Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mentoring Untuk Mengganti Pertemuan Di Hari Ke

download Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mentoring Untuk Mengganti Pertemuan Di Hari Ke

of 7

Transcript of Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mentoring Untuk Mengganti Pertemuan Di Hari Ke

Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mentoring untuk mengganti pertemuan di hari ke-7 Yang di bimbing oleh : Rusydi nurudin

Di Susun Oleh: Misbahul huda (110611100033)

PROGRAM STUDY PGSD FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS NEGERI TRUNOJOYO MADURA 2011-2012

ABSTRAK Kita sering mendengar pepatah yang mengatakan Waktu adalah Uang. Tapi sebenarnya berapa banyak diantara kita yang benar-benar dapat memanfaatkan waktu yang kita miliki dengan sebaik-baiknya. Sebenarnya, jika anda ingin mengatur kehidupan anda dan membuatnya menyenangkan, sebagai pemulaan yang anda butuhkan adalah mengatur waktu anda. Tak mengejutkan kalau dalam seluruhan industri pengaturan waktu jadi sebuah kebutuhan. Masalahnya disini, anda tak dapat mengatur waktu, tapi anda dapat mengatur diri sendiri dan apa yang anda lakukan dalam setiap kesempatan. Penelitian ini bertujuan supaya mahasiswa dapat mengenali diri sendiri dengan lebih baik dan dapat menentukan bagaimana caranya mempergunakan waktu dengan lebih efektif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisoner. Dari hasil penelitian ini peneliti memberikan aturan sederhana yang dapat diikuti untuk melakukan pengaturan waktu yang lebih baik. Kata Kunci : Manajemen Waktu, Kedisiplinan Mahasiswa PENDAHULUAN Kedisiplinan memaju seseorang untuk bisa meraik kesuksesan, terutama bagi mahasiswa kedisiplinan sangat dibutuhkan apalagi dalam mengolah waktu dengan baik atau dikenal dengan manajemen waktu. Manajemen waktu merupakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan terhadap produktivitas waktu. Dan cara kita dalam membentuk suatu aturanaturan yang sudah ditentukan dan dalam hal ini dibutuhkan ketaatan dan kepatuhan dalam melaksanakannya. Efektif dan efisiennya kedisiplinan yang dilaksanakan oleh mahasiswa tergantung kepada manajemen waktu, mahasiswa dapat melakukan kedisiplinan dengan pengaturan yang baik dengan cara, jangan menunggu/menunda dan lakukan , sekarang dan untuk selanjutnya, berkonsentrasilah dalam melakukan suatu pekerjaan, jangan buru-buru atau tergesah-gesah, waktu akan terus berputar dan lakukan dengan santai, responlah dengan cepat apa yang harus dilakukan sekarang, cepat kerjakan dan jangan menunggu lama. Dari semua ini diperlukan ketekunan. Dalam menjalankannya.

Tidak semua yang dikerjakan kebanyakan mahasiswa itu sempurna dimata orang kan, kesalahan pasti ada dan hendaklah kesalahan itu dimanfaatkan dengan baik dengan cara mematuhi aturan yang ada dan dalam ini waktu akan menjawab segalanya. Tak terlepas dalam langkah dan cara dalam mengatasi manajemen waktu pada kedisiplinan mahasiswa. Banyak mahasiswa, terutama mahasiswa baru, merasa bahwa kebiasaan belajar yang dilakukan sudah memadai manajemen waktu yang dilakukan sudah efisien. Terbukti di SMA dulu mereka adalah murid terpandai atau setidaknya tidak pernah merasa kesulitan mendapat nilai yang baik. Kemudian sering dengan berjalannya waktu, beberapa diantara mahasiswamahasiswa ini menyadari bahwa nilai yang diperoleh tidaklah cemerlang seperti ketika di SMA. Nilai A dan B sepertinya sulit dijangkau. Mengapa ? apa yang sebenarnya terjadi ? salah satu jawabannya karena keterampilan belajar, termasuk manajemen waktunya, kurang efektif, kuliah diperguruan tinggi memang berbeda dengan belajar di SMA. Karma itu menajamen waktu yang mestinya turut disesuaikan. Kedisiplinan yang dilakukan oleh kebanyakan mahasiswa adalah caranya dalam mengolah waktu yaitu, dalam belajar, bermain bahkan bekerja dan seorang mahasiswa tidak mampu dalam melaksanakan kedisiplinan yang ada dikampus. Kedisiplinan itu terkadang diabaikan oleh kebanyakan mahasiswa, bagaimanapun manajemen waktu harus diterapkan lebih dini kepada mahasiswa dengan adanya informasi dan komunikasi yang mendukung dari universitas dan pihak yang bersangkutan. Dan tidak mengejutkan pengaburan waktu jadi sebuah kebutuhan. Dapat dilihat bahwa sebenarnya manajemen waktu tak jauh beda dengan manajemen diri, karena pada kenyatannya kebanyakan mahasiswa tidak dapat mengatur waktu tetapi dapat mengatur diri sendiri dan apa yang akan dilakukan dalam setiap kesempatan. Kebanyakan ahli sepakat bahwa sukses merupakan hasil dari suatu kebiasaan oleh karena itu, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mempelancar bagaimana mahasiswa dapat menggunakan waktu dengan baik dan juga disiplin seperti apa yang harus diterapkan dan itu merupakan rumusan masalah yang harus diselesaikan. Dalam hal ini dimulai dengan kebiasaan (Kontrol diri) dan kebiasaan mulai sebagai pembuahan keputusan secara sadar. Tujuan penelitian ini adalah supaya mahasiswa dapat mengenali diri sendiri dengan lebih baik dan dapat menentukan bagaimana caranya menggunakan waktu dengan lebih efektif. Patut

