Makalah Intro System
-
Upload
herry-mema -
Category
Documents
-
view
23 -
download
2
description
Transcript of Makalah Intro System
MAKALAH
“SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM ORGANISASI”
Dibuat guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Introduction to Information System
Mr . Octoverano Lengkong
DI SUSUN OLEH :
HERRY PRAKASA MEMA
UNIVERSITAS KLABAT2014
Introduction to Information System | “Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi”
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kasih dan
rahmat-Nya Makalah dengan judul : “Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi” dapat saya selesaikan. Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu persyarataan dalam mendapatkan nilai matakuliah
Introduction to Information System di Universitas Klabat (UNKLAB).
Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat
terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah di tentukan oleh dosen. Makalah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Dengan disusun makalah ini diharapkan kita sebagai mahasiswa dapat mengetahui
dan memahami tentang “Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi” serta
manfaat dan kegunaannya. Kami beharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua terutama di bidang Sistem Informasi Manajemen.
Airmadidi, 9 April 2014
Introduction to Information System | “Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi”
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………1KATA PENGANTAR………………………………………………………………….2DAFTAR ISI…………………………………………………………………………… 3
BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………………………….. 41.1. Latar Belakang………………………………………………………….41.2. Masalah Atau Topik Pembahasan………………………………….. 41.3. Sistematika Penulisan………………………………………………... 51.4. Tujuan Penulisan……………………………………………………… 5
BAB II. PEMBAHASAN………………………………………………………………62.1. Definisi Sebuah Sistem………………………………………………. 62.2. Definisi Informasi……………………………………………………… 82.3. Pengertian Sistem Informasi Manajemen………………………….102.4. Sistem Informasi Manajemen Dalam Suatu Organisasi………... 102.5. Organisasi Sistem Informasi…………………………………………122.6. Enam Tahap Komputerisasi………………………………………….132.7. Proses Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi……………. 132.8. Sistem Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi……………..16
BAB III. PENUTUP…………………………………………………………………… 173.1. Kesimpulan……………………………………………………………...173.2. Implikasi………………………………………………………………… 173.3. Saran…………………………………………………………………….. 17
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………. 18LAMPIRAN……………………………………………………………………………. 18
Introduction to Information System | “Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi”
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebuah sistem informasi manajemen, atau SIM, adalah sebuah sistem informasi
yang selain melakukan semua pengolahan transakasi yang perlu untuk sebuah
organisasi, juga memberi dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi
manajemen dan pengambilan keputusannya.
Gagasan sebuah sistem informasi yang demikian itu telah ada sebelum
munculnya komputer. Namun komputer membuat gagasan tersebut menjadi
kenyataan. Organisasi selalu membutuhkan sistem-sistem untuk mengumpulkan,
mengolah, menyimpan, melihat kembali, dan menyalurkan informasi. Kompputer
telah menambahkan sebuah teknologi baru dan ampuh pada sistem informasi.
Akibatnya sebuah sistem informasi berdasarkan komputer akan betul-betul berbeda
dengan sistem-sistem yang diolah secara manual atau elektro mekanis. Dan suatu
organisasi yang sedang mengubah sistem informasi mereka dalam mengikutii
teknologi ini, dalam penyesuaian/penerapannya sering kurang memahami sifat
perubahan yang sedang diadakan. Memakai komputer untuk menjalankan
pengolahan administrative adalah sederhana; tetapi menerapkan komputer untuk
memberikan dukungan pada manajemen akan lebih rumit. Penerapan ini demikian
besar tantangannya sehingga kalangan assosiasi permesinan komputer
menganggapnya sebagai sebuah cabang ilmu pengetahuan baru.
Maka dari itu Makalah ini adalah salah satu alternatif dalam menetapkan
kandungan yang diperlukan untuk pengenalan Sistem Informasi Manajemen dalam
suatu Organisasi.
1.2 Masalah atau Topik Pemabahasan
Sistem informasi manajemen dalam suatu organisasi dapat dipikirkan
membentuk suatu kesatuan yang memproses tranformasi input yang berupa sumber-
sumber daya, menjadi output karya-karya perancanaan, pengembangan,
pembangunan, pembinaan, dan penyelenggaraan sarana-prasarana fisik, menuju
kepada terwujudnya cita-cita masyarakat adil dan makmur, berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945.
