Makalah Intro System

of 24 /24
MAKALAH “SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM ORGANISASI” Dibuat guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Introduction to Information System Mr . Octoverano Lengkong DI SUSUN OLEH : HERRY PRAKASA MEMA Introduction to Information System | “Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi” 1

Embed Size (px)

description

God Bless

Transcript of Makalah Intro System

MAKALAHSISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM ORGANISASIDibuat guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Introduction to Information SystemMr . Octoverano Lengkong

DI SUSUN OLEH :HERRY PRAKASA MEMA

UNIVERSITAS KLABAT2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kasih dan rahmat-Nya Makalah dengan judul : Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi dapat saya selesaikan. Makalah ini disusun untukmemenuhi salah satu persyarataan dalam mendapatkan nilai matakuliahIntroduction to Information System di Universitas Klabat (UNKLAB).Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah di tentukan oleh dosen. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.Dengan disusun makalah ini diharapkan kita sebagai mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi serta manfaat dan kegunaannya. Kami beharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama di bidang Sistem Informasi Manajemen.

Airmadidi, 9 April 2014

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL1KATA PENGANTAR.2DAFTAR ISI3

BAB I. PENDAHULUAN..41.1. Latar Belakang.41.2. Masalah Atau Topik Pembahasan..41.3. Sistematika Penulisan...51.4. Tujuan Penulisan5

BAB II. PEMBAHASAN62.1. Definisi Sebuah Sistem.62.2. Definisi Informasi82.3. Pengertian Sistem Informasi Manajemen.102.4. Sistem Informasi Manajemen Dalam Suatu Organisasi...102.5. Organisasi Sistem Informasi122.6. Enam Tahap Komputerisasi.132.7. Proses Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi.132.8. Sistem Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi..16

BAB III. PENUTUP173.1. Kesimpulan...173.2. Implikasi173.3. Saran..17

DAFTAR PUSTAKA.18LAMPIRAN.18

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebuah sistem informasi manajemen, atau SIM, adalah sebuah sistem informasi yang selain melakukan semua pengolahan transakasi yang perlu untuk sebuah organisasi, juga memberi dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi manajemen dan pengambilan keputusannya. Gagasan sebuah sistem informasi yang demikian itu telah ada sebelum munculnya komputer. Namun komputer membuat gagasan tersebut menjadi kenyataan. Organisasi selalu membutuhkan sistem-sistem untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, melihat kembali, dan menyalurkan informasi. Kompputer telah menambahkan sebuah teknologi baru dan ampuh pada sistem informasi. Akibatnya sebuah sistem informasi berdasarkan komputer akan betul-betul berbeda dengan sistem-sistem yang diolah secara manual atau elektro mekanis. Dan suatu organisasi yang sedang mengubah sistem informasi mereka dalam mengikutii teknologi ini, dalam penyesuaian/penerapannya sering kurang memahami sifat perubahan yang sedang diadakan. Memakai komputer untuk menjalankan pengolahan administrative adalah sederhana; tetapi menerapkan komputer untuk memberikan dukungan pada manajemen akan lebih rumit. Penerapan ini demikian besar tantangannya sehingga kalangan assosiasi permesinan komputer menganggapnya sebagai sebuah cabang ilmu pengetahuan baru. Maka dari itu Makalah ini adalah salah satu alternatif dalam menetapkan kandungan yang diperlukan untuk pengenalan Sistem Informasi Manajemen dalam suatu Organisasi.

1.2 Masalah atau Topik Pemabahasan

Sistem informasi manajemen dalam suatu organisasi dapat dipikirkan membentuk suatu kesatuan yang memproses tranformasi input yang berupa sumber-sumber daya, menjadi output karya-karya perancanaan, pengembangan, pembangunan, pembinaan, dan penyelenggaraan sarana-prasarana fisik, menuju kepada terwujudnya cita-cita masyarakat adil dan makmur, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

1.3 Sistematika Penulisan

Dalam makalah ini semua pembahasan tentang Sistem informasi manajemen dalam sebuah organisasi akan dipelajari dan dicermati seperti : pengenalan sistem, pengenalan informasi, pengenalan sistem informasi manajemen, pembahasan sistem informasi manajemen dalam suatu organisasi, kedudukan sistem informasi manajemen dalam organisasi, organisasi sistem informasi, dampak penggunaan sistem informasi menejemen dalam organisasi, penerapan sistem informasi manajemen dalam organisasi dan tujuan adanya sistem informasi majanemen dalam suatu organisasi.

