Manajemen Mentoring

download Manajemen Mentoring

of 93

description

Buku ini sebagai rujukan untuk manajemen mentoring

Transcript of Manajemen Mentoring

  • Dilengkapi: Studi Kasus, Model Organisasi Mentoring, Contoh Form & Proposal, Perangkat Mentoring Lainnya

    Muhammad Ruswandi & Rama Adeyasa

    E-Book

  • Manajemen Mentoring Karawang 2012, Ilham Publishing

    Lisensi Dokumen: Copyright 2012 Seluruh dokumen ini dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penyusun dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari penyusun

  • KATA PENGANTAR Assalammualaikum Wr. Wb., Alhamdulillah. Salawat dan salam salam kepada teladan terbaik kita Muhammad

    SAW, keluarganya, dan penerusnya sampai akhir zaman. Dalam buku ini disajikan mengenai manajemen mentoring yang sangat terkait dengan pengelolaan kegiatan mentoring. Mentoring Islam saat ini mungkin identik dengan nuansa sekolah, baik sekolah menengah pertama, madrasah, maupun tingkat atas. Namun sebenarnya pelaksanaan mentoring dapat dilaksanakan di mana saja sepanjang itu mengandung pendidikan Islam dengan pendekatan yang fitri dan keinginan dari pelaksana dan peserta untuk mau saling mendengar dan memberi nasehat, dalam arti lain saling belajar.

    Mentor belajar dan mengingatkan dirinya dengan materi yang disampaikan. Mentee pun belajar apa itu Islam yang hanif yang membangun jiwa dalam kerangka ibadah kepada Allah SWT.

    Buku ini hanya pengungkapan manajemen mentoring dari pengamatan sehari-hari. Untuk lebih meningkatkan pemahaman anda mengenai mentoring di sekolah, anda perlu membaca buku Panduan Dawah Sekolah karya Nugroho Widiyantoro (As Syaamil), atau Dawah Sekolah di Era Baru karya Koesmarwanti dan Nugroho W. (Era Intermedia). Dan referensi lain yang berhubungan dengan tema ini.

    Akhirul kalam. Kami menyadari bahwa karya ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca akan sangat membantu kami untuk lebih menyempurnakannya.

    Jazakuullah khairon katsiron Bogor, Juni 2006 ttd Penyusun

  • DAFTAR ISI Hal.

    Bab 1. Pendahuluan ............................................................................... 1 Bab 2. Ada Apa dengan Mentoring ....................................................... 3 Bab 3. Praktek POAC ............................................................................ 5 Bab 4. Kelembagaan ............................................................................. 8 Bab 5. Administrasi ............................................................................... 15 Bab 6. Penelitian dan Pengembangan .................................................... 26 Bab 7. Komunitas Islam ........................................................................ 44 Bab 8. Public Relation ........................................................................... 47 Bab 9. Aspek Finansial .......................................................................... 66 Bab 10. Menjadi Pemimpin ..................................................................... 68 Bab 11. Team Building ........................................................................... 71 Bab 12. Rapat dan Skill Komunikasi ....................................................... 74 Bab 13. Informasi Di Sekitar Kita ........................................................... 79 Bab 14. Membangun Kompetensi dengan Wadah Mentoring .................. 81 Bab 15. Skill Berpikir ............................................................................. 84

  • 1

    Bab 1 Pendahuluan

    Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhan-mu Dia-lah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. An-Nahl:125) Definisi Mentoring Mentoring merupakan salah satu sarana tarbiyah islamiyah (pembinaan Islami), yang didalamnya dilakukan pembelajaran Islam. Orientasi mentoring adalah pada pembentukan karakter dan kepribadian Islami peserta (syakhsiyah Islamiyah). Mentor (B. Inggris) dalam bahasa Indonesia berarti penasihat. Mentoring secara umum merupakan suatu kegiatan pendidikan dalam perspektif luas dengan pendekatan saling menasihati. Bila merujuk pada Al-Quran maka Allah memerintah kita untuk saling menasihati mengenai kebenaran maupun kesabaran. Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran. QS. Al Ashr 103: 1-3 Dalam surat di atas disebutkan bahwa orang yang terhindar dari kerugian hidup adalah orang-orang yang saling menasihati mengenai kesabaran dan kebenaran. Di sini tersirat bahwa untuk bisa melaksanakannya, kita tidak bisa melakukannya sendiri. Namun harus dengan beberapa orang yang mau saling memberi nasihat. Secara individu, kita tidak hanya fokus pada bagaimana memberi nasihat, tapi juga kemauan untuk mendengarkan nasihat. Kondisi ini dibudayakan dalam kegiatan mentoring sehingga tercipta suatu suasana saling belajar. Makna belajar adalah adanya perubahan dari satu titik ke titik selanjutnya yang lebih baik. Dari tidak tahu menjadi tahu, dari kondisi jahiliyah menuju cahaya Islam. Harapannya dari klub mentoring dilahirkan generasi baru yang siap mengemban amanah umat dan membangun negeri ini. Dari perspektif metode, mentoring Islam adalah metode memahami Islam dengan cara yang menyenangkan. Sugesti di masyarakat saat ini (terutama di kalangan remaja), bahwa mempelajari Islam adalah ngantuk dan membosankan adalah salah. Dalam mentoring, sugesti itu akan hilang dan diganti dengan perspektif menyenangkan (Fun and I love it). Kata mentoring memiliki nuansa lebih modern dan sesuai dengan karakter remaja. Berbeda bila kita menggunakan kata ngaji, yang terbayang adalah suasana yang membosankan dengan ustad yang sudah tua. Bagi siapa saja yang baru mendengar kata mentoring, tentu akan segera bertanya, Apa itu mentoring?, maka kita dapat segera menjawab, Mentoring adalah ngaji Islam dengan cara yang menyenangkan. Ruang lingkup mentoring Mentoring Islam merupakan salah satu program dalam bidang pembinaan remaja muslim.

    a. Tujuan Mentoring Siswa muslim memperoleh pemahaman tentang Islam dan bersemangat untuk beribadah kepada Allah dengan benar.

    b. Sasaran Mentoring Mentoring ditujukan kepada remaja muslim dan dibimbing oleh para mentor yang terlatih dan terkontrol perkembangannya

    c. Pelaksanaan Mentoring dilaksanakan satu pekan sekali selama 2 jam.

    Kegiatan mentoring Islam memiliki dua pelaku utama yaitu mentor dan mentee (baca: mentii: peserta mentoring Islam). Mentor adalah penasihat utama dalam kelompok ngaji Islam, sedangkan mentee adalah peserta mentoring Islam dan umumnya remaja. Mereka mengadakan pertemuan seminggu sekali, dengan waktu pertemuan yang telah disepakati bersama. Jumlah peserta dalam mentoring sekitar 3-20 orang.

  • 2

    Pelaku dalam kegiatan mentoring setidaknya harus memiliki dua kemampuan dasar, yaitu kemampuan menasihati dan kemampuan untuk mendengar nasihat. Seorang mentor yang menjadi pusat perhatian mentee harus memiliki semua kemampuan ini. Pelaksanaan program mentoring melibatkan banyak pihak, diantaranya adalah para mentor, mentee, pengelola mentoring dan institusi lain (tergantung situasinya). Bila kegiatan mentoring dilaksanakan di sekolah maka institusi itu adalah sekolah. Institusi lain yang dapat terlibat adalah LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang peduli dengan pengembangan diri remaja. Kanwil (Kantor Wilayah) Departemen atau Pemda (Pemerintah Daerah) pun dapat terlibat, sebagaimana dicontohkan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) Agama Islam SMK DKI Jakarta, Kanwil Depdiknas, dan Kanwil Departemen Agama DKI Jakarta. Mereka bekerja sama dengan Yayasan IQRO dalam pengadaan program mentoring di SMK-SMK Jakarta. Tergantung konteksnya institusi-institusi ini akan terlibat disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Urgensi mentoring Islam Rasulullah SAW dalam membina para sahabat tidak sekadar menjadikan mereka member/anggota. Namun lebih dari itu, mengangkat dan membina potensi terbesar mereka, sehingga menjadi generasi unggulan dan sukses berjuang menegakkan Islam. Kita masih dapat membaca kisah-kisah tersebut dalam Al-Quran dan dapat memotivasi untuk mengikuti jejak kesuksesan para sahabat dalam mencapai keridhoan-Nya. Al Quran sebagai pedoman hidup dan Rasulullah SAW sebagai teladan (qudwah) dalam kehidupan, memberi inspirasi bagi kita untuk membentuk diri dan mengajak orang lain mengenal indahnya Islam. Inspirasi ini dapat kita tuangkan dalam bentuk mentoring. Setiap orang yang terlibat di dalamnya dapat mempelajari Islam dengan nyaman, tanpa ketakutan yang tak beralasan, meningkatkan prestasi diri, dan menjadi insan yang bertakwa kepada Allah SWT. Allah tidak akan mengubah suatu kaum sampai kaum itu sendiri yang mengubahnya. Bangsa Indonesia bila ingin maju, maka harus mau untuk mengubah dirinya sendiri. Korupsi, penipuan, penggelapan uang adalah fenomena rendahnya moral bangsa. Mentoring Islam hadir untuk memecahkan persoalan ini. Dengan membimbing generasi muda yang akan menggantikan generasi pendahulu agar lebih baik. Maka ini dapat menjadi suatu arah gerak positif bagi bangsa ini. Gerak positif inilah yang harus selalu dijalani oleh bangsa ini karena perubahan hanya bisa diwujudkan dengan amalan konkrit. Membentuk generasi muda muslim. Calon pemimpin bangsa adalah suatu hal yang patut mendapat dukungan dari semua pihak. Kita memerlukan warga negara yang cerdas, pandai dan BERMORAL. Moral positif hanya bisa diwujudkan dengan tekad spiritual yang tinggi dari pelakunya. Model pembinaan yang seperti inilah yang dapat membentuk generasi yang akan membangun dan mensejahterakan masyarakat kita. Latihan Buatlah forum diskusi bersama teman-teman anda, dan cobalah untuk menjawab pertanyaan berikut ini. Bila tidak tuntas segera, anda dan teman-teman dapat mencari bahan literatur sebagai bahan diskusi di lain waktu!

    1. Sebutkan dan jelaskan metode-metode pembinaan ke-Islaman untuk remaja selain mentoring! 2. Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri metode pembinaan remaja yang terbaik! 3. Sebutkan dan jelaskan urgensi mentoring Islam selain yang dipaparkan di atas!

  • 3

    Bab 2. Ada apa dengan Mentoring ?

    Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang Rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-

    ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al hikmah. dan Sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang

    nyata. QS. Ali Imran 3: 164

    Latar Belakang Mentoring sebagai metode pembinaan remaja dalam memahami Islam dengan cara yang menyenangkan lahir dari suatu pemikiran sebagai berikut:

    1. Metode tradisional yang ada saat ini untuk mempelajari Islam, ternyata tidak dapat menjangkau semua segmen masyarakat.

    2. Tidak cocoknya metode tradisional untuk remaja. 3. Konsep pendidikan Islam yang selama ini ada hanya sekedar keilmuan (materi) saja

    dan jarang mencapai tataran amal (aplikasi dalam kehidupan sehari-hari). Visi / Tujuan Mentoring Membentuk insan muslim dengan kepribadian dan gaya hidup Islami Misi Mentoring

    1. Menjadikan program mentoring sebagai sarana pendidikan Islam bagi remaja muslim 2. Kaderisasi remaja muslim untuk bergerak menyeru pada hal yang ma`ruf dan mencegah

    yang munkar. Penjabaran tujuan mentoring bagi mentee. Mentee diharapkan menjadi pribadi yang:

    Melaksanakan ibadah-ibadah wajib. Simpati pada persoalan Islam dan keIslaman. Memiliki kepribadian hanif dan bersedia mendengarkan dawah. Memiliki kecendrungan untuk merubah diri dan mengubah orang lain. Memiliki potensi tertentu yang dapat bermanfaat bagi dawah.