pula bahwa inti dari mana jaman waktu adalah konsentrasi pada hasil dan bukan sekedar menyibukkan diri. Diharapkan penelitian ini bermanfaat terutama pada mahasiswa dalam mengelolah waktu dengan baik dan efektif. Baik dalam belajar, menyelesaikan pekerjaan kampus dan luar kampus. Dalam hal ini tidak terlepas dalam kebiasaan, karna biasa akan membuat kita lebih mengontrol diri akan pentingnya kedisiplinan dalam manajemen waktu. Teori yang melandasi penelitian ini yaitu, Geoge Mason University mengatakan manajemen waktu dapat dilakukan dengan cara : 1. melakukan survei waktu pribadi untuk mulai mengatur waktu, anda harus tahu bahwa bagaimana anda menggunakan waktu, survei waktu akan membantu anda berapa banyak waktu yang telah habis dalam aktifitas tertentu untuk memperoleh perkiraan akurat, anda dapat melihat waktu yang telah dihabiskan selama satu minggu 2. perhatikan jadwal harian ada beragam jadwal waktu yang sesuai dengan kepribadian anda, begitu anda memutuskan satu gaya tertentu, langkah berikut adalah membentuknya yang paling baik sisakan sedikit waktu untuk istrirahat pada tiap jam. Sedangkan setengah jam lainnya disiapkan untuk jadwal yang benar-benar padat. 3. jangan menjadi perfeksionis berusahalah agar menjadi orang yang sempurna yang siap menghadapi kekalahan, tidak ada orang yang sempurna. Anda butuh tujuan yang dapat dicapai dengan kemampuan yang ada. Tugas-tugas sulit biasanya berakhir dengan penolakkan dan penundaan. 4. Belajarlah berkata tidak Misalnya, teman dekat anda mengajak jalan-jalan. Sebenarnya, anda tidak tertarik. Tapi, anda tidak sampai hati mengecewakan orang. Berkata tidak dengan sopan selayaknya menjadi kebiasaan.

5. Belajar Menentukan Prioritas Sangat penting melakukan prioritas pada tanggung jawab dan kesepakatan yang telah dicapai. Orang-orang yang tidak tahu bagaimanakah melakukan perioritas bakal menjadi orang yang gemar menunda-nunda pekerjaan. 6. Gabungkan sejumlah aktifitas Bila memungkinkan, gabungkan sejumlah aktifitas dalam sewaktu-waktu ketika dalam perjalanan, baca catatan-catatan penting. Banyak cara untuk memadukan aktifitas tapi yang penting adalah berusaha agar selalu kreatif. 7. Adaptasi diri setelah penjadwalan sukses dilakukan, maka tinggal anda berusaha keras untuk menyesuaikan diri. Namun, yang paling penting adalah bagaimana agar upaya ini berhasil untuk anda. Jadwal yang tidak jujur dan jadwal kegiatan pribadi bukan jadwal waktu yang tepat. Didalam diri kebanyakan mahasiswa, sering sekali melakukan suatu penundaan dalam suatu kegiatan/pekerjaan, karena penundaan sebenarnya adalah pencuri waktu (Edward Young Mght Thoughts). Hal ini yang sangat tidak efektif dalam manajemen waktu. Menurut Dr. Jan Yager, ada beberapa cara mengatasinya. Selalu aktif (bukan reatif), tentukan sasaran/tujuan, tentukan prioritas dalam bertindak, pertahankan fokus, buat tanggal waktu yang realistis, dan terakhir adalah melakukan sekarang juga (DO IT NOW): yaitu dengan : D O I T N O W : Divide ( bagi-bagi tugas) : Organize ( Atur cara pelaksanaan) : Ignore ( Abaikan Gangguan) : Take ( Ambil Kesempatan) : Now ( Sekarang harus dijalankan) : Opportunity ( Ambil Kesempatan) : Watch Out ( Waspada Dengan Waktu )