1.4 Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk menjelaskan tentang Sistem Informasi manajemen terkomputerisasi dan bidang-bidang aplikasinya. Dijelaskan tentang perkembangan kegunaanya dari tingkat operasional, manajerial sampai directorial. Perkembangan komputer yang sedemikian pesat sungguh telah mengubah wajah dunia manajemen. Hal ini selain mengubah operasi teknisnya juga menyentuh dasar-dasar prinsip manajemen. Pada masa kini manajemen boleh dikatakan tidak lagi dapat dipisahkan dari komputer. Dalam hal ini manajemen juga tidak dapat dipisahkan dari sistem informasi manajemen dimana peranan sistem informasi manajemen, meningkat kepada kedudukan yang paling penting sekali didala sebuah Organisasi. Oleh sebab itu dalam organisasi yang telah berkembang menjadi benar dan kompleks, subsistem informasi mengambil peranan atau kedudukan seakan-akan merupakan suatu sistem yang berdiri sendiri dalam melayani seluruh unit dalam Organisasi, khususnya dalam membantu pimpinan organisasi mengambil keputusan.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1Definisi Sebuah SistemSistem dapat abstrak maupun fisik. Sebuah sistem abstrak adalah suat susunan teratur gagasan atau konsepsi yang saling tergantung. Sebagai contoh sebuah sistem teologi adalah sebuah susunan gagasan mengenai Tuhan, manusia, dan sebagainya. Sebuah sistem fisik lebih lanjut dapat didefinisikan melalui contoh-contoh :

Sistem fisikUraian

Sistem peredaran darahJantung dan urat-urat darah yang mengerakkan darah keseluruh tubuh.

Sistem transportasiPetugas, mesin, dan organisasi yang menjalankan transportasi barang.

Sistem persenjataanPeralatan, prosedur, dan petugas yang memungkinkan digunakannya sebuah senjata.

Sistem sekolahBangunan, pendidik, petugas administrarsi, buku-buku teks dan sebagainya yang berfungsi bersama untuk memberikan pendidikannpada para siswa.

Sistem komputerPeralatan yang berfungsi bersama untuk menjalankan pengolahan komputer.

Sistem perakunanCatatan, aturan, prosedur, peralatan, dan petugas uang beroperasi mencatat data, mengukur pendapatan, menyiapkan laporan.

Karakteristik Sebuah SistemDari contoh di atas, dapatlah dikenal karakteristik sistem. Sebuah sistem teridiri dari bagian-bagian saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud. Berarti, sebuah sistem bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara tak teratur, tetapi terdiri dari unsur yang dapat dikenal sebagai saling melengkapi karena satunya maksud, tujuan, atau sasaran. Sistem fisik lebih dari sekedar bentuk konseptual, karena dapat memperlihatkan kegiatan atau perilaku.

Model Umum Sebuah SistemModel umum sebuah sistem terdiri dari masukan, pengolah dan keluaran. Ini tentu saja sangat disederhanakan karena sebuah sistem mungkin memiliki beberapa masukan dan keluaran. Sifat yang menentukan dan membatasi sebuah sistem membentuk sempadan-nya (boundary). Sistem berada didalam sempadan tersebut. Lingkungan adalah yang berada di luar sempadan. Dalam beberapa kasus, adalah cukup mudah untuk menentukan mana yang merupakan bagian sistem dan mana yang bukan. Dalam kasus-kasus lain, orang yang menelaah sistem dapat menentukan sendiri sempadan-sempadannya. Beberapa contoh sempadan adalah :

SistemSempadan

ManusiaKulit, rambut, kuku dan semua bagian yang dikandungnya membentuk sistem; semua di luarnya adalah lingkungan.