    Bentuk kegiatan Mentoring

    a. Kegiatan Utama Pertemuan di dalam atau luar ruangan, yang terdiri dari 34 pertemuan pertahun. Metode pendekatan yang dapat digunakan antara lain : Ceramah, penjelasan materi oleh mentor Diskusi, membahas fenomena aktual yang terjadi di masyarakat Tanya jawab, membahas masalah-masalah yang dialami mentee Games, permainan kreatif yang Islami dan penuh hikmah Tema yang diprioritaskan untuk disampaikan adalah : Pemahaman Islam : Aqidah Islam, konsep Islam, konsep Iman, Syahadah, pembinaan

    ruhani, dll. Pengenalan Ukhuwah Islamiyah ; mana dan hakekat Ukhuwah Islamiyah. Problematika umat ; ghozwul fikri. Urgensi Pendidikan Islam.

    b. Kegiatan Pelengkap

  • 4

    Kegiatan Pelengkap dapat berupa tabligh, tafakkur alam, dauroh, dll. Orientasi DKM/Rohis ..................................... Akhir Juli (waktu situasional) Tafakkur alam ................................................. Akhir Oktober Training Peningkatan ...................................... Akhir Februari Sanlat .............................................................. Akhir Juni

    Pertanyaan Diskusi Jabarkan 5W + 1 H (what, who, where, when, why, & how) kegiatan mentoring yang akan anda lakukan!

  • 5

    Bab 3 Praktek POAC

    Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan

    melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.

    QS. At Taubah 9: 105 Setelah kita tahu dan paham perlunya mentoring, lalu apa yang harus dilakukan? Seperti halnya melakukan hal lain dalam hidup, mentoring kita pun harus di-POAC dulu! Tentu tidak asing dengan istilah POAC, sebuah ringkasan sederhana mengenai tata cara bertindak. Tindakan POAC tersebut telah dinyatakan secara eksplisit oleh Sahabat Ali bin Abi Thalib. Sayang sekali jika organisasi kebaikan yang kita usahakan menjadi hancur sedemikian rupa hanya karena tidak dikelola secara profesional. Sebuah contoh: Sekolah X di kota B, telah mengadakan kegiatan mentoring selama lebih dari 10 tahun. Selama 10 tahun tersebut telah terjadi pergantian kepengurusan sebanyak empat kali. Secara umum, perjalanan kegiatan mentoring di sekolah tersebut terlihat cukup baik. Padahal, kalau kita lihat lebih dalam.... Wah! Banyak yang harus diperbaiki. Misalnya rapat rutin pengurus yang malah jadi tidak rutin. Mengapa? Pengelolanya pada sibuk kuliah dan beraktivitas di kampus! Juga, karena sistem administrasi yang tidak terkelola dengan baik. Sehingga, setiap akhir semester dan harus membuat pelaporan untuk guru, Sang Penanggung Jawab jadi kalang kabut deh Pusing dan sangat tidak mengenakkan. Akibatnya, perjalanan mentoring di sekolah X tersebut pernah mencapai titik nadir, yaitu saat mentoring hanya berjalan 3 kelas dari 21 kelas yang seharusnya ada. Lalu, POAC untuk mentoring seharusnya seperti apa? Dalam manajemen mentoring, POAC berjalan sebagai berikut: Planning (perencanaan)

    Dimulai dengan pembuatan tujuan, visi, misi dan program kerja yang diimplementasikan dalam bentuk sasaran, target realistis, jadwal kegiatan, dan anggaran. Biasanya perencanaan dibuat untuk satu tahun ketika akan diadakan kegiatan mentoring. Perencanaan satu tahun ini dibicarakan saat raker pengelola mentoring di awal tahun ajaran. Namun bagi perintis kegiatan mentoring dimana kegiatan mentoring baru diadakan, biasanya perlu dibuat perencanaan umum minimal tiga tahun untuk dapat menyelesaikan satu generasi mentee.

    Tahap perencanaan merupakan tahapan yang sangat penting. Gagal merencanakan berarti merencakan untuk gagal. Perencana kegiatan mentoring, walaupun dapat direncanakan dalam raker mentor, tetap membutuhkan tim inti (sering disebut think tank: pemikir tangki*) yang secara khusus memikirkan perencanaan. Mereka bertindak berdasarkan analisis kegiatan mentoring di tahun sebelumnya dan dibandingkan dengan kondisi terkini. Yang namanya mentoring, setiap tahun pasti berubah! Mengapa? Karena institusi yang ditanganinya juga terus berubah secara dinamis. Tahun lalu hanya ada sembilan kelas, eh... sekarang jadi sepuluh kelas! (jadi harus nambah mentor kan ), para siswa yang mulai tahun ini menjadi lebih sibuk karena banyak tugas berkenaan dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Hei! Mengapa perubahanan dinamisnya negatif melulu? Yah, tidak juga. Pernah dijumpai sekolah yang mengalami perubahan, dari sekolah yang antipati terhadap mentoring menjadi sekolah yang mendukung mentoring, bahkan menetapkan kegiatan mentoring sebagai nilai tambah pelajaran agama.

    Begitupun bagi perintis kegiatan mentoring, analisis medan merupakan hal yang utama. Dengan memahami medan (kondisi siswa, guru, sekolah secara umum dan tren yang berkembang di masyarakat) perencanaan kegiatan mentoring dapat dilakukan dengan lebih baik. Misalnya dari hasil analisis menunjukkan bahwa sekolah tertentu lebih layak untuk dimulai mentoringnya lebih dulu dibanding sekolah lainnya karena faktor ketersediaan alumni untuk mengelolanya. Ya! Pihak sekolah biasanya cenderung lebih terbuka terhadap orang-orang yang dikenalnya, yang dulu telah dididik dengan tangan mereka sendiri. Tapi itu bukan harga mati lho, karena ada juga sekolah yang melihat dari sisi muatan positif yang dibawa ketimbang siapa yang membawa. Memang seharusnya begitu!

    Para perintis kegiatan mentoring pun dapat mengambil pelajaran dari sekolah-sekolah yang telah lebih dulu mapan kegiatan mentoringnya. Karena sifatnya membandingkan, maka setiap pelajaran yang diambil dari sekolah lain tersebut harus ditinjau kembali. Apakah sesuai dengan keadaan sekolah kita? Jika sesuai, silakan diambil. Sedangkan jika tidak, eit jangan dibuang dulu! Simpan saja

  • 6

    pengetahuan tersebut, siapa tahu di masa depan saat kondisi yang mirip dengan sekolah yang dipelajari tersebut telah tercapai dan pengetahuan yang kita miliki akan terasa manfaatnya... Organizing (Pengelolaan)

    Setelah rencana dibuat maka perlu diorganisasi dengan pembagian sumber daya manusia (sdm) dalam pelaksanaan kerja. Struktur, kelembagaan dan sdm dibahas dalam bab 4. Sekarang kita hanya akan membahas mengenai pengelolaan.

    Pengelolaan akan berjalan baik bila tahapan sebelumnya (Perencanaan) telah diselesaikan dengan baik. Katakanlah begini: Kita telah merencanakan untuk membuat sebuah database materi mentoring yang dapat membantu para mentor dalam membawakan materi (dengan cara yang menyenangkan, tentu saja!). Terbayang sudah, pengelola mentoring akan mempunyai sekumpulan arsip-arsip materi dari berbagai sumber, referensi permainan, bahkan sampai ke daftar alamat internet yang relevan dengan materi yang akan digunakan. Maka, tahapan perencanaannya adalah bagaimana mewujudkan ide tersebut! Dimulailah dengan pencarian data-data yang diperlukan, mengumpulkan materi yang berserakan di berbagai sumber, sampai yang tidak kalah pentingnya mencari dana untuk membiayai pembentukan ruangan yang diimpikan tersebut. Tahapan pengelolaan akan menjadi lebih bermakna bila kita telah mengelompokkan tugas ke dalam kelompok-kelompok tugas tertentu. Misalnya tugas mencari data materi dan referensi permainan ke dalam satu kelompok sedangkan tugas mencari alamat internet ke kelompok yang lain. Jangan lupa untuk memberikan tugas tertentu kepada orang-orang yang mampu. Jika suatu tugas dikerjakan bukan oleh ahlinya, maka tunggulah kehancurannya Begitulah kira-kira isi salah satu hadits berkenaan dengan sisi profesionalitas yang diajarkan oleh Rasulullah saw. Actuating (penggerakan)

    Penggerakan tenaga mentor maupun pengelolanya memerlukan keterampilan tersendiri. Memimpin, mengarahkan, memotivasi termasuk dalam kegiatan ini. Mari kita bahas!

    Sesungguhnya kita semua paham bahwa baik mentor maupun pengelola adalah orang-orang yang telah dewasa dan memiliki visi yang sama untuk terlibat di alam dakwah sekolah. Apa perlu untuk diatur dan diarahkan? Wah, perlu sekali! Masih ingat dengan hadits: Bila kalian sedang dalam perjalanan, maka pilihlah salah satu dari kalian unutk menjadi pemimpinnya. Atau dari peribahasa yang kurang lebih bermakna sama: Agar kita tidak seperti anak ayam kehilangan induknya. Eh, bukan berarti bahwa setiap diri tidak dapat memimpin dirinya sendiri, tapi lebih ke fakta bahwa sebuah organisasi, sebuah masyarakat dan sebuah sistem! Membutuhkan saorang pemimpin yang dapat mengatur perjalanan.

    Bergeraknya suatu organisasi berarti bergeraknya manusia-manusia di dalamnya. Faktanya, manusia dapat bergerak dengan benar bila telah memiliki motivasi yang benar. Begitupun kita, para mentor dan pengelola mentoring. Kita akan bergerak dengan baik bila telah:

    Memiliki niat yang benar. Niat memang berasal dari hati. Tapi... bisa kok, membuat acara-acara untuk memperbaharui niat. Misalnya dengan pelatihan (dauroh) yang menghadirkan pembicara yang kompeten.

    Memiliki dan memahami tujuan bersama yang ingin dicapai. Misalnya dengan pernah diadakannya rapat awal tahun yang dihadiri oleh oleh mentor dan seluruh pihak yang terlibat dalam pengelolaan mentoring di sekolah. Aku tahu, Kau tahu, Kita semua sama-sama tahu! Kepercayaan yang timbul karena tidak adanya unsur kerahasiaan dapat membangkitkan semangat.

    Bila kalian sedang bertiga dalam perjalanan, maka janganlah dua orang berbisik-bisik Memiliki sistem yang efektif dan sesuai dengan kondisi medan. Terakhir, memiliki ketua yang dapat menggerakkan para anggotanya. Ketua memang

    penting, tapi bukan orangnya! Maksudnya, jangan sampai kita membentuk figur dari seorang ketua, tapi ketualah yang menjadi figur. Maka diperlukan sistem pergantian pengurus yang baik.

    Controling (pengendalian)

    Ketika kegiatan mentoring sedang berjalan, para pengelola mentoring perlu memastikan bahwa semua kegiatan berjalan sesuai dengan rencana. Bila ada perubahan situasi harus segera dibuat rencana baru untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Terdapat tiga unsur penting dalam pengendalian, yaitu:

    1. Menetapkan standar prestasi 2. Mengukur prestasi sekarang dan membandingkannya dengan standar yang telah ditetapkan.

  • 7

    3. Mengambil tindakan untuk mengoreksi prestasi yang tidak memenuhi standar termasuk di dalamnya rekomendasi untuk perbaikan di masa mendatang.

    Pengontrolan merupakan hal yang seringkali terlewatkan. Kita sudah sering membuat berbagai rencana melalui syuro, membuat target waktu dan bahkan menunjuk penanggung jawab terhadap suatu mata acara. Namun, ternyata rencana tidak berjalan dengan baik. Bukan karena tidak ingin dilaksanakan, tetapi lebih karena faktor tidak ada yang saling mengingatkan sehingga proses kerja tidak berjalaan optimal. Yah, ada juga memang yang telah dengan sengaja terlupakan karena dikebelakangkan, atau dibatalkan karena sering mengalami penundaan.

    Siapa yang salah di sini? Semuanya saling terlibat dan tidak pantas untuk saling menyalahkan. Sebenarnya pengontrolan dapat berjalan berjalan dengan baik bila (paling tidak) koodinasi antar tim berjalan dengan baik. Dengan koordinasi yang baik (misalnya syuro rutin yang terjadwal) setiap anggota dapat saling mengingatkan dan bekerja sama mewujudkan rencana. Itu nilai minimalnya! Pengontrolan yang sempurna masih jauh dari itu. Tapi pengalaman penulis menunjukkan bahwa masalah hambatan koordinasi dan komunikasilah yang menjadi awal dari masalah (the trouble maker)

    Catatan untuk proses POAC adalah bahwa dalam praktiknya POAC sangat berkaitan dan tidak bisa dipisahkan. Pada kenyataannya proses POAC berjalan menurut kebutuhan sesuai dengan situasi, tidak harus selalu berurutan.

