Makalah Ims Fix(2)

39
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang IP Multimedia Subsystem (IMS) adalah suatu label yang telah mulai tumbuh di semua industri telekomunikasi, baik pada produk individu, atau sebagai vendor systems platform atau interoperabilitas program. IMS didefiniskan oleh 3GPP sebagai subsistem baru, yaitu suatu infrastruktur jaringan bergerak baru yang memungkinkan pemusatan data, suara dan teknologi jaringan bergerak melalui suatu infrastruktur berbasis IP. IMS telah dirancang untuk mengisi gap antara teknologi telekomunikasi tradisional yang ada dan teknologi internet. IMS akan mengizinkan operator untuk menawarkan jasa inovatif baru yang pemegang saham dan pemakai akhir harapkan. IMS secara khusus dirancang untuk memungkinkan dan meningkatkan layanan real time, jasa multimedia bergerak seperti jasa suara, video teleponi, messaging, conferencing. IMS memungkinkan jasa komunikasi melalui sejumlah mekanisme kunci yang mencakup negosiasi sesi dan manajemen, Mutu Jasa/Layanan (Qos) dan manajemen mobilitas. 1.2 Tujuan Makalah ini dibuat dengan tujuan agar pembaca dapat mengetahui mengenai teknologi IMS ( IP Multimedia Subsystem ). 1

Transcript of Makalah Ims Fix(2)

Page 1: Makalah Ims Fix(2)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

IP Multimedia Subsystem (IMS) adalah suatu label yang telah mulai

tumbuh di semua industri telekomunikasi, baik pada produk individu, atau

sebagai vendor systems platform atau interoperabilitas program.

IMS didefiniskan oleh 3GPP sebagai subsistem baru, yaitu suatu

infrastruktur jaringan bergerak baru yang memungkinkan pemusatan

data, suara dan teknologi jaringan bergerak melalui suatu infrastruktur

berbasis IP.

IMS telah dirancang untuk mengisi gap antara teknologi

telekomunikasi tradisional yang ada dan teknologi internet. IMS akan

mengizinkan operator untuk menawarkan jasa inovatif baru yang

pemegang saham dan pemakai akhir harapkan.

IMS secara khusus dirancang untuk memungkinkan dan

meningkatkan layanan real time, jasa multimedia bergerak seperti jasa

suara, video teleponi, messaging, conferencing. IMS memungkinkan jasa

komunikasi melalui sejumlah mekanisme kunci yang mencakup negosiasi

sesi dan manajemen, Mutu Jasa/Layanan (Qos) dan manajemen mobilitas.

1.2 Tujuan

Makalah ini dibuat dengan tujuan agar pembaca dapat mengetahui

mengenai teknologi IMS ( IP Multimedia Subsystem ).

1.3 Batasan Masalah

Makalah ini hanya membahas mengenai IMS ( IP Multimedia Subsystem ), sehingga

pembaca hanya dapat mengetahui seputar teknologi IMS.

1

Page 2: Makalah Ims Fix(2)

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 ARSITEKTUR DAN FITUR IMS

IMS merupakan suatu konsep yang dibuat dan ditentukan oleh 3rd Generation

Partnership Project (3GPP), sedangkan 3GPP sendiri merupakan suatu persetujuan

kerjasama dari berbagai macam badan standar yang didirikan pada Desember 1998.

IMS meningkatkan kemampuan dari packet switched jaringan bergerak (seperti 3G

GSM) dengan mendukung jasa dan aplikasi berbasis IP melalui protokol SIP. Secara efektif,

IMS menyediakan suatu arsitektur pemersatu yang mendukung cakupan yang luas dari jasa

berbasis IP di atas jaringan packet switched dan circuit switched, memanfaatkan perbedaan

teknologi akses wireless dan fixed.

IMS dirancang untuk menyediakan sejumlah kemampuan kunci yang diperlukan

untuk memungkinkan jasa baru IP melalui jaringan bergerak. Bidang yang baru dari jasa IP

ini harus mempertimbangkan kompleksitas multimedia, batasan jaringan, pengaturan

mobilitas dan pengaturan banyak munculnya aplikasi. Walaupun IMS telah dirancang untuk

jaringan bergerak, namun dapat juga digunakan untuk menyediakan jasa untuk jaringan fixed.

Gambar 1. Arsitektur Jaringan IMS

2

Page 3: Makalah Ims Fix(2)

Multimedia Session Negotiation and Management – Key to IP Communication Services

IMS menggunakan protokol SIP (Session Initiation Protocol) untuk negosiasi

multimedia sesi dan manajemen sesi. IMS adalah suatu jaringan SIP bergerak, yang

dirancang untuk mendukung fungsionalitas jaringan bergerak. Di dalamnya tersedia routing,

lokasi jaringan, dan addressing functionalities. Berbeda dengan domain CS dan PS, domain

IMS memungkinkan jenis sesi media apapun untuk dibuat (contoh suara, video, teks, dll.).

Dan juga mengizinkan pencipta jasa untuk melakukan kemampuan mengkombinasikan jasa

dari domain CS dan PS di sesi yang sama. Kemampuan ini membuka sejumlah jasa yang baru

dan inovatif untuk user to user dan multi-user seperti peningkatan jasa suara, video

telephony, chat, push to talk ( Poc) dan konferensi multimedia, semua ini didasarkan pada

konsep suatu multimedia session.

Mobility Management – Critical for Roaming

Infrastruktur IMS memungkinkan jasa komunikasi bergerak IP melalui kemampuan

IMS untuk menemukan pengguna lain di jaringan dan kemudian melakukan session dengan

pengguna tersebut. Komponen kunci IMS yang memungkinkan manajemen mobilitas adalah

CSCF (Call Session Control Function) dan HSS (Home Subscriber Service). HSS memegang

semua data subscriber dan memperbolehkan pemakai (atau server) untuk menemukan dan

berkomunikasi dengan pemakai akhir yang lain. Fungsi utama CSCF adalah sebagai proxy,

yang membantu setup dan mengatur sesi dan mem-forward messages ke jaringan IMS.