MANAJEMEN WAKTU DALAM ISLAM Dalam ajaran Islam, disampaikan bahwa ciri-ciri seorang Muslim yang diharapkan adalah pribadi yang menghargai waktu. Seorang Muslim tidak patut menunggu dimotivasi oleh orang lain untuk mengelola waktunya, sebab sudah merupakan kewajiban bagi setiap Muslim. Ajaran Islam menganggap pemahaman terhadap hakikat menghargai waktu sebagai salah satu indikasi keimanan dan bukti ketaqwaan, sebagaimana tersirat dalam surah Al-Furqan/25 ayat 62 yang berbunyi Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur. Syiar Islam menempatkan ibadah ritual pada bagian-bagian waktu dalam sehari dari siang hingga malam dan pada waktu-waktu tertentu dalam setahun. Sholat lima waktu diwajibkan dari memulai hingga mengakhiri aktivitas dalam sehari, dan waktu-waktunya selaras dengan perjalanan hari. Dalam syariat Islam dinyatakan, bahwa malaikat Jibril diutus oleh Allah untuk menetapkan waktu-waktu awal dan akhir pelaksanaan sholat lima waktu, agar menjadi panduan dan sistem yang baku dan cermat dalam menata kehidupan islami. Di samping itu, juga berfungsi untuk mengukur detik-detik sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.

Menurut Yusuf Qardhawi, mengapa begitu pentingnya umat Islam mempelajari manajemen waktu, adalah karena hal-hal sebagai berikut:: Ajaran Islam begitu besar perhatiannya terhadap waktu, baik yang diamanatkan dalam Al Quran maupun As Sunnah; Dalam sejarah orang-orang Muslim generasi pertama, terungkap, bahwa mereka sangat memperhatikan waktu dibandingkan generasi berikutnya, sehingga mereka mampu menghasilkan sejumlah ilmu yang bermanfaat dan sebuah peradaban yang mengakar kokoh dengan panji yang menjulang tinggi; Kondisi real, kaum Muslimin, belakangan ini justru berbalikan dengan generasi pertama dahulu, yakni cenderung lebih senang membuang-buang waktu, sehingga kita tidak mampu berbuat banyak dalam menyejahterakan dunia sebagaimana mestinya, dan tidak pula berbuat untuk akhirat sebagaimana harusnya, dan yang terjadi adalah sebaliknya, kita meracuni kehidupan dunia dan akhirat sehingga tidak memperoleh kebaikan dari keduanya. Jika kita sadar bahwa pentingya manajemen waktu, maka tentu kita akan berbuat untuk dunia ini seolah-olah akan hidup abadi, dan berbuat untuk akhirat seolah-olah akan mati esok

hari, dan tentunya doa ini akan menjadi semboyan dalam hidup kita: Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan perliharalah kami dari siksa neraka. (QS AlBaqarah/2: 201) Oleh karena itu, harus kita sadari betapa pentingnya mempelajari manajemen waktu bagi seorang Muslim. Namun sebelum kita mempelajari manajemen waktu, maka perlu kita sadari terlebih dahulu beberapa tabiat waktu agar kita benar-benar dapat memahami esensi dari waktu tersebut, yakni: Cepat berlalu; Tidak Mungkin kembali; Harta termahal. Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa waktu adalah modal yang paling unik yang tidak mungkin dapat diganti dan tidak mungkin dapat disimpan tanpa digunakan, serta tidak mungkin mendapatkan waktu yang dibutuhkan meskipun dengan mengeluarkan biaya.Mengelola waktu berarti menata diri dan merupakan salah satu tanda keunggulan dan kesuksesan. Oleh karena itu, bimbingan untuk mendalami masalah ini adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan kita semua, apapun jabatan dan profesi kita serta tidak memandang tinggi rendahnya kedudukan seseorang. Dengan demikian, marilah kita mulai mempelajari manajemen waktu, karena memang ajaran Islam menghendaki demikian, sehingga dengan mempunyai bekal pengetahuan tentang waktu, kita dapat terampil mengelolanya. Dengan keinginan yang kuat, maka kita akan dapat menjadikan sebuah kebiasaan dalam pemanfaatan waktu. Namun, sebelum kita mempelajari manajemen waktu lebih lanjut, maka kita harus menyadari urgensi dan nilai waktu dengan tulus. Apabila tanpa mengakui secara tulus kebutuhan untuk mengorganisir dan mengelola waktu, maka sama saja dengan menyia-nyiakan waktu. Sebab, apalah manfaat rambu-rambu jalan bagi orang yang tidak memiliki keinginan untuk melintasi jalan tersebut. Perlu kita fahami bahwa, apabila seorang Muslim mampu mengelola waktu dengan baik, maka akan memperoleh optimalisasi dalam kehidupannya. Namun, apabila tidak mampu, maka seseorang tidak akan mampu mengelola sesuatu apapun karena waktu merupakan modal dasar bagi kehidupan seorang Muslim yang bertaqwa, sebagaimana firman Allah SWT: Sesungguhnya pada pertukaran malam dan siang itu dan pada yang diciptakan Allah di langit dan di bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan-Nya) bagi orang-orang yang bertaqwa. (QS. Yunus: 6)