MobilTubuh mobil ditambah roda dan semua bagian di dalamnya membentuk sistem.

ProduksiMesin-mesin produksi, sediaan produksi dalam barang setengah jadi, para karyawan produksi, prosedur produksi dan sebagainya membentuk sistem. Selebihnya di perusahan adalah lingkungan.

Gambar 2.1. Model sebuah sistem sederhana

2.2Definisi InformasiInformasi adalah sebuah istilah yang tidak tepat dalam pemakaiannya secara umum. Informasi dapat mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas seebuah saluran komunikasi, dan sebbagainya. Tetapi ada beberapa gagasan yang mendasari pemakaian istilah informasi dalam sistem informasi: informasi memperkaya penyajian, mempunyai, nilai kejutan, atau mengungkap sesuatu yang penerimanya tidak tahu atau tidak tersangka. Dalam dunia yang tidak menentu, informasi mengurangi ketidakpastian. Ia mengubah kemungkinan-kemungkinan hasil yang diharapkan dalam sebuah situasi keputusan dank arena itu mempunyai nilai dalam proses keputusan. Definisi umum untuk informasi dalam pemakaian sistem informasi adalah sebagai berikut: Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bemanfaat dalam megambil keputusan saat ini atau mendatang.

Gambar 2.2. Transformasi data menjadi informasiHubungan antara data dan informasi adalah seperti bahan baku sampai barang jadi. Dengan perkataan lain, sistem pengolahan mengolah data menjadi informasi. Atau lebih tepatnya, sistem pengolahan mengola data dari bentuk tak berguna atau informasi bagi penerimanya. Analogi bahan baku terhadap barang jadi memperlihatkan konsep bahwa informasi bagi seseorang mungkin dipandang sebagai data mentah oleh orang lain, sebagaimana barang jadi sebuah divisi manufaktur menjadi bahan baku bagi divisi lainnya. Sebagai contoh, perintah pengiriman adalah informasi bagi staf bagian pengiriman, tetapi masih bahan mentah bagi wakil direktur yang menangani sediaan barang (Gambar 2.2). Dengan adanya hubungan data dan informasi ini, maka kedua kata tersebut seharusnya tidak dapat saling ditukar pemakainnya.Gambar 2.3. Data bagi suatu tingkat organisasi mungkin berupa informasi bagi tingkat yang lainnya.

Nilai informasi berhubungan dengan keputusan. Bila tidak ada pilihan atau keputusan, informasi menjadi tidak diperlukan. Keputusan dapat berkisar dari keputusan berulang sederhana sampai keputusan strategis jangka panjang. Nilai informasi dilukiskan paling berarti dalam konteks sebuah keputusan.Informasi, dalam lingkup sistem informasi, memiliki beberapa ciri : 1. Benar atau salah. Ini dapat berhubungan dengan realitas atau tidak. Bila penerima informasi yang salah mempercayainya, akubatnya sama seperti yang benar.2. Baru. Informasi dapat samasekali baru dan segar bagi penerimanya.3. Tambahan. Informasi dapat memperbaharui atau memberikan tambahan baru pada informasi yang telah ada.4. Korektif. Informasi dapat menjadi suatu koreksi atas informasi salah satu palsu sebelumnya.5. Penegas. Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada. Ini masih berguna karena meningkatkan persepsi penerimanya atas kebenaran informasi tersebut.

2.3Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi adalah himpunan dari berbagai unsur dalam suatu organisasi, yang secara sadar diintegrasikan dalam suatu ikatan fungsional yang utuh dan bulat untuk mengelola data dan menyajikan informasi bagi organisasi tersebut.Organisasi adalah himpunan manusia yang secara sadar dan sukarela berkarya dalam suatu ikatan hierarkis dan fungsional untuk mewujudkan suatu citacita, dengan menggunakan sumber daya umumnya terbatas.Informasi adalah vital dalam organisasi, karena dalam setiap tahap kehidupannya keputusan harus diambil, rencana harus dimatangkan, kegiatan (orasi) harus terselenggara, dan pengawasan serta pengendalian harus tetap terpelihara, sehingga penggunaan sumber daya adalah efektif dan efisien. Yang dimaksudkan degan sumber daya itu adalah sumber saya :