    Pertanyaan Diskusi

    1. Pada kondisi apa manajemen harus dilaksanakan berurutan P-O-A-C dan pada kondisi apa tidak?

    2. Berkenaan dengan pengontrolan (tanpa perlu menghakimi yang salah) tindakan apa yang perlu Anda ambil dalam kapasitas sebagai koordinator terhadap anggota yang lalai dalam melaksanakan suatu tugas? Dihukumkah? Atau apa? Berikan alasannya!

    Bahan Renungan Kebaikan yang tidak terorganisir akan dikalahkan oleh kejahatan yang terorganisir Ali bin Abu Thalib ra

  • 8

    Forum Komunikasi X Mentor - mentor

    DKM / Rohis Guru PAI / Wakasek Kesiswaan

    Bagian Administrasi Mentoring

    Anggota / staf aktif

    Koordinator

    Pj Perangkatan

    LSM

    Bab 4 Kelembagaan, Struktur dan SDM

    Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan

    mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. QS.As Saff 61: 4

    Program mentoring biasanya diadakan atas kerjasama antara institusi dengan pengelola mentoring atau bisa juga institusi itu sendiri yang mengadakan program ini. Secara umum program mentoring melibatkan beberapa pihak di antaranya:

    1. Forum Komunikasi Mentor yang di dalamnya ada bagian Pengelolaan Mentoring yang terdiri dari orang-orang yang peduli akan nilai nilai luhur Islam dikalangan remaja.

    2. Institusi Utama, yaitu pihak yang akan menyelenggarakan mentoring di dalam insitusinya. Bila institusinya sekolah maka terdapat kapala sekolah, guru PAI dan DKM atau rohis.

    3. Institusi Pendukung adalah institusi yang memberi support baik sdm, konsep, keuangan maupun sekedar pernyataan anjuran. Institusi pendukung ini diantaranya adalah DPRD, Pemda, Kanwil dan LSM.

    Bagan Hubungan Umum Bidang Mentoring Forum Komunikasi X Struktur organisasi pengelola mentoring Struktur organisasi bergantung pada sdm yang tersedia dan fase mentoring di instusi itu. Pengelolaan mentoring setidaknya membutuhkan sdm sebagai berikut:

    Ketua : 1 orang (dirangkap oleh koordinator ikhwan) Koordinator : 2 orang (1 ikhwan & 1 akhwat) Sekretaris : 1 orang Bendahara : 1 orang Pj angkatan mentor : 2 orang (1 ikhwan & 1 akhwat bersifat situasional dan sesuai

    dengan jumlah angkatan mentee yang dikelola-, bila hanya satu angkatan mentee maka dirangkap oleh koordinator)

    Anggota/staf aktif : Sesuai kebutuhan.dan jumlah sdm Sedangkan jumlah mentor disesuaikan dengan kebutuhan. Tergantung jumlah pesertanya. Satu kelompok satu mentor. Untuk sekolah biasaya satu angkatan terdapat 10 kelas sehingga kebutuhan mentor idealnya satu angkatan ada sekitar 20 mentor (10 ikhwan & 10 akhwat). Fase mentoring biasanya terdiri dari:

  • 9

    1. Pembentukan. Ini dicirikan dengan sedikitnya sdm yang tersedia dan bersifat perintis. Ciri utama dalam fase ini belum adanya strategi khusus dalam pelaksanaan mentoring. Selain itu sdm yang tersedia mungkin bukan alumni setempat. Bisa jadi pengelolanya dari utusan LSM yang bekerjasama dengan sekolah. Para pengelola masih bersifat meraba-raba strategi-strategi pelaksanaan mentoring di instusi itu. Pada tahap ini pengelola perlu banyak melakukan perbandingan dengan pengelola lain yang sudah cukup maju.

    2. Pertumbuhan. Fase ini telah melewati fase yang pertama, artinya telah ada juklak yang dapat diwariskan dan rencana strategi pengembangan mentoring yang tersusun rapi. Pada tahap ini sudah mulai terbentuk pola kederisasi pengelola mentoring, walaupun dalam pelaksanaannya masih banyak kekurangnnya.

    3. Pematangan. Pola dan strategi pengembangan mentoring berjalan sesuai dengan rencana dan dimatangkan terus-menerus. Pada tahap ini sdm pengelola mentoring tersedia dengan kekuatan penuh.

    4. Perluasan. Budaya mentoring di instusi itu sudah mulai terbentuk. Pengelolaan mentoring yang professional berjalan semestinya. Fleksibilitas dan dinamika strategi mentoring terpola dan diwariskan terus-menerus. Di sini sudah mulai tampak jumlah sdm yang berlimpah yang siap mengelola mentoring sehingga dapat disalurkan pada pengelola mentoring lain yang masih memerlukan sdm.

    Pembinaan Mentor

    Pembinaan Mentor sebagai kontrol kualitas dilaksanakan dalam bentuk Training Mentor dan Raker Mentor yang wajib diikuti oleh seluruh Mentor. a. Training Mentor

    Training Mentor dilaksanakan satu bulan sekali terpisah antara mentor ikhwan dan akhwat. Setiap catur wulan/semester dilaksanakan Training Mentor gabungan antara mentor ikhwan dan akhwat. Agenda Training Mentor : 1. Bedah materi berupa ceramah 2. Membahas/melatih/praktek metode pendekatan (games, diskusi, dll) 3. Sumbang saran/penyelesaian problem mentor 4. Koordinasi dan rapat evaluasi 5. Dll.

    b. Raker Mentor Raker Mentor dilaksanakan satu tahun sekali diawal kegiatan mentoring. Agenda Raker Mentor : 1. Pemahaman tentang Dawah 2. Keterampilan komunikasi/Psikologi remaja 3. Gambaran materi secara umum 4. Manajemen mentoring 5. Dll.

    Evaluasi Pembinaan

    Evaluasi terdiri dari evaluasi khusus dan evaluasi umum. a. Evaluasi khusus

    Evaluasi khusus dilaksanakan terpisah antara mentor ikhwan dan akhwat dipimpin oleh koordinator masing-masing. Dilaksanakan minimal satu bulan sekali pada rapat evaluasi dalam Training Mentor.

    b. Evaluasi umum Evaluasi umum dilaksanakan bersama antara ikhwan dan akhwat dipimpin oleh koordinator ikhwan. Dilaksanakan minimal empat bulan (cawu) sekali pada rapat evaluasi dalam Training Mentor gabungan dan hasilnya dilaporkan kepada PJ bidang pembinaan.

  • 10

    Sistem Koordinasi Kerja Mentoring a. Koordinasi dimaksudkan untuk menyamakan gerak dan langkah serta persepsi para mentor di dalam

    melaksanakan mentoring. b. Pihak-pihak yang terlibat dalam koordinasi adalah koordinator, para mentor, DKM/Rohis dan pihak

    sekolah. c. Dalam mentoring ditunjuk dua orang koordinator mentor (1 orang ikhwan dan 1 orang akhwat). d. Setiap mentor melaporkan hasil kerjanya kepada koordinator masing-masing minimal satu bulan

    sekali pada rapat evaluasi dalam Training Mentor. e. Koordinator melaporkan hasil kerjanya kepada PJ bidang pembinaan -penanggungjawab mengenai

    hasil kegiatan mentoring yang lebih berfungsi sebagai pengawasan atas kontrol kualitas mentoring- Job Dekription Koordinator 1. Melaksanakan program persiapan pelaksanaan mentoring. 2. Memantau kegiatan mentoring. 3. Berhak memanggil mentor untuk keperluan mentoring jika dipandang perlu. 4. Memimpin rapat evaluasi khusus para mentor yang diadakan minimal satu bulan sekali. 5. Koordinator ikhwan memimpin rapat evaluasi umum yang diadakan minimal empat bulan (cawu)

    sekali. 6. Mengadakan hubungan koordinasi dengan DKM/Rohis dan pihak sekolah (guru). 7. Jika koordinator berhalangan syari maka dia harus mendelegasikan tugasnya kepada salah seorang

    mentor dengan sepengetahuan mentor lain. 8. Koordinator pengganti mempunyai hak, wewenang, tugas dan kewajiban yang sama dengan

    koordinator asli. 9. Pada rapat evaluasi akhir, koordinator bertugas menghimpun semua laporan akhir dari setiap mentor

    dan melaporkannya kepada PJ bidang pembinaan. Job Description Mentor 1. Mengisi lembar isian yang diberikan oleh koordinator sesuai ketentuan. 2. Mengisi acara mentoring sesuai dengan jadwal yang telah disepakati. 3. Jika mentor terpaksa mengubah hal tersebut diatas maka diharuskan memberitahukan kepada

    koordinator dan menuliskannya di dalam berita acara. 4. Mentor berhak meminta keterangan dan bantuan pemikiran serta tenaga kepada sesama mentor dan

    berhak mendapat penerangan lebih lanjut dari koordinator. 5. Taat dan patuh kepada hasil musyawarah. 6. Mengadakan rapat evaluasi bulanan bersama koordinator. 7. Jika koordinator tidak melaksanakan rapat evaluasi maka mentor berhak meminta dengan sangat untuk

    diadakan evaluasi.

  • 11

    8. Mentor harus mempersiapkan dirinya baik mental maupun penguasaan materi sebelum mengisi mentoring.

    9. Jika mentor berhalangan hadir secara syari maka mentor harus mencari pengganti dan melaporkannya

    kepada koordinator. 10. Mentor pengganti mempunyai hak, wewenang, tugas dan kewajiban yang sama dengan mentor asli. 11. Pada akhir catur wulan/semester mentor wajib membuat laporan secara tertulis sesuai dengan

    mekanisme pelaporan. 12. Asisten mentor bertugas mengisi absensi mentoring, berita acara, form perkembangan mentee, dll. 13. Mentor membagikan lembar tips dan tugas kepada mentee dan mengumpulkan tugas atau melakukan

    tes terhadap tugas (jika tugas berupa hafalan). 14. Mentor senantiasa mengamati perkembangan mentee secara pribadi maupun kelompok. 15. Mentor senantiasa menekankan kepada mentee untuk mendengarkan, menulis, membaca dan rajin

    hadir dalam mentoring. 16. Mentor senantiasa membuat kesepakatan bersama dengan mentee tentang waktu mentoring. Persiapan Mentor 1. Membaca literatur yang diperlukan dan dianjurkan di dalam silabus yang telah disepakati. 2. Membuat cacatan kecil berisi point-point penting yang akan disampaikan (dalam bentuk skema dll.) 3. Mempersiapkan diri, mentalitas, wawasan, metodologi, dll. 4. Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan seperti spidol, penghapus dan terjemahan Al-quran. 5. Mempersiapkan dan membawa lembar-lembar isian. 6. Mempersiapkan diri untuk bisa lebih terbuka dan berdialog dengan mentee. 7. Jadikan mentee sebagai adik. 8. Datang tepat pada waktunya. Mekanisme Mentoring 1. Mentoring dilaksanakan tepat pada waktunya sesuai dengan perjanjian yang disepakati antara mentor

    dengan kelasnya. 2. Mentoring dimulai dengan tilawah Al-quran. Pelaksanaan tilawah bersifat fleksibel sesuai dengan

    kondisi kelas dan dicatat dalam berita acara. 3. Pembukaan berisi tahmid, shalawat, syahadat, nasehat serta uraian awal mengenai materi. 4. Mentoring dilanjutkan dengan pemberian materi. Materi yang disampaikan diterangkan secara

    sistematis, jelas dan terarah sesuai dengan acuan yang diberikan dan tidak boleh terlalu jauh menyimpang.

  • 12

    5. Di dalam mentoring diadakan diskusi tentang materi yang disampaikan. Diskusi dilaksanakan secara fleksibel dan tetap dilaporkan dalam berita acara.

    6. Diskusi dilaksanakan untuk menggugah mentee agar mau bertanya. Jika tidak maka para mentor

    memberikan contoh kasus yang berkaitan dengan materi untuk mereka diskusikan dan atau mereka pecahkan.