Quality of Service (QoS) – Key to Quality Realtime Service Realization

IMS akan menyediakan suatu solusi yang efektif dan distandardisasi untuk operator

yang ingin menerapkan jasa IP bergerak yang real-time tanpa bergantung pada kerja

transmisi yang baik dan menghasilkan ketidakpuasan pelanggan. Komunikasi bergerak IP

yang real-time itu sulit karena adanya bandwidth yang berubah-ubah, yang mempengaruhi

transmisi paket IP melalui jaringan. Mekanisme Quality of Service (QoS) telah

dikembangkan dalam rangka mengatasi permasalahan itu dan menyediakan beberapa bentuk

tingkat jaminan transmisi. QoS memastikan bahwa unsur-unsur kritis dari transmisi IP seperti

transmision rate, gateway delay dan error rate dapat diukur, ditingkatkan dan dijamin

3

Page 4: Makalah Ims Fix(2)

kedepannya. Para pemakai bisa menetapkan tingkatan mutu yang mereka perlukan tergantung

pada jenis jasa dan keadaan pemakai.

Service Execution, Control and Interaction – Foundations for a Robust Service Platform

Di suatu susunan jasa bergerak yang kompleks dimana operator telah membuat

sejumlah besar jasa, tentu saja mutlak bagi operator untuk bisa mengendalikan jasa dan

interaksi antar berbagai komponen layanan. IMS menemukan tantangan ini dengan

menyediakan jasa yang efisien, sesuai dengan kemampuan yang ditetapkan.

Pihak ketiga : Pembuat Interfaces

IMS menyediakan arsitektur yang distandardisasi untuk memungkinkan kelanjutan

dari pengembangan jasa IP. Berbagai jasa IMS dapat dikembangkan dengan tidak tergantung

dan pada waktu yang sama menggunakan feature umum dari infrastruktur IMS.

2.2 ROADMAP IMS

Jaringan akses generasi ke-3 (3G) seperti WCDMA dan cdma2000 memiliki struktur

jaringan yang kompleks dan perlu melibatkan banyak protokol untuk meng-cover seluruh

sistemnya. Oleh sebab itu, jaringan akses generasi ke-4 (4G) diharapkan memiliki struktur

yang  lebih sederhana yang seluruhnya berbasis pada internet protocol (all-IP). Dengan

berbasis pada IP, seluruh lalu lintas paket dalam jaringan akses dan jaringan backbone adalah

seragam, tanpa perlu mengkonversikan satu protokol ke protokol lainnya.

Dalam rancangan pengembangannya, jaringan 4G mempunyai 2 visi yang berbeda.

Pertama adalah jaringan 4G yang Revolusioner (4G-R), dimana dikembangkan sebuah sistem

yang inovatif. Yang kedua adalah yang bervisi Evolusioner (4G-E), dimana jaringan 4G

disini mempunyai kemampuan interworking dengan sistem-sistem jaringan yang telah ada.

IMS sendiri adalah hasil dari pengembangan teknologi 4G-E, yaitu hasil implementasi

standard 3GPP Release 5 dan Release 6.

4

Page 5: Makalah Ims Fix(2)

Gambar 2. Roadmap IMS

Gambar 3.Perkembangan Menuju IMS

5

Page 6: Makalah Ims Fix(2)

Jaringan IMS (IP Multimedia Subsystem) merupakan jaringan yang muncul dengan

diawali kehadiran teknologi softswitch yang merupakan awal dari konsep jaringan NGN.

Karena pada saat awal lahirnya softswitch lebih banyak diarahkan sebagai solusi layanan

suara, maka session yang ditimbulkan untuk layanan data menjadi tidak efektif untuk

dilewatkan pada satu server tunggal (softswitch). Hal ini dikarenakan database pelanggan dan

atributnya yang terlibat dalam layanan data tidak seluruhnya menggunakan atribut layanan

suara, demikian sebaliknya. Dengan konsep IMS ini maka ke-tidak efisien-an ini dapat

ditanggulangi dengan melibatkan IP Sub System (server) yang akan menangani layanan

berdasarkan atributnya, dimana setiap layanan akan dikenali dengan session yang

dibangkitkannya. Dengan IMS ini pula dimungkinkan untuk membangkitkan multi layanan

dengan satu session, dimana hal ini akan lebih mengefisienkan proses komunikasi yang

dibangun. Dalam hal ini protocol SIP (Session Initiation Protocol) akan berperan.

Prinsip dasar jaringan IMS adalah mengintegrasikan antara teknologi wireless dan

wireline dengan berbagai layanan yang dapat ditanganinya, diantaranya layanan voice dan

berbagai macam layanan data. Prinsip dari teknologi ini yaitu mengatur session yang muncul

untuk setiap layanan.

Gambar 4. Perbandingan session softswitch dan IMS

6

Page 7: Makalah Ims Fix(2)

2.3 STANDAR DAN PRINSIP KERJA

2.3.1 Standar

IMS mempunyai sederetan standard 3GPP yang berkelanjutan untuk jaringan

bergerak 3G yang dimulai dengan Release 99 tahun 2000, Release 4 tahun 2001 dan Release

5 2004. IMS ditetapkan untuk implementasi di Release 5, dan arsitektur dasar diuraikan di

3GPP T 23.002, yang memperkenalkan konsep kunci CSCF .

Gambar 5. 3GPP Releases

IMS telah diadopsi pula untuk digunakan di jaringan 3G CDMA oleh 3rd Generation

Partnership Project 2 (3GPP2), tetapi dirubah namanya menjadi Multimedia Domain

(MMD). Maka jasa berbasis pada IMS akan beroperasi antara jaringan 3G UMTS dan

CDMA.

2.3.2 Prinsip Kerja

3GPP T 23.002 V6.6.0 ( 2004-12), spesifikasi teknis yang paling terbaru untuk 3GPP

arsitektur jaringan, menentukan IMS sebagai semua elemen-elemen core-network yang

menyediakan jasa IP multimedia (seperti audio, video, text, chat, dll., dan kombinasi dari

kesemuanya) di atas jaringan inti dari domain packet-switched. Keseluruhan arsitektur

jaringan terdiri dari dua bagian: suatu jaringan akses dan suatu jaringan inti. Dalam istilah

mobile, access network menyediakan poin-poin akses wireless dan link ke pemakai, dan

jaringan inti menyediakan kontrol jasa dan connectivas ke akses point yang lain, jaringan

fixed yang lain, dan untuk service resource, seperti database, pengumuman interaktif, dan

7

Page 8: Makalah Ims Fix(2)

content delivery. IMS terdiri dari delapan elemen dasar core-network pada packet-switched

domain, yang ditunjukkan gambar 6.