Manusia Material Mesin Metode Moneter (keuangan)

2.4Sistem Informasi Manajemen Dalam Suatu OrganisasiSebagai suatu sistem, organisasi dapat dipikirkan membentuk suatu kesatuan yang memproses tranformasi input yang berupa sumber-suumber daya, menjadi output karya-karya perencanaan, pengembangan, pembangunan, pembinaan, dan peyelenggaraan sarana-sarana fisik.Agar proses transformasi itu dapat dikelola dengan tertib, suatu proses transformasi ialah diperlukan yaitu dari data menjadi informasi data adalah fakta-fakta tentang suatuu objek (manusia, mesin, material, keuangan, konsep peristiwa, hasil suatu proses, dan lain-lain), tercantum dalam suatu medium catat berupa peta, kertas, pita magnetis, dan lain-lain. Informasi adalah data siap pakai, dalam arti langsung dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.Proses transformasi data menjadi informasi dapat terjadi secara manual, dengan manusia secara aktif menjadi operator transformasi, tetapi dapat juga dilaksanakan secara otomatis dengan menggunakan peralatan pengolahan data elektronik. Data atau informasi mengalir dalam organisasi, menurut suatu pola yang tidak senantiasa sama dengan ikatan structural dan hierarkis yang terdapat dalam organisasi yang bersangkutan. Oleh sebab itu dalam organisasi yang telah berkembang menjadi benar dan kompleks, subsistem informasi mengambil peranan atau kedudukan seakan-akan merupakan suatu sistem yang berdiri sendiri dalam melayani seluruh unit dalam organisasi, khususnya dalam membantu pimpinan organisasi mengambil keputusan.Sistem informasi pada azasnya bertugas mangolah data tentang input, proses dan output ke dalam informasi yang sifatnya strategis, managerial dan operasional.Informasi strategis diperlukan oleh pimpinan organisasi untuk menilai tingkat keberhasilan organisasi dalam menunaikan tugas pokoknya. Informasi itu sifatnya, internal karena merupakan indikator keadaan sistem organisasi. Informasi eksternal adalah segala sesuatu yang secara langsung atau tidak langsung dihayati oleh pimpinan organisasi sebagai umpan balik dari lingkungan masyarakat (setempat, regional), bangsa dan negara. Umpan balik itu sering tidak senantiasa dapat diungkapkan dalam besar-besaran yang kuantitatif, tetapi jika dapat, umumnya berupa perangkap data statistic yang disebut indicator sosial dan ekonomi.Atas dasar informasi strategis internal dan eksternal itu, pimpinan organisasi mengambil keputusan strategis, managerial atau operasional, saluran dengan wewenang, hikarkis yang melekat pada jabatannya, agar sistem infomasi tetap dapat menunaikan misinya dan kondisi lingkungan yang senantiasa berubah. Keputusan strategis itu dapat berupa peninjauan kembali atas sasaran-sasaran (pokok, penunjang, jangka panjang atau jangka pendek) yang telah digariskan, mengenai sumber-sumber daya yang digunakan untuk mencapai sasaran tersebut dan kebijaksanaan dasar tentang pengumpulan, pengadaan, penggunaan, dan pemeliharaan sumber-sumber daya tersebut.Informasi managerial barurusan dengan usaha pengendalian dan pengawasan penggunaan sumber daya yang terlihat dalam usaha pencapaian suatu sasaran. Atas dasar itu diambil keputusan implementatif terhadap sumber daya. Ruang lingkupnya adalah terbatas (pada tingkat mikro) dan ukuran waktunya adalah jangka pendek/menengah.Gambar 2.4. Ruang lingkup sistem informasi manajemen2.5Organisasi Sistem InformasiAda 3 unsur penting pembentukan sistem informasi, yaitu (1) Perangkat Keras, (2) Perangkat Lunak, (3) Perangkat Penglolaan. Perangkat keras pada umumya adalah peralatan komputer dengan segala fasilitas bantunya, seperti peralatan penyiapan data, pita dan cakram magnetis, jaringan terminal, peralatan pendingin catu daya, dan lain-lain. Perangkat lunak adalah program-program komputer yang sengaja ditulis atau dimiliki untuk berbagai tujuan pengolahan data, baik yang dimaksudkan untuk mendukung suau aplikasi komputerisasi, maupun yang bersifat mempertinggi efektifitas sistem komputer. Di samping itu masih terdapat paket-paket, yaitu program siap pakai yang bersifat meningkatkan efektifitas komputerisasi.Sistem informasi tidak akan berfungsi tanpa adanya perangkat pengelolaan, yang terdiri atas tenaga kerja yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan pengalaman khusus dalam bidang komputer (operator, pemograman, analisis sistem).Suatu aspek penting dalam pengembangan sistem informasi, khususnya dalam organisasi sistem informasi adalah isyu sentralisasi versus desentralisasi.Dalam sentralisasi semua pekerjaan dilakukan pada pusat pengolahan, yaitu ditempat komputer terpasang. Pemakai jarak jauh dilayani melalui saluran komunikasi dengan cara-cara Remote Job Entry, Time Sharing atau Teleprocessing. Skala ekonomi dapat dicapai dan perangkat lunak menjadi sangat sophisticated.Dalam desentralisasi, kegiatan pengolahan data dilakukan oleh unit-unit yang sifatnya local, umumnya menurut pengelompokan fungsional organisasi yang bersangkutan, atau oleh factor geografis. Tiap unit penfolahan data melayani kepentingan-kepentingan local. Acces yang tinggi membuat pemakai lebih menyadari kehadiran komputer dan menggunakannya menurut keperluan yang nyata dan jelas. Keuntungan skala ekonomi tampaknya tidak ada, integrasi merupakan problem yang serius, khususnya dalam rangka pembentukan sistem basis data. Standarisasi dalam hal tenaga kerja. Sasaran pokok organisasi sering kurang mendapat perhatian.Keputusan untuk sentralisasi atau desentralisasi bukanlah pekerjaan yang sederhana. Sejauh keserasian perangkat keras (dan perangkat lunak) masih dapat diwujudkan, keputusan akan lebih banyak ditentukan oleh factor-faktor di bawah ini :

