Makalah geng motor

15

Click here to load reader

description

makalah geng motor

Transcript of Makalah geng motor

Page 1: Makalah geng motor

Makalah

GENG MOTOR DITINJAU DARI ASPEK PSIKOLOGIS

Disusun Oleh

SUGITO

Kelas H (Boja)

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945

SEMARANG

i

Page 2: Makalah geng motor

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb

Penulis panjatkan Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan

rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Geng Motor ditinjau

dari aspek psikologis” ini dengan baik.

Makalah ini disusun untuk menambah pengetahuan bagi mahasiswa pada

umumnya dan pembaca pada khususnya tentang kenakalan remaja yang sering terjadi

terutama masalah geng motor, untuk itu penulis mencoba menjelaskan dengan

pendekatan psikologis tentang masalah geng motor..

Di dalam penyusunan makalah ini tidak lupa penulis berterima kasih kepada

Dra.Christine DW, Msi selaku dosen pengampu mata kuliah Psikologi Sosial.

Akhir kata, mohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan dalam makalah ini.

Dan hanya kepada Allah swt kita berlindung dan memohon ampun.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Boja, Juli 2011

SUGITO

ii

Page 3: Makalah geng motor

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................... i

KATA PENGANTAR................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah........................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Aspek-aspek perkembangan pada masa remaja............................... 3

1. Perkembangan Fisik .......................................................................... 3

2. Perkembangan Kognitif .................................................................... 5

3. Perkembangan Kepribadian dan Sosial ............................................ 7

BAB III PENUTUP

1. KESIMPULAN....................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 9

iii

Page 4: Makalah geng motor

PENDAHULAN

1. Latar Belakang Masalah

Masa remaja merupakan masa transisi, dimana anak memiliki rasa

keingintahuan yang tinggi dan juga keinginan untuk mencoba sesuatu yang

baru. Hal tersebut menyebabkan tidak sedikit remaja-remaja menyalurkan

dengan media yang salah dalam bentuk “kenakalan remaja. Kenakalan remaja

sangat meningkat baik kuantitas maupun kualitas, hal ini sangat

mengkhawatirkan kita semua , mulai dari tawuran, pembajakan bis,

pemalakan, pencurian, pelecehan seksual ,kapak merah, dll. Keadaan

demikian sangat memprihatinkan mengingat kenakalan remaja sudah

melampaui batas yang wajar, bahkan sudah sama dengan bentuk kejahatan

yang dilakukan oleh orang dewasa.

Kenakalan remaja bukan hanya melanda keluarga kelas menengah

kebawa saja, namun juga keluarga menengah ke atas seperti : pencurian

barang keluarga akibat kecanduan narkoba Kekhwatiran orang tua sangat

beralasan mungkin saja anaknya terlibat dalam kenakalan yang melampaui

batas ,karena pergaulan yang kurang baik seperti: tawuran pelajar dan juga

lingkungan yang negative penuh dengan anak nakal, merokok dan narkoba.

Bentuk-bentuk kenakalan remaja beraneka ragam mulai berani

membangkang terhadap orang tua, sering bolos sekolah, aksi corat-coret

gedung dan fasilitas umum, memalak pelajar lain,merokok, minuman

beralkohol, sex bebas, tindak pencabulan, narkoba, tawuran remaja sampai

perampokan dan pembajakan bis dengan kekerasan dan ancaman senjata

tajam.

Kehadiran geng motor melengkapi salah satu bentuk kenakalan remaja

yang cukup meresahkan, setelah selama ini masyarakat sudah banyak

dipusingkan aksi dalam bentuk lain, seperti tawuran antar pelajar, pembajakan

angkutan umum, sampai hal-hal yang menjurus kriminal. Dari fenomena-

fenomena sosial tersebut banyak orang menyatakan bahwa perilaku destruktif

1

Page 5: Makalah geng motor

remaja ini erat kaitannya dengan model pendidikan saat ini, yang cenderung

mengedepankan nilai akademik, daripada penanaman budi pekerti.

Dalam makalah ini saya lebih banyak membahas pada fenomena geng

motor sebagai salah satu kenakalan remaja. Bentuk kenakalan remaja seperti

Obat-obatan, miras, narkoba, kekerasan dan premanisme remaja menurut

sepengamatan sayasudah cukup sering dibahas beserta penyebab dan

solusinya. Oleh karena itu, saya fokus membahas fenomena geng motor

sebagai salah satu bentuk kenakalan remaja yang harus dicari penyebab dan

bagaimana solusinya walaupun akibat yang ditimbulkan tidak sesignifikan

kenakalan remaja yang lain.

Dalam ilmu psikologi, perkembangan masa remaja menjadi salah satu

pembahasan yang penting karena masa remaja adalah salah satu ‘puzzle’

rangkaian dari masa-masa hidup manusia yang tidak dapat terpisahkan. Oleh

karena itu, saya mencoba memahami bagaimana kenakalan remaja

berdasarkan fenomena komunitas geng motor dapat terbentuk dan bagaimana

penanganannyanmenggunakan pendekatan teori psikologi perkembangan.

2

Page 6: Makalah geng motor

BAB II

PEMBAHASAN

A. Aspek-Aspek Perkembangan Pada Masa Remaja

1. Perkembangan fisik

Perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan pada tubuh, otak,

kapasitas sensoris dan ketrampilan motorik. Perubahan pada tubuh

ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang

dan otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi. Tubuh

remaja mulai beralih dari tubuh kanak-kanak yang cirinya adalah

pertumbuhan menjadi tubuh orang dewasa yang cirinya adalah

kematangan. Perubahan fisik otak sehingga strukturnya semakin sempurna

meningkatkan kemampuan kognitif

2. Perkembangan Kognitif

seorang remaja termotivasi untuk memahami dunia karena perilaku

adaptasi secara biologis mereka. Dalam pandangan Piaget, remaja secara

aktif membangun dunia kognitif mereka, di mana informasi yang

didapatkan tidak langsung diterima begitu saja ke dalam skema kognitif

mereka. Remaja sudah mampu membedakan antara hal-hal atau ide-ide

yang lebih penting dibanding ide lainnya, lalu remaja juga

menghubungkan ide-ide tersebut. Seorang remaja tidak saja

mengorganisasikan apa yang dialami dan diamati, tetapi remaja mampu

mengolah cara berpikir mereka sehingga memunculkan suatu ide baru.

Perkembangan kognitif adalah perubahan kemampuan mental

seperti belajar, memori, menalar, berpikir, dan bahasa. Pada masa remaja

terjadi kematangan kognitif, yaitu interaksi dari struktur otak yang telah

sempurna dan lingkungan sosial yang semakin luas untuk eksperimentasi

memungkinkan remaja untuk berpikir abstrak. Tahap perkembangan

kognitif ini disebut juga sebagai tahap operasi formal.

3

Page 7: Makalah geng motor

Tahap formal operations adalah suatu tahap dimana seseorang

sudah mampu berpikir secara abstrak. Seorang remaja tidak lagi terbatas

pada hal-hal yang aktual, serta pengalaman yang benar-benar terjadi.

Dengan mencapai tahap operasi formal remaja dapat berpikir dengan

fleksibel dan kompleks. Seorang remaja mampu menemukan alternatif

jawaban atau penjelasan tentang suatu hal. Berbeda dengan seorang anak

yang baru mencapai tahap operasi konkret yang hanya mampu

memikirkan satu penjelasan untuk suatu hal. Hal ini memungkinkan

remaja berpikir secara hipotetis. Remaja sudah mampu memikirkan suatu

situasi yang masih berupa rencana atau suatu bayangan. Remaja dapat

memahami bahwa tindakan yang dilakukan pada saat ini dapat memiliki

efek pada masa yang akan datang.

Dengan demikian, seorang remaja mampu memperkirakan

konsekuensi dari tindakannya, termasuk adanya kemungkinan yang dapat

membahayakan dirinya. Pada tahap ini, remaja juga sudah mulai mampu

berspekulasi tentang sesuatu, dimana mereka sudah mulai membayangkan

sesuatu yang diinginkan di masa depan. Perkembangan kognitif yang

terjadi pada remaja juga dapat dilihat dari kemampuan seorang remaja

untuk berpikir lebih logis. Remaja sudah mulai mempunyai pola berpikir

sebagai peneliti, dimana mereka mampu membuat suatu perencanaan

untuk mencapai suatu tujuan di masa depan.

Salah satu bagian perkembangan kognitif masa kanak-kanak yang

belum sepenuhnya ditinggalkan oleh remaja adalah kecenderungan cara

berpikir egosentrisme. Egosentrisme di sini adalah ketidakmampuan

melihat suatu hal dari sudut pandang orang lain Elkind mengungkapkan

salah satu bentuk cara berpikir egosentrisme yang dikenal dengan istilah

personal fabel.

Personal fabel adalah “suatu cerita yang kita katakan pada diri kita

sendiri engenai diri kita sendiri, tetapi [cerita] itu tidaklah benar” . Kata

fabel berarti cerita rekaan yang tidak berdasarkan fakta, biasanya dengan

tokoh-tokoh hewan. Personal fabel biasanya berisi keyakinan bahwa diri

4

Page 8: Makalah geng motor

seseorang adalah unik dan memiliki karakteristik khusus yang hebat, yang

diyakini benar adanya tanpa menyadari sudut pandang orang lain dan fakta

sebenarnya. Papalia dan Olds (2001) dengan mengutip Elkind menjelaskan

“personal fable” sebagai berikut :

“Personal fable adalah keyakinan remaja bahwa diri mereka unik dan tidak

terpengaruh oleh hukum alam. Belief egosentrik ini mendorong perilaku

merusak diri [self-destructive] oleh remaja yang berpikir bahwa diri

mereka secara magis terlindung dari bahaya. Misalnya seorang remaja

putri berpikir bahwa dirinya tidak mungkin hamil [karena perilaku seksual

yang dilakukannya], atau seorang remaja pria berpikir bahwa ia tidak akan

sampai meninggal dunia di jalan raya [saat mengendarai mobil], atau

remaja yang mencoba-coba obat terlarang [drugs] berpikir bahwa ia tidak

akan mengalami kecanduan. Remaja biasanya menganggap bahwa hal-hal

itu hanya terjadi pada orang lain, bukan pada dirinya”.

Beyth-Marom, dkk (1993) kemudian membuktikan bahwa ternyata baik

remaja maupun orang dewasa memiliki kemungkinan yang sama untuk

melakukan atau tidak melakukan perilaku yang berisiko merusak diri (self-

destructive). Mereka juga mengemukakan adanya derajat yang sama antara

remaja dan orang dewasa dalam mempersepsi self-invulnerability. Dengan

demikian, kecenderungan melakukan perilaku berisiko dan kecenderungan

mempersepsi diri invulnerable menurut Beyth-Marom, dkk., pada remaja

dan orang dewasa adalah sama.

3. Perkembangan Kepribadian dan Sosial

Perkembangan kepribadian adalah perubahan cara individu

berhubungan dengan dunia dan menyatakan emosi secara unik; sedangkan

perkembangan sosial berarti perubahan dalam berhubungan dengan orang

lain. Perkembangan kepribadian yang penting pada masa remaja adalah

pencarian identitas diri. Yang dimaksud dengan pencarian identitas diri

adalah proses menjadi seorang yang unik dengan peran yang penting

dalam hidup.

5

Page 9: Makalah geng motor

Perkembangan sosial pada masa remaja lebih melibatkan kelompok teman

sebaya dibanding orang tua. Dibanding pada masa kanak-kanak, remaja lebih

banyak melakukan kegiatan di luar rumah seperti kegiatan sekolah, ekstra

kurikuler dan bermain dengan teman. Dengan demikian, pada masa remaja

peran kelompok teman sebaya adalah besar. Pada diri remaja, pengaruh

lingkungan dalam menentukan perilaku diakui cukup kuat. Walaupun remaja

telah mencapai tahap perkembangan kognitif yang memadai untuk

menentukan tindakannya sendiri, namun penentuan diri remaja dalam

berperilaku banyak dipengaruhi oleh tekanan dari kelompok teman sebaya.

Kelompok teman sebaya diakui dapat mempengaruhi pertimbangan dan

keputusan seorang remaja tentang perilakunya.

Kelompok teman sebaya merupakan sumber referensi utama bagi remaja

dalam hal persepsi dan sikap yang berkaitan dengan gaya hidup. Bagi remaja,

teman-teman menjadi sumber informasi misalnya mengenai bagaimana cara

berpakaian yang menarik, musik atau film apa yang bagus, dan sebagainya.

6

Page 10: Makalah geng motor

PENUTUP

A. Simpulan

kenakalan remaja mengacu kepada suatu rentang perilaku yang luas,

mulai dari perilaku yang tidak dapat diterima secara sosial (seperti bertindak

berlebihan di sekolah), pelanggaran (seperti melarikan diri dari rumah) hingga

tindakan-tindakan kriminal (seperti mencuri). Kartono sebagai ilmuan

sosiologi menyatakan bahwa kenakalan remaja merupakan gejala patologis

sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial.

Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang.

Perilaku nakal remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri

(internal) maupun faktor dari luar (eksternal).

7

Page 11: Makalah geng motor

DAFTAR PUSTAKA

Id.wikipedia.org

___________.(2002). Life Span Development: Jilid II. Jakarta: Erlangga.

http://mulyanihasan.wordpress.com/20…or-di-bandung/.

http://tawvic.wordpress.com/2009/01/07/perbedaan-geng-motor-club-motor-dan-

motorcommunity/

8