Gambar 6. Delapan Elemen Dasar Core Network

Gambar 7. Arsitektur IMS

8

Page 9: Makalah Ims Fix(2)

HSS (Home Subscriber Server) Dan SLF (Subscriber Location Function)

HSS (Home Subscriber Server) adalah database pengguna yang menyimpan profil

pengguna, dan menunjukkan keaslian dan kewenangan pengguna termasuk identifikasi

pengguna, kontrol informasi, dan lokasi pengguna. Bagian ini serupa dengan HLR dan AUC

(Autenthication Center) pada CDMA maupun GSM. SLF (Subscriber Location Function)

hanya dibutuhkan ketika banyak HSS yang digunakan. HSS dan SLF mengimplementasikan

protokol DIAMETER (antar muka Cx, Dx dan Sh). HSS pada standar 3GPP2 merupakan

gabungan server database dan AAA. Database merupakan server yang terdiri EIR, DSI, NPR,

Subscriber Profile. EIR berisi informasi spesifikasi terminal user-nya. DSI berisi informasi

proses registrasi yang berlangsung yang didapat dari S-CSCF. NPR berisi aturan dan

kebijakan terkait dengan manajemen QoS, bandwidth, operasi dari seluruh unit/elemen

jaringan yang kemudian digunakan AAA dan PDF untuk otorisasi dan otentikasi user.

Subscriber Profile berisi informasi spesifik pelanggan yang mengidentifikasi fitur dan

layanan yang sudah diotorisasi untuk pelanggan itu termasuk areanya, serta sisa kredit yang

dimiliki (pulsa).

CSCF (Call/Session Control Functions)

Jantung utama dari IMS adalah CSCF yang membangun, menjaga, merutekan,

mengintegrasikan, dan mengakhiri sesi multimedia dan suara yang real time. Selain itu juga

menjadi antar muka untuk memperkaya aplikasi data, suara, dan video seperti voicemail,

pesan terpadu, dan layanan mobilitas. Intinya dia mengkoneksikan layanan multimedia dan

suara antara TDM tradisional dan jaringan paket. CSCF terdiri dari tiga bagian yaitu P-CSCF,

I-CSCF, S-CSCF.

1. P-CSCF (Proxy-CSCF)

P-CSCF (Proxy-CSCF) adalah proxy server SIP yang menjadi titik kontak pertama

untuk terminal IMS. Bagian ini dapat dilokasikan baik pada jaringan yang dikunjungi (dalam

jaringan total IMS) atau di jaringan asal (ketika jaringan yang dikunjungi belum didukung

sepenuhnya dengan IMS). P-CSCF dikoneksikan dengan PDSN dan bisa tidak berada pada

satu lokasi yang sama dengan PDSN pada sistem CDMA. Sementara pada sistem GSM, P-

9

Page 10: Makalah Ims Fix(2)

CSCF satu lokasi dengan GGSN. P-CSCF mengontrol GGSN termasuk QoS dengan antar

muka Go. P-CSCF juga bertindak sebagai User Agent Server (UAS). Proses identifikasi user

ketika akan menggunakan jaringan IMS dilakukan di sini.

Prosedur yang dilakukan P-CSCF dalam jaringan IMS adalah sebagai berikut :

P-CSCF dimuatkan ke dalam terminal IMS selama pendaftaran, dengan tidak

mengubah durasi pendaftaran.

P-CSCF berada pada seluruh pesan pensinyalan, dan bisa memeriksa seluruh pesan.

P-CSCF menjamin keaslian data pengguna dan membangun fungsi keamanan IP

terkait dengan terminal IMS. Hal ini mencegah spoofing attacks (gangguan

keamanan/akses pada suatu situs atau website) dan replay attacks (seseorang mencuri

identitas atau password orang lain tanpa izin dan kemudian digunakan untuk

berkomunikasi dengan orang lain) dan melindungi privasi pengguna. Dengan P-

CSCF, dan tidak perlu lagi melakukan otentikasi terhadap pengguna.

P-CSCF dapat mengkompres atau mengembalikan pesan SIP, agar dapat mengurangi

perjalanan data yang berputar-putar ketika melalui saluran radio.

P-CSCF termasuk PDF (Policy Decision Function), yang memberi otoritas atau

mengaktifkan sumber daya pada media. P-CSCF juga digunakan untuk membuat

peraturan, manajamen bandwidth, lawful interception. PDF juga dapat terpisah,

seperti pada Session Border Controller/Border Router.

PDF adalah komponen jaringan yang hanya digunakan ketika menggunakan IP

multimedia domain, PDF melakukan manajemen QoS. PDF berkomunikasi dengan

access gateway/PDSN router untuk memberi otorisasi pengalokasian sumber daya.

PDF dalam melakukan kebijakan pengaturan QoS juga mempertimbangkan SLA.

P-CSCF juga melakukan pembebanan melalui kumpulan simpul/perangkat

pembebanan (Charging Collector Function).

2. I-CSCF (Interrogating-CSCF)

Adalah proxy SIP yang terletak pada ujung domain administrasi. Alamat IP-nya

dikeluarkan dalam rekaman DNS dari domain (menggunakan NAPTR dan SRV), sehingga

server yang jauh (contoh P-CSCF dan S-CSCF dalam domain yang dikunjungi, atau dalam

domain asing) dapat menemukannya, dan menggunakannya sebagai titik kontak pertama

untuk semua paket SIP untuk domain ini. I-CSCF menghubungi HSS menggunakan antar

muka DIAMETER Cx dan Dx untuk mendapatkan kembali lokasi pengguna, dan kemudian

10

Page 11: Makalah Ims Fix(2)

merutekan pesan SIP ke dalam S-CSCF. Sehingga ia menjadi simpul gateway untuk IMS. Ia

juga dapat menentukan S-CSCF mana yang akan melayani user. I-CSCF dapat juga

digunakan untuk menyembunyikan informasi sensitif jaringan internal dari dunia luar seperti

jumlah server, nama DNS, atau kapasitasnya dengan mengenkripsi bagian pesan SIP, dalam

kasus ini disebut juga sebagai THIG (Topology Hiding Interface Gateway).