Keandalan sistem telekomunikasi Tingkat kematangan komputerisasi yang telahh dicapai Potical Will dalam organisasi

2.6Enam Tahap KomputerisasiBerdasarkan observasi atas pengembangan sejumlah besar pusat pengolahan data, Richard L. Nolan telah berhasil merumuskan enam tahap komputerisasi, yaitu tahap-tahap : Pengenalan Penularan Pengketatan Integrasi Administrasi Pematangan

2.7Proses Pengambilan Keputusan Dalam OrganisasiModel yang bemanfaat dan terkenal yang diajukan oleh Herbert A. Simon akan digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan proses pengambilan keputusan organisasi. Model ini terdiri dari tiga tahap pokok:Tahap prosesPenjelasan

PeyelidikanMempelajari lingkungan atas kondisi yang memerlukan keputusaan. Data mentah diperoleh, diolah, dan diuji untuk dijadikan petunjuk yang dapat mengidentifikasi persoalan

PerancanganMendaftar, megembangkan, dan menganalisis arah tindakan yang mungkin. Hal ini meliputi proses-proses untuk memahami persoalan, meghasilkan pemecahan, dan menguji kelayakan pemecahan tersebut.

PemilihanMemilih arah tindakan tertentu dari semua yang ada. Pilihan ditentukan dan dilaksanakan.

Jadi proses keputusan dapat dianggap sebagai sebuah arus dari penyelidikan sampai perancangan dan kemudian pada pemilihan. Tetapi pada setiap tahap hasilnya mungkin dikembalikan ke tahap sebelumnya untuk dimulai lagi. Jadi tahapan tersebut merupakan unsur-unsur sebuah proses bersinambung. Sebagai contoh, pilihan mungkin menolak semua alternatif dan kembali ke tahap perancangan untuk menerbitkan pemecahan tambahan (Gambar 2.5.)

