan magnesium (Mg) seng (Zn) atau aluminium (Al)

1048621 klorat dengan asam sulfat

1048621 asam nitrat (HNO3) dengan seng (Zn) magnesium atau logam lain

1048621 halogen dengan amoniak

1048621 merkuri oksida (HgO) dengan sulfur (S)

1048621 Fosfor (P) dengan asam nitrat (HNO3) suatu nitrat atau klorat

5 Bahan Oksidator

Contoh perklorat permanganat peroksida organik

Syarat penyimpana

1048621 temperatur ruangan dingin dan berventilasi

1048621 jauhkan dari sumber api dan panas termasuk loncatan api listrik dan bara rokok

1048621 jauhkan dari bahan-bahan cairan mudah terbakar atau reduktor

6 Bahan reaktif terhadap air

Contoh natrium hidrida karbit nitrida

Syarat penyimpanan

8

1048621 temperatur ruangan dingin kering dan berventilasi

1048621 jauh dari sumber nyala api atau panas

1048621 bangunan kedap air

1048621 disediakan pemadam kebakaran tanpa air (CO2 dry powder)

7 Bahan reaktif terhadap asam

Zat-zat tersebut kebanyakan dengan asam menghasilkan gas yang mudah

terbakar atau beracun contoh natrium hidrida sianida

Syarat penyimpanan

1048621 ruangan dingin dan berventilasi

1048621 jauhkan dari sumber api panas dan asam

1048621 ruangan penyimpan perlu didesain agar tidak memungkinkan terbentuk

kantong-kantong hidrogen

1048621 disediakan alat pelindung diri seperti kacamata sarung tangan pakaian kerja

8 Gas bertekanan

Contoh gas N2 asetilen H2 dan Cl2 dalam tabung silinder Syarat

penyimpanan

1048621 disimpan dalam keadaan tegak berdiri dan terikat

1048621 ruangan dingin dan tidak terkena langsung sinar matahari

1048621 jauh dari api dan panas

1048621 jauh dari bahan korosif yang dapat merusak kran dan katub-katub

Seperti diuraikan sebelumnya ada bahan-bahan kimia yang tidak boleh

dicampur dalam penyimpananya seperti asam dengan bahan yang beracun bahan

mudah terbakar dengan oksidator Bahan-bahan demikian disebut bahan

9

incompatible dan harus disimpan secara terpisah Pada Tabel 1 disajikan bahaya

yang timbul bila suatu zat pada kolom A kontak dengan zat pada kolom B akan

menghasilkan gas beracun pada kolom C Dan pada Tabel 2 disajikan bahan-

bahan kimia incompatible bila bersentuhan (kontak) akan menghasilkan reaksi

yang hebat kebakaran atau ledakan

Tabel 1 Bahaya yang Ditimbulkan Apabila Bahan-Bahan Incompatible (kolom A) Kontak dengan zat pada kolom B

Kolom A Kolom B Bahaya yang tumbul bila kontak

SianidaHipoklorit

NitratAsam nitrat

NitritAsida

Senyawa arsenikSulfida

AsamAsam

Asam sulfatTembaga logam berat

AsamAsam

ReduktorAsam

Asam sianidaKlor atau asam hipoklorit

Nitrogen dioksidaNitrogen dioksida

Asam nitrogen oksidaHidrogen asida

ArsenHodrogen sulfida

B Sumber Kerusakan Bahan Kimia

Kerusakan bahan-bahan kimia dapat disebabkan oleh

1 Udara

Udara mengandung oksigen dan uap air Bahan-bahan kimia yang sifatnya

higroskopis harus disimpan di dalam botol yang dapat ditutup rapat Bahan-bahan

kimia semacam ini jika menyimpannya tidak benar maka akan berair bahkan

dapat berubah menjadi larutan

2 Cairan air asam basa cairan lainnya

Bahan-bahan kimia harus disimpan dalam tempat yang kering Apalagi bahan

kimia yang reaktif terhadap air Logam-logam seperti Na K dan Ca bereaksi

dengan air menghasilkan gas H2 yang langsung terbakar oleh panas reaksi yang

10

terbentuk Zat-zat lain yang bereaksi dengan air secara hebat seperti asam sulfat

pekat logam halide anhidrat oksida non logam halide harus dijauhkan dari air

atau disimpan dalam ruangan yang kering dan bebas kebocoran di waktu hujan

Kebakaran akibat zat-zat di atas tak dapat dipadamkan dengan penyiraman air

Cairan yang bersifat asam mempunyai daya merusak lebih hebat dari air Asam

yang sifatnya gas gas misalnya asam klorida lebih ganas lagi Sebab bersama

udara akan mudah berpindah dari tempat asalnya Cara yang paling baik adalah

dengan mengisolir asam itu sendiri misalnya menempatkan botol asam yang

tertutup rapat dan ditempatkan dalam lemari khusus atau di lemari asam

3 Panastemperatur

Pengaruh temperatur akan menyebabkan reaksi atau perubahan kimia terjadi dan

juga mempercepat reaksi Panas yang cukup tinggi dapat memacu terjadinya

reaksi oksidasi Keadaan temperatur yang terlalu rendah juga mempunyai akibat

yang serupa Untungnya Indonesia beriklim tropis sehingga penyebab kerusakan

akibat panas tinggi dan terlalu rendah jarang terjadi di laboratorium kita

4 Mekanik

Benturan tarikan maupun tekanan yang besar harus dihindari khususnya pada

bahan kimia yang mudah meledak seperti ammonium nitrat nitrogliserin

trinitrotoluene (TNT)

5 Sinar

Sinar terutama sinar ultra violet (UV) sangat mempengaruhi bahan-bahan kimia

Sebagai contoh larutan kalium permanganat apabila terkena sinar UV akan

mengalami reduksi sehingga akan merubah sifat larutan itu Oleh karena itu

11

untuk menyimpan larutan kalium permanganat dianjurkan menggunakan botol

yang berwarna coklat Kristal perak nitrat juga akan rusak jika terkena sinar UV

oleh sebab itu dalam penyimpanan harus dihindarkan dari pengaruh sinar UV

6 Api

Apikebakaran dapat terjadi bila tiga komponen berada bersama-sama

pada suatu saat

Gambar Segitiga Api

Ketiga komponen itu ialah

a Adanya bahan bakar (bahan yang dapat dibakar)

b Adanya panas yang cukup tinggi yang dapat mengubah bahan baker menjadi

uap yang dapat terbakar (mencapai titik bakarnya)

c Adanya oksigen (di udara di sekitar kita)

Maka pada saat yang demikian itulah oksigen yang mudah bereaksi dengan bahan

bakar yang berupa uap yang sudah mencapai titik bakarnya akan menghasilkan

api Api inilah yang selanjutnya dapat mengakibatkan kebakaran Maka untuk

menghindari terjadinya kebakaran haruslah salah satu dari komponen segitiga api

tersebut harus ditiadakan Cara termudah ialah menyimpan bahan-bahan yang

12

mudah terbakar di tempat yang dingin sehingga tidak mudah naik temperaturnya

dan tidak mudah berubah menjadi uap yang mencapai titik bakarnya

7 Sifat bahan kimia itu sendiri

Bahan-bahan kimia mempunyai sifat khasnya masing-masing Misalnya

asam sangat mudah bereaksi dengan basa Reaksi-reaksi kimia dapat berjalan dari

yang sangat lambat hingga ke yang spontan Reaksi yang spontan biasanya

menimbulkan panas yang tinggi dan api Ledakan dapat terjadi bila reaksi terjadi

pada ruang yang tertutup Contoh reaksi spontan asam sulfat pekat yang

diteteskan pada campuran kalium klorat padat dan gula pasir seketika akan terjadi

api Demikian juga kalau kristal kalium permanganate ditetesi dengan gliserin

13

BAB III

PEMBAHASAN

A Upaya Kesehatan dan Keselamatan di Laboratorium

Berikut adalah beberapa upaya untuk menjamin kesehatan dan keselamatan

kerja di Laboratorium

1 Informasi dan Komunikasi K3

Adanya dokumentasi terkait dengan data keamanan bahan kimia

(Material Safety Data Sheet) atau dalam bentuk lain yang praktis

(posterlabel dari produsen bahan kimia) Hal ini merupakan informasi

acuan untuk penanganan dan pengelolaan bahan kimia berbahaya di

laboratorium

Beberapa lab memasang sensor bahaya (alarm) di lokasi yang potensi

kebakaran dan tandasymbol tertentu pada lokasi yang berkaitan dengan

bahan kimia B3radioaktif

Adapun karakteristik bahan kimia sbb

- Bahan mudah meledak (explosive substances)

- Bahan mudah teroksidasi (oxidizing substances)

- Bahan mudah menyebabkan korosif

- Bahan mudah terbakar (flammable substances)

- Bahan yang tidak boleh dibuang ke lingkungan

- Bahan berbahaya (harmful substances)

- Bahan bersifat infeksi (infectious substances)

- Bahan bersifat korosif (corrosive substances)

14

2 Tata Aturan Umum bekerja di dalam Laboratorium

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bekerja di Laboratorium adalah

- Tidak boleh makan dan minum

- Tidak boleh tidur

- Tidak boleh merokok

- Tidak boleh memasak apalagi menggunakan peralatan laboratorium

3 Fasilitas mutlak yang ada di Laboratorium

a Safety Shower berfungsi sebagai sarana pengaliran air bagi kondisi

kritis tertentu

b Bak Cuci berfungsi sebagai sarana pencucian peralatan dan pekerja

c Lemari Asam berfungsi sebagai tempat bekerja khususnya saat proses

pencampuran bahan kimia berbahaya Adanya sirkulasi udara keluar

ruangan mutlak dibutuhkan untuk menjamin lingkungan kerja pekerja

laboratorium

d Eye washer merupakan paket khusus pengaliran air pada mata pekerja

yang terkena bahan kimia Air yang dialirkan harus memenuhi standar

air bersih

e Perlengkapan kerja terdiri dari baju bekerja (jas lab) kacamata

pengaman sepatu tertutup sarung tangan dan masker Hal ini mutlak

terutama pada saat pengujian sampel

f Exhaust fan diperlukan padaruangan tertentu seperti ruang preparasi

atau pada ruang penyimpanan bahan kimia

15

g Pemadam kebakaran Selain Alat pemadam kebakaran ringan (APAR)

yang merupakan paket media pemadam kebakaran dalam tabung

bertekanan juga perlu disediakan alat bantu pemadam kebakaran

lainnya yaitu karung goni basah pasir dan baju tahan api

h Alarm berfungsi sebagai komunikasi bahaya

i Petunjuk arah keluar ruangan laboratorium Merupakan tanda yang dapat

memberikan informasi bagi pekerja laboratorium untuk keluar dari

ruang dengan aman dan selamat apabila terjadi bahaya di laboratorium

j P3K Beberapa obat-obatan standar yang harus ada yaitu obat luka bakar

plester luka kapas antiseptic kain kassa dll

k Penyimpan Bahan Kimia

Bahan kimia memiliki karakteristik masing-masing dimana akan

berpengaruh terhadap cara penyimpanannya Adapun karakteristik

bahan kimia dikelompokkan sbb

- Bahan mudah terbakar

- Bahan mudah meledak

- Bahan oksidator

- Bahan reaktif terhadap asam

- Bahan reaktif terhadap air

- Gas bertekanan

- Bahan beracun

- Bahan korosif

16

l Penanggulangan Tanggap Darurat

Pada prinsipnya apabila terjadi suatu kecelakaan maka hal utama yang

harus dilakukan adalah tetap tenang kemudian melakukan pertolongan

pertama untuk kecelakaan tersebut Dan segera menghubungi

penanggung jawab K3

Apabila terjadi kebakaran maka lakukan tindakan pencegahan

kebakaran dan segera menghubungi penanggung jawab K3

B Penanganan dan Pemusnahan Bahan Kimia Tumpahan

Disamping metoda-metoda yang telah disebutkan diatas terdapat beberapa

jenis tumpahan bahan kimia sisa yang perlu mendapatkan perlakuan khusus

sebelum dibuang keperairan Bahkan diantaranya perlu dimusnahkan sebelum

dibuang Diantara bahan-bahan kimia tersebut antara lain

1 Tumpahan Asam-asam Anorganik

Tumpahan asam-asam anorganik seperti HCl HF HNO3 H3PO4 H2SO4

haruslah diperlakukan dengan penanganan khusus Bahan tumpahan tersebut

permukaannya ditutup dengan NaHCO3atau campuran NaOH dan Ca(OH)2

dengan perbandingan11 Selanjutnya diencerkan dengan air supaya brbentuk

bubur dan selanjutnya dibuang kebak pembuangan air limbah

2 Basa Akali dan Amonia

Tumpahan basa-basa alkali dan ammonia seperti amonia anhidrat

Ca(OH)2 dan NaOH dapat ditangani dengan mengencerkannya dengan air dan

17

dinetralkan dengan HCl 6 M Kemudian diserap dengan kain dan dibuang

3 Bahan-Bahan Kimia Oksidator

Tumpahan bahan-bahan kimia oksidator (padat maupun cair) seperti

amonium dikromat amonium perklorat asam perklorat dan sejenisnya dicampur

dengan reduktor (seperti garam hypo bisulfit ferro sulfat) dan ditambahkan

sedikit asam sulfat 3 M selanjutnya campuran tersebut dinetralkan dan dibuang

4 Bahan-Bahan Kimia Reduktor

Tumpahan bahan-bahan kimia reduktor ditutup atau dicampurkan dengan

NaHCO3 (reaksi selesai) dan dipindahkan ke suatu wadah Selanjutnya kedalam

campuran tersebut ditambahkan Ca(OCl)2 secara perlahan-lahan dan air (biarkan

reaksi selesai) Setelah reaksi selesai cmpuran diencerkan dan dinetralkan sebelum

dibuang ke perairan

Untuk pemusnahan bahan reduktor (seperti Natrium bisulfit NaNO2 SO

Na2SO2) dapat dipisahkan antara bentuk gas dan padat Untuk gas (SO2) alirkan

kedalam larutan NaOH atau larutan kalsium hipoklorit Untu k padatan

campurkan dengan NaOH (11) dan ditambahkan air hingga terbentuk slurry

Slurry yang terbentuk ditambahkan kalsium hipoklorit dan air dan dibiarkan

selama 2 jam Selanjutnya dinetralkan dan dibuang ke perairan

5 Sianida dan Nitril

Tumpahan sianida ditangani dengan menyerap tumpahan tersebut dengan

kertastissu dan diuapkan dalam lemari asam dibakar atau dipindahkan kedalam

wadah dan dibasakan dengan NaOH dan diaduk hingga terbentuk slurry

18

Kemudian ditambahkan ferro sulfat berlebih dan dibiarkan lebh kurang 1 jam dan

dibuang keperairan

Pemusnahan sianda dapat dilakukan dengan cara menambahkan

kedalamnya larutan asa dan kalsium hipoklorit berlebih dan dibiarkan 24 jam

Selanjutnya dibuang ke perairan

Untuk tumpahan nitril ditambahkan NaOH berlebih dan Ca(OCl)2 setelah

satu jam dibuang keperairan Cuci bekas wadah dengan larutan hipoklorit

Pemusnahan nitril dilakukan dengan menambahkan kadalamnya NaOH dan

alkohol Setelah 1 jam uapkan alkohol dan ditambahkan larutan basa kalsium

hipoklorit Setelah 24 jam dapat dibuang ke perairan

C Pertolongan Pertama Saat Keracunan Zat Kimia

Cara pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap korban yang

terkena bahan toksik secara garis besar adalah sebagai berikut

Bila bahan kimia terhirup maka bawa korban ke lingkungan dengan udara

bersih

Bila bahan kimia masuk mata cuci bersih dengan air mengalir terus menerus

selama 5-10 menit

Meminumkan karbon aktif untuk menurunkan konsentrasi zat kimia

dengan cara adsorpsi

Meminumkan air untuk pengenceran

Meminumkan susu untuk menetralkan dan mengadsorpsi asam atau basa kuat

dan fenol

19

Untuk memperlambat atau mengurangi pemasukan racun maka dapat

diberikan garam laksania (hanya boleh dilakukan oleh Paramedis)

(MgSO4 Na2SO4) yang akan merangsang peristaltik dari seluruh saluran

pencernaan sehingga efek osmotik akan memperlambat absorbsi air dan

membuat racun terencerkan

Jika keracunan sudah agak lama maka korban dibuat muntah untuk

mengosongkan lambung dengan pemberian larutan NaCl (garam dapur)

hangat Tetapi hal ini tidak diperbolehkan untuk korban yang masih

pingsan atau keracunan deterjen bensin BTX (Benzene Toluen

D Aspek Keamanan Pengunaan Sarana dan Alat Selama Eksperimen

Hampir semua eksperimen dengan bahan kimia dilakukan menggunakan

peralatan gelas Gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia

Gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan

visual selama reaksi berlangsung Tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini

dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan Luka terpotong atau tergores dari

pecahan peralatan gelas merupakan salah satu luka yang sangat sering terjadi di

laboratorium Peralatan tersusun dari bahan gelas dapat menyebabkan bahan

kimia yang berbahaya dan memungkinkan terjadinya kebakaran Susunan

peralatan gelas harus dilakukan dengan mengikuti petunjuk kerja yang aman

Penggunaan bagian peralatan yang tidak cocok harus dihindari seperti

penggunaan tipe gelas yang berbeda sambungan peralatan gelas yang tidak

sesuai dan lain sebagainya Susunan peralatan gelas yang kompleks harus

20

dibangun tanpa tekanan mekanik yang dapat memungkinkan gelas pecah Hal ini

dapat dilakukan pada tempat yang aman (yang terbaik adalah di lemari asam) dan

aman dari gangguan

Peralatan laboratorium biasanya disusun pada sistem terbuka pada kondisi

atmosfer supaya menjamin kompensasi tekanan dan menghindari ledakan

perkecualian reaktor autoklaf yang terbukan dari bahan logam baja dan non

korosif Pada banyak kasus peralatan yang menggunakan listrik umum digunakan

seperti pengaduk pemanas sentrifus dan lain-lain Peralatan seperti ini harus

dalam kondisi teknis yang baik dan memenuhi spesifikasi keamanan untuk

dioperasikan dengan listrik Hal ini harus diperikasa selama kisaran waktu tertentu

oleh teknisi yang ahli meliputi perbaikan kabel yang tersayat sambungan

konsluiting dan lain-lain atau menggantinya jika terjadi kerusakan

Pemeriksaan keamanan yang diperlukan untuk peralatan bersifat bergerak

juga perlu dilakukan setara dengan peralatan diam Pompa dan pengaduk biasanya

dioperasikan dengan menggunakan motor listrik Peralatan ini biasanya tidak

dapat meledak Pada eksperimen yang menggunakan bahan kimia yang sangat

mudah meledak seperi gas hidrogen atau hidrogen sulfida motor listrik dapat

diganti dengan menggunakan turbin air atau motor udara Sebelum memulai

eksperimen bagian-bagian yang umum pada setiap peralatan perlu diperiksa

unjuk kerjanya Hal ini meliputi pompa vakum sistem pendingin pengaduk dan

beberapa peralatan listrik lainnya ndash sebelum bahan kimia ditambahkan ke dalam

peralatan

21

BAB IV

PENUTUP

A Kesimpulan

Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan

penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis

laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan

SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan

pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya

berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun

demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-

laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat

penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya

Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para

penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit

maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang

dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan

kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan

apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri

Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa

diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik

bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus

diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen

22

penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan

bahan kimia dan pajanan terhadap laboran

B Saran

1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada

sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan

2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan

kimia yang ada di laboratorium

3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan

cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh

para mahasiswa dan laboran

23

DAFTAR PUSTAKA

Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)

httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-

laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei

2013

Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia

(online)

httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i

dpdf diakses pada 20 Mei 2013

Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes

Cikarang (online)

httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp

option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-

kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19

Mei 2013

HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)

httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei

2013

Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)

httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml

diakses pada 20 Mei 2013

Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)

httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-

bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013

24

Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)

httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN

20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013

25

Page 6: Makalah Final Praktikum

Kemungkinan interaksi antar bahan dapat menimbulkan ledakan kebakaran

atau timbulnya gas beracun

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas beberapa syarat

penyimpanan bahan secara singkat adalah sebagai berikut

1 Bahan beracun

Banyak bahan-bahan kimia yang beracun Yang paling keras dan sering

dijumpai di laboratorium sekolah antara lain sublimate (HgCl2) persenyawaan

sianida arsen gas karbon monoksida (CO) dari aliran gas Syarat penyimpanan

1048621 ruangan dingin dan berventilasi

1048621 jauh dari bahaya kebakaran

1048621 dipisahkan dari bahan-bahan yang mungkin bereaksi

1048621 kran dari saluran gas harus tetap dalam keadaan tertutup rapat jika tidak sedang

dipergunakan

1048621 disediakan alat pelindung diri pakaian kerja masker dan sarung tangan

2 Bahan korosif

Contoh bahan korosif misalnya asam-asam anhidrida asam dan alkali

Bahan ini dapat merusak wadah dan bereaksi dengan zat-zat beracun Syarat

penyimpanan

1048621 ruangan dingin dan berventilasi

1048621 wadah tertutup dan beretiket

1048621 dipisahkan dari zat-zat beracun

3 Bahan mudah terbakar

6

Banyak bahan-bahan kimia yang dapat terbakar sendiri terbakar jika kena

udara kena benda panas kena api atau jika bercampur dengan bahan kimia lain

Fosfor (P) putih fosfin (PH3) alkil logam boran (BH3) misalnya akan terbakar

sendiri jika kena udara Pipa air tabung gelas yang panas akan menyalakan

karbon disulfide (CS2) Bunga api dapat menyalakan bermacam-macam gas Dari

segi mudahnya terbakar cairan organic dapat dibagi menjadi 3 golongan

a) Cairan yang terbakar di bawah temperatur -4oC misalnya karbon disulfida

(CS2) eter (C2H5OC2H5) benzena (C5H6 aseton (CH3COCH3)

b) Cairan yang dapat terbakar pada temperatur antara -4oC - 21oC misalnya

etanol (C2H5OH) methanol (CH3OH)

c) Cairan yang dapat terbakar pada temperatur 21oC ndash 935oC misalnya kerosin

(minyak lampu) terpentin naftalena minyak baker

Syarat penyimpanan

1048621 temperatur dingin dan berventilasi

1048621 jauhkan dari sumber api atau panas terutama loncatan api listrik dan bara rokok

1048621 tersedia alat pemadam kebakaran

4 Bahan mudah meledak

Contoh bahan kimia mudah meledak antara lain ammonium nitrat nitrogliserin

TNT

Syarat penyimpanan

1048621 ruangan dingin dan berventilasi

1048621 jauhkan dari panas dan api

1048621 hindarkan dari gesekan atau tumbukan mekanis

7

Banyak reaksi eksoterm antara gas-gas dan serbuk zat-zat padat yang

dapat meledak dengan dahsyat Kecepatan reaksi zat-zat seperti ini sangat

tergantung pada komposisi dan bentuk dari campurannya Kombinasi zat-zat yang

sering meledak di laboratorium pada waktu melakukan percobaan misalnya

1048621 natrium (Na) atau kalium (K) dengan air

1048621 ammonium nitrat (NH4NO3) serbuk seng (Zn) dengan air

1048621 kalium nitrat (KNO3) dengan natrium asetat (CH3COONa)

1048621 nitrat dengan eter

1048621 peroksida dengan magnesium (Mg) seng (Zn) atau aluminium (Al)

1048621 klorat dengan asam sulfat

1048621 asam nitrat (HNO3) dengan seng (Zn) magnesium atau logam lain

1048621 halogen dengan amoniak

1048621 merkuri oksida (HgO) dengan sulfur (S)

1048621 Fosfor (P) dengan asam nitrat (HNO3) suatu nitrat atau klorat

5 Bahan Oksidator

Contoh perklorat permanganat peroksida organik

Syarat penyimpana

1048621 temperatur ruangan dingin dan berventilasi

1048621 jauhkan dari sumber api dan panas termasuk loncatan api listrik dan bara rokok

1048621 jauhkan dari bahan-bahan cairan mudah terbakar atau reduktor

6 Bahan reaktif terhadap air

Contoh natrium hidrida karbit nitrida

Syarat penyimpanan

8

1048621 temperatur ruangan dingin kering dan berventilasi

1048621 jauh dari sumber nyala api atau panas

1048621 bangunan kedap air

1048621 disediakan pemadam kebakaran tanpa air (CO2 dry powder)

7 Bahan reaktif terhadap asam

Zat-zat tersebut kebanyakan dengan asam menghasilkan gas yang mudah

terbakar atau beracun contoh natrium hidrida sianida

Syarat penyimpanan

1048621 ruangan dingin dan berventilasi

1048621 jauhkan dari sumber api panas dan asam

1048621 ruangan penyimpan perlu didesain agar tidak memungkinkan terbentuk

kantong-kantong hidrogen

1048621 disediakan alat pelindung diri seperti kacamata sarung tangan pakaian kerja

8 Gas bertekanan

Contoh gas N2 asetilen H2 dan Cl2 dalam tabung silinder Syarat

penyimpanan

1048621 disimpan dalam keadaan tegak berdiri dan terikat

1048621 ruangan dingin dan tidak terkena langsung sinar matahari

1048621 jauh dari api dan panas

1048621 jauh dari bahan korosif yang dapat merusak kran dan katub-katub

Seperti diuraikan sebelumnya ada bahan-bahan kimia yang tidak boleh

dicampur dalam penyimpananya seperti asam dengan bahan yang beracun bahan

mudah terbakar dengan oksidator Bahan-bahan demikian disebut bahan

9

incompatible dan harus disimpan secara terpisah Pada Tabel 1 disajikan bahaya

yang timbul bila suatu zat pada kolom A kontak dengan zat pada kolom B akan

menghasilkan gas beracun pada kolom C Dan pada Tabel 2 disajikan bahan-

bahan kimia incompatible bila bersentuhan (kontak) akan menghasilkan reaksi

yang hebat kebakaran atau ledakan

Tabel 1 Bahaya yang Ditimbulkan Apabila Bahan-Bahan Incompatible (kolom A) Kontak dengan zat pada kolom B

Kolom A Kolom B Bahaya yang tumbul bila kontak

SianidaHipoklorit

NitratAsam nitrat

NitritAsida

Senyawa arsenikSulfida

AsamAsam

Asam sulfatTembaga logam berat

AsamAsam

ReduktorAsam

Asam sianidaKlor atau asam hipoklorit

Nitrogen dioksidaNitrogen dioksida

Asam nitrogen oksidaHidrogen asida

ArsenHodrogen sulfida

B Sumber Kerusakan Bahan Kimia

Kerusakan bahan-bahan kimia dapat disebabkan oleh

1 Udara

Udara mengandung oksigen dan uap air Bahan-bahan kimia yang sifatnya

higroskopis harus disimpan di dalam botol yang dapat ditutup rapat Bahan-bahan

kimia semacam ini jika menyimpannya tidak benar maka akan berair bahkan

dapat berubah menjadi larutan

2 Cairan air asam basa cairan lainnya

Bahan-bahan kimia harus disimpan dalam tempat yang kering Apalagi bahan

kimia yang reaktif terhadap air Logam-logam seperti Na K dan Ca bereaksi

dengan air menghasilkan gas H2 yang langsung terbakar oleh panas reaksi yang

10

terbentuk Zat-zat lain yang bereaksi dengan air secara hebat seperti asam sulfat

pekat logam halide anhidrat oksida non logam halide harus dijauhkan dari air

atau disimpan dalam ruangan yang kering dan bebas kebocoran di waktu hujan

Kebakaran akibat zat-zat di atas tak dapat dipadamkan dengan penyiraman air

Cairan yang bersifat asam mempunyai daya merusak lebih hebat dari air Asam

yang sifatnya gas gas misalnya asam klorida lebih ganas lagi Sebab bersama

udara akan mudah berpindah dari tempat asalnya Cara yang paling baik adalah

dengan mengisolir asam itu sendiri misalnya menempatkan botol asam yang

tertutup rapat dan ditempatkan dalam lemari khusus atau di lemari asam

3 Panastemperatur

Pengaruh temperatur akan menyebabkan reaksi atau perubahan kimia terjadi dan

juga mempercepat reaksi Panas yang cukup tinggi dapat memacu terjadinya

reaksi oksidasi Keadaan temperatur yang terlalu rendah juga mempunyai akibat

yang serupa Untungnya Indonesia beriklim tropis sehingga penyebab kerusakan

akibat panas tinggi dan terlalu rendah jarang terjadi di laboratorium kita

4 Mekanik

Benturan tarikan maupun tekanan yang besar harus dihindari khususnya pada

bahan kimia yang mudah meledak seperti ammonium nitrat nitrogliserin

trinitrotoluene (TNT)