    7. Pre test dan post test dilakukan setiap cawu/semester sekali, pre test dilaksanakan pada pertemuan

    pertama dan post test pada pertemuan akhir tiap cawu/semesternya. 8. Penutupan berisi tentang kesimpulan-kesimpulan penting dari materi yang diberikan dan diakhiri

    dengan doa bersama. 9. Pemberian tips/ tugas dan pengecekan tugas dilaksanakan sebelum mentoring ditutup. Pelaksanaannya

    fleksibel sesuai dengan waktu yang tersedia. 10. Pada setiap akhir pertemuan mentoring, mentor diharuskan mengisi presensi dan berita acara. Mekanisme Evaluasi 1. Evaluasi merupakan feed back bagi pelaksanaan mentoring. 2. Evaluasi terdiri dari evaluasi khusus dan evaluasi umum. 3. Evaluasi khusus yaitu evaluasi terpisah antara mentor ikhwan dan akhwat, dilaksanakan minimal satu

    bulan sekali pada acara traning mentor. 4. Evaluasi umum yaitu evaluasi bersama mentor ikhwan dan akhwat, dilaksanakan minimal 4 bulan

    (cawu) atau 6 bulan (semester) sekali pada acara training mentor gabungan. 5. Evaluasi yang dilaporkan dalam bentuk tertulis. 6. Evaluasi dilaksanakan untuk setiap mentor terhadap kelas yang menjadi tanggungjawabnya. 7. Evaluasi dapat berisi tentang evaluasi terhadap : Perkembangan mentee, kehadiran, metodologi,

    materi, waktu pelaksanaan, persiapan mentor, mentee dan hal yang terkait dan dianggap perlu untuk dievaluasi.

    8. Evaluasi harus dapat menghasilkan kebijakan jangka pendek dan jangka panjang. 9. Kebijakan jangka pendek merupakan kebijakan yang ditujukan untuk mengantisipasi dan memperbaiki

    keadaan seperti waktu pelaksanaan, metodologi dan lain sebagainya. 10. Kebijakan jangka panjang merupakan kebijakan yang ditujukan untuk perbaikan mentoring pada masa

    yang akan datang baik dari sistem, materi, mekanisme dan lain sebagainya. 11. Kebijakan-kebijakan yang dihasilkan harus diketahui dan dilaksanakan oleh para mentor serta

    dilaporkan dalam laporan evaluasi. 12. Acara evaluasi ditulis dalam berita acara. Mekanisme Pelaporan 1. Laporan merupakan hasil evaluasi akhir dari seluruh kegiatan mentoring.

  • 13

    2. Laporan diserahkan kepada PJ bidang pembinaan minimal dua pekan setelah evaluasi berakhir. 3. Laporan dilaksanakan para mentor mengenai kegiatan mentoring pada kelas yang menjadi tanggung

    jawabnya kepada koordinator. 4. Laporan harus diserahkan secara tertulis sesuai dengan sistematika. 5. Sistematika pelaporan adalah : Pendahuluan, Evaluasi Catur wulan/semester I, Evaluasi Catur

    wulan/semester II, Evaluasi Catur wulan III (bila diperlukan), kesimpulan dan saran. Parameter Keberhasilan 1. Parameter keberhasilan dibuat agar kita dapat melihat sejauhmana tingkat pencapaian tujuan dan target

    yang kita canangkan untuk setiap materi maupun tujuan dan target dari pelaksanaan kegiatan mentoring ini.

    2. Pengukuran parameter keberhasilan dilakukan dengan beberapa cara, antara lain dengan memberikan

    pre test dan post test serta menganalisis form perkembangan mentee 3. Pre test dan post test dilaksanakan di awal dan akhir catur wulan/semester. 4. Pre test harus dilaksanakan secara menyeluruh dan harus dievaluasi. 5. Soal yang diberikan merupakan soal-soal yang dianggap penting untuk memahami suatu materi dengan

    mengacu pada silabus materi yang disepakati. 6. Form perkembangan mentee harus diisi satu cawu/semester sekali sesuai dengan aspek penilaian yang

    telah disepakati. Pertanyaan Diskusi Dalam manajemen ada istilah catat yang akan anda lakukan dan catat pula yang telah anda lakukan. Menurut anda (diskusikan dengan temen-teman) bagaimana implementasi istilah di atas dalam menajemen mentoring? Kira-kira apa manfaat yang didapatkan dari implementasi itu? Lembaga Dawah Organisasi merupakan wadah bagi kita dalam mewujudkan visi untuk memberikan pelayanan terbaik. Organ adalah sekumpulan sel-sel berbeda yang menjalankan suatu fungsi tertentu. Dan perlu kita pahami bahwa organisasi adalah untuk mengoptimalkan peran individu agar menjadi lebih efektif. Jadi, organisasi menjadi cerminan bagi setiap orang yang terlibat didalamnya. Visi, misi, peran, program, termasuk nama organisasi menjadi satu kesatuan yang saling terkait. Legal formal dalam pembinaan remaja menjadi strategi bagi kita. Organisasi pembinaan remaja yang diketahui eksistensinya, program-programnya termasuk transparasi keuangan dan kegiatan relatif lebih nyaman dilaksanakan. Hal ini untuk menepis kecurigaan dari orang lain atas aktivitas dawah. Memang benar ada aktivitas dawah dari aliran-aliran sesat dan ekstrim yang menembak segmen remaja. Kegiatan mereka cenderung mengkhawatirkan sekolah dan keluarga. Dan biasanya mereka bergerak tanpa sepengetahuan sekolah, apalagi dari keluarganya. Selain itu penting pula, kita memposisikan sebagai dari bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah atau menimbulkan masalah baru. Karena kita menginginkan kebaikan bagi orang lain. Kita harus terus-menerus memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan dan masalah di sekitar kita. Sehingga kita dapat memberikan nilai yang berarti bagi kemajuan umat. Dengan adanya lembaga pembinaan remaja muslim yang legal, formal, transparan dan orientasi solusi diharapkan dawah remaja yang hanif dapat eksis dan berkembang dikemudian hari. Hal ini pun secara tidak langsung akan menepis dan memperkecil gerakan ekstrimis dan aliran sesat yang berkembang di

  • 14

    masyarakat. Oleh karena itu penting sekali pemahaman yang baik dari institusi / sekolah dalam memandang gerakan dawah remaja yang hanif ini. Kita perlu banyak bersilaturahmi dan menjalin hubungan dengan berbagai pihak. Karena bagaimanapun dalam membangun masyarakat, kita tidak bisa sendirian. Pertanyaan Diskusi

    1. Mengapa ada pengelola mentoring menamakan organisasinya sebagai Forum Komunikasi Muslim Alumni, namun ada pula yang menamakannya Tim Pembina Mentoring Agama Islam? Sebutkan alasannya!

    2. Nama forum apa yang tepat untuk sekolah yang belum memiliki alumni? Studi Kasus Suatu saat terjadi pergantian kepala sekolah di institusi anda. Ternyata kepala sekolah ini mempertanyakan seluruh kegiatan para alumni di sekolah. Tidak hanya kegiatan mentoring yang beliau tanyakan, tapi juga keterlibatan alumni pada ekskul yang lain. Beliau berkesimpulan untuk menutup pintu terhadap alumni karena menganggap lebih banyak dampak negatifnya daripada positifnya. Beliau melarang alumni dan siapapun untuk memasuki sekolah tanpa izin. Sehingga kegiatan mentoring pun dibekukan. Menghadapi kenyataan tersebut, apa dan bagaimana usaha anda dan tim pengelola dalam menyelesaikan masalah itu? Buatlah runutan atau logika penyelesaiannya!

  • 15

    Bab 5 Administrasi

    Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan

    musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu

    tidak akan dianiaya (dirugikan). QS Al Anfaal 8: 60

    Administrasi adalah bagian yang juga perlu diperhatikan dalam pengelolaan mentoring. Aspek

    pengendalian, pelaporan dan dokumentasi memberi alasan bagi pengelolaan administrasi yang baik. Pengelolaan Administrasi Mentoring dilaksanakan oleh pengelola, mentor dan asisten mentor. Yang termasuk ke dalam administrasi mentoring antara lain : 1. Manajemen mentoring (buku yang sedang anda baca ini) termasuk job description 2. Teknik memberi materi 3. Silabus materi 4. Form daftar hadir mentoring 5. Form berita acara mentoring 6. Form perkembangan mentee 7. Jadwal mentoring 8. Tugas dan tips Islami 9. Referensi wajib 10. Dll.

    Catatan: nomor 4-7 dapat dipaketkan dalam buku laporan perkembangan mentoring Lain-lain

    a. Daftar materi 1. Tawazun 2. Ikhlasun niyah 3. Aqidah Islam 4. Makna Basmalah 5. Hamdalah 6. Rukun Iman 7. Rukun Islam 8. Ihsan 9. Marifatullah 10. Marifatur Rosul 11. Marifatul Islam 12. Al-quran 13. Ukhuwak Islamiyah 14. Tadabbur ayat QS. 49; 10-13 15. Nimat Iman 16. Yang melemahkan Iman 17. Yang menguatkan Iman 18. Urgensi akhlaq Islamiyah 19. Akhlaq Rosulullah 20. Tadabbur ayat QS. 23; 1-11 21. Bangunan Islam 22. Wujudullah 23. Mana Asyhadu 24. Mana Laailahaillallah 25. Mahabah

  • 16

    26. Problematika umat 27. Gozwul fikri 28. Urgensi tarbiyah Islamiyah 29. Pembinaan ruhani 30. Birrul walidain 31. Ilmu Allah 32. Simbol sukses 33. Tadabbur ayat QS. 3; 190-191

    Materi-materi di atas telah dikemas dalam buku Super Mentoring Senior (As Syamil-Bandung)

    b. Daftar Tips 1. Adab-adab dalam majelis 2. Keutamaan sholat Dhuha 3. Makan berpahala

    c. Daftar tugas 1. Doa penutup majelis 2. Doa sesudah wudhu 3. Doa bercermin

    d. Referensi wajib 1. Super Mentoring I, II, dan Junior 2. Buku Aqidah Seorang Muslim 3. Tauhidullah 4. Iman: Rukun, Hakikat dan Yang Membatalkannya

    e. Referensi tambahan 1. Buku-buku yang menunjang materi 2. Games for Islamic Mentoring 3. Pengembangan pribadi mentor 4. Isnet

    Sistem Administrasi Mentoring 1. Setiap mentor baru mendapatkan buku materi (wajib), buku laporan perkembangan mentoring (wajib),

    tugas-tugas doa untuk mentee, tips bagi mentee (shalat dhuha, dsb), jadwal pemberian materi, Quisioner tipe pembelajaran (sekuensial & random; abstrak & konkret), quisioner VAK (Visual, Auditorial dan Kinestetik), pretest dan post test mentee dari bidang mentoring.

    2. Mentor baru bukan mentor cadangan maupun mentor pengganti. 3. Setiap pergantian tahun ajaran baru, para mentor mendapatkan buku laporan perkembangan buku

    laporan perkembangan mentoring, dll., apabila diperlukan. 4. Buku laporan perkembangan mentoring (ideal) berisi hak dan kewajiban mentor, biodata mentor,

    biodata mentee, daftar hadir mentee, berita acara mentoring, lampiran seperti tips memberi materi, dll, dan catatan mentor.

    5. Hak dan kewajiban mentor berisi job dekripsion mentor dan sistem administrasi mentoring bagi

    mentor. 6. Setiap mentor wajib mengisi berita acara, daftar hadir mentee dan catatan (bila perlu) dalam buku

    laporan perkembangan mentoring setelah setiap kegiatan mentoring dilaksanakan. 7. Maksimum pada pertemuan ketiga mentoring, para mentor telah mengisikan biodata mentee (dengan

    lengkap) dalam buku laporan perkembangan mentoring. 8. Hal-hal penting yang harus diisi dalam biodata mentee adalah nama lengkap, alamat rumah, modalitas

    belajar (VAK) dan asal sekolah sebelumnya.

  • 17

    9. Dua minggu sebelum pembagian raport siswa, para mentor telah mengumpulkan buku laporan

    perkembangan mentoring dan rekapitulasi laporan perkembangan mentee perkelas kepada staf bidang mentoring.

    10. Pengisian table perkembangan mentee cukup dengan memberi simbol (B/C/K; S/SS/TP) dengan

    penilaian menurut mentor (seobjektif mungkin). 11. Kriteria penilaian sikap /sifat dengan point:

    B : Baik = 10 C : Cukup = 5 K : Kurang = 0

    12. Penilaian frekuensi dengan point:

    S : sering bila lebih dari 2 x = 10 SS : sekali-sekali bila 1x dan 2x = 5 TP : tidak pernah = 0

    13. Penanggung jawab angkatan mentor senantiasa mengontrol kegiatan mentor angkatannya sejauh mana

    kegiatan mentoringnya selama seminggu dan sebulan sekali mengevaluasi para mentor angkatannya untuk kegiatan mentoring yang lebih efektif

    14. Staf bidang mentoring yang berkepentingan berhak meminta laporan penanggungjawab angkatan

    mentor setiap saat. 15. Staf bidang mentoring melaporkan perkembangan mentoring kepada institusi/sekolah melalui guru

    PAI atau guru yang bertanggung jawab mengenai mentoring, maksimal seminggu sebelum pembagian raport siswa.