Gambar 2.5. Bagan arus proses keputusanKekuatan yang menggerakkan proses pengambilan keputusan dapat berupa ketidakpuasan atas keadaan saat itu atau imbalan yang diharapkan dari keadaan baru. Dalam kasus ketidakpuasan, kekuatan penggerak adalah penemuan sebuah persoalan. Dalam hal imbalan yang diharapkan, adalah hasil pencarian peluang.Cara lain untuk menjelaskan proses pengambilan keputusan adalah dalam arti suatu kegiatan bersinambung yang digerakkan oleh sebuah sasaran mengbah sistem (bisnis, departemen, keluarga dan sebagainya) dari keadaan sekarang menjadi suatu keadaan baru. Keadaan yang diharapkan atau tujuan mengakibatkan suatu pencarian cara mencapainya. Proses ini sering disebut analisis cara tujuan (means-end analysis).Beberapa model pengambilan keputusan lebih banyak menekankan pada umpan balik hasil keputusan. Sebagai contoh, Rubenstein dan Haberstroh mengusulkan langkah-langkahnberikut ini :1. Pengenalan persoalan atau kebutuhan untuk pengambilan keputusan.2. Analisis dan laporan alternatif-alternatif.3. Pemilihan di antara alternative yang ada.4. Komunikasi dan pelaksanaan keputusan.5. Langkah lanjutan dan umpan balik hasil keputusan.

Kedua model tersebut tidak saling bertentengan. Model Simon pada dasarnya mengatakan bahwa pelaksanaan adalah keputusan dan bahwa keputusan lain diperlukan untuk langkah selanjutnya.Model Simon adalah relevan bagi perancangan sistem informasi manajemen. Relevansi ini diuraikan untuk ketiga tahap model Simon.Tahap prosesRelevansi Terhadap Sistem informasi Manajemen

PenyelidikanProses pencarian melibatkan suatu pengujian data baik dalam cara yang telah ditentukan dahulu maupun dalam cara khusus. Sistem informasi manajemen harus menyediakan kedua fasilitas tersebut. Sistem informasinya sendiri harus memeriksa semua data dan menimbulkan suatu permintaan uji pada manusia atas situasi yang jelas menuntut perhatian. Baik Sistem informasi manajemen maupun organisasi harus menyediakan saluran komunikasi untuk persoalan yang diterima agar dialirkan ke atas dalam organisasi sampai diambil suatu tindakan terhadapnya.

PerancanganSistem informasi manajemen harus memiliki model-model keputusan untuk mengolah data dan menimbulkan pilihan pemecahan. Model tersebut harus membantu dalam menganalisis pilihan/alternative.

PemilihanSebuah sistem informasi manajemen adalah paling efektif bila hasil rancangan disajikan dalam suatu bentuk yang mendorong keputusan. Bila pilihan telah diambil, peranan Sistem informasi manajemen berubah menjadi pengumpulan data untuk umpan balik dan penaksiran kelak.

2.8Sistem Pengambilan Keputusan Dalam OrganisasiSebuah sistem keputusan, yaitu model dari sistem dengan mana keputusan diambil, dapat tertutup atau terbuka. Sebuah sistem keputusan diambil, dapat tertutup atau terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukan yang diketahui dari lingkungan. Dalam sistem ini pengambilan keputusan dianggap :1. Mengetahui semua perangkat alternative dan semua akibat atau hasilnya masing-masing.2. Memiliki metode (aturan, hubungan dan sebagainya) yang memungkinkan dia membuat urutan kepentingan semua alternative.3. Memilih alternative yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume penjualan, atau kegunaan.

Konsep sebuah sistem keputusan tertutup jelas menganggap orang rasional yang secara logis menguji semua alternative, mengurutkan berdasarkan kepentingan hasilnya, dan memilih alternatif yang membawa kepada hasil yang terbaik/maksimal. Mode kuantitatif pengambilan keputusan biasanya adalah model sistem keputusan tertutup.