5 Sinar

Sinar terutama sinar ultra violet (UV) sangat mempengaruhi bahan-bahan kimia

Sebagai contoh larutan kalium permanganat apabila terkena sinar UV akan

mengalami reduksi sehingga akan merubah sifat larutan itu Oleh karena itu

11

untuk menyimpan larutan kalium permanganat dianjurkan menggunakan botol

yang berwarna coklat Kristal perak nitrat juga akan rusak jika terkena sinar UV

oleh sebab itu dalam penyimpanan harus dihindarkan dari pengaruh sinar UV

6 Api

Apikebakaran dapat terjadi bila tiga komponen berada bersama-sama

pada suatu saat

Gambar Segitiga Api

Ketiga komponen itu ialah

a Adanya bahan bakar (bahan yang dapat dibakar)

b Adanya panas yang cukup tinggi yang dapat mengubah bahan baker menjadi

uap yang dapat terbakar (mencapai titik bakarnya)

c Adanya oksigen (di udara di sekitar kita)

Maka pada saat yang demikian itulah oksigen yang mudah bereaksi dengan bahan

bakar yang berupa uap yang sudah mencapai titik bakarnya akan menghasilkan

api Api inilah yang selanjutnya dapat mengakibatkan kebakaran Maka untuk

menghindari terjadinya kebakaran haruslah salah satu dari komponen segitiga api

tersebut harus ditiadakan Cara termudah ialah menyimpan bahan-bahan yang

12

mudah terbakar di tempat yang dingin sehingga tidak mudah naik temperaturnya

dan tidak mudah berubah menjadi uap yang mencapai titik bakarnya

7 Sifat bahan kimia itu sendiri

Bahan-bahan kimia mempunyai sifat khasnya masing-masing Misalnya

asam sangat mudah bereaksi dengan basa Reaksi-reaksi kimia dapat berjalan dari

yang sangat lambat hingga ke yang spontan Reaksi yang spontan biasanya

menimbulkan panas yang tinggi dan api Ledakan dapat terjadi bila reaksi terjadi

pada ruang yang tertutup Contoh reaksi spontan asam sulfat pekat yang

diteteskan pada campuran kalium klorat padat dan gula pasir seketika akan terjadi

api Demikian juga kalau kristal kalium permanganate ditetesi dengan gliserin

13

BAB III

PEMBAHASAN

A Upaya Kesehatan dan Keselamatan di Laboratorium

Berikut adalah beberapa upaya untuk menjamin kesehatan dan keselamatan

kerja di Laboratorium

1 Informasi dan Komunikasi K3

Adanya dokumentasi terkait dengan data keamanan bahan kimia

(Material Safety Data Sheet) atau dalam bentuk lain yang praktis

(posterlabel dari produsen bahan kimia) Hal ini merupakan informasi

acuan untuk penanganan dan pengelolaan bahan kimia berbahaya di

laboratorium

Beberapa lab memasang sensor bahaya (alarm) di lokasi yang potensi

kebakaran dan tandasymbol tertentu pada lokasi yang berkaitan dengan

bahan kimia B3radioaktif

Adapun karakteristik bahan kimia sbb

- Bahan mudah meledak (explosive substances)

- Bahan mudah teroksidasi (oxidizing substances)

- Bahan mudah menyebabkan korosif

- Bahan mudah terbakar (flammable substances)

- Bahan yang tidak boleh dibuang ke lingkungan

- Bahan berbahaya (harmful substances)

- Bahan bersifat infeksi (infectious substances)

- Bahan bersifat korosif (corrosive substances)

14

2 Tata Aturan Umum bekerja di dalam Laboratorium

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bekerja di Laboratorium adalah

- Tidak boleh makan dan minum

- Tidak boleh tidur

- Tidak boleh merokok

- Tidak boleh memasak apalagi menggunakan peralatan laboratorium

3 Fasilitas mutlak yang ada di Laboratorium

a Safety Shower berfungsi sebagai sarana pengaliran air bagi kondisi

kritis tertentu

b Bak Cuci berfungsi sebagai sarana pencucian peralatan dan pekerja

c Lemari Asam berfungsi sebagai tempat bekerja khususnya saat proses

pencampuran bahan kimia berbahaya Adanya sirkulasi udara keluar

ruangan mutlak dibutuhkan untuk menjamin lingkungan kerja pekerja

laboratorium

d Eye washer merupakan paket khusus pengaliran air pada mata pekerja

yang terkena bahan kimia Air yang dialirkan harus memenuhi standar

air bersih

e Perlengkapan kerja terdiri dari baju bekerja (jas lab) kacamata

pengaman sepatu tertutup sarung tangan dan masker Hal ini mutlak

terutama pada saat pengujian sampel

f Exhaust fan diperlukan padaruangan tertentu seperti ruang preparasi

atau pada ruang penyimpanan bahan kimia

15

g Pemadam kebakaran Selain Alat pemadam kebakaran ringan (APAR)

yang merupakan paket media pemadam kebakaran dalam tabung

bertekanan juga perlu disediakan alat bantu pemadam kebakaran

lainnya yaitu karung goni basah pasir dan baju tahan api

h Alarm berfungsi sebagai komunikasi bahaya

i Petunjuk arah keluar ruangan laboratorium Merupakan tanda yang dapat

memberikan informasi bagi pekerja laboratorium untuk keluar dari

ruang dengan aman dan selamat apabila terjadi bahaya di laboratorium

j P3K Beberapa obat-obatan standar yang harus ada yaitu obat luka bakar

plester luka kapas antiseptic kain kassa dll

k Penyimpan Bahan Kimia

Bahan kimia memiliki karakteristik masing-masing dimana akan

berpengaruh terhadap cara penyimpanannya Adapun karakteristik

bahan kimia dikelompokkan sbb

- Bahan mudah terbakar

- Bahan mudah meledak

- Bahan oksidator

- Bahan reaktif terhadap asam

- Bahan reaktif terhadap air

- Gas bertekanan

- Bahan beracun

- Bahan korosif

16

l Penanggulangan Tanggap Darurat

Pada prinsipnya apabila terjadi suatu kecelakaan maka hal utama yang

harus dilakukan adalah tetap tenang kemudian melakukan pertolongan

pertama untuk kecelakaan tersebut Dan segera menghubungi

penanggung jawab K3

Apabila terjadi kebakaran maka lakukan tindakan pencegahan

kebakaran dan segera menghubungi penanggung jawab K3

B Penanganan dan Pemusnahan Bahan Kimia Tumpahan

Disamping metoda-metoda yang telah disebutkan diatas terdapat beberapa

jenis tumpahan bahan kimia sisa yang perlu mendapatkan perlakuan khusus

sebelum dibuang keperairan Bahkan diantaranya perlu dimusnahkan sebelum

dibuang Diantara bahan-bahan kimia tersebut antara lain

1 Tumpahan Asam-asam Anorganik

Tumpahan asam-asam anorganik seperti HCl HF HNO3 H3PO4 H2SO4

haruslah diperlakukan dengan penanganan khusus Bahan tumpahan tersebut

permukaannya ditutup dengan NaHCO3atau campuran NaOH dan Ca(OH)2

dengan perbandingan11 Selanjutnya diencerkan dengan air supaya brbentuk

bubur dan selanjutnya dibuang kebak pembuangan air limbah

2 Basa Akali dan Amonia

Tumpahan basa-basa alkali dan ammonia seperti amonia anhidrat

Ca(OH)2 dan NaOH dapat ditangani dengan mengencerkannya dengan air dan

17

dinetralkan dengan HCl 6 M Kemudian diserap dengan kain dan dibuang

3 Bahan-Bahan Kimia Oksidator

Tumpahan bahan-bahan kimia oksidator (padat maupun cair) seperti

amonium dikromat amonium perklorat asam perklorat dan sejenisnya dicampur

dengan reduktor (seperti garam hypo bisulfit ferro sulfat) dan ditambahkan

sedikit asam sulfat 3 M selanjutnya campuran tersebut dinetralkan dan dibuang

4 Bahan-Bahan Kimia Reduktor

Tumpahan bahan-bahan kimia reduktor ditutup atau dicampurkan dengan

NaHCO3 (reaksi selesai) dan dipindahkan ke suatu wadah Selanjutnya kedalam

campuran tersebut ditambahkan Ca(OCl)2 secara perlahan-lahan dan air (biarkan

reaksi selesai) Setelah reaksi selesai cmpuran diencerkan dan dinetralkan sebelum

dibuang ke perairan

Untuk pemusnahan bahan reduktor (seperti Natrium bisulfit NaNO2 SO

Na2SO2) dapat dipisahkan antara bentuk gas dan padat Untuk gas (SO2) alirkan

kedalam larutan NaOH atau larutan kalsium hipoklorit Untu k padatan

campurkan dengan NaOH (11) dan ditambahkan air hingga terbentuk slurry

Slurry yang terbentuk ditambahkan kalsium hipoklorit dan air dan dibiarkan

selama 2 jam Selanjutnya dinetralkan dan dibuang ke perairan

5 Sianida dan Nitril

Tumpahan sianida ditangani dengan menyerap tumpahan tersebut dengan

kertastissu dan diuapkan dalam lemari asam dibakar atau dipindahkan kedalam

wadah dan dibasakan dengan NaOH dan diaduk hingga terbentuk slurry

18

Kemudian ditambahkan ferro sulfat berlebih dan dibiarkan lebh kurang 1 jam dan

dibuang keperairan

Pemusnahan sianda dapat dilakukan dengan cara menambahkan

kedalamnya larutan asa dan kalsium hipoklorit berlebih dan dibiarkan 24 jam

Selanjutnya dibuang ke perairan

Untuk tumpahan nitril ditambahkan NaOH berlebih dan Ca(OCl)2 setelah

satu jam dibuang keperairan Cuci bekas wadah dengan larutan hipoklorit

Pemusnahan nitril dilakukan dengan menambahkan kadalamnya NaOH dan

alkohol Setelah 1 jam uapkan alkohol dan ditambahkan larutan basa kalsium

hipoklorit Setelah 24 jam dapat dibuang ke perairan

C Pertolongan Pertama Saat Keracunan Zat Kimia

Cara pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap korban yang

terkena bahan toksik secara garis besar adalah sebagai berikut

Bila bahan kimia terhirup maka bawa korban ke lingkungan dengan udara

bersih

Bila bahan kimia masuk mata cuci bersih dengan air mengalir terus menerus

selama 5-10 menit

Meminumkan karbon aktif untuk menurunkan konsentrasi zat kimia

dengan cara adsorpsi

Meminumkan air untuk pengenceran

Meminumkan susu untuk menetralkan dan mengadsorpsi asam atau basa kuat

dan fenol

19

Untuk memperlambat atau mengurangi pemasukan racun maka dapat

diberikan garam laksania (hanya boleh dilakukan oleh Paramedis)

(MgSO4 Na2SO4) yang akan merangsang peristaltik dari seluruh saluran

pencernaan sehingga efek osmotik akan memperlambat absorbsi air dan

membuat racun terencerkan

Jika keracunan sudah agak lama maka korban dibuat muntah untuk

mengosongkan lambung dengan pemberian larutan NaCl (garam dapur)

hangat Tetapi hal ini tidak diperbolehkan untuk korban yang masih

pingsan atau keracunan deterjen bensin BTX (Benzene Toluen

D Aspek Keamanan Pengunaan Sarana dan Alat Selama Eksperimen

Hampir semua eksperimen dengan bahan kimia dilakukan menggunakan

peralatan gelas Gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia

Gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan

visual selama reaksi berlangsung Tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini

dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan Luka terpotong atau tergores dari

pecahan peralatan gelas merupakan salah satu luka yang sangat sering terjadi di

laboratorium Peralatan tersusun dari bahan gelas dapat menyebabkan bahan

kimia yang berbahaya dan memungkinkan terjadinya kebakaran Susunan

peralatan gelas harus dilakukan dengan mengikuti petunjuk kerja yang aman

Penggunaan bagian peralatan yang tidak cocok harus dihindari seperti

penggunaan tipe gelas yang berbeda sambungan peralatan gelas yang tidak

sesuai dan lain sebagainya Susunan peralatan gelas yang kompleks harus

20

dibangun tanpa tekanan mekanik yang dapat memungkinkan gelas pecah Hal ini

dapat dilakukan pada tempat yang aman (yang terbaik adalah di lemari asam) dan

aman dari gangguan

Peralatan laboratorium biasanya disusun pada sistem terbuka pada kondisi

atmosfer supaya menjamin kompensasi tekanan dan menghindari ledakan

perkecualian reaktor autoklaf yang terbukan dari bahan logam baja dan non

korosif Pada banyak kasus peralatan yang menggunakan listrik umum digunakan

seperti pengaduk pemanas sentrifus dan lain-lain Peralatan seperti ini harus

dalam kondisi teknis yang baik dan memenuhi spesifikasi keamanan untuk

dioperasikan dengan listrik Hal ini harus diperikasa selama kisaran waktu tertentu

oleh teknisi yang ahli meliputi perbaikan kabel yang tersayat sambungan

konsluiting dan lain-lain atau menggantinya jika terjadi kerusakan

Pemeriksaan keamanan yang diperlukan untuk peralatan bersifat bergerak

juga perlu dilakukan setara dengan peralatan diam Pompa dan pengaduk biasanya

dioperasikan dengan menggunakan motor listrik Peralatan ini biasanya tidak

dapat meledak Pada eksperimen yang menggunakan bahan kimia yang sangat

mudah meledak seperi gas hidrogen atau hidrogen sulfida motor listrik dapat

diganti dengan menggunakan turbin air atau motor udara Sebelum memulai

eksperimen bagian-bagian yang umum pada setiap peralatan perlu diperiksa

unjuk kerjanya Hal ini meliputi pompa vakum sistem pendingin pengaduk dan

beberapa peralatan listrik lainnya ndash sebelum bahan kimia ditambahkan ke dalam

peralatan

21

BAB IV

PENUTUP

A Kesimpulan

Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan

penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis

laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan

SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan

pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya

berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun

demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-

laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat

penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya

Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para

penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit

maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang

dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan

kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan

apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri

Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa

diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik

bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus

diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen

22

penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan

bahan kimia dan pajanan terhadap laboran

B Saran

1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada

sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan

2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan

kimia yang ada di laboratorium

3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan

cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh

para mahasiswa dan laboran

23

DAFTAR PUSTAKA

Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)

httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-

laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei

2013

Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia

(online)

httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i

dpdf diakses pada 20 Mei 2013

Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes

Cikarang (online)

httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp

option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-

kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19

Mei 2013

HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)

httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei

2013

Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)

httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml

diakses pada 20 Mei 2013

Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)

httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-

bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013

24

Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)

httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN

20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013

25

Page 7: Makalah Final Praktikum

Banyak bahan-bahan kimia yang dapat terbakar sendiri terbakar jika kena

udara kena benda panas kena api atau jika bercampur dengan bahan kimia lain

Fosfor (P) putih fosfin (PH3) alkil logam boran (BH3) misalnya akan terbakar

sendiri jika kena udara Pipa air tabung gelas yang panas akan menyalakan

karbon disulfide (CS2) Bunga api dapat menyalakan bermacam-macam gas Dari

segi mudahnya terbakar cairan organic dapat dibagi menjadi 3 golongan

a) Cairan yang terbakar di bawah temperatur -4oC misalnya karbon disulfida

(CS2) eter (C2H5OC2H5) benzena (C5H6 aseton (CH3COCH3)

b) Cairan yang dapat terbakar pada temperatur antara -4oC - 21oC misalnya

etanol (C2H5OH) methanol (CH3OH)

c) Cairan yang dapat terbakar pada temperatur 21oC ndash 935oC misalnya kerosin

(minyak lampu) terpentin naftalena minyak baker

Syarat penyimpanan

1048621 temperatur dingin dan berventilasi

1048621 jauhkan dari sumber api atau panas terutama loncatan api listrik dan bara rokok

1048621 tersedia alat pemadam kebakaran

4 Bahan mudah meledak

Contoh bahan kimia mudah meledak antara lain ammonium nitrat nitrogliserin

TNT

Syarat penyimpanan

1048621 ruangan dingin dan berventilasi

1048621 jauhkan dari panas dan api

1048621 hindarkan dari gesekan atau tumbukan mekanis

7

Banyak reaksi eksoterm antara gas-gas dan serbuk zat-zat padat yang

dapat meledak dengan dahsyat Kecepatan reaksi zat-zat seperti ini sangat

tergantung pada komposisi dan bentuk dari campurannya Kombinasi zat-zat yang

sering meledak di laboratorium pada waktu melakukan percobaan misalnya

1048621 natrium (Na) atau kalium (K) dengan air

1048621 ammonium nitrat (NH4NO3) serbuk seng (Zn) dengan air

1048621 kalium nitrat (KNO3) dengan natrium asetat (CH3COONa)

1048621 nitrat dengan eter

1048621 peroksida dengan magnesium (Mg) seng (Zn) atau aluminium (Al)

1048621 klorat dengan asam sulfat

1048621 asam nitrat (HNO3) dengan seng (Zn) magnesium atau logam lain

1048621 halogen dengan amoniak

1048621 merkuri oksida (HgO) dengan sulfur (S)

1048621 Fosfor (P) dengan asam nitrat (HNO3) suatu nitrat atau klorat

5 Bahan Oksidator

Contoh perklorat permanganat peroksida organik

Syarat penyimpana

1048621 temperatur ruangan dingin dan berventilasi

1048621 jauhkan dari sumber api dan panas termasuk loncatan api listrik dan bara rokok

1048621 jauhkan dari bahan-bahan cairan mudah terbakar atau reduktor

6 Bahan reaktif terhadap air

Contoh natrium hidrida karbit nitrida

Syarat penyimpanan

8

1048621 temperatur ruangan dingin kering dan berventilasi

1048621 jauh dari sumber nyala api atau panas

1048621 bangunan kedap air

1048621 disediakan pemadam kebakaran tanpa air (CO2 dry powder)

7 Bahan reaktif terhadap asam

Zat-zat tersebut kebanyakan dengan asam menghasilkan gas yang mudah

terbakar atau beracun contoh natrium hidrida sianida

Syarat penyimpanan

1048621 ruangan dingin dan berventilasi

1048621 jauhkan dari sumber api panas dan asam

1048621 ruangan penyimpan perlu didesain agar tidak memungkinkan terbentuk

kantong-kantong hidrogen

1048621 disediakan alat pelindung diri seperti kacamata sarung tangan pakaian kerja

8 Gas bertekanan

Contoh gas N2 asetilen H2 dan Cl2 dalam tabung silinder Syarat

penyimpanan

1048621 disimpan dalam keadaan tegak berdiri dan terikat

1048621 ruangan dingin dan tidak terkena langsung sinar matahari

1048621 jauh dari api dan panas

1048621 jauh dari bahan korosif yang dapat merusak kran dan katub-katub

Seperti diuraikan sebelumnya ada bahan-bahan kimia yang tidak boleh

dicampur dalam penyimpananya seperti asam dengan bahan yang beracun bahan

mudah terbakar dengan oksidator Bahan-bahan demikian disebut bahan

9

incompatible dan harus disimpan secara terpisah Pada Tabel 1 disajikan bahaya

yang timbul bila suatu zat pada kolom A kontak dengan zat pada kolom B akan

menghasilkan gas beracun pada kolom C Dan pada Tabel 2 disajikan bahan-

bahan kimia incompatible bila bersentuhan (kontak) akan menghasilkan reaksi

yang hebat kebakaran atau ledakan

Tabel 1 Bahaya yang Ditimbulkan Apabila Bahan-Bahan Incompatible (kolom A) Kontak dengan zat pada kolom B

Kolom A Kolom B Bahaya yang tumbul bila kontak

SianidaHipoklorit

NitratAsam nitrat

NitritAsida

Senyawa arsenikSulfida

AsamAsam

Asam sulfatTembaga logam berat

AsamAsam

ReduktorAsam

Asam sianidaKlor atau asam hipoklorit

Nitrogen dioksidaNitrogen dioksida

Asam nitrogen oksidaHidrogen asida

ArsenHodrogen sulfida

B Sumber Kerusakan Bahan Kimia

Kerusakan bahan-bahan kimia dapat disebabkan oleh

1 Udara

Udara mengandung oksigen dan uap air Bahan-bahan kimia yang sifatnya

higroskopis harus disimpan di dalam botol yang dapat ditutup rapat Bahan-bahan

kimia semacam ini jika menyimpannya tidak benar maka akan berair bahkan

dapat berubah menjadi larutan

2 Cairan air asam basa cairan lainnya

Bahan-bahan kimia harus disimpan dalam tempat yang kering Apalagi bahan

kimia yang reaktif terhadap air Logam-logam seperti Na K dan Ca bereaksi

dengan air menghasilkan gas H2 yang langsung terbakar oleh panas reaksi yang

10

terbentuk Zat-zat lain yang bereaksi dengan air secara hebat seperti asam sulfat

pekat logam halide anhidrat oksida non logam halide harus dijauhkan dari air

atau disimpan dalam ruangan yang kering dan bebas kebocoran di waktu hujan

Kebakaran akibat zat-zat di atas tak dapat dipadamkan dengan penyiraman air

Cairan yang bersifat asam mempunyai daya merusak lebih hebat dari air Asam

yang sifatnya gas gas misalnya asam klorida lebih ganas lagi Sebab bersama

udara akan mudah berpindah dari tempat asalnya Cara yang paling baik adalah

dengan mengisolir asam itu sendiri misalnya menempatkan botol asam yang

tertutup rapat dan ditempatkan dalam lemari khusus atau di lemari asam

3 Panastemperatur

Pengaruh temperatur akan menyebabkan reaksi atau perubahan kimia terjadi dan

juga mempercepat reaksi Panas yang cukup tinggi dapat memacu terjadinya

reaksi oksidasi Keadaan temperatur yang terlalu rendah juga mempunyai akibat

yang serupa Untungnya Indonesia beriklim tropis sehingga penyebab kerusakan

akibat panas tinggi dan terlalu rendah jarang terjadi di laboratorium kita

4 Mekanik

Benturan tarikan maupun tekanan yang besar harus dihindari khususnya pada

bahan kimia yang mudah meledak seperti ammonium nitrat nitrogliserin

trinitrotoluene (TNT)

5 Sinar

Sinar terutama sinar ultra violet (UV) sangat mempengaruhi bahan-bahan kimia

Sebagai contoh larutan kalium permanganat apabila terkena sinar UV akan

mengalami reduksi sehingga akan merubah sifat larutan itu Oleh karena itu

11

untuk menyimpan larutan kalium permanganat dianjurkan menggunakan botol

yang berwarna coklat Kristal perak nitrat juga akan rusak jika terkena sinar UV

oleh sebab itu dalam penyimpanan harus dihindarkan dari pengaruh sinar UV

6 Api

Apikebakaran dapat terjadi bila tiga komponen berada bersama-sama

pada suatu saat

Gambar Segitiga Api

Ketiga komponen itu ialah

a Adanya bahan bakar (bahan yang dapat dibakar)

b Adanya panas yang cukup tinggi yang dapat mengubah bahan baker menjadi

uap yang dapat terbakar (mencapai titik bakarnya)

c Adanya oksigen (di udara di sekitar kita)

Maka pada saat yang demikian itulah oksigen yang mudah bereaksi dengan bahan

bakar yang berupa uap yang sudah mencapai titik bakarnya akan menghasilkan

api Api inilah yang selanjutnya dapat mengakibatkan kebakaran Maka untuk

menghindari terjadinya kebakaran haruslah salah satu dari komponen segitiga api

tersebut harus ditiadakan Cara termudah ialah menyimpan bahan-bahan yang

12

mudah terbakar di tempat yang dingin sehingga tidak mudah naik temperaturnya

dan tidak mudah berubah menjadi uap yang mencapai titik bakarnya

7 Sifat bahan kimia itu sendiri

Bahan-bahan kimia mempunyai sifat khasnya masing-masing Misalnya

asam sangat mudah bereaksi dengan basa Reaksi-reaksi kimia dapat berjalan dari

yang sangat lambat hingga ke yang spontan Reaksi yang spontan biasanya

menimbulkan panas yang tinggi dan api Ledakan dapat terjadi bila reaksi terjadi

pada ruang yang tertutup Contoh reaksi spontan asam sulfat pekat yang

diteteskan pada campuran kalium klorat padat dan gula pasir seketika akan terjadi

api Demikian juga kalau kristal kalium permanganate ditetesi dengan gliserin

13

BAB III

PEMBAHASAN

A Upaya Kesehatan dan Keselamatan di Laboratorium

Berikut adalah beberapa upaya untuk menjamin kesehatan dan keselamatan

kerja di Laboratorium

1 Informasi dan Komunikasi K3

Adanya dokumentasi terkait dengan data keamanan bahan kimia

(Material Safety Data Sheet) atau dalam bentuk lain yang praktis

(posterlabel dari produsen bahan kimia) Hal ini merupakan informasi

acuan untuk penanganan dan pengelolaan bahan kimia berbahaya di

laboratorium

Beberapa lab memasang sensor bahaya (alarm) di lokasi yang potensi

kebakaran dan tandasymbol tertentu pada lokasi yang berkaitan dengan

bahan kimia B3radioaktif

Adapun karakteristik bahan kimia sbb

- Bahan mudah meledak (explosive substances)

- Bahan mudah teroksidasi (oxidizing substances)

- Bahan mudah menyebabkan korosif

- Bahan mudah terbakar (flammable substances)

- Bahan yang tidak boleh dibuang ke lingkungan

- Bahan berbahaya (harmful substances)

- Bahan bersifat infeksi (infectious substances)

- Bahan bersifat korosif (corrosive substances)

14

2 Tata Aturan Umum bekerja di dalam Laboratorium

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bekerja di Laboratorium adalah