    16. Hal penting yang dilaporkan kepada institusi (guru PAI) ialah penilaian perkembangan mentee atau

    sesuai permintaan institusi. 17. Staf bidang mentoring mengontrol kegiatan mentoring, menyimpan dan mengolah data mentoring

    dengan mempergunakan ilmu pengetahuan dan teknologi terbaik. 18. Pengolahan data mempergunakan metoda statistik terbaik sebagai salah satu bahan pengambilan

    keputusan dan pembuatan perencanaan kegiatan bidang mentoring. 19. Hal-hal yang perlu ditambahkan atau pun dikurangi pada sistem administrasi mentoring ini dapat

    disesuaikan menurut situasi dan kondisi. Catatan untuk sistem administrasi Pada awal tahun ajaran biasanya ada pertemuan antar mentor untuk konsolidasi, termasuk di dalamnya dibagikan alat-alat pendukung administrasi dan mentoring seperti yang dijelaskan dalam poin satu. Di dalamnya terdapat quisioner tipe pembelajaran dan VAK. Quisioner itu untuk membantu mentor dalam membawakan kegiatan mentoring. Yang utama adalah quisioner VAK karena dominasi VAK mencerminkan kemampuan optimal seseorang dalam menyerap informasi. Secara umum presentasi mentoring harus mampu memvasilitasi semua saluran itu, namun dalam hal individu seorang mentor benar-benar harus mengenal mentee termasuk dalam berkomunikasi dengannya, yang di dalamnya saluran dominan apa yang mampu secara efisien ia terima (poin 8). Namun, untuk lebih baiknya kita perlu mengetahui pula tipe pembelajarannya. Kuisioner tipe pembelajaran dapat anda temukan di buku AMPUH Menjadi Cerdas Tanpa Batas karya Baban Sarbana dan Dina Diana dengan istilah BYTS. Mentor baru perlu mendapatkan penjelasan administrasi mentoring. Bagaimana ia mengisi form, menyampaikan quisioner, dll. Penjelasan ini disampaikan saat briefing mentor saat tahun ajaran baru.

  • 18

    Buku Laporan Perkembangan Mentoring Buku laporan perkembangan mentoring dibuat untuk memudahkan administrasi dalam membuat laporan, evaluasi dan dokumentasi. Dibuat dalam format buku karena alasan simpel dan tidak berceceran. Isi buku laporan ini sebagai berikut:

    1. Kover Di bawah ini contoh kover buku laporan dari tim pembina mentoring smu x:

    Buku Laporan Perkembangan Mentoring

    TIM P-MAIN X

    MEDAN

    1430 H

    Tim Pembina Mentoring Agama Islam SMA X Medan 2. Daftar Isi Memperlihatkan susunan isi buku. Di bawah ini contoh susunan isi buku laporan.

    Daftar Isi

    Kata Sambutan Biodata Mentor Hak dan Kewajiban Mentor Definisi Penilaian Sikap & Sifat Mentee

  • 19

    Biodata Mentee & Daftar Penilaian Perkembangan Mentee Berita Acara Mentoring Daftar Hadir Mentoring Catatan 3. Kata Sambutan Kata sambutan seperti kata pengantar yang membuka sebuah buku. Di bawah ini contoh kata sambutannya:

    Kata Sambutan

    Assalamualaikum Wr.Wb.

    Alhamdulillahi Robbilalamin. Sholawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi dan Rasul yang terakhir,

    Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya dan kepada umatnya yang istiqomah sampai akhir zaman.

    Buku yang antum dan antunna pegang dan dilihat ini adalah buku laporan perkembangan mentoring yang

    dibuat dan disusun untuk membantu mentor dalam melakukan penilaian terhadap perkembangan mentee sehingga dapat

    diketahui parameter keberhasilan dari mentoring yang telah dilaksanakan.

    Kami berharap buku ini dapat digunakan dengan sebaik-baiknya. Semoga dapat membawa ke arah yang lebih

    baik. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

    Wassalamualaikum Wr.Wb.

    Dari kami,

    Tim P-MAIN x

    4. Biodata Mentor Biodata mentor berisi informasi mengenai mentor yang akan membina dalam mentoring. Di bawah ini contoh biodata mentor.

    Biodata Mentor 1. Nama : Wawan Dharmawan

    2. Tempat/Tanggal Lahir : Karawang/ 17 Agustus 1985

    3. Alamat : Jl. Kartini no 16 Merdeka, Kota Medan

  • 20

    4. Telepon : 386731/ 081310846491

    5. E-mail : [email protected]

    6. Pekerjaan : Manajer Bimbel & Privat

    7. Perguruan Tinggi/ Fakultas/ Jurusan/ Program Studi : STIE Ilman Nafiian/Fakultas Ekonomi/ Manajemen Ekonomi Syariah

    5. Hak dan Kewajiban Mentor Hak dan kewajiban mentor dalam buku laporan adalah untuk mengingatkan mentor akan hal-hal penting yang mesti diingat. Di dalamnya terdapat hal-hal yang dapat ia lakukan dan yang tidak dapat dilakukan termasuk tata cara dalam organisasi mentoring khususnya berkaitan adminstrasi.

    Hak dan Kewajiban Mentor

    1. Mengisi buku laporan yang diberikan oleh koordinator sesuai ketentuan. 2. Mengisi acara mentoring sesuai dengan jadwal yang telah disepakati. 3. Jika mentor terpaksa mengubah hal tersebut di atas maka diharuskan memberitahu kepada

    koordinator dan menuliskan dalam berita acara. 4. Mentor berhak meminta keterangan dan bantuan pemikiran serta tenaga kepada sesama

    mentor dan berhak mendapat penerangan lebih lanjut dari koordinator. 5. Taat dan patuh pada hasil musyawarah. 6. Mengadakan rapat evaluasi bulanan bersama koordinator 7. Jika koordinator tidak melaksanakan rapat evaluasi maka mentor berhak meminta untuk

    diadakan rapat evaluasi. 8. Mentor harus mempersiapkan dirinya baik mental maupun penguasaan materi sebelum

    mengisi mentoring. 9. Jika mentor berhalangan hadir secara syari maka mentor harus mencari pengganti dan

    melaporkannya kepada koordinator. 10. Mentor pengganti mempunyai hak, wewenang, tugas dan kewajiban yang sama dengan

    mentor asli.

    Foto 3x4

    Tanda Tangan

    ( )

  • 21

    11. Pada akhir semester, mentor wajib membuat laporan secara tertulis sesuai dengan mekanisme pelaporan.

    12. Asisten mentor bertugas mengisi absensi mentoring, berita acara, form perkembangan mentee, dll.

    13. Mentor membagikan lembar tips dan tugas kepada mentee dan mengumpulkan tugas atau melakukan tes terhadap tugas (jika tugas berupa hafalan).

    14. Mentor senantiasa mengamati perkembangan mentee dan mengingatkannya untuk mendengarkan, menulis, membaca dan rajin hadir dalam mentoring.

    15. Mentor senantiasa membuat kesepakatan bersama dengan mentee tentang waktu mentoring.

    6. Definisi Penilaian Sikap/Sifat Mentee dan Kriteria Nilai Mutu Definisi penilaian sikap/sifat mentee digunakan untuk memperjelas kriteria penilaian dari setiap sikap/sifat mentee dalam daftar penilaian perkembangan mentee. Kriteria nilai mutu merupakan nilai final yang diberikan sebagai laporan untuk memberi gambaran umum perkembangan mentee. Sistem nilai ABC digunakan dengan alasan simpel dan tidak berbelit-belit. Di lapangan, ada tim pengelola yang memberi nilai A+; A; B+ dst. Ada pula yang memberi nilai D bagi mentee yang tidak pernah hadir dalam mentoring. Kondisional sifatnya, namun pada prinsipnya perhitungan nilai tidak berubah hanya kisaran nilai mutu yang diberikan itu yang berubah, contoh nilai A+ diberikan untuk 110 x > 90; sedangkan nilai A untuk 90 x > 70 dan seterusnya. Di bawah ini contoh definisi penilaian dan kriteria nilai mutu yang dapat digunakan.

    Definisi Penilaian Sikap/Sifat Mentee 1. Kerjasama

    Menciptakan suasana yang kondusif Memperhatikan kegiatan mentoring Tolong-menolong dalam games/outbound Mengerjakan tugas bersama-sama

    2. Setiakawan : Kepedulian terhadap teman (tali ukhuwah kuat) Tahu kabar teman yang tidak hadir Menjenguk yang sakit Tidak mengganggu teman Itsar, jika diberi hadiah oleh mentor dibagi-bagi, mendahulukan kepentingan yang lain,

    dsb 3. Sopan santun dan keramahan

    Pada semua : ramah, mengucapkan salam dan tersenyum Pada teman : tidak mengejek, tidak berkata kasar, suka berjabat tangan, dsb Pada mentor : ramah, tidak cuek/menyapa, dsb

    4. Daya tangkap Percepatan perubahan (hijrah); dari tidak tahu menjadi tahu; konsistensi perubahan Cepat mengerti maksud dari materi/games yang disampaikan Respon yang baik (dilihat dari pernyataan/pertanyaannya)

    5. Kepatuhan Menaati semua aturan bersama Taat perintah mentor Disiplin, tidak terlambat Tidak malas untuk mengikuti kegiatan mentoring

    6. Tanggung Jawab Menepati janji Komitmen Amanah (mengerjakan tugas)

  • 22

    7. Aktivitas (di luar mentoring) Mengikuti ekskul, les dan atau kegiatan lainnya di luar kegiatan sekolah

    8. Inisiatif Mengajak teman untuk mengikuti mentoring (tanpa diminta oleh mentor) Menyiapkan sarana & prasarana mentoring (membereskan bangku, menyiapkan Al-

    Quran, dsb) Membuka/menutup majelis Mencatat Kreatif

    9. Keberanian Mengungkapkan pendapat Bertanya Menjawab pertanyaan Menegur teman/memberikan tausiyah Membentuk tim nasyid Mengisi kultum

    10. Pemahaman Lewat quiz/ test personal Mampu mengulang materi sebelumnya Tilawah Hafalan Perilaku dan lisan sehari-hari

    Kriteria Nilai Mutu

    Cara perhitungan :

    Absen diambil 50 % (nilai maksimum 100 dengan 1 faktor nilai) Nilai Sikap/Sifat Mentee diambil 50 % (nilai maksimum 120 dengan 12 faktor nilai),

    dengan kriteria : B = S = 10 C = SS = 5 K = TP = 0

    Nilai mutu = (50% absensi) + (50% Nilai Sikap/Sifat Mentee)

    = {50% x absensi} + {50% x [( BS x 10) + ( CSS x 5) + ( KTP x 0)]} = 50% x {(absensi) + ( BS x 10) + ( CSS x 5)} = x Nilai Mutu : A 110 x > 73 B 73 x > 36 C 36 x > 0 7. Biodata dan daftar penilaian perkembangan mentee Biodata yang ditulis dalam buku ini hanya untuk mempermudah mentor dalam mengingat informasi penting mengenai mentee. Informasi ini lebih untuk membantu kegiatan mentoring. Daftar penilaian mentee berisi kriteria-kriteria penilaian mentee dengan sistem nilai BCK / S-SS-TP. Mengapa mengambil sistem nilai BCK? Karena alasan kemudahan dan kecepatan penilaian mentee dari mentor. Kita tahu bahwa sebagian besar mentor bukanlah seorang yang membaktikan diri 100% untuk kegiatan mentoring ini saja, namun ia punya pekerjaan lain. Di bawah ini contoh form biodata dan daftar penilaian mentee dengan 13 kriteria nilai dengan rincian 12 nilai sikap/sifat mentee dan satu nilai kehadiran. Alasan 13 kriteria adalah jumlah kriteria ini yang kami anggap mentor masih dapat melakukannya dengan cepat, tanpa mengurangi esensi tujuan dari mentoring.