Sedangkan model keputusan terbuka menganggap bahwa pengambil keputusan:1. Tidak mengtahui semua alternatif dan semua hasil.2. Melakukan pencarian secara terbatas untuk menemukan beberapa alternatif yang memuaskan.3. Mengambil suatu keputusan yang memuaskan tingkat aspirasinya.Model terbuka adalah dinamis atas suatu urutan pilihan karena tingkat aspirasi berubah sehubungan dengan perbedaan antara hasil dan tingkat aspirasi berubah sehubungan dengan perbedaan antara hasil dan tingkat aspirasi. Hal ini diuraikan lebih lanjut dalam teori keperilakuan dalam pengambilan keputusan.

BAB IIIPENUTUP

3.1KesimpulanKesimpulan dari makalah ini adalah agar pembaca dapat memahami tentang hubungan antara Sistem Informasi Manajemen dengan sebuah Organisasi. Sebuah sistem informasi manajemen bukanlah sekedar suatu perkembangan teknologis. Sistem Informasi Manajemen berhubungan dengan organisasi dan dengan manusia pengolahnya. Oleh sebab itu dapat di tarik kesimpulan bahwa sistem informasi keorganisasian berdasarkan komputer harus juga termasuk memahami konsep-konsep yang berhubungan dengan informasi, pemakaian informasi, dan nilai informas.Sebuah anggapan yang mendasar menyatakan bahwa sistem informasi menambah nilai suatu organisasi. Informasi di pandang sebagai suatu sumber daya seperti halnya dengan tanah, buruh, dan modal. Informasi bukan barang bebas. Ia didistribusikan dan sebagainya. Sebuah organisasi yang memiliki keunggulan posisi dalam persaingan atas organisasi yang sistemnya lebih lemah.

3.2ImplikasiDampak yang akan terjadi dengan disusunya makalah ini adalah agar dapat mempengaruhi pembaca agar dapat memahami pentingnya suatu Sistem Informasi Manajemen dalam sebuah Organisasi dan penerapannya. Mungkin juga dampak yang akan terjadi adalah terjadinya pendapat-pendapat, kritikkan-kritikkan, dan saran-saran yang akan ditemui dari para pembaca makalah ini. Namun diharapkan dengan dimuatnya makalah ini dapat memunculkan dampak-dampak yang baik bagi pembacanya.

3.3SaranDalam pembuatan makalah ini ditujukan juga bagi pihak-pihak tertentu, dalam bentuk rekomendasi dan tindak lanjut. Rekomendasi di sini ditujukan kepada pembaca terutama kepada organisasi-organisasi agar dapat mempertimbangkan, memproses dan membuat sebuah sistem informasi manajemen dalam membangun/membuat sebuah organisasi.

DAFTAR PUSTAKA1. Gordon B. Davis, Kerangka dasar SISTEM INFORMASI MANAJEMEN, Seri Manajemen No. 90 A, PT Pustaka Binaman Pressindo 1985.2. Ir. Agus Setiadi, MBA, PENGANTAR APLIKASI KOMPUTER BISNIS, Badan Penerbit IPWI 19983. George M. Scott, PRINSIP-PRINSIP SISTEM INFORMASI MANAJEMEN, PT Raja Grafindo Persada 19974. http//;www.WIKIPEDIA.com

LAMPIRANPada masa kini manajemen boleh dikatakan tidak lagi dapat dipisahkan dari komputer. Dalam hal ini manajemen juga tidak dapat dipisahkan dari sistem informasi manajemen dimana peranan sistem informasi manajemen, meningkat kepada kedudukan yang paling penting sekali didala sebuah Organisasi. Oleh sebab itu dalam organisasi yang telah berkembang menjadi benar dan kompleks, subsistem informasi mengambil peranan atau kedudukan seakan-akan merupakan suatu sistem yang berdiri sendiri dalam melayani seluruh unit dalam Organisasi, khususnya dalam membantu pimpinan organisasi mengambil keputusan.

Introduction to Information System | Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi18