Makalah Hubungan Hukum LK-Nasabah

4
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kehidupan masyarakat saat ini yang kian maju, semakin menuntut masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup tidak hanya untuk masa sekarang melainkan juga untuk masa yang akan datang, mengingat ketidakpastian akan sangat mungkin dialami pada masa yang akan datang karena berbagai faktor ekonomi ataupun non-ekonomi. Ketidakpastian kondisi tersebut harus diantisipasi dengan mengalokasikan sebagian dana yang tidak digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, yaitu tabungan. Dengan tindakan tersebut, ketidakpastian kehidupan masyarakat di masa mendatang dapat diantisipasi dengan memiliki sumber pendapatan lain dari hasil menabung guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup lainnya. Pengalokasian dana itu dapat dilakukan dengan berbagai cara, namun seiring kemajuan zaman dan pola pikir kecenderungan dimasyarakat menggunakan jasa Lembaga Keuangan yang dipercaya untuk mengelola dana simpanan mereka secara aman, praktis dan akuntabel. Sehingga peran Lembaga Keuangan dalam era sekarangan menjadi sangat penting selain memberikan pelayanan akan kebutuhan jasa keuangan bagi pelaku ekonomi dan masyarakat, juga sebagai stimulus dalam meningkatkan sektor perekonomian disuatu negara. Hal ini terjadi, karena lembaga keuangan melakukan kegiatan menghubungkan antara pelaku ekonomi sektor rumah tangga (masyarakat) dan sektor perusahaan dalam melakukan interaksi ekonomi. Dalam pengertian lain, lembaga keuangan sebagai lembaga perantara dari pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus of funds) dengan pihak yang kekurangan dana (lack of funds) sehingga perannya memang sebagai perantara keuangan masyarakat (financial intermediary).

Transcript of Makalah Hubungan Hukum LK-Nasabah

Page 1: Makalah Hubungan Hukum LK-Nasabah

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kehidupan masyarakat saat ini yang kian maju, semakin menuntut masyarakat untuk

memenuhi kebutuhan hidup tidak hanya untuk masa sekarang melainkan juga untuk masa yang

akan datang, mengingat ketidakpastian akan sangat mungkin dialami pada masa yang akan

datang karena berbagai faktor ekonomi ataupun non-ekonomi. Ketidakpastian kondisi tersebut

harus diantisipasi dengan mengalokasikan sebagian dana yang tidak digunakan untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari, yaitu tabungan. Dengan tindakan tersebut, ketidakpastian

kehidupan masyarakat di masa mendatang dapat diantisipasi dengan memiliki sumber

pendapatan lain dari hasil menabung guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup lainnya.

Pengalokasian dana itu dapat dilakukan dengan berbagai cara, namun seiring kemajuan

zaman dan pola pikir kecenderungan dimasyarakat menggunakan jasa Lembaga Keuangan

yang dipercaya untuk mengelola dana simpanan mereka secara aman, praktis dan akuntabel.

Sehingga peran Lembaga Keuangan dalam era sekarangan menjadi sangat penting selain

memberikan pelayanan akan kebutuhan jasa keuangan bagi pelaku ekonomi dan masyarakat,

juga sebagai stimulus dalam meningkatkan sektor perekonomian disuatu negara. Hal ini terjadi,

karena lembaga keuangan melakukan kegiatan menghubungkan antara pelaku ekonomi sektor

rumah tangga (masyarakat) dan sektor perusahaan dalam melakukan interaksi ekonomi. Dalam

pengertian lain, lembaga keuangan sebagai lembaga perantara dari pihak yang memiliki

kelebihan dana (surplus of funds) dengan pihak yang kekurangan dana (lack of funds) sehingga

perannya memang sebagai perantara keuangan masyarakat (financial intermediary).