  • 23

    Biodata Mentee Nama Lengkap/panggilan: Guna WJ/ Gun-gun Tempat/Tgl Lahir : Kota Batu, 13 Maret 1990 Alamat rumah : Jl Sejahtera no 24, Kota Medan Telp/E-mail : 348-347 Hp 081310853818/ [email protected] Gaya Belajar : 1) SK 2) RA Modalitas Belajar : Visual Asal sekolah sebelumnya: SMP Negeri 4 Medan

    Daftar Penilaian Perkembangan Mentee

    N

    O

    Waktu Semester Semester 3 Semester

    Sikap/Sifat Mentee B C K B C K

    1. Kerjasama

    2. Setiakawan

    3. Sopan Santun dan Keramahan

    4. Daya Tangkap

    5. Kepatuhan

    6. Tanggung Jawab

    7. Aktivitas

    8. Inisiatif

    9. Keberanian

    10. Pemahaman

    Intensitas S SS TP S SS TP

    11. Bertanya

    12. Berpendapat

    13. Kehadiran 80% %

    Tanda Tangan Mentor Tgl. 5 Desember 2000

    TTD

    Tgl.

    8. Berita acara mentoring Setiap kegiatan mentoring mingguan ini di dokumentasikan dalam bentuk laporan singkat apa saja yang telah dilakukan. Banyaknya (lembar/halaman) satuan laporan ini tergantung kebutuhan pertemuan. Di bawah ini contoh berita acara:

    Foto 2x3

  • 24

    Berita Acara Mentoring

    Institusi : Semester : Kelas : Mentor :

    NO

    Hari/Tanggal Hadir

    Tilawah Materi Jenis Kegiatan Mulai-Selesai Absen

    Mentor Pengganti Tempat M D G

    2 Jumat/6-8-04 10 QS. 2: 21-39

    Ikhlasuniyah - 10.00-11.30 5 - Mushola

    * Keterangan : M = Monolog

    D = Dialog

    G = Game

    9. Daftar Hadir Mentoring Berisi kehadiran mentee di setiap pertemuan mentoring. Di bawah ini, contoh form daftar hadir mentoring.

    Daftar Hadir Mentoring

    Kelas : Tahun Ajaran :

    Mentor : Institusi : Semester :

    NO

    Bulan September Tanggal 3

    Nama Mentee 1. 2. Guna .. Sudiro - .. ... % Kehadiran Chek Mentor ( )

    10. Catatan Catatan berisi hal-hal lain yang perlu didokumentasikan oleh mentor mengenai kegiatannya di mentoring. Isinya dapat bermacam-macam informasi, tergantung kebutuhannya. Format lembar catatan ini hanya berisi halaman kosong.

  • 25

    11. Lain-lain Dalam buku laporan perkembangan mentoring, kita bisa berkreatif menurut kebutuhan. Ada tim pengelola menambahkan dengan tips kesehatan mentoring, daftar mentor di institusi itu, kurikulum materi mentoring, dan kurikulum materi bina baca Quran karena ada permintaan dari institusi itu untuk juga diajarkan bagaimana baca Al Quran. Ada pula pengurangan seperti biodata mentor dihilangkan dan diganti dengan daftar mentor dengan nomor teleponnya. Maksudnya sama, yaitu bagaimana itu semua bermanfaat bagi tercapainya tujuan mentoring secara keseluruhan. Di bawah ini contoh tips kesehatan mentoring yang di dalam buku ini disisipkan sebelum halaman hak dan kewajiban mentor.

    TIPS KESEHATAN MENTORING

    Jika anda ingin mentoring anda sehat lakukanlah hal-hal berikut: 1. Minumlah vitamin DATANG TEPAT WAKTU. 2. Lakukanlah olahraga muka dengan selalu tersenyum dan hindari cemberut (supaya anda terlihat segar

    dan tidak cepat tua). 3. Jagalah selalu kebersihan dan kerapihan pakaian anda. 4. Makanlah suplemen TAMBAHAN MATERI (anda bisa mendapatkannya di apotik terdekat kajian,

    ta`lim, tasqif, dsb-) 5. Lakukanlah olahraga rutin berupa dawah fardiyah dengan mentee anda. 6. Hindari virus-virus seperti:

    Meninggalkan mentoring tanpa alasan jelas. Datang telat tanpa alasan syar`i. Malas mencari mentor pengganti saat tidak dapat hadir. Enggan menjaga komunikasi atau enggan membantu mentee anda.

    7. Jika anda terserang virus-virus di atas maka beristigfarlah dan lakukan konsultasi dengan dokter terdekat (sang koordinator atau ustad anda) dan iqoblah diri anda sendiri atau sesuai mekanisme yang telah ditentukan.

    8. Biasakanlah untuk selalu hidup teratur dan terencana. 9. Lakukanlah pengecekan kesehatan harian dengan melakukan muhasabah sebelum anda berangkat tidur

    dan dengan mengikuti rapat evaluasi. 10. Untuk kesehatan hablumminannass lakukan silaturahmi dengan wali kelas mentee anda. 11. Jangan biarkan mentee anda seperti anak ayam kehilangan induk saat anda datang terlambat, tekankan

    pada mereka untuk memulai terlebih dahulu jika terlambat datang. 12. Sterilkan diri anda dari kuman futur dengan selalu meningkatkan amal yaumi. 13. Biasakanlah untuk menjadi dokter bagi mentee anda (misalnya dalam masalah akademis dan hubungan

    dengan teman, dll). Latihan Coba anda buat diagram alur kerja administrasi mentoring, selengkap-lengkapnya menurut versi anda!

  • 26

    Bab 6 Penelitian dan Pengembangan

    LITBANG

    Gambar 6.1 Pelaksanaan mentoring dengan menggunakan teknologi komputer

    Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan QS. Al Alaq 96:1

    Penelitian & pengembangan merupakan salah satu bagian penting pula dalam mentoring karena beberapa alasan:

    1. Budaya atau tren remaja yang terus berubah. Dalam dawah kita diharapkan menyampaikan nilai-nilai universal Islam dengan bahasa mereka. Begitu pun bagi remaja, mereka punya bahasanya sendiri, tren kelompok, model/idola, dan lain-lain.

    2. Perubahan sikap/budaya konsumen (remaja) menyebabkan pula perubahan strategi pemasaran nilai-nilai Islam yang efektif. Mentoring sangat memerlukan perubahan-perubahan yang mengikuti zaman. Up do date istilah lainnya. Up to date maksudnya sesuai dengan selera konsumen dan mampu mengubah selera itu sesuai dengan perkembangan kebutuhan selanjutnya.

    3. Memasarkan tidak sekedar berusaha memenuhi kebutuhan konsumen, tapi juga termasuk dalam menciptakan kebutuhan lain konsumen. Hal ini penting karena bila kita telah menguasai pasaran, maka yang dibutuhkan segera adalah apa yang akan anda tawarkan untuk mencapai nilai-nilai baru yang mereka inginkan. Ingat nilai baru disini bukan bidah, tapi nilai yang konsumen anggap baru. Di sini dituntut bagi kita untuk mampu mengemas nilai-nilai Islam dalam bentuk yang terlihat baru.

  • 27

    Jadi sebegitu pentingnya litbang sehingga dalam pelaksanaannya memerlukan amal jamai yang baik. Di lapangan biasanya litbang dilaksanakan oleh setiap tim pengelola dengan kadar kemampuan masing-masing. Pada kenyataannya tim pengelola hanya sanggup melakukan cek dan ricek lalu memberikan asumsi yang akhirnya di dapat kesimpulan. Tentu ini kesimpulan yang kurang akurat. Maka dalam pelaksanaan idealnya penelitian dan pengembangan ini dilakukan oleh suatu lembaga profesional bekerjasama dengan tim pengelola. Studi Banding 1 LSM Yosen (ILNA Youth Center) adalah suatu lembaga yang peduli pengembangan remaja di Bogor. Lembaga ini berbadan hukum di bawah Yayasan Pusat Pembelajaran ILNA. Sejak berdiri tahun 2001, lembaga ini telah berkiprah dalam mendukung tim pembina mentoring sekolah sampai sekarang. Divisi yang secara langsung mendukung program mentoring adalah Divisi Senior Mentoring (SM) dan Junior Mentoring (JuMent). Dua divisi ini mendukung kegiatan mentoring di sekolah-sekolah, dengan spesialisasi tersendiri, yaitu Divisi SM mensuport kegiatan mentoring SMA dan yang sederajat sedangkan JuMent mendukung kegiatan mentoring SMP dan yang sederajat. Mereka berkoordinasi dengan tim pengelola mentoring sekolah dalam hal penyediaan SDM, peningkatan kualitas mentor, kegiatan bersama mentoring, dan penelitian dan pengembangan mentoring. Sudah lebih 24 sekolah di Kota Bogor yang bekerjasama dengan dua divisi itu sampai 2010. Latihan Bertindak

    1. Sudah adakah di kotamu lembaga yang peduli pada pengembangan remaja? Berapa banyak yang dapat diajak kerjasama?

    2. Apa saja yang dapat dikerjasamakan dengan lembaga itu? Buat daftarnya! Kisaran Penelitian & Pengembangan Penelitian yang dilakukan pada prinsipnya adalah sesuai kebutuhan untuk menunjang pengambilan keputusan. Oleh karena itu penelitian perlu dibuatkan design penelitian berupa gambaran besar yang akan dicapai. Bila tingkat ma`rifat kita pada sesuatu itu tinggi, maka biasanya ada suatu pola tertentu yang dapat dipakai dalam pengambilan keputusan. Pola itu macam-macam untuk suatu kasus. Biasanya pola ini yang dipelajari, yang akhirnya timbul pertanyaan bagaimana mendinamisasikan pola itu bagi keuntungan dawah sebesar-besarnya. Mendinamisasikan maksudnya bagaimana kemampuan kita dalam mengendalikan faktor-faktor kunci dalam mencapai tujuan yang diharapkan, seperti bila kita ingin mengendalikan mobil yang berjalan maka kendalikan faktor utamanya, yaitu setir, pedal gas, kopling, gir dan remnya. Studi Banding 2 Divisi JuMent, salah satu divisi LSM Yosen yang bergerak mensuport kegiatan mentoring di tingkat SMP, dalam melakukan riset dan pengembangan mentoringnya meminta secara langsung pada tim pengelola untuk memberikan data-data yang diperlukan. Setiap akhir semester tim pengelola diharapkan membuat laporan pada divisi ini dengan format di bawah ini. Laporan ini akan diolah selanjutnya oleh tim riset JuMent.

  • 28

    Tuntunan Pembuatan

    Laporan Pembinaan SMP (Untuk Pengelola) (Mentoring / BTQ / IQRA / Tabligh)

    Dibuat setiap semester sekali (6 bulan sekali) Diserahkan dalam Format Printout (disarankan) atau dalam bentuk disket. Hal yang dilaporkan meliputi :

    Pendahuluan (Divariasikan Sendiri) Kondisi sekolah secara umum, yang meliputi : Nama Sekolah, Alamat

    Lengkap + telp, Nama Kepala Sekolah, Nama Guru Agama Partner, Nama Guru Agama yang lain, Nama Guru yang bisa jadi Partner (Semua Dilengkapi Telp), dan Respon / Dukungan Sekolah terhadap kita.

    Keadaan Umum / Evaluasi Umum Mentoring, yg tdd : Sistem Mentoring, pilih salah satu (per kelas / per kelompok / tabligh /

    dll) Hari, waktu, dan tempat pelaksanaan mentoring (per kelas / kelompok)

    Dalam bentuk Tabel, misal : Kelas / Kelompok Hari Waktu (Jam) Tempat

    1 A (putra) Jumat 10.00 11.00 Mushola Sekolah 1 B (putra) Sabtu 09.00 10.30 Masjid dekat sekolah 2 C (putri) Jumat 12.00 13.30 Ruang Kelas 2 C

    dst

    Periode Mentoring Yang Dilaporkan (Misalkan : Periode Agustus 2004 s.d Januari 2005)

    Variasi Mentoring yang pernah dilakukan SECARA GENERAL (Acara yang melibatkan sebagian besar siswa / kelompok, misalkan Rihlah, Daurah, Training, Seminar Islami, dll)

    Sistem Materi Yang Diberikan (secara general/kebijakan pengelola), misalkan :

    Mengikuti materi di Buku Mentoring versi 97/98 Mengikuti materi di Buku Mentoring SMPN Jilid 1 Mengikuti materi di Buku Mentoring SMPN Jilid 2 Mengikuti materi di Buku Super Mentoring Senior/Junior Mengikuti materi Buatan SMPnya masing-masing (materi mandiri) Mengikuti Keinginan Siswa Tergantung Kondisi Siswa & Kondisi Umum yang UP 2 DATE Tergantung Mentor Variasi dari ,..,..,..,,.,.., dan..

    Metode Belajar Quran secara umum (Tahsin, Iqra, Tilawah Bergilir, Tilawah perwakilan, Variasi (dari .. dan ..) atau tidak ada sama sekali

    Jumlah Pertemuan (Interval atau Rata-rata), misalkan : Jumlah Pertemuan Mentoring di SMP Negeri 24 Bogor adalah antara 8 11 pertemuan.