3. S-CSCF (Serving-CSCF)

Adalah simpul pusat untuk bagian pensinyalan. Sebuah Server SIP, tetapi mampu

menunjukkan kontrol sesi sebaik mungkin. Bagian ini selalu terletak pada jaringan asal. S-

CSCF menggunakan antar muka DIAMETER Cx dan Dx ke HSS untuk download dan

upload profil pengguna – jika tidak ada penyimpanan lokal pada UE. Fungsinya adalah

sebagai berikut :

1. Menangani registrasi SIP, yang akan membantu menggabungkan lokasi pengguna

(alamat IP dari terminal) dan alamat SIP (sering disebut dengan PUI).

2. Berada pada seluruh pesan pensinyalan, dan bisa memeriksa seluruh pesan .

3. Memutuskan pada application server mana pesan SIP akan diteruskan, untuk

menyediakan layanannya.

4. Menyediakan layanan routing, biasanya menggunakan pencarian dengan ENUM.

5. Memperkuat kebijakan dari operator jaringan, sebagai contoh user tidak diberi

otoritas untuk membuat tipe sesi tertentu atau melakukan operasi tertentu.

Application server

Application server (AS) menyediakan dan mengeksekusi konten dan layanan untuk

pengguna sebagaimana yang sudah didefinisikan pada standar IMS (seperti presence dan

group list management) , dan antar muka dengan S-CSCF menggunakan antar muka ISC

protokol SIP. Tergantung terhadap layanan aktual, AS dapat dioperasikan dalam mode proxy

SIP, SIP UA (user agent) atau SIP B2BUA (back-to-back user agent). AS dapat teletak pada

jaringan asal atau pada jaringan eksternal pihak ketiga. Jika terletak pada jaringan asal, AS

dapat menghubungi HSS dengan antar muka Sh dengan protokol DIAMETER (untuk SIP-AS

dan OSA-SCS). Ada 3 macam AS pada arsitektur IMS yaitu :

11

Page 12: Makalah Ims Fix(2)

1. SIP AS : IMS application server lokal untuk operator.

2. OSA-SCS : Antar muka Open Service Access - Service Capability Server dengan

OSA Application Server menggunakan API.

3. IM-SSF : Sebagai antar muka IP Multimedia Service Switching Function dengan

CAMEL (Customized Applications for Mobile Networks Enhanced Logic),

Application Server ini menggunakan CAP (CAMEL Application Part).

Media Resource

MRF (Media Resource Function) menyediakan sumber dari media di dalam jaringan

asal (home network). MRF menyediakan bagi jaringan asal dengan kemampuan seperti

melakukan pengumuman, menggabungkan berbagai aliran media, penterjemahan di antara

codec yang berbeda-beda, mendapatkan statistik data media, melakukan berbagai analisis

media, dsb. MRF lebih jauh dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :

1. MRFC (Media Resource Function Controller) adalah simpul pensinyalan yang

bertindak sebagai sebuah SIP User Agent ke S-CSCF dengan antar muka SIP, dan

yang mengontrol MFRP dengan antar muka H.248 (Megaco).

2. MRFP (Media Resource Function Processor) adalah simpul bagian media yang

mengimplementasikan seluruh fungsi media yang terkait.

Breakout Gateway

BGCF (Breakout Gateway Control Function) adalah server SIP untuk routing

berdasarkan nomor telepon dan digunakan hanya jika panggilan dimulai oleh terminal IMS

ke user PSTN atau GSM 2G yang berbasis sirkuit. Fungsi utama BGCF adalah memilih

PSTN gateway/MGCF mana yang digunakan untuk melakukan panggilan yang dimaksud,

entah itu MGCF lokal atau remote.

PSTN/Circuit Switched Gateway

PSTN/CS gateway menjadi antar muka dengan jaringan PSTN circuit switched (CS).

Untuk pensinyalan, jaringan CS menggunakan ISUP atau BICC melalui MTP, sementara

12

Page 13: Makalah Ims Fix(2)

IMS menggunakan SIP, untuk media, jaringan CS menggunakan PCM, sementara IMS

menggunakan RTP. CS Gateway terdiri dari elemen-elemen sebagai berikut :

1. MGCF (Media Gateway Controller Function) : sering disebut juga dengan softswitch

(gatekeeper) berfungsi mengontrol sumber daya pada MGW dengan antar muka

H.248/MGCP, melakukan konversi CCP (Call Control Protocol) dengan

menterjemahkan sesi pensinyalan di dalam jaringan inti IP dengan ISUP pada PSTN,

dan menggunakan SCTP sebagai antar muka pengontrol SGW. MGCF juga

berkomunikasi dengan CSCF untuk bertukar informasi kontrol sesi menggunakan

SIP. Pada intinya MGCF memiliki kemampuan mentranslasi berbagai protokol untuk

mengontrol sesi dan fungsi penyambungan berbasis software.

2. MGW (Media Gateway) : menjadi antar muka dengan bagian media pada jaringan

CS, dengan mengubah antara RTP dan PCM. MGW dapat juga menterjemahkan kode

ketika codec tidak cocok. Contoh IMS mungkin menggunakan AMR, sementara

PSTN menggunakan codec G.711.

3. SGW (Signalling Gateway) : menjadi antar muka dengan bagian pensinyalan pada

CS. SGW mengubah bentuk protokol layer yang lebih rendah sebagai SCTP yang

merupakan sebuah protokol IP menjadi MTP yang merupakan protokol SS7, untuk

meneruskan ISUP dari MGCF ke jaringan CS.

Nama Interface

IMS Description Keterangan

Cr MRFC, AS Digunakan oleh MRFC untuk mengambil dokumen (skrip dan sumber lain) dari AS

Cx I-CSCF, S-CSCF, HSSUsed to communicate between I-CSCF/S-CSCF and HSS Digunakan untuk berkomunikasi antara I-CSCF/S-CSCF dan HSS

Dh SIP AS, OSA, SCF, IM-SSF, HSS

Digunakan oleh AS untuk menemukan yang benar HSS dalam lingkungan multi-HSS

Dx I-CSCF, S-CSCF, SLF I-CSCF, S-CSCF, SLF

Digunakan oleh I-CSCF/S-CSCF untuk menemukan yang benar HSS dalam lingkungan multi-HSS

Gm UE, P-CSCF Digunakan untuk bertukar pesan antara UE dan CSCFs

Go PDF, GGSNMemungkinkan operator untuk mengendalikan QoS di pengguna pesawat dan pertukaran informasi pengisian korelasi antara IMS dan jaringan GPRS