Demikian guna menciptakan kelancaran dan keamanan dalam proses interaksi tersebut

dibentuklah sebuah norma hukum yang melegitimasi keberadaan Lembaga Keuangan di

Indonesia. Menurut Undang-undang Perbankan Nomor 14 Tahun 1967, pasal 1 ayat b, yang

dimaksud dengan lembaga keuangan adalah semua badan yang melakukan kegiatan-kegiatan

dibidang keuangan menarik uang dari dan menyalurkannya ke masyarakat. Hanya saja

Undang-undang ini telah diganti dengan UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, tetapi dalam

Undang-undang ini tidak memberikan kriteria khusus mengenai lembaga keuangan. Lembaga

keuangan diklasifikasikan menjadi dua, yaitu Lembaga Keuangan Bank (LKB) dan Lembaga

Keuangan Bukan Bank (LKBB). Namun dalam tulisan ini titik fokus yang akan dibahas adalah

lembaga keuangan bank (LKB).

Page 2: Makalah Hubungan Hukum LK-Nasabah

Bank sebagai salah satu lembaga keuangan yang berperan penting dalam kehidupan

masyarakat yang betugas menerima simpanan dan memberikan kredit serta memberikan jasa-

jasa keuangan lainnya, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 butir (1) UU No. 7 Tahun 1992.

Sehingga praktis, lembaga keuangan bank sangat erat kaitannya dalam kegiatan peredaran

uang, sebagai ruang kegiatan yang dapat menghimpun dan menyalurkan dana dari masyarakat

secara efektif dan efisien. Akan tetapi, menjadi permasalahan ketika terdapat kelalaian yang

dilakukan oleh pihak bank terkait kesalahan dalam proses transaksi penarikan uang tunai,

dimana pertanggung jawabannya hanya dibebankan secara langsung kepada nasabah. Contoh

kasus yang baru-baru ini terjadi pada bank plat merah di kota Tangerang,1 Seorang nasabah

melakukan transaksi penarikan uang tunai secara langsung dengan mendatangi bank tersebut

tanpa melakukan penghitungan ulang, nasabah tersebut langsung menerima amplop yang

diberikan oleh teller bank tersebut, untuk kemudian dibayarkan kepada petugas Pelayanan

Listrik Negara (PLN). Namun beberapa sesaat telah dibayarkan terdapat konfirmasi dari pihak

PLN terkait kelebihan pembayaran sejumlah 5 juta rupiah. Kemudian nasabah kembali

mengecek bukti penarikan dan buku tabungan semua tidak ada masalah. Atas itikad baik

dirinya, nasabah tersebut mengembalikan kelebihan uang itu dengan bukti kwitansi kepada

pihak bank dan pihaknya pun menerima itu.

Namun tidak berselang lama, sang nasabah itu mendapat telepon dari pihak bank yang

menyatakan harus mengembalikan lagi uang sejumlah 5 juta rupiah yang telah ia ambil. Karena

merasa tidak pernah mengambil uang dalam jumlah sebesar itu dan karena kesalahan terletak

pada teller saat memasukan uang tersebut ke dalam amplop, sang nasabah menolak

mengembalikan. Sekitar beberapa hari kemudian, ketika ia mengecek saldo di ATM-nya

terdapat pendebetan sebesar 5 juta rupiah tanpa sepengetahuannya.

Berdasarkan uraian kasus di atas, penulis tertarik untuk membahas serta mengkaji,

menganalisa, serta mendalami mengenai permasalahan diatas dalam makalah ini tentang

“PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH TERKAIT KELALAIAN PIHAK BANK

DALAM TRANSAKSI PENARIKAN UANG TUNAI”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan yang terurai dalam latar belakang di atas, penulis dapat

merumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

1 http://wahw33d.blogspot.com/2012/03/kisah-tragis-nasabah-bank-mandiri.html, tanggal akses 11-09-2012.

Page 3: Makalah Hubungan Hukum LK-Nasabah

1. Bagaimana hubungan hukum antara pihak bank dengan nasabah terkait perjanjian

penyimpanan dana nasabah (tabungan) di bank ?

2. Bagaimana upaya perlindungan hukum bagi nasabah yang dirugikan karena adanya

kelalaian yang dilakukan oleh pihak bank ?

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori tentang Bank

B. Kajian Teori tentang Perlindungan Hukum