Introduction to Information System | “Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi”
4
1.3 Sistematika Penulisan
Dalam makalah ini semua pembahasan tentang Sistem informasi manajemen
dalam sebuah organisasi akan dipelajari dan dicermati seperti : pengenalan sistem,
pengenalan informasi, pengenalan sistem informasi manajemen, pembahasan sistem
informasi manajemen dalam suatu organisasi, kedudukan sistem informasi
manajemen dalam organisasi, organisasi sistem informasi, dampak penggunaan
sistem informasi menejemen dalam organisasi, penerapan sistem informasi
manajemen dalam organisasi dan tujuan adanya sistem informasi majanemen dalam
suatu organisasi.
1.4 Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menjelaskan tentang Sistem Informasi
manajemen terkomputerisasi dan bidang-bidang aplikasinya. Dijelaskan tentang
perkembangan kegunaanya dari tingkat operasional, manajerial sampai directorial.
Perkembangan komputer yang sedemikian pesat sungguh telah mengubah wajah
dunia manajemen. Hal ini selain mengubah operasi teknisnya juga menyentuh dasar-
dasar prinsip manajemen. Pada masa kini manajemen boleh dikatakan tidak lagi
dapat dipisahkan dari komputer. Dalam hal ini manajemen juga tidak dapat
dipisahkan dari sistem informasi manajemen dimana peranan sistem informasi
manajemen, meningkat kepada kedudukan yang paling penting sekali didala sebuah
Organisasi. Oleh sebab itu dalam organisasi yang telah berkembang menjadi benar
dan kompleks, subsistem informasi mengambil peranan atau kedudukan seakan-
akan merupakan suatu sistem yang berdiri sendiri dalam melayani seluruh unit dalam
Organisasi, khususnya dalam membantu pimpinan organisasi mengambil keputusan.
Introduction to Information System | “Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi”
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Sebuah Sistem
Sistem dapat abstrak maupun fisik. Sebuah sistem abstrak adalah suat susunan
teratur gagasan atau konsepsi yang saling tergantung. Sebagai contoh sebuah
sistem teologi adalah sebuah susunan gagasan mengenai Tuhan, manusia, dan
sebagainya. Sebuah sistem fisik lebih lanjut dapat didefinisikan melalui contoh-
contoh :
Sistem fisik Uraian
Sistem peredaran darahJantung dan urat-urat darah yang
mengerakkan darah keseluruh tubuh.
Sistem transportasiPetugas, mesin, dan organisasi yang
menjalankan transportasi barang.
Sistem persenjataan
Peralatan, prosedur, dan petugas yang
memungkinkan digunakannya sebuah
senjata.
Sistem sekolah
Bangunan, pendidik, petugas administrarsi,
buku-buku teks dan sebagainya yang
berfungsi bersama untuk memberikan
pendidikannpada para siswa.
Sistem komputerPeralatan yang berfungsi bersama untuk
menjalankan pengolahan komputer.
Sistem perakunan
Catatan, aturan, prosedur, peralatan, dan
petugas uang beroperasi mencatat data,
mengukur pendapatan, menyiapkan
laporan.
Karakteristik Sebuah Sistem
Dari contoh di atas, dapatlah dikenal karakteristik sistem. Sebuah sistem teridiri
dari bagian-bagian saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai
beberapa sasaran atau maksud. Berarti, sebuah sistem bukanlah seperangkat unsur
yang tersusun secara tak teratur, tetapi terdiri dari unsur yang dapat dikenal sebagai
Introduction to Information System | “Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi”
6
saling melengkapi karena satunya maksud, tujuan, atau sasaran. Sistem fisik lebih
dari sekedar bentuk konseptual, karena dapat memperlihatkan kegiatan atau
perilaku.
Model Umum Sebuah Sistem
Model umum sebuah sistem terdiri dari masukan, pengolah dan keluaran. Ini
tentu saja sangat disederhanakan karena sebuah sistem mungkin memiliki beberapa
masukan dan keluaran. Sifat yang menentukan dan membatasi sebuah sistem
membentuk “sempadan”-nya (boundary). Sistem berada didalam sempadan tersebut.