- Tidak boleh makan dan minum

- Tidak boleh tidur

- Tidak boleh merokok

- Tidak boleh memasak apalagi menggunakan peralatan laboratorium

3 Fasilitas mutlak yang ada di Laboratorium

a Safety Shower berfungsi sebagai sarana pengaliran air bagi kondisi

kritis tertentu

b Bak Cuci berfungsi sebagai sarana pencucian peralatan dan pekerja

c Lemari Asam berfungsi sebagai tempat bekerja khususnya saat proses

pencampuran bahan kimia berbahaya Adanya sirkulasi udara keluar

ruangan mutlak dibutuhkan untuk menjamin lingkungan kerja pekerja

laboratorium

d Eye washer merupakan paket khusus pengaliran air pada mata pekerja

yang terkena bahan kimia Air yang dialirkan harus memenuhi standar

air bersih

e Perlengkapan kerja terdiri dari baju bekerja (jas lab) kacamata

pengaman sepatu tertutup sarung tangan dan masker Hal ini mutlak

terutama pada saat pengujian sampel

f Exhaust fan diperlukan padaruangan tertentu seperti ruang preparasi

atau pada ruang penyimpanan bahan kimia

15

g Pemadam kebakaran Selain Alat pemadam kebakaran ringan (APAR)

yang merupakan paket media pemadam kebakaran dalam tabung

bertekanan juga perlu disediakan alat bantu pemadam kebakaran

lainnya yaitu karung goni basah pasir dan baju tahan api

h Alarm berfungsi sebagai komunikasi bahaya

i Petunjuk arah keluar ruangan laboratorium Merupakan tanda yang dapat

memberikan informasi bagi pekerja laboratorium untuk keluar dari

ruang dengan aman dan selamat apabila terjadi bahaya di laboratorium

j P3K Beberapa obat-obatan standar yang harus ada yaitu obat luka bakar

plester luka kapas antiseptic kain kassa dll

k Penyimpan Bahan Kimia

Bahan kimia memiliki karakteristik masing-masing dimana akan

berpengaruh terhadap cara penyimpanannya Adapun karakteristik

bahan kimia dikelompokkan sbb

- Bahan mudah terbakar

- Bahan mudah meledak

- Bahan oksidator

- Bahan reaktif terhadap asam

- Bahan reaktif terhadap air

- Gas bertekanan

- Bahan beracun

- Bahan korosif

16

l Penanggulangan Tanggap Darurat

Pada prinsipnya apabila terjadi suatu kecelakaan maka hal utama yang

harus dilakukan adalah tetap tenang kemudian melakukan pertolongan

pertama untuk kecelakaan tersebut Dan segera menghubungi

penanggung jawab K3

Apabila terjadi kebakaran maka lakukan tindakan pencegahan

kebakaran dan segera menghubungi penanggung jawab K3

B Penanganan dan Pemusnahan Bahan Kimia Tumpahan

Disamping metoda-metoda yang telah disebutkan diatas terdapat beberapa

jenis tumpahan bahan kimia sisa yang perlu mendapatkan perlakuan khusus

sebelum dibuang keperairan Bahkan diantaranya perlu dimusnahkan sebelum

dibuang Diantara bahan-bahan kimia tersebut antara lain

1 Tumpahan Asam-asam Anorganik

Tumpahan asam-asam anorganik seperti HCl HF HNO3 H3PO4 H2SO4

haruslah diperlakukan dengan penanganan khusus Bahan tumpahan tersebut

permukaannya ditutup dengan NaHCO3atau campuran NaOH dan Ca(OH)2

dengan perbandingan11 Selanjutnya diencerkan dengan air supaya brbentuk

bubur dan selanjutnya dibuang kebak pembuangan air limbah

2 Basa Akali dan Amonia

Tumpahan basa-basa alkali dan ammonia seperti amonia anhidrat

Ca(OH)2 dan NaOH dapat ditangani dengan mengencerkannya dengan air dan

17

dinetralkan dengan HCl 6 M Kemudian diserap dengan kain dan dibuang

3 Bahan-Bahan Kimia Oksidator

Tumpahan bahan-bahan kimia oksidator (padat maupun cair) seperti

amonium dikromat amonium perklorat asam perklorat dan sejenisnya dicampur

dengan reduktor (seperti garam hypo bisulfit ferro sulfat) dan ditambahkan

sedikit asam sulfat 3 M selanjutnya campuran tersebut dinetralkan dan dibuang

4 Bahan-Bahan Kimia Reduktor

Tumpahan bahan-bahan kimia reduktor ditutup atau dicampurkan dengan

NaHCO3 (reaksi selesai) dan dipindahkan ke suatu wadah Selanjutnya kedalam

campuran tersebut ditambahkan Ca(OCl)2 secara perlahan-lahan dan air (biarkan

reaksi selesai) Setelah reaksi selesai cmpuran diencerkan dan dinetralkan sebelum

dibuang ke perairan

Untuk pemusnahan bahan reduktor (seperti Natrium bisulfit NaNO2 SO

Na2SO2) dapat dipisahkan antara bentuk gas dan padat Untuk gas (SO2) alirkan

kedalam larutan NaOH atau larutan kalsium hipoklorit Untu k padatan

campurkan dengan NaOH (11) dan ditambahkan air hingga terbentuk slurry

Slurry yang terbentuk ditambahkan kalsium hipoklorit dan air dan dibiarkan

selama 2 jam Selanjutnya dinetralkan dan dibuang ke perairan

5 Sianida dan Nitril

Tumpahan sianida ditangani dengan menyerap tumpahan tersebut dengan

kertastissu dan diuapkan dalam lemari asam dibakar atau dipindahkan kedalam

wadah dan dibasakan dengan NaOH dan diaduk hingga terbentuk slurry

18

Kemudian ditambahkan ferro sulfat berlebih dan dibiarkan lebh kurang 1 jam dan

dibuang keperairan

Pemusnahan sianda dapat dilakukan dengan cara menambahkan

kedalamnya larutan asa dan kalsium hipoklorit berlebih dan dibiarkan 24 jam

Selanjutnya dibuang ke perairan

Untuk tumpahan nitril ditambahkan NaOH berlebih dan Ca(OCl)2 setelah

satu jam dibuang keperairan Cuci bekas wadah dengan larutan hipoklorit

Pemusnahan nitril dilakukan dengan menambahkan kadalamnya NaOH dan

alkohol Setelah 1 jam uapkan alkohol dan ditambahkan larutan basa kalsium

hipoklorit Setelah 24 jam dapat dibuang ke perairan

C Pertolongan Pertama Saat Keracunan Zat Kimia

Cara pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap korban yang

terkena bahan toksik secara garis besar adalah sebagai berikut

Bila bahan kimia terhirup maka bawa korban ke lingkungan dengan udara

bersih

Bila bahan kimia masuk mata cuci bersih dengan air mengalir terus menerus

selama 5-10 menit

Meminumkan karbon aktif untuk menurunkan konsentrasi zat kimia

dengan cara adsorpsi

Meminumkan air untuk pengenceran

Meminumkan susu untuk menetralkan dan mengadsorpsi asam atau basa kuat

dan fenol

19

Untuk memperlambat atau mengurangi pemasukan racun maka dapat

diberikan garam laksania (hanya boleh dilakukan oleh Paramedis)

(MgSO4 Na2SO4) yang akan merangsang peristaltik dari seluruh saluran

pencernaan sehingga efek osmotik akan memperlambat absorbsi air dan

membuat racun terencerkan

Jika keracunan sudah agak lama maka korban dibuat muntah untuk

mengosongkan lambung dengan pemberian larutan NaCl (garam dapur)

hangat Tetapi hal ini tidak diperbolehkan untuk korban yang masih

pingsan atau keracunan deterjen bensin BTX (Benzene Toluen

D Aspek Keamanan Pengunaan Sarana dan Alat Selama Eksperimen

Hampir semua eksperimen dengan bahan kimia dilakukan menggunakan

peralatan gelas Gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia

Gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan

visual selama reaksi berlangsung Tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini

dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan Luka terpotong atau tergores dari

pecahan peralatan gelas merupakan salah satu luka yang sangat sering terjadi di

laboratorium Peralatan tersusun dari bahan gelas dapat menyebabkan bahan

kimia yang berbahaya dan memungkinkan terjadinya kebakaran Susunan

peralatan gelas harus dilakukan dengan mengikuti petunjuk kerja yang aman

Penggunaan bagian peralatan yang tidak cocok harus dihindari seperti

penggunaan tipe gelas yang berbeda sambungan peralatan gelas yang tidak

sesuai dan lain sebagainya Susunan peralatan gelas yang kompleks harus

20

dibangun tanpa tekanan mekanik yang dapat memungkinkan gelas pecah Hal ini

dapat dilakukan pada tempat yang aman (yang terbaik adalah di lemari asam) dan

aman dari gangguan

Peralatan laboratorium biasanya disusun pada sistem terbuka pada kondisi

atmosfer supaya menjamin kompensasi tekanan dan menghindari ledakan

perkecualian reaktor autoklaf yang terbukan dari bahan logam baja dan non

korosif Pada banyak kasus peralatan yang menggunakan listrik umum digunakan

seperti pengaduk pemanas sentrifus dan lain-lain Peralatan seperti ini harus

dalam kondisi teknis yang baik dan memenuhi spesifikasi keamanan untuk

dioperasikan dengan listrik Hal ini harus diperikasa selama kisaran waktu tertentu

oleh teknisi yang ahli meliputi perbaikan kabel yang tersayat sambungan

konsluiting dan lain-lain atau menggantinya jika terjadi kerusakan

Pemeriksaan keamanan yang diperlukan untuk peralatan bersifat bergerak

juga perlu dilakukan setara dengan peralatan diam Pompa dan pengaduk biasanya

dioperasikan dengan menggunakan motor listrik Peralatan ini biasanya tidak

dapat meledak Pada eksperimen yang menggunakan bahan kimia yang sangat

mudah meledak seperi gas hidrogen atau hidrogen sulfida motor listrik dapat

diganti dengan menggunakan turbin air atau motor udara Sebelum memulai

eksperimen bagian-bagian yang umum pada setiap peralatan perlu diperiksa

unjuk kerjanya Hal ini meliputi pompa vakum sistem pendingin pengaduk dan

beberapa peralatan listrik lainnya ndash sebelum bahan kimia ditambahkan ke dalam

peralatan

21

BAB IV

PENUTUP

A Kesimpulan

Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan

penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis

laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan

SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan

pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya

berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun

demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-

laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat

penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya

Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para

penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit

maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang

dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan

kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan

apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri

Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa

diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik

bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus

diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen

22

penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan

bahan kimia dan pajanan terhadap laboran

B Saran

1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada

sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan

2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan

kimia yang ada di laboratorium

3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan

cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh

para mahasiswa dan laboran

23

DAFTAR PUSTAKA

Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)

httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-

laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei

2013

Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia

(online)

httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i

dpdf diakses pada 20 Mei 2013

Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes

Cikarang (online)

httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp

option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-

kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19

Mei 2013

HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)

httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei

2013

Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)

httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml

diakses pada 20 Mei 2013

Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)

httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-

bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013

24

Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)

httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN

20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013

25

Page 8: Makalah Final Praktikum

Banyak reaksi eksoterm antara gas-gas dan serbuk zat-zat padat yang

dapat meledak dengan dahsyat Kecepatan reaksi zat-zat seperti ini sangat

tergantung pada komposisi dan bentuk dari campurannya Kombinasi zat-zat yang

sering meledak di laboratorium pada waktu melakukan percobaan misalnya

1048621 natrium (Na) atau kalium (K) dengan air

1048621 ammonium nitrat (NH4NO3) serbuk seng (Zn) dengan air

1048621 kalium nitrat (KNO3) dengan natrium asetat (CH3COONa)

1048621 nitrat dengan eter

1048621 peroksida dengan magnesium (Mg) seng (Zn) atau aluminium (Al)

1048621 klorat dengan asam sulfat

1048621 asam nitrat (HNO3) dengan seng (Zn) magnesium atau logam lain

1048621 halogen dengan amoniak

1048621 merkuri oksida (HgO) dengan sulfur (S)

1048621 Fosfor (P) dengan asam nitrat (HNO3) suatu nitrat atau klorat

5 Bahan Oksidator

Contoh perklorat permanganat peroksida organik

Syarat penyimpana

1048621 temperatur ruangan dingin dan berventilasi

1048621 jauhkan dari sumber api dan panas termasuk loncatan api listrik dan bara rokok

1048621 jauhkan dari bahan-bahan cairan mudah terbakar atau reduktor

6 Bahan reaktif terhadap air

Contoh natrium hidrida karbit nitrida

Syarat penyimpanan

8

1048621 temperatur ruangan dingin kering dan berventilasi

1048621 jauh dari sumber nyala api atau panas

1048621 bangunan kedap air

1048621 disediakan pemadam kebakaran tanpa air (CO2 dry powder)

7 Bahan reaktif terhadap asam

Zat-zat tersebut kebanyakan dengan asam menghasilkan gas yang mudah

terbakar atau beracun contoh natrium hidrida sianida

Syarat penyimpanan

1048621 ruangan dingin dan berventilasi

1048621 jauhkan dari sumber api panas dan asam

1048621 ruangan penyimpan perlu didesain agar tidak memungkinkan terbentuk

kantong-kantong hidrogen

1048621 disediakan alat pelindung diri seperti kacamata sarung tangan pakaian kerja

8 Gas bertekanan

Contoh gas N2 asetilen H2 dan Cl2 dalam tabung silinder Syarat

penyimpanan

1048621 disimpan dalam keadaan tegak berdiri dan terikat

1048621 ruangan dingin dan tidak terkena langsung sinar matahari

1048621 jauh dari api dan panas

1048621 jauh dari bahan korosif yang dapat merusak kran dan katub-katub

Seperti diuraikan sebelumnya ada bahan-bahan kimia yang tidak boleh

dicampur dalam penyimpananya seperti asam dengan bahan yang beracun bahan

mudah terbakar dengan oksidator Bahan-bahan demikian disebut bahan

9

incompatible dan harus disimpan secara terpisah Pada Tabel 1 disajikan bahaya

yang timbul bila suatu zat pada kolom A kontak dengan zat pada kolom B akan

menghasilkan gas beracun pada kolom C Dan pada Tabel 2 disajikan bahan-

bahan kimia incompatible bila bersentuhan (kontak) akan menghasilkan reaksi

yang hebat kebakaran atau ledakan

Tabel 1 Bahaya yang Ditimbulkan Apabila Bahan-Bahan Incompatible (kolom A) Kontak dengan zat pada kolom B

Kolom A Kolom B Bahaya yang tumbul bila kontak

SianidaHipoklorit

NitratAsam nitrat

NitritAsida

Senyawa arsenikSulfida

AsamAsam

Asam sulfatTembaga logam berat

AsamAsam

ReduktorAsam

Asam sianidaKlor atau asam hipoklorit

Nitrogen dioksidaNitrogen dioksida

Asam nitrogen oksidaHidrogen asida

ArsenHodrogen sulfida

B Sumber Kerusakan Bahan Kimia

Kerusakan bahan-bahan kimia dapat disebabkan oleh

1 Udara

Udara mengandung oksigen dan uap air Bahan-bahan kimia yang sifatnya

higroskopis harus disimpan di dalam botol yang dapat ditutup rapat Bahan-bahan

kimia semacam ini jika menyimpannya tidak benar maka akan berair bahkan

dapat berubah menjadi larutan

2 Cairan air asam basa cairan lainnya

Bahan-bahan kimia harus disimpan dalam tempat yang kering Apalagi bahan

kimia yang reaktif terhadap air Logam-logam seperti Na K dan Ca bereaksi

dengan air menghasilkan gas H2 yang langsung terbakar oleh panas reaksi yang

10

terbentuk Zat-zat lain yang bereaksi dengan air secara hebat seperti asam sulfat

pekat logam halide anhidrat oksida non logam halide harus dijauhkan dari air

atau disimpan dalam ruangan yang kering dan bebas kebocoran di waktu hujan

Kebakaran akibat zat-zat di atas tak dapat dipadamkan dengan penyiraman air

Cairan yang bersifat asam mempunyai daya merusak lebih hebat dari air Asam

yang sifatnya gas gas misalnya asam klorida lebih ganas lagi Sebab bersama

udara akan mudah berpindah dari tempat asalnya Cara yang paling baik adalah

dengan mengisolir asam itu sendiri misalnya menempatkan botol asam yang

tertutup rapat dan ditempatkan dalam lemari khusus atau di lemari asam

3 Panastemperatur

Pengaruh temperatur akan menyebabkan reaksi atau perubahan kimia terjadi dan

juga mempercepat reaksi Panas yang cukup tinggi dapat memacu terjadinya

reaksi oksidasi Keadaan temperatur yang terlalu rendah juga mempunyai akibat

yang serupa Untungnya Indonesia beriklim tropis sehingga penyebab kerusakan

akibat panas tinggi dan terlalu rendah jarang terjadi di laboratorium kita

4 Mekanik

Benturan tarikan maupun tekanan yang besar harus dihindari khususnya pada

bahan kimia yang mudah meledak seperti ammonium nitrat nitrogliserin

trinitrotoluene (TNT)

5 Sinar

Sinar terutama sinar ultra violet (UV) sangat mempengaruhi bahan-bahan kimia

Sebagai contoh larutan kalium permanganat apabila terkena sinar UV akan

mengalami reduksi sehingga akan merubah sifat larutan itu Oleh karena itu

11

untuk menyimpan larutan kalium permanganat dianjurkan menggunakan botol

yang berwarna coklat Kristal perak nitrat juga akan rusak jika terkena sinar UV

oleh sebab itu dalam penyimpanan harus dihindarkan dari pengaruh sinar UV

6 Api

Apikebakaran dapat terjadi bila tiga komponen berada bersama-sama

pada suatu saat

Gambar Segitiga Api

Ketiga komponen itu ialah

a Adanya bahan bakar (bahan yang dapat dibakar)

b Adanya panas yang cukup tinggi yang dapat mengubah bahan baker menjadi

uap yang dapat terbakar (mencapai titik bakarnya)

c Adanya oksigen (di udara di sekitar kita)

Maka pada saat yang demikian itulah oksigen yang mudah bereaksi dengan bahan

bakar yang berupa uap yang sudah mencapai titik bakarnya akan menghasilkan

api Api inilah yang selanjutnya dapat mengakibatkan kebakaran Maka untuk

menghindari terjadinya kebakaran haruslah salah satu dari komponen segitiga api

tersebut harus ditiadakan Cara termudah ialah menyimpan bahan-bahan yang

12

mudah terbakar di tempat yang dingin sehingga tidak mudah naik temperaturnya

dan tidak mudah berubah menjadi uap yang mencapai titik bakarnya

7 Sifat bahan kimia itu sendiri

Bahan-bahan kimia mempunyai sifat khasnya masing-masing Misalnya

asam sangat mudah bereaksi dengan basa Reaksi-reaksi kimia dapat berjalan dari

yang sangat lambat hingga ke yang spontan Reaksi yang spontan biasanya

menimbulkan panas yang tinggi dan api Ledakan dapat terjadi bila reaksi terjadi

pada ruang yang tertutup Contoh reaksi spontan asam sulfat pekat yang

diteteskan pada campuran kalium klorat padat dan gula pasir seketika akan terjadi

api Demikian juga kalau kristal kalium permanganate ditetesi dengan gliserin

13

BAB III

PEMBAHASAN

A Upaya Kesehatan dan Keselamatan di Laboratorium

Berikut adalah beberapa upaya untuk menjamin kesehatan dan keselamatan

kerja di Laboratorium

1 Informasi dan Komunikasi K3

Adanya dokumentasi terkait dengan data keamanan bahan kimia

(Material Safety Data Sheet) atau dalam bentuk lain yang praktis

(posterlabel dari produsen bahan kimia) Hal ini merupakan informasi

acuan untuk penanganan dan pengelolaan bahan kimia berbahaya di

laboratorium

Beberapa lab memasang sensor bahaya (alarm) di lokasi yang potensi

kebakaran dan tandasymbol tertentu pada lokasi yang berkaitan dengan

bahan kimia B3radioaktif

Adapun karakteristik bahan kimia sbb

- Bahan mudah meledak (explosive substances)

- Bahan mudah teroksidasi (oxidizing substances)

- Bahan mudah menyebabkan korosif

- Bahan mudah terbakar (flammable substances)

- Bahan yang tidak boleh dibuang ke lingkungan

- Bahan berbahaya (harmful substances)

- Bahan bersifat infeksi (infectious substances)

- Bahan bersifat korosif (corrosive substances)

14

2 Tata Aturan Umum bekerja di dalam Laboratorium

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bekerja di Laboratorium adalah

- Tidak boleh makan dan minum

- Tidak boleh tidur

- Tidak boleh merokok

- Tidak boleh memasak apalagi menggunakan peralatan laboratorium

3 Fasilitas mutlak yang ada di Laboratorium

a Safety Shower berfungsi sebagai sarana pengaliran air bagi kondisi

kritis tertentu

b Bak Cuci berfungsi sebagai sarana pencucian peralatan dan pekerja

c Lemari Asam berfungsi sebagai tempat bekerja khususnya saat proses

pencampuran bahan kimia berbahaya Adanya sirkulasi udara keluar

ruangan mutlak dibutuhkan untuk menjamin lingkungan kerja pekerja

laboratorium

d Eye washer merupakan paket khusus pengaliran air pada mata pekerja

yang terkena bahan kimia Air yang dialirkan harus memenuhi standar

air bersih

e Perlengkapan kerja terdiri dari baju bekerja (jas lab) kacamata

pengaman sepatu tertutup sarung tangan dan masker Hal ini mutlak

terutama pada saat pengujian sampel

f Exhaust fan diperlukan padaruangan tertentu seperti ruang preparasi

atau pada ruang penyimpanan bahan kimia

15

g Pemadam kebakaran Selain Alat pemadam kebakaran ringan (APAR)

yang merupakan paket media pemadam kebakaran dalam tabung

bertekanan juga perlu disediakan alat bantu pemadam kebakaran

lainnya yaitu karung goni basah pasir dan baju tahan api

h Alarm berfungsi sebagai komunikasi bahaya

i Petunjuk arah keluar ruangan laboratorium Merupakan tanda yang dapat

memberikan informasi bagi pekerja laboratorium untuk keluar dari

ruang dengan aman dan selamat apabila terjadi bahaya di laboratorium

j P3K Beberapa obat-obatan standar yang harus ada yaitu obat luka bakar

plester luka kapas antiseptic kain kassa dll

k Penyimpan Bahan Kimia

Bahan kimia memiliki karakteristik masing-masing dimana akan

berpengaruh terhadap cara penyimpanannya Adapun karakteristik

bahan kimia dikelompokkan sbb

- Bahan mudah terbakar

- Bahan mudah meledak

- Bahan oksidator

- Bahan reaktif terhadap asam

- Bahan reaktif terhadap air

- Gas bertekanan

- Bahan beracun

- Bahan korosif

16

l Penanggulangan Tanggap Darurat

Pada prinsipnya apabila terjadi suatu kecelakaan maka hal utama yang

harus dilakukan adalah tetap tenang kemudian melakukan pertolongan

pertama untuk kecelakaan tersebut Dan segera menghubungi

penanggung jawab K3

Apabila terjadi kebakaran maka lakukan tindakan pencegahan

kebakaran dan segera menghubungi penanggung jawab K3

B Penanganan dan Pemusnahan Bahan Kimia Tumpahan

Disamping metoda-metoda yang telah disebutkan diatas terdapat beberapa

jenis tumpahan bahan kimia sisa yang perlu mendapatkan perlakuan khusus

sebelum dibuang keperairan Bahkan diantaranya perlu dimusnahkan sebelum

dibuang Diantara bahan-bahan kimia tersebut antara lain

1 Tumpahan Asam-asam Anorganik

Tumpahan asam-asam anorganik seperti HCl HF HNO3 H3PO4 H2SO4

haruslah diperlakukan dengan penanganan khusus Bahan tumpahan tersebut

permukaannya ditutup dengan NaHCO3atau campuran NaOH dan Ca(OH)2

dengan perbandingan11 Selanjutnya diencerkan dengan air supaya brbentuk

bubur dan selanjutnya dibuang kebak pembuangan air limbah

2 Basa Akali dan Amonia

Tumpahan basa-basa alkali dan ammonia seperti amonia anhidrat

Ca(OH)2 dan NaOH dapat ditangani dengan mengencerkannya dengan air dan

17

dinetralkan dengan HCl 6 M Kemudian diserap dengan kain dan dibuang

3 Bahan-Bahan Kimia Oksidator

Tumpahan bahan-bahan kimia oksidator (padat maupun cair) seperti

amonium dikromat amonium perklorat asam perklorat dan sejenisnya dicampur

dengan reduktor (seperti garam hypo bisulfit ferro sulfat) dan ditambahkan

sedikit asam sulfat 3 M selanjutnya campuran tersebut dinetralkan dan dibuang

4 Bahan-Bahan Kimia Reduktor

Tumpahan bahan-bahan kimia reduktor ditutup atau dicampurkan dengan

NaHCO3 (reaksi selesai) dan dipindahkan ke suatu wadah Selanjutnya kedalam

campuran tersebut ditambahkan Ca(OCl)2 secara perlahan-lahan dan air (biarkan

reaksi selesai) Setelah reaksi selesai cmpuran diencerkan dan dinetralkan sebelum

dibuang ke perairan

Untuk pemusnahan bahan reduktor (seperti Natrium bisulfit NaNO2 SO

Na2SO2) dapat dipisahkan antara bentuk gas dan padat Untuk gas (SO2) alirkan

kedalam larutan NaOH atau larutan kalsium hipoklorit Untu k padatan

campurkan dengan NaOH (11) dan ditambahkan air hingga terbentuk slurry

Slurry yang terbentuk ditambahkan kalsium hipoklorit dan air dan dibiarkan

selama 2 jam Selanjutnya dinetralkan dan dibuang ke perairan

5 Sianida dan Nitril

Tumpahan sianida ditangani dengan menyerap tumpahan tersebut dengan

kertastissu dan diuapkan dalam lemari asam dibakar atau dipindahkan kedalam

wadah dan dibasakan dengan NaOH dan diaduk hingga terbentuk slurry

18

Kemudian ditambahkan ferro sulfat berlebih dan dibiarkan lebh kurang 1 jam dan

dibuang keperairan

Pemusnahan sianda dapat dilakukan dengan cara menambahkan

kedalamnya larutan asa dan kalsium hipoklorit berlebih dan dibiarkan 24 jam

Selanjutnya dibuang ke perairan

Untuk tumpahan nitril ditambahkan NaOH berlebih dan Ca(OCl)2 setelah

satu jam dibuang keperairan Cuci bekas wadah dengan larutan hipoklorit

Pemusnahan nitril dilakukan dengan menambahkan kadalamnya NaOH dan

alkohol Setelah 1 jam uapkan alkohol dan ditambahkan larutan basa kalsium

hipoklorit Setelah 24 jam dapat dibuang ke perairan

C Pertolongan Pertama Saat Keracunan Zat Kimia

Cara pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap korban yang

terkena bahan toksik secara garis besar adalah sebagai berikut

Bila bahan kimia terhirup maka bawa korban ke lingkungan dengan udara

bersih

Bila bahan kimia masuk mata cuci bersih dengan air mengalir terus menerus

selama 5-10 menit

Meminumkan karbon aktif untuk menurunkan konsentrasi zat kimia

dengan cara adsorpsi

Meminumkan air untuk pengenceran

Meminumkan susu untuk menetralkan dan mengadsorpsi asam atau basa kuat

dan fenol

19

Untuk memperlambat atau mengurangi pemasukan racun maka dapat

diberikan garam laksania (hanya boleh dilakukan oleh Paramedis)

(MgSO4 Na2SO4) yang akan merangsang peristaltik dari seluruh saluran

pencernaan sehingga efek osmotik akan memperlambat absorbsi air dan

membuat racun terencerkan

Jika keracunan sudah agak lama maka korban dibuat muntah untuk

mengosongkan lambung dengan pemberian larutan NaCl (garam dapur)

hangat Tetapi hal ini tidak diperbolehkan untuk korban yang masih

pingsan atau keracunan deterjen bensin BTX (Benzene Toluen

D Aspek Keamanan Pengunaan Sarana dan Alat Selama Eksperimen

Hampir semua eksperimen dengan bahan kimia dilakukan menggunakan

peralatan gelas Gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia

Gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan

visual selama reaksi berlangsung Tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini

dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan Luka terpotong atau tergores dari

pecahan peralatan gelas merupakan salah satu luka yang sangat sering terjadi di

laboratorium Peralatan tersusun dari bahan gelas dapat menyebabkan bahan

kimia yang berbahaya dan memungkinkan terjadinya kebakaran Susunan

peralatan gelas harus dilakukan dengan mengikuti petunjuk kerja yang aman

Penggunaan bagian peralatan yang tidak cocok harus dihindari seperti

penggunaan tipe gelas yang berbeda sambungan peralatan gelas yang tidak

sesuai dan lain sebagainya Susunan peralatan gelas yang kompleks harus

20

dibangun tanpa tekanan mekanik yang dapat memungkinkan gelas pecah Hal ini

dapat dilakukan pada tempat yang aman (yang terbaik adalah di lemari asam) dan

aman dari gangguan

Peralatan laboratorium biasanya disusun pada sistem terbuka pada kondisi

atmosfer supaya menjamin kompensasi tekanan dan menghindari ledakan

perkecualian reaktor autoklaf yang terbukan dari bahan logam baja dan non

korosif Pada banyak kasus peralatan yang menggunakan listrik umum digunakan

seperti pengaduk pemanas sentrifus dan lain-lain Peralatan seperti ini harus

dalam kondisi teknis yang baik dan memenuhi spesifikasi keamanan untuk

dioperasikan dengan listrik Hal ini harus diperikasa selama kisaran waktu tertentu

oleh teknisi yang ahli meliputi perbaikan kabel yang tersayat sambungan

konsluiting dan lain-lain atau menggantinya jika terjadi kerusakan

Pemeriksaan keamanan yang diperlukan untuk peralatan bersifat bergerak

juga perlu dilakukan setara dengan peralatan diam Pompa dan pengaduk biasanya

dioperasikan dengan menggunakan motor listrik Peralatan ini biasanya tidak

dapat meledak Pada eksperimen yang menggunakan bahan kimia yang sangat

mudah meledak seperi gas hidrogen atau hidrogen sulfida motor listrik dapat

diganti dengan menggunakan turbin air atau motor udara Sebelum memulai

eksperimen bagian-bagian yang umum pada setiap peralatan perlu diperiksa

unjuk kerjanya Hal ini meliputi pompa vakum sistem pendingin pengaduk dan

beberapa peralatan listrik lainnya ndash sebelum bahan kimia ditambahkan ke dalam

peralatan

21

BAB IV

PENUTUP

A Kesimpulan

Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan

penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis

laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan

SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan

pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya

berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun

demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-

laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat

penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya

Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para

penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit

maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang

dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan

kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan

apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri

Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa

diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik

bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus

diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen

22

penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan

bahan kimia dan pajanan terhadap laboran

B Saran

1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada

sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan

2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan

kimia yang ada di laboratorium

3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan

cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh

para mahasiswa dan laboran

23

DAFTAR PUSTAKA

Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)

httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-

laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei

2013

Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia

(online)

httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i

dpdf diakses pada 20 Mei 2013

Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes

Cikarang (online)

httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp

option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-

kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19

Mei 2013

HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)

httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei

2013

Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)

httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml

diakses pada 20 Mei 2013

Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)

httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-

bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013

24

Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)

httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN

20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013

25

Page 9: Makalah Final Praktikum

1048621 temperatur ruangan dingin kering dan berventilasi

1048621 jauh dari sumber nyala api atau panas

1048621 bangunan kedap air

1048621 disediakan pemadam kebakaran tanpa air (CO2 dry powder)

7 Bahan reaktif terhadap asam

Zat-zat tersebut kebanyakan dengan asam menghasilkan gas yang mudah

terbakar atau beracun contoh natrium hidrida sianida

Syarat penyimpanan

1048621 ruangan dingin dan berventilasi

1048621 jauhkan dari sumber api panas dan asam

1048621 ruangan penyimpan perlu didesain agar tidak memungkinkan terbentuk

kantong-kantong hidrogen

1048621 disediakan alat pelindung diri seperti kacamata sarung tangan pakaian kerja

8 Gas bertekanan

Contoh gas N2 asetilen H2 dan Cl2 dalam tabung silinder Syarat

penyimpanan

1048621 disimpan dalam keadaan tegak berdiri dan terikat

1048621 ruangan dingin dan tidak terkena langsung sinar matahari

1048621 jauh dari api dan panas

1048621 jauh dari bahan korosif yang dapat merusak kran dan katub-katub

Seperti diuraikan sebelumnya ada bahan-bahan kimia yang tidak boleh

dicampur dalam penyimpananya seperti asam dengan bahan yang beracun bahan

mudah terbakar dengan oksidator Bahan-bahan demikian disebut bahan

9

incompatible dan harus disimpan secara terpisah Pada Tabel 1 disajikan bahaya

yang timbul bila suatu zat pada kolom A kontak dengan zat pada kolom B akan

menghasilkan gas beracun pada kolom C Dan pada Tabel 2 disajikan bahan-

bahan kimia incompatible bila bersentuhan (kontak) akan menghasilkan reaksi

yang hebat kebakaran atau ledakan

Tabel 1 Bahaya yang Ditimbulkan Apabila Bahan-Bahan Incompatible (kolom A) Kontak dengan zat pada kolom B

Kolom A Kolom B Bahaya yang tumbul bila kontak

SianidaHipoklorit

NitratAsam nitrat

NitritAsida

Senyawa arsenikSulfida

AsamAsam

Asam sulfatTembaga logam berat

AsamAsam

ReduktorAsam

Asam sianidaKlor atau asam hipoklorit

Nitrogen dioksidaNitrogen dioksida

Asam nitrogen oksidaHidrogen asida

ArsenHodrogen sulfida

B Sumber Kerusakan Bahan Kimia

Kerusakan bahan-bahan kimia dapat disebabkan oleh

1 Udara

Udara mengandung oksigen dan uap air Bahan-bahan kimia yang sifatnya

higroskopis harus disimpan di dalam botol yang dapat ditutup rapat Bahan-bahan

kimia semacam ini jika menyimpannya tidak benar maka akan berair bahkan

dapat berubah menjadi larutan

2 Cairan air asam basa cairan lainnya

Bahan-bahan kimia harus disimpan dalam tempat yang kering Apalagi bahan

kimia yang reaktif terhadap air Logam-logam seperti Na K dan Ca bereaksi

dengan air menghasilkan gas H2 yang langsung terbakar oleh panas reaksi yang

10

terbentuk Zat-zat lain yang bereaksi dengan air secara hebat seperti asam sulfat

pekat logam halide anhidrat oksida non logam halide harus dijauhkan dari air

atau disimpan dalam ruangan yang kering dan bebas kebocoran di waktu hujan

Kebakaran akibat zat-zat di atas tak dapat dipadamkan dengan penyiraman air

Cairan yang bersifat asam mempunyai daya merusak lebih hebat dari air Asam

yang sifatnya gas gas misalnya asam klorida lebih ganas lagi Sebab bersama

udara akan mudah berpindah dari tempat asalnya Cara yang paling baik adalah

dengan mengisolir asam itu sendiri misalnya menempatkan botol asam yang

tertutup rapat dan ditempatkan dalam lemari khusus atau di lemari asam

3 Panastemperatur

Pengaruh temperatur akan menyebabkan reaksi atau perubahan kimia terjadi dan

juga mempercepat reaksi Panas yang cukup tinggi dapat memacu terjadinya

reaksi oksidasi Keadaan temperatur yang terlalu rendah juga mempunyai akibat

yang serupa Untungnya Indonesia beriklim tropis sehingga penyebab kerusakan

akibat panas tinggi dan terlalu rendah jarang terjadi di laboratorium kita

4 Mekanik

Benturan tarikan maupun tekanan yang besar harus dihindari khususnya pada

bahan kimia yang mudah meledak seperti ammonium nitrat nitrogliserin

trinitrotoluene (TNT)

5 Sinar

Sinar terutama sinar ultra violet (UV) sangat mempengaruhi bahan-bahan kimia

Sebagai contoh larutan kalium permanganat apabila terkena sinar UV akan

mengalami reduksi sehingga akan merubah sifat larutan itu Oleh karena itu

11

untuk menyimpan larutan kalium permanganat dianjurkan menggunakan botol

yang berwarna coklat Kristal perak nitrat juga akan rusak jika terkena sinar UV

oleh sebab itu dalam penyimpanan harus dihindarkan dari pengaruh sinar UV

6 Api

Apikebakaran dapat terjadi bila tiga komponen berada bersama-sama

pada suatu saat

Gambar Segitiga Api

Ketiga komponen itu ialah

a Adanya bahan bakar (bahan yang dapat dibakar)

b Adanya panas yang cukup tinggi yang dapat mengubah bahan baker menjadi

uap yang dapat terbakar (mencapai titik bakarnya)

c Adanya oksigen (di udara di sekitar kita)

Maka pada saat yang demikian itulah oksigen yang mudah bereaksi dengan bahan

bakar yang berupa uap yang sudah mencapai titik bakarnya akan menghasilkan

api Api inilah yang selanjutnya dapat mengakibatkan kebakaran Maka untuk

menghindari terjadinya kebakaran haruslah salah satu dari komponen segitiga api

tersebut harus ditiadakan Cara termudah ialah menyimpan bahan-bahan yang

12

mudah terbakar di tempat yang dingin sehingga tidak mudah naik temperaturnya

dan tidak mudah berubah menjadi uap yang mencapai titik bakarnya

7 Sifat bahan kimia itu sendiri

Bahan-bahan kimia mempunyai sifat khasnya masing-masing Misalnya

asam sangat mudah bereaksi dengan basa Reaksi-reaksi kimia dapat berjalan dari

yang sangat lambat hingga ke yang spontan Reaksi yang spontan biasanya

menimbulkan panas yang tinggi dan api Ledakan dapat terjadi bila reaksi terjadi

pada ruang yang tertutup Contoh reaksi spontan asam sulfat pekat yang

diteteskan pada campuran kalium klorat padat dan gula pasir seketika akan terjadi

api Demikian juga kalau kristal kalium permanganate ditetesi dengan gliserin

13

BAB III

PEMBAHASAN

A Upaya Kesehatan dan Keselamatan di Laboratorium

Berikut adalah beberapa upaya untuk menjamin kesehatan dan keselamatan

kerja di Laboratorium

1 Informasi dan Komunikasi K3

Adanya dokumentasi terkait dengan data keamanan bahan kimia

(Material Safety Data Sheet) atau dalam bentuk lain yang praktis

(posterlabel dari produsen bahan kimia) Hal ini merupakan informasi

acuan untuk penanganan dan pengelolaan bahan kimia berbahaya di

laboratorium

Beberapa lab memasang sensor bahaya (alarm) di lokasi yang potensi

kebakaran dan tandasymbol tertentu pada lokasi yang berkaitan dengan

bahan kimia B3radioaktif

Adapun karakteristik bahan kimia sbb

- Bahan mudah meledak (explosive substances)

- Bahan mudah teroksidasi (oxidizing substances)

- Bahan mudah menyebabkan korosif

- Bahan mudah terbakar (flammable substances)

- Bahan yang tidak boleh dibuang ke lingkungan

- Bahan berbahaya (harmful substances)

- Bahan bersifat infeksi (infectious substances)

- Bahan bersifat korosif (corrosive substances)

14

2 Tata Aturan Umum bekerja di dalam Laboratorium

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bekerja di Laboratorium adalah

- Tidak boleh makan dan minum

- Tidak boleh tidur

- Tidak boleh merokok

- Tidak boleh memasak apalagi menggunakan peralatan laboratorium

3 Fasilitas mutlak yang ada di Laboratorium

a Safety Shower berfungsi sebagai sarana pengaliran air bagi kondisi

kritis tertentu

b Bak Cuci berfungsi sebagai sarana pencucian peralatan dan pekerja

c Lemari Asam berfungsi sebagai tempat bekerja khususnya saat proses

pencampuran bahan kimia berbahaya Adanya sirkulasi udara keluar

ruangan mutlak dibutuhkan untuk menjamin lingkungan kerja pekerja

laboratorium

d Eye washer merupakan paket khusus pengaliran air pada mata pekerja

yang terkena bahan kimia Air yang dialirkan harus memenuhi standar

air bersih

e Perlengkapan kerja terdiri dari baju bekerja (jas lab) kacamata

pengaman sepatu tertutup sarung tangan dan masker Hal ini mutlak

terutama pada saat pengujian sampel

f Exhaust fan diperlukan padaruangan tertentu seperti ruang preparasi

atau pada ruang penyimpanan bahan kimia

15

g Pemadam kebakaran Selain Alat pemadam kebakaran ringan (APAR)

yang merupakan paket media pemadam kebakaran dalam tabung

bertekanan juga perlu disediakan alat bantu pemadam kebakaran

lainnya yaitu karung goni basah pasir dan baju tahan api

h Alarm berfungsi sebagai komunikasi bahaya

i Petunjuk arah keluar ruangan laboratorium Merupakan tanda yang dapat

memberikan informasi bagi pekerja laboratorium untuk keluar dari

ruang dengan aman dan selamat apabila terjadi bahaya di laboratorium

j P3K Beberapa obat-obatan standar yang harus ada yaitu obat luka bakar

plester luka kapas antiseptic kain kassa dll

k Penyimpan Bahan Kimia

Bahan kimia memiliki karakteristik masing-masing dimana akan

berpengaruh terhadap cara penyimpanannya Adapun karakteristik

bahan kimia dikelompokkan sbb

- Bahan mudah terbakar

- Bahan mudah meledak

- Bahan oksidator

- Bahan reaktif terhadap asam

- Bahan reaktif terhadap air

- Gas bertekanan

- Bahan beracun

- Bahan korosif

16

l Penanggulangan Tanggap Darurat

Pada prinsipnya apabila terjadi suatu kecelakaan maka hal utama yang

harus dilakukan adalah tetap tenang kemudian melakukan pertolongan

pertama untuk kecelakaan tersebut Dan segera menghubungi

penanggung jawab K3

Apabila terjadi kebakaran maka lakukan tindakan pencegahan

kebakaran dan segera menghubungi penanggung jawab K3

B Penanganan dan Pemusnahan Bahan Kimia Tumpahan

Disamping metoda-metoda yang telah disebutkan diatas terdapat beberapa

jenis tumpahan bahan kimia sisa yang perlu mendapatkan perlakuan khusus

sebelum dibuang keperairan Bahkan diantaranya perlu dimusnahkan sebelum

dibuang Diantara bahan-bahan kimia tersebut antara lain

1 Tumpahan Asam-asam Anorganik

Tumpahan asam-asam anorganik seperti HCl HF HNO3 H3PO4 H2SO4

haruslah diperlakukan dengan penanganan khusus Bahan tumpahan tersebut

permukaannya ditutup dengan NaHCO3atau campuran NaOH dan Ca(OH)2

dengan perbandingan11 Selanjutnya diencerkan dengan air supaya brbentuk

bubur dan selanjutnya dibuang kebak pembuangan air limbah

2 Basa Akali dan Amonia

Tumpahan basa-basa alkali dan ammonia seperti amonia anhidrat

Ca(OH)2 dan NaOH dapat ditangani dengan mengencerkannya dengan air dan

17

dinetralkan dengan HCl 6 M Kemudian diserap dengan kain dan dibuang

3 Bahan-Bahan Kimia Oksidator

Tumpahan bahan-bahan kimia oksidator (padat maupun cair) seperti

amonium dikromat amonium perklorat asam perklorat dan sejenisnya dicampur

dengan reduktor (seperti garam hypo bisulfit ferro sulfat) dan ditambahkan

sedikit asam sulfat 3 M selanjutnya campuran tersebut dinetralkan dan dibuang

4 Bahan-Bahan Kimia Reduktor

Tumpahan bahan-bahan kimia reduktor ditutup atau dicampurkan dengan

NaHCO3 (reaksi selesai) dan dipindahkan ke suatu wadah Selanjutnya kedalam

campuran tersebut ditambahkan Ca(OCl)2 secara perlahan-lahan dan air (biarkan

reaksi selesai) Setelah reaksi selesai cmpuran diencerkan dan dinetralkan sebelum

dibuang ke perairan

Untuk pemusnahan bahan reduktor (seperti Natrium bisulfit NaNO2 SO

Na2SO2) dapat dipisahkan antara bentuk gas dan padat Untuk gas (SO2) alirkan

kedalam larutan NaOH atau larutan kalsium hipoklorit Untu k padatan

campurkan dengan NaOH (11) dan ditambahkan air hingga terbentuk slurry

Slurry yang terbentuk ditambahkan kalsium hipoklorit dan air dan dibiarkan

selama 2 jam Selanjutnya dinetralkan dan dibuang ke perairan

5 Sianida dan Nitril

Tumpahan sianida ditangani dengan menyerap tumpahan tersebut dengan

kertastissu dan diuapkan dalam lemari asam dibakar atau dipindahkan kedalam

wadah dan dibasakan dengan NaOH dan diaduk hingga terbentuk slurry

18

Kemudian ditambahkan ferro sulfat berlebih dan dibiarkan lebh kurang 1 jam dan

dibuang keperairan

Pemusnahan sianda dapat dilakukan dengan cara menambahkan

kedalamnya larutan asa dan kalsium hipoklorit berlebih dan dibiarkan 24 jam

Selanjutnya dibuang ke perairan

Untuk tumpahan nitril ditambahkan NaOH berlebih dan Ca(OCl)2 setelah

satu jam dibuang keperairan Cuci bekas wadah dengan larutan hipoklorit

Pemusnahan nitril dilakukan dengan menambahkan kadalamnya NaOH dan

alkohol Setelah 1 jam uapkan alkohol dan ditambahkan larutan basa kalsium

hipoklorit Setelah 24 jam dapat dibuang ke perairan

C Pertolongan Pertama Saat Keracunan Zat Kimia

Cara pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap korban yang

terkena bahan toksik secara garis besar adalah sebagai berikut

Bila bahan kimia terhirup maka bawa korban ke lingkungan dengan udara

bersih

Bila bahan kimia masuk mata cuci bersih dengan air mengalir terus menerus

selama 5-10 menit

Meminumkan karbon aktif untuk menurunkan konsentrasi zat kimia

dengan cara adsorpsi

Meminumkan air untuk pengenceran

Meminumkan susu untuk menetralkan dan mengadsorpsi asam atau basa kuat

dan fenol

19

Untuk memperlambat atau mengurangi pemasukan racun maka dapat

diberikan garam laksania (hanya boleh dilakukan oleh Paramedis)

(MgSO4 Na2SO4) yang akan merangsang peristaltik dari seluruh saluran

pencernaan sehingga efek osmotik akan memperlambat absorbsi air dan

membuat racun terencerkan

Jika keracunan sudah agak lama maka korban dibuat muntah untuk

mengosongkan lambung dengan pemberian larutan NaCl (garam dapur)

hangat Tetapi hal ini tidak diperbolehkan untuk korban yang masih

pingsan atau keracunan deterjen bensin BTX (Benzene Toluen

D Aspek Keamanan Pengunaan Sarana dan Alat Selama Eksperimen

Hampir semua eksperimen dengan bahan kimia dilakukan menggunakan

peralatan gelas Gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia

Gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan

visual selama reaksi berlangsung Tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini

dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan Luka terpotong atau tergores dari

pecahan peralatan gelas merupakan salah satu luka yang sangat sering terjadi di

laboratorium Peralatan tersusun dari bahan gelas dapat menyebabkan bahan

kimia yang berbahaya dan memungkinkan terjadinya kebakaran Susunan

peralatan gelas harus dilakukan dengan mengikuti petunjuk kerja yang aman

Penggunaan bagian peralatan yang tidak cocok harus dihindari seperti

penggunaan tipe gelas yang berbeda sambungan peralatan gelas yang tidak

sesuai dan lain sebagainya Susunan peralatan gelas yang kompleks harus

20

dibangun tanpa tekanan mekanik yang dapat memungkinkan gelas pecah Hal ini

dapat dilakukan pada tempat yang aman (yang terbaik adalah di lemari asam) dan

aman dari gangguan

Peralatan laboratorium biasanya disusun pada sistem terbuka pada kondisi

atmosfer supaya menjamin kompensasi tekanan dan menghindari ledakan

perkecualian reaktor autoklaf yang terbukan dari bahan logam baja dan non

korosif Pada banyak kasus peralatan yang menggunakan listrik umum digunakan

seperti pengaduk pemanas sentrifus dan lain-lain Peralatan seperti ini harus

dalam kondisi teknis yang baik dan memenuhi spesifikasi keamanan untuk

dioperasikan dengan listrik Hal ini harus diperikasa selama kisaran waktu tertentu

oleh teknisi yang ahli meliputi perbaikan kabel yang tersayat sambungan

konsluiting dan lain-lain atau menggantinya jika terjadi kerusakan

Pemeriksaan keamanan yang diperlukan untuk peralatan bersifat bergerak

juga perlu dilakukan setara dengan peralatan diam Pompa dan pengaduk biasanya

dioperasikan dengan menggunakan motor listrik Peralatan ini biasanya tidak

dapat meledak Pada eksperimen yang menggunakan bahan kimia yang sangat

mudah meledak seperi gas hidrogen atau hidrogen sulfida motor listrik dapat

diganti dengan menggunakan turbin air atau motor udara Sebelum memulai

eksperimen bagian-bagian yang umum pada setiap peralatan perlu diperiksa

unjuk kerjanya Hal ini meliputi pompa vakum sistem pendingin pengaduk dan

beberapa peralatan listrik lainnya ndash sebelum bahan kimia ditambahkan ke dalam

peralatan

21

BAB IV

PENUTUP

A Kesimpulan

Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan

penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis

laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan

SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan

pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya

berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun

demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-

laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat

penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya

Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para

penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit

maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang

dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan

kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan

apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri

Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa

diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik

bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus

diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen

22

penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan

bahan kimia dan pajanan terhadap laboran

B Saran

1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada

sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan

2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan

kimia yang ada di laboratorium

3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan

cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh

para mahasiswa dan laboran

23

DAFTAR PUSTAKA

Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)

httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-

laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei

2013

Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia

(online)

httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i

dpdf diakses pada 20 Mei 2013

Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes

Cikarang (online)

httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp

option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-

kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19

Mei 2013

HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)

httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei

2013

Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)

httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml

diakses pada 20 Mei 2013

Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)

httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-

bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013

24

Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)

httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN

20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013

25

Page 10: Makalah Final Praktikum

incompatible dan harus disimpan secara terpisah Pada Tabel 1 disajikan bahaya

yang timbul bila suatu zat pada kolom A kontak dengan zat pada kolom B akan

menghasilkan gas beracun pada kolom C Dan pada Tabel 2 disajikan bahan-

bahan kimia incompatible bila bersentuhan (kontak) akan menghasilkan reaksi

yang hebat kebakaran atau ledakan

Tabel 1 Bahaya yang Ditimbulkan Apabila Bahan-Bahan Incompatible (kolom A) Kontak dengan zat pada kolom B

Kolom A Kolom B Bahaya yang tumbul bila kontak

SianidaHipoklorit

NitratAsam nitrat

NitritAsida

Senyawa arsenikSulfida

AsamAsam

Asam sulfatTembaga logam berat

AsamAsam

ReduktorAsam

Asam sianidaKlor atau asam hipoklorit

Nitrogen dioksidaNitrogen dioksida

Asam nitrogen oksidaHidrogen asida

ArsenHodrogen sulfida

B Sumber Kerusakan Bahan Kimia

Kerusakan bahan-bahan kimia dapat disebabkan oleh

1 Udara

Udara mengandung oksigen dan uap air Bahan-bahan kimia yang sifatnya

higroskopis harus disimpan di dalam botol yang dapat ditutup rapat Bahan-bahan

kimia semacam ini jika menyimpannya tidak benar maka akan berair bahkan

dapat berubah menjadi larutan

2 Cairan air asam basa cairan lainnya

Bahan-bahan kimia harus disimpan dalam tempat yang kering Apalagi bahan

kimia yang reaktif terhadap air Logam-logam seperti Na K dan Ca bereaksi

dengan air menghasilkan gas H2 yang langsung terbakar oleh panas reaksi yang

10

terbentuk Zat-zat lain yang bereaksi dengan air secara hebat seperti asam sulfat

pekat logam halide anhidrat oksida non logam halide harus dijauhkan dari air

atau disimpan dalam ruangan yang kering dan bebas kebocoran di waktu hujan

Kebakaran akibat zat-zat di atas tak dapat dipadamkan dengan penyiraman air

Cairan yang bersifat asam mempunyai daya merusak lebih hebat dari air Asam

yang sifatnya gas gas misalnya asam klorida lebih ganas lagi Sebab bersama

udara akan mudah berpindah dari tempat asalnya Cara yang paling baik adalah

dengan mengisolir asam itu sendiri misalnya menempatkan botol asam yang

tertutup rapat dan ditempatkan dalam lemari khusus atau di lemari asam

3 Panastemperatur

Pengaruh temperatur akan menyebabkan reaksi atau perubahan kimia terjadi dan

juga mempercepat reaksi Panas yang cukup tinggi dapat memacu terjadinya

reaksi oksidasi Keadaan temperatur yang terlalu rendah juga mempunyai akibat

yang serupa Untungnya Indonesia beriklim tropis sehingga penyebab kerusakan

akibat panas tinggi dan terlalu rendah jarang terjadi di laboratorium kita

4 Mekanik

Benturan tarikan maupun tekanan yang besar harus dihindari khususnya pada

bahan kimia yang mudah meledak seperti ammonium nitrat nitrogliserin

trinitrotoluene (TNT)

5 Sinar

Sinar terutama sinar ultra violet (UV) sangat mempengaruhi bahan-bahan kimia

Sebagai contoh larutan kalium permanganat apabila terkena sinar UV akan

mengalami reduksi sehingga akan merubah sifat larutan itu Oleh karena itu

11

untuk menyimpan larutan kalium permanganat dianjurkan menggunakan botol

yang berwarna coklat Kristal perak nitrat juga akan rusak jika terkena sinar UV

oleh sebab itu dalam penyimpanan harus dihindarkan dari pengaruh sinar UV

6 Api

Apikebakaran dapat terjadi bila tiga komponen berada bersama-sama

pada suatu saat

Gambar Segitiga Api

Ketiga komponen itu ialah

a Adanya bahan bakar (bahan yang dapat dibakar)

b Adanya panas yang cukup tinggi yang dapat mengubah bahan baker menjadi

uap yang dapat terbakar (mencapai titik bakarnya)

c Adanya oksigen (di udara di sekitar kita)

Maka pada saat yang demikian itulah oksigen yang mudah bereaksi dengan bahan

bakar yang berupa uap yang sudah mencapai titik bakarnya akan menghasilkan

api Api inilah yang selanjutnya dapat mengakibatkan kebakaran Maka untuk

menghindari terjadinya kebakaran haruslah salah satu dari komponen segitiga api

tersebut harus ditiadakan Cara termudah ialah menyimpan bahan-bahan yang

12

mudah terbakar di tempat yang dingin sehingga tidak mudah naik temperaturnya

dan tidak mudah berubah menjadi uap yang mencapai titik bakarnya

7 Sifat bahan kimia itu sendiri

Bahan-bahan kimia mempunyai sifat khasnya masing-masing Misalnya

asam sangat mudah bereaksi dengan basa Reaksi-reaksi kimia dapat berjalan dari

yang sangat lambat hingga ke yang spontan Reaksi yang spontan biasanya

menimbulkan panas yang tinggi dan api Ledakan dapat terjadi bila reaksi terjadi

pada ruang yang tertutup Contoh reaksi spontan asam sulfat pekat yang

diteteskan pada campuran kalium klorat padat dan gula pasir seketika akan terjadi

api Demikian juga kalau kristal kalium permanganate ditetesi dengan gliserin

13

BAB III

PEMBAHASAN

A Upaya Kesehatan dan Keselamatan di Laboratorium

Berikut adalah beberapa upaya untuk menjamin kesehatan dan keselamatan

kerja di Laboratorium

1 Informasi dan Komunikasi K3

Adanya dokumentasi terkait dengan data keamanan bahan kimia

(Material Safety Data Sheet) atau dalam bentuk lain yang praktis

(posterlabel dari produsen bahan kimia) Hal ini merupakan informasi

acuan untuk penanganan dan pengelolaan bahan kimia berbahaya di

laboratorium

Beberapa lab memasang sensor bahaya (alarm) di lokasi yang potensi

kebakaran dan tandasymbol tertentu pada lokasi yang berkaitan dengan

bahan kimia B3radioaktif

Adapun karakteristik bahan kimia sbb

- Bahan mudah meledak (explosive substances)

- Bahan mudah teroksidasi (oxidizing substances)

- Bahan mudah menyebabkan korosif

- Bahan mudah terbakar (flammable substances)

- Bahan yang tidak boleh dibuang ke lingkungan

- Bahan berbahaya (harmful substances)

- Bahan bersifat infeksi (infectious substances)

- Bahan bersifat korosif (corrosive substances)

14

2 Tata Aturan Umum bekerja di dalam Laboratorium

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bekerja di Laboratorium adalah

- Tidak boleh makan dan minum

- Tidak boleh tidur

- Tidak boleh merokok

- Tidak boleh memasak apalagi menggunakan peralatan laboratorium

3 Fasilitas mutlak yang ada di Laboratorium

a Safety Shower berfungsi sebagai sarana pengaliran air bagi kondisi

kritis tertentu

b Bak Cuci berfungsi sebagai sarana pencucian peralatan dan pekerja

c Lemari Asam berfungsi sebagai tempat bekerja khususnya saat proses

pencampuran bahan kimia berbahaya Adanya sirkulasi udara keluar

ruangan mutlak dibutuhkan untuk menjamin lingkungan kerja pekerja

laboratorium

d Eye washer merupakan paket khusus pengaliran air pada mata pekerja

yang terkena bahan kimia Air yang dialirkan harus memenuhi standar

air bersih

e Perlengkapan kerja terdiri dari baju bekerja (jas lab) kacamata

pengaman sepatu tertutup sarung tangan dan masker Hal ini mutlak

terutama pada saat pengujian sampel

f Exhaust fan diperlukan padaruangan tertentu seperti ruang preparasi

atau pada ruang penyimpanan bahan kimia

15

g Pemadam kebakaran Selain Alat pemadam kebakaran ringan (APAR)

yang merupakan paket media pemadam kebakaran dalam tabung

bertekanan juga perlu disediakan alat bantu pemadam kebakaran

lainnya yaitu karung goni basah pasir dan baju tahan api

h Alarm berfungsi sebagai komunikasi bahaya

i Petunjuk arah keluar ruangan laboratorium Merupakan tanda yang dapat

memberikan informasi bagi pekerja laboratorium untuk keluar dari

ruang dengan aman dan selamat apabila terjadi bahaya di laboratorium

j P3K Beberapa obat-obatan standar yang harus ada yaitu obat luka bakar

plester luka kapas antiseptic kain kassa dll

k Penyimpan Bahan Kimia

Bahan kimia memiliki karakteristik masing-masing dimana akan

berpengaruh terhadap cara penyimpanannya Adapun karakteristik

bahan kimia dikelompokkan sbb

- Bahan mudah terbakar

- Bahan mudah meledak

- Bahan oksidator

- Bahan reaktif terhadap asam

- Bahan reaktif terhadap air

- Gas bertekanan

- Bahan beracun

- Bahan korosif

16

l Penanggulangan Tanggap Darurat

Pada prinsipnya apabila terjadi suatu kecelakaan maka hal utama yang

harus dilakukan adalah tetap tenang kemudian melakukan pertolongan

pertama untuk kecelakaan tersebut Dan segera menghubungi

penanggung jawab K3

Apabila terjadi kebakaran maka lakukan tindakan pencegahan

kebakaran dan segera menghubungi penanggung jawab K3

B Penanganan dan Pemusnahan Bahan Kimia Tumpahan

Disamping metoda-metoda yang telah disebutkan diatas terdapat beberapa

jenis tumpahan bahan kimia sisa yang perlu mendapatkan perlakuan khusus

sebelum dibuang keperairan Bahkan diantaranya perlu dimusnahkan sebelum

dibuang Diantara bahan-bahan kimia tersebut antara lain

1 Tumpahan Asam-asam Anorganik

Tumpahan asam-asam anorganik seperti HCl HF HNO3 H3PO4 H2SO4

haruslah diperlakukan dengan penanganan khusus Bahan tumpahan tersebut

permukaannya ditutup dengan NaHCO3atau campuran NaOH dan Ca(OH)2

dengan perbandingan11 Selanjutnya diencerkan dengan air supaya brbentuk

bubur dan selanjutnya dibuang kebak pembuangan air limbah

2 Basa Akali dan Amonia

Tumpahan basa-basa alkali dan ammonia seperti amonia anhidrat

Ca(OH)2 dan NaOH dapat ditangani dengan mengencerkannya dengan air dan

17

dinetralkan dengan HCl 6 M Kemudian diserap dengan kain dan dibuang

3 Bahan-Bahan Kimia Oksidator

Tumpahan bahan-bahan kimia oksidator (padat maupun cair) seperti

amonium dikromat amonium perklorat asam perklorat dan sejenisnya dicampur

dengan reduktor (seperti garam hypo bisulfit ferro sulfat) dan ditambahkan

sedikit asam sulfat 3 M selanjutnya campuran tersebut dinetralkan dan dibuang

4 Bahan-Bahan Kimia Reduktor

Tumpahan bahan-bahan kimia reduktor ditutup atau dicampurkan dengan

NaHCO3 (reaksi selesai) dan dipindahkan ke suatu wadah Selanjutnya kedalam

campuran tersebut ditambahkan Ca(OCl)2 secara perlahan-lahan dan air (biarkan

reaksi selesai) Setelah reaksi selesai cmpuran diencerkan dan dinetralkan sebelum

dibuang ke perairan

Untuk pemusnahan bahan reduktor (seperti Natrium bisulfit NaNO2 SO

Na2SO2) dapat dipisahkan antara bentuk gas dan padat Untuk gas (SO2) alirkan

kedalam larutan NaOH atau larutan kalsium hipoklorit Untu k padatan

campurkan dengan NaOH (11) dan ditambahkan air hingga terbentuk slurry

Slurry yang terbentuk ditambahkan kalsium hipoklorit dan air dan dibiarkan

selama 2 jam Selanjutnya dinetralkan dan dibuang ke perairan

5 Sianida dan Nitril

Tumpahan sianida ditangani dengan menyerap tumpahan tersebut dengan

kertastissu dan diuapkan dalam lemari asam dibakar atau dipindahkan kedalam

wadah dan dibasakan dengan NaOH dan diaduk hingga terbentuk slurry

18

Kemudian ditambahkan ferro sulfat berlebih dan dibiarkan lebh kurang 1 jam dan

dibuang keperairan

Pemusnahan sianda dapat dilakukan dengan cara menambahkan

kedalamnya larutan asa dan kalsium hipoklorit berlebih dan dibiarkan 24 jam

Selanjutnya dibuang ke perairan

Untuk tumpahan nitril ditambahkan NaOH berlebih dan Ca(OCl)2 setelah

satu jam dibuang keperairan Cuci bekas wadah dengan larutan hipoklorit

Pemusnahan nitril dilakukan dengan menambahkan kadalamnya NaOH dan

alkohol Setelah 1 jam uapkan alkohol dan ditambahkan larutan basa kalsium

hipoklorit Setelah 24 jam dapat dibuang ke perairan

C Pertolongan Pertama Saat Keracunan Zat Kimia

Cara pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap korban yang

terkena bahan toksik secara garis besar adalah sebagai berikut

Bila bahan kimia terhirup maka bawa korban ke lingkungan dengan udara

bersih

Bila bahan kimia masuk mata cuci bersih dengan air mengalir terus menerus

selama 5-10 menit

Meminumkan karbon aktif untuk menurunkan konsentrasi zat kimia

dengan cara adsorpsi

Meminumkan air untuk pengenceran

Meminumkan susu untuk menetralkan dan mengadsorpsi asam atau basa kuat

dan fenol

19

Untuk memperlambat atau mengurangi pemasukan racun maka dapat

diberikan garam laksania (hanya boleh dilakukan oleh Paramedis)

(MgSO4 Na2SO4) yang akan merangsang peristaltik dari seluruh saluran

pencernaan sehingga efek osmotik akan memperlambat absorbsi air dan

membuat racun terencerkan

Jika keracunan sudah agak lama maka korban dibuat muntah untuk

mengosongkan lambung dengan pemberian larutan NaCl (garam dapur)

hangat Tetapi hal ini tidak diperbolehkan untuk korban yang masih

pingsan atau keracunan deterjen bensin BTX (Benzene Toluen

D Aspek Keamanan Pengunaan Sarana dan Alat Selama Eksperimen

Hampir semua eksperimen dengan bahan kimia dilakukan menggunakan

peralatan gelas Gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia

Gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan

visual selama reaksi berlangsung Tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini

dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan Luka terpotong atau tergores dari

pecahan peralatan gelas merupakan salah satu luka yang sangat sering terjadi di

laboratorium Peralatan tersusun dari bahan gelas dapat menyebabkan bahan

kimia yang berbahaya dan memungkinkan terjadinya kebakaran Susunan

peralatan gelas harus dilakukan dengan mengikuti petunjuk kerja yang aman

Penggunaan bagian peralatan yang tidak cocok harus dihindari seperti

penggunaan tipe gelas yang berbeda sambungan peralatan gelas yang tidak

sesuai dan lain sebagainya Susunan peralatan gelas yang kompleks harus

20

dibangun tanpa tekanan mekanik yang dapat memungkinkan gelas pecah Hal ini

dapat dilakukan pada tempat yang aman (yang terbaik adalah di lemari asam) dan

aman dari gangguan

Peralatan laboratorium biasanya disusun pada sistem terbuka pada kondisi

atmosfer supaya menjamin kompensasi tekanan dan menghindari ledakan

perkecualian reaktor autoklaf yang terbukan dari bahan logam baja dan non

korosif Pada banyak kasus peralatan yang menggunakan listrik umum digunakan

seperti pengaduk pemanas sentrifus dan lain-lain Peralatan seperti ini harus

dalam kondisi teknis yang baik dan memenuhi spesifikasi keamanan untuk

dioperasikan dengan listrik Hal ini harus diperikasa selama kisaran waktu tertentu

oleh teknisi yang ahli meliputi perbaikan kabel yang tersayat sambungan

konsluiting dan lain-lain atau menggantinya jika terjadi kerusakan

Pemeriksaan keamanan yang diperlukan untuk peralatan bersifat bergerak

juga perlu dilakukan setara dengan peralatan diam Pompa dan pengaduk biasanya

dioperasikan dengan menggunakan motor listrik Peralatan ini biasanya tidak

dapat meledak Pada eksperimen yang menggunakan bahan kimia yang sangat

mudah meledak seperi gas hidrogen atau hidrogen sulfida motor listrik dapat

diganti dengan menggunakan turbin air atau motor udara Sebelum memulai

eksperimen bagian-bagian yang umum pada setiap peralatan perlu diperiksa

unjuk kerjanya Hal ini meliputi pompa vakum sistem pendingin pengaduk dan

beberapa peralatan listrik lainnya ndash sebelum bahan kimia ditambahkan ke dalam

peralatan

21

BAB IV

PENUTUP

A Kesimpulan

Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan

penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis

laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan

SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan

pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya

berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun

demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-

laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat

penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya

Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para

penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit

maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang

dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan

kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan

apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri

Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa

diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik

bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus

diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen

22

penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan

bahan kimia dan pajanan terhadap laboran

B Saran

1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada

sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan

2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan

kimia yang ada di laboratorium

3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan

cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh

para mahasiswa dan laboran

23

DAFTAR PUSTAKA

Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)

httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-

laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei

2013

Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia

(online)

httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i

dpdf diakses pada 20 Mei 2013

Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes

Cikarang (online)

httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp

option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-

kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19

Mei 2013

HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)

httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei

2013

Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)

httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml

diakses pada 20 Mei 2013

Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)

httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-

bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013

24

Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)

httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN

20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013

25

Page 11: Makalah Final Praktikum

terbentuk Zat-zat lain yang bereaksi dengan air secara hebat seperti asam sulfat

pekat logam halide anhidrat oksida non logam halide harus dijauhkan dari air

atau disimpan dalam ruangan yang kering dan bebas kebocoran di waktu hujan

Kebakaran akibat zat-zat di atas tak dapat dipadamkan dengan penyiraman air

Cairan yang bersifat asam mempunyai daya merusak lebih hebat dari air Asam

yang sifatnya gas gas misalnya asam klorida lebih ganas lagi Sebab bersama

udara akan mudah berpindah dari tempat asalnya Cara yang paling baik adalah

dengan mengisolir asam itu sendiri misalnya menempatkan botol asam yang

tertutup rapat dan ditempatkan dalam lemari khusus atau di lemari asam

3 Panastemperatur

Pengaruh temperatur akan menyebabkan reaksi atau perubahan kimia terjadi dan

juga mempercepat reaksi Panas yang cukup tinggi dapat memacu terjadinya

reaksi oksidasi Keadaan temperatur yang terlalu rendah juga mempunyai akibat

yang serupa Untungnya Indonesia beriklim tropis sehingga penyebab kerusakan

akibat panas tinggi dan terlalu rendah jarang terjadi di laboratorium kita

4 Mekanik

Benturan tarikan maupun tekanan yang besar harus dihindari khususnya pada

bahan kimia yang mudah meledak seperti ammonium nitrat nitrogliserin

trinitrotoluene (TNT)

5 Sinar

Sinar terutama sinar ultra violet (UV) sangat mempengaruhi bahan-bahan kimia

Sebagai contoh larutan kalium permanganat apabila terkena sinar UV akan

mengalami reduksi sehingga akan merubah sifat larutan itu Oleh karena itu

11

untuk menyimpan larutan kalium permanganat dianjurkan menggunakan botol

yang berwarna coklat Kristal perak nitrat juga akan rusak jika terkena sinar UV

oleh sebab itu dalam penyimpanan harus dihindarkan dari pengaruh sinar UV

6 Api

Apikebakaran dapat terjadi bila tiga komponen berada bersama-sama

pada suatu saat

Gambar Segitiga Api

Ketiga komponen itu ialah

a Adanya bahan bakar (bahan yang dapat dibakar)

b Adanya panas yang cukup tinggi yang dapat mengubah bahan baker menjadi

uap yang dapat terbakar (mencapai titik bakarnya)

c Adanya oksigen (di udara di sekitar kita)

Maka pada saat yang demikian itulah oksigen yang mudah bereaksi dengan bahan

bakar yang berupa uap yang sudah mencapai titik bakarnya akan menghasilkan

api Api inilah yang selanjutnya dapat mengakibatkan kebakaran Maka untuk

menghindari terjadinya kebakaran haruslah salah satu dari komponen segitiga api

tersebut harus ditiadakan Cara termudah ialah menyimpan bahan-bahan yang

12

mudah terbakar di tempat yang dingin sehingga tidak mudah naik temperaturnya

dan tidak mudah berubah menjadi uap yang mencapai titik bakarnya

7 Sifat bahan kimia itu sendiri

Bahan-bahan kimia mempunyai sifat khasnya masing-masing Misalnya

asam sangat mudah bereaksi dengan basa Reaksi-reaksi kimia dapat berjalan dari

yang sangat lambat hingga ke yang spontan Reaksi yang spontan biasanya

menimbulkan panas yang tinggi dan api Ledakan dapat terjadi bila reaksi terjadi

pada ruang yang tertutup Contoh reaksi spontan asam sulfat pekat yang

diteteskan pada campuran kalium klorat padat dan gula pasir seketika akan terjadi

api Demikian juga kalau kristal kalium permanganate ditetesi dengan gliserin

13

BAB III

PEMBAHASAN

A Upaya Kesehatan dan Keselamatan di Laboratorium

Berikut adalah beberapa upaya untuk menjamin kesehatan dan keselamatan

kerja di Laboratorium

1 Informasi dan Komunikasi K3

Adanya dokumentasi terkait dengan data keamanan bahan kimia

(Material Safety Data Sheet) atau dalam bentuk lain yang praktis

(posterlabel dari produsen bahan kimia) Hal ini merupakan informasi

acuan untuk penanganan dan pengelolaan bahan kimia berbahaya di

laboratorium

Beberapa lab memasang sensor bahaya (alarm) di lokasi yang potensi

kebakaran dan tandasymbol tertentu pada lokasi yang berkaitan dengan

bahan kimia B3radioaktif

Adapun karakteristik bahan kimia sbb

- Bahan mudah meledak (explosive substances)

- Bahan mudah teroksidasi (oxidizing substances)

- Bahan mudah menyebabkan korosif

- Bahan mudah terbakar (flammable substances)

- Bahan yang tidak boleh dibuang ke lingkungan

- Bahan berbahaya (harmful substances)

- Bahan bersifat infeksi (infectious substances)

- Bahan bersifat korosif (corrosive substances)

14

2 Tata Aturan Umum bekerja di dalam Laboratorium

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bekerja di Laboratorium adalah

- Tidak boleh makan dan minum

- Tidak boleh tidur

- Tidak boleh merokok

- Tidak boleh memasak apalagi menggunakan peralatan laboratorium

3 Fasilitas mutlak yang ada di Laboratorium

a Safety Shower berfungsi sebagai sarana pengaliran air bagi kondisi

kritis tertentu

b Bak Cuci berfungsi sebagai sarana pencucian peralatan dan pekerja

c Lemari Asam berfungsi sebagai tempat bekerja khususnya saat proses

pencampuran bahan kimia berbahaya Adanya sirkulasi udara keluar

ruangan mutlak dibutuhkan untuk menjamin lingkungan kerja pekerja

laboratorium

d Eye washer merupakan paket khusus pengaliran air pada mata pekerja

yang terkena bahan kimia Air yang dialirkan harus memenuhi standar

air bersih

e Perlengkapan kerja terdiri dari baju bekerja (jas lab) kacamata

pengaman sepatu tertutup sarung tangan dan masker Hal ini mutlak

terutama pada saat pengujian sampel

f Exhaust fan diperlukan padaruangan tertentu seperti ruang preparasi

atau pada ruang penyimpanan bahan kimia

15

g Pemadam kebakaran Selain Alat pemadam kebakaran ringan (APAR)

yang merupakan paket media pemadam kebakaran dalam tabung

bertekanan juga perlu disediakan alat bantu pemadam kebakaran

lainnya yaitu karung goni basah pasir dan baju tahan api

h Alarm berfungsi sebagai komunikasi bahaya

i Petunjuk arah keluar ruangan laboratorium Merupakan tanda yang dapat

memberikan informasi bagi pekerja laboratorium untuk keluar dari

ruang dengan aman dan selamat apabila terjadi bahaya di laboratorium

j P3K Beberapa obat-obatan standar yang harus ada yaitu obat luka bakar

plester luka kapas antiseptic kain kassa dll

k Penyimpan Bahan Kimia

Bahan kimia memiliki karakteristik masing-masing dimana akan

berpengaruh terhadap cara penyimpanannya Adapun karakteristik

bahan kimia dikelompokkan sbb

- Bahan mudah terbakar

- Bahan mudah meledak

- Bahan oksidator

- Bahan reaktif terhadap asam

- Bahan reaktif terhadap air

- Gas bertekanan

- Bahan beracun

- Bahan korosif

16

l Penanggulangan Tanggap Darurat

Pada prinsipnya apabila terjadi suatu kecelakaan maka hal utama yang

harus dilakukan adalah tetap tenang kemudian melakukan pertolongan

pertama untuk kecelakaan tersebut Dan segera menghubungi

penanggung jawab K3

Apabila terjadi kebakaran maka lakukan tindakan pencegahan

kebakaran dan segera menghubungi penanggung jawab K3

B Penanganan dan Pemusnahan Bahan Kimia Tumpahan

Disamping metoda-metoda yang telah disebutkan diatas terdapat beberapa

jenis tumpahan bahan kimia sisa yang perlu mendapatkan perlakuan khusus

sebelum dibuang keperairan Bahkan diantaranya perlu dimusnahkan sebelum

dibuang Diantara bahan-bahan kimia tersebut antara lain

1 Tumpahan Asam-asam Anorganik

Tumpahan asam-asam anorganik seperti HCl HF HNO3 H3PO4 H2SO4

haruslah diperlakukan dengan penanganan khusus Bahan tumpahan tersebut

permukaannya ditutup dengan NaHCO3atau campuran NaOH dan Ca(OH)2

dengan perbandingan11 Selanjutnya diencerkan dengan air supaya brbentuk

bubur dan selanjutnya dibuang kebak pembuangan air limbah

2 Basa Akali dan Amonia

Tumpahan basa-basa alkali dan ammonia seperti amonia anhidrat

Ca(OH)2 dan NaOH dapat ditangani dengan mengencerkannya dengan air dan

17

dinetralkan dengan HCl 6 M Kemudian diserap dengan kain dan dibuang

3 Bahan-Bahan Kimia Oksidator

Tumpahan bahan-bahan kimia oksidator (padat maupun cair) seperti

amonium dikromat amonium perklorat asam perklorat dan sejenisnya dicampur

dengan reduktor (seperti garam hypo bisulfit ferro sulfat) dan ditambahkan

sedikit asam sulfat 3 M selanjutnya campuran tersebut dinetralkan dan dibuang

4 Bahan-Bahan Kimia Reduktor

Tumpahan bahan-bahan kimia reduktor ditutup atau dicampurkan dengan

NaHCO3 (reaksi selesai) dan dipindahkan ke suatu wadah Selanjutnya kedalam

campuran tersebut ditambahkan Ca(OCl)2 secara perlahan-lahan dan air (biarkan

reaksi selesai) Setelah reaksi selesai cmpuran diencerkan dan dinetralkan sebelum

dibuang ke perairan

Untuk pemusnahan bahan reduktor (seperti Natrium bisulfit NaNO2 SO

Na2SO2) dapat dipisahkan antara bentuk gas dan padat Untuk gas (SO2) alirkan

kedalam larutan NaOH atau larutan kalsium hipoklorit Untu k padatan

campurkan dengan NaOH (11) dan ditambahkan air hingga terbentuk slurry

Slurry yang terbentuk ditambahkan kalsium hipoklorit dan air dan dibiarkan

selama 2 jam Selanjutnya dinetralkan dan dibuang ke perairan

5 Sianida dan Nitril

Tumpahan sianida ditangani dengan menyerap tumpahan tersebut dengan

kertastissu dan diuapkan dalam lemari asam dibakar atau dipindahkan kedalam

wadah dan dibasakan dengan NaOH dan diaduk hingga terbentuk slurry

18

Kemudian ditambahkan ferro sulfat berlebih dan dibiarkan lebh kurang 1 jam dan

dibuang keperairan

Pemusnahan sianda dapat dilakukan dengan cara menambahkan

kedalamnya larutan asa dan kalsium hipoklorit berlebih dan dibiarkan 24 jam

Selanjutnya dibuang ke perairan

Untuk tumpahan nitril ditambahkan NaOH berlebih dan Ca(OCl)2 setelah

satu jam dibuang keperairan Cuci bekas wadah dengan larutan hipoklorit

Pemusnahan nitril dilakukan dengan menambahkan kadalamnya NaOH dan

alkohol Setelah 1 jam uapkan alkohol dan ditambahkan larutan basa kalsium

hipoklorit Setelah 24 jam dapat dibuang ke perairan

C Pertolongan Pertama Saat Keracunan Zat Kimia

Cara pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap korban yang

terkena bahan toksik secara garis besar adalah sebagai berikut

Bila bahan kimia terhirup maka bawa korban ke lingkungan dengan udara

bersih

Bila bahan kimia masuk mata cuci bersih dengan air mengalir terus menerus

selama 5-10 menit

Meminumkan karbon aktif untuk menurunkan konsentrasi zat kimia

dengan cara adsorpsi

Meminumkan air untuk pengenceran

Meminumkan susu untuk menetralkan dan mengadsorpsi asam atau basa kuat

dan fenol

19

Untuk memperlambat atau mengurangi pemasukan racun maka dapat

diberikan garam laksania (hanya boleh dilakukan oleh Paramedis)

(MgSO4 Na2SO4) yang akan merangsang peristaltik dari seluruh saluran

pencernaan sehingga efek osmotik akan memperlambat absorbsi air dan

membuat racun terencerkan

Jika keracunan sudah agak lama maka korban dibuat muntah untuk

mengosongkan lambung dengan pemberian larutan NaCl (garam dapur)

hangat Tetapi hal ini tidak diperbolehkan untuk korban yang masih

pingsan atau keracunan deterjen bensin BTX (Benzene Toluen

D Aspek Keamanan Pengunaan Sarana dan Alat Selama Eksperimen

Hampir semua eksperimen dengan bahan kimia dilakukan menggunakan

peralatan gelas Gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia

Gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan

visual selama reaksi berlangsung Tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini

dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan Luka terpotong atau tergores dari

pecahan peralatan gelas merupakan salah satu luka yang sangat sering terjadi di

laboratorium Peralatan tersusun dari bahan gelas dapat menyebabkan bahan

kimia yang berbahaya dan memungkinkan terjadinya kebakaran Susunan

peralatan gelas harus dilakukan dengan mengikuti petunjuk kerja yang aman

Penggunaan bagian peralatan yang tidak cocok harus dihindari seperti

penggunaan tipe gelas yang berbeda sambungan peralatan gelas yang tidak

sesuai dan lain sebagainya Susunan peralatan gelas yang kompleks harus

20

dibangun tanpa tekanan mekanik yang dapat memungkinkan gelas pecah Hal ini

dapat dilakukan pada tempat yang aman (yang terbaik adalah di lemari asam) dan

aman dari gangguan

Peralatan laboratorium biasanya disusun pada sistem terbuka pada kondisi

atmosfer supaya menjamin kompensasi tekanan dan menghindari ledakan

perkecualian reaktor autoklaf yang terbukan dari bahan logam baja dan non

korosif Pada banyak kasus peralatan yang menggunakan listrik umum digunakan

seperti pengaduk pemanas sentrifus dan lain-lain Peralatan seperti ini harus

dalam kondisi teknis yang baik dan memenuhi spesifikasi keamanan untuk

dioperasikan dengan listrik Hal ini harus diperikasa selama kisaran waktu tertentu

oleh teknisi yang ahli meliputi perbaikan kabel yang tersayat sambungan

konsluiting dan lain-lain atau menggantinya jika terjadi kerusakan

Pemeriksaan keamanan yang diperlukan untuk peralatan bersifat bergerak

juga perlu dilakukan setara dengan peralatan diam Pompa dan pengaduk biasanya

dioperasikan dengan menggunakan motor listrik Peralatan ini biasanya tidak

dapat meledak Pada eksperimen yang menggunakan bahan kimia yang sangat

mudah meledak seperi gas hidrogen atau hidrogen sulfida motor listrik dapat

diganti dengan menggunakan turbin air atau motor udara Sebelum memulai

eksperimen bagian-bagian yang umum pada setiap peralatan perlu diperiksa

unjuk kerjanya Hal ini meliputi pompa vakum sistem pendingin pengaduk dan

beberapa peralatan listrik lainnya ndash sebelum bahan kimia ditambahkan ke dalam

peralatan

21

BAB IV

PENUTUP

A Kesimpulan

Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan

penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis

laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan

SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan

pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya

berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun

demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-

laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat

penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya

Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para

penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit

maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang

dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan

kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan

apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri

Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa

diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik

bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus

diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen

22

penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan

bahan kimia dan pajanan terhadap laboran

B Saran

1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada

sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan

2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan

kimia yang ada di laboratorium

3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan

cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh

para mahasiswa dan laboran

23

DAFTAR PUSTAKA

Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)

httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-

laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei

2013

Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia

(online)

httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i

dpdf diakses pada 20 Mei 2013

Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes

Cikarang (online)

httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp

option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-

kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19

Mei 2013

HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)

httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei

2013

Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)

httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml

diakses pada 20 Mei 2013

Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)

httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-

bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013

24

Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)

httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN

20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013

25

Page 12: Makalah Final Praktikum

untuk menyimpan larutan kalium permanganat dianjurkan menggunakan botol

yang berwarna coklat Kristal perak nitrat juga akan rusak jika terkena sinar UV

oleh sebab itu dalam penyimpanan harus dihindarkan dari pengaruh sinar UV

6 Api

Apikebakaran dapat terjadi bila tiga komponen berada bersama-sama

pada suatu saat

Gambar Segitiga Api

Ketiga komponen itu ialah

a Adanya bahan bakar (bahan yang dapat dibakar)

b Adanya panas yang cukup tinggi yang dapat mengubah bahan baker menjadi

uap yang dapat terbakar (mencapai titik bakarnya)

c Adanya oksigen (di udara di sekitar kita)

Maka pada saat yang demikian itulah oksigen yang mudah bereaksi dengan bahan

bakar yang berupa uap yang sudah mencapai titik bakarnya akan menghasilkan

api Api inilah yang selanjutnya dapat mengakibatkan kebakaran Maka untuk

menghindari terjadinya kebakaran haruslah salah satu dari komponen segitiga api

tersebut harus ditiadakan Cara termudah ialah menyimpan bahan-bahan yang

12

mudah terbakar di tempat yang dingin sehingga tidak mudah naik temperaturnya

dan tidak mudah berubah menjadi uap yang mencapai titik bakarnya

7 Sifat bahan kimia itu sendiri

Bahan-bahan kimia mempunyai sifat khasnya masing-masing Misalnya

asam sangat mudah bereaksi dengan basa Reaksi-reaksi kimia dapat berjalan dari

yang sangat lambat hingga ke yang spontan Reaksi yang spontan biasanya

menimbulkan panas yang tinggi dan api Ledakan dapat terjadi bila reaksi terjadi

pada ruang yang tertutup Contoh reaksi spontan asam sulfat pekat yang

diteteskan pada campuran kalium klorat padat dan gula pasir seketika akan terjadi

api Demikian juga kalau kristal kalium permanganate ditetesi dengan gliserin

13

BAB III

PEMBAHASAN

A Upaya Kesehatan dan Keselamatan di Laboratorium

Berikut adalah beberapa upaya untuk menjamin kesehatan dan keselamatan

kerja di Laboratorium

1 Informasi dan Komunikasi K3

Adanya dokumentasi terkait dengan data keamanan bahan kimia

(Material Safety Data Sheet) atau dalam bentuk lain yang praktis

(posterlabel dari produsen bahan kimia) Hal ini merupakan informasi

acuan untuk penanganan dan pengelolaan bahan kimia berbahaya di

laboratorium

Beberapa lab memasang sensor bahaya (alarm) di lokasi yang potensi

kebakaran dan tandasymbol tertentu pada lokasi yang berkaitan dengan

bahan kimia B3radioaktif

Adapun karakteristik bahan kimia sbb

- Bahan mudah meledak (explosive substances)

- Bahan mudah teroksidasi (oxidizing substances)

- Bahan mudah menyebabkan korosif

- Bahan mudah terbakar (flammable substances)

- Bahan yang tidak boleh dibuang ke lingkungan

- Bahan berbahaya (harmful substances)

- Bahan bersifat infeksi (infectious substances)

- Bahan bersifat korosif (corrosive substances)

14

2 Tata Aturan Umum bekerja di dalam Laboratorium

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bekerja di Laboratorium adalah

- Tidak boleh makan dan minum

- Tidak boleh tidur

- Tidak boleh merokok

- Tidak boleh memasak apalagi menggunakan peralatan laboratorium

3 Fasilitas mutlak yang ada di Laboratorium

a Safety Shower berfungsi sebagai sarana pengaliran air bagi kondisi

kritis tertentu

b Bak Cuci berfungsi sebagai sarana pencucian peralatan dan pekerja

c Lemari Asam berfungsi sebagai tempat bekerja khususnya saat proses

pencampuran bahan kimia berbahaya Adanya sirkulasi udara keluar

ruangan mutlak dibutuhkan untuk menjamin lingkungan kerja pekerja

laboratorium

d Eye washer merupakan paket khusus pengaliran air pada mata pekerja

yang terkena bahan kimia Air yang dialirkan harus memenuhi standar

air bersih

e Perlengkapan kerja terdiri dari baju bekerja (jas lab) kacamata

pengaman sepatu tertutup sarung tangan dan masker Hal ini mutlak

terutama pada saat pengujian sampel

f Exhaust fan diperlukan padaruangan tertentu seperti ruang preparasi

atau pada ruang penyimpanan bahan kimia

15

g Pemadam kebakaran Selain Alat pemadam kebakaran ringan (APAR)

yang merupakan paket media pemadam kebakaran dalam tabung

bertekanan juga perlu disediakan alat bantu pemadam kebakaran

lainnya yaitu karung goni basah pasir dan baju tahan api

h Alarm berfungsi sebagai komunikasi bahaya

i Petunjuk arah keluar ruangan laboratorium Merupakan tanda yang dapat

memberikan informasi bagi pekerja laboratorium untuk keluar dari

ruang dengan aman dan selamat apabila terjadi bahaya di laboratorium

j P3K Beberapa obat-obatan standar yang harus ada yaitu obat luka bakar

plester luka kapas antiseptic kain kassa dll

k Penyimpan Bahan Kimia

Bahan kimia memiliki karakteristik masing-masing dimana akan

berpengaruh terhadap cara penyimpanannya Adapun karakteristik

bahan kimia dikelompokkan sbb

- Bahan mudah terbakar

- Bahan mudah meledak

- Bahan oksidator

- Bahan reaktif terhadap asam

- Bahan reaktif terhadap air

- Gas bertekanan

- Bahan beracun

- Bahan korosif

16

l Penanggulangan Tanggap Darurat

Pada prinsipnya apabila terjadi suatu kecelakaan maka hal utama yang

harus dilakukan adalah tetap tenang kemudian melakukan pertolongan

pertama untuk kecelakaan tersebut Dan segera menghubungi

penanggung jawab K3

Apabila terjadi kebakaran maka lakukan tindakan pencegahan

kebakaran dan segera menghubungi penanggung jawab K3

B Penanganan dan Pemusnahan Bahan Kimia Tumpahan

Disamping metoda-metoda yang telah disebutkan diatas terdapat beberapa

jenis tumpahan bahan kimia sisa yang perlu mendapatkan perlakuan khusus

sebelum dibuang keperairan Bahkan diantaranya perlu dimusnahkan sebelum

dibuang Diantara bahan-bahan kimia tersebut antara lain

1 Tumpahan Asam-asam Anorganik

Tumpahan asam-asam anorganik seperti HCl HF HNO3 H3PO4 H2SO4

haruslah diperlakukan dengan penanganan khusus Bahan tumpahan tersebut

permukaannya ditutup dengan NaHCO3atau campuran NaOH dan Ca(OH)2

dengan perbandingan11 Selanjutnya diencerkan dengan air supaya brbentuk

bubur dan selanjutnya dibuang kebak pembuangan air limbah

2 Basa Akali dan Amonia

Tumpahan basa-basa alkali dan ammonia seperti amonia anhidrat

Ca(OH)2 dan NaOH dapat ditangani dengan mengencerkannya dengan air dan

17

dinetralkan dengan HCl 6 M Kemudian diserap dengan kain dan dibuang

3 Bahan-Bahan Kimia Oksidator

Tumpahan bahan-bahan kimia oksidator (padat maupun cair) seperti

amonium dikromat amonium perklorat asam perklorat dan sejenisnya dicampur

dengan reduktor (seperti garam hypo bisulfit ferro sulfat) dan ditambahkan

sedikit asam sulfat 3 M selanjutnya campuran tersebut dinetralkan dan dibuang

4 Bahan-Bahan Kimia Reduktor

Tumpahan bahan-bahan kimia reduktor ditutup atau dicampurkan dengan

NaHCO3 (reaksi selesai) dan dipindahkan ke suatu wadah Selanjutnya kedalam

campuran tersebut ditambahkan Ca(OCl)2 secara perlahan-lahan dan air (biarkan

reaksi selesai) Setelah reaksi selesai cmpuran diencerkan dan dinetralkan sebelum

dibuang ke perairan

Untuk pemusnahan bahan reduktor (seperti Natrium bisulfit NaNO2 SO

Na2SO2) dapat dipisahkan antara bentuk gas dan padat Untuk gas (SO2) alirkan

kedalam larutan NaOH atau larutan kalsium hipoklorit Untu k padatan

campurkan dengan NaOH (11) dan ditambahkan air hingga terbentuk slurry

Slurry yang terbentuk ditambahkan kalsium hipoklorit dan air dan dibiarkan

selama 2 jam Selanjutnya dinetralkan dan dibuang ke perairan

5 Sianida dan Nitril

Tumpahan sianida ditangani dengan menyerap tumpahan tersebut dengan

kertastissu dan diuapkan dalam lemari asam dibakar atau dipindahkan kedalam

wadah dan dibasakan dengan NaOH dan diaduk hingga terbentuk slurry

18

Kemudian ditambahkan ferro sulfat berlebih dan dibiarkan lebh kurang 1 jam dan

dibuang keperairan

Pemusnahan sianda dapat dilakukan dengan cara menambahkan

kedalamnya larutan asa dan kalsium hipoklorit berlebih dan dibiarkan 24 jam

Selanjutnya dibuang ke perairan

Untuk tumpahan nitril ditambahkan NaOH berlebih dan Ca(OCl)2 setelah

satu jam dibuang keperairan Cuci bekas wadah dengan larutan hipoklorit

Pemusnahan nitril dilakukan dengan menambahkan kadalamnya NaOH dan

alkohol Setelah 1 jam uapkan alkohol dan ditambahkan larutan basa kalsium

hipoklorit Setelah 24 jam dapat dibuang ke perairan

C Pertolongan Pertama Saat Keracunan Zat Kimia

Cara pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap korban yang

terkena bahan toksik secara garis besar adalah sebagai berikut

Bila bahan kimia terhirup maka bawa korban ke lingkungan dengan udara

bersih

Bila bahan kimia masuk mata cuci bersih dengan air mengalir terus menerus

selama 5-10 menit

Meminumkan karbon aktif untuk menurunkan konsentrasi zat kimia

dengan cara adsorpsi

Meminumkan air untuk pengenceran

Meminumkan susu untuk menetralkan dan mengadsorpsi asam atau basa kuat

dan fenol

19

Untuk memperlambat atau mengurangi pemasukan racun maka dapat

diberikan garam laksania (hanya boleh dilakukan oleh Paramedis)

(MgSO4 Na2SO4) yang akan merangsang peristaltik dari seluruh saluran

pencernaan sehingga efek osmotik akan memperlambat absorbsi air dan

membuat racun terencerkan

Jika keracunan sudah agak lama maka korban dibuat muntah untuk

mengosongkan lambung dengan pemberian larutan NaCl (garam dapur)

hangat Tetapi hal ini tidak diperbolehkan untuk korban yang masih

pingsan atau keracunan deterjen bensin BTX (Benzene Toluen

D Aspek Keamanan Pengunaan Sarana dan Alat Selama Eksperimen

Hampir semua eksperimen dengan bahan kimia dilakukan menggunakan

peralatan gelas Gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia

Gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan

visual selama reaksi berlangsung Tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini

dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan Luka terpotong atau tergores dari

pecahan peralatan gelas merupakan salah satu luka yang sangat sering terjadi di

laboratorium Peralatan tersusun dari bahan gelas dapat menyebabkan bahan

kimia yang berbahaya dan memungkinkan terjadinya kebakaran Susunan

peralatan gelas harus dilakukan dengan mengikuti petunjuk kerja yang aman

Penggunaan bagian peralatan yang tidak cocok harus dihindari seperti

penggunaan tipe gelas yang berbeda sambungan peralatan gelas yang tidak

sesuai dan lain sebagainya Susunan peralatan gelas yang kompleks harus

20

dibangun tanpa tekanan mekanik yang dapat memungkinkan gelas pecah Hal ini

dapat dilakukan pada tempat yang aman (yang terbaik adalah di lemari asam) dan

aman dari gangguan

Peralatan laboratorium biasanya disusun pada sistem terbuka pada kondisi

atmosfer supaya menjamin kompensasi tekanan dan menghindari ledakan

perkecualian reaktor autoklaf yang terbukan dari bahan logam baja dan non

korosif Pada banyak kasus peralatan yang menggunakan listrik umum digunakan

seperti pengaduk pemanas sentrifus dan lain-lain Peralatan seperti ini harus

dalam kondisi teknis yang baik dan memenuhi spesifikasi keamanan untuk

dioperasikan dengan listrik Hal ini harus diperikasa selama kisaran waktu tertentu

oleh teknisi yang ahli meliputi perbaikan kabel yang tersayat sambungan

konsluiting dan lain-lain atau menggantinya jika terjadi kerusakan

Pemeriksaan keamanan yang diperlukan untuk peralatan bersifat bergerak

juga perlu dilakukan setara dengan peralatan diam Pompa dan pengaduk biasanya

dioperasikan dengan menggunakan motor listrik Peralatan ini biasanya tidak

dapat meledak Pada eksperimen yang menggunakan bahan kimia yang sangat

mudah meledak seperi gas hidrogen atau hidrogen sulfida motor listrik dapat

diganti dengan menggunakan turbin air atau motor udara Sebelum memulai

eksperimen bagian-bagian yang umum pada setiap peralatan perlu diperiksa

unjuk kerjanya Hal ini meliputi pompa vakum sistem pendingin pengaduk dan

beberapa peralatan listrik lainnya ndash sebelum bahan kimia ditambahkan ke dalam

peralatan

21

BAB IV

PENUTUP

A Kesimpulan

Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan

penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis

laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan

SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan

pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya

berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun

demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-

laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat

penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya

Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para

penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit

maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang

dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan

kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan

apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri

Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa

diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik

bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus

diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen

22

penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan

bahan kimia dan pajanan terhadap laboran

B Saran

1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada

sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan

2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan

kimia yang ada di laboratorium

3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan

cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh

para mahasiswa dan laboran

23

DAFTAR PUSTAKA

Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)

httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-

laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei

2013

Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia

(online)

httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i

dpdf diakses pada 20 Mei 2013

Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes

Cikarang (online)

httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp

option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-

kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19

Mei 2013

HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)

httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei

2013

Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)

httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml

diakses pada 20 Mei 2013

Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)

httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-

bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013

24

Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)

httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN

20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013

25

Page 13: Makalah Final Praktikum

mudah terbakar di tempat yang dingin sehingga tidak mudah naik temperaturnya

dan tidak mudah berubah menjadi uap yang mencapai titik bakarnya

7 Sifat bahan kimia itu sendiri

Bahan-bahan kimia mempunyai sifat khasnya masing-masing Misalnya

asam sangat mudah bereaksi dengan basa Reaksi-reaksi kimia dapat berjalan dari

yang sangat lambat hingga ke yang spontan Reaksi yang spontan biasanya

menimbulkan panas yang tinggi dan api Ledakan dapat terjadi bila reaksi terjadi

pada ruang yang tertutup Contoh reaksi spontan asam sulfat pekat yang

diteteskan pada campuran kalium klorat padat dan gula pasir seketika akan terjadi

api Demikian juga kalau kristal kalium permanganate ditetesi dengan gliserin

13

BAB III

PEMBAHASAN

A Upaya Kesehatan dan Keselamatan di Laboratorium

Berikut adalah beberapa upaya untuk menjamin kesehatan dan keselamatan

kerja di Laboratorium

1 Informasi dan Komunikasi K3

Adanya dokumentasi terkait dengan data keamanan bahan kimia

(Material Safety Data Sheet) atau dalam bentuk lain yang praktis

(posterlabel dari produsen bahan kimia) Hal ini merupakan informasi

acuan untuk penanganan dan pengelolaan bahan kimia berbahaya di

laboratorium

Beberapa lab memasang sensor bahaya (alarm) di lokasi yang potensi

kebakaran dan tandasymbol tertentu pada lokasi yang berkaitan dengan

bahan kimia B3radioaktif

Adapun karakteristik bahan kimia sbb

- Bahan mudah meledak (explosive substances)

- Bahan mudah teroksidasi (oxidizing substances)

- Bahan mudah menyebabkan korosif

- Bahan mudah terbakar (flammable substances)

- Bahan yang tidak boleh dibuang ke lingkungan

- Bahan berbahaya (harmful substances)

- Bahan bersifat infeksi (infectious substances)

- Bahan bersifat korosif (corrosive substances)

14

2 Tata Aturan Umum bekerja di dalam Laboratorium

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bekerja di Laboratorium adalah

- Tidak boleh makan dan minum

- Tidak boleh tidur

- Tidak boleh merokok

- Tidak boleh memasak apalagi menggunakan peralatan laboratorium

3 Fasilitas mutlak yang ada di Laboratorium

a Safety Shower berfungsi sebagai sarana pengaliran air bagi kondisi

kritis tertentu

b Bak Cuci berfungsi sebagai sarana pencucian peralatan dan pekerja

c Lemari Asam berfungsi sebagai tempat bekerja khususnya saat proses

pencampuran bahan kimia berbahaya Adanya sirkulasi udara keluar

ruangan mutlak dibutuhkan untuk menjamin lingkungan kerja pekerja

laboratorium

d Eye washer merupakan paket khusus pengaliran air pada mata pekerja

yang terkena bahan kimia Air yang dialirkan harus memenuhi standar

air bersih

e Perlengkapan kerja terdiri dari baju bekerja (jas lab) kacamata

pengaman sepatu tertutup sarung tangan dan masker Hal ini mutlak

terutama pada saat pengujian sampel

f Exhaust fan diperlukan padaruangan tertentu seperti ruang preparasi

atau pada ruang penyimpanan bahan kimia

15

g Pemadam kebakaran Selain Alat pemadam kebakaran ringan (APAR)

yang merupakan paket media pemadam kebakaran dalam tabung

bertekanan juga perlu disediakan alat bantu pemadam kebakaran

lainnya yaitu karung goni basah pasir dan baju tahan api

h Alarm berfungsi sebagai komunikasi bahaya

i Petunjuk arah keluar ruangan laboratorium Merupakan tanda yang dapat

memberikan informasi bagi pekerja laboratorium untuk keluar dari

ruang dengan aman dan selamat apabila terjadi bahaya di laboratorium

j P3K Beberapa obat-obatan standar yang harus ada yaitu obat luka bakar

plester luka kapas antiseptic kain kassa dll

k Penyimpan Bahan Kimia

Bahan kimia memiliki karakteristik masing-masing dimana akan

berpengaruh terhadap cara penyimpanannya Adapun karakteristik

bahan kimia dikelompokkan sbb

- Bahan mudah terbakar

- Bahan mudah meledak

- Bahan oksidator

- Bahan reaktif terhadap asam

- Bahan reaktif terhadap air

- Gas bertekanan

- Bahan beracun

- Bahan korosif

16

l Penanggulangan Tanggap Darurat

Pada prinsipnya apabila terjadi suatu kecelakaan maka hal utama yang

harus dilakukan adalah tetap tenang kemudian melakukan pertolongan

pertama untuk kecelakaan tersebut Dan segera menghubungi

penanggung jawab K3

Apabila terjadi kebakaran maka lakukan tindakan pencegahan

kebakaran dan segera menghubungi penanggung jawab K3

B Penanganan dan Pemusnahan Bahan Kimia Tumpahan

Disamping metoda-metoda yang telah disebutkan diatas terdapat beberapa

jenis tumpahan bahan kimia sisa yang perlu mendapatkan perlakuan khusus

sebelum dibuang keperairan Bahkan diantaranya perlu dimusnahkan sebelum

dibuang Diantara bahan-bahan kimia tersebut antara lain

1 Tumpahan Asam-asam Anorganik

Tumpahan asam-asam anorganik seperti HCl HF HNO3 H3PO4 H2SO4

haruslah diperlakukan dengan penanganan khusus Bahan tumpahan tersebut

permukaannya ditutup dengan NaHCO3atau campuran NaOH dan Ca(OH)2

dengan perbandingan11 Selanjutnya diencerkan dengan air supaya brbentuk

bubur dan selanjutnya dibuang kebak pembuangan air limbah

2 Basa Akali dan Amonia

Tumpahan basa-basa alkali dan ammonia seperti amonia anhidrat

Ca(OH)2 dan NaOH dapat ditangani dengan mengencerkannya dengan air dan

17

dinetralkan dengan HCl 6 M Kemudian diserap dengan kain dan dibuang

3 Bahan-Bahan Kimia Oksidator

Tumpahan bahan-bahan kimia oksidator (padat maupun cair) seperti

amonium dikromat amonium perklorat asam perklorat dan sejenisnya dicampur

dengan reduktor (seperti garam hypo bisulfit ferro sulfat) dan ditambahkan

sedikit asam sulfat 3 M selanjutnya campuran tersebut dinetralkan dan dibuang

4 Bahan-Bahan Kimia Reduktor

Tumpahan bahan-bahan kimia reduktor ditutup atau dicampurkan dengan

NaHCO3 (reaksi selesai) dan dipindahkan ke suatu wadah Selanjutnya kedalam

campuran tersebut ditambahkan Ca(OCl)2 secara perlahan-lahan dan air (biarkan

reaksi selesai) Setelah reaksi selesai cmpuran diencerkan dan dinetralkan sebelum

dibuang ke perairan

Untuk pemusnahan bahan reduktor (seperti Natrium bisulfit NaNO2 SO

Na2SO2) dapat dipisahkan antara bentuk gas dan padat Untuk gas (SO2) alirkan

kedalam larutan NaOH atau larutan kalsium hipoklorit Untu k padatan

campurkan dengan NaOH (11) dan ditambahkan air hingga terbentuk slurry

Slurry yang terbentuk ditambahkan kalsium hipoklorit dan air dan dibiarkan

selama 2 jam Selanjutnya dinetralkan dan dibuang ke perairan

5 Sianida dan Nitril

Tumpahan sianida ditangani dengan menyerap tumpahan tersebut dengan

kertastissu dan diuapkan dalam lemari asam dibakar atau dipindahkan kedalam

wadah dan dibasakan dengan NaOH dan diaduk hingga terbentuk slurry

18

Kemudian ditambahkan ferro sulfat berlebih dan dibiarkan lebh kurang 1 jam dan

dibuang keperairan

Pemusnahan sianda dapat dilakukan dengan cara menambahkan

kedalamnya larutan asa dan kalsium hipoklorit berlebih dan dibiarkan 24 jam

Selanjutnya dibuang ke perairan

Untuk tumpahan nitril ditambahkan NaOH berlebih dan Ca(OCl)2 setelah

satu jam dibuang keperairan Cuci bekas wadah dengan larutan hipoklorit

Pemusnahan nitril dilakukan dengan menambahkan kadalamnya NaOH dan

alkohol Setelah 1 jam uapkan alkohol dan ditambahkan larutan basa kalsium

hipoklorit Setelah 24 jam dapat dibuang ke perairan

C Pertolongan Pertama Saat Keracunan Zat Kimia

Cara pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap korban yang

terkena bahan toksik secara garis besar adalah sebagai berikut

Bila bahan kimia terhirup maka bawa korban ke lingkungan dengan udara

bersih

Bila bahan kimia masuk mata cuci bersih dengan air mengalir terus menerus

selama 5-10 menit

Meminumkan karbon aktif untuk menurunkan konsentrasi zat kimia

dengan cara adsorpsi

Meminumkan air untuk pengenceran

Meminumkan susu untuk menetralkan dan mengadsorpsi asam atau basa kuat

dan fenol

19

Untuk memperlambat atau mengurangi pemasukan racun maka dapat

diberikan garam laksania (hanya boleh dilakukan oleh Paramedis)

(MgSO4 Na2SO4) yang akan merangsang peristaltik dari seluruh saluran

pencernaan sehingga efek osmotik akan memperlambat absorbsi air dan

membuat racun terencerkan

Jika keracunan sudah agak lama maka korban dibuat muntah untuk

mengosongkan lambung dengan pemberian larutan NaCl (garam dapur)

hangat Tetapi hal ini tidak diperbolehkan untuk korban yang masih

pingsan atau keracunan deterjen bensin BTX (Benzene Toluen

D Aspek Keamanan Pengunaan Sarana dan Alat Selama Eksperimen

Hampir semua eksperimen dengan bahan kimia dilakukan menggunakan

peralatan gelas Gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia

Gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan

visual selama reaksi berlangsung Tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini

dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan Luka terpotong atau tergores dari

pecahan peralatan gelas merupakan salah satu luka yang sangat sering terjadi di

laboratorium Peralatan tersusun dari bahan gelas dapat menyebabkan bahan

kimia yang berbahaya dan memungkinkan terjadinya kebakaran Susunan

peralatan gelas harus dilakukan dengan mengikuti petunjuk kerja yang aman

Penggunaan bagian peralatan yang tidak cocok harus dihindari seperti

penggunaan tipe gelas yang berbeda sambungan peralatan gelas yang tidak

sesuai dan lain sebagainya Susunan peralatan gelas yang kompleks harus

20

dibangun tanpa tekanan mekanik yang dapat memungkinkan gelas pecah Hal ini

dapat dilakukan pada tempat yang aman (yang terbaik adalah di lemari asam) dan

aman dari gangguan

Peralatan laboratorium biasanya disusun pada sistem terbuka pada kondisi

atmosfer supaya menjamin kompensasi tekanan dan menghindari ledakan

perkecualian reaktor autoklaf yang terbukan dari bahan logam baja dan non

korosif Pada banyak kasus peralatan yang menggunakan listrik umum digunakan

seperti pengaduk pemanas sentrifus dan lain-lain Peralatan seperti ini harus

dalam kondisi teknis yang baik dan memenuhi spesifikasi keamanan untuk

dioperasikan dengan listrik Hal ini harus diperikasa selama kisaran waktu tertentu

oleh teknisi yang ahli meliputi perbaikan kabel yang tersayat sambungan

konsluiting dan lain-lain atau menggantinya jika terjadi kerusakan

Pemeriksaan keamanan yang diperlukan untuk peralatan bersifat bergerak

juga perlu dilakukan setara dengan peralatan diam Pompa dan pengaduk biasanya

dioperasikan dengan menggunakan motor listrik Peralatan ini biasanya tidak

dapat meledak Pada eksperimen yang menggunakan bahan kimia yang sangat

mudah meledak seperi gas hidrogen atau hidrogen sulfida motor listrik dapat

diganti dengan menggunakan turbin air atau motor udara Sebelum memulai

eksperimen bagian-bagian yang umum pada setiap peralatan perlu diperiksa

unjuk kerjanya Hal ini meliputi pompa vakum sistem pendingin pengaduk dan

beberapa peralatan listrik lainnya ndash sebelum bahan kimia ditambahkan ke dalam

peralatan

21

BAB IV

PENUTUP

A Kesimpulan

Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan

penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis

laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan

SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan

pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya

berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun

demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-

laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat

penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya

Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para

penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit

maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang

dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan

kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan

apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri

Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa

diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik

bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus

diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen

22

penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan

bahan kimia dan pajanan terhadap laboran

B Saran

1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada

sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan

2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan

kimia yang ada di laboratorium

3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan

cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh

para mahasiswa dan laboran

23

DAFTAR PUSTAKA

Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)

httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-

laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei

2013

Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia

(online)

httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i

dpdf diakses pada 20 Mei 2013

Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes

Cikarang (online)

httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp

option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-

kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19

Mei 2013

HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)

httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei

2013

Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)

httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml

diakses pada 20 Mei 2013

Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)

httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-

bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013

24

Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)

httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN

20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013

25

Page 14: Makalah Final Praktikum

BAB III

PEMBAHASAN

A Upaya Kesehatan dan Keselamatan di Laboratorium

Berikut adalah beberapa upaya untuk menjamin kesehatan dan keselamatan

kerja di Laboratorium

1 Informasi dan Komunikasi K3

Adanya dokumentasi terkait dengan data keamanan bahan kimia

(Material Safety Data Sheet) atau dalam bentuk lain yang praktis

(posterlabel dari produsen bahan kimia) Hal ini merupakan informasi

acuan untuk penanganan dan pengelolaan bahan kimia berbahaya di

laboratorium

Beberapa lab memasang sensor bahaya (alarm) di lokasi yang potensi

kebakaran dan tandasymbol tertentu pada lokasi yang berkaitan dengan

bahan kimia B3radioaktif

Adapun karakteristik bahan kimia sbb

- Bahan mudah meledak (explosive substances)

- Bahan mudah teroksidasi (oxidizing substances)

- Bahan mudah menyebabkan korosif

- Bahan mudah terbakar (flammable substances)

- Bahan yang tidak boleh dibuang ke lingkungan

- Bahan berbahaya (harmful substances)

- Bahan bersifat infeksi (infectious substances)

- Bahan bersifat korosif (corrosive substances)

14

2 Tata Aturan Umum bekerja di dalam Laboratorium

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bekerja di Laboratorium adalah

- Tidak boleh makan dan minum

- Tidak boleh tidur

- Tidak boleh merokok

- Tidak boleh memasak apalagi menggunakan peralatan laboratorium

3 Fasilitas mutlak yang ada di Laboratorium

a Safety Shower berfungsi sebagai sarana pengaliran air bagi kondisi

kritis tertentu

b Bak Cuci berfungsi sebagai sarana pencucian peralatan dan pekerja

c Lemari Asam berfungsi sebagai tempat bekerja khususnya saat proses

pencampuran bahan kimia berbahaya Adanya sirkulasi udara keluar

ruangan mutlak dibutuhkan untuk menjamin lingkungan kerja pekerja

laboratorium

d Eye washer merupakan paket khusus pengaliran air pada mata pekerja

yang terkena bahan kimia Air yang dialirkan harus memenuhi standar

air bersih

e Perlengkapan kerja terdiri dari baju bekerja (jas lab) kacamata

pengaman sepatu tertutup sarung tangan dan masker Hal ini mutlak

terutama pada saat pengujian sampel

f Exhaust fan diperlukan padaruangan tertentu seperti ruang preparasi

atau pada ruang penyimpanan bahan kimia

15

g Pemadam kebakaran Selain Alat pemadam kebakaran ringan (APAR)

yang merupakan paket media pemadam kebakaran dalam tabung

bertekanan juga perlu disediakan alat bantu pemadam kebakaran

lainnya yaitu karung goni basah pasir dan baju tahan api

h Alarm berfungsi sebagai komunikasi bahaya

i Petunjuk arah keluar ruangan laboratorium Merupakan tanda yang dapat

memberikan informasi bagi pekerja laboratorium untuk keluar dari

ruang dengan aman dan selamat apabila terjadi bahaya di laboratorium

j P3K Beberapa obat-obatan standar yang harus ada yaitu obat luka bakar

plester luka kapas antiseptic kain kassa dll

k Penyimpan Bahan Kimia

Bahan kimia memiliki karakteristik masing-masing dimana akan

berpengaruh terhadap cara penyimpanannya Adapun karakteristik

bahan kimia dikelompokkan sbb

- Bahan mudah terbakar

- Bahan mudah meledak

- Bahan oksidator

- Bahan reaktif terhadap asam

- Bahan reaktif terhadap air

- Gas bertekanan

- Bahan beracun

- Bahan korosif

16

l Penanggulangan Tanggap Darurat

Pada prinsipnya apabila terjadi suatu kecelakaan maka hal utama yang

harus dilakukan adalah tetap tenang kemudian melakukan pertolongan

pertama untuk kecelakaan tersebut Dan segera menghubungi

penanggung jawab K3

Apabila terjadi kebakaran maka lakukan tindakan pencegahan

kebakaran dan segera menghubungi penanggung jawab K3

B Penanganan dan Pemusnahan Bahan Kimia Tumpahan

Disamping metoda-metoda yang telah disebutkan diatas terdapat beberapa

jenis tumpahan bahan kimia sisa yang perlu mendapatkan perlakuan khusus

sebelum dibuang keperairan Bahkan diantaranya perlu dimusnahkan sebelum

dibuang Diantara bahan-bahan kimia tersebut antara lain

1 Tumpahan Asam-asam Anorganik

Tumpahan asam-asam anorganik seperti HCl HF HNO3 H3PO4 H2SO4

haruslah diperlakukan dengan penanganan khusus Bahan tumpahan tersebut

permukaannya ditutup dengan NaHCO3atau campuran NaOH dan Ca(OH)2

dengan perbandingan11 Selanjutnya diencerkan dengan air supaya brbentuk

bubur dan selanjutnya dibuang kebak pembuangan air limbah

2 Basa Akali dan Amonia

Tumpahan basa-basa alkali dan ammonia seperti amonia anhidrat

Ca(OH)2 dan NaOH dapat ditangani dengan mengencerkannya dengan air dan

17

dinetralkan dengan HCl 6 M Kemudian diserap dengan kain dan dibuang

3 Bahan-Bahan Kimia Oksidator

Tumpahan bahan-bahan kimia oksidator (padat maupun cair) seperti

amonium dikromat amonium perklorat asam perklorat dan sejenisnya dicampur

dengan reduktor (seperti garam hypo bisulfit ferro sulfat) dan ditambahkan

sedikit asam sulfat 3 M selanjutnya campuran tersebut dinetralkan dan dibuang

4 Bahan-Bahan Kimia Reduktor

Tumpahan bahan-bahan kimia reduktor ditutup atau dicampurkan dengan

NaHCO3 (reaksi selesai) dan dipindahkan ke suatu wadah Selanjutnya kedalam

campuran tersebut ditambahkan Ca(OCl)2 secara perlahan-lahan dan air (biarkan

reaksi selesai) Setelah reaksi selesai cmpuran diencerkan dan dinetralkan sebelum

dibuang ke perairan

Untuk pemusnahan bahan reduktor (seperti Natrium bisulfit NaNO2 SO

Na2SO2) dapat dipisahkan antara bentuk gas dan padat Untuk gas (SO2) alirkan

kedalam larutan NaOH atau larutan kalsium hipoklorit Untu k padatan

campurkan dengan NaOH (11) dan ditambahkan air hingga terbentuk slurry

Slurry yang terbentuk ditambahkan kalsium hipoklorit dan air dan dibiarkan

selama 2 jam Selanjutnya dinetralkan dan dibuang ke perairan

5 Sianida dan Nitril

Tumpahan sianida ditangani dengan menyerap tumpahan tersebut dengan

kertastissu dan diuapkan dalam lemari asam dibakar atau dipindahkan kedalam

wadah dan dibasakan dengan NaOH dan diaduk hingga terbentuk slurry

18

Kemudian ditambahkan ferro sulfat berlebih dan dibiarkan lebh kurang 1 jam dan

dibuang keperairan

Pemusnahan sianda dapat dilakukan dengan cara menambahkan

kedalamnya larutan asa dan kalsium hipoklorit berlebih dan dibiarkan 24 jam

Selanjutnya dibuang ke perairan

Untuk tumpahan nitril ditambahkan NaOH berlebih dan Ca(OCl)2 setelah

satu jam dibuang keperairan Cuci bekas wadah dengan larutan hipoklorit

Pemusnahan nitril dilakukan dengan menambahkan kadalamnya NaOH dan

alkohol Setelah 1 jam uapkan alkohol dan ditambahkan larutan basa kalsium

hipoklorit Setelah 24 jam dapat dibuang ke perairan

C Pertolongan Pertama Saat Keracunan Zat Kimia

Cara pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap korban yang

terkena bahan toksik secara garis besar adalah sebagai berikut

Bila bahan kimia terhirup maka bawa korban ke lingkungan dengan udara

bersih

Bila bahan kimia masuk mata cuci bersih dengan air mengalir terus menerus

selama 5-10 menit

Meminumkan karbon aktif untuk menurunkan konsentrasi zat kimia

dengan cara adsorpsi

Meminumkan air untuk pengenceran

Meminumkan susu untuk menetralkan dan mengadsorpsi asam atau basa kuat

dan fenol

19

Untuk memperlambat atau mengurangi pemasukan racun maka dapat

diberikan garam laksania (hanya boleh dilakukan oleh Paramedis)

(MgSO4 Na2SO4) yang akan merangsang peristaltik dari seluruh saluran

pencernaan sehingga efek osmotik akan memperlambat absorbsi air dan

membuat racun terencerkan

Jika keracunan sudah agak lama maka korban dibuat muntah untuk

mengosongkan lambung dengan pemberian larutan NaCl (garam dapur)

hangat Tetapi hal ini tidak diperbolehkan untuk korban yang masih

pingsan atau keracunan deterjen bensin BTX (Benzene Toluen

D Aspek Keamanan Pengunaan Sarana dan Alat Selama Eksperimen

Hampir semua eksperimen dengan bahan kimia dilakukan menggunakan

peralatan gelas Gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia

Gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan

visual selama reaksi berlangsung Tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini

dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan Luka terpotong atau tergores dari

pecahan peralatan gelas merupakan salah satu luka yang sangat sering terjadi di

laboratorium Peralatan tersusun dari bahan gelas dapat menyebabkan bahan

kimia yang berbahaya dan memungkinkan terjadinya kebakaran Susunan

peralatan gelas harus dilakukan dengan mengikuti petunjuk kerja yang aman

Penggunaan bagian peralatan yang tidak cocok harus dihindari seperti

penggunaan tipe gelas yang berbeda sambungan peralatan gelas yang tidak

sesuai dan lain sebagainya Susunan peralatan gelas yang kompleks harus

20

dibangun tanpa tekanan mekanik yang dapat memungkinkan gelas pecah Hal ini

dapat dilakukan pada tempat yang aman (yang terbaik adalah di lemari asam) dan

aman dari gangguan

Peralatan laboratorium biasanya disusun pada sistem terbuka pada kondisi

atmosfer supaya menjamin kompensasi tekanan dan menghindari ledakan

perkecualian reaktor autoklaf yang terbukan dari bahan logam baja dan non

korosif Pada banyak kasus peralatan yang menggunakan listrik umum digunakan

seperti pengaduk pemanas sentrifus dan lain-lain Peralatan seperti ini harus

dalam kondisi teknis yang baik dan memenuhi spesifikasi keamanan untuk

dioperasikan dengan listrik Hal ini harus diperikasa selama kisaran waktu tertentu

oleh teknisi yang ahli meliputi perbaikan kabel yang tersayat sambungan

konsluiting dan lain-lain atau menggantinya jika terjadi kerusakan

Pemeriksaan keamanan yang diperlukan untuk peralatan bersifat bergerak

juga perlu dilakukan setara dengan peralatan diam Pompa dan pengaduk biasanya

dioperasikan dengan menggunakan motor listrik Peralatan ini biasanya tidak

dapat meledak Pada eksperimen yang menggunakan bahan kimia yang sangat

mudah meledak seperi gas hidrogen atau hidrogen sulfida motor listrik dapat

diganti dengan menggunakan turbin air atau motor udara Sebelum memulai

eksperimen bagian-bagian yang umum pada setiap peralatan perlu diperiksa

unjuk kerjanya Hal ini meliputi pompa vakum sistem pendingin pengaduk dan

beberapa peralatan listrik lainnya ndash sebelum bahan kimia ditambahkan ke dalam

peralatan

21

BAB IV

PENUTUP

A Kesimpulan

Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan

penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis

laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan

SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan

pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya

berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun

demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-

laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat

penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya

Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para

penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit

maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang

dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan

kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan

apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri

Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa

diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik

bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus

diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen

22

penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan

bahan kimia dan pajanan terhadap laboran

B Saran

1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada

sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan

2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan

kimia yang ada di laboratorium

3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan

cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh

para mahasiswa dan laboran

23

DAFTAR PUSTAKA

Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)

httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-

laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei

2013

Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia

(online)

httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i

dpdf diakses pada 20 Mei 2013

Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes

Cikarang (online)

httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp

option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-

kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19

Mei 2013

HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)

httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei

2013

Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)

httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml

diakses pada 20 Mei 2013

Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)

httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-

bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013

24

Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)

httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN

20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013

25

Page 15: Makalah Final Praktikum

2 Tata Aturan Umum bekerja di dalam Laboratorium

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bekerja di Laboratorium adalah

- Tidak boleh makan dan minum

- Tidak boleh tidur

- Tidak boleh merokok

- Tidak boleh memasak apalagi menggunakan peralatan laboratorium

3 Fasilitas mutlak yang ada di Laboratorium

a Safety Shower berfungsi sebagai sarana pengaliran air bagi kondisi

kritis tertentu

b Bak Cuci berfungsi sebagai sarana pencucian peralatan dan pekerja

c Lemari Asam berfungsi sebagai tempat bekerja khususnya saat proses

pencampuran bahan kimia berbahaya Adanya sirkulasi udara keluar

ruangan mutlak dibutuhkan untuk menjamin lingkungan kerja pekerja

laboratorium

d Eye washer merupakan paket khusus pengaliran air pada mata pekerja

yang terkena bahan kimia Air yang dialirkan harus memenuhi standar

air bersih

e Perlengkapan kerja terdiri dari baju bekerja (jas lab) kacamata

pengaman sepatu tertutup sarung tangan dan masker Hal ini mutlak

terutama pada saat pengujian sampel

f Exhaust fan diperlukan padaruangan tertentu seperti ruang preparasi

atau pada ruang penyimpanan bahan kimia

15

g Pemadam kebakaran Selain Alat pemadam kebakaran ringan (APAR)

yang merupakan paket media pemadam kebakaran dalam tabung

bertekanan juga perlu disediakan alat bantu pemadam kebakaran

lainnya yaitu karung goni basah pasir dan baju tahan api

h Alarm berfungsi sebagai komunikasi bahaya

i Petunjuk arah keluar ruangan laboratorium Merupakan tanda yang dapat

memberikan informasi bagi pekerja laboratorium untuk keluar dari

ruang dengan aman dan selamat apabila terjadi bahaya di laboratorium

j P3K Beberapa obat-obatan standar yang harus ada yaitu obat luka bakar

plester luka kapas antiseptic kain kassa dll

k Penyimpan Bahan Kimia

Bahan kimia memiliki karakteristik masing-masing dimana akan

berpengaruh terhadap cara penyimpanannya Adapun karakteristik

bahan kimia dikelompokkan sbb

- Bahan mudah terbakar

- Bahan mudah meledak

- Bahan oksidator

- Bahan reaktif terhadap asam

- Bahan reaktif terhadap air

- Gas bertekanan

- Bahan beracun

- Bahan korosif

16

l Penanggulangan Tanggap Darurat

Pada prinsipnya apabila terjadi suatu kecelakaan maka hal utama yang

harus dilakukan adalah tetap tenang kemudian melakukan pertolongan

pertama untuk kecelakaan tersebut Dan segera menghubungi

penanggung jawab K3

Apabila terjadi kebakaran maka lakukan tindakan pencegahan

kebakaran dan segera menghubungi penanggung jawab K3

B Penanganan dan Pemusnahan Bahan Kimia Tumpahan

Disamping metoda-metoda yang telah disebutkan diatas terdapat beberapa

jenis tumpahan bahan kimia sisa yang perlu mendapatkan perlakuan khusus

sebelum dibuang keperairan Bahkan diantaranya perlu dimusnahkan sebelum

dibuang Diantara bahan-bahan kimia tersebut antara lain

1 Tumpahan Asam-asam Anorganik

Tumpahan asam-asam anorganik seperti HCl HF HNO3 H3PO4 H2SO4

haruslah diperlakukan dengan penanganan khusus Bahan tumpahan tersebut

permukaannya ditutup dengan NaHCO3atau campuran NaOH dan Ca(OH)2

dengan perbandingan11 Selanjutnya diencerkan dengan air supaya brbentuk

bubur dan selanjutnya dibuang kebak pembuangan air limbah

2 Basa Akali dan Amonia

Tumpahan basa-basa alkali dan ammonia seperti amonia anhidrat

Ca(OH)2 dan NaOH dapat ditangani dengan mengencerkannya dengan air dan

17

dinetralkan dengan HCl 6 M Kemudian diserap dengan kain dan dibuang

3 Bahan-Bahan Kimia Oksidator

Tumpahan bahan-bahan kimia oksidator (padat maupun cair) seperti

amonium dikromat amonium perklorat asam perklorat dan sejenisnya dicampur

dengan reduktor (seperti garam hypo bisulfit ferro sulfat) dan ditambahkan

sedikit asam sulfat 3 M selanjutnya campuran tersebut dinetralkan dan dibuang

4 Bahan-Bahan Kimia Reduktor

Tumpahan bahan-bahan kimia reduktor ditutup atau dicampurkan dengan

NaHCO3 (reaksi selesai) dan dipindahkan ke suatu wadah Selanjutnya kedalam

campuran tersebut ditambahkan Ca(OCl)2 secara perlahan-lahan dan air (biarkan

reaksi selesai) Setelah reaksi selesai cmpuran diencerkan dan dinetralkan sebelum

dibuang ke perairan

Untuk pemusnahan bahan reduktor (seperti Natrium bisulfit NaNO2 SO

Na2SO2) dapat dipisahkan antara bentuk gas dan padat Untuk gas (SO2) alirkan

kedalam larutan NaOH atau larutan kalsium hipoklorit Untu k padatan

campurkan dengan NaOH (11) dan ditambahkan air hingga terbentuk slurry

Slurry yang terbentuk ditambahkan kalsium hipoklorit dan air dan dibiarkan

selama 2 jam Selanjutnya dinetralkan dan dibuang ke perairan

5 Sianida dan Nitril

Tumpahan sianida ditangani dengan menyerap tumpahan tersebut dengan

kertastissu dan diuapkan dalam lemari asam dibakar atau dipindahkan kedalam

wadah dan dibasakan dengan NaOH dan diaduk hingga terbentuk slurry

18

Kemudian ditambahkan ferro sulfat berlebih dan dibiarkan lebh kurang 1 jam dan

dibuang keperairan

Pemusnahan sianda dapat dilakukan dengan cara menambahkan

kedalamnya larutan asa dan kalsium hipoklorit berlebih dan dibiarkan 24 jam

Selanjutnya dibuang ke perairan

Untuk tumpahan nitril ditambahkan NaOH berlebih dan Ca(OCl)2 setelah

satu jam dibuang keperairan Cuci bekas wadah dengan larutan hipoklorit

Pemusnahan nitril dilakukan dengan menambahkan kadalamnya NaOH dan

alkohol Setelah 1 jam uapkan alkohol dan ditambahkan larutan basa kalsium

hipoklorit Setelah 24 jam dapat dibuang ke perairan

C Pertolongan Pertama Saat Keracunan Zat Kimia

Cara pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap korban yang

terkena bahan toksik secara garis besar adalah sebagai berikut

Bila bahan kimia terhirup maka bawa korban ke lingkungan dengan udara

bersih

Bila bahan kimia masuk mata cuci bersih dengan air mengalir terus menerus

selama 5-10 menit

Meminumkan karbon aktif untuk menurunkan konsentrasi zat kimia

dengan cara adsorpsi

Meminumkan air untuk pengenceran

Meminumkan susu untuk menetralkan dan mengadsorpsi asam atau basa kuat

dan fenol

19

Untuk memperlambat atau mengurangi pemasukan racun maka dapat

diberikan garam laksania (hanya boleh dilakukan oleh Paramedis)

(MgSO4 Na2SO4) yang akan merangsang peristaltik dari seluruh saluran

pencernaan sehingga efek osmotik akan memperlambat absorbsi air dan

membuat racun terencerkan

Jika keracunan sudah agak lama maka korban dibuat muntah untuk

mengosongkan lambung dengan pemberian larutan NaCl (garam dapur)

hangat Tetapi hal ini tidak diperbolehkan untuk korban yang masih

pingsan atau keracunan deterjen bensin BTX (Benzene Toluen

D Aspek Keamanan Pengunaan Sarana dan Alat Selama Eksperimen

Hampir semua eksperimen dengan bahan kimia dilakukan menggunakan

peralatan gelas Gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia

Gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan

visual selama reaksi berlangsung Tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini

dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan Luka terpotong atau tergores dari

pecahan peralatan gelas merupakan salah satu luka yang sangat sering terjadi di

laboratorium Peralatan tersusun dari bahan gelas dapat menyebabkan bahan

kimia yang berbahaya dan memungkinkan terjadinya kebakaran Susunan

peralatan gelas harus dilakukan dengan mengikuti petunjuk kerja yang aman

Penggunaan bagian peralatan yang tidak cocok harus dihindari seperti

penggunaan tipe gelas yang berbeda sambungan peralatan gelas yang tidak

sesuai dan lain sebagainya Susunan peralatan gelas yang kompleks harus

20

dibangun tanpa tekanan mekanik yang dapat memungkinkan gelas pecah Hal ini

dapat dilakukan pada tempat yang aman (yang terbaik adalah di lemari asam) dan

aman dari gangguan

Peralatan laboratorium biasanya disusun pada sistem terbuka pada kondisi

atmosfer supaya menjamin kompensasi tekanan dan menghindari ledakan

perkecualian reaktor autoklaf yang terbukan dari bahan logam baja dan non

korosif Pada banyak kasus peralatan yang menggunakan listrik umum digunakan

seperti pengaduk pemanas sentrifus dan lain-lain Peralatan seperti ini harus

dalam kondisi teknis yang baik dan memenuhi spesifikasi keamanan untuk

dioperasikan dengan listrik Hal ini harus diperikasa selama kisaran waktu tertentu

oleh teknisi yang ahli meliputi perbaikan kabel yang tersayat sambungan

konsluiting dan lain-lain atau menggantinya jika terjadi kerusakan

Pemeriksaan keamanan yang diperlukan untuk peralatan bersifat bergerak

juga perlu dilakukan setara dengan peralatan diam Pompa dan pengaduk biasanya

dioperasikan dengan menggunakan motor listrik Peralatan ini biasanya tidak

dapat meledak Pada eksperimen yang menggunakan bahan kimia yang sangat

mudah meledak seperi gas hidrogen atau hidrogen sulfida motor listrik dapat

diganti dengan menggunakan turbin air atau motor udara Sebelum memulai

eksperimen bagian-bagian yang umum pada setiap peralatan perlu diperiksa

unjuk kerjanya Hal ini meliputi pompa vakum sistem pendingin pengaduk dan

beberapa peralatan listrik lainnya ndash sebelum bahan kimia ditambahkan ke dalam

peralatan

21

BAB IV

PENUTUP

A Kesimpulan

Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan

penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis

laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan

SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan

pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya

berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun

demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-

laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat

penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya

Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para

penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit

maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang

dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan

kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan

apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri

Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa

diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik

bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus

diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen

22

penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan

bahan kimia dan pajanan terhadap laboran

B Saran

1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada

sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan

2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan

kimia yang ada di laboratorium

3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan

cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh

para mahasiswa dan laboran

23

DAFTAR PUSTAKA

Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)

httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-

laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei

2013

Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia

(online)

httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i

dpdf diakses pada 20 Mei 2013

Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes

Cikarang (online)

httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp

option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-

kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19

Mei 2013

HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)

httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei

2013

Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)

httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml

diakses pada 20 Mei 2013

Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)

httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-

bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013

24

Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)

httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN

20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013

25

Page 16: Makalah Final Praktikum

g Pemadam kebakaran Selain Alat pemadam kebakaran ringan (APAR)

yang merupakan paket media pemadam kebakaran dalam tabung

bertekanan juga perlu disediakan alat bantu pemadam kebakaran

lainnya yaitu karung goni basah pasir dan baju tahan api

h Alarm berfungsi sebagai komunikasi bahaya

i Petunjuk arah keluar ruangan laboratorium Merupakan tanda yang dapat

memberikan informasi bagi pekerja laboratorium untuk keluar dari

ruang dengan aman dan selamat apabila terjadi bahaya di laboratorium

j P3K Beberapa obat-obatan standar yang harus ada yaitu obat luka bakar

plester luka kapas antiseptic kain kassa dll

k Penyimpan Bahan Kimia

Bahan kimia memiliki karakteristik masing-masing dimana akan

berpengaruh terhadap cara penyimpanannya Adapun karakteristik

bahan kimia dikelompokkan sbb

- Bahan mudah terbakar

- Bahan mudah meledak

- Bahan oksidator

- Bahan reaktif terhadap asam

- Bahan reaktif terhadap air

- Gas bertekanan

- Bahan beracun

- Bahan korosif

16

l Penanggulangan Tanggap Darurat

Pada prinsipnya apabila terjadi suatu kecelakaan maka hal utama yang

harus dilakukan adalah tetap tenang kemudian melakukan pertolongan

pertama untuk kecelakaan tersebut Dan segera menghubungi

penanggung jawab K3

Apabila terjadi kebakaran maka lakukan tindakan pencegahan

kebakaran dan segera menghubungi penanggung jawab K3

B Penanganan dan Pemusnahan Bahan Kimia Tumpahan

Disamping metoda-metoda yang telah disebutkan diatas terdapat beberapa

jenis tumpahan bahan kimia sisa yang perlu mendapatkan perlakuan khusus

sebelum dibuang keperairan Bahkan diantaranya perlu dimusnahkan sebelum

dibuang Diantara bahan-bahan kimia tersebut antara lain

1 Tumpahan Asam-asam Anorganik

Tumpahan asam-asam anorganik seperti HCl HF HNO3 H3PO4 H2SO4

haruslah diperlakukan dengan penanganan khusus Bahan tumpahan tersebut

permukaannya ditutup dengan NaHCO3atau campuran NaOH dan Ca(OH)2

dengan perbandingan11 Selanjutnya diencerkan dengan air supaya brbentuk

bubur dan selanjutnya dibuang kebak pembuangan air limbah

2 Basa Akali dan Amonia

Tumpahan basa-basa alkali dan ammonia seperti amonia anhidrat

Ca(OH)2 dan NaOH dapat ditangani dengan mengencerkannya dengan air dan

17

dinetralkan dengan HCl 6 M Kemudian diserap dengan kain dan dibuang

3 Bahan-Bahan Kimia Oksidator

Tumpahan bahan-bahan kimia oksidator (padat maupun cair) seperti

amonium dikromat amonium perklorat asam perklorat dan sejenisnya dicampur

dengan reduktor (seperti garam hypo bisulfit ferro sulfat) dan ditambahkan

sedikit asam sulfat 3 M selanjutnya campuran tersebut dinetralkan dan dibuang

4 Bahan-Bahan Kimia Reduktor

Tumpahan bahan-bahan kimia reduktor ditutup atau dicampurkan dengan

NaHCO3 (reaksi selesai) dan dipindahkan ke suatu wadah Selanjutnya kedalam

campuran tersebut ditambahkan Ca(OCl)2 secara perlahan-lahan dan air (biarkan

reaksi selesai) Setelah reaksi selesai cmpuran diencerkan dan dinetralkan sebelum

dibuang ke perairan

Untuk pemusnahan bahan reduktor (seperti Natrium bisulfit NaNO2 SO

Na2SO2) dapat dipisahkan antara bentuk gas dan padat Untuk gas (SO2) alirkan

kedalam larutan NaOH atau larutan kalsium hipoklorit Untu k padatan

campurkan dengan NaOH (11) dan ditambahkan air hingga terbentuk slurry

Slurry yang terbentuk ditambahkan kalsium hipoklorit dan air dan dibiarkan

selama 2 jam Selanjutnya dinetralkan dan dibuang ke perairan

5 Sianida dan Nitril

Tumpahan sianida ditangani dengan menyerap tumpahan tersebut dengan

kertastissu dan diuapkan dalam lemari asam dibakar atau dipindahkan kedalam

wadah dan dibasakan dengan NaOH dan diaduk hingga terbentuk slurry

18

Kemudian ditambahkan ferro sulfat berlebih dan dibiarkan lebh kurang 1 jam dan

dibuang keperairan

Pemusnahan sianda dapat dilakukan dengan cara menambahkan

kedalamnya larutan asa dan kalsium hipoklorit berlebih dan dibiarkan 24 jam

Selanjutnya dibuang ke perairan

Untuk tumpahan nitril ditambahkan NaOH berlebih dan Ca(OCl)2 setelah

satu jam dibuang keperairan Cuci bekas wadah dengan larutan hipoklorit

Pemusnahan nitril dilakukan dengan menambahkan kadalamnya NaOH dan

alkohol Setelah 1 jam uapkan alkohol dan ditambahkan larutan basa kalsium

hipoklorit Setelah 24 jam dapat dibuang ke perairan

C Pertolongan Pertama Saat Keracunan Zat Kimia

Cara pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap korban yang

terkena bahan toksik secara garis besar adalah sebagai berikut

Bila bahan kimia terhirup maka bawa korban ke lingkungan dengan udara

bersih

Bila bahan kimia masuk mata cuci bersih dengan air mengalir terus menerus

selama 5-10 menit

Meminumkan karbon aktif untuk menurunkan konsentrasi zat kimia

dengan cara adsorpsi

Meminumkan air untuk pengenceran

Meminumkan susu untuk menetralkan dan mengadsorpsi asam atau basa kuat

dan fenol

19

Untuk memperlambat atau mengurangi pemasukan racun maka dapat

diberikan garam laksania (hanya boleh dilakukan oleh Paramedis)

(MgSO4 Na2SO4) yang akan merangsang peristaltik dari seluruh saluran

pencernaan sehingga efek osmotik akan memperlambat absorbsi air dan

membuat racun terencerkan

Jika keracunan sudah agak lama maka korban dibuat muntah untuk

mengosongkan lambung dengan pemberian larutan NaCl (garam dapur)

hangat Tetapi hal ini tidak diperbolehkan untuk korban yang masih

pingsan atau keracunan deterjen bensin BTX (Benzene Toluen

D Aspek Keamanan Pengunaan Sarana dan Alat Selama Eksperimen

Hampir semua eksperimen dengan bahan kimia dilakukan menggunakan

peralatan gelas Gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia

Gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan

visual selama reaksi berlangsung Tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini

dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan Luka terpotong atau tergores dari

pecahan peralatan gelas merupakan salah satu luka yang sangat sering terjadi di

laboratorium Peralatan tersusun dari bahan gelas dapat menyebabkan bahan

kimia yang berbahaya dan memungkinkan terjadinya kebakaran Susunan

peralatan gelas harus dilakukan dengan mengikuti petunjuk kerja yang aman

Penggunaan bagian peralatan yang tidak cocok harus dihindari seperti

penggunaan tipe gelas yang berbeda sambungan peralatan gelas yang tidak

sesuai dan lain sebagainya Susunan peralatan gelas yang kompleks harus

20

dibangun tanpa tekanan mekanik yang dapat memungkinkan gelas pecah Hal ini

dapat dilakukan pada tempat yang aman (yang terbaik adalah di lemari asam) dan

aman dari gangguan

Peralatan laboratorium biasanya disusun pada sistem terbuka pada kondisi

atmosfer supaya menjamin kompensasi tekanan dan menghindari ledakan

perkecualian reaktor autoklaf yang terbukan dari bahan logam baja dan non

korosif Pada banyak kasus peralatan yang menggunakan listrik umum digunakan

seperti pengaduk pemanas sentrifus dan lain-lain Peralatan seperti ini harus

dalam kondisi teknis yang baik dan memenuhi spesifikasi keamanan untuk

dioperasikan dengan listrik Hal ini harus diperikasa selama kisaran waktu tertentu

oleh teknisi yang ahli meliputi perbaikan kabel yang tersayat sambungan

konsluiting dan lain-lain atau menggantinya jika terjadi kerusakan

Pemeriksaan keamanan yang diperlukan untuk peralatan bersifat bergerak

juga perlu dilakukan setara dengan peralatan diam Pompa dan pengaduk biasanya

dioperasikan dengan menggunakan motor listrik Peralatan ini biasanya tidak

dapat meledak Pada eksperimen yang menggunakan bahan kimia yang sangat

mudah meledak seperi gas hidrogen atau hidrogen sulfida motor listrik dapat

diganti dengan menggunakan turbin air atau motor udara Sebelum memulai

eksperimen bagian-bagian yang umum pada setiap peralatan perlu diperiksa

unjuk kerjanya Hal ini meliputi pompa vakum sistem pendingin pengaduk dan

beberapa peralatan listrik lainnya ndash sebelum bahan kimia ditambahkan ke dalam

peralatan

21

BAB IV

PENUTUP

A Kesimpulan

Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan

penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis

laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan

SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan

pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya

berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun

demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-

laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat

penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya

Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para

penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit

maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang

dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan

kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan

apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri

Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa

diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik

bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus

diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen

22

penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan

bahan kimia dan pajanan terhadap laboran

B Saran

1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada

sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan

2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan

kimia yang ada di laboratorium

3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan

cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh

para mahasiswa dan laboran

23

DAFTAR PUSTAKA

Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)

httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-

laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei

2013

Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia

(online)

httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i

dpdf diakses pada 20 Mei 2013

Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes

Cikarang (online)

httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp

option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-

kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19

Mei 2013

HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)

httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei

2013

Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)

httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml

diakses pada 20 Mei 2013

Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)

httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-

bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013

24

Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)

httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN

20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013

25

Page 17: Makalah Final Praktikum

l Penanggulangan Tanggap Darurat

Pada prinsipnya apabila terjadi suatu kecelakaan maka hal utama yang

harus dilakukan adalah tetap tenang kemudian melakukan pertolongan

pertama untuk kecelakaan tersebut Dan segera menghubungi

penanggung jawab K3

Apabila terjadi kebakaran maka lakukan tindakan pencegahan

kebakaran dan segera menghubungi penanggung jawab K3

B Penanganan dan Pemusnahan Bahan Kimia Tumpahan

Disamping metoda-metoda yang telah disebutkan diatas terdapat beberapa

jenis tumpahan bahan kimia sisa yang perlu mendapatkan perlakuan khusus

sebelum dibuang keperairan Bahkan diantaranya perlu dimusnahkan sebelum

dibuang Diantara bahan-bahan kimia tersebut antara lain

1 Tumpahan Asam-asam Anorganik

Tumpahan asam-asam anorganik seperti HCl HF HNO3 H3PO4 H2SO4

haruslah diperlakukan dengan penanganan khusus Bahan tumpahan tersebut

permukaannya ditutup dengan NaHCO3atau campuran NaOH dan Ca(OH)2

dengan perbandingan11 Selanjutnya diencerkan dengan air supaya brbentuk

bubur dan selanjutnya dibuang kebak pembuangan air limbah

2 Basa Akali dan Amonia

Tumpahan basa-basa alkali dan ammonia seperti amonia anhidrat

Ca(OH)2 dan NaOH dapat ditangani dengan mengencerkannya dengan air dan

17

dinetralkan dengan HCl 6 M Kemudian diserap dengan kain dan dibuang

3 Bahan-Bahan Kimia Oksidator

Tumpahan bahan-bahan kimia oksidator (padat maupun cair) seperti

amonium dikromat amonium perklorat asam perklorat dan sejenisnya dicampur

dengan reduktor (seperti garam hypo bisulfit ferro sulfat) dan ditambahkan

sedikit asam sulfat 3 M selanjutnya campuran tersebut dinetralkan dan dibuang

4 Bahan-Bahan Kimia Reduktor

Tumpahan bahan-bahan kimia reduktor ditutup atau dicampurkan dengan

NaHCO3 (reaksi selesai) dan dipindahkan ke suatu wadah Selanjutnya kedalam

campuran tersebut ditambahkan Ca(OCl)2 secara perlahan-lahan dan air (biarkan

reaksi selesai) Setelah reaksi selesai cmpuran diencerkan dan dinetralkan sebelum

dibuang ke perairan

Untuk pemusnahan bahan reduktor (seperti Natrium bisulfit NaNO2 SO

Na2SO2) dapat dipisahkan antara bentuk gas dan padat Untuk gas (SO2) alirkan

kedalam larutan NaOH atau larutan kalsium hipoklorit Untu k padatan

campurkan dengan NaOH (11) dan ditambahkan air hingga terbentuk slurry

Slurry yang terbentuk ditambahkan kalsium hipoklorit dan air dan dibiarkan

selama 2 jam Selanjutnya dinetralkan dan dibuang ke perairan

5 Sianida dan Nitril

Tumpahan sianida ditangani dengan menyerap tumpahan tersebut dengan

kertastissu dan diuapkan dalam lemari asam dibakar atau dipindahkan kedalam

wadah dan dibasakan dengan NaOH dan diaduk hingga terbentuk slurry

18

Kemudian ditambahkan ferro sulfat berlebih dan dibiarkan lebh kurang 1 jam dan

dibuang keperairan

Pemusnahan sianda dapat dilakukan dengan cara menambahkan

kedalamnya larutan asa dan kalsium hipoklorit berlebih dan dibiarkan 24 jam

Selanjutnya dibuang ke perairan

Untuk tumpahan nitril ditambahkan NaOH berlebih dan Ca(OCl)2 setelah

satu jam dibuang keperairan Cuci bekas wadah dengan larutan hipoklorit

Pemusnahan nitril dilakukan dengan menambahkan kadalamnya NaOH dan

alkohol Setelah 1 jam uapkan alkohol dan ditambahkan larutan basa kalsium

hipoklorit Setelah 24 jam dapat dibuang ke perairan

C Pertolongan Pertama Saat Keracunan Zat Kimia

Cara pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap korban yang

terkena bahan toksik secara garis besar adalah sebagai berikut

Bila bahan kimia terhirup maka bawa korban ke lingkungan dengan udara

bersih

Bila bahan kimia masuk mata cuci bersih dengan air mengalir terus menerus

selama 5-10 menit

Meminumkan karbon aktif untuk menurunkan konsentrasi zat kimia

dengan cara adsorpsi

Meminumkan air untuk pengenceran

Meminumkan susu untuk menetralkan dan mengadsorpsi asam atau basa kuat

dan fenol

19

Untuk memperlambat atau mengurangi pemasukan racun maka dapat

diberikan garam laksania (hanya boleh dilakukan oleh Paramedis)

(MgSO4 Na2SO4) yang akan merangsang peristaltik dari seluruh saluran

pencernaan sehingga efek osmotik akan memperlambat absorbsi air dan

membuat racun terencerkan

Jika keracunan sudah agak lama maka korban dibuat muntah untuk

mengosongkan lambung dengan pemberian larutan NaCl (garam dapur)

hangat Tetapi hal ini tidak diperbolehkan untuk korban yang masih

pingsan atau keracunan deterjen bensin BTX (Benzene Toluen

D Aspek Keamanan Pengunaan Sarana dan Alat Selama Eksperimen

Hampir semua eksperimen dengan bahan kimia dilakukan menggunakan

peralatan gelas Gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia

Gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan

visual selama reaksi berlangsung Tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini

dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan Luka terpotong atau tergores dari

pecahan peralatan gelas merupakan salah satu luka yang sangat sering terjadi di

laboratorium Peralatan tersusun dari bahan gelas dapat menyebabkan bahan

kimia yang berbahaya dan memungkinkan terjadinya kebakaran Susunan

peralatan gelas harus dilakukan dengan mengikuti petunjuk kerja yang aman

Penggunaan bagian peralatan yang tidak cocok harus dihindari seperti

penggunaan tipe gelas yang berbeda sambungan peralatan gelas yang tidak

sesuai dan lain sebagainya Susunan peralatan gelas yang kompleks harus

20

dibangun tanpa tekanan mekanik yang dapat memungkinkan gelas pecah Hal ini

dapat dilakukan pada tempat yang aman (yang terbaik adalah di lemari asam) dan

aman dari gangguan

Peralatan laboratorium biasanya disusun pada sistem terbuka pada kondisi

atmosfer supaya menjamin kompensasi tekanan dan menghindari ledakan

perkecualian reaktor autoklaf yang terbukan dari bahan logam baja dan non

korosif Pada banyak kasus peralatan yang menggunakan listrik umum digunakan

seperti pengaduk pemanas sentrifus dan lain-lain Peralatan seperti ini harus

dalam kondisi teknis yang baik dan memenuhi spesifikasi keamanan untuk

dioperasikan dengan listrik Hal ini harus diperikasa selama kisaran waktu tertentu

oleh teknisi yang ahli meliputi perbaikan kabel yang tersayat sambungan

konsluiting dan lain-lain atau menggantinya jika terjadi kerusakan

Pemeriksaan keamanan yang diperlukan untuk peralatan bersifat bergerak

juga perlu dilakukan setara dengan peralatan diam Pompa dan pengaduk biasanya

dioperasikan dengan menggunakan motor listrik Peralatan ini biasanya tidak

dapat meledak Pada eksperimen yang menggunakan bahan kimia yang sangat

mudah meledak seperi gas hidrogen atau hidrogen sulfida motor listrik dapat

diganti dengan menggunakan turbin air atau motor udara Sebelum memulai

eksperimen bagian-bagian yang umum pada setiap peralatan perlu diperiksa

unjuk kerjanya Hal ini meliputi pompa vakum sistem pendingin pengaduk dan

beberapa peralatan listrik lainnya ndash sebelum bahan kimia ditambahkan ke dalam

peralatan

21

BAB IV

PENUTUP

A Kesimpulan

Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan

penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis

laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan

SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan

pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya

berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun

demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-

laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat

penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya

Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para

penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit

maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang

dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan

kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan

apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri

Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa

diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik

bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus

diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen

22

penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan

bahan kimia dan pajanan terhadap laboran

B Saran

1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada

sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan

2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan

kimia yang ada di laboratorium

3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan

cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh

para mahasiswa dan laboran

23

DAFTAR PUSTAKA

Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)

httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-

laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei

2013

Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia

(online)

httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i

dpdf diakses pada 20 Mei 2013

Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes

Cikarang (online)

httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp

option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-

kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19

Mei 2013

HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)

httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei

2013

Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)

httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml

diakses pada 20 Mei 2013

Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)

httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-

bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013

24

Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)

httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN

20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013

25

Page 18: Makalah Final Praktikum

dinetralkan dengan HCl 6 M Kemudian diserap dengan kain dan dibuang

3 Bahan-Bahan Kimia Oksidator

Tumpahan bahan-bahan kimia oksidator (padat maupun cair) seperti

amonium dikromat amonium perklorat asam perklorat dan sejenisnya dicampur

dengan reduktor (seperti garam hypo bisulfit ferro sulfat) dan ditambahkan

sedikit asam sulfat 3 M selanjutnya campuran tersebut dinetralkan dan dibuang

4 Bahan-Bahan Kimia Reduktor

Tumpahan bahan-bahan kimia reduktor ditutup atau dicampurkan dengan

NaHCO3 (reaksi selesai) dan dipindahkan ke suatu wadah Selanjutnya kedalam

campuran tersebut ditambahkan Ca(OCl)2 secara perlahan-lahan dan air (biarkan

reaksi selesai) Setelah reaksi selesai cmpuran diencerkan dan dinetralkan sebelum

dibuang ke perairan

Untuk pemusnahan bahan reduktor (seperti Natrium bisulfit NaNO2 SO

Na2SO2) dapat dipisahkan antara bentuk gas dan padat Untuk gas (SO2) alirkan

kedalam larutan NaOH atau larutan kalsium hipoklorit Untu k padatan

campurkan dengan NaOH (11) dan ditambahkan air hingga terbentuk slurry

Slurry yang terbentuk ditambahkan kalsium hipoklorit dan air dan dibiarkan

selama 2 jam Selanjutnya dinetralkan dan dibuang ke perairan

5 Sianida dan Nitril

Tumpahan sianida ditangani dengan menyerap tumpahan tersebut dengan

kertastissu dan diuapkan dalam lemari asam dibakar atau dipindahkan kedalam

wadah dan dibasakan dengan NaOH dan diaduk hingga terbentuk slurry

18

Kemudian ditambahkan ferro sulfat berlebih dan dibiarkan lebh kurang 1 jam dan

dibuang keperairan

Pemusnahan sianda dapat dilakukan dengan cara menambahkan

kedalamnya larutan asa dan kalsium hipoklorit berlebih dan dibiarkan 24 jam

Selanjutnya dibuang ke perairan

Untuk tumpahan nitril ditambahkan NaOH berlebih dan Ca(OCl)2 setelah

satu jam dibuang keperairan Cuci bekas wadah dengan larutan hipoklorit

Pemusnahan nitril dilakukan dengan menambahkan kadalamnya NaOH dan

alkohol Setelah 1 jam uapkan alkohol dan ditambahkan larutan basa kalsium

hipoklorit Setelah 24 jam dapat dibuang ke perairan

C Pertolongan Pertama Saat Keracunan Zat Kimia

Cara pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap korban yang

terkena bahan toksik secara garis besar adalah sebagai berikut

Bila bahan kimia terhirup maka bawa korban ke lingkungan dengan udara

bersih

Bila bahan kimia masuk mata cuci bersih dengan air mengalir terus menerus

selama 5-10 menit

Meminumkan karbon aktif untuk menurunkan konsentrasi zat kimia

dengan cara adsorpsi

Meminumkan air untuk pengenceran

Meminumkan susu untuk menetralkan dan mengadsorpsi asam atau basa kuat

dan fenol

19

Untuk memperlambat atau mengurangi pemasukan racun maka dapat

diberikan garam laksania (hanya boleh dilakukan oleh Paramedis)

(MgSO4 Na2SO4) yang akan merangsang peristaltik dari seluruh saluran

pencernaan sehingga efek osmotik akan memperlambat absorbsi air dan

membuat racun terencerkan

Jika keracunan sudah agak lama maka korban dibuat muntah untuk

mengosongkan lambung dengan pemberian larutan NaCl (garam dapur)

hangat Tetapi hal ini tidak diperbolehkan untuk korban yang masih

pingsan atau keracunan deterjen bensin BTX (Benzene Toluen

D Aspek Keamanan Pengunaan Sarana dan Alat Selama Eksperimen

Hampir semua eksperimen dengan bahan kimia dilakukan menggunakan

peralatan gelas Gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia

Gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan

visual selama reaksi berlangsung Tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini

dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan Luka terpotong atau tergores dari

pecahan peralatan gelas merupakan salah satu luka yang sangat sering terjadi di

laboratorium Peralatan tersusun dari bahan gelas dapat menyebabkan bahan

kimia yang berbahaya dan memungkinkan terjadinya kebakaran Susunan

peralatan gelas harus dilakukan dengan mengikuti petunjuk kerja yang aman

Penggunaan bagian peralatan yang tidak cocok harus dihindari seperti

penggunaan tipe gelas yang berbeda sambungan peralatan gelas yang tidak

sesuai dan lain sebagainya Susunan peralatan gelas yang kompleks harus

20

dibangun tanpa tekanan mekanik yang dapat memungkinkan gelas pecah Hal ini

dapat dilakukan pada tempat yang aman (yang terbaik adalah di lemari asam) dan

aman dari gangguan

Peralatan laboratorium biasanya disusun pada sistem terbuka pada kondisi

atmosfer supaya menjamin kompensasi tekanan dan menghindari ledakan

perkecualian reaktor autoklaf yang terbukan dari bahan logam baja dan non

korosif Pada banyak kasus peralatan yang menggunakan listrik umum digunakan

seperti pengaduk pemanas sentrifus dan lain-lain Peralatan seperti ini harus

dalam kondisi teknis yang baik dan memenuhi spesifikasi keamanan untuk

dioperasikan dengan listrik Hal ini harus diperikasa selama kisaran waktu tertentu

oleh teknisi yang ahli meliputi perbaikan kabel yang tersayat sambungan

konsluiting dan lain-lain atau menggantinya jika terjadi kerusakan

Pemeriksaan keamanan yang diperlukan untuk peralatan bersifat bergerak

juga perlu dilakukan setara dengan peralatan diam Pompa dan pengaduk biasanya

dioperasikan dengan menggunakan motor listrik Peralatan ini biasanya tidak

dapat meledak Pada eksperimen yang menggunakan bahan kimia yang sangat

mudah meledak seperi gas hidrogen atau hidrogen sulfida motor listrik dapat

diganti dengan menggunakan turbin air atau motor udara Sebelum memulai

eksperimen bagian-bagian yang umum pada setiap peralatan perlu diperiksa

unjuk kerjanya Hal ini meliputi pompa vakum sistem pendingin pengaduk dan

beberapa peralatan listrik lainnya ndash sebelum bahan kimia ditambahkan ke dalam

peralatan

21

BAB IV

PENUTUP

A Kesimpulan

Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan

penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis

laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan

SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan

pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya

berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun

demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-

laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat

penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya

Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para

penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit

maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang

dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan

kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan

apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri

Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa

diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik

bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus

diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen

22

penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan

bahan kimia dan pajanan terhadap laboran

B Saran

1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada

sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan

2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan

kimia yang ada di laboratorium

3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan

cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh

para mahasiswa dan laboran

23

DAFTAR PUSTAKA

Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)

httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-

laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei

2013

Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia

(online)

httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i

dpdf diakses pada 20 Mei 2013

Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes

Cikarang (online)

httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp

option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-

kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19

Mei 2013

HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)

httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei

2013

Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)

httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml

diakses pada 20 Mei 2013

Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)

httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-

bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013

24

Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)

httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN

20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013

25

Page 19: Makalah Final Praktikum

Kemudian ditambahkan ferro sulfat berlebih dan dibiarkan lebh kurang 1 jam dan

dibuang keperairan

Pemusnahan sianda dapat dilakukan dengan cara menambahkan

kedalamnya larutan asa dan kalsium hipoklorit berlebih dan dibiarkan 24 jam

Selanjutnya dibuang ke perairan

Untuk tumpahan nitril ditambahkan NaOH berlebih dan Ca(OCl)2 setelah

satu jam dibuang keperairan Cuci bekas wadah dengan larutan hipoklorit

Pemusnahan nitril dilakukan dengan menambahkan kadalamnya NaOH dan

alkohol Setelah 1 jam uapkan alkohol dan ditambahkan larutan basa kalsium

hipoklorit Setelah 24 jam dapat dibuang ke perairan

C Pertolongan Pertama Saat Keracunan Zat Kimia

Cara pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap korban yang

terkena bahan toksik secara garis besar adalah sebagai berikut

Bila bahan kimia terhirup maka bawa korban ke lingkungan dengan udara

bersih

Bila bahan kimia masuk mata cuci bersih dengan air mengalir terus menerus

selama 5-10 menit

Meminumkan karbon aktif untuk menurunkan konsentrasi zat kimia

dengan cara adsorpsi

Meminumkan air untuk pengenceran

Meminumkan susu untuk menetralkan dan mengadsorpsi asam atau basa kuat

dan fenol

19

Untuk memperlambat atau mengurangi pemasukan racun maka dapat

diberikan garam laksania (hanya boleh dilakukan oleh Paramedis)

(MgSO4 Na2SO4) yang akan merangsang peristaltik dari seluruh saluran

pencernaan sehingga efek osmotik akan memperlambat absorbsi air dan

membuat racun terencerkan

Jika keracunan sudah agak lama maka korban dibuat muntah untuk

mengosongkan lambung dengan pemberian larutan NaCl (garam dapur)

hangat Tetapi hal ini tidak diperbolehkan untuk korban yang masih

pingsan atau keracunan deterjen bensin BTX (Benzene Toluen

D Aspek Keamanan Pengunaan Sarana dan Alat Selama Eksperimen

Hampir semua eksperimen dengan bahan kimia dilakukan menggunakan

peralatan gelas Gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia

Gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan

visual selama reaksi berlangsung Tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini

dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan Luka terpotong atau tergores dari

pecahan peralatan gelas merupakan salah satu luka yang sangat sering terjadi di

laboratorium Peralatan tersusun dari bahan gelas dapat menyebabkan bahan

kimia yang berbahaya dan memungkinkan terjadinya kebakaran Susunan

peralatan gelas harus dilakukan dengan mengikuti petunjuk kerja yang aman

Penggunaan bagian peralatan yang tidak cocok harus dihindari seperti

penggunaan tipe gelas yang berbeda sambungan peralatan gelas yang tidak

sesuai dan lain sebagainya Susunan peralatan gelas yang kompleks harus

20

dibangun tanpa tekanan mekanik yang dapat memungkinkan gelas pecah Hal ini

dapat dilakukan pada tempat yang aman (yang terbaik adalah di lemari asam) dan

aman dari gangguan

Peralatan laboratorium biasanya disusun pada sistem terbuka pada kondisi

atmosfer supaya menjamin kompensasi tekanan dan menghindari ledakan

perkecualian reaktor autoklaf yang terbukan dari bahan logam baja dan non

korosif Pada banyak kasus peralatan yang menggunakan listrik umum digunakan

seperti pengaduk pemanas sentrifus dan lain-lain Peralatan seperti ini harus

dalam kondisi teknis yang baik dan memenuhi spesifikasi keamanan untuk

dioperasikan dengan listrik Hal ini harus diperikasa selama kisaran waktu tertentu

oleh teknisi yang ahli meliputi perbaikan kabel yang tersayat sambungan

konsluiting dan lain-lain atau menggantinya jika terjadi kerusakan

Pemeriksaan keamanan yang diperlukan untuk peralatan bersifat bergerak

juga perlu dilakukan setara dengan peralatan diam Pompa dan pengaduk biasanya

dioperasikan dengan menggunakan motor listrik Peralatan ini biasanya tidak

dapat meledak Pada eksperimen yang menggunakan bahan kimia yang sangat

mudah meledak seperi gas hidrogen atau hidrogen sulfida motor listrik dapat

diganti dengan menggunakan turbin air atau motor udara Sebelum memulai

eksperimen bagian-bagian yang umum pada setiap peralatan perlu diperiksa

unjuk kerjanya Hal ini meliputi pompa vakum sistem pendingin pengaduk dan

beberapa peralatan listrik lainnya ndash sebelum bahan kimia ditambahkan ke dalam

peralatan

21

BAB IV

PENUTUP

A Kesimpulan

Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan

penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis

laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan

SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan

pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya

berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun

demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-

laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat

penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya

Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para

penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit

maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang

dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan

kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan

apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri

Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa

diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik

bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus

diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen

22

penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan

bahan kimia dan pajanan terhadap laboran

B Saran

1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada

sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan

2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan

kimia yang ada di laboratorium

3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan

cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh

para mahasiswa dan laboran

23

DAFTAR PUSTAKA

Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)

httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-

laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei

2013

Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia

(online)

httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i

dpdf diakses pada 20 Mei 2013

Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes

Cikarang (online)

httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp

option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-

kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19

Mei 2013

HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)

httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei

2013

Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)

httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml

diakses pada 20 Mei 2013

Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)

httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-

bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013

24

Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)

httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN

20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013

25

Page 20: Makalah Final Praktikum

Untuk memperlambat atau mengurangi pemasukan racun maka dapat

diberikan garam laksania (hanya boleh dilakukan oleh Paramedis)

(MgSO4 Na2SO4) yang akan merangsang peristaltik dari seluruh saluran

pencernaan sehingga efek osmotik akan memperlambat absorbsi air dan

membuat racun terencerkan

Jika keracunan sudah agak lama maka korban dibuat muntah untuk

mengosongkan lambung dengan pemberian larutan NaCl (garam dapur)

hangat Tetapi hal ini tidak diperbolehkan untuk korban yang masih

pingsan atau keracunan deterjen bensin BTX (Benzene Toluen

D Aspek Keamanan Pengunaan Sarana dan Alat Selama Eksperimen

Hampir semua eksperimen dengan bahan kimia dilakukan menggunakan

peralatan gelas Gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia

Gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan

visual selama reaksi berlangsung Tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini

dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan Luka terpotong atau tergores dari

pecahan peralatan gelas merupakan salah satu luka yang sangat sering terjadi di

laboratorium Peralatan tersusun dari bahan gelas dapat menyebabkan bahan

kimia yang berbahaya dan memungkinkan terjadinya kebakaran Susunan

peralatan gelas harus dilakukan dengan mengikuti petunjuk kerja yang aman

Penggunaan bagian peralatan yang tidak cocok harus dihindari seperti

penggunaan tipe gelas yang berbeda sambungan peralatan gelas yang tidak

sesuai dan lain sebagainya Susunan peralatan gelas yang kompleks harus

20

dibangun tanpa tekanan mekanik yang dapat memungkinkan gelas pecah Hal ini

dapat dilakukan pada tempat yang aman (yang terbaik adalah di lemari asam) dan

aman dari gangguan

Peralatan laboratorium biasanya disusun pada sistem terbuka pada kondisi

atmosfer supaya menjamin kompensasi tekanan dan menghindari ledakan

perkecualian reaktor autoklaf yang terbukan dari bahan logam baja dan non

korosif Pada banyak kasus peralatan yang menggunakan listrik umum digunakan

seperti pengaduk pemanas sentrifus dan lain-lain Peralatan seperti ini harus

dalam kondisi teknis yang baik dan memenuhi spesifikasi keamanan untuk

dioperasikan dengan listrik Hal ini harus diperikasa selama kisaran waktu tertentu

oleh teknisi yang ahli meliputi perbaikan kabel yang tersayat sambungan

konsluiting dan lain-lain atau menggantinya jika terjadi kerusakan

Pemeriksaan keamanan yang diperlukan untuk peralatan bersifat bergerak

juga perlu dilakukan setara dengan peralatan diam Pompa dan pengaduk biasanya

dioperasikan dengan menggunakan motor listrik Peralatan ini biasanya tidak

dapat meledak Pada eksperimen yang menggunakan bahan kimia yang sangat

mudah meledak seperi gas hidrogen atau hidrogen sulfida motor listrik dapat

diganti dengan menggunakan turbin air atau motor udara Sebelum memulai

eksperimen bagian-bagian yang umum pada setiap peralatan perlu diperiksa

unjuk kerjanya Hal ini meliputi pompa vakum sistem pendingin pengaduk dan

beberapa peralatan listrik lainnya ndash sebelum bahan kimia ditambahkan ke dalam

peralatan

21

BAB IV

PENUTUP

A Kesimpulan

Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan

penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis

laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan

SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan

pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya

berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun

demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-

laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat

penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya

Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para

penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit

maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang

dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan

kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan

apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri

Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa

diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik

bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus

diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen

22

penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan

bahan kimia dan pajanan terhadap laboran

B Saran

1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada

sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan

2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan

kimia yang ada di laboratorium

3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan

cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh

para mahasiswa dan laboran

23

DAFTAR PUSTAKA

Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)

httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-

laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei

2013

Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia

(online)

httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i

dpdf diakses pada 20 Mei 2013

Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes

Cikarang (online)

httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp

option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-

kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19

Mei 2013

HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)

httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei

2013

Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)

httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml

diakses pada 20 Mei 2013

Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)

httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-

bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013

24

Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)

httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN

20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013

25

Page 21: Makalah Final Praktikum

dibangun tanpa tekanan mekanik yang dapat memungkinkan gelas pecah Hal ini

dapat dilakukan pada tempat yang aman (yang terbaik adalah di lemari asam) dan

aman dari gangguan

Peralatan laboratorium biasanya disusun pada sistem terbuka pada kondisi

atmosfer supaya menjamin kompensasi tekanan dan menghindari ledakan

perkecualian reaktor autoklaf yang terbukan dari bahan logam baja dan non

korosif Pada banyak kasus peralatan yang menggunakan listrik umum digunakan

seperti pengaduk pemanas sentrifus dan lain-lain Peralatan seperti ini harus

dalam kondisi teknis yang baik dan memenuhi spesifikasi keamanan untuk

dioperasikan dengan listrik Hal ini harus diperikasa selama kisaran waktu tertentu

oleh teknisi yang ahli meliputi perbaikan kabel yang tersayat sambungan

konsluiting dan lain-lain atau menggantinya jika terjadi kerusakan

Pemeriksaan keamanan yang diperlukan untuk peralatan bersifat bergerak

juga perlu dilakukan setara dengan peralatan diam Pompa dan pengaduk biasanya

dioperasikan dengan menggunakan motor listrik Peralatan ini biasanya tidak

dapat meledak Pada eksperimen yang menggunakan bahan kimia yang sangat

mudah meledak seperi gas hidrogen atau hidrogen sulfida motor listrik dapat

diganti dengan menggunakan turbin air atau motor udara Sebelum memulai

eksperimen bagian-bagian yang umum pada setiap peralatan perlu diperiksa

unjuk kerjanya Hal ini meliputi pompa vakum sistem pendingin pengaduk dan

beberapa peralatan listrik lainnya ndash sebelum bahan kimia ditambahkan ke dalam

peralatan

21

BAB IV

PENUTUP

A Kesimpulan

Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan

penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis

laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan

SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan

pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya

berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun

demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-

laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat

penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya

Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para

penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit

maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang

dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan

kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan

apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri

Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa

diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik

bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus

diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen

22

penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan

bahan kimia dan pajanan terhadap laboran

B Saran

1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada

sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan

2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan

kimia yang ada di laboratorium

3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan

cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh

para mahasiswa dan laboran

23

DAFTAR PUSTAKA

Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)

httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-

laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei

2013

Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia

(online)

httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i

dpdf diakses pada 20 Mei 2013

Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes

Cikarang (online)

httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp

option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-

kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19

Mei 2013

HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)

httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei

2013

Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)

httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml

diakses pada 20 Mei 2013

Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)

httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-

bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013

24

Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)

httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN

20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013

25

Page 22: Makalah Final Praktikum

BAB IV

PENUTUP

A Kesimpulan

Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan

penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis

laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan

SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan

pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya

berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun

demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-

laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat

penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya

Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para

penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit

maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang

dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan

kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan

apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri

Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa

diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik

bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus

diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen

22

penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan

bahan kimia dan pajanan terhadap laboran

B Saran

1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada

sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan

2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan

kimia yang ada di laboratorium

3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan

cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh

para mahasiswa dan laboran

23

DAFTAR PUSTAKA

Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)

httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-

laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei

2013

Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia

(online)

httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i

dpdf diakses pada 20 Mei 2013

Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes

Cikarang (online)

httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp

option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-

kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19

Mei 2013

HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)

httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei

2013

Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)

httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml

diakses pada 20 Mei 2013

Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)

httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-

bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013

24

Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)

httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN

20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013

25

Page 23: Makalah Final Praktikum

penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan

bahan kimia dan pajanan terhadap laboran

B Saran

1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada

sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan

2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan

kimia yang ada di laboratorium

3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan

cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh

para mahasiswa dan laboran

23

DAFTAR PUSTAKA

Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)

httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-

laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei

2013

Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia

(online)

httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i

dpdf diakses pada 20 Mei 2013

Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes

Cikarang (online)

httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp

option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-

kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19

Mei 2013

HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)

httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei

2013

Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)

httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml

diakses pada 20 Mei 2013

Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)

httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-

bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013

24

Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)

httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN

20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013

25

Page 24: Makalah Final Praktikum

DAFTAR PUSTAKA

Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)

httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-

laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei

2013

Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia

(online)

httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i

dpdf diakses pada 20 Mei 2013

Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes

Cikarang (online)

httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp

option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-

kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19

Mei 2013

HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)

httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei

2013

Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)

httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml

diakses pada 20 Mei 2013

Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)

httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-

bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013

24

Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)

httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN

20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013

25

Page 25: Makalah Final Praktikum

Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)

httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN

20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013

25