  • 29

    Nama Seluruh Mentor, PJ dan Pengelola yg terlibat (lebih baik dalam bentuk DataBase), spt :

    No Nama

    Lengkap Telp/HP Alamat

    Lengkap Studi Peran Keaktifan

    (B/C/K) 1 M.

    Ikhwan 333333 Jl.

    Darmaga No RT

    RW

    Jurusan MNH

    Fakultas Kehutanan,

    IPB

    Pengelola B

    2 Ahmad 222222 . Kimia MIPA IPB

    PJ Kelas 1

    K

    3 Ruli 0818xx Sosiologi UI Mentor Kelas 2 A

    C

    Kolom keaktifan diisi dengan obyektif menurut pengamatan Tim S2 Kondisi Kelompok mentoring yang terbina (Jumlah Kelompok, jumlah

    siswa per kelompok dan penilaian umum) No Kelompok Jumlah Siswa

    (rata-rata) Kondisi Akhir

    (B/C/K) Keterangan

    1 Kelas 1 A Putri 20 C 2 DKM Putra 30 B 3 Ekskul Bola 7 K

    . .. .. . Total 10 Kelompok 300 orang

    Kondisi Kelompok / Kelas Secara Khusus (Dibahas tiap angkatan atau jenis

    binaan, misalkan Mentoring Kelas 1, Mentoring Kelas 2, Mentoring DKM, dll) Peluang Untuk Kemajuan Mentoring (), sampaikan segala hal yang

    selama ini atau nanti dapat sangat membantu menunjang kelancaran mentoring, misalkan dukungan lebih dari guru (mentoring WAJIB), dimasukkannya mentoring ke nilai raport, ada guru ikhwah, mentor mentor baru, dll

    Masalah dan Kendala (), sampaikan semua masalah baik internal / eksternal yang dapat menghambat kemajuan pembinaan di sekolah termasuk kompetitor kawan dan lawan

    Solusi yang Pernah Dilakukan (Tindakan hasil kesepakatan syuro dan sudah dicoba dilakukan)

    Solusi yang Akan Coba Dilakukan (Belum dilakukan atau belum dievaluasi) Masukan dari Guru atau Pihak Lain (Jika ada) Rencana Satu Semester Ke Depan (ga apa-apa baru rencana juga, mudah2an

    bisa jadi masukan (minimal info) untuk tim JuMen YoSen) Info Info Lain Penutup

    Bogor, 31 Januari 2005

  • 30

    M. Ikhwan Pengelola SMPN 24 Bogor

    Lampiran (Berisi laporan Kehadiran Perkelas dengan Format sbb.)

    Persentase Kehadiran Mentoring/BTQ

    Siswa-Siswi SMP Negeri 24 Bogor

    PUTRA / IKHWAN

    Kelas 1-A No Nama

    Lengkap Januari Februari dst Persentase

    Kehadiran Nilai Mutu 1 8 15 22 3 10 17 22

    1 Arief V - V v - v - L v - v - 50 % B 2 Budi - v - v - - V L - v v v 50 % B 3 Nunu V v V V v V V L v v v v 100 % A Dst - v - - - V - L - - v - 25 % C v=hadir, L=Libur Sekolah

    Kelas 1-B Kelas 2-A

    PUTRI / AKHWAT dst

    Ket : Kolom Nama Lengkap dan Persentase Kehadiran Wajib Diisi Latihan Bertindak Anda sebagai pengelola mentoring sudah mengkomunikasikan list yang anda buat dalam bekerjasama dengan LSM yang peduli pada remaja? Apa hasilnya? Litbang tim pengelola mentoring Sebelumnya telah disebutkan bahwa tim pengelola mentoring dapat melakukan penelitian dan pengembangannya sendiri, namun dengan cakupan yang masih dapat dilakukan. Biasanya cakupannya meliputi satu institusi itu saja. Litbang yang dapat dilakukan hanya sebatas untuk membantu pengambilan keputusan dan keefektifan kegiatan mentoring di lapangan.

  • 31

    Studi Banding 3 Ada suatu tim pengelola mentoring SMA yang telah membuat pola umum mentoring berdasarkan pengalaman mereka. Pola umum ini mereka buat untuk dijadikan pedoman umum bagi pengelolaan mentoring di lapangan. Di bawah ini pola umum yang telah mereka buat.

    POLA UMUM PEMBINAAN

    PENGENALAN

    PENINGKATAN PEMANTAPAN

    TAHAP PENGENALAN

    Merupakan tahap penyebaran dan penyampaian ide Islam, pengenalan terhadap Islam secara baik, benar, jelas dan menyeluruh sehingga menciptakan kecintaan dan pemahaman tentang Islam

    Media : Melalui Mentoring Islam

    Waktu : 1 kali tiap pekan Tema yang diprioritaskan untuk disampaikan adalah : 1. Pemahaman Islam : Aqidah

    Islam, Konsep Islam, Syahadah, Tarbiyah ruhiyah, dll.

    2. Pengenalan Ukhuwah Islamiyah: makna dan hakekat Ukhuwah Islamiyah.

    3. Problematika Umat : Ghazwul fikri.

    4. Urgensi Tarbiyah Islamiyah Metode Pendekatan : ceramah dengan memperbanyak simulasi atau games.

    TAHAP PENINGKATAN

    Merupakan tahap peningkatan pemahaman dan penerapan nilai-nilai Islam serta peningkatan kemampuan organisasi agar siap mengemban dawah

    Media : Melalui Mentoring

    Islam Waktu : 1 kali tiap pekan Tema yang diprioritaskan untuk disampaikan adalah : 1. Konsep Ukhuwah

    Islamiyah : tahapan, praktek, amal jamai, dll.

    2. Pemahaman Dawah : makna, kewajiban, Daurusy-Syabab, dll.

    3. Aqidah lanjutan : Wala dan Baro, Syahadah lanjutan, dll.

    4. Keterampilan organisasi : membentuk kepanitiaan, rapat efektif, dll.

    Metode pendekatan : ceramah dengan memperbanyak petunjuk praktis, rihlah dan study tour

    TAHAP PEMANTAPAN

    Merupakan tahap peningkatan kualitas akal, pemikiran dan intelektualitas serta pengembangan wawasan yang diarahkan kepada komitmen terhadap Islam dan persiapan menghadapi masa depan

    Media : Melalui Mentoring Islam

    Waktu : 1 kali tiap pekan Tema yang diprioritaskan untuk disampaikan adalah : 1. Dawah lanjutan : proyeksi

    masa depan, pengenalan dawah di masyarakat dan di kampus,dll.

    2. Pengembangan wawasan, motivasi, daya kritis, dll.

    3. Keterampilan organisasi : pengkonsepan program, pengambilan keputusan syuro, dll.

    Metode pendekatan : ceramah dengan memperbanyak diskusi, studi kasus, bedah buku, dll.

    Latihan Bertindak Coba anda buat kisaran penelitian dan pengembangan yang perlu anda lakukan untuk membantu pengambilan keputusan! Anda dapat mulai dari pertanyaan, apakah mentoring yang telah dilakukan telah cukup memenuhi tujuan yang ditetapkan? Proses mentoringnya, target pencapaiannya atau hal lain yang harus diperbaiki?

  • 32

    Metode-metode dalam mentoring Mengapa kita tidak boleh merasa cukup dengan metode yang telah ada? Ada beberapa alasan untuk menjawabnya.

    1. Adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ini menyebabkan semakin luasnya cara belajar seseorang. Ini menuntut kita untuk memperbanyak metode yang efektif. Metode itu alat. Semakin baik alatnya semakin baik hasilnya.

    2. Perkembangan sosiologi dan intelektualitas masyarakat kita. Biasanya perbedaan budaya dan intelektual menyebabkan perbedaan pula dalam metode pendekatannya. Perubahan sosiologi dan perkembangan intelektualitas menyebabkan perlunya kita memiliki bank metode yang dapat mengakses masyarakat kita dengan nilai-nilai universal Islam.

    3. Arus globalisasi pun menjadi alasan agar kita terus menggali metode-metode efektif, karena yang menjadi esensi globalisasi adalah keterbukaan akan informasi. Banjir informasi memberi kita suatu pelajaran bagitu luasnya ilmu. Tapi yang perlu diperhatikan di sini adalah di era globalisasi bukan sekedar menuntut anda untuk tahu, tapi bagaimana kita bisa memanfaatkan informasi itu dalam bentuk amal nyata. Ilmu tidak bermanfaat bila tidak dipraktekkan.

    4. Semakin canggihnya metode ke arah kerusakan. Metode kontradiktif yang dikemas dalam bentuk rasa yang manis dan indah telah cukup berhasil dalam menggerogoti moral bangsa ini. Saya heran metode yang kontradiktif saja dapat menggaet manusia untuk menurutinya. Jalan yang diridhoi-Nya ini perlu kita jelaskan dengan cara apa pun bahwa ini jalan yang lurus, lega dan jelas, seperti jalan tol. Tidak ada yang sulit, yang ada hanya manusia itu sendiri yang mempersulit dirinya.

    5. Terakhir ..tentu saja, konsep lama yang telah teruji tetap dipertahankan. Metode Penyampaian Materi Memahami metode penyampaian bermanfaat bagi kita untuk mampu menyampaikan pesan yang diharapkan untuk diterima dengan jelas. Dalam penentuan penggunaan metode yang baik tergantung dari pada : - Tujuannya - Kemampuan mentor dan pemimpin - Kemampuan orang yang belajar - Besarnya kelompok - Waktunya - Fasilitas yang ada Di bawah ini beberapa metode yang dapat dipilih dalam menyampaikan materi, yang sebenarnya masih ada metode-metode lain dalam penyampaian materi. Diantaranya ceramah, diskusi kelompok, panel, panel forum, kelompok-studi kecil, role play, case study, brainstorming, tim pendengar, debat, diskusi formil, simposium dan simposium forum.

  • 33

    CERAMAH Ceramah ialah pidato yang disampaikan oleh seorang pembicara di depan sekelompok peserta. Gunakan ceramah . . . 1. Pada waktu memberi informasi 2. Ketika orang yang belajar itu sudah mendapatkan motivasi 3. Jika pembicara pandai menggunakan gambar kata-kata 4. Jika kelompok terlalu besar untuk memakai metode yang lain 5. Jika ingin menambah atau menekan apa yang sudah dipelajari 6. Ketika mengulangi atau mengadakan pengantar pada suatu pelajaran atau aktivitas 7. Jika siswa dapat memahami kata-kata yang digunakan Keunggulan Kekurangan 1. Dapat dipakai pada orang dewasa 2. Menghabiskan waktu dengan baik 3. Dapat dipakai pada kelompok yang

    besar 4. Tidak melibatkan terlalu banyak

    pembantu 5. Dapat dipakai sebagai penambah bahan

    yang sudah dibaca 6. Dapat dipakai untuk mengulang atau

    memberi pengantar pada pelajaran atau aktivitas

    1. Menghalangi response dari orang yang belajar

    2. Hanya sedikit pengajar yang dapat menjadi pembicara yang baik

    3. Pembicara harus menguasai pokok pembicaraannya

    4. Dapat menjadi kurang menarik 5. Pembicara dapat memanfaatkan

    pendengarnya 6. Sulit untuk dipakai pada anak-anak 7. Membatasi daya ingat 8. Biasanya hanya satu indera yang

    dipakai 9. Pembiara tidak selalu dapat menilai

    reaksi orang yang belajar

    DISKUSI KELOMPOK Diskusi Kelompok ialah percakapan yang direncanakan atau dipersiapkan diantara tiga orang atau lebih tentang topik tertentu, dengan seorang pemimpin. Gunakan diskusi kelompok . . . 1. Pada waktu saling mengemukakan pendapat 2. Untuk membuat problema itu menarik 3. Untuk membantu peserta mengemukakan pendapatnya 4. Untuk mengenal dan mengolah problema 5. Untuk menciptakan suasana yang informil 6. Untuk memperoleh pendapat dari orang-orang yang tidak suka berbicara

    Keunggulan Kekurangan 1. Memberikan kemungkinan untuk saling

    mengemukakan pendapat 2. Merupakan pendekatan yang

    1. Tidak dapat dipakai pada kelompok besar

    2. Peserta mendapat informasi yang

  • 34

    demokratis 3. Mendorong rasa kesatun 4. Memperluas pandangan 5. Menghayati kepemimpinan bersama-

    sama 6. Membantu mengembangkan

    kepemimpinan

    terbatas 3. Diskusi mudah terjerumus 4. Membutuhkan pemimpin yang terampil 5. Mungkin dikuasai oleh orang-orang

    yang suka berbicara 6. Biasanya orang menghendaki

    pendekatan yang lebih formail PANEL Panel ialah pembicaraan yang sudah direncanakan di depan peserta tentang sebuah topik. Diperlukan tiga panelis atau lebih dan seorang pemimpin Gunakan metode ini . . . . 1. Pada waktu mengemukakan pendapat yang berbeda 2. Jika ada panelis yang memenuhi syarat 3. Jika pokok pembicaraan terlalu luas untuk didiskusikan dalam kelompok itu 4. Jika dipandang lebih baik untuk mengajak peserta melihat ke dalam tetapi tidak

    memberikan tanggapan secara verbal di dalam diskusi 5. Ketika mempertimbangkan keuntungan dan kerugian suatu pemecahan masalah 6. Jika panelis dan moderator bersedia untuk mempersiapkan diri

    Keunggulan Kekurangan 1. Membangkitkan pikiran 2. Mengemukakan pandangan yang

    bereda-beda 3. Mendapatkan hasil 4. Mendorong analisa 5. Memanfaatkan orang yang betul-betul

    memenuhi syarat

    1. Mudah tersesat 2. Memungkinkan panelis berbicara

    terlalu banyak 3. Tidak memungkinkan semua peserta

    mengambil bagian 4. Cenderung untuk menjadi serial pidato

    pendek 5. Memecahkan pendengar ketika mereka

    setuju dengan panelis tertentu 6. Membutuhkan waktu dan persiapan

    yang cukup banyak 7. Memerlukan seorang moderator yang

    terampil

    PANEL FORUM Panel-forum ialah panel yang disertai partisipasi peserta Gunakan metode ini . . . 1. Jika ingin menggabungkan penyajian isi dengan reaksi peserta 2. Jika anggota kelompok diharapkan memberi reaksi pada diskusi itu 3. Jika ada pendapat yang sulit dikuasai sehingga perlu dibahas sebelum diajukan secara

    terbuka 4. Jika waktunya cukup 5. Ketika mempertimbangkan untung-rugi suatu pemecahan masalah

  • 35

    6. Jika ada penelis yang memenuhi syarat 7. Jika mengajukan pandangan yang berbeda-beda

    Keunggulan Kekurangan 1. Memungkinkan setiap anggota ambil

    bagian 2. Memungkinkan perputaran tanggung

    jawab 3. Memungkinkan peserta menyatakan

    reaksinya 4. Membuat peserta mendengar dengan

    penuh perhatian 5. Memungkinkan adanya tanggapan

    terhadap pendapat panelis 6. Ada hasilnya 7. Mengemukakan pendapat yang

    berbeda-beda

    1. Membutuhkan banyak waktu 2. Memerlukan moderator yang trampil 3. Mungkin terasa terputus-putus 4. Memungkinkan panelis memberi pidato

    dan bukan berbicara dengan peserta 5. Mudah tersesat 6. Mungkin peserta kurang dapat bertanya

    dengan betul 7. Memungkinkan orang yang suka biara

    memakai waktu yang banyak

    KELOMPOK - STUDI KECIL Kolompok studi kecil (buzz group) adalah pemecahan kolompok yang lebih besar . Kelompok kecil ini membahas tugas yang diberikan , dan biasanya melaporkan hasilnya kepada kelompok besar. Gunakan metode ini . . . 1. Jika kelompok terlalu besar sehingga tidak memungkinkan setiap orang berpartisipasi 2. Ketika mengolah beberapa segi pokok 3. Jika ada anggota kelompok yang lamban dalam mengambil bagian 4. Jika waktu terbatas 5. Untuk mencciptakan suasana yang menyenangkan dalam kelompok

    Keunggulan Kekurangan 1. Mendorong peserta yang mau-malu 2. Menciptakan suasana yang

    menyenangkan 3. Memungkinkan pembagian tugas

    kepemimpinan 4. Menghemat waktu 5. Memupuk kepemimpinan 6. Memungkinkan pengumpulan pendapat 7. Dapat dipakai bersama metode lainnya 8. Memberi variasi

    1. Mungkin terjadi kelompok yang terdiri dari orang-oragn yang tidak tahu apa-apa

    2. Mungkin berputar-putar 3. Mungkin ada pemimpin yang lemah 4. Laporan mungkin tidak tersusun

    dengan baik 5. Perlu belajar sebelumnya bila ingin

    menvapai hasil yang baik 6. Mungkin terjadi klik-klik untuk

    sementara 7. Biasanya banyak makan waktu untuk

    mempersiapkan

  • 36

    ROLE PLAY Role-Play ialah pemeranan sebuah situasi dalam hidup manusia dengan tanpa diadakan latihan; dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk dipakai sebagai bahan analisa oleh kelompok. Gunakan metode ini . . . 1. Jika peserta perlu mengetahui lebih banyak tentang pandangan yang berlawanan 2. Jika peserta mempunyai kemampuan untuk memakainya 3. Pada waktu membantu peserta memahami suatu masalah 4. Jika ingin mencoba mengubah sikap 5. Jika pengaruh emosi dapat membantu dalam penyajian masalah 6. Di dalam pemecahan masalah

    Keunggulan Kekurangan 1. Segera mendapat perhatian 2. Dapat dipakai pada kelompok besar

    maupun kecil 3. Membantu anggota untuk menganalisa

    situasi 4. Menambah rasa percaya diri peserta 5. Membantu anggota menyelami masalah 6. Membantu anggota mendapat

    pengalaman yang ada pada pikiran orang lain

    7. Membangkitkan saat untuk pemecahan masalah

    1. Mungkin masalahnya disatukan dengan pemerannya

    2. Banyak yang tidak senang memerankan sesuatu

    3. Membutuhkan pemimpin yang terlatih 4. Terbatas pada beberapa situasi saja 5. Ada kesulitan dalam memerankan

    CASE STUDY Case-study ialah sekumpulan situasi masalah, termasuk detail-detail yang me-mungkinkan kelompok menganalisa masalah itu. Permasalahan itu merupakan bagian dari hidup yang mengundang diagnosis, dan pengobatan. Dapat disampaikan secara lisan maupun tertulis, juga secara dramatis, atau dengan film, dapat juga berupa rekaman Gunakan metode ini . . . 1. Ketika menghubungkan masalah dengan situasi hidup 2. Ketika menganalisa suatu masalah 3. Jika anggota tidak mampu untuk role-play 4. Untuk membantu anggota memahami masalah 5. Jika mencari kemungkinan-kemungkinan pemecahan masalah 6. Ketika menganalisa fakta yang ada tentang suatu masalah

    Keunggulan Kekurangan 1. Dapat tertulis, lisan, difilmkan,

    direkam, diperankan atau diceritakan 2. Dapat ditugaskan sebelum diskusi

    1. Membutuhkan keterampilan untuk menuliskan masalah

    2. Masalah itu ttidak selalu sama

  • 37

    3. Memungkinkan kesempatan yang sala bagi anggota untuk mengusulkan pemecahan

    4. Menciptakan suasana untuk pertukaran pendapat

    5. Mengenai masalah yang menyangkut hidup

    6. Memberi

    pentingnya bagi anggota 3. Memerlukan banyak waktu jika

    dilakkukan secara mendalam 4. Meskipun cukup datanya tetap

    mungkin menimbulkan perdebatan 5. Membutuhkan pemimpin yang terampil

    BRAINSTORMING Brainstorming ialah semacam cara pemecahan masalah dimana anggota mengusulkan dengan cepat semua kemungkinan pemecahan yang terpikirkan. Tidak ada kritik. Evaluasi atas pendapat-pendapat tadi dilakukan kemudian Gunakan metode ini . . . 1. Untuk membangkitkan pemikiran yang kreatif 2. Untuk merangsang partisipasi 3. Pada waktu mencari kemungkinan pemecahan masalah 4. Berhubungan dengan metode lainnya 5. Untuk membanghkitkan pendapat-pendapat baru 6. Untuk menciptakan suasana yang menyenangkan dalam kelompok

    Keunggulan Kekurangan 1. membangkkitkan pendatang baru 2. merangsang semua anggota untuk

    ambil bagian 3. menghasilkan reaksi rantai dalam

    pendapat 4. tidak menyita banyak waktu 5. dapat dipakai pada kelompok besar

    maupun kecil 6. tidak memerlukan pemimpin yang

    terlalu hebat 7. hanya sedikit peralatan yang diperlukan

    1. mudah terlepas dari kontrol 2. harus dilanjutkan dengan evalusasi jika

    diharapkan efektif 3. mungkin sulit membuat anggota tahu

    bahwa segala pendapat dapat diterima 4. anggoota cenderung untuk mengadakan

    evaluasi segera setelah satu pendapat diajukan

    TEAM PENDENGAR Team pendengar regu yang dibentuk dengan membagi peserta menjadi beberapa regu sebelum sesuatu penyajian. Setiap team diberi tugas mendengarkan dengan tugas khusus. Laporan tentang tugas itu disampaikan setelah penyajian. 1. Kalau ada pendapat tertentu yang mungkin luput dari perhatian. 2. Kalau pelbagai segi masalah itu memerlukan penekanan. 3. Jika kelompook itu benar. 4. Untuk memberi tujuan pada diskusi. 5. Untuk menyajikan informasi.

  • 38

    Keunggulan Kekurangan 1. Dapat dipakai pada kelompok besar

    maupun kecil 2. Menunjukkan beberapa ide sewcara

    terpissah 3. Memberi tujuan pada pendengar 4. Menambah perhatian 5. Membimbing umpan balik 6. Membangkitkan daya tarik 7. Memungkinkan semua anggota

    mengambil bagian dengan cara mendengarkan

    8. Memungkinkan diskusi tindak lanjut 9. Mengurangi dominasi seorang atau

    sekelompok orang 10. Memberi kesempatan pada pemimpin

    untuk mempertimbangkan keinginan/perhatian anggota anggotanya

    11. Memungkinkan pengulangan dengan umpan balik

    1. Peserta hanya mendengar apa-apa yang berhubungan dengan tugasnya

    2. Cenderung untuk mengurangi keseluruhan pendapat

    3. Membatasi pertukaran pendapat

    DEBAT Debat ialah sebuah metode di mana pembicara dari pihak yang pro dan kontra menyampaikan pendapat mereka. Dapat diikuti dengan suatu tangkisan atau tidak perlu. Anggota kelompok dapat juga bertanya kepada peserta debat/pembicara Gunakan metode debat . . . . . . 1. Jika hasil pembicaraaan perlu diasah 2. Untuk membangkitkan analisa 3. Untuk menyampaikan pendapat yang berbeda-beda 4. Jika anggota bersedia untuk mendengar ke dua segi permasalahan 5. Jika kelompok itu besar

    Keunggulan Kekurangan 1. Mempertajam hasil 2. Menyampaikan ke dua segi

    permasalahan 3. Membangkitkan analisa dari kelompok 4. Menyampaikan fakta dari kedua sisi

    masalah 5. Membangkitkan daya tarik 6. Mempertahankan daya tarik, perhatian 7. Dapat dipakai pada kelompok yang

    besar

    1. Keinginan untuk menang mungkin terlalu besar

    2. Mungkin anggota mendapat kesan yang salah tentang orang yang berdebat

    3. Membatasi partisipasi kelompok, kecuali jika diikuti diskusi .

    4. Mungkin terlalu banyak emosi yang terlibat

    5. Memerlukan banyak persiapan

  • 39

    DISKUSI FORMIL Diskusi formil ialah metode pemecahan problema yang sistematis; mencakup : (1) penyampaian probelma . (2) mengumpulkan data , (3) Mempertimbangkan pemecahan yang mungkin, dan (4) Memilih cara pemecahan yang terbaik Gunakan metode ini . . . . 1. Jika ada waktu yang cukup banyak 2. Pada waktu memberi latihan untuk pemecahan problema 3. Untuk membangkitkan pemikiran yang logis 4. Ketika problema itu sudah dirumuskan dengan jelas 5. Jika ada problema yang memerlukan perumusan 6. Untuk mendorong kepada pemecahan problema secara menyeluruh 7. Jika pemimpin cukup trampil dengan metode ini 8. Jika kelompok tidak terlalu besar sehingga memungkinkan setiap peserta ambil

    bagian

    Keuntungan Kekurangan 1. Membangkitkan pemikiran yang logis 2.