“Lingkungan” adalah yang berada di luar sempadan. Dalam beberapa kasus, adalah
cukup mudah untuk menentukan mana yang merupakan bagian sistem dan mana
yang bukan. Dalam kasus-kasus lain, orang yang menelaah sistem dapat
menentukan sendiri sempadan-sempadannya. Beberapa contoh sempadan adalah :
Sistem Sempadan
Manusia Kulit, rambut, kuku dan semua bagian yang
dikandungnya membentuk sistem; semua di
luarnya adalah lingkungan.
Mobil Tubuh mobil ditambah roda dan semua
bagian di dalamnya membentuk sistem.
Produksi Mesin-mesin produksi, sediaan produksi
dalam barang setengah jadi, para karyawan
produksi, prosedur produksi dan
sebagainya membentuk sistem. Selebihnya
di perusahan adalah lingkungan.
Gambar 2.1. Model sebuah sistem sederhana
Introduction to Information System | “Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi”
7
2.2 Definisi Informasi
“Informasi” adalah sebuah istilah yang tidak tepat dalam pemakaiannya secara
umum. Informasi dapat mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas seebuah
saluran komunikasi, dan sebbagainya. Tetapi ada beberapa gagasan yang
mendasari pemakaian istilah “informasi” dalam sistem informasi: informasi
memperkaya penyajian, mempunyai, nilai kejutan, atau mengungkap sesuatu yang
penerimanya tidak tahu atau tidak tersangka. Dalam dunia yang tidak menentu,
informasi mengurangi ketidakpastian. Ia mengubah kemungkinan-kemungkinan hasil
yang diharapkan dalam sebuah situasi keputusan dank arena itu mempunyai nilai
dalam proses keputusan.
Definisi umum untuk “informasi” dalam pemakaian sistem informasi adalah
sebagai berikut: Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang
berarti bagi penerimanya dan bemanfaat dalam megambil keputusan saat ini atau
mendatang.
Gambar 2.2. Transformasi data menjadi informasi
Hubungan antara data dan informasi adalah seperti bahan baku sampai barang
jadi. Dengan perkataan lain, sistem pengolahan mengolah data menjadi informasi.
Atau lebih tepatnya, sistem pengolahan mengola data dari bentuk tak berguna atau
informasi bagi penerimanya. Analogi bahan baku terhadap barang jadi
memperlihatkan konsep bahwa informasi bagi seseorang mungkin dipandang
sebagai data mentah oleh orang lain, sebagaimana barang jadi sebuah divisi
manufaktur menjadi bahan baku bagi divisi lainnya. Sebagai contoh, perintah
pengiriman adalah informasi bagi staf bagian pengiriman, tetapi masih bahan mentah
Introduction to Information System | “Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi”
8
bagi wakil direktur yang menangani sediaan barang (Gambar 2.2). Dengan adanya
hubungan data dan informasi ini, maka kedua kata tersebut seharusnya tidak dapat
saling ditukar pemakainnya.
Gambar 2.3. Data bagi suatu tingkat organisasi mungkin berupa informasi bagi tingkat
yang lainnya.
Nilai informasi berhubungan dengan keputusan. Bila tidak ada pilihan atau
keputusan, informasi menjadi tidak diperlukan. Keputusan dapat berkisar dari
keputusan berulang sederhana sampai keputusan strategis jangka panjang. Nilai
informasi dilukiskan paling berarti dalam konteks sebuah keputusan.
Informasi, dalam lingkup sistem informasi, memiliki beberapa ciri :
1. Benar atau salah. Ini dapat berhubungan dengan realitas atau tidak. Bila
penerima informasi yang salah mempercayainya, akubatnya sama seperti
yang benar.
2. Baru. Informasi dapat samasekali baru dan segar bagi penerimanya.
3. Tambahan. Informasi dapat memperbaharui atau memberikan tambahan
baru pada informasi yang telah ada.
4. Korektif. Informasi dapat menjadi suatu koreksi atas informasi salah satu
palsu sebelumnya.
Introduction to Information System | “Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi”
9
5. Penegas. Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada. Ini masih
berguna karena meningkatkan persepsi penerimanya atas kebenaran
informasi tersebut.
2.3 Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi adalah himpunan dari berbagai unsur dalam suatu organisasi,
yang secara sadar diintegrasikan dalam suatu ikatan fungsional yang utuh dan bulat
untuk mengelola data dan menyajikan informasi bagi organisasi tersebut.