Gq P-CSCF, PDF P-CSCF, PDF

Used to exchange policy decisions-related information between P-CSCF and PDF Kebijakan yang digunakan untuk tukar informasi yang berhubungan dengan keputusan antara P-CSCF dan PDF

ISC S-CSCF, I-CSCF, AS S-CSCF, I-CSCF, AS

Digunakan untuk bertukar pesan antara CSCF dan

13

Page 14: Makalah Ims Fix(2)

Ma I-CSCF -> AS

Digunakan untuk langsung meneruskan

permintaan SIP yang destinated ke

Layanan Publik Identity

diselenggarakan oleh AS

Mg MGCF -> I-CSCFMGCF mengkonversi ISUP isyarat ke SIP

isyarat dan maju SIP isyarat ke I-CSCF

Mi S-CSCF -> BGCFDigunakan untuk bertukar pesan antara

S-CSCF dan BGCF

Mj BGCF -> MGCF

Digunakan untuk bertukar pesan antara

BGCF dan MGCF dalam jaringan yang

sama IMS

Mk BGCF -> BGCFDigunakan untuk bertukar pesan antara

BGCFs dalam berbagai jaringan IMS

MmI-CSCF, S-CSCF,

external IP jaringan

Digunakan untuk bertukar pesan antara

IMS dan eksternal IP jaringan

Mn MGCF, IM-MGWMemungkinkan kontrol pengguna

pesawat-sumber daya

MpMRFC, MRFP MRFC,

MRFP

Digunakan untuk bertukar pesan antara

MRFC dan MRFP

MrS-CSCF, MRFC S-

CSCF, MRFC

Used to exchange messages between

S-CSCF and MRFC Digunakan untuk

bertukar pesan antara S-CSCF dan

MRFC

MwP-CSCF, I-CSCF, S-

CSCF

Digunakan untuk bertukar pesan antara

CSCFs

Rf

P-CSCF, I-CSCF, S-

CSCF, BGCF, MRFC,

MGCF, AS

Digunakan untuk tukar informasi

dengan pengisian offline CCF

Ro AS, MRFCDigunakan untuk tukar informasi

dengan pengisian online ECF

Sh SIP AS, OSA SCS,

HSS

Digunakan untuk pertukaran informasi

antara SIP SEBAGAIMANA / OSA SCS

14

Page 15: Makalah Ims Fix(2)

dan HSS

SiIM-SSF, HSS IM-SSF,

HSS

Digunakan untuk pertukaran informasi

antara IM-SSF dan HSS

Sr MRFC, AS

Digunakan oleh MRFC untuk mengambil

dokumen (skrip dan sumber lain) dari

AS

UtUE, AS (SIP AS, OSA

SCS, IM-SSF)

Memfasilitasi pengelolaan informasi

pelanggan yang berkaitan dengan

layanan dan pengaturan

2.4 LAYANAN IMS

IMS menyediakan beberapa layanan, diantaranya adalah :

Push to Talk over Cellular (PoC)

Jasa komunikasi di jaringan selular, menjadi terkenal sebagai jasa

komunikasi radio dua arah yang tersedia melalui telepon selular, dengan

begitu meningkatkan jasa selular dan peluang bisnis baru membawa

kepada daerah komunikasi suara yang real-time. Solusi PoS didasarkan

pada teknologi half-duplex. Membangun layanan diatas jaringan GPRS dan

EDGE yang ada sehingga memungkinkan layanan rollout yang cepat,

mengurangi investasi yang diperlukan dan menyediakan suatu alur

pertumbuhan ke arah lain radio mengakses teknologi seperti WCDMA.

Real Time Video Sharing

Jasa video sharing yang real-time adalah suatu komunikasi peer-to-

peer, jasa multimedia streaming yang dapat ditawarkan sepenuhanya

sebagai sebuah packet-switched atau sebagai kombinasi kemampuan dari

circuit switched dan IMS packet switch domain.

Interactive applications

15

Page 16: Makalah Ims Fix(2)

- Interactive Gaming

Di April 2004, para pemakai device bergerak diseluruh dunia dapat

men-download game Java yang diperkirakan telah mencapai 14 juta user

men-download perbulannya.

- Shared folders

Content sharing memungkinkan para pemakai untuk berbagi file

antar terminal.

Gambar 7. Aplikasi Interaktif

Instant Messaging services

Instant Messaging adalah suatu layanan komunikasi yang

mengijinkan end-users untuk mengirimkan dan menerima pesan dengan

segera. Instant Messaging dikenal dengan baik sekarang ini di masyarakat

internet. Pesan dapat berisi tipe media apapun seperti teks, gambar,

audio atau klip video, data aplikasi atau suatu kombinasi dari semuanya.

Pesan dikirim melalui jaringan data paket kepada IMS, yang

menempatkan terminating IP client dan mengarahkan pesan kepada

penerima.

Voice Messaging

16

Page 17: Makalah Ims Fix(2)

Voice Messaging adalah suatu format instant messaging tertentu

yang isi pesannya berupa suatu file audio. Dengan menggunakan suatu

aplikasi di terminal, para pemakai dapat merekam pesan dengan segera

atau menggunakan file audio yang sudah ada yang disimpan pada folder

terminal.

IMS enabled Voice and Video Telephony

IMS memungkinkan panggilan suara dan video dibawa ke suatu

jaringan inti paket (VoIP).

Video-conferencing

Layanan Video-Conferencing IP Multimedia Subsystem (IMS) meluas

dari panggilan vide pointto- point ke layanan multi-point.

17

Page 18: Makalah Ims Fix(2)

2.5 KEUNTUNGAN LAYANAN BERBASIS IMS

Salah satu alasan terciptanya IMS adalah untuk menyediakan QoS

yang diperlukan untuk dinikmati pada sesi multimedia. IMS

memperhatikan pembuatan sesi multimedia yang sinkron dengan QoS

yang ditentukan sehingga pengguna terpuaskan. Alasan lainnya adalah

IMS dibuat untuk melakukan pembebanan pada sesi multimedia dengan

layak. Pengguna yang terlibat dalam sebuah video conference melalui

domain paket biasanya memindahkan sejumlah informasi (yang terdiri

dari audio dan video yang sudah dikodekan). Bergantung pada operator

3G, pemindahan sejumlah data dapat mengakibatkan biaya yang besar

bagi pengguna, karena biasanya operator melakukan pembebanan

berdasarkan jumlah byte yang dikirimkan. Operator dari pengguna tidak

dapat mengikuti model bisnis yang berbeda untuk melakukan

pembebanan kepada pelanggan karena operator tidak memperhatikan

konten dari byte-byte tersebut: bisa saja byte tersebut berasal dari sesi

VoIP, pesan singkat, halaman web, atau sebuah email. Lebih jauh lagi,

tujuan IMS tidak hanya untuk menyediakan layanan baru tetapi untuk

menyediakan seluruh layanan, sekarang dan yang akan datang, yang

disediakan internet. Untuk mencapai tujuan ini, IMS menggunakan

teknologi internet dan protokolnya (IP). Jadi, sesi multimedia antara dua

pengguna IMS, antara sebuah pengguna IMS dengan sebuah pengguna

internet, dan antara dua pengguna internet dibangun dengan

menggunakan protokol yang tepat sama. Dalam hal ini, protokol

pensinyalan yang digunakan dalam IMS adalah SIP (Session Initiation

Protocol). Selain itu, antar muka untuk pengembang layanan juga

berdasarkan IP. Dari sini dapat disimpulkan IMS menggabungkan internet

dengan dunia seluler. IMS menggunakan teknologi seluler untuk

menyediakan kemudahan akses dan teknologi internet untuk

menyediakan layanan yang menarik. Telah dijelaskan bahwa IMS

dibutuhkan untuk menyediakan layanan internet (termasuk layanan

multimedia real time) dengan QoS yang dapat diterima dengan harga

yang dapat diterima pula. Sebelumnya, sudah banyak layanan yang dapat

disediakan diluar IMS. Dua pengguna dapat melakukan video conference

18

Page 19: Makalah Ims Fix(2)

melalui domain circuit-switched dan saling mengirim pesan multimedia

dengan MMS. Pada saat yang sama mereka dapat menelusuri web dan

mengecek email melalui domain paket (contohnya GPRS). Mereka bahkan

dapat mengakses layanan presence pada internet untuk mengetahui

status orang lain sehingga dapat ikut diajak video conference. IMS

menyediakan semua layanan menggunakan teknologi paket, yang secara

umum lebih efisien dibandingkan dengan teknologi sirkuit. Namun

demikian, kekuatan utama dari IMS ketika dibandingkan dengan layanan-

layanan tersebut adalah IMS menciptakan lingkungan layanan di mana

layanan apapun dapat mengakses segala aspek dari sesi apapun. Hal ini

mengizinkan pengembang layanan untuk menciptakan layanan yang lebih

menarik di dalam sebuah lingkungan di mana semua layanan tidak saling

tergantung.

2.5 REGULASI IMS

Banyak pendapat yang menghendaki penyempurnaan Regulasi Telekomunikasi di

Indonesia. Dengan makin berkembangnya teknologi telekomunikasi, penyempurnaan itu

sudah menjadi kebutuhan mendesak bagi pelaku bisnis telekomunikasi. Sebagaimana

diketahui bahwa dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat, pelaku

bisnis/operator dapat menerapkan berbagai layanan/servis dalam satu jaringan (NGN).

Tetapi dalam deployment suatu servis ternyata harus melalui regulasi yang banyak

membatasi, karena regulasi yang masih membedakan teknologi telekomunikasi dan

multimedia. Dengan begitu, akan sulit bagi pelaku bisnis untuk melaksanakannya, karena

harus melalui perijinan yang panjang.

Unified Access Licensing merupakan model lisensi yang diajukan sebagai alternatif

solusi masalah perizinan ini. Dengan model lisensi tersebut, maka pemilik izin operator

telekomunikasi akan lebih leluasa menggelar jenis layanan, baik berupa teknologi telepon

bergerak (selular), telepon tetap nirkabel dengan mobilitas terbatas (FWA) atau bentuk

layanan telekomunikasi lainnya.

19

Page 20: Makalah Ims Fix(2)

Adapun undang-undang yang mengatur telekomunikasi di Indonesia

(terkait implementasi IMS sebagai salah satu teknologi telekomunikasi)

adalah sebagai berikut :

1. UU nomor 36 tahun 1999 tentang telekomunikasi

2. Peraturan Pemerintah nomor 4 tahun 1992

3. Peraturan Pemerintah nomor 52 tahun 2000

4. Keputusan Menteri nomor 30 tahun 2004

5. Draft revisi PP nomor 52 pasal 27

20

Page 21: Makalah Ims Fix(2)

BAB 3

KESIMPULAN

Konvergensi antara jaringan PSTN, PLMN dan jaringan data (khususnya IP)

diharapkan dapat mempertemukan tiga kekuatan besar, yaitu layanan voice yang menjadi

andalan PSTN, mobility dan kekayaan layanan yang dimiliki PLMN, dan internet-based

application (transfer informasi, dan transaksi) yang menjadi kekuatan jaringan IP.

Konvergensi ini, akan berujung kepada layanan multimedia dengan dukungan bandwidth

yang memadai dan mobilitas tinggi. Diantara konsep, multimedia, mobile dan IP inilah

teknologi IMS lahir melengkapi teknologi NGN (softswich). IMS adalah sebuah arsitektur

kerangka untuk menyampaikan Internet Protocol (IP) layanan multimedia. Pengguna dapat

melakukan koneksi ke sebuah jaringan IMS dalam berbagai cara yang semuanya

menggunakan standar Internet Protocol (IP). IMS dirancang untuk menyediakan sejumlah

kemampuan kunci yang diperlukan untuk memungkinkan jasa baru IP melalui jaringan

bergerak. Bidang yang baru dari jasa IP ini harus mempertimbangkan kompleksitas

multimedia, batasan jaringan, pengaturan mobilitas dan pengaturan banyak munculnya

aplikasi. Walaupun IMS telah dirancang untuk jaringan bergerak, namun dapat juga

digunakan untuk menyediakan jasa untuk jaringan fixed.

Secara bisnis dan cost effective, teknologi IMS ini sangat menjanjikan, terutama jika

dilihat dari pengoptimalan session dan jaringan paket IP untuk pengembangan dan kreasi

layanan ke depan. Fokus kreasi layanan diarahkan pada pengembangan layanan realtime

person-to-person. Disamping itu solusi ini juga bisa menjawab konsep dan isu yang

berkembang diseputar optimalisasi dan antisipasi jaringan masa depan.

Dengan kemampuan yang ditawarkannya, IMS menjadi jembatan untuk konvergensi

jaringan bergerak dan jaringan tak bergerak (fixed-mobile convergence – FMC). Dengan

alasan inilah IMS dapat menjadi solusi bagi operator jaringan bergerak maupun tak bergerak

untuk mengembangkan bisnis multimedia-nya dan menyajikan layanan bernilai tambah

(value added services – VAS). Integrasi dari berbagai media yang berbeda membuka peluang

untuk menyediakan layanan komunikasi yang lebih kaya dari pada layanan yang telah

tersedia saat ini.

21

Page 22: Makalah Ims Fix(2)

LAMPIRAN

UU nomor 3 tahun Undang-Undang Nomor 36 tahun 1999 tentang telekomunikasi

Berdasarkan UU tersebut, penyelenggaraan telekomunikasi pada hakekatnya terdiri dari 3

(tiga), yaitu :

1. Penyelenggara Jasa dan Jaringan Telekomunikasi

Penyelenggara Jasa dan jaringan telekomunikasi adalah penyelenggaraan

telekomunikasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Badan penyelenggara untuk

jasa telekomunikasi dalam negeri (Domestik) adalah PT. Telkom dan Badan

Penyelenggara untuk jasa telekomunikasi luar negeri (Internasional) adalah PT.

Indosat. Badan Usaha Milik Negara tersebut diberi wewenang untuk yang

menyelenggarakan jasa telekomunikasi, seperti telepon, telex, faksimili, dan

sebagainya, maupun jasa telekomunikasi berupa jasa-jasa nilai tambah (Value Added

Service).

Badan lain di luar badan penyelenggara, baik dalam bentuk Badan Usaha

Milik Swasta (BUMS), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) maupun Koperasi juga

berhak untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi non dasar.

Sedang untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi dasar, Badan Lain dapat

bekerjasama dengan PT Telkom dan atau PT Indosat. Bentuk kerjasama antara badan

penyelenggara dan badan lain ini telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8

tahun 1993, yaitu dapat berbentuk Kerjasama Operasi (KSO), usaha patungan dan

kontrak manajemen.

2. Penyelenggaraan Telekomunikasi untuk Keperluan Khusus

Penyelenggaraan telekomunikasi untuk keperluan khusus adalah

penyelenggaraan telekomunikasi yang dilakukan oleh instansi pemerintah tertentu,

perorangan atau Badan Hukum untuk keperluan khusus atau untuk keperluan sendiri.

Telekomunikasi khusus dapat dilakukan oleh instansi pemerintah tertentu atau badan

hukum (perseroan terbatas atau koperasi) yang ditentukan berdasarkan hukum.

Telekomunikasi khusus diselenggarakan berdasarkan ijin yang ditetapkan oleh

Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi.

22

Page 23: Makalah Ims Fix(2)

Izin penyelenggaraan telekomunikasi khusus hanya diberikan Badan Hukum

apabila wilayah tersebut belum tersedia atau belum terjangkau fasilitas

telekomunikasi yang dapat disediakan oleh Badan Penyelenggara atau Badan Lain.

Telekomunikasi untuk keperluan khusus hanya dapat diselenggarakan dengan

mempertimbangkan kerahasiaan dan jangkauan atau pengoperasiannya perlu bentuk

sendiri.

Penyelenggara telekomunikasi untuk keperluan khusus adalah :

1. Instansi pemerintah tertentu untuk pelaksanaan tugas khusus;

2. Perseorangan atau;

3. Badan hukum.

Ciri dari telekomunikasi untuk keperluan khusus adalah :

1. Penyelenggaraan telekomunikasi untuk keperluan Hankamneg

diselenggarakan oleh Dephankan dan/atau ABRI;

2. Penyelenggaraan diperuntukan bagi Pertahanan Keamanan Negara;

3. Bukan penyelenggaraan jasa telekomunikasi.

3. Penyelenggaraan Telekomunikasi untuk Keperluan Pertahanan dan Keamanan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor. 4 tahun 1992 tentang

Penyelenggaraan Telekomunikasi untuk Keperluan Pertahanan dan Keamanan Negara

diatur bahwa :

1. Penyelenggaraan telekomunikasi untuk keperluan Hankamneg

diselenggarakan oleh Dephankam dan/atau ABRI.

2. Penyelenggaraan diperuntukan bagi Pertahanan Keamanan Negara.

3. Bukan merupakan penyelenggaraan jasa telekomunikasi.

Peraturan Pemerintah nomor 52 tahun 2000

Pasal 51

Penyelenggaraan telekomunikasi khusus untuk keperluan penyiaran sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 38 huruf c adalah penyelenggaraan telekomunikasi yang sifat,

bentuk dan kegunaannya diperuntukan khusus bagi keperluan penyiaran.

Pasal 52

23

Page 24: Makalah Ims Fix(2)

Penyelenggaraan telekomunikasi khusus untuk keperluan penyiaran dilaksanakan oleh

penyelenggara penyiaran guna memenuhi kegiatan penyiaran.

Pasal 53

1) Penyelenggara telekomunikasi khusus untuk keperluan penyiaran wajib

membangun sendiri jaringan sebagai sarana pemancaran dan sarana transmisi

untuk keperluan penyiaran.

2) Penyelenggara telekomunikasi khusus untuk keperluan penyiaran sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1) dilarang menyewakan jaringannya kepada

penyelenggara telekomunikasi lainnya.

Pasal 54

1) Jaringan telekomunikasi khusus untuk keperluan penyiaran dapat

disambungkan ke jaringan telekomunikasi lainnya sepanjang digunakan

khusus untuk keperluan penyiaran.

2) Dalam hal jaringan telekomunikasi khusus untuk keperluan penyiaran

disambungkan ke jaringan telekomunikasi milik penyelenggara jaringan

telekomunikasi lainnya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), penyelenggara

telekomunikasi khusus untuk keperluan penyiaran wajib mengikuti ketentuan

penggunaan jaringan telekomunikasi dan atau jasa telekomunikasi.

Regulasi Multimedia di Indonesia

Dalam draft revisi PP no 52 pasal 27 mulai dimasukkan masalah penyelenggaraan

multimedia yang dikategorikan sebagai layanan nilai tambah seperti di bawah ini.

1) (1a) Untuk menyelenggarakan jasa nilai tambah teleponi dan atau jasa multimedia,

pemohon wajib mengajukan permohonan izin secara tertulis kepada Direktur Jenderal

Pos dan Telekomunikasi.

2) Dalam mengajukan permohonan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat

(1a) pemohon wajib memenuhi persyaratan :

l berbentuk badan hukum Indonesia yang bergerak dibidang telekomunikasi;

l mempunyai kemampuan sumber dana dan sumber daya manusia di bidang

telekomunikasi.

24

Page 25: Makalah Ims Fix(2)

Proses perizinan telekomunikasi ada 2 macam, yaitu melalui evaluasi dan seleksi. Namun

untuk penyelenggaraan multimedia, biasanya hanya melalui evaluasi, seperti di bawah ini :

Tatacaranya adalah sebagai berikut :

A. Permohonan Ijin Prinsip Penyelenggaraan Jasa Akses Internet (ISP)

a. Menyampaikan Surat Permohonan, dengan

1) Perihal : Permohonan Izin Prinsip Penyelenggaraan Jasa Interkoneksi Internet

(NAP)

2) Kepada : Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi d/a : Gedung Sapta

Pesona Lantai 13, Jl. Medan Merdeka Barat No. 17 Jakarta10110

3) Tembusan : Direktur Telekomunikasi d/a : Gedung Sapta Pesona Lantai 5, Jl.

Medan Merdeka Barat No. 17 Jakarta 10110

4) Surat permohonan ditandatangani oleh Direktur Utama atau Direktur Tertinggi

di dalam Perusahaan (Pemohon)

Kepala dan Isi surat lainnya mengikuti kaidah surat menyurat pada lazimnya.

b. Permohonan dilampiri :

1) Formulir Permohonan yang telah diisi lengkap

2) Dokumen keabsahan perusahaan :

a. Salinan akta pendirian perusahaan berikut akta perubahan-

perubahannya

25

Page 26: Makalah Ims Fix(2)

b. Surat Keputusan Pengesahan Badan Hukum dari Departemen yang

mengesahkan (Dep. Kumdang dan HAM).

c. Salinan NPWP

d. Keterangan domisili perusahaan

e. SIUP Perusahaan

3) Profil Perusahaan (Pemohon)

4) Business Plan (Rencana Usaha), yang mencakup aspek-aspek :

a. aspek bisnis

b. aspek teknis

c. aspek keuangan/finansial

5) Mengisi Surat Pernyataan Isian Formulir sesuai dengan jenis izin

prinsip.

Keterangan :

Penyiapan profil dan business plan dapat mengacu kepada criteria

dan kebutuhan data dan informasi dalam formulir permohonan ini.

B. Permohonan Izin Prinsip Penyelenggaraan Jasa Interkoneksi Internet (NAP)

a. Menyampaikan Surat Permohonan, dengan

1) Perihal : Permohonan Izin Prinsip Penyelenggaraan Jasa Interkoneksi Internet

(NAP)

2) Kepada : Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi d/a : Gedung Sapta

Pesona Lantai 13, Jl. Medan Merdeka Barat No. 17 Jakarta 10110

3) Tembusan : Direktur Telekomunikasi d/a : Gedung Sapta Pesona Lantai 5, Jl.

Medan Merdeka Barat No. 17 Jakarta 10110

4) Surat permohonan ditandatangani oleh Direktur Utama atau Direktur Tertinggi

di dalam Perusahaan (Pemohon)

5) Kepala dan Isi surat lainnya mengikuti kaidah surat menyurat pada lazimnya.

b. Permohonan dilampiri :

1) Formulir Permohonan yang telah diisi lengkap

2) Dokumen keabsahan perusahaan :

a. Salinan akta pendirian perusahaan berikut akta perubahan perubahannya

26

Page 27: Makalah Ims Fix(2)

b. Surat Keputusan Pengesahan Badan Hukum dari Departemen yang

mengesahkan (Dep. Kumdang dan HAM)

c. Salinan NPWP

d. Keterangan domisili perusahaan

e. SIUP Perusahaan

3) Profil Perusahaan (Pemohon)

4) Business Plan (Rencana Usaha), yang mencakup aspek-aspek :

a. aspek bisnis

b. aspek teknis

c. aspek keuangan/finansial

5) Mengisi Surat Pernyataan Isian Formulir sesuai dengan jenis izin prinsip.

Keterangan :

Penyiapan profil dan business plan dapat mengacu kepada criteria dan

kebutuhan data dan informasi dalam formulir permohonan ini.

C. Permohonan Izin Prinsip Penyelenggaraan Jasa Sistem Komunikasi Data

a. Menyampaikan Surat Permohonan, dengan

1) Perihal : Permohonan Izin Prinsip Penyelenggaraan Jasa Interkoneksi

Internet (NAP)

2) Kepada : Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi d/a : Gedung Sapta

Pesona Lantai 13, Jl. Medan Merdeka Barat No. 17 Jakarta 10110

3) Tembusan : Direktur Telekomunikasi d/a : Gedung Sapta Pesona Lantai 5, Jl.

Medan Merdeka Barat No. 17 Jakarta10110

4) Surat permohonan ditandatangani oleh Direktur Utama atau Direktur

Tertinggi di dalam Perusahaan (Pemohon).

Kepala dan Isi surat lainnya mengikuti kaidah surat menyurat pada lazimnya.

b. Permohonan dilampiri :

1) Formulir Permohonan yang telah diisi lengkap.

2) Dokumen keabsahan perusahaan :

a. Salinan akta pendirian perusahaan berikut akta perubahan-perubahannya

b. Surat Keputusan Pengesahan Badan Hukum dari Departemen yang

mengesahkan (Dep. Kumdang dan HAM)

c. Salinan NPWP

27

Page 28: Makalah Ims Fix(2)

d. Keterangan domisili perusahaan

e. SIUP Perusahaan

3) Profil Perusahaan (Pemohon)

4) Business Plan (Rencana Usaha), yang mencakup aspek-aspek :

a. aspek bisnis

b. aspek teknis

c. aspek keuangan/finansial

5) Mengisi Surat Pernyataan Isian Formulir sesuai dengan jenis izin prinsip.

Keterangan :

Penyiapan profil dan business plan dapat mengacu kepada criteria dan

kebutuhan data dan informasi dalam formulir permohonan ini.

Berikut adalah contoh form isian perizinan

28