Organisasi adalah himpunan manusia yang secara sadar dan sukarela berkarya
dalam suatu ikatan hierarkis dan fungsional untuk mewujudkan suatu cita—cita,
dengan menggunakan sumber daya umumnya terbatas.
Informasi adalah vital dalam organisasi, karena dalam setiap tahap kehidupannya
keputusan harus diambil, rencana harus dimatangkan, kegiatan (orasi) harus
terselenggara, dan pengawasan serta pengendalian harus tetap terpelihara,
sehingga penggunaan sumber daya adalah efektif dan efisien. Yang dimaksudkan
degan sumber daya itu adalah sumber saya :
Manusia
Material
Mesin
Metode
Moneter (keuangan)
2.4 Sistem Informasi Manajemen Dalam Suatu Organisasi
Sebagai suatu sistem, organisasi dapat dipikirkan membentuk suatu kesatuan
yang memproses tranformasi input yang berupa sumber-suumber daya, menjadi
output karya-karya perencanaan, pengembangan, pembangunan, pembinaan, dan
peyelenggaraan sarana-sarana fisik.
Agar proses transformasi itu dapat dikelola dengan tertib, suatu proses
transformasi ialah diperlukan yaitu dari data menjadi informasi data adalah fakta-fakta
tentang suatuu objek (manusia, mesin, material, keuangan, konsep peristiwa, hasil
suatu proses, dan lain-lain), tercantum dalam suatu medium catat berupa peta,
kertas, pita magnetis, dan lain-lain. Informasi adalah data siap pakai, dalam arti
langsung dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
Introduction to Information System | “Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi”
10
Proses transformasi data menjadi informasi dapat terjadi secara manual, dengan
manusia secara aktif menjadi operator transformasi, tetapi dapat juga dilaksanakan
secara otomatis dengan menggunakan peralatan pengolahan data elektronik. Data
atau informasi mengalir dalam organisasi, menurut suatu pola yang tidak senantiasa
sama dengan ikatan structural dan hierarkis yang terdapat dalam organisasi yang
bersangkutan. Oleh sebab itu dalam organisasi yang telah berkembang menjadi
benar dan kompleks, subsistem informasi mengambil peranan atau kedudukan
seakan-akan merupakan suatu sistem yang berdiri sendiri dalam melayani seluruh
unit dalam organisasi, khususnya dalam membantu pimpinan organisasi mengambil
keputusan.
Sistem informasi pada azasnya bertugas mangolah data tentang input, proses
dan output ke dalam informasi yang sifatnya strategis, managerial dan operasional.
Informasi strategis diperlukan oleh pimpinan organisasi untuk menilai tingkat
keberhasilan organisasi dalam menunaikan tugas pokoknya. Informasi itu sifatnya,
internal karena merupakan indikator keadaan sistem organisasi. Informasi eksternal
adalah segala sesuatu yang secara langsung atau tidak langsung dihayati oleh
pimpinan organisasi sebagai umpan balik dari lingkungan masyarakat (setempat,
regional), bangsa dan negara. Umpan balik itu sering tidak senantiasa dapat
diungkapkan dalam besar-besaran yang kuantitatif, tetapi jika dapat, umumnya
berupa perangkap data statistic yang disebut indicator sosial dan ekonomi.
Atas dasar informasi strategis internal dan eksternal itu, pimpinan organisasi
mengambil keputusan strategis, managerial atau operasional, saluran dengan
wewenang, hikarkis yang melekat pada jabatannya, agar sistem infomasi tetap dapat
menunaikan misinya dan kondisi lingkungan yang senantiasa berubah. Keputusan
strategis itu dapat berupa peninjauan kembali atas sasaran-sasaran (pokok,
penunjang, jangka panjang atau jangka pendek) yang telah digariskan, mengenai
sumber-sumber daya yang digunakan untuk mencapai sasaran tersebut dan
kebijaksanaan dasar tentang pengumpulan, pengadaan, penggunaan, dan
pemeliharaan sumber-sumber daya tersebut.
Informasi managerial barurusan dengan usaha pengendalian dan pengawasan
penggunaan sumber daya yang terlihat dalam usaha pencapaian suatu sasaran. Atas
dasar itu diambil keputusan implementatif terhadap sumber daya. Ruang lingkupnya
Introduction to Information System | “Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi”
11
adalah terbatas (pada tingkat mikro) dan ukuran waktunya adalah jangka
pendek/menengah.
Gambar 2.4. Ruang lingkup sistem informasi manajemen
2.5 Organisasi Sistem Informasi
Ada 3 unsur penting pembentukan sistem informasi, yaitu (1) Perangkat Keras,
(2) Perangkat Lunak, (3) Perangkat Penglolaan. Perangkat keras pada umumya
adalah peralatan komputer dengan segala fasilitas bantunya, seperti peralatan
penyiapan data, pita dan cakram magnetis, jaringan terminal, peralatan pendingin
catu daya, dan lain-lain. Perangkat lunak adalah program-program komputer yang
sengaja ditulis atau dimiliki untuk berbagai tujuan pengolahan data, baik yang
dimaksudkan untuk mendukung suau aplikasi komputerisasi, maupun yang bersifat
mempertinggi efektifitas sistem komputer. Di samping itu masih terdapat paket-paket,
yaitu program siap pakai yang bersifat meningkatkan efektifitas komputerisasi.
Sistem informasi tidak akan berfungsi tanpa adanya perangkat pengelolaan, yang
terdiri atas tenaga kerja yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan pengalaman
khusus dalam bidang komputer (operator, pemograman, analisis sistem).
Suatu aspek penting dalam pengembangan sistem informasi, khususnya dalam
organisasi sistem informasi adalah isyu sentralisasi versus desentralisasi.
Dalam sentralisasi semua pekerjaan dilakukan pada pusat pengolahan, yaitu
ditempat komputer terpasang. Pemakai jarak jauh dilayani melalui saluran
komunikasi dengan cara-cara Remote Job Entry, Time Sharing atau Teleprocessing.
Skala ekonomi dapat dicapai dan perangkat lunak menjadi sangat sophisticated.
Dalam desentralisasi, kegiatan pengolahan data dilakukan oleh unit-unit yang
sifatnya local, umumnya menurut pengelompokan fungsional organisasi yang
bersangkutan, atau oleh factor geografis. Tiap unit penfolahan data melayani
kepentingan-kepentingan local. Acces yang tinggi membuat pemakai lebih menyadari
kehadiran komputer dan menggunakannya menurut keperluan yang nyata dan jelas.
Keuntungan skala ekonomi tampaknya tidak ada, integrasi merupakan problem yang
serius, khususnya dalam rangka pembentukan sistem basis data. Standarisasi dalam
hal tenaga kerja. Sasaran pokok organisasi sering kurang mendapat perhatian.
Keputusan untuk sentralisasi atau desentralisasi bukanlah pekerjaan yang
sederhana. Sejauh keserasian perangkat keras (dan perangkat lunak) masih dapat
diwujudkan, keputusan akan lebih banyak ditentukan oleh factor-faktor di bawah ini :
Keandalan sistem telekomunikasi
Introduction to Information System | “Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi”
12
Tingkat kematangan komputerisasi yang telahh dicapai
Potical Will dalam organisasi
2.6 Enam Tahap Komputerisasi
Berdasarkan observasi atas pengembangan sejumlah besar pusat pengolahan
data, Richard L. Nolan telah berhasil merumuskan enam tahap komputerisasi, yaitu
tahap-tahap :
Pengenalan
Penularan
Pengketatan
Integrasi
Administrasi
Pematangan
2.7 Proses Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi
Model yang bemanfaat dan terkenal yang diajukan oleh Herbert A. Simon akan
digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan proses pengambilan keputusan
organisasi. Model ini terdiri dari tiga tahap pokok:
Tahap proses Penjelasan
Peyelidikan Mempelajari lingkungan atas kondisi yang memerlukan
keputusaan. Data mentah diperoleh, diolah, dan diuji
untuk dijadikan petunjuk yang dapat mengidentifikasi
persoalan
Perancangan Mendaftar, megembangkan, dan menganalisis arah
tindakan yang mungkin. Hal ini meliputi proses-proses
untuk memahami persoalan, meghasilkan pemecahan,
dan menguji kelayakan pemecahan tersebut.
Pemilihan Memilih arah tindakan tertentu dari semua yang ada.
Pilihan ditentukan dan dilaksanakan.
Jadi proses keputusan dapat dianggap sebagai sebuah arus dari penyelidikan
sampai perancangan dan kemudian pada pemilihan. Tetapi pada setiap tahap
hasilnya mungkin dikembalikan ke tahap sebelumnya untuk dimulai lagi. Jadi tahapan
tersebut merupakan unsur-unsur sebuah proses bersinambung. Sebagai contoh,
Introduction to Information System | “Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi”
13
pilihan mungkin menolak semua alternatif dan kembali ke tahap perancangan untuk
menerbitkan pemecahan tambahan (Gambar 2.5.)
Gambar 2.5. Bagan arus proses keputusan
Kekuatan yang menggerakkan proses pengambilan keputusan dapat berupa
ketidakpuasan atas keadaan saat itu atau imbalan yang diharapkan dari keadaan
baru. Dalam kasus ketidakpuasan, kekuatan penggerak adalah penemuan sebuah
persoalan. Dalam hal imbalan yang diharapkan, adalah hasil pencarian peluang.
Cara lain untuk menjelaskan proses pengambilan keputusan adalah dalam arti
suatu kegiatan bersinambung yang digerakkan oleh sebuah sasaran mengbah sistem
(bisnis, departemen, keluarga dan sebagainya) dari keadaan sekarang menjadi suatu
keadaan baru. Keadaan yang diharapkan atau tujuan mengakibatkan suatu
pencarian cara mencapainya. Proses ini sering disebut “analisis cara tujuan” (means-
end analysis).
Beberapa model pengambilan keputusan lebih banyak menekankan pada umpan
balik hasil keputusan. Sebagai contoh, Rubenstein dan Haberstroh mengusulkan
langkah-langkahnberikut ini :
1. Pengenalan persoalan atau kebutuhan untuk pengambilan keputusan.
2. Analisis dan laporan alternatif-alternatif.
Introduction to Information System | “Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi”
14
3. Pemilihan di antara alternative yang ada.
4. Komunikasi dan pelaksanaan keputusan.
5. Langkah lanjutan dan umpan balik hasil keputusan.
Kedua model tersebut tidak saling bertentengan. Model Simon pada dasarnya
mengatakan bahwa pelaksanaan adalah keputusan dan bahwa keputusan lain
diperlukan untuk langkah selanjutnya.
Model Simon adalah relevan bagi perancangan sistem informasi manajemen.
Relevansi ini diuraikan untuk ketiga tahap model Simon.
Tahap proses Relevansi Terhadap Sistem informasi Manajemen
Penyelidikan Proses pencarian melibatkan suatu pengujian data
baik dalam cara yang telah ditentukan dahulu
maupun dalam cara khusus. Sistem informasi
manajemen harus menyediakan kedua fasilitas
tersebut. Sistem informasinya sendiri harus
memeriksa semua data dan menimbulkan suatu
permintaan uji pada manusia atas situasi yang
jelas menuntut perhatian. Baik Sistem informasi
manajemen maupun organisasi harus
menyediakan saluran komunikasi untuk persoalan
yang diterima agar dialirkan ke atas dalam
organisasi sampai diambil suatu tindakan
terhadapnya.
Perancangan Sistem informasi manajemen harus memiliki
model-model keputusan untuk mengolah data dan
menimbulkan pilihan pemecahan. Model tersebut
harus membantu dalam menganalisis
pilihan/alternative.
Pemilihan Sebuah sistem informasi manajemen adalah
paling efektif bila hasil rancangan disajikan dalam
suatu bentuk yang mendorong keputusan. Bila
pilihan telah diambil, peranan Sistem informasi
manajemen berubah menjadi pengumpulan data
untuk umpan balik dan penaksiran kelak.
Introduction to Information System | “Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi”
15
2.8 Sistem Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi
Sebuah sistem keputusan, yaitu model dari sistem dengan mana keputusan
diambil, dapat tertutup atau terbuka. Sebuah sistem keputusan diambil, dapat
tertutup atau terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup menganggap bahwa
keputusan dipisah dari masukan yang diketahui dari lingkungan. Dalam sistem ini
pengambilan keputusan dianggap :
1. Mengetahui semua perangkat alternative dan semua akibat atau hasilnya
masing-masing.
2. Memiliki metode (aturan, hubungan dan sebagainya) yang memungkinkan
dia membuat urutan kepentingan semua alternative.
3. Memilih alternative yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume
penjualan, atau kegunaan.
Konsep sebuah sistem keputusan tertutup jelas menganggap orang rasional
yang secara logis menguji semua alternative, mengurutkan berdasarkan kepentingan
hasilnya, dan memilih alternatif yang membawa kepada hasil yang terbaik/maksimal.
Mode kuantitatif pengambilan keputusan biasanya adalah model sistem keputusan
tertutup.
Sedangkan model keputusan terbuka menganggap bahwa pengambil keputusan:
1. Tidak mengtahui semua alternatif dan semua hasil.
2. Melakukan pencarian secara terbatas untuk menemukan beberapa alternatif
yang memuaskan.
3. Mengambil suatu keputusan yang memuaskan tingkat aspirasinya.
Model terbuka adalah dinamis atas suatu urutan pilihan karena tingkat aspirasi
berubah sehubungan dengan perbedaan antara hasil dan tingkat aspirasi berubah
sehubungan dengan perbedaan antara hasil dan tingkat aspirasi. Hal ini diuraikan
lebih lanjut dalam teori keperilakuan dalam pengambilan keputusan.
Introduction to Information System | “Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi”
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah agar pembaca dapat memahami tentang
hubungan antara Sistem Informasi Manajemen dengan sebuah Organisasi. Sebuah
sistem informasi manajemen bukanlah sekedar suatu perkembangan teknologis.
Sistem Informasi Manajemen berhubungan dengan organisasi dan dengan manusia
pengolahnya. Oleh sebab itu dapat di tarik kesimpulan bahwa sistem informasi
keorganisasian berdasarkan komputer harus juga termasuk memahami konsep-
konsep yang berhubungan dengan informasi, pemakaian informasi, dan nilai
informas.
Sebuah anggapan yang mendasar menyatakan bahwa sistem informasi
menambah nilai suatu organisasi. Informasi di pandang sebagai suatu sumber daya
seperti halnya dengan tanah, buruh, dan modal. Informasi bukan barang bebas. Ia
didistribusikan dan sebagainya. Sebuah organisasi yang memiliki keunggulan posisi
dalam persaingan atas organisasi yang sistemnya lebih lemah.
3.2 Implikasi
Dampak yang akan terjadi dengan disusunya makalah ini adalah agar dapat
mempengaruhi pembaca agar dapat memahami pentingnya suatu Sistem Informasi
Manajemen dalam sebuah Organisasi dan penerapannya. Mungkin juga dampak
yang akan terjadi adalah terjadinya pendapat-pendapat, kritikkan-kritikkan, dan
saran-saran yang akan ditemui dari para pembaca makalah ini. Namun diharapkan
dengan dimuatnya makalah ini dapat memunculkan dampak-dampak yang baik bagi
pembacanya.
3.3 Saran
Introduction to Information System | “Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi”
17
Dalam pembuatan makalah ini ditujukan juga bagi pihak-pihak tertentu, dalam
bentuk rekomendasi dan tindak lanjut. Rekomendasi di sini ditujukan kepada
pembaca terutama kepada organisasi-organisasi agar dapat mempertimbangkan,
memproses dan membuat sebuah sistem informasi manajemen dalam
membangun/membuat sebuah organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Gordon B. Davis, Kerangka dasar SISTEM INFORMASI MANAJEMEN, Seri
Manajemen No. 90 – A, PT Pustaka Binaman Pressindo 1985.
2. Ir. Agus Setiadi, MBA, PENGANTAR APLIKASI KOMPUTER BISNIS, Badan
Penerbit IPWI 1998
3. George M. Scott, PRINSIP-PRINSIP SISTEM INFORMASI MANAJEMEN, PT
Raja Grafindo Persada 1997
4. http//;www.WIKIPEDIA.com
LAMPIRAN
Pada masa kini manajemen boleh dikatakan tidak lagi dapat dipisahkan dari
komputer. Dalam hal ini manajemen juga tidak dapat dipisahkan dari sistem informasi
manajemen dimana peranan sistem informasi manajemen, meningkat kepada
kedudukan yang paling penting sekali didala sebuah Organisasi. Oleh sebab itu
dalam organisasi yang telah berkembang menjadi benar dan kompleks, subsistem
informasi mengambil peranan atau kedudukan seakan-akan merupakan suatu sistem
yang berdiri sendiri dalam melayani seluruh unit dalam Organisasi, khususnya dalam
membantu pimpinan organisasi mengambil keputusan.
Introduction to Information System | “